Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERAWATAN SEHARI-HARI IBU HAMIL

Satuan Acara Penyuluhan Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah


Satu Tugas Promosi Kesehatan

Disusun Oleh :

NAMA : AYU AMANDA


NIM : B.18.10.039
TINGKAT : TINGKAT III

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN


STIKES PANRITA HUSADA BANTAENG
TAHUN AJARAN 2020/2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN
1. Topik / masalah : Perawatan Sehari-hari
2. Sub topic : Perawatan Sehari-hari Ibu Hamil
3. Tempat : Balai Kesehatan Pasar Lambocca
4. Hari/tanggal : Selasa, 24 November 2020
5. Waktu : 09:00-selesai
6. Sasaran : Ibu Hamil
7. Tujuan :
a. Instruksional Umum
Setelah dilakukan penjelasan, peserta dapat mengerti dan menambah
wawasan mengenai perawatan sehari-hari ibu hamil.

b. Instruksional khusus

Setelah diberikan penyuluhan diharapkan peserta mampu :

1. Menyebutkan apa saja perawatan sehari-hari ibu hamil

2. Menyebutkan hal-hal yang tidak boleh dilakukan ibu selama hamil

9. Isi / materi
a. Pengertian Perawatan
b. Perawatan Sehari-hari Ibu Hamil
c. Hal-hal yang tidak boleh dilakukan ibu selama hamil

10. Metode
a. Ceramah
b. Tanya Jawab
11. Media
Leaflet

1
12. Kegiatan penyuluhan
No. Kegiatan Penyuluh Peserta Waktu
1. Pembukaan 1. Pembuka kegiatan dengan 1. Menjawab salam
mengucapkan salam 2. Mendengarkan
2. Memperkenalkan diri pembukaan yang
3. Menjelaskan tujuan dari disampaikan
penyuluhan 5 menit
4. Menyebutkan materi yang
akan diberikan
5. Menyampaikan kontrak
waktu
2. Inti 1. Menyampaikan garis besar 1. Mendengarkan
materi: dengan penuh
a. Menggali pengetahuan perhatian
peserta tentang 2. Menenyakan hal-
perawatan sehari-hari hal yang belum
ibu hamil jelas
b. Menyebutkan 3. Menjawab
pengertian perawatan pertanyaan 20 menit
c. Menyebutkan hal-hal
yang tidak boleh
dilakukan ibu selama
hamil
2. Memberikan kesempatan
peserta untuk bertanya
3. Evaluasi
3. Penutup 1. Menyimpulkan 1. Mendengarkan
5 menit
2. Salam penutup 2. Menjawab salam

2
MATERI SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERAWATAN SEHARI-HARI IBU HAMIL


A. Pengertian Perawatan Ibu Hamil
Bagi perempuan yang sedang mengandung, perawatan sehari-hari perlu
untuk dilakukan untuk memastikan kondisi tubuh tetap sehat dan nutrisi janin
tercukupi.
B. Perawatan Sehari-Hari Ibu Hamil
1. Makan Beragam Makanan secara Proporsional dengan Gizi Seimbang
dan Lebih Banyak daripada Sebelum Hamil
Pada saat hamil ibu harus makan makanan yang mengandung nilai gizi
bermutu tinggi meskipun tidak berarti makanan yang mahal. Gizi pada waktu
hamil harus ditingkatkan hingga 300 kalori per hari, ibu hamil harusnya
mengonsumsi yang mengandung protein, zat besi, dan minum cukup cairan
(menu seimbang).
Ibu hamil harus mengkonsumsi  makanan lebih banyak karena harus
memenuhi kebutuhan zat gizi untuk dirinya dan untuk pertumbuhan serta
perkembangan janin/bayinya. Meskipun ibu hamil membutuhkan zat gizi
yang lebih banyak dibandingkan dengan keadaan tidak hamil, tetapi konsumsi
pangannya tetap beraneka ragam dan seimbang dalam jumlah dan
proporsinya. Janin tumbuh dengan mengambil zat-zat gizi dari makanan yang
dikonsumsi oleh ibunya dan dari simpanan zat gizi yang berada di dalam
tubuh ibunya. Selama hamil seorang ibu harus menambah jumlah dan jenis
makanan yang dimakan untuk mencukupi kebutuhan pertumbuhan bayi dan
kebutuhan ibu yang sedang mengandung bayinya. Bila makanan ibu sehari-
hari tidak cukup mengandung zat gizi yang dibutuhkan, maka janin atau bayi
akan mengambil persediaan yang ada didalam tubuh ibunya, seperti sel lemak
ibu sebagai sumber kalori; zat besi dari simpanan di dalam tubuh ibu sebagai
sumber zat besi janin/bayi. Demikian juga beberapa zat gizi tertentu tidak
disimpan di dalam tubuh seperti vitamin C dan vitamin B yang banyak
terdapat di dalam sayuran dan buah-buahan.
Sehubungan dengan hal itu, ibu hamil  harus mempunyai status gizi
yang baik dan mengonsumsi makanan yang beranekaragam baik proporsi
maupun jumlahnya. Kenyataannya di Indonesia masih banyak ibu-ibu yang
saat hamil mempunyai status gizi kurang, misalnya kurus dan menderita
anemia. Hal ini dapat disebabkan karena asupan makanannya selama
kehamilan tidak mencukupi untuk kebutuhan dirinya sendiri dan bayinya.
Selain itu kondisi ini dapat diperburuk oleh beban kerja ibu hamil yang

3
biasanya sama atau lebih berat dibandingkan dengan sebelum hamil.
Akibatnya, bayi tidak mendapatkan zat gizi yang dibutuhkan, sehingga
mengganggu pertumbuhan dan perkembangannya.
2. Istirahat Yang Cukup
Wanita hamil harus mengurangi semua kegiatan yang melelahkan, tapi
tidak bolehdigunakan sebagai alasan untuk menghindari pekerjaan yang tidak
disukainya.Wanita hamil juga harus menghindari posisi duduk, berdiri dalam
waktu yangsangat lama. Ibu hamil harus mempertimbangkan pola istirahat
dan tidur yang mendukung kesehatan sendiri, maupun kesehatan bayinya.
Kebiasaan tidur larut malam dan kegiatan-kegiatan malam hari harus
dipertimbangkan dan kalau mungkin dikurangi hingga seminimal mungkin.
Tidur malam sekitar 8 jam dan istirahat/tidur siang ± 1 jam.
3. Menjaga Kebersihan Diri
Personal hygiene pada ibu hamil adalah kebersihan yang dilakukan oleh
ibu hamil untuk mengurangi kemungkinan infeksi, karena badan yang kotor
yang banyak mengandung kuman-kuman.
Kebersihan harus dijaga pada masa hamil. Mandi dianjurkan sedikitnya
dua kali sehari karena ibu hamil cenderung untuk mengeluarkan banyak
keringat, menjaga kebersihan diri terutama lipatan kulit (ketiak, bawah buah
dada, daerah genetalia) dengan cara dibersihkan dengan air dan dikeringkan.
Kebersihan gigi dan mulut perlu mendapat perhatian karena seringkali mudah
terjadi gigi berlubang, terutama pada ibu yang kekurangan kalsium. Rasa
mual selama masa hamil dapat mengakibatkan perburukan hygiene mulut dan
dapat menimbulkan karies gigi. (Kusmiyati Y, dkk.2008)

a. Kebersihan rambut dan kulit kepala

Rambut berminyak cenderung menjadi lebih sering selama


kehamilan karena over activity kelenjar minyak kulit kepala dan mungkin
memerlukan keramas lebih sering. Rambut bisa tumbuh lebih cepat
selama kehamilan dan mungkin memerlukan pemotongan lebih sering.
Menjaga kebersihan rambut dan kulit kepala pada ibu hamil sangatlah
penting. Disarankan ibu hamil untuk mencuci rambut secara teratur guna
menghilangkan segala kotoran, debu dan endapan minyak yang
menumpuk pada rambut membantu memberikan stimulasi sirkulasi darah
pada kulit kepala dan memonitor masalah-masalah pada rambut dan kulit
kepala.          

4
b. Kebersihan gigi dan mulut

Ibu hamil harus memperhatikan kebersihan gigi dan mulut untuk


menjaga dari semua kotoran dari sisa makanan yang masih tertinggal di
dalam gigi yang mengakibatkan kerusakan pada gigi dan bau mulut.
Tidak ada dokumentasi yang mendukung peningkatan rongga gigi selama
kehamilan.
Kebersihan dan perawatan gigi dapat dilakukan dengan oral
hygiens dengan menggunakan sikat dan pasta gigi sedangkan untuk
kebersihan area mulut dan lidah bisa dilakukan dengan menggunakan
kasa yang dicampur dengan antiseptik.

4. Boleh Melakukan Hubungan Suami Istri Selama Hamil


Hubungan seksual selama kehamilan tidak dilarang selama tidak ada
riwayat penyakit seperti berikut ini.
a. Sering abortus dan kelahiran premature
b. Perdarahan pervaginam
c. Coitus harus dilakukan dengan hati-hati terutama pada minggu terakhir
kehamilan
d. Bila ketuban sudah pecah, coitus dilarang karena dapat menyebabkan
infeksi janin intra uteri

1) Kebutuhan Seksual pada Tiap Trimester


Trimester pertama: minat menurun pada trimester (3 bulan)
pertama, biasanya gairah seks menurun. Jangankan kepingin, bangun
tidur saja sudah didera morning sickness, muntah, lemas, malas, segala
hal yang bertolak belakang dengan semangat dan libido. Fluktuasi,
kelelahan, dan rasa mual dapat menghisap semua keinginan untuk
melakukan hubungan seks.
Trimester kedua: minat meningkat (kembali) memasuki trimester
kedua, umumnya libido timbul kembali. Tu buh sudah dapat menerima
dan terbiasa dengan kondisi kehamilan sehingga ibu hamil dapat
menikmati aktifitas dengan lebih leluasa dari pada di trimester pertama.
Kehamilan juga belum terlalu besar dan memberatkan seperti pada
trimester ketiga. Mual, muntah, dan segala rasa tidak enak biasanya
sudah jauh berkurang dan tubuh terasa lebih nyaman. Demikian pula
untuk urusan ranjang. Ini akibat meningkatnya pengaliran darah ke
organ-organ seksual dan payudara.
Trimester ketiga: minat menurun lagi libido dapat turun kembali
ketika kehamilan memasuki trimester ketiga. Rasa nyaman sudah jauh

5
berkurang. Pegel di punggung dan pinggul, tubuh bertambah berat
dengan cepat, nafas lebih sesak (karena besarnya janin mendesak dada
dan lambung), dan kembali merasa mual, itulah beberapa penyebab
menurunnya minat seksual. Tapi jika termasuk yang tidak mengalami
penurunan libido di trimester ketiga, itu adalah hal yang normal, apalagi
jika termasuk yang menikmati masa kehamilan.
2) Bahaya Melakukan Hubungan Seksual pada ibu hamil
Hal diatas berlaku bila selama kehamilan tidak ada masalah, namun
bila kehamilan berisiko seperti:
a. Ancaman keguguran atau riwayat keguguran, akan berisiko terjadi
keguguran berulang
b. Plasenta letak rendah (ari-ari tertanam di segmen bawah rahim),
c. Khawatir terjadi perdarahan hebat saat hubungan seksual Riwayat
kelahiran prematur, ini juga mengancam terjadinya persalinan
sebelum waktunya.
d. Keluar cairan ketuban, bila ketuban sudah keluar berarti selaput
ketuban yang berfungsi sebagai pelindung janin dari kuman yang ada
di daerah vagina robek, akibatnya hubungan seksual akan
mengantarkan kuman di vagina ke dalam rahim melalui sel-sel
sperma, risikonya dapat menyebabkan infeksi pada janin
e. Penyakit hubungan seksual (PHS),seperti: GO, siphilis, HIV/Aids,
dll.

5. Aktivitas Fisik
a. Wanita hamil harus mengurangi semua kegiatan yang melelahkan,
tapi tidak boleh digunakan sebagai alasan untuk menghindari
pekerjaan yang tidak disukainya.
b. Ibu hamil yang sehat dapat melakukan aktivitas fisik sehari-hari
dengan memperhatikan kondisi ibu dan keamanan janin yang
dikandungnya.
c. Suami membantu istrinya yang sedang hamil untuk melakukan
pekerjaan sehari-hari
d. Ikuti senam hamil sesuai dengan anjuran petugas.
C. Hal Yang Harus di Hindari Ibu Selama Hamil
1. Kerja Berat
Kehamilan merupakan salah satu fase membahagiakan bagi seorang
perempuan selama hidupnya. Demi menjaga kesehatan kandungan dan juga
janin dalam perutnya, ibu hamil haruslah menjaga kesehatan dan asupan
nutrisi selama kehamilan.

6
Selain itu, Mama yang hamil muda juga sebaiknya membatasi
pekerjaan rumah tangga. Tujuannya yaitu untuk menjaga kandungan dan
kondisi kehamilan yang masih rentan.
Selama kehamilan, ibu hamil tidak boleh melakukan berbagai
aktivitas yang memberatkan. Hal ini dikhawatirkan dapat mengganggu
kesehatan janin dalam kandungan.Usia kehamilan muda sangat rentan dengan
keguguran. Sebaiknya perbanyaklah istirahat, karena melakukan berbagai
pekerjaan juga akan berpengaruh dengan kesehatan janin.

2. Merokok atau Terpapar Asap Rokok


Banyak perempuan hamil yang tidak merokok tapi terkena
dampaknya akibat sering terpapar oleh asap rokok dari sekitarnya. Padahal
ada 10 bahaya yang terjadi jika ibu hamil kena asap rokok.
Perempuan hamil yang terpapar asap rokok baik dari rekan kerja,
lingkungan atau anggota keluarganya bisa menimbulkan risiko tertentu.
Kondisi ibu hamil yang kena asap rokok tanpa disadari sebenarnya
berpengaruh terhadap kehamilan dan janin yang dikandungnya.
Senyawa kimia yang terdapat di dalam rokok bisa masuk ke dalam
tubuh ibu hamil dan meracuni janin yang dikandungnya. Selain bisa
menyebabkan kanker, ibu hamil yang terpapar asap rokok juga bisa
menimbulkan bahaya lain, seperti dikutip
dari CDC.gov dan Telegraph, Kamis (19/5/2011) yaitu:

a. Asap rokok bisa menyebabkan kematian dini (premature death) pada bayi
yang sedang dikandung dan menimbulkan penyakit ketika bayi tersebut
lahir
b. Berisiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) karena
racun dalam rokok bisa menghambat aliran darah yang merupakan sumber
nutrisi bagi bayi
c. Asap rokok bisa meningkatkan risiko bayi meninggal akibat mengalami
SIDS (Sudden Infant Death Syndrome) dibandingkan dengan bayi yang
tidak terpapar asap rokok
d. Meningkatkan risiko bayi terkena bronkitis, pneumonia, infeksi telinga
dan memperlambat pertumbuhan paru-paru
e. Asap rokok selama hamil bisa menyebabkan perubahan dalam struktur
DNA bayi yang nantinya dapat melemahkan sistem kekebalan tubuhnya
f. Mengganggu pertumbuhan otak janin selama di dalam kandungan, serta
berisiko mengalami keterbelakangan mental
g. Sering terpapar asap rokok bisa membuat bayi lahir prematur yang
umumnya memiliki perkembangan organ tubuh yang belum sempurna

7
h. Meningkatkan risiko bayi yang dikandung memiliki asma
i. Meningkatkan risiko bayi lahir cacat seperti bibir sumbing akibat adanya
kelainan pada sperma sang ayah yang perokok
j. Pengaruh asap rokok bisa menyebabkan bayi mengalami penyakit jantung
bawaan hingga keguguran

3. Minum-minuman bersoda atau beralkohol


Dilansir Parents, ada efek yang bisa dialami ibu hamil jika
mengonsumsi minuman soda. Beberapa di antaranya adalah kekurangan
kalsium, peningkatan tekanan darah tinggi, risiko bayi cacat lahir atau berat
badan berlebih, dan meningkatkan risiko keguguran.
Alkohol dapat menyebabkan cacat parah pada anak, seperti masalah
deformasi tubuh, perkembangan otak terhambat, dan banyak lainnya. Tak ada
takaran yang dianjurkan untuk minum alkohol. Mengkonsumsi satu gelas
sehari masih dapat menyebabkan sejumlah kelainan pada bayi.
Menurut laporan tahun 2015, tidak ada jumlah asupan alkohol yang
dianggap aman dan tidak ada trimester kehamilan yang aman untuk minum
alkohol, apapun bentuknya. Semua jenis minuman beralkohol berisiko pada
ibu hamil.
4. Minum Obat-obatan tanpa resep dokter
Saat hamil, minum obat-obatan tanpa resep tidak semudah itu. Anda
harus ekstra hati-hati karena dikhawatirkan kandungan obat bisa menyakiti
bayi.
5. Stress Berlebihan
Selain kesehatan fisik, kesehatan mental juga perlu diperhatikan oleh
ibu hamil. Bumil harus tetap berpikiran positif dan menghindari stres agar
kehamilan berjalan dengan sehat. Sebab. stres dapat memberi efek yang
buruk pada janin yang tengah dikandung.Meski terkadang stres saat hamil
merupakan hal yang normal, kondisi tersebut juga bisa meningkatkan risiko
komplikasi tertentu bila terjadi secara berlebihan.
Berikut efek stres yang terkait dengan risiko pada kehamilan:
a. Keguguran
Sebuah tinjauan studi pada tahun 2017 menghubungkan stres
prenatal dengan meningkatnya risiko keguguran. Para peneliti
menemukan bahwa ibu hamil yang mengalami peristiwa buruk atau
terkena stres psikologis dua kali lebih mungkin mengalami keguguran
dini. Tak hanya itu, stres di tempat kerja juga bisa memicu keguguran.
Jadi, penting untuk membuat penyesuaian kerja saat hamil, terutama jika
Anda bekerja shift malam atau mengharuskan untuk bepergian.
b. Kelahiran prematur dan berat lahir rendah

8
Sebuah studi kecil menghubungkan stres dengan kelahiran
prematur (persalinan sebelum 37 minggu kehamilan). Studi tersebut
menemukan bahwa stres dapat meningkatkan risiko ibu melahirkan
bayi prematur yang mungkin juga memiliki berat lahir rendah. Bayi
prematur cenderung mengalami keterlambatan perkembangan dan
gangguan belajar. Ketika dewasa, ia juga lebih mungkin memiliki
masalah kesehatan kronis, seperti penyakit jantung, tekanan darah tinggi,
dan diabetes.Stres saat hamil juga bisa memengaruhi pertumbuhan janin
dan lamanya kehamilan. Bahkan dalam beberapa kasus, efek stres pada
ibu hamil bisa muncul bertahun-tahun kemudian setelah bayi
dilahirkan. Sebuah studi pada tahun 2012 menunjukkan bahwa anak-anak
lebih mungkin mengalami gangguan pemusatan perhatian dan
hiperaktivitas (ADHD) akibat stres prenatal. 

Anda mungkin juga menyukai