Anda di halaman 1dari 18

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BONE

PERAN & PENERAPAN


ARTIFICIAL
INTELLIGENCE (AI)
DALAM PENINGKATAN
KUALITAS BELJAR DI
ERA DIGITALISASI
MATA KULIAH: BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

OLEH: SELVI
24 MEI 2023
PERAN DAN PENERAPAN ARTIFICIAL INTELLIGENCE (AI) DALAM
PENINGKATAN KUALITAS BELAJAR DI ERA DIGITALISASI

Oleh: Selvi
Dosen Pengampu: Ahmad, S.Pd., M.Pd.

The Role and Aplication of Artificial Intelligence in Improving Learning Quality


in The Digitalization Era

ABSTRACT
Perubahan peradaban dunia yang sangat cepatdi berbagai Negara,
ditandai dengan adanya penggunaan sistem informasi unlimited berbasis
komputasi dan big data. Digitalisasi teknologi dengan bantuan mesin berbasis
web telah mendominasi konektivitas antara manusia di berbagai belahan dunia.
Kehadiran Artificial Intelligence ini tentu diharapkan mampu membantu dalam
upaya untuk meningkatkan kualitas belajar di era digitalisasi. Artificial
Intelligence (AI) memiliki peran yang signifikan dalam peningkatan kualitas
belajar die r adigitalisasi. AI adalah sebuah bidang dalam ilmu komputer yang
berfokus untuk mengembangkan sistem yang mampu melakukan tugas-tugas yang
biasanya memerlukan kecerdasan manusia. AI bertujuan untuk membuat
komputer atau mesin memiliki kemampuan untuk belajar memahami,
merencanakan, dan menyelesaikan tugas dengan cara yang mirip dengan
manusia. AI dapat diterapkan dalam berbagai bidang, termasuk pengolahan
bahasa alami, pengenalan wajah, pengenalan suara, sistem rekomendasi,
kendaraan otonom, analisis data, robotika, permainan komputer, dan masih
banyak lagi. Digitalisasi dan perkembangan baru lainnya ternyata menyebabkan
disrupsi di berbagai bidang kehidupan manusia, salah satunya yang cukup besar
dampaknya yaitu dalm bidang pendidikan.
Penerapan AI meliputi berbagain bidang dan industry, termasuk
teknologi, kesehatan, transportasi, pendidikan dan lain-lain. Contoh penerapan
AI termasuk sistem rekomendasi dalam platform e-commerce dan streaming,
kendaaraan otonom, asisten virtual, deteksi penipuan dalam transaksi keuangan,
dan bahkan permainan komputer yang dapat berinteraksi dengan pemain. AI
terus berkembang dengan cepat, terutama berkat kemajuan teknologi. Dalam
beberapa tahun terakhir, perkembanagn yang signifikan dalam bidang AI
termasuk pencapaian yang mengesankan dalam pengenalan suara, wajah, dan
penerjemahan bahasa secara real-time.

Kata-kata kunci: Digitalisasi; Artificial Intelligence (AI); belajar; komputer

1
Belajar di era digitalisasi mengacu pada proses pembelajaran yang
didukung oleh adanya teknologi digital dan penggunaan alat-alat elektronik. Hal
ini mencakup penggunaan perangkat keras, perangkat lunak, aplikasi, internet, dan
platform pembelajaran online untuk memfasilitasi dan meningkatkan kualitas
dalam proses belajar. Sekarang ini kita berada pada zaman diman teknologi dan
internet benar-benar berkengbang dan melesat dengan begitu cepat, semuanya
serba instan dan efisien. Pada era ini turut melahirkan penggabungan berupa
keterampilan dan teknologib baru. Hal ini dapat disebut dengan instilah Artificial
Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan. Artificial Intelligence (AI) merupakan
istilah yang digunakan untuk memodelkan perilaku cerdas dan pemikiran kritis
yang sebanding dengan manusia yang menggunakan komputer dan teknologi.
Kecerdasan buatan mungkin merupakan bidang ilmu komputer tertua dan
terluas, yang meniru fungsi kognitif manusia yang digunakan untuk memecahkan
sebuah masalah dengan cara belajar dan berfikir seperti manusia. AI sekarang
meningkatkan minat yang sangat besar karena keberhasilannya dalam matchine
learning. Kecerdasan buatan juga merupakan sebuah bidang studi dan desain agen
cerdas yang dimana agen cerdas adalah sistem yang memahami lingkungan dan
mengambil langkah-langkah untuk memaksimalkan peluang keberhasilan. Selain
untuk pendidikan, artificial intelligence ini juga bisaa digunakan untuk
meningkatkan sumber daya manusia. Adanya kecerdasan buatan ini bukan berarti
pertanda bahwa manusia akan disingkirkan oleh AI, melainkan dengan adanya AI
dapat berguna untuk mengembangkan potensi dalam diri kita yang tidak dapat
dilakukan oleh kecerdasan buatan tersebut. Setiap individu tentunya memiliki
potensi dan kemampuan yang apabila diasah secara berkelanjutan bisa saja
menjadikan dirinya lebih maju.
Dengan memiliki SDM yang berkualitas tinggi, maka akan memudahkan
mereka atau bahkan diri kita sendiri untuk menggunakan teknologi yang ada
dengan sangat baik. Topik ini sangat menarik untuk saya bahas karena dapat
memberikan pemahaman dan mengetahui sisi lain dari kecerdasan buatan. Pada
awalnya AI diperkenalkan dengan konsep awal yaitu komputer yang dapat
menyelesaikan tugas-tugas yang membutuhkan kecerdasan dan dikemukakan oleh
Alan Turing kemudian istilah AI sendiri dikemukakan oleh John McCarthy pada
tahun 1956 pada konferensi Dartmount. AI di bidang kesehatan dapat digunakan
untuk beberapa aspek seperti prediksi penyakit, diagnosis penyakit, anjuran
pengobatan penyakit, dan semua itu dilakukan dengan algoritma saja. Beberapa
penerapan AI di bidang kesehatan yaitu AI digunakan untuk klasifikasi kanker
kulit, mendeteksi aritmia, dan membuat diagnosis dengan akurasi yang cukup
tinggi. Perkembangan pengetahuan yang baik didukung oleh teknologi yang
mutakhir ini menciptakan sebuah kecerdasan baru.
Lahirnya kecerdasan baru ini tentu saja memudahkan manusia di segala
aktivitas maupun bidangnya. Selain memudahkan manusia di segala aktivitas
maupun bidangnya, kecerdasan buatan ini jugabisa digunakan untuk
meningkatkan sumber daya manusia yang ada. Penggunaan AI ini dapat
digunakan untuk melatih kemampuan dan mengasah potensi yang ada pada tiap
diri individu. Para individu ini juga harus diberikan pemahaman tentang mengapa
mereka harus cakap dalam memanfaatkan artificial intelligence. Sebab, kemahiran
mereka dalam menggunakan kecerdasan buatan ini lah yang membuat mereka
dapat bertahan di tengah kemajuan teknologi dan pengetahuan. Dengan

2
memahami penggunaan dan manfaat dari AI, dapat menaikkan nilai dalam diri
setiap individu. Implementasi artificial intelligence sudah sangat melebar di
sekitar kita, mulai dari permainan, drone, alat kokpit penerbangan sampai ke
prangkat lunak yang membantu kehidupan kita sehari-hari.
Kemajuan yang mengesankan telah dibuat dalam artificial intelligence
dalam beberapa tahun terakhir, didorong oleh peningkatan eksponensial dalam
daya komputasi dan oleh ketersediaan sejumlah besar data, dari perangkat lunak
yang digunakan untuk menemukan obat baru, sampai algoritma yang dapat
digunakan untuk memprediksi minat konsumen. Sementara itu, teknologi
fabrikasi digital berinteraksi dengan dunia biologi setiap hari. Bioengineer,
bioteknolog, dan perancang teknologi menggabungkan desain komputasi, cara
manufaktur, teknik material, dan biologi sintetis untuk merintis sebuah simbiosis
antara mikroorganisme, tubuh kita, dan produk yang kita konsumsi.
Pengembangan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) bergerak
semakin cepat dan mengalami kemajuan pesat dalam setiap bidang kehidupan
manusia.
Perkembangan ilmu teknologi di Dunia terasa semakin pesat, apalagi
dengan adanya kehadiran kecerdasan buatan atau biasa kita kenal Artficial
Intellegence (AI). Namun jika kita melihat awal dan perkembangan sejarahnya,
menurut Roberts (2019) dalam artikel yang berjudul “How Artificial Intellegence
Works” menjelaskan bahwa AI bukanlah teknologi baru, akarnya dimulai pada
tahun 1956 ketika ilmuwan computer Universitas Stanford John McCarthy
menciptakan istilah tersebut saat memimpin proyek penelitian musim panas
Dartmouth. Sejak saat itu, bidang AI telah mengalami banyak proses pasang surut.
Dari proses pasang surut tersebut dapat dikatakan bahwa perkembangan AI tidak
selalu berjalan sesuai harapan, akan tetapi berkembang dengan adanya
keuntungan, peluang, dan tentu tantangan sehingga membuat kita penasaran untuk
mengenali tentang apa itu AI. Mengenali tentang AI tidaklah sulit, karena
sesungguhnya dalam keseharian aktivitas yang kita lakukan, telah bersinggungan
dengan penggunaan AI. Dalam perkembangannya teknologi dan informasi sampai
saat ini sudah benar-benar cepat dan tanpa di sadari sudah benar-benar
mempengaruhi aspek dalam kehidupan manusia.
Di masa saat ini teknologi itu sendiri sudah menjadi kebutuhan dalam
menjalankan kebanyakan dari aktivitas sehari-hari. Dan penggunaan internet saat
ini sudah bukan lagi hal aneh dan baru, apalagi di daerah perkotaan seperti di kota
kota besar dan sudah benar benar menjadi hal penting pada masa pandemi seperti
ini. Penggunaan internet khususnya smartphone di Indonesia terus meningkat dari
tahun ketahun. Kecerdasan buatan ( Artificial Intelligence) merupakan suatu
inovasi baru dalam ilmu pengetahuan. Adanya kecerdasan buatan dimulai
sejak munculnya komputer modern pada tahun 1940 dan tahun 1950 AI
merupakan alat atau komputer yang dapat melakukan tugas yang dilakukan oleh
manusia, oleh karena itu AI juga dapat dimanfaatkan dalam kegiatan bermain
game. Kecerdasan buatan secara teknik sebatas alat saja. Secara teknologi ia
lebih luas. Permasalahan-permasalahan kecerdasan buatan tersebut saling
berhubungan dengan kondisi sosial budaya masyarakat setempat dan
kebijakan/strategi dari institusi pemerintahan serta industri telekomunikasi terkait.
Ketiganya ini saling terkait satu sama lain sehingga tidak dapat dipisahkan secara
parsial dalam menganalisis permasalahan yang ada. Hal ini sesuai dengan definisi

3
konsep teknologi yang diutarakan oleh Arnold Pacey (2000) dalam karyanya “The
Culture of Technology”(Pacey, 1983). AI bekerja dengan menggabungkan
sejumlah besar data dengan cepat, pengolahan berulang, dan algoritme cerdas,
memungkinkan perangkat lunak untuk belajar secara otomatis dari pola atau
fitur dalam data.
AI adalah bidang studi luas yang mencakup banyak teori, metode, dan
teknologi, serta subbidang utama berikut ini. Pembelajaran mendalam
menggunakan jaringan neural yang sangat besar dengan banyak lapisan unit
pemrosesan, memanfaatkan kemajuan dalam daya komputasi, dan meningkatkan
teknik pelatihan guna mempelajari pola kompleks dalam sejumlah besar data.
Penerapan umumnya mencakup pengenalan gambar dan ujaran. Komputasi
kognitif adalah subbidang AI yang berupaya untuk melakukan interaksi seperti
manusia secara alami dengan mesin.
Menggunakan AI dan komputasi kognitif, tujuan utamanya adalah agar
mesin dapat mensimulasikan proses manusia melalui kemampuan untuk
menafsirkan gambar dan ujaran – kemudian berbicara dengan koheren dalam
memberi tanggapan. Pembelajaran mesin mengautomasi pembangunan model
analitik. AI menggunakan metode dari jaringan neural, statistik, penelitian
operasi, dan fisika untuk menemukan wawasan tersembunyi dalam data tanpa
secara eksplisit diprogram untuk tempat mencari atau menyimpulkan sesuatu.
Jaringan neural adalah jenis pembelajaran mesin yang terdiri atas unit-unit
yang saling berhubungan (seperti neuron) yang memproses informasi dengan
menanggapi masukan eksternal, menyampaikan informasi antara setiap unit.
Proses ini membutuhkan banyak umpan pada data untuk menemukan koneksi dan
mendapatkan makna dari data yang tidak terdefinisi.
Kecerdasan buatan sebenarnya sudah dimulai sejak musim panas tahun
1956. pada waktu itu sekelompok pakar komputer, pakar dan peneliti dari disiplin
ilmu lain dari berbagai akademi, industri serta berbagai kalangan berkumpul di
Dartmouth College untuk membahas potensi komputer dalam rangka menirukan
atau mensimulasi kepandaian manusia. Beberapa ilmuwan yang terlibat adalah
Allen Newel, Herbert Simon, Marvin Miskey, Oliver Selfridge, dan John
McCarthy. Sejak saat itu, para ahli mulai bekerja keras untuk membuat,
mendiskusikan, merubah dan mengembangkan sampai mencapai titik kemajuan
yang penuh. Mulai dari laboratorium sampai pada pelaksanaan kerja nyata. Pada
mulanya kecerdasan buatan hanya ada di universitas dan laboratorium penelitian,
dan hanya sedikit sekali – jika ada produk praktis yang sudah dikembangkan.
Menjelang akhir tahun 1970-an dan awal tahun 1980-an, mulai dikembangkan
secara penuh dan hasilnya secara berangsur- angsur mulai dipasarkan. Saat ini,
sudah banyak hasil penelitian yang sedang dan sudah 1 dikonversikan menjadi
produk nyata yang membawa keuntungan bagi pemakainya.
Pada dasarnya AI Atau Kecerdasan Buatan adalah suatu pengetahuan yang
membuat Komputer dapat meniru kecerdasan dan Kemampuan Manusia.
Sehingga Komputer dapat melakukan hal-hal yang dikerjakan Manusia dalam
pelayanannya.Misalkan melakukan analisa penalaran untuk mengambil suatu
kesimpulan atau keputusan atau penerjemahan dari suatu Bahasa ke Bahasa
lain.Kecerdasan buatan merupakan suatu bagian dalam bidang sains komputer
yang mengkaji tentang bagaimana untuk melengkapi sebuah komputer dengan
kemampuan atau atau kepintaran seperti manusia. Sebagai contoh bagaimana

4
komputer bisa belajar sendiri dari pengalaman dan data-data yang telah
dikumpulkannya, bagaimana komputer mampu berkomunikasi dan mengucapkan
kata demi kata. Dengan kemampuan ini, diharapkan komputer mampu mengambil
keputusan sendiri untuk berbagai kasus yang ditemuinya. me memecahkan
persoalan yang spesifik. Biasanya disebut juga dengan ExpertSystem, atau sistem
pakar. Misalnya bagaimana seorang Dokter mengatakan penyakit seseorang,
mulai dari tanya jawab, pemeriksaan kondisi tubuh seperti mata, tekanandarah,
suhu tubuh dan sebagainya. Langkahlangkah ini pulayang berusaha diterapkan ke
komputer yang mampu berpikir seperti pakar tersebut. Masalah ini juga bisa
diterapkan pada Sistem kerja Robotika. Dengan dijadikannya sebuah strategi
nasional di Indonesia maka keberadaan kecerdasan buatan kedepannya bukan
hanya sebuah teori tetapi akan banyak digunakan di pelbagai bidang untuk dapat
membantu menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada termasuk
permasalahan di bidang pengetahuan.
Hampir semua perangkat elektronika atau perangkat komputer yang canggih
di dalamnya selalu menggunakan perangkan kecerdasan buatan. Perangkat
kecerdasan buatan ini digunakna untuk mendapatkan perangat yang canggih dan
handal. Dimasa mendatang diperkirakan semua perangkat elektronika ataupun
komputer akan memiliki kecerdasan yang semakin lama semakin meningkat.
Cabang ilmu AI ini akan mempelajari rancangan suatu robot yang digunakan
untuk dunia industri. Bahkan kedepannya dapat menggantikan fungsi manusia
pada dunia industri. Robot ini akan dapat melaksanakan beberapa kegiatan untuk
berkomunikasi dengan lingkungan sekitar. Untuk itu maka robot dilengkapi motor
untuk menggerakkan lengan, roda dan kaki.
Untuk melakuakn otomasi kekndali, maka robot juga dilengkapi dengan
sensor. Macam sensor yang digunakan sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan.
Pada tahun 1136 – 1206 Al Jajari seorang tokoh cendekiawan muslim pada dinasti
Artukid adalah dinyatakan sebagai orang yang menemukan robot manusia yang
mana dapat melakukan sebagai 4 musisi. Pada tahun 1976 juga telah
menghasilkan boneka mekanik yang bernama karakuri yang dapat menuangkang
teh dan menuliskan karakter kanji yang dirancang oleh Hisashige Tanaka. Pada
saat ini manusia sudah sangat berinteraksi dengan AI, tetapi banyakyang masih
kurang menyadarinya.
Perinteraksian manusia dengan AI, inisebagai contoh adalah : Penggunaan
Gmail. Pada Gmail terdapat filter otomatis yang digunakan untuk melakukan
pencarian dengan cepat. Atau ketika menggunakan handphone pintar yang
mempunyai fasilitas kalender atau alarm yang dapat mengingatkan pada saat
tertentu ketika ada suatu hal penting yang harus diingatkan. Perangkat tersebut
tidak dapat melakukan beajar secara mandiri kecuali diberikan suatu kode yang
menyebabkan mesin akan berfikir untuk menyelesaikan masalah yang ada. Tetapi
mesin tidak dapat berpikir sesuatu yang telah diinputkan pada kode kode
operasional mesin tersebut. Dengan istilah sederhananya bahwa pada mesin
diberikan contoh uji coba untuk melaksanakan tugas dalam jumllah yang besar.
Ketika diuji coba, maka mesin akan melakukan proses belajar untuk mentracker
kasus yang diberikan dan memasukkan ke dalam memorinya, sehingga pada
beberapa percobaan yang banyak maka mesin akan mempunyai keahlian dalam
pengenalanpola, bentuk, wajah dan lainnya.

5
Apa Itu Artificial Intelligence (AI)?
Dalam penyelesaian permasalahan persamaan integral, pembuataan suatu
game permainan catur atau backgammon adalah suatu yang mudahdiselesaikan
dengan AI. Teknogi ini terus dikembangkan oleh manusia sehinggan tek0ogi AI
dapat memahami pengenalan obyek muka dan lain lain. Konotasi fiksi ilmiah
yanag kuat dimiliki oleh AI, AI telah membentuk suatu bagian cabang dari ilmu
komputer. Berinteraksi pada tingkah laku, adaptasi dan pembelajaran yang sangat
cerdas suatu komputer. Termasuk di dalamnya : Perencanaan, pengendalian,
penjadwalan, kemmpuan utnuk menjawab pertanyaan pelanggan , pemahaman
suatu tulisan tagan suara, kornea mata.
Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence adalah salah satu cabang ilmu
komputer yang mempelajari dan meniru cara berpikir manusia dan
diimplementsikan pada mesin (komputer). Hal tersebut merupakan suatu solusi
dalam kehidupan nyata, pada bidangdidang Farmasi,ekonomi,teknologi dan
militer. Menurut Para ahli, kecerdasan buatan mempunyai definisi:
1. Menurut H. A Simon
Kecerdasan buatan / AI merupakan suatu pelajaran agar supaya komputer
melakukan hal yang lebih baik daripada yang dilakukan manusia.
2. Pendapat Knight dan Rich
Kecerdaan buatan / AI merupakan suatu bagian dari Computer science
yang memahami tentang upaya untuk menciptakan komputer sebagaimana apa
yang dapat dilakukan oleh manusia bahkan lebih baik dari itu.
3. Pendapat Norvig dan Russel
Kecerdasan buatan / AI dikategorikan sebagai dua dimensi utama yaitu
berfikir dan bertindak. Dimana kelanjutan dari berfikir dan bertindak ini
dijabarkan lagi berdasarkan kinerja dan rasionalitas.
Penjelasan lebih lanjutnya adalah sebagai berikut :
a. Sistem Yang Berpikir Seperti Manusia “Acting Humanly”
Bahwa komputer akan di setting sedemikian rupa untuk bertindak
sebagaimana manusia “Acting Humanly”. Maksudnya adalah mengamati
kemampuan mesin untuk melakukan sesuatu dengan cerdas. Bahkan Turing
memperkirakan tahun 2000, komputer mempunyai peluang 30% (Tiga
Puluh Persen) untuk mengalahkan manusia biasa selama 5 menit. Perkiraan
ini telah dibuktikan, perangkat komputer sudah melaksanakan sekelompok
test Turing yang sering disebut dengan Imitation game. Agar supaya
komputer memiliki kecerdasan sebagaimana kecerdasan manusia, maka hal
dibawah ini harus dimiliki suatu komputer:
1. Komputer memiliki bahasa alami, sehingga dapat ikomunikasikan
bahasa alami komputer dengan bahasamanusia.
2. Komputer memiliki kemampuan untuk menyimpan representasi yang
ditangkapnya, maksudnya adalah bagaimana komputer penyajikan
pengetahuan ulang dan dapat diteliti oleh pakar.
3. Informasi yang tersimpan pada komputer dipergunakan untuk menjawab
pertanyaan dan membuat suatu kesimppulan baru.
4. Komputer memiliki kemampuan melakukan adaptasi pada pernyataan
baru dana mendeteksi dan mengenali suatu pola.
5. Komputer memiliki kemampuan untuk mencari dan mempersepsikan
obyek.

6
6. Komputer memiliki kemampuan sebagai robot untuk menangkap suatu
obyek tertentu.
7. Pembelajaran mesin untukmelakukanadaptasi pada suatu lingkungan
yang baru dan mendeteksi serta melakukan pengenalan pola.
8. Komputer vision digunakan menangkap dan menyatakan obyek.
9. Robotika untuk mensimulasikan obyek yang bergerak.
b. Sistem Berpikir Layaknya Manusia “Thinking Humanly”
Kemampuan melakukan proses berpikir sebagaimana manusia ini
dimanifestasikan oleh suatu bahasa pemrogaman yang dapat melakukan
proses berpikir sebagimana manusia. Oleh karenanya program harus
memahami bagaimana cara manusia melakukan proses berpikir.
Pemrogramnya pun harus memasukkan bagaimana tatacara dan tata pola
cara manusia ke dalam program komputer. Sehingga komputer akan dapat
melakukan pengambilan keputusan yang tepat dalam penyelesaian masalah
yang muncul.
c. Sistem Berpikir Rasional “Think Rationally”
Untuk menciptakan suatu komputer yang cerdas, maka tidak ada
bedanya dengan manusia yang selalu menciptakan kecerdasannya sendiri.
Komputer yangcerdas juga dikerjakan oleh manusia dengan
kecerdasannyaitu sendiri. Sehinggasedikitmanusiabisamenciptakansuatu
perangkat AI.
d. Sistem Bertindak Rasional “Act Rationally”
AI juga berpusat atau fokus terhadap perilaku cerdas suatu alat ataudisebut
juga sebagai alat yang memiliki rasionalitas yang beekrja berbeda dengan
komputer biasa. Hal ini ddapat dilakukan jika memiliki komputer memiliki
kemampuan untuk dapat mempersepsikan lingkungan , dapat menyesuaikan
diri dengan perubahan lingkungan yang ada sehingga dapat melaksanakan
operasionalnya sesuai dengan tujuan yang diinginkannya. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa AI adalah suatu tek0ogi yang memiliki kecerdasan
layaknya seorag manusia.

Kecerdasan buatan sebenarnya sudah dimulai sejak musim panas tahun


1956. pada waktu itu sekelompok pakar komputer, pakar dan peneliti dari disiplin
ilmu lain dari berbagai akademi, industri serta berbagai kalangan berkumpul di
Dartmouth College untuk membahas potensi komputer dalam rangka menirukan
atau mensimulasi kepandaian manusia. Beberapa ilmuwan yang terlibat adalah
Allen Newel, Herbert Simon, Marvin Miskey, Oliver Selfridge, dan John
McCarthy. Sejak saat itu, para ahli mulai bekerja keras untuk membuat,
mendiskusikan, merubah dan mengembangkan sampai mencapai titik kemajuan
yang penuh. Mulai dari laboratorium sampai pada pelaksanaan kerja nyata. Pada
mulanya kecerdasan buatan hanya ada di universitas dan laboratorium penelitian,
dan hanya sedikit sekali – jika ada produk praktis yang sudah dikembangkan.
Menjelang akhir tahun 1970-an dan awal tahun 1980-an, mulai dikembangkan
secara penuh dan hasilnya secara berangsur- angsur mulai dipasarkan. Saat ini,
sudah banyak hasil penelitian yang sedang dan sudah dikonversikan menjadi
produk nyata yang membawa keuntungan bagi pemakainya.

7
Sejarah Artificial Intelligence (AI)
Nama Artificial Intelligence diciptakan oleh John McCarthy dan
merupakan cabang eksperimental ilmu komputer yang mengikuti tujuannya untuk
menciptakan mesin cerdas yang dapat melakukan berbagai tugas dengan
menggunakan kecerdasannya (Yadav,A, 2017). Kecerdasan buatan (AI) adalah
kecerdasan yang juga merupakan nama bidang studi akademik yang mempelajari
cara membuat komputer dan perangkat lunak komputer yang mampu berperilaku
cerdas (Wikipedia). Dengan demikian sistem yang berpikir seperti manusia
(sistem yang berpikir rasional) dan sistem yang bertindak seperti manusia. Dalam
perspektif lain, kecerdasan buatan dipandang sebagai kemampuan perangkat
untuk melakukan aktivitas yang seharusnya hanya diharapkan dari otak manusia
(Deloitte,2017). Mengidentifikasi kecerdasan buatan sebagai cabang ilmu
komputer yang berkaitan dengan studi dan penciptaan sistem komputer yang
menunjukkan beberapa bentuk kecerdasan. Dengan kata lain, AI adalah sistem
yang mempelajari konsep dan tugas baru, dapat bernalar dan menarik kesimpulan
tentang dunia, dapat memahami bahasa alami atau memahami pemandangan
visual dan melakukan jenis prestasi lain yang membutuhkan jenis kecerdasan
manusia (Elaine. 2000).
Dengan perkembangan program komputer yang tersimpan pada
pertengahan abad ke-20, konsep realistis dari Artificial Intelligence (kecerdasan
buatan) benar-benar dimulai. Tahun 1956 konferensi pertama dikhususkan untuk
subjek "kecerdasan buatan". Pada tahun 1961 UNIMATE, robot industri yang
diproduksi secara masal pertama mulai bekerja di General Motors memulai
revolusi otomatisasi pabrik. Robot ini melakukan pekerjaan yang dianggap
berbahaya bagi manusia. Pada 1969 GM memproduksi 110 mobil per jam, yang
lebih dari dua kali lipat tingkat fasilitas otomotif lain yang ada saat itu. Banyak
yang menyalahkan revolusi otomatisasi untuk pengurangan pekerjaan pabrikasi.
Ada yang bilang pertumbuhan produksi datang dengan mengorbankan pekerjaan
pabrikasi. Graetz dan Michaels melakukan penelitian pada tahun 2014 yang
menunjukkan Amerika Serikat telah meningkatkan penggunaan otomatisasi per
jam yang bekerja sebesar 237 persen antara tahun 1993 dan 2007. Selama jangka
waktu yang sama ada 2,2 juta pekerjaan pabrikasi hilang. Studi mereka
menunjukkan bahwa pada dasarnya tidak ada hubungan antara jumlah pekerjaan
yang hilang dan jumlah otomatisasi. Itu menunjukkan bahwa jika ada korelasi
antara keduanya maka A.S. seharusnya kehilangan sepertiga tambahan daripada
benar-benar hilang (Graetz&Michaels, 2015).

Penerapan Artificial Intelligence (AI) dalam Pendidikan


Ada beberapa aplikasi Artificial Intelligence (AI) pada bidang Pendidikan.
Penerapan AI ini tidak lepas dari perkembangan teknologi serta kondisi zaman
yang menuntut inovasi secara berkelanjutan dalam menemukan solusi
permasalahan.
1. Mentor Virtual
Internet yang sifatnya saat ini universal diperkenalkan sebagai media
transfer informasi dan wawasan serta pengetahuan pada berbagai aspek.
Mentor Virtual (VM) menjadi salah satu aplikasi yang disandingkan dengan
The Lab System yang lebih difungsikan sebagai multimedia terintegrasi
lingkungan yang telah menerapkan eLearning. Dalam satu artikel Jurnal Sistem

8
Informasi Komputer, disebutkan bahwa VM environment lebih efektif daripada
pembelajaran konvensional yang tradisional (Zhang, 2004). Interkasi
pembelajaran tidak akan terwujud jika tidak dilaksanakan dengan pengajuan
pertanyaan yang dikenal sebagai Learning by Asking (LBA). Dengan
menggunakan LBA ini aka nada dua komponen utama (Video Streaming
Server dan Web Server). Kedua komponen tersebut akan memproses Video
asli dan menghasilkan satu pertanyaan yang nanti menjadi salah satu data
pertanyaan yang nantinya dapat dipanggil kembali dan dikembangkan sesuai
dengan intensitas kemunculan pertanyaan serta variasi video yang diproses.
Adanya mentor virtual seperti LBA memudahkan interkasi dengan keefektifan
pada aspek prespektif manajemen serta pembiayaan. Namun, LBA tidak akan
terarah jika belum tersedianya Modul Pembantu.
2. Voice Assistant
Suara pengganti menjadi penolong penyerapan informasi tanpa harus
membaca. Kognitif manusia yang berbeda seperti penyerapan informasi dari
informasi suara akan berbeda dengan informasi bacaan yang memicu adanya
Voice Assistant. Dalam suatu prosiding, Voice Asistant dijelaskan sebagai
perangkat spesifik IoT dalam pemberian pemahaman prespekstif pengajar.
Artikel tersebut melaporkan persepsi pelayanan pengjar dalam integrasi
teknologi Voice Assistant yang akan menunjukkan bagaimanakah kondisi kelas
di masa akan datang (Jean-Charles, 2018). Saat ini, Voice Assistant sudah
berkembang di berbagai perangkat elektronik baik berbasis desktop, android
maupun ios. Perkembangan AI dalam contoh Voice Assitant ini memberikan
kesetaraan bagi menyandang disabilitas dalam hal menuntut ilmu sehingga
informasi tidak hanya milik yang sempurna secara fisik tetapi juga bagi kawan-
kawan penyandang disabilitas.
3. Smart Content
Smart Things termasuk ke dalam salah satu IoT. Smart Things menjadi
model aktif dalam kehidupan sehari-hari. Dalam suatu artikel Jurnal Komputer
Masa Depan dan Komunikasi, salah satu penerapan Nabaztag. Violet
Navabztag rabit pada music melalui Wi-Fi (Madakam, 2015). Aplikasi ini
memberikan informasi seperti berita cuaca, berita terkini (RSS Feeds), alarm
clock, Laporan Pasar Saham (Stock Market Report). Pada bidang Pendidikan,
aplikasi ini difungsikan sebagai Smart Content yang menyajikan konten materi
terbaru, bahan bacaan dari buku-buku yang baru dipublikasikan serta pencari
informasi sesuai keperluan pembelajaran yang tercakup. Dalam suatu
pengembangan kualitas standar Smart Contents pada bidang Pendidikan, suatu
artikel membahas perbandingan pembelajaran tipe tradisional, elearning, m-
learning, u-learning, dan smart learning (Jun-Hong, 2014). Perbanding tersebut
ditinjau berdasarkan intelligent personalized study, aktivitas kooperatif,
Bidireaction, aktivitas partisipan, aktivitas berbagi, manajemen informasi
Intelligent Study, keterbatasan waktu, studi generasi informasi, penerapan
social networking, penerapan media Pendidikan konvergen, dan studi non-
linear. Dengan adanya smart learning, pembelajaran akan mewujudkan
karakter self-directed, motivasi, adaptif, resource free, dan technology
embedded. Adanya smart content sebagai strategi pengajaran dan pembelajaran
menjadi sesuai dengan smart quality standarts.
4. Smart Classrooms

9
Perkembangan teknologi Artificial Intelligence (AI) pada bidang
pendidikan mengalihkan pembelajaran konvensional di kelas. Aplikasi AI pada
bidang Pendidikan yang sudah ditandai dengan adanya blended learning
menurunkan resiko berbahaya yang teridentifikasi sebagai metode terkini
dalam pengoperasian MOOC platforms adanya blended learning juga
membuktikan teori AI and the Marxian Alienation dalam dampak AI sebagai
inovasi dalam pembelajaran (Ikedinachi, 2019). Namun, pengendalian AI
dalam aplikasi smart classroom bersifat di luar kontrol tanpa adanya blended
learning. Blended learning dengan fasilitator akan meluruskan kesalahan
pahaman yang diartikan AI dalam memproses informasi sehingga ilmu
pengetahuan yang disampaikan tidak di bawah kualitas yang standar. Contoh:
Ketika suatu aplikasi berbasis AI menterjemahkan Bahasa Indonesia sebagai
Bahasian, maka fasilitator dapat mengkoreksi sehinga ilmu yang disampaikan
bersifat utuh dan benar. Ada beberapa pembelajaran non formal yang juga telah
menerapkan AI dalam prosesnya. Contoh kursus yang sudah menerapkan
teknologi AI seperti kursus Udemy, Google AI, Alison, Khan Academy,
Duolingo, dan lainnya. Kursus ini juga didampingin dengan fasilitator yang
berkomunikasi secara online dengan materi-materi yang telah dikelompokkan
sesuai dengan roadmap pemahaman yang disusun.
5. Automatic Assessment
Kemajuan teknologi dengan adanya AI membawa kepraktisan dala
penilaian evaluasi pembelajaran. Dalam suatu artikel, ada suau pendekatan
yang mana essay dapat dinilai secara otomatis baik berdasarkan statistiknya,
analisis semantic latennya (LSA). Pendekatan tersebut merupakan Computer
Assites Assessment (CAA) (Rodrigues-Araujo, 2012). Aplikasi AI ini saat ini
digunakan sebagai pendetesi kombinasi kata demi kata, serta penyusunan
kalimat dengan baik dan benar. Tidak sedikit aplikasi yang sudah menerapkan
pendekatan yang sama, antara lain: Grammarly. Bagi guru Bahasa Inggris
aplikasi ini, membantu memperbaiki kesalahan dalam pembuatan kalimat
sesuai dengan tujuan penulisan.
6. Personalized Learning
AI memungkinkan para pelajar mendapatkan layanan layaknya asisten
pribadi. Pengumpulan data yang dikerjakan menggunakan AI direkapitulasi
berdasarkan data dari aktivitas belajar yang sudah dilakukan oleh pelajar
sebagai pengguna. Dengan demikian, AI memungkinkan adanya solusi
alternatif pembelajaran yang sesuai dengan keperluan pelajar.

Peran Artificial Intelligence (AI) dalam Pendidikan


Meskipun kita mungkin tidak melihat robot humanoid bertindak sebagai
guru dalam dekade berikutnya, ada banyak proyek yang sedang dikerjakan yang
menggunakan kecerdasan komputer untuk membantu siswa dan guru
mendapatkan lebih banyak dari pengalaman pendidikan. Berikut adalah beberapa
peran Artificial Intelligence dalam pendidikan, dan peran yang akan
mengikutinya, akan membentuk dan menentukan pengalaman pendidikan di masa
depan. (TeachTought, 2022).
1). Kecerdasan buatan dapat mengotomatisasi kegiatan dasar dalam pendidikan,
seperti penilaian. Di perguruan tinggi, menilai pekerjaan rumah dan ujian untuk
mata kuliah kuliah besar bisa menjadi pekerjaan yang membosankan, bahkan

10
ketika dosen membaginya di antara mereka. Bahkan di kelas sekolah
menengah, guru sering menemukan bahwa penilaian membutuhkan banyak
waktu, waktu yang dapat digunakan untuk berinteraksi dengan siswa,
mempersiapkan kelas, atau mengerjakan pengembangan profesional. Meskipun
AI mungkin tidak pernah benar-benar dapat menggantikan penilaian manusia,
peran itu sudah cukup dekat. Sekarang mungkin bagi pengajar untuk
mengotomatiskan penilaian untuk hampir semua jenis pilihan ganda dan
pengujian isi-kosong dan penilaian otomatis tulisan siswa mungkin juga sudah
mulai dilakukan. Saat ini, perangkat lunak penilaian esai masih dalam masa
pertumbuhan dan tidak cukup normal, namun dapat (dan akan) meningkat
selama tahun-tahun mendatang, memungkinkan guru untuk lebih fokus pada
kegiatan di kelas dan interaksi siswa daripada penilaian.
2) Software pendidikan dapat disesuaikan dengan kebutuhan siswa. Dari taman
kanak-kanak hingga sekolah pascasarjana, salah satu cara utama AI akan
berdampak pada pendidikan adalah melalui penerapan tingkat pembelajaran
individual yang lebih besar. Beberapa di antaranya sudah terjadi melalui
semakin banyak program pembelajaran adaptif, permainan, dan perangkat
lunak. Sistem ini menanggapi kebutuhan siswa, memberikan penekanan lebih
besar pada topik tertentu, mengulangi hal-hal yang belum dikuasai siswa, dan
umumnya membantu siswa untuk bekerja dengan kecepatan mereka sendiri,
apa pun itu. Jenis pendidikan yang disesuaikan dengan kebutuhan ini dapat
menjadi solusi berbantuan mesin untuk membantu siswa pada tingkat yang
berbeda bekerja sama dalam satu kelas, dengan guru memfasilitasi
pembelajaran dan menawarkan bantuan dan dukungan bila diperlukan.
Pembelajaran adaptif telah memiliki dampak besar pada pendidikan di seluruh
negeri (terutama melalui program seperti Udemy dan Skill Academy
https://www.skillacademy.com), dan seiring kemajuan AI dalam beberapa
dekade mendatang, program adaptif seperti ini kemungkinan hanya akan
meningkat dan berkembang.
3). Ini dapat menunjukkan tempat-tempat di mana kursus perlu ditingkatkan. Guru
mungkin tidak selalu menyadari kesenjangan dalam kuliah dan materi
pendidikan mereka yang dapat membuat siswa bingung tentang konsep-konsep
tertentu. AI menawarkan cara untuk memecahkan masalah itu. Udemy dan
Coursera, penyedia kursus online terbuka besar-besaran, sudah
mempraktikkannya. Ketika sejumlah besar siswa ditemukan mengirimkan
jawaban yang salah untuk tugas pekerjaan rumah, sistem memberi tahu guru
dan memberikan pesan khusus kepada siswa yang akan datang yang
menawarkan petunjuk untuk jawaban yang benar. Jenis sistem ini membantu
mengisi kesenjangan dalam penjelasan yang dapat terjadi dalam kursus, dan
membantu memastikan bahwa semua siswa membangun landasan konseptual
yang sama. Daripada menunggu untuk mendengar kabar dari profesor, siswa
mendapatkan umpan balik langsung yang membantu mereka memahami suatu
konsep dan mengingat bagaimana melakukannya dengan benar di waktu
berikutnya.
4). Siswa bisa mendapatkan dukungan tambahan dari tutor AI. Meskipun jelas
ada hal-hal yang dapat ditawarkan oleh tutor manusia yang tidak dapat
dilakukan oleh mesin, setidaknya belum, masa depan dapat melihat lebih
banyak siswa dibimbing oleh tutor yang hanya ada dalam nol dan satu.

11
Beberapa program bimbingan belajar berbasis kecerdasan buatan sudah ada
dan dapat membantu siswa melalui matematika dasar, menulis, dan mata
pelajaran lainnya. Program-program ini dapat mengajarkan dasardasar siswa,
tetapi sejauh ini tidak ideal untuk membantu siswa mempelajari pemikiran dan
kreativitas tingkat tinggi, sesuatu yang masih perlu difasilitasi oleh guru dunia
nyata. Namun itu tidak menutup kemungkinan tutor AI dapat melakukan halhal
ini di masa depan. Dengan pesatnya kemajuan teknologi yang telah menandai
beberapa dekade terakhir, sistem bimbingan belajar yang canggih mungkin
bukan impian belaka.
5). Program berbasis AI dapat memberikan umpan balik yang bermanfaat bagi
siswa dan pengajar. AI tidak hanya dapat membantu guru dan siswa untuk
membuat kursus yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka, tetapi juga
dapat memberikan umpan balik kepada keduanya tentang keberhasilan kursus
secara keseluruhan. Beberapa sekolah, terutama yang menawarkan penawaran
online, menggunakan sistem AI untuk memantau kemajuan siswa dan untuk
memperingatkan profesor ketika mungkin ada masalah dengan kinerja siswa.
Sistem AI semacam ini memungkinkan siswa atau mahasiswa untuk
mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan dan bagi dosen untuk
menemukan area di mana mereka dapat meningkatkan pengajaran bagi
mahasiswa yang mungkin kesulitan dengan materi pelajaran. Program AI di
perguruan tinggi dan sekolah-sekolah ini tidak hanya menawarkan saran
tentang kursus individu. Beberapa bekerja untuk mengembangkan sistem
yang dapat membantu siswa untuk memilih jurusan berdasarkan bidang di
mana mereka berhasil dan berjuang. Meskipun siswa tidak harus mengikuti
saran, itu bisa menandai dunia baru yang berani dari pemilihan jurusan
perguruan tinggi untuk calon mahasiswa.
6). AI mengubah cara kita menemukan dan berinteraksi dengan informasi. Sistem
AI yang memengaruhi informasi yang terihat dan temukan setiap hari cukup
jarang terjadi. Google menyesuaikan hasil untuk pengguna berdasarkan
lokasi, Amazon membuat rekomendasi berdasarkan pembelian sebelumnya,
Siri menyesuaikan dengan kebutuhan dan perintah Anda, dan hampir semua
iklan web disesuaikan dengan minat dan preferensi belanja penggunanya. AI
termasuk jenis sistem cerdas yang memainkan peran besar dalam cara
manusia berinteraksi dengan informasi dalam kehidupan pribadi dan
profesionalnya, dan dapat mengubah cara manusia menemukan dan
menggunakan informasi di sekolah dan juga akademisi. Selama beberapa
dekade terakhir, sistem berbasis AI telah secara radikal mengubah cara
manusia berinteraksi dengan informasi dan dengan teknologi yang lebih baru
dan lebih terintegrasi, siswa di masa depan mungkin memiliki pengalaman
yang sangat berbeda dalam melakukan penelitian dan mencari fakta daripada
siswa saat ini.
7). AI dapat mengubah peran guru. Akan selalu ada peran guru dalam
pendidikan, tetapi apa peran itu dan apa yang dikandungnya dapat berubah
karena teknologi baru dalam bentuk sistem komputasi cerdas. Seperti yang
telah dibahas sebelumnya, AI dapat mengambil alih tugas seperti penilaian,
dapat membantu siswa meningkatkan pembelajaran, dan bahkan dapat
menjadi pengganti bimbingan belajar di dunia nyata. Namun AI dapat
disesuaikan dengan banyak aspek pengajaran lainnya juga. Sistem AI dapat

12
diprogram untuk memberikan keahlian, berfungsi sebagai tempat bagi siswa
untuk mengajukan pertanyaan dan menemukan informasi atau bahkan
berpotensi menggantikan guru untuk materi pelajaran yang sangat dasar.
Namun, dalam banyak kasus, AI akan menggeser peran guru menjadi
fasilitator. Guru akan melengkapi pelajaran AI, membantu siswa yang
kesulitan, dan memberikan interaksi manusia dan pengalaman langsung bagi
siswa. Dalam banyak hal, teknologi telah mendorong beberapa perubahan ini
di kelas, terutama di sekolah yang online atau menganut blended learning
seperti model kelas terbalik (flipped classroom).
8). AI dapat membuat pembelajaran coba-coba (trial-and-error) menjadi tidak
terlalu menakutkan. Percobaan dan kesalahan adalah bagian penting dari
pembelajaran, tetapi bagi banyak siswa, gagasan gagal, atau bahkan tidak
tahu jawabannya dapat melumpuhkan minat belajarnya. Beberapa siswa
hanya tidak suka ditempatkan di depan rekan-rekan mereka atau figur otoritas
menjadi seperti guru. Sistem komputer cerdas, yang dirancang untuk
membantu siswa belajar, adalah cara yang jauh lebih mudah untuk
menghadapi coba-coba. Kecerdasan buatan dapat menawarkan siswa cara
untuk bereksperimen dan belajar di lingkungan yang relatif bebas penilaian,
terutama ketika tutor AI dapat menawarkan solusi untuk perbaikan. Faktanya,
AI adalah format yang sempurna untuk mendukung pembelajaran semacam
ini, karena sistem AI sendiri sering belajar dengan metode coba-coba.
9). Data yang didukung oleh AI dapat mengubah cara sekolah menemukan,
mengajar, dan mendukung siswa. Pengumpulan data cerdas, yang didukung
oleh sistem komputer cerdas, telah membuat perubahan pada cara perguruan
tinggi berinteraksi dengan calon mahasiswa dan mahasiswa saat ini. Dari
perekrutan hingga membantu siswa memilih kursus terbaik, sistem komputer
cerdas membantu membuat setiap bagian dari pengalaman kuliah lebih
disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan siswa. Sistem penambangan data
sudah memainkan peran integral dalam lanskap pendidikan tinggi saat ini,
tetapi kecerdasan buatan dapat lebih jauh mengubah pendidikan tinggi.
Inisiatif sudah berlangsung di beberapa sekolah untuk menawarkan siswa
pelatihan yang dipandu AI yang dapat memudahkan transisi antara perguruan
tinggi dan sekolah menengah. Mungkin saja suatu saat proses seleksi
perguruan tinggi berakhir seperti Amazon atau Netflix, dengan sistem yang
merekomendasikan sekolah dan program terbaik untuk minat siswa.
10). AI dapat mengubah tempat siswa belajar, siapa yang mengajar mereka, dan
bagaimana mereka memperoleh keterampilan dasar.. Dengan menggunakan
sistem AI, perangkat lunak, dan sistem dukungannya, siswa dapat belajar dari
mana saja di dunia kapan saja. Dan dengan program semacam ini untuk
menggantikan jenis instruksi pada kelas tertentu, AI mungkin hanya
menggantikan guru dalam beberapa kasus, yang menjadikannya lebih baik
atau malah lebih buruk. Program pendidikan yang didukung oleh AI telah
membantu siswa untuk mempelajari keterampilan dasar, tetapi seiring dengan
berkembangnya program ini dan seiring dengan semakin banyaknya
pengembang yang belajar, para pengembang AI di bidang pendidikan
kemungkinan akan menawarkan layanan yang jauh lebih luas kepada siswa.

13
KESIMPULAN
Sekarang ini kita berada pada zaman diman teknologi dan internet benar-
benar berkengbang dan melesat dengan begitu cepat, semuanya serba instan dan
efisien. Pada era ini turut melahirkan penggabungan berupa keterampilan dan
teknologib baru. Hal ini dapat disebut dengan instilah Artificial Intelligence (AI)
atau kecerdasan buatan. Artificial Intelligence (AI) merupakan istilah yang
digunakan untuk memodelkan perilaku cerdas dan pemikiran kritis yang
sebanding dengan manusia yang menggunakan komputer dan teknologi.
Kecerdasan buatan mungkin merupakan bidang ilmu komputer tertua dan
terluas, yang meniru fungsi kognitif manusia yang digunakan untuk memecahkan
sebuah masalah dengan cara belajar dan berfikir seperti manusia. AI sekarang
meningkatkan minat yang sangat besar karena keberhasilannya dalam matchine
learning. Kecerdasan buatan juga merupakan sebuah bidang studi dan desain agen
cerdas yang dimana agen cerdas adalah sistem yang memahami lingkungan dan
mengambil langkah-langkah untuk memaksimalkan peluang keberhasilan. Selain
untuk pendidikan, artificial intelligence ini juga bisaa digunakan untuk
meningkatkan sumber daya manusia. Adanya kecerdasan buatan ini bukan berarti
pertanda bahwa manusia akan disingkirkan oleh AI, melainkan dengan adanya AI
dapat berguna untuk mengembangkan potensi dalam diri kita yang tidak dapat
dilakukan oleh kecerdasan buatan tersebut. Setiap individu tentunya memiliki
potensi dan kemampuan yang apabila diasah secara berkelanjutan bisa saja
menjadikan dirinya lebih maju.
Dengan memiliki SDM yang berkualitas tinggi, maka akan memudahkan
mereka atau bahkan diri kita sendiri untuk menggunakan teknologi yang ada
dengan sangat baik. Topik ini sangat menarik untuk saya bahas karena dapat
memberikan pemahaman dan mengetahui sisi lain dari kecerdasan buatan. Pada
awalnya AI diperkenalkan dengan konsep awal yaitu komputer yang dapat
menyelesaikan tugas-tugas yang membutuhkan kecerdasan dan dikemukakan oleh
Alan Turing kemudian istilah AI sendiri dikemukakan oleh John McCarthy pada
tahun 1956 pada konferensi Dartmount. AI di bidang kesehatan dapat digunakan
untuk beberapa aspek seperti prediksi penyakit, diagnosis penyakit, anjuran
pengobatan penyakit, dan semua itu dilakukan dengan algoritma saja. Beberapa
penerapan AI di bidang kesehatan yaitu AI digunakan untuk klasifikasi kanker
kulit, mendeteksi aritmia, dan membuat diagnosis dengan akurasi yang cukup
tinggi. Perkembangan pengetahuan yang baik didukung oleh teknologi yang
mutakhir ini menciptakan sebuah kecerdasan baru.
Lahirnya kecerdasan baru ini tentu saja memudahkan manusia di segala
aktivitas maupun bidangnya. Selain memudahkan manusia di segala aktivitas
maupun bidangnya, kecerdasan buatan ini jugabisa digunakan untuk
meningkatkan sumber daya manusia yang ada. Penggunaan AI ini dapat
digunakan untuk melatih kemampuan dan mengasah potensi yang ada pada tiap
diri individu. Para individu ini juga harus diberikan pemahaman tentang mengapa
mereka harus cakap dalam memanfaatkan artificial intelligence. Sebab, kemahiran
mereka dalam menggunakan kecerdasan buatan ini lah yang membuat mereka
dapat bertahan di tengah kemajuan teknologi dan pengetahuan. Dengan
memahami penggunaan dan manfaat dari AI, dapat menaikkan nilai dalam diri
setiap individu. Implementasi artificial intelligence sudah sangat melebar di

14
sekitar kita, mulai dari permainan, drone, alat kokpit penerbangan sampai ke
prangkat lunak yang membantu kehidupan kita sehari-hari.
Kemajuan yang mengesankan telah dibuat dalam artificial intelligence
dalam beberapa tahun terakhir, didorong oleh peningkatan eksponensial dalam
daya komputasi dan oleh ketersediaan sejumlah besar data, dari perangkat lunak
yang digunakan untuk menemukan obat baru, sampai algoritma yang dapat
digunakan untuk memprediksi minat konsumen. Sementara itu, teknologi
fabrikasi digital berinteraksi dengan dunia biologi setiap hari. Bioengineer,
bioteknolog, dan perancang teknologi menggabungkan desain komputasi, cara
manufaktur, teknik material, dan biologi sintetis untuk merintis sebuah simbiosis
antara mikroorganisme, tubuh kita, dan produk yang kita konsumsi.
Pengembangan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) bergerak
semakin cepat dan mengalami kemajuan pesat dalam setiap bidang kehidupan
manusia.
Perkembangan ilmu teknologi di Dunia terasa semakin pesat, apalagi
dengan adanya kehadiran kecerdasan buatan atau biasa kita kenal Artficial
Intellegence (AI). Namun jika kita melihat awal dan perkembangan sejarahnya,
menurut Roberts (2019) dalam artikel yang berjudul “How Artificial Intellegence
Works” menjelaskan bahwa AI bukanlah teknologi baru, akarnya dimulai pada
tahun 1956 ketika ilmuwan computer Universitas Stanford John McCarthy
menciptakan istilah tersebut saat memimpin proyek penelitian musim panas
Dartmouth. Sejak saat itu, bidang AI telah mengalami banyak proses pasang surut.
Dari proses pasang surut tersebut dapat dikatakan bahwa perkembangan AI tidak
selalu berjalan sesuai harapan, akan tetapi berkembang dengan adanya
keuntungan, peluang, dan tentu tantangan sehingga membuat kita penasaran untuk
mengenali tentang apa itu AI. Mengenali tentang AI tidaklah sulit, karena
sesungguhnya dalam keseharian aktivitas yang kita lakukan, telah bersinggungan
dengan penggunaan AI. Dalam perkembangannya teknologi dan informasi sampai
saat ini sudah benar-benar cepat dan tanpa di sadari sudah benar-benar
mempengaruhi aspek dalam kehidupan manusia.
Di masa saat ini teknologi itu sendiri sudah menjadi kebutuhan dalam
menjalankan kebanyakan dari aktivitas sehari-hari. Dan penggunaan internet saat
ini sudah bukan lagi hal aneh dan baru, apalagi di daerah perkotaan seperti di kota
kota besar dan sudah benar benar menjadi hal penting pada masa pandemi seperti
ini. Penggunaan internet khususnya smartphone di Indonesia terus meningkat dari
tahun ketahun. Kecerdasan buatan ( Artificial Intelligence) merupakan suatu
inovasi baru dalam ilmu pengetahuan. Adanya kecerdasan buatan dimulai
sejak munculnya komputer modern pada tahun 1940 dan tahun 1950 AI
merupakan alat atau komputer yang dapat melakukan tugas yang dilakukan oleh
manusia, oleh karena itu AI juga dapat dimanfaatkan dalam kegiatan bermain
game. Kecerdasan buatan secara teknik sebatas alat saja. Secara teknologi ia
lebih luas. Permasalahan-permasalahan kecerdasan buatan tersebut saling
berhubungan dengan kondisi sosial budaya masyarakat setempat dan
kebijakan/strategi dari institusi pemerintahan serta industri telekomunikasi terkait.
Ketiganya ini saling terkait satu sama lain sehingga tidak dapat dipisahkan secara
parsial dalam menganalisis permasalahan yang ada. Hal ini sesuai dengan definisi
konsep teknologi yang diutarakan oleh Arnold Pacey (2000) dalam karyanya “The
Culture of Technology”(Pacey, 1983). AI bekerja dengan menggabungkan

15
sejumlah besar data dengan cepat, pengolahan berulang, dan algoritme cerdas,
memungkinkan perangkat lunak untuk belajar secara otomatis dari pola atau
fitur dalam data.
AI adalah bidang studi luas yang mencakup banyak teori, metode, dan
teknologi, serta subbidang utama berikut ini. Pembelajaran mendalam
menggunakan jaringan neural yang sangat besar dengan banyak lapisan unit
pemrosesan, memanfaatkan kemajuan dalam daya komputasi, dan meningkatkan
teknik pelatihan guna mempelajari pola kompleks dalam sejumlah besar data.
Penerapan umumnya mencakup pengenalan gambar dan ujaran. Komputasi
kognitif adalah subbidang AI yang berupaya untuk melakukan interaksi seperti
manusia secara alami dengan mesin.

16
REFERENSI
Alia Qonita, J. S. (2022). Peranan Teknologi Artificial Intelligence di Era
Revolusi Industri 4.0. Universitas Bina Darma.
Faulinda E. & Nastiti ARN.(2020). Kesiapan Pendidikan Indonesia Menghadapi
era society 5.0. Jurnal Kaijan Teknologi Pendidikan, 5(1): 61-66.
Fukuyama M. (2018). Society 5.0: Aiming for a New Human-Centered Society.
Japan SPOTLIGHT: 47-50.
Halim, W. and Mudjihartono, P. (2022) ‘Kecerdasan Buatan dalam Teknologi
Kedokteran : Survey Paper’, 2(1).
Ikedinachi. (2019). Artificial Intelligence, Smart Classrooms and Online
Education in the 21st century: Implications for Human Development.
Journal of Cases on Information technology (JCIT), 21(3): 14-21.
Jean-Charles A. (2018). Internet of Things in Education: Artificial Intelligence
Voice Assistant in the Classroom. In E. Langran & J. Borup (Eds.),
Proceedings of Society for Information Technology & Teacher Education
International Conference (pp. 883885). Washington, D.C., United States:
Association for the Advancement of Computing in Education (AACE).
Rodrigues F., Araujo L.( 2012). Automatic Assesment of Short Free Text
Answers. Online. Retrieved October 29, 2022.
TEACHTOUGHT. (2022). 10 Roles For Artificial Intelligence In Education.
Umi, K. (2022). Pengenalan Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) Kepada
Para Remaja. Universitas Bina Darma

17

Anda mungkin juga menyukai