Anda di halaman 1dari 4

Artificial Intelligence

 
Artificial Intelligence atau Kecerdasan Buatan atau Kecerdasan yang ditambahkan kepada suatu
sistem yang bisa diatur dalam konteks ilmiah didefinisikan sebagai kecerdasan entitas ilmiah. Sistem
seperti ini biasanya dianggap sebagai komputer. Kecerdasan diciptakan dan dimasukkan ke dalam
suatu mesin (komputer) agar dapat melakukan pekerjaan seperti yang dapat dilakukan oleh manusia.
Beberapa macam bidang yang menggunakan kecerdasan buatan antara lain sistem pakar, permainan
komputer, robotika, dan juga Arsitektur.
 
Secara garis besar AI dibagi menjadi dua, yaitu AI Konvensional dan Kecerdasan Komputasional. AI
Konvensional kebayakan melibatkan metode-metode yang sekarang diklasifikasikan sebagai
pembelajaran mesin, yang ditandai dengan formalisme dan analisis statistik.
 
Jadi AI atau Artificial Intelligence adalah sebuat alat (komputer) yang dapat digunakan untuk
memecahkan sebuah permasalahan layaknya pemikiran manusia yang jauh lebih pintar.

Artificial Intelligence dalam Arsitektur


 
Artificial Intelligence dalam Arsitektur dapat digunakan dalam beberapa bidang atau bagian. Yaitu
 
1. Riset Site dan Sosial
 
Mengumpulkan Informasi tentang sebuah projek biasanya langkah awal dari sebuah proses
perancangan arsitektur, biasanya melibatkan kita untuk melakukan survey ke Site, Menghitung
luasan site, melakukan sketsa dan menggambil foto site tersebut.
 
Dengan adanya AI ini seorang Arsitek tidak perlu lagi repot-repot untuk datang ke site untuk
melakukan survey. Para Arsitek tidak perlu lagi melakukan kontak langsung ke site untuk melakukan
penelitian karena sekarang ada Aplikasi BIM (Building Information Modeling), seperti EcoDesigner
Star atau Plugin open-source untuk Google SketchUp yang memudahkan Arsitek untuk dengan cepat
melakukan kalkulasi yang dibutuhkan untuk sebuah bangunan pada sebuah Lingkungan tanpa harus
meninggalkan rumah atau kantor.
 
2. Pengambilan keputusan dalam Desain
 
Setelah kita dapat Riset tentang Site yang kita inginkan, saatnya AI untuk mendevelop sebuah
proposal desain. Teknologi ini bukan sebuah program, tetapi lebih dikenal sebagai interconnected,
self-designing system yang dapat berkembang atau memperluas sendiri.
 
Misalnya dengan menggunakan aplikasi Dreamcatcher yang sebelumnya banyak digunakan untuk
dunia otomotif dan industrial desing industires. Cara kerja dari aplikasi ini adalah dengan mengambil
data-data dari site yang kita pilih dan data-data yang kita masukkan atau kita inginkan dari bangunan
yang ingin kita desain, yang kemudian dikirim kesebuah prosesor. Beberapa saat kemudian, sistem
tersebut mengeluarkan beberapa pilihan dari Desain 3D yang siap untuk dirender. Proses ini
bergantung secara efektif pada Cloud Computing untuk membuat banyak pilihan berdasarkan
dari Self-learning algorithmic parameters. Bentuk-bentuk Fluid dan Lattice biasanya adalah hasil
Estetika atau bahkan aplikasi tersebut memberikan bentuk-bentuk yang menyerupuai struktur-
struktur yang dapat ditemukan dalam Alam.
 
3. Hubungan dengan Pengguna atau Klien
 
Dengan adanya sebuah teknologi baru yang disebut dengan "Augmented reality" yang dapat
digunakan untuk melakukan hubungan dengan Pengguna atau Klien tentang bangunan yang ingin di
bangun.
 
Augmented Reality memiliki kemampuan untuk mengambil real-world experience atau dapat
menunjukkan sebuah desain yang dapat kita rasakan seperti aslinya. Kemampuan tersebut bisa
digunakan klien untuk melihat sebuah bangunan jika bangunan tersebut jadi sebelum di bangun.
Klien dapat melihat pencahayaannya, suaranya, dan bahkan dapat mencium aroma dari bangunan
tersebut.
 
4. Sistem AI yang Terintegrasi
 
Seperti Projek personalnya Mark Zuckerberg, ia berharap dapat mendevelop atau membuat sebuah
sistem AI yang terintegrasi untuk rumahnya dimana AI tersebut dapat mengenali suara dari anggota
keluarga dan dapat merespon dari keinginan yang mereka inginkan.
 
Sekarang sudah ada beberapa Sistem rumah yang terintegrasi seperti dari Ori System yaitu furnitur
yang responsif, atau juga gadget seperti Eliq untuk memonitor energi yang digunakan sebuah rumah.
Sebuah sistem yang terintegrasi atau AI yang dapat belajar sendiri memiliki potensial untuk
membantu membentuk bagaimana kota kita akan di tata atau di rencanakan.
 
 
Artificial Intelligence dapat membuat sebuah kota menjadi Smart City dengan membangun rumah-
rumah atau bangunan yang Terintegrasi dengan AI. Dimana semua akan lebih mudah untuk
dimonitor, mulai dari Energi yang digunakan oleh suatu bangunan yang akan menjadikan bangunan
tersebut Sustainable atau berkelanjutan karena dapat menjaga dan memperbaiki keadaan disekitar
atau dilingkungan bangunan tersebut.

Dampak Sains dan Teknologi dalam Peradaban Manusia Pada satu sisi, perkembangan sains dan
teknologi memang telah membawa manfaat luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Pada
sisi lain, pesatnya kemajuan sains dan teknologi membawa pengaruh negatif. Gejala dehumanisasi
merupakan salah satu

Berikut adalah dampak positif perkembangan sains dan teknologi dalam kehidupan :

a. Menjadi sumber pengetahuan yang selalu berkembang di masanya.


b. Dapat menjadi pusat segala pertukaran informasi.
c.Memberikan informasi yang tepat, cepat, dan akurat.
d. Bidang komunikasi sudah tidak mengenal batas antara jarak dan waktu.
e. Bidang transportasi dapat memberikan banyak pilihan jenis transportasi pada manusia dengan
variasi kecepatan waktu dan harga.

Berikut adalah dampak negatif perkembangan sains dan teknologi dalam kehidupan :

a. Dengan begitu cepatnya pertukaran informasi yang cepat dan tidak dapat terbendung, maka mulai
marak terjadinya kemerosotan moral.
b. Secara tidak disadari manusia yang sedang dimanjakan oleh teknologi yang dibuat. Manusia
semakin malas dan bodoh, hal itu terjadi karena semakin ringkasnya pekerjaan manusia yang di
tangani oleh teknologi.
c. Banyak limbah dari teknologi modern yang tidak bisa diolah sehingga menimbulkan tumpukan
sampah teknologi yang tidak bisa di daur ulang.
KESIMPULAN Sains dan teknologi adalah suatu bagian yang tak lepas dari kehidupan manusia dari
awal peradaban sampai akhir kehidupan manusia. Sains dan teknologi terus berkembang seiring
perkembangan peradaban manusia di dunia. Pada hakikatnya, Kemajuan sains dan teknologi adalah
sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan ini, karena kemajuan sains dan teknologi akan
berjalan sesuai dengan peningkatan kebutuhan manusia. Perkembangan sains dan teknologi dalam
peradaban manusia tidak hanya memberikan dampak positif bagi manusia namun juga dapat
menimbulkan dampak negatif.

Anda mungkin juga menyukai