Oleh :
Mutmainna Haruna
(14420192159)
INFORMASI UMUM
Nama: Tn. R Usia: 18 tahun
Tanggal Lahir: 10 Juli 1993 Jenis Kelamin: L
Suku Bangsa: Jawa Tgl. Masuk: 12 September 2011
Waktu: 12.45 WIB Dari: Pangkep
Sumber informasi: Pasien
Tgl. Pengkajian: 22 Maret 2020 Waktu Pengkajian: 13.00 WITA
RIWAYAT KEPERAWATAN
SMRS kecelakaan lalu lintas dengan mekanisme trauma tabrakan dengan motor lain sehingga
membentur tiang reklame. Setelah dilakukan rontgen didapatkan hasil fraktur femur tertutup
dekstra.
AKTIVITAS/ISTIRAHAT
Gejala (Subjektif):
Pekerjaan: Pelajar kelas 3 STM jurusan otomotif
Aktivitas/hobi: Bermain bola
Keterbatasan karena penyakit: ADL di tempat tidur karena terpasang skin traksi 4 kg
Tidur: lamanya: 7 jam/malam. Tidur siang: 3 jam
Alat bantu: tidak ada
Insomnia: sedikit
Tanda (Objektif):
Respon terhadap aktivitas yang terobservasi: pasien merasa handphone sebagai hiburan
akibat imobilisasi
Status mental: sadar/aktif, GCS: 15, pusing: tidak ada pada pengkajian hari pertama
Pengkajian neuromuskular: massa/tonus otot: sebanding/tegap secara bilateral
Postur: tegap
Rentang gerak: sempurna, kecuali pada tungkai yang fraktur hanya bisa menggerakkan jari
kaki.
Kekuatan otot:
5555 5555
fraktur 5555
Tremor: tidak
Kekuatan: sama pada 3 ekstremitas
SIRKULASI
Gejala (Subjektif):
Riwayat tentang hipertensi, masalah jantung, demam rematik, flebitis: tidak ada
Ekstremitas: tidak kebas/kesemutan. Pasien mengatakan balutan skin traksi tidak terlalu
kuat (kencang) atau biasa saja.
Batuk: tidak
Perubahan frekuensi/jumlah urin: tidak
Tanda (Objektif):
TD =100/70; Nadi radialis: 88x/menit,kualitas kuat, irama teratur, nadi distal teraba kuat
dan teratur
Konjungtiva: merah muda; sklera: unicteric
Edema mata kaki/kaki: ada dan warna kulit agak pucat pada pengkajian hari pertama
CRT < 3 detik, namun pada ekstremitas yang terpasang skin traksi CRT 3 detik dan tidak
ada pitting edema
Ekstremitas tidak teraba dingin
Kuku jari tangan dan kaki: panjang dan agak kotor, melengkung baik dan tidak terjadi
penebalan, punggung kuku berwarna merah
Penyebaran dan kualitas rambut: rambut kasar sampai mata kaki
Membran mukosa lembab berwarna pink dan bibir agak kering
Tanda Homan’s dan varises tidak ada
INTEGRITAS EGO
Gejala (Subjektif):
Pasien mengatakan tidak stres, namun jika terjadi stres biasanya pasien hanya diam saja.
Masalah finansial: pasien menggunakan BPJS
Status hubungan: belum menikah
Faktor-faktor budaya: masih menggunakan adat Bugis
Agama: Islam
Gaya hidup: kelas menengah
Perasaan-perasaan: ingin sembuh dan bersekolah kembali
Lain-lain: belum ada teman yang menjenguk, hanya bos di bengkel saja
Tanda (Objektif):
Status emosi: tenang
Respon psikologis yang diamati: pasien optimis dengan pengobatan yang diberikan, sedikit
cemas namun berharap akan segera sembuh setelah operasi
ELIMINASI
Gejala (Subjektif):
Pasien mengatakan BAB baru sekali selama masuk rumah sakit yaitu tgl 21 Maret 2020.
Karakteristik feses: padat berwarna coklat
Perdarahan,hemoroid, konstipasi, diare dan penggunaan laksatif: negatif
Pasien mengatakan BAK biasanya >3x dalam sehari dengan menggunakan pispot, namun
saat berkemih agak sedikit nyeri, BAK tidak ditahan dan keluarnya lancar. Warna urin
kuning.
Riwayat penyakit ginjal/ kandung kemih: tidak ada
Penggunaan diuretik: negatif
Tanda (Objektif):
Nyeri tekan abdomen: tidak. Lembek/keras: lembek
Teraba massa: tidak ada
Bising usus: aktif pada keempat kuadran
MAKANAN/CAIRAN
Gejala (Subjektif):
Diet biasa: nasi, lauk, sayur, buah. Pasien tidak suka minum susu
Pasien tidak mengalami penurunan nafsu makan dan makan 3x sehari
Tidak terdapat nyeri pada ulu hati dan tidak muntah
Tidak mengalami kesulitan mengunyah atau menelan
Tidak mengalami alergi/intoleransi makanan
Tidak menggunakan diuretik
Tanda (Objektif):
TB= 165cm, BB= 53 kg
Turgor kulit baik
Membran mukosa lembab
Bentuk tubuh tinggi dan tidak gemuk
Tidak ada pembesaran tiroid, hernia/massa, dan halitosis
Kondisi gigi/gusi: baik, tidak terdapat cairan dan perdarahan
Tidak terdapat asites dan distensi vena jugularis
Lidah bersih dan tidak kotor
Bising usus: normal (8x/menit saat pengkajian pertama)
Bunyi napas: vesikuler pada seluruh lapang paru
HIGIENE
Gejala (Subjektif):
ADLpartial care: mandi dua kali sehari dibantu oleh ayah, toileting di atas tempat tidur
menggunakan pispot dan bedpan
Tanda (Objektif):
Penampilan umum: bersih, rambut agak panjang
Cara berpakaian: menggunakan baju kaos dan celana pendek yang bersih
Oral hygiene baik, gigi pasien terlihat bersih
Tidak terdapat bau badan
Kondisi kulit kepala bersih, tidak terdapat kotoran atau pun kutu
NEUROSENSORI
Gejala (Subjektif):
Pasien tidak merasa sakit kepala atau pusing
Tidak terasa kesemutan
Mata mampu melihat dengan baik
Telinga mampu mendengar dengan baik: kiri dan kanan
Tanda (Objektif):
Hidung tidak terdapat epistaksis, indera penciuman tidak ada masalah
Status mental: sadar, terorientasi terhadap waktu, tempat, dan orang
Afek: perhatian dan kooperatif
Memori yang lama dan baru: jelas dan utuh
Bicara: jelas/ koheren
Reaksi pupil: positif (Ka/Ki)
Tidak menggunakan alat bantu dengar, tidak menggunakan kaca mata atau kontak lensa
Genggaman tangan/lepas Ka/Ki: kuat/sama
NYERI/KETIDAKNYAMANAN
Gejala (Subjektif):
Lokasi: femur dekstra
Intensitas (0-10): 3, kualitas: sakit tumpul
Frekuensi/lamanya: nyeri jika ditekan atau digerakkan
Penjalaran: negatif
Cara mengatasi: tidak menggerakan ekstremitas yang sakit
Tanda (Objektif):
Wajah mengerut saat femur ditekan
Menjaga area yang sakit: pasien tidak menekan bagian yang nyeri
Penyempitan fokus: negatif
Respon emosi: menerima dan berusaha untuk sembuh
PERNAPASAN
Gejala (Subjektif):
Dispnea: -0-. Batuk: -0-. Emfisema: -0-. Bronkitis: -0-. Asma: -0-. Tuberkulosis: -0-.
Perokok: filter, 2-3 batang/hari. Selama di RS merokok 1 batang, diberikan oleh orang
yang menjenguknya
Penggunaan alat bantu pernapasan: -0-.
Tanda (Objektif):
Frekuensi pernapasan: 16x/menit. Kedalaman: baik. Simetri: sama, bilateral. Irama: teratur
Tidak menggunakan otot-otot assesori
Tidak terdapat napas cuping hidung
Auskultasi: vesikuler pada seluruh lapang paru
Sianosis: -0-. Jari tubuh: -0-.
Karakteristik sputum: tidak ada
Fungsi mental/kegelisahan: sadar/terorientasi/rileks
KEAMANAN
Gejala (Subjektif):
Alergi: -0-. Transfusi darah: -0-.
Penyakit hubungan seksual: tidak ada
Fraktur/ dislokasi: femur dekstra, 2011, jatuh dari motor
Tidak ada masalah punggung
Tidak ada gangguan penglihatan dan pendengaran
Tanda (Objektif):
Suhu tubuh: 37,10C aksila.
Integritas kulit: terdapat luka lecet yang sudah mengering di tangan dan kaki pasca
kecelakaan
Kemerahan: -0-. Memar: -0-. Lumpuh: -0-. Ulserasi: -0-.
Kekuatan (umum): sama pada semua ekstremitas. Tonus otot: keras
Rentang gerak: baik, kecuali pada kaki dekstra karena terpasang skin traksi
Parestesial/paralisis: -0-.
SEKSUALITAS
Gejala (Subjektif): Pasien mengeluh agak nyeri saat berkemih
INTERAKSI SOSIAL
Gejala (Subjektif):
Status perkawinan: belum kawin
Pasien tinggal dengan ayah dan adik. Ibu pasien tinggal di Jawa
Tanda (Objektif):
Bicara jelas, dapat dimengerti
Komunikasi verbal/nonverbal dengan keluarga/orang terdekat: sering berbicara dengan
ayah memandang matanya; postur rileks
Pola interaksi keluarga: ayah duduk di samping tempat tidur. Ayah datang ke RS pada
sore hari setelah pulang kerja
PENYULUHAN/PEMBELAJARAN
Gejala (Subjektif):
Bahasa dominan (khusus): Bugis. Melek huruf: ya
Tingkat pendidikan: SMA
Ketidakmampuan belajar (khusus): tidak ada
Keyakinan tentang kesehatan/ yang dijalankan: bila sakit, biasanya menggunakan obat
warung.
Faktor risiko keluarga/hubungan: ibu asma (alergi debu)
Obat yang diresepkan pre-op: injeksi ketorolac 2x30 g, PO ceftriaxon tablet 2x1 gr
Obat yang diresepkan post-op ORIF plate screw: injeksi ketorolac 2x30 mg, injeksi
ceftriaxon tablet 2x1 gr, injeksi ranitidin 2x1 amp
Obat tanpa resep: obat-obat bebas: tidak ada
Obat-obat jalanan: tidak dikaji
Diagnosa saat masuk: fraktur femur tertutup dekstra
Harapan pasien terhadap perawatan: bisa masuk sekolah kembali secepatnya
Hasil X-Ray:
KLASIFIKASI DAT A
ANALISA DATA
II DS : Diskontuinitas tulang
- Klien mengatakan nyeri
↓
jika ditekan atau digerakkan
Perubahan jaringan sekitar
- Pasien mengatakan agak
sulit beraktivitas seperti ↓
biasa karena mengalami Kerusakan fragmen tulang
fraktur
↓
DO : Gangguan mobilitas
Deformitas tulang
- Tedapat fraktur post op berhubungan dengan
pada femer dextra. ↓ gangguan
- Kekuatan otot : Pasien Gangguan fungsi ekstremitas muskuloskeletal
↓
Terapi dengan pemasangan plate
screw
↓
Resiko infeksi
DIAGNOSA KEPERAWATAN
RENCANA
Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Rasional
NO DX Keperawatan
Setelah dilakukan proses 1. Kaji karakteristik nyeri 1. Untuk membantu mengkaji
keperawatan selama 3x24 jam kebutuhan intervensi, dapat
diharapkan nyeri berkurang mengidentifikasikan
atau hilang dengan kriteria: terjadinya komplikasi
1. Memperlihatkan 2. Pantau tanda-tanda vital 2. Perubahan frekuensi
pengendalian nyeri jantung atau tekanan darah
2. Menunjukkan tingkat nyeri menunjukkan bahwa pasien
3. Memperlihatkan teknik mengalami nyeri
relaksasi secara individual 3. Berikan posisi nyaman 3. Duduk tinggi
yang efektif untuk (semi fowler) memungkinkan ekspansi
mencapai kenyamanan paru dan memudahkan
4. Melaporkan pola tidur yang pernafasan
baik 4. Ajarkan latihan nafas 4. Untuk meningkatkan
5. Melaporkan kemampuan dalam ventilitas maksimal dan
untuk mempertahankan oksigenasi
I Nyeri Akut b&d agen cedera perfoma peran dan 5. Ajarkan distraksi relaksasi 5. Untuk meningkatkan
fisik hubungan interpersonal kemampuan koping pasien
terhadap nyeri
6. Kolaborasi pemberian 6. Untuk meredakan nyeri
obat analgetik
Setelah dilakukan proses 1. Kaji respon emosi, sosial, 1. Untuk menetap kemampuan
keperawatan selama 3x24 jam dan spiritual terhadap atau kebutuhan pasien dan
diharapkan pasien aktivitas memudahkan pilihan
menunjukkan penghematan 2. Kaji penyebab kelemahan intervens
energi, dengan kriteria hasil: 3. Kaji tanda-tanda vital 2. Untuk menentukan
1. Mencapai mobilitas di 4. Pantau asupan nutrisi intervensi yang tepat
tempat tidur, yang 5. Ciptakan lingkungan yang 3. Untuk mengetahui
dibuktikan oleh pengaturan nyaman perubahan yang terjadi pada
posisi tubuh, kemauan 6. Bantu aktivitas pasien pasien yaitu respon
sendiri, gerakan sesuai kemampuan pasien automatik meliputi
terkoordinasi, pergerakan 7. Kolaborasi dengan ahli perubahan tekanan darah,
sendi aktif, dan mobilitas gizi nadi, pernafasan, dan suhu
yang memuaskan berhubungan dengan
2. Mendemonstrasikan keluhan kelemahan tubuh
mobilitas, yang dibuktikan karena berpengaruh pada
oleh indikator (1-10) aktivitas tubuh
3. Melakukan rentang 4. Untuk memastikan
II Gangguan mobilitas b/d pegerakan penuh seluuruh keadekuatan sumber-
gangguan muskuloskeletal sendi sumber energi
4. Berbalik sendiri di tempat 5. Lingkungan yang nyaman
tidur atau memerlukan dapat menurunkan reaksi
bantuan pada tingkat yang terhadap stimulasi dari luar
realistis dan meningkatkan relaksasi
5. Meminta bantuan reposisi sehingga pasien dapat
sesuai dengan kebutuhan beristirahat dengan nyaman
6. Untuk meminimalkan
kelelahan dan membantu
keseimbangan suplai dan
kebutuhan oksigen
7. Untuk merencanakan
makanan, untuk
meningkatkan asupan
makanan yang tinggi energi
III Resiko tinggi infeksi Setelah dilakukan proses 1. Kaji tanda-tanda infeksi 1. Untuk mengetahui adanya
berhubungan dengan post keperawatan selama 3x24 jam tanda-tanda infeksi
operasi ORIF plate screw diharapkan tidak terjadi resiko 2. Pantau tanda-tanda vital 2. Perubahan frekuensi
infeksi dengan kriteria hasil: jantung atau tekanan darah
1. Faktor infeksi akan hilang, menunjukkan bahwa pasien
dibuktikan oleh mengalami nyeri
pengendalian risiko 3. Berikan lingkungan yang 3. Untuk meminimalkan
komunitas, keparahan bersih dan nyaman terjadinya infeksi
infeksi, pengendalian 4. Kolaborasi pemberian 4. Untuk membantu
resiko, dan penyembuhan obat antibiotik mengurangi terjadinya
luka infeksi
2. Terbebas dari tanda dan
gejala infeksi
3. Memperlihatkan hygiene
personal yag adekuat
4. Menggambarkan faktor
yang menunjang penularan
infeksi
5. Kadar sel darah puti
membaik.
P : Lanjutkan Intervensi
Gangguan mobilitas b/d 09.00 1. Kaji respon emosi, sosial, DS : Pasien mengatakan masih
gangguan muskuloskeletal dan spiritual terhadap belum bisa mandi dan aktivitas
aktivitas lainnya dibantu keluarga.
09.05 2. Kaji penyebab kelemahan DO : Klien masih tampak d bantu
09.15 3. Kaji tanda-tanda vital oleh keluarga dalam hal aktivitas
09.30 4. Pantau asupan nutrisi klien
09.30 5. Ciptakan lingkungan yang TD : 100/70
nyaman N : 88x/i
09.45 6. Bantu aktivitas pasien S : 37°C
sesuai kemampuan pasien
11.30 7. Kolaborasi dengan ahli gizi A : Masalah Belum Teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
Resiko tinggi infeksi 09.30 1. Kaji tanda-tanda infeksi DS : -
berhubungan dengan post 09.15 2. Pantau tanda-tanda vital DO : kondisi luka post op
operasi ORIF plate screw 3. Berikan lingkungan yang memerah terlihat Leukosit 22.100
bersih dan nyaman ᶾ /μL
12.00 4. Kolaborasi pemberian obat TD : 100/70
antibiotik N : 88x/i
37,1°c
Pemberian ceftriaxone 2x1 gr
P : Lanjutkan Intervensi