Anda di halaman 1dari 10

KONSEP KEHILANGAN,KEMATIAN,DAN BERDUKA

Mata Kuliah : Psikososial dan Budaya

Dosen Pengampu : Ibu Yunita Galih

Disusun oleh :

Kelompok 5

Aulia Cahyani : 010116A012

Cun : 010116A012

Della : 010116A041

Eka y : 010116A049

Endah

Nafi

Novi

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

TAHUN AJARAN 2016/2017


KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, serta hidayah-
nya kepada kami. Sholawat serta salam marilah selalu kita hadirkan keharibaan Rasulullah
Muhammad SAW sebagai uswah al-hasanah yang senantiasa di harapkan syafaatnya di hari
kiamat.yang pada kesempatan kali ini kami dapat membuat makalah untuk mengukir ilmu
pengetahuan yang sangat di butuhkan dan semoga dapat bermanfaat bagi penulis serta
bermanfaat bagi pembaca.

Tidak lupa kami sampaikan terima kasih kepada Ibu Yunita Galih selaku dosen
pembimbing mata kuliah Psikososial dan Budaya. Untuk ridho dan barokah dari beliau sangat
kami harapkan menuju jalan ilmu yang bermanfaat. Terimah kasih juga atas semua pihak
yang telah membantu terselesaikannya penulisan makalah ini.

Mengingat makalah ini jauh dari sempurna,kami sangat mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca sehingga ilmu dalam makalah ini dapat sempurna dan bermanfaat bagi
penulis, terlebih lagi bermanfaat bagi pembaca. Amin.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ....................................................................... i

Daftar Isi ................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................... 1


1.1Latar Belakang ........................................................ 1
1.2Rumusan Masalah .................................................. 1
1.3Tujuan ..................................................................... 1

BAB II TEORI DAN PEMBAHASAN.................................. 2


2.1 Pengertian Patient Safety ....................................... 2
2.2 Peran kerja tim untuk Patient Safety......................... 3-4
2.3Contoh penerapan dalam kerja tim untuk
pasien safety ............................................................. 5
BAB III PENUTUP ................................................................ 6
3.1Kesimpulan ............................................................. 6
3.2Saran ....................................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Kehilangan adalah suatu keadaan ketika individu berpisah dengan sesuatu yang
sebelumnya ada atau dimiliki, baik sebagian atau keseluruhan (Riyadi dan Purwanto, 2009).
Menangis, memanggil nama orang yang sudah meninggal secara terus-menerus, marah, sedih
dan kecewa merupakan beberapa respon yang tampak saat seseorang mengalami peristiwa
kehilangan, terutama akibat kematian orang yang dicintai. Keadaan seperti inilah yang
menurut Puri, Laking, dan Treasaden (2011) disebut sebagai proses berduka, yang
merupakan suatu proses psikologis dan emosional yang dapat diekspresikan secara internal
maupun eksternal setelah kehilangan.

Individu yang berduka membutuhkan waktu untuk menerima suatu peristiwa


kehilangan, dan proses berduka merupakan suatu proses yang sangat individual. Fase akut
berduka biasanya berlangsung 6-8 minggu dan penyelesaian respon kehilangan atau berduka
secara menyeluruh memerlukan waktu 1 bulan sampai 3 tahun (Keliat, Helena, dan Farida,
2011). Rotter (2009) mengatakan bahwa proses berduka memiliki karakteristik yang unik,
membutuhkan waktu, dapat difasilitasi tetapi tidak dapat dipaksakan, tetapi pada umumnya
mengikuti tahap yang dapat diprediksi. Proses berduka merupakan suatu proses yang unik
dan berbeda pada setiap individu. Tidak ada yang dapat memastikan kapan seseorang dapat
melewati semua tahapan dalam proses berduka, yang dapat dilakukan adalah memfasilitasi
sehingga proses berduka yang dialami individu dapat sampai pada suatu tahap penerimaan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengertian dari kehilangan,kematian,dan berduka?


2. Bagaimana tahap – tahap berduka?
3. Bagaimana tanda dan gejala orang yang berduka?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui pengertian kehilangan,kematian,dan berduka.


2. Mengetahui tahap – tahap berduka.
3. Mengetahui tanda dan gejala berduka.
BAB II

TEORI dan PEMBAHASAN


2.1 Kehilangan (loss)
Definisi kehilangan Kehilangan adalah suatu keadaan individu berpisah
dengan sesuatu yang sebelumnya ada, kemudian menjadi tidak ada, baik terjadi
sebagian atau keseluruhan. Kehilangan merupakan pengalaman yang pernah dialami
oleh setiap individu selama rentang kehidupan, sejak lahir individu sudah mengalami
kehilangan dan cenderung akan mengalaminya kembali walaupun dalam bentuk yang
berbeda (Yosep, 2011).

Kehilangan adalah situasi aktual atau potensial ketika sesuatu (orang atau
objek) yang dihargai telah berubah, tidak ada lagi, atau menghilang. Seseorang dapat
kehilangan citra tubuh, orang terdekat, perasaan sejahtera, pekerjaan, barang milik
pribadi, keyakinan, atau sense of self baik sebagian ataupun keseluruhan. Peristiwa
kehilangan dapat terjadi secara tiba-tiba atau bertahap sebagai sebuah pengalaman
traumatik. Kehilangan sendiri dianggap sebagai kondisi krisis, baik krisis situasional
ataupun krisis perkembangan (Mubarak & Chayatin, 2007).

Kehilangan merupakan suatu kondisi dimana seseorang mengalami suatu


kekurangan atau tidak ada dari sesuatu yang dulunya pernah ada atau pernah dimiliki.
Kehilangan merupakan suatu keadaan individu berpisah dengan sesuatu yang
sebelumnya ada menjadi tidak ada, baik sebagian ataupun seluruhnya.

2.2 Kematian

Kematian adalah suatu proses yang dapat dikenal secara klinis pada seseorang
melalui pengamatan terhadap perubahan yang terjadi pada tubuh mayat. Perubahan itu
akan terjadi dari mulai terhentinya suplai oksigen. Manifestasinya akan dapat dilihat
setelah beberapa menit, jam, dan seterusnya. Setelah beberapa waktu, timbul
perubahan pascamati yang jelas memungkinkan diagnosis kematian lebih pasti
(Simpson, 1985).
2.3 Berduka (grief)

Definisi berduka Berduka merupakan reaksi terhadap kehilangan yang


merupakan respon emosional yang normal (Suliswati, 2005). Definisi lain
menyebutkan bahwa berduka, dalam hal ini dukacita adalah proses kompleks yang
normal yang mencakup respon dan perilaku emosi, fisik, spiritual, sosial, dan
intelektual ketika individu, keluarga, dan komunitas menghadapi kehilangan aktual,
kehilangan yang diantisipasi, atau persepsi kehilangan ke dalam kehidupan pasien
sehari-hari (NANDA, 2011).

Dari berbagai definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa berduka merupakan


suatu reaksi psikologis sebagai respon kehilangan sesuatu yang dimiliki yang
berpengaruh terhadap perilaku emosi, fisik, spiritual, sosial, maupun intelektual
seseorang. Berduka sendiri merupakan respon yang normal yang dihadapi setiap
orang dalam menghadapi kehilangan yang dirasakan.

2.4 Tahap – Tahap Berduka


1. Fase Penyangkalan

Rx pertama kehilangan syok, tdk percaya atau menyangkal kenyataan bahwa kehilangan
itu memang terjadi.

Rx sering dg perkataan
“Ini tidak mungkin”
“Saya tidak percaya itu terjadi”
Biasanya kematian pada orang yg dicintai, dia tetap merasa orang itu masih hidup

Perubahan fisik : Letih, lemah, pucat, mual, diare, gangguan pernafasan,


detak jantung cepat, menangis, gelisah.

2. Fase marah

Individu mulai sadar akan kenyataan terjadi kehilangan menunjukkan rasa


marah yg meningkat yg diproyeksikan pada orang yang berada dilingkungannya atau
orang tertentu.
Rx fisik : muka merah, nadi cepat, gelisah, susah tidur, tangan mengepal.
Misalnya: kematian anak di RS : mungkin bicara kasar,menuduh dokter, perawat tidak
mampu merawat.

3. Fase Tawar menawar

Individu telah mampu mengungkapkan rasa marah.

Rx (dg kata-kata) :
“Kenapa harus terjadi dengan keluarga saya”
“Kalau saja yg sakit bukan anakku”
“Seandainya saya hati-hati.”

4. Fase depresi

Menunjukkan sikap menarik diri, tidak mau bicara atau putus asa.

Gejala fisik : menolak makan, susah tidur, letih, dorongan libido menurun.

5. Fase Penerimaan

Perhatian individu beralih pada objek baru. Pikiran pada objek atau orang yg hilang mulai
berkurang atauhilang.
Dinyatakan dg kata-kata:
“Apa yg dapat saya lakukan agar saya cepat sembuh”
“Yah akhirnya saya harus operasi”
Bila individu dapat melalui fase-fase sampai fase penerimaan, proses berduka dan
mengatasi perasaan berduka dapat dengan tuntas terlewati.
Bila individu tidak sampai fase penerimaan sulit masuk fase penerimaan jika kehilangan
lagi individu mungkin berada tetap pada fase depresi.

2.5 Tanda dan Gejala Berduka


1. Gangguan pada tidur
2. Perubahan pada tingkat aktivitas
3. Marah
4. Putus asa
5. Menarik diri dari lingkungan
6. Perilaku yang panik
7. Menjadi sering menyalahkan orang lain
8. Sering melamun,fikiran menjadi kosong
9. Depresi
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN

SARAN
DAFTAR PUSTAKA

Diagnosis keperawatan,nanda international 2012-2014

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/49678/4/Chapter%20II.pdf

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31673/4/Chapter%20II.pdf

https://aipdijateng.files.wordpress.com/2009/02/kehilangan-berduka-compatibility-mode2.pdf

Anda mungkin juga menyukai