Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH BAHASA INDONESIA

Penerapan Kaidah Ejaan di Indonesia dan


Bahasa Surat

KELOMPOK V

ARIF RAMADHAN

M. RAHMAN MAULANA

SUNDARI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN

TAHUN JARAN 2018/2019


KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
karunia- Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Dengan penuh kemudahan,
tanpa pertolongan-Mu mungkin makalah ini tidak dapat kami selesaikan.

Makalah psikologi ini bertujuan untuk memberikan laporan kepada dosen


atau mahasiswa yang bersangkutan.

Tentunya, tidak ada gading yang tidak retak, makalah ini tentu masih
banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran selalu kami harapkan agar
menjadi pedoman di masa yang kan datang. Akhir kata kami ucapkan terima kasih.

Banjarmasin, 5 Desember 2018

DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR……………………………………………....
DAFTAR
ISI…………………………………………………………
BAB I :
PENDAHULUAN……………………………………………
1. LATAR BELAKANG
2. RUMUSAN MASALAH
3. TUJUAN
4. MANFAAT
BAB II :
PEMBAHASAN…………………………………………......
1. PENGERTIAN BIOETIK KEPERAWATAN
2. PENDEKATAN BIOETIK KEPERAWATAN
3. ISU BIOETIK KEPERAWATAN
4. NILAI-NILAI PRIBADI DAN PRAKTIK
PROPESIONAL

BAB III :
PENUTUP………………………………………....................
1. SIMPULAN
2. SARAN

DAFTAR PUSTAKA……………………………………......

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Bahasa merupakan suatu sistem bunyi yang dipergunakan masyarajak tutur untuk
berkomunikasi dab berinteraksi satu sama lain guna mencapai kerjasama dan tujuan
tertentu. Bahasa adalah sistem maksudnya bahasa itu tunduk kepada kaidah-kaidah
bauk fonetik, fonemik dan gramatik. Dengan kata lain bahasa itu tidak bebas tetapi
terikat kepada kaidah-kaidah tertentu. Jika dilihat dari cara pemakaiannya, ragam
bahasa dapat dibedakan atas ragam lisan dan ragam tulis. Ragam bahasa tulis ialah
suatu variasi bahasa yang menggunakan huruf, kata dan tanda baca. Salah satu
media yang menggunakan ragam bahasa tulis adalah surat. Bahasa dapat berfungsi
sebagai alat komunikasi apabila pengguna bahasa, pembaca dan penulis dapat
menggunaknnya dengan baik, sehingga maksud dan tujuan akan tersampaikan
dengan baik pula.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian ejaan bahasa Indonesia ?
2. Bagaimana penerapan kaidah ejaan bahasa Indonesia ?
3. Apa ejaan bahasa Surat ?

BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian Ejaan Bahasa Indonesia

Ejaan merupakan kaidah-kaidah cara menggambarkan bunyi-bunyi (kata,


kalimat, dan sebagainya)dalam bentuk tulisan (huruf-huruf) serta penggunaan
tanda baca. Arifin Tasai mengemukakan bahwa ejaan adalah keseluruhan
peraturan bagaimana melambangkan bunyi ujaran dan bagaimana hubungan
antara lamabng-lambang itu (pemisahan dan penggabungannya dalam suatu
bahasa). Secara teknis, yang dimaksud dengan ejaan adalah penulisan huruf,
penulisan kata, dan pemakaian tanda baca.

Ejaan menurut Suyanto adalah sebuah ilmu yang mempelajari bagaimana


ucapan atau apa yang dilisankan oleh seseorang ditulis dengan perantara lambang-
lambang atau gambar-gambar bunyi.

2. Penerapan Kaidah Ejaan Bahasa Indonesia

Ketika kita ingin menggunakan bahsa Indonesia yang baik dan benar, kita
memerlukan Tata Bahasa Baku sebagai rujukannya, sedangkan ketika kita ingin
menulis dengan baik membutuhkan Ejaan Bahasa Indonesia sebagai pedoman
dalam penulisan.

Ejaan Bahasa Indonesia ini membicarakan tentang:

1. Pemakaian huruf,
2. Penulisan huruf,
3. Penulisan kata,
4. Penulisan unsur-unsur serapan,
5. Pemakaian tanda baca.

1. Pemakaian huruf abjad


Abjad yang digunakan dalam ejaan bahasa Indonesia terdiri dari huruf berikut ini

Huruf Nama Huruf Nama Huruf Nama


Aa A Jj Je Ss Es
Bb Be Kk Ka Tt Te
Cc Ce Ll El Uu U
Dd De Mm Em Vv Ve
Ee E Nn En Ww We
Ff Ef Oo O Xx Eks
Gg Ge Pp P Yy Ye
Hh Ha Qq Q Zz zet
Ii I Rr R
a. Huruf vocal
Huruf yang melambangkan vocal dalam bahsa Indonesia terdiri dari huruf a,
I, u, e,, dan o. contoh pemakain huruf vocal dalam kata adalah.
 Pemakaian huruf vocal “a” : api, padi, lusa.
 Pemakaian huruf vocal “I” : itu, simpan, padi
 Pemakaian huruf vocal “u” : ulang, tahun, itu
 Pemakaian huruf vocal “e” : enak, petak, sore
 Pemakaian huruf vocal “o” : oleh, kota, radio

b. Huruf konsonan
Huruf yang melambangkan konsonan dalam bahasa Indonesia adalah huruf
yang selain huruf vocal yang terdiri dari huruf-huruf b, c, d, f, g, h, j, k, l, m,
n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z
c. Gabungan huruf konsonan
Di dalam bahasa Indonesia terdapat 4 golongan huruf yang melambangkan
konsonan, yaitu : kh, ng, ny, dan sy. Masing-masing melambangkan satu bunyi
konsonan.
 Pemakaian gabungan huruf konsonan “kh” : khusus, akhir, tarikh.
 Pemakaian gabungan huruf konsonan “ng” : ngarai, bangun, senang.
 Pemakaian gabungan huruf konsonan “ny” : nyata, banyak.
 Pemakaian gabungan huruf konsonan “sy” : syarat, musyawarah,
arasy.
d. Huruf diftong
Di dalam bahsa Indonesia terdapat diftong yang dilambangkan dengan ai, au,
dan oi. Contoh pemakaiannya dalam kata
 Pemakaian huruf diftong “ai” : balairung, pandai
 Pemakaian huruf diftong “au” : autodidak, taufik, harimau
 Pemakaian huruf diftong “oi” : boikot, amboi
 Pemakaian huruf diftong “ei” : geiser, survey

2. Pemakaian huruf kapital dan huruf miring


a. Huruf kapitatal atau huruf besar
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama pada awal kalimat, petikan
langsung, ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan, unsur nama
jabatan, nama gelar kehormatan, keturunan, nama orang, nama bangsa, suku,
nama geografi, bulan, tahun, dll
1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat.
Misalnya :
Orang Banjar gemar merantau ke kota-kota yang ada di
Sumatera dan Jawa
Bagaimana jalan cerita itu ?
2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung
Misalnya :
“Sabtu akhir April kamu diminta pergi ke Banjarbaru”, katanya.
“Bulan depan kamu ujian”, kata ayah
3. Huruf kapital dipakai dalam ungkapan yang berhubungan dengan nama
Tuhan dan kitab suci
Misalnya :
Allah Yang Mahakuasa
Quran Islam
Hindu hamba-Nya
4. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar, kehormatan,
keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.
Misalnya :
Sultan Hasanuddin Haji Abdullah
Nabi Isa
5. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan
pangkat yang diikuti nama orang atau sebagai pengganti nama orang
tertentu, instansi, atau nama tempat.
Misalnya :
a. Wakil Presiden Megawati Profesor Sutarto Hadi
b. Bupati Hulu Sungai Selatan
6. Huruf kapital sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang
Misalnya :
a. Aulia Akbar Fitri Kamelia
b. Rifqi Fadhli Ramadhan
7. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa,
dan bahasa
Misalnya :
Bangsa Indonesia Suku Banjar
8. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, raya,
dan peristiwa sejarah
Misalnya :
Bulan April
Hari Sabtu
Hari Lebaran
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
9. Huruf capital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi
Misalnya :
Banjarmasin Selatan
Habirau Tengah
Taluk Haur
10. Huruf capital dipakai sebagai huruf pertama unsur nema Negara, lembaga
pemrintahan dan ketatanegaraan, dokumen resmi, kecuali seperti kata dan.
Misalnya :
Republic Indonesia
Dewan Perwakilan Daerah
Keputusan Presiden Republik Indonesia, Nomor 57, Tahun 1972
11. Huruf capital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang
sempurna pada nama badan, lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan,
serta dokumen resmi,
Misalnya :
Perserikatan Bangsa-Bangsa
Undang-Undang Dasar
12. Huruf capital dipakai sebagai huruf pertama pada semua kata di dalam
buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan, kecuali kata seperti di, ke,
dari, yang, untuk yang tidsk terletak pada posisi awal.
Misalnya :
Belilah jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah
Ali adalah agen surat kabar harian Mata Banua
13. Huruf capital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar,
pangkat
Misalnya :
Dr. doctor
Prof. professor
S.H. sarjana hukum
Sdr. Saudara
14. Huruf capital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan
kekerabatan seperti bapak, ibu, saudara, kakek, adik, dan paman yang
dipakai dalam penerapan dan pengacuan.
Misalnya :
“Kapan Adik libur sekolah ?” Tanya Hadirun
Besok, Paman ke Margasari
15. Huruf capital dipakai sebagai huruf pertama kata ganti Anda.
Misalnya :
Buku Anda sudah saya kembalikan kemarin
Anda perlu meninjau ulang pendapat Anda tentang peminjaman
uang ke bank itu
Pendapat Anda tetap kami perhatikan
b. Huruf miring
Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah,
suart kabar, yang dikutip dalam tulisan, nama ilmiah atau ungkapan asing
(kecuali yang telah disesuaikan ejaannya), dan untuk menegaskan atau
mengkhususkan huruf, bagian kata, atau kelompok kata.
1. Hruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah,
dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan.
Misalnya :
Jurnal Bahasa dan Sastra Nusantara
Buku Pengantar Sosiolinguistik karangan Rafiek
Surat kabar Mata Banua
2. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau
mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata.
Misalnya :
Huruf pertama pada kata lawas adalah l
Arif bukan menganiaya, tetapi dianiaya orang itu
Faith yang berhasil memperoleh medali itu
Dana yang mengajarkan di program khusus itu
Semua rakyat harus mendukung pemilu di era reformasi ini
3. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata nama ilmiah
atau ungkapan asing kecuali telah disesuaikan ejaannya.
Misalnya :
Nama ilmiah daging buah kaktus adalah Prickly pearcactus

c. Penulisan kata
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan kata, yaitu
a. Kata Dasar
Kata dasar adalah kata yang belum mengalami perubahan bentuk, yang ditulis
sebagai suatu kesatuan
Misalnya :
 Buku itu sangat tebal
 Kantor pajak penuh sesak
b. Kata turunan (kata berimbuhan)
Kata turunan (kata berimbuhan) kaidah yang harus diikuti dalam penulisan kata
turunan, yaitu :
Misalnya :
 Menulis
 Membaca

Awalan dan akhiran ditulis serangkai dengan kata yang langsung mengikuti
atau mendahuluinya jika bentuk dasarnya berupa gabungan kata.
Misalnya :
 Sebar luaskan
 Bertepuk tangan

Jika bentuk dasrnya berupa gabungan kata dan sekaligus mendapat awalan dan
akhiran, kata itu ditulis serangkai.
Misalnya :
 Keanekaragaman
 Menandatangani

Jika salah satu unsur gabungan kata hanya digunakan dalam kombinasi,
gabungan kata itu ditulis serangkai.
Misalnya :
 Maha adil
 Antar kota
c. Kata ulang
Kata ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda (-).
Jenis-jenis kata ulang yaitu :
 Dwipurwa yaitu pengulangan suku kata awal. Misalnya, laki : laki-laki
 Dwilingga salin suaru yaitu pengulangan variasi fonem. Misalnya, sayur
: sayur-mayur
 Pengulangan berimbuhan yaitu pengulangan yang mendapat imbuhan.
Misalnya, main : bermain-main
d. Penulisan unsur serapan
Penulisan unsur serapan pada umumnya mengadaptasikan atau mengambil dari
istilah bahasa asing yang sudah menjadi istilah dalam bahasa Indonesia. Contoh
: hypertension menjadi hipertensi. Bahasa Indonesia terus berkembang dari
waktu ke waktu. Dalam perkemabangannya, bahasa Indonesia menerima
berbagai unsur dari bahasa asing. Unsur yang masuk dari bahasa asing tersebut
kemudian diserap ke dalam bahasa Indonesia.
e. Pemakaian tanda baca
- Tanda koma (,)
Kaidah penggunaan tanda koma (,), digunakan :
o Antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembagian
o Memisahkan ank kalimat atau induk kalimat jika anak kalimat itu
mendahului induk kalimatnya
o Memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang
didahului oleh kata tetapi atau melainkan
o Memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat
o Digunakan untuk memisahkan kata seperti : o, ya, wah, aduh, dan
o Dipakai diantara : (1) nama dan alamat (2) bagian-bagian alamat, (3)
tempat dan tanggal, (4) nama dan tempat yang ditulis secara berurutan
o Dipakai antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk
membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga
o Dipakai dimuka angka persepuluhan atau di antara rupiah dan sen yang
dinyatakan dengan angka
o Dipakai untuk menggapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak
membatasi
o Dipakai diantara bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar
pustaka
o Menghindari terjadinya salah baca dibelakang keterangan yang terdapat
pada awal kalimat
o Tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain yang
mengiringinya dalam kalimat jika petikan langsung itu berakhir dengan
tanda Tanya atau seru
- Tanda titik (.)
Penulisan tanda titik dipakai pada
o Akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan
o Akhir singkatan gelar, jabatan, pangkat, dan sapaan
o Akhir singkatan nama orang
o Singkatan atau ungkapan yang sudah sangat umum
o Dipakai untuk memisahkan bilangan atau kelipatannya
- Tanda Tanya (?)
Tanda Tanya dipakai pada :
o Akhir kalimat Tanya
o Dipakai dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimatbyang
diragukan atau kurang dapat dibuktikan kebenarannya
- Tanda seru (!)
Digunakan sesudah ungkapan atau pertanyaan yang berupa seruan atau
perintah yang menggambarkan kesungguhan, rasa emosi yang kuat dan
ketidakpercayaan
- Tanda titik (:)
Dipakai untuk :
o Seudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemberian
o Pada akhir suatu pertanyaan lengkap bila diikuti rangkaian atau
pemberian
o Diantar judul dan anak judul suatu karangan
o Diantara jilid dan nomor halaman
- Tanda titik koma (;)
Tanda titik koma digunakan untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang
sejenis dan setara, dan digunakan untuk memisahkan kalimat yang setara
dalam kalimat majemuk sebagai pengganti kata penghubung
- Tanda garis miring (/)
Dipakai untuk :
o Dalam penomoran kode surat
o Sebagai pengganti kata dan, atau, per, atau nomor alamat
- Tanda petik (“)
Dipakai untuk :
o Menggapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan, naskah, atau
abhan tertulis lain
o Menggapit kata atu bagian kalimat yang mempunyai arti khusus
o Menggapit judul karangan, sajak, dan bab buku, apabila dipakai dalam
kalimat

3. Bahasa surat
Surat adalah alat komunikasi tertulis
- Fungsi surat
o Bukti tertulis
o Wakil lembaga/pribadi menyampaikan pesan
o Dokumentasi
o Titik tolak kegiatan
- Lampiran surat lamaran pekerjaan
Lengkapi surat lamaran kerja anda dengan bukti-bukti yang mendukung
pernyataan anda dalam surat tersebut. Fungsi lampiran ini adalah untuk
mempertegas surat lamaran untuk dijadikan bahan pertimbangan bagi pihak
perusahaan atau instansi yang menamarkan pekerjaan. Lampiran tersebut
meliputi
1. Daftar Riwayat Hidup atau CV (Cumiculun Vitae) atau Resume
2. Foto copy ijazah terakhir
3. Foto copy sertifikasi kursus/pelatihan
4. Pas foto terbaru
5. Surat keterangan catatan kepolisian (tidak wajib,namun bila ada,lebih
baik)
6. Surat keterangan kesehatan dari dokter (tidak wajib, namun bila lebih
ada lebih baik)
7. Itulah beberapa hal pokok yang harus ada didalam surat lamaran kerja
yang anda buat
Daftar pustaka
Musaba Zulkifi, 2014, Bahasa Indonesia untuk Mahasiswa, Yogyakarta : CV.
Aswaja Pressino
Hamidah jamiatul, 2018, Modul Bahasa Indonesia
Jurnal kata (bahasa, sastra dan pembelajaran)

Anda mungkin juga menyukai