Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH FITOKIMIA

Materi tentang " Salah Satu Senyawa Alkaloid "

DI SUSUN OLEH :

NAMA : AYU INDAH PURNA

NIM : 51603070

KLS/PRODI : VII.B / S1 FARMASI

Dosen Pembimbing MK : Oom Komalasari,M.Farm

STIK SITI KHADIJAH PAELMBANG

TAHUN AJARAN 2020/2021

DAFTAR ISI

SAMPUL...............................................................................
..........................................1

1
DAFTAR
ISI..................................................................................
...................................2

KATA
PENGANTAR............................................................................
.............................3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar
Belakang.............................................................................
..........................4

1.2 Rumusan
Masalah..............................................................................
....................4

1.3
Tujuan...............................................................................
......................................5

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Senyawa Alkaloid Dan Klasifikasi


Alkaloid........................................6-9

2.2 Sifat Senyawa


Alkaloid.............................................................................
.............10

2.3 Simplisia / Tanaman Penghasil


Alkaloid .............................................................10-11

2.4 Prinsip Dasar Pembentukan


Alkaloid ..................................................................12

2
2.5 Reaksi-reaksi
Alkaloid.............................................................................
..............13

2.6 Isolasi
Alkaloid.............................................................................
.........................13-14

2.7 Manfaat / Kegunaan Senyawa Alkaloid Dalam Kehidupan Sehari-hari.............15-16

BAB III PENUTUP

3.1.
Kesimpulan...........................................................................
...............................17

DAFTAR
PUSTAKA .............................................................................
..........................18

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat allah swt, yang telah senantiasa melimpahkan


rahmat dan hidayah-nya sehingga kita semua dalam keadaan sehat wal’afiat dalam
menjalankan aktivitasnya sehari-hari. Penyusun juga panjatkan kehadirat allah
swt, karena hanya dengan keridhoan-nya Makalah ini dengan Materi " Salah Satu
Senyawa Alkaloid " ini dapat terselesaikan.

Kami menyadari betul sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak,
makalah ini tidak akan terwujud dan masih jauh dari sempurna,oleh karena itu
dengan segala kerendahan hati penulis berharap saran dan kritik demi
perbaikan-perbaikan lebih lanjut.

Akhirnya kami berharap,semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi


yang membutuhkan.

3
Palembang, 28 November 2020

Penulis

Ayu Indah Purna

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keanekaragaman flora (biodiversity) berarti keanekaragaman senyawa kimia(chemodiversity) yang


kemungkinan terkandung di dalamnya baik yang berupa metabolismeprimer (metabolit primer) seperti
protein, karbohidrat, dan lemak yang digunakan olehtumbuhan itu sendiri untuk pertumbuhannya
ataupun senyawa kimia dari hasil metabolismesekunder (metabolit sekunder) seperti terpenoid, steroid,
kumarin, flavonoid, dan alkaloid.Senyawa metabolit sekunder merupakan senyawa kimia yang
umumnya mempunyaikemampuan bioaktivitas dan berfungsi sebagai pelindung tumbuhan dari
gangguan hamapenyakit untuk tumbuhan itu sendiri atau lingkungannya. Hal ini memacu
dilakukannyapenelitian dan penelusuran senyawa kimia terutama metabolit sekunder yang
terkandungdalam tumbuh-tumbuhan.

Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, sepertiteknik pemisahan, metode analisis,
dan uji farmakologi. Senyawa hasil isolasi atau senyawasemi sintetik yang diperoleh dari tumbuhan
sebagai obat atau bahan baku obat.Metabolisme sekunder juga disebut metabolisme khusus adalah
istilah untuk jalur danmolekul kecil produk dari metabolisme yang tidak mutlak diperlukan untuk
kelangsunganhidup organisme. Senyawa kimia sebagai hasil metabolit sekunder telah banyak
digunakanuntuk zat warna, racun, aroma makanan, obat-obatan dan sebagainya. Serta banyak
jenistumbuhan yang digunakan sebagai obat-obatan, dikenal sebagai obat tradisional sehinggaperlu
dilakukan penelitian tentang penggunaan tumbuh-tumbuhan berkhasiat dan mengetahuisenyawa kimia
yang bermanfaat sebagai obat.

4
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan senyawa alkaloid dan apa fungsinya?

2. Apa saja klasifikasi alkaloid dan sifat senyawa alkaloid?

3. Tanaman apa saja yang mengandung senyawa alkaloid?

4. Bagaimana prinsip dasar pembentukan alkaloid?

5. Bagaimana reaksi-reaksi alkaloid?

6. Bagaimana mengisolasi alkaloid dari tanaman?

7. Apa saja manfaat dari tamanan yang mengandung alkaloid?

1.3 Tujuan

1. Mengatahui pengertian dari senyawa alkaloid beserta fungsinya.

2. Mengetahui bagaimana klasifikasi Dan sifat senyawa alkaloid.

3. Mengetahui tanaman-tanaman yang mengandung senyawa alkaloid.

4. Mengetahui bagaimana prinsip dasar pembentukan alkaloid.

5. Mengetahui bagaimana reaksi-reaksi alkaloid.

6. Mengetahui mengisolasi alkaloid dari tanaman.

7. Mengetahui manfaat dari tamanan yang mengandung simplisia.

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 . A. Pengertian Senyawa Alkaloid

Alkaloid adalah senyawa organik yang terdapat di alam bersifat basa atau alkali dan sifat basa
ini disebabkan karena adanya atom N (Nitrogen) dalam molekul senyawa tersebut dalam
struktur lingkar heterosiklik atau aromatis, dan dalam dosis kecil dapat memberikan efek
farmakologis pada manusia dan hewan.

Alkaloid juga adalah suatu golongan senyawa organic yang terbanyak ditemukan di alam.
Hampir seluruh senyawa alkaloida berasal dari tumbuh-tumbuhan dan tersebar luas dalam
berbagai jenis tumbuhan. Semua alkaloida mengandung paling sedikit satu atom nitrogen.
Senyawa kimia terutama senyawa organik hasil metabolisme dapat dibagi dua yaitu yang
pertama senyawa hasil metabolisme primer, contohnya karbohidrat, protein,lemak, asam
nukleat, dan enzim. Senyawa kedua adalah senyawa hasil metabolism sekunder, contohnya
terpenoid, steroid, alkaloid dan flavonoid.

Alkaloid adalah suatu golongan senyawa organik yang terbanyak ditemukan dialam. Hampir
seluruh alkaloid berasal dari tumbuh-tumbuhan dan tersebar luas dalam berbagai jenis
tumbuhan tingkat tinggi. Sebagian besar alkaloid terdapat pada tumbuhan dikotil sedangkan
untuk tumbuhan monokotil dan pteridofita mengandung alkaloid dengan kadar yang sedikit.
Pengertian lain Alkaloid adalah senyawa organik yang terdapat di alambersifat basa atau alkali
dan sifat basa ini disebabkan karena adanya atom N (Nitrogen) dalammolekul senyawa tersebut

6
dalam struktur lingkar heterosiklik atau aromatis, dan dalam dosiskecil dapat memberikan efek
farmakologis pada manusia dan hewan. Sebagai contoh,morfina sebagai pereda rasa sakit,
reserfina sebagai obat penenang, atrofina berfungsi sebagaiantispamodia, kokain sebagai
anestetik lokal, dan strisina sebagai stimulan syaraf (Ikan,1969). Selain itu ada beberapa
pengecualian, dimana termasuk golongan alkaloid tapi atom N(Nitrogen)nya terdapat di dalam
rantai lurus atau alifatis.

Hampir semua alkaloida yang ditemukan di alam mempunyai keaktifan biologis tertentu, ada
yang sangat beracun tetapi ada pula yang sangat berguna dalam pengobatan. Misalnya kuinin,
morfin dan stiknin adalah alkaloida yang terkenal dan mempunyai efek sifiologis dan fisikologis.
Alkaloida dapat ditemukan dalam berbagai bagian tumbuhan seperti biji, daun, ranting dan kulit
batang. Alkaloida umunya ditemukan dalam kadar yang kecil dan harus dipisahkan dari
campuran senyawa yang rumit yang berasal dari jaringan tumbuhan.

B. Klasifikasi Alkaloid

Alkaloid biasanya diklasifikasikan menurut kesamaan sumber asal molekulnya (precursors),


didasari dengan metabolisme pathway (metabolic pathway) yang dipakai untuk membentuk
molekul itu. Kalau biosintesis dari sebuah alkaloid tidak diketahui, alkaloid digolongkan
menurut nama senyawanya, termasuk nama senyawa yang tidak mengandung nitrogen (karena
struktur molekulnya terdapat dalam produk akhir. sebagai contoh: alkaloid opium kadang
disebut "phenanthrenes"), atau menurut nama tumbuhan atau binatang dimana senyawa itu
diisolasi. Jika setelah alkaloid itu dikaji, penggolongan sebuah alkaloid diubah menurut hasil
pengkajian itu, biasanya mengambil nama amine penting-secara-biologi yang mencolok dalam
proses sintesisnya.

◻ Klasifikasi alkaloida dapat dilakukan berdasarkan beberapa cara yaitu :

1. Berdasarkan jenis cicin heterosiklik nitrogen yang merupakan baian dari struktur molekul.
Berdasarkan hal tersebut, alkaloid dibedakan atas beberapa jenis seperti :

· Golongan Piridina: piperine, coniine, trigonelline, arecoline, arecaidine, guvacine, cytisine,


lobeline, nikotina, anabasine, sparteine, pelletierine.

7
Gambar. Struktur Piridina

· Golongan Pyrrolidine: hygrine, cuscohygrine, nikotina

gambar. Struktur Pyrrolidine

· Golongan Isokuinolina: alkaloid-alkaloid opium (papaverine, narcotine, narceine),


sanguinarine, hydrastine, berberine, emetine, berbamine, oxyacanthine.

gambar . Struktur Isokuinolina

· Golongan Kuinolina: kuinina, kuinidina, dihidrokuinina, dihidrokuinidina, strychnine,


brucine, veratrine, cevadine.

Gambar. Struktur Kuinolina

· Golongan Indola:

o Tryptamines: serotonin, DMT, 5-MeO-DMT, bufotenine, psilocybin

o Ergolines (alkaloid-alkaloid dari ergot ): ergine, ergotamine, lysergic acid

o Beta-carboline: harmine, harmaline, tetrahydroharmine

o Yohimbans: reserpine, yohimbine

o Alkaloid Vinca: vinblastine, vincristine

o Alkaloid Kratom (Mitragyna speciosa): mitragynine, 7-hydroxymitragynine

8
o Alkaloid Tabernanthe iboga: ibogaine, voacangine, coronaridine

o Alkaloid Strychnos nux-vomica: strychnine, brucine

Gambar. Struktur Indola

2. Berdasarkan jenis tumbuhan dari mana alkaloida ditemukan.

3. Berdasarkan asal-usul biogenetic. Berdasarka hal ini alkaloida dapat dibedakan atas tiga
jenis utama yaitu :

a. Alkaloida alisiklik yang berasal dari asam-asam amino ornitin dan lisin.

b. Alkaloida aromatik jenis fenilalanin yang berasal dari fenilalanin, tirosin dan 3,4 –
dihidrofenilalanin.

c. Alkaloida aromatik jenis indol yang berasal dari triptopan.

▶Sistem klasifikasi yang paling banyak diterima adalah menurut Hegnauer, dimana alkaloida
dikelompokkan atas :

1. Alkaloida sesungguhnya, alkaloida ini merupakan racun, senyawa tersebut menunjukkan


aktivitas fisiologis yang luas, hamper tanpa kecuali bersifat basa. Umumnya mengandung
nitrogen dalam cicin heterosiklik, diturunkan dari asam amino, biasanya terdapat dalam
tanaman sebagai garam asam organik. Beberapa pengecualian terhadap aturan tersebut adalah
kolkhisin dan asam aristolkhoat yang bersifat bukan basa dan tidak memiliki cicin heterosiklik
dan alkaloida quartener yang bersifat agak asam daripada bersifat basa.

2. Protoalkaloida, merupakan amin yang relative sederhana dimana nitrogen asam amino
tidak terdapat dalam cicin heterosiklik. Protoalkaloida diperoleh berdasarkan biosintesa dari
asam amino yang bersifat basa. Pengeertian amin biologis sering digunakan untuk kelompok ini.

3. Pseudoalkaloida, tidak diturunkan dari precursor asam amino. Senyawa ini biasanya
bersifat basa. Ada dua seri alkaloida yang penting dalam kelompok ini yaitu alkaloida steroidal
dan purin.

9
2.2 . Sifat Senyawa Alkaloid

Kebanyakan alkaloida berupa padatan Kristal dengan titik lebur yang tertentu atau mempunyai
kisaran dekomposisinya. Dapat juga berbentuk amorf dan beberapa seperti nikotin dan konini
berupa cairan.

Kebanyakan alkaloida tak berwarna, tetapi beberapa senyawa kompleks spesies aromatik
berwarna. Pada umumnya basa bebas alkaloida hanya larut dalam pelarut organik meskipun
beberapa pseudoalakaloid dan protoalkaloida larut dalam air. Garam alkaloida dan alkaloida
quaterner sangat larut dalam air.

Alkaloida bersifat basa yang tergantung pada pasangan electron pada nitrogen. Jika gugus
fungsional yang berdekatan dengan nitrogen bersifat melepaskan elektron maka ketersediaan
electron pada nitrogen naik dan senyawa lebih bersifat menarik elektron maka ketersediaan
pasangan electron berkurang dan pengaruh yang ditimbulkan alkaloida dapat bersifat netral
atau bahkan bersifat sedikit asam.

Kebasaan alkaloida menyebabkan senyawa tersebut sangat mudah mengalami dekomposisi


terutama oleh panas dan sinar dengan adanya oksigen. Hasil reaksi ini sering berupa N-oksida.
Dekomposisi olakloida selama atau setelah isolasi dapat menimbulkan berbagai persoalan jika
penyimpanan berlangsung dalam waktu lama. Pembentukan garam dengan senyawa organik
atau anorganik sering mencegah dekomposisi.

2.3 . Simplisia / Tanaman Penghasil Alkaloid

Senyawa alkaloid merupakan senyawa organik terbanyak ditemukan di alam. Hampir


seluruh alkaloid berasal dari tumbuhan dan tersebar luas dalam berbagai jenis tumbuhan.
Secara organoleptik, daun-daunan yang berasa sepat dan pahit, biasanya teridentifikasi
mengandung alkaloid. Selain daun-daunan, senyawa alkaloid dapat ditemukan pada akar, biji,
ranting, dan kulit kayu. Alkaloid dihasilkan oleh banyak organisme, mulai dari bakteria, fungi
(jamur),tumbuhan, dan hewan. Ekstraksi secara kasar biasanya dengan mudah dapat dilakukan
melalui teknik ekstraksi asam-basa. Rasa pahit atau getir yang dirasakan lidah dapat disebabkan
oleh alkaloid. Istilah "alkaloid" (berarti "mirip alkali", karena dianggap bersifatbasa) pertama
kali dipakai oleh Carl Friedrich Wilhelm Meissner (1819), seorang apoteker dari Halle (Jerman)
untuk menyebut berbagai senyawa yang diperoleh dari ekstraksitumbuhan yang bersifat basa
(pada waktu itu sudah dikenal, misalnya, morfina, striknina,serta solanina). Hingga sekarang
dikenal sekitar 10.000 senyawa yang tergolong alkaloiddengan struktur sangat beragam,
sehingga hingga sekarang tidak ada batasan yang jelas untuknya. Cokelat adalah makanan yang
diolah dari biji kakao.

10
Cokelat mengandung alkaloid-alkaloid seperti teobromin, fenetilamina, dan anand amida yang
memiliki efek fisiologis untuk tubuh. Kandungan-kandungan ini banyak dihubungkan dengan
tingkat serotonin dalam otak. Menurut ilmuwan, cokelat jika dimakan dalam jumlah normal
secara teratur dapat menurunkan tekanan darah.Tembakau mengandung senyawa alkaloid,
diantaranya adalah nikotin. Nikotin termasuk dalam golongan alkaloiod yang terdapat dalam
famili Solanaceae. Nikotin dalam jumlah banyak terdapat dalam tanaman tembakau, sedang
dalam jumlah kecil terdapat pada tomat, kentang dan terung. Nikotin dan kokain dapat pula
ditemukan pada daun tanaman kota. Kadar nikotin berkisar antara 0,6-3,0 % dari berat kering
tembakau, dimana proses biosintesisnya terjadi di akar dan terakumulasi pada daun tembakau.
Nikotin terjadi dari biosintesis unsur N pada akar dan terakumulasi pada daun. Fungsi nikotin
adalah sebagai bahan kimia anti herbivora dan adanya kandungan neurotoxin yang sangat
sensitif bagi serangga, sehingga nikotin digunakan sebagai insektisida pada masa lalu.Kecubung
adalah tumbuhan penghasil bahan obat-obatan yang telah dikenal sejak ribuan tahun,di
antaranya Datura Stramonium, Datura tatura, dan Brugmansia suaviolens,namun daya khasiat
masing-masing jenis kecubung, berbeda-beda. Penyalahgunaan kecubung memang sering
terjadi, sehingga bukan obat yang didapat malah racun(menyebabkan pusing) yang sangat
berbahaya. Hampir seluruh bagian tanaman kecubung dapat dimanfaatkan sebagai obat. Hal ini
disebabkan seluruh bagiannya mengandung alkaloida atau disebut hiosamin (atropin) dan
scopolamin, seperti pada tanaman Atropabelladona. Alkaloid ini bersifat racun sehingga
pemakaiannya terbatas pada bagian luar. Biji kecubung mengandung hiosin dan lemak,
sedangkan daunnya mengandung kalsium oksalat. Berkhasiat mengobati rematik, sembelit,
asma, sakit pinggang, bengkak, encok, eksim, dan radang anak telinga. Kopi juga termasuk ke
dalam tanaman yang mengandung senyawa alkaloid. Kopi terkenal akan kandungan kafeinnya
yang tinggi. Kafein kopi merupakan senyawa hasil metabolisme sekunder golongan alkaloid dari
tanaman kopi dan memilik rasa yang pahit.Buah pare dalam bahasa latin disebut Momordica
charantia L berasal dari kawasanAsia Tropis. Buahnya mengandung albiminoid, karbohidrat, dan
zat warna, daunnya mengandung momordisina, momordina, karantina, resin, dan minyak
lemak. Bijinyamengandung saponin, alkaloid, triterprenoid, dan asam momordial. Manfaat
buah ini dapat merangsang nafsu makan, menyembuhkan batuk, memperlancar pencernaan,
membersihkan darah bagi wanita yang baru melahirkan, dapat menyembuhkan penyakit
kuning, juga cocok untuk menyembuhkan mencret pada bayi.

2.4 . Prinsip dasar pembentukan Alkaloid

Asam amino merupakan senyawa organik yang sangat penting, senyawa ini terdiri dari
amino (NH2) dan karboksil (COOH). Ada 20 jenis asam amino esensial yang merupakan standar
atau yang dikenal sebagai alfa asam amino alanin, arginin, asparagin, asam aspartat,sistein,

11
asam glutamat , glutamin, glisin, histidine, isoleusin, leusin, lysin, metionin,fenilalanine, prolin,
serine, treonine, triptopan, tirosine, and valin(4). Dari 20 jenis asam amino yang disebutkan
diatas, alkaloid diketahui berasal dari sejumlah kecil asam amino yaitu ornitin dan lisin yang
menurunkan alkaloid alisiklik, fenilalanin dan tirosin yang menurunkan alkaloid jenis isokuinolin,
dan triftopan yang menurunkan alkaloid indol. Reaksi utama yang mendasari biosintesis
senyawa alkaloid adalah reaksi mannich antara suatu aldehida dan suatu amina primer dan
sekunder, dan suatu senyawa enol atau fenol. Biosintesis alkaloid juga melibatkan reaksi
rangkap oksidatif fenol dan metilasi. Jalur poliketida dan jalur mevalonat juga ditemukan dalam
biosintesis alkaloid. Kemudian reaksi yang mendasari pembentukan alkaloid membentuk basa.
Basa kemudian bereaksi dengan karbanion dalam kondensasi hingga terbentuklah
alkaloid.Disamping reaksi-reaksi dasar ini, biosintesa alkaloida melibatkan reaksi-
reaksisekunder yang menyebabkan terbentuknya berbagai jenis struktur alkaloida. Salah satu
darireaksi sekunder ini yang terpenting adalah reaksi rangkap oksidatif fenol pada posisi orto
ataupara dari gugus fenol. Reaksi ini berlangsung dengan mekanisme radikal bebas.Reaksi-
reaksi sekunder lain seperti metilasi dari atom oksigen menghasilkan gugusmetoksil dan
metilasi nitrogen menghasilkan gugus N-metil ataupun oksidasi dari gugusamina. Keragaman
struktur alkaloid disebabkan oleh keterlibatan fragmen-fragmen kecil yang berasal dari jalur
mevalonat, fenilpropanoid dan poliasetat.

Definisi tunggal untuk alkaloid belum juga ditentukan. Trier menyatakan bahwa sebagai
hasil kemajuan ilmu pengetahuan, istilah yang beragam senyawa alkaloid akhirnya harus
ditinggalkan (Hesse, 1981).Garam alkaloid dan alkaloid bebas biasanya berupa senyawa padat,
berbentuk kristal tidak berwarna (berberina dan serpentina berwarna kuning).Alkaloid sering
kali optik aktif, dan biasanya hanya satu dari isomer optik yang dijumpai dialam, meskipun
dalam beberapa kasus dikenal campuran rasemat, dan pada kasus lain satutumbuhan
mengandung satu isomer sementara tumbuhan lain mengandung
enantiomernya(Padmawinata, 1995). Ada juga alkaloid yang berbentuk cair, seperti konina,
nikotina, danhigrina. Dalam biosintesa higrin, pertama terjadi oksidasi pada gugus amina yang
diikuti oleh reaksi Mannich yang menghasilkan tropinon, selanjutnya terjadi reaksi reduksi dan
esterifikasimenghasilkan hiosiamin.

2.5 . Reaksi - Reaksi Alkaloid

1. Reaksi pengendapan untuk alkaloid

Reaksi Mayer : HgI2

· Cara : zat + pereaksi Mayer timbul endapan kuning atau larutan kuning bening → +
alakohol endapannya larut. Reaksi dilakukan di objek glass lalu Kristal dapat dilihat di
mikroskop. Jika dilakukan di tabung reaksi lalu dipindahkan, Kristal dapat rusak. Tidak semua

12
alkaloid mengendap dengan reaksi mayer. Pengendapan yang terjadi akibat reaksi mayer
bergantung pada rumus bangun alkoloidnya.

Reaksi Bouchardat

· Cara : sampel zat + pereaksi Bouchardat → coklat merah, + alkohol → endapan larut.

2. Reaksi warna

Dengan asam kuat : H2SO4 pekat dan HNO3 pekat (umumnya menghasilkan warna kuning atau
merah)

Pereaksi Marquis

Zat + 4 tetes formalin + 1 ml H2SO4 pekat (melalui dinding tabung, pelan-pelan) → warna.

Pereaksi Forhde : larutan 1% NH4 molibdat dalam H2SO4 pekat

3. Reaksi Kristal:

Reaksi Kristal dragendorf

Pada objek glass, zat +HCl aduk, lalu teteskan dragendorf di pinggirnya dan jangan dikocok,
diamkan 1 menit Kristal dragendorf

2. Reaksi Fe-complex & Cu-complex:

Pada objek glass, gas ditetesi dengan Fe-compleks dan Cu-complex lalu tutup dengan cover
glass panaskan sebentar, lalu lihat Kristal yang terbentuk.

1. Pada objek glass, zat + asam lalu ditaburkan serbuk sublimat dengan spatel, sedikit saja
digoyangkan di atasnya à Kristal terlihat.

2. Reaksi Iodoform : zat ditetesi NaOH sampai alkali + sol. Iodii lalu dipanaskan hingga
berwarna kuning (terbentuk iodoform), lalu lihat Kristal bunga sakura di mikroskop.

3. Reaksi Herapatiet. (reagen : air + spirtus + asam cuka biang + sedikit H2SO4 dan aqua iod
sampai agak kuning pada objek glass). Zat + 1 tetes reagen → kristal lempeng (coklat/violet)

2.6 . Isolasi Alkaloid

Alkaloid diekstrak dari tumbuhan yaitu daun, bunga, buah, kulit, danakar yang dikeringkan lalu
dihaluskan. Cara ekstraksi alkaloid secara umumadalah sebagai berikut :

13
a.Alkaloid diekstrak dengan pelarut tertentu, misalnya dengan etanol,kemudian diuapkan.

b.Ekstrak yang diperoleh diberi asam anorganik untuk menghasilkan garamamonium kuartener
kemudian diekstrak kembali.

c.Garam amonium kuartener yang diperoleh direaksikan dengan natriumkarbonat sehingga


menghasilkan alkaloid–alkaloid yang bebas kemudiandiekstraksi dengan pelarut tertentu
seperti eter dan kloroform.

d.Campuran – campuran alkaloid yang diperoleh akhirnya dipisahkan melalui berbagai cara,
misalnya metode kromatografi (Tobing, 1989).

2.7 . Manfaat / Kegunaan Senyawa Alkaloid Dalam Kehidupan Sehari-hari

Berikut adalah beberapa contoh senyawa alkaloid yang telah umum dikenal dalam bidang
farmakologi :

14
Senyawa Alkaloid

(Nama Trivial) Aktivitas Biolog

Nikotin Stimulan pada syaraf otonom

Morfin Analgesik

Kodein Analgesik, obat batuk

Atropin Obat tetes mata

Skopolamin Sedatif menjelang operasi

Kokain Analgesik

Piperin Antifeedant (bioinsektisida)

Quinin Obat malaria

Ergotamin Analgesik pada migrain

Vinkristin Obat kanker

Reserpin Pengobatan simptomatis disfungsi ereksi

Mitraginin Analgesik dan antitusif

Vinblastin Anti neoplastik, obat kanker

Saponin Antibakteri

▶Beberapa pendapat mengenai kemungkinan perannya dalam tumbuhan sebagai berikut


(Padmawinata, 1995):

1. Alkaloid berfungsi sebagai hasil buangan nitrogen seperti urea dan asam urat dalam hewan
(salah satu pendapat yang dikemukan pertama kali, sekarang tidak dianut lagi).

2. Beberapa alkaloid mungkin bertindak sebagai tandon penyimpanan nitrogen meskipun


banyak alkaloid ditimbun dan tidak mengalami metabolisme lebih lanjut meskipun sangat
kekurangan nitrogen.

3. Pada beberapa kasus, alkaloid dapat melindungi tumbuhan dari serangan parasit atau
pemangsa tumbuhan. Meskipun dalam beberapa peristiwa bukti yang mendukung fungsi ini

tidak dikemukakan, mungkin merupakan konsep yang direka-reka dan bersifat ‘manusia
sentris’.

4. Alkaloid dapat berlaku sebagai pengatur tumbuh, karena dari segi struktur, beberapa alkaloid
menyerupai pengatur tumbuh. Beberapa alkaloid merangasang perkecambahan yang lainnya
menghambat.

15
5. Semula disarankan oleh Liebig bahwa alkaloid, karena sebagian besar bersifat basa, dapat
mengganti basa mineral dalam mempertahankan kesetimbangan ion dalam tumbuhan. Sejalan
dengan saran ini, pengamatan menunjukkan bahwa pemberian nikotina ke biakan akar
tembakau meningkatkan pengambilan nitrat. Alkaloid dapat pula berfungsi dengan

cara pertukaran dengan kation tanah. Sampai saat ini sangat sedikit sekali alkaloid yang
ditemukan pada tumbuhan tingkat rendah. Kemungkinan hanya satu atau dua famili dari jamur
saja yang mengandung alkaloid, seperti ergot. Pada golongan alkaloid indol, bufotenin, juga
ditemukan dalam jamur yaitu spesies Amanita mappa, selain yang ditemukan pada tumbuhan
(Piptadenia pergrina) dan katak (Bufo vulgaris). Pada garis besarnya, campuran senyawa
nitrogen yang ditemukan pada jamur dan mikroorganisme dapat dianggap sebagai alkaloid,
tetapi hal ini tidaklah biasa. Contoh lain senyawanya adalah: gliotoksin (jamur Trichoderma
viride), pyosianin (bakteri Pseudomonas aeruginosa) dan erythromisin hasildari Streptomyces
(Ikan, 1969).

Semua alkaloid mengandung paling sedikit sebuah nitrogen yang biasanya bersifat basa
dan dalam sebagian besar atom nitrogen ini merupakan bagian dari cincin heterosiklik. Batasan
mengenai alkaloid seperti dinyatakan di atas perlu dikaji dengan hati-hati. Karena banyak
senyawa heterosiklik nitrogen lain yang ditemukan di alam bukan termasuk alkaloid. Misalnya,
pirimidin dan asam nukleat, yang kesemuanya itu tidak pernah dinyatakan.

sebagai alkaloid (Achmad, 1986).

BAB III

PENUTUP

3.1 . Kesimpulan

Alkaloid adalah suatu golongan senyawa organik yang terbanyak ditemukan dialam. Hampir
seluruh alkaloid berasal dari tumbuh-tumbuhan dan tersebar luas dalam berbagai jenis
tumbuhan tingkat tinggi. Alkaloid biasanya diklasifikasikan menurut kesamaan sumber asal
molekulnya (precursors), didasari dengan metabolisme pathway (metabolic pathway) yang
dipakai untuk membentuk molekul itu. Kebanyakan alkaloida tak berwarna, tetapi beberapa
senyawa kompleks spesies aromatik berwarna. Alkaloida bersifat basa yang tergantung pada
pasangan electron pada nitrogen.

Reaksi umum untuk alkaloid yaitu:

16
1. Reaksi pengendapan untuk alkaloid, 2. Reaksi warna, 3. Reaksi Kristal. Alkaloid berfungsi
sebagai hasil buangan nitrogen seperti urea dan asam urat dalam hewan, alkaloid sebagian
besar bersifat basa, dapat mengganti basa mineral dalam mempertahankan kesetimbangan ion
dalam tumbuhan. Sejalan dengan saran ini, pengamatan menunjukkan bahwa pemberian
nikotina ke biakan akar tembakau meningkatkan pengambilan nitrat. Alkaloid dapat pula
berfungsi dengan cara pertukaran dengan kation tanah.

Alkaloid diketahui berasal dari sejumlah kecil asam amino yaitu ornitin dan lisin yang
menurunkan alkaloid alisiklik, fenilalanin dan tirosin yang menurunkan alkaloid jenis isokuinolin,
dan triftopan yang menurunkan alkaloid indol. Reaksi utama yang mendasari biosintesis
senyawa alkaloid adalah reaksi mannich antara suatu aldehida dan suatu amina primer dan
sekunder, dan suatu senyawa enol atau fenol.Biosintesis alkaloid juga melibatkan reaksi
rangkap oksidatif fenol dan metilasi.

DAFTAR PUSTAKA

http://setnita.blogspot.com/2011/12/makalah-alkaloid.html?m=1

http://lovechemistryeducation.blogspot.com/2012/05/normal-0-false-false-false-en-us-x-
none.html?m=1

17
18

Anda mungkin juga menyukai