41-DESSY AYU PUSPITA SARI-1740200196-LaporanKKL-DR
41-DESSY AYU PUSPITA SARI-1740200196-LaporanKKL-DR
Nim : 1740200196
Kelompok : 41
Dosen Pembimbing
PADANGSIDIMPUAN
TAHUN 2020
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakang..................................................................................
VII PENUTUP
A. Kesimpulan.......................................................................................
B. Saran.................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sikara-kara IV merupakan salah satu desa yang ada di kecamatan Natal, Sumatera Utara,
Indonesi. Desa Sikara-kara IV merupakan juga Desa kecil yang ada di Natal yang ditetapkan
oleh Bupati Panyabungan. Panyabungan merupakan salah satu kabupaten yang berada di
wilayah propinsi Sumatera Utara, Indonesia. Masyarakat Natal didominasi oleh suku batak,
suku jawa, suku mandailing, karena Natal merupakan salah satu Kota Transmigrasi (Kota
Perpindahan antar Kota-kota sebelumnya yang penduduknya sangat banyak, karena itu Ntal
disebut dengan Kota Transmigrasi). Meskipun ada bermacam-macam suku tapi sebagian
besar masyarakat Natal beragama islam, tetapi ada juga yang beragama Nasrani.
Desa Sikara-kara IV terkenal dengan kebudayaan sosial agama yang masih kental.
Masyarakat mempunyai kebiasaan mengadakan pengajian yasin, tidak hanya ibu-ibu, bapak-
bapak tetapi pemuda-pemudi atau yang sering di sebut dengan Karang Taruna juga ikut
melaksanakan pengajian yasin. Sedangkan anak-anak melakukan kegiatan pengajian di
Musollah setiap hari menjelang sholat magrib.
Adat istiadat yang berlaku di Desa Sikara-kara IV apabila kedatangan tamu mereka
terlebih dahulu musyawarah, musyawarah ini dilaksanakan oleh perangkat desa, antara lain
Kepala desa, atau kepadaa RT yang ada di jalur-jalur desa tersebut. Di Desa Sikara-kara IV
memiliki jalur-jalur, setiap jalur ada seorang RT nya, dan setiap penduduk yang baru pindah
dari desa lain atau jalur lain, maka terlebih dahulu meminta izin kepada RT nya karena jika
terjadi sesuatu pada suatu hari nanti, jika tidak ada data dari RT nya maka RT nya pun tidak
bertanggung jawab dengan hal ini,
Mata pencaharian Desa Sikara-kara IV umumnya sebagai petani sawit, hasil dari buah
sawit tidak menentu, karena sebagian besari petani-petani itu memanen sawit sekali dua
minggu dan harga sawit pun naik turun tidak menentu. Pada musim hujan penghasilan petani
sawit dominan menaik karena buah sawit jika terkena hujan maka berat sawit pun akan
bagus dan petani pun semakin semangat untuk memanen sawit tersebut. Desa Sikar-kara IV
tidak hanya menanam sawit, tetapi bermacam, jika memilik lahan yang kosong, mereka pun
berhak untuk menanam yang lainnya, yang bisa menguntungkan bagi mereka.
BAB II
COVID19
B. Menggunakan Masker
Ada tata cata memakai masker yang benar, sebagi berikut:
1. Masker menutupi mulut, hidung dan dagu.
2. Tekan sisi masker yang terbuat dari kawat agar bentuknya menyesuaikan hidung
3. Ganti masker yang telah digunakan, denga hanya menyentuh tali masker.
a. Diam di rumah, artinya kurangilah aktivitas diluar akan mengurangi penularan virus
corona
b. Jaga jarak, artinya jika mengharuskan pergi keluar maka jaga kontak fisik atau jangan
terlalu dekat dengan orang lain agar virus tidak pindah ke tubuh kita
c. Pakai masker, artinya pemerintah sudah menganjurkan masyarakat agar selalu
menggunakan masker ketika diluar rumah agar mencegah penularan
d. Cuci tangan, artinya lakukanlah cuci tangan dengan air yang mengalir dan sabun
setelah beraktivitas diluar agar virus yang menempel pada tangan bisa mati.
BAB III
MODERASI BERAGAMA
BAB VI
PEMBERDAYAAN EKONOMI UMAT
BAB VII
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kuliah Kerja Lapangan (KKL) merupakan salah satu program diadakan oleh
Institut Agama Islam Negeri Padangsidimpuan dan diperuntukkan untuk semua
mahasiswa dari setiap fakultas. KKL yang diselenggarakan selama sebulan penuh
dikawasan Desa Sikara-kara IV, selain itu dimanfaatkan dengan mengunjungi Kantor
Kepala Desa, MDA, perkebunan dan peternakan ayam. Meski KKL hanya memiliki
bobot 2 SKS, namun dengan serangkaian kegiatan yang dijalani selama KKL, mahasiswa
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam khususnya konsentrasi Ekonomi Syariah diharapkan
dapat mengambil manfaat dari program ini sehingga dapat menambah wawasan dan
pengetahuan mengenai jenis kegiatan-kegiatan yang ada di Desa Sikara-kara IV.
B. Saran
Seperti halnya peribahasa “Tak ada gading yang tak retak”, segala sesuatu pasti ada
kelebihan serta kekurangan, begitu pula dalam pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja
Lapangan Dari Rumah (KKL-DR). Semoga mahasiswa memahami hasil dan manfaat
KKL-DR yang sudah dilaksanakan selama satu bulan penuh.