Jurnal Sulazqyrman Arief September 2020 Vol 4 No 2 JNH 22
Jurnal Sulazqyrman Arief September 2020 Vol 4 No 2 JNH 22
E-ISSN 2549-9866
Tersedia online di http://jnh.stikesbanisaleh.ac.id
Submisi: 20-08-2020
Review: 07-09-2020
Accepted : 14-09-2020
Publish : September 2020
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS NAMBO
Abstrak
Salah satu tujuan nasional di Indonesia yaitu meningkatkan sumberdaya manusia sebagai dasar
pembangunan di masa yang akan datang. Sumber daya manusia adalah dasar pembangunan untuk
terwujudnya tujuan pembangunan berkelanjutan Sustainable Development Goals (SDGs), dengan
target penurunan angka kematian anak. Status gizi anak sangat menentukan masa depan anak dimana
berkaitan dengan tumbuh kembang anak, pada kondisi lain status kurang gizi pada anak berdampak
pada kasus stunting. Pada akhirnya jumlah proyeksi kasus gizi kurang merupakan permasalahan
kesehatan masyarakat yang berdampak pada masa depan anak.Tujuan: Untuk mengetahui faktor -
faktor yang berhubungan dengan gizi pada balita di wilayah kerja Puskesmas Nambo. Metode:
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dengan desain cross sectional study. Hasil: analisis dengan
uji Chi-square diperoleh hasil penelitian secara berurutan menunjukan ada hubungan :Pendapatan, ASI
Ekslusif, Pemberian MP-ASI, Berat Badan Lahir (BBL), riwayat infeksi, Budaya di lingkungan
keluarga pengetahua Prilaku Hidup Bersih dan Sehat dengan status gizi pada balita seluruhnya
diperoleh dengan nilai Asymp. Sig. (2-sided) 0,00 yang lebih kecil dari 0,05. Kesimpulan: Berdasarkan
analisis disimpulkan ada hubungan yang signifikan pada seluruh variable penelitian dengan Status Gizi
pada Balita. Oleh karena itu deteksi dini perubahan status gizi pada balita harus dilakukan
Kata Kunci : Status Gizi Balita
.
Abstract
One of the national goals in Indonesia is to increase human resources as the basis for future
development. Human resources are the basis of development for the realization of the Sustainable
Development Goals (SDGs), with a target of reducing child mortality. The nutritional status of the
child greatly determines the future of the child, which is related to the development of the child, in
other conditions, the malnutrition status of the child has an impact on cases of stunting. In the end, the
projected number of cases of malnutrition is a public health problem that has an impact on the future of
the child. Objectives: To determine the factors related to nutrition in children under five in the working
area of Puskesmas Nambo. Methods: This study is a quantitative study, with a cross sectional study
design. Results: analysis with the Chi-square test shows that sequentially there is a relationship:
income, exclusive breastfeeding, complementary breastfeeding, birth weight (LBW), history of
infection, culture in the family environment, knowledge of clean and healthy living habits with
nutritional status. All of them are obtained with the Asymp value. Sig. (2-sided) 0.00 which is smaller
than 0.05. Conclusion: Based on the analysis, it can be concluded that there is a significant relationship
between all research variables and the nutritional status of children under five. Therefore, early
detection of changes in nutritional status in children under five must be done
Keywords: Toddler Nutritional Status
Tabel 8
Distribusi Frekuensi PHBS dalam keluarga
PHBS Frekuensi (f) Persentase (%)
Baik 88 30.45
Kurang 201 69.55
Total 289 100
2. Analisis Inferensial dengan menggunakan Uji Chi Square untuk
Analisis inferensial dengan tujuan unutk mengetahui signifikansi hipotesis komparatif dan
mengetahui makna hubungan antara variabel sampel independen (dua sampel tidak
dependen dengan variabel independen yaitu berpasangan).
Tabel 9
Hubungan Pendapatan dengan Status Gizi Balita
Status Gizi Asymp.
Chi-
Pendapatan Baik Kurang Σ % Sig. (2-
Square
f % f % sided)
Baik 124 42.91 21 7.27 145 50.17
Kurang 51 17.65 93 32.18 144 49.83 75.923 0,00
Total (n) 175 60.55 114 39.45 289 100
berjumlah 51 orang (17.65%) dan responden
Dari table 9 diatas diketahui responden dengan pendapatan kurang dan memiliki balita
dengan pendapatan baik dan memiliki stataus gizi dengan stataus gizi kurang berjumlah 93 orang
balitanya baik berjumlah 124 orang (42.91%) dan (32.18%). Diketahui pula ada hubungan yang
pendapatan baik namun memiliki balita dengan signifikan antara pendapatan dengan status gizi
stataus gizi kurang berjumlah 21 orang (7.27%), pada balita diketahui nilai Asymp. Sig. (2-sided)
serta responden dengan pendapatan kurang dan 0,00 lebih kecil dari 0,05 dan nilai Chi Square
memiliki balita dengan stataus gizi baik 75.923.
Tabel 10
Hubungan ASI Ekslusif dengan Status Gizi Balita
Status Gizi Asymp.
ASI Chi-
Baik Kurang Σ % Sig. (2-
Ekslusif Square
f % f % sided)
Baik 30 10.38 72 24.91 102 35.29
Kurang 145 50.17 42 14.53 187 64.71 59.761 0,00
Total (n) 175 60.55 114 39.45 289 100
Dari tabel 10 diatas diketahui responden berjumlah 145 orang (50.17%) dan responden
dengan memberikan ASI Ekslusif dan memiliki dengan tidak memberikan ASI Ekslusif dan
stataus gizi balitanya baik berjumlah 30 orang memiliki balita dengan stataus gizi kurang
(10.38%) dan memberikan ASI Ekslusif baik berjumlah 42 orang (14.53%), serta ada
namun memiliki balita dengan stataus gizi kurang hubungan yang signifikan antara ASI Ekslusif
berjumlah 72 orang (24.91%), serta responden dengan status gizi pada balita diketahui nilai
dengan tidak memberikan ASI Ekslusif dan Asymp. Sig. (2-sided) 0,00 lebih kecil dari 0,05
memiliki balita dengan stataus gizi baik dan nilai Chi Square 59,761.
Dari tabel 12 diatas diketahui responden dengan dengan memiliki balita dengan BBLR dan
BBLN dan memiliki balita dengan status gizi stataus gizi kurang berjumlah 41 orang
baik berjumlah 169 orang (58,48%) dan (14,19%), serta ada hubungan yang signifikan
responden dengan memiliki balita dengan antara Berat Badan Lahir (BBL) dengan status
BBLN namun stataus gizi kurang berjumlah 73 gizi pada balita diketahui nilai Asymp. Sig. (2-
orang (25,26%), serta responden dengan sided) 0,00 lebih kecil dari 0,05 dan nilai Chi
memiliki balita BBLR dengan stataus gizi baik Square 26,494
berjumlah 6 orang (2,08%) dan responden
Tabel 13
Hubungan Riwayat Infeksi dengan Status Gizi Balita
Status Gizi Asymp.
Chi-
Riwayat Infeksi Baik Kurang Σ % Sig. (2-
Square
f % f % sided)
Tidak Ada Riwayat 128 44.29 21 7.27 149 51.56
Ada Riwayat 47 16.26 93 32.18 140 48.44 82,765 0,00
Total (n) 175 60.55 114 39.45 289 100
Dari tabel 13 diatas diketahui responden berjumlah 47 orang (16,26%) dan responden
dengan memiliki balita tidak ada riwayat infeksi dengan ada riwayat infeksi dan memiliki balita
dan memiliki balita dengan status gizi baik dengan stataus gizi kurang berjumlah 93 orang
berjumlah 128 orang (44,29%) dan responden (32,18%), serta diketahui ada hubungan yang
dengan memiliki balita dengan tidak ada riwayat signifikan antara adanya riwayat infeksi dengan
infeksi namun stataus gizi kurang berjumlah 21 status gizi pada balita diketahui nilai Asymp. Sig.
orang (7,27%), serta responden dengan memiliki (2-sided) 0,00 lebih kecil dari 0,05 dan nilai Chi
riwayat infeksi dengan stataus gizi baik Square 82,765.
Tabel 15
Hubungan pengetahuan orang tua terhadap Status Gizi Balita
Dari tabel 15 diatas diketahui responden dengan pengetahuan kurang baik dan memiliki
dengan pengetahuan baik dan memiliki balita balita dengan stataus gizi kurang berjumlah 68
dengan status gizi baik berjumlah 136 orang orang (23,53%), serta ada hubungan yang
(47,06%) dan responden dengan pengetahuan signifikan antara adanya pengetahuan dengan
baik namun stataus gizi kurang berjumlah 46 status gizi pada balita diketahui nilai Asymp. Sig.
orang (15,92%), serta responden dengan (2-sided) 0,00 lebih kecil dari 0,05 dan nilai Chi
pengetahuan kurang dengan stataus gizi baik Square 41,331.
berjumlah 39 orang (13,49%) dan responden
Tabel 16
Hubungan PHBS terhadap Status Gizi Balita
Status Gizi Asymp.
Chi-
PHBS Baik Kurang Σ % Sig. (2-
Square
f % f % sided)
Baik 78 26.99 10 3.46 88 30.45
Kurang 97 33.56 104 35.99 201 69.55 41,775 0,00
Total (n) 175 60.55 114 39.45 289 100
Sumber : Data primer terolah SPSS 16
Dari tabel 16 diatas diketahui responden responden dengan PHBS kurang dengan stataus
dengan PHBS baik dan memiliki balita dengan gizi baik berjumlah 97 orang (33,56%) dan
status gizi baik berjumlah 78 orang (26.99%) dan responden dengan PHBS kurang baik dan
responden dengan PHBS baik namun stataus gizi memiliki balita dengan stataus gizi kurang
kurang berjumlah 10 orang (3.46%), serta berjumlah 104 orang (35,99%), serta ada