Anda di halaman 1dari 6

JURNAL KEBIDANAN

Vol 4, No 4, Oktober 2018 : 191-196

PENGARUH PENYULUHAN PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG IUD DENGAN


SIKAP AKSEPTOR KB DALAM MEMILIH ALAT KONTRASEPSI IUD DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS RAJABASA INDAH KELURAHAN RABAJASA RAYA
BANDAR LAMPUNG TAHUN 2018

Anggraini1)
Email: albarr_arsenio@yahoo.com

ABSTRAK

Pola penggunaan alat kontrasepsi akseptor baru di Provinsi Lampung tahun 2010-2015,
penggunaan alat kontasepsi IUD masih terbilang rendah jika dibandingkan dengan penggunaan alat
kontasepsi berupa suntik, implant, dan pil. Pengguna alat kontasepsi IUD pada tahun 2012 sebesar
5.64%, sedangkan suntik 41.62%, implant 8.69%, dan pil 33.39%,namun pada tahun 2014 pengguna
IUD mengalami peningkatan yang sangat signifikan yaitu mencapai 34.89%, sedangkan tahun 2015
pengguna IUD anjlok menjadi 6.55% (Profil Kesehatan Provinsi Lampung, Tahun 2015). Tujuan
penelitian ini adalah diketahui pengaruh penyuluhan pendidikan kesehatan tentang IUD dengan sikap
akseptor KB dalam menggunakan alat kontrasepsi IUD di Wilayah Kerja Puskesmas Rajabasa Indah
Kelurahan Rajabasa Raya Bandar Lampung Tahun 2018.
Jenis penelitian kuantitatif, rancangan penelitian pree eksperimental dengan pendekatan one
group pretest – posttest design. Populasi dalam penelitian ini adalah akseptor KB yang tidak
menggunakan IUD, dan sampel sebanyak 39 orang, teknik sampel accidental sampling. Analisa Data
menggunakan uji t-tes.
Hasil analisa pada penelitian yang telah dilakukan pada 39 responden dapat diketahui bahwa
rata-rata sikap ibu dengan Mean 42.77 Std. Dev 7.017 S. Eror 1.124. Hasil penelitian yang dilakukan
pada 39 responden menunjukan bahwa rata-rata sikap ibu dengan Mean 62.92 Std. Dev 6.643 S. Eror
1.064. Hasil uji statistik t-tes didapat nilai p-value 0.000 (<0.05) yang artinya terdapat Pengaruh
Pemberian Pendidikan Kesehatan Dengan Sikap Ibu Dalam Menggunakan Alat Kontrasepsi IUD Di
Wilayah Kerja Puskesmas Rajabasa Indah Kelurahan Rajabasa Raya Bandar Lampung Tahun 2018.
Saran hasil penelitian ini diharapkan bagi puskesmas untuk lebih giat dalam kegiatan promosi tentang
IUD dalam program keluarga berencana seperti penyuluhan dengan macam pilihan media yang
menarik dan informative, sehingga masyarakat lebih mengenal dan dapat memilih IUD sebagai alat
kontrasepesi pilihan.

Kata kunci : Pendidikan Kesehatan, Sikap, Intra Uteri Device

PENDAHULUAN macam KB yang digunakan di Indonesia


International Conference on adalah metode hormonal dan non hormonal,
Population and Development (ICPD) di Kairo pada Kontrasepsi hormonal kombinasi terdapat
tahun 2004, menempatkan setiap individu pada pil dan suntikan/injeksi. Sedangkan
mempunyai hak dalam mencapai tujuan kontrasepsi hormon yang berisi progesterone
reproduksinya. Indonesia mempunyai terdapat pada pil, suntik dan implant, IUD1
kebijakan untuk mengendalikan pertumbuhan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
penduduk diantaranya melalui program KB, (MKJP) merupakan metode kontrasepsi yang
akan tetapi beberapa tahun terakhir program paling efektif. Bila dilihat dari data justru
yang dilakukan melalui KB stagnan. IUD terdapat kecenderungan pola pemakaian
merupakan pilihan kontrasepsi yang efektif, kontrasespi non MKJP, dimana dari 57%
aman dan nyaman bagi sebagian wanita. IUD Contraceptive Prevalence Rate (CPR) sebesar
merupakan metode kontrasepsi reversible yang 43,7% menggunakan non MKJP dan 10,6%
paling sering digunakan di seluruh dunia yang menggunakan MJKP. Pola penggunaan
denganpemakaian mencapai sekitar 100 juta MKJP cenderung menurun 18,7% pada tahun
wanita, sebagian besar berada di Cina. Macam- 1991 menjadi 10,6% tahun 2012.

1) Program Studi Kebidanan Universitas Malahayati

191
192 Anggraini

Tingginya penggunaan non MKJP juga pemasangan (6.52%) dari 46 akseptor(Data


terjadi pada akseptor KB baru yaitu sebesar Puskesmas Panjang, 2018), 4 pemasangan
82,48%, sedangkan yang menggunakan MKJP (5.79%) dari 69 akseptor (Data Puskesmas
hanya sebesar 17,52%. IUD bagi banyak kaum Sukaraja, 2018), 9 pemasangan (!6.36%) dari
wanita merupakan alat kontrasepsi yang 55 akseptor (Data Puskesmas Simpur,
terbaik. Alat ini sangat efektif dan tidak perlu 2018)Puskesmas Rajabasa Indah Bandar
diingat setiap hari seperti halnya pil. Bagi ibu Lampung merupakan salah satupuskesmas
yang menyusui, IUD tidak akan mempengaruhi yang berada di Kota Bandar Lampung.
isi, kelancaran ataupun kadar air susu ibu Puskesmas Rajabasa Indah melayani,
(ASI). Karena itu, setiap calon pemakai IUD pemeriksaan umum maupun spesialis, dengan
perlu memperoleh informasi yang lengkap didukung peralatan yang sudah memadai untuk
tentang seluk beluk alat kontrasepsi ini2 tindakan, selain melayani pemeriksaan umum,
Cakupan peserta KB aktif di Provinsi dan penyuluhan serta melaksanakan program
Lampung tahun 2015 sebesar 71.14% posyandu, Puskesmas Rajabasa Indah juga
meningkat bila dibandingkan tahun melayani pemasangan alat kontrasepsi atau
sebelumnya, telah menncapai targetsebesar KB, pada tahun 2018 puskesmas Puskesmas
70% (BKKBN Prov. Lampung, 2015) Kemiling melakukan pemasangan KB IUD
sedangkan cakupan peserta KBaktif sebanyak 3 pemasangan (4.35%) dari 69
berdasarkan distribusi kabupaten kota yang akseptor dan sisanya menggunakan alat
pencapaiannya lebih dari 70% yaitu Lampung kontrasepsi, pil, suntik, kondom, implant.(4)
Barat 72.32%, Tanggamus 72.38%, Lampung Berdasarkan data prasurvay yang
Selatan 70.99%, Lampung Timur 70.12%, dilakukan kepada 10 orang yang
Lampung Tengah 71.88%, Lampung Utara tidakmenggunakan alat kontrasepsi IUD, dan
70.67%, Way Kanan 70.40%, Tulang Bawang beberapa orang menggunakan IUD. 7 orang
71.75%, Pesawaran 70.81% Pringsewu (70%) diantaranya menyatakan jika takut
74.71%, Mesuji 74.01%, Pesawaran Baru menggunakan IUD, seperti cara pemasangan,
72.53%, dan Metro 72.27% sedangkan yang isu kendala pemakaian, dan rasa nyaman saat
tidak mencapai 70% adalah Tulang Bawang berhubungan seksual, sedangkan 3 orang
Barat 68.3%, dan Bandar Lampung 68.16%(3) (30%) diantaranya, mengatakan tidak masalah
Pola penggunaan alat kontrasepsi dalam menggunakan IUD, selain lebih aman
akseptor baru di Provinsi Lampung tahun untuk menghindari kehamilan, IUD juga dapat
2010-2015, penggunaan alat kontasepsi IUD digunakan jangka panjang. Pemakaian IUD
masih terbilang rendah jika dibandingkan dimasyarakat sangat jarang dilakukan, apalagi
dengan penggunaan alat kontasepsi berupa pada masyarakat pedesaan, yang mayoritas
suntik, implant, dan pil. Pengguna alat memiliki pekerjaan berat, seperti berdagang,
kontasepsi IUD pada tahun 2012 sebesar ataupun mengurus rumah tangga, selain itu isu
5.64%, sedangkan suntik 41.62%, implant yang berkembang mengenai pemakaian IUD
8.69%, dan pil 33.39%,namun pada tahun 2014 juga ikut menurunkan minat pemakainya,
pengguna IUD mengalami peningkatan yang maka dari itu peneliti tertarik melakukan
sangat signifikan yaitu mencapai 34.89%, penelitian dengan judul “pengaruh penyuluhan
sedangkan tahun 2015 pengguna IUD pendidikan kesehatan tentang IUD dengan
signifikan menjadi 6.55%3 sikap akseptor KB dalam menggunakan alat
Berdasarkan data hasil survay yang kontrasepsi IUD di Wilayah Kerja Puskesmas
dilakukan di puskesmas di Kota Bandar Rajabasa Indah Kelurahan Rajabasa Raya
Lampung pada tahun 2018, yaitu Puskesmas Bandar Lampung Tahun 2018”.
Rajabasa Indah Pramuka ,didapat3
pemasangan (4.35%) dari 69 akseptor (Data METODELOGI PENELITIAN
Puskesmas RBI, 2018). Puskesmas Kemiling 5 Rancangan pada penelitian ini adalah
pemasangan (10.87%) dari 46 akseptor (Data metode Pre Eksperimental dengan pendekatan
Puskesmas Kemiling, 2018), 8 pemasangan one group pretest–posttest design, Populasi
(14.03%) dari 57 akspeptor (Data Puskesmas dalam penelitian adalah akseptoryang tidak
Sawah baru, 2018), 12 pemasangan (19.35%) menggunakan KB IUD di Wilayah Kerja
dari 62 akseptor (Data Puskesmas Gedong Air, Puskesmas RajabasaIndah Bandar Lampung
2018), 9 pemasangan (48.71%) dari 39 Tahun 2018, sebanyak 69 responden, Sampel
akseptor(Data Puskesmas Kedaton, 2018), 3 dalam penelitian ini di ambil dengan teknik

Jurnal Kebidanan Volume 4, Nomor 4, Oktober 2018


Pengaruh Penyuluhan Pendidikan Kesehatan Tentang Iud Dengan Sikap Akseptor KB Dalam 193
Memilih Alat Kontrasepsi IUD Di Wilayah Kerja Puskesmas Rajabasa Indah
Kelurahan Rabajasa Raya Bandar Lampung Tahun 2018
accidental sampling yaitu sebanyak 39 univariat dan analisa Bivariat dengan Uji t-
responden. Analisis data menggunakan analisa dependent.

HASIL PENELITIAN
Analisa Univariat
Tabel 1
Rata-Rata Sikap Ibu Dengan Penggunaan Kontrasepsi Intra Uterine Device (IUD) Di Wilayah Kerja
Puskesmas Rajabasa Indah Kelurahan Rajabasa Raya Bandar Lampung Tahun 2018 Sebelum Diberi
Penyuluhan
Variabel N Mean St. Dev S. Eror Min – Max
Sikap sebelum Penyuluhan 39 42.77 7.017 1.124 26 - 54

Berdasarkan Tabel di atas Nilai mean Kontrasepsi IUD sebesar 42.77 dengan nilai
dari sikap Ibu sebelum penyuluhan Minimal 26 dan nilai Maximal 54.

Tabel 2
Rata-Rata Sikap Ibu Dengan Penggunaan Kontrasepsi Intra Uterine Device (IUD) Di Wilayah Kerja
Puskesmas Rajabasa Indah Kelurahan Rajabasa Raya Bandar Lampung Tahun 2018 Sesudah Diberi
Penyuluhan
Variabel N Mean St. Dev S. Eror Min – Max
Sikap sesudah Penyuluhan 39 62.92 66.43 1.064 51 - 77

Berdasarkan Tabel di atas Nilai mean Kontrasepsi IUD sebesar 62.92 dengan nilai
dari sikap Ibu sebelum penyuluhan Minimal 51 dan nilai Maximal 77.

Analisa Bivariat
Tabel 3
Pengaruh Pemberian Pendidikan Kesehatan Dengan Sikap Ibu Dalam Menggunakan Alat Kontrasepsi
IUD Di Wilayah Kerja Puskesmas Rajabasa Indah Kelurahan Rajabasa Raya Bandar Lampung Tahun
2018
Variabel N Mean Selisih Mean St. Dev SE P. Value
Sikap sebelum penyuluhan 39 42.77 7.017 1.124
20.15 0.000
Sikap sesudah penyuluhan 39 62.92 6.643 1.064

Dari tabel 3 terlihat bahwa rata-rata PEMBAHASAN


sikap sebelum dan sesudah diberikan Sikap Ibu Dengan Penggunaan Kontrasepsi
penyuluhan yaitu dengan Mean 42.77 Std. Dev Intra Uterine Device (IUD) Sebelum Diberi
7.017 S. Eror 1.124 nilai sikap dari pengisian Penyuluhan
kuisioner didapat nilai min-max 26-54, Berdasarkan hasil analisa pada penelitian yang
mengalami perubahan rata-rata sikap ibu telah dilakukan pada 3 responden dapat
setelah diberi penyuluhan dengan Mean diketahui bahwa rata-rata sikap ibu dengan
62.92Std. Dev 6.643 S. Eror 1.064 nilai sikap Mean 42.77 Std. Dev 7.017 S. Eror 1.124 nilai
dari pengisian kuisioner didapat nilai min-max sikap dari pengisian kuisioner didapat nilai
51-77, dengan selisih mean 20.15 Hasil uji min-max 26-54Menurut teori Azwar (2010)
statistik t-tes didapat nilai p-value 0.000 Sikap merupakan reaksi atau respons
(<0.05) yang artinya terdapat Pengaruh yangmasih tertutup dari seseorangterhadap
Pemberian Pendidikan Kesehatan Dengan suatu stimulus atau objek. Sikap merupakan
Sikap Ibu Dalam Menggunakan Alat
organisasi pendapat, keyakinan seseorang
Kontrasepsi IUD Di Wilayah Kerja Puskesmas
mengenaiobjek atau situasi yang relative, yang
Rajabasa Indah KelurahanRajabasa Raya
disertai adanya perasaan tertentu,dan
Bandar Lampung Tahun 2018.
memberikan dasar pada orang tersebut untuk
membuat respons atauberprilaku dalam cara
tertentu yang dipilihnya.

Jurnal Kebidanan Volume 4, Nomor 4, Oktober 2018


194 Anggraini

Pada penelitian ini terdapat 32 mengarahkan opini seseorang. Adanya


responden yang memiliki sikap tidakmemilih informasi baru mengenai suatu hal
menggunakan IUD, dan 7 responden memiliki memberikan landasan kognitif baru bagi
sikap yang positif dalam menggunakan IUD. terbentukanya pengetahuan terhadap hal
Menurut peneliti tingginya pendidikan tidak tersebut. Sejalan dengan penelitian yang
mempengaruhi hasil pengetahuan ibu, dilakukan oleh Wahyuningsih (2013)yang
pengetahuan dipengaruhi oleh banyaknya berjudul “Pengaruh Pendidikan Kesehatan
informasi yang masuk atau diterima, sehingga Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil
dapat mempengaruhi sikap ibu dalam Dalam Memutuskan Menjadi Akseptor Kb Di
memutuskan suatu keinginan termasuk dalam Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan
menggunakan IUD, pada penelitian ini rata- Sukoharjo” menunjukan hasil penelitian Nilai
rata responden berpendidikan SMA dan mean pre test yaitu 11,64 dan menunjukan nilai
dengan pekerjaan terbanyak yaitu ibu rumah pre test sebanyak mengalami peningkatan
tangga, yang kurang berkomunikasi, dan pada menjadi 15 responden (45,45%) memiliki
pendidikan S1/ D3 kemungkinan pendidikan sikap buruk. Sedangkan pada nilai post test
yang disandang bukanlah pendidikan menunjukan adanya penurunan menjadi
kesehatan, sehingga informasi yang didapat 11responden (33,33%) yang memiliki sikap
juga masih kurang, kesibukan ibu dan tingkat buruk. Nilai pre test yang memilikisikap baik
pemahaman ibu dalam mengingat 18 responden (54,55%) dan nilai post test yang
informasi.Menurut peneliti kurangnya memiliki sikap baik mengalami kenaikan yaitu
pengetahuan dan berdampak pada sikappada 22 responden (66,67%). Pada penelitian ini
calon akseptor sangat berpengaruh terhadap hasil skor setelah diberi penyuluhan
pemakaian kontrasepsi IUD. Dari beberapa seluruhnya mengalami peningkatan, sebanyak
temuan fakta memberikan implikasi program, 39 responden dengan sikap negative sebanyak
yaitu manakala pengetahuan dari wanita 16 responden, karena nilai skor responden
kurang maka penggunaan kontrasepsi terutama setelah diberi penyuluhan masih kurang dari
IUD juga menurun. Selain faktor pengetahuan, nilai skor 62.87, namun untuk keseluruhan
pendidikan serta pekerjaaan juga nilai skor responden mengalami kenaikan
mempengaruhi dalam pemasangan IUD, hingga selisih sebelum dan sesudah diberi
pendidikan tinggi tidak serta merta selalu penyuluhan yaitu selisih mean 20.15. Menurut
memberikan sikap positif bagi ibu, ibu yang peneliti, semakin matang usia seseorang akan
menggunakan kontrasepsi IUD biasanya ibu mempengaruhi pengalamannya, baik dalam
dengan pekerjaan yang ringan, seperti pekerja memperoleh pengetahaun dan menentukan
kantor, guru dan PNS, Dan wiraswasta. sikap, informasi. Berdasarkan pengalaman
seseorang dapat saling bertukar pikiran atau
Sikap Ibu Dengan Penggunaan Kontrasepsi sharing, sehingga dapat meningkatkan
Intra Uterine Device (IUD) Sesudah Diberi pengetahuan, seperti pengetahuan dan manfaat
Penyuluhan tentang
Berdasarkan hasil penelitian yang KB IUD.
dilakukan pada 39 responden menunjukan
bahwa rata-rata sikap ibu dengan Mean 62.92 Pengaruh Pemberian Pendidikan Kesehatan
Std. Dev 6.643 S.Eror 1.064 nilai sikap dari Dengan Sikap Ibu Dalam Menggunakan
pengisian kuisioner didapat nilai min-max 51- Alat Kontrasepsi IUD
77.Menurut teori Budiman (2013) Informasi Kontrasepsi adalah upaya mencegah
yang diperoleh baik daripendidikan formal kehamilan. Upaya itu dapat bersifat sementara
maupun nonformal dapat memberikan atau permanen. Penggunaan kontrasepsi
pengaruh jangka pendek (immediate impact) merupakan salah satu variabel yang
sehingga menghasilkan perubahan atau mempengaruhi fertilitas5
peningkatan pengetahuan. Berkembangnya Berdasarkan hasil penelitian didapat
teknologi akan menyediakanbermacam-macam Hasil uji statistik t-tes didapat nilai p-value
media massa yang dapat mempengaruhi 0.000 (<0.05) yang artinya terdapat Pengaruh
pengetahuan masyarakat tentang inovasi baru. Pemberian Pendidikan Kesehatan Dengan
Dalam penyampaian informasi sebagai tugas Sikap Ibu Dalam Menggunakan Alat
pokoknya, media massa juga membawa pesan- Kontrasepsi IUD Di Wilayah Kerja Puskesmas
pesan yang berisi sugesti yangdapat Rajabasa Indah Kelurahan Rajabasa Raya

Jurnal Kebidanan Volume 4, Nomor 4, Oktober 2018


Pengaruh Penyuluhan Pendidikan Kesehatan Tentang Iud Dengan Sikap Akseptor KB Dalam 195
Memilih Alat Kontrasepsi IUD Di Wilayah Kerja Puskesmas Rajabasa Indah
Kelurahan Rabajasa Raya Bandar Lampung Tahun 2018
Bandar Lampung Tahun 2018. Menurut teori penggunaan kontrasepsi terutama IUD juga
Budiman (2012) Informasi adalah “that of menurun. Pada penelitian ini, sikap responden
which one isapprised or told: intelligence, sebelum dilakukan penyuluhan masih kurang
news.” (Oxford English Dictionary). Kamus baik, namun mengalami peningkatan rata-rata
lain menyatakan bahwa informasi adalah sikap setelah dilakukan penyuluhan dengan
sesuatu yang dapat diketahui, namun ada pula Mean 42.77 menjadi Mean 62.92, yang artinya
yang menekankan informasi sebagai transfer memberikan informasi kepada calon peserta
pengetahuan. Adanya perbedaan definisi KB IUD sangatlah penting, Informasi akan
informasi pada hakikatnya dikarenakan mempengaruhi pengetahuan seseorang,
sifatnya yang tidak dapat diuraikan informasi yang disampaikan secara lugas dan
(intangible), sedangkan informasi tersebut jelas akan lebih mudah diterima oleh
dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, responden selain meningkatkan pengetahuan,
yang diperoleh dari data dan pengamatan responden juga dapat memahami manfaat dan
terhadap dunia sekitar kita, serta diteruskan keuntungan IUD.Pada penelitian ini usia
melalui komunikasi. Informasi mencakup data, terbanyak adalah < 20 – 30 tahun sebanyak
teks, gambar, suara, kode, program komputer, 29responden (74.4%) pada usia ini responden
dan basis dataSejalan dengan penelitian yang biasanya lebih banyak menggunakan KB yang
dilakukan oleh Wina (2014) denganjudul dianggap tidak berbahaya, dan simpel,
“pengaruh pemberian PenKes terhadap dibandingkandengan IUD, IUD dianggap tidak
pemasangan KB IUD di Rumah Bersalin efektifitas jika dilihat dari
Wina’s Health Citra Raya Tangerang Selatan” pemasangannya,selain itu jika dilihat dari segi
didapat hasil p-value 0.009 < (0.05) yang pekerjaan terbanyak IRT 23 responden, ibu
artinya terdapat pengaruh pemberian PenKes rumah tangga dengan pekerjaan yang berat,
terhadap pemasangan KB IUD di Rumah biasanya tidak memilihmenggunakan IUD,
Bersalin Wina’s Health Citra Raya Tangerang karena ragu dengan trend dan isu yang
Selatan.Pada penelitian ini, sikap dapat beredar, seperti IUD dapat lepas saat
dikelompokan menjadi 2 yaitu negativedan melakukan pekerjaan berat.
positif. Dengan penilaian skor berdasarkan
kuisioner skala likert yang berjumlah 20 soal, KESIMPULAN
dengan pilihan jawaban SS, ST, TS,STS, dan Pada penelitian dengan judul
penilaian skor negative jika skore < mean atau “Pengaruh Pemberian Pendidikan Kesehatan
median dengan pilihan jawaban Sangat Setuju Dengan Sikap Ibu Dalam Menggunakan Alat
= 1, Setuju = 2, Tidak Setuju = 3 dan Sangat Kontrasepsi IUD Di Wilayah Kerja Puskesmas
Tidak setuju = 4. Positif jika skore > mean Rajabasa Indah Kelurahan Rajabasa Raya
atau median , dengan pilihan jawaban j yaitu Bandar Lampung 2018” didapat kesimpulan :
Sangat Setuju = 4, Setuju = 3, Tidak Setuju = 2 1. Hasil analisa pada penelitian yang telah
dan Sangat Tidak setuju = 1, setelahdiperoleh dilakukan pada 39 responden dapat
hasil pengukuran nilai maka dapat ditentukan diketahui bahwa rata-rata sikap ibu
sikap positif jika >62.87, dan sikap negative dengan Mean 42.77 Std. Dev 7.017 S.
jika ≤ 62.876 Eror 1.124.
Sikap merupakan reaksi atau respons 2. Hasil penelitian yang dilakukan pada 39
yang masih tertutup dariseseorangterhadap responden menunjukan bahwa rata rata
suatu stimulus atau objek. Sikap merupakan sikap ibu dengan Mean 62.92 Std. Dev
organisasi pendapat, keyakinan 6.643 S. Eror 1.064
seseorangmengenaiobjek atau situasi yang 3. Hasil uji statistik t-tes didapat nilai p-
relative, yang disertai adanyaperasaan value 0.000 (<0.05) yang artinya terdapat
tertentu,dan memberikan dasar pada orang Pengaruh Pemberian Pendidikan
tersebut untukmembuat respons atauberprilaku Kesehatan Dengan Sikap Ibu Dalam
dalam cara tertentu yang dipilihnya7 Menggunakan Alat Kontrasepsi IUD Di
Menurut peneliti kurangnya Wilayah Kerja Puskesmas Rajabasa Indah
pengetahuan pada calon akseptor sangat Kelurahan Rajabasa Raya Bandar
berpengaruh terhadap pemakaian kontrasepsi Lampung Tahun 2018.
IUD. Dari beberapa temuan fakta memberikan
implikasi program, yaitu manakala
pengetahuan dari wanita kurang maka

Jurnal Kebidanan Volume 4, Nomor 4, Oktober 2018


196 Anggraini

SARAN pendidikan, sosial budaya dan ekonomi,


Bagi puskesmas lingkungan, pengalaman dan usia.
Untuk lebih giat dalam kegiatan
promosi tentang IUD dalam program keluarga DAFTAR PUSTAKA
berencana seperti penyuluhan dengan macam 1. Handayani. Perbedaan Kenyamanan
pilihan media yangmenarik dan informative, Seksual Pada Akseptor Alat Kontrasepsi
sehingga masyarakat lebih mengenal dan Dalam Rahim (Akdr) Di Puskesmas
dapatmemilih IUD sebagai alat kontrasepesi Sragen Tahun 2016. Universitas Sumatra
pilihan. Utara: Sumutra. Skripsi: Diakses pada
tanggal 29 November 2017.
Bagi responden https://emilianasetianihandyani.files.
Dapat menambah informasi mengenai wordpress.com /2012/11/skripsi
gambaran pengetahuan akseptor tentang kesehatan/ref=2234467.docx. Diakses
pemasangan IUD dan dapat dijadikan pedoman tanggal 24 Desember 2017.2010
dalam menentukan dan mengambil suatu 2. Manuaba, Ida Bagus, dr., Manuaba,
kebijakan, dan diharapkan puskesmas dapat Chandranita, Ida Ayu, dr. Ilmu Kebidanan
memberikan penyuluhan yang lebih giat Penyakit Kandungan Dan Kb. EGC:
sehingga masyarakat dapat lebih faham tentang Jakarta.2010
keuntunagn dan keunggulan IUD. 3. Profil Kesehatan Provinsi Lampung. 2015
4. Dinas Kesehatan Kota Bandar lampung.
Bagi Instansi Pendidikan Survey data Kb IUD puskesmas Bandar
Hasil penelitian ini diharapkan dapat Lampung. 2018.
memberikan informasi dan wacana 5. Prawirohardjo, Sarwono. Buku Panduan
kepustakaan mengenai alat kontrasepsi dalam Praktis Pelayanan Kontrasepsi, Jakarta:
rahim atau Intra Uterine Device, serta faktor Yayasan Bina Pustaka. 2011
apa saja yang dapat mempengaruhi ibu dalam 6. Wina. Pengaruh Pemberian Pendidikan
memilih penggunaan IUD. Kesehatan terhadap pemasangan KB IUD
di Rumah Bersalin Wina’s Health Citra
Bagi Peneliti Selanjutnya Raya Tangerang Selatan. Universitas
Hasil penelitian ini dapat dijadikan Padang: Sumatra Barat.
sebagai sumber referensi dan dasar untuk https://www.pdfmerge.com/download /?
melakukan penelitian selanjutnya dan o=a1a523bf-1dc8-4fad-901d-
diharapkan bagi peneliti selanjutnya untuk 6b73b086c987. Diakses tanggal 03
melakukan penelitian pada variabel terkait Desember 2018.2014.
lainnya yang berhubungan dengan faktor- 7. Azwar, Saifudin. Sikap Manusia Toeri
faktor yang mempengaruhi sikap yaitu dan Pengukurannya, edisi 2, Pustaka
Pelajar, Yogyakarta.2010.

Jurnal Kebidanan Volume 4, Nomor 4, Oktober 2018

Anda mungkin juga menyukai