Anda di halaman 1dari 3

Muhammad Rafif Ginting

Universitas Sriwijaya

Arah Gerak Bidang Health Policy Studies dan Inovasi

Health Policy Studies adalah suatu bidang yang berada dibawah naungan ISMKI yang
berperan penting dalam mengkaji, mengadvokasi dan mempublikasi seluruh isu-isu maupun
kebijakan mengenai dunia kesehatan di Indonesia. Secara struktural dalam wilayah, bidang
HPS terdapat pada seluruh ISMKI Wilayah, yang akan dikoordinasi oleh ISMKI Nasional
khususnya oleh National Coordiantor HPS.

Bidang HPS ini memiliki peran yang sangat penting dalam menciptakan dokter-dokter
masa depan yang memiliki pikiran terbuka, kritis, cerdas dan peka dalam menanggapi dan
menyikapi seluruh isu dan kebijakan terkait masalah kesehatan di Indonesia. Bidang HPS
juga memiliki fungsi yang sangat penting kaitannya dengan seluruh program kerja bidang-
bidang lain. Karena HPS ini merupakan “otak” yang bisa dibilang adalah motor dari
pergerakan keseluruhan bidang, karena HPS juga memiliki fungsi strategis yang harus tepat
sasaran.

Fungsi utama HPS dibagi menjadi tiga garis besar yaitu kajian, advokasi dan
propaganda atau fungsi pencerdasan. Pada fungsi kajian, bidang ini mengemban tugas untuk
mengkaji secara cerdas dan tepat mengenai seluruh isu dan kebijakan pemerintah terhadap
dunia kesehatan Indonesia. Fungsi kajian inilah yang merupakan fungsi terpenting untuk
mengkritisi segala sesuatu yang terjadi di dunia kesehatan Indonesia. Fungsi ini juga nantinya
akan menghasilkan suatu kajian yang valid dengan berbagai sumber data yang telah
dikumpulkan.

Fungsi advokasi HPS adalah fungsi yang tidak kalah pentingnya, karena fungsi ini
merupakan jembatan atau penghubung mahasiswa kedokteran dengan stakeholder pada isu
atau kebijakan tersebut. Fungsi ini memiliki peran penting dalam penyampaian pendapat dan
kritik yang disampaikan dalam bentuk kajian. Fungsi terkahir adalah fungsi pencerdasan atau
propaganda.
Fungsi ini erat kaitannya dengan publik, dan memiliki tugas untuk mempublikasi
secara cerdas hasil pikiran yang telah disepekati dalam bentuk berupa kajian. Fungsi
pencerdasan inilah yang nantinya akan meningkatkan kesadaran orang-orang sekitar tentang
apa yang sedang terjadi pada dunia kesehatan Indonesia, isu apa yang sedang hangat
dibicarakan dan kebijakan apa yang telah diterapkan dalam dunia kesehatan di Indonesia.
Oleh karena itu, anggota bidang HPS menurut saya harus memiliki sifat terbuka dan peka
terhadap apa yang terjadi di lingkungan sekitarnya dan juga harus memiliki sifat konseptual
yang tinggi dalam mengkaji sebuah isu sehingga kajian tersebut dapat dinyatakan valid.

Dalam melaksanakan tugas besar tersebut dibutuhkan kerjasama dan koordinasi yang
sangat baik dari antar anggota bidang HPS sendiri, karena membuat sebuah kajian yang berisi
isu dan kebijakan tentang kesehatan nasional membutuhkan brainstorming dan proses
bertukar pikiran yang sangat baik. Koordinasi dan tanggungjawab sangat diperlukan untuk
data menjamin terlaksananya seluruh program kerja dan menjalin komunikasi yang baik
dengan Divisi Kastrat universitas maupun dengan HPS Wilayah lain dan HPS Nasional.

Menurut saya, banyak sekali tantangan yang akan dihadapi oleh anggota bidang HPS
terutama masalah jarak yang jauh, karena tidak bisa dipungkiri, universitas yang tergabung
dalam ISMKI jumlahnya sangat banyak, yang nantinya akan terkait dengan masalah
koordinasi dan komunikasi yang kurang baik, baik itu koordinasi dengan Divisi Kastrat
universitas maupun dengan anggota HPS Wilayah dan Nasional atau bahkan sesama anggota
HPS di wilayah satu. Masalah lain menurut saya adalah kurangnya pemahaman teman teman
mahasiswa kedokteran tentang ISMKI khususnya bidang HPS yang akan menyebabkan
ketidaktertarikan mahasiswa kedokteran untuk mencoba menjadi anggota ISMKI khususnya
di HPS. Hal ini menyebabkan sulitnya mencari kader kader baru saat kepengurusan akan
selesai.

Oleh karena itu inovasi saya untuk bidang HPS ini kedepannya, untuk dapat
meningkatkan kerjasama, koordinasi dan komunikasi melalui suatu database yang disimpan
dalam suatu platform yang dapat diakses oleh seluruh staff HPS ISMKI dan kepala divisi
Kastrat universitas sehingga seluruh anggota HPS dapat terhubung satu sama lain dengan
diharapkan untuk dapat meningkatkan komunikasi yang baik. Dapat juga dilakukan agenda
bersama seperti net-meeting sekitar satu bulan sekali ataupun pertemuan langsung jika
memungkinkan minimal sekali dalam periode kepengurusan.
Untuk masalah kurangnya peminat bidang HPS, saya memiliki inovasi untuk
melakukan pencerdasan kepada mahasiswa baru mengenai Kastrat di seluruh Universitas dan
pengkarannya di ISMKI yang langsung dikoordinasi oleh HPS Wilayah. Saya juga
mengharapkan saat melakukan pencerdasan itu untuk mendatangkan pembicara yang sudah
berpengalaman, seperti kakak dari HPS Nasional untuk membantu melakukan sosialisasi
mengenai apa itu HPS dan arah geraknya. Itulah inovasi dan pemahaman HPS menurut saya.
Terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai