Anda di halaman 1dari 16

REFERAT

KB

Disusun Oleh :

Adeta Yuniza Mulia 2015730002

KEPANITERAAN KLINIK

STASE OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CIANJUR

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

2020

1
Definisi

Kontrasepsi yaitu mencegah, sedangkan konsepsi pertemuan antara sel telur yang matang
dan sel sperm yang mengakibatkan kehamilan. Definisi kontrasepsi adalah mencegah
kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur dengan sel sperma .1,2

Kontrasepsi yang bagus:

 Efektivitas tinggi
 Efek samping minimal
 Melindungi dari STD
 Mudah didapat
 Tidak ada kontraindikasi
 Reversible

Tujuan kontrasepsi

 Tunda kehamilan: sampai usia 20 tahun


 Menjarangkan kehamilan:20-35
 Menghentikan kehamilan/tidak hamil lagi:35 keatas

Urutan pemilihan kontrasepsi yang rasional1:

Tunda Jarangkan 2-4 tahun Menghentikan

(<20 thn) (20-35 thn) (>35thn)

1) Pil 1) IUD 1) Sterilisasi


2) IUD 2) Suntik 2) IUD
3) Implant 3) Pil 3) Implant
4) Suntikan 4) Implan 4) Suntik
5) Sterilisasi 5) pil

Jenis kontrasepsi:

1) Kontrasepsi alamiah

2
Pantang berkala, suhu tubuh basal (STB), metode ovulasi billings (MOB), simptotermal
(STB+Mukosa Servik), senggama terputus, laktasi.
2) Kontrasepsi barier mekanik
Kondom, diafragma, spermisida, AKDR
3) Kontrasepsi hormonal
Bentuk pil, suntikan, implant
4) Kontrasepsi mantap
Tubektomi, vasektomi

A.Keluarga berencana alamiah / kontrasepsi alamiah

Profil dan mekanisme kerja

 Belajar mengetahui kapan masa subur


 Tidak ada efek samping
 Sanggama dihindari pada masa subur

I. Pantang berkala

Cara kerja: hindari senggama diwaktu subur.

II. Metode ovulasi billings

Lendir serviks ini selain dihasilkan oleh sel leher rahim tetapi juga oleh sel-sel vagina.
Lendir pada masa subur menjaga kelangsungan hidup sperma selama 3-5 hari.3

3
Kelebihan
1. Mudah digunakan.
2. Tidak memerlukan biaya.
Keterbatasan
1. Baiknya dikombinasi dengan metode kontrasepsilain (misal metode simptothermal).
2. Wanita yang menghasilkan sedikit lendir.

III. Simptotermal (STB+Mukosa Servik)

Mengidentifikasi masa subur dengan mengkombinasikan metode suhu basal


tubuh dan mukosa serviks. 2,3 Akurat untuk memprediksi hari aman wanita.
IV. Senggama terputus
 Pengeluaran penis dari vagina sebelum terjadinya ejakulasi.
 Prinsipnya adalah menghindari sperma di dalam vagina untuk menghindari
pertemuan ovum dan sperma.
 keuntungan:
- Alamiah
- Efektif
- Tidak mengganggu produksi ASI
- Tak ada efek samping
 Tidak dianjurkan pada:
 pria ejakulasi dini
 pria yang sulit melakukan sanggama terputus

V. Metode amenore laktasi(MAL)


MLA mengandalkan (rely on) pemberian ASI pada bayinya. Dengan penghisapan
ASI intensif menekan sekresi GnRH sehingga sekresi FHS&LH rendah dan menekan
perkembangan folikel di ovarium dan menekan ovulasi. Efektivitas 2 hamil/100/6bulan.
1,2
Dianjurkan pada: Menyusui eksklusif (8-10x/ hari dengan interval <4jam) dari bayi
lahir sampai usia 6 bulan, tidak haid 4-6 bulan sejak melahirkan bayi. Keterbatasan;
tingkat efektivitas bergantung pada tingkat eksklusifitas menyusui bayi, wanita yang

4
bekerja. Instruksi yang diberikan; memberikan ASI secara penuh (full breast feeding),
kedua payudara (sekitar 8-10x /hari), jangan menggantikan jadwal ASI dengan
makanan/cairan lain

B. Metode barier

I. Kondom
Kondom selain mencegah kehamilan, juga mencegah penyakit menular
seksual termasuk HIV/AIDS. Kondom efektif apabila pemakaiannya baik dan benar..
Efektifitas 12-14 hamil/100/tahun.1,2,3

KONDOM
Baik digunakan Tidak baik digunakan
Ingin berpartisipasi dalam program KB Mempunyai pasangan yang memiliki resiko
tinggi apabila terjadi kehamilan

Ingin mendapatkan kontrasepsi Alergi bahan dasar kondom

Ingin kontrasepsi sementara Menginginkan kontrasepsi jangka panjang

Ingin kontrasepsi tambahan Tidak mau terganggu untuk


melakukan hubungan seksual

Hanya ingin menggunakan


alat kontrasepsi saat berhubungan

Beresiko tinggi tertular/menularkan PMS

II. Diafragma
Diafragma  terbuat dari lateks (karet) dimasukkan ke vagina sebelum
berhubungan seksual .1,2,3 Beberapa jenis diafragma;

1. Flat spring   (Diafragma datar). Pegas jam kuat dan mudah dipasang.


2. Coil spring (Diafragma kumparan). Pegas kumparan spiral dan lebih lunak.

5
3. Arching spring. Kombinasi dari flat spring dan  coil spring, tekanan kuat pada
dinding vagina.
Cara Kerja
1. cegah masuknya sperma ke uterus dan saluran telur (tuba falopi).
2. Alat untuk menempatkan spermisida.

Manfaat
1. Tidak mengganggu produksi ASI.
2. Tidak mengganggu kesehatan 
3. Tidak ada pengaruh sistemik.
4. Perlindungan terhadap PMS
5. Dapat menampung darah menstruasi
Keterbatasan
1. Efektifitas tidak tinggi
2. Keberhasilan tergantung pada penggunaan yang benar.
3. Dapat menyebabkan infeksi saluran uretra.
4. Terpasang selama 6 jam pasca senggama.

III. Spermisida
Digunakan untuk membunuh sperma.

Jenis
1. Aerosol (busa).
2. Tablet vagina, suppositoria atau dissolvable film.
3. Krim.
Cara Kerja
1. Sel selaput sel sperma pecah.
2. Motilitas sperma lambat.
3. Menurunkan pembuahan sel telur.
Pilihan
1. Aerosol (busa) efektif setelah dimasukkan

6
2. Tablet vagina, suppositoria mudah dibawa dan disimpan.
3. Spermisida jeli dipakai bersamaan dengan diafragma.
Manfaat
1. Efektif seketika (busa dan krim).
2. Tidak mengganggu produksi ASI.
3. Tidak mengganggu kesehatan 
4. Tidak pengaruh sistemik.
5. Mudah 
6. Memberikan perlindungan PMS, HBV dan HIV/AIDS.

IV. AKDR/IUD

Jenis- jenis AKDR1,2,3

a. Copper-T 

Berbentuk T, bagian vertikalnya lilitan kawat tembaga halus yang mempunyai efek
antifertilisasi. 
b. Copper-7 

Berbentuk angka 7 untuk memudahkan pemasangan. Mempunyai diameter vertikal


32 mm dan gulungan kawat tembaga 200 mm2 
c. Multi Load 

Berbentuk dua tangan kiri dan kanan berbentuk sayap yang fleksibel. Panjang 3,6 cm.
d. Lippes Loop 

Berbentuk S bersambung untuk memudahkan kontrol.

a.Lippes-Loop
b.Saf-T-Coil
c.Dana-Super
d.Copper-T (Gyne-T)

7
e.Copper-7 (Gravigard)
f.Multiload
g. Progesterone IUD

Keuntungan

 Sangat efektif. Pencegah kehamilan jangka panjang hingga 10 tahun

 IUD dapat efektif segera setelah pemasangan

 Metode jangka panjang

 Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI.

 Dapat dipasang setelah melahirkan

Efek samping dan kerugian

a. Efek samping yang umum terjadi:


 pada 3 bulan pertama perubahan siklus haid
 Haid lebih lama dan banyak
 Perdarahan (spotting) antarmenstruasi
 Saat haid lebih sakit
b. Komplikasi lain:
 sakit setelah pemasangan 3 – 5 hari
 Perdarahan
 Perforasi dinding uterus namun jarang
c. Sedikit nyeri dan perdarahan (spotting)
Kontraindikasi

Relatif

1) Mioma uteri
2) Insufisiensi serviks uteri
3) Bekas SC
8
Mutlak

1) Kehamilan
2) Adanya tumor ganas pada traktus genitalis
3) Adanya metroragia yag belum disembuhkan
4) Pasangan yang tidak lestari
Efektivitas

Eefektivitasnya 92-94% .

Mekanisme kerja

 Mencegah implantasi telur dalam uterus.

 Sperma sulit dan mengurangi kemampuan sperma untuk fertilisasi

Persyaratan Pemakaian

A. Yang Dapat Menggunakan

1) Menginginkan menggunakan kontrasepsi jangka panjang


2) Resiko rendah dari IMS
3) Tidak menghendaki metode hormonal
4) Tidak menyukai minum pil setiap hari

B. Kontrasepsi hormonal

I. PIL

Berisi hormon estrogen dan/atau progesteron menghambat pelepasan sel


telur dari ovarium setiap bulannya.

Jenis Pil KB
1. Pil kombinasi 
Mengandung hormon estrogen dan progesteron dalam bentuk hormon aktif dan tidak aktif,
berupa;
1. Conventional Pack.

9
Berisi 21 pil hormon aktif dan 7 pil hormon tidak aktif atau 24 pil aktif dan 4 pil
tidak aktif.
2. Continuous Dosing Or Extended Cycle.
Berisi 84 pil hormon aktif dan 7 pil hormon tidak aktif. 

Jenis pil kombinasi :
1. Monofasik.
21 tablet hormon aktif estrogen dan progesteron dalam dosis yang sama, dengan 7
tablet tanpa hormon aktif. 1
2. Bifasik.
21 tablet hormon aktif estrogen dan progesteron dengan dua dosis berbeda, dengan 7
tablet tanpa hormon aktif. 1
3. Trifasik.
Tersedia dalam kemasan 21 tablet hormon aktif estrogen dan progesteron dengan tiga
dosis yang berbeda, dengan 7 tablet tanpa hormon aktif. 1

Cara Kerja
1. Mencegah implantasi.
2. Menghambat ovulasi.
3. Mengentalkan lendir serviks.
4. Memperlambat transportasi ovum.
5. Menekan perkembangan telur yang telah dibuahi.

Efektifitas
99 persen, jika digunakan dengan benar dan konsisten.
Manfaat
Pil kombinasi memberikan manfaat antara lain:
1. Resiko terhadap kesehatan kecil.
2. Memiliki efektifitas tinggi
3. Tidak mengganggu hubungan seksual.
4. Siklus haid teratur.

10
5. Dapat mengurangi kejadian anemia.
6. Dapat digunakan dalam jangka panjang.
7. Mudah dihentikan setiap waktu.
8. Dapat digunakan sebagai kontrasepsi darurat.
Efek Samping
1. Peningkatan tekanan darah dan retensi cairan.
2. Mual (terjadi pada 3 bulan pertama).
3. Kembung.
4. Perdarahan bercak atau spotting 
5. Pusing.
6. Amenorea.
7. Nyeri payudara.
8. Kenaikan berat badan.
Kriteria Yang Dapat Menggunakan Pil Kombinasi
1. Wanita dalam usia reproduksi.
2. Wanita yang gemuk atau kurus.
3. Wanita setelah melahirkan dan tidak menyusui.
4. Wanita pasca keguguran/abortus.
5. Wanita dengan siklus haid tidak teratur.
6. Wanita dengan nyeri haid hebat, riwayat KET, kelainan payudara jinak.
7. Wanita dengan DM tanpa komplikasi
8. Wanita dengan penyakit radang panggul, endometriosis atau tumor jinak ovarium.

Kriteria Yang Tidak Dapat Menggunakan Pil Kombinasi


1. Kontra indikasi absolute; tromboemboli, kelainan serebrovaskuler,
karsinoma mammae, karsinoma endometrium, perdarahan abnormal genetalia yang
tidak diketahui penyebabnya, diketahui atau diduga hamil, gangguan fungsi hati.
2. Kontra indikasi relative; sakit kepala (migrain), disfungsi jantung atau ginjal, diabetes
gestational, hipertensi, depresi, asma, hepatitis.
3. Wanita yang tidak dapat disiplin minum pil setiap hari
4. Wanita yang menyusui secara eksklusif.

11
Waktu Mulai Menggunakan Pil Kombinasi
1. Sewaktu mendapat haid.
2. Setelah melahirkan setelah 3 bulan tidak menyusui atau setelah 6 bulan pemberian
ASI

2. Minipill.
Mengandung hormon progesteron dalam dosis rendah. Dosis 0,03-0,05 mg per tablet.

Jenis Mini Pil
1) Kemasan isi 28 pil,mengandung 75 mikro gram desogestrel.
2) Kemasan isi 35 pil, mengandung 300 mikro gram levonogestrel
Cara Kerja
1) Menghambat ovulasi.
2) Mencegah implantasi.
3) Menghambat penetrasi sperma.
4) Transportasi sperma menjadi terganggu.
Efektifitas
98,5 persen.
Kerugian
Memerlukan biaya.
1) Harus selalu tersedia.
2) Efektifitas berkurang apabila menyusui juga berkurang.
3) Mini pil harus diminum setiap hari

Efek Samping
1) Gangguan haid 
2) Peningkatan/penurunan berat badan.
3) Payudara tegang.
4) Mual.
5) Pusing.
6) Perubahan mood.
7) Dermatitis atau jerawat.

12
Indikasi
1) Wanita usia reproduksi.
2) Pasca persalinan dan tidak menyusui..
3) Pasca keguguran.
4) Tekanan darah kurang dari 180/110 mmHg
Kontra Indikasi
1) Wanita usia tua dengan perdarahan 
2) Wanita yang diduga hamil atau hamil.
3) Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid.
4) Riwayat kehamilan ektopik.
5) Riwayat kanker payudara 
6) Wanita dengan mioma uterus.
3. Pil sekuenseal.
Dibuat seperti urutan hormon yang dikeluarkan ovariun pada tiap siklus.
Maka estrogen hanya diberikan selama 14–16 hari pertama
4. Once a month pill.
mengandung estrogen yang ”long acting” yaitu diberikan untuk wanita yang
mempunyai Biological Half Life panjang.
5. Morning after pill.
Mengandung hormon estrogen dosis tinggi hanya diberikan untuk keadaan darurat saja.
Jenis kontrasepsi oral yang lain namun masih terbatas:
1) Mifepristone.
Mengandung anti progesteron.
2) Ormeloxifene.
Berupa modulator reseptor estrogen 
II. Suntikan

25mg DMPA dan 5mg Estradiol sipionat, IM sebulan sekali (cyclofem), 50 mg


Noretindron enantat dan 5 mg Estradiol valerat, diberikan IM sebulan sekali.

Cara kerja

A. Menekan ovulasi

13
B. Mengkentalkan lendir
C. Perubahan pada endometrium
Yang tidak boleh menggunakan
A. Hamil atau diduga hamil
B. Menyusui postpartum < 6minggu
C. Perdarahan pervaginam yang belum jelas
D. Penyakit hepatitis
E. Usia > 35 tahun yang merokok
F. Riwayat stroke dgn tekanan darah tinggi
G. Keganasan payudara

III.Sub-kutis/bawah kulit : Implant

Mengandung levonorgestrel disusukkan dibawah kulit sebanyak 6 kapsul dan masing-


masing kapsul berisi 36 mg levonorgestrel.5
Mekanisme kerja
- Menyulitkan penetrasi sperma.
- Menghalangi terjadinya ovulasi.
Keuntungan
1. Perdarahan yang terjadi lebih ringan
2. Tidak menaikkan tekanan darah,
3. Resiko terjadinya kehamilan ektopik lebih kecil
4. untuk jangka panjang 5 tahun dan bersifat reversibel.
Efek samping
1. Gangguan pola haid perdarahan memanjang
2. Amenore,
3. Mual-mual, anoreksia, pening, sakit kepala,
4. perubahan berat badan.
5. Timbulnya jerawat.
Indikasi
a. Wanita-wanita yang tidak bersedia menjalani kontap atau menggunakan AKDR
namun ingin memakai kontrasepsi untuk jangka waktu yang lama

14
Kontraindikasi
1. Kehamilan atau disangka hamil
2. Penderita penyakit hati
3. Kanker payudara
4. Kelainan jiwa ( psikosis, neurosis ),
5. varikosis
6. Riwayat kehamilan ektopik
7. Diabetes mellitus
8. Kelainan kardiovaskuler.

D. Kontrasepsi Mantap
I. Sterilisasi perempuan / Tubektomi
Dengan mengoklusi tuba falopii sehingga sperma tidak dapat bertemu dengan ovum. 1
Manfaat

 Permanen
 Tidak mempengaruhi proses menyusui
 Tidak bergantung pada senggama
 Tidak ada perubahan tidak ada efek pada produksi hormon ovarium.
 Berkurangnya resiko kanker ovarium.

II. Vasektomi

Pemotongan vas deferens kiri dan kanan pad pria untuk mencegah spermatozoa
dari testis melalui vasa ke arah uretra. dikatakan betul-betul steril jika telah mengalami 8-
12 kali ejakulasi setelah vasectomy.1
Komplikasi vasektomi antara lain adalah rasa nyeri, terjadinya hematoma,
epididimitis. 4

15
DAFTAR PUSTAKA

1. Saifuddin A B. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Edisi kedua. Jakarta;


Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2006.
2. Wiknjosastro H. Ilmu Kandungan. Edisi kedua cetakan ketiga. Jakarta; Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2002
3. Cunningham F G, Gant NF. Williams Obstetri. Edisi ke-21.Volume 2. Jakarta;
Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2006
4. Saifuddin A B. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Edisi pertama.cetakan
kedua. Jakarta, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2001
5. Sarwono. Kontrasepsi; Dalam Ilmu Kandungan. Jakarta; Yayasan Bina Pustaka
sarwono; 2002.
6. Lesnewski R, Prine L Initiating Hormonal Contraception accessed from
www.aafp.org/afp

7. Postpartum Contraception accessed from


http://www.reproline.jhu.edu/english/6read/6multi/pg/ppc1.htm#Introduction

16

Anda mungkin juga menyukai