Oleh :
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu integral dari proses reproduksi dengan implikasi penting bagi
kesehatan ibu adalah menyusui, yang bertujuan menyediakan makanan ideal untuk
pertumbuhan dan perkembangan yang sehat bagi bayi. Berdasarkan penelitian baru –
baru ini yang dilakukan di masyarakat, ASI eksklusif selama 6 bulan adalah cara
optimal memberi makan bayi. Setelah itu bayi harus menerima makanan pendamping
timbul kesadaran dan motivasi yang tinggi, yang pada akhirnya diharapkan akan
maka seseorang akan lebih menerima dan terbuka karena pengetahuan merupakan
domain yang sangat penting dalam pembentukan sikap dan tindakan seseorang
(Notoatmodjo, 2010).
memberikan ASI pada bayi. Penelitian yang dilakukan oleh Littman, Medendorp&
Goldfarb (1994) di Ohio terhadap 115 ibu yang baru melahirkan menunjukkan
kelancaran menyusui hanya 26.9% karena suami tidak mengerti ASI. Sedangkan
keberhasilan menyusui hampir mencapai 98% karena suami mengerti ASI. Oleh
karena itu, keterlibatan suami dalam keberhasilan menyusui sangat besar. Bahkan
dukungan suami (p=0,001) memiliki hubungan yang signifkan dengan pemberian ASI
Sumber : htpps://digilib.unisayoga.ac.id
Peran suami yang mendukung istri agar dapat memberikan ASI ekslusif masih
sangat rendah. Berdasarkan penelitan yang dilakukan oleh Wicitra di Jakarta (2009)
yang meneliti 88 orang pegawai swasta, didapatkan hasil bahwa perilaku suami yang
mendukung istri untuk menyusui akan meningkat lama pemberian ASI selama 6 bulan
sebesar 50%.
keterlibatan peran suami dalam pemberian ASI memiliki peluang 12.98 kali lebih
besar untuk menyusui secara ekslusif dibandingkan dengan ibu yang tidak
mendapatkan dukungan. Untuk itu, peran suami dalam mendukung praktek pemberian
Sumber : https://digilib.unisayogya.ac.id
"Hubungan Tingkat Pengetahuan Suami tentang Pemberian ASI dengan Motivasi Ibu
menyusui"
B. Tujuan Penelian