Anda di halaman 1dari 3

Kepahitan yang menyenangkan

Alkisah hiduplah sepasang suami istri yang tinggal di desa tepatnya desa
wahue.mereka mempunyai anak tiga yang pertama bernama Nonong yang memiliki sikap
yang sangat keras dan tidak mau terkalahkan. Anak yang ke dua bernama Juju yang memiliki
sikap pemarah dan mau selalu diperhatikan. Anak yang ke tiga bernama Bukbut memiliki
sikap yang sangat ramah dan murah hati.

Pagi hari ibu pergi ke dapur ingin memasak, namun tak ada bahan masakan.’’
Ayah ..... ibu minta tolong belikan ibu bahan makanan di pasar .’’ kata ibu sambilo duduk.
Dengan seketika anak-anaknya menjawab bersamaan ‘’ Biar kami saja bu .’’ Pada saat
mereka hendak pergi ayah memanggil bukbut , ‘’Bukbut kemari nak ,’’ bukbut pun
menjawab.’’Ya ayah ada apa .’’ sambil mendekati ayahnya. Ternyata ayah memberikan
sebuah hadiah yang berisi baju , baju itu sangat bagus dan mahal.’’ Ini hadiah buatmu , tapi
kamu harus menjadi anak yang lebih sabar lagi dalam segala masalah.’’ Kata ayahnya sambil
memegang kepala bukbut. Ayah bukbut tentunya tau bahwa ia sering kali dicurangi oleh
kedua kakaknya, namun bukbut selalu mengampuni kakaknya.

Pada saat bukbut memakai baju pemberiaan ayahnya dan ia pun keluar dari kamar,
dengan seketika pada saat kedua kakaknya melihat itu marahlah mereka . Mereka membuat
rencana pada saat perjalanan nanti mereka akan membunuh bukbut.

Pertengahan jalan sudah nonong dan juju membicarakannya lagi bahwa mereka tidak
harus membunuhnya, namun mereka berniat ingin menjualnya dan memasukkanya k dalam
sumur , mereka pun menjalankan aksinya. Bukbut yang ramah bisa terdiam melihat kelakuan
kakaknya. Bukbut juga dijual dengan harga 1 Milyar. Uang itu dipakai mereka dengan
berfoya-foya. Untungnya bukbut dijual dengan orang yang baik, bernama pak Joko seorang
pilot salah satu penerbangan swasta.

Selama bukbut tinggal di rumah pak joko, ia sangat rajin dan ramah. Pak joko yang
melihat itu terkagum-kagum dan berniat ingin menyekolahkannya.’’ Bukbut apahkah engkau
ingin bersekolah biar bapak nanti yang membayarsemua biayanya.’’ Kata pak joko
sambilmemegang bahu bukbut.’’ Ya pak dengan senang hati saya menerima tawaran bapak.’’
Kata bukbut dengan senyumnya yang manis. Selama di kampus ia terkenal akan prestasinya,
melihat itu teman-temannya sangat ini. Mereka berencana ingin menuduh bukbut dengan cara
memasukkan hendpone dosen ke dalam tas bukbut. Bukbut pun dikeluarkan dari sekolahnya.
Dengan sikap teman-temannya itu bukbut hanya bisa mengampuni mereka dengan senang
hati.

Di rumah buikbut adalah tangan kanan pak joko, jadi ia di percaya untuk mengurus
semua usaha-usaha pak joko. Sampai suatu ketika pada saat pak joko sedang kerja istri pak
joko sedang tertarik pada bukbut dan mengajak bukbut tidur bersama. Namun bukbut berkata
pada istri istri pak joko yang bernama rien itu,’’tidak baik seorang istri menggoda orang lain
karena sama sajalah kamu melanggar janji yang telah kau ucapkan pada saat kalian
menikah.’’ tegas bukbut pada rien.

Mendengar hal itu rien pun marah dan menuduh bukbut bahwa ia telah menodainya.
Bukbut berusaha menjelaskan pada pak joko namun alhasil itu semua hanya sia-sia. Bukbut
pun dijebloskan ke dalam penjara. Lagi-lagi bukbut hanya bisa mengampuni mereka dan
terus mendoakan rien agar tidak menggoda laki-laki lain selain suaminya.

Di penjara lagi-lagi menjadi tangan kanan tangan komandan. Bukbut sangat senang
atas masalah yang Tuhan berikan kepadanya. Kerena setiap mendapatkan masalah ia selalu
mendapatkan kenikmatan dari masalah tersebut. Bukbut berusaha melakukan mandat yang di
berikan komandan atasnya.

Pada saat ia sedang bertugas datanglah seorang penjuru minum dengan muka yang
lemas.’’pakbisa kah kau membantuku,’’ kata penjuru minum it.’’Ya tentu ada apa
bicaralah,’’ kata bukbut. Penjuru minum pun meminta tolong agar bukbut mengatakan
kepada komandan bahwa ia sangat membutuhkan uang untuk pengobatan anaknya yang
sedang sakit dan ia berniat ingin meminjam uang komandan sebanyak 50 juta. Bukbut pun
mengikuti kata-katanya dan ia berhasil memanangkan hati komandan. Ia di berikan 50 juta
untuk di berikan kepada penjuru minum itu.

Beberapa bulan kemudian tak kunjung penjuru minum itu datang membayar
utangnya ternyata bukbut tertipu. Dan ia menceritakan kepada komandan namun komandan
tak percaya dan malah menuduh bukbut bahwa ialah telah menipu komandan. Bukbut pun di
jatuhkan 10 tahun pejara lagi, padahal dalam dua hari lagi dia akan keluar kerena masa
tahanannya telah habis.
Apa boleh dikata ia hanya bisa mengampuni penjuru minum itu dan pak komandan
yang tidak percaya padanya. 10 tahun kemudian ia keluar dan bebas dari penjara. Pada saat
dia keluar, ia kembali ke pak joko dan menjelaskan apa yang terjadi sebanarnya dan
memohon kepadanya agar ia percaya. Alhasil ia pun percaya dan memberiakan kepercayaan
lagi kepada bukbut agar mengurus semua yang ada di rumahah pak joko. Rasa gembira
terlihat di wajah pak joko dan bukbut, mereka pun saling memaafkan.

Beberapa hari kemudian ada pemilihan pemimpin dan pak joko menyarankan agar
bukbut ikut. Namun bukbut menolak karena ia takut tidak dapat memimpin jika nanti ia
menang.’’maaf pak sayamenolak tawaran bapak,’’ kata bukbut. Namun pak joko selalu
menyemangatinya bahwa dari sinilah engkau akan berubah dan membuktikan bahwa engkau
pantas menjadi seorang pemimpin. Ketika semua calon telah mendaftar dan warga
mengeluarkan

Bukbut terus memikirkan hal tersebut dan ia berkata kepada Tuhan jika ia menang
maka itu semua karena kehendak Tuhan bahwa bukbut memang pantas menjadi seortang
pemimpin, namun jika ia kalah maka itu semua memang belum saatnya. Bukbut mengatakan
pada pak joko bahwa ia sanggup dan mau mengikuti pemilihan tersebut. Pendaftaran pun di
buka bukbut dan pak joko pergi ke tempat pendaftaran tersebut.. Ketika semua calon telah
mendaftar dan warga mengeluarkan hak suaranya. Rasa takut dan jantung berdetak tidak
sesuai standar itulah yang bukbut rasakan.

Semua hak suara telah terkumpul dan panitai mengumpulkan hak suara tersebut.dua
jam telah belalu kekwatiran bukbut semakin besar dan pak joko terus menenangkani bukbut,
ia pun sudah tenang dan berusaha tidak kwatir. Para panitia pun mengumumkan bahwa
tertinggi yang akan di sebutkan dan yang disebutkan terakhirlah yang akan menjadi
pemimpinya dan yang kedua menjadi wakil. Satu nama pun sudah dikeluarkan danyang
kedua juga. Bukbut kwatir dan mengatakan pada pak joko’’ mari kita pulang saja pak.’’ Dan
mereka berdiri dari tempat duduk ingin kembali ke rumah. sementar dua tiga langkah,
terdengar nama bukbut dipanggil bahwa ia pemimpin atas ibu kota negaranya. Ia pun sangat
gembira dan mengatakan pada pak joko ’’saya akan menjadi pemimpin yang bertanggung
jawab atas semua kewajibanku.’’ Bukbut pun menjadi seorang pemimpin tak sia-sia ia selalu
sabar ternyata inilah yang Tuhan berikan. Semua masalah pun sudah terbayar dan ia tak ingin
lagi mengingat semua masalanya. Bukbut punmenjadi pemimpin yang sangat bijaksana.

Selesai

Anda mungkin juga menyukai