Disusun Oleh :
BHERTA SINTASARI
P07124217010
ASUHAN KEBIDANAN
PADA KELUARGA Tn. D DENGAN WUS POST PARTUM 1 HARI DI
PREBUTAN KEMIJING SEMIN
GUNUNGKIDUL
Menyetujui,
I. PENGKAJIAN
DATA SUBYEKTIF
A. IDENTITAS KEPALA KELUARGA
Nama : Tn. D
Umur : 27 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : D3
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Prebutan, Kemijing, Semin
B. ANGGOTA KELUARGA
Antropometri Hubungan’K
Umur Agama Pendidikan Pekerjaan
N Nama Anggota eluarga
L/P
o Keluarga Lila TB BB
(cm) (cm) (Kg)
1 Tn. D L 28 167 78 27 th Islam D3 Swasta Suami
2 Ny. F P 25 159 62 26 th Islam SMA Swasta Istri
3 By. Ny. F L 11 48 3 1 hari Islam - - Anak
kandung
Teras
Dapur Kamar
Tidur III
Ruang
Kamar Tamu
Tidur II
Gudang Kamar Tidur I Mushola
KM
2. Sarana masak
a. Bahan bakar : Gas LPG
b. Tempat penyimpanan alat dapur : Terbuka
c. Ventilasi dapur : Cukup
d. Kebersihan dapur : Cukup
e. Jarak tempat pembuangan sampah: ±10 meter
3. Sampah
a. Sarana pembuangan sampah : galian tanah (jugangan)
b. Tempat pembuangan sampah : bak sampah
c. Letak pembuangan sampah : di belakang rumah
d. Pengelolaan sampah : dibakar
4. Sumber air
a. Sumber air minum : Sumur pompa
b. Jarak sumber air dengan WC :±5m
c. Pencemaran air : tidak ada
d. Kualitas air (warna, bau, rasa) : tidak berwarna, tidak berbau, tidak
berasa
5. Jamban Keluarga
a. Status kepemilikan jamban : milik sendiri
b. Jenis : jamban leher
angsa
c. Letak : di dalam rumah
d. Kebersihan : cukup
e. Jumlah jamban :1
6. Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL)
a. Jenis Limbah : limbah keluarga
b. Bak Limbah : sumur timbun
c. Saluran limbah : paralon
d. Jarak limbah dengan sumber air : ± 3m meter
Kandang : tidak ada
7. Pemanfaatan Pekarangan : tanaman
pot
2. Riwayat KB
Tabel di atas menunjukkan bahwa ini merupakan persalinan pertama ibu
setelah menikah 1 tahun. Sebelumnya, ibu tidak pernah menggunakan alat
kontrasepsi apapun.
3. Riwayat kesehatan bayi
Bayi lahir menangis keras, tonus otot kuat, dan cukup bulan. Nilai APGAR 1
menit/ 5 menit/ 10 menit/ 2 jam adalah 8/ 9/ 10/ 10. Hasil pemeriksaan fisik
bayi tidak ditemukan kelainan. Bayi sudah mendapatkan imunisasi dasar
HB0. Berat lahir bayi 3000 gram dengan panjang badan 48 cm, lingkar
kepala 32 cm, linkar dada 31 cm, dan lingkar lengan 11 cm. ASI ibu sudah
keluar dan bayi mendapatkan cukup ASI.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu dan keluarga tidak memiliki riwayat penyakit kronis seperti stroke,
jantung, hipertensi, asma, diabetes dll. Sedangkan suami tidak memiliki
kebiasaan merokok yang merugikan kesehatan dirinya maupun anggota
keluarga lain.
5. Pengetahuan Tentang Kesehatan
a. Pengetahuan ibu tentang pengertian nifas. Ibu mengatakan bahwa masa
nifas adalah masa setelah melahirkan.
Masa nifas dimulai setelah partus (melahirkan) selesai dan berakhir
setelah kira-kira 6 minggu. (Sarwono, 2000).
b. Pengetahuan ibu tentang kunjungan nifas dan tujuan dari kunjungan
selama nifas. Ibu mengetahui kunjungan nifas ada 4 kali dan tahu tujuan
kunjangan nifas.
Kunjungan nifas dilakukan paling sedikit 4 kali yaitu 6-8 jam setelah
persalinan, 6 hari setelah persalinan, 2 minggu setelah persalinan, dan
6 minggu stelah persalinan. Kunjungan dilakukan untuk menilai status
ibu dan bayi baru lahir, dan untuk mencegah, mendeteksi dan
menangani masalah-masalah yang terjadi. (Saifuddin, 2008).
DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Umum Pada By. Ny. F
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran: Composmentis
c. Tanda vital
Nadi : 125x/ menit
Pernafasan : 45x/ menit
Suhu : 36.6 C
d. Status Gizi :TB 48 cm BB 3000 gram LD: 31 cm
LK 32 cm LLA 11 cm
Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
Rambut : distribusi merata, bersih, hitam, lebat.
Ubun-ubun : Tidak ada luka ataupun benjolan
b. Wajah: tidak pucat
Mata : Simetris, konjungtiva merah muda, tidak ada sekret
Telinga : Simetris, lubang telinga bersih, tidak ada pengeluaran cairan
Hidung : Bersih, tidak ada polip
Mulut : Bibir lembab, tidak ada kelainan, tidak ada lesi
c. Leher: Normal, tidak ada kaku leher
d. Dada
Gerakan pernafasan: Teratur, normal
Paru : Tidak ada bunyi wheezing
Jantung : Bunyi dan kecepatan denyut jantung normal
e. Abdomen
Ukuran dan bentuk : silinder dan tidak mengkilap
Nyeri tekan: tidak ada
Auskultasi: tidak kembung
f. Anus dan rectum: Bersih, ada lubang anus
g. Genetalia: tidak ada pembengkakan/ oedema , tidak ada secret dan kelainan.
h. Ekstremitas : tidak ada oedema, tidak ada kelainan, pergerakan aktif.
II. ANALISA
A. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan hasil pengkajian data dasar terhadap keluarga Tn.D, maka rumusan
masalah untuk keluarga tersebut adalah sebagai berikut:
B. PRIORITAS MASALAH
Berdasarkan perumusan masalah tersebut, maka ditetapkan prioritas masalah
dengan Skoring menggunakan skala yang dirumuskan oleh Bailon dan Maglaya
(1978) dengan rincian sebagai berikut:
1. Masalah: Ny. F tidak ingin menggunakan KB. Berhubungan
dengan kurangnya pengetahuan ibu tentang kondisi ibu saat ini, manfaat dari KB itu
sendiri dan macam-macam jenis KB.
N KRITERIA SKOR PEMBENARAN
O
1 Sifat Masalah 2/3 x 1 = Tidak menggunakan KB dapat berpotensi untuk hamil.
Skala : ancaman 2/3
kesehatan
Badan kesehatan dunia atau WHO merekomendasikan
untuk jarak minimal kelahiran adalah 24 bulan atau
dua tahun baik untuk persalinan caesar dan normal.
Saat kehamilan terjadi dalam waktu kurang dari 24
bulan sederet risiko kesehatan akan terjadi. Salah satu
yang paling fatal adalah ruptur uteri atau robekan
uterus. Dengan adanya jarak yang cukup, tubuh ibu
jadi memiliki waktu yang lebih lama dan optimal
untuk benar-benar pulih sebelum kembali
mengandung bayi. Maka dari itu penggunaan alat
kontrasepsi pasca nifas dibutuhkan untuk menunda
kehamilan dengan jarak yang terlalu dekat sehingga
dapat mencegah risiko masalah kesehatan pada ibu.
2 Kemungkinan 2/2 x 2 = 2 Ada kemauan ibu dan bapak untuk menerima
masalah dapat informasi yang diberikan seputar KB. Dengan
diatasi pemberian informasi kesehatan mengenai manfaat KB,
Skala: Mudah pentingnya berKB dan menjelaskan macam-macam
KB mampu membantu meyakinkan dan memberi
pilihan pada ibu dan suami untuk berKB dan
menentukan jenis KB yang akan digunakan.
3 Potensial Masalah 2/3 x 1 = Dapat dicegah apabila ibu dan bapak memperhatikan
untuk dicegah. 2/3 dan memahami apa yang disampaikan selama KIE.
Skala: cukup
4 Menonjolnya 0/2 x 1 = 0 Keluarga tidak menyadari bahwa tidak menggunakan
Masalah. KB dan hamil kembali dengan jarak yang terlalu dekat
Skala : Masalah merupakan masalah kesehatan yang serius.
Tidak dirasakan
Total skor 3 1/3
2. Ny. F ingin memberikan ASI formula karena merasa ASI yang keluar sedikit dan
bayi masih merasa lapar. Berhubungan dengan kurangnya pengetahuan ibu tentang
pemberian asi eksklusif (asi tanpa tambahan apapun) selama 6 bulan pertama.
NO KRITERIA SKOR PEMBENARAN
1 Sifat Masalah 2/3 x 1 = Memberikan susu formula kurang dari 6 bulan dapat
Skala : ancaman 2/3 berdampak pada kesehatan bayi dan menimbulkan beban
kesehatan tanggungan pada masyarakat itu sendiri.
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan No
450/Menkes/SK/VI/2004 tentang pemberian ASI
eksklusif di Indonesia, Asi diberikan selama 6 bulan
pertaama tanpa tambahan apapun dan dilanjutkan sampai
anak berusia 2 tahun atau lebih dengan pemberian
makanan tambahan yang sesuai.
Menurut artikel IDAI oleh Dr. Siti R.B. MedSc (Hons.)
dampak tidak memberikan asi eksklusif hingga usia 6
bulan antara lain bertambahnya kerentanan terhadap
penyakit (baik anak maupun ibu). Menambah biaya
kesehatan untuk pengobatan. Kerugian kognitif,
hilangnya pendapatan bagi individual. Menghabiskan
biaya untuk susu formula.. Maka dari itu pemberian asi
eksklusif penting untuk menghilangkan dampak dan
masalah masalah pada masyarakat.
2 Kemungkinan 2/2 x 2 = 2
Dengan pemberian informasi kesehatan tentang waktu
masalah dapat lamanya pemberian asi eksklusif masalah kesehatan pada
diatasi bayi dan ibu dapat dicegah, dan beban keluarga dapat
Skala: Mudah berkurang.
3 Potensial 1/3 x 1 = Masalah pemberian susu formula sebelum waktunya
Masalah untuk 1/3 dapat dicegah memalui pemberian informasi yang
dicegah. lengkap dan mudah dipahami
Skala: mudah
4 Menonjolnya 0/2 x 1 = 0 Keluarga tidak menyadari bahwa waktu pemberian susu
Masalah. formula yang kurang tepat dapat menimbulkan masalah
Skala : Masalah kesehatan yang serius
Tidak dirasakan
Total skor 3
III. POA
Setelah ditentukan prioritas masalah sebagaimana telah dijabarkan dalam sub bab di
atas, maka dilakukan perencanaan tindakan yang tercantum dalam Planning Of
Action (POA) di bawah ini, yang dilaksanakan pada hari Minggu, 15 November 2020
Jam 16.00 WIB di rumah Tn. D dengan pelaksana Bherta Sintasari.
Sesuai dengan prioritas masalah yang telah ditentukan, telah dilakukan intervensi
yang tercantum dalam Planning of Action (POA). Evaluasi dari implementasi yang
telah dilakukan akan dijabarkan sebagai data subjektif; objektif; analisa; dan
penatalaksanaan, yang berfungsi sebagai catatan perkembangan tersaji di bawah ini:
3. Analisa
Terdapat peningkatan pengetahuan tentang manfaat KB, macam-macam KB dan
pentingnya ber-KB pada Tn. D dan Ny. F serta peningkatan pengetahuan tentang
pentingnya ASI eksklusif pada Ny. F.
4. Penatalaksanaan
www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/dampak-dari-tidak-menyusui-di-indonesia.
diakses tanggal 15 November 2020 pukul 19.30 WIB.