Anda di halaman 1dari 9

OPTIMALISASI PELAYANAN SIM OLEH SATPAS POLRES

SEMARANG GUNA MEWUJUDKAN KEPUASAN MASYARAKAT

RENCANA PENELITIAN

Oleh:

DENNY HERMAWAN SAPUTRA

18.083

AKADEMI KEPOLISIAN

SEMARANG

2022
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah................................................................


1.2 Identifikasi Masalah......................................................................
1.3 Perumusan Masalah.......................................................................
1.4 Tujuan Penelitian...........................................................................
1.5 Manfaat Penelitian.........................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Kepustakaan Penelitian.................................................................
2.2 Kepustakaan Konseptual...............................................................
2.2.1 Teori.............................................................................................
2.2.2 Konsep.........................................................................................
2.3 Kerangka berpikir..........................................................................
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian....................................................
3.1.1 Pendekatan Penelitian.................................................................
3.1.2 Jenis Penelitian...........................................................................
3.2 Fokus Penelitian............................................................................
3.3 Lokasi Penelitian...........................................................................
3.4 Sumber Data, Populasi dan Sampel..............................................
3.5 Teknik Pengumpulan Data............................................................
3.6 Validitas dan Rabilitas..................................................................
3.7 Teknik Analisis Data.....................................................................
3.8 Jadwal Penelitian...........................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Pada tanggal 27 Januari 2021 Presiden Ir. H. Joko Widodo melantik
Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si menggantikan
Jenderal Polisi Drs. Idham Aziz, M.Si karena akan memasuki masa pensiun.
Sehari setelah pelantikan, Kapolri langsung menggelar Vicon Commander
Wish Bersama seluruh pejabat utama Mabes Polri, Jajaran Kapolda serta
Kapolres berkaitan dengan program kerja yang akan dilaksanakan selama
masa jabatannya. Program kerja tersebut memiliki jargon Presisi yaitu
Prediktif, responsive dan transparansi berkeadilan. Kapolri menyampaikan 16
program kerja yang akan dilaksanakan pada masa jabatannya. Salah satu
program kerja Kapolri yang ke-11 adalah peningkatan kualitas pelayanan
publik Polri. Hal ini dimaksudkan untuk peningkatan pelayanan publik polri
yang dinilai masih belum maksimal dan perlu diperbaiki.
Polri memiliki tugas pokok tentang menyelenggarakan segala kegiatan
dalam menjamin menjamin keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran
dalam berlalu lintas (kamseltibcarlantas) di jalan hal ini tercantum dalam UU
nomor 2 tahun 2002 pasal 14 ayat 1 huruf b. Untuk menjamin itu terlaksana
maka ada persyaratan bagi pengemudi yang akan mengemudikan kendaraan di
jalan. Peraturan ini dijelaskan dalam Pasal 18 (1) UU No. 14 Th 1992 tentang
Lalu-lintas dan Angkutan Jalan yang menyatakan bahwa setiap pengemudi
kendaraan bermotor diwilayah wajib memiliki Surat Ijin Mengemudi (SIM).
Wewenang dalam memberikan surat izin mengemudi (SIM) kendaraan
bermotor itu adalah milik Polri. Wewenang ini tercantum dalam UU nomor 2
tahun 2002 pasal 15 ayat 2 huruf c. Pemberian surat izin mengemudi sebagai
bagian yang tidak terpisahkan dari lalu lintas dan angkutan jalan dilaksanakan
oleh unit pelaksana penerbitan surat izin mengemudi kendaraan bermotor
satuan lalu lintas Kepolisian Negara Republik Indonesia, yang selanjutnya di
dalam Peraturan Pemerintah ini disebut pelaksana penerbitan surat izin
mengemudi(SIM) terdapat dalam PP nomor 44 tahun 1993 pasal 216.
Polres Semarang merupakan salah satu polres di Polda Jawa Tengah.
Polres Semarang memiliki wilayah hukum di Kabupaten Semarang dengan
letak geografis pada 110o14’54,75” sampai dengan 110o39’3” Bujur Timur
dan 7o3’57” sampai dengan 7o30’ Lintang Selatan dengan luas wilayah
95.020,674 Ha. Secara Adminitratif letak geografi kabupaten Semarang
berbatasan langsung dengan delapan polres, selain itu ditengah-tengah wilyaha
kabupaten semarang terdapat pula Polres Kota Salatiga. Disisi sebelah Barat
berbatasan dengan Polres Kendal, Temanggung dan Magelang. Sebelah
Selatan berbatasan dengan polres Boyolali, sementara sebelah timur
berbatasan dengan Wilayah hukum Polres Grobogan dan Demak. Kemudian
sebalah utara berbatasan dengan Polrestabes semarang.
Tabel jumlah penduduk menurut kecamatan dan jenis kelamin (jiwa)

Kecamatan Laki-Laki Perempuan Total


Getasan 26612 26320 52932
Tengaran 36164 35802 71966
Susukan 24921 24624 49545
Kaliwungu 14926 15385 30311
Suruh 35325 34763 70088
Pabelan 22269 22188 44457
Tuntang 34147 34553 68700
Banyubiru 22329 21965 44294
Jambu 20402 20240 40642
Sumowono 17173 16794 33967
Ambarawa 31829 31924 63753
Bandungan 29602 29197 58799
Bawen 29901 29774 59675
Bringin 23286 23155 46441
Bancak 11924 11964 23888
Pringapus 27668 29217 56885
Bergas 36798 39112 75910
Ungaran Barat 40073 41001 81074
Ungaran 39715 40052 79767
Timur
Jumlah 525064 528030 1053094
Sumber: BPS Kabupaten Semarang

Berdasarkan data diatas di wilayah hukum Polres Semarang terdapat 1.053.094


Jiwa Penduduk yang terdiri atas 525.064 laki-laki dan 528.030 perempuan.
Dengan rentang umur 0-14 tahun sejumlah 233.406 jiwa dan diatas 15 tahun
sejumlah …. . Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa pembuatan SIM
baru untuk masyarakat yang baru memiliki KTP adalah sejumlah …. Hal itu
berdasarkan perhitungan Jumlah kelompok umur 0-14 tahun dibagi 14. Kemudian
jika bandingkan dengan data pembuatan SIM yang diterbitkan oleh satpas pada
tahun 2020 adalah sejumlah… kartu SIM. Ini berarti pelayanan SIM oleh satuan
lalu lintas polres Semarang masih belum optimal.

Satpas polres Semarang terletak di sebelah utara pada kabupaten Semarang


yaitu di …. . Hal ini mengakibatkan akses masyarakat ke satpas polres Semarang
terbilang jauh terutama untuk masyarakat yang berada di selatan Kabupaten
Semarang. Contohnya masyarakat yang bertempat tinggal di Kaliwungu, Bancak
dan Jambu yang memiliki jarak cukup jauh sekitar …. Jam tempat tinggal mereka.
Meskipun saat ini pelayanan SIM bisa dilakukan dengan Satpas terdekat tanpa
melihat domisili pemohon tapi tetap saja hal itu merupakan tanggung jawab
pelayanan Wilayah Polres masing-masing. Polres Semarang memiliki program Si
Kembang Desa atau SIM keliling Mbangun Desa. Program ini adalah pelayanan
perpanjangan SIM yang beroperasi tiga kali dalam seminggu yaitu hari Senin di
Pasar Karangjati pukul 16.00 WIB, lalu hari Rabu di Alun-alun Tembakbayo
Ambarawa pada pukul 16.00 WIB dan pada hari Jumat di Desa Plumbon Suruh
pada pukul 16.00 WIB. Program ini berjalan dengan baik namun memiliki
kelemahan karena hanya dapat memberikan pelayanan perpanjangan SIM saja
karena pelayanan Pembuatan SIM dilakukan di Satpas.

Pada awal maret 2020 Indonesia mengalami pandemi Covid-19. Hingga saat
ini, masa pandemi belum juga berakhir meskipun penambahan kasus positif
relative lebih sedikit dibandingkan tahun 2020. Berdasarkan data dari
https://corona.semarangkab.go.id/ bahwa kasus positif Covid-19 hingga pada
tanggal 1 November 2021 atau Minggu ke-28 didapatkan masyarakat kabupaten
semarang yang terkonfirmasi Covid-19 sejumlah 28.484 orang yang terdiri atas 4
orang masih dirawat, 7 orang isolasi dan 27.321 orang dinyatakan sembuh serta
1.152 orang meninggal dunia. Selain itu, Kabupaten Semarang juga masih
dinyatakan Zona Resiko Sedang. Hal ini berakibat pada kurang optimalnya
pelayanan public polri khususnya pelayanan SIM karena masyarakat enggan
untuk melakukan aktivitas diluar rumah akibat rasa kuatir akan terpapar covid-19
ini.

Masyarakat kabupaten Semarang banyak yang kurang memahami materi yang


diujikan dan kurang mahir dalam ujian praktek SIM. Akibat pemohon gagal
dalam tes yang dilakukan baik teori maupun praktik. Hal ini juga dapat dilihat dari
jumlah pemohon yang lebih banyak dari jumlah SIM yang diterbitkan oleh Satpas
Polres Semarang. Sehingga mengakibatkan masyarakat malas untuk melakukan
ujian SIM di minggu selanjutnya dan mengambil jalan pintas calo dalam
pembuatan SIM.

1.2 Identifikasi Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah diatas, peneliti mengidentifikasi masalah-
masalah yang ada sebagai berikut:
1. Pelayanan publik Polri dinilai masih belum optimal dan perlu diperbaiki
melalui program kapolri.
2. Lokasi Satpas Polres Semarang yang jauh dari jangkauan masyarakat
kabupaten semarang karena berada diutara kabupaten Semarang.
3. Belum optimalnya pelayanan SIM oleh Satpas Polres Semarang dilihat
dari jumlah masyarakat yang berusia 17 tahun lebih banyak dari jumlah
SIM yang diterbitkan.
4. Kurangnya pengetahuan masyarakat terkait teori dan praktik ujian SIM.
5. pelayanan SIM di Satpas Polres Semarang belum maksimal akibat
pandemic Covid-19.
6. Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Satpas Polres Semarang terbilang
belum ideal.
1.3 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas untuk memfokuskan permasalahan
yang ada, peneliti dapat merumuskan permasalahan sebagai pertanyaan
berikut:
1. Bagaimana pelayanan SIM yang dilakukan oleh Satpas polres Semarang?
2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pelayanan SIM di Satpas
Polres Semarang?
3. Bagaimana Upaya yang dilakukan oleh Satpas Polres Semarang dalam
meningkatkan pelayanan SIM guna meningkatkan kepuasan masyarakat?
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang akan dilakukan adalah pemecahan masalah yang harus
dicapai sesuai dengan persoalan-persoalan yang telah ditetapkan pada
perumusan masalah, sehingga tujuan penelitiannya adalah sebagai berikut:
a. Mendeskripsikan kondisi pelayanan SIM di Satpas Polres Semarang guna
meningkatkan pelayanan SIM agar kepuasan masyarakat meningkat.
b. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pelayanan SIM di Satpas
Polres Semarang guna meningkatkan pelayanan SIM agar kepuasan
masyarakat meningkat.
c. Mendeskripsikan upaya satpas polres Semarang guna meningkatkan
pelayanan SIM agar kepuasan masyarakat meningkat.
1.5 Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
Secara teoritis penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti adalah untuk
menambah wawasan ilmu kepolisian kepada anggota polri mengenai
problematika dan pemecahan masalah pelayanan SIM sebagai peningkatan
kualitas pelayanan publik Polri. Selain itu sebagai penelitian ini juga dapat
dijadikan tolak ukur dalam penelitian yang akan dilakukan berkaitan
dengan peningkatan kualitas pelayanan SIM.
b. Manfaat Praktis
Secara praktis penelitian yang akan dilakukan ini diharapkan dapat
memberikan manfaat pada peningkatan kualitas pelayanan SIM di Satpas
Polres Semarang terutama melalui pemanfaatan teknologi yang
berkembang saat ini. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan menjadi
salah satu indikator dalam pengambilan kebijakan terkait peningkatan
kualitas pelayanan publik Polri.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kepustakaan Penelitian


2.2 Kepustakaan Konseptual
2.3 Kerangka Berfikir
2.4 Rumusan Hipotesis

BAB III METODE PENELITIAN


3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian
3.2 Fokus Penelitian
3.3 Lokasi Penelitian
3.4 Sumber Data/Informasi
3.5 Teknik Pengumpulan Data
3.6 Validitas dan Realibilitas
3.7 Teknik Analisis Data
3.8 Jadwal Penelitian

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai