Anda di halaman 1dari 15

SEKAPUR SIRIH RA AL BUCHARI

Pada tanggal 1 Mamret 1971, Ustadz H. Alwi Asmat meremikan Majelis Ta’lim Roudhatul Athfal dengan
kegiatan pengajian kaum ibu-ibu, bapak-bapak dan remaja putra dan putri.

Kemudian Roudhatul Athfal mengembangkan kegiatannya dengan mendirikan TK/TP Al Qur’an Roudhatul
Athfal unit 080 yang diresmikan tanggal 1 Maret 1992. TK/TP Al Qur’an Roudhatul Athfal resmi dibawah
naungan Yayasan Roudhatul Athfal yang diresmikan pada tanggal 6 Maret 2000 dengan Akte Notaris Taufik
Hidayat, SH, nomor 4.

TK/TP Al Qur’an Roudhatul Athfal bertujuan membina dan meningkatkan pemahaman dan kemampuan
membaca Al Qur’an pada usia dini sehingga terwujid bangsa yang beriman, berilmu, dan bartaqwa kepada
Allah SWT.

Dalam penyelenggaraan pendidikannya, TP Al Qur’an Roudhatul Athfal, menyesuaikan kurikulum yang


digunakan TK/Tp Al Qur’an BKPRMI pusat serta kurikulum pemerintah, dengan pengusahaan korelasi antara
kurikulum pemerintah dengan pendidikan nilai-nilai Islam melalui penjiwaan unsur-unsur agama dalam semua
mata pelajaran.

Lebih khusus lagi, dalam proses belajar mengajar, anak dipandu dan diberikan bimbingan oleh Tenaga
Pendidik yang berpengalaman dan telah mendapatkan penataran khusus untuk mendidik anak dalam
mengenal Al Qur’an khususnya dan umumnya ilmu pengetahuan lainnya.

VISI DAN MISI

VISI

MENYIAPKAN GENERASI QUR’ANI YANG BERAKHLAK MULIA MEMILIKI KETERAMPILAN, CERDAS dan
MANDIRI

MISI

1. MENGEMBANGKAN PENDIDIKAN BERDASARKAN NILAI-NILAI ISLAM DENGAN MENGIKUT


SERTAKAN PENGETAHUAN UMUM, SOSIAL DAN KETERAMPILAN.
2. MEWUJUDKAN GENERASI YANG CINTA AL QUR’AN
3. MENJALIN KERJASAMA DENGAN SULURUH UNSUR MASYARAKAT DALAM MEWUJUDKAN
PENDIDIKAN ISLAM YANG BERKUALITAS.

MINGGU, 13 SEPTEMBER 2015


KURIKULUM TK/TP AL-QUR’AN LPPTKA BKPRMI
SEJARAH SINGKAT KURIKULUM TK/TP AL-QUR’AN LPPTKA
BKPRMI

Kurikulum TK/TP Al-Qur’an BKPRMI disusun pertama kali pada tahun 1990, disusun
berdasarkan hasil lokakarya Nasional Pengelolaan TK Al-Qur’an BKPRMI di Banjarmasin
Kalimantan Selatan, tanggal 12-14 Agustus 1990.
Diktum perumusan hasil Lokakarya
berintikan kesepakatan untuk meneruskan dan menyempurnakan keberhasilan yang telah dicapai
oleh DPW BKPRMI Kalimantan Selatan dalam mengelola TK Al-Qur’an BKPRMI berdasarkan
kurikulum dan panduan pengelolaannya.
Dalam rumusan hasil Lokakarya tersebut, kurikulum dimaksud adalah kurikulum TK Al-
Qur’an, yang ditempatkan sebagai lampiran.
Waktu itu DPW BKPRMI Kalimantan Selatan sudah satu tahun mengelola TK Al-Qur’an,
dimulai dari TK Al-Qur’an “Dakwatul Khair” Banjarmasin (unit 001) yang didirikan pada
tanggal 14 Agustus 1989 dan pada tanggal 14 Agustus 1990 yang bertepatan digelarnya Wisuda I
Santri TK Al-Qur’an se-Kalimantan Selatan (sebanyak 262 sarjana cilik Al-Qur’an) bertempat di
Masjid Raya Sabilal Muhtadin Banjarmasin.
Bahan Lokakarya tersebut sebagian berasal dari Tim Tadarus AMM Yogyakarta, asuhan
K.H. As’ad Humam (alm), yang telah mempelopori berdirinya TK Al-Qur’an (berdiri tanggal 16
Maret 1988).
Hubungan histories antara TK Al-Qur’an AMM dan TK Al-Qur’an BKPRMI, berawal dari
kegiatan LMD (Latihan Manajemen Da’wah) BKPRMI tanggal 9 – 13 Januari 1989, bertempat
di komplek TK Al-Qur’an AMM Kota Gede Yogyakarta.
Waktu itu Almarhum menyatakan harapannya agar BKPMI (sekarang BKPRMI) menjadikan
TK Al-Qur’an yang telah dirintisnya menjadi program Nasional. Harapan beliau disambut baik
dan menjadi keputusan penting dalam MUNAS V BKPRMI di Surabaya (27 – 30 Juni 1989).
Maka tiga bulan sesudahnya, DPW BKPRMI Kalimantan Selatan dibawah pimpinan
Chairani Idris dan Drs. Tasyrifin Karim (masing-masing sebagai Ketua Umum dan Sekretaris
Umum) menindak lanjuti dengan mendirikan Unit pertama, yakni TK Al-Qur’an “Da’watul
Khair” (14 Agustus 1989).
Rumusan hasil Lokakarya disusun oleh Tim Perumus yang terdiri dari :
§  M. Jazir ASP (Ketua merangkap anggota)
§  Fajri Gumay (Sekretaris merangkap anggota)
§  Abdurrahman Tardjo (anggota)
§  Chairani Idris (anggota)
§  Drs Tasyrifin Karim (anggota)
Sedangkan penyusunannya dalam bentuk Buku dengan judul “Buku Pedoman Pembinaan
dan Pengembangan TK Al-Qur’an BKPMI“ disusun oleh Chairani Idris dan Drs. Tasyrifin
Karim. Diterbitkan pertama kali atas nama DPP BKPMI tanggal 12 September 1990. Kurikulum
(GBPP) TK Al-Qur’an BKPMI terdapat dalam buku tersebut, bahan pengajaran atau materi
pokoknya terdiri dari bacaanIqro’ 6 jilid dan materi hafalan. Keduanya adalah susunan K.H.
As’ad Humam, Pengasuh Tim Tadarus AMM Yogyakarta.
Alokasi waktunya (masa belajar) adalah selama 6 bulan, sebanding dengan banyaknya buku
Iqro (6 jilid). Seiring dengan waktu dan perkembangan zaman, kurikulum terus dikaji sebagai
upaya perbaikan. Pada tahun 2006 pun kurikulum mengalami revisi. Melalui Rakernas VIII
tahun 2009, kurikulum mulai digulirkan untuk ditinjau kembali atau revisi ulang.

PROBLEMATIKA DAN DINAMIKA PERKEMBANGAN KURIKULUM TK/TPA


LPPTKA BKPRMI
Kurikulum (GBPP) TK/TP Al-Qur’an tersebut diatas belum menjangkau peserta didik/santri
yang sudah menamatkan buku Iqro, dan yang sudah menyelesaikan tahapan tadarus Al-Qur’an.
Untuk itu, Drs. Tasyrifin Karim membuat kurikulum (GBPP) lanjutan yang kemudian dimuat
dalam cetakan berikutnya TQA (cetakan ke-3 tahun 1992). Selain itu buku edisi baru tersebut
dilengkapi dengan “Penjelasan Umum Tentang GBPP TKA/TPA BKPMI” yang disusun oleh U.
Syamsuddin MZ.
Sejak tahun 1992 hingga tahun 1997 dilakukan revisi sesuai perkembangan dengan pola
kebijaksanaan sebagai berikut:
1.      Kurikulum TK Al-Qur’an hasil Lokakarya tahun 1990 diberlakukan juga untuk santri kelompok
TP Al-Qur’an (usia 7 – 12 tahun) dengan istilah kurikulum (GBPP) TKA/TPA BKPRMI Paket A
(paket Iqro dan materi hafalan).
2.      Kurikulum lanjutannya diistilahkan sebagai kurikulum (GBPP) TKA/TPA BKPRMI Paket B
(paket Tadarus dan Ilmu tajwid)
3.      Bahan pengajaran yang tidak tercantum dalam GBPP, seperti Aqidah- Akhlak, Ibadah Sholat,
Menulis (Tahsinul Kitabah) dan lain-lain, hal itu diserahkan kepada guru sebagai paket
penunjang dengan kategori Muatan Lokal.
4.      Guna menyalurkan para santri tamatan TP Al-Qur’an, LPPTKA BKPRMI Mendisain unit baru
sebagai Unit lanjutannya (TPA lanjutan) yaitu TQA (Ta’limul Qur’an Lil Aulad). Konsep
awalnya disusun oleh Drs. Tasyrifin Karim dan Chairani Idris yang dituangkan kedalam sebuah
buku berjudul “Pedoman Praktis Ta’limul Qur’an Lil Aulad (TQA) BKPRMI” (terbit bulan Juni
1991), buku tersebut menjadi salah satu agenda pembahasan dalam SILAKNAS I LPPTKA
BKPRMI (waktu itu LPPTKA BKPMI) di taman bunga Cibubur Jakarta (1992), konsep TQA
hasil SILAKNAS I itu, setelah diuji-cobakan dilapangan pada tahun berikutnya (Agustus 1993)
ditinjau kembali dan disempurnakan melalui Lokakarya Kurikulum TQA BKPMI di
Banjarmasin. Selanjutnya, penyusunannya dalam bentuk buku dengan judul “Pedoman
Pengelolaan TQA BKPRMI” disusun oleh tim yang terdiri dari :
§ Drs.H. Tasyrifin Karim
§ U. Syamsuddin MZ
§ H. Chairani Idris.
(terbit pertama kali tahun 1995).
Dibeberapa Unit TK/TP Al-Qur’an timbul inisiatif dari kreatifitas guru untuk merintis
Muatan Lokal tertentu, seperti pengajaran membaca huruf latin, Pemasyarakatan bahasa (kosa
kata) Bahasa Arab dan Bahasa Inggris, Matematika Dasar dan sebagainya. Dalam Hal ini pihak
lembaga (LPPTKA BKPRMI) Mentolelirnya dengan catatan bahwa hal itu tidak membebani
anak dan dilakukan dengan cara-cara yang menyenangkan anak (Prinsip “Belajar sambil
bermain, bermain seraya belajar”). Dan kebijaksanaan Muatan Lokal seperti itu pada umumnya
didukung oleh kemampuan guru setempat yang mempunyai kompetensi khusus serta sarana yang
memadai. Namun demikian, hal itu tidak dijadikan sebagai kebijaksanaan Nasional dalam arti
harus dilakukan ditiap Unit TK/TP Al-Qur’an.
Fenomena yang terjadi dilapangan setelah dilakukan evaluasi melalui survey ketercapaian
kurikulum. Didapati banyaknya masukan tentang ketidak tercapaian target kurikulum. Maka
kurikulum yang telah direvisi tahun 2006 ditinjau kembali guna perbaikan selanjutnya.
Perubahan tersebut disesuaikan dengan perkembangan dan proses pembelajaran yang selaras
dengan kurikulum yang berlaku dipendidikan formal pada umumnya (berbentuk KTSP) dan
diambil langkah-langkah Sbb :
Lokakarya dan Sarasehan Kurikulum TK/TP Al-Qur’an pada tanggal 28 Agustus 2008 di
Wisma Jengger Jakarta, yang dihadiri oleh Dewan Pakar dan Pengurus LPPTKA BKPRMI.
Rakernas VIII LPPTKA BKPRMI pada tanggal 11 – 13 Desember 2009 di Hotel & Resort
Sawangan Golf, Sawangan Depok Jawa Barat, yang dihadiri oleh Direktur PD Pontren Ditjen
Kementrian Agama, DPP BKPRMI, Unsur Pembina dan Dewan Pakar, Pengurus LPPTKA
BKPRMI Pusat, Wilayah dan Daerah.
Kurikulum baru 2010 diuji cobakan melalui penatara dan pelatihan guru TK/TP Al-Qur’an
mulai Januari hingga Juli 2010 dibeberapa wilayah dan daerah’ antara lain di DKI Jakarta,
Bangka Belitung dan wilayah Sumbagsel, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan
Timur, Jawa Timur (Ngawi) Sumatra Selatan (kota Palembang), Nusa Tenggara Timur dan
Banten.

PENGERTIAN KURIKULUM TK/TP AL-QUR’AN.


Kurikulum (Curriculum) adalah kata benda yang berasal dari kata “Curriculae” (Bahasa
Latin) artinya Jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari (Oemar Hamalik – 1995).
Kata kerjanya adalah Currure (Latin) = Courier (Prancis) = to run (Inggris) = berlari (S.
Nasution – 1991).
Pengertian tersebut, yang semula terbatas dalam dunia olah raga, lalu beralih ke dunia
pendidikan, yaitu dengan pengertian Sbb :
§  “Rencana Pelajaran” (Curriculum is a plan for learning/ Hilda Taba – 1962/Willian N. Ragan –
1966.
§  “Sejumlah courses atau mata pelajaran yang harus ditempuh – untuk memperoleh suatu gelar atau
ijazah” (Oemar Hamalik – 1992).
§  “Sejumlah mata pelajaran yang hatus ditempuh oleh siswa untuk memperoleh Ijazah” (Oemar
Hamalik – 1992).
§  “Sejumlah pelajaran yang harus ditempuh oleh siswa untuk kenaikan kelas atau Ijazah” (Hendyat
Soetopo dan Westy Soemanto – 1991).
§  “Seperangkat rencana atau pengaturan mengenai tujuan, Isi dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu” (PP RI No 19/2005 tentang SNP bab 1 pasal 1).
Kurikulum diartikan sebagai “Program pendidikan” yaitu program pendidikan yang
direncanakan dan dilaksanakan untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan tertentu (Hendyat
Soetopo dan Westy Soemanto, Oemar Hamalik, dll).
Pengertian Kurikulum yang berlaku juga dirumuskan sebagai “Garis-garis Besar Program
Pengajaran” (GBPP) atau dikenal dengan “Garis-garis Besar Program Kegiatan Belajar/
GBPKB”, menurut PP No 27/1990 tentang Kurikulum Taman Kanak-kanak.
Pengertian yang terakhir itulah, yakni Kurikulum dalam arti GBPP yang kami jadikan
pegangan dalam buku panduan ini. Dalam Bab berikutnya kami uraikan komponen inti dalam
kurikulum (GBPP) TK/TP Al-Qur’an yang terdiri dari:Komponen Tujuan, Bahan
Pengajaran, Program Pengajaran (alokasi waktu),Metode, Sarana dan Sumber serta
komponen Evaluasi, ditambah dengan panduan oprasional lainnya.
Menurut Nasution (2003:76 – 128) dalam pengembangan kurikulum dikenal 3 model
pengorganisasian kurikulum, yaitu :
§  Subject Curriculum
§  Correlated Curriculum
§  Integrated Cuuriculum
Subject Curriculum bertujuan agar santri mengenal hasil kebudayaan dan pengetahuan secara
menyeluruh yang telah dikumpulkan manusia berabad-abad lebih mudah dan lebih cepat
membekali diri untuk menghadapi masalah hidupnya (belajar untuk Survive).
Correlated Curriculum merupakan modifikasi kurikulum subject matter yang terpisah-pisah
dengan menggabungkan dua mata pelajaran/materi pokok.
Integreted Curriculum merupakan kurikulum yang terbentuk dengan mengusahakan integrasi
dari seluruh mata pelajaran/materi pokok.
Dengan beberapa dasar pengertian diatas, maka kurikulum TK/TP Al-Qur’an mempunyai
Panduan tersendiri sebagai Garis Besar Program Pengajaran yang ditetapkan sebagai rambu-
rambu pengajaran bagi guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar sehingga dapat
mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan.

PENGERTIAN TK/TP AL-QUR’AN


TK Al-Qur’an atau TKA (Taman Kanak-kanak Al-Qur’an) adalah Lembaga Pendidikan dan
Pengajaran Islam untuk anak-anak usia 4 s/d 6 tahun, diluar TK Reguler yang diselenggarakan
dilingkungan masyarakat muslim sebagai wahana pembinaan dasar-dasar keimanan, keilmuan
dan ahlak yang Qur’ani sesuai taraf perkembangan kejiwaan dan karakteristik anak..
Sedangkan pengertian Taman Pendidikan Al-Qur’an (TP Al-Qur’an atau TPA) adalah
Lembaga Pendidikan dan Pengajaran Islam untuk anak-anak usia 7 s/d 12tahun, yang
diselenggarakan dilingkungan masyarakat muslim sebagai wahana pembinaan dasar-dasar
keimanan, keilmuan, dan ahlak yang Qur’ani sesuai taraf perkembangan kejiwaan dan
karateristik anak.
Jadi pengertian, Kurikulum TK/TP Al-Qur’an adalah seperangkat rencana dan pengaturan
atau Garis Besar Program Pengajaran pada Lembaga pendidikan pengajaran Al-Qur’an
yang berisi tentang kompetensi yang dibakukan guna mencapai tujuan pendidikan
Nasional, berisi tentang kompetensi yang dibakukan sesuai dengan karateristik dan
perkembangan jiwa anak guna mencapai tujuan pendidikan Nasional.
Dengan adanya panduan kurikulum yang dibakukan inilah diharapkan menjadi rambu-rambu
pengajaran bagi guru, sehingga memudahkan guru dalam melaksanakan kegiatan belajar
mengajar ditaman kanak-kanak Al-Qur’an dan Taman Pendidikan Al-Qur’an dibawah
koordinasi LPPTKA BKPRMI.
Kurikulum ini merupakan wahana pembinaan yang berlandaskan semangat keagamaan yang
pada dasarnya selaras dengan tujuan Pendidikan Nasional (UU SPN RI No 2 tahun 1989 pasal 4)
dan SK Mendikbut No. 002/U/1995 tentang Perubahan Keputusan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan No 0125/U/1994 tentang PKB TK yang harus dilandasi oleh pembinaan kehidupan
beragama, selaras pula dengan SKB Mendagri No. 128 dan SK Menteri Agama No. 44A, 13 Mei
1982.

JENJANG PENDIDIKAN AL-QUR’AN LPPTKA BKPRMI.


JENJANG TAMAN KANAK-KANAK AL-QUR’AN (TKA)
1.      Jenjang TKA (Taman Kanak-kanak Al-Qur’an) terdiri dari 2 level, yaitu level A dan level B
2.      Setiap Level ditempuh dalam 2 semester, yaitu semester 1 dan semester 2 selama kurun waktu 1
tahun.
3.      Pada setiap jenjang santri dapat mengikuti Munaqosya Akhir serta Wisuda, kemudian
melanjutkan pada jenjang berikutnya setelah menempuh program pembelajaran yang telah
ditentukan.
4.      Materi dan Program Ketuntasan Belajar Santri ditaman Kanak-kanak Al-Qur’an, Level A dan
Level B adalah 2 tahun atau sama dengan 4 semester.

JENJANG TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR’AN (TPA)


1.      Jenjang TP Al-Qur’an, terdiri dari 3 Level, yaitu : Level A, Level B dan Level C
2.      Setiap Level ditempuh dalam 2 semester dalam kurun waktu 1 tahun
3.      Pada setiap jenjang santri dapat mengikuti Munaqosya Akhir serta Wisuda, kemudian
melanjutkan pada jenjang berikutnya setelah menempuh program pembelajaran yang telah
ditentukan.
4.      Materi dan Program Ketuntasan Belajar Santri di Taman Pendidikan Al-Qur’an Level A, Level
B dan Level C adalah 3 tahun atau sama dengan 6 semester.
Dalam kurikulum atau Garis-garis Besar Program Pengajaran ini terdapat sejumlah
komponen pendukung yang merupakan satu kesatuan sistem dimana antara komponen atau unsur
yang ada saling berinteraksi dalam pelaksanaan pembelajaran.
Komponen itu meliputi antara lain: Tujuan Tingkat Satuan Pendidikan,Tujuan Tingkat
satuan Pembelajaran, Standart Kompetensi Kelulusan,Struktur Kurikulum, Bahan
Pengajaran/Muatan Kurikulum, Metode Pembelajaran/Pendekatan Belajar, Sarana dan
Prasarana dan sistim Penilaian.

TAMAN KANAK-KANAK AL-QUR’AN  (TKA)


Tujuan Tingkat Satuan Pendidikan dirumuskan mengacu kepada tujuan umum pendidikan, Sbb :
1.      Membantu mengembangkan potensi anak kearah pembentukan sikap, pengetahuan dan
keterampilan keagamaan, melalui pendekatan yang disesuaikan dengan lingkungan dan tarap
perkembangan anak berdasarkan tuntunan Al-Qur’an dan Sunnah Rosul.
2.      Mempersiapkan anak agar mampu mengembangkan sikap, pengetahuan dan keterampilan
keagamaan yang telah dimiliki melalui program pendidikan lanjutan.
Tujuan Tingkat Satuan Pembelajaran dirumuskan dalam satu jenjang pembelajaran yang
ditempuh dalam 2 tahun atau 4 semester, yaitu:
Pembelajaran Level A, santri diharapkan:
1.      Mampu mengenal dan membaca huruf serta kalimah dan penggalan ayat Al-Qur’an melalui
panduan buku Iqro jilid 1 s/d 4 (buku panduan lain sejenis : Tilawati, Qiro’ati).
2.      Hafal bacaan sholat 5 waktu dan mampu mempraktekkan tata cara pelaksanaannya dengan baik.
3.      Menguasai sejumlah hafalan do’a harian dan surah pendek.
4.      Membiasakan sikap dan adab yang baik
5.      Memiliki kemampuan dasar keterampilan menulis huruf arab dengan benar.
6.      Mampu mengenal dasar-dasar keislaman melalui pembiasaan dan praktek langsung serta
permainan secara sederhana yang diberikan
Pembelajaran Level B santri diharapkan :
1.      Mampu mengenal dan membaca huruf serta kalimah dan penggalan ayat Al-Qur’an melalui
panduan Buku Iqro jilid 5 s/d 6 (buku panduan lain sejenis Tilawati, Qiro’ati dan Al-Qur’an
mulai Juzz 1)
2.      Mampu melaksanakan tata cara sholat 5 waktu beserta do’anya dengan baik.
3.      Menguasai sejumlah hafalan do’a harian dan surah pendek sesuai target yang ditentukan
4.      Membiasakan sikap dan adab yang baik
5.      Memiliki kemampuan dasar keterampilan menulis huruf arab dengan benar.
6.      Mampu mengenal dasar-dasar keislaman melalui pembiasaan dan praktek langsung serta
permainan secara sederhana yang diberikan

STANDAR KOPETENSI KELULUSAN


TKA
1.      Memiliki kemampuan dasar membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar.
2.      Mampu menghafalkan 13 surah pendek dengan baik dan benar
3.      Memiliki kemampuan menghafalkan 20 do’a harian dengan baik dan benar
4.      Mampu menghafalkan bacaan sholat
5.      Mampu memperaktekkan wudhu dan sholat Fardhu dengan baik dan benar
6.      Mampu mengenal dasar-dasar keislaman serta aplikasi sederhana dalam kehidupan sehari-hari
7.      Memiliki kemampuan dasar mencontoh penulisan huruf dan angka arab.

TPA
1.      Memiliki kemampuan membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar sesuai dasar Ilmu Tajwid
2.      Mampu menguasai teori Ilmu Tajwid
3.      Mampu menghafalkan 22 surah pendek dengan baik dan benar
4.      Memiliki kemampuan menghafalkan 27 do’a harian dengan baik dan benar
5.      Mampu menghafalkan bacaan sholat fardhu dan sunnah
6.      Mampu mempraktekkan adzan, wudhu dan sholat wajib serta sunnah dengan baik dan benar.
7.      Mampu menghafalkan 5 ayat pilihan dengan baik dan benar
8.      Memiliki kemampuan menulis arab dengan benar dan baik
9.      Mampu menguasai dasar-dasar Dinul Islam serta aplikasi sederhana dalam kehidupan sehari-hari
Adapun struktur kurikulum Taman Kanak-kanak Al-Qur’an meliputi substansi pembelajaran
yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama 2 tahun atau 4 semester yang terdiri dari
jenjang level A satu tahun pembelajaran dan jenjang level B satu tahun pembelajaran.

STRUKTUR KURIKULUM DISUSUN BERDASARKAN STANDART KOMPETENSI


LULUSAN DENGAN KETENTUAN SBB:
Kurikulum TKA memuat 7 materi pokok dan muatan local, Materi pokok yang dimaksud
adalah dasar pembelajaran Al-Qur’an, Hafalan bacaan sholat, hafalan surah pendek, latihan dan
praktek sholat, Adab dan do’a harian, Tahsinul Kitabah dan pengenalan dasar Dinul Islam.
Sedangkan muatan local merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi diri
santri yang disesuaikan dengan kebutuhan, cirri khas dan potensi daerah masing-masing,
misalnya: senam santri, Nasyid, English kids, Al- Arobiyatul lil Aulad dan sebagainya. Dengan
aplikasi pembelajaran Sbb:
TKA Level A ( 2 semester dalam 1 tahun )
MATERI POKOK
1.  Dasar pembelajaran Al-Qur’an ( Iqro Jilid 1 s/d 4) diperkenankan menggunakan sumber lain yang
sejenis, seperti Qiro’ati dan Tilawat dsb
2.   Hafalan bacaan sholat
3.   Hafalan surah pendek
4.   Praktek sholat
5.   Adab dan do’a harian
6.   Tahsinul Kitabah
7.   Pengenalan Dasar Dinul Islam

MUATAN LOKAL
1.      Nasyid
2.      Senam santri
3.      English Kids
4.      Dll (disesuaikan dengan kebutuhan dan cirri khas dan potensial daerah/Unit)
TKA Level B ( 2 semester dalam 1 tahun )
MATERI POKOK
1.      Dasar pembelajaran Al-Qur’an (Iqro jilid 5 s/d 6) dan Tadarrus Al-Qur’an mulai Juz 1,
diperkenankan menggunakan sumber lseperti, Qiro’ati dan Tilawati dsb.
2.      Hafalan bacaan sholat
3.      Hafalan surah pendek
4.      Praktek sholat
5.      Adab dan do’a harian
6.      Tahsinul kitabah
7.      Pengenalan dasar Dinul Islam.

MUATAN LOKAL
1.      Nasyid
2.      Senanm santri
3.      English Kids
4.      Dll (Disesuaikan dengan kebutuhan, cirri khas dan potensial daerah/Unit)
Pembelajaran pada TKA dilakukan melalui pendekatan pembiasaan dengan kolaborasi
pendekatan yang bervariasi
a.       Jam pembelajaran untuk setiap materi dialokasikan sebagaimana tertera matriks dalam muatan
kurikulum
b.      Alokasi waktu untuk satu jam pembelajaran adalah 30 menit
c.       Pertemuan tatap muka perhari adalah 4 jam pembelajaran (120 menit)
d.      Hari efektif dalam 1 minggu adalah 5 hari
e.       Minggu efektif dalam 1 tahun pembelajaran adalah 38 s/d 40 minggu ( 200 hari, 800 jam
pelajaran)
f.       Sedangkan Struktur untuk TPA meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu
jenjang pendidikan selama 3 tahun atau 6 semester, yang terdiri dari Level A selama 1 tahun
pembelajaran (2semester), Level B. selama 1 tahun pembelajaran (2 semester) dan Level C
selama 1 tahun pembelajaran (2 semester). Disusun berdasarkan standart kompetensi lulusan
dengan ketentuan Sbb :
TPA Level A (2 semester dalam 1 tahun)
MATERI POKOK
1.      Dasar pembelajaran Al-Qur’an (Iqro Jilid 1 s/d 6 dan diperkenankan menggunakan sumber lain
sejenis Qiro’ati, Tilawati dsb.
2.      Hafalan bacaan sholat
3.      Hafalan surah pendek
4.      Praktek Ibadah
5.      Adab dan do’a harian
6.      Tahsinul kitabah
7.      Pengenalan Dasar Dinul Islam

TPA Level B (2 semester dalam 1 tahun)


MATERI POKOK
1.      Tadarrus Al-Qur’an (Juzz 1 s/d 15)
2.      Ilmu Tajwid
3.      Hafalan surah pendek
4.      Praktek Ibadah
5.      Adab dan do’a harian
6.      Tahsinul kitabah
7.      Dinul Islam.

TPA Level C (2 semester dalam 1 tahun)


MATERI POKOK
1.      Tadarrus Al-Qur’an (Juzz 16 s/d 30)
2.      Ilmu Tajwid
3.      Hafalan surah pendek
4.      Praktek Ibadah
5.      Hafalan ayat pilihan
6.      Adab dan do’a harian
7.      Tahsinul kitabah
8.      Dinul Islam

Sedangkan untuk muatan lokalnya meliputi :


1.      English Kids
2.      Al-Arobiyatul lil Auliad
3.      Senam santri
4.      Dll (disesuaikan dengan kebutuhan)
§  Pembelajaran pada TPA dilakukan melalui pendekatan pembiasaan dengan kolaborasi pendekatan
berbagai variatif
§  Jam pembelajaran untuk setiap materi dialokasikan sebagaimana tertera pada matriks dalam
muatan kurikulum
§  Alokasi waktu untuk 1 jam pembelajaran adalah 30 menit
§  Pertemuan tatap muka perhari adalah 4 jam pembelajaran ( 120 Menit)
§  Hari efektif dalam 1 minggu 5 hari
§  Minggu efektif dalam 1 tahun pembelajaran adalah 38 s/d 40 minggu (200 hari, 800 jam
pelajaran).

KETERANGAN MENGENAI MATERI POKOK.


Dasar pembelajaran Al-Qur’an
Dasar pembelajaran Al-Qur’an ialah bimbingan belajar membaca Al-Qur’an dengan
mengacu pada buku Iqro susunan KH. As’ad Humam (Alm) yang terdiri dari 6 jilid atau
sejenisnya (Tilawati dan Qiro’ati)
Bahan bimbingan belajar membaca Al-Qur’an tersebut diselesaikan oleh santri TP Al-Qur’an
selambat-lambatnya dalam tempo 12 bulan (2 semester) pada level A
Metodologi pembelajarannya didasarkan atas petunjuk yang telah dirumuskan oleh penyusun
buku tersebut melalui pengajaran individual (privat), Klasikal dan kelompok.
1.      Proses pembelajarannya harus memperhatikan prinsip-prinsip Sbb :
2.      Bacaan langsung (tanpa dieja)
3.      Tatap muka langsung (Musyafahah)
4.      CBSA (cara belajar santri active) dapat melalui asistensi dan menggunakan modul dan juga yang
harus diperhatikan guru yang bertugas harus mampu menyesuaikan dengan perkembangan
psikologis dan karateristik anak, yaitu dengan mengacu pada prinsip “ Bermain Sambil Belajar”
dan “ Belajar Seraya bermain”.

Hafalan Bacaan Sholat


Bacaan sholat yang diprioritaskan untuk santri TPA adalah bacaan sholat Fardhu dengan
dzikr/do’a sesudah sholat yang sederhana, diberikan dilevel A (2 semester)
Untuk mengatasi perbedaan ragam bacaan sholat maka hendaknya guru mengambil langkah
kebijaksanaan Sbb:
§  Guru dapat menentukan pilihan (salah satu versi) sesuai dengan kebiasaan masyarakat lingkungan
sekitar, namun tetap berpegang pada dalil yang dapat dipertanggung jawabkan.
§  Pada tahap tertentu, guru dapat memperkenalkan versi bacaan lain kepada santri, minimal untuk
menjadi pengetahuan santri bahwa bacaan versi lain itupun boleh dipakai, maksimal bacaan versi
lain dapat ditargetkan pula untuk dihafalkan.
§  Hendaknya guru bersikap arif agar tidak terjebak kedalam masalah yang berpotensi terjadinya
perpecahan umat

Hafalan Surah Pendek


Yang dimaksud dengan surah pendek ialah sejumlah surat yang terdapat dalam Juz Amma
(Juzz ke 30) dan targetnya untuk santri TPA sebanyak 28 Surah, ditempuh dalam 6 semester
yakni 13 surah pada level A (2 semester), 9 Surah pada level B (2 semester) dan 6 surah pada
level C (2 semester).
Metode pembelajaran hafalan surah pendek ini dilakukan dengan cara klasikal dan private,
guru sangat diharapkan untuk memperhatikan dengan seksama kualitas bacaan santri agar sesuai
dengan kaidah ilmu Tajwid dan benar pelafalannya (tepat makhorijul hurufnya).

Praktek Ibadah
Yang dimaksud praktek Ibadah adalah pembelajaran pelaksanaan ibadah muhdhoh (ibadah
yang sudah ditentukan kaifiyatnya) secara praktek, untuk materi Level A meliputi Praktek
wudhu, adzan dan Iqomah serta sholat fardhu yang 5 waktu.
Tahun kedua, Level B santri dikondisikan selalu berwudhu dan sholat berjamaah. Pada
praktek sholat berjamaah ditekankan cara mengatur barisan sholat yang benar, Praktek menjadi
Imam dan ma’mun secara bergiliran.
Tahun ke tiga, Level C santri dikenalkan cara melaksanakan beberapa sholat sunnah (sunnah
rawatib, dhuha, Idul Fitri, Idul Adha serta sholat gerhana dan sholat fardhu kifayah atau sholat
jenazah).

Bacaan Tadarrus
Yang dimaksud tadarus adalah membaca Al-Qur’an dengan pola tartil (Murottal) yang biasa
disebut dengan tadarrus bittartil.
Bimbingan tadarrus bittartil disampaikan pada level B mulai Juz 1 s/d Juz 15 dan pada level
C dilanjutkan hingga Juz 30.

Ilmu Tajwid
Pembelajaran Ilmu Tajwid diberikan pada Level B dan level C, penekanan kompetensinya
santri mampu menguasai ilmu tajwid ini baik secara teori dan yang lebih utama penguasaan
secara praktek.
Hafalan ayat-ayat pilihan
Ayat pilihan adalah sejumlah ayat Al-Qur’an yang dipilih dari surah tertentu yang berisi
tuntunan Aqidah, Syari’ah, Akhlaq dan ayat-ayat kauniyah selama 4 semester dengan pembagian
Sbb :
Level B, ditempuh selama 2 semester dengan 5 ayat pilihan, yakni :
1.      Surah Al-Baqoroh (QS. 2) ayat 255 (ayat Kursyi)
2.      Surah Al-Baqoroh (QS. 2) ayat 284 s/d 285
3.      Surah Ali Imron (QS. 3) ayat 133 s/d 136
4.      Surah Al-Mu’minun (QS.23) ayat 1 s/d 11
5.      Surah Luqman (QS. 31) ayat 12 s/d 15.

Level C, ditempuh selama 2 semester dengan 4 ayat pilihan, yakni :


1.      Surah An Nahl (QS. 16) ayat 65 s/d 69
2.      Surah Al Fath (QS. 48) ayat 28 s/d 29
3.      Surah Ar rohman (QS. 55) ayat 1 s/d 16
4.      Surah Al Jumu’ah (QS. 62) ayat 9 s/d 11.

Adab dan Do’a harian


Materi adab dan do’a harian adalah bahan pengajaran yang terdiri dari do’a harian
(Yaumiyah) dan adab yang menyertainya.
Pada level A selama 2 semester terdiri dari 19 do’a yaumiyah dan pada level B hanya
disemester 1 (terdapat 10 do’a berikut adabnya.

Dinul Islam
Materi Dinul Islam adalah berupa pengetahuan dasar tentang ajaran Islam yang terdiri dari
ajaran Aqidah, syari’ah dan akhlaq.
Materi Dinul Islam ini diberikan pada level A (pengenalan Dasar-dasar sederhana), Level B
dan level C

Tahsinul Kitabah
Materi Tahsinul kitabah ialah pengajaran tentang cara belajar menulis huruf Al-Qur’an
beserta angka arab.
Materi ini diberikan pada tahun pertama (Level A/2 semester) dan tahun ke 3 (level C/ 2
semester).

Muatan Lokal
Muatan local adalah materi tambahan yang sifatnya alternative sesuai dengan kondisi dan
potensi yang memungkinkan untuk dapat diselenggarakan dilingkungan Unit TPA  yang
bersangkutan.
Beberapa alternative muatan local yang sesuai dan menarik minat santri antara lain :
1.      Al-Arobiyyah lil Aulad
2.      English for Kids
3.      Senam Santri
4.      Dll.

EVALUASI (PENILAIAN/ MUNAQOSYAH)


Evaluasi (Munaqosyah) pembelajaran didifinisikan sebagai upaya dan proses memilih,
mengumpulkan serta menafsirkan informasi tentang pertumbuhan, perkembangan, kemajuan,
perubahan serta kemampuan yang menjangkau berbagai aspek perkembangan (Ali Nugraha,
2005).
Penilaian pembelajaran adalah suatu usaha untuk mendapatkan berbagai informasi secara
berkala, berkesinambungan dan menyeluruh tentang proses dan hasil dari pertumbuhan dan
perkembangan yang telah dicapai oleh anak didik melalui program kegiatan belajar (Depdiknas,
2006 : 14).
Evaluasi atau penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisa
dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara
sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam
pengambilan keputusan (Trianto, 2007: 87)
Beberapa aspek yang dapat menjadi perhatian penilaian diantaranya adalah :
1.      Aspek Akademis meliputi apa yang diketahui, dipahami dan tersimpan dalam otak santri.
2.      Aspek Pemikiran meliputi kualitas penalaran, kerangka kerja konseptual, penggunaan metode
ilmiah dan pemecahan masalah serta kemampuan menyusun argumentasi dalam memahami
konsep Al-Qur’an.
3.      Aspek Keterampilan meliputi keterampilan tulis dan lisan, keterampilan meneliti, keterampilan
dalam mengorganisasi dan menganalisa informasi serta keterampilan tekhnik juga keterampilan
dalam aflikasi ibadah sehari-hari.
4.      Aspek Sikap, meliputi sikap cinta Al-Qur’an, rajin sholat, suka belajar, komitmen untuk
memegang teguh Dinullah dan menjadi warga Negara yang baik, kegemaran membaca,
kegemaran berfikir Ilmiah sebagaimana tercermin dalam ikrar santri.
5.      Aspek Kebiasaan kerja,  meliputi melaksanakan sholat dengan tertib, senantiasa melafadzkan
kalimah thoyyibah, berdo’a sebelum dan sesudah melakukan pekerjaan, menyelesaikan
pekerjaan tepat waktu, menggunakan waktu dengan bijaksana serta bekerja dengan sebaik
mungkin.

TUJUAN EVALUASI
BAGI GURU
1.      Memperoleh bahan masukan untuk pengisian nilai Rapor dan mengetahui perkembangan anak
dalam pengalaman belajarnya.
2.      Memberi umpan balik (Feed Back) untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan guru dalam
proses pembelajaran dengan memilih metode dan kiat-kiat yang lebih efektif.
3.      Mengembangkan pengalaman dan cara-cara yang positif dan efektif dalam proses kegiatan
belajar-mengajar.
4.      Sebagai bahan masukan dalam rangka memberikan bimbingan khusus kepada anak tertentu yang
mengalami hambatan dan kesulitan belajar serta kesulitan penyesuaian diri.

BAGI PENGELOLA / KEPALA UNIT


1.      Memberikan masukan dalam rangka meningkatkan upaya pembinaan kualitas guru dan petugas
lainnya
2.      Memberikan masukan dalam rangka mengupayakan tersedianya sarana yang diperlukan dan
pengembangan administrasi pendidikan secara keseluruhan.

BAGI ANAK / PARA SANTRI


1.      Memberikan motivasi ke arah peningkatan aktivitas dan kreativitas belajarnya
2.      Menumbuhkan sikap percaya diri dalam meraih prestasi belajar yang lebih baik

BAGI ORANG TUA


1.      Memberikan informasi atau gambaran umum mengenai perkembangan dan prestasi belajar
anaknya agar memperoleh perhatian dan pembinaan khusus dirumahnya masing-masing
2.      Memberikan umpan balik agar orang tua yang bersangkutan semakin terdorong untuk
menunjukkan peran sertanya dalam upaya memajukan dan memperbaiki keadaan unit pendidikan
tempat anaknya belajar.

PENERIMAAN SANTRI BARU


Penerimaan santri baru dilaksanakan melalui proses pendaftaran dan pendataan dimasing-
masing Unit TKA/TPA.
Masa pendaftaran santri baru, secara umum berlangsung pada bulan Mei hingga pertengahan
bulan Juli
Selain pendaftaran secara umum tersebut diatas, Unit TKA/TPA dapat memberlakukan
penerimaan santri baru secara khusus yang berlaku setiap saat. Hal ini dilakukan dalam rangka
menyalurkan minat orang tua untuk mendidik anaknya di TKA/TPA diluar masa pendaftaran
Umum/ pendaftaran Massal
Penerimaan santri baru secara khusus tersebut diatas hendaklah diimbangi dengan kesiapan
pihak Unit, terutama dala segi daya tampung local belajar bagi santri baru tersebut.

PEMBAGIAN RAPOR PRESTASI SANTRI


1.      Rapor prestasi santri (RPS) diberikan pada tiap akhir semester, sesudah pelaksanaan Tes Sumatif
2.      Bagi santri yang baru diikut sertakan KBM-nya tidak dimulai dari awal tahun ajaran,
diberlakukan kebijaksanaan khusus Sbb :
3.      Santri yang cerdas dan mampu mengejar target pengajaran dapat diikut sertakan dalam tes
sumatif sesuai jadwal resmi yang berlaku dan memperoleh rapor pada waktunya.
4.      Santri yang lemah dan belum memenuhi target pengajaran (sesuai program semester) dapat
ditangani dengan pemberian tes tersendiri dan pemberian rapornya pada waktu tersendiri pula.

HARI BELAJAR & WAKTU KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR


Hari-hari belajar intra kurikuler dalam 1 minggu adalah Sbb :
1.      Untuk kelompok TKA minimal 5 hari, yaitu hari Senin sampai hari Jum’at dan maksimal 6 hari,
yakni sampai hari Sabtu
2.      Untuk kelompok TPA minimal 3 hari dan maksimal 6 hari, pemberlakuan waktu minimal diatas
3 hari didasarkan atas pertimbangan kondisional setempat, yakni karena keterbatasan
gedung/local belajar, keterbatasan guru dan atau karena pertimbangan sosiologi setempat.
Waktu atau Jam kegiatan belajar harian (tiap kali pertemuan) adalah Sbb :
1.      Waktu atau jam belajar mengajar berlangsung sore hari, yaitu sebelum dan sesudah waktu
dzuhur atau sebelum dan sesudah awal waktu ‘Ashar
2.      Alokasi waktu KBM TKA/TPA yang memilih hari belajarnya hanya 3-4 hari dalam 1 minggu
memerlukan waktu selama 120 menit ( 2 jam) tiap kali pertemuan (tidak termasuk waktu untuk
pelaksanaan sholat).

KBM BULAN RAMADHAN


KBM pada bulan Ramadhan adalah selama 15 s/d 20 hari belajar efektif
Bagi Unit TKA/TPA yang tidak memungkinkan membuka jam belajarnya pada sore hari,
dapat mengalihkan pada pagi hari yakni sebelum belajar sekolah Formal (TK/SD/MI).
Isi kegiatan dan materi pengajarannya disesuaikan dengan paket ibadah ramadhan dan pada
hari-hari tertentu hendaklah divariasikan dengan kegiatan ekstra kurikuler seperti : Berbuka
Puasa bersama, Tadarrus keliling (Tarling), Peringatan Nuzhulul Qur’an, Pengumpulan Zakat
Fitrah dan sebagainya.

PEMAMFAATAN WAKTU LIBUR


Sebagian waktu libur hendaklah dimamfaatkan untuk menyelenggarakan kegiatan ekstra
kurikuler, Hari libur dimaksudkan adalah Hari libur Nasional, Hari besar Islam, Hari libur
khusus, Hari libur caturwulan dan hari libur akhir tahun ajaran (semester 2)
Kegiatan ekstra kurikuler tersebut diatas dapat diselenggarakan secara terpisah atau
bergabung dalam program kepanitiaan yang dibentuk oleh BKPRMI/LPPTKA dengan
mempertimbangkan isi kegiatan dan nilai momentumnya.

AGENDA MUNAQOSYAH DAN WISUDA SANTRI


1.      Jadwal pelaksanaan Munaqosyah atau ujian akhir dilaksanakan pada waktu yang tidak
bersamaan dengan jadwal EBTANAS SD/MI, agar tidak memberatkan anak dan tidak
menyulitkan guru/pengelola unit dalam menanganinya.
2.      Santri lulusan Munaqosyah akhir dapat diwisuda secara missal (Wisuda bersama) dalam rangka
menggembirakan anak dan memberikan dorongan moril untuk mengembangkan prestasinya,
Munaqosyah akhir merupakan persyaratan untuk mengikuti Wisuda santri. Munaqosyah akhir
dapat dilaksanakan setiap akhir tahun dengan kompetensi santri yang telah menyelesaikan
ketuntasan belajar di TKA pada level B dan TPA pada Level C, Munaqosyah akhir dapat
diselenggarakan ditingkat kota Kabupaten atau tingkat Propensi dengan cara-cara yang tidak
memberatkan orang tua, sederhana namun meriah dan khidmat.
3.      Jadwal pelaksanaan Wisuda pada akhir tahun ajaran, yaitu bulan Juni dan selambat-lambatnya
pada pertengahan Agustus
4.      Tekhnis pelaksanaan Wisuda santri diatur dalam buku panduan manajemen dan tata tertib
TKA/TPA LPPTKA BKPRMI.

KEGIATAN SANTRI SESUDAH MUNAQOSYAH & WISUDA


1.      Santri yang sudah mengikuti Munaqosyah dan Wisuda masih tetap berada dibawah bimbingan
guru pada Unitnya masing-masing. Oleh karenanya mereka harus tetap aktif mengikuti kegiatan
belajar mengajar dalam rangka menuntaskan paket-paket pengajaran yang belum terselesaikan.
Hal ini berbeda dengan tradisi yang berlaku pada pendidikan formal seperti SD atau MI.
2.      Bagi santri TPA paket B yang akan disalurkan kejenjang pasca TPA (TQA) diberikan bimbingan
khusus agar dapat memenuhi persyaratan dalam mengikuti program pendidikan lanjutan tersebut,
bila mana perlu dibentuk kelas khusus(Takhasus) sedangkan bagi santri tamatan TKA paket B
dapat diikut sertakan kedalam kelompok santri TPA paked B, agar ia dapat mengikuti materi
khusus (materi Tambahan) yang tidak diperoleh sebelumnya. Hal itu dimaksudkan pula dalam
rangka mengembangkan asas kesinambungan pembinaan kemampuan dan prilaku mereka
3.      Kebijaksanaan program penuntasan dan program tindak lanjut diatas hendaklah dikondisikan
dengan sebaik-baiknya, antara lain dengan memberikan informasi dan arahan khusus kepada
pihak orang tua santri. Untuk itu Ijazah hasil Munaqosyah yang telah dikeluarkan sebaiknya
jangan diberikan sebelum target penuntasan itu tercapai.

Anda mungkin juga menyukai