BAB I
PENDAHULUAN
lintas seperti kemacetan lalu lintas bahkan yang lebih parah lagi adalah
Dari data yang ada, di dunia, setiap detiknya rata- rata 6 orang
Lintas dan Angkutan Jalan dijelaskan bahwa kecelakaan lalu lintas adalah
suatu peristiwa di jalan yang tidak terduga dan tidak disengaja melibatkan
korban manusia dan atau kerugian harta benda. Salah satu daerah yang
3
tinggi adalah di wilayah hukum Polres Pati. Pati merupakan salah satu
Data terakhir yang diperoleh dari Satuan Lalu Lintas Polres Pati terkait
tingkat kecelakaan lalu lintas pada periode 2016 adalah sebagai berikut:
Tabel 1
tertinggi ke-2 di Jawa Tengah. Dari 1.002 kejadian laka yang terjadi,
tercatat 224 orang meninggal dunia, 1 luka sedang, dan 1.262 luka ringan.
b. Menegakan hukum
masyarakat.
merupakan kondisi dimana pengguna lalu lintas merasa baik dengan atau
kecelakaan lalu lintas, dan penegakan hukum dalam bidang lalu lintas,
Namun, dalam pelaksanaan tugas dilapangan, polisi lalu lintas tidak dapat
bekerja sendirian.
dan angkutan jalan diatur sesuai dengan peranan dan karakteristik konsep
Intensif Dinas Instansi Cegah Laka) oleh Satuan Lalu Lintas Polres Pati.
sendiri baru diluncurkan pada bulan tahun 2016. Salah satu wujud nyata
Pati?
Pati.
terkait masalah yang diteliti yaitu upaya pencegahan kecelakaan lalu lintas
1.5 Sistematika
Nomor : KEP/ 157/ XII/ 2016 tanggal 29 Desember 2016 tentang Petunjuk
atas :
BAB I. PENDAHULUAN
mencegah kecelakaan lalu lintas di wilayah hukum Polres Pati. Dari latar
kepustakaan konseptual yang terdiri dari teori dan konsep yang dianggap
teori dan metode yang penulis gunakan sebagai dasar untuk menjelaskan
BAB V. PENUTUP
polisi lalu lintas dalam mencegah kecelakan lalu lintas melalui kegiatan
11
stake holder.
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
dari penelitian yang sudah ada dengan penelitian yang dilakukan oleh
ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Siska Arina Puspa Dewi
12
implementasi media luar ruang itu sendiri terdiri dari faktor pendorong dan
faktor penghambat.
pembuatan media luar ruang oleh Polres Purworejo, jumlah personil yang
pemerintah.
13
Dewi dan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis , maka dapat
a. Persamaan
lalu lintas.
b. Perbedaan
2. Lokasi penelitian yang dipilih oleh Siska Arina Puspa Dewi adalah
referensi pada penelitian yaitu skripsi dari Dinda Clara Amandasari bahwa
peran unit laka yang yang dilakukan oleh Polres Boyolali dalam
(SOP) yang ada. Tim laka lantas mampu membangun budaya organisasi
serta kerjasama yang baik dengan instansi terkait lainnya seperti dinas
laka lantas ringan serta proses pro justitia terhadap kasus laka lantas
Amandasari dan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis , maka dapat
a. Persamaan
lalu lintas.
kualitatif.
b. Perbedaan
wilayah Pati.
Galak.
digunakan penulis yang kiranya bisa dijadikan acuan maupun alat bantu
digunakan penulis :
yang baik. Manajemen yang baik akan meningkatkan daya guna dan
sistematis.
dalam unit lalu lintas yang tentunya memiliki tujuan yang akan di capai.
a. Planning(perencanaan)
tersebut baik polri maupun instansi terkait yang tergabung dalam tim
b. Organizing ( pengorganisasian)
Pati, DPU Kabupaten Pati, Jasa Raharja Pati, serta PPK Rembang
c. Actuating( penggerakan)
anggota.
d. Controlling ( pengawasan)
komunikasi tidak langsung dan merupakan salah satu sasaran yang harus
dicapai.
informasi tersebut.
lima elemen komunikasi yang meliputi (1)siapa (who), (2) berbicara apa
(says what), (3) dalam saluran yang mana ( in which channel), (4) kepada
22
siapa (to whom), (5) pengaruhnya seperti apa (what the effect). Elemen
a. Siapa (Who)
efektif.
Unsur yang ketiga yaitu dalam saluran yang mana (in which channel)
dicapainyakeberhasilandalammencapaitujuanyangtelah ditetapkan.
.
denganhasil yangsesungguhnyadicapai Efektivitas lebih mengarah pada
ditentukan. Pencapaian hasil akhir sesuai denga target waktu yang telah
kita lihat dari sejauh mana organisasi tersebut berhasil mendapatkan serta
2016:138).
melalui konsep efektivitas. Konsep ini merupakan salah satu faktor dalam
pemanfaatan sumber daya yang dimiliki secara efisien, ditinjau dari sisi
antar organisasi dan lingkungan yang lebih besar dimana organisasi itu
berada (Ivancevich,dkk,2006:23).
a. Produksi
b. Efisiensi
c. Kepuasan
d. Adaptasi
e. Perkembangan
f. Hidup Terus
panjang.
terobosan kreatif terbaru yang diluncurkan oleh Polres Pati pada bulan
motivator yang utama bagi SatuanLalu Lintas Polres Pati untuk membuat
Republik Indonesia.
28
Angkutan Jalan.
kreatif.
kerjasama yang baik serta konsisten antar dinas instansi terkait/ para
instansi terkait yang dikemas dalam Mukidi Galak ini adalah untuk dapat
tujuan kegiatan ini adalah untuk mencegah terjadinya laka lantas dan
Polres Pati.
kecelakaan. Hal ini bertujuan sebagai langkah awal dalam upaya mencari
masing.
dari terobosan kreatif Mukidi Galak , yaitu berupa rekayasa fisik di lokasi
black spot / rawan laka. Adapun proses pembangunan zona rawan laka ini
adalah dimulai dari inventarisir data kecelakaan lalu lintas serta penetapan
beberapa lokasi rawan laka tersebut, dari hasil kajian tersebut disepakati
pembuatan pita kejut/ traffic jump, serta pemasangan rambu hati-hati dan
kecelakaan lalu lintas dilakukan oleh forum lalu lintas dan angkutan jalan
a. Pendekatan Pre-emtif
1) Dikmas Lantas
2) Pemberdayaan Masyarakat
b. Pendekatan Preventif
31
1) Turjawali
3) Lintas sektoral
c. Pendekatan Represif
1) Operasi Rutin
2) Operasi Gabungan
lintas.
jalan yang tidak diduga dan tidak disengaja melibatkan kendaraan dengan
yaitu:
tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan adalah seluruh
permukaan air, kecuali jalan rel dan jalan kabel. Dari pengertian
jalan yang tidak diperuntukan untuk lalu lintas umum tidak dapat
b. Melibatkan kendaraan
pasal 229 Undang-Undang nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan
barang.
(tujuh) orang.
TKP sejumlah 7 (tujuh) orang atau luka berat lebih dari 20 (dua
puluh) orang.
b. Kecelakaan biasa
menonjol.
jalan, serta faktor alam seperti cuaca. Faktor- faktor tersebut perlu
polisi lalu lintas semata serta adanya kekurangan yang dimiliki oleh satuan
lalu lintas, maka perlu dilakukan kerjasama dengan instansi terkait atau
Gambar 2.1
KERANGKA BERPIKIR
ANGKA KECELAKAAN
LALU LINTAS TINGGI
-UU NO 2 TAHUN
2002 tentang
Kepolisian Negara
R.I.
SAT LANTAS
-UU NO 22 Tahun POLRES PATI
2009 Tentang Lalu
Lintas dan
Angkutan Jalan
Teori Manajemen
PERATURAN
MENTERI PROGRAM Teori Komunikasi
PERHUBUNGAN MUKIDI GALAK
Konsep Efektivitas
PM NOMOR PM
13,34,49 Konsep
TENTANG Pencegahan Laka
RAMBU, MARKA
Konsep Kecelakaan
APIL
TURUNNYA Lalu Lintas
ANGKA
KECELAKAAN
LALU LINTAS
37
BAB III
METODE PENELITIAN
baik secara lisan maupun tulisan yang disampaikan oleh sumber informasi
dilakukan.
Hal ini sejalan dengan pendapat dari Bodgan dan Taylor , yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata- kata tertulis atau lisan dari
Pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistik
38
lalu lintas dan pelaksanaan Mukidi Galak itu sendiri. Penulis dituntut untuk
ada.
atau tidaknya pelaksanaan dari program Mukidi Galak Satuan Lalu Lintas
berupa data dokumen, observasi lapangan dengan teori dan konsep yang
penulis gunakan.
dana, dan waktu serta agar hasil penelitian lebih terfokus. Dengan
terhadap keseluruhan yang ada pada objek atau situasi sosial tertentu
dalam lagi terkait program Mukidi Galak dalam mencegah kecelakaan lalu
lintas diwilayah hukum Polres Pati. Pokok persoalan yang diteliti meliputi
40
zona rawan laka serta pengaruh dengan adanya program Mukidi Galak
memperoleh data yang sesuai dengan persoalan yang diteliti maka perlu
157) bahwa sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-
kata dan tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan
menggunakan dua sumber data yaitu data primer dan data sekunder.
Sumber data primer adalah data yang diperoleh langsung dari hasil
1. Wakapolres Pati
6. UPP Dishubkominfo
8. Kanit Dikyasa
42
lintas , laporan hasil kegiatan Mukidi Galak, dan data yang diperoleh
a. Observasi / Pengamatan
gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar
b. Wawancara
c. Studi dokumen
dokumen hasil giat program Mukidi Galak, data kecelakaan lalu lintas
data yang memanfaatkan sesuatu yang lain” ( Moleong, 2013: 330). Pada
metode tersebut penulis memadukan data, fakta ,dan konsep atau teori
meletakkan data menurut pola atau katagori dan satuan uraian dasar
sehingga data yang didapat merupakan data valid dan reliable yang
dianggap kredibel.
drawing/verification”
a. Reduksi Data
dicatat secara teliti dan rinci. Reduksi data adalah bagian dari proses
perlu.
b. Penyajian Data
gambar.
yang dingkat.
48
BAB IV
kota di Jawa Tengah bagian timur yang terletak diantara 6 025’ – 7000’
lintang selatan dan antara 100 050’ - 111015’ bujur timur dengan luas 150
368 Ha yang terdiri dari 59 332 Ha lahan sawah, 66 086 Ha lahan bukan
terdiri dari 21 (dua puluh satu) kecamatan, 406 (empat ratus satu) desa, 5
(lima) kelurahan, 1.478 (seribu empat ratus tujuh puluh delapan) rukun
warga (RW), dan 7.518 (tujuh ribu lima ratus delapan belas) rukun tangga
(RT).
49
wilayah Kabupaten Jepara dan Laut Jawa, sebelah barat yaitu Kabupaten
budaya, dan memiliki potensi sumber daya alam serta sumber daya
ada yang berprofesi sebagai petani, nelayan, pns, buruh, dan lain-lain.
-Batangan.
Cluwak.
sebagai berikut :
Permukaan
a.Aspal 34,209 107,190 747,34 888,739
b.Krikil 33,95 33,95
c.Tanah 31,43 31,43
d.Tidak dirinci
Jumlah 34,209 107,190 812,72 954,119
2 Kondisi jalan
a. Baik 31,595 72,470 281,67 385,735
b. Sedang 2,614 33,120 117,18 152,914
c. Rusak 1,600 75,84 77,44
d. Rusak berat 338,04 338,04
Jumlah 34,209 107,190 812,72 954,119
52
kondisi jalan di wilayah hukum Polres Pati dapat dikatakan cukup baik.
kecepatan tinggi.
pelaksana tugas pokok Polres Pati yang berada di bawah Kapolres Pati,
Pengemudi, Lidik Laka dan Gakkum di bidang lalu lintas dalam rangka
oleh:
Kaurmintu.
disingkatKanit Turjawali.
lain.
hierarki.
54
Kamtseltibcarlantas.
organisasi.
kemanusiaan.
instansi masing-masing.
anggota TNI.
jalan.
o. Sat Lantas melaksanakan hubungan dan kerja sama dengan Sat Pol
sebagai berikut :
menyelenggarakan fungsi :
dari Mukidi Galak. Hal ini penting, karena pada sub bab ini dijelaskan
bagaimana tingkat kecelakaan lalu lintas di wilayah Pati serta faktor- faktor
lintas yang menunjukan angka yang cukup tinggi tiap tahunnya. Hal ini
dapat dilihat dalam tabel kecelakaan lalu lintas dalam 4 (empat) tahun
terakhir yaitu :
kenaikan. Angka kecelakaan paling tinggi terjadi pada tahun 2016 yaitu
dengan 947 kejadian laka lantas dengan korban meninggal sejumlah 200,
351.400.000.
Aiptu Riyanto, Bamin Unit Laka Satuan Lalu Lintas Polres Pati
jalan yang tidak diduga dan tidak disengaja melibatkan kendaraan dengan
atau kerugian harta benda. Jenis kendaraan yang paling sering terlibat
yang paling banyak terlibat laka adalah jenis kendaraan roda dua atau
60
dalam 4 tahun terakhir yaitu 1.237. Hal ini dibenarkan oleh Kasat Lantas
bahwa:
yang terjadi di wilayah Pati dijelaskan dalam tabel jenis laka sebagai
berikut:
di wilayah Pati yaitu tabrak depan, tabrak belakang, tabrak samping, out
kecuali jenis laka tabrak depan yang dalam empat tahun terakhir
Bamin Unit Laka Satuan Lalu Lintas Polres Pati, Aiptu Riyanto
berikut :
sering terjadi pada jam- jam tertentu yang selanjutnya disebut sebagai jam
Untuk waktu kejadian laka di wilayah Pati dijelaskan dalam tabel berikut :
lalu lintas tertinggi terjadi pada pukul 06.00- 12.00 WIB dan 12.00-18.00
WIB. Hal ini didukung dengan pernyataan Ipda Suyadi, Kanit Laka Satuan
Jam rawan laka itu jam 07.00-08.00 WIB yang merupakan jam
berangkat kantor atau jam berangkat sekolah. Kemudian pada jam
pulang sekolah sekitar jam 14.00 WIB serta jam 16.00 WIB juga
jam rawan kecelakaan. Tapi lebih dominan pada pagi hari saat
pengemudi yang sering saat jam berangkat kantor atau sekolah,
karena banyak pengemudi yang ngebut karena terburu-buru
(wawancara dengan Ipda Suyadi, 2 Maret 2016).
penulis terkait waktu kejadian laka dapat diketahui bahwa kecelakaan lalu
lintas sering terjadi pada jam berangkat sekolah atau kantor dan maupun
saat jam pulang kantor atau sekolah. Pukul 06.00- 12.00 WIB yang
63
Polres Pati
Kecelakaan lalu lintas yang terjadi saat ini seolah bukan menjadi
hal yang mengejutkan karena hampir tiap hari sering kita temukan
radio, televisi, dan lain sebagainya. Sehingga menjadi hal yang wajar
lalu lintas di wilayah hukum Polres Pati akan penulis jelaskan sebagai
berikut :
a. Faktor manusia
Data tersebut juga didukung oleh data modus operandi laka yang
jaga jarak, tidak memberi tanda, kurang hati- hati, serta melanggar
Sebagai salah satu jalur Pantura Pati memiiki mobilitas baik yang
berasal dari dalam daerah maupun luar daerah tinggi. Rata- rata
seperi bus dan truck atau para pengemudi yang sedang melakukan
spot bahwa lokasi tersebut terdapat banyak gang- gang kecil, rumah
66
masuk kendaraan dari arah tersebut. Hal ini dapat memicu terjadinya
jalan.
b. Faktor Kendaraan
tersebut, Kasat Lantas Polres Pati AKP Ikrar Potawari ,S.H., S.IK.,
Aiptu Riyanto, Bamin Unit Laka Satuan Lalu Lintas Polres Pati juga
mengatakan bahwa:
oleh penulis dalam kegiatan patroli lalu lintas saat itu melihat bahwa
kendaraan bermotor roda dua yang hanya memiliki satu kaca spion
yang terlalu kecil. Hal ini yang biasanya dilakukan oleh pengemudi
c. Faktor Cuaca
d. Faktor Jalan
tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan adalah seluruh bagian jalan,
atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan rel dan jalan
terjadinya kecelakaan.
Kondisi jalan yang baik apabila tidak disikapi dengan tepat justru
faktor pengemudi.
tim penanganan laka lantas terpadu Kabupaten Pati yang terdiri dari para
Hal serupa juga diutarakan oleh Kasat Lantas Polres Pati AKP
tim terpadu antara lain Dishubkominfo Kab. Pati, DPU Kab. Pati, BPT Bina
Marga Wil. Pati, UPP. Dishubkominfo Wil. Pati, PPK Pelaksana Jalan
M.T. (Kepala BPT Bina Marga Wilayah Pati) beserta staf atas nama
b. Sunaryo, S.T.
c. Maryanto, S.T.
Kabupaten Pati.
e. Berkah ( UPP
f. I Made Astika
Hasbi.
produk yang dianggap sesuai dengan kondisi dan situasi yang ada.
dapat dilihat dari hasil rapat koordinasi yang telah dilaksanakan yang
ini:
Pati
N MATERI YANG
URAIAN KET
O DIBAHAS
1 Penetapan Rapat koordinasi dilaksanakan pada hari
- DISHUBKOMINFO KAB.PATI
berikut :
a. Di jalan Nasional :
Juwana).
Juwana).
Batangan).
78
b. Di jalan Provinsi :
Kaliampo).
- Jalan Pati-Rembang KM
sampai selesai.
Kec Juwana).
79
Manguniegi Kec.
Batangan).
sampai selesai.
Pati).
3 Tanggung Dari hasil rapat disepakati tentang
Provinsi.
Sumber : Sat Lantas Polres Pati,2016
a. Planning ( perencanaan)
1. Di jalan Nasional :
Kaliampo).
Kecamatan Juwana).
Kecamatan Juwana).
Kecamatan Batangan).
2. Di jalan Provinsi :
Pati).
1. Waktu : hari Jumat tangal 26 agustus 2016 pukul 07.30 WIB sampai
selesai.
Lokasi :
Kaliampo).
sampai selesai.
Lokasi :
Kecamatan Juwana).
Kecamatan Batangan).
sampai selesai.
Lokasi :
di lokasi tesebut. Hal ini sesuai dengan pernyataan dari Aiptu Muslimin
b. Organizing (Pengorganisasian)
untuk membagi tugas serta peran masing- masing pihak yang terlibat
berikut :
Nasional.
2. BPT Bina Marga Wilayah Pati untuk pembuatan pita kejut dan
Marga yang saat itu diwakili oleh Suroso, S.E., Kepala Sub Bag TU
berikut :
dibuat dengan cat bakar warna merah sebagai dasar dan cat warna
jarak antar marka 150 cm. Pembuatan pita kejut pertama dipasang
Jarak 25 meter dari pita kejut ke enam di buat traffic jump atau pita
black spot.
d. Selain dari ketiga hal tersebut di atas, pembuatan zona rawan laka
secara kolaborasi dan terpadu pada waktu dan tempat yang sama.
Bagi pihak Sat Lantas Polres Pati , program Mukidi Galak ini
sangat membantu dalam pembuatan zona rawan laka. Dukungan
anggaran dan tenaga teknis contohnya. Keterbatasan anggaran
serta personil yang ada pada Satuan Lalu Lintas Polres Pati dapat
diatasi dengan adanya program ini (wawancara dengan AKP Ikrar
Potawari ,S.H., S.IK., M.Si., 3 Maret 2017).
Muhammad Hasbi , Bagian Pelayanan Jasa Raharja Perwakilan
prasarana jalan dapat terbantu dengan adanya program Mukidi Galak ini.
bahwa:
penjelasan bahwa:
salah satu program Mukidi Galak tersebut. Semangat dan motivasi para
laka adalah faktor cuaca. Cuaca yang buruk akan berpengaruh terhadap
pembuatan marka dan pita kejut atau traffic jump. Dalam pelaksanaannya
pengeringan cat dan aspal menjadi lebih cepat. Hal ini sesuai dengan
saat ini. Kaurmintu Satuan Lalu Lintas Polres Pati, Aiptu Muslimin
mengatakan bahwa:
Kasat Lantas Polres Pati , AKP Ikrar Potawari , S.H., S.IK., M.Si.,
bahwa :
pembuatan zona rawan laka berjalan dengan cukup baik, dengan adanya
rawan laka, seluruh pihak terkait menjadi pengawas atas kinerja para
ditentukan
mengatakan bahwa :
lintas yang cukup tinggi di wilayah hukum Polres Pati telah dilakukan
Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Satuan Lalu Lintas Polres Pati mengeluarkan satu terobosan bidang lalu
lintas yaitu Mukidi Galak. Salah satu produk nyata dari program Mukidi
pembangunan zona rawan laka ini adalah dimulai dari inventarisir data
pembuatan pita kejut / traffic jump, serta pemasangan rambu hati-hati, dan
bermotor agar lebih berhati- hati dalam berkendara. Tujuan lain dari
program Mukidi Galak yang disampikan oleh Kasat Lantas Polres Pati,
Lintas
kecelakaan lalu lintas, dengan kata lain tujuan kegiatan ini adalah untuk
siapa (who), berbicara apa (says what), dalam saluran yang mana (in
which channel), kepada siapa (to whom), dan pengaruh seperti apa (what
a. Siapa (Who)
pesan, atau ide. Dalam pembuatan zona rawan laka yang berperan
Raharja Pati.
rawan laka sudah terpenuhi dengan baik. Hal ini dibuktikan melalui
secara mendadak.
kejut tersebut.
Dalam unsur yang kedua ini yaitu berbicara apa, program Mukidi
Unsur dalam saluran yang mana terkait dengan media sebagai alat
pengendali lalu lintas dapat dibagi menjadi tiga yaitu (1) rambu jalan,
(2) marka jalan, dan (3) Alat pemberi isyarat lalu lintas.
3) Memaksakan perhatian
jalan.
1) Desain
2) Lokasi penempatan
4) Keseragaman penggunaan
103
kejut atau traffic jump belum tercapai secara optimal, sebab masih
terpenuhi secara maksimal. Sebab hanya unsur siapa (who) yang dapat
which channel)
zona rawan laka di daerah black spot dapat diliihat dalam tabel berikut:
JML MD LB LR RUMAT
1 Jl. Pati- Kudus Km 8 turut 5 2 1 5 1.750.000
(Pertigaan Kaliampo)
2 Jl. Pati- Rembang Km 10 4 2 1 4 2.600.000
Masjid Ngerang)
4 Jl. Pati- Rembang Km 22 3 2 1 3 1.650.000
DESEMBER 2016
JML MD LB LR RUMAT
1 Jl. Pati- Kudus Km 8 turut - - - - -
(Pertigaan Kaliampo)
2 Jl. Pati- Rembang Km 10 1 1 - 1 350.000
Masjid Ngerang)
4 Jl. Pati- Rembang Km 22 - - - - -
(black spot) 3 bulan sebelum yaitu bulan Juli sampai Agustus dan 3 bulan
sesudah dibuat zona rawan laka yaitu bulan Oktober sampai Desember
107
tinggi dengan korban meninggal, luka berat serta kerugian material paling
kecelakan yang paling drastis. Dari 6 kejadian laka pada 3 bulan sebelum
pembuatan zona rawan laka turun hanya menjadi 1 kejadian laka pada 3
bulan setelah dibuatnya zona rawan laka, dengan rincian hanya terdapat 1
kerugian materil sebesar Rp 550.000 (lima ratus lima puluh ribu rupiah).
dan fatalitas korban laka lantas khususnya yang terjadi di wilayah Pati. Hal
lintas di wilayah Pati belum dapat dikatakan sebagai dampak dari adanya
a. Produktivitas
lalu lintas.
mengantuk.
produk hasil dari giat Mukidi Galak berupa pengadaan sarana dan
pita kejut atau traffic jump. Pembuatan pita kejut berguna untuk
b. Efisiensi
110
1. Man
2. Money
3. Method
4. Material
5. Machine.
Mukdi Galak adalah hasil dari proses pembuatan zona rawan laka.
efisien.
c. Kepuasan
hal ini masyarakat dapat terpenuhi. Baik kepuasan tim Mukidi Galak
d. Kemapuan beradaptasi
intern. Terkait hal ini, Wakapolres Pati, AKBP Nyamin, S.H., dalam
Kasat Lantas Polres Pati AKP Ikrar Potawari, S.H., S.IK., M.Si., turut
e. Perkembangan
114
Mukidi Galak masih tergantung pada situasi dan kondisi yang ada.
Galak.
f. Hidup Terus
115
waktu yang panjang. Kriteria yang terakhir ini erat kaitannya dengan
terhadap perubahan yang terjadi, baik intern maupun ekstren dan baik
lagi dengan memaksimalkan sumber daya yang ada. Selain itu harus
Hasil analisis terhadap program Mukidi Galak dengan berdasar teori dan
evaluasi terhadap progaram Mukidi Galak yang baru dapat diukur melalui
116
kedepan dari program Mukidi Galak harus segera dibuat agar program
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
rawan laka pada pukul 06.00-12.00 WIB serta 12.00 – 18.00 WIB
produk nyata dari program Mukidi Galak dapat berjalan efisien dan
efektif.
sasaran dari program Mukidi Galak. Salah satu bentuk nyata dari
himbauan, marka , serta pita kejut atau traffic jump. Sasaran dalam
pembuatan zona rawan laka. Dari hasil evaluasi data laka lantas
5.2 Saran
para pengguna jalan untuk melihat rambu tersebut terlebih pada saat
malam hari. Saran yang dberikan penulis dalam hal ini didasarkan
tentang rambu, marka , dan apil bahwa salah satu syarat media
hal gatur lantas yang ditempatkan pada jam dan lokasi rawan
kecelakaan.
lintas.
terkait yang terlibat dalam program Mukidi Galak. Hal ini penting