Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

DENGAN GANGGUAN ISOLASI SOSIAL

DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JONGAYA

DISUSUN OLEH

MUTMAINNA HARUNA

14420192159

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS IX

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

2021
PENGKAJIAN KEPERAWATAN JIWA DI PUSKESMAS (CMHN)
INFORMASI UMUM
Inisial Klien : Tn. N
Umur : 65 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Jalan. Kumala
Tanggal Pengkajian : 13 januari 2021

Keluhan Utama : klien sering menarik diri dan kurang mau berinteraksi
dengan orang di sekitarnya
DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF

- Klien mengatakan lebih nyaman menyendiri - Klien terlihat sendiri


- Klien mengatakan lebih suka di kamar - Klien jarang komunikasi
- Klien mengatakan kurang nyaman jika - Lebih banyak menghabiskan waktu di tem
berkumpul dengan keluarga maupun tetangga tidur
- Klien nampak kurang mau berinteraksi
- Klien nampak sering menarik diri
- Klien nampak melamun

DIAGNOSA KEPERAWATAN :
1. isolasi sosial b/d perubahan status mental

INTERVENSI KEPERAWATAN :
INTERVENSI KEPERAWATAN TINDAKAN KEPERAWATAN
PADA KLIEN PADA KELUARGA
Isolasi sosial Terapeutik
1. Diskusikan masalah yang dirasakan
o Promosi sosialisasi dalam merawat pasien
Observasi 2. Jelaskan pengertian tanda dan gejala
dan proses terjadinya isolasi social
1. Identifikasi kemampuan Edukasi
melakukan interaksi dengan orang 1. Anjurkan keluarga untuk tetap
lain Bersama pasien
2. Identifikasi hambatan 2. Anjurkan keluarga selalu Latih 2
melakukan interaksi dengan orang cara merawat dengan
lain berkenalan, berbicara saat
Terapeutik melakukan kegiatan harian pada
1. Motivasi meningkatkan klien.
keretlibatan dalam suatu hubungan
2. Motivasi berinteraksi di
luar lingkunga ( mis. Jalan-jalan)
3. Berikan umpan balik
positif pada setiap peningkatan
kemampuan
Edukasi
1. Anjurkan berinteraksi
dengan orang lain secara bertahap
2. Anjurkan ikut serta dalam
kegiatan sosial dan
kemasyarakatan
3. Anjurkan berbagi
pengalaman dengan orang lain.
4. Latih bermain peran untuk
meningkatkan keterampilan
komunikasi
5. Latih mengekspresikan
marah dengan tepat.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
IMPLEMENTASI EVALUASI
Tanggal dan jam : 14 Januari 2021 pukul 09.00 Pukul 11.00
Data Pasien : S : (Pasien dan Keluarga)
- Klien mengatakan lebih nyaman menyendiri Pasien
- Saat berinteraksi klien kurang merespon perawat, dan 1. klien mengatakan tidak mau berkenalan dengan orang lain
2. klien mengatakan tidak tau keuntungan berinteraksi dengan orang
hanya sesakali ada kontak mata.
lain
- Klien mengatakan lebih suka ditempat tidur keluarga
1. keluarga mengatakan klien masih menarik diri dengan orang lain
2. keluarga mengatakan klien belum mau berinteraksi dengan orang
Data Keluarga : lain.
O:
- Keluarga mengatakan bahwa klien sukar berinteraksi
1. klien tampak menyendiri
dengan orang lain. 2. klien tidak nampak bergaul atau bersosialisasi dengan lingkungan
sekitarnya.
- Keluarga mengatakan selalu mensupport klien dan
3. Klien tidak bisa menyebutkan kembali keuntungan berinteraksi
berusaha selalu membuat klien mau berinteraksi dengan orang lain.
A: Masalah belum teratasi
dengan orang sekitar.
P : Pertahankan intervensi
SP Pasien
Diagnosa Keperawatan :
Observasi
GangguanPsikososial : Isolasi Sosial 1. Identifikasi kemampuan melakukan interaksi dengan
Tindakan Keperawatan (Sesuai SP) : orang lain
Strategi Pelaksanaan Pasien : 2. Identifikasi hambatan melakukan interaksi dengan orang
Observasi lain
1. Identifikasi kemampuan melakukan interaksi dengan Terapeutik
orang lain 1. Motivasi meningkatkan keretlibatan dalam suatu
Hasil : klien tampak terlihat menarik diri dari orang hubungan
lain. 2. Motivasi berinteraksi di luar lingkunga ( mis. Jalan-jalan)
2. Identifikasi hambatan melakukan interaksi dengan 3. Berikan umpan balik positif pada setiap peningkatan
orang lain. kemampuan
Hasil : klien merasa tidak percaya diri dengan dirinya Edukasi
Terapeutik 1. Anjurkan berinteraksi dengan orang lain secara bertahap
1. Motivasi meningkatkan keterlibatan dalam suatu 2. Anjurkan ikut serta dalam kegiatan sosial dan
hubungan. kemasyarakatan
Hasil : klien masih sukar dalam berkomunikasi 3. Anjurkan berbagi pengalaman dengan orang lain.
2. Motivasi berinteraksi di luar lingkungan ( mis. Jalan- 4. Latih bermain peran untuk meningkatkan keterampilan
jalan) komunikasi
Hasil : klien menolak keluar dari rumah, klien merasa 5. Latih mengekspresikan marah dengan tepat.
lebih nyaman di rumah. SP Keluarga
3. Berikan umpan balik positif pada setiap peningkatan Terapeutik
1. Diskusikan masalah yang dirasakan
kemampuan. dalam merawat pasien
Hasil : klien masih sukar melakukan kegiatan 2. Jelaskan pengertian tanda dan gejala
dan proses terjadinya isolasi social
Edukasi Edukasi
1. Anjurkan berinteraksi dengan orang lain secara 1. Anjurkan keluarga untuk tetap Bersama pasien
bertahap 2. Anjurkan keluarga selalu Latih 2 cara merawat dengan
Hasil : klien mulai berbicara dengan perawat berkenalan, berbicara saat melakukan kegiatan harian pada
meskipun masih canggung klien.
2. Anjurkan ikut serta dalam kegiatan sosial dan
kemasyarakatan
Hasil : klien hanya mengangguk dari apa yang di Nama Perawat
anjurkan perawat
3. Anjurkan berbagi pengalaman dengan orang lain
Hasil : klien mulai bisa berbicara dengan yang lain Mutmainna Haruna
meskipun masih sukar bercerita mengenai
pengalaman
4. Latih bermain peran untuk meningkatkan
keterampilan komunikasi.
Hasil : klien menerima apa yang diintruksikan dan
diajarkan perawat
5. Latih mengekspresikan marah dengan tepat.
Hasil : klien sedikit mengetahui cara mengontrol
marah.
Strategi Pelaksanaan Keluarga :
Terapeutik
1. Diskusikan masalah yang dirasakan
dalam merawat pasien.
Hasil : keluarga klien mengatakan hambatan dalam
merawat klien adalah klien sukar berinteraksi dengan
oran lain
2. Jelaskan pengertian tanda dan gejala
dan proses terjadinya isolasi social
Hasil : keluarga klien sedikit mulai memahami
tentang isolasi social
Edukasi
1. Anjurkan keluarga untuk tetap Bersama pasien
Hasil : keluarga selalu bersama klien
2. Anjurkan keluarga selalu Latih 2 cara merawat dengan
berkenalan, berbicara saat melakukan kegiatan
harian pada klien.
Hasil : keluarga klien kooperatif dan mau menerima
saran dari perawat.
IMPLEMENTASI EVALUASI
Tanggal dan jam : 15 Januari 2021 pukul 09.00 Pukul 11.00
Data Pasien : S : (Pasien dan Keluarga)
- Klien mengatakan lebih nyaman menyendiri Pasien
- Saat berinteraksi klien kurang merespon perawat, dan 1. klien mengatakan sudah mulai bisa berinteraksi dengan orang lain
2. klien mengatakan mulai paham keuntungan berinteraksi dengan
hanya sesakali ada kontak mata.
orang lain
- Klien mengatakan lebih suka ditempat tidur keluarga
1. keluarga mengatakan klien mulai mau diajak berinteraksi dengan
orang lain
Data Keluarga : 2. keluarga mengatakan klien sudah bisa berkenalan dengan 1 orang.
O:
- Keluarga mengatakan bahwa klien sukar berinteraksi
1. klien tampak mulai keluar kamar
dengan orang lain. 2. klien nampak mampu mengidentifikasi keuntungan berkenalan.
3. Klien Nampak bisa berkenalan dengan 1 orang.
- Keluarga mengatakan selalu mensupport klien dan
berusaha selalu membuat klien mau berinteraksi A: Masalah teratasi sebagian
dengan orang sekitar. P : Pertahankan intervensi
SP Pasien
Diagnosa Keperawatan : Observasi
1. Identifikasi kemampuan melakukan interaksi dengan
GangguanPsikososial : Isolasi Sosial
orang lain
Tindakan Keperawatan (Sesuai SP) : 2. Identifikasi hambatan melakukan interaksi dengan orang
Strategi Pelaksanaan Pasien : lain
Observasi Terapeutik
1. Identifikasi kemampuan melakukan interaksi dengan 1. Motivasi meningkatkan keretlibatan dalam suatu
orang lain hubungan
Hasil : klien tampak mulai terlihat berinteraksi 2. Motivasi berinteraksi di luar lingkunga ( mis. Jalan-jalan)
meskipun hanya 1 orang. 3. Berikan umpan balik positif pada setiap peningkatan
2. Identifikasi hambatan melakukan interaksi dengan kemampuan
orang lain. Edukasi
Hasil : klien merasa mulai percaya diri dengan dirinya 1. Anjurkan berinteraksi dengan orang lain secara bertahap
Terapeutik 2. Anjurkan ikut serta dalam kegiatan sosial dan
1. Motivasi meningkatkan keterlibatan dalam suatu kemasyarakatan
hubungan. 3. Anjurkan berbagi pengalaman dengan orang lain.
Hasil : klien masih sukar dalam berkomunikasi tetapi 4. Latih bermain peran untuk meningkatkan keterampilan
sudah mulai bisa berkomunikasi dengan satu orang. komunikasi
2. Motivasi berinteraksi di luar lingkungan ( mis. Jalan- 5. Latih mengekspresikan marah dengan tepat.
jalan) SP Keluarga
Hasil : klien masih menolak keluar dari rumah, dan Terapeutik
1. Diskusikan masalah yang dirasakan dalam merawat pasien
klien merasa lebih nyaman di rumah. 2. Jelaskan pengertian tanda dan gejala dan proses terjadinya isolasi
3. Berikan umpan balik positif pada setiap peningkatan social
Edukasi
kemampuan.
1. Anjurkan keluarga untuk tetap Bersama pasien
Hasil : klien mulai sedikit melakukan kegiatan
2. Anjurkan keluarga selalu Latih 2 cara merawat dengan
aktivitas di rumah.
berkenalan, berbicara saat melakukan kegiatan harian pada
Edukasi
klien.
1. Anjurkan berinteraksi dengan orang lain secara
bertahap
Hasil : klien mulai berbicara dengan perawat
meskipun masih canggung
2. Anjurkan ikut serta dalam kegiatan sosial dan Nama Perawat
kemasyarakatan
Hasil : klien hanya mengangguk dari apa yang di
anjurkan perawat Mutmainna Haruna
3. Anjurkan berbagi pengalaman dengan orang lain
Hasil : klien mulai bisa berbicara dengan yang lain
meskipun masih sukar bercerita mengenai
pengalaman
4. Latih bermain peran untuk meningkatkan
keterampilan komunikasi.
Hasil : klien menerima apa yang diintruksikan dan
diajarkan perawat
5. Latih mengekspresikan marah dengan tepat.
Hasil : klien sedikit mengetahui cara mengontrol
marah.
Strategi Pelaksanaan Keluarga :
Terapeutik
1. Diskusikan masalah yang dirasakan dalam merawat
pasien.
Hasil : keluarga klien mengatakan hambatan dalam
merawat klien adalah klien sukar berinteraksi dengan
oran lain
2. Jelaskan pengertian tanda dan gejala dan proses
terjadinya isolasi social
Hasil : keluarga klien sedikit mulai memahami
tentang isolasi social
Edukasi
1. Anjurkan keluarga untuk tetap Bersama pasien
Hasil : keluarga selalu bersama klien
2. Anjurkan keluarga selalu Latih 2 cara merawat dengan
berkenalan, berbicara saat melakukan kegiatan
harian pada klien.
Hasil : keluarga klien kooperatif dan mau menerima
saran dari perawat.
IMPLEMENTASI EVALUASI
Tanggal dan jam : 16 Januari 2021 pukul 09.00 Pukul 11.00
Data Pasien : S : (Pasien dan Keluarga)
- Klien mengatakan lebih nyaman menyendiri Pasien
- Saat berinteraksi klien kurang merespon perawat, dan 1. klien mengatakan sudah bisa berkenalan dengan orang lain
2. klien mengatakan sudah dapat mempraktekan berkenalan dengan
hanya sesakali ada kontak mata.
beberapa orang.
- Klien mengatakan lebih suka ditempat tidur keluarga
1. keluarga mengatakan klien sudah tidak menarik diri dengan orang
lain dan mulai berinteraksi dengan beberapa orang.
Data Keluarga : 2. keluarga mengatakan klien sudah mau berinteraksi dengan orang
sekitar.
- Keluarga mengatakan bahwa klien sukar berinteraksi
O:
dengan orang lain. 1. klien tampak mulai berinteraksi dengan beberapa orang
2. klien nampak bergaul atau bersosialisasi dengan lingkungan
- Keluarga mengatakan selalu mensupport klien dan
sekitarnya.
berusaha selalu membuat klien mau berinteraksi 3. Klien bisa menyebutkan kembali keuntungan berinteraksi dengan
orang lain.
dengan orang sekitar.
A: Masalah teratasi sebagian
P : Pertahankan intervensi
Diagnosa Keperawatan :
SP Pasien
GangguanPsikososial : Isolasi Sosial Observasi
1. Identifikasi kemampuan melakukan interaksi dengan
Tindakan Keperawatan (Sesuai SP) :
orang lain
Strategi Pelaksanaan Pasien :
2. Identifikasi hambatan melakukan interaksi dengan orang
Observasi
lain
1. Identifikasi kemampuan melakukan interaksi dengan
Terapeutik
orang lain
Hasil : klien tampak terlihat sudah mulai tidak 1. Motivasi meningkatkan keretlibatan dalam suatu
menarik diri dari orang lain. hubungan
2. Identifikasi hambatan melakukan interaksi dengan 2. Motivasi berinteraksi di luar lingkunga ( mis. Jalan-jalan)
orang lain. 3. Berikan umpan balik positif pada setiap peningkatan
Hasil : klien mulai nampak percaya diri dengan kemampuan
dirinya Edukasi
Terapeutik 1. Anjurkan berinteraksi dengan orang lain secara bertahap
1. Motivasi meningkatkan keterlibatan dalam suatu 2. Anjurkan ikut serta dalam kegiatan sosial dan
hubungan. kemasyarakatan
Hasil : klien sudah mulai berkomunikasi dengan 3. Anjurkan berbagi pengalaman dengan orang lain.
orang lain 4. Latih bermain peran untuk meningkatkan keterampilan
2. Motivasi berinteraksi di luar lingkungan ( mis. Jalan- komunikasi
jalan) 5. Latih mengekspresikan marah dengan tepat.
Hasil : klien mau dia ajak keluar dari rumah. SP Keluarga
3. Berikan umpan balik positif pada setiap peningkatan Terapeutik
1. Diskusikan masalah yang dirasakan dalam merawat pasien
kemampuan. 2. Jelaskan pengertian tanda dan gejala dan proses terjadinya isolasi
Hasil : klien klien terlihat senang diberi pujian social
Edukasi
Edukasi
1. Anjurkan keluarga untuk tetap Bersama pasien
1. Anjurkan berinteraksi dengan orang lain secara
2. Anjurkan keluarga selalu Latih 2 cara merawat dengan
bertahap
berkenalan, berbicara saat melakukan kegiatan harian pada
Hasil : klien mulai berinteraksi dengan orang lain.
klien.
2. Anjurkan ikut serta dalam kegiatan sosial dan
kemasyarakatan
Hasil : klien mulai berinteraksi dengan lingkungan
sekitar.
3. Anjurkan berbagi pengalaman dengan orang lain Nama Perawat
Hasil : klien mulai sedikit bercerita dengan yang lain
mengenai pengalamannya.
4. Latih bermain peran untuk meningkatkan Mutmainna Haruna
keterampilan komunikasi.
Hasil : klien menerima apa yang diintruksikan dan
diajarkan perawat
5. Latih mengekspresikan marah dengan tepat.
Hasil : klien sudah paham mengetahui cara
mengontrol marah.
Strategi Pelaksanaan Keluarga :
Terapeutik
1. Diskusikan masalah yang dirasakan
dalam merawat pasien.
Hasil : keluarga klien mengatakan bahwa klien saat
ini sudah mulai mau berinteraksi dengan oran lain.
2. Jelaskan pengertian tanda dan gejala
dan proses terjadinya isolasi social
Hasil : keluarga klien sudah memahami tentang
isolasi sosial
Edukasi
1. Anjurkan keluarga untuk tetap Bersama pasien
Hasil : keluarga selalu bersama klien
2. Anjurkan keluarga selalu Latih 2 cara merawat
dengan
berkenalan, berbicara saat melakukan kegiatan
harian pada klien.
Hasil : keluarga klien kooperatif dan mau menerima
saran dari perawat.

Anda mungkin juga menyukai