Anda di halaman 1dari 3

MODS

1. Definisi
MODS adalah penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada pasien yang
dirawat di unit perawatan intensif (ICU). MODS mengacu pada perubahan fungsi
beberapa organ sehingga homeostasis normal tidak dapat dipertahankan tanpa
intervensi.(Suprayogi et al., 2018)
Sindrom disfungsi multi organ didefinisikan sebagai disfungsi akut dan
berpotensi reversibel dari 2 atau lebih sistem organ yang dipicu oleh berbagai
faktor yang berbeda secara klinis. (Gourd & Nikitas, 2020)
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Sindrom disfungsi multi organ
(MODS) merupakan disfungsi akut organ-organ pasien yang menyebabkan
homeostasis normal tidak dapat dipertahankan tanpa intervensi dan merupakan
penyebab utama morbiditas dan mortalitas.
2. Penyebab
Faktor pemicu terjadinya MODS dapat dibagi menjadi infeksi dan non-
infeksi. Pemicu terkait infeksi lebih sering terjadi. Bakteri gram negatif atau
positif dengan sumber infeksi yang tersering: pneumonia, infeks iintra
abdomen,kulit dan jaringan lunak,ISK komplikasi, dan saraf pusat.

Gambar 2. Pemicu terjadinya MODS


(Gourd & Nikitas, 2020)
3. Skoring prediksi MODS (Gourd & Nikitas, 2020)

Keterangan:
SOFA = Kegagalan organ berurutan
LODS = Skor disfungsi organ logistik
MODS = skor disfungsi organ ganda

4. Patofisiologi
Hampir setiap organ dapat mengalami kerusakan akibat respon dari sepsis
dan berujung pada disfungsi multi organ. Organ yang dapat terlibat antara lain
otal, paru-paru, hepar, jantung, pankreas, ginjal, dan kelenjar adrenal. Interaksi
patomekanisme setiap organ sangatlah bervariasi dan kompleks. Sebuah serangan,
memicu pelepasan PAMPs (pola molekular terkait patogen) dan / atau DAMPs
(pola molekular terkait bahaya), yang mentrigger mekanisme pengenalan pola
seperti reseptor (reseptor pengenalan pola (PRRs) pada permukaan sel atau di
dalam sitosol atau inti sel sensor serta dengan pola-mengenali sistem kompleks
seperti sistem pelengkap dan lain-lain. Sensor dapat berbeda dalam jenis sel,
jaringan / organ, atau protein / molekul lain, yang dapat berfungsi sebagai efektor
yang memodulasi respons imun melalui berbagai mediator pro-atau anti-inflamasi
atau biomarker yang berbeda. Dampaknya, serangan yang terjadi dapat ditangkal
atau tidak, dan fungsi organ dapat terganggu sementara atau permanen.
(Suprayogi et al., 2018)

Dapus:
Gourd, N. M., & Nikitas, N. (2020). Multiple Organ Dysfunction Syndrome.
Journal of Intensive Care Medicine, 35(12), 1564–1575.
https://doi.org/10.1177/0885066619871452
Suprayogi, E., Sudarsono, & Harijanto, E. (2018). Sepsis dengan Disfungsi Multi
Organ. Journal Anesthesia & Critical Care, 36(1), 9–18.
https://journal.perdatin.org/index.php/macc/article/download/105/68

Anda mungkin juga menyukai