Anda di halaman 1dari 8

PEMERINTAH KOTA GUNUNGSITOLI

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS KECAMATAN GUNUNGSITOLI
Desa Hilina’a Kecamatan Gunungsitoli Kota Gunungsitoli
(Telepon (SMS) : 0821 6565 2217
- E-mail : puskesmas.gunungsitoli@gmail.com
Fanpage (Facebook) : UPTD Puskesmas Kecamatan Gunungsitoli

SURAT KEPUTUSAN
KEPALA UPTD PUSKESMAS KECAMATAN
Nomor : 028/ /SK/PKM-GS/IX/2018

TENTANG

PEMELIHARAAN SARANA, PRASARANA DAN PERALATAN


UPTD PUSKESMAS KECAMATAN GUNUNGSITOLI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA UPTD PUSKESMAS KECAMATAN GUNUNGSITOLI

Menimbang : a. bahwa dalam rangka menjaga agar fungsi sarana, prasarana


dan peralatan selalu dalam kondisi laik pakai, dapat
difungsikan dengan baik dan menjamin usia pakai lebih lama,
maka diperlukan pemeliharaan sarana dan peralatan di UPTD
Puskesmas Kecamatan Gunungsitoli;
b. bahwa untuk melaksanakan maksud tersebut point a, perlu
ditetapkan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Kecamatan
Gunungsitoli tentang Pemeliharaan Sarana, Prasarana dan
Peralatan di UPTD Puskesmas Kecamatan Gunungsitoli.

Mengingat : 1. Departemen Kesehatan R.I., Direktorat Jendral Pembinan


Kesehatan Masyarakat: Daftar Peralatan Kesehatan Dalam
Gambar, Jakarta, 1993;

2. Departemen kesehatan R.I., Direktorat Jendral Pembinan


Kesehatan Masyarakat, Direktoral BUKP: Buku Formulir
Inventaris. Peralatan Puskesmas, Jakarta, 1995;

3. Sekretariat Jendral, Biro Perlengkapan : Buku Petunjuk


Tata Cara Penatausahaan Barang Milil/ Kekayaan Negara di
Lingkungan departemen Kesehatan, Jakarta, 1996;

4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang


Kesehatan;

5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1691 tahun 2011


tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit;

6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014


tentang Puskesmas;

7. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 118 tahun 2014


tentang Kompendium Alat Kesehatan.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS KECAMATAN


GUNUNGSITOLI TENTANG PEMELIHARAAN SARANA,
PRASARANA DAN PERALATAN UPTD PUSKESMAS
KECAMATAN GUNUNGSITOLI

Kesatu : Pemeliharaan sarana, prasarana dan peralatan wajib dilaksanakan oleh


pengguna alat/barang di seluruh lingkup wilayah kerja UPTD
Puskesmas Kecamatan Gunungsitoli berdasarkan ketentuan yang
berlaku;
Kedua : Ketentuan pelaksanaan pemeliharaan sarana, prasarana dan peralatan
sebagaimana tercantum dalam Lampiran I dan II merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari surat keputusan ini;
Ketiga : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan. Dengan
ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan
perbaikan/perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Gunungsitoli
Pada tanggal : September 2018

Pj. Kepala UPTD Puskesmas Kecamatan


Gunungsitoli,

ELVIVIAN NATALIA ZEBUA

Lampiran I : Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Kecamatan


Gunungsitoli
Nomor : 028/ /SK/PKM-GS/IX/2018
Tanggal : September 2018
Tentang : Pemeliharaan Sarana, Prasarana Dan
Peralatan UPTD Puskesmas Kecamatan
Gunungsitoli

PEMELIHARAAN SARANA, PRASARANA DAN PERALATAN UPTD PUSKESMAS


KECAMATAN GUNUNGSITOLI

A. Pemeliharaan Sarana, Prasarana Dan Alat Kesehatan


Pemeliharaan Alat Kesehatan adalah suatu upaya yang dilakukan agar Alat Kesehatan selalu
dalam kondisi laik pakai, dapat difungsikan dengan baik dan menjamin usia pakai lebih lama.
Dalam manajemen pemeliharaan Sarana, Prasarana dan Alat kesehatan terdapat berbagai
kriteria dan alat kesehatan yang berkaitan dengan pemeliharaan. Dalam melaksanakan
kegiatan pemeliharaan ini perlu dibangun sistem pemeliharaan yang digambarkan pada grafik
gambar tentang siklus membangun sistim pemeliharaan. Sistem pemeliharaan terdiri dari sisi
input, proses tahapan kegiatan output dan outcome yang diharapkan yakni alat laik pakai
aman digunakan, akurat dan handal serta efektif, efisien dan utilisasi meningkat.

Konsep Membangun Sistem Pemeliharaan Alat Kesehatan :


1. Pemeliharaan Terencana
Pemeliharaan Terencana adalah pemeliharaan yang sudah terjadwal sesuai
dengan jenis kegiatannya seperti;
a. Kegiatan inspeksi
yaitu kegiatan mengecekan Alat kesehatan sebelum di operasionalkan
atau digunakan kepada kepada pasien.
b. Kegiatan pemeliharaan preventif
Dimana kegiatan ini Alat kesehatan harus di bersihkan, diberikan
pelumasan, penyetelan, penggantian komponen yang minor dan tidak
sampai melakukan perbaikan dan overhoul,dilaksanakan pengguna alat.
c. Kegiatan pemeliharaan korektif
Kegiatan pemeliharaan dengan melakukan kebersihan dengan penggantian komponen
yang besar sehingga dapat dinyatakan kegiatan perbaikan sampai
overhoul,dilaksanakan pengguna alat/barang berkoordinasi dengan pelaksana
pemeliharaan.
Gambar.
Diagram Alir Pemeliharaan
2. Pemeliharaan Tidak Terencana
Pemeliharaan tidak terencana adalah kegiatan pemeliharaan yang tidak terjadwal akibat
sarana, prasarana dan alat kesehatan yang sedang digunakan mengalami kerusakan akibat
pemeliharaan pencegahan/preventif tidak berjalan dengan baik. Jenis kegiatan
pemeliharaan darurat ini harus diminimalisir agar prinsip efisiensi dan efektifitas dapat
diwujudkan.

B. Pembuatan jadwal Pemeliharaan


Pemeliharaan preventif adalah kegiatan pemeliharaan yang dilakukan secara terjadwal dan
terencana dilakukan tergantung hasil assessment kebutuhan pemeliharaan setiap alat minimal
2 kali dalam setahun setiap alat. Contoh jadwal Pemeliharaan:
Bulan
No. Kegiatan Pokok
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Menyusun daftar inventaris x x x x x x x x x x x x
sarana, prasarana, dan
peralatan
2. Perencanaan pemeliharaan x x x
sarana, prasarana, dan
peralatan
3. Pelaksanaan kegiatan x x x x x x x x x x x x
pemeliharaan sarana,
prasarana, dan peralatan
4. Menyusun laporan dan x x x x
evaluasi pemeliharaan
5. Monitoring dan evaluasi x x x x x x x x x x x x
kegiatan pemeliharaan

C. Kegiatan Pemeliharaan
1. Persiapan Operasional
Langkah-langkah yang dilakukan terhadap suatu Alat Kesehatan sebelum digunakan
untuk tindakan pelayanan, dengan mempersiapkan assesoris, maupun bahan operasional
agar alat siap dioperasikan. Persiapan ini dilakukan sebelum alat dihubungkan dengan
catu daya.
2. Pemanasan
Langkah-langkah yang dilakukan oleh pengguna terhadap Alat Kesehatan,
sebelum melakukan pelayanan :
a. Menghubungkan Alat dengan catu daya,
b. Memberikan waktu yang cukup agar komponen Alat yang perlu aliran
listrik/pemanasan terpenuhi,
c. Melakukan pengecekan fungsi tombol, selector, indikator, alarm, system pergerakan
dan pengereman,
d. Pelaksanaan,
e. Langkah-langkah yang harus dilakukan terhadap alat selama melakukan pelayanan,
agar tercapai hasil yang optimal. Tata cara pengoperasian yang harus tersedia pada
setiap Alat Kesehatan dan dipahami dengan baik oleh pengguna alat.
3. Pengemasan dan penyimpanan
a. Langkah-langkah ini dilakukan terhadap Alat Kesehatan setelah selesai melakukan
pelayanan, agar Alat Kesehatan selalu siap untuk pelayanan,
b. Pengguna alat harus wajib mencatat beban kerja alat setiap hari pemakaian,
c. Dokumentasikan oleh penanggung jawab Alat Kesehatan.

D. Operasional/Penggunaan yang benar


Peralatan kesehatan di puskesmas pada umumnya adalah peralatan kesehatan sederhana.
Pemakaian peralatan tersebut kebanyakan telah diajarkan pada waktu petugas puskesmas
masih dalam pendidikan. Walaupun demikian untuk dapat menggunakan peralatan tersebut
secara baik, pada mulanya perlu bimbingan dari petugas yang sudah berpengalaman/senior.
Bagi peralatan dengan tipe baru atau mempunyai kompleksitas/kecanggihan perlu
pelaksanaan pelatihan/penjelasan bagi petugas. Misalnya : peralatan rantai dingin (cold
chain), mikroskop, alat kesehatan gigi, meja operasi, sterilisator uap, vacum ekstraksi, alat
resusitasi dan lain-lain. Penggunaan peralatan kesehatan yang baik dan benar menjadi bagian
dan salah satu dari unsur pemeliharaan kesehatan. Pentingnya suatu petunjuk
operasional/penggunaan sangat membantu pengguna (user) dalam menggunakan peralatan
kesehatan tersebut. Karena tidak selamanya tenaga kesehatan yang sudah terampil akan tetap
atau selalu yang akan menggunakan alat tersebut, mutasi ataupun rotasi sering terjadi
didalam suatu pelayanan kesehatan. Sehingga sangat dibutuhkan bagi mereka yang belum
berpengalaman dalam menggunakan peralatan tersebut bila sudah tertulis tata cara ataupun
Standar Operasional Prosedur (SOP)nya. Sehingga kerusakan alat kesehatan karena salahnya
penggunaan dapat diminimalisir. Terlampir beberapa cara penggunaan peralatan kesehatan di
Puskesmas yang baik dan benar.
E. Pembersihan dan Sterilisasi
Pelaksanaan pembersihan dan sterilisasi bertujuan agar mencegah terjadinya infeksi dan
penularan suatu alat kesehatan kepada pasien ataupun pengguna (user) serta memelihara alat
agar tetap terjaga kebersihannya dan siap pakai. Pembersihan dan sterilisasi adalah mutlak
harus dilakukan bila suatu peralatan kesehatan selesai dipergunakan, apakah itu yang bersifat
hanya pembersihan saja ataupun pensterilan melalui alat tertentu. Untuk menjadi perhatian
bagi tenaga pembersih peralatan kesehatan harus pakai alat pelindung diri (APD) seperti
sarung tangan tebal, penutup mulut, pelindung mata, dll. Hal ini untuk mencegah terjadinya
penularan penyakit terhadap pengguna atau tenaga pembersih tersebut. Untuk tata cara
sterilisasi dapat mengacu pada pedoman pencegahan infeksi (PI) yang ada, serta dituangkan
kedalam Standar Operasional Prosedur (SOP).

F. Penyimpanan
Selain hal tersebut penyimpanan peralatan kesehatan yang baik dan benar menjadi salah satu
bagian dalam pelaksanaan suatu pemeliharaan. Hal ini disebabkan karena salah atau kurang
tepatnya cara ataupun tempat penyimpanan akan berdampak pada kinerja alat kesehatan
tersebut. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan penyimpanan yaitu :
1. Cara menyimpan (menutup, melipat, menggulung, dll)
2. Tempat penyimpanan (untuk alat – alat tertentu memerlukan tempat khusus)
3. Melindungi alat – alat tertentu, seperti gunting ujung tajam, pisau/scalpel sisi tajamnya,
dll.

G. Membuat Jadwal Kalibrasi


Menyusun daftar SPA yang wajib dikalibrasi dan dokumen kalibrasi sudah habis masa
berlaku, segera menyusun jadwal dan mengajukan ke Sisterlab melalui Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

H. Perbaikan
Petugas puskesmas mengindentifikasi peralatan kesehatan yang rusak dicatat dalam buku
bantu. Tindakan puskesmas terhadap alat yang rusak adalah:
1. Alat yang masih dapat diperbaiki
Apabila alat yang rusak masih dapat diperbaiki, dipertimbangkan apakah :
a. Alat dapat diperbaiki oleh puskesmas.
Kerusakan ringan untuk alat – alat tertentu dapat diperbaiki oleh puskesmas dengan
system swakelola sesuai aturan yang berlaku.
b. Alat tidak dapat diperbaiki oleh puskesmas.
Alat tersebut dapat dibedakan:
i. Alat kecil (Portable):
Puskesmas mengirim alat tersebut ke dinas kesehatan kabupaten/kota, dengan surat
pengantar permintaan bantuan perbaikan. Apabila sudah diperbaiki, alat tersebut
dikembalikan kembali ke puskesmas.
ii. Alat besar :
Untuk alat yang besar, seperti kursi gigi (dental unit), meja operasi, dan lain-lain,
yang sulit dibawa ke kabupaten, puskesmas dapat langsung menghubungi atau
mengirim surat ke dinas kesehatan kabupaten/kota untuk meminta bantuan teknisi
datang ke puskesmas memperbaiki alat tersebut.
2. Alat rusak berat yang tidak bisa diperbaiki
Apabila ada alat yang rusak dan tidak dapat diperbaiki (pernyataan dari teknisi) maka
puskesmas melakukan pencatatan kedalam buku bantu alat yang rusak. Tindakan
selanjutnya membuat laporan kepada dinas kesehatan kabupaten/kota.

Ditetapkan di :
Pada tanggal : September 2018

Pj. Kepala UPTD Puskesmas Kecamatan

Anda mungkin juga menyukai