Dosen Pengampu:
Walid Fajar Antariksa, MM
Oleh:
Kelompok 1
FAJAR WAHID RIFAI (18170018)
RAFI ZAKARIA BIYANTORO (18170022)
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Proses Manajemen Sarana
dan Prasarana (SARPRAS) Pendidikan” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen
pada mata kuliah Manajemen Sarpras. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang “Proses Manajemen Sarana dan Prasarana (SARPRAS) Pendidikan”
bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Walid Fajar Antariksa, MM selaku
dosen mata kuliah Manajemen Sarpras yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah
ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
C. Tujuan ............................................................................................................................. 1
A. Kesimpulan ..................................................................................................................... 8
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sarana dan prasarana (SARPRAS) merupakan salah satu bagian terpenting dalam
sebuah lembaga pendidikan. Tanpa adanya sarana dan prasarana yang baik, suatu
lembaga pendidikan tidak akan optimal dalam menjalankan kegiatan belajar mengajar.
Namun untuk memiliki sebuah sarana dan prasarana yang baik, memerlukan sebuah
ilmu dan keahlian dalam proses mengatur sarana dan prasarana tersebut. Terdapat
langkah-langkah atau proses yang harus dijalankan seperti aktivitas perencanaan,
pengadaan, pendistribusian, penggunaan, inventarisasi, pengawasan dan pemeliharaan
serta penghapusan sarana dan prasarana pendidikan. Cukup banyak proses manajemen
sarana dan prasarana ini, namun kami berusaha meringkas secara padat dan jelas.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian proses manajemen sarana dan prasarana pendidikan?
2. Bagaimana proses perencanaan sarana dan prasarana pendidikan?
3. Bagaimana proses pengadaan sarana dan prasarana pendidikan?
4. Bagaimana proses inventarisasi sarana dan prasarana pendidikan?
5. Bagaimana proses pendistribusian sarana dan prasarana pendidikan?
6. Bagaimana penggunaan sarana dan prasarana pendidikan?
7. Bagaimana proses pengawasan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan?
8. Bagaimana proses penghapusan sarana dan prasarana pendidikan?
C. Tujuan
1. Memahami pengertian proses manajemen sarana dan prasarana pendidikan.
2. Mengetahui proses perencanaan sarana dan prasarana pendidikan.
3. Mengetahui proses pengadaan sarana dan prasarana pendidikan.
4. Mengetahui proses inventarisasi sarana dan prasarana pendidikan.
5. Mengetahui proses pendistribusian sarana dan prasarana pendidikan
6. Mengetahui penggunaan sarana dan prasaran pendidikan.
7. Mengetahui proses pengawasan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan.
8. Mengetahui proses penghapusan sarana dan prasarana pendidikan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
1
Rosnaeni, “Manajemen Sarana dan Prasarana”. Balai Diklat Keagamaan Makassar. Vol. VIII, No. 1, Januari -
Juni 2019 Hlm. 37
2
Nurmaidah, “Manajemen Sarana dan Prasarana”. Jurnal Al-Afkar. Vol. VI, No. 1, April 2018. Hlm. 38-39.
2
2. Melakukan seleksi berdasarkan prioritas terhadap alat-alat yang mendesak
pengadaannya. Hal ini jika kebutuhan yang diajukan para guru melebihi
kemampuan daya beli sekolah.
3. Melakukan inventarisasi terhadap alat atau media yang telah ada (re-
inventarisasi).
4. Melakukan seleksi terhadap alat atau media yang masih dapat dimanfaatkan,
baik dengan perbaikan, modifikasi maupun tidak.
5. Mencari pemasukan apabila masih kekurangan dana dalam pengadaan sarana
dan prasaran pendidikan.
6. Menunjuk seseorang dalam melaksanakan pengadaan sarana dan prasaran
berdasarkan keahlian, kelincahan berkomunikasi, kejujuran dan sebagainya.
3
Bafadal, I.. Manajemen Perlengkapan Sekolah Teori dan Aplikasinya. (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), Hlm. 31.
3
D. Inventarisasi sarana dan prasarana pendidikan
Inventarisasi merupakan aktivitas dalam mengelola sarana dan prasarana
pendidikan. Inventarisasi dapat diartikan sebagai pencatatan dan penyusunan barang-
barang milik negara secara sistematis, tertib, dan teratur berdasarkan ketentuan-
ketentuan atau pedoman-pedoman yang berlaku. Hal ini sesuai dengan Keputusan
Menteri Keuangan RI Nomor Kep-225/MK/V/4/1971 bahwa barang milik negara
berupa semua barang yang berasal atau dibeli dengan dana yang bersumber baik secara
keseluruhan atau bagian sebagainya dari anggaran pendapatan dan belanja Negara
(APBN) ataupun dana lainnya yang barang-barang di bawah penguasaan kantor
Departemen dan Kebudayaan, baik yang berada di dalam maupun luar negeri.4
Kegiatan inventarisasi atau pencatatan sarana dan prasarana ini merupakan proses
yang berkelanjutan. Dengan melakukan inventarisasi terhadap sarana dan prasarana
pendidikan, dapat diketahui jumlah, jenis barang, kualitas, tahun pembuatan, merk,
ukuran harga dan sebagainya. Kegiatan inventarisasi sarana dan prasarana pendidikan
di sekolah menurut Bafadal Kegiatan inventarisasi, meliputi:
1. Pencatatan sarana dan prasarana sekolah dapat dilakukan di dalam buku
penerimaan barang, buku bukan inventaris, buku (kartu) stok barang.
2. Pembuatan kode khusus untuk perlengkapan yang tergolong barang Inventaris,
caranya dengan membuat kode barang dan menempelkannya dan
menuliskannya.
3. Semua perlengkapan pendidikan di sekolah yang tergolong barang inventaris
harus dilaporkan.5
Untuk keperluan pengurusan dan pencatatan ini disediakan instrumen administrasi
berupa: buku inventaris, buku pembelian, buku penghapusan, dan kartu barang.
4
Ibid., 8.
5
Bafadal, Op. Cit., Hlm. 56.
4
jawab penyimpanan atau penyaluran, yaitu: (1) penyusunan alokasi barang; (2)
pengiriman barang; (3) penyerahan barang.6
6
ABDUL HARIS NASUTION, 2841134001 (2016) MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DALAM
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Multi Kasus di MTsN Pucanglaban Dan MTsN
Bandung Tulungagung). [ Thesis ] (diakses http://repo.iain-tulungagung.ac.id/3197/3/BAB%20II.pdf pada 9
Februari 2021). Hlm. 7-8.
7
ABDUL HARIS NASUTION, Op. Cit., Hlm. 9.
5
Sarana dan prasarana pendidikan yang dimiliki sekolah memerlukan
pemeliharaan sehari-hari dan berkala.
1) Pemeliharaan sehari-hari:
- Pemakaian aliran harus diperhatikan. Pada siang hari dalam ruang
yang cukup terang lampu dipadamkan. Demikian pula pada malam
hari lampu pada ruang-ruang yang tidak memerlukan penerangan
lampu dimatikan.
- Panel/kotak sekring diperiksa.
- Bola-bola lampu diperiksa. Apabila ada yang putus segera diganti.
2) Pemeliharaan berkala:
- Sekurang-kurangnya sebulan sekali instalasi harus dikontrol
terutama pada meteran pemakaian apakah ada kelainan pada
meteran.
- Instalasi jaringan kabel agar dikontrol dan apabila ada kerusakan
yang tidak dapat diatasi sendiri oleh petugas segera dilaporkan
kepada PLN setempat.8
8
Ibid., 9-10.
6
1. Mencegah atau sekurang-kurangnya membatasi kerugian/pemborosan biaya
pemeliharaan sarana dan prasarana yang kondisinya semakin buruk, berlebihan
atau rusak dan sudah tidak dapat digunakan lagi.
2. Meringankan beban kerja pelaksanaan inventaris.
3. Membebaskan ruangan dari penumpukan barang-barang yang tidak
dipergunakan lagi.
4. Membebaskan barang dari tanggung jawab pengurusan kerja.
Penghapusan sarana dan prasarana merupakan kegiatan meniadakan atau
menghapus barang-barang miliki Negara dari daftar inventaris Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan berdasarkan pada Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. Ada
beberapa alasan yang harus diperhatikan untuk dapat menyingkirkan atau menghapus
sarana dan prasarana. Beberapa alasan tersebut yang dapat dipertimbangkan untuk
menghapus sesuatu sarana dan prasarana harus memenuhi sekurang-kurangnya salah
satu syarat di bawah ini.
1. Dalam keadaan rusak berat yang sudah dipastikan tidak dapat diperbaiki lagi
atau dipergunakan lagi.
2. Perbaikan akan menelan biaya yang sangat besar sekali sehingga merupakan
pemborosan uang Negara.
3. Secara teknis dan ekonomis kegunaan tidak seimbang dengan biaya
pemeliharaan
4. Penyusutan dil uar kekuasaan pengurus barang.
5. Tidak sesuai lagi dengan kebutuhan masa kini/
6. Barang-barang yang jika disimpan lebih lama akan rusak dan tidak dapat
dipakai lagi.
7. Ada penurunan efektivitas kerja.
8. Dicuri, diselewengkan, musnah akibat bencana alam dan lain sebagainya.9
9
Ibid., 10-12.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Proses manajemen sarana dan prasarana pendidikan adalah suatu proses kerja sama
mendayagunakan semua sarana dan prasarana sekolah yang ada secara efektif dan
efisien di lingkungan sekolah. Dalam proses manajemen sarana prasarana terdapat
rangkaian alur seperti perencanaan, pengadaan, pendistribusian, penggunaan,
inventarisasi, pengawasan dan pemeliharaan serta penghapusan sarana dan
prasarana pendidikan.
2. Perencanaan dalam kegiatan manajemen sarana dan prasarana merupakan
rangkaian dari berbagai keputusan yang diambil dengan isi mengenai kegiatan atau
prosedur yang akan dilakukan dalam manajemen sarana dan prasarana. Dalam
pelaksanaan perencanaan sarana dan prasarana pendidikan, terdapat tahap-tahap
yang harus dijalankan.
3. Dalam proses pengadaan sarana dan prasarana dapat ditempuh melalui bantuan
pemerintah, membeli sendiri, meminta sumbangan orang tua wali murid, menyewa,
dan tukar menukar barang inventaris.
4. Pendistribusian atau penyaluran sarana dan prasarana adalah kegiatan pemindahan
tanggung jawab dari seorang penanggung jawab penyimpanan kepada unit-unit atau
orang-orang yang membutuhkan barang itu.
5. Dalam penggunaan sarana dan prasaran dipengaruhi 4 Faktor yaitu: (1) Banyaknya
alat untuk tiap macam, (2) Banyaknya kelas, (3) banyaknya siswa dalam tiap kelas,
(4) banyaknya ruang.
6. Inventarisasi dapat diartikan sebagai pencatatan dan penyusunan barang-barang
milik negara secara sistematis, tertib, dan teratur berdasarkan ketentuan-ketentuan
atau pedoman-pedoman yang berlaku.
7. Pengawasan dan pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah merupakan aktivitas
yang harus dijalankan untuk menjaga atau memelihara dan memanfaatkan sarana
dan prasarana sekolah demi keberhasilan proses pembelajaran di sekolah serta agar
perlengkapan yang dibutuhkan oleh warga sekolah dalam kondisi siap pakai.
8. Penghapusan sarana dan prasarana merupakan kegiatan pembebasan sarana dan
prasarana dari pertanggungjawaban yang berlaku dengan alasan yang dapat
dipertanggungjawabkan.
8
DAFTAR PUSTAKA
I. Bafadal. 2004. Manajemen Perlengkapan Sekolah Teori dan Aplikasinya. Jakarta: Bumi
Aksara.
NASUTION, ABDUL HARIS . 2841134001 (2016) MANAJEMEN SARANA DAN
PRASARANA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Multi
Kasus di MTsN Pucanglaban Dan MTsN Bandung Tulungagung). [ Thesis ] (diakses
http://repo.iain-tulungagung.ac.id/3197/3/BAB%20II.pdf pada 9 Februari 2021).
Nurmaidah, “Manajemen Sarana dan Prasarana”. Jurnal Al-Afkar. Vol. VI, No. 1, April
2018.
Rosnaeni, “Manajemen Sarana dan Prasarana”. Balai Diklat Keagamaan Makassar. Vol. VIII,
No. 1, Januari - Juni 2019.