Anda di halaman 1dari 5

ALIRAN ROMANTISME DAN NATURALIS

RADEN SHALEH (Raden Saleh Sjarif Boestaman)

Raden Shaleh (Raden Saleh Sjarif Boestaman) adalah seorang pelukis terkenal
dari indonesia. yang lahir pada tahun 1881 dari keluarga Tumenggung Kyai Ngabehi
Kertoboso Bustaman (1681-1759), raden shaleh merupakan melukis dengan gaya barat yang
dia mengekspresikan individualitas  dan kreatifitas pada karya-karyanya (berlawanan dengan
gaya tradisional yang menekankan pada reproduksi bentuk dan gaya yang sudah ada),
sehingga menjadi insfirasi bagi para seniman-seniman Indonesia untuk mengekspresikan ide-
ide secara lebih bebas. Bermula dari krusman radeh saleh mempelajari ketrampilannya
sebagai seniman lukis potret atau portraitist,berawal dari itu raden saleh diterima diberbagai
istana di Eropa untuk bertugas terutama untuk membuat lukisan potret.
Dari tahun 1839, dia melewatkan 5 tahun di Istana Ernst I dan Grand Duke (Adipati)
of Saxe-Coburg-Gotha yang belakangan menjadi pelindungnya. Dari Schelfhout-lah
Pangeran Raden Saleh mempelajari ketrampilan menjadi seniman lukis lansekap. Selama
tinggal di Eropa, Raden Saleh bertemu dengan banyak sekali pelukis-pelukis dan seniman-
seniman seperti Eugene Delacroix yang mempengaruhi karya – karya Raden Saleh yang jelas
menampilkan keyakinan romantismenya. Saat romantisme berkembang di Eropa di awal abad
19, Raden Saleh tinggal dan berkarya di Perancis (1844 - 1851).  Ciri romantisme muncul
dalam lukisan-lukisan Raden Saleh yang mengandung paradoks. Gambaran keagungan
sekaligus kekejaman, cerminan harapan (religiusitas) sekaligus ketidakpastian takdir (dalam
realitas).
Lukisan-lukisannya yang dengan jelas menampilkan ekspresi ini adalah bukti Raden
Saleh seorang romantisis. Konon, melalui karyanya ia menyindir nafsu manusia yang terus
mengusik makhluk lain. Misalnya dengan berburu singa, rusa, banteng, dll.
Pada tahun 1839, Raden Saleh melukis satu dari karya agungnya berjudul “Singa dan Ular”,
yang merupakan simbolisasi peperangan abadi antara yang baik dan jahat, dan Delacroix
melukis lukisan dengan tema yang sama berjudul “Macan dan Ular” pada tahun 1862, dua
puluh tiga tahun setelah lukisan asli Raden Saleh.

Salah satu lukisan Raden Saleh

Judul Lukisan : “Perburuan Rusa”


Pelukis : Raden Saleh Syarif Bustaman
Aliran Lukisan : Romantisme dan Naturalis
Tahun : 1846
Media : Cat Minyak dan Kanvas

Keterangan Lukisan :
Raden Saleh Syarif Bustaman (1807), pelopor seni lukis modern di Indonesia yang berhasil
menguasai gaya romantis yang lazim di Barat pada abad ke-19. Corak lukisannya beraliran
Romantis dan Naturalis. Aliran Romantisnya menampilkan karya-karya yang berceritera
dahsyat, penuh kegetiran seperti tentang perkelahian dengan binatang buas. Sedangkan gaya
naturalisnya sangat jelas nampak dalam melukis potret. Salah satu karyanya yang beraliran
romantis, bertema “Perburuan Rusa”,  pada tahun 1846 dengan media  cat minyak dan
kanvas.

1. Warna

Lukisan Raden Saleh yang bertema “Perburuan Rusa” menampilkan subject matter
yang berupa yang menunggangi kuda. Sedangkan subject pendukungnya berupa backgroud
berupa alam yang ada gunungnya. Untuk warna pada subject matter adalah: warna coklat ,
abu-abu dan putih pada kuda dan coklat pada rusa ; warna orange, coklat dan biru pada baju
yang menunggangi kuda. Pada subject pendukung, warna gradasi coklat, kuning, dan hijau
pada rumput dan tanah ; warna gradasi biru dan putih untuk langit.

2. Garis
Jenis garis yang terdapat pada subject yaitu garis lengkung yang tegas kuda, rusa dan
orang yang menunggangi kuda ; garis lurus dengan lengkung-lengkungan juga terdapat pada
kuda ; dan garis lurus pada rumput.

3. Tekstur
Tekstur pada lukisan adalah tekstur semu, yaitu tekstur halus pada background dan
tekstur kasar atau tidak rata pada bagian subject matter.

4. Cahaya
Cahaya pada lukisan tersebut besifat seperti yang sebenarnya di kehidupan.

5. Media
Dari segi teknik pembuatannya karya lukis ini dibuat dengan stuck brush (sapuan
kuas) di atas kanvas. Cat yang dipakai menggunakan cat minyak.

6. Gelap Terang
Penggunaan gelap terang warna telah bisa memvisualisasikan gambar sesuai dengan
kenyataannya jika sedang berburu.
7. Makna
Setiap karya seni pasti mempunyai makna, membawa pesan yang ingin disampaikan
kepada si penglihat karya seni. Dalam mendeskripsikan suatu karya seni, pendapat orang
membaca karya seni boleh saja sama tetapi dalam menafsir akan berbeda karena diakibatkan
oleh perbedaan sudut pandang mereka.
             Dalam lukisan "Pemburuan Rusa" ini, dapat dilihat Raden Saleh mengungkapkan
perjuangan yang dramatis, yakni sekelompok orang yang sedang berburu rusa. Suasana
tampak lebih bersemangat untuk mendapatkan rusa. Makna dalam lukisan tersebut adalah
semangat yang berkobar dalam perburuan rusa.

8. Lakon
Lukisan tersebut mengandunglakon emosi dan semangat yang begitu kental yang
tertuang pada kanvas. Lukisan tersebut mampu membangkitkan perasaan. Bahkan lukisan
potret pribadi saja tidak bisa hanya ditampilkan secara utuh, melainkan harus melibatkan
sentuhan dari seniman dengan memanfaatkan lingkungan sekitar pada lukisan tersebut untuk
membangkitkan nilai semangat kehidupan.

9. Anatomi
Penggunaan anatomi pada lukisan tersebut menampilkan struktur anatomi tubuh
manusia yang sesuai dengan proporsi tubuh manusia.Mimik dan gestur tubuh yang sesuai
dengan pembawaan suasana lukisan,membuat lukisan semakin hidup dan nyata.

10. Ide
Lukisan tersebut menggunakan ide yang berasal dari pemikiran ataupun kenyataan yang
sebenarnya terjadi.

11. Fokus
Lukisan Raden Saleh yang berjudul ‘ Perburuan Rusa” menarik untuk dilihat. Subjek
matter dikomposisikan secara dinamis dibagian arah kiri menuju ke tengah. Ketika apresiator
menatap lukisan tersebut, arah pandangnya secara otomatis tertuju pada orang yang
menunggangi kuda untuk berburu. Di sinilah letak point of interest pada lukisan tersebut.
12. Pola
Lukisan tersebut hanya menggunakan konsep pola berupa orang, binatang , rumput,
serta gunung pada polanya.Pelukis membuat warna cerah untuk bagian background untuk
yang langit sesuai dengan langit yang cerh. Bagian tanah dan rumput persis sesuai dengan
kenyataan saat berburu.

13. Perspektif
Karya lukisan tersebut tidak menggunakan perspektif karena dapatdibilang lukisan
tersebut dibuat sesuai keinginan si pelukis.

14. Intensitas
Intensitas cahaya tersebut normal dengan kenyataannya.

15. Peran
Dapat ditafsirkan bahwa lukisan oleh Raden Saleh ini berperan tentang semangat
sekelompok orang untuk mendapatkan rusa yang diinginkan mereka. Hal ini dapat terlihat
dari gambar yang dibuat oleh si pelukis tersebut ( ekpresi / gerakan tubuh orang yang
menunggangi kuda).

16. Model
Lukisan tersebut menggunakan model orang yang berburu. Ciri khas romantisme realis
sangat nampak pada lukisan tersebut contohnya seperti orang yang bekerja sama dlam
memburu rusa.

17. Ukuran
Lukisan karya Raden Saleh yang berjudul “ Perburuan Rusa” berukuran 125cm x
148cm.

18. Teknik
Pada lukisan ini, si pelukis menggunakan teknik melukis diatas kanvas menggunakan
kuas dan cat minyak. Dalam melukis ini digunakan teknik yang sesuai agar lukisan terlihat
hidup (orang yang memburu).

Anda mungkin juga menyukai