I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Taman Pendidikan Al-Quran, baik yang dikenal dengan nama TKA,TKQ,TPA,TPQ,TQA dan
bentuk lain yang sejenis, saat ini telah tersebar luas di Tanah Air. Dan fakta menunjukkan, bahwa
keberadaan lembaga ini tidak bisa dipisahkan dari peran KH Dahlan Salim Zarkasi dan KH Asad
Humam. KH Dahlan Salim Zarkasi berperan merintis berdirinya TK Al-Quran yang pertama, yaitu TK
Al-Quran Mujawwidin di Semarang (1986) yang menggunakan metode Qiroati, sedang KH Asad
Humam bersama timnya, yaitu Tim Tadarus Angkatan Muda Masjid dan Mushola (AMM) Yogyakarta.
Pada tanggal 16 Maret 1988, KH Asad Humam mendirikan TK Al-Quran AMM di Yogjakarta yang
menggunakan metode Iqra kemudian diikuti Taman Pendidikan Al-Quran AMM, Talimul Quran
Lil Aulad AMM , Kursus Tartilil Quran AMM .
2.
Penyebaran dan pembinaan lebih lanjut tidak lepas dari peran organisasi Lembaga Pembina, baik
Lembaga tingkat lokal, regional maupun Lembaga Pembina yang terstruktur secara nasional. Indikasi
penyebarannya terbukti ketika digelar acara Festival Anak Shaleh Indonesia ( FASI ) Tingkat Nasional di
Istana Anak-Anak TMII Jakarta, pada tahun 1992. Acara nasional tersebut diselenggarakan oleh DPP
BKPRMI dan dibuka oleh Ibu Negara Hj. Suhartinah ( Ibu Tien Soeharto ). FASI Pertama tersebut diikuti
oleh para santri cilik Taman Pendidikan Al-Quran (berikut santri kelompok TK Al-Quran dan TQA)
utusan dari 25 Propinsi atau 25 Kafilah. Waktu itu jumlah propinsi di Indonesia sebanyak 27 Propinsi,
termasuk propinsi Timor Timur sebagai propinsi baru.
3.
Selain itu, unit pendidikan model Taman Pendidikan Al-Quran didirikan pula di beberapa negara
sahabat yang mempunyai jaringan fungsional dengan para aktifis di Indonesia. Unit sejenis Taman
Pendidikan Al-Quran tersebut antara lain didirikan di Malaysia, Singapura, Brunai Darussalam, Arab
Saudi (Jeddah), dan lain-lain.
4. Tingkat partisipasi masyarakat dalam mengembangkan Taman Pendidikan Al-Quran semakin
tinggi. Akan tetapi kesemarakan berdirinya Taman Pendidikan Al-Quran yang jumlahnya melebihi angka
100.000 unit di seluruh Nusantara, tidak sedikit diantaranya yang dikelola secara asal-asalan, tanpa
standar kurikulum, dan standar pengelolaan yang representatif. Apabila kasus-kasus seperti itu dibiarkan
berkembang tanpa kendali mutu yang baik, dikhawatirkan akan menimbulkan citra buruk bagi eksistensi
Taman Pendidikan Al-Quran, dan menjadi kontra produktif bagi misi dan fungsi yang diembannya.
5.
Disinilah perlunya penyusunan Pedoman Penyelenggaraan Taman Pendidikan Al-Quran. Pedoman
ini diharapkan menjadi standar minimal dan rujukan bagi para pengelola unit Taman Pendidikan AlQuran di seluruh Tanah Air, dan dikembangkan lebih lanjut oleh organisasi Lembaga Pembina masingmasing.
B. Dasar Pemikiran
Pentingnya Pedoman Penyelenggaraan Taman Pendidikan Al-Quran (berikut TK Al-Quran dan TQA),
disamping juga Panduan Kurikulum dan Sistem Pengajarannya, hal itu mengacu pada dasar pemikiran
sebagai berikut:
1. Al-Quran adalah bacaan istimewa dan pedoman hidup utama yang harus disosialisasikan dengan
baik ke seluruh lapisan masyarakat, khususnya di kalangan anak usia dini.
2. Apresiasi masyarakat maupun pemerintah terhadap eksistensi Taman Pendidikan Al-Quran pada
hakikatnya adalah karunia Allah yang wajib kita syukuri. Hal ini menuntut adanya kebersamaan yang
kondusif diantara semua komponen terkait, disertai semangat pengabdian yang tinggi, dan keahlian yang
memadai di kalangan para praktisinya .
3. Taman Pendidikan Al-Quran adalah institusi pendidikan non-formal yang relatif baru dalam dunia
pendidikan di Indonesia. Untuk itu upaya pembinaan dan pengembangannya memerlukan penanganan
serius dan terarah pada pengelolaan serta standar lulusan yang terukur dan kualitatif.
C. Landasan Yuridis
Keberadaan Taman Pendidikan Al-Quran ditopang oleh landasan yuridis formal sebagai berikut :
1.
2.
SKB 2 Menteri ( Mendagri dan Menteri Agama ) Nomor 128 dan 44 A tahun 1982, tentang Usaha
Peningkatan Kemampuan Baca Tulis Huruf Al-Quran Bagi Umat Islam dalam rangka Peningkatan
Penghayatan dan Pengamalan Al-Quran dalam Kehidupan Sehari-hari.
3.
4.
..
D. Batasan Pengertian
Taman Pendidikan Al-Quran adalah unit pendidikan non-formal jenis keagamaan berbasis komunitas
muslim yang menjadikan al-Quran sebagai materi utamanya, dan diselenggararakan dalam suasana yang
Indah, Bersih, Rapi, Nyaman, dan Menyenangkan sebagai cerminan nilai simbolis dan filosofis dari kata
TAMAN yang dipergunakan.
II. TUJUAN KELEMBAGAAN
A. Taman Pendidikan al-Quran bertujuan menyiapkan terbentuknya generasi Qurani, yaitu generasi
yang memiliki komitmen terhadap al-Quran sebagai sumber perilaku, pijakan hidup dan rujukan segala
urusannya. Hal ini ditandai dengan kecintaan yang mendalam terhadap al-Quran, mampu dan rajin
membacanya, terus menerus mempelajari isi kandungannya, dan memiliki kemauan yang kuat untuk
mengamalkannya secara kaffah dalam kehidupan sehari-hari.
B. Rumusan tujuan di atas dijabarkan dalam Standar Minimal Kelulusan
III. JENJANG & WAKTU PENDIDIKAN
A. Jenjang Pendidikan
1.
Jenjang Pendidikan terdiri atas jenjang pendidikan tingkat dasar dan pendidikan tingkat lanjutan.
Jenjang pendidikan tingkat dasar diperuntukkan bagi anak yang belum mampu membaca Al-Quran,
sedang pendidikan tingkat lanjutan diperuntukkan bagi anak yang telah lancar membaca Al-Quran dan
telah menyelesaikan program-program pendidikan tingkat dasar.
2.
a.
Taman Kanak-kanak Al-Quran, yang disingkat TKA atau TKQ, diperuntukkan anak usia 4-6 tahun
dan berlangsung selama 2 tingkat. Tingkat pertama untuk TK Al-Quran Paket A, dan tingkat kedua untuk
TK Al-Quran Paket B (TK Al-Quran Lanjutan).
b. Taman Pendidikan Al-Quran, yang biasa disingkat TPA atau TPQ, diperuntukkan anak usia 7-12
tahun dan berlangsung selama 2 tingkat. Tingkat pertama untuk TP Al-Quran Paket A, dan tingkat kedua
untuk TP Al-Quran Paket B (TP Al-Quran Lanjutan).
c.
3.
Jenjang pendidikan tingkat lanjutan berupa Talimul Quran Lil Aulad, disingkat TQA. TQA terbagi
2 tingkat, yaitu :
a.
b.
B. Waktu Pendidikan
1.
Keberadaan Taman Pendidikan Al-Quran merupakan penunjang pendidikan agama pada lembaga
pendidikan formal (TK,SD,MI). Untuk itu, Taman Pendidikan Al-Quran diselenggarakan pada siang/sore
hari yang tidak bersamaan dengan jam sekolah (pendidikan formal). Sedang bagi lingkungan masyarakat
yang memiliki Madrasah Diniyah, maka TK/TP Al-Quran dapat dijadikan sebagai lembaga PraMadrasah Diniyah.
2.
a.
TK/TP Al-Quran bisa berlangsung antara 1-2 tahun (2-4 semester), seminggu masuk 5-6 hari.
b.
TQA bisa berlangsung antara 1-2 tahun (2-4 semester), seminggu masuk 3-6 hari.
Membaca Al-Quran sesuai kaidah ilmu tajwid dengan benar dan baik.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Membaca Al-Quran sesuai kaidah ilmu tajwid dengan benar dan baik
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
2.
3.
4.
5.
Mampu menterjemahkan secara lafdziyyah Juz Amma (minimal QS. An-Nas sampai dengan AdDhuha)
6.
7.
8.
Berakhlaq baik
2.
3.
4.
5.
6.
7.
2.
Ilmu Tajwid .
3.
4.
5.
6.
7.
Tahsinul Kitabah
C. TP Al-Quran PAKET A
Kurikulum pendidikan di TP Al-Quran paket A wajib memuat :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
2.
Ilmu Tajwid .
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
E. TQA PAKET A
Kurikulum pendidikan di TQA paket A wajib memuat:
1.
2.
3.
Hafalan juzAmma .
4.
5.
6.
7.
8.
2.
3.
Hafalan juzAmma .
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Pembelajaran TK/TP al-Quran dan TQA dilakukan melalui pendekatan klasikal dan privat
2.
3.
Metode pembelajaran disesuaikan dengan usia perkembangan anak dengan memperhatikan prinsip
bermain sambil belajar atau belajar seraya bermain
4.
Media pembelajaran hendaklah menarik dan menyenangkan anak, aman dan tidak membahayakan,
memenuhi unsur keindahan dan kerapihan, dapat membangkitkan kreativitas anak, dan mendukung paket
pengajaran yang diprogramkan
5.
penilaian mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotorik yang dilakukan secara berkelanjutan
2.
3.
1.
2.
Masa pendaftaran santri baru secara umum berlangsung pada Mei hingga pertengahan Juli
3.
Lembaga atau unit diperkenankan menerima santri baru secara khusus yang berlaku setiap saat
C. EVALUASI
Evaluasi terdiri atas:
1. Evaluasi harian
2. Ujian Akhir Semester
3. Munaqasah Akhir Belajar
D. Pembagian Raport
Pembagian raport dilaksanakan pada tiap akhir semester sesudah pelaksanaan ujian akhir semester
E. Pembagian Ijazah
Pembagian ijazah dilaksanakan setelah menyelesaikan munaqasah akhir. Munaqasah merupakan kegiatan
akhir tahun ajaran sebagai salah satu persyaratan mengikuti WISUDA
F. Waktu libur semester
Libur semester dilaksanakan setelah pembagian raport
G. WISUDA SANTRI
Wisuda santri adalah bagian kegiatan puncak dari Kegiatan Belajar Mengajar yang merupakan
penghargaan karena santri sudah mencapai kelulusan di tingkatnya, dengan mengacu pada standar
kelulusan yang telah ditetapkan
VIII. TENAGA KEPENDIDIKAN
A. Tenaga Kependidikan pada TK-TP Al-Quran dan Talimul Quran lil Aulad terdiri dari:
1.
Kepala Unit,
2.
Guru dan/atau
3.
B. Persyaratan Tenaga Kependidikan pada TK-TP Al-Quran dan Talimul Quran lil Aulad sebagai
berikut:
1.
Kepala Unit
a.
b.
c.
Sudah mengikuti penataran/pelatihan guru dan manajemen pengelolaan TK-TP al-Quran minimum
pola 24 jam
2.
Guru
2.
3.
4.
5.
3.
Tenaga Tata Usaha TK-TP al-Quran dan Talimul Quran lil Aulad berpendidikan sekurang-kurangnya
MA/SLTA/sederajat, memiliki kemampuan administrasi yang standar.
2.
Dalam setiap unit sekurang-kurangnya ada seorang Kepala, Sekretaris (TU), Bendahara, dan
Walikelas.
3.
Dalam kondisi unit/lembaga berkembang secara pesat, struktur organisasi bisa diubah sesuai
kebutuhan.
X. PAKAIAN
1.
Seragam nasional santri adalah busana muslim terdiri dari baju lengan panjang, celana panjang
&berkopyah/berkerudung
2.
Untuk mempertegas identitas santri TKA/TPQ/TQA, warna seragam nasional santri dianjurkan
- Baju
: krem
- Celana
: krem
3.
XI. PENDANAAN
Sumber pendanaan Taman Pendidikan Al-Quran diupayakan melalui berbagai cara dan sumber, antara
lain:
1.
Infaq Santri
2.
Dana Masyarakat/Donatur
3.
4.
3.
4.
5.
6.
B. PROSEDUR PENDIRIAN
1.
2.
Menyampaikan surat pemberitahuan kepada kepala desa/lurah tentang keberadaan TK/TP Al-Quran
dan atau rencana didirikannya unit pendidikan tersebut.
3.
Menyampaikan surat permohonan keanggotaan unit kepada organisasi/Lembaga Pembina yang
mengkoordinir TK/TP Al-Quran sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku, apabila
Organisasi/Lembaga Pembina dimaksud sudah berdiri di Kabupaten/Kota.
4. Apabila memiliki santri 15 (lima belas) anak atau lebih wajib mendaftarkan diri kepada Kantor
Departermen Agama Kabupaten/Kota
XIII. PEMBINAAN
2.
3.
Pembinaan hubungan kemasyarakatan dengan target terpeliharanya dukungan dan kepercayaan
masyarakat termasuk kesinambungan input santri/anak didik.
4.
Ragam pembinaan tersebut diatas diarahkan pada peningkatan standard mutu pelayanan pendidikan
TK/TP Al-Quran dan TQA
B. POLA PEMBINAAN
Pola pembinaan dilakukan melalui dua bentuk pendekatan:
1.
Pendekatan langsung, dilaksanakan dengan mengadakan dan atau mengikuti pertemuan pembinaan,
penataran, kursus-kursus, kunjungan pembinaan, dan sebagainya.
2.
Pembinaan tak langsung, dilaksanakan dengan cara mengadakan bahan bacaan berupa buku-buku
pegangan pembinaan; buku pegangan, diktat, edaran tertulis, lembar penjajagan, lomba kreatifitas anak,
lomba kreatifitas guru, dan sebagainya.
C. PETUGAS PEMBINAAN
Petugas pembinaan terdiri dari pelaksana internal dan external
1.
Petugas Internal, yaitu petugas yang mempunyai hubungan struktural dengan unit Taman
Pendidikan Al-Quran. Petugas yang dimaksud adalah unsur pengurus lembaga penyelenggara dan kepala
unit Taman Pendidikan Al-Quran
2.
Petugas External, yaitu petugas pembinaan yang mempunyai hubungan fungsional dengan unit
Taman Pendidikan Al-Quran. Petugas dimaksud adalah unsur Lembaga Pembina yang merupakan induk
organisasi dari Taman Pendidikan Al-Quran
Membaca Al-Quran sesuai kaidah ilmu tajwid dengan benar dan baik.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Materi Paket A
a.
Pembelajaran membaca Al-Quran, dengan menggunakan buku yang dipandang praktis, efektif dan
menyenangkan.
b.
c.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
e.
f.
Tahsimul kitabah (menulis dan mewarnai huruf hijaiyah dan angka arab)
g.
Aqidah akhlaq yang dikemas dalam bentuk BCM (Bermain, Cerita dan Menyanyi) yang meliputi:
1.
Makna syahadatain
2.
3.
4.
25 nama Rosulullah
5.
6.
7.
Takdir Allah
8.
2.
a.
Tadarus Al-Quran sesuai kaidah ilmu tajwid, mulai dari juz 1,2,3,dst.
b.
1.
Mukharijul huruf
2.
3.
4.
Bacaan qolqolah
5.
c.
1.
2.
Bila telah lancar, dilanjutkan menghafal QS. At-Takatsur sampai dengan Ad-Dhuha
d.
Aqidah-akhlaq yang dikemas dalam bentuk BCM (Bermain, Cerita dan Menyanyi)
1.
2.
3.
Akhlaq berpakaian
4.
5.
6.
e.
1.
Pengertian Al-Quran
2.
3.
4.
f.
1.
2.
3.
4.
Doa iqomah
5.
6.
7.
g.
STRUKTUR KURIKULUM
1.
Taman Pendidikan al-Quran bertujuan menyiapkan terbentuknya generasi Qurani, yaitu generasi yang
memiliki komitmen terhadap al-Quran sebagai sumber perilaku, pijakan hidup dan rujukan segala
urusannya. Hal ini ditandai dengan kecintaan yang mendalam terhadap al-Quran, mampu dan rajin
membacanya, terus menerus mempelajari isi kandungannya, dan memiliki kemauan yang kuat untuk
mengamalkannya secara kaffah dalam kehidupan sehari-hari.
2.
Untuk mencapai Kompetensi Tingkat Satuan Pendidikan di atas telah dirumuskan mater-materi yang
tertuang dalam Standar Isi Kurikulum yang bisa dikelompokkan dalam Satuan Pelajaran sebagai berikut:
a.
b.
Tahfidz
c.
Pengenalan aqidah
d.
Penerapan ibadah
e.
Penerapan akhlaq
Standar Kompetensi Mata Pelajaran (SKKMP) dikembangkan tujuan dan cakupan muatan dan/atau
kegiatan setiap kelompok mata pelajaran, yakni:
a.
Kelompok Mata Pelajaran Qiroah bertujuan: membentuk santri menjadi pribadi yang mencintai AlQuran, mampu dan gemar membaca Al-Quran dan berusaha memahaminya. Tujuan tersebut dicapi
melalui muatan dan/atau kegiatan belajar membaca Al-Quran dan tadarus.
b.
Kelompok Mata Pelajaran Tahfidz bertujuan: agar santri mampu menguasai doa-doa harian, surahsurah pendek, kelompok ayat pilihan. Tujuan tersebut dapat dicapai melalui kegiatan menghafal doa-doa
harian, surah-surah pendek, kelompok ayat pilihan.
c.
Kelompok Mata Pelajaran Pengenalan Aqidah bertujuan: agar santri mempunyai dasar-dasar
keimanan yang kuat. Tujuan tersebut dapat dicapai melalui kegiatan Bermain Cerita Menyanyi dengan
muatan materi aqidah
d.
Kelompok Mata Pelajaran Penerapan Ibadah bertujuan: agar santri mampu mengerjakan wudlu dan
sholat lima waktu dengan tata cara yang benar. Tujuan tersebut dapat dicapai dengan kegiatan praktek
ibadah.
e.
Kelompok Mata Pelajaran Penerapan Akhlaq bertujuan: membentuk santri menjadi pribadi yang
berakhlaqul karimah. Tujuan tersebut dapat dicapai melalui kegiatan Bermain Cerita Menyanyi dengan
muatan materi aqidah.
catatan :
1.
Struktur ini bila santri masuk 5 kali dalam seminggu, tiap hari masuk 120 menit.
2. Tiap jam pelajaran 30 menit. Jadi tiap hari terdapat 4 jam pelajaran (20 jam pelajaran tiap satu
minggu).
3.
Bagi unit yang satu masuk kurang atau lebih dari 5 hari setiap minggunya, bisa menyesuaikan.
4. Standar Penilaian
1.
Santri yang telah menyelesaikan satu jenjang Paket, berhak naik ke jenjang Paket berikutnya.
2.
3.
Untuk menjaga kualitas lulusan TK AL-QURAN, dan syiar dakwah al-Quran perlu
diselenggarakan wisuda santri TK AL-QURAN
4.
Upacara wisuda diikuti oleh santri yang telah menyelesaikan jenjang paket B
5.
Standar minimal Wisuda TK AL-QURAN adalah santri yang telah mencapai standar kompetensi
kelulusan sebagaimana tersebut di atas dan lulus munaqasah.
6.
Munaqasah diselenggarakan oleh Tim Munaqasah yang dibentuk dan mendapatkan SK dari Dirwil.
LPPTKA/BKPRMI/BADKO TKA/TPA Tk. Propinsi.
7.
Semua santri yang telah dinyatakan lulus munaqasah berhak mendapatkan sertifikat/ijazah dari
Dirwil. LPPTKA/BKPRMI/BADKO TKA/TPA Tk. Propinsi.
8.
1.
80-100
=A
2.
66-79,9
=B
3.
56-65,9
=C
4.
46-55,9
=D
5.
< 45,9
=E