“pembelahan sel”
Oleh :
Fina Alfiani
Nim : 2008060013
1
KATA PENGANTAR
Penulis
2
DAFTAR ISI
COVER .................................................................................................................
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI ..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................1
1. Latar belakang .............................................................................................1
2. Rumusan masalah ........................................................................................1
3. Tujuan penulisan .........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................2
1. Pengertian sel ..............................................................................................2
2. Proses pembelahan sel..................................................................................2
3. Pembelahan mitosis......................................................................................4
4. Pembelahan sel meiosis................................................................................6
BAB III PENUTUP..............................................................................................12
1. Kesimpulan ...............................................................................................12
2. Saran ..........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13
3
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Sel merupakan unit terkecil dari mahluk hidup serta structural dan stuktural
dan fungsional serta tidak dapat dibagi menjadi bagian yang lebih kecil. Secara
stuktural artinya sel merupakan unit terkecil dari mahluk hidup, sedangkan secara
fungsional artinya sel memiliki kemampuan untuk dapat melakukan berbagai
proses kehidupan seperti perombakan, sintesis, respirasi, dan lain lain.
Pembelahan sel merupakan suatu tahapan atau proses pembagian satu sel
induk menjadi dua atau lebih sel anak. Pembelahan sel merupakan suatu bagian
kecil dari siklus sel yang lebih besar.
Pembelahan sel terbagi menjadi 2 yaitu pembelahan sel mitosis dan meiosis.
2. RUMUSAN MASALAH
2.1.Bagaimana proses pembelahan sel yang terjadi pada, organisme bersel
tunggal (uniseluler) dan organisme bersel banyak (multiseluler)
2.2. Apa saja tahapan tahapan pembelahan sel
3. TUJUAN
3.1. Untuk mengetahui proses dan tahapan tahapan pembelahan sel
1
BAB II
PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN SEL
Sel merupakan unit terkecil dari makhluk hidup yang mampu melaksanakan
kehidupan. Sel di sebut sebagai unit terkecil karna sudah tidak dapat di bagi-bagi
lagi menjadi kehidupan yang lebih kecil yang dapat berdiri sendiri. Sel sendiri
mampu melakukan kehidupan, seperti melakukan respirasi, perombakan,
penyusunan, reproduksi, melalui pembelahan sel.
Secara struktural, makhluk hidup tersusun dari sel-sel sehingga sel juga
disebut satuan stuktural makhluk hidup. Secara fungsional, tubuh makhluk hidup
dapat melangsungkan kehidupan jika sel-sel penyusunnya berfungsi.
Semua sel makhluk hidup mampu melakukan reproduksi atau berkembang
biak untuk memperbanyak diri. Perkembang biakan sel dilakukan dengan cara
membelah diri (pembelahan sel). Pembelahan sel dilakukan oleh organisme bersel
satu maupun bersel banyak.
2
Gambar 2.2 proses pembelahan sel
Proses pembelahan sel merupakan cara sel untuk dapat tumbuh dan
berkembang. Sel yang membelah diri disebut sel induk, sementara sel hasil
pembelahan disebut sel anak. Proses pembelahan sel pada dasarnya terbagi
menjadi dua yaitu pembelahan secara langsung dan tidak langsung.
3
b) Pembelahan sel secara tidak langsung
pembelahan sel secara tidak langsung merupakan proses pembelahan sel yang
lebih kompleks daripada pembelahan sel secara langsung karena karna
pembelahan secara tidak langsung ini akan melalui tahapan-tahapan seperti
profase, metafase, anafse, dan telofase.
Proses pembelahan sel secara tidak langsung di bagi menjadi dua yaitu
mitosis dan miosis. Pembelahan sel secara mitosis dan meiosis memiliki tahapan-
tahapan atau proses secara urut, berbeda dengan amitosis yang tanpa melakukan
tahapan-tahapan. Adapun tahapan yang di maksud adalah tahapan seperti profase,
metafase, anafase, dan telofase.
Profase
Tahap ini adalah fase pembelahan mitosis terlama dan paling banyak
memakan energi. Peristiwa yang terjadi selama profase sebagai berikut :
Benang kromatin menjadi kromosom, lalu kromosom mengganda menjadi
dua kromatid dan masih melekat dalam satu sentromer.
Membran inti dan nukleolus lenyap
4
Sentrom memisah menjadi dua sentriole dan diantaranya terbentang
benang spindle.
Metafase
pada tahap ini kromosom terletak berjajar pada bidang ekuator. Bagian
sentomer kromosom brikatan dengan kinetokor yang berhubungan dengan benang
spindle. Pada fase ini kromosom tampak paling jelas sehingga jumlahnya mudah
diidentifikasi. Metafase adalah fase yang memerlukan energy paling sedikit dan
waktu yang paling singkat.
Anafase
Saat anafase sentromer membelah, lalu benang spindle menarik kromosom
menuju kutub sel yang berlawanan. Pergerakan kromosom tersebut dipengaruhi
oleh enzim dynein.
5
Gambar 2.7 tahap anafase
Telofase
Pada tahap ini terjadi peristiwa :
a) Fase meiosis I
Profase I
Selama fase ini, membrane inti menghilang. Nucleolus juga mulai
menghilang. Kromosom mulai bisa dilihat. Karna benang benang kromatin
menyerap warna dan menebal, memendek. Sentrosom membelah dan menuju
masing-masing kutub.
6
Bersamaan dengan itu benang benang spindle juga mulai keluar dari
sentrosom menuju kearah kutub yang berlawanan. Setiap kromosom terdiri dari
dua kromarid yang terdiri dari materi genetic yang identik. Selama proses meiosis
(bahkan hingga proses ini berakhir) kedua kromotid ini tidak pernah berpisah.
Selama profase I, terjadi pertukaran DNA antara kromosom yang hormolog yang
disebut rekombinasi hormolog. Dari proses pertukaran ini diharapkan terjadi
kombinasi baru dalam kromosom. Profase I terdiri dari beberapa tahap, leptotene,
zygotene, pachytene, diplotene, diakinesis, dan proses sinkronasi.
Pada waktu leptonema, kromosom mengalami kondensasi membentuk
benang-benang (leptonema berarti “benang tipis”). Pada waktu subtahap
zigonema, kromotid yang hormolog saling membentuk sinapsis atau berpasangan.
Sinapsis terdapat di beberapa tempat pada kromosom hormolog. Ini merupakan
kejadian yang penting karena menjadi perantara pertukaran informasi yang di
sebut dengan pindah silang atau rekombinasi atara kromosom-kromosom
hormolog.
Pada tahap pakinema terbentuk benang-benang tebal dan pendek membentuk
benang benang kromotid. Pada tahap ini, kromosom yang hormolog tersususn atas
4 kromotid yang disebut tetrad. Pada tahap diplonema kromotid yang berada pada
satu bivalen memisah dengan kromotid pasangannya. Namun, di beberapa tempat
terjadi kontak yang disebut kismata (tunggal = kisma). Pada diakinesis, kromosom
terus memendek dan berkondensasi secara maksimal. Kromosom berada di
ekuator. Pada tahap singkronasi, sentrosom berpindah ke masing-masing kutub
sel. Sambil menghasilkan mikrotubulus yang ujung-ujungnya mengikat sentromer.
Yang nantinya mikrotubulus yang membentuk benang ini di gunakan untuk
menarik masing-masing pasang kromosom ke kutub-kutub sel.
7
Gambar 2.9 profase I
Metafase I
Seluruh tetrad berpindah kebagian antara kutub dan bagian tengah sel. Yang
mana masing-masing tetrad memiliki hormolog di bagian yang berlawanan.
Bagian ini sering juga disebut dengan “metaphase palte” spindle menempel pada
sentromer masing masing kromosom. Kedua kinektokor pada pasangan
kromosom akan berpindah ke kutub yang sama. Ini adalah perbedaan besar antara
mitosis dan meiosis. Hal ini mengakibatkan pada anafase I, setengah dari
kromosom akan berpindah ke bagian sel yang berbeda.
Anafase I
Pada fase ini, sel mulai memanjang. Kedua hormolog pada setiap pasangan
kromosom terpisan dan berpindah ke kutub yang berlawanan, ditarik ole
mikrotubulus spindle aparatus. Hal ini berbeda dengan mitosis, yang mana
sentromer akan membelah sehingga kromosom akan terbagi dua dan berpindah ke
masing-masing kutub. Tapi pada anafase I, hal ini tidak terjadi. Sehingga jumlah
kromosom adalah setengah dari jumlah induk. Walau jumlah kromosomnya masih
sama dengan induknya.
Tahap tahap yang terjadi pada pada anafase I adalah :
8
Benang spindle menarik kromosom menuju masing masing kutub yang
berlawanan
Masing masing kutub mendapat separuh dari jumlah kromosom (tidak
terjadi pembelahan sentromer)
Karena tidak terjadi pembelahan sentromer, maka setiap kutub akan
mendapatkan kromosom yang masih berpasangan dalam bentuk tetrad. Hal ini
berbeda dengan pembelahan mitosis dimana sentromer membelah dan masing
masing kutub mendapatkan kromosom yang sama.
9
Pada saat telofase, sel akan mengalami masa interkinesis. Ini adalah masa
istirahat untuk melnjutkan ke proses meiosis II. Pada masa ini membran inti mulai
terlihat. Namun kromosom-kromosom masih dalam bentuk kromatid-kromatid
yang masih terikat dalam sentromer, tidak menjadi kromatin. Pada beberapa
organisme fase ini tidak tampak terjadi. Sel anakan yang dihasikan dalam proses
meiosis I mengandung jumlah kromotid yang sama dengan induknya. Tetapi tetap
disebut haploid karna kromosom-kromosom tersebut adalah homolog.
b) Fase meiosis II
Merupakan bagian kedua dalam proses meiosis. Tahap ini dimulai dengan dua
sel anakan yang dihasilkan dari proses meiosis I. adapun tahap-tahap yang terjadi
sebagai berikut :
Profase II
Kromosom-kromosom yang masih dalam bentuk kromotid-kromotid dan
saling berpasangan, tapi belum terikat oleh benang-benang spindle. Jika
sebelumnya terjadi masa interkinesis, membran inti akan mulai melebur kembali.
Metafase II
Spindle mulai menarik kromosom ke bagian kutub. Tidak seperti metafase I,
kinektokor dari masing masing sentromer saling berkaitan dengan spindle yang
berasal dari kutub yang berlawanan.
10
Benang benang spindle tanpak semakin jelas
Benag benang spindle mulai mengikat kromosom di sentromer
11
Kromosom mulai menipis, kemudian berubah menjadi benang benang
kromatin yang tipis.
Membran nukleus mulai terbentuk
Nukleolus mulai muncul kembali
Pada bidang ekuator terjadi penebalan plasma.
Sel tebentuk menjadi empat sel anakan yang haploid (n)
1. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat kita tarik dari pembahasan di atas adalah :
Sel merupakan unit terkecil dari makhluk hidup yang mampu
melaksanakan kehidupan.
Pembelahan sel merupakan peristiwa dimana sel membelah diri menjadi
dua atau lebih sel baru. Pembelahan sel merupakan cara sel berkembang
biak atau memperbanyak diri atau dalam bahasa ilmiahnya di sebut dengan
reproduksi sel.
Sel yang membelah diri disebut sel induk, sementara sel hasil pembelahan
disebut sel anak. Proses pembelahan sel pada dasarnya terbagi menjadi dua
yaitu pembelahan secara langsung dan tidak langsung.
Pembelahan sel secara langsung terjadi pada organisme prokariotik.
Pembelahan sel secara langsug juga di kenal dengan amitosis /pembelahan
biner.
pembelahan sel secara tidak langsung merupakan proses pembelahan sel
yang lebih kompleks daripada pembelahan sel secara langsung karena
karna pembelahan secara tidak langsung ini akan melalui tahapan-tahapan
seperti profase, metafase, anafse, dan telofase.
Pembelahan mitosis adalah pembelahan pada sel tubuh (soma). Fungsinya
untuk pertumbuhan dan regenerasi serta reproduksi aseksual. Pembelahan
mitosis menghasilkan 2 sel anakan yang identik dengan induknya. Jika sel
induk yang membelah mengandung kromosom diploid (2n), maka sel
anakan yang dihasilkan juga 2n. pada mitosis terjadi 1 kali pembelahan
yang diawali interfase.
Meiosis merupakan pembelahan sel pada kelamin (gamet/gonad). Meiosis
juga disebut pembelahan reduksi, yaitu pembelahan sel induk diploid (2n)
menghasilkan 4 sel anakan haploid (n). meiosis berperan untuk
12
menghasilkan gamet yang secara ginetik tidak identik (hanya setengah dari
induknya), sehingga menyebabkan adanya variasi genetik.
2. SARAN
Saran yang kami bisa berikan :
Perlu adanya penelitian langsung yang di lakukan oleh para mahasiswa dan
dengan bimbingan dari dosen pengampu guna memperdalam wawasan tentang
pebelahan sel ini karna dengan penelitian langsung mahasiswa bisa mengamati
secara langsung bagaimana proses pembelahan sel itu berlangsung. Kami juga
mengharapkan kritik dan saran dalam penulisan makalah di kemudian hari
13
DAFTAR PUSTAKA
Raja,deno petronela.dkk. 2015. Indeks mitosis ujung akar kecambah cabe besar
(capsicum annuu L.) setelah perlakuan suspensi trichoderma sp. Dempasar.
Universitas udayana dempasar. Jurnal biologi vol.19 no (2). (diunduh pada
tanggal 15 januari 2020). Terseedia dari URL :
ojs.unud.ac.id › article › 14022PDF
INDEKS MITOSIS UJUNG AKAR KECAMBAH CABE BESAR - OJS Unud
14