Anda di halaman 1dari 23

Kesehatan Ibu dan Bayi

Senin, 10 Juli 2017

Personal Hygiene Pada Ibu Dan Bayi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik
dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Prinsip Kebutuhan Personal Hygiene pada
Ibu dan Bayi dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih
kepada Ibu Asih Setyarini,S.S.T.,M.Kes selaku Dosen mata kuliah Ketrampilan Dasar Kebidanan yang
telah memberikan tugas ini kepada kami.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan
kita mengenai Prinsip Kebutuhan Personal Hygiene pada Ibu dan Bayi.

Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang
telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran
yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan
yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya
kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik
dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Purworejo, 19 November 2015

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………… I

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………….. II

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………. 1

1.1 Latar Belakang…………………………………………………………... 1


1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………….. 2

1.3 Tujuan Penulisan…………………............................................................ 2

1.4 Manfaat Penulisan……………………………………………………….. 2

BAB II TINJAUAN TEORI………………………………………………………….. 3

2.1 Pengertian Personal Hygiene……………………………………………. 3

2.2 Macam-macam Personal Hygiene……………………………………… . 4

2.3 Tujuan Personal Hygiene……………………………………………….. . 5

2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Personal Hygiene………………….. . 5

2.5 Personal Hygiene yang berkaitan dengan perubahan system pada tubuh ibu
hamil…………………………………………………………………….. 6

2.6 Manfaat Personal Hygiene dan Aktivitas pada Ibu Hamil……………… 6

2.7 Hal-hal yang perlu diperhatikan pada Personal Hygiene Ibu Hamil……. 7

2.8 Personal Hygiene pada Ibu dan Bayi………………………………….... 8


2.9 Dampak yang sering timbul pada Masalah Personal Hygiene………….. 11

BAB III PENUTUP…………………………………………………………………… . 12

3.1 Kesimpulan……………………………………………………………... . 12

3.2 Saran……………………………………………………………………. . 13

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………... . 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Personal Hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang artinya perorangan dan hygiene
berarti sehat. Kebersihan seseoang adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan
seseoran untuk kesejahteraan fisik dan psikis.

Tidak jarang masalah kebersihan dianggap masalah sepele, padahal jika hal tersebut dibiarkan terus
dapat mempengaruhi kesehatan secara umum. Oleh karena itu personal hygine sangat penting bagi
setiap orang sekalipun orang itu sedang sakit.
Mobilisasi merupakan kemampuan seseorang untuk bergerak bebas, mudah, teratur, mempunyai
tujuan memenuhi kebutuhan hidup sehat, dan penting untuk kemandirian (Barbara Kozier, 1995).
Sebaliknya keadaan imobilisasi adalah suatu pembatasan gerak atau keterbatasan fisik dari anggota
badan dan tubuh itu sendiri dalam berputar, duduk dan berjalan, hal ini salah satunya disebabkan oleh
berada pada posisi tetap dengan gravitasi berkurang seperti saat duduk atau berbaring (Susan J.
Garrison, 2004).

Mobilisasi secara garis besar dibagi menjadi 2, yaitu mobilisasi secara pasif dan mobilisasi secara
aktif. Mobilisasim secara pasif yaitu: mobilisasi dimana pasien dalam menggerakkan tubuhnya dengan
cara dibantu dengan orang lain secara total atau keseluruhan. Mobilisasi aktif yaitu: dimana pasien
dalam menggerakkan tubuh dilakukan secara mandiri tanpa bantuan dari orang lain (Priharjo, 1997).

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Personal Hygiene ?

1. Apa saja tujuan Personal Hygiene ?

2. Faktor apa saja yang mempengaruhi Personal Hygiene ?

3. Apa saja akibatnya jika tidak menjaga Personal Hygiene pada ibu ?

4. Dampak apa saja yang sering timbul pada masalah Personal Hygiene ?
1.3 Tujuan Penulisan

Untuk mempelajari dan memahami personal hygiene pada ibu dan bayi.

1.4 Manfaat Penulisan

1. Pembaca dapat memahami dan mengetahui macam-macam Personal Hygiene

2. Pembaca dapat memahami dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi Personal Hygiene

3. Pembaca dapat mengetahui apa saja dampak yang sering timbul pada masalah Personal Hyiene

BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian Personal Hygiene


Personal Hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang artinya perorangan dan hygiene berarti
sehat. Kebersihan seseoang adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan
seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis (Tarwoto, Wartonah, 2006 : 78).

Menurut Poter. Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi
kebutuhannya guna memepertahankan kehidupannya, kesehatan dan kesejahteraan sesuai dengan
kondisi kesehatannya, klien dinyatakan terganggu keperawatan dirinya jika tidak dapat melakukan
perawatan diri ( Depkes 2000).

Perawatan Diri atau Kebersihan Diri (Personal Hygine) merupakan perawatan diri sendiri yang dilakukan
untuk mempertahankan kesehatan baik secara fisik maupun psikologis.

Personal hygine pada ibu hamil adalah kebersihan yang dilakukan oleh ibu hamil untuk mengurangi
kemungkinan infeksi, karena badan yang kotor yang banyak mengandung kuman-kuman. Kehamilan
merupakan suatu proses kehidupan seorang wanita, dimana dengan adanya proses ini terjadi
perubahan-perubahan yang meliputi perubahan fisik,mental,psikologis dan sosial. Kesehatan pada ibu
hamil untuk mendapatkan ibu dan anak yang sehat dilakukan selama ibu dalam keadaan hamil. Hal ini
dapat dilakukan di antaranya dengan memperhatikan kebersihan diri(personal hygiens) pada ibu hamil
itu sendiri, sehingga dapat mengurangi hal-hal yang dapat memberikan efek negatif pada ibu hamil,
misalnya pencegahan terhadap infeksi.

Kebersihan harus dijaga pada masa hamil. Mandi dianjurkan sedikitnya dua kali sehari karena ibu hamil
cenderung untuk mengeluarkan banyak keringat, menjaga kebersihan diri terutama lipatan kulit(ketiak,
bawah buah dada, daerah genetalia) dengan cara dibersihkan dengan air dan dikeringkan. Kebersihan
gigi dan mulut perlu mendapat perhatian karena seringkali mudah terjadi gigi berlubang, terutama pada
ibu yang kekurangan kalsium. Rasa mual selama masa hamil dapat mengakibatkan perburukan hygiene
mulut dan dapat menimbulkan karies gigi. (Kusmiyati Y,dkk.2008)

2.2 Macam-macam Personal Hygiene

a. Perawatan diri pada kulit


Kulit merupakan salah satu bagian penting dari tubuh yang dapat melindungi tubuh dari berbagai kuman
atau trauma, yang mana perawatan kulit seperti mandi bermanfaat untuk menghilangkan atau
membersihkan bau badan, keringat dan sel yang mati, serta merangsang sirkulasi darah, dan membuat
rasa nyaman.

b. Perawatan diri pada kuku tangan dan kaki

Menjaga kebersihan kuku merupakan salah satu aspek penting dalam mempertahankan perawatan diri
karena kuman dapat masuk ke dalam tubuh melalui kuku. Yang bermanfaat mencegah infeksi dan rasa
nyaman pasien. Perawatan memotong kuku jari tangan dan jari kaki untuk mencegah masuknya
mikroorganisme kedalam kuku yang panjang, dan Bau kaki dan cedera pada jaringan lunak Sering kali
klien tidak menyadari masalah pada kuku tangan dan kaki sampai terjadi nyeri atau rasa tak nyaman.

c. Perawatan diri pada rambut

Rambut merupakan bagian dari tubuh yang memiliki fungsi sebagai proteksi serta pengatur suhu,
melalui rambut perubahan status kesehatan diri dapat diidentifikasi. Rambut barmanfaat mencegah
infeksi daerah kepala. Untuk menjaga supaya rambut kelihatan bersih dan tidak berketombe dianjurkan
minimal sekali seminggu keramas ( cuci rambut ) dengan memakai samphoo. Samphoo berfungsi
membersihkan rambut juga untuk memberikan beberapa vitamin bagi rambut sehingga rambut subur
dan berkilau.

d. Perawatan diri pada mulut dan gigi

Gigi dan mulut harus dipertahankan kebersihannya sebab melalui organ ini kuman dapat masuk.
Sehingga menyikat gigi bertujuan untuk menghilangkan plak yang dapat menyebabkan gigi berlubang
( Caries ) dan menyebabkan sakit gigi. .Sebagaiman kita ketahui gigi berfungsi disamping untuk
keindahan juga untuk mengunyah makanan , jika terjadi sakit gigi apalagi kalau gigi ompong maka
sangat menyulitkan untuk makan.
e. Kebutuhan kebersihan lingkungan pasien

Pemenuhan kebutuhan kebersihan lingkungan pasien yang dimaksud disini adalah kebersihan pada
tempat tidur. Melalui kebersihan tempat tidur diharapkan pasien dapat tidur dengan nyaman tanpa ada
gangguan selama tidur sehingga dapat membantu proses penyembuhan.

2.3Tujuan Personal Hygiene

Tujuan personal hygiene (Tarwoto dan wartonah.2006,Ambarwati,E.R dan Sunarsih T.2009)

1) Meningkatkan derajat kesejahteraan seseorang

2) Memelihara kebersihan diri seseorang

3) Memperbaiki personal hygiene yang kurang

4) Pencegahan penyakit

5) Meningkatkan percaya diri seseorang menciptakan keindahan


Tujuan Menjaga Personal Hygiene Pada Ibu Hamil

Untuk mendapatkan ibu dan anak yang sehat, dengan jalan:

6) Mempertahankan dan meningkatkan kesehatan ibu

7) Mencegah komplikasi-komplikasi pada ibu hamil, waktu hamil, bersalin dan nifas.

2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Personal Hygiene (Tarwoto dan Wartonah.2006 dan
Ambarwati,E.R dan Sunarsih T.2009)

1) Body image.

Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan diri misalnya karena adanya
perubahan fisik sehingga individu tidak peduli terhadap kebersihannya.

2) Praktik sosial.

Pada anak-anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka kemungkinan akan terjadi perubahan pola
personal hygiene.
3) Status sosio-ekonomi.

Personal hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi, shampoo, sabun mandi yang
semuanya memerlukan uang untuk menyediakannya.

4) Pengetahuan.

Pengetahuan personal hygiene sangat penting karena pengetahuan yang baik dapat meningkatkan
kesehatan.

5) Budaya.

Disebagian masyarakat jika individu sakit tertentu maka tidak boleh dimandikan.

6) Kebiasaan seseorang.

Ada kebiasaan orang yang menggunakan produk tertentu dalam perawatan diri seperti penggunaan
sabun, shampoo dll.

7) Kondisi fisik.

Pada keadaan sakit tertentu kemampuan untuk merawat diri berkurang dan perlu bantuan untuk
melakukannya.
2.5 Personal hygiene yang Berkaitan dengan Perubahan Sistem pada Tubuh Ibu Hamil. (Rukiyah A
Y,dkk.2009)

1) Selama kehamilan pH vagina menjadi asam dari 4-3 menjadi 5-6,5 akibat vagina mudah terkena
infeksi.

2) Stimulus estrogen menyebabkan adanya Flour Albus (keputihan).

3) Peningkatan vaskularisasi (pembentukan pembuluh darah secara abnormal atau berlebihan) di


perifer mengakibatkan wanita hamil sering berkeringat.

4) Uterus yang membesar menekan kandung kemih, mengakibatkan keinginan wanita hamil untuk
sering berkemih (buang air kecil).

5) Mandi teratur mencegah iritasi vagina, teknik pencucian perianal dari depan kebelakang.

2.6 Manfaat Personal Hygiene dan Aktivitas pada Ibu Hamil (Rio.2011)

1) Dengan mandi dan membersihkan badan ibu akan mengurangi kemungkinan adanya kuman yang
masuk selama ibu hamil. Hal ini mengurangi terjadinya infeksi, khususnya sesudah melahirkan.
2) Ibu akan merasa nyaman selama menjalani proses persalinan

· Saat ini, ibu yang akan melahirkan, tidak di-huknah untuk mengeluarkan tinja.

· Bulu kemaluan tidak dicukur seluruhnya, hanya bagian yang dekat anus yang akan dibersihkan
karena hal tersebut akan mempermudah penjahitan jika ibu ternyata diepisiotomi.

· Selama menunggu persalinan tiba, ibu diperbolehkan untuk berjalan-jalan disekitar kamar bersalin.

· Ibu boleh minum dan makan makanan ringan, disarankan untuk tidak mengkonsumsi makanan
yang berbau menyengat seperti pete dan jengkol.

2.7 Hal-hal yang Perlu diperhatikan pada Personal Hygiene Ibu Hamil (Rio.2011)

Pada personal hygiene ibu hamil, adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam personal hygiene pada
ibu hamil adalah dimulai dari kebersihan rambut dan kulit kepala, kebersihan payudara, kebersihan
pakaian, kebersihan vulva, kebersihan kuku tangan dan kaki.

1) Kebersihan rambut dan kulit kepala

Rambut berminyak cenderung menjadi lebih sering selama kehamilan karena over activity kelenjar
minyak kulit kepala dan mungkin memerlukan keramas lebih sering. Rambut bisa tumbuh lebih cepat
selama kehamilan dan mungkin memerlukan pemotongan lebih sering. Menjaga kebersihan rambut dan
kulit kepala pada ibu hamil sangatlah lebih penting. Disarankan untuk ibu hamil, mencuci rambut secara
teratur guna menghilangkan segala kotoran, debu dan endapan minyak yang menumpuk pada rambut,
membantu membersihkan stimulasi sirkulasi darah pada kulit kepala dan memonitor masalah-masalah
pada rambut dan kulit kepala.

2) Kebersihan gigi dan mulut

Ibu hamil harus memperhatikan kebersihan gigi dan mulut untuk menjaga dari semua kotoran dari sisa
makanan yang masih tertinggal didalam gigi yang mengakibatkan kerusakan pada gigi dan bau mulut.
Tidak ada dokumentasi yang mendukung peningkatan rongga gigi selama kehamilan.

Kebersihan dan perawatan gigi dapat dilakukan dengan oral hygiene dengan menggunakan sikat dan
pasta gigi sedangkan untuk kebersihan area mulut dan lidah bisa dilakukan dengan menggunakan kasa
yang dicampur dengan antiseptik.

Penjadwalan untuk trimester I terkait dengan hiperemesis dan ptyalisme ( produksi air liur yang
berlebih) sehingga kebersihan rongga mulut harus selalu terjaga, misalnya pencegahan karies pada gigi.
Sedangkan untuk trimester III, terkait dengan adanya kebutuhan kalsium untuk pertumbuhan janin
sehingga diketahui apakah terdapat pengaruh yang merugikan pada gigi ibu hamil. Dianjurkan untuk
selalu menyikat gigi setelah makan karena ibu hamil sangat rentan terhadap terjadinya karies dan
gingivitis.

3) Kebersihan payudara

Pemeliharaan payudara juga penting, putting susu harus dibersihkan kalau terbasahi oleh kolostrum.
Kalau dibiarkan dapat terjadi edema pada putting susu dan sekitarnya. Putting susu yang masuk
diusahakan supaya keluar dengan pemijatan keluar setiap kali mandi. Payudara perlu disiapkan sejak
sebelum bayi lahir sehingga dapat segera berfungsi dengan baik pada saat diperlukan.
2.8 Personal hygine pada ibu dan bayi

Kebutuhan personal hygiene pada ibu

Kebutuhan diri ibu membantu mengurangi sumber infeksi dan meningkatkan perasaan nyaman pada
ibu. Anjurkan ibu untuk menjaga kebersihan diri dengan cara mandi yang teratur minimal 2x sehari,
mengganti pakaian dan alas tempat tidur serta lingkungan diamana ibu tinggal. (Walyani,Elisabeth
Siwi.2015)

Ibu harus tetap bersih,segar dan wangi. Merawat perinium dengan baik dengan menggunakan
antiseptik dan selalu diingat bahwa membersihkan perinium dari arah depan kebelakang. Jaga
kebersihan diri secara keseluruhan untuk menghindari infeksi , baik pada luka jahitan maupun kulit.
( Saleha, Sitti.2009 )

a. Pakaian

Sebaiknya pakaian terbuat dari bahan yang mudah menyerap keringat, karena produksi
keringat menjadi banyak. Produksi keringat yang tinggi berguna untuk menghilangkan ekstra volume
saat hamil. Sebaiknya, pakaian agak longgar di daerah dada sehingga payudara tidak tertekan dan
kering. Demikian juga dengan pakaian dalam, agar tidak terjadi iritasi (lecet) pada daerah sekitarnya
akibat lochea.

b. Kebersihan rambut

Setelah bayi lahir, ibu mungkin akan mengalami kerontokan rambut akibat gangguan perubahan
hormon sehingga keadaannya menjadi lebih tipis dibandingkan keadaan normal. Jumlah dan lamanya
kerontokan berbeda-beda antara satu wanita dengan wanita yang lain. Meskipun demikian, kebanyakan
akan pulih setelah beberapa bulan. Cuci rambut dengan conditioner yang cukup, lalu menggunakan sisir
yang lembut. Hindari penggunaan pengering rambut.
c. Kebersihan kulit

Setelah persalinan, ekstra cairan tubuh yang dibutuhkan saat hamil akan dikeluarkan kembali melalui air
seni dan keringat untuk menghilangkan pembengkakan pada wajah, kaki, betis, dan tangan ibu. oleh
karena itu, dalam minggu-minggu pertama setelah melahirkan, ibu akan merasakan jumlah keringat
yang lebih banyak dari biasanya. Usahakan mandi lebih sering dan jaga agar kulit tetap kering.

d. Kebersihan vulva dan sekitarnya.

· Mengajarkan ibu membersihkan daerah kelamin dengan cara membersihkan daerah di sekitar
vulva terlebih dahulu, dari depan ke belakang, baru kemudian membersihkan daerah sekitar anus.
Bersihkan vulva setiap kali buang air kecil atau besar.

· Sarankan ibu untuk mengganti pembalut atau kain pembalut setidaknya dua kali sehari. Kain dapat
digunakan ulang jika telah dicuci dengan baik dan dikeringkan di bawah matahari atau disetrika.

· Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah membersihkan
daerah kelaminnya.

· Jika ibu mempunyai luka episiotomi atau laserasi, sarankan kepada ibu untuk menghindari
menyentuh luka, cebok dengan air dingin atau cuci menggunakan sabun.

Perawatan luka perineum bertujuan untuk mencegah infeksi, meningkatkan rasa nyaman dan
mempercepat penyembuhan. Perawatan luka perineum dapat dilakukan dengan cara mencuci daerah
genital dengan air dan sabun setiap kali habis BAK/BAB yang dimulai dengan mencuci bagian depan,
baru kenudian daerah anus. Sebelum dan sesudahnya ibu dianjukan untuk mencuci tangan. Pembalut
hendaknya diganti minimal 2 kali sehari. Bila pembalut yang dipakai ibu bukan pembalut habis pakai,
pembalut dapat dipakai kembali dengan dicuci, dijemur dibawah sinar matahari dan disetrika.

Akibat Kurangnya atau tidak Menjaga Personal Hygiene pada ibu:


Ibu Mudah Sakit

Ibu terlihat kotor/ kurang bersih

Bayi ibu sakit

Ibu kurang percaya diri

Ibu mengalami infeksi

Personal Hygiene Pada bayi

Setiap kali buang air kecil dan besar, bersihkan pada perinealnya dengan air dan sabun, serta
keringkan dengan baik. Karena kotoran bayi dapat menyebabkan infeksi sehingga harus dibersihkan.
(bidan raka,2010:06)

Perawatan Tali Pusat

Sebelum tali pusat kering dan lepas, didaerah ini dapat terjadi infeksi, sehingga harus dijaga agar bersih
dan kering.

Daerah sekitar tali pusat harus dicuci setiap hari dengan sabun dan air ( pada waktu memandikan ).

Bila tali pusat berbahu, ada kemerahan disekitarnya, atau mengeluarkan cairan, harus segera
menghubungi Tenaga Medis terdekat atau Bidan.

Memandikan bayi
Tujuan dari memandikan bayi disini adalah untuk menjaga kebersihan, memberikan rasa segar,
dan memberikan rangsangan pada kulit.

Yang harus diperhatikan pada saat memandikan bayi adalah :

· Mencegah kedinginan

· Mencegah masuknya air kedalam mulut, hidung dan telinga

· Memperhatikan adanya lecet pada pantat, lipatan-lipatan kulit (ketiak bayi, lipatan paha, dan
punggung bayi).

2.9 Dampak yang Sering Timbul pada Masalah Personal Hyiene

1. Dampak Fisik

Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak terpeliharanya kebersihan perorangan
dengan baik. Gangguan fisik yang sering terjadi adalah gangguan integritas kulit, gangguan membrane
mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga, dan gangguan fisik pada kuku.

2. Dampak Psikososial

Masalah social yang berhubungan dengan Personal Hygiene adalah gangguan kebutuhan rasa nyaman,
kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan harga diri, aktualisasi diri dan gangguan interaksi sosial.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Personal Hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang artinya perorangan dan hygiene
berarti sehat. Kebersihan seseoang adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan
seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis (Tarwoto, Wartonah, 2006 : 78).

2. Tujuan personal hygiene (Tarwoto dan wartonah.2006,Ambarwati,E.R dan Sunarsih T.2009)

1) Meningkatkan derajat kesejahteraan seseorang

2) Memelihara kebersihan diri seseorang

3) Memperbaiki personal hygiene yang kurang

4) Pencegahan penyakit

5) Meningkatkan percaya diri seseorang menciptakan keindahan

Tujuan Menjaga Personal Hygiene Pada Ibu Hamil

6) Mempertahankan dan meningkatkan kesehatan ibu


7) Mencegah komplikasi-komplikasi pada ibu hamil, waktu hamil, bersalin dan nifas.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Personal Hygiene (Tarwoto dan Wartonah.2006 dan


Ambarwati,E.R dan Sunarsih T.2009)

1) Body image.

2) Praktik Sosial.

3) Status sosio-ekonomi.

4) Pengetahuan.

5) Budaya.

6) Kebiasaan seseorang

7) Kondisi fisik.

4. Akibat Kurangnya atau tidak Menjaga Personal Hygiene pada ibu:


1) Ibu Mudah Sakit

2) Ibu terlihat kotor/ kurang bersih

3) Bayi ibu sakit

4) Ibu kurang percaya diri

5) Ibu mengalami infeksi

5. Dampak yang Sering Timbul pada Masalah Personal Hyiene

1) .Dampak Fisik.

2) Dampak Psikososial.

3.2 Saran

Personal hygine merupakan tindakan yang sangat penting untuk memelihara kebersihan dan
kesehatan. Untuk itu setiap orang diharapkan dapat menjaga personal hygene, guna meningkatkan
derajat kesehatan,memelihara kebersihan,mencegah penyakit serta meningkatkan rasa percaya diri.
Daftar Pustaka

Saleha, Sitti.2009. Asuhan kebidanan pada Masa Nifas.Makasar : Salemba Medika.

Hidayat, A. Aziz Alimul Hidayat, S.Kp dan Musrifatul Uliyah, S.Kp.2004.Kebutuhan Dasar
Manusia.Jakarta : EGC.

Walyani, Elisabeth Siwi. 2015. Buku Asuhan Kebidanan. Yogyakarta:Pustaka Baru Press.

Tarwoto dan Wartonah. 2003. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Jakarta : Salemba
Medika.

Putri catur handayani di 06.23

Berbagi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beranda
Lihat versi web

Mengenai Saya

Putri catur handayani

Lihat profil lengkapku

Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai