Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN RESUME

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA DENGAN MASALAH


KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL ANSIETAS PADA Ny.K DI MADURA

DISUSUN:
USWATUN HASANAH
1120020064

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
2020
1. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny.K
Alamat : Dsn Lok Polok Trogan Klampis
Agama : Islam
Status Perkawinan : Janda
Peran dalam keluarga : Ibu
Pekerjaan :-

2. KELUHAN UTAMA
Kelien takut apabila ditinggal sendiri
Masalah Keperawatan : Ansietas

3. RIWAYAT PENYAKIT SEBELUMNYA


Klien tidak pernah mengalami gangguan jiwa sebelumnya
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan

4. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG (KRONOLOGIS)


Keluarga mengatakan Ny.K selalu takut apabila ditinggal sendiri di rumah,
jika anaknya keluar atau ke rumah tetangganya cucunya tidak boleh keluar
rumah, begitupun sebaliknya jika cucunya ada keperluan atau keluar anaknya
yang ada di luar rumah atau dirumah tetangganya disuruh pulang karena Ny.K
tidak mau sendiri sedangkan Ny.K sendiri tidak bisa bermain atau ke rumah
tetangga dikarenakan Ny.K tidak bisa berjalan seperti biasa Ny.K berjalan
dengan menggunakan tongkat dan selalu mengeluh sakit pada lututnya apabila
dibawa berjalan jauh, jika ditinggal sendiri Ny.K takut meninggal tidak
ditemu orang dikarenakan di desa nya banyak orang meninggal tiba-tiba, tidak
sakit tiba-tiba meninggal.
Masalah Keperawatan : Ansietas, Gangguan Citra Tubuh, Halusinasi,
Ketidakberdayaan

5. STATUS MENTAL
a. Keadaan Umum
Tanda-tanda vital
TD: 140/70 mmHg, N: 83x/menit, S: 36,5oC, RR: 24x/menit
Antopometri
TB: 155 kg, BB: 50 kg
Kemampuan pergerakan sendiri terbatas, klien pernah mengalami stroke
ringan pada bagian kanan dan juga kiri, akan tetapi sekarang klien sudah
bisa berjalan sendiri meskipun dengan menggunakan tongkat
Masalah Keperawatan : Risiko Jatuh
b. Penampilan
Penampilan klien rapi, baju bersih
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan
c. Kesadaran
Tingkat kesadaran klien baik, klien mampu mengenal pagi, siang, sore, dan
malam, klien mampu mengetahui bahwa ia sedang berada dirumah dan
klien dapat mengerti nama orang disekelilingnya.
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan
d. Pembicaraan
Pembicaraan klien baik, klien menjawab sesuai dengan pertanyaan
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan

6. KEADAAN AFEK
Dari hasil observasi afek yang ditunjukkan klien sesuai dengan stimulus yang
diberikan
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan

7. PROSES BERFIKIR
Saat diberi pertanyaan Ny.K menjawab pertanyaan sesuai dengan topik dan
tidak berbelit-belit
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan

8. PERSEPSI
Ny.K mengalami halusinasi
Masalah Keperawatan : Halusinasi

9. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN


a. Ansietas
b. Halusinasi
c. Gangguan citra tubuh
d. Ketidakberdayaan
e. Risiko jatuh

10. POHON MASALAH

Halusinasi
Effect

Ansietas
Core Problem

Ketidakberdayaan
Risiko Jatuh
Causa

Gangguan Citra Tubuh

11. DIAGNOSA KEPERAWATAN


No. Data Masalah
1. DS: Ny.K takut apabila ditinggal sendiri Ansietas
di rumahnya, dan takut apabila meninggal Kategori: Psikologis
tidak ditemu orang Subkategori: Integritas
DO: Ego
a. Gelisah Kode: D.0080
b. TTV Definisi:
 TD: 140/70 mmHg Kondisi emosi dan
 N: 83x/menit pengalaman subyektif
 S: 36,5oC individu terhadap

 RR: 24x/menit objek yang tidak jelas


dan spesifik akibat
antisipasi bahay yang
memungkinkan
individu melakukan
tindakan untuk
menghadapi ancaman

12. RENCANA TINDAKAN


a. Tujuan umum
Klien mampu mengurangi dan mengontrol kecemasannya
b. Tujuan khusus
1. Klien dapat membina hubungan saling percaya
2. Klien dapat melakukan latihan relaksasi napas dalam dan tehnik
relaksasi otot untuk mengatasi ansietasnya
3. Klien dapat melakukan tehnik relaksasi lima jari untuk mengatasi
ansietasnya
4. Klien dapat melakukan pendekatan spiritual untuk mengatasi
ansietasnya
5. Keluarga dapat menyebutkan pengertian ansietas, tanda dan gejala
ansietas, penyebab ansietas
6. Keluarga dapat mengerti dan mendemonstrasikan pengalihan situasi
dengan cara melakukan latihan relaksasi seperti relaksasi napas dalam,
relaksasi otot, dan relaksasi tehnik lima jari
7. Keluarga dapat mengerti perilaku klien yang perlu dirujuk dan
bagaimana merujuk klien
Diagnosa Perencanaan
Keperawatan
Ansietas Kriteria Evaluasi Intervensi
1. Ada kontak mata SP 1 PASIEN
2. Mau menjawab salam 1. Membina hubungan
3. Klien mau duduk saling percaya
berdampingan 2. Menyebutkan
4. Klien mau penyebab ansietas
mengutarakan isi 3. Menyebutkan situasi
perasaan yang menyertai
ansietas
4. Menyebutkan perilaku
terkait ansietas
5. Melakukan tehnik
pengalihan situasi
(pengalihan ansietas)
1. Klien mau melakukan SP 2 PASIEN
latihan relaksasi napas 1. Mengajarkan kepada
dalam dan tehnik klien melakukan
relaksasi otot untuk latihan relaksasi napas
mengatasi ansietasnya dalam dan tehnik
relaksasi otot
1. Klien mau melakukan SP 3 PASIEN
tehnik relaksasi lima 1. Mengejarkan kepada
jari untuk mengatasi klien melakukan tehnik
ansietasnya relaksasi lima jari
1. Klien mau melakukan SP 4 PASIEN
pendekatan spiritual 1. Mengajarkan klien
seperti mengaji, shalat melakukan pendekatan
dan berdzikir spiritual
1. Keluarga dapat SP 1 KELUARGA
membina hubungan 1. Menjelaskan
saling percaya pengertian ansietas,
2. Keluarga dapat tanda dan gejala
menyebutkan ansietas, penyebab
pengertian ansietas, ansietas
tanda dan gejala
ansietas, penyebab
ansietas
1. Keluarga klien dapat SP 2 KELUARGA
mengerti dan 1. Mengajarkan cara
mendemonstrasikan merawat klien dengan
pengalihan situasi pengalihan situasi
kepada klien dengan dengan cara
cara melakukan latihan melakukan latihan
relaksasi seperti relaksasi seperti
relaksasi napas dalam, relaksasi napas dalam,
relaksasi otot, dan relaksasi otot, dan
relaksasi tehnik lima relaksasi tehnik lima
jari jari
1. Keluarga dapat SP 3 KELUARGA
mengerti perilaku klien 1. Diskusikan dengan
yang perlu dirujuk dan keluarga perilaku klien
bagaimana merujuk yang perlu dirujuk dan
klien bagaimana merujuk
klien

13. TINDAKAN KEPERAWATAN


Tanggal/Jam Tindakan Keperawatan Paraf

U
30-12-2020 SP 1 PASIEN
16.00 WIB 1. Menyapa klien dengan ramah
2. Memperkenalkan diri dengan sopan
3. Menanyakan nama lengkap dan nama
yang disukai klien
4. Mengobservasi atau menanyakan
penyebab dan situasi yang menyertai
ansietas
5. Melakukan tehnik pengalihan situasi
(pengalihan ansietas)
R: Klien kooperatif dan klien mau
menceritakan masalah ansietasnya

U
30-12-2020 SP 2 PASIEN
16.30 WIB 1. Mengajarkan kepada klien melakukan
latihan relaksasi napas dalam dan tehnik
relaksasi otot
R: Klien mendengarkan dengan baik dan
klien mau memperaktekkannya

U
31-12-2020 SP 3 PASIEN
15.00 WIB 1. Mengejarkan kepada klien melakukan
tehnik relaksasi lima jari
R: Klien mendengarkan dengan baik dan
klien mau memperaktekkannya

U
31-12-2020 SP 4 PASIEN
15.15 WIB 1. Mengajarkan klien melakukan
pendekatan spiritual seperti shalat dan
mengaji, dan berdzikir
R: Klien mendengarkan dengan baik dan
klien mau memperaktekkannya

U
31-12-2020 SP 1 KELUARGA
15.45 WIB 1. Menjelaskan pengertian ansietas, tanda
dan gejala ansietas, penyebab ansietas
pada keluarga klien
R: Keluarga klien kooperatif dan mau
mendengarkan dengan baik

U
31-12-2020 SP 2 KELUARGA
15.55 WIB 1. Mengajarkan keluarga klien cara
merawat klien dengan pengalihan situasi
dengan cara melakukan latihan relaksasi
seperti relaksasi napas dalam, relaksasi
otot, dan relaksasi tehnik lima jari
R: Keluarga klien mendengarkan dan
mau mengikuti arahan dengan baik

U
31-12-2020 SP 3 KELUARGA
16.15 WIB 1. Mendiskusikan dengan keluarga perilaku
klien yang perlu dirujuk, misal dengan
ansietas nya yang tinggi bisa
menimbulkan kesehatannya menurun
dan bagaimana merujuk klien

14. TERAPI
a. Memberikan terapi relaksasi napas dalam
15. EVALUASI
Tanggal/Jam Evaluasi Paraf

U
30-12-2020 SOAP SP 1 PASIEN
16.00 WIB S:
a. Klien menjawab salam
b. Klien menyebutkan nama
O:
a. Tampak ekspresi wajah klien
bersahabat
b. Ada kontak mata
c. Klien bersedia duduk berhadapan
A : Masalah teratasi
P : Lakukan rencana tindakan selanjutnya

U
30-12-2020 SOAP SP 2 PASIEN
16.30 WIB S : Klien sudah mampu melakukan
pengalihan situasi dengan cara melakukan
latihan relaksasi napas dalam dan tehnik
relaksasi otot, dan klien mengatakan sudah
merasa tenang
O : Klien tampak tenang
A : Masalah teratasi
P : Lakukan rencana tindakan selanjutnya

U
31-12-2020 SOAP SP 3 PASIEN
15.00 WIB S : Klien sudah mampu melakukan
pengalihan situasi dengan cara melakukan
tehnik relaksasi lima jari, dan klien
mengatakan sudah merasa tenang
O : Klien tampak tenang
A : Masalah teratasi
P : Lakukan rencana tindakan selanjutnya

U
31-12-2020 SOAP SP 4 PASIEN
15.15 WIB S : Klien sudah mampu melakukan
pengalihan situasi dengan cara melakukan
pendekatan spiritual seperti shalat dan
mengaji, dan berdzikir dan klien
mengatakan sudah merasa tenang
O : Klien tampak tenang
A : Masalah teratasi
P : Lakukan rencana tindakan selanjutnya

U
31-12-2020 SOAP SP 1 KELUARGA
15.45 WIB S : Keluarga klien mengatakan mengerti
tentang pengertian ansietas, tanda dan
gejala ansietas, penyebab ansietas
O : Keluarga klien tampak mengerti
A : Masalah teratasi
P : Lakukan rencana tindakan selanjutnya
U
31-12-2020 SOAP SP 2 KELUARGA
15.55 WIB S : Keluarga klien mengatakan mengerti
tentang cara merawat klien dengan
pengalihan situasi dengan cara melakukan
latihan relaksasi seperti relaksasi napas
dalam, relaksasi otot, dan relaksasi tehnik
lima jari
O : Keluarga klien tampak mengerti
A : Masalah teratasi
P : Lakukan rencana tindakan selanjutnya

U
31-12-2020 SOAP SP 3 KELUARGA
16.15 WIB S : Keluarga klien mengatakan mengerti
tentang perilaku klien yang perlu dirujuk,
cara menujuk klien
O : Keluarga klien tampak mengerti
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
SATUAN ACARA PEYULUHAN (SAP)

ANSIETAS

Pokok Bahasan : Ansietas

Sasaran : Keluarga Ny.K

Tempat : Rumah keluarga Ny.K

Hari/ Tanggal : Kamis, 31 Desember 2020

Waktu : 15 Menit

Metode : Ceramah dan Tanya Jawab

Penyuluh : Uswatun Hasanah

A. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah diberikan penyuluhan 15 menit, keluarga Ny.K diharapkan dapat
memahami tentang ansietas
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan keluarga Ny.K mampu memahami tentang:
a. Menjelaskan pengertian ansietas
b. Memahami tanda dan gejala ansietas
c. Memahami penyebab ansietas
d. Menjelaskan penanganan/perawatan klien dengan ansietas
3. Sasaran
Keluarga Ny.K di dusun lok polok Trogan Klampis Bangkalan
4. Metode Pembelajaran
Ceramah dan tanya jawab

5. MEDIA
Leaflet

6. Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan
Tahap Waktu Kegiatan Penyuluh
Sasaran
Pendahuluan 3 menit 1. Memberi salam 1.Menjawab salam
2. Memperkenalkan 2. Mendengarkan
diri memperhatikan
3. Menjelaskan tujuan 3.Menjawab
penyuluhan dan pertanyaan
pokok materi yang
akan disampaikan
4. Mengkaji
pengetahuan
keluarga
Penyajian 8 menit 1. Menjelaskan Mendengarkan
materi dan
a. Definisi ansietas memperhatikan
b. Tanda dan gejala
ansietas
c. Penyebab
ansietas
d. Penanganan
ansietas
Penutup 4 menit 1. Meminta keluarga 1. Mengajukan
untuk menjelaskan pertanyaan
kembali materi 2. Menjawab
yang telah di pertanyaan yang
berikan dengan di berikan oleh
singkat. penyuluh
2. Menyimpulkan 3. Membalas
hasil penyuluhan salam
3. Menutup acara
dengan salam
penutup

7. Evaluasi
a. Keluarga mampu mengetahui dan memahami teori yang sudah
dijelaskan penyuluh pada kegiatan penyuluhan pendidikan kesehatan
tentang ansietas
b. Keluarga mampu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh penyuluh
c. Keluarga mampu memahami penyuluhan pendidikan kesehatan
tentang ansietas
d. Keluarga mampu menjawab umpan balik (feedback) pertanyaan dari
penyuluh yang meliputi :
1) Apa yang diketahui tentang pengertian ansietas?
2) Apa yang diketahui tentang tanda dan gejala ansietas?
3) Apa yang diketahui tentang penyebab ansietas?
4) Apa yang diketahui tentang cara penanganan ansietas?
MATERI

ANSIETAS

A. Definisi Ansietas
Ansietas adalah perasaan was-was, khawatir atau tidak nyaman seakan-
akan akan terjadi sesuatu yang dirasakan sebagai ancaman (Kelliat, 2013).
Ansietas merupakan pengalaman emosi dan subjektif tanpa ada objek yang
spesifik sehingga orang merasakan suatu perasaan was-was (khawatir) seolah-
olah ada sesuatu yang buruk akan terjadi dan pada umumnya disertai gejala-
gejala otonomik yang berlangsung beberapa waktu (Stuart dan Laraia, 1998)
dalam buku (Pieter,dkk, 2011).
B. Penyebab Ansietas
Menurut Stuart & Sundeen (2015) menjelaskan ansietas disebabkan oleh :
1. Faktor Predisposisi :
a. Dalam pandangan psikoanalitis, ansietas adalah konflik emosional yang
terjadi antara dua elemen kepribadian: id dan superego. Id mewakili
dorongan instring dan impuls primitif, sedangkan superego
mencerminkan hati nurani dan dikendalikan oleh norma budaya. Ego
atau Aku, berfungsi menengahi tuntutan dari dua elemen yang
bertentangan tersebut, dan fungsi ansietas adalah meningkatkan ego
bahwa ada bahaya.
b. Menurut pandangan interpersonal, ansietas timbul dari perasaan takut
terhadap ketidaksetujuan dan penolakan interpersonal. Ansietas juga
berhubungan dengan perkembangan trauma, seperti perpisahan dan
kehilangan, yang menimbulkan kerentanan tertentu. Individu dengan
harga diri rendah terutama rentan mengalami ansietas yang berat.
c. Menurut pandangan perilaku, ansietas merupakan produk frustasi yaitu
segala sesuatu yang mengganggu kemampuan individu untuk mencapai
tujuan yang diinginkan. Ahli teori perilaku lain menganggap ansietas
sebagai suatu dorongan yang dipelajari berdasarkan keinginan dari dalam
diri untuk menghindari kepedihan. Ahli teori pembelajaran meyakini
bahwa individu yang terbiasa sejak kecil dihadapkan pada ketakutan
yang berlebihan lebih sering menunjukkan ansietas pada kehidupan
selanjutnya. Ahli teori konflik memandang ansietas sebagai pertentangan
antara dua kepentingan yang berlawanan. Mereka meyakini adanya
hubungan timbal balik antara konflik dan ansietas : konflik menimbulkan
ansietas, dan ansietas menimbulkan perasaan tidak berdaya, yang pada
gilirannya meningkatkan konflik yang dirasakan.
d. Kajian keluarga menunjukkan bahwa gangguan ansietas biasanya terjadi
dalam keluarga. Gangguan ansietas juga tumpang tindih antara gangguan
ansietas dengan depresi.
e. Kajian biologis menunjukkan bahwa otak mengandung reseptor khusus
untuk benzodiazepine, obat-obatan yang meningkatkan neuroregulator
inhibisi asam gama-aminobutirat (GABA) yang berperan dalam
mekanisme biologis yang berhubungan dengan ansietas.
2. Faktor Presipitasi
Stresor pencetus dapat berasal dari sumber internal atau eksternal. Stresor
pencetus dapat dikelompokkan dalam dua kategori :
a. Ancaman terhadap integritas fisik meliputi disabilitas fisiologis yang
akan terjadi atau penurunan kemampuan untuk melakukan aktivitas
hidup sehari-hari.
b. Ancaman terhadap sistem diri dapat membahayakan identitas, harga diri,
dan fungsi sosial yang terintegrasi pada individu.
C. Tanda dan Gejala Ansietas
Menurut Eko Prabowo (2014) tanda dan gejala ansietas antara lain sebagai
berikut:
1. Gelisah, perasaan tegang, khawatir berlebihan, mudah letih, sulit
berkonsentrasi, iritabilitas, otot tegang, dan gangguan tidur (gangguan
ansietas umum)
2. Ingatan atau mimpi buruk berulang yang mengganggu mengenai peristiwa
traumatis, perasaan menghidupkan kembali trauma (episode kilas balik),
kesulitan merasakan emosi (efek datar), insomnia dan iritabilitas atau
marah yang meledak-ledak (gangguan stress pasca trauma).
3. Repetitif, pikiran obsesif, perilaku kasar yang berkaitan dengan kekerasan,
kontaminasi, dan keraguan, berulang kali melakukan aktivitas yang tidak
bertujuan, seperti mencuci tangan, menghitung memeriksa, menyentuh
(gangguan obsesif-kompulsif)
4. Rasa takut yang nyata dan menetap akan objek atau situasi tertentu (fobia
spesifik), situasi performa atau social (fobia sosial), atau berada dalam satu
situasi yang membuat individu terjebak (agorafobia)
D. Penatalaksanaan Ansietas
1. Penatalaksanaan farmakologi
Pengobatan untuk anti ansietas terutama benzodiazepine digunakan untuk
jangka pendek, dan tidak dianjurkan untuk jangka panjang karena
pengobatan ini menyebabkan ketergantungan. Obat anti ansietas
nonbenzodiazepine, seperti buspiron (buspar) dan berbagai anti depresan
juga digunakan (Ann Isaacs, 2005)
2. Penatalaksanaan non farmakologi
a. Distraksi
Distraksi merupakan metode untuk menghilangkan ansietas dengan
cara mengalihkan perhatian pada hal-hal lain sehingga pasien akan
lupa terhadap ansietas yang dialami. Stimulus sensori yang
menyenangkan menyebabkan pelepasan endorphin yang bisa
menghambat stimulus ansietas yang mengakibatkan lebih sedikit
stimuli ansietas yang ditransmisikan ke otak. Membaca doa adalah
distraksi yang dapat menurunkan endorph stressor, mengaktifkan
endorphin endorphin alami, dan mengalihkan perhatian dari rasa
takut, ansietas dan tegang, memperbaiki endorphin kimia tubuh
menurunkan tekanan darah serta memperlambat pernafasan, detak
jantung, denyut nadi, dan aktivitas gelombang otak. Respirasi yang
lambat menimbulkan ketenangan, kendali emosi, dan endorphin
metabolisme baik. (Potter & Perry, 2010)
b. Relaksasi
Masase juga merupakan terapi untuk relaksasi. Terapi relaksasi yang
dilakukan dapat berupa teknik relaksasi nafas dalam, mendengar
endorphin, dan dengan masase, tindakan ini bertujuan untuk membuat
tubuh merasa lebih nyaman dan dapat untuk meningkatkan kendali
dan percaya diri serta mengurangi endorp dan kecemasan yang
dirasakan. Masase dapat merangsang tubuh melepaskan senyawa
endorphin yang merupakan pereda sakit alami, endorphin tersebut
juga dapat menciptakan rasa nyaman dan enak (Maryunani, 2010).
DAFTAR PUSTAKA

Anik Maryunani. 2010. Ilmu Kesehatan Anak.Jakarta: CV. Trans Info Medika

Eko Prabowo. 2014. Konsep & Aplikasi Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta:
Nuha Medika

Herri Zan Pieter, dkk. 2011. Pengantar Psikopatologi Untuk Keperawatan. Jakarta:
Kencana
Keliat, B.A., & Akemat. 2013. Keperawatan Jiwa: Terapi Aktivitas Kelompok. ED
2. Jakarta: EGC

Potter, Perry. 2010. Fundamental Of Nursing: Consep, Proses and Practice. Edisi
7.Vol. 3. Jakarta: EGC

Sundeen & Stuart. 2015. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC
Leaflet yang diinginkan.
Apa Itu Ansietas ? d. Kajian keluarga menunjukkan
ANSIETAS Ansietas adalah perasaan was-
bahwa gangguan ansietas
biasanya terjadi dalam keluarga.
was, khawatir atau tidak
e. Kajian biologis menunjukkan
nyaman seakan-akan akan bahwa otak mengandung reseptor
terjadi sesuatu yang dirasakan khusus untuk benzodiazepine,
sebagai ancaman. obat-obatan yang meningkatkan
neuroregulator inhibisi asam
Penyebab Ansietas gama-aminobutirat (GABA) yang
1. Faktor Predisposisi berperan dalam mekanisme
a. Dalam pandangan psikoanalitis, biologis yang berhubungan
ansietas adalah konflik emosional dengan ansietas.
yang terjadi antara dua elemen 2. Faktor Presipitasi
Disusun Oleh: kepribadian: id dan superego a. Ancaman terhadap integritas fisik
Uswatun Hasanah b. Menurut pandangan meliputi disabilitas fisiologis yang
interpersonal, ansietas timbul dari akan terjadi atau penurunan
1120020064 perasaan takut terhadap kemampuan untuk melakukan
ketidaksetujuan dan penolakan aktivitas hidup sehari-hari.
interpersonal. b. Ancaman terhadap sistem diri
Pendidikan Profesi Ners c. Menurut pandangan perilaku, dapat membahayakan identitas,
Fakultas Keperawatan dan Kebidanan ansietas merupakan produk harga diri, dan fungsi sosial yang
Universitas Nadhlatul Ulama Surabaya frustasi yaitu segala sesuatu yang terintegrasi pada individu.
2021 mengganggu kemampuan
individu untuk mencapai tujuan
Tanda dan Gejala Ansietas Penatalaksanaan Ansietas
1. Gelisah, perasaan tegang, khawatir 1. Penatalaksanaan farmakologi
berlebihan, mudah letih Pengobatan untuk anti ansietas
2. Ingatan atau mimpi buruk berulang terutama benzodiazepine
yang mengganggu mengenai digunakan untuk jangka pendek,
peristiwa traumatis, perasaan dan tidak dianjurkan untuk jangka
menghidupkan kembali trauma panjang karena pengobatan ini
3. Repetitif, pikiran obsesif, perilaku menyebabkan ketergantungan
kasar yang berkaitan dengan 2. Penatalaksanaan non farmakologi
kekerasan, kontaminasi, dan a. Distraksi
keraguan, berulang kali melakukan b. Relaksasi
aktivitas yang tidak bertujuan, seperti
mencuci tangan, menghitung
memeriksa, menyentuh (gangguan
obsesif-kompulsif)
4. Rasa takut yang nyata dan menetap
akan objek atau situasi tertentu
(fobia spesifik), situasi performa atau
social (fobia sosial), atau berada
dalam satu situasi yang membuat
individu terjebak (agorafobia)
Dokumentasi

Surabaya, 14 Desember 2020 Mengetahui,


Preceptor, Mahasiswa,

(Nur Hidayah, S.Kep.,Ns.,M.Kes) (Uswatun Hasanah)

NPP.0307738 NIM.1120020064

Anda mungkin juga menyukai