Anda di halaman 1dari 17

BIOLOGI SEL

“pembelahan sel”

Dosen pengampu : siti julaikha,S.pd.,M.pd

Oleh :

Fina Alfiani
Nim : 2008060013

FAKULTAS KESEHATAN PROGRAM STUDI S1 FARMASI


UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA NUSA TENGGARA BARAT
2020/2021

1
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh


Alhamdulillahi rabbil alamin puji syukur kehadirat allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
penulisan tugas makalah yang berjudul “PEMBELAHAN SEL“ ini tepat pada
waktunya tidak lupa sholawat serta salam tercurah kepada baginda rasullulah
SAW yang syafaatnya kita nantikan kelak.
Penulisan makalah berjudul “PEMBELAHAN SEL“dapat kami selesaikan
karena bantuan banyak pihak. Kami berharap makalah ini dapat memberi sudut
pandang baru setelah membaca makalah ini.
Makalah ini kami susun untuk menambah ilmu biologi khususnya tentang
sel, serta untuk memenuhi salah satu tugas dalam mata kuliah “BIOLOGI SEL “.
Kami menyadari penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, maka
dari itu, kami mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari
pembaca demi penyempurnaan makalah.
Dengan tersusunnya makalah ini semoga bermanfaat khususnya bagi
penyusun dan pembaca pada umumnya. Untuk itu kami sampaikan terimaksih apa
bila ada kurangdan lebihnya kami mohon maaf sebesar-besarnya.
Demikian yang dapat kami sampaikan. Akhir kata wassalamualaikum
warahmatullahi wabarakatuh.

Selasa, 15 januari 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

COVER .................................................................................................................
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI ..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................1
1. Latar belakang .............................................................................................1
2. Rumusan masalah ........................................................................................1
3. Tujuan penulisan .........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................2
1. Pengertian sel ..............................................................................................2
2. Proses pembelahan sel..................................................................................2
3. Pembelahan mitosis......................................................................................4
4. Pembelahan sel meiosis................................................................................6
BAB III PENUTUP..............................................................................................12
1. Kesimpulan ...............................................................................................12
2. Saran ..........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13

3
BAB I
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Sel merupakan unit terkecil dari mahluk hidup serta structural dan stuktural
dan fungsional serta tidak dapat dibagi menjadi bagian yang lebih kecil. Secara
stuktural artinya sel merupakan unit terkecil dari mahluk hidup, sedangkan secara
fungsional artinya sel memiliki kemampuan untuk dapat melakukan berbagai
proses kehidupan seperti perombakan, sintesis, respirasi, dan lain lain.
Pembelahan sel merupakan suatu tahapan atau proses pembagian satu sel
induk menjadi dua atau lebih sel anak. Pembelahan sel merupakan suatu bagian
kecil dari siklus sel yang lebih besar.
Pembelahan sel terbagi menjadi 2 yaitu pembelahan sel mitosis dan meiosis.

2. RUMUSAN MASALAH
2.1.Bagaimana proses pembelahan sel yang terjadi pada, organisme bersel
tunggal (uniseluler) dan organisme bersel banyak (multiseluler)
2.2. Apa saja tahapan tahapan pembelahan sel

3. TUJUAN
3.1. Untuk mengetahui proses dan tahapan tahapan pembelahan sel

1
BAB II
PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN SEL
Sel merupakan unit terkecil dari makhluk hidup yang mampu melaksanakan
kehidupan. Sel di sebut sebagai unit terkecil karna sudah tidak dapat di bagi-bagi
lagi menjadi kehidupan yang lebih kecil yang dapat berdiri sendiri. Sel sendiri
mampu melakukan kehidupan, seperti melakukan respirasi, perombakan,
penyusunan, reproduksi, melalui pembelahan sel.
Secara struktural, makhluk hidup tersusun dari sel-sel sehingga sel juga
disebut satuan stuktural makhluk hidup. Secara fungsional, tubuh makhluk hidup
dapat melangsungkan kehidupan jika sel-sel penyusunnya berfungsi.
Semua sel makhluk hidup mampu melakukan reproduksi atau berkembang
biak untuk memperbanyak diri. Perkembang biakan sel dilakukan dengan cara
membelah diri (pembelahan sel). Pembelahan sel dilakukan oleh organisme bersel
satu maupun bersel banyak.

Gambar 2.1 sel hewan dan sel tumbuhan

2. PROSES PEMBELAHAN SEL


Pembelahan sel merupakan peristiwa dimana sel membelah diri menjadi dua
atau lebih sel baru. Pembelahan sel merupakan cara sel berkembang biak atau
memperbanyak diri atau dalam bahasa ilmiahnya di sebut dengan reproduksi sel.
Fungsi pembelahan sel pada mahluk hidup uniseluler atau mekhluk hidup
bersel satu adalah sebagai cara utuk berkembang biak atau memperbanyak diri,
adapun contoh makhluk hidup yang berkembang biak dengan membelah diri
adalah protozoa, amoeba dan lain-lain. Sedangkan pada makhluk hidup
multiseluler (bersel banyak) adalah sebagai cara untuk memperbanyak sel tubuh
sehingga makhuk hidup bersel banyak ini dapat tumbuh dan berkembang.

2
Gambar 2.2 proses pembelahan sel

Proses pembelahan sel merupakan cara sel untuk dapat tumbuh dan
berkembang. Sel yang membelah diri disebut sel induk, sementara sel hasil
pembelahan disebut sel anak. Proses pembelahan sel pada dasarnya terbagi
menjadi dua yaitu pembelahan secara langsung dan tidak langsung.

a) Pembelahan sel secara langsung


Pembelahan sel secara langsung terjadi pada organisme prokariotik.
Pembelahan sel secara langsug juga di kenal dengan amitosis /pembelahan biner.
Pembelahan sel amitosis terjadi secara spontan tanpa melalui tahapan-tahapan
pembelahan. Maksud dari tanpa melalui tahapan ini adalah tanpa melalui tahapan
profase, metafase, anaphase dan telofase. Tahapan tersebut terjadi pada
pembelahan sel secara tidak langsung. Sedangkan amitosis tanpa melewati
tahapan- tahapan tersebut.
Secara ringkas, tahapan pembelahan sel seecara langsung pada organisme sel
satu di gambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.3 pembelahan sel secara langsung (amitosis)

1. Kromosom menempel pada dinding sel


2. DNA krmosom ber-replikasi
3. Dinding sel dan membrane plasma akan mengalami penekukan
4. Akan terbentuk sekat antara kedua DNA kromosom
5. Akan terbentuk anakan yang memiliki sifat yang identik dengan induknya

3
b) Pembelahan sel secara tidak langsung
pembelahan sel secara tidak langsung merupakan proses pembelahan sel yang
lebih kompleks daripada pembelahan sel secara langsung karena karna
pembelahan secara tidak langsung ini akan melalui tahapan-tahapan seperti
profase, metafase, anafse, dan telofase.
Proses pembelahan sel secara tidak langsung di bagi menjadi dua yaitu
mitosis dan miosis. Pembelahan sel secara mitosis dan meiosis memiliki tahapan-
tahapan atau proses secara urut, berbeda dengan amitosis yang tanpa melakukan
tahapan-tahapan. Adapun tahapan yang di maksud adalah tahapan seperti profase,
metafase, anafase, dan telofase.

3. PROSES PEMBELAHAN SEL MITOSIS


Pembelahan mitosis adalah pembelahan pada sel tubuh (soma). Fungsinya
untuk pertumbuhan dan regenerasi serta reproduksi aseksual. Pembelahan mitosis
menghasilkan 2 sel anakan yang identik dengan induknya. Jika sel induk yang
membelah mengandung kromosom diploid (2n), maka sel anakan yang dihasilkan
juga 2n. pada mitosis terjadi 1 kali pembelahan yang diawali interfase.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh, petronela deno Raja dkk (2015-
2017), pada ujung akar kecambah cabai besar (capsicum annum L.) bahwa
presentase pembelahan sel tertinggi pada masing-masing fase terjadi pada pada
waktu yang berbeda. Presentase pembelahan sel dipengaruhhi oleh waktu
terjadinya pembelahan.

Gambar 2.4 Pembelahan sel mitosis

Proses pembelahan sel secara mitosis merupakan proses pembelahan sel


secara tidak langsung dan akan melalui tahapan tahapan sebagai berikut:

 Profase
Tahap ini adalah fase pembelahan mitosis terlama dan paling banyak
memakan energi. Peristiwa yang terjadi selama profase sebagai berikut :
 Benang kromatin menjadi kromosom, lalu kromosom mengganda menjadi
dua kromatid dan masih melekat dalam satu sentromer.
 Membran inti dan nukleolus lenyap

4
 Sentrom memisah menjadi dua sentriole dan diantaranya terbentang
benang spindle.

Gambar 2.5 tahap profase

 Metafase
pada tahap ini kromosom terletak berjajar pada bidang ekuator. Bagian
sentomer kromosom brikatan dengan kinetokor yang berhubungan dengan benang
spindle. Pada fase ini kromosom tampak paling jelas sehingga jumlahnya mudah
diidentifikasi. Metafase adalah fase yang memerlukan energy paling sedikit dan
waktu yang paling singkat.

Gambar 2.6 tahap metaphase

 Anafase
Saat anafase sentromer membelah, lalu benang spindle menarik kromosom
menuju kutub sel yang berlawanan. Pergerakan kromosom tersebut dipengaruhi
oleh enzim dynein.

5
Gambar 2.7 tahap anafase
 Telofase
Pada tahap ini terjadi peristiwa :

 Kromosom berubah menjadi benang kromatin


 Membrane inti dan nucleolus membentuk kembali
 Terjadi sitokinesis (pembagian sitoplasma) sehingga dihasilkan dua sel
yang identik dengan sel semula.

Gambar 2.8 tahap telofase

4. Pembelahan sel meiosis


Meiosis merupakan pembelahan sel pada kelamin (gamet/gonad). Meiosis
juga disebut pembelahan reduksi, yaitu pembelahan sel induk diploid (2n)
menghasilkan 4 sel anakan haploid (n). meiosis berperan untuk menghasilkan
gamet yang secara ginetik tidak identik (hanya setengah dari induknya), sehingga
menyebabkan adanya variasi genetik.
Pembelahan meiosis terjadi dua kali atau dua tahap (meiosis tahap I dan
meiosis tahap II) tanpa di selingi interfase. Tahap tahap pembelahan meiosis dan
proses yang terjadi secara urut sebagai berikut :

a) Fase meiosis I
 Profase I
Selama fase ini, membrane inti menghilang. Nucleolus juga mulai
menghilang. Kromosom mulai bisa dilihat. Karna benang benang kromatin
menyerap warna dan menebal, memendek. Sentrosom membelah dan menuju
masing-masing kutub.

6
Bersamaan dengan itu benang benang spindle juga mulai keluar dari
sentrosom menuju kearah kutub yang berlawanan. Setiap kromosom terdiri dari
dua kromarid yang terdiri dari materi genetic yang identik. Selama proses meiosis
(bahkan hingga proses ini berakhir) kedua kromotid ini tidak pernah berpisah.
Selama profase I, terjadi pertukaran DNA antara kromosom yang hormolog yang
disebut rekombinasi hormolog. Dari proses pertukaran ini diharapkan terjadi
kombinasi baru dalam kromosom. Profase I terdiri dari beberapa tahap, leptotene,
zygotene, pachytene, diplotene, diakinesis, dan proses sinkronasi.
Pada waktu leptonema, kromosom mengalami kondensasi membentuk
benang-benang (leptonema berarti “benang tipis”). Pada waktu subtahap
zigonema, kromotid yang hormolog saling membentuk sinapsis atau berpasangan.
Sinapsis terdapat di beberapa tempat pada kromosom hormolog. Ini merupakan
kejadian yang penting karena menjadi perantara pertukaran informasi yang di
sebut dengan pindah silang atau rekombinasi atara kromosom-kromosom
hormolog.
Pada tahap pakinema terbentuk benang-benang tebal dan pendek membentuk
benang benang kromotid. Pada tahap ini, kromosom yang hormolog tersususn atas
4 kromotid yang disebut tetrad. Pada tahap diplonema kromotid yang berada pada
satu bivalen memisah dengan kromotid pasangannya. Namun, di beberapa tempat
terjadi kontak yang disebut kismata (tunggal = kisma). Pada diakinesis, kromosom
terus memendek dan berkondensasi secara maksimal. Kromosom berada di
ekuator. Pada tahap singkronasi, sentrosom berpindah ke masing-masing kutub
sel. Sambil menghasilkan mikrotubulus yang ujung-ujungnya mengikat sentromer.
Yang nantinya mikrotubulus yang membentuk benang ini di gunakan untuk
menarik masing-masing pasang kromosom ke kutub-kutub sel.

Tahap tahp yang terjadi pada saat profase I :


 Nucleus mulai menghilang
 Benang romatin memendek dan menebal menjadi kromosom
 Kromosom mereplikasi diri menjadi kromotid
 Kromosom menggandakan diri hingga jumlahnya dua kali kromosom
awal
 Kromotid menebal, memendek, dan menyebar memenuhi nucleus
 Kromosom yang hormolog membentuk sinapsis
 Hormolog terdiri atas 4 kromatid/tetra
 Membrane inti menghilang
 Pembentukan benang benang spindle yang berasal dari mikrotubulus
 Kedua pasang sentrisol memisah menuju kutub yang berlawanan
Pada tahap profase I terjadi juga yang disebut pindah silang (crossing over).
Hal ini terjadi karena masing masing kromotid yang hormolog saling menempel,
sehingga memungkinkan kromotid-kromotid hormolog tersebut melakukan
pertukaran gen

7
Gambar 2.9 profase I
 Metafase I
Seluruh tetrad berpindah kebagian antara kutub dan bagian tengah sel. Yang
mana masing-masing tetrad memiliki hormolog di bagian yang berlawanan.
Bagian ini sering juga disebut dengan “metaphase palte” spindle menempel pada
sentromer masing masing kromosom. Kedua kinektokor pada pasangan
kromosom akan berpindah ke kutub yang sama. Ini adalah perbedaan besar antara
mitosis dan meiosis. Hal ini mengakibatkan pada anafase I, setengah dari
kromosom akan berpindah ke bagian sel yang berbeda.

Tahap tahap yang terjadi pada metafase I adalah :


 Tetrad membagidiri di ekuator, sehingga setengahnya saling menghadap
ke kutub yang berlawanan
 Tetrad yang telah membelah menggantung ke spindle dengan
menggunakan sentromer
 Benang benang spindle semakin terlihat jelas

Gambar 2.10 metafase I

 Anafase I
Pada fase ini, sel mulai memanjang. Kedua hormolog pada setiap pasangan
kromosom terpisan dan berpindah ke kutub yang berlawanan, ditarik ole
mikrotubulus spindle aparatus. Hal ini berbeda dengan mitosis, yang mana
sentromer akan membelah sehingga kromosom akan terbagi dua dan berpindah ke
masing-masing kutub. Tapi pada anafase I, hal ini tidak terjadi. Sehingga jumlah
kromosom adalah setengah dari jumlah induk. Walau jumlah kromosomnya masih
sama dengan induknya.
Tahap tahap yang terjadi pada pada anafase I adalah :

8
 Benang spindle menarik kromosom menuju masing masing kutub yang
berlawanan
 Masing masing kutub mendapat separuh dari jumlah kromosom (tidak
terjadi pembelahan sentromer)
Karena tidak terjadi pembelahan sentromer, maka setiap kutub akan
mendapatkan kromosom yang masih berpasangan dalam bentuk tetrad. Hal ini
berbeda dengan pembelahan mitosis dimana sentromer membelah dan masing
masing kutub mendapatkan kromosom yang sama.

Gambar 2.11 anafase I


 Telofase I
Pada setiap kutub, terdapat sejumlah kromosom induk tetapi kromoosom
masih dalam bentuk tetrad. Sebuah alur pembelahan sudah terbentuk. Dan pada
ahir fase ini, sel induk telah terbagi menjadi dua sel anakan. Pembagian
sitoplasma ini disebut dengan sitokinesis. Pada beberapa organisme membran inti
muncul , tahap pertengahan ini disebut dengan interkinesis. Tetapi pada beberapa
organisme lain, misalnya tumbuhan, tahap interkinesis tidak di temukan, dan
langsung ke tahap pembelahan selanjutnya (meiosis II).

Tahap-tahap yang terjadi pada telofase I ini adalah :


 Membran nukleus terbentuk di sekeliling kromosom pada setiap kutub
dan kromosom memanjang
 Proses sitokinesis
 Terjadi pembagian sitoplasma dan organela-organela lain
 Didapatkan dua sel anakan yang haploid (n)

Gambar 2.12 telofase I

Proses sitokinesis bukan bagian dari proses meiosis. Sitokinesis proses


pembagian sitoplasma menjadi dua. Proses ini dimulai dri pemanjangan sel pada
saat anafase dan berahir pada saat telofase.

9
Pada saat telofase, sel akan mengalami masa interkinesis. Ini adalah masa
istirahat untuk melnjutkan ke proses meiosis II. Pada masa ini membran inti mulai
terlihat. Namun kromosom-kromosom masih dalam bentuk kromatid-kromatid
yang masih terikat dalam sentromer, tidak menjadi kromatin. Pada beberapa
organisme fase ini tidak tampak terjadi. Sel anakan yang dihasikan dalam proses
meiosis I mengandung jumlah kromotid yang sama dengan induknya. Tetapi tetap
disebut haploid karna kromosom-kromosom tersebut adalah homolog.

b) Fase meiosis II
Merupakan bagian kedua dalam proses meiosis. Tahap ini dimulai dengan dua
sel anakan yang dihasilkan dari proses meiosis I. adapun tahap-tahap yang terjadi
sebagai berikut :

 Profase II
Kromosom-kromosom yang masih dalam bentuk kromotid-kromotid dan
saling berpasangan, tapi belum terikat oleh benang-benang spindle. Jika
sebelumnya terjadi masa interkinesis, membran inti akan mulai melebur kembali.

Tahapan yang akan terjadi pada profase II adalah :


 Kromosom masih berpasangan dengan sentromer
 Kromosom tidak menggandakan diri
 Membran nukleus melebur kembali
 Sentriol (pada sel hewan) membelah diri, memisah kekutub-kutub yang
berlawanan
 Benang-benang spindle mulai terbentuk.

Gambar 2.13 profase II

 Metafase II
Spindle mulai menarik kromosom ke bagian kutub. Tidak seperti metafase I,
kinektokor dari masing masing sentromer saling berkaitan dengan spindle yang
berasal dari kutub yang berlawanan.

Tahapan yang terjadi pada metafase II adalah :


 Kromotid terletak di bagian ekuator, bergantung pada spindle melalui
sentromer
 Sentromer membelah sehingga kromosom menjadi dua

10
 Benang benang spindle tanpak semakin jelas
 Benag benang spindle mulai mengikat kromosom di sentromer

Gambar 2.14 metafase II


 Anafase II
Selama proses anafase II kromotid-kromotid pada masing-masing kromosom
membelah menjadi dua dan bergerak ke kutub yang berlawanan. Kettika
kromosom di tarik oleh spindle, kita dapat melihat bentuk V dalam kromosom
yang mana lengan dari kromosom tersebut berada di belakang. Kutub-kuutub
akan semkin menjauh sehingga sel menjadi tambah panjang.

Tahap tahap yang terjadi pada anafase II yaitu :


 Kromotid yang telah terbagi menjadi dua dibawa ke masing-masing kutub
sel
 Hal itu terjadi karena adanya benang-benang spindle yang menarik masing
masing bagian kromosom ke bagian masing masing kutub
 Seehingga masing masing kutub mendapat bagian yang sama dengan
kromosom induk.

Gambar 2.15 anafase II


 Telofase II
Selama telofase II, kromosom mencapai kutub yang berlawanan. Terjadi
sitokinesis, sehingga dua sel hasil meiosis I akan menjadi empat sel. Membran
nukleus pun mulai terbentuk. Sekarang proses meiosis telah selesai.
Tahap tahap yang terjadi pada telofase II yaitu ;
 Benang benang kromosom sudah berada di daerah kutub masing masing

11
 Kromosom mulai menipis, kemudian berubah menjadi benang benang
kromatin yang tipis.
 Membran nukleus mulai terbentuk
 Nukleolus mulai muncul kembali
 Pada bidang ekuator terjadi penebalan plasma.
 Sel tebentuk menjadi empat sel anakan yang haploid (n)

Gambar 2.16 telofase II


BAB III
PENUTUP

1. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat kita tarik dari pembahasan di atas adalah :
 Sel merupakan unit terkecil dari makhluk hidup yang mampu
melaksanakan kehidupan.
 Pembelahan sel merupakan peristiwa dimana sel membelah diri menjadi
dua atau lebih sel baru. Pembelahan sel merupakan cara sel berkembang
biak atau memperbanyak diri atau dalam bahasa ilmiahnya di sebut dengan
reproduksi sel.
 Sel yang membelah diri disebut sel induk, sementara sel hasil pembelahan
disebut sel anak. Proses pembelahan sel pada dasarnya terbagi menjadi dua
yaitu pembelahan secara langsung dan tidak langsung.
 Pembelahan sel secara langsung terjadi pada organisme prokariotik.
Pembelahan sel secara langsug juga di kenal dengan amitosis /pembelahan
biner.
 pembelahan sel secara tidak langsung merupakan proses pembelahan sel
yang lebih kompleks daripada pembelahan sel secara langsung karena
karna pembelahan secara tidak langsung ini akan melalui tahapan-tahapan
seperti profase, metafase, anafse, dan telofase.
 Pembelahan mitosis adalah pembelahan pada sel tubuh (soma). Fungsinya
untuk pertumbuhan dan regenerasi serta reproduksi aseksual. Pembelahan
mitosis menghasilkan 2 sel anakan yang identik dengan induknya. Jika sel
induk yang membelah mengandung kromosom diploid (2n), maka sel
anakan yang dihasilkan juga 2n. pada mitosis terjadi 1 kali pembelahan
yang diawali interfase.
 Meiosis merupakan pembelahan sel pada kelamin (gamet/gonad). Meiosis
juga disebut pembelahan reduksi, yaitu pembelahan sel induk diploid (2n)
menghasilkan 4 sel anakan haploid (n). meiosis berperan untuk

12
menghasilkan gamet yang secara ginetik tidak identik (hanya setengah dari
induknya), sehingga menyebabkan adanya variasi genetik.

2. SARAN
Saran yang kami bisa berikan :
Perlu adanya penelitian langsung yang di lakukan oleh para mahasiswa dan
dengan bimbingan dari dosen pengampu guna memperdalam wawasan tentang
pebelahan sel ini karna dengan penelitian langsung mahasiswa bisa mengamati
secara langsung bagaimana proses pembelahan sel itu berlangsung. Kami juga
mengharapkan kritik dan saran dalam penulisan makalah di kemudian hari

13
DAFTAR PUSTAKA

Nurhayati.dkk. 2016. Guru pembelajar modul mata pelajaran biologi kesehatan


sekolah menengah kejuruan. jakarta. Kementrian pendidikan dan
kebudayaan republik indonesia. (Edisi e-book diunduh pada tanggal 20
januari 2020) tersedia dari URL :
https://core.ac.uk/download/pdf/227161216.pdf&ved=2ahUKEwi9vubWtqv
uAhWSbysKHRL2AE0QFjANegQIBhAB&usg=AOvVaw0X8bIUnWvfB
MSCXlfURf4K

Raja,deno petronela.dkk. 2015. Indeks mitosis ujung akar kecambah cabe besar
(capsicum annuu L.) setelah perlakuan suspensi trichoderma sp. Dempasar.
Universitas udayana dempasar. Jurnal biologi vol.19 no (2). (diunduh pada
tanggal 15 januari 2020). Terseedia dari URL :
ojs.unud.ac.id › article › 14022PDF
INDEKS MITOSIS UJUNG AKAR KECAMBAH CABE BESAR - OJS Unud

14

Anda mungkin juga menyukai