Anda di halaman 1dari 6

Prosiding Seminar Teknik Elektro & Informaika IT_007

SNTEI 2016
PNUP, Makassar, 3 November 2016

Rancang Bangun Sistem Monitoring Suhu Dan Kelembaban Pada


Ruang Budidaya Jamur Tiram Menggunakan Sistem Modulasi FSK-
FM
Yuniarti (1) , Umar Katu (2)
Jurusan Teknik Elektro, PNUP
email : yuni.arti@ymail.com
Jurusan Teknik Elektro, PNUP
email : umarkatu@yahoo.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk merancang sistem kontrol suhu dan kelembaban pada ruang budidaya
jamur tiram; Merancang sebuah sistem telemetri suhu dan kelembaban pada ruang budidaya jamur
tiram dengan modulasi digital FSK-FM ; Memantau suhu dan kelembaban pada ruang budidaya jamur
tiram dan menampilkannya pada layar komputer menggunakan program delphi.
Pengkondisian suhu d a n k e l e m b a b a n dilakukan dengan bantuan p o m p a a i r yang dilengkapi
dengan sprinkle (sistem pengabutan air) . Sistem ini terdiri dari s e b u a h sensor SHT-11 yang akan
mendeteksi besaran suhu dan kelembaban dari ruang budidaya jamur, data suhu dan kelembaban akan diolah
oleh mikrokontroller untuk mengaktifkan sistem pengabutan air. Jika suhu yang terdeteksi berada di atas
25°C dan kelembaban berada dibawah 80% maka sistem pengabutan air akan aktif. Untuk mencapai
kondisi yang diinginkan yakni suhu 18 °C – 25 °C dan kelembaban 80 % - 90 %, selain proses pengabutan
air, setengah dari dinding ruang budidaya dilapisi dengan karung goni yang dilengkapi dengan instalasi
pipa air. Dengan cara ini, suhu dan kelembaban ruang budidaya dapat tetap stabil. Informasi mengenai
suhu dan kelembaban ini dikirimkan melalui modul transceiver RF YS-1020 dan ditampilkan pada
PC/Laptopdalam bentuk grafik secara real time.

Kata Kunci : Suhu, Kelembaban, R F YS-1020.


I. PENDAHULUAN rendah. Sehingga produksi jamur tiram semakin
1.1 Latar Belakang menurun, dan sampai sekarang proses
Jamur tiram (Pleurotus Ostreatus) merupakan perkembangbiakan jamur tiram hanya
bahan makanan bernutrisi dengan kandungan mengandalkan petani-petani yang berada di
protein dan karbohidrat yang lebih tinggi, daerah dataran tinggi. Produksi jamur saat ini,
kaya vitamin dan mineral, rendah lemak dan hanya menghasilkan kurang lebih 2,5 – 3
kalori dibanding buah-buahan dan sayuran. ton/hari. Sedangkan permintaan pasar terhadap
Jamur tiram mengandung karbohidrat 57,6 %, kebutuhan jamur dibeberapa kota yang ada di
protein 30,4 %, lemak 2,2 % dan sisanya berupa Indonesia seperti Bogor, Sukabumi, Jakarta
serat dan abu. Selain itu jamur tiram juga dan sekitarnya diperkirakan mencapai 5 – 10
mengandung vitamin-vitamin yang meliputi ton/hari. Ini membuktikan bahwa produksi
Thiamin, Roboflavin, dan Niasin serta mineral jamur tiram belum mampu memenuhi
kalsium, fosfor dan kalium (Chang and Hayes, permintaan pasar dalam jumlah yang cukup
1978). Oleh karenanya jamur tiram dijadikan besar sehingga jamur tiram memiliki prospek
sebagai bahan makanan alternatif yang setara yang baik untuk dibudidayakan.
dengan daging dan ikan. Pada tahun 2015 telah dilakukan penelitian oleh
Kandungan nilai gizi yang sangat Yuniarti dengan judul Rancang Bangun
tinggi membuat jamur tiram memiliki nilai Monitoring Suhu dan Kelembaban Pada Ruang
jual yang juga sangat tinggi. Hal ini Budidaya Jamur Tiram. Pada penelitian ini
memberikan inspirasi aplikatif pembudidayaan dihasilkan sebuah alat yang mampu melakukan
jamur tiram di daerah dataran rendah. pengontrolan dan monitoring suhu dan
Walaupun pada kenyataanya, suhu dan kelembaban pada ruang budidaya jamur tiram
kelembaban pada daerah dataran rendah secara otomatis, sehingga lingkungan budidaya
bertolak belakang dengan kondisi yang jamur dapat dipertahankan pada suhu 25°C dan
dibutuhkan oleh jamur tiram untuk tumbuh dan kelembaban diatas 80%. Namun, sistem
berkembang biak. Hal ini menyebabkan monitoring yang dilakukan masih manual,
minimnya jumlah petani yang mau dimana suhu dan kelembaban hanya ditampilkan
mengembangbiakan jamur pada daerah dataran pada layar LCD dan tidak tersimpan. Pada saat

ISBN: 978-602-18168-0-6 177


Prosiding Seminar Teknik Elektro & Informaika IT_007
SNTEI 2016
PNUP, Makassar, 3 November 2016

petani ingin memantau suhu dan kelembaban


dari ruang budidaya, mereka harus pergi ke
lokasi budidaya (kumbung jamur). Oleh karena
itu , penulis akan melanjutkan penelitian ini
dimana alat monitoring yang telah dihasilkan
akan dikembangkan menjadi alat monitoring
jarak jauh atau sistem telemetri suhu dan
kelembaban ruamh budidaya jamur tiram.
Informasi suhu dan kelembaban ruang budidaya
jamur tiram akan dikirim melalui modulasi
digital FSK-FM secara real time dan
ditampilkan pada layar PC sehingga petani
dapat mengetahui kondisi suhu dan
kelembaban dari ruang budi daya tanpa harus Gambar 2.1. Jamur Tiram
berada pada ruang budidaya. Karena jamur tiram termasuk jenis jamur yang
TUJUAN paling banyak dikomsumsi, banyak petani yang
Merancang sistem kontrol suhu dan membudidayakannya. Untuk melakukan
kelembaban pada ruang budidaya jamur tiram. budidaya jamur tiram ternyata tidak sesulit yang
Merancang sebuah sistem telemetri suhu dibayangkan. Hal terpenting yang harus
dan kelembaban pada ruang budidaya jamur diperhatikan hanya masalah perlakuan
tiram dengan modulasi digital FSK-FM. lingkungannya. Pada habitat aslinya jamur
Memantau suhu dan kelembaban pada ruang tiram dapat tumbuh optimal di area dataran
budidaya jamur tiram dan menampilkannya tinggi. Hal ini juga harus didukung dengan
pada layar komputer menggunakan program tingkat kelembaban yang diinginkan jamur
delphi. tiram (80% -85%), suhu yang rendah (18°C -
II. TINJAUAN PUSTAKA 25°C) dan sesuai dengan karakter jamur
2.1 Jamur Tiram tiram sehingga bisa membuat pertumbuhan
Sejak tahun 1991 hingga akhir tahun 2003, tubuh buah jamur tiram menjadi optimal.
jamur tiram menjadi komoditas nomor dua Kendati habitat asalnya daerah dataran tinggi,
yang diproduksi di dunia. Kenyataan ini tetapi jamur tiram tetap dapat dibudidayakan
menunjukkan bahwa jamur tiram lebih di daerah dataran rendah, asalkan tempat
digemari dibanding jenis-jenis jamur lain pemeliharaannya dikondisikan dengan habitat
seperti jamur shitake dan jamur merang yang aslinya. Penerapan budidaya jamur tiram di
yang sebelumnya (sejak 1986) menempati daerah dataran rendah pun harus dilakukan
peringkat kedua. Peringkat pertama dari daftar lebih ekstra dari perlakuan jamur yang
produksi jamur tersebut masih ditempati oleh dibudidayakan di dataran tinggi dan tentu harus
jamur kancing atau jamur champignon dengan proses yang steril.
(Gunawan dalam Novita, 2004). Budidaya 2.2 Modulasi Digital Pengunci Pergeseran
jamur tiram menjadi masa-masa paling Frekuensi (Frequency Shift Keying / FSK)
populer pada tahun 2001-2002. Antara tahun- Modulasi adalah suatu proses yang mengubah
tahun tersebut, jamur tiram di wilayah Bogor parameter - parameter dari gelombang
relatif cukup banyak diusahakan oleh produsen pembawa ( carrier wave ) sesuai dengan
lokal. gelombang pemodulasi ( sinyal informasi )
. Parameter - parameter dari gelombang
pembawa yang dapat dimodulasi adalah
amplitudo, frekuensi dan fasa. Pada komunikasi
data biner sesuai dengan penggantian (
switching ) , parameter - parameter tersebut
berubah antara salah satu dari dua nilai yang
telah ditentukan .
Pada Amplitudo Shift Keying ( ASK ), Amplitudo
gelombang pembawa berganti antara nol ( off )
dan suatu tingkatan amplitudo lain yang
ditentukan(on ). Sedangkan pada Phasa Shift

ISBN: 978-602-18168-0-6 178


Prosiding Seminar Teknik Elektro & Informaika IT_007
SNTEI 2016
PNUP, Makassar, 3 November 2016

Keying ( PSK ), fasa gelombang pembawa Erasable Only Memory) yang dapat dihapus
berubah bergantian  radian atau 1800 atau dan ditulisi sebanyak 1000 kali.
melalui pergantian polaritas gelombang Mikrokontroler ini diproduksi dengan
pembawa sesuai dengan informasi biner. Pada menggunakan teknologi high densitynon-
Frequency shift Keying ( FSK ) , gelombang volatile memory Atmel. Flash PEROM on-chip
pembawa berubah bergantian antara dua tersebut memungkinkan memori program untuk
frekuensi yang sudah ditentukan sebelumnya. diprogram ulang dalam sistem (in-system
Pada bagian penerima, gelombang pembawa programming) atau dengan menggunakan
yang termodulasi oleh sinyal informasi programmer non-vlatile memory konvensional.
dipisahkan untuk mendapatkan sinyal informasi.
Proses pemisahan sinyal informasi dari 2.4 Sensor Suhu dan Kelembaban
gelombang pembawa dinamakan pendeteksian SHT11 Module merupakan modul sensor suhu
atau demodulasi (demodulation). Jenis - jenis dan kelembaban relatif yang berbasis sensor
pendeteksian tergantung pada modulasi yang SHT11 dari Sensirion. Modul ini dapat
digunakan. digunakan sebagai alat pengindra suhu dan
Pada modulasi FSK, frekuensi gelombang kelembaban dalam aplikasi pengendali suhu dan
pembawa diubah - ubah antara dua nilai yang kelembaban ruangan maupun aplikasi pemantau
berbeda dalam bentuk pengiriman pulsa suhu dan kelembaban relatif ruangan.
sinusoida dengan frekuensi tertentu yang Spesifikasi dari SHT11 ini adalah sebagai
mewakili logika 0 dan pulsa sinusoida dengan berikut:
frekuensi lainnya untuk logika 1. Gambar 2.2 Berbasis sensor suhu dan kelembaban relatif
memperlihatkan gelombang yang termodulasi Sensirion SHT11.
secara FSK sebagai fungsi waktu. Mengukur suhu dari -40°C hingga +123,8°C,
atau dari -40°F hingga +254,9°F dan
kelembaban relatif dari 0%RH hingga 1%RH.
Memiliki ketetapan (akurasi) pengukuran suhu
hingga ±0,5°C pada suhu 25°C dan ketepatan
(akurasi) pengukuran kelembaban relatif hingga
±3,5%RH.
Memiliki atarmuka serial synchronous 2-wir.
Jalur antarmuka telah dilengkapi dengan
Gambar 2.2 Gambar gelombang yang termodulasi FSK. rangkaian pencegah kondisi sensor lock-up.
2.3 Mikrokontroller ATMega 89C51 Membutuhkan catu daya +5V DC dengan
Mikrokontroler, sebagai suatu konsumsi daya rendah 30 μW.
terobosan teknologi mikroprosesor dan Modul ini memiliki faktor bentuk 8 pin DIP 0,6"
mikrokomputer, hadir memenuhi kebutuhan sehingga memudahkan pemasangannya.
pasar (market need) dan teknologi baru. 2.5 Borland Delphi
Sebagai teknologi baru, yaitu teknologi Borland Delphi adalah sebuah bahasa
semikonduktor dengan kandungan transistor pemrograman yang dirilis dan dipopulerkan
yang lebih oleh perusahaan software besar bernama
Mikrokontroler adalah sebuah chip yang Borland Software Corporation, yang berdiri
berfungsi sebagai pengontrol rangkaian sejak tahun 1983. Delphi dirancang untuk
elektronik dan umumnya dapat menyimpan beroperasi pada lingkungan system operasi
program. Mikrokontroler umumnya terdiri atas Microsoft Windows. Bahasa pengembangan
CPU (Central Processing Unit), memori, I/O yang digunakan oleh Delphi adalah bahasa
tertentu dan unit pendukung seperti Analog- Pascal (object Pascal).
to-Digital Converter (ADC) yang sudah Turbo Pascal dikenal dengan kelebihan dalam
terintegrasi di dalamnya. Kelebihan kecepatan eksekusi dan kompilasi,
utama dari mikrokontroler ialah tersedianya dibandingkan dengan bahasa pemrograman
RAM dan peralatan I/O pendukung sehingga lain yang berkembang pada saat itu. Integrated
ukuran board mikrokontroler menjadi sangat Development Environment (IDE) yang
ringkas. Mikrokontroler AT89C51 ialah diperkenalkan dan diterapkan oleh Turbo
mikrokomputer CMOS 8 bit dengan 4 KB Pascal sangat memudahkan para programmer
Flash PEROM P E R O M (Programmable and merealisasikan program aplikasi mereka.

ISBN: 978-602-18168-0-6 179


Prosiding Seminar Teknik Elektro & Informaika IT_007
SNTEI 2016
PNUP, Makassar, 3 November 2016

Dengan IDE seorang programer dapat dengan Metode penelitian yang dilakukan: Tahap
cepat dan mudah menulis kode program, pertama adalah rancang bangun pengontrolan
melakukan kompilsai, melihat kesalahan suhu dan kelembaban. Pada tahap ini,
(error) program, serta langsung menuju dilakukan tindakan untuk menjaga agar suhu
letak kesalahan, dan memperbaiki kesalahan dan kelembaban tetap berada pada nilai yang
tersebut. Setelah merilis versi ketiganya, diinginkan
Anders mengubah Turbo Pascal menjadi Sensor Suhu
bahasa yang berorientasi obyek (Object Dan Kelembaban
Oriented Programming) berbasis tampilan
visual yang menarik dan dilengkapi
kemampuan akses ke basis data. Versi Mikrokon
Relay RF Module
troller
terbaru inilah yang kemudian dikenal sebagai
Delphi. LCD
2.6 RS-232
Dalam sistem telekomunikasi, RS-232
(Recommended Standard 232) merupakan
sebuah standar untuk serial sinyal data biner
yang menghubungkan antara DTE (Data RF Module
Terminal Equipment) dan DCE (Data Circuit-
terminating Equipment). Standar RS-232
ditetapkan oleh Ele ctro nic Industry Asso cia Gambar 4.6. Blok diagram sistem
tion and Telecomun ica tion Industry Data yang diterima oleh mikrokontroller dari
Association pada tahun 1962. Nama sensor suhu dan kelembaban selain dikirim ke
lengkapnya adalah EIA/TIA-2 32 relay untuk mengaktifkan sistem pengabutan air,
Interface Between Data T erminal juga dikirim ke RF module transmitter. Pada RF
Equipmen t and Data Circuit-Terminating module ini, data tersebut akan dikirim
Equipment Employing S erial Binary Da ta menggunakan sistem modulasi digital. Dibagian
Interchang e. RS 232 ini umumnya digunakan penerima RF module berfungsi sebagai
pada komputer port serial. penerima dan meneruskan data tersebut ke PC
2.7 Transceiver RF atau laptop.
Pengiriman data menggunakan gelombang radio Dalam perancangan sistem monitoring ini,
adalah data yang dikirimkan ditumpangkan pada komunikasi antara mikrokontroller dan
frekuensi pembawa dan dipancarkan diudara komputer bersifat wireless sehingga diperlukan
oleh pemancar. Pada penerima frekuensi RF modul yang berfungsi sebagai sistem
pembawa yang mengandung data ditangkap dan transmisinya. Dalam perancangan komunikasi
dipisahkan dari data yang dibawa. Untuk dapat RF digunakan modul RF transceiver YS – 1020.
menghasilkan sinyal yang merambat bebas di RF modul ini telah diatur pada frekuensi
udara, dipergunakan alat khusus yang 433,0325 MHz dan baudrate 19200 bps.
dinamakan antena pemancar. Sedangkan untuk Gambar 4.7 merupakan skema pengawatan dari
mendapatkan sinyal yang merambat di udara pemancar RF YS – 1020 dimana pin 2
dipergunakan antena penerima. Dalam dihubungkan ke VCC, pin 1 dihubungkan ke
realisasinya sinyal yang akan ditransmisikan GND, pin 3 merupakan pin output ke
melalui antena harus memiliki syarat tertentu mikrokontroller. Pin 4 dari RF YS – 1020
supaya bisa dipancarkan secara efisien oleh menjadi input dari mikrokontroller.
antena, dan sampai ke penerima dengan baik.
Untuk dapat mengirimkan data serial melalui
udara minimal diperlukan suatu device yang
dapat melakukan proses penumpangan data IV. HASIL YANG TELAH DICAPAI
serial digital ke frekuensi pembawa dengan Pengukuran Suhu dan kelembaban Ruang
frekuensi yang lebih tinggi untuk kemudian Budidaya
dipancarkan ke udara. Salah satu contoh device Penyiraman dilakukan manual
yang dapat melakukan hal tersebut adalah modul Pengukuran dimaksudkan untuk mengetahui
YS-1020UA Wireless Transceiver. berapa suhu dan kelembaban ruang budidaya
METODE PENELITIAN jamur tiram tanpa sistem pengontrolan

ISBN: 978-602-18168-0-6 180


Prosiding Seminar Teknik Elektro & Informaika IT_007
SNTEI 2016
PNUP, Makassar, 3 November 2016

(penyiraman dilakukan manual) dimana ruang gedek (terdapat banyak lubang-lubang kecil)
budidaya tersebut telah diisi dengan baglog yang memungkinkan udara panas dari luar untuk
sebanyak 1000 buah. masuk kedalam kumbung.
Data hasil pengukuran suhu dan kelembaban Dari segi ekonomis, pompa air yang ON
sebelum sistem pengabutan air diterapkan dapat berulang kali akan menghabiskan biaya listrik
dilihat pada gambar grafik 4.1 dan 4.2 dibawah yang besar dan tidak cocok diterapkan oleh para
ini. petani. Berdasarkan hal tersebut diatas, maka
rumah budidaya jamur dilapisi dengan karung
Suhu ruang budidaya jamur tiram goni yang dilengkapi dengan pipa air. Karung
40 goni dijepit pada pipa air yang sudah diberi celah
tipis, kemudian pipa tersebut diisi air. Sehingga
30 karung goni tetap basah setiap saat, penyiraman
disetting hanya pagi dan sore saja. Cara ini
20 terbukti dapat mempertahankan suhu dan
10 kelembaban ruang budidaya jamur sesuai
dengan habitat aslinya
0 4.2 Hasil Perancangan Sistem Telemetri
1 2 3 4 Pada perancangan monitoring jarak jauh
Gambar 4.1. Grafik hasil pengukuran suhu digunakan modul tranceiver Wireless YS-1020.
Adapun tampilan dari sistem monitoring jarak
kelembaban ruang budi daya jamur
tiram jauh yang telah dibuat yang terdiri dari
transmitter YS-1020 dan receiver YS-1020
100 dapat dilihat pada gambar 4.3 dan 4.4 berikut.
80
60
40
20
0
1 2 3 4
Gambar 4.2. Grafik hasil pengukuran kelembaban
Ket : waktu 1 = 06.00 – 08.00
Gambar 5.3 Transmitter YS - 1020
waktu 2 = 09.00 – 14.00
waktu 3 = 15.00 – 19.00
waktu 4 = 20.00 – 05.00
Dari gambar 4.1 dapat dilihat bahwa suhu 25 °C
hanya dicapai pada saat waktu 4 yakni pukul
20.00 – 05.00. Sedangkan gambar 4.2
menggambarkan bahwa kelembaban yang
dinginkan yakni diatas 80 % hanya tercapai
pada saat pukul 20.00 – 05.00.
Penyiraman secara otomatis Gambar 5.4. Receiver YS-1020
Setelah sistem pengontrolan berupa sistem Dari hasil pengujian, modul receiver
pengabutan air diterapkan pada ruang budidaya dapat menerima informasi suhu dan kelembaban
jamur tiram terjadi penurunan suhu dan yang terukur oleh sensor dan dikirim oleh modul
kenaikan kelembaban yang signifikan. Suhu transceiver. Hal ini dapat dilihat pada PC/laptop
stabil pada 24 °C – 25°C sedangkan kelembaban yang dihubungkan dengan modul receiver
naik menjadi 80 % hingga 85 %. Hanya saja dari seperti pada gambar 5.5 dan 5.6 berikut.
hasil pengamatan untuk mencapai suhu dan Tampilan pada PC/laptop ini menggunakan
kelembaban yang sesuai dengan setting point, program Delphi sebagai software interface.
pompa air ON berulang kali. Hal ini disebabkan
karena suhu diluar kumbung yang sangat panas
dan mempengaruhi suhu didalam kumbung
karena dinding kumbung yang terbuat dari

ISBN: 978-602-18168-0-6 181


Prosiding Seminar Teknik Elektro & Informaika IT_007
SNTEI 2016
PNUP, Makassar, 3 November 2016

Mikrokontroller Embedded. Tugas akhir


mahasiswa PNUP, 2011.
[4] Bisnis jamur Menggiurkan,
http://bagous.blogspot.com/2010_07_18_archi
ve.html (28 Januari 2014)
[5] Wastharini Manik Ali. Perancangan dan
Implementasi Sistem Telemetri Suhu Ruangan
Berbasis Mikrokontroller. Tugas Akhir
Mahasiswa Institut Teknologi TELKOM, 2010.
Gambar 5.5. Tampilan form pada program Delphi. [6]
http://whiteoystermushrooms.blogspot.com/
(12 januari 2014)
[7]http://yanisjourney.blogspot.com/2009/10/u
saha-budidaya-jamur-tiram.html
(1 januari 2014)
[8] http://budidayajamurtiram.net/cara-
budidaya-jamur-tiram/ (20 Mei 2013)

Gambar 5.6. Tampilan pada PC setelah program


dijalankan.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Suhu dan kelembaban ruang budidaya jamur
tiram dapat dipertahankan agar tetap stabil
dengan menambahkan lapisan karung goni pada
dinding ruang budidaya yang dilengkapi dengan
instalasi pipa air.
Modul Transceiver YS-1020 dapat saling
berkomunikasi, data yang diterima dapat
ditampilkan pada layar monitor/laptop

Saran
Sistem telemetri sebaiknya dikembangkan tidak
hanya untuk memantau suhu dan kelembaban
ruang budidaya jamur tiram, tetapi juga untuk
pencatatan hasil produksi jamur setiap hari pada
setiap kumbung.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Arni Litha. Rancang Bangun Sistem
Monitoring Suhu dan Kelembaban pada
Greenhouse. UPPM, PNUP, 2010.
[2] Brilliant Adhi Prabowo. Pemodelan
Sistem Kontrol Motor DC dengan Temperatur
Udara sebagai Pemicu. Pusat Penelitian
Informatika, LIPI, 2004.
[3] Rahman dan Abdullah. Rancang
Bangun Monitoring Suhu dan Kelembaban
pada Ruang Budidaya Jamur Tiram Berbasis

ISBN: 978-602-18168-0-6 182

Anda mungkin juga menyukai