Anda di halaman 1dari 13

RESUME BAB TITI NYERAT KARYA ILMIAH

Laporan menika kangge njangkepi tugas mata kuliah Nyerat Karya Ilmiah

Dosen Pengampu : Prof. Dr. Suharti, M. Pd.

Dipunsusun dening:

Willy Didan .F. (18205241030)

Ida Rahmawati (18205241032)

Sasrini Nurhayati (18205241053)

Nur Ahmad Saputra (18205241054)

KELAS K

PENDIDIKAN BAHASA DAERAH

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2020
Pengertian Karya Ilmiah

Karya ilmiah adalah karya tulis yang dibuat untuk memecahkan suatu permasalahan
dengan landasan teori dan metode-metode ilmiah. Karya ilmiah biasanya berisikan data, fakta,
dan solusi mengenai suatu masalah yang diangkat.

Struktur karya ilmiah :

1. Pendahuluan
Berisi dasar-dasar penelitian ilmiah dilakukan, masalah yang diangkat, dan mekanisme
penyelesaian masalah itu.
2. Isi dan pembahasan
Bisa terdiri dari satu atau lebih bab. Jumlah bab pada bagian ini bergantung seberapa
pelik pembedahan dan pembahasan dari bahan penelitian.
3. Kesimpulan
Berisi kesimpulan dari hasil analisis pada bagian isi dan pembahasan.

Jenis-jenis karya ilmiah


- Makalah
- Essay
- Artikel Ilmiah
- Skripsi
- Tesis
- Disertasi
- Paper

Namun, yang akan dibahas dalam disini adalah makalah, artikel ilmiah, skripsi, dan
penulisan buku.
A. Makalah
Makalah adalah salah satu jenis karya tulis yang bersifat ilmiah dengan
pembahasan permasalahan tertentu. Pembuatan makalah pada umumnya bertujuan untuk
memenuhi tugas tertentu seperti tugas akademik dan tugas non-akademik.

1) Struktur Makalah
Makalah ditulis dengan aturan formal dan baku. Terdapat gaya selingkung umum yang
dipatuhi oleh para penulis makalah. Aturan tersebut relatif sama, baik di Indonesia.
Struktur makalah dibangun oleh lima bagian utama, yaitu :
a. Pendahuluan
b. Teori, dibangun dari studi pustaka
c. Pembahasan masalah
d. penutup
e. Daftar Pustaka (referensi)
2) Bahasa Dalam Tulisan Ilmiah
Sifat ilmiah yang harus dimiliki sebuah karya haruslah dapat disampaikan dengan
ilmiah dan objektif. Bahasa ilmiah haruslah tegas, lugas, dan berisi. Sifat bahasa ilmiah
ada 3 (tiga), yaitu objektif, efektif, dan denotatif.
a. Objektif
Artinya lugas dan jelas, dapat dipertanggungjawabkan secara universal. Objektif
juga mengisyaratkan ketegasan. Tidak ada keragu-raguan atau ketidakjelasan.
Menulis karya ilmiah juga tidak boleh terlalu mutlak, seolah-olah menutup
kemungkinan alternatif lain.
Dalam karya ilmiah, objektif menyiratkan adanya kebenaran umum, tidak
memihak, dan jelas secara semantis (pemaknaan).
b. Efektif
Efektif artinya tidak bertele-tele, atau berputar-putar tidak jelas. Kalimat efektif
biasanya disusun dengan ringkas, tepat, dan efisien. Artinya, tidak mengulang-ulang
dan tidak menyusun kalimat yang mubadzir (menghambur-hamburkan kata tanpa
makna yang jelas).
c. Denotatif
Dalam karya ilmiah, bahasa denotatif bermakna logis, apa adanya, dan cenderung
hanya memiliki satu makna yang jelas. Denotasi berarti pemaknaan tunggal atas
sebuah kata, kalimat, atau karangan utuh.
Sifat denotatif sangat penting dan erat kaitannya dengan karangan ilmiah. Karena
apabila ditinggalkan sifat denotatif menyebabkan karangan menjadi bukan, atau tidak
ilmiah lagi.
Lawan dari denotatif adalah konotatif (banyak makna / bermakna ganda).

Susunan kerangka makalah


(1) Pambuka / purwaka
(2) Teori (Studi Pustaka)
(3) Pirembagan perkawis
(4) Panutup
(5) Daftar Pustaka

Contoh susunan kerangka makalah

(1) Pambuka / purwaka


a. Pawadan perlune maca pinter kanggo siswa
b. Kasunyatan akeh siswa durung bener anggone maca
c. Piwulangan maca pinter durung trep
(2) Teori (Studi Pustaka)
a. Ngandharke teori para ahli bab maca pinter
b. ngandharke keluwihan lan kekurangane teori
c. ngandharke gagasane dhewe bab iki
(3) Pirembaganing Perkawis
a. Piwulangan maca pinter beda karo piwulangan maca (biasa)
b. Carane mangerteni bab-bab ing wacan
c. Langkah-langkah ngajarke wulangan maca pinter
(4) Panutup
a. Perlu digiatke maca pinter kanggo siswa
b. Langkah-langkah maca pinter bisa ditindakake kanthi gampang
(5) Daftar Pustaka

B. Artikel Ilmiah

Artikel Ilmiah adalah tulisan berkadar formal dan akademis.

Kerangka dalam Karya ilmiah :

1. Judul (lebih diutamakan yang ringkas)


2. Abstrak (dalam bahasa asli dan inggris)
3. Pendahuluan
4. Metode
5. Hasil penelitian dan Pembahasan
6. Simpulan
7. Ucapan Terimakasih
8. Daftar Pustaka

Tata Aturan yang menjadi syarat penulisan artikel ilmiah diatur dalam Jurnal LITERA
sebagai berikut :
1. Artikel ditulis berdasarkan hasil penelitian bidang kebahasaan bahasa dan sastra, serta
belum pernah dimuat pada jurnal lain. Naskah diketik program Microsoft Word 1,5
spasi, sepanjang 15-20 halaman. Naskah diserahkan bentuk print-out serta softcopy.
2. Nama penulis artikel ditulis tanpa gelar akademik, ditempatkan di bawah judul
artikel, dibawahnya ditulis nama lembaga asal penulis dan alamat korespondensi
(email atau HP). Jika naskah ditulis oleh tim, semua nama anggota tim harus ditulis,
tetapi penyunting hanya berhubungan dengan penulis utama atau penulis yang
namanya di urutan pertama
3. Artikel ditulis dalam bahasa indonesia atau inggris secara benar dengan format esai.
Judul artikel dicetak dengan huruf kapital di tengah-tengah, sedang subjudul ditulis
mulai margin kiri lurus tanpa menggunakan angka penomoran. Sub sub judul
dibedakan peringkat hurufnya dan dicetak tebal miring.
4. Artikel ditulis dengan sistematika sebagai berikut :
a) Judul
b) Nama penulis
c) Alamat lembaga
d) Korespondensi (email)
e) Abstrak (100-120 kata) berisi tujuan, metode, hasil penelitian dan kesimpulan
utama
f) Kata kunci
g) Pendahuluan
h) Metode
i) Hasil dan pembahasan
j) Simpulan
k) Persantunan
l) Daftar pustaka
5. Sumber rujukan merupakan pustaka terbitan mutakhir dan diutamakan pustaka primer
(artikel penelitian dalam jurnal/majalah ilmiah atau laporan penelitian termasuk tesis
dan desertasi)
6. Perujukan/pengutipan sebagai contoh berikut (Michael, 2008:48)
7. Daftar Pustaka disusun sebagai berikut
a) Buku: Nama penulis, tahun, judul, buku, kota penerbit, penerbit contoh
Edward, Patricia A. 2008. Children’s Literary Development, Boston: Pearson.
b) Artikel Jurnal: nama penulis, tahun, judul artikel, nama jurnal, volume atau
nomor halaman. Contoh :
Sudibyo, 2008. “Dalam Bayang-bayang Kolonialisme: Ranggawarsita dan
Abdullah bin abdul Kadir Munsyi”, Widyaparwa, Jurnal Ilmiah Kebahasaan
dan kesastraan. Volume 37, nomor 1, hlm 15-36.
c) Internet: Nama penulis, tahun, judul tulisan, situs, tanggal pengaksesan.
Contoh
Mueller, John, 2008. Authentic Assessment Toolbox. North Central College,
Naperville https://jonathan.mueller.faculty.noctrl.edu/toolbox/index.htm
(diunduh 17 Januari 2009)

C. Skripsi

Skripsi merupakan istilah untuk mengilustrasikan suatu karya ilmiah berupa paparan tulisan
hasil penelitian sarjana S1 yang membahas suatu fenomena/permasalahan dalam bidang tertentu
yang ditulis berdasarkan hasil penelitian ( kuantitatif atau kualitatif ). Penelitian kuantitatif bisa
berupa penelitian survey, eksperimental, kasus, tindakan, dan sejenisnya. Penelitian kualitatif
bisa berupa penelitian etnografi,isi, kasus, tindakan,grounded life history, dan sejenisnya
(panduan TAS FBS UNY, 2010:2-3)

Tabel 1

Perbedaan penelitan kualitatif dan kuantitatif

FORMAT PENELITIAN PENELITIAN KUALITATIF


KUANTITATIF
BAB I Latar belakang masalah Latar belakang masalah
Pendahuluan
Identifikasi masalah Fokus permasalahan
Pembatasan masalah -
Perumusan masalah -
Tujuan penelitian Tujuan penelitian
Manfaat penelitian Manfaat penelitian
Batasan istilah -
BAB II Deskripsi teori Deskripsi teori
Penelitian yang relevan Penelitian yang relevan
Kajian Teori
Kerangka berpikir -
Hipotesis -
BAB III Desain penelitian Pendekatan penelitian
Variabel penelitian -
Cara
Subjek penelitian Data penilaian
Penelitian Pengumpulan data (instrument Pengumpulan data dan
penelitian dan tekhnik) instrument penelitian
Tekhnik analisis data Validitas dan reliabilitas
Hipotesis statistic ( kalau ada ) Analisis data
Definisi oprasional -
BAB IV Hasil penelitian Temuan dan pembahasan
Pembahasan asli -
Hasil
Penelitian dan
Pembahasan
BAB V simpulan Simpulan
Penutup
Implikasi -

Saran -

Daftar Daftar Pustaka Daftar Pustaka


Pustaka

Tabel 2.

Padanan Istilah Ilmiah dalam Skripsi 9 karya ilmiah lain)

Bahasa Indonesia Basa Jawa


Persetujuan Persarujukan
Pengesahan Pangesahan
Pernyataan Wedharan
Motto dan persembahan Sesanti saha Pisungsusun
Kata pengantar Prawacana
Daftar isi Wosing isi
Daftar table Daftar Tabel
Daftar lampiran Daftar lampiran
Abstrak Sarining panaliten
keyword Pamijining tembung
BAB I. BAB I
PENDAHULUAN PURWAKA
Latar belakang masalah Dhasaring panaliten
Identifikasi masalah Underaning perkawis
Pembatasan masalah Watesaning perkawis
Rumusan masalah Wosing perkawis
Tujuan penelitian Ancasing panaliten
Manfaat penelitian Paedahing panaliten
Definisi istilah/opreasional Pangertosan
BAB II BAB II
KAJIAN TEORI GEGARAN TEORI
Judul teori Irah-irahan teori
Sub judul teori B. Subirah-irahan
C. Kerangka pikir C. Nalaring pikir
D. Hipotesis Penelitian D. Hipotesis Panaliten
E. Paradigma penelitian E. Paradigma panaliten
BAB III BAB III
METODE PENELITIAN CARA PANALITEN
Jenis penelitian Jinising panaliten
Data dan sumber data Data lan sumbering data
Tekhnik pengumpulan data Caranipun ngempalaken data
Instrument penelitian Pirantining panaliten
Tekhnik analisis data Caranipun nganalisis data
Tekhnik keabsahan data Caranipun ngesahaken data

BAB IV BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN ASILING PANALITEN SAHA
BAHASAN PIREMBAGANIPUN
Hasil penelitian Asiling panaliten
Pembahasan pirembagan

BAB V BAB V
PENUTUP PANUTUP
Simpulan Dudutan
Saran Pamrayogi
Implikasi Implikasi

BAB VI BAB VI
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN LAMPIRAN

Gambar 1.

Cover skripsi “ Struktur Frasa Jawa Pertengahan Dalam Kitab PARARATON”

D. Penulisan Buku
Puncak dari dunia tulis menulis adalah menghasilkan buku. Orang dapat terkenal ataupun
kaya mendadak dengan menerbitkan buku. Menulis buku perlu banyak bekal dan persiapan
mulai dari tuuan menulis hingga kebermanfaatan.
1. Tujuan Menulis Buku
Ada 3 yang relevan: (1) menuangkan gagasan yang tersembunyi di pikiran (2)
mempublikasikan gagasan agar diketahui masyarakat luas (3) mendapatkan
royalty (finansial) dari penerbitan.
2. Menulusuri Referensi
Referensi adalah rujukan dan dasar seorang penulis dalam mengolah tulisannya.
Referensi yang berhasi ditelusuri tidak hanya diperlakukan sebagai pajangan
daftar pustaka, melainkan ditelaah dan dikaji untuk mendapatkan gagasan-
gagasan relevan dengan tulisan kita.
3. Orisinalitas Tulisan
Buku yag baik dilihat dari orisinalitas tulisannya. Disii muncul berbgai jenis
buku. Buku yang dari ide penulisanya termasuk dalam tataran buku karya sendiri.
Tetapi sebenarnya tidak ada yang begitu asli dari gagasan penullisnya, pada
kenyataanya, setiap orang terpengaruh dan memberi pengaruh pada orang lain.
4. Tindak Plagiarisme
a. Permasalahan plagiarisme
Adalah pengambilan karya orang lain dan dipublikasisan sebagai karya
miliknya (KBBI,1988:690). Plagiarisme karya tulis termasuk perbuatan yang
melawan hukum yang dapat dipidanakan karena sama saja mencuri hak
kepemilikan orang lain. Salah satu indikator plagiarisme adalah pengambilan
kutipan tetapi si pengutip tidak menyebutkan sumbernya sehingga seolah-olah
miliknya sendiri. Bentuk-bentuk duplikasi tersebut, antara lain: 1. Duplikasi
judul 2. duplikasi substansi 3. Duplikasi kajian teori 4. Duplikasi data/objek 5.
Penyandaran referensi palsu 6. Duplikasi referensi.
b. Hak Cipta Karangan Ilmiah
Hak cipta karangan ilmiah termasuk dalam bingkai HAKI (hak atas kekayaan
intelektual) atau HKI (hak kekayaan intelektual). Dalam pengertian luas
HAKI adalah hak-hak yang diberikan untuk melindungi nilai ekonomi bagi
usaha-usaha kreatif meliputi hak paten, hak cipta, hak merek, disain industri,
rahasia dagang indikasi geografis, disain tata letak sirkuit terpadu dan
perlindungan varietas tanaman. Hak cipta merupakan hak eklusif bagi
pencipta atau pennerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak
ciptaanya. Secara lengkap hak cipta meliputi:
1. Karya tulis
2. Karya musik
3. Karya seni
4. Karya seni rupa
5. Karya arsitektur
6. Karya foto
7. Karya tekhnologi
c. Upaya Mengurangi Plagiarisme
Ditemukan hambatan bagi mahasiswa dalam mengajukan dan menulis skripsi
atau makalah. Secara umum hambatan yang menjadi faktor plagiarisme dalam
pembuatan tugas akhir adalah ada dua yaitu faktor internal dan faktor
ekternal: kedua faktor ini dapat diraikan menjadi beberapa faktor, yaitu:
1. rendahnya motivasi
2. kurang memahami materi
3. kemampuan menulis rendah
4. kurang komunikasi dengan pembimbing
5. ingin cepat selesai dan mencari jalan pintas
6. persoalan pribadi mahasiswa
hambatan internal berupa kurangnya semangat dan motivasi mahasiswa
untuk menulis tugas akhir dan hambatan eksternalnya adalah kesibukan
organisasi, bekerja daan kurang komunikasi dengan pembimbing.
Sebagai antisipasi awal penanganan plagiarisme adalah:
1. mengidentifikasi gejaa duplikasi tugas akhir
2. membahas gejala duplikasi tersebut dengan anggota tim TAS/TABS
Jurusan:
3. membicarakan gejala dupllikasi tersebut dengan mahasiswa
bersangkutan
4. mengembalikan draf proposal dengan menunjukan kemiripannya
dengan karya lain yang sudah ada sebelumnya.
5. Pada tindakan selanjutnya, mahasiswa harus memperbaiki draf atau
karya tulisnya agar tidak terkena sanksi akademis yang menjadi
kebijakan institusi.
5. Rancangan Isi Buku
Sebuah buku adalah kumpulan bab-bab yang saling melengkapi dan berhubungan,
membentuk satu kesatuan yang utuh dan bermakna. Calon penulis bisa menyusun
kerangka buku terlebih dahulu. Penyusuan kerangka buku sebenarnya mirip dengan
isi buku yang ada dalam daftar isi. Setelah membuat kerangka kemudian
dikembangkan satu persatu, sesuai dengan urutan kerangka. Penulisan tiap bab
disiapkan dengan mengembangkan topik yang ada didalamnya, kembangkanlah
paragraf demi paragraf yang kohesif dan koheren. Hal ini tentu saja harus
memperhitungkab kesesuaian isi, keilmuan, dan keilmihannya. Setelah keranga buku
selesai, tinggal mengembangkan dan menarasikannya dalam rangkaian kalimat,
paragraf demi paragraf seara indah dan runtut.
6. Penyuntingan Buku
Adalah proses penyempurnaan buku sebelum diterbitkan. Proses ini menyangkut
pembetulan: 1. Ejaan dan format 2. Kesesuaian judul dengan isi buku 3. Kelengkapan
buku 4. Perwajahan 5. Layout secara keseluruhan dan desain buku.
Penyunting adalah orang yang lebih paham atau bahkan lebih senior dengan diri
penulis, ini dimaksudkan untuk memberi nilai tambah terhadap bukunya.
7. Penerbitan Buku
Naskah yang sudah jadi, maka segera dikirim ke penerbit. Banyak orang yang ragu-
ragu untuk mengirim naskahnya, padahal penulis yang hebat adalah penulis yang
dapat megalahkan keragu-raguanya. Untuk mengirim naskah kita cari penerbit yang
dekat dengan domisili kita/ cari penerbit yang mudah menerima naskah. Penulis
tinggal membawa naskahnya atau dikirim lewat email, kadang juga diperlukan
diskusi kecil yang intensif dengan penyunting.
DAFTAR PUSTAKA

 Mulyana.2014. Bahasa Jawa Kreatif.Yogyakarta:Tiara Wacana

Anda mungkin juga menyukai