Anda di halaman 1dari 6

RESUME AKIBAT MENUA

DOSEN PENGAMPUH : Dr. Hj. ROSMIN ILHAM., S.kep.,Ns.,MM

ASPAR DUKALANG
KEPERAWATAN C 2017

MATA KULIAH GERONTIK

PROGRAM STUDI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO

T.A 2020-2021
A. Pengertian
Menua adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan
untuk memperbaiki diri atau mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak
dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang di derita (Siti Bandiyah,
2009).
Proses menua merupakan proses yang terus-menerus (berlanjut) secara alamiah. Dimulai
sejak lahir dan umumnya dialami semua makhluk hidup. Proses menua setiap individu pada
organ tubuh juga tidak sama cepatnya. Ada kalanya orang belum tergolong lanjut usia (masih
muda) tetapi mengalami kekurangan-kekurangan yang menyolok atau diskrepansi (Wahyudi
Nugroho, 2006).
Menjadi tua (menua) adalah suatu keadaan yang terjadi didalam kehidupan manusia. Proses
menua merupakan proses sepanjang hidup yang tidak hanya dimulai dari suatu waktu tertentu,
tetapi dimulai sejak permulaan kehidupan. Menjadi tua merupakan proses alamiah yang berarti
seseorang telah melalui tahap-tahap kehidupannya, yaitu neonatus, toodler, pra school, school,
remaja, dewasa dan lansia. Tahap berbeda ini dimulai baik secara biologis maupun psikologis
(Padila, 2013).
Menurut WHO dan Undang-Undang No. 13 Tahun 1998 tentang kesejahteraan lanjut usia
pada pasal 1 ayat 2 yang menyebutkan bahwa umur 60 tahun adalah usia permulaan tua. Menua
bukanlah suatu penyakit, tetpai merupakan proses yang berangsur-angsur mengakibatkan
perubahan yang kumulatif, merupakan proses menurunnya daya tahan tubuh dalam menghadapi
rangsangan dari dalam dan luar tubuh yang berakhir dengan kematian (Padila, 2013)
B. Lanjut Usia Batasan
a. Batasan umur lansia menurut kesehatan dunia ( WHO )meliputi :
a) Usia pertengahan ( middle age ) ( 45-59 tahun )
b) Lanjut usia ( elderly ) ( 60-74 tahun )
c) Lanjut usia tua ( old ) ( 75-90 tahun )
d) Usia sangat tua ( very old ) ( di atas 90 tahun )
b. Menurut Dra. Ny. Jos Masdani ( psikolog dari universitas Indonesia ), lanjut usia
merupakan kelanjutan usia dewasa.Kedewasaan dapat dibagi menjadi empat bagian, yaitu
a) Fase iuventus, antara usia 25-40 tahun.
b) Fase verilitas, antara usia 40-50 tahun.
c) Fase praesenium, antara usia 55-65 tahun.
d) Fase senium, antara usia 65 tahun hingga tutup usia. ( Wahjudi Nugroho, 2008 )
C. Teori – teori proses menua
Teori penuaan secara umum dapat dibedakan menjadi dua yaituteori penuaan secara biologi dan
teori penuaan psikososial.
1. Teori Biologi
a) Teori genetic dan mutasi ( Somatic Mutatie Theory) Menurut teori ini menua telah
terprogram secara genetic untuk spesies – spesies tertentu. Menua terjadi akibat dari
perubahan biokimia yang deprogram oleh molekul – molekul / DNA dan setiap sel pada
saatnya akan mengalami mutasi. Sebagai contoh yang khas adalah mutasi dari sel –sel
kelamin ( terjadi penurunan kemampuan fungsional sel ).
b) Pemakaian dan rusak kelebihan usaha dan strees menyebabkan sel – sel tubuh lelah
( terpakai ).
c) Pengumpulan dari pigmen atau lemak dalam tubuh yang disebut teori akumulasi dari
produk sisa.
d) Sebagai contoh adanya pigmen Lipofuchine di sel otot jantung dan sel susunan syaraf
pusat pada orang lanjut usia yang mengakibatkan menganggu fungsi sel itu sendiri.
e) Peningkatan jumlah kolagen dalam jaringan.
f) Reaksi dari kekebalan sendiri ( Auto Immune Theory ) Di dalam proses metabolisme
tubuh, suatu saat di produksi suatu zat khusus. Ada jaringan tubuh tertentu yang tidak
tahan terhadap zat tersebut sehingga jaringan tubuh menjadi lemah dan sakit. Sebagai
contoh ialah tambahan kelejar timus yang ada pada usia dewasa berinvolusi dan semenjak
itu terjadilah kelainan autoimun.
g) Theory Immunology Slow Virus ( immunology Slow Virus Theory )Sistem imun menjadi
efektif dengan bertambahnya usia dan masuknya virus ke dalam tubuh dapat
menyebabkan kerusakan organ tubuh.
h) Teory stress Menua terjadi akibat hilangnya sel – sel yang biasa digunakan tubuh.
Regenerasi jaringan tidak dapat mempertahankan kestabilan lingkungan internal,
kelebihan usaha dan stress menyebabkan sel – sel tubuh lelah terpakai.
i) Teori radikal bebas Radikal bebas dapat terbentuk di dalam bebas, tidak stabilnya radikal
bebas ( kelompok atom ) mengakibatkan oksidasi oksigen bahan – bahan organik seperti
karbohidrat dan proteon. Radikal ini menyebabkan sel – sel tidak dapat regenerasi.
j) Teori rantai silang Sel – sel yang tua atau using, reaksi kimianya menyebabkan ikatan
yang kuat, khususnya ini menyebabkan kurangnya elastis, kekacauan, dan hilangnya
fungsi.j) Teory program Kemampuan organisme untuk menetapkan jumlah sel yang
membelah setelah sel – sel tersebut mati. ( Siti Bandiyah,2009)
2. Teori Kejiwaan Sosial
a. Aktivitas atau kegiatan ( Activity Theory )
i. Ketentuan akan meningkatnya pada penurunan jumlah kegiatan secara langsung. Teori
ini menyatakan bahwa pada lanjut usia yang sukses adalah merek yang aktif dan ikut
banyak dalam kegiatan sosial.
ii. Ukuran optimum ( pola hidup ) dilanjutkan pada cara hidup dari lanjut usia.
iii. Mempertahankan hubungan antara sistem social dan individu agar tetap stabil dari usia
pertengahan ke lanjut usia.
iv. Kepribadian berlanjut ( Continuity Theory ) Dasar kepribadian atau tingkah laku tidak
berubah pada lanjut usia. Pada teori ini menyatakan bahwa perubahan yang terjadi
pada seseorang yang lanjut usia dipengaruhi oleh tipe personality yang dimilikinya.
v. Teori pembebasan ( Didengagement Theory )Teori ini menyatakan bahwa dengan
bertambahnya usia, seseorang secara berangsur – angsur mulai melepaskan diri dari
kehidupan sosialnya atau menarik diri dari pergaulan sekitarnya. Keadaan ini
mengakibatkan interaksi sosial lanjut usia menurun, baik secara kualitas maupun
kuantitas sehingga sering terjadi kehilangan ganda ( Triple Loos ), yakni :
1) Kehilangan peran ( Loss of Role )
2) Hambatan kontak sosial ( Restrastion of Contracts and Relation Ships )
3) Berkurangnya komitmen ( Reuced commitment to Social Mores and Values ) ( Siti
Bandiyah, 2009 )
D. Perubahan – Perubahan yang terjadi pada lanjut usia
a. Sel
a) Lebih sedikit jumlahnya.
b) Lebih besar ukuranya.
c) Berkurangngnya jumlah cairan tubuh dan berkurangnya cairan intraseluler.
d) Menurunya proporsi protein di otak, otot, ginjal dan darah dan hati.
e) Jumlah sel otak menurun.
f) Terganggunya mekanisme perbaikan sel.
g) Otak menjadi atrofis beratnya berkurang 5 – 10 %
b. Sistem pernafasan
a) Berat otak menurun 10 – 20 % ( setiap orang berkurang sel saraf otaknya dalam setiap
harinya )
b) Membran timpani menjadi atrofi menyebabkan otosklerosis.
c) Terjadinya pengumpulan cerumen dapat mengeras karena meningkatnya kratin.
Pendengaran bertambah menurun pada lanjut usia yang mengalami ketegangan jiwa /
stress.
c. Sistem Penglihatan
a) Sfingter pupil timbul sklerosis dan hilangnya respon terhadap sinar.
b) Kornea lebih berbentuk sferis ( bola )
c) Lensa lebih suram ( kekeruhan pada lensa ) menjadi katarak, jelas menyebabkan
gangguan penglihatan.
d) Meningkatnya ambang, pengamatan sinar, daya adaptasi terhadap kegelapan lebih
lambat, dan sudah melihat dalam cahaya gelap.
e) Hilangnya daya akomodasi.
f) Menurunnya lapangan pandang.
g) Menurunya daya membedakan warna biru atau hijau pada skala.
c. Sistem pendengaran
a) Presbiakusis ( gangguan pada pendengaran ) Hilangnya kemampuan ( daya )
pendengaran pada telinga dalam terutama terhadap bunyi atau suara – suara atau nada
– tinggi, suara yang tidak jelas, sulit mengerti kata – kata 50 % terjadi pada usia di
atas umur 65 tahun.
b) Membran timpani menjadi atrofi menyebabkan otosklerosis.
c) Terjadinya pengumpulan cerumen dapat mengeras karena meningkatnya kratin.
d) Pendengaran bertambah menurun pada lanjut usia yang mengalami ketegangan jiwa /
stress.
d. Sistem kardiovaskuler
a) Elastisitas, dinding aorta menurun.
b) Katup jantung menebal dan menjadi kaku.
c) Kemampuan jantung memompa darah menurun 1 % setiap tahun sesudah berumur 20
tahun, hal ini menyebabkan menurunnya kontraksi dan volumennya.
d) Kehilangan elastisitas pembuluh darah, kurangnya efektivitas pembuluh darah perifer
untuk oksigenasi. Tekanan darah meninggi diakibatkan oleh meningkatnya resistensi
dari pembuluh darah perifer.
e. Sistem respirasi
a) Otot – otot pernafasan kehilangan kekuatan dan menjadi kaku.
b) Menurunya aktivitas dari silia.
c) Paru – paru kehilangan elastisitas, kapasitas residu meningkat, menarik nafas lebih berat,
kapasitas pernafasan maksimum menurun, dan kedalaman bernafas menurun.
d) Alveoli ukurannya melebar dari biasa dan jumlahnya berkurang. Kemampuan untuk
batuk berkurang.
e) Kemampuan pegas, dinding, dada, dan kekuatan otot pernafasan akan menurun seiring
dengan pertambahan usia.
f. Sistem kulit ( Integumentary System )
a) Kulit mengerut atau keriput akibat kehilangan jaringan lemak.
b) Permukaan kulit kasar dan bersisik ( karena kehilangan proses keratinasi serta
perubahan ukuran dan bentuk – bentuk sel epidermis.
c) Mekanisme proteksi kulit menurun : Produksi serum menurun , penurunan produksi
VTD, gangguan permegtansi kulit.
d) Kulit kepala dan rambut menipis berwarna kelabu.
e) Berkurangnya elastisitas akibat dari menurunnya cairan dan vaskularisasi. Kuku jari
menjadi keras dan rapuh. Kuku kaki tumbuh secara berlebihan dan seperti tanduk.
( Siti Bandiyah, 2009 )

Anda mungkin juga menyukai