Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini perkembangan teknologi informasi semakin pesat, sejalan dengan
perkembangan daya pikir manusia yang terus meningkat dari waktu ke waktu.
Kecenderungan manusia yang selalu tidak puas dengan teknologi yang telah ada,
kemudian melakukan penelitian-penelitian yang kemudian melahirkan ilmu
pengetahuan dan teknologi baru yaitu teknologi komputer. Dalam segala bidang
kehidupan, terutama di bidang usaha / industri / lembaga pemerintahan,
teknologi komputer ini telah banyak digunakan sebagai alat pendukung
pekerjaan. Disamping itu, telah berkembang juga teknologi yang berhubungan
dengan komputer yaitu LCD Proyektor.
Proyektor LCD merupakan salah satu jenis proyektor yang digunakan untuk
menampilkan video, gambar, atau data dari komputer pada sebuah layar atau
sesuatu dengan permukaan datar seperti tembok, dsb.
Dalam mempergunakannya, masih banyak yang belum tahu cara
menghubungkannya dengan komputer atau laptop. Saat ini sudah banyak
digunakan dalam dunia perkuliahan. Dengan adanya teknologi ini, diharapkan
dapat semakin memudahkan dosen dalam memberikan materi dan para
mahasiswa pun dapat lebih mudah dalam menerima materi dari dosen
bersangkutan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan beberapa masalah yaitu :
1.      Apa definisi dari LCD Proyektor ?
2.      Bagaimana sejarah LCD Proyektor ?
3.      Bagaimana teknologidari LCD Proyektor ?
4.      Bagaimanacaramengkoneksikan LCD Proyektorkekomputer ?
1.3 Tujuan Dan Manfaat
1.3.1 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu :
1.      Mengetahui definisi dari LCD Proyektor.
2.      Mengetahui sejarah LCD Proyektor.
3.      Mengetahui teknologidari LCD Proyektor.
4.     Mengetahui cara mengkoneksikan LCD Proyektor ke
komputer
1.3.2 Manfaat
Adapun manfaat yang diperolehdari penyusunan makalah ini
yaitu  agar dapat membantu pembaca untuk mengerti dan memahami
sejarah dari LCD Proyektor, jenis-jenis teknologi yang digunakan, cara
mengkoneksikan ke komputer dan hal-hal lain yang menyangkut LCD
Proyektor.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi LCD Proyektor
LCD Proyektor adalah perangkat alat bantu yang sering digunakan untuk
media presentasi, karena mampu menampilkan gambar dengan ukuran besar.
Sebelum muncul LCD Proyektor, ada OHP yaitu perangkat alat bantu yang
digunakan untuk media presentasi dengan kelebihan mampu menampilkan
gambar dengan ukuran besar. Seiring dengan perkembangan zaman, OHP
berkembang menjadi LCD Proyektor sebagai perangkat presentasi digital dengan
kelebihan mampu menampilkan kualitas gambar yang sangat baik dan bisa
digunakan di berbagai media elektronik.
Saat ini LCD Proyektor semakin berkembang dengan berbagai teknologi
yang diselipkan didalamnya. Teknologi Image Engine diantaranya LCD, CRT,
LDP dan LCOS, dengan kualitas image yang terbaik LCD. Sedangkan
resolusi/ketajaman image diantaranya SVGA, XVGA, SXGA dan UXGA,
dengan resolusi yang tinggi SVGA. Brightness (pencahayaan) dengan ukuran
ANSI Lumens, semakin besar ANSI Lumens semakin baik. Untuk koneksi juga
mempengaruhi kualitas gambar diantaranya koneksi VGA, RGB, RCA, S-Video,
DVI. Semakin lengkap jenis koneksi, semakin tinggi kualitas image. Dari segi
bentuk, bentuk LCD Proyektor juga semakin menarik, efisien, dan praktis. 
2.2 Sejarah LCD Proyektor
Proyektor LCD ditemukan di New York oleh Gene Dolgoff. Dia mulai
bekerja di dalam kampus pada tahun 1968 dan mempunyai tujuan untuk
memproduksi sebuah video proyektor yang dalam idenya ia akan membuat
sebuah proyektor LCD yang lebih cerah dibandingkan dengan 3-CRT proyektor.
Idenya adalah menggunakan elemen yang disebut sebagai “cahaya katup” untuk
mengatur jumlah cahaya yang melewati itu. Hal ini akan memungkinkan
penggunaan yang lebih ampuh untuk sumber cahaya eksternal. Setelah mencoba
berbagai bahan, dia setuju dengan penggunaan kristal cair untuk mengatur
cahaya pada tahun 1971. Ini membawanya sampai tahun 1984 untuk
mendapatkan “addressable” dari layar kristal cair (LCD), yang ketika itulah ia
membuat proyektor LCD pertama di dunia. Setelah membangun itu, dia melihat
banyak masalah yang harus dikoreksi termasuk cahaya utama yang hilang dan
piksel yang sangat terlihat. Dia kemudian menggunakan metode baru untuk
menciptakan efisiensi yang tinggi untuk menghilangkan tampilan pada piksel.
Dengan hak paten di seluruh dunia ia memulai di Projectavision Inc pada tahun
1988, perusahaan proyektor LCD pertama di dunia. Dia melisensi teknologi
untuk perusahaan lain seperti Panasonic dan Samsung. Teknologi dan
perusahaan ini memulai industri proyeksi digital. Pada tahun 1989 ia dianugerahi
kontrak Darpa pertama ($ 1 juta) untuk mengusulkan bahwa standar HDTV AS
harus menggunakan pengolahan digital dan proyeksi. Sebagai anggota National
Association of Manufacturers Fotografi (NAPM) Standar Sub-komite, IT7-3, ia
bersama dengan Leon Shapiro, co-mengembangkan standar ANSI seluruh dunia
untuk pengukuran kecerahan, kontras, dan resolusi proyektor elektronik.
Awalnya LCD digunakan dengan sistem ada pada overhead proyektor. Tapi,
LCD sistem tidak memiliki sumber cahaya sendiri.
Dengan susah payah dan beribu kegagalan tanpa patah semangat akhirnya
mereka bisa sukses dan populer sampai sekarang ini. Mereka memulainya
dengan teknologi yang digunakan dalam beberapa ukuran dari belakang proyeksi
konsol televisi, di mana LCD ini menggunakan sistem proyeksi di televisi set
besar adalah untuk memungkinkan kualitas gambar yang lebih baik sebagai
sanggahan satu televisi 60 inci walaupun saat ini sebagai saingan utama dari
proyektor LCD adalah LG 100 inch LCD TV. Pada tahun 2004 dan 2005,
proyektor LCD telah kembali datang dengan fitur yang lebih lengkap karena
penambahan yang dinamis dan warna yang dianggap kontras yang telah
meningkat hingga tingkat DLP. Sekarang ini manufaktur yang bergerak di
bidang pembuatan LCD khususnya proyektor LCD hanya tersisa perusahaan
gambar Jepang yaitu Epson dan Sony. Epson memiliki sendiri teknologinya dan
membuat merk “3LCD”. Untuk memasarkan teknologi proyektor “3LCD”,
Epson mengatur perkongsian yang disebut “Grup 3LCD” pada tahun 2005
dengan manufaktur proyektor lainnya memegang lisensi dari teknologi 3LCD
yang digunakan dalam model proyektor mereka.
2.3 Teknologi LCD Proyektor
1. Teknologi Image Engine
Salah satu yang dapat menjadi bahan pertimbangan pertama adalah
teknologi yang digunakan. Setiap proyektor memiliki karakteristik berbeda-
beda bila ditinjau dari teknologinya. Teknologi yang dimaksud di sini
adalah teknologi pada Image Engine atau disebut juga Light Engine. Ada
beberapa sistem Light Engine, yang banyak dikenal saat ini adalah CRT,
DLP, LCD, dan yang terbaru adalah LCOS.
Light Engine adalah bagian yang memproyeksikan gambar. Dalam
memproyeksikan gambar, Light Engine mendapatkan bahan berupa sinyal
analog dari perangkat video decoder pada sebuah proyektor. Dan bagaimana
sebuah proyektor menampilkan gambarnya tersebut yaitu membagi
proyektor dalam dua jenis yang berbeda. Yang pertama adalah Rear
Projector lalu yang kedua adalah Front Projector. Jika Rear Projector, berarti
proyektor berada di belakang gambar sedangkan pada Front Projector
sebaliknya yaitu proyektor berada di depan gambar.
Untuk Front Projector, mungkin sudah tidak asing lagi. Bentuknya
sudah sangat umum, lain halnya dengan Rear Projector yang berbentuk
seperti TV. Rear Projector sangat umum digunakan untuk di rumah. Selain
karena bentuk fisiknya yang besar dan berat, kemampuan proyektor ini
dalam mengakomodasi banyaknya penyimak sangat terbatas. Sebab
proyektor dan layar telah di satukan dengan ukuran yang tidak mungkin di-
upgrade.
Beda halnya dengan Front Projector. Pada Front Projector, proyektor
dan layar tidak menyatu. Sehingga dapat diatur baik letak dan posisinya
dengan lebih mudah. Selain itu, dalam mengakomodasi ruang dan penyimak
yang lebih banyak Front Projector lebih leluasa. Tidak hanya layar yang
dapat diperbesar, tapi juga proyektornya dapat diganti-ganti sesuai dengan
kebutuhan.
Sistem yang dimiliki oleh Rear Projector dalam menampilkan gambar
tidak berbeda jauh dengan Front Projector. Keduanya memiliki komponen
dasar yang sama, yaitu Video Decode dan Light Engine. Namun dalam
menampilkan gambarnya, Rear Projector menggunakan satu lensa tambahan
yang berfungsi memantulkan sekaligus memperbesar gambar. Teknologi
Video Decode antara satu proyektor dengan lainnya hampir tidak memiliki
perbedaan. Perbedaan yang signifikan memang banyak terjadi pada Light
Engine.Berikutiniadalah beberapa sistem Light Enginediantaranya :
a.      CRT

Proyektor yang menggunakan teknologi CRT berarti menggunakan


tiga tabung CRT sekaligus dalam Light Engine-nya. Ketiga tabung ini
memancarkan tiga sinar yang berbeda-beda, yaitu merah, hijau, dan biru.
Adanya tiga tabung yang berbeda-beda warna dalam proyektor CRT,
membuat proyektor ini lumayan besar dan berat. Sehingga dianggap kurang
fleksibel untuk digunakan pada presentasi-presentasi dalam ruang yang
kecil.
b.      DLP

Digital Light Processing atau yang disingkat dengan DLP kali pertama
dikembangkan oleh Texas Instrument. Pada DLP, cahaya terlebih dahulu
akan mengenai sebuah Color Filter berbentuk roda. Kemudian warna yang
diperoleh akan mengenai Digital Micromirror Devices (DMD). Dari DMD
inilah kemudian cahaya akan diproyeksikan dengan cara dipantulkan ke
layar. DMD adalah sebuah optical chip yang terdiri dari tiga lapis cermin-
cermin micro yang masing-masing lapisan dipisahkan oleh rongga udara
yang memungkinkan cermin untuk miring sejauh -10 sampai +10 derajat.
Kemiringan setiap cermin DMD akan diatur oleh sebuah chip khusus yang
ada pada DMD. Keberadaan DMD membuat DLP hanya membutuhkan satu
set optic saja. Kesederhanaan ini membuat proyektor DLP lebih ringkas dan
ringan. Beratnya dapat mencapai kurang dari 250 gram. Contrast Ratio dan
struktur pixel DLP juga lebih baik. Hal ini disebabkan oleh sistem
transmisive yang dimiliki oleh DLP. Meskipun pada beberapa sisi DLP
lebih baik dari LCD, DLP juga memiliki kekurangan. Penggunaan
colorwheel pada DLP mengurangi nilai brightness proyektor. Dari segi
harga, proyektor DLP juga lebih mahal, sebab ongkos produksi yang
dibutuhkannya memang tinggi.
c.        LCD

Jika DLP disebut juga dengan teknologi reflective karena


menggunakan sistem pantulan. Sedangkan LCD disebut juga teknologi
transmisive, yakni meneruskan cahaya. Sebab cahaya yang masuk pada
LCD setelah melalui proses penyaringan menggunakan cermin Dichroic
akan diteruskan secara langsung ke layar proyektor. Cermin Dichroic atau
disebut juga Dichroic Mirror memisahkan warna menurut gelombangnya.
Ada tiga warna dasar yang dihasilkan oleh cermin tersebut yaitu merah,
biru, dan hijau. Ketiga warna ini dihasilkan dengan tiga cermin yang
masing-masing menyaring warna berbeda. Teknologi LCD sudah dianggap
cukup stabil dan biaya panelnya pun cukup rendah, sehingga
memungkinkan menggunakan tiga panel LCD (RGB) sekaligus dalam satu
proyektor. Hal ini membuat gambar yang dihasilkan proyektor memiliki
warna yang cukup bagus. Begitu pula halnya dengan cahaya yang sudah
sangat baik. Sayangnya, sistem transmisive telah membuat timbulnya
artefak pada gambar sehingga membuat gambar seperti terkotak-kotak. Dan
dikarenakan pada proyektor LCD polarisasi gambar tidak terjadi 100%,
maka contrast ratio LCD lebih rendah dari DLP. Di samping itu, daya tahan
LCD terhadap panas juga tidak mampu terlalu lama. Berbeda dengan DLP
yang dapat bertahan sangat lama.
d.      LCOS

Teknologi yang terakhir ini memanfaatkan keunggulan dua teknologi


yang sudah hadir sebelumnya, yaitu LCD dan DLP. Teknologi LCOS lebih
mudah diproduksi dan ringan dibandingkan LCD. Resolusi yang dihasilkan
juga lebih baik dari LCD. Bahkan resolusi teknologi ini diperhitungkan
dapat mencapai QXGA, yaitu 2048×1536 pixel. Sangat tinggi, bahkan yang
tertinggi. Teknologi ini juga mengurangi artefak yang muncul pada LCD.
Selain itu, LCOS memiliki kontrol analog seperti layaknya LCD dengan
gradasi warna yang lebih baik dibandingkan DLP. Contrast ratio teknologi
ini juga lebih baik dibandingkan LCD meskipun tidak terlalu lebih baik dari
DLP. Namun, nilai brightness-nya sejajar dengan LCD yang artinya lebih
baik dari DLP.
2. Resolusi
Parameter lain yang juga perlu diperhatikan adalah resolusi. Semakin
baik resolusi memang akan menghasilkan gambar yang semakin baik juga.
Namun berkaitan dengan resolusi, tidak semua aplikasi membutuhkan
resolusi yang tinggi. Ada baiknya jika pemilihan resolusi disesuaikan
dengan kebutuhan. Sebab biar bagaimanapun, semakin tinggi resolusi
sebuah proyektor, harga proyektor tersebut pun akan semakin
mahal.Biasanya, resolusi pada proyektor diwakilkan dengan sebutan-
sebutan seperti SVGA, XGA, SXGA, dan UXGA.
a.      SVGA
Yang dimaksud dengan SVGA adalah proyektor memiliki
resolusi 800×600 pixel. Resolusi ini sangat cocok untuk digunakan
keperluan presentasi sederhana. Yang dimaksud dengan presentasi
sederhana adalah presentasi-presentasi yang tidak menampakkan
gambargambar yang kompleks hanya seputar teks, grafik, dan diagram
biasa saja.
b.      XGA
Nilai resolusi pada proyektor XGA adalah 1024×768 pixel.
Gambar yang dihasilkan oleh proyektor XGA lebih jernih
dibandingkan proyektor dengan resolusi SVGA, sehingga
penggunaannya dapat lebih luas. Projector XGA dapat digunakan
untuk melakukan presentasi yang lebih banyak menggunakan warna
dibanding presentasi dengan SVGA.
c.       SXGA
Bila ada presentasi yang sangat kompleks, banyak menampilkan
tidak hanya grafik dan diagram saja, melainkan gambar-gambar desain
seperti gambar teknik atau iklan, maka sebaiknya presenter
menggunakan proyektor dengan resolusi SXGA.
Proyektor dikatakan memiliki resolusi SXGA berarti proyektor
tersebut memiliki resolusi sebesar 1280×1024 pixel. Proyektor dengan
resolusi tinggi ini juga cocok untuk digunakan sebagai layar pada
home entertainment Anda. Karena untuk menonton sebuah film
memang dibutuhkan resolusi yang tinggi. Lagipula harga sebuah TV
projector lebih murah dibandingkan TV biasa dengan ukuran yang
sama. Oleh sebab itu, tidak ada salahnya bila Anda menggunakan
proyektor ini untuk di rumah sebagai pengganti TV.
d.      UXGA
Proyektor dengan resolusi UXGA sampai saat ini masih sangat
mahal dan jarang. Proyektor beresolusi 1600×1200 pixel ini lebih
cocok digunakan oleh para profesional yang bergerak di bidang
imaging untuk melakukan presentasi. Atau bagi Anda yang memang
memiliki dana berlebih untuk home entertaiment.
e.       QXGA
Sampai saat ini, proyektor yang memiliki resolusi QXGA masih
sangat jarang. Salah satunya adalah proyektor yang diproduksi oleh
JVC. Proyektor tersebut menggunakan sistem LCOS dengan sebuah
chip yang dinamakan D-ILA. Yang dimaksud dengan resolusi QXGA
adalah proyektor beresolusi 2048×1536 pixel. Hampir tujuh kali lebih
besar dari SVGA.
3. Koneksi Image
Aspek lain yang tidak boleh luput adalah koneksi pada proyektor yang
Anda beli Ketersediaan koneksi harus disesuaikan dengan kebutuhan. Agar
apa yang akan Anda lakukan dengan proyektor tersebut tercapai. Koneksi
ini juga dapat mempengaruhi kualitas gambar yang Anda lihat. Berikut
adalah koneksi yang dapat Anda periksa:
a.       VGA
Koneksi video yang akan menghubungkan proyektor dengan
komputer, baik PC maupun notebook. Koneksi ini sangat wajib
tersedia pada proyektor yang memang digunakan untuk presentasi
melalui komputer.
b.      RGB Cable
Bentuknya menyerupai BNC, namun warna masing-masing jack
adalah RGB dan putih. Koneksi RGB biasanya untuk dikoneksikan ke
komputer yang idak menggunakan koneksi VGA. RGB kabel ada tiga
macam. Yang pertama RGBHV yang memiliki lima jack, yaitu merah,
hijau, biru, horizontal, dan vertikal.
c. RGBH/V
RGBH/V dengan 4 jack, sinyal horizontalnya digabungkan
dengan vertikal. Dan yang terakhir adalah 3 jack, RGB Sync on Green
yang artinya sinyal sinkronusnya tidak terpisah secara
horizontal/vertical melainkan digabungkan dan dibawa oleh jack yang
hijau.
d.     RCA
Kabel RCA adalah kabel yang sudah sangat umum digunakan
hampir pada semua perangkat home entertainment di rumah. Mulai
dari CD/DVD player, VCR, camcorder, juga televisi. RCA ada tiga
warna yang umumnya adalah merah, putih, dan kuning. Merah dan
putih untuk audio dan kuning untuk video.
e. BNC
Antara BNC dengan RCA hanya berbeda secara fisik, keduanya
memiliki fungsi yang sama yaitu membawa sinyal audio dan video
dengan tiga macam sekaligus. BNC memiliki bentuk yang lebih aman.
Bila Anda membeli proyektor dengan BNC, tetapi di rumah masih
banyak yang menggunakan RCA, maka Anda dapat mencoloknya
terlebih dahulu ke sebuah adapter.
f. S-Video atau Y/C
Jika pada RCA atau BNC sinyal video hanya ditransmisikan
dengan stau koneksi saja, maka dengan S-Video akan terbagi dua,
yaitu luminance dan chrominance. Sinyal yang dihantarkan pun jadi
lebih baik ketimbang RCA atau BNC. Biasanya koneksi ini ada pada
produk-produk kelas atas.
g.  Component
Koneksi ini selangkah lebih maju lagi dari S-Video.Karena
dibandingkan hanya dua, Component membagi sinyal Video menjadi
tiga yaitu Y, Cr, Cb atau Y, Pb, Pr. Namun untuk pemakai komputer,
mungkin agak membingungkan sebab masing-masing kabel akan
ditandai dengan warna-warna RGB (Merah, Hijau, Biru). Meskipun
demikian, bila pada komputer bentuk jack-nya seperti BNC,
sebaliknya Component bentuk jack-nya seperti RCA. Component
biasanya tersedia pada DVD player High End atau pada tuner HDTV.
h. DVI
Koneksi ini belum banyak tersedia di pasaran mengingat DVI
belum memiliki standar yang umum. Sehingga setiap produsen
memiliki standarnya sendiri-sendiri.
2.4 Cara Koneksi LCD ke Komputer
LCD Proyektor dapat bekerja dengan dilengkapi peralatan
tambahan yaitu :
1.   Kabel data
Digunakan untuk menghubungkan antara LCD
Proyektor dengan komputer. Dua jenis kabel data yang
sering digunakan dalam LCD Proyektor yaitu : USB
(Universal Serial Bus) atau Parallel.
2. Wireless
Tanpa menggunakan kabel, LCD Proyektor bisa
disambungkan dengan berbagai koneksi wireless,
misalnya, Wifi, Bluetooth.

3. Power Supply

Menghubungkan LCD Proyektor dengan sumber


listrik. Terdiri dari adaptor dan kabel penghubung
tegangan ke LCD Proyektor.

Petunjuk Pengoperasian secara umum :

 Hubungkan proyektor dengan listrik mengunakan kabel power, apabila lampu


indikator power menyala orange, berarti proyektor siap dipakai.
 Buka tutup lensa.
 Tekan tombol power sekitar 2 detik (di panel proyektor atau remote), tunggu
sampai indikator berwarna hijau dan display tampil penuh selama 10 – 30
detik.
 Nyalakan semua peralatan yang menjadi input (CPU, Notebook, video player
dll).
 Tekan source (input) untuk memilih input yang akan didisplaykan atau
automatic source dalam kondisi “On”, silahkan menunggu 5 – 10 detik untuk
pencarian inputterdekat. 
  Port LCD dihubungkan ke PC atau notebook melalui kabel USB , begitu juga
kabel VGA dan kabel audio.
 LCD Proyektor dapat dihubungkan dengan monitor komputer melalui VGA
kabel Port Video dan audio dalam LCD dapat dihubungkan vga adapter kabel
dan kabel audio ke komputer.
Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam mengkoneksikan LCD ke komputer :

 Jangan membuka chasing proyektor, karena didalamnya ada komponen yang


tidak boleh diservice selain service center resmi.
 Sebelum menggunakan proyektor sebaiknya membaca buku petunjuk
penggunaan terlebih dahulu.
 Jangan melihat secara langsung lensa proyektor saat kondisi hidup, karena
akan membahayakan bagi mata.
 Jangan menganalisis dan menyimpulkan serta melakukan perbaikan sendiri.
 Selalu membuka penutup lensa saat proyektor dalam kondisi hidup.
 Sebaiknya menggunakan stabilizer atau UPS untuk menghindari kerusakan.
 Jangan menggunakan lampu yang sudah lewat umur pakainya, karena akan
meng akibatkan ledakan dan kerusakan bagian lain.
 Jangan pernah melepas lampu dan semua komponen yang ada saat listrik
masih terhubung dengan proyektor.
 Jangan meletakkan proyektor di tempat yang tidak stabil, karena akan jatuh
atau rusak.
 Jangan menutup lubang ventilasi dengan peralatan yang akan menghalangi
proses pendinginan.
 Jangan menggunakan pengatur keystone bagian depan lebih dari 10 derajat
dan bagian belakang lebih dari 15 derajat.
 Jangan meletakkan proyektor dalam posisi vertikal (berdiri).
 Jangan meletakkan peralatan lain diatas proyektor.
 Jangan menutup lensa dengan bahan yang mudah terbakar saat proyektor
hidup.
 Jangan meletakkan cairan didekat proyektor maupun listrik.
 Gunakan celling mount/bracket untuk instalasi diatas plafon.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Berdasarkan pembahasan LCD ProyektordapatdisimpulkanbahwaLCD
Proyektor adalah perangkat alat bantu yang sering digunakan untuk media
presentasi, karena mampu menampilkan gambar dengan ukuran besar.Setiap
proyektor memiliki karakteristik berbeda-beda bila ditinjau dari teknologinya.
Teknologi yang dimaksud di sini adalah teknologi pada Image Engine atau
disebut juga Light Engine. Ada beberapa sistem Light Engine, yang banyak
dikenal saat ini adalah CRT, DLP, LCD, dan yang terbaru adalah
LCOS.Disampingitu, resolusi pada proyektor diwakilkan dengan sebutan-
sebutan seperti SVGA, XGA, SXGA, dan UXGA.LCD Proyektor dapat bekerja
dengan dilengkapi peralatan tambahan yaitu kabel data, wirelessdanpower
supply.
3.2 Saran
Saran yang dapat disampaikan penulis adalah kembangkan pengetahuan
tentang teknologi yang saat ini terus berkembang, agar tidak tertinggal dengan
informasi-informasi terbaru yang sangat diperlukan untuk menambah wawasan.
Kemudian bagi pembaca yang memiliki saran atau kritiknya dalam
meningkatkan kualitas dari makalah ini.

Anda mungkin juga menyukai