Anda di halaman 1dari 2

1.

Pengumpulan data

Pada tahap awal pencarian informasi penting tentang suatu fenomena / gejala yang akan diteliti, tahap
ini lebih dikenal dengan istilah pengumpulan data. Pencarian informasi dapat dilakukan melalui
observasi atau pengukuran yang seharusnya diperoleh sebagai angka. Pengamatan atau pengukuran di
sini tidak hanya berarti melihat atau mengukur suatu fenomena / gejala secara fisik, tetapi melalui
pengamatan yang mendalam yang melibatkan beberapa cara seperti pencatatan, pencatatan dan
penghitungan.

2. Pengolahan data

Pengolahan data adalah proses memperoleh data dengan rumus tertentu yang bertujuan untuk
memperoleh informasi yang dibutuhkan. Pada dasarnya pengolahan data dilakukan agar data yang
diperoleh pada akhirnya dapat membantu peneliti mencapai tujuan penelitiannya. Dalam prakteknya,
kegiatan pengolahan data meliputi langkah-langkah seperti: (1) editing/pemeriksaan yang berkaitan
dengan kelengkapan data yang diperoleh; (2) coding/pemberian tanda/pengkodean adalah
klasifikasi/penggolongan data yang bertujuan mempermudah proses analisis data; (3)
pemrosesan/penyiapan untuk dianalisis seperti pengentrian/pemasukan data pada program komputer;
(4) pembersihan data/cleaning untuk pengecekan kembali apakah ada kesalahan atau tidak; (5)
pengeluaran informasi/pengecekan informasi sesui dengan tujuan penelitian yang dilakukan.

3. Penyajian data

Data yang diperoleh dari proses pengumpulan data seringkali tidak teratur dan sulit untuk kita baca
karena data harus disajikan agar data dapat lebih mudah dipahami. Ketika data yang didapat mudah
untuk dipahami, tentunya kita dapat menganalisis data dengan baik. Teknik penyajian data dapat
dilakukan dengan dua cara yaitu tabel / daftar dan grafik / diagram.

4. Penganalisisan data

Analisis data kuantitatif dapat dilakukan dengan dua cara yaitu analisis deskriptif dan analisis inferensi.
Dalam istilah ini, analisis deskriptif melibatkan statistik deskriptif, sedangkan analisis inferensi berkaitan
dengan statistik inferensi. Analisis deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan suatu fenomena / gejala
secara ringkas dan jelas sehingga maknanya lebih mudah dipahami. Dengan demikian analisis deskriptif
sebenarnya hanya sampai pada tahap deskriptif, tidak melakukan generalisasi yang lebih luas. Tidak
seperti analisis deskriptif, analisis inferensi menggunakan teknik pengambilan sampel yang ketat untuk
mendapatkan sampel yang representatif, karena hasil analisis akan diterapkan ke seluruh populasi.

5. Penarikan kesimpulan.
Terdapat dua cara yang bisa dilakukan ketika membuat kesimpulan, yaitu kesimpulan yang sifatnya
statistik dan kesimpulan non statistik, namun perlu diperhatikan juga bahwa keduanya harus
disesuaikan dengan rumusan masalahnya. Apabila kesimpulan statistik yang dibuat, maka
kesimpulannya harus dapat digeneralisasikan ke seluruh populasi dimana pengambilan sampel telah
dilakukan. Sedangkan untuk kesimpulan non statistik dapat dilakukan dengan cara mencari proporsi
atau persentase dan rasio.

1. Objektif, artinya sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

2. Representatif,artinya mewakili (persoalan yang ada) sesuatu yang lebih luas.

3.Mempunyai (Tingkat) Kesalahan Baku Yang Kecil.

4.Up To Date,data harus masih baru atau tidak kadaluwarsa.

5.Relevan,data yang dihasilkan harus ada hubungannya dengan persolan yang akan dipecahkan.

Anda mungkin juga menyukai