Reerat KB
Reerat KB
KB
Disusun Oleh :
KEPANITERAAN KLINIK
2020
1
Definisi
Kontrasepsi yaitu mencegah, sedangkan konsepsi pertemuan antara sel telur yang matang
dan sel sperm yang mengakibatkan kehamilan. Definisi kontrasepsi adalah mencegah
kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur dengan sel sperma .1,2
Efektivitas tinggi
Efek samping minimal
Melindungi dari STD
Mudah didapat
Tidak ada kontraindikasi
Reversible
Tujuan kontrasepsi
Jenis kontrasepsi:
1) Kontrasepsi alamiah
2
Pantang berkala, suhu tubuh basal (STB), metode ovulasi billings (MOB), simptotermal
(STB+Mukosa Servik), senggama terputus, laktasi.
2) Kontrasepsi barier mekanik
Kondom, diafragma, spermisida, AKDR
3) Kontrasepsi hormonal
Bentuk pil, suntikan, implant
4) Kontrasepsi mantap
Tubektomi, vasektomi
I. Pantang berkala
Lendir serviks ini selain dihasilkan oleh sel leher rahim tetapi juga oleh sel-sel vagina.
Lendir pada masa subur menjaga kelangsungan hidup sperma selama 3-5 hari.3
3
Kelebihan
1. Mudah digunakan.
2. Tidak memerlukan biaya.
Keterbatasan
1. Baiknya dikombinasi dengan metode kontrasepsilain (misal metode simptothermal).
2. Wanita yang menghasilkan sedikit lendir.
4
bekerja. Instruksi yang diberikan; memberikan ASI secara penuh (full breast feeding),
kedua payudara (sekitar 8-10x /hari), jangan menggantikan jadwal ASI dengan
makanan/cairan lain
B. Metode barier
I. Kondom
Kondom selain mencegah kehamilan, juga mencegah penyakit menular
seksual termasuk HIV/AIDS. Kondom efektif apabila pemakaiannya baik dan benar..
Efektifitas 12-14 hamil/100/tahun.1,2,3
KONDOM
Baik digunakan Tidak baik digunakan
Ingin berpartisipasi dalam program KB Mempunyai pasangan yang memiliki resiko
tinggi apabila terjadi kehamilan
Ingin kontrasepsi sementara Menginginkan kontrasepsi jangka panjang
II. Diafragma
Diafragma terbuat dari lateks (karet) dimasukkan ke vagina sebelum
berhubungan seksual .1,2,3 Beberapa jenis diafragma;
5
3. Arching spring. Kombinasi dari flat spring dan coil spring, tekanan kuat pada
dinding vagina.
Cara Kerja
1. cegah masuknya sperma ke uterus dan saluran telur (tuba falopi).
2. Alat untuk menempatkan spermisida.
Manfaat
1. Tidak mengganggu produksi ASI.
2. Tidak mengganggu kesehatan
3. Tidak ada pengaruh sistemik.
4. Perlindungan terhadap PMS
5. Dapat menampung darah menstruasi
Keterbatasan
1. Efektifitas tidak tinggi
2. Keberhasilan tergantung pada penggunaan yang benar.
3. Dapat menyebabkan infeksi saluran uretra.
4. Terpasang selama 6 jam pasca senggama.
III. Spermisida
Digunakan untuk membunuh sperma.
Jenis
1. Aerosol (busa).
2. Tablet vagina, suppositoria atau dissolvable film.
3. Krim.
Cara Kerja
1. Sel selaput sel sperma pecah.
2. Motilitas sperma lambat.
3. Menurunkan pembuahan sel telur.
Pilihan
1. Aerosol (busa) efektif setelah dimasukkan
6
2. Tablet vagina, suppositoria mudah dibawa dan disimpan.
3. Spermisida jeli dipakai bersamaan dengan diafragma.
Manfaat
1. Efektif seketika (busa dan krim).
2. Tidak mengganggu produksi ASI.
3. Tidak mengganggu kesehatan
4. Tidak pengaruh sistemik.
5. Mudah
6. Memberikan perlindungan PMS, HBV dan HIV/AIDS.
IV. AKDR/IUD
a. Copper-T
Berbentuk T, bagian vertikalnya lilitan kawat tembaga halus yang mempunyai efek
antifertilisasi.
b. Copper-7
Berbentuk dua tangan kiri dan kanan berbentuk sayap yang fleksibel. Panjang 3,6 cm.
d. Lippes Loop
a.Lippes-Loop
b.Saf-T-Coil
c.Dana-Super
d.Copper-T (Gyne-T)
7
e.Copper-7 (Gravigard)
f.Multiload
g. Progesterone IUD
Keuntungan
Relatif
1) Mioma uteri
2) Insufisiensi serviks uteri
3) Bekas SC
8
Mutlak
1) Kehamilan
2) Adanya tumor ganas pada traktus genitalis
3) Adanya metroragia yag belum disembuhkan
4) Pasangan yang tidak lestari
Efektivitas
Eefektivitasnya 92-94% .
Mekanisme kerja
Persyaratan Pemakaian
B. Kontrasepsi hormonal
I. PIL
Jenis Pil KB
1. Pil kombinasi
Mengandung hormon estrogen dan progesteron dalam bentuk hormon aktif dan tidak aktif,
berupa;
1. Conventional Pack.
9
Berisi 21 pil hormon aktif dan 7 pil hormon tidak aktif atau 24 pil aktif dan 4 pil
tidak aktif.
2. Continuous Dosing Or Extended Cycle.
Berisi 84 pil hormon aktif dan 7 pil hormon tidak aktif.
Jenis pil kombinasi :
1. Monofasik.
21 tablet hormon aktif estrogen dan progesteron dalam dosis yang sama, dengan 7
tablet tanpa hormon aktif. 1
2. Bifasik.
21 tablet hormon aktif estrogen dan progesteron dengan dua dosis berbeda, dengan 7
tablet tanpa hormon aktif. 1
3. Trifasik.
Tersedia dalam kemasan 21 tablet hormon aktif estrogen dan progesteron dengan tiga
dosis yang berbeda, dengan 7 tablet tanpa hormon aktif. 1
Cara Kerja
1. Mencegah implantasi.
2. Menghambat ovulasi.
3. Mengentalkan lendir serviks.
4. Memperlambat transportasi ovum.
5. Menekan perkembangan telur yang telah dibuahi.
Efektifitas
99 persen, jika digunakan dengan benar dan konsisten.
Manfaat
Pil kombinasi memberikan manfaat antara lain:
1. Resiko terhadap kesehatan kecil.
2. Memiliki efektifitas tinggi
3. Tidak mengganggu hubungan seksual.
4. Siklus haid teratur.
10
5. Dapat mengurangi kejadian anemia.
6. Dapat digunakan dalam jangka panjang.
7. Mudah dihentikan setiap waktu.
8. Dapat digunakan sebagai kontrasepsi darurat.
Efek Samping
1. Peningkatan tekanan darah dan retensi cairan.
2. Mual (terjadi pada 3 bulan pertama).
3. Kembung.
4. Perdarahan bercak atau spotting
5. Pusing.
6. Amenorea.
7. Nyeri payudara.
8. Kenaikan berat badan.
Kriteria Yang Dapat Menggunakan Pil Kombinasi
1. Wanita dalam usia reproduksi.
2. Wanita yang gemuk atau kurus.
3. Wanita setelah melahirkan dan tidak menyusui.
4. Wanita pasca keguguran/abortus.
5. Wanita dengan siklus haid tidak teratur.
6. Wanita dengan nyeri haid hebat, riwayat KET, kelainan payudara jinak.
7. Wanita dengan DM tanpa komplikasi
8. Wanita dengan penyakit radang panggul, endometriosis atau tumor jinak ovarium.
11
Waktu Mulai Menggunakan Pil Kombinasi
1. Sewaktu mendapat haid.
2. Setelah melahirkan setelah 3 bulan tidak menyusui atau setelah 6 bulan pemberian
ASI
2. Minipill.
Mengandung hormon progesteron dalam dosis rendah. Dosis 0,03-0,05 mg per tablet.
Jenis Mini Pil
1) Kemasan isi 28 pil,mengandung 75 mikro gram desogestrel.
2) Kemasan isi 35 pil, mengandung 300 mikro gram levonogestrel
Cara Kerja
1) Menghambat ovulasi.
2) Mencegah implantasi.
3) Menghambat penetrasi sperma.
4) Transportasi sperma menjadi terganggu.
Efektifitas
98,5 persen.
Kerugian
Memerlukan biaya.
1) Harus selalu tersedia.
2) Efektifitas berkurang apabila menyusui juga berkurang.
3) Mini pil harus diminum setiap hari
Efek Samping
1) Gangguan haid
2) Peningkatan/penurunan berat badan.
3) Payudara tegang.
4) Mual.
5) Pusing.
6) Perubahan mood.
7) Dermatitis atau jerawat.
12
Indikasi
1) Wanita usia reproduksi.
2) Pasca persalinan dan tidak menyusui..
3) Pasca keguguran.
4) Tekanan darah kurang dari 180/110 mmHg
Kontra Indikasi
1) Wanita usia tua dengan perdarahan
2) Wanita yang diduga hamil atau hamil.
3) Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid.
4) Riwayat kehamilan ektopik.
5) Riwayat kanker payudara
6) Wanita dengan mioma uterus.
3. Pil sekuenseal.
Dibuat seperti urutan hormon yang dikeluarkan ovariun pada tiap siklus.
Maka estrogen hanya diberikan selama 14–16 hari pertama
4. Once a month pill.
mengandung estrogen yang ”long acting” yaitu diberikan untuk wanita yang
mempunyai Biological Half Life panjang.
5. Morning after pill.
Mengandung hormon estrogen dosis tinggi hanya diberikan untuk keadaan darurat saja.
Jenis kontrasepsi oral yang lain namun masih terbatas:
1) Mifepristone.
Mengandung anti progesteron.
2) Ormeloxifene.
Berupa modulator reseptor estrogen
II. Suntikan
Cara kerja
A. Menekan ovulasi
13
B. Mengkentalkan lendir
C. Perubahan pada endometrium
Yang tidak boleh menggunakan
A. Hamil atau diduga hamil
B. Menyusui postpartum < 6minggu
C. Perdarahan pervaginam yang belum jelas
D. Penyakit hepatitis
E. Usia > 35 tahun yang merokok
F. Riwayat stroke dgn tekanan darah tinggi
G. Keganasan payudara
14
Kontraindikasi
1. Kehamilan atau disangka hamil
2. Penderita penyakit hati
3. Kanker payudara
4. Kelainan jiwa ( psikosis, neurosis ),
5. varikosis
6. Riwayat kehamilan ektopik
7. Diabetes mellitus
8. Kelainan kardiovaskuler.
D. Kontrasepsi Mantap
I. Sterilisasi perempuan / Tubektomi
Dengan mengoklusi tuba falopii sehingga sperma tidak dapat bertemu dengan ovum. 1
Manfaat
Permanen
Tidak mempengaruhi proses menyusui
Tidak bergantung pada senggama
Tidak ada perubahan tidak ada efek pada produksi hormon ovarium.
Berkurangnya resiko kanker ovarium.
II. Vasektomi
Pemotongan vas deferens kiri dan kanan pad pria untuk mencegah spermatozoa
dari testis melalui vasa ke arah uretra. dikatakan betul-betul steril jika telah mengalami 8-
12 kali ejakulasi setelah vasectomy.1
Komplikasi vasektomi antara lain adalah rasa nyeri, terjadinya hematoma,
epididimitis. 4
15
DAFTAR PUSTAKA
16