Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

Kemajuan Artificial Intelligence (AI) dan Pemanfaatannya


Dosen pengampu : Ahmad Nugroho, S.Kom.I., M.Sos

Disusun Oleh:
Muhamad Nur Hidayat (221211092) Muhamad Nur Rizky Yanto (221211041)

Rafid Nurfalah (221211004) Galuh Dzikro Mu’azaroh (221211102)

Rafi Abdillah (221211014) Ananda Putri Khalifah (221211084)

Faried Anfasa Muluk (221211042) Faris Ichwanda (221211074)

Tria Cahya Ramadhan (221211084) M. Azis Fahrul Rozi (221211082)

Rakha Farhan Maulana (221211105) Rizal Ariffianto (221211103)


Arengga Bagas Setyananda (221211081) Zahra Iftikharifani Mujahid (221211109)

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM


FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH
UIN RADEN MAS SAID SURAKARTA
TAHUN 2024
A. PENDAHULUAN
Di indonesia teknologi informasi berkembang sangatlah cepat, sehingga hampir
dari semua kegiatan atau bahkan pekerjaan berhubungan dengan sebuah teknologi
informasi. Dengan informasi kita dengan sangat mudah mendapatkan informasi, juga
dapat meringankan dan mempercepat pekerjaan seseorang.
Kecerdasan Buatan atau yang lebih dikenal dengan artificial intelligence (AI)
pada dasarnya merupakan sebuah “mesin” yang berkemampuan melakukan berbagai
hal yang dianggap memerlukan kecerdasan saat manusia mengoprasikannya.
Contohnya artificial tersebut memahami perintah bahasa manusia, mengenali wajah
seseorang, mengemudikan kendaraan, bahkan yang paling canggih artificial
intelligence dapat mengoperasikan mesin-mesin produksi dalam suatu perusahaan.
Seiring dengan perkembangan zaman, sistem kecerdasan buatan semakin
berkembang dengan pesat dan dengan kemampuan yang semakin ditingkatkan. Hal ini
terlihat dari perkembangan sistem artificial intelligence yang dapat beroperasi secara
otonom tanpa campur tangan, bahkan artificial intelligence dewasa ini sering kali
bersinggungan dengan tindakan hukum, seperti kendaraan tesla yang dapat beroperasi
dijalan raya secara otonom. Dampak lainnya yang dirasakan terhadap perkembangan
peradaban manusia dengan hadirnya kemajuan teknologi ialah kemudahan dalam
berkomunikasi dan mengakses informasi.
Memberikan perlindungan yang maksimal terhadap keamanan data pribadi,
terdapat beberapa potensi yang dapat dimaksimalkan, di antaranya pemanfaatan
artificial intelligence. Dengan kehadiran artificial intelligence yang lebih efektif dan
efisien serta dilengkapi dengan kemampuan antimalware dinilai mampu mencegah
kesalahan sistem dan meminimalisir risiko kebocoran data pribadi. Penelitian terdahulu
yang terkait dengan penelitian pentingnya perlindungan data pribadi telah dilakukan
oleh Sinta Dewi pada tahun 2017 yang berfokus kepada perlindungan data pribadi
melalui penggunaan Cloud Computing. Dengan mengetahui hal tersebut masyarakat
mampu mempilah pilih terhadap penggunaan AI sebagai alat bantu dalam melindungi
data pribadi antara efisiensi dan dampak yang akan terjadi.
B. PEMBAHASAN
1. Sejarah Artificial Intelligence (AI)
Pengembangan Artificial Intelligence sudah dimulai sejak dekade 1950-an yang
mengeksplorasi topik-topik penyelesaian masalah. Pada awal masa penemuannya
Artificial Intelligence hanya terdapat pada universitas dan laboratorium-
laboratorium penelitian dan belum ditemukan produk praktis yang dihasilkan dari
pemanfaatan Artificial Intelligence. Alan Turing, seorang matematikawan asal
Inggris, mengusulkan uji Turing sebagai metode untuk menguji kecerdasan mesin
dengan melihat apakah mesin tersebut mampu meyakinkan seseorang bahwa ia
sedang berinteraksi dengan manusia. Sementara itu, John McCarthy, seorang
profesor dari Massachusetts Institute of Technology, memperkenalkan istilah dan
konsep Kecerdasan Buatan pada Konferensi Dartmouth tahun 1956, dengan tujuan
untuk memahami dan meniru proses berpikir manusia dalam merancang mesin. 1
Pada tahun 1959, Program komputer yang disebut General Problem Solver
(GPS) berhasil dikembangkan oleh Herbert A. Simon, J.C. Shaw, dan Allen Newell.
Tujuan utama dari program ini adalah untuk mendekati pendekatan penyelesaian
masalah yang mirip dengan cara manusia. Pada waktu yang sama, Nathaniel
Rochester dari IBM bersama dengan tim mahasiswanya merilis Geometry Theorem
Prover, sebuah program kecerdasan buatan (AI) yang memiliki kemampuan untuk
membuktikan teorema menggunakan axioma-axioma yang tersedia dalam domain
geometri. Hal ini menandai langkah penting dalam perkembangan kecerdasan
buatan dan penerapan komputer dalam pemecahan masalah matematika.
2. Pengertian Artificial Intelligence (AI)
Suatu bidang ilmu yang menjadi sangat krusial saat ini dan di masa depan adalah
kecerdasan buatan. Kecerdasan buatan merupakan cabang ilmu komputer yang
esensial dalam pengembangan dan implementasi komputer pintar. Perangkat yang
diperlukan untuk bidang ini telah mengalami perkembangan pesat, terutama dalam
industri dan kehidupan sehari-hari sepanjang abad ke-20. Kecerdasan buatan, atau
Artificial Intelligence dalam bahasa Inggris, dapat diartikan sebagai suatu keahlian
yang mencakup pemahaman dan pelaksanaan aksi. Asal kata "intelligence" berasal
dari bahasa Latin "intelligo," yang berarti "saya paham." Oleh karena itu,

1Jamaaluddin, Indah Sulistyowati “BUKU AJAR KECERDASAN BUATAN (ARTIFICIAL INTELLIGENCE)”. (Sidoarjo:
UMSIDA PRESS, 2021), Hal. 2
kecerdasan dapat diartikan sebagai kemampuan yang handal dalam memahami dan
menjalankan tindakan tertentu. Meskipun konsep kecerdasan buatan mulai muncul
pada era 1940-an, perkembangan dalam bidang ini sebenarnya sudah dapat
ditemukan pada zaman Mesir kuno. Perhatian utama terfokus pada kemampuan
komputer untuk meniru kecerdasan manusia.
3. Pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) dalam kehidupan sehari-hari
Pemanfaatan artificial intelligence dalam kehidupan sehari-hari, berbagai
contoh aplikasinya. Misalnya, kita menggunakan Google Search dan Google Maps
untuk menentukan rute terpendek, menghitung jarak perjalanan, dan menaksir
waktu tempuh. Kita juga menggunakan asisten virtual seperti Google Assistant dan
Amazon’s Alexa untuk melakukan pekerjaan yang sebelumnya hanya dilakukan
oleh manusia. Selain itu, teknologi deepface telah digunakan dalam beberapa
smartphone dan media sosial seperti Instagram, Facebook, dan WhatsApp untuk
mengenali wajah pengguna dan mendapatkan keuntungan dalam pengolahan data
berbasis AI dan aplikasi lainnya. Pengenalan wajah adalah salah satu teknologi yang
sangat efektif dalam mengidentifikasi individu dan memiliki keunggulan
dibandingkan dengan teknologi lainnya seperti identifikasi dapat dilakukan tanpa
pengguna harus berbuat apa-apa fitur yang tidak menonjol.
AI tidak hanya membantu manusia dalam menyelesaikan tugas-tugas khusus,
tetapi dalam beberapa konteks, teknologi ini bahkan mampu menggantikan peran
manusia. Sebagai contoh, Asisten Virtual seperti Alexa memiliki kemampuan untuk
menjalankan tugas-tugas harian seperti menghidupkan lampu, TV, AC, dan
sebagainya. Penerapan teknologi AI dalam bidang kesehatan juga dapat
meningkatkan efektivitas pengobatan medis. Sebagai contoh, sistem da Vinci yang
menggunakan teknologi robotik memungkinkan operasi dengan tingkat akurasi
yang lebih tinggi dan mengurangi trauma pada pasien pada tahun 2021.
Dalam bidang bisnis ekonomi, implementasi kecerdasan buatan (AI) tersemat
pada kinerja chatbot, sistem rekomendasi, dan logistik dalam industri e-commerce.
Kemunculan AI berdampak pada kemudahan konsumen meraih produk e-
commerce yang dicari, sehingga menaikkan tingkat kepuasan atas layanan berbasis
AI yang mereka rasakan.
4. Dampak Artificial Intelligence (AI)
Kecerdasan Buatan (AI) memberikan dampak besar dalam kehidupan
keseharian atas sifatnya yang inovatif dan kreatif. Meskipun teknologi AI mampu
mengakomodasi kebutuhan saat ini secara luar biasa, ia juga memiliki dampak
negatif terhadap keberlanjutan sumber daya manusia dalam beberapa bidang
pekerjaan. Kemajuan AI menjadi ancaman terhadap sumber daya manusia karena
menggantikan peran-peran pekerjaan yang sebelumnya dijalankan oleh manusia.
Menurut McKinsey, sekitar 800 juta pekerja di seluruh dunia diperkirakan dapat
digantikan oleh robot pada tahun 2030. Pada waktu itu AI diperkirakan mengalami
kemajuan pesat. Tuntutan dari hal itu, manusia harus bisa meningkatkan dan
memperbarui diri supaya tetap mendapatkan posisi di bidang teknologi
pengetahuan. Namun hal baiknya, AI tidak bisa mengambil atau meniru sisi
emosional yang manusia miliki, meskipun AI bisa menggantikan tugas manusia. 2
Berikut Contoh Dampak dari penggunaa AI dalam kehidupan sehari hari3:
DAMPAK POSITIF:
1. Efisiensi, AI dapat membantu manusia dalam melakukan tugas tugas yang
memakan waktu seperti : chatgpt, AI chat, dll.
2. AI dapat membantu dalam proses penilaian kredit,dengan menggunakan AI
data-data nasabah dapat dikumpulkan dan dianalisis dengan lebih cepat
3. Membantu dalam sektor kesehatan, AI dapat membantu dokter dalam
mendiagnosis penyakit

DAMPAK NEGATIF:

1. Pengangguran, AI dapat mengambil alih pekerjaan manusia dalam beberapa


sektor.
2. Teknologi AI untuk manipulasi informasi,dengan menggunkan teknologi
AI,informasi dapat dimanipulasi untuk mempengaruhi opini publik
contohnya adalah penggunaan BOT untuk memperbesar opini yang
mendukung suatu calon dalam pemilu.

2 Maryani Farwati, “Analisa Pengaruh Teknologi Artificial Intelligence (AI) Dalam kehidupan sehari-hari”, Jurnal
Sistem Informasi dan Manajemen, Vol.11 No.01 (2023), hal. 43
3 Silviyawati,” Dampak Positif Dan Negatif Teknologi Kecerdasan Buatan (AI) Dan Perluasan Regulasi Dan Etika

Penggunaannya” 5 Mei, 2023, https://portalpublikasi.id/2023/05/05/dampak-positif-dan-negatif-teknologi-


kecerdasan-buatan-ai-dan-perluasan-regulasi-dan-etika-penggunaannya/
5. Indonesia sebagai pengguna AI terunggul

Dari ke 31 Negara, Indonesia berada di posisi pertama sebagai negara yang paling
optimis terhadap perkembangan AI dengan nilai 78%. Hasil ini cukup mengagetkan
dan dapat mencerminkan trust masyarakat Indonesia mengenai potensi AI dalam
aspek kehidupan. Berikut urutan negara kedua hingga kesepuluh persentase
penggunaan AI 4:
• Thailand : berada di peringkat kedua dengan nilai 74%
• Meksiko : berada diperingkat ketiga dengan nilai 73%
• Malaysia : berada diperingkat keempat dengan nilai 69%
• Peru : berada diperingkat kelima dengan nilai 67%
• Turki : berada diperingkat yang sama yaitu dengan nilai 67%
• Korea Selatan : berada diperingkat ketujuh dengan nilai 66%
• Kolombia : berada diperingkat kedelapan dengan nilai 65%
• India : berada diperingkat kesembilan dengan nilai yang sama yaitu 65%
• Brasil : berada diperingkat kesepuluh dengan nilai 64%

Hasil ini memberikan gambaran mengenai opini masyarakat terhadap


perkembangan AI. Dengan adanya data tersebut masyakarat mampu menyadari
akan penggunaan AI terbanyak dan sedikit dan atau dampak negatif dan positifnya
penggunaan AI sampai saat ini.

4Pierre Rainner, “Indonesia Jadi Negara Paling Optimis Akan Keberadaan AI,” 14 Agustus, 2023,
https://data.goodstats.id/statistic/pierrerainer/indonesia-jadi-negara-paling-optimis-akan-keberadaan-ai-
hvEyW
C. KESIMPULAN
Kemajuan Artificial Intelligence (AI) merupakan salah satu pembaruan
teknologi yang pesat dan signifikan dalam era modern. AI adalah sebuah teknologi
mesin pembelajaran yang mampu mengolah dan menyampaikan informasi dengan cara
yang mirip dengan cara manusia melaksananya, melibatkan proses pembelajaran dan
pengembangan secara autonom dan berbasis data. AI mempengaruhi dan membantu
berbagai aspekt dari kehidupan modern, seperti pengolahan dan analisis data,
pemahaman dan penggolakan bahasa, pengembangan teknologi, dan pemantauan
lingkaran transportasi. Pemanfaatan AI memungkinkan peningkatan efisiens dan
efektivitas dalam berbagai bidang, termasuk medis, ekonomis, dan pendidikan.
Teknologi AI juga membantu meningkatkan kualitas hidup dan menjamin
keselamatan manusia dengan pengembangan teknologi autonom dan pengelolaan
lingkaran transportasi. Namun, pemanfaatan AI juga membawa risiko, seperti
ketidakpembatasan dan ketidakpemahaman dari teknologi, ketidakpemahaman dari
ketentuan penggunaan data, dan ketidakpemahaman dari pengaruh AI terhadap
pekerjaan manusia. Untuk mengatasi risiko tersebut, pengembangan AI harus
diselenggarakan dengan prioritas pemahaman dan pengembangan teknologi yang
benar, pengembangan standar dan pengaturan yang benar, dan pengembangan
pemahaman dan penggunaan data yang benar.
Namun demikian, penggunaan AI harus dijalankan dengan berat-berat
mempertimbangkan aspek etika dan hak-hak individu. Pengembangan dan penggunaan
AI harus dijalankan dengan tingkat keamanan yang tinggi dan mematuhi ketentuan
privasi data. Selain itu, penggunaan AI harus diarahkan untuk meningkatkan kualitas
hidup manusia dan memperbaiki kesadaran mengenai pengaruh AI terhadap
masyarakat dan lingkungan.
Dalam mengatasi tantangan dan meningkatkan pengaruh AI, komunitas
akademisi, industri, dan masyarakat harus bekerja sama dan membangun solusi yang
bersama. Kemajuan AI dan pemanfaatannya memerlukan pengembangan yang lebih
baik dan penggunaan yang lebih bersih, serta pengembangan teknologi yang
memperhatikan aspek etika dan kesehatan lingkungan. Dalam konteks global,
pengembangan dan penggunaan AI harus diarahkan untuk membantu meningkatkan
kesejahteraan manusia dan membangun masa depan yang lebih luar biasa.
D. DAFTAR PUSTAKA

Pierre Rainner, “Indonesia Jadi Negara Paling Optimis Akan Keberadaan AI,”
14 Agustus, 2023, https://data.goodstats.id/statistic/pierrerainer/indonesia-jadi-negara-
paling-optimis-akan-keberadaan-ai-hvEyW

Maryani Farwati, “Analisa Pengaruh Teknologi Artificial Intelligence (AI)


Dalam kehidupan sehari-hari”, Jurnal Sistem Informasi dan Manajemen, Vol.11
No.01 (2023), hal. 43

Silviyawati,” Dampak Positif Dan Negatif Teknologi Kecerdasan Buatan (AI)


Dan Perluasan Regulasi Dan Etika Penggunaannya” 5 Mei, 2023,
https://portalpublikasi.id/2023/05/05/dampak-positif-dan-negatif-teknologi-
kecerdasan-buatan-ai-dan-perluasan-regulasi-dan-etika-penggunaannya/

Jamaaluddin, Indah Sulistyowati “BUKU AJAR KECERDASAN BUATAN


(ARTIFICIAL INTELLIGENCE)”. (Sidoarjo: UMSIDA PRESS, 2021), Hal. 2

Anda mungkin juga menyukai