20 Januari 2021
Kelompok 1 XII IPS 2
1. Aaliyah Salsabilla
2. Akira Danella H.
3. Aleeza Dafininka Lasut
4. Joy Daud Habinsaran
Komodo merupakan hewan sejenis reptil besar yang berkaki empat dan wujudnya
menyerupai kadal-kadal-an. Bedanya, ukuran hewan ini sangatlah besar. Komodo
merupakan hewan langka yang sudah masuk kategori dilindungi. Komodo sudah
dicanangkan menjadi satwa nasional bagi negeri ini.
Jika dilihat dari jauh dan dilihat sekilas komodo tampak seperti biawak biasa. Tapi ketika
perhatikan dengan seksama binatang ini ukurannya jauh lebih besar dari biawak. Panjang
tubuhnya bisa mencapai tinggi rata-rata orang indonesia, atau sekitar 165 cm. Panjang
ekornya sendiri setara dengan panjang badannya, sehingga membuat panjang total hewan ini
menjadi sekitar 3 meter lebih. Komodo memiliki badan yang panjang, lebih besar dari
kepalanya.
Kepalanya agak memanjang, mirip dengan reptil pada umumnya. Matanya kecil dan
berwarna. Mulutnya agak memanjang. Giginya banyak, menyelimuti rahang disekujur
rahangnya. Gigi Komodo cukup panjang dan sangat tajam. Lidahnya yang berwarna kuning
sering menjulur keluar dan bercabang pada tepiannya.
Kulitnya bersisik dan tampak keras namun memiliki pola yang Indah. Warna kulitnya coklat
kehitam-hitaman dengan sedikit bias kuning keemasan. Pada bagian leher terdapat lipatan-
lipatan kulitnya yang bersisik. Lipatan tersebut ditemukan pula di bagian ketiak depan dan
lipatan paha bagian belakang. Bagian punggung ekornya bersisik menyerupai gergaji dengan
arah miring ke belakang.
Cakar komodo sangatlah tajam dan menukik. Bentuknya mirip dengancakar burung elang.
Warnanya hitam legam dan biasa digunakan untuk bertarung melawan mangsanya.
Binatang ini boleh dibilang merupakan hewan yang menyeramkan namun memiliki sisik
yang indah dan bertubuh kekar dan gagah. Komodo merupakan salah satu satwa nasional
yang harus dipertahankan sebagai salah satu bukti nyata kekayaan negeri ini.
Komodo merupakan hewan sejenis reptil besar yang berkaki empat dan wujudnya
menyerupai kadal-kadal-an. Bedanya, ukuran hewan ini sangatlah besar. Komodo
merupakan hewan langka yang sudah masuk kategori dilindungi. Komodo sudah
dicanangkan menjadi satwa nasional bagi negeri ini.
Jika dilihat dari jauh dan dilihat sekilas komodo tampak seperti biawak biasa. Tapi
ketika perhatikan dengan seksama binatang ini ukurannya jauh lebih besar dari biawak.
Panjang tubuhnya bisa mencapai tinggi rata-rata orang indonesia, atau sekitar 165 cm.
Panjang ekornya sendiri setara dengan panjang badannya, sehingga membuat panjang
total hewan ini menjadi sekitar 3 meter lebih. Komodo memiliki badan yang panjang,
lebih besar dari kepalanya.
Kepalanya agak memanjang, mirip dengan reptil pada umumnya. Matanya kecil dan
berwarna. Mulutnya agak memanjang. Giginya banyak, menyelimuti rahang disekujur
rahangnya. Gigi Komodo cukup panjang dan sangat tajam. Lidahnya yang berwarna
kuning sering menjulur keluar dan bercabang pada tepiannya.
Kulitnya bersisik dan tampak keras namun memiliki pola yang Indah. Warna kulitnya
coklat kehitam-hitaman dengan sedikit bias kuning keemasan. Pada bagian leher
terdapat lipatan-lipatan kulitnya yang bersisik. Lipatan tersebut ditemukan pula di
bagian ketiak depan dan lipatan paha bagian belakang. Bagian punggung ekornya
bersisik menyerupai gergaji dengan arah miring ke belakang.
f. Simpulan
Binatang ini boleh dibilang merupakan hewan yang menyeramkan namun memiliki
sisik yang indah dan bertubuh kekar dan gagah. Komodo merupakan salah satu satwa
nasional yang harus dipertahankan sebagai salah satu bukti nyata kekayaan negeri ini.
2) Unsur Kebahasaan
Keterangan Bukti Kalimat
Kata Rujukan / Kata Ganti a. “Bedanya, ukuran hewan ini
sangatlah besar.”
b. “Binatang ini boleh dibilang
merupakan hewan yang
menyeramkan…”
B. TEKS EKSPOSISI
Di Kota Yogyakarta, kemacetan terjadi hampir setiap hari di titik-titik yang menjadi jalur
pergerakan utama para pekerja kantoran menuju lokasi kerja, serta siswa dan mahasiswa
yang menuju sekolah dan kampus.
Kemacetan yang berulang dalam jangka waktu yang lebih panjang cenderung terjadi pada
musim liburan dan menjelang hari raya. Pada tahap arus mudik dan arus balik, kemacetan
parah akan terjadi di jalan-jalan arah luar kota, seperti Jalan Magelang, Jalan Solo, dan Jalan
Wates.
Dalam rentang waktu tersebut, kemacetan juga dapat dirasakan di pusat kota sebagai tujuan
wisata dan tempat menginap seperti Malioboro, Prawirotaman, serta jalan-jalan yang menuju
objek wisata seperti Parangtritis.
Kemacetan harian yang dominan umumnya ditimbulkan oleh aktivitas masyarakat dalam
lingkup internal. Upaya mendekatkan lokasi tempat tinggal dengan lokasi kegiatan
merupakan salah satu solusi yang dapat diterapkan. Jika tidak, maka kemacetan akan terus
berulang dan akan memberikan dampak pada masyarakat itu sendiri.
a. Tesis:
Transportasi merupakan kebutuhan dari berbagai kegiatan sosial maupun ekonomi. Tipe
kegiatan sosial maupun ekonomi yang berbeda akan memiliki dampak kegiatan
transportasi yang berbeda pula.
b. Argumentasi:
Kemacetan yang berulang dalam jangka waktu yang lebih panjang cenderung terjadi
pada musim liburan dan menjelang hari raya. Pada tahap arus mudik dan arus balik,
kemacetan parah akan terjadi di jalan-jalan arah luar kota, seperti Jalan Magelang, Jalan
Solo, dan Jalan Wates.
Dalam rentang waktu tersebut, kemacetan juga dapat dirasakan di pusat kota sebagai
tujuan wisata dan tempat menginap seperti Malioboro, Prawirotaman, serta jalan-jalan
yang menuju objek wisata seperti Parangtritis.
2) Unsur Kebahasaan
Keterangan Bukti Kalimat
Pronomina “Kegiatan transportasi harian relatif
menimbulkan pergerakan yang bersifat
berulang, misalnya yang terjadi pada para
pekerja dan mereka yang menempuh
pendidikan di sekolah.”
Konjungsi “Kemacetan yang berulang pada jangka
lebih panjang cenderung tejradi pada
musim liburan maupun lebaran.”
Kalimat Majemuk “Kegiatan transportasi harian relatif
menimbulkan pergerakan yang bersifat
berulang, misalnya yang terjadi pada para
pekerja dan mereka yang menempuh
pendidikan di sekolah.”
Nomina Transportasi, kota, kemacetan
Verba Menimbulkan, menempuh, terjadi,
menuju
Adjektiva Parah