Anda di halaman 1dari 13

ANTENATAL CARE

Disusun Oleh :
Widdatul Milati (1814401140)
Ketut Agus Satriawan (1814401141)
Dini Salsahbila (1814401148)

Kelompok 8
Tingkat 2 Reg 3
DEFINISI
Antenatal Care adalah
kunjungan ibu hamil ke bidan atau
dokter sedini mungkin semenjak
ia merasa dirinya hamil untuk
mendapatkan pelayanan/asuhan
antenatal. Pada setiap kunjungan
antenatal (ANC), petugas
mengumpulkan dan menganalisis
data mengenai kondisi ibu melalui
anamnesis dan pemeriksaan fisik
untuk mendapatkan diagnosis
kehamilan intrauterine, serta ada
tidaknya masalah atau komplikasi
(Saifudin, 2002).
TUJUAN DAN MANFAAT
• Memantau kemajuan
• Meningkatkan dan mempertahankan
kesehatan fisik, maternal dan asosial ibu
dan bayi.
• Mengenal secara dini adanya komplikasi
yang mungkin terjadi selama hamil,
• Mempersiapkan persalinan
• Mempesiapkan ibu agar masa nifas
berjalan normal dan pemberian ASI
Eksklusif.
• Menurunkan angka kesakitan dan
kematian ibu dan perinatal.
WAKTU PEMERIKSAAN
• Satu kali kunjungan selama
trimester I (sebelum usia
kehamilan 14 minggu).
• Satu kali kunjungan selama
trimester II (usia kehamilan 14 – 28
minggu).
• Dua kali selama trimester III (satu
kali pada usia kehamilan ke- 36).
Kecuali jika ditemukan faktor
resiko yang memerlukan
penatalaksanaan medik lain,
pemeriksaan harus lebih sering.
PEMERIKSAAN IBU HAMIL
• Pemeriksaan umum
Pemeriksaan umum meliputi pemeriksaan jantung
dan paru-paru, refleks serta tanda-tanda vital
seperti tekanan darah, denyut nadi, suhu dan
pernafasan. Pemeriksaan umum pada ibu hamil
bertujuan untuk menilai keadaan umum ibu, status
gizi, tingkat kesadaran, serta ada tidaknya kelainan
bentuk badan. (Hidayat, A.Aziz Alimul, 2008).
• Pemeriksaan Kebidanan
• Inspeksi
 Dilakukan untuk menilai keadaan ada tidaknya Cloasma
gravidarum pada muka / wajah, pucat atau tidak pada
selaput mata, dan tidaknya edema.
 pemeriksaan pada leher untuk menilai ada tidaknya
pembesaran kelenjar gondok atau kelenjar limfe.
 Pemeriksaan dada untuk menilai bentuk buah dada dan
pigmentasi puting susu.
 Pemeriksaan perut untuk menilai apakah perut membesar
ke depan atau kesamping, keadaan pusat, pigmentasi linea
alba, serta ada tidaknya strie gravidarum.
 Pemeriksaan vulva untuk menilai keadaan perineum, ada
tidaknya tanda chadwick dan adanya flour. Kemudian
pemeriksaan ekstremitas untuk menilai ada tidaknya
varises. (Hidayat, A.Aziz Alimul, 2008).
• Palpasi
• Leopold I
Leopold I digunakan untuk
menentukan usia kehamilan
dan bagian apa yang ada di
fundus, dengan cara pemeriksa
berdiri sebelah kanan dan
,menghadap kemuka ibu,
kemudian kaki ibu
dibengkokkan pada lutut dan
lipat paha, lengkukan jari-jari
kedua tangan untuk
mengelilingi bagian atas fundus,
lalu tentukan apa yang ada
didalam fundus/ bila kepala
sifatnya keras, bundar dan
melenting.
• Leopold II digunakan untuk menentukan letak
punggung anak dan letak bagian kecil pada
anak.
Leopold IV
Leopold IV digunakan
untuk menentukan apa yang
menjadi bagian bawah dan
seberapa masuknya bagian
bawah tersebut kedalam
rongga panggul.
Caranya :
• Letakkan kedua tangan
disisi bawah uterus lalu
• Tekan kedalam dan
gerakkan jari-jari kearah
rongga panggul, dimanakah
tonjolan sefalik dan
apakah bagian presentasi
telah masuk.
Layanan Asuhan Standar Antenatal
• Timbang Berat Badan / Tinggi Badan
• Ukur Tekanan Darah
• Nilai Status gizi
• Ukur Tinggi fundus uteri
• Tentukan presentasi dan denyut jantung
janin (DJJ)
• Pemberian imunisasi tetanus toksoid
(TT) lengkap
• Pemberian Tablet Fe zat besi
• Test laboratorium
• Test terhadap Penyakit Menular Seksual
(PMS)
• Temu Wicara dalam rangka persiapan
rujukan
TANDA-TANDA BAHAYA SELAMA
KEHAMILAN
• Perdarahan pervaginam
• Sakit kepala yang hebat menetap dan
tidak menghilang
• Perubahan vital secara tiba – tiba
• Nyeri abdomen yang hebat
• Bayi kurang bergerak seperti biasa
• Pembengkakan wajah dan tangan
• Keluar air ketuban sebelum
waktunya
• Muntah terus menerus atau
Hiperemesis gravidarum
• Demam
• Anemia
• Kejang
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai