DI SUSUN OLEH :
NIM : 51603070
1
DAFTAR ISI
- SAMPUL ................................................................................................... 1
- BAB I PENDAHULUAN
- BAB II PEMBAHASAN
Kesimpulan ....................................................................................... 10
2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas petunjuk-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “PEKERJAAN
KEFARMASIAN”. Dalam penyusunan makalah ini kami memperoleh banyak
bantuan dari beberapa literatur yang kami dapat, dan kami mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada dosen kami .Yang telah memberikan kami waktu untuk
menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam proses pembelajaran dan penulisan makalah
masih sangat banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karna itu
kami mengharapkan pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk kemajuan ilmu pengetahuan ini.
Palembang, 17 April 2020
Penyusun
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
🌻Dalam tahap pembangunan kesehatan di Indonesia bertujuan untuk meningkatkan
derajat kesehatan yang optimal. Pemerintah melakukan upaya-upaya pelayanan
terhadap masyarakat sebagai wujud dan penyelenggaraan kepentingan umum.Setiap
manusia membutuhkan kesehatan karena kesehatan mempengaruhi kualitas sumber
daya manusia.
🌻Pembangunan bidang kesehatan pada dasarnya ditujukan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang untuk
mewujudkan derajat kesehatan yang optimal sebagai salah satu unsur kesejahteraan.
🌻Pelayanan kesehatan adalah sebuah konsep yang digunakan dalam memberikan
layanan kesehatan kepada masyarakat. Salah satu yang berperan dalam pelayanan
kesehatan adalah pekerjaan kefarmasian.
🌻Pekerjaan kefarmasian menurut PP RI nomor 51 Tahun 2009 : Pekerjaan
kefarmasian adalah pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi,
pengamanan, pengadaan, penyimpanan, dan pendistribusian atau penyaluran obat,
pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat, serta
pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisionsal.
🌻Adapun tujuan pengaturan pekerjaan kefarmasian adalah memberikan
perlindungan kepada pasien dalam memperoleh sediaan dan jasa kefarmasian,
meningkatkan mutu penyelenggaraannya yang sesuai peraturan perundang-undangan
agar memberikan kepastian hukum bagi pasien dan tenaga kefarmasian (PP 51 Tahun
2009 pasal 4).
4
menyatakan bahwa apotek adalah salah satu tempat tertentu, tempat dilakukannya
pekerjaan kefarmasian dan penyaluran sediaan farmasi dan perbekalan farmasi
kepada masyarakat.
1. Tujuan.
1. untuk mengetahui ruang lingkup pekerjaan kefarmasian.
2. Untuk mengetahui undang-undang atau peraturan tentang pekerjaan
kefarmasian.
2. Rumusan Masalah.
1. bagaimana ruang lingkup pekerjaan kefarmasian ?
2. undang-undang yang terkait pekerjaan kefarmasian ?
BAB II
5
PEMBAHASAN
6
pengadaan, penyimpanan, dan pendistribusian atau penyaluran obat, pengelolaan obat,
pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat, serta pengembangan obat,
bahan obat dan obat tradisionsal.
🌻Pekerjaan Kefarmasian dalam Pengadaan Sediaan Farmasi dilakukan pada:
a. Pengadaan Sediaan Farmasi sebagaimana dimaksud harus dilakukan oleh
Tenaga kefarmasian untuk menjamin keamanan, mutu, manfaat dan khasiat Sediaan
Farmasi.
b. Pekerjaan Kefarmasian dalam Produksi : Sediaan Farmasi harus memiliki
Apoteker penanggung jawab.Dan Apoteker penanggung jawab sebagaimana
dimaksud dapat dibantu oleh Apoteker pendamping dan/atau Tenaga Teknis
Kefarmasian.
c. Fasilitas produksi sediaan farmasi dapat berupa : industri farmasi obat, industri
bahan baku obat, industri obat tradisional, dan pabrik kosmetika.
d. Pekerjaan Kefarmasian dalam Distribusi atau Penyaluran Sediaan Farmasi,
meliputi :
- Setiap Fasilitas Distribusi atau Penyaluran Sediaan Farmasi berupa obat harus
memiliki seorang Apoteker sebagai penanggung jawab.
- Apoteker sebagai penanggung jawab sebagaimana dimaksud pada dapat dibantu
oleh Apoteker pendamping dan/atau Tenaga Teknis Kefarmasian.
7
Indonesia wajib memiliki surat izin sesuai tempat Tenaga Kefarmasian bekerja.
🌻Surat izin yang dimaksud dapat berupa : SIPA bagi Apoteker yang melakukan
Pekerjaan Kefarmasian di Apotek, puskesmas atau instalasi
farmasi rumah sakit.
🌻Surat izin yang dimaksud dikeluarkan oleh : Pejabat kesehatan yang berwenang
di Kabupaten/Kota tempat Pekerjaan Kefarmasian dilakukan.
a. SIPA bagi Apoteker yang melakukan Pekerjaan Kefarmasian sebagai
Apoteker pendamping :
- SIK bagi Apoteker yang melakukan Pekerjaan Kefarmasian di fasilitas kefarmasian
diluar Apotek dan instalasi farmasi rumah sakit atau SIK bagi Tenaga Teknis
Kefarmasian yang melakukan Pekerjaan Kefarmasian pada Fasilitas Kefarmasian.
b. Surat tanda registrasi diperuntukkan bagi : Apoteker berupa STRA dan Tenaga
Teknis Kefarmasian berupa STRTTK.
c. Untuk memperoleh STRA, Apoteker harus memenuhi persyaratan:
- memiliki ijazah Apoteker.
- memiliki sertifikat kompetensi profesi.
- mempunyai surat pernyataan telah mengucapkan sumpah/janji Apoteker
- mempunyai surat keterangan sehat fisik dan mental dari dokter yang memiliki surat
izin praktik dan membuat pernyataan akan mematuhi damelaksanakan ketentuan etika
profesi.
d. STRA berlaku selama 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang untuk jangka
waktu 5 (lima) tahun apabila memenuhi syarat sebagaimana dimaksud dalam
Untuk memperoleh STRTTK bagi Tenaga Teknis Kefarmasian pada wajib
memenuhi persyaratan :
- Memiliki ijazah sesuai dengan pendidikannya.
- Memiliki surat keterangan sehat fisik dan mental dari dokter yang memiliki surat
izin praktek.
- Memiliki rekomendasi tentang kemampuan dari Apoteker yang telah memiliki
STRA di tempat Tenaga Teknis Kefarmasian bekerja dan Membuat pernyataan akan
mematuhi dan melaksanakan ketentuan etika kefarmasian.
8
e. STRTTK berlaku selama 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang untuk
jangka waktu 5 (lima) tahun apabila memenuhi syarat sebagaimana dimaksud
dalam STRA, STRA Khusus, dan STRTTK tidak berlaku karena :
- Habis masa berlakunya dan tidak diperpanjang oleh yang bersangkutan atau tidak
memenuhi persyaratan untuk diperpanjang.
- Dicabut atas dasar ketentuan peraturan perundang-undangan.
- Permohonan yang bersangkutan meninggal dunia atau Dicabut oleh Menteri atau
pejabat kesehatan yang berwenang.
BAB III
KESIMPULAN
9
obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat,
serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisionsal.
🌻Pekerjaan kefarmasian terdiri dari apoteker yang harus memiliki STRA dan
tenaga teknis kefarmasian harus memiliki STRTTK.
🌻Pemerintah mengatur Pekerjaan Kefarmasian dalam pengadaan, produksi,
distribusi atau penyaluran, dan pelayanan sediaan farmasi.
DAFTAR PUSTAKA
http://ynrifarmasi.blogspot.com/2015/10/ruang-lingkup-pekerjaan-
kefarmasian.html?m=1.
UU No 36 tahun 2009 tentang kesehatan.
10
PP 51 tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian.
11