BLOK 7 : Dislipidemia
“…”
DISUSUN OLEH :
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TADULAKO
September 2020
1. Apa itu kolestrol total
Jawab :
Kolesterol (C27H45OH) adalah alkohol steroid, semacam lemak yang berasal dari
lemak hewani, minyak, empedu, susu, kuning telur, yang sebagian besar disintesis oleh
hati dan sebagian kecil diserap dari diet. Keberadaan dalam pembuluh darah pada kadar
tinggi akan cenderung membuat endapan, kristal atau lempengan yang akan
mempersempit dan menyumbat pembuluh darah.
Kolesterol adalah substansi seperti lilin yang berwarna putih dan ditemukan
dalam tubuh. Kolesterol adalah senyawa lemak kompleks yang 80% dihasilkan dari
dalam tubuh (organ hati) dan 20% sisanya dari luar tubuh (zat makanan). Kolesterol
berada pada zat makanan yang dikonsumsi dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam
darah. Kolesterol merupakan salah satu komponenen dari lemak. Sebagai salah satu
sumber energi, lemak atau khususnya kolesterol merupakan zat yang dibutuhkan oleh
tubuh terutama untuk membentuk dinding sel-sel dalam tubuh.
Kolesterol total adalah jumlah kolesterol yang dibawa dalam semua partikel
pembawa kolesterol dalam darah, termasuk High Density Lipoprotein (HDL), Low
Density Lipoprotein (LDL), dan Very Low Density Lipoprotein (VLDL). Kolesterol
terdistribusi luas di semua sel tubuh, terutama di jaringan syaraf.
Berikut jenis-jenis kolesterol :
1) Kolesterol LDL (Low Density Lipoprotein) Kolesterol jenis ini sering disebut
kolesterol jahat. Kolesterol LDL mengangkut kolesterol paling banyak di dalam
darah. Tingginya kadar LDL menyebabkan pengendapan kolesterol dalam arteri.
Kolesterol LDL merupakan faktor resiko utama penyakit jantung koroner (Kurniadi
dan Nurrahmi, 2014).
2) Kolesterol High Density Lipoprotein (HDL) Kolesterol HDL mengangkut lebih
sedikit kolesterol daripada LDL dan sering disebut kolesterol baik karena dapat
membuang kelebihan kolesterol jahat di pembuluh darah arteri kembali ke hati untuk
diproses dan dibuang. HDL mencegah kolesterol mengendap di arteri dan melindungi
pembuluh darah dari proses aterosklerosis (terbentuknya plak pada dinding pembuluh
darah)
3) Very Low Density Lipoprotein (VLDL) VLDL merupakan lipoprotein yang terdiri
atas 60% trigliserida, 10-15% kolesterol dan bertugas membawa kolesterol dari hati
ke jaringan perifer.
4) Trigliserida adalah salah satu jenis lemak yang terdapat dalam darah dan berbagai
organ dalam tubuh. Lebih dari 95% lemak yang berasal dari makanan adalah
trigliserida
Sumber :
Botham, Kathleen M & Mayes, Peter A. 2009. Cholesterol Syntesis, Transport &
Excretion. In: Harper’s illustrated Biochemistry.28th Ed. USA: LANGE Mc Graw Hill.
chapter 26. p 224-233.
Kurniadi, H., Nurrahmi, U. 2015. Penyakit Jantung Koroner, Kolesterol Tinggi, Diabetes
Melitus, Hipertensi. Yogyakarta: Istana Media.
2. Manfaat dari kolestrol
Jawab :
Menurut Graha 2010, manfaat kolesterol dalam tubuh antara lain :
1) Pembentuk dinding sel tubuh Kolesterol dibutuhkan sebagai salah satu komponen
pembentuk dinding sel pada tubuh. Dinding sel tersebut yang membentuk tubuh
dengan baik.
2) Pembentuk hormon-hormon Kolesterol merupakan bahan penting yang dibutuhkan
oleh tubuh sebagai bahan dasar pembentukan hormon-hormon seperti testosteron,
esterogen dan progesteron.
3) Pembentuk vitamin D Kolesterol dibutuhkan dalam pembentukan vitamin D yang
penting bagi kesehatan tulang.
4) Membantu proses kerja tubuh di empedu Kolesterol dibutuhkan sebagai bahan
pembentukan asam dan garam empedu yang berfungsi mengemulsi lemak dalam
tubuh.
5) Sebagai sumber energi Sebagai salah satu senyawa lemak, maka kolesterol
merupakan salah satu sumber energi yang memberikan kalori sangat tinggi bagi
tubuh. Kalori dibutuhkan oleh tubuh untuk bergerak dan beraktivitas.
Kolestrol berperan penting terhadap fungsi tubuh sehari-hari. Kolestrol
merupakan komponen terbessar membrane sel, membantu untuk mengontrol pergerakan
zat ke dalam dan ke luar sel, membuat hormone steroid (progesterone dan estrogen pada
wanita, testosterone pada pria), membuat vitamin D, dan memastikan system pencernaan
bekerja dengan baik dengan membentuk garam empedu.
Sumber :
Elleanor, B., Jonathan, M., 2010. Kolestrol. Jakarta : Erlangga
Graha, K.C. 2010. Kolesterol. PT Elex Media Komputindo. Jakarta.
3. Perbedaan dari hyperlipidemia dan hiperkolestrolemia
Jawab :
Hiperlipidemia Hiperkolestrolemia
Pengertian Hiperlipidemia merupakan Hiperkolesterolemia merupakan kondisi
kondisi LDL atau trigliserida kelebihan kolesterol dalam darah.
yang tinggi di dalam darah. Terdapat tiga jenis kolesterol di dalam
LDL dianggap tinggi jika darah, yaitu kolesterol jenis high density
kadarnya di atas 130 mg/dl, lipoprotein (HDL), low density
sedangkan trigliserida lipoprotein (LDL), dan trigliserida. HDL
dianggap tinggi jika kadarnya merupakan kolesterol baik yang dapat
mencegah terjadinya penyumbatan
di atas 150 mg/dl. pembuluh darah, sedangkan LDL dan
trigliserida yang tinggi dapat
menyebabkan sumbatan pembuluh darah.
Diagnosis Normal >150 mg/dl atau Idealnya, kadar kolesterol normal pada
1,7 mmol/liter orang dewasa, yaitu:
Border line 150-199 mg/dl LDL: 70–130 mg/dL.
atau 1,7-2,3 mmol/liter HDL: lebih dari 40–60 mg/dL.
Tinggi 200-499 mg/dl atau Trigliserida: 10–150 mg/dL.
2,3-5,6 mmol/liter Kolesterol total: kurang dari 200
Sangat tinggi ≥500 mg/dl mg/dL.
atau ≥5,6 mmol/liter Jika hasil pemeriksaan darah
menunjukkan kadar kolesterol lebih
tinggi dari batas normal, dokter
melakukan pemeriksaan penunjang
lainnya, seperti:
Pemeriksaan kadar gula darah
untuk mendeteksi tanda-tanda ke arah
diabetes.
Pemeriksaan fungsi tiroid untuk
mengetahui seseorang mengalami
hipotiroidisme atau kekurangan
hormon tiroid.
Pencegahan Menurunkan berat Berhenti merokok.
badan Mengonsumsi makanan sehat.
Berhenti merokok Meningkatkan aktivitas fisik.
Menambah porsi olah Mengurangi kelebihan berat
raga badan.
Olahraga
Mengurangi jumlah
lemak dan kolesterol
dalam makanannya
Sumber :
American Heart Association AHA (2017). Prevention and Treatment of High Cholesterol
(Hyperlipidemia).
Medical News Today. Diakses pada 2019. Pure hypercholesterolemia: Causes,
symptoms, and treatment
National Institute of Health (2020). U.S. National Library of Medicine MedlinePlus.
Cholesterol.
Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (2019). Pengelolaan Dislipidemia di Indonesia.
4. Apa itu sindroma metabolic dan penyakit apa saja yang termasuk
Jawab :
Definisi
Sindroma metabolic menurut National Cholestrol Education Program Expert
Panel on Detection, Evaluation and Treatmenr of High Blood Cholestrol in Adults
Treatment Panel III (NCEP ATP III) tahun 2001 adalah sekelompok kelainan metabolic
baik lipid maupun non-lipid yang merupakan factor resiko penyakit jantung coroner yang
terdiri atas obesitas sentral, dyslipidemia aterogenik )kadar Trigliserida tinggi dan kadar
kolestrol high density lipoprotein (HDL) rendah, hipertensi dan kadar glukosa plasma
abnormal, keadaan tersebut berkaitan erat dengan suatu kelainan sistemik yang dikenal
sebagai resistensi urin.
Penyebab
Pencetus utama dari sindrom metabolik adalah gaya hidup yang tidak sehat, di antaranya:
Mengonsumsi makanan yang tinggi karbohidrat, tinggi lemak, dan rendah serat
Jarang melakukan aktivitas fisik
Sering terpapar asap rokok
Stres dalam jangka panjang
Selain itu, orang yang memiliki anggota keluarga yang sudah mengalami sindrom
metabolik akan lebih rentan untuk mengalami penyakit tersebut juga.
Tanda dan gejala
Perut terlihat buncit
Nyeri dada hilang timbul
Sesak atau sulit bernapas
Tidur mendengkur tidak beraturan
Banyak bulu-bulu halus di sekujur tubuh
Kulit di leher belakang berwarna kehitaman
Adanya penumpukan lemak di kelopak mata
Diagnosis
Menurut American Heart Association (AHA), seseorang dikatakan mengalami sindrom
metabolik bila memiliki setidaknya tiga hal dari kondisi berikut ini:
Gula darah puasa ≥100 mg/dL atau mengonsumsi obat diabetes
Tekanan darah ≥130/85 mmHg atau mengonsumsi obat untuk menurunkan tekanan
darah
Trigliserida ≥150 mg/dL atau mengonsumsi obat untuk menurunkan trigliserida
Kolesterol HDL
Lingkar pinggang ≥90 cm (pria) atau ≥80 cm (wanita)
Jadi untuk mengetahui ada tidaknya sindrom metabolik, setidaknya seseorang harus
melakukan beberapa pemeriksaan. Mulai dari pemeriksaan tekanan darah, pengukuran
lingkar pinggang, dan pemeriksaan laboratorium untuk melihat kadar gula darah puasa,
trigliserida, serta kolesterol HDL.
Pengobatan
Mengonsumsi makanan tinggi serat
Membatasi konsumsi lemak (maksimal 10 persen dari jumlah makanan yang
dikonsumsi dalam sehari)
Tidak mengonsumsi minuman manis sama sekali
Latihan jasmani (joging, bersepeda, berenang) minimal 5 kali seminggu, selama
minimal 30 menit tiap kali
Menghindari paparan asap rokok
Pencegahan
Periksalah ke dokter secara teratur untuk memantau penyakit dan kondisi kesehatan.
Turunkan berat badan dan berolahraga secara rutin, setidaknya 30 menit setiap hari.
Kamu dapat berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi tentang diet dan olahraga yang
cocok untuk kondisi kesehatan yang kamu alami.
Ukur tekanan darah dan lakukan tes darah secara teratur untuk memantau tingkat gula
darah agar terhindar dari diabetes.
Sumber :
Mayo Clinic (2019). Diseases & Conditions. Metabolic Syndrome.
National Institute of Health (2019). National Heart, Lung, and Blood Institute. Metabolic
Syndrome.
Syndrome: Literature Review. Current Research in Mutrition and Food Science, 6(3), pp.
594-608.
5. Hubungan trigliserida yang tinggi dengan pankreatitis
Jawab :
Hipertrigliseridemia merupakan simtoma tingginya plasma trigliserida. Peningkatan
plasma trigliserida memberikan kontribusi terhadap peningkatan risiko
kardiovaskular. Analisis meta terhadap ribuan penderita hipertrigliseridemia sepanjang
lebih dari 10 tahun menunjukkan bahwa peningkatan trigliserida sebanyak 1 mmol/L
akan meningkatkan risiko tersebut hingga 32% pada pria dan 76% pada wanita, tanpa
dipengaruhi oleh kadar HDL-C, sering kali simtoma ini justru menyertai faktor risiko
yang lain seperti obesitas, sindrom metabolisme dan NIDDM. Pada konsentrasi di atas
10 mmol/L, simtoma ini dianggap meningkatkan risiko pankreatitis akut. The Adult
Treatment Panel III of the National Cholesterol Education Program kemudian
mengusulkan 4 strata rasio plasma trigliserida dengan konteks risiko penyakit
kardiovaskular:
normal (< 1.7 mmol/L)
batas atas (1.7–2.3 mmol/L)
tinggi (2.3–5.6 mmol/L)
sangat tinggi (> 5.6 mmol/L)
Sumber :
Miller M, Stone NJ, Ballantyne C, Bittner V, Criqui MH, Ginsberg HN, et al.
Triglycerides and cardiovascular disease: a scientific statement from the American Heart
Association. Circulation. 2020 Sept 17. 123(20):2292-333.