Anda di halaman 1dari 5

Cara Mengatasi 10 Penyakit pada Sistem

Pernapasan

Sistem pernapasan adalah sistem organ yang berfungsi untuk melakukan


respirasi. Sistem pernapasan pada manusia terdiri dari hidung, trakea,
bronkus, bronkiolus, paru-paru, dan alveolus. Sama seperti organ lainnya,
organ pada sistem pernapasan juga bisa terserang berbagai penyakit.
Beberapa diantaranya dapat disembuhkan. Berikut adalah cara
menyembuhkan berbagai penyakit pada sistem pernapasan pada
manusia. Langsung saja kita simak yang pertama:

Baca juga: 20 Penyakit pada Sistem Pernapasan Manusia


1. Asbestosis

Asbestosis adalah penyakit yang ditandai dengan terbentuknya jaringan


parut pada paru-paru yang disebabkan oleh terlalu banyak menghirup
serat-serat asbes. Penyakit ini sering diderita oleh orang-orang yang
bekerja di industri pertambangan, industri asbes, dan konstruksi. Bahkan
keluarga pekerja tersebut juga dapat terinfeksi karena serat asbes dapat
menempel di pakaian yang dikenakan pekerja saat bekerja. Asbestosis
dapat memicu kanker dan penyakit mesotelioma yang dapat berakibat
fatal. Cara mengatasi penyakit asbestosis adalah dengan membuang
lendir/dahak dari paru-paru dengan obat semprot. Dalam beberapa kasus
mungkin perlu dilakukan pencangkokan paru-paru.

2. Influenza

Influenza atau flu adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus
influenza. Gejala yang paling umum adalah demam tinggi, pilek, sakit
tenggorokan, otot nyeri, sakit kepala, batuk, dan mudah merasa lelah.
Gejala ini muncul dua hari setelah terserang virus. Penyakit ini dapat
menyebar melalui udara yakni saat penderita batuk atau bersin. Cara
mengatasi penyakit influenza adalah dengan banyak istirahat, minum
banyak air, menghindari penggunakan alkohol dan merokok, dan (jika
perlu) minum parasetamol sesuai dosis untuk meredakan demam dan
nyeri otot yang disebabkan oleh flu. Penggunaan antibiotik tidak
dianjurkan karena penyakit ini disebabkan oleh virus, sedangkan antibiotik
hanya dapat membunuh bakteri/organisme.

3. Asma
Asma adalah penyakit pada sistem pernapasan yang menyebabkan sesak
napas yang ditandai dengan adanya gangguan pada selaput pipa udara.
Penyebab utama asma beragam seperti alergi, kebiasaan merokok, udara
terlalu dingin, udara terlalu lembab, dan rasa sensitif terhadap debu. Cara
mengatasi penderita asma saat penyakitnya kambuh adalah dengan
memberikan obat semprot atau obat suntik yang mengandung epinefrine
atau isoproterenol. Jika tidak ada obat tersebut, dapat juga diberikan
minuman hangat dan menghirup uap air panas. Cara mencegah asma
supaya tidak kambuh adalah dengan menghindari merokok, polusi, debu,
udara dingin, udara lembab, dan bahan-bahan yang dapat memicu alergi.

4. Emfisema

Emfisema adalah penyakit yang ditandai dengan kerusakan pada alveolus


di dalam paru-paru yang mengakibatkan penderita kekurangan oksigen.
Penyakit ini menyebabkan penderita sulit bernapas, sering mengalami
batuk kronis, dan sesak napas. Jika penyakit ini sudah mulai timbul,
sebaiknya hentikan merokok. Cara mengatasi penyakit emfisema adalah
dengan menggunakan inhaler, pemberian oksigen, mengikuti latihan
kardiovaskular, menghindari polusi, dll.

5. Kanker Paru-Paru

Kanker paru-paru adalah penyakit ganas yang disebabkan oleh


pertumbuhan sel-sel yang tidak biasa pada paru-paru. Penyakit ini
termasuk ganas karena dapat menjalar ke organ tubuh lain. Penyebab
utama kanker paru-paru adalah kebiasaan merokok. Sampai saat ini cara
ampuh untuk menyembuhkan kanker paru-paru belum ditemukan. Tetapi
kanker paru-paru dapat diatasi dengan operasi, kemoterapi, dan terapi
radiasi.

6. Bronkitis

Bronkitis adalah peradangan pada membran mukosan pada bronkus.


Bronkitis dapat dibagi menjadi dua yaitu bronkitis akut dan bronkitis kronis.
Perbedaannya adalah bronkitis akut disebabkan oleh virus (90%) atau
bakteri (10%) sedangkan bronkitis kronis disebabkan oleh merokok atau
polusi udara. Cara mengatasi bronkitis akut adalah dengan menggunakan
obat anti-inflamasi non-steroid (NSAID). Sedangkan cara menangani
bronkitis kronis adalah dengan berhenti merokok, transplantasi paru-paru,
dan memberikan oksigen tambahan.

7. Faringitis

Baca juga: 8 Organ Pernapasan Pada Manusia

Faringitis adalah penyakit yang ditandai dengan adanya peradangan pada


tenggorokan (faring). Penyakit ini bisa disebabkan oleh virus atau bakteri.
Cara mengatasi faringitis adalah dengan memberikan antibiotik (jika
penyakit disebabkan oleh bakteri), makan banyak buah, dan memberikan
vitamin.

8. Tuberkulosis

Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit yang disebabkan oleh


bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini pada umumnya
menyerang paru-paru sehingga pada bagian dalam alveolus terdapat
bintil-bintil yang menyebabkan proses difusi oksigen menjadi terganggu.
Cara mengatasi tuberkulosis adalah dengan mengonsumsi mengkudu dan
jahe. Kandungan antrakuinon dan akubin dalam buah tersebut terbukti
secara klinis dapat mengusir bakteri penyebab tuberkulosis. Penderita
juga dapat diberikan antibiotik jenis isoniazid dan rifampisin.

9. Pneumonia

Pneumonia (paru-paru basah) adalah peradangan pada paru-paru yang


mempengaruhi alveolus. Pneumonia disebabkan oleh infeksi virus atau
bakteri. Gejala pneumonia adalah batuk, nyeri dada, demam, dan
kesulitan bernapas. Cara mengatasi pneumonia yang disebabkan oleh
bakteri adalah dengan memberikan antibiotik. Penghambat neuaminidase
dapat digunakan untuk mengatasi pneumonia yang disebabkan oleh virus
influenza. Jika pneumonia sudah cukup parah, penderita harus dirawat di
rumah sakit.

10. Sinusitis

Sinusitis adalah peradangan pada bagian atas rongga hidung yang


disebut sinus paranasalis. Sinusitis dapat disebabkan oleh infeksi bakteri,
virus, alergi, atau kerusakan pada sistem imun. Cara mengatasi sinusitis
adalah dengan istirahat yang cukup, minum air yang cukup, menghirup
uap hangat, dan mandi air panas. Penggunaan antibiotik tidak dianjurkan
karena sebagian besar penyakit sinusitis disebabkan oleh virus dan dapat
hilang dengan sendirinya dalam waktu 10 hari. Antibiotik hanya boleh
diberikan jika sinusitis berlanjut selama lebih dari 10 hari.

Anda mungkin juga menyukai