Anda di halaman 1dari 3

LEARNING OBJECTIVE

BLOK 8 : Obstetrik Sosial dan Family Planning

“PIL KB Pilihanku”

DISUSUN OLEH :

Nama : Cindy Amalia Octaviani P

Stambuk : N 101 18 068

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS TADULAKO

Oktober 2020
1. Proses kembalinya fertilitas ketika pasien berhenti menggunakan kontrasepsi
Jawab:
Keterlambatan kesuburan setelah penyuntikan DMPA bukanlah disebabkanoleh
terjadinya kelainan atau kerusakan pada genetalia, melainkan karena masih ada saja
terjadi pelepasan hormone Progesterone yang terus-menerus dari depo yang terbentuk di
tempat suntikan. Pada kontrasepsi suntikan DMPA, lamanya masa tidak subur tergantung
pada kecepatan metabolisme LDMPA dan juga berat badan akseptor itu sendiri. Pada
DMPA obat kontrasepsi yang di suntikkan akan tersimpan dalam jaringan lemak tubuh
dan dalam darahnya masih tersimpan hormon Progesteron,sehingga sebagian wanita
memerlukan waktu untuk mendapatkan kesuburan rahim yang sebelumnya kondisi pada
dinding endometrium mengalami atrofi dengan kelenjar yang tidak aktif. pengembalian
kesuburan pada ibu pasca KB suntik 1 bulan dengan suntik 3 bulan. Rata-rata
pengembalian kesuburan pada ibu pasca KB suntik 1 bulan adalah selama 7,1 bulan
sedangkan pada ibu pasca KB suntik 3 bulan lebih lama yaitu 13,9 bulan. Hasil ini
menunjukkanbahwa pengembalian kesuburan pada ibu pasca KB suntik 3 bulan secara
signifikan lebih lama dibandingkan pada KB suntik 1 bulan.
Sumber :
Aldriana,N., Azmariza., 2017. Hubungan Lamanya Pemakaian Kontrasepsi Suntikan
Dengan Kembalinya Kesuburan Pada Post Akseptor Kontrasepsi Suntikan Di Desa Pasir
Utama Kecamatan Rambah Hilir. Vol : 1(1). Viewed : 11 November 2020. From:
https://e-journal.upp.ac.id

2. Gambaran waktu yang tepat penggunaan kontrasepsi


Jawab
 Suntikan KB : di Indonesia berdasarkan jangka waktu, terdapat dua jenis suntik KB
yang paling umum digunakan, yaitu suntik KB satu bulan dan suntik KB tiga bulan.
Suntikan KB tiga bulan mengandung hormon progestin, sementara suntikan KB satu
bulan mengandung kombinasi hormon progestin dan estrogen
 Pil KB : sebenarnya tidak ada jangka waktu spesifik bagi seorang wanita untuk
berhenti konsumsi pil KB, kecuali bila ingin memiliki anak. Hanya saja dapat terus di
kontrol secara rutin ke dokter mengenai pil KB yang digunakan agar memastikan pil
KB dikonsumsi secara tepat. Jika dikonsumsi secara benar, maka mampu mencegah
kehamilan hingga 99%.
 Implan : implan ini secara perlahan mengeluarkan hormon progestin yang berfungsi
mencegah kehamilan selama 3 tahun. Kontrasepsi ini mampu mencegah kehamilan
99%
 IUD : IUD yang terbuat dari tembaga bisa bertahan hingga 10 tahun dan akan
langsung bekerja secara efektif mencegah kehamilan ketika dimasukkan. IUD yang
mengandung hormon progestin perlu diganti tiap 5 tahun sekali
Sumber:
Pratiwi, W.M., Desy, E. 2017. Menikmati 9 Bulan yang Menyenangkan.
Jakarta : Bhuana Ilmu Populer Kelompok Gramedia

Anda mungkin juga menyukai