Anda di halaman 1dari 4

PENGARUH PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN

PADA KLIEN HALUSINASI TERHADAP


KEMAMPUAN MENGONTROL
HALUSINASI

Oleh :

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES ACEH
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
MEULABOH
2020
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Gangguan jiwa merupakan keadaan terganggunya fungsi kejiwaan. Fungsi

kejiwaan meliputi proses berfikir, emosi, kemauan dan perilaku psikosomotik, termasuk

bicara (Kusnadi, 2018;87)

Salah satu bentuk gangguan jiwa yang terdapat di seluruh dunia adalah

skizofrenia. Skizofenia adalah penyakit neurologis yang mempengaruhi persepsi klien,

cara berpikir, bahasa, emosi dan perilaku sosialnya. Salah satu gejala yang paling sering

muncul pada skizofrenia adalah munculnya halusinasi yaitu sekitar 70 % (Hidayah,

2015)

Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan sensori persepsi yang dialami oleh

pasien gangguan jiwa. Pasien merasakan sensasi berupa suara, penglihatan, pengecapan,

perabaan, atau penghiduan tanpa stimulus yang nyata (Keliat, 2011).

Halusinasi adalah gangguan persepsi yang dapat timbul pada klien skizofrenia,

psikosa, pada sindrom otak organik, epilepsi, nerosa histerik, intoksikasi atropine atau

kecubung dan zat halusinogenik persepsi adalah daya mengenal barang, kualitas atau

hubungan serta perbedaan antara hal ini melalui proses mengamati, mengetahui dan

mengartikan setelah panca indranya mendapat rangsangan jadi persepsi dapat

tergantung oleh gangguan otak, seperti kerusakan otak, keracunan, obat halusinogenik

dan oleh gangguan jiwa, seperti emosi tertentu dapat menyebabkan ilusi, psikosa dapat

menimbulkan halusinasi atau oleh pengaruh lingkungan sosial budaya, hal ini akan

mempengaruhi persepsi karena penilaian yang berbeda dan orang dari lingkungan sosial

budaya yang berbeda juga (Wardani, 2016)


Dampak yang dapat ditimbulkan oleh klien yang mengalami halusinasi adalah

kehilangan control dirinya. Dimana klien mengalami panik dan perilakunya

dikendalikan oleh halusinasinya. Dalam situasi ini klien dapat melakukan bunuh diri,

membunuh orang lain, bahkan merusak lingkungan. Untuk memperkecil dampak yang

ditimbulkan maka dibutuhkan penanganan halusinasi dengan segera dan tepat yaitu

dengan melakukan asuhan keperawatan (Hidayah, 2015)

Pemberian asuhan keperawatan merupakan proses terapeutik yang melibatkan

hubungan kerja sama antara perawat dengan klien, keluarga, dan masyarakat untuk

mencapai tingkat kesehatan yang optimal. Untuk mencapai hal tersebut perawat

memerlukan metode ilmiah dalam melakukan proses terapeutik yaitu dengan proses

keperawatan. Proses keperawatan merupakan salah satu teknik penyelesaian masalah

yang bertujuan memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan kebutuhan dan masalah

klien sehingga mutu pelayanan keperawatan menjadi optimal, kebutuhan dan masalah

klien dapat diidentifikasi (Wardani, 2016)

Berdasarkan hasil penelitian Samal, MH (2018) adanya pengaruh penerapan

asuhan keperawatan terhadap kemampuan klien mengontrol halusinasi, dimana dalam

hal ini penerapan asuhan keperawatan memberikan hasil yang bermakna terhadap

kemampuan klien mengontrol halusinasi.

Sumber : https://ejournal.stikesnh.ac.id

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Iis Tri Rusniati di RSJD Dr. Amino

Gondohutomo Semarang (2010) mengatakan bahwa setelah perawat mengajarkan

teknik-teknik yang dilakukan untuk menghindari halusinasi, keterampilan pasien

meningkat dan mampu mengontrol atau mengatasi halusinasi

Sumber : https://repo.stikesicme-jbg.ac.id
Berdasarkan uraian di atas, peneliti merasa tertarik melakukan penelitian dengan

judul Pengaruh Penerapan Asuhan Keperawatan Pada Klien Halusinasi Terhadap

Kemampuan Klien Mengontrol Halusinasi.

B. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui bagaimana “Pengaruh Penerapan

Asuhan Keperawatan Pada Klien Halusinasi Terhadap Kemampuan Klien Mengontrol

Halusinasi”

Anda mungkin juga menyukai