Kesehatan mental merupakan kondisi kesehatan jiwa dan batin
seseorang. Kesehatan mental dikatakan baik ketika batin kita berada dalam keadaan tentram dan tenang, di mana kita mampu menerima diri dan menghargai orang lain yang ada di sekitar.
Kesehatan mental di Indonesia mencatat lebih dari 19 juta penduduk
berusia di atas 15 tahun mengalami gangguan mental emosional. Seperti fobia social, gangguan cemas, depresi, gangguan perilaku, trauma, serta gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktif. Menurut beberapa riset, Generasi Muda Indonesia ternyata tengah berada di dalam darurat kesehatan mental.
Beberapa situasi yang memicu remaja Indonesia rentan terkena
gangguan mental adalah masalah keluarga persoalan teman sebaya dan stress personal. Melihat dari kehidupan para remaja sekarang, mereka hanya perlu diperhatikan lebih. Seringkali diantara mereka membagi luka melalui media sosial dengan tujuan mendapat simpati dari orang lain, karena secara nyata, ia tidak memiliki ruang pribadi dan tokoh baik yang siap menjadi pendengar. Orang tua yang terkesan memerintah, orang di sekitar yang meremehkan, dan kekurangan diri yang menjadi pembeda dengan orang lain.
Beberapa penelitian kesehatan mental juga mengatakan bahwa media
sosial adalah alasan terbesar dari rusaknya mental remaja Indonesia. Media sosial sering dianggap memberikan dampak negatif pada remaja. Penggunaan media sosial dinilai memiliki risiko terhadap penyimpangan psikososial remaja, seperti penghargaan diri, gambaran tubuh ideal, dan identitas remaja. Selain itu, media sosial juga berkaitan dengan isu mengenai perundungan dunia maya.
Meskipun banyak penelitian yang menunjang adanya hubungan antara
penggunaan media sosial dan kesehatan mental remaja, banyak penelitian lain menunjukkan hasil sebaliknya dan menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara kedua variabel tersebut.
Namun dibalik itu semua, sosial media jika tidak digunakan dengan bijak
dapat memberikan efek negatif bagi kesehatan termasuk kesehatan mental mulai dari rasa cemas, kurang percaya diri ataukah membanding- bandingkan diri dengan pencapaian orang lain yang ujung-ujungnya bisa menimbulkan depresi.