DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS KECAMATAN GUNUNGSITOLI
Desa Hilina’a Kecamatan Gunungsitoli Kota Gunungsitoli
(Telepon (SMS) : 0821 6565 2217
- E-mail : puskesmas.gunungsitoli@gmail.com
Fanpage (Facebook) : UPTD Puskesmas Kecamatan Gunungsitoli
SURAT KEPUTUSAN
KEPALA UPTD PUSKESMAS KECAMATAN
Nomor : 028/ /SK/PKM-GS/IX/2018
TENTANG
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : Gunungsitoli
Pada tanggal : September 2018
C. Kegiatan Pemeliharaan
1. Persiapan Operasional
Langkah-langkah yang dilakukan terhadap suatu Alat Kesehatan sebelum digunakan
untuk tindakan pelayanan, dengan mempersiapkan assesoris, maupun bahan operasional
agar alat siap dioperasikan. Persiapan ini dilakukan sebelum alat dihubungkan dengan
catu daya.
2. Pemanasan
Langkah-langkah yang dilakukan oleh pengguna terhadap Alat Kesehatan,
sebelum melakukan pelayanan :
a. Menghubungkan Alat dengan catu daya,
b. Memberikan waktu yang cukup agar komponen Alat yang perlu aliran
listrik/pemanasan terpenuhi,
c. Melakukan pengecekan fungsi tombol, selector, indikator, alarm, system pergerakan
dan pengereman,
d. Pelaksanaan,
e. Langkah-langkah yang harus dilakukan terhadap alat selama melakukan pelayanan,
agar tercapai hasil yang optimal. Tata cara pengoperasian yang harus tersedia pada
setiap Alat Kesehatan dan dipahami dengan baik oleh pengguna alat.
3. Pengemasan dan penyimpanan
a. Langkah-langkah ini dilakukan terhadap Alat Kesehatan setelah selesai melakukan
pelayanan, agar Alat Kesehatan selalu siap untuk pelayanan,
b. Pengguna alat harus wajib mencatat beban kerja alat setiap hari pemakaian,
c. Dokumentasikan oleh penanggung jawab Alat Kesehatan.
F. Penyimpanan
Selain hal tersebut penyimpanan peralatan kesehatan yang baik dan benar menjadi salah satu
bagian dalam pelaksanaan suatu pemeliharaan. Hal ini disebabkan karena salah atau kurang
tepatnya cara ataupun tempat penyimpanan akan berdampak pada kinerja alat kesehatan
tersebut. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan penyimpanan yaitu :
1. Cara menyimpan (menutup, melipat, menggulung, dll)
2. Tempat penyimpanan (untuk alat – alat tertentu memerlukan tempat khusus)
3. Melindungi alat – alat tertentu, seperti gunting ujung tajam, pisau/scalpel sisi tajamnya,
dll.
H. Perbaikan
Petugas puskesmas mengindentifikasi peralatan kesehatan yang rusak dicatat dalam buku
bantu. Tindakan puskesmas terhadap alat yang rusak adalah:
1. Alat yang masih dapat diperbaiki
Apabila alat yang rusak masih dapat diperbaiki, dipertimbangkan apakah :
a. Alat dapat diperbaiki oleh puskesmas.
Kerusakan ringan untuk alat – alat tertentu dapat diperbaiki oleh puskesmas dengan
system swakelola sesuai aturan yang berlaku.
b. Alat tidak dapat diperbaiki oleh puskesmas.
Alat tersebut dapat dibedakan:
i. Alat kecil (Portable):
Puskesmas mengirim alat tersebut ke dinas kesehatan kabupaten/kota, dengan surat
pengantar permintaan bantuan perbaikan. Apabila sudah diperbaiki, alat tersebut
dikembalikan kembali ke puskesmas.
ii. Alat besar :
Untuk alat yang besar, seperti kursi gigi (dental unit), meja operasi, dan lain-lain,
yang sulit dibawa ke kabupaten, puskesmas dapat langsung menghubungi atau
mengirim surat ke dinas kesehatan kabupaten/kota untuk meminta bantuan teknisi
datang ke puskesmas memperbaiki alat tersebut.
2. Alat rusak berat yang tidak bisa diperbaiki
Apabila ada alat yang rusak dan tidak dapat diperbaiki (pernyataan dari teknisi) maka
puskesmas melakukan pencatatan kedalam buku bantu alat yang rusak. Tindakan
selanjutnya membuat laporan kepada dinas kesehatan kabupaten/kota.
Ditetapkan di :
Pada tanggal : September 2018