Disusun Oleh:
Muhamad Nur Hidayat (221211092) Muhamad Nur Rizky Yanto (221211041)
1Jamaaluddin, Indah Sulistyowati “BUKU AJAR KECERDASAN BUATAN (ARTIFICIAL INTELLIGENCE)”. (Sidoarjo:
UMSIDA PRESS, 2021), Hal. 2
kecerdasan dapat diartikan sebagai kemampuan yang handal dalam memahami dan
menjalankan tindakan tertentu. Meskipun konsep kecerdasan buatan mulai muncul
pada era 1940-an, perkembangan dalam bidang ini sebenarnya sudah dapat
ditemukan pada zaman Mesir kuno. Perhatian utama terfokus pada kemampuan
komputer untuk meniru kecerdasan manusia.
3. Pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) dalam kehidupan sehari-hari
Pemanfaatan artificial intelligence dalam kehidupan sehari-hari, berbagai
contoh aplikasinya. Misalnya, kita menggunakan Google Search dan Google Maps
untuk menentukan rute terpendek, menghitung jarak perjalanan, dan menaksir
waktu tempuh. Kita juga menggunakan asisten virtual seperti Google Assistant dan
Amazon’s Alexa untuk melakukan pekerjaan yang sebelumnya hanya dilakukan
oleh manusia. Selain itu, teknologi deepface telah digunakan dalam beberapa
smartphone dan media sosial seperti Instagram, Facebook, dan WhatsApp untuk
mengenali wajah pengguna dan mendapatkan keuntungan dalam pengolahan data
berbasis AI dan aplikasi lainnya. Pengenalan wajah adalah salah satu teknologi yang
sangat efektif dalam mengidentifikasi individu dan memiliki keunggulan
dibandingkan dengan teknologi lainnya seperti identifikasi dapat dilakukan tanpa
pengguna harus berbuat apa-apa fitur yang tidak menonjol.
AI tidak hanya membantu manusia dalam menyelesaikan tugas-tugas khusus,
tetapi dalam beberapa konteks, teknologi ini bahkan mampu menggantikan peran
manusia. Sebagai contoh, Asisten Virtual seperti Alexa memiliki kemampuan untuk
menjalankan tugas-tugas harian seperti menghidupkan lampu, TV, AC, dan
sebagainya. Penerapan teknologi AI dalam bidang kesehatan juga dapat
meningkatkan efektivitas pengobatan medis. Sebagai contoh, sistem da Vinci yang
menggunakan teknologi robotik memungkinkan operasi dengan tingkat akurasi
yang lebih tinggi dan mengurangi trauma pada pasien pada tahun 2021.
Dalam bidang bisnis ekonomi, implementasi kecerdasan buatan (AI) tersemat
pada kinerja chatbot, sistem rekomendasi, dan logistik dalam industri e-commerce.
Kemunculan AI berdampak pada kemudahan konsumen meraih produk e-
commerce yang dicari, sehingga menaikkan tingkat kepuasan atas layanan berbasis
AI yang mereka rasakan.
4. Dampak Artificial Intelligence (AI)
Kecerdasan Buatan (AI) memberikan dampak besar dalam kehidupan
keseharian atas sifatnya yang inovatif dan kreatif. Meskipun teknologi AI mampu
mengakomodasi kebutuhan saat ini secara luar biasa, ia juga memiliki dampak
negatif terhadap keberlanjutan sumber daya manusia dalam beberapa bidang
pekerjaan. Kemajuan AI menjadi ancaman terhadap sumber daya manusia karena
menggantikan peran-peran pekerjaan yang sebelumnya dijalankan oleh manusia.
Menurut McKinsey, sekitar 800 juta pekerja di seluruh dunia diperkirakan dapat
digantikan oleh robot pada tahun 2030. Pada waktu itu AI diperkirakan mengalami
kemajuan pesat. Tuntutan dari hal itu, manusia harus bisa meningkatkan dan
memperbarui diri supaya tetap mendapatkan posisi di bidang teknologi
pengetahuan. Namun hal baiknya, AI tidak bisa mengambil atau meniru sisi
emosional yang manusia miliki, meskipun AI bisa menggantikan tugas manusia. 2
Berikut Contoh Dampak dari penggunaa AI dalam kehidupan sehari hari3:
DAMPAK POSITIF:
1. Efisiensi, AI dapat membantu manusia dalam melakukan tugas tugas yang
memakan waktu seperti : chatgpt, AI chat, dll.
2. AI dapat membantu dalam proses penilaian kredit,dengan menggunakan AI
data-data nasabah dapat dikumpulkan dan dianalisis dengan lebih cepat
3. Membantu dalam sektor kesehatan, AI dapat membantu dokter dalam
mendiagnosis penyakit
DAMPAK NEGATIF:
2 Maryani Farwati, “Analisa Pengaruh Teknologi Artificial Intelligence (AI) Dalam kehidupan sehari-hari”, Jurnal
Sistem Informasi dan Manajemen, Vol.11 No.01 (2023), hal. 43
3 Silviyawati,” Dampak Positif Dan Negatif Teknologi Kecerdasan Buatan (AI) Dan Perluasan Regulasi Dan Etika
Dari ke 31 Negara, Indonesia berada di posisi pertama sebagai negara yang paling
optimis terhadap perkembangan AI dengan nilai 78%. Hasil ini cukup mengagetkan
dan dapat mencerminkan trust masyarakat Indonesia mengenai potensi AI dalam
aspek kehidupan. Berikut urutan negara kedua hingga kesepuluh persentase
penggunaan AI 4:
• Thailand : berada di peringkat kedua dengan nilai 74%
• Meksiko : berada diperingkat ketiga dengan nilai 73%
• Malaysia : berada diperingkat keempat dengan nilai 69%
• Peru : berada diperingkat kelima dengan nilai 67%
• Turki : berada diperingkat yang sama yaitu dengan nilai 67%
• Korea Selatan : berada diperingkat ketujuh dengan nilai 66%
• Kolombia : berada diperingkat kedelapan dengan nilai 65%
• India : berada diperingkat kesembilan dengan nilai yang sama yaitu 65%
• Brasil : berada diperingkat kesepuluh dengan nilai 64%
4Pierre Rainner, “Indonesia Jadi Negara Paling Optimis Akan Keberadaan AI,” 14 Agustus, 2023,
https://data.goodstats.id/statistic/pierrerainer/indonesia-jadi-negara-paling-optimis-akan-keberadaan-ai-
hvEyW
C. KESIMPULAN
Kemajuan Artificial Intelligence (AI) merupakan salah satu pembaruan
teknologi yang pesat dan signifikan dalam era modern. AI adalah sebuah teknologi
mesin pembelajaran yang mampu mengolah dan menyampaikan informasi dengan cara
yang mirip dengan cara manusia melaksananya, melibatkan proses pembelajaran dan
pengembangan secara autonom dan berbasis data. AI mempengaruhi dan membantu
berbagai aspekt dari kehidupan modern, seperti pengolahan dan analisis data,
pemahaman dan penggolakan bahasa, pengembangan teknologi, dan pemantauan
lingkaran transportasi. Pemanfaatan AI memungkinkan peningkatan efisiens dan
efektivitas dalam berbagai bidang, termasuk medis, ekonomis, dan pendidikan.
Teknologi AI juga membantu meningkatkan kualitas hidup dan menjamin
keselamatan manusia dengan pengembangan teknologi autonom dan pengelolaan
lingkaran transportasi. Namun, pemanfaatan AI juga membawa risiko, seperti
ketidakpembatasan dan ketidakpemahaman dari teknologi, ketidakpemahaman dari
ketentuan penggunaan data, dan ketidakpemahaman dari pengaruh AI terhadap
pekerjaan manusia. Untuk mengatasi risiko tersebut, pengembangan AI harus
diselenggarakan dengan prioritas pemahaman dan pengembangan teknologi yang
benar, pengembangan standar dan pengaturan yang benar, dan pengembangan
pemahaman dan penggunaan data yang benar.
Namun demikian, penggunaan AI harus dijalankan dengan berat-berat
mempertimbangkan aspek etika dan hak-hak individu. Pengembangan dan penggunaan
AI harus dijalankan dengan tingkat keamanan yang tinggi dan mematuhi ketentuan
privasi data. Selain itu, penggunaan AI harus diarahkan untuk meningkatkan kualitas
hidup manusia dan memperbaiki kesadaran mengenai pengaruh AI terhadap
masyarakat dan lingkungan.
Dalam mengatasi tantangan dan meningkatkan pengaruh AI, komunitas
akademisi, industri, dan masyarakat harus bekerja sama dan membangun solusi yang
bersama. Kemajuan AI dan pemanfaatannya memerlukan pengembangan yang lebih
baik dan penggunaan yang lebih bersih, serta pengembangan teknologi yang
memperhatikan aspek etika dan kesehatan lingkungan. Dalam konteks global,
pengembangan dan penggunaan AI harus diarahkan untuk membantu meningkatkan
kesejahteraan manusia dan membangun masa depan yang lebih luar biasa.
D. DAFTAR PUSTAKA
Pierre Rainner, “Indonesia Jadi Negara Paling Optimis Akan Keberadaan AI,”
14 Agustus, 2023, https://data.goodstats.id/statistic/pierrerainer/indonesia-jadi-negara-
paling-optimis-akan-keberadaan-ai-hvEyW