Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEBIDANAN

PADA KELUARGA Tn. D DENGAN WUS POST


PARTUM 1 HARI DI PREBUTAN KEMIJING SEMIN
GUNUNGKIDUL

Disusun untuk Memenuhi Asuhan Kebidanan Keluarga

Disusun Oleh :

BHERTA SINTASARI
P07124217010

PRODI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES YOGYAKARTA
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
2020
LEMBAR PERSETUJUAN

ASUHAN KEBIDANAN
PADA KELUARGA Tn. D DENGAN WUS POST PARTUM 1 HARI DI
PREBUTAN KEMIJING SEMIN
GUNUNGKIDUL

Tugas Asuhan Kebidanan Keluarga


telah mendapat persetujuan pada tanggal : ................

Menyetujui,

NAMA DOSEN TANDA TANGAN

Kirana Dewi Pertiwi, S.ST .............................


ASUHAN KEBIDANAN
PADA KELUARGA Tn. D DENGAN WUS POST PARTUM 1 HARI DI
PREBUTAN KEMIJING SEMIN
GUNUNGKIDUL

Tanggal Pengkajian : 14 November 2020


Nama Mahasiswa : Bherta Sintasari

I. PENGKAJIAN

DATA SUBYEKTIF
A. IDENTITAS KEPALA KELUARGA
Nama : Tn. D
Umur : 27 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : D3
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Prebutan, Kemijing, Semin

B. ANGGOTA KELUARGA
Antropometri Hubungan’K
Umur Agama Pendidikan Pekerjaan
N Nama Anggota eluarga
L/P
o Keluarga Lila TB BB
(cm) (cm) (Kg)
1 Tn. D L 28 167 78 27 th Islam D3 Swasta Suami
2 Ny. F P 25 159 62 26 th Islam SMA Swasta Istri
3 By. Ny. F L 11 48 3 1 hari Islam - - Anak
kandung

C. KEADAAN SOSIAL EKONOMI KELUARGA


1. Pekerjaan Pokok : Swasta
2. Pekerjaan Sampingan : Tidak ada
3. Pendapatan : Rp 4.000.000/ bulan
4. Perincian Pengeluaran per-bulan
a. Kebutuhan pokok (makan) : Rp 700.000
b. Kebutuhan rutin (sekolah, arisan, iuran2, sewa, listrik,
PAM, telepon/HP, cicilan2, dll) : Rp 1.500.000
c. Tabungan : Rp 500.000/
bulan
d. Biaya Pemeliharaan kesehatan : Rp. 40.000
e. Keikutsertaan dalam asuransi kesehatan (BPJS): Ya

D. KEADAAN PERUMAHAN DAN LINGKUNGAN PEMUKIMAN


1. Rumah
a. Status kepemilikan : Milik sendiri
b. Dinding rumah : tembok (batu bata dan semen)
c. Langit-langit : tidak ada
d. Atap rumah : genteng
e. Lantai : keramik dan
tanah
f. Ventilasi : cukup
g. Jenis Ventilasi : loster beton
h. Penerangan : cukup
i. Ukuran rumah : 20 x 10 m
j. Kebersihan : cukup
k. Pembagian ruangan

Gambar 1. Denah Rumah

Teras

Dapur Kamar
Tidur III

Ruang
Kamar Tamu
Tidur II
Gudang Kamar Tidur I Mushola
KM

2. Sarana masak
a. Bahan bakar : Gas LPG
b. Tempat penyimpanan alat dapur : Terbuka
c. Ventilasi dapur : Cukup
d. Kebersihan dapur : Cukup
e. Jarak tempat pembuangan sampah: ±10 meter
3. Sampah
a. Sarana pembuangan sampah : galian tanah (jugangan)
b. Tempat pembuangan sampah : bak sampah
c. Letak pembuangan sampah : di belakang rumah
d. Pengelolaan sampah : dibakar
4. Sumber air
a. Sumber air minum : Sumur pompa
b. Jarak sumber air dengan WC :±5m
c. Pencemaran air : tidak ada
d. Kualitas air (warna, bau, rasa) : tidak berwarna, tidak berbau, tidak
berasa
5. Jamban Keluarga
a. Status kepemilikan jamban : milik sendiri
b. Jenis : jamban leher
angsa
c. Letak : di dalam rumah
d. Kebersihan : cukup
e. Jumlah jamban :1
6. Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL)
a. Jenis Limbah : limbah keluarga
b. Bak Limbah : sumur timbun
c. Saluran limbah : paralon
d. Jarak limbah dengan sumber air : ± 3m meter
Kandang : tidak ada
7. Pemanfaatan Pekarangan : tanaman
pot

E. DATA KESEHATAN IBU DAN ANAK


1. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu
Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu ibu disajikan dalam tabel
berikut:
Tabel 2. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu.

Hamil Persalinan Nifas


ke Tgl lahir UK Jenis Penolong Komplikasi Jenis BBL Laktasi Komplikasi
Persalinan Ibu Bayi Kelamin (g)
I 14-11-2020 37+4 Normal Bidan - - Laki-laki 3000 Ya -

2. Riwayat KB
Tabel di atas menunjukkan bahwa ini merupakan persalinan pertama ibu
setelah menikah 1 tahun. Sebelumnya, ibu tidak pernah menggunakan alat
kontrasepsi apapun.
3. Riwayat kesehatan bayi
Bayi lahir menangis keras, tonus otot kuat, dan cukup bulan. Nilai APGAR 1
menit/ 5 menit/ 10 menit/ 2 jam adalah 8/ 9/ 10/ 10. Hasil pemeriksaan fisik
bayi tidak ditemukan kelainan. Bayi sudah mendapatkan imunisasi dasar
HB0. Berat lahir bayi 3000 gram dengan panjang badan 48 cm, lingkar
kepala 32 cm, linkar dada 31 cm, dan lingkar lengan 11 cm. ASI ibu sudah
keluar dan bayi mendapatkan cukup ASI.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu dan keluarga tidak memiliki riwayat penyakit kronis seperti stroke,
jantung, hipertensi, asma, diabetes dll. Sedangkan suami tidak memiliki
kebiasaan merokok yang merugikan kesehatan dirinya maupun anggota
keluarga lain.
5. Pengetahuan Tentang Kesehatan
a. Pengetahuan ibu tentang pengertian nifas. Ibu mengatakan bahwa masa
nifas adalah masa setelah melahirkan.
Masa nifas dimulai setelah partus (melahirkan) selesai dan berakhir
setelah kira-kira 6 minggu. (Sarwono, 2000).
b. Pengetahuan ibu tentang kunjungan nifas dan tujuan dari kunjungan
selama nifas. Ibu mengetahui kunjungan nifas ada 4 kali dan tahu tujuan
kunjangan nifas.

Kunjungan nifas dilakukan paling sedikit 4 kali yaitu 6-8 jam setelah
persalinan, 6 hari setelah persalinan, 2 minggu setelah persalinan, dan
6 minggu stelah persalinan. Kunjungan dilakukan untuk menilai status
ibu dan bayi baru lahir, dan untuk mencegah, mendeteksi dan
menangani masalah-masalah yang terjadi. (Saifuddin, 2008).

c. Pengetahuan ibu dan keluarga mengenai ASI eksklusif. Ibu ingin


memberikan ASI formula karena ASI yang keluar masih sedikit dan
bayinya belum cukup mendapatkan asupan makanan.
Sedangkan menurut Keputusan Menteri Kesehatan No
450/Menkes/SK/VI/2004 tentang pemberian ASI eksklusif di Indonesia
selama 6 bulan dan dilanjutkan sampai anak berusia 2 tahun atau lebih
dengan pemberian makanan tambahan yang sesuai.
d. Pengetahuan tentang perawatan bayi ibu, ayah dan nenek baik. Anggota
keluarga mengetahui cara memandikan bayi, jam yang tepat tidak terlalu
pagi saat memandikan bayi, dengan air hangat, dan cara mengganti
pakaian dan membedong bayi.
e. Pengetahuan ibu tentang keadaannya saat ini, pentingnya KB, manfaat
dan tujuan KB kurang, ibu juga tidak ingin memakai KB setelah masa
nifasnya berakhir.
Sedangkan menurut WHO (dalam Hartanto, 2003), Keluarga Berencana
adalah program yang bertujuan membantu pasangan suami istri untuk
menghindari kelahiran yang tidak dinginkan, mengatur interval diantara
kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran (dalam hubungan dengan
suami istri), dan menentukan jumlah anak dalam keluarga.
Dari data dapat diketahui bahwa Ibu termasuk dalam kelompok unmet
need. Unmet need KB sediri dapat didefinisikan sebagai kelompok yang
dianggap aktif secara seksual yang tidak menggunakan metode
kontrasepsi, baik yang tidak ingin punya anak lagi ataupun menunda
kelahiran berikutnya (Sariestya, 2014:5).
Berdasarkan hasil pendataan tersebut, menunjukkan bahwa ibu dan keluarga
sudah baik pengetahuannya tentang masa nifas, kunjungan masa nifas, dan
perawatan bayi, sedangkan pengetahuan tentang ASI eksklusif dan
pentingnya ber-KB masih kurang.

DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Umum Pada By. Ny. F
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran: Composmentis
c. Tanda vital
Nadi : 125x/ menit
Pernafasan : 45x/ menit
Suhu : 36.6 C
d. Status Gizi :TB 48 cm BB 3000 gram LD: 31 cm
LK 32 cm LLA 11 cm
Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
Rambut : distribusi merata, bersih, hitam, lebat.
Ubun-ubun : Tidak ada luka ataupun benjolan
b. Wajah: tidak pucat
Mata : Simetris, konjungtiva merah muda, tidak ada sekret
Telinga : Simetris, lubang telinga bersih, tidak ada pengeluaran cairan
Hidung : Bersih, tidak ada polip
Mulut : Bibir lembab, tidak ada kelainan, tidak ada lesi
c. Leher: Normal, tidak ada kaku leher
d. Dada
Gerakan pernafasan: Teratur, normal
Paru : Tidak ada bunyi wheezing
Jantung : Bunyi dan kecepatan denyut jantung normal
e. Abdomen
Ukuran dan bentuk : silinder dan tidak mengkilap
Nyeri tekan: tidak ada
Auskultasi: tidak kembung
f. Anus dan rectum: Bersih, ada lubang anus
g. Genetalia: tidak ada pembengkakan/ oedema , tidak ada secret dan kelainan.
h. Ekstremitas : tidak ada oedema, tidak ada kelainan, pergerakan aktif.

2. Pemeriksaan fisik pada Ny. F dan Tn. D


Pemeriksaan Fisik Ny. F Tn. D
Umum:
Tekanan darah 110/75 mmHG 125/80 mmHg
Suhu Badan 36.6 C 36.2 C
Denyut Nadi 80 86
Respirasi 18 20
Status Present :
Kepala : Hitam, lebat, kuat Hitam, lebat
Rambut dan kulit kepala
Mata Konjungtiva merah muda Konjungtiva merah muda
Sklera putih Sklera putih
Hidung Tidak ada perdarahan dan Tidak ada perdarahan
kelainan dan kelainan
Mulut Bibir merah segar, gigi Bibir tidak pusat
putih
Leher :
Kelenjar tyroid Tidak ada pembengkakan Tidak ada pembengkakan
Vena Jugularis Teraba Teraba
Payudara Bersih, puting menonjol, Tidak diperiksa
Colostrum (+)
Abdomen TFU 2 jari dibawah pusat, Tidak diperiksa
kontraksi keras, kandung
kemih kosong

II. ANALISA
A. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan hasil pengkajian data dasar terhadap keluarga Tn.D, maka rumusan
masalah untuk keluarga tersebut adalah sebagai berikut:

1. Ibu tidak berencana untuk ber-KB.


2. Ibu kurang pengetahuan tentang ASI eksklusif.

B. PRIORITAS MASALAH
Berdasarkan perumusan masalah tersebut, maka ditetapkan prioritas masalah
dengan Skoring menggunakan skala yang dirumuskan oleh Bailon dan Maglaya
(1978) dengan rincian sebagai berikut:
1. Masalah: Ny. F tidak ingin menggunakan KB. Berhubungan
dengan kurangnya pengetahuan ibu tentang kondisi ibu saat ini, manfaat dari KB itu
sendiri dan macam-macam jenis KB.
N KRITERIA SKOR PEMBENARAN
O
1 Sifat Masalah 2/3 x 1 = Tidak menggunakan KB dapat berpotensi untuk hamil.
Skala : ancaman 2/3
kesehatan
Badan kesehatan dunia atau WHO merekomendasikan
untuk jarak minimal kelahiran adalah 24 bulan atau
dua tahun baik untuk persalinan caesar dan normal.
Saat kehamilan terjadi dalam waktu kurang dari 24
bulan sederet risiko kesehatan akan terjadi. Salah satu
yang paling fatal adalah ruptur uteri atau robekan
uterus. Dengan adanya jarak yang cukup, tubuh ibu
jadi memiliki waktu yang lebih lama dan optimal
untuk benar-benar pulih sebelum kembali
mengandung bayi. Maka dari itu penggunaan alat
kontrasepsi pasca nifas dibutuhkan untuk menunda
kehamilan dengan jarak yang terlalu dekat sehingga
dapat mencegah risiko masalah kesehatan pada ibu.
2 Kemungkinan 2/2 x 2 = 2 Ada kemauan ibu dan bapak untuk menerima
masalah dapat informasi yang diberikan seputar KB. Dengan
diatasi pemberian informasi kesehatan mengenai manfaat KB,
Skala: Mudah pentingnya berKB dan menjelaskan macam-macam
KB mampu membantu meyakinkan dan memberi
pilihan pada ibu dan suami untuk berKB dan
menentukan jenis KB yang akan digunakan.
3 Potensial Masalah 2/3 x 1 = Dapat dicegah apabila ibu dan bapak memperhatikan
untuk dicegah. 2/3 dan memahami apa yang disampaikan selama KIE.
Skala: cukup
4 Menonjolnya 0/2 x 1 = 0 Keluarga tidak menyadari bahwa tidak menggunakan
Masalah. KB dan hamil kembali dengan jarak yang terlalu dekat
Skala : Masalah merupakan masalah kesehatan yang serius.
Tidak dirasakan
Total skor 3 1/3

2. Ny. F ingin memberikan ASI formula karena merasa ASI yang keluar sedikit dan
bayi masih merasa lapar. Berhubungan dengan kurangnya pengetahuan ibu tentang
pemberian asi eksklusif (asi tanpa tambahan apapun) selama 6 bulan pertama.
NO KRITERIA SKOR PEMBENARAN
1 Sifat Masalah 2/3 x 1 = Memberikan susu formula kurang dari 6 bulan dapat
Skala : ancaman 2/3 berdampak pada kesehatan bayi dan menimbulkan beban
kesehatan tanggungan pada masyarakat itu sendiri.
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan No
450/Menkes/SK/VI/2004 tentang pemberian ASI
eksklusif di Indonesia, Asi diberikan selama 6 bulan
pertaama tanpa tambahan apapun dan dilanjutkan sampai
anak berusia 2 tahun atau lebih dengan pemberian
makanan tambahan yang sesuai.
Menurut artikel IDAI oleh Dr. Siti R.B. MedSc (Hons.)
dampak tidak memberikan asi eksklusif hingga usia 6
bulan antara lain bertambahnya kerentanan terhadap 
penyakit (baik anak maupun ibu). Menambah biaya
kesehatan untuk pengobatan. Kerugian kognitif,
hilangnya pendapatan  bagi individual. Menghabiskan
biaya untuk susu formula.. Maka dari itu pemberian asi
eksklusif penting untuk menghilangkan dampak dan
masalah masalah pada masyarakat.
2 Kemungkinan 2/2 x 2 = 2
Dengan pemberian informasi kesehatan tentang waktu
masalah dapat lamanya pemberian asi eksklusif masalah kesehatan pada
diatasi bayi dan ibu dapat dicegah, dan beban keluarga dapat
Skala: Mudah berkurang.
3 Potensial 1/3 x 1 = Masalah pemberian susu formula sebelum waktunya
Masalah untuk 1/3 dapat dicegah memalui pemberian informasi yang
dicegah. lengkap dan mudah dipahami
Skala: mudah
4 Menonjolnya 0/2 x 1 = 0 Keluarga tidak menyadari bahwa waktu pemberian susu
Masalah. formula yang kurang tepat dapat menimbulkan masalah
Skala : Masalah kesehatan yang serius
Tidak dirasakan
Total skor 3
III. POA
Setelah ditentukan prioritas masalah sebagaimana telah dijabarkan dalam sub bab di
atas, maka dilakukan perencanaan tindakan yang tercantum dalam Planning Of
Action (POA) di bawah ini, yang dilaksanakan pada hari Minggu, 15 November 2020
Jam 16.00 WIB di rumah Tn. D dengan pelaksana Bherta Sintasari.

Tabel 3. Planning Of Action (POA)

No Masalah Kegiatan Tujuan Indikator Sasaran Metode dan Media


/ Target
1 Ibu tidak ingin KIE tentang Meningkatkan Ibu dapat Ny. F Metode: mengikutsertakan
berKB. Ibu manfaat KB pengetahuan ibu menjelaskan dan Tn. ibu dalam KIE dengan diskusi
kurang dan macam- tentang pentingnya kembali tentang D tentang KB dan
pengetahuan macam KB KB, manfaat KB dan KB dan mempersilahkan ibu dan
tentang kondisi macam macam KB macam-macam bapak untuk mendisikusikan
ibu saat ini, KB KB apa yang akan digunakan.
pentingnya
KB, manfaat Evaluasi Mengetahui apakah Ny. F Metode: tanya jawab
KB dan macam terdapat peningkatan dan Tn.
macam KB pengetahuan D
mengenai Asi
ekslusif saat
dievaluasi
2 Ibu kurang KIE tentang asi Meningkatkan Ibu dapat Ny. F Metode: mengikutsertakan
pengetahuan eksklusif pengetahuan ibu menjelaskan ibu dalam KIE dengan diskusi
tentang Asi tentang asi eksklusif kembali tentang tentang asi eksklusif
eksklusif Asi eksklusif
Evaluasi Mengetahui apakah Metode: tanya jawab
terdapat peningkatan Ny. F
pengetahuan
mengenai Asi
ekslusif saat
dievaluasi
ASUHAN KEBIDANAN
PADA KELUARGA Tn. D DENGAN WUS POST PARTUM 1 HARI DI
PREBUTAN KEMIJING SEMIN
GUNUNGKIDUL

Sesuai dengan prioritas masalah yang telah ditentukan, telah dilakukan intervensi
yang tercantum dalam Planning of Action (POA). Evaluasi dari implementasi yang
telah dilakukan akan dijabarkan sebagai data subjektif; objektif; analisa; dan
penatalaksanaan, yang berfungsi sebagai catatan perkembangan tersaji di bawah ini:

1. Data Subjektif (Tanggal: 15 November 2020 Jam 16.00 WIB)


Ibu dan Bapak mengatakan penyuluhan berlangsung interaktif dan
menyenangkan.
2. Data Objektif
a. Peningkatan pengetahuan ibu dan Bapak

1) Pengetahuan ibu tentang manfaat KB dan macam-macam KB : baik

2) Pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif: baik

3. Analisa
Terdapat peningkatan pengetahuan tentang manfaat KB, macam-macam KB dan
pentingnya ber-KB pada Tn. D dan Ny. F serta peningkatan pengetahuan tentang
pentingnya ASI eksklusif pada Ny. F.
4. Penatalaksanaan

` a. Memberikan KIE tentang manfaat KB selain dapat untuk mencegah dan


menunda kehamilan, KB juga bertujuan untuk lebih mempersiapkan fisik,
psikis maupun finansial ibu dan keluarga dalam perencanaan kehamilan yang
akan datang. Macam KB ada 2 yaitu hormonal dan non hormonal, KB non
hormonal sama sekali tidak mempengaruhi produksi asi sehingga aman untuk
ibu nifas, contohnya seperti Kondom, kalender dan IUD. Sedangkan KB
hormonal ada yang dapat menurunkan produksi ASI karena mengandung
hormon esterogen antara lain pil kombinasi dan suntik kombinasi/ suntik 1
bulan. KB hormonal yang tidak mempengaruhi ASI yang aman untuk ibu
menyusui antara lain suntik progestin/ 3 bulan, implan, dan pil progestin.

b. Memberikan KIE pentingnya ASI Eksklusif tanpa perlu tambahan apapun


termasuk air putih ataupun susu formula, menjelaskan bahwa ASI saja pada
6 bulan pertama sudah mampu memenuhi kebutuhan gizi bayi.
c. Memberi pujian pada ibu dan bapak karena telah mengikuti penyuluhan dan
berhasil menerima isi penyuluhan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

BKKBN. Buku panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Edisi Ketiga.


Jakarta:Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2013

Keputusan Menteri Kesehatan No 450/Menkes/SK/VI/2004

Sariestya. 2014. Unmet Need: Tantangan Program Keluarga Berencana


Dalam Menghadapi Ledakan Penduduk Tahun 2030. Artikel. Magister
Kebidanan Fakultas Kedokteran UNPAD Bandung.

Sarwono, P. (2002). Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka


Saworno

Saifuddin, Abdul Bari. 2008. Buku Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo.


Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Sulistyawati A. Buku ajar asuhan kebidanan pada ibu nifas. Yogyakarta:


Andi Offset; 2009. Dalam jurnal efektifitas kunjungan nifas terhadap
pengurangan ketidaknyamanan fisik yang terjadi pada ibu selama masa nifas.
Islami - Staf pengajar STIKES Muhammadiyah Kudus Noveri Aisyaroh - Staff
Pengajar Prodi D-III Kebidanan FIK Unissula.

www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/dampak-dari-tidak-menyusui-di-indonesia.
diakses tanggal 15 November 2020 pukul 19.30 WIB.

Anda mungkin juga menyukai