Anda di halaman 1dari 6

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN MASA KEHAMILAN PADA NY.

A GESTASI 9
MINGGU DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS KASSI-KASSI KABUPATEN
BANTAENG27 NOVEMBER 2020

DI SUSUN OLEH :

1. AYU AMANDA B.18.10.039


2. IRMAWATI B.18.10.043
3. PIPI SUMANTI B.18.10.048
4. ANDI RISMAYANTI B.18.10.038
5. IRMA K B.18.10.041

PRODI D III KEBIDANAN STIKES PANRITA HUSADA BULUKUMBA


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat tuhan yang maha esa yang telah memberikan berbagai
kemudahan,petunjuk serta karunia yang takterhingga sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan tugas akhir yang berjudul MANEJEMEN ASUHAN KEBIDANAN MASA
KEHAMILAN PADA NY.A GESTASI 9 MINGGU DENGAN ANEMIA RINGAN
PUSKESMAS KASSI –KASSI KABUPATEN BANTAENG 27 NOVEMBER 2020.laporan
tugas akhir ini penulis susun untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh derajat ahli
madya kebidanan di jurusan kebidanan stikes panrita husada bulukumba dalam penyusunan
laporan tugas akhir ini penulis telah mendapatkan banyak bimbingan dan bantuan dari berbagai
pihak.
BAB I
PENDAHULUAN

A. LatarBelakang

Anemia adalah suatu keadaan dimana tubuh memiliki jumlah sel darah merah (eritrosit)
yang terlalu sedikit, yang manasel darah merah itu mengandung hemoglobin yang berfungsi
untuk membawa oksigen keseluruh jaringan tubuh (Proverawati, 2013). Anemia secara praktis
didefinisikan sebagai kadar Ht, konsentrasi Hb, atau hitung eritrosit dibawah batas “normal”.
Dalam praktik rutin, nilai Hb terendah pada ibu-ibu hamil yang mendapat suplemen tasi besi,
yaitu 11,0 gr%/dl pada trimester pertamadan 10,5 gr%/dl pada trimester kedua dan ketiga
(Prawirohardjo, 2010).
Penyebab anemia yaitu karena kurangnya zat gizi untuk pembentukan darah, seperti zat
besi, asam folat dan vitamin B12.Tetapi yang sering terjadi adalah anemia karena kekurangan
zat besi (Rukiyah,2010). Sekitar 75% anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi
besi yang memperlihatkan gambaran eritrosit mikrositik hipokrom pada apusan darah
tepi.Penyebab tersering kedua adalah anemia megalo blastik yang dapat disebabkan oleh
defisiensi asam folat dan defisiensi vitamin B12.Penyebab anemia lainnya yang jarang
ditemui antara lain adalah hemoglobin opati, proses inflamasi, toksisitas zat kimia, dan
keganasan (Prawirohardjo, 2010).
Anemia pada kehamilan yang disebabkan karena kekurangan zat besi penting untuk
melakukan pemeriksaan pada kunjungan pertama kehamilan karena jika pada saat kunjungan
pertama hasil pemeriksaan tidak mengalami anemia masih mungkin terjadi anemia pada
kehamilan lanjutannya (Proverawati,2011). Pengetahuan ibu hamil tentang kesehatan
khususnya anemia akan berpengaruh terhadap perilaku ibu hamil pada pelaksanaan program
pencegahan anemia. Ibu hamil cenderung tidak memperdulikan penting tablet Fe yang
diberikan oleh bidan atau tenaga kesehatan karena mereka menganggap tablet Fe hanya
membuat merasa mual jika diminum dan anggapan tersebut telah menjadi budaya di
masyarakat. Faktor-faktor lain yang berhubungan dengan tingginya kejadian anemia pada ibu
hamil adalah umur,jarak kelahiran,paritas,pendidikan, pengetahuan dan pendapatan keluara
(BKKBN,2009).
Secara global prevalensi anemia pada ibu hamil diseluruh dunia adalah sebesar 41,8%.
Prevalensi anemia pada ibu hamil diperkirakan di Asia sebesar 48,2%, Afrika 57,1% ,
Amerika 24,1% danEropa 25,1% data dari world health organization (WHO 2010,secara
global prevalensi 2013,pada tahun 2013 sebanyak 37,1% ibu hamil anemia sedangkan pada
tahun 2018 meningkat menjadi 48,9% (riskesdas, 2018). Prevalensi anemia ibu hamil sebesar
12,88% ( Dinkes DIY,2017 ).
Sementara itu prevalensi anemia defisiensi besi pada ibu hamil di Indonesia masih sangat
tinggi.Sekitar 35-75% ibu hamil menderita anemia defisiensi besi serta semakin meningkat
seiring dengan bertambahnya usia kehamilan.menurut WHO,40% kematian ibu di dengan
anemia dalam kehamilan dapat meningkatkan risiko ibu pada saat proses kehamilan sampai
proses persalinan,bahkan hal ini dapat mempengaruhi kesehatan ibu saat postpartum
(Risnawati,2017).
Dampak anemia pada kehamilan adalah.
Angka kematian ibu (AKI) merupakann salah satu indikator untuk melihat derajat
kesehtan perempuan. Berdasarkan survai demografi kesehatan indonesia (SDKI) tahun 2012
di indonesia sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup (kemenkes RI, 2012).ini berarti
indonesia,ditemukan kurang lebih 44 orang ibu meninggal setiap harinya (Kemenkes
RI,2014 )targer dari suistanable development goals (SDGs,2015) berkaitan dengan kesehatan
ibu adalah menurunnya angka kematian ibu menjadi 70 per 100.000 kelahiran hidup. tinggi,
32 per 1.000 kelahiran hidup. Angka itu hanya turun sedikit dari AKB SDKI 2007 yang 34
per 1.000 kelahiran hidup.
Masalah kesehatan ibu dan anak masih menempatkan posisi penting karena menyangkut
kualitas sumber daya manusia yang paling hulu yaitu periode kehamilan, persalinan, nifas dan
tumbuh kembang anak (DepkesRI, 2010).menurut sustainable development goals (SDGs)
khusus dalam sektor kesehatan system kesehatan nasional yang bertujuan menjamin
kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua orang dalam segala
usia,target pada tahun 2019 mengurangi angka kematian ibu hingga di bawah 306 per 100.000
kelahiran hidup pada tahun 2030 memiliki target mengurangi angka kematian ibu hingga di
bawah 70 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2030 menurunkan angka kematian neonatal
setidaknya hingga 12 per 100.000 kelahiran hidup.(kemenkes RI,2015).
Pada masa kehamilan seorang wanita memerlukan tambahan zat besi untuk
meningkatkan jumlah sel darah merah dan membentuk sel darah merah janin dan plasenta.
Makin sering seorang wanita mengalami kehamilan dan melahirkan akan makin banyak
kehilangan zat besi dan menjadi makin anemis (Manuaba,2010). Pemberian tablet Fe di
Indonesia pada tahun 2012 sebesar 85%. Presentase ini mengalami peningkatan dibandingkan
pada tahun 2011 yang sebesar 83,3%. Meskipun pemerintah sudah melakukan program
penanggulangan anemia pada ibu hamil yaitu dengan memberikan 90 tablet Fe kepada ibu
hamil selama periode kehamilan dengan tujuan menurunkan angka anemia ibu hamil, tetapi
kejadian anemia masih tinggi (KementerianKesehatan RI,2013).
Salah satu peranan bidan dalam program perencanaan persalinan dan pencegahan
komplikasi (P4K) dalam masa kehamilanya itu melakukan pemeriksaan laboratorium yang
diperlukan seperti pemeriksaan Hemoglobulin pada saat kunjungan pertama ibu di tenaga
kesehatan dan pemberian tablet Fe pada ibu hamil. Selain itu program KIA adalah Antenatal
care (ANC). Terdapat 14 T dalam pemeriksaan ANC di Puskesmas, yang salah satunya adalah
pemberian tablet besi minimal 90 tablet selama kehamilan, yang merupakan upaya penting
dalam pencegahan dan penanggulangan anemia.Akan tetapi dalam kenyataannya, tidak semua
ibu hamil yang mendapatkan tablet Fe meminumnya secara rutin, hal ini bisa disebabkan oleh
faktor ketidak tahuan tentang pentingnya tablet Fe selama kehamilan. (Depkes RI,2007).
Dari data yang di dapatkan di puskesmas kassi – kassi total jumlah ibu hamil pada tahun
2020 sebanyak 265 orang. Dan total jumlah ibu hamil yang terkena anemia sebanyak 3
orang. Dapat disimpulkan bahwa anemia dalam kehamilan masih menjadi masalah kesehatan
yang harus ditanggulangi, karena merupakan faktor resiko penting terjadinya kondisi ibu
hamil dan neonatus yang buruk. Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk
mengetahui “Bagaimana penatalaksanakan asuhan kebidanan pada Ny.A G2P1A0 hamil 9
minggu dengan anemia ringan di Puskesmas kassi –kassi”.
B. Rumusan Masalah
Anemia dalam kehamilan dapat mengakibatkan komplikasi pada saat hamil, bersalin dan
nifas.Sementara itu angka anemia pada ibu hamil di Provinsi sulawesi selatan masih tinggi.
Dampak anemia dalam kehamilan dapat berakibat fatal mulai dari kelahiran prematur sampai
kematian ibu dan bayi.Berdasarkan masalah yang telah di uraikan di atas, maka dapat ditarik
rumusan masalah dalam kasus ini adalah “Bagaimana penatalaksanakan asuhan kebidanan
pada Ny. A dengan anemia ringan di Puskesmas kassi – kassi”.

C. Tujuan

1. TujuanUmum
Mampu melaksanakan dan menerapkan asuhan kebidanan padaNy. A dengan anemia
ringan di Puskesmas kassi- kassi.
2. TujuanKhusus

a. Mahasiswa mampu mendeteksi ,tanda dan gejala anemia ringan.

b. Mahasiswa mampu menjelaskan penatalaksanaan ibu hamil dengan anemia ringan.

c. Mahasiswa mampu mengevaluasi tindakan yang diberikan pada Ny. A

D. Manfaat Penelitian
1. Bagipenulis
Dapat menerapkan secara langsung teori-teori yang telah didapat selama masa
perkuliahan dilahan praktik.Serta dapat memilki pengalaman mengenai pemberian
asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan anemia ringan.
2. Bagilahan
Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam meningkatkan mutu pelayanan
khususnya meningkatkan mutu pelayanan dalam melakukan asuhan kebidanan pada ibu
hamil dengan anemia ringan.
3. Bagi institusi
Pendidikan Dapat digunakan sebagai referensi pembelajaran dan menambah
pengetahuan dalam melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan anemia ringan.

Anda mungkin juga menyukai