Anda di halaman 1dari 8

MODUL 3

Peluang Bersyarat
Peluang suatu kejadian A bila diketahui bahwa suatu kejadian lain B telah terjadi
disebut sebagai peluang bersyarat dan dilambangkan P(A|B) dan dibaca peluang terjadinya A
bila kejadian B diketahui.

Definisi
Peluang bersyarat A bila B diketahui dilambangkan dengan P(A|B) dan didefinisikan sebagai
P( A  B)
P( A | B)  , P(B) > 0
P( B)
Contoh
Bila ruang sampel S terdiri dari lulusan Sarjana Matematika di Propensi Jawa Timur.
Suatu pengkategorian disusun berdasarkan gender dan melanjutkan ke Pasca Sarjana atau
tidak.

Melanjutkan ke Pasca Tidak melanjutkan ke Pasca


Sarjana Sarjana

Laki – laki 450 50

Perempuan 150 250

Misalkan diberikan notasi kejadian sebagai berikut

L : kejadian yang terpilih laki - laki

K: kejadian yang terpilih adalah orang yang melanjutkan ke Pasca Sarjana

Misalkan akan diambil sacara acak individu dari populasi di atas, sehingga apabila
akan dihitung peluang suatu kejadian yang terpilih adalah laki-laki dengan syarat bahwa yang
terpilih adalah yang melanjutkan ke Pasca Sarjana maka akan didapat :

P(L|K) = 450/600 = ¾
Dengan memakai definisi peluang persyarat :

n ( K  L ) n( K  L ) / n ( S ) P ( K  L )
P( L | K )    ,
n( K ) n( K ) / n( S ) P( K )
Nilai dari P(KL) dan P(K) dihitung dari ruang sampel S.

600 2 450 1
P( K )   dan P( K  L)  
900 3 900 2
1/ 2 3
Dengan demikian P( L | K )   , sama dengan nilai yang telah diperoleh sebelumnya
2/3 4

MODUL PELUANG PRODI MAT. UB-2014- - 14


Contoh
Peluang Lion Air berangkat tepat pada waktunya adalah P(B) = 0.85, peluang Lion
Air datang tepat pada waktunya adalah P(D) = 0. 90 dan peluang pesawat tersebut berangkat
dan datang tepat pada waktunya adalah P(BD) = 0.75. Hitung peluang bahwa Lion air
tersebut

a.Datang tepat pada waktunya bila diketahui pesawat komersial itu berangkat tepat pada

waktunya

b. Berangkat tepat pada waktunya bila diketahui pesawat komersial tersebut datang tepat pada

waktunya.

Jawab.
a. Peluang bahwa Lion Air datang tepat pada waktunya bila diketahui bahwa pesawat
komersial tersebut berangkat pada waktunya adalah :

P( D  B) 0.75
P( D | B)    0.88
P( B) 0.85
b.Peluang bahwa Lion Air berangkat pada waktunya bila diketahui pesawat komersial
tersebut datang tepat waktu adalah :

P( D  B) 0.75
P ( B | D)    0.83
P( D) 0.90
ATURAN PERKALIAN
Dari pengertian peluang bersyarat

P( A1 A2 )
P( A2 | A1 ) 
P( A1 ) , P(A1) > 0
P( A1 A2 )  P( A1 ) P( A2 A1 )
Jika ada kejadian
A1 , A2 , A3 ...An  S
P( A1 A2 A3 ...An )  P( A1 ) P( A2 A1 ) P( A3 A1 A2 )....P( An A1 A2 ...An 1 )

Suatu kejadian A dapat dinyatakan sebagai gabungan dua kejadian yang mutually
exclusive yaitu BA dan BcA.

B A Bc

MODUL PELUANG PRODI MAT. UB-2014- - 15


Dengan demikian A = (BA)  (BcA)

Menggunakan Aksioma Peluang

P(A) = P [(BA)  (BcA)]

= P(BA) + P(BcA)]

= P(B)P(A|B) + P(Bc)P(A|Bc)

Generalisasi dari masalah di atas pada suatu partisi terhadap ruang sampel menjadi k

himpunan bagian dapat dinyatakan dalam teorema peluang total berikut

Kaidah Total Peluang


Jika kejadian – kejadian Bi 0 untuk i = 1, 2, …,k, maka untuk sembarang kejadian A yang
merupakan himpunan bagian S berlaku
P(A) = P(B1) P(A|B1) + P(B2) P(A|B2) + … + P(Bk) P(A|Bk).

Bukti:
Perhatikan diagram Venn dalam Gambar di bawah. Kejadian A dapat dipandang sebagai
gabungan kejadian – kejadian B1A, B2A, …, BkA yang mutually exclusive, dengan kata
lain,
A = (B1A)  (B2A)  … (BkA).

Sehingga akan didapatkan

P(A) = P[(B1A)  (B2A)  … (BkA)]

P(A) = P(B1A) + P(B2A) + … P(BkA)]

P(A) = P(B1) P(A|B1) + P(B2) P(A|B2) + … + P(Bk) P(A|Bk).


MODUL PELUANG PRODI MAT. UB-2014- - 16


Contoh :
Tiga wakil Himpunan Mahasiswa A, B dan C mencalonkan diri sebagai presiden.
Badan Eksekutif Mahasiswa. Peluang wakil dari Hima A terpilih sebagai presiden BEM
adalah 0.4, peluang wakil dari Hima B terpilih adalah 0.3 dan peluang wakil dari Hima C
terpilih adalah 0.3. Seandainya wakil dari Hima A terpilih sebagai presiden BEM , peluang
terjadinya BHMN adalah 0.7. Seandainya yang terpilih adalah wakil dari Hima B , peluang
terjadinya BHMN adalah 0.4. Bila yang terpilih adalah wakil dari Hima C maka peluang
terjadinya BHMN adalah 0.6. Berapa peluang terjadinya BHMN ?

Jawab.
Misalkan

N :kejadian Terjadinya BHMN

A : kejadian wakil dari Hima A terpilih sebagai presiden BEM

B : kejadian wakil dari Hima B terpilih sebagai presiden BEM

C : kejadian wakil dari Hima C terpilih sebagai presiden BEM

Dengan menerapkan teorema peluang total, akan didapatkan

P(N) = P(A)P(N|A) + P(B)P((N|B) + P(C)P(N|C)


= 0.4(0.7) + 0.3(0.4) + 0.3(0.6) = 0.58

Contoh :
Sebuah toko menjual bola lampu. Empat puluh lima persen dari bola lampu yang
dijual toko tersebut diproduksi oleh pabrik A dan sisanya diproduksi oleh pabrik B.Bola
lampu yang diproduksi pabrik A mempunyai peluang cacat sebesar 3 persen sedangkan yang
diproduksi pabrik B mempunyai peluang cacat sebesar 5 persen. Bila seseorang membeli bola
lampu dari toko tersebut, berapa peluang dia akan mendapatkan bola lampu yang cacat?

Jawab
Misalkan

A : kejadian terbelinya bola lampu yang diproduksi pabrik A

B : kejadian terbelinya bola lampu yang diproduksi oleh pabrik B


C : kejadian terbelinya bola lampu yang cacat
P(A) = 0.45 dan P(B) = 0.55

P(C|A) = 0.03 dan P(C|B) = 0.05

Sehingga

P(C) = P(A)P(C|A) + P(B) P(C|B) = 0.45(0.03) + 0.55(0.05) = 0.041

MODUL PELUANG PRODI MAT. UB-2014- - 17


Pada contoh. disamping mencari nilai P(N) dengan memakai Teorema total peluang,
perlu diperhatikan permasalahan yaitu menghitung peluang bersyarat P(A|N). Dengan kata
lain seandainya sudah diketahui bahwa BHMN telah digulirkan, berapa peluang bahwa yang
terpilih sebagai presiden BEM adalah wakil dari Hima A? Pertanyaan semacam ini dapat
dijawab dengan menerapkan kaidah berikut, yang dikenal dengan Kaidah Bayes

Kaidah Bayes.
Jika kejadian – kejadian B1, B2, …, Bk merupakan partisi dari ruang sampel S dengan P(Bi)  0
untuk i = 1, 2, …, k, maka untuk sembarang kejadian A yang mempunyai sifat P(A)  0,
P( Br ) P( A | Br )
P( Br | A) 
P( B1 ) P( A | B1 )  P( B2 ) P( A | B2 )  ...  P( Bk ) P( A | Bk )
Bukti
Menurut definisi peluang bersyarat

P( Br  A) P( Br ) P( A | Br )
P( Br | A)  
P( A) P( A)
Substitusikan P(A) dari Teorema Total Peluang untuk mendapatkan hasil yang
diinginkan dan melengkapi pembuktiannya.

Contoh :
Pada contoh , misalkan ada seorang mahasiswa yang tidak mengetahui siapa yang
menjadi presiden BEM karena pada saat pemilihan dia masih belum pulang ketempat
kostnya. Bila beberapa waktu kemudian ternyata BHMN telah dilaksanakan , berapa peluang
bahwa yang menjadi presiden BEM adalah wakil dari Hima A?

Jawab
Dengan menggunakan kaidah Bayes kita dapat menuliskan

P( A) P( N | A)
P(A|N) =
P(A)P(N | A)  P(B)P(N | B)  P(C)P(N | C)
0.4(0.7) 0.28
   0.48
0.4(0.7)  0.3(0.4)  0.3(0.6) 0.58

Contoh :
Untuk masalah pada contoh pembelian bola lampu , misalkan ada seseorang yang
membeli bola lampu dari toko tersebut. Setelah sampai rumah dan dicoba, ternyata lampu
tersebut cacat. Berapa peluang bahwa lampu tersebut diproduksi oleh pabrik A

MODUL PELUANG PRODI MAT. UB-2014- - 18


Jawab.

Menurut kaidah Bayes, dapat kita tulis

P( A) P(C | A) 0.0135
P( A | C )    0.33
P( A) P(C | A)  P( B) P(C | B) 0.041

KEJADIAN SALING BEBAS ( MUTUALLY INDEPENDENT)


Pada kejadian bersyarat yaitu P(AB) , jika kejadian A tidak dipengaruhi oleh terjadinya
kejadian B atau dapat ditulis sebagai P(AB) = P(A) maka dapat

dikatakan bahwa A dan B adalah dua kejadian yang saling bebas (independent).
DEFINISI
Dua kejadian A dan B saling bebas (independent) jika P(AB) = P(A).

Dengan cara yang sama P(BA) = P(B)

Jika tidak maka dikatakan kejadian yang bergantung (dependent).

CONTOH:

A dan B dua kejadian yang bersifat mutually exclusive.

Suatu percobaan memilih satu mobil secara acak.

Misal kejadian A = { mobil yang bersilinder 4 } dan B={ mobil yang bersilinder 6 }

Karena bersifat mutually exclusive, jika B yang terpilih (terjadi) maka A tidak mungkin terjadi
sehingga P(AB) = 0  P(A)

Dari pernyataan di atas tersirat bahwa jika A dan B dua kejadian yang mutually exclusive
maka A dan B bergantung (dependent)

CONTOH :

Sekeping mata uang dilemparkan dua kali. A suatu kejadian muncul angka pada lemparan
pertama, B suatu kejadian muncul angka pada lemparan kedua

Hitung peluang muncul angka pada lemparan kedua !

Jawab :

P(B) = ½ dan P(BA) = ½

MODUL PELUANG PRODI MAT. UB-2014- - 19


SOAL :

Dari tumpukan kartu bridge diambil dua kali selembar kartu secara berurutan.
A suatu kejadian penarikan pertama menghasilkan kartu king
B suatu kejadian penarikan kedua menghasilkan kartu queen
Hitung :
a.Peluang pengambilan kedua didapat kartu queen jika pengambilan kartu
pertama tidak dikembalikan pada tumpukan.
b.Peluang pengambilan kartu kedua diperoleh kartu queen jika

pengambilan kartu pertama dikembalikan.

Untuk mengetahui bagaimana P(AB) jika A dan B saling bebas

P( AB )
P( A B) 
P( B)
P( AB )  P( A B) P( B)
P( AB )  P( A) P( B)
SOAL :

A dan B suatu kejadian dengan P(A)>0 dan P(B)>0 , buktikan :

a. Bila A dan B mutually exclusive maka A dan B tidak bebas.

b. Bila A dan B saling bebas maka A dan B tidak mutually exclusive.

SOAL :

Seorang eksekutif muda mempunyai jadwal meeting pagi hari dan sore hari dalam hari
tertentu. Misal A suatu kejadian eksekutif tersebut terlambat menghadiri meeting pagi hari , B
suatu kejadian eksekutif tersebut terlambat menghadiri meeting sore hari.

a. Jika P(A)=0.4 , P(B)=0.5 dan P(AB)=0.25 . Apakah A dan B dua kejadian yang
saling bebas !

b. Jika A dan B kejadian saling bebas dengan P(A) dan P(B) sesuai nilai point a.

i. Hitung peluang bahwa eksekutif tersebut menghadiri meeting untuk


kedua jadwal yang telah ditentukan tepat waktu

ii. Hitung peluang bahwa tepat satu dari kedua meeting tersebut , eksekutif
itu datang tepat waktu.

MODUL PELUANG PRODI MAT. UB-2014- - 20


SOAL:

Peluang Jono dan Lono hidup paling sedikit 1 tahun lagi masing-masing 0.8 dan 0.9. Hitung
peluang bahwa :

a. Keduanya hidup paling sedikit setahun lagi

b. Paling sedikit seorang akan meninggal satu tahun lagi.

SOAL :

Dari hasil survey di kalangan ponpes X , 5% para santri tidak menyetujui RUU APP. Bila 6
santri diambil acak, hitung peluang tepat 2 orang tidak menyetujui RUU APP tersebut !

SOAL:

Industri kompor cap “ Merjosari” memberi jaminan kepada konsumennya bahwa untuk setiap
pembelian kompor yang rusak/cacat dapat ditukarkan. Industri tersebut memproduksi 10.000
unit pertahun dengan pendistribusian sebagai berikut :

DAERAH DISTRIBUSI PERTAHUN RATA-RATA


RUSAK/CACAT
PENDISTRIBUSIAN

Malang 4.000 unit 5%

Blitar 3.000 unit 5%

Jombang 1.000 unit 2%

Probolinggo 2.000 unit 4%

a. Hitung peluang ditemukannya sebuah kompor yang rusak/cacat dari produksi setiap
tahunnya!

b. Misal diambil sebuah kompor secara acak dan ternyata kompor tersebut rusak/cacat ,
hitung peluang bahwa kompor tersebut adalah kompor yang akan dipasarkan di Blitar
!

MODUL PELUANG PRODI MAT. UB-2014- - 21

Anda mungkin juga menyukai