Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

KEPERAWATAN GERONTIK

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA LANSIA

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 14

RAHMA SARI HSB 1814401113

NADIAH WINDY AP 1814401130

KETUT AGUS SATRIAWAN 1814401142

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG
JURUSAN KEPERAWATAN TANJUNGKARANG
PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkah, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Asuhan Keperawatan Keluarga Lansia”.
Dalam penyusunan makalah ini penulis sangat menyadari bahwa masih banyak terdapat
kekurangan dikarenakan keterbatasan ilmu pengetahuan, pengalaman serta kehilafan yang
penulis miliki. Maka dari itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
mendidik dan membangun.
Penyusunan makalah ini tidak akan terlaksana dengan baik tanpa bantuan, bimbingan
serta saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas dan selalu melimpahkan rahmat serta
hidayahnya atas bantuan yang telah diberikan kepada penulis dalam penyusunan makalah
ini, akhirnya semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembangunan ilmu pendidikan
dan ilmu keperawatan  serta bagi kita semua.

Bandar Lampung, 30 Agustus 2020


                                                                                                              Penulis  

2
KASUS

Studi kasus dilakukan pada Ny.T umur 65 tahun yang beralamat jl.Kayu Manis No 03 RT
01 Lampung Selatan yang hanya tinggal bersama kedua anaknya,suami nya telah
meninggal 5 tahun yang lalu. Pada keluarga Ny.T yang merasa ada gangguan kesehatan
adalah Ny.T sering merasa pusing sampai kaku pada leher. Dan Ny. T mengatakan
menderita hipertensi dan belum tahu apa obat tradisional yang digunakan untuk mengatasi
penyakit darah tinggi dan makanan apa saja yang perlu dikonsumsi sehari-hari dan yang
tidak boleh dikonsumsi.

Lakukan asuhan keperawatan pada keluarga lansia!

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA LANSIA

1. IDENTITAS UMUM KELUARGA

A. Identitas Kepala Keluarga

Nama : Ny.T

Umur : 65 tahun

Agama : Islam

Suku : Jawa

Pendidikan : Tamat SD

Pekerjaan : Buruh

Alamat : Jl. Kayu Manis No 03 RT 01

B. Komposisi Keluarga

No Nama L/P Umur Hubungan Pekerjaan Pendidikan


Keluarga
1. Tn. M L 26 th Anak Swasta Tamat
SMA
2. Tn. K L 20 th Anak Swasta Tamat
SMA

3
C. Genogram

KET:

= Laki-laki

=Perempuan

= Meninggal

= Klien

= Menikah
= Tinggal serumah

D. Tipe Keluarga

a.Jenis tipe keluarga: Single parent family, oleh karena kematian pasangan hidupnya.

b. Masalah yang terjadi dengan tipe keluarga tersebut: tidak ada masalah yang
berarti, karena pasangan hidup telah lama meninggal karena sudah tua, dan anak-
anaknya dekat rumahnya, serta ikut merawat ibunya sekarang.

4
E. Suku Bangsa

a. Asal suku bangsa: Jawa

b. Budaya yang berhubungan dengan kesehatan: tidak ada budaya yang mengikat dan
berpantang terhadap kesehatannya.

F. Agama dan kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan : tidak ada kepercayaan


di keluarga yang bertentangan dengan keluarga.

G. Status Sosial Ekonomi Keluarga

a. Anggota keluarga yang mencari nafkah : anak

b.Penghasilan : Ny.T Sebagai buruh memasak dan mencuci di tetangga yang


membutuhkan dengan penghasilan rata-rata perbulan antara Rp500.000-
Rp700.000

c. Upaya lain : tidak ada

d. Harta benda yang dimiliki (Perabot, transportasi, dan lain-lain) : Rumah dengan
perabotan yang sederhana yang sekarang ditempati oleh Ny.T

e.Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan : untuk memenuhi kebutuhan primernya


sendiri, Ny.T merasa cukup, menabung hanya dilakukan dengan menabung di
rumah dengan tabungan dari celengan, menyisakan uangnya sedikit demi sedikit.

H. Aktivitas rekreasi keluarga

Rekreasi keluarga hanya dilakukan dengan menonton televisi di rumah, berkumpul


dengan anak dan menantu serta cucunya, yang kadang-kadang ke rumah, karena
rumah mereka bersebelahan.

II. Riwayat Dan Tahap Perkembangan Keluarga

a. Tahap perkembangan keluarga saat ini pada tahap keluarga melepas anak dewasa.

b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dan kendalanya tidak ada.

c. Riwayat kesehatan keluarga inti : tidak ada

5
d. Riwayat kesehatan saat ini : pada keluarga Ny.T yang merasa ada gangguan
kesehatan adalah Ny.T. Iya sering merasa pusing sampai kaku pada leher. Ny.T
melakukan upaya untuk menjaga kesehatannya dengan mengikuti kegiatan Posyandu
di dekat rumahnya, dan ia pernah diberi obat oleh petugas Puskesmas di Posyandu.
Ny.T mengatakan ia menderita hipertensi. Ny. T tahu tekanan darahnya tinggi, tetapi
ia lupa berapa ukuran tekanan darahnya, ia belum pernah mendapat informasi, hanya
katanya disuruh minum obat tersebut dan tidak boleh makan asin dan banyak pikiran
atau stress.

e. Riwayat penyakit keturunan: Ny.T mengatakan tidak tahu apakah ada keturunan dari
orang tuanya yang menderita tekanan darah tinggi atau penyakit lain. Ia hanya tahu
bahwa orang tua mereka juga meninggal karena Usila. Waktu itu tidak ada sakit atau
dirawat di rumah sakit.

f. Riwayat kesehatan masing masing anggota keluarga

No Nama Umur BB Keadaan Imunisasi Masalah Tindakan


kesehatan kesehatan yang
dilakukan
1. Tn. M 26 60 Sehat Lengkap Tidak ada -
2. Tn. K 20 55 Sehat Lengkap Tidak ada -

g. Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan: Puskesmas, Posyandu.

h. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya: Ny. T mengalami tekanan darah tinggi atau
pusing, karena sebagai buruh masak iya sering tidur terlalu malam. Kadang setelah
beberapa malam tidurnya larut malam, lehernya terasa kaku dan pusing. Ia hanya
beristirahat dengan tiduran dan dipijati oleh anaknya. Lalu pada saat Posyandu ia
mendapatkan obat. Saat diperiksa tekanan darahnya juga tinggi. Ia tidak ada riwayat
merokok, juga tidak mengonsumsi makan-makanan kaleng atau gorengan dan
Jeroan, ayam, daging, dan mie instan.

III. Pengkajian Lingkungan

A. Karakteristik rumah

6
1. Luas rumah kira kira 8 m². Dengan dua kamar tidur, satu ruang tamu, satu ruang
tengah atau keluarga, satu dapur, tempat untuk mencuci, dan ada ruang untuk mandi
serta WC.

2. Sumber air menggunakan sumur gali yang digunakan untuk mencuci, WC berbentuk
leher Angsa, dengan septic tang kira-kira berjarak 10 cm dari sumber air, saluran air
menggunakan lubang galian dengan terbuka, dan di alirkan ke got umum, ventilasi di
rumah cukup terpapar sinar matahari kalau siang, dan jendela selalu dibuka pada
siang hari. Untuk malam hari penerangan menggunakan listrik dan cukup terang.
Pengelolaan sampah diangkut oleh petugas sampah di desanya.

3. Tipe rumah: permanen.

a. Kemilikan sendiri

b. Jumlah dan radio kamar/ruangan 1 banding 1

c. Ventilasi/jendela cukup, 20% dari luas rumah

d. Pemanfaatan ruangan baik, sesuai dengan pembagian dan penggunaan ruangan


oleh Ny. T

e. Septic tang : ada

f. Sumber air minum : sumur gali

g. Kamar mandi/WC : bentuk leher angsa

h. Sampah diangkut oleh petugas sampah di desanya

i. Kebersihan lingkungan cukup, perkarangan bersih karena kadang dua hari sekali
disapu dan tidak ada aliran air yang mampet

4. Karakteristik tetangga dan komunitas RW

a. Kebiasaan masyarakat disekitar : tidak ada kesepakatan masyarakat yang


bertentangan dengan kesehatan, posyandu lansia diadakan setiap bulannya

b. Aturan / kesepakatan: tidak ada yang bertentangan dengan kesehatan

7
c. Budaya Jawa yang dianut turun Temurun: tidak ada yang bertentangan dengan
kesehatan

5. Mobilitas geografis keluarga: dulu pernah tinggal di Tanjung Karang Pusat, sekarang
telah pindah ke desa ini, mulai tahun 1995, Setelah suaminya meninggal, rumah yang
di kota dijual untuk membuat rumah yang sekarang ditempati.

6. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat: Ny.T rajin mengikuti


pertemuan di masyarakat, yaitu pengajian setiap hari Jumat, Posyandu lansia satu
bulan sekali, kadang pengajian ibu ibu rombongan dari desa satu bulan sekali

7. Sistem pendukung: keluarga anaknya dua-duanya masih dekat tinggalnya, dan sering
menjenguk, serta dua orang cucunya sering bermain bersamanya di waktu senggang,
menantunya juga menerima keadaannya, tidak ada masalah yang berarti mengenai
hubungan dengan anak dan menantu serta cucunya.

B. Struktur keluarga

a. Pola atau cara Komunikasi keluarga dengan sistem terbuka. Anak yang paling dekat
dengan nya adalah anak nomor dua nya. Kalau ada masalah ia bicarakan dengan
nya. Anak pertama juga kadang ngobrol bersamanya.

b. Struktur kekuatan keluarga: Ny. T masih dianggap yang dominan untuk mau
mutuskan kalau ada masalah dalam keluarga, dengan menasehati dan memberinya
petunjuk, sedangkan keputusan diserahkan pada anak-anaknya.

c. Struktur peran (Peran masing masing anggota keluarga) peran formal dan informal
masing masing anak sesuai, dan Ny.T sebagai kepala keluarga untuk keluarga Ny.T
sendiri

d. Nilai dan norma keluarga sesuai dengan nilai dan norma masyarakat setempat, tidak
ada norma yang bertentangan.

C. Fungsi keluarga

1. Fungsi efektif : Ny. T mengatakan bahwa anggota keluarga saling menyayangi dan
menghormati. Apabila ada anggota keluarganya yang kesulitan maka akan saling
membantu.

8
2. Fungsi sosialisasi :

a. Kerukunan hidup dalam keluarga baik

b. Interaksi dan hubungan dalam keluarga baik, jarang ada masalah / percekcokan

c. Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan keputusan kepala keluarga


masing masing, sebagai orang tua, Ny.T hanya sekedar memberi saran

d. Kegiatan keluarga waktu senggang menonton televisi di rumah dan berkumpul


dengan dua cucu mereka

e. Partisipasi dalam kegiatan sosial : baik.

3. Partisipasi perawatan kesehatan :

Keluarga mengenal masalah kesehatan, hanya sebatas mengerti penyakit nya, yaitu
tekanan darah tinggi.

4. Fungsi reproduksi:

a. Peranan jumlah anak : sudah tidak merencanakan lagi.

b. Aseptor : tidak ada.

c. Aseptor: tidak. Alasannya = Suami sudah meninggal dunia.

d. Keterangan lain : -

5. Fungsi ekonomi:

a.Upaya pemenuhan sandang pangan dipenuhi dengan bekerja membantu memasak


dan mencuci baju di rumah tetangga.

b. Pemanfaatan sumber di masyarakat: tidak ada.

D. Stres dan Koping Keluarga

1. Stressor jangka pendek : Ny.T mengatakan bagaimana melakukan perawatan


pada penyakit nya agar tidak sampai stroke.

9
2. Stressor Jangka panjang: Ingin memenuhi hidupnya dengan memenuhi
kebutuhan dan menabung.

3. Respon keluarga terhadap stressor : Menjalani dengan tenang dan pasrah, serta
tetap berusaha untuk berobat dan berdo’a.

4. Strategi koping : memandang sakitnya karena pola makannya dan gaya hidup
yang kadang begadang sampai malam.

5. Strategi adapatasi disfungsional: Ny.T lebih memfokuskan kepada kegiatan


sehari-hari dengan banyak berdo’a juga, serta Memeriksakan sakitnya Ke
posyandu, Mencari tahu obat tradisional yang bisa untuk mengatasi sakitnya.

E. Keadaan gizi keluarga

Pemenuhan gizi: cukup

Upaya lain: tidak ada

F. Harapan keluarga

a. Terhadap masalah kesehatannya: berusaha menjaga pola makan dengan


hipertensi yang ia tahu, yaitu mengurangi garam dan makanan pengawet.

b. Terhadap petugas kesehatan yang ada: Minta diberi tahu mengenai perawatan
hipertensi, terutama pengobatan tradisional

G. Pemeriksaan Fisik Ny.T

No VARIABEL
1. Riwayat penyakit saat ini Tekanan darah tinggi. Terakhir diperiksa di
posyandu satu bulan yang lalu.
2. Keluhan yang dirasakan Saat ini sering mengeluh pusing, kaku kuduk
sampai leher.
3. Tanda dan gejala Kadang mata tidak jelas/ kabur untuk melihat.
4. Riwayat penyakit Tidak ada.
sebelumnya
5. Tanda-tanda vital TD = 170/100 mmHg, N = 83 x/Menit, RR =
24x/menit, S= 36,4°c
6 Sistem kardiovaskuler Jantung berdebar-debar.
7. Kepala = mesochepal, bentuk simetris dengan bentuk

10
tubuh, tidak ada pembesaran, dan tidak ada
nyeri, serta tidak teraba pembengkakan.
Mata = konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik,
belum pernah periksa visus, tidak
menggunakan kacamata. Lapang pandang
Hidung masih baik.
= simetris, bersih, tidak terdapat polip, tidak
beringus.
Telinga Tidak ada pembengkakan. Rangsang terhadap
stimulus bau masih baik.
Mulut = aurikel normal, bersih, tidak ada peradangan,
bersih, respons terhadap bunyi dan ambang
dengar masih baik.
= mukosa bibir tidak pucat, tidak kering, tidak
pecah-pecah, kelenjar air liur tidak ada
masalah, tidak ada pembengkakan, maupun
rasa nyeri. Gigi masih utuh, gusi tidak
Leher bengkak, lidah tidak kotor, rasa terhadap
pengecapan masih baik.
= kadang terasa kaku, saat pusing dan tekanan
Dada darahnya naik, tidak ada pembesaran kelenjar
tiroid.
Abdomen = simetris, tidak terdapat nyeri dada, auskultasi
tidak terdapat bunyi nafas yang abnormal.
= datar, supel, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
Ekstremitas atas dan pembesaran.
bawah
= tidak ada cyanosis, tidak bengkak, dan rentang
gerak sendi baik, tidak terdapat baal, dan
Kulit berjalan masih baik, tidak ada kaku sendi
maupun nyeri tulang.
= bersih, tidak bersisik, dan tidak gatal,
kebersihan diri baik.

11
ANALISA DATA

NO DATA FOKUS MASALAH PENYEBAB


1. DS : Ny.T mengatakan saat ini sering Nyeri akut Tidak efektif
merasa pusing sampai kaku pada jaringan perifer
leher (pusing)
P : nyeri di daerah kepala
Q : nyeri atau pegal,cenat-cenut
sampai kaku di daerah leher
R : kepala sampai leher
S : skala 6

DO : Ny.T agak lemas nampak


lingkaran hitam di bawah mata
karena kurang tidur dan saat
pengkajian nampak kadang-
kadangg menguap.
TD : 170/100mmHG
N : 83x/menit
RR : 24x/menit
S : 36°C
2. DS : - Ny.T mengatakan belum tahu Defisit Pengetahuan Kurang Terpapar
apa obat tradisional yang tentang Diet Informasi
digunakan untuk mengatasi Hipertensi dan
penyakit tekanan darah Perawatan Penyakit
tingginya Hipertensi
- Ny.T menanyakan makanan apa
saja yang perlu di konsumsi
sehari-hari dan yang tidak boleh
dikonsumsi
DO : Ny.T nampak mengkonsumsi
makanan hari itu dengan lauk
tahu goreng dan sayur bayam

12
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri akut berhubungan dengan Tidak efektif jaringan perifer (pusing)

2. Defisit Pengetahuan tentang Diet Hipertensi dan Perawatan Penyakit Hipertensi


berhubungan dengan Kurang Terpapar Informasi

INTERVENSI KEPERAWATAN

No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional


1. Nyeri Akut Tujuan umum: 1. Observasi pusing, 1. Untuk
Pusing tidak terjadi. penyebab, faktor mengetahui
pemicu dan kondisi Ny. T
Tujuan khusus: pendukung rasa
Setelah dilakukan nyaman pada
tindakan keluarga: keluarga
1. Mampu 2. Observasi reaksi 2. Untuk
mengontrol nyeri/ verbal dan non memantau reaksi
pusing yang verbal Ny. T. verbal dan non
terjadi padanya. 3. Ajarkan keluarga verbal Ny. T
2. Keluarga mampu dan klien untuk 3. Agar pusing
memutuskan menemukan yang dirasakan
tindakan untuk dukungan pasien dapat
mengurangi rasa mengurangi pusing. berkurang.
pusing pada Ny. 4. Ajarkan teknik non
T. farmakologi: nafas
3. Keluarga mampu dalam, relaksasi, 4. Teknik non
merawat Ny. T distraksi. farmakologis
saat pusing/ berfungsi untuk
manajemen nyeri. 5. Berikan analgetik mengurangi
4. Keluarga mampu untuk mengurangi nyeri akut.
memodifikasi nyeri sesuai dengan 5. Agar pasien
lingkungan yang terapi yang ada menunjukkan
sehat (kolaborasi dengan gejala nyeri

13
dokter). berkurang.
6. Anjurkan
tingkatkan istirahat
dan beri 6. Untuk
lingkungan yang mengurangi rasa
nyaman. nyeri.
7. Observasi
lingkungan fisik 7. Untuk
dan mental yang memberikan
nyaman pada rasa aman
keluarga. nyaman.
8. Edukasi pengertian
nyeri, penyebab, 8. Agar keluarga
faktor pemicu pada mengetahui dan
keluarga. mengerti tentang
9. Monitor vital sign. penyakit klien.
9. Untuk
memantau
10. Anjurkan pada kondisi
keluarga untuk kesehatan klien.
rutin memeriksakan 10. Untuk
diri ke tempat pencegahan
pelayanan penyakit
kesehatan yang berkelanjutan
dekat
11. Anjurkan untuk
minum obat secara 11. Untuk
teratur dari petugas mempercepat
kesehatan. proses
penyembuhan
2. Difisiensi Tujuan Umum: 1. Observasi 1. Untuk menggali
pengetahuan Keluarga mengerti kebutuhan dan kebutuhan dan
tentang diet penyakit klien dan kesiapan keluarga kesiapan

14
hipertensi dan perawatannya. keluarga
perawatan menerima
penyakit Tujuan Khusus: 2. Observasi tingkat materi.
hipertensi. 1. Keluarga pengetahuan klien 2. Untuk
memahami dan keluarga mengetahui hal-
pengertian, tentang penyakit hal yang sudah
penyebab, Ny. T diketahui oleh
dan akibat klien dan
lanjut keluarga
penyakit mengenai
klien apabila penyakitnya.
tidak segera 3. Edukasi 3. Agar klien dan
ditangani. pengertian, faktor keluarganya
2. Keluarga penyebab, dapat
mampu perawatan mengetahui
memahami hipertensi, serta tentang
dan komplikasi. penyakitnya.
memutuskan 4. Demonstrasikan 4. Agar klien dapat
tindakan teknik relaksasi mengetahui
perawatan dan contoh diet teknik relaksasi
penyakit hipertensi dengan dan cara diet
klien. media. Contohnya hipertensi.
3. Keluarga dengan makanan
mampu nyata.
merawat 5. Dukung keluarga
klien dengan dan klien 5. Dapat melihat
tepat. mengungkapkan sejauh mana
4. Keluarga dan eksplorasi klien dan
mampu tentang keluarganya
melakukan demonstrasi yang sudah
modifikasi dilakukan. memahami
lingkungan materi yang
fisik dan disampaikan

15
mental oleh perawat.
dengan tepat.
5. Keluarga
mengetahui
manfaat
untuk
melakukan
cek rutin ke
posyandu
atau
puskesmas
terdekat.
6. Keluarga
memanfaatka
n pelayanan
kesehatan
yang ada.

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi


10-08-2020 Nyeri Akut - Mengidentifikasi intensitas S : Keluarga klien
nyeri/pusing Ny.T faktor mengatakan
pemicu dan penghilang memahami yang
pusing dijelaskan oleh
- Memonitor reaksi verbal dan perawat
nonverbal klien saat nyeri, O : - Keluarga kooperatif
dan melibatkan keluarga - Reaksi klien tetap
untuk memberi rasa nyaman stabil dan tenang
pada klien A : Belum teratasi
- Mengevaluasi kurang tidur P : Lanjutkan intervensi
klien, dengan melakukan
bersama keluarga untuk
mengidentifikasi lingkungan

16
tempat/ruangan istirahat klien
- Mengidentifikasi faktor yang
membuat nyaman klien serta
yang mengurangi rasa pusing
klien
11-08-2020 Nyeri Akut - Mengidentifikasi tindakan S : Keluarga klien
yang biasa dilakukan keluarga mengatakan biasanya
untuk mengurangi dengan menganjurkan
nyeri/pusingnya klien untuk tidur
- Bersama keluarga O : - Klien mampu
mendiskusikan cara mengtasi melakukan relaksasi
pusing sesuai keadaan yang dengan baik seusai
ada di lingkungan yang diajarkan oleh
- Mengajarkan teknik relaksasi, perawat
napas dalam dan distraksi - Obat dari petugas
- Memberi obat sesuai dengan kesehatan diminum
terapi yang dianjurkan A : Masalah teratasi
- Membantu klien untuk sebagian
istirahat dengan nyaman P : Lanjutkan intervensi
12-08-2020 Nyeri Akut - Monitor TTV S : Klien mengatakan
- Melakukan modifikasi kembali segar dan
lingkungan dengan membuat nyaman setelah tidur
suasana tenang dan nyaman terpenuhi, pusing
saat klien sedang istirahat berkurang dan istirahat
- Mengatur posisi tidur klien dapat dilakukan
senyaman mungkin dengan baik
- Menjelaskan kepada keluarga O : - Ruangan tidur klien
untuk tidak membuat rasa nyaman dan tenang
gaduh dan tekanan mental - Ruangan di atur
atau fisik yang berlebihan menjadi sejuk dan rapi
pada klien serta bersih
- Tidak tampak lesu
- Mata tidak terdapat
garis hitam di sekitar

17
bawah kelopak mata
TTV :
TD = 130/90mmHg
N = 80x/menit
RR = 24x/menit
S = 36,4°C
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
12-08-2020 Defisit Pengetahuan - Menggali kebutuhan dan S : Klien mengatakan
tentang Diet kesiapan keluarga untuk mengerti dan mampu
Hipertensi dan memulai pembelajaran menjawab apa yang
Perawatan Penyakit dengan kontrak waktu, sudah dijelaskan oleh
Hipertensi kesiapan menerima materi perawat
dengan lingkungan yang O : Nampak antusias dan
tenang, klien tidak pusing kerja sama yang baik
dan kesepakatan waktu dalam penyuluhan dan
- Mengidentifikasi tingkat demostrasi yang
pengetahuan klien dan dilakukan oleh perawat
keluarga, serta hal-hal yang A : Masalah teratasi
sudah diketahui tentang P : Koordinasi dengan
penyakitnya puskesmas untuk
- Menjelaskan pengertian, kunjungan tindak lanjut
faktor penyebab, dan
perawatan hipertensi serta
komplikasi
- Mendukung keluarga dan
klien mengungkapkan dan
eksplorasi tentanf
demonstrasi yang telah
dilakukan

18
DAFTAR PUSTAKA

Sunaryo,dkk.2016.Asuhan Keperawatan Gerontik.Yogyakarta:CV. ANDI OFFSET

Tim Pokja SDKI DPP PPNI.2016.Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia.Edisi


1.Jakarta Selatan:Dewan Pengurus Pusat PPNI

Tim Pokja SIKI DPP PPNI.2018.Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.Edisi


1.Jakarta Selatan:Dewan Pengurus Pusat PPNI

Tim Pokja SLKI DPP PPNI.2019. Standar Luaran Keperawatan Indonesia.Edisi 1.Jakarta
Selatan: Dewan Pengurus Pusat PPNI

19
20

Anda mungkin juga menyukai