Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN OKSIGENASI

A. KONSEP DASAR TENTANG GANGGUAN PEMENUHAN


KEBUTUHAN OKSIGENASI
1. Pengertian
a) Kebutuhan oksigenasi merupakan
kebutuhan dasar manusia yang digunakan untuk kelangsungan
metabolisme sel tubuh mempertahankan hidup dan aktivitas nberbagai
organ atau sel.(Hidayat, A. Aziz Alimul, 2009.)
b) Oksigenasi adalah salah satu
komponen gas dan unsur vital dalam proses metabolisme untuk
mempertahankan kelangsungan hidup seluruh sel-sel tubuh. Secara
normal elemen ini diperoleh dengan cara menghirup O2 setiap kali
bernapas. Masuknya O2 ke jaringan tubuh ditentukan oleh sistem
respirasi kardioaskuler dan keadaan hematologi (Wartonah,
Tarwoto.2003).
c) Oksigen merupakan kebutuhan
fisiologis yang paling penting. Tubuh bergantung pada oksigen dari
waktu ke waktu untuk bertahan hidup. Oksigen harus secara adekuat
diterima dari lingkungan ke dalam paru-paru, pembuluh darah, dan
jaringan. Pada beberapa titik dalam kehidupannya, klien berisiko untuk
tidak memenuhi kebutuhan oksigen mereka. Kebutuhan tersebut
mungkin kronik, seperti pada penyakit emfisema. Keadaan demikian
dapat terpenuhi kebutuhannya dengan pemberian oksigen dengan
menggunakan kanula atau masker, fisioterapi dada, dan cara
pengeluaran sputum. Tujuan pemberian oksigenasi adalah
mempertahankan oksigen yang adekuat pada jaringan untuk
menurunkan kerja paru-paru dan jantung.(Buku Ajar Fundamental
Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik:2005.vol.1,hlm.613)
2. Faktor yang Mempengaruhi Oksigenasi
a. Faktor Fisiologis
Setiap kondisi yang mempengaruhi fungsi kardiopulmonar secara
langsung akan mempengaruhi kemampuan tubuh untuk memenuhi
kebutuhan. Proses fisiologis lain yang mempengaruhi proses
oksigenasi pada klien termasuk perubahan yang mempengaruhi
kapasitas darah untuk membawa oksigen, seperti anemia, racun
inhalasi, obstruksi jalan napas, demam, penurunan gerakan dinding
dada.
b. Faktor Perkembangan
Tahap perkembangan dan proses penuaan yang normal mempengaruhi
oksigenasi jaringan.
c. Faktor Perilaku
Perilaku atau gaya hidup baik secara langsung maupun tidak langsung
mempengaruhi kemampuan tubuh dalam memenuhi kebutuhan
oksigenasi, seperti nutrisi, latihan fisik, merokok, penyalahgunaan
substansi, dan stress.
d. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan seperti tempat tinggal pada dataran tinggi dan
lingkungan kerja mempengaruhi kemampuan tubuh dalam pemenuhan
kebutuhan oksigenasi.
(Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan
Praktik:2005.vol.2,hlm.1558-1564)

3. PENGKAJIAN
1. Data Subjektif dan Objektif Terkait dengan Gangguan Pemenuhan
Kebutuhan Dasar Nutrisi
a. Data Subjektif:
1) Keletihan
2) Dispnea
3) Batuk
4) Mengi
5) Nyeri
b. Data Obyektif:
1) Inspeksi
a. Warna membran mukosa
b. Tingkat kesadaran
c. Pola pernapasan
d. Gerakan dinding dada
2) Palpasi
a) Dinding thorak, adakah rasa nyeri, cekungan.
b) Pengembangan dinding thorak, bandingkan kanan dan kiri.
3) Perkusi
Macam suara ketukan:
a) Sonor
Suara yang normal terdengar di seluruh lapangan paru
“deg...deg...”
b) Redup
Suara yang timbul adanya konsolidasi paru (pemadatan),
seperti adanya tumor, atelektasis. Suara redup “dug...dug...”
c) Hipersonor
Suara akibat udara berlebihan di paru “dung...dung...”
4) Auskultasi
Suara napas yang normal harus bilateral dan dapat didengar di
semua zona paru (Bennet, 2003). Hilangnya suara napas dapat
disebabkan oleh ventilasi yang buruk, misalnya obstruksi jalan
napas atau semakin jauhnya stetoskop dari bronkus, misalnnya
arena obesita, efusi pleura, pneumotoraks, dan tumor bronkus.
2. Data Penunjang
a. Pemeriksaan Menentukan Keadekuatan Sistem Konduksi Jantung
1. Elektrokardiogram (EKG), menghasilkan rekaman grafik aktivitas
listrik jantung, mendeteksi transmisi impuls dan posisi listrik
jantung.
b. Pemeriksaan Menentukan Kontraksi Miokard dan Aliran Darah
1) Ekokardiografi, mengevaluasi struktur internal jantung dan
gerakan dinding jantung.
2) Skintigrafi, mengevaluasi struktur jantung, perfusi miokard, dan
kontraktilitas (Connabio).
3) Kateterisasi Jantung, prosedur invasif untuk memvisualisasi
ruang-ruang jantung, katup, pembuluh-pembuluh darah besar, dan
arteri koroner, serta mengukur tekanan dan volume di dalam
empat ruang.
c. Pemeriksaan Mengukur Keadekuatan Ventilasi Oksigenasi
1) Pemeriksaan Gas Darah Arteri, untuk menentukan konsentrasi ion
hidrogen, tekanan parsial oksigen, karbondioksida, dan saturasi
oksihemoglobin. Pemeriksaan gas darah arteri memberikan
informasi tentang difusi gas melaui membran kapiler alveolar dan
keadekuatan oksigenasi jaringan..
2) Oksimetri, untuk pengukuran saturasi O2.
d. Pemeriksaan untuk Memvisualisasi Struktur Sistem Pernapasan
1) Pemeriksaan sinar-X dada, memvisualisasi struktur sistem
pernapasan.
2) Bronkoskopi, pemeriksaan visual pada pohon trakeobronkial
melalui bronkoskop serat optik yang fleksible dan sempit untuk
memperoleh sampel biopsidan cairan atau sputu, dan mengangkat
plak lendir atau benda asing ang menghambat jalan napas.
(Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan
Praktik:2005,vol.2.hlm.1574-1577)
4. RUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan jalan napas berhubungan dengan
a. Produksi sekresi yang kental atau berlebihan
b. Penurunan tingkat kesadaran (lidah klien menekuk menutupi jalan
napas)
c. Berkurangnya mekanisme pembersihan silia dan respon peradangan
2. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan
a. Penurunan ekspansi paru
b. Adanya sekresi paru
c. Pemasukan oksigen yang tidak adekuat
d. Tindakan pembedahan paru
3. Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan
a. Imobilisasi
b. Kerusakan neuoromuskular
c. Obstruksi jalan napas
d. Turunnya ekspansi paru
4. Penurunan curah jantung berhubungan dengan
a. Irama jantung yang tidak teratur
b. Denyut jantung yang cepat
5. Intoleransi aktivitas yang berhubungan dengan
a. Asupan nutrisi yang tidak adekuat
b. Keletihan

(Diagnosa Keperawatan NANDA)


(Hidayat, A. Azizi Alimul, 2009.)
5. RENCANA KEPERAWATAN
1. Rencana Tujuan:
a. Klien mempertahankan kepatenan jalan napas.
b. Klien mempertahankan dan meningkatkan ekspansi paru.
c. Klien mengeluarkan sekresi paru.
d. Klien mencapai peningkatan toleransi aktivitas.
e. Oksigenasi jaringan dipertahankan atau ditingkatkan.
2. Rencana Tindakan
a. Mempertahankan keefektifan jalan napas
1) Lakukan tindakan pembersihan jalan napas dengan fisioterapi
dada, postural drainase, batuk efektif dan latihan napas dalam.
2) Pertahankan jalan napas agar tetap terbuka dengan memasang
jalan napas buatan, seperti oropharyngeal/nasopharyngeal airway
dan atur posisi (semi fowler).
3) Bersihkan jalan napas dan kerjasama dengan tim medis lain dalam
memberikan obat bronkodilator.
b. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan
1) Kaji frekuensi, kedalaman dan kualitas pernapasan serta pola
pernapasan, kaji tanda vital dan tingkat kesadaran. Atur posisi dan
berikan oksigen dalam bantuan ventilasi dan humidifier sesuai
dengan pesanan.
2) Identifikasi kebutuhan insersi jalan napas, siapkan klien untuk
tindakan ventilasi mekanik sesuai indikasi.
3) Bantu klien mengatur napas dalam, napas pelan, napas perut,
pengaturan posisi, dan teknik relaksasi. Kolaborasi pemberian
oksigenasi.
4) Pertahankan berkembangnya paru dengan memasang ventilasi
mekanis chest tube, dan chest drainase sesuai indikasi.
c. Ketidakefektifan pola napas
1) Balikkan tubuh klien, minta klien untuk batuk dan napas dalam.
Bersihkan jalan napas.
2) Anjurkan klien mengosongkan mulut (menurunkan risiko
masuknya benda asing ke faring), posisikan klien miring dan datar
(meningkatkan aliran sekret dan mencegah lidah menekuk
menutupi jalan napas), kolaborasi pemberian oksigenasi.
3) Atur posisi tidur untuk memaksimalkan ventilasi, bersihkan jalan
napas (batuk efektif, suction), pertahankan pemberian O2 sesuai
kebutuhan.
4) Kaji frekuensi, kedalaman dan kualitas pernapasan serta pola
pernapasan, kaji tanda vital dan tingkat kesadaran. Atur posisi dan
berikan oksigen dalam bantuan ventilasi dan humidifier sesuai
dengan pesanan.
d. Penurunan curah jantung berhubungan dengan
1) Atur posisi, minta klien untuk rileks, segera kolaborasi dengan tim
medis lain.
2) Atur posisi, minta klien untuk rileks, segera kolaborasi dengan tim
medis lain.
e. Intoleransi aktivitas yang berhubungan dengan
1) Berikan asupan nutrisi yang adekuat (sesuai kebutuhan klien)
2) Minta klien rileks, atur posisi, ciptakan lingkungan nyaman.

(Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan


Praktik:2005,vol.2.hlm.1582)
(Hidayat, A. Aziz Alimul, 2009.)
http://medicastore.com/penyakit/3026/Aritmia_Irama_Jantung_Abnor
mal.html
6. EVALUASI KEPERAWATAN

Intervensi dan terapi keperawatan dievaluasi dengan membandingkan


kemajuan pencapaian klien terhadap tujuan intervensi dan hasil akhir yang
diharapkan dari rencana asuhan keperawatan. Apabila tindakan keperawatan
yang dilakukan untuk meningkatkan oksigenasi tidak berhasil, maka perawat
segera memodifikasi rencana asuhan keperawatan dan intervensi baru
dikembangkan. (Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan
Praktik:2005,vol.2.hlm.1615)
7. REFERENSI
Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan
Praktik/pengarang, A. Potter, Anne Griffin Perry; alih bahasa, Yasmin
Asih...[el ak]; editor edisi bahasa Indonesia, Devi Yuianti, Monica
Ester.d. 4.Vol.1Jakarta: EGC, 2005.

Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan


Praktik/pengarang, A. Potter, Anne Griffin Perry; alih bahasa, Yasmin
Asih...[el ak]; editor edisi bahasa Indonesia, Devi Yuianti, Monica
Ester.d. 4.Vol.2Jakarta: EGC, 2005.

Pemantauan Pasien Kritis./pengarang, Jevon, Philip dan Beverley


Ewens;editor Jagtar Singh Pooni.Jakarta: Erlangga.

Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia: Aplikasi Konsep dan Proses


Keperawatan/A. Aziz Alimul H.Jakarta: Salemba Medika, 2009.

Pengkajian Keperawatan:Pada Individu, Keluarga, dan Komunitas.Tamher,


Sayuti dan Mia F.E.Jakarta:Trans Info Media, 2009.

Anda mungkin juga menyukai