Anda di halaman 1dari 118

Silabus

Bab I Statistika

Sekolah : ....
Kelas/Semester : XI/1
: Matematika
Standar Kompetensi : 1. Menggunakan aturan statistika, kaidah pencacahan, dan sifat-sifat peluang dalam pemecahan masalah.

Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen

1.1 Membaca data Statistika Pendidikan – Menjelaskan pe- 1.1.1 Mampu mendefi- Tes Pilihan Hasil ternak ikan Pak 4 jp 1. Buku PG Mate-
dalam bentuk karakter ngertian istilah- nisikan statistika. tertulis ganda Nanang disajikan dalam matika Kelas
tabel dan dia- (*) Kritis istilah dalam sta- 1.1.2 Mampu mem- diagram berikut. XI Program IPA,
gram batang, tistika. baca data tunggal Intan Pariwara,
garis, lingkaran, – Membaca data tung- dalam bentuk halaman 1–48
dan ogive. gal dalam bentuk tabel dan dia- 2. Buku PR Mate-
tabel. gram. matika Kelas
– Membaca data tung- 1.1.3 Mampu mem- XI Program IPA,
gal dalam bentuk baca data ber- Intan Pariwara,
diagram batang. kelompok dalam halaman 1–32
– Membaca data tung- bentuk tabel dan Peningkatan hasil ikan 3. BSE Matema-
gal dalam bentuk diagram. terbesar terjadi pada tika untuk SMA/
diagram garis. periode . . . MA Kelas XI
– Membaca data tung- a. 2 d. 5 Program IPA,
gal dalam bentuk b. 3 e. 6 Depdiknas
diagram lingkaran c. 4 4. W e b s i t e -
dan pastel. website yang
– Membaca data ber- Uraian Diagram berikut me- relevan
kelompok dalam nunjukkan data hasil
bentuk tabel. perikanan di enam kolam
– Membaca data ber- di kelompok Minajaya.
kelompok dalam
bentuk histogram.
– Membaca data ber-
kelompok dalam ben-
tuk poligon frekuensi.
– Membaca data ber-

IMatematika Kelas XI Program IPA


kelompok dalam
bentuk ogive.
Tentukan persentase
hasil perikanan di kolam

1
IV.
Penilaian

2
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen

1.2 M e n y a j i k a n Statistika – Menyajikan data tung- 1.2.1 Mampu menyaji- Tes Pilihan 1. Diagram berikut me- . . . jp 1. Buku PG Mate-

Silabus
data dalam gal dalam bentuk kan data tunggal tertulis ganda rupakan diagram matika Kelas
bentuk tabel tabel. dalam tabel dan batang mengenai XI Program IPA,
dan diagram – Menyajikan data tung- diagram. banyak gol yang Intan Pariwara,
batang, garis, gal dalam bentuk dia- 1.2.2 Mampu menyaji- dicetak beberapa halaman 1–48
lingkaran, ogive, gram batang. kan data ber- pemain sepak bola 2. Buku PR Mate-
serta penafsir- – Menyajikan data tung- kelompok dalam dalam 20 per- matika Kelas
annya. gal dalam bentuk dia- tabel dan dia- tandingan. XI Program IPA,
gram garis. gram. Intan Pariwara,
– Menyajikan data tung- 1.2.3 Mampu menaf- halaman 1–32
gal dalam bentuk dia- sirkan data tung- 3. BSE Matema-
gram lingkaran dan gal dalam tabel tika untuk SMA/
pastel. dan diagram. MA Kelas XI
– Menafsirkan data 1.2.4 Mampu menafsir- Program IPA,
tunggal dalam tabel. kan data ber- Depdiknas
– Menafsirkan data kelompok dalam 4. W e b s i t e -
tunggal dalam bentuk tabel dan dia- Jika jumlah gol yang website yang
diagram batang, dia- gram. dicetak 8 pemain relevan
gram garis, diagram tersebut 50, banyak
lingkaran, dan dia- gol yang dicetak
gram pastel. Burhan . . . .
– Menyajikan data a. 7 d. 10
berkelompok dalam b. 8 e. 11
bentuk tabel. c. 9
– Menyajikan data
berkelompok dalam Uraian 2. Diketahui data panjang
bentuk histogram. ruas-ruas bambu se-
– Menyajikan data bagai berikut.
berkelompok dalam
Panjang Ruas
bentuk poligon Frekuensi
(cm)
frekuensi. 11–14 12
– Menyajikan data 15–18 16
berkelompok dalam 19–22 11
23–26 15
bentuk ogive. 27–30 20
– Menafsirkan data
berkelompok dalam Buatlah poligon yang
tabel. menggambarkan data
– Menafsirkan data tersebut.
berkelompok dalam
bentuk histogram,
poligon frekuensi,
dan ogive.
Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen

1.3 M e n g h i t u n g Statistika Pendidikan – Menghitung rata- 1.3.1 Mampu menen- Tes Pilihan 1. Data berat benda 8 jp 1. Buku PG Mate-
ukuran pemu- karakter rata, modus, dan tukan ukuran tertulis ganda diberikan pada tabel matika Kelas
satan, ukuran (*) Cermat median data tung- pemusatan data berikut. XI Program IPA,
letak, dan ukur- gal. tunggal (rata- Intan Pariwara,
Berat
an penyebaran – Menghitung rata- rata, modus, Frekuensi halaman 1–48
(gram)
data, serta pe- rata, modus, dan dan median). 2. Buku PR Mate-
12 4
nafsirannya. median data ber- 1.3.2 Mampu menen- 13 2 matika Kelas
kelompok. tukan ukuran 14 2 XI Program IPA,
– Menghitung kuartil pemusatan data 15 4 Intan Pariwara,
16 2
(pertama, kedua, ke- berkelompok 17 3 halaman 1–32
tiga), desil, dan per- (mean, modus, 18 1 3. BSE Matema-
sentil data tunggal. dan median). 19 8 tika untuk SMA/
20 4
– Menghitung kuartil 1.3.3 Mampu menen- MA Kelas XI
(pertama, kedua, ke- tukan ukuran Rata-rata berat benda Program IPA,
tiga), desil, dan per- letak data tunggal . . . gram. Depdiknas
sentil data ber- (kuartil, desil, dan a. 16,1 d. 16,7 4. W e b s i t e -
kelompok. persentil). b. 16,3 e. 16,9 website yang
– Menghitung jangkau- 1.3.4 Mampu menen- c. 16,5 relevan
an, jangkauan antar- tukan ukuran Uraian 2. Beberapa siswa di-
kuartil, simpangan letak data ber- minta untuk mengerja-
kuartil, simpangan kelompok (kuar- kan 1 soal yang sama.
rata-rata, ragam, dan til, desil, dan Lama waktu pengerja-
simpangan baku persentil). an setiap anak disaji-
data tunggal. 1.3.5 Mampu menen- kan dalam diagram
– Menghitung jangkau- tukan ukuran berikut.
an, jangkauan antar- penyebaran
kuartil, simpangan data tunggal.
kuartil, simpangan 1.3.6 Mampu menen-
rata-rata, ragam, dan tukan ukuran
simpangan baku penyebaran data
data berkelompok. berkelompok.

a. Tentukan rata-
rata lama waktu
pengerjaan soal.
b. Tentukan banyak
siswa yang mem-

IMatematika Kelas XI Program IPA


butuhkan waktu
kurang dari rata-
rata lama waktu
pengerjaan.

3
Bab II Peluang

4
Sekolah : ....
Kelas/Semester : XI/1

Silabus
: Matematika
Standar Kompetensi : 1. Menggunakan aturan statistika, kaidah pencacahan, dan sifat-sifat peluang dalam pemecahan masalah.

Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen

1.4 Menggunakan Peluang – Menjelaskan pe- 1.4.1 Mampu menen- Tes Pilihan 1. Dua orang perawat 4 jp 1. Buku PG Mate-
aturan perkali- ngertian aturan per- tukan banyak tertulis ganda akan memeriksa pasien matika Kelas
an permutasi kalian. kemungkinan/ yang berada di 6 ruang XI Program IPA,
dan kombinasi – Menyebutkan rumus cara mengguna- berbeda. Banyak Intan Pariwara,
dalam peme- aturan perkalian. kan aturan per- pasangan perawat halaman 49–
cahan masalah. – Menyelesaikan soal kalian. dengan pasien yang 88
yang berhubungan 1.4.2 Mampu menen- diperiksa adalah . . . . 2. Buku PR Mate-
dengan aturan per- tukan banyak a. 8 d. 30 matika Kelas
kalian. kemungkinan/ b. 12 e. 36 XI Program IPA,
– Menjelaskan pe- cara mengguna- c. 24 Intan Pariwara,
ngertian faktorial. kan permutasi. halaman 33–
– Menjelaskan pe- 1.4.3 Mampu menen- 2. Banyak susunan 53
ngertian permutasi. tukan banyak angka yang dapat 3. BSE Matema-
– Membuktikan rumus kemungkinan/ dibentuk dari angka tika untuk SMA/
permutasi meng- cara mengguna- 3, 2, 3, 3, 5, 1, 2, dan MA Kelas XI
gunakan aturan per- kan kombinasi. 1 adalah . . . . Program IPA,
kalian. a. 1.860 Depdiknas
– Menjelaskan pen- b. 1.840 4. W e b s i t e -
gertian permutasi c. 1.780 website yang
dengan beberapa d. 1.680 relevan
elemen yang sama. e. 1.470
– Menjelaskan pe-
ngertian permutasi Uraian Dalam sebuah pertemuan
siklis. internasional, 11 orang
– Menyelesaikan soal peserta terlibat dalam
yang berhubungan diskusi. 3 orang peserta
dengan permutasi. berasal dari Amerika, 2
– Menjelaskan pe- orang peserta berasal
ngertian kombinasi. dari Irlandia, 4 orang
– Membuktikan rumus peserta berasal dari
kombinasi. Ko rea, dan 2 orang
– Menyelesaikan soal peserta berasal dari
yang berhubungan Filipina. Berapa banyak
dengan kombinasi. cara mengatur mereka
Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen

– Menentukan banyak duduk melingkar sehingga


kemungkinan/cara peserta berasal dari negara
menggunakan atur- yang sama duduk ber-
an perkalian, per- dekatan?
mutasi, atau kom-
binasi.

1.5 M e n e n t u k a n Peluang – Menjelaskan pe- 1.6.1 Mampu menen- Tes Pilihan Sebuah dadu dilempar 2 jp 1. Buku PG Mate-
ruang sampel ngertian percoba- tukan ruang tertulis ganda tiga kali. Banyaknya hasil matika Kelas
suatu percoba- an. sampel suatu yang mungkin terjadi pada XI Program IPA,
an. – Menjelaskan penger- percobaan. percobaan ini ada . . . . Intan Pariwara,
tian ruang sampel. 1.5.2 Mampu menen- a. 18 d. 144 halaman 49–88
– Menentukan ruang tukan banyak titik b. 36 e. 216 2. Buku PR Mate-
sampel suatu per- sampel suatu c. 72 matika Kelas
cobaan. percobaan. XI Program IPA,
– Menjelaskan pe- 1.5.3 Mampu menen- Intan Pariwara,
ngertian titik sampel. tukan anggota halaman 33–53
– Menentukan banyak himpunan suatu 3. BSE Matema-
titik sampel suatu kejadian. tika untuk SMA/
percobaan. MA Kelas XI
– Menjelaskan pe- Program IPA,
ngertian kejadian. Depdiknas
– Menentukan ang- 4. W e b s i t e -
gota himpunan website yang
suatu kejadian. relevan

1.6 M e n e n t u k a n Peluang Pendidikan – Menghitung banyak 1.6.1 Mampu menen- Tes Pilihan 1. Sekeping uang logam 4 jp 1. Buku PG Mate-
peluang suatu karakter kemungkinan mun- tukan peluang tertulis ganda dilempar 30 kali. matika Kelas
kejadian dan (*) R a s a cul suatu kejadian. suatu kejadian. Frekuensi muncul XI Program IPA,
penafsirannya. Ingin Tahu – Menghitung banyak 1.6.2 Mampu menen- angka 21. Frekuensi Intan Pariwara,
percobaan yang di- tukan peluang relatif muncul gambar halaman 49–88
lakukan. komplemen .... 2. Buku PR Mate-
– Menjelaskan pe- suatu kejadian. a. 0,9 d. 0,4 matika Kelas
ngertian frekuensi 1.6.3 Mampu menen- b. 0,7 e. 0,3 XI Program IPA,
relatif suatu kejadian. tukan kisaran c. 0,6 Intan Pariwara,
– Menentukan fre- nilai peluang. halaman 33–53
kuensi relatif muncul 1.6.4 Mampu menen- 2. Dari 5 siswa laki-laki 3. BSE Matema-
suatu kejadian. tukan frekuensi dan 6 siswa perempuan tika untuk SMA/
– Menjelaskan pe- harapan suatu akan dipilih 3 siswa MA Kelas XI
ngertian peluang kejadian. untuk mengikuti lomba Program IPA,

IMatematika Kelas XI Program IPA


suatu kejadian. 1.6.5 Mampu menen- cerdas cermat. Peluang Depdiknas
– Menghitung peluang tukan peluang terpilihnya tim terdiri 4. W e b s i t e -
suatu kejadian de- gabungan dua atas 1 siswa laki-laki website yang
ngan menghitung kejadian. dan 2 siswa perempuan relevan

5
banyak anggota adalah . . . .
Penilaian

6
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen

kejadian tersebut 1.6.6 Mampu menen-  


a. d.

Silabus
dan banyak ang- tukan peluang  
gota-anggota ruang dua kejadian  
b. 
e. 
sampel terlebih saling asing.
dahulu. 1.6.7 Mampu menen- 
c. 
– Menjelaskan pe- tukan peluang
ngertian peluang dua kejadian
komplemen suatu saling bebas. Uraian 1. Dalam sebuah kotak
kejadian. 1.6.8 Mampu menen- terdapat 7 bendera
– Menentukan peluang tukan peluang hijau, 4 bendera
komplemen suatu kejadian ber- kuning, dan 6 ben-
kejadian. syarat. dera merah. Diambil
– Menjelaskan pe- secara acak 3
ngertian kisaran bendera secara ber-
nilai peluang. samaan sebanyak
– Menyebutkan ke- 680 kali. Tentukan
jadian yang mustahil frekuensi harapan
terjadi. terambilnya:
– Menyebutkan ke- a. ketiganya bendera
jadian yang pasti kuning;
terjadi. b. 1 bendera hijau
– Menjelaskan pe- dan 2 bendera
ngertian frekuensi merah; dan
harapan. c. semua bendera
– Menghitung fre- berwarna ber-
kuensi harapan beda.
suatu kejadian.
– Menjelaskan pe- 2. Sebuah kotak berisi
ngertian kejadian 7 kartu yang diberi
majemuk. nomor 1 sampai 7.
– Menjelaskan pe- Jika 4 kartu diambil
ngertian gabungan sekaligus, tentukan
dua kejadian. peluang terambil
– Menjelaskan pe- keempat kartu ber-
ngertian irisan dua nomor ganjil, genap,
kejadian. ganjil, ganjil.
– Menghitung pe-
luang irisan dua
kejadian.
– Membuktikan rumus
peluang gabungan
dua kejadian dengan
diagram Venn.
Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen

– Menghitung peluang
gabungan dua ke-
jadian.
– Menjelaskan
pengertian kejadian
saling asing.
– Menghitung
peluang kejadian
saling asing.
– Menjelaskan
pengertian kejadian
saling bebas.
– Menghitung
peluang kejadian
saling bebas.
– Menjelaskan
pengertian kejadian
bersyarat.
– Menghitung
peluang kejadian
bersyarat.

IMatematika Kelas XI Program IPA


7
Bab III Trigonometri

8
Sekolah : ....
Kelas/Semester : XI/1
: Matematika

Silabus
Standar Kompetensi : 2. Menurunkan rumus trigonometri dan penggunaannya.

Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen

2.1 Menggunakan Trigonometri – Menurunkan rumus 2.1.1 Mampu menen- Tes Pilihan 1. Nilai dari tan 315° 8 jp 1. Buku PG Mate-
rumus sinus kosinus jumlah dan tukan nilai ko- tertulis ganda adalah . . . . matika Kelas
dan kosinus selisih dua sudut. sinus sudut ter- a. –  d. 1 XI Program IPA,
jumlah dua su- – Menghitung nilai tentu meng- 
Intan Pariwara,
b. –1 e.
dut, selisih dua kosinus jumlah dan gunakan rumus halaman 103–
c. 0
sudut, dan su- selisih dua sudut. kosinus jumlah 154
dut ganda untuk – Menjelaskan cara dan selisih dua 2. Buku PR Mate-
2. Jika tan α = 1 dan tan
menghitung si- menggunakan rumus sudut. matika Kelas

nus dan kosinus kosinus jumlah dan 2.1.2 Mampu menen- β= dengan α dan XI Program IPA,

sudut tertentu. selisih dua sudut tukan nilai sinus β sudut lancip maka Intan Pariwara,
untuk menghitung sudut tertentu sin (α – β) = . . . . halaman 59–
nilai kosinus sudut menggunakan 78
 
tertentu. rumus sinus jum- a.  d. 3. BSE Matema-
 
– Menghitung nilai lah dan selisih  
tika untuk SMA/
kosinus sudut tertentu dua sudut. b.  e. MA Kelas XI
 
menggunakan rumus 2.1.3 Mampu menen-  Program IPA,
kosinus jumlah dan tukan nilai ta- c.  Depdiknas
selisih dua sudut. ngen sudut ter- 4. Website-website
– Menurunkan rumus tentu meng-  yang relevan
sinus jumlah dan gunakan rumus 3. Diketahui tan A = 
selisih dua sudut. tangen jumlah 
dan tan B = 
. Nilai
– Menghitung nilai si- dan selisih dua
nus jumlah dan sudut. 
+ 

− 
adalah . . . .
selisih dua sudut. 2.1.4 Mampu menen-
– Menjelaskan cara tukan himpunan a. 1 d. 6
menggunakan rumus penyelesaian 
b. 
e. 7
sinus jumlah dan dari persamaan

selisih dua sudut a sin x + b cos c. 
untuk menghitung x = c.
nilai sinus sudut 2.1.5 Mampu menen-
tertentu. tukan nilai sinus
– Menghitung nilai si- sudut tertentu
nus sudut tertentu menggunakan
menggunakan rumus rumus sinus
sinus jumlah dan sudut rangkap.
selisih dua sudut.
Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen

– Menurunkan rumus 2.1.6 M a m p u Uraian 1. Tentukan nilai dari


tangen jumlah dan menentukan nilai bentuk trigonometri
selisih dua sudut. kosinus sudut berikut.
– Menghitung nilai t e r t e n t u a. sin 75° + sin 195°
tangen jumlah dan menggunakan b. cos 165° – cos
selisih dua sudut. rumus kosinus 15°
– Menjelaskan cara sudut rangkap. c. tan 345° × tan 15°
menggunakan rumus 2.1.7 M a m p u
tangen jumlah dan menentukan nilai 2. Carilah nilai sin (α + β),
selisih dua sudut tangen sudut cos (α + β), dan tan
untuk menghitung t e r t e n t u (α – β) jika diketahui:
nilai tangen sudut menggunakan 
tertentu. rumus tangen a. sin α = 
, cos β
– Menghitung nilai sudut rangkap. 
= 
, α dan β di
tangen sudut tertentu
menggunakan rumus kuadran I;
tangen jumlah dan 
b. sin α = 
, cos β
selisih dua sudut.
– Menjelaskan cara 
= 
, α di kuadran II
mengubah bentuk a
dan β di kuadran IV.
cos x + b sin x
menjadi bentuk k
3. Tentukan himpunan
cos (x – α).
penyelesaian per-
– Mengubah bentuk a
samaan trigonometri
cos x + b sin x
berikut untuk 0 ≤ x ≤
menjadi bentuk k
360°.
cos (x – α).
 
– Menjelaskan cara a. cos x + 
 
menyelesaikan

persamaan a cos x sin x =

+ b sin x = c.
– Menentukan him- b. sin x –  cos x
punan penyelesaian –  =0
yang memenuhi a
cos x + b sin x = c.
– Menjelaskan
pengertian sudut
rangkap.
– Menurunkan rumus
sinus sudut rangkap.

IMatematika Kelas XI Program IPA


– Menghitung nilai si-
nus sudut rangkap.

9
Penilaian

10
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen

– Menghitung nilai si-

Silabus
nus sudut tertentu
menggunakan rumus
sinus sudut rangkap.
– Menurunkan rumus
kosinus sudut rangkap.
– Menghitung nilai ko-
sinus sudut rangkap.
– Menghitung nilai
kosinus sudut tertentu
menggunakan rumus
kosinus sudut rangkap.
– Menurunkan rumus
tangen sudut rangkap.
– Menghitung nilai
tangen sudut rangkap.
– Menghitung nilai
tangen sudut tertentu
menggunakan rumus
tangen sudut rangkap.
– Menurunkan rumus
sinus jika diketahui
rumus sinus sudut
rangkap.
– Menurunkan rumus
kosinus jika diketahui
rumus kosinus sudut
rangkap.
– Menurunkan rumus
tangen jika diketahui
rumus kosinus sudut
rangkap.

2.2 M e n u r u n k a n Trigonometri – Menurunkan rumus 2.2.1 Mampu menen- Tes Pilihan 1. Nilai 12 sin 75° cos 4 jp 1. Buku PG Mate-
rumus jumlah untuk mengubah tukan perubah- tertulis ganda 195° adalah . . . . matika Kelas
dan selisih si- bentuk perkalian an bentuk per- a. –6 – 3  XI Program IPA,
nus dan kosi- kosinus dan ko- kalian kosinus Intan Pariwara,
b. –6 – 
nus. sinus dapat diubah dan kosinus. halaman 103–
menjadi bentuk 2.2.2 Mampu menen- c. –6 + 3  154
penjumlahan tukan perubah- d. 6 – 3  2. Buku PR Mate-
kosinus. an bentuk per- e. 6 + 3  matika Kelas
kalian sinus dan XI Program IPA,
sinus. Intan Pariwara,
halaman 59–78
Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen

– Menurunkan rumus 2.2.3 Mampu menen- 2. cos 15° – sin 15° = . . . 3. BSE Matema-
untuk mengubah tukan perubah-  tika untuk SMA/
a. – 
bentuk perkalian si- an bentuk per-  MA Kelas XI
nus dan sinus men- kalian sinus  Program IPA,
b. – 
jadi bentuk selisih dan kosinus. Depdiknas
kosinus. 2.2.4 Mampu menen- c. 0
– Menurunkan rumus tukan perubah- 
d. 
untuk mengubah an bentuk per-
bentuk perkalian si- kalian kosinus 
e. 

nus dan kosinus dan sinus.
menjadi bentuk pen- 2.2.5 Mampu menen-
Tes Uraian 1. Tunjukkan bahwa:
jumlahan sinus. tukan perubah-
tertulis a. sin 52° sin 68° –
– Menurunkan rumus an bentuk pen-
sin 47° cos 77°
untuk mengubah jumlahan ko-
– cos 65° cos
bentuk perkalian sinus.

kosinus dan sinus 2.2.6 Mampu menen- 81° = 
menjadi bentuk tukan perubah- b. sin2 195° sin 75°
selisih sinus. an bentuk selisih

– Menurunkan rumus kosinus. cos 75° = 
(1 –
untuk mengubah 2.2.7 Mampu menen-

bentuk penjumlah- tukan perubah- )

an kosinus menjadi an bentuk pen-
bentuk perkalian jumlahan sinus. 2. Tentukan himpunan
kosinus. 2.2.8 Mampu menen- penyelesaian dari
– Menurunkan rumus tukan perubah- persamaan trigono-
untuk mengubah an bentuk selisih metri berikut untuk
bentuk selisih ko- sinus. 0 ≤ x ≤ 2p.
sinus menjadi bentuk  
perkalian sinus. a. 
 − 

=1
– Menurunkan rumus π
untuk mengubah b. cos (x + 
) –
bentuk penjumlahan π
cos (x – 
) = 
sinus menjadi bentuk
perkalian sinus dan
kosinus. 3. Jika x = sin 3θ + sin θ
– Menurunkan rumus dan y = cos 3θ + cos θ,
untuk mengubah buktikan identitas
bentuk selisih sinus berikut.
menjadi bentuk per- a. x + y = 2 cos θ
kalian kosinus dan (sin 2θ + cos 2θ)

IMatematika Kelas XI Program IPA


sinus. 
b. 
= tan 2θ
c. x2 + y 2 = 2 + 2

11
cos 2θ
Penilaian

12
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen

2.3 Menggunakan Trigonometri – Menjelaskan cara 2.3.1 Mampu menen- Tes Pilihan 1. Nilai cos 130° + cos 4 jp 1. Buku PG Mate-

Silabus
rumus jumlah menentukan hasil tukan hasil per- tertulis ganda 110° + cos 10° adalah matika Kelas
dan selisih si- perkalian kosinus dan kalian kosinus .... XI Program IPA,
nus dan kosinus. kosinus dua sudut. dan kosinus. a. –1 Intan Pariwara,
– Menghitung per- 2.3.2 Mampu menen-  halaman 103–
b. – 
kalian kosinus dan tukan hasil per- 154
kosinus dua sudut. kalian sinus dan c. 0 2. Buku PR Mate-

– Menjelaskan cara sinus. d. matika Kelas

menentukan hasil 2.3.3 Mampu menen- 
XI Program IPA,
perkalian sinus dan tukan hasil per- e. 
 Intan Pariwara,
sinus dua sudut. kalian sinus dan halaman 59–78
– Menghtiung per- kosinus. 2. sin 20° sin 40° sin 80° 3. BSE Matema-
kalian sinus dan si- 2.3.4 Mampu menen-   tika untuk SMA/
nus dua sudut. tukan hasil per- a. –  – 
 MA Kelas XI
– Menjelaskan cara kalian kosinus   Program IPA,
b. – 
– 

menentukan hasil dan sinus. Depdiknas

perkalian sinus dan 2.3.5 Mampu menen- c. –  4. W e b s i t e -

kosinus dua sudut. tukan hasil pen-  
website yang
– Menghitung per- jumlahan kosinus d. – 
+ 
 relevan
kalian sinus dan dua sudut. 
e. 

kosinus dua sudut. 2.3.6 Mampu menen-
– Menjelaskan cara tukan hasil selisih
menentukan hasil kosinus dua sudut. Uraian 1. Tanpa kalkulator,
perkalian kosinus 2.3.7 Mampu menen-
dan sinus dua sudut. tukan hasil pen- hitunglah hasil operasi
– Menghitung per- jumlahan sinus trigonometri berikut.
kalian kosinus dan dua sudut. a. 4 sin 20° sin 40°
sinus dua sudut. 2.3.8 Mampu menen- sin 80°
– Menjelaskan cara tukan hasil selisih b. 4 sin 10° sin 50°
menentukan hasil dua sudut. sin 70°
penjumlahan
kosinus dua sudut. 2. Tentukan nilai bentuk
– Menghitung pen- trigonometri berikut.

jumlahan kosinus a. 4 sin 67  ° sin
dua sudut. 
– Menjelaskan cara 22  ° – 2 cos
menentukan hasil  
187  ° cos 52  °
selisih kosinus dua
sudut. b. sin 105° cos 15°
– Menghitung selisih + 8 cos 75° sin
kosinus dua sudut. 195°
Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen

– Menjelaskan cara
menentukan hasil
penjumlahan sinus
dua sudut.
– Menghitung
penjumlahan sinus
dua sudut.
– Menjelaskan cara
menentukan hasil
selisih sinus dua
sudut.
– Menghitung selisih
sinus dua sudut.

IMatematika Kelas XI Program IPA


13
Bab IV Persamaan Lingkaran dan Garis Singgung

14
Sekolah : ....
Kelas/Semester : XI/1
: Matematika

Silabus
Standar Kompetensi : 3. Menyusun persamaan lingkaran dan garis singgungnya.

Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen

3.1 M e n y u s u n Persamaan Pendidikan – Menentukan per- 3.1.1 Mampu menen- Tes Pilihan 1. Y 4 jp 1. Buku PG Mate-
persamaan Lingkaran karakter samaan lingkaran tukan persa- tertulis ganda 9 matika Kelas
lingkaran yang (*) Menghargai yang berpusat di maan lingkaran XI Program IPA,
memenuhi per- Perbedaan titik O(0, 0) dan yang diketahui Intan Pariwara,
X
syaratan yang berjari-jari r. titik pusat dan –9 0 9 halaman 155–
ditentukan. – Menentukan jari-jarinya. 184
persamaan lingkar- 3.1.2 Mampu menen- –9 2. Buku PR Mate-
an yang berpusat di tukan kedudukan matika Kelas
titik P(a, b) dan titik terhadap Persamaan lingkar- XI Program IPA,
berjari-jari r. lingkaran. an pada gambar di Intan Pariwara,
– Menentukan bentuk 3.1.3 Mampu menen- atas adalah . . . . halaman 79–
umum persamaan tukan kedudukan a. x2 + y2 = 3 84
lingkaran. garis terhadap b. x2 + y2 = 9 3. BSE Matema-
– Menentukan titik lingkaran. c. x2 + y2 = 18 tika untuk SMA/
pusat dan jari-jari d. x2 + y2 = 36 MA Kelas XI
lingkaran jika dike- e. x2 + y2 = 81 Program IPA,
tahui persamaan Depdiknas
lingkarannya. 2. Persamaan lingkaran 4. W e b s i t e -
– Menyebutkan dengan koordinat website yang
syarat suatu titik di ujung-ujung salah relevan
dalam lingkaran, satu diameternya
pada lingkaran, dan (–4, –3) dan (6, 1)
di luar lingkaran. adalah . . . .
– Menghitung jarak a. x2 + y2 – 2x + 2y
suatu titik terhadap – 27 = 0
titik pusat lingkaran. b. x2 + y2 + 2x – 2y
– Membandingkan – 27 = 0
jarak suatu titik c. x2 + y2 – 2x + 2y
terhadap titik pusat + 29 = 0
lingkaran dengan d. x2 + y2 – 2x + 2y
jari-jari lingkaran. + 31 = 0
e. x2 + y2 + 2x – 2y
+ 31 = 0
Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen

– Menyebutkan Uraian Tentukan persamaan


syarat suatu garis lingkaran berikut.
memotong, me- a. Berpusat di titik O(0, 0)
nyinggung, dan dan melalui titik (3, –2).
tidak memotong b. B e r p u s a t d i t i t i k
lingkaran. P ( – 3, 1) dan ber-
– Menghitung jarak diameter 8.
titik pusat lingkaran
terhadap suatu
garis.
– Membandingkan
jarak titik pusat
lingkaran terhadap
suatu garis dengan
jari-jari lingkaran.
– Menentukan
persamaan garis
singgung lingkaran
di suatu titik pada
lingkaran yang ber-
pusat di O(0, 0).

3.2 M e n e n t u k a n Persamaan – Menentukan 3.2.1 Mampu menen- Tes Pilihan 1. Persamaan garis 8 jp 1. Buku PG Mate-
persaman garis Garis persamaan garis tukan persamaan tertulis ganda singgung lingkaran matika Kelas
singgung pada Singgung singgung lingkaran garis singgung x 2 + y 2 – 6x + 4y XI Program IPA,
lingkaran dalam Lingkaran di suatu titik pada lingkaran di suatu – 12 = 0 di titik (7, 1) Intan Pariwara,
berbagai situasi. lingkaran yang ber- titik pada lingkar- adalah . . . . halaman 155–
pusat di P(a, b). an. a. 3x – 4y – 41 = 0 184
– Menentukan 3.2.2 Mampu menen- b. 4x + 3y – 55 = 0 2. Buku PR Mate-
persamaan garis tukan persamaan c. 4x – 5y – 53 = 0 matika Kelas
kutub suatu titik garis singgung d. 4x + 3y – 31 = 0 XI Program IPA,
terhadap lingkaran lingkaran di suatu e. 4x – 3y – 40 = 0 Intan Pariwara,
yang berpusat di titik di luar lingkar- halaman 79–94
an. 2. Salah satu persamaan 3. BSE Matema-
titik O(0, 0). garis singgung ling-
3.2.3 M a m p u tika untuk SMA/
– Menentukan titik menentukan karan (x + 4)2 + (y – 2)2 MA Kelas XI
potong garis kutub persamaan = 20 di titik potongnya Program IPA,
dengan lingkaran- garis singgung dengan sumbu X Depdiknas
nya berpusat di titik lingkaran adalah . . . . 4. W e b s i t e -
O(0, 0). dengan gradien a. 2x + y + 16 = 0 website yang

IMatematika Kelas XI Program IPA


tertentu. b. x + 2y + 16 = 0 relevan
c. 2x – y + 16 = 0
d. 2x + y = 0
e. x – 2y = 0

15
Penilaian

16
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen

– Menentukan persa- 3. Persamaan garis

Silabus
maan garis singgung singgung lingkaran
lingkaran di titik x 2 + y 2 = 4 yang
potong garis kutub melalui titik (0, 4)
dengan lingkaran adalah . . . .
yang berpusat di a. y = –3x + 4
titik O(0, 0).
b. y = –  x + 4
– Menentukan persa-
maan garis kutub c. y = –  x – 4
suatu titik terhadap d. y = –  x + 4
lingkaran yang ber-
pusat di titik P(a, b). e. y = –  x – 4
– Menentukan titik
potong garis kutub 4. Garis yang ditarik
dengan lingkaran dari titik A(1, –2)
yang berpusat di menyinggung ling-
titik P(a, b). karan x 2 + y 2 + 3x
– 4y = 0 di titik B.
– Menentukan persa-
Panjang ruas garis
maan garis singgung
AB adalah . . . .
lingkaran di titik
a. 3
potong garis kutub
dengan lingkaran b. 2 
yang berpusat di c. 4
titik P(a, b). d. 2 
– Menentukan persa- e. 4,5
maan garis singgung
lingkaran yang ber- Uraian 1. Sebuah lingkaran
gradien m pada berpusat di titik O(0, 0)
lingkaran yang ber- melalui titik A(–1, 2).
pusat di titik O(0, 0). a. Tentukan persa-
maan lingkaran
– Menentukan persa-
dan garis singgung-
maan garis singgung
nya di titik A.
lingkaran yang sejajar
b. Lukislah lingkaran
atau tegak lurus
dan garis singgung-
suatu garis pada
nya di titik A.
lingkaran yang ber-
pusat di titik O(0, 0).
2. Tentukan persamaan
garis singgung ling-
karan (x – 2)2 +
(y + 1)2 = 13 di titik
yang berabsis –1.
Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen

– Menentukan persa- 3. T e n t u k a n
maan garis singgung persamaan garis
lingkaran yang ber- singgung lingkaran
gradien m pada (x – 2) 2 + (y – 6)2
lingkaran yang ber- = 16 yang melalui titik
pusat di titik P(a, b). (–1, 2).
– Menentukan persa-
maan garis singgung
lingkaran yang se-
jajar atau tegak lurus
suatu garis pada
lingkaran yang ber-
pusat di titik P(a, b).
– Menentukan gradien
garis singgung ling-
karan di suatu titik
pada suatu lingkaran.

IMatematika Kelas XI Program IPA


17
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Bab I Statistika
Sekolah : ..........
Kelas/Semester : XI/1
Mata Pelajaran : Matematika
Alokasi Waktu : 12 × 45 menit

Standar Kompetensi : 1. Menggunakan aturan statistika, kaidah pencacahan, dan sifat-sifat peluang dalam
pemecahan masalah.

Kompetensi Dasar : 1.1 Membaca data dalam bentuk tabel dan diagram batang, garis, lingkaran, dan dan
ogive.
1.2 Menyajikan data dalam bentuk tabel dan diagram batang, garis, lingkaran, ogive,
serta penafsirannya.
1.3 Menghitung ukuran pemusatan, ukuran letak, dan ukuran penyebaran data, serta
penafsirannya.

Indikator Pencapaian Kompetensi


• Mengamati proses pencarian data.
• Mengamati dan membaca data.
• Menyajikan data.
• Melakukan proses menentukan ukuran pemusatan data.
• Melakukan proses menentukan ukuran letak data.
• Melakukan proses menentukan ukuran penyebaran data.

Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu:
1. menjelaskan cara mencari suatu data;
2. menjelaskan dan menafsirkan data yang disajikan;
3. menyajikan data dalam bentuk diagram batang, diagram garis, dan diagram lingkaran;
4. menentukan nilai rata-rata (mean) suatu data;
5. menentukan nilai median suatu data;
6. menentukan nilai modus suatu data;
7. menentukan kuartil suatu data;
8. menentukan desil suatu data;
9. menentukan persentil suatu data;
10. menentukan simpangan baku suatu data;serta
11. menentukan varian suatu data.

Nilai pendidikan karakter yang ditanamkan kepada siswa: Kritis dan Cermat

Materi Pembelajaran
Statistika

Metode Pembelajaran
1. Model Pembelajaran
a. Cooperative Learning (CL)
b. Direct Instruction (DI)
2. Metode
a. Tanya jawab
b. Diskusi
c. Tugas

18 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


Langkah-Langkah Kegiatan
Pertemuan Pertama
1. Kegiatan Pendahuluan (5 menit)
a. Motivasi
Menyajikan beberapa data dalam bentuk gambar/diagram, kemudian siswa disuruh membaca dan
memberikan deskripsi diagram tersebut.
b. Prasyarat Pengetahuan
Siswa mengetahui tentang data dan cara membaca data.
2. Kegiatan Inti (75 menit)
a. Eksplorasi
• Guru menjelaskan tentang arti data dan jenis-jenis data.
• Guru menjelaskan tentang statistik dan statistika.
• Guru menjelaskan sampel dan populasi.
• Guru menjelaskan tentang cara mengumpulkan data.
• Guru dan siswa melakukan cara menyajikan data tunggal dalam bentuk diagram batang, diagram
garis, dan diagram lingkaran.
• Guru memberikan penafsiran suatu data tunggal yang telah disajikan.
b. Elaborasi
Guru dan siswa membuat data dalam bentuk diagram dari data yang berbentuk tabel kemudian
menafsirkannya.
c. Konfirmasi
Guru menanyakan tentang hasil yang dibuat siswa dalam membuat diagram.
3. Kegiatan Penutup (10 menit)
Guru menyuruh siswa untuk mengerjakan soal-soal latihan.

Pertemuan Kedua
1. Kegiatan Pendahuluan (5 menit)
a. Motivasi
Guru memberikan permasalahan baru tentang data kumulatif dari suatu data berkelompok.
b. Prasyarat Pengetahuan
Siswa memahami cara membaca data dan menyajikan data dalam bentuk ogive.
2. Kegiatan Inti (75 menit)
a. Eksplorasi
• Guru menjelaskan tentang tabel distribusi frekuensi data berkelompok.
• Guru menjelaskan tentang histogram dan poligon frekuensi.
• Guru menjelaskan tentang penyajian data.
b. Elaborasi
Guru bersama siswa mendemonstrasikan cara membuat penyajian data dalam bentuk histogram, poligon
frekuensi, dan ogive. Guru menyuruh siswa mengerjakan soal-soal latihan.
c. Konfirmasi
Guru menanyakan hasil yang diperoleh siswa dari menggambar diagram-diagram tersebut.
3. Kegiatan Penutup (5 menit)
• Guru meminta siswa untuk membuat penyajian data dalam bentuk histogram, poligon frekuensi, dan ogive.
• Guru menyuruh siswa mengerjakan soal-soal latihan.

Pertemuan Ketiga
1. Kegiatan Pendahuluan (5 menit)
a. Motivasi
Guru menjelaskan tentang manfaat mempelajari ukuran pemusatan data (mean, median, modus) dalam
suatu penelitian.

Matematika Kelas XI Program IPA 19


b. Prasyarat Pengetahuan
Siswa mengetahui tentang data tunggal dan data berkelompok.
2. Kegiatan Inti (75 menit)
a. Eksplorasi
• Guru menjelaskan tentang rata-rata (rataan) data tunggal.
• Guru menjelaskan tentang median data tunggal.
• Guru menjelaskan tentang modus data tunggal.
• Guru mendemonstrasikan cara menentukan rata-rata, median, dan modus suatu data tunggal.
b. Elaborasi
Guru bersama-sama siswa melakukan penghitungan dan menentukan mean, median, dan modus dari
suatu data tunggal.
c. Konfirmasi
Guru menanyakan tentang hasil penghitungan yang telah dilakukan.
3. Kegiatan Penutup (10 menit)
Guru menyuruh siswa untuk mengerjakan soal-soal latihan sebagai evaluasi belajar.

Pertemuan Keempat
1. Kegiatan Pendahuluan (5 menit)
a. Motivasi
Guru memberikan manfaat dari mempelajari suatu data, terutama mean, median, dan modus pada data
berkelompok.
b. Prasyarat Pengetahuan
Siswa mengetahui tentang mean, median, dan modus suatu data tunggal.
2. Kegiatan Inti (75 menit)
a. Eksplorasi
• Guru menjelaskan tentang rata-rata (mean) dari data berkelompok.
• Guru menjelaskan tentang median dari data berkelompok.
• Guru menjelaskan tentang modus dari data berkelompok.
• Guru mendemonstrasikan cara menentukan rata-rata, median, dan modus pada data berkelompok.
b. Elaborasi
Guru bersama-sama siswa melakukan cara menghitung rata-rata, median, dan modus pada suatu data
berkelompok.
c. Konfirmasi
Guru mengevaluasi hasil pembelajaran siswa dengan memberikan soal-soal latihan untuk dikerjakan
siswa.
3. Kegiatan Penutup (10 menit)
Guru mengevaluasi hasil pembelajaran siswa dengan memberikan soal-soal latihan untuk dikerjakan siswa.

Pertemuan Kelima
1. Kegiatan Pendahuluan (5 menit)
a. Motivasi
Guru memberikan contoh fakta/kejadian tentang pemanfaatan suatu ilmu statistik terutama ukuran letak.
b. Prasyarat Pengetahuan
Siswa mengetahui tentang urutan data dan cara mengurutkan data.
2. Kegiatan Inti (75 menit)
a. Eksplorasi
• Guru menjelaskan tentang arti ukuran letak suatu data.
• Guru menjelaskan tentang kuartil suatu data tunggal.
• Guru menjelaskan tentang kuartil suatu data berkelompok.
• Guru menjelaskan tentang desil suatu data tunggal dan data berkelompok.

20 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


• Guru menjelaskan tentang persentil suatu data tunggal dan data berkelompok.
• Guru mendemonstrasikan cara menghitung dan menentukan kuartil, desil, dan persentil.
b. Elaborasi
Guru bersama-sama siswa menghitung nilai kuartil, desil, atau persentil secara tertuntun.
c. Konfirmasi
Guru menanyakan tentang kepemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan.
3. Kegiatan Penutup (10 menit)
Guru mengevaluasi hasil pembelajaran siswa dengan memberikan soal-soal latihan.

Pertemuan Keenam
1. Kegiatan Pendahuluan (5 menit)
a. Motivasi
Guru menjelaskan tentang ukuran penyebaran suatu data dan manfaat ukuran penyebaran data dalam
penelitian.
b. Prasyarat Pengetahuan
Siswa mengetahui tentang kuartil dan rata-rata.
2. Kegiatan Inti (75 menit)
a. Eksplorasi
• Guru menjelaskan tentang jangkauan pada data tunggal.
• Guru menjelaskan tentang jangkauan antarkuartil dan simpangan kuartil pada data tunggal.
• Guru menjelaskan tentang langkah, pagar dalam, dan pagar luar pada data tunggal.
• Guru menjelaskan tentang simpangan rata-rata pada data tunggal dan data berkelompok.
• Guru menjelaskan tentang ragam pada data tunggal dan data berkelompok.
• Guru menjelaskan tentang simpangan baku pada data tunggal dan data berkelompok.
• Guru mendemonstrasikan cara menentukan nilai-nilai ukuran penyebaran pada data tunggal maupun
data berkelompok.
b. Elaborasi
Guru bersama-sama siswa menghitung nilai-nilai ukuran penyebaran suatu data berbentuk diagram
secara tertuntun.
c. Konfirmasi
Guru mendiskusikan hasil yang diperoleh dari kegiatan tersebut.
3. Kegiatan Penutup (10 menit)
Guru mengevaluasi hasil pembelajaran dengan memberikan soal-soal latihan untuk dikerjakan siswa.

Alat Sumber Belajar


1. Buku PG Matematika Kelas XI Program IPA, Intan Pariwara, 2012
2. Buku PR Kimia Kelas XI Program IPA, Intan Pariwara, 2012
3. BSE Matematika Kelas XI Program IPA, Depdikas, 2009
4. Website-website yang relevan

Penilaian Hasil Belajar


1. Teknik Penilaian dan Bentuk Instrumen
a. Teknik Penilaian
Tes tertulis
b. Bentuk Instrumen
1) Pilihan ganda
2) Uraian

Matematika Kelas XI Program IPA 21


2. Contoh Instrumen
a. Pilihan Ganda
1) Diagram berikut merupakan diagram batang mengenai banyak gol yang dicetak beberapa pemain
sepak bola dalam 20 pertandingan.
Jika jumlah gol yang dicetak 8 pemain tersebut 50, banyak gol
yang dicetak Burhan . . . .
a. 7 d. 10
b. 8 e. 11
c. 9

2) Data berat benda diberikan pada tabel berikut.


Berat (gram) Frekuensi
Rata-rata berat benda . . . gram.
12 4 a. 16,1 d. 16,7
13 2
14 2
b. 16,3 e. 16,9
15 4 c. 16,5
16 2
17 3
18 1
19 8
20 4

b. Uraian
1) Diketahui data panjang ruas-ruas bambu sebagai berikut.
Panjang Ruas (cm) Frekuensi
11–14 12
15–18 16
19–22 11
23–26 15
27–30 20

Buatlah poligon yang menggambarkan data tersebut.


2) Beberapa siswa diminta untuk mengerjakan 1 soal yang sama. Lama
waktu pengerjaan setiap anak disajikan dalam diagram di samping.
a. Tentukan rata-rata lama waktu pengerjaan soal.
b. Tentukan banyak siswa yang membutuhkan waktu kurang dari
rata-rata lama waktu pengerjaan.

________, ______________

Mengetahui,
Kepala SMA ______________ Guru Mata Pelajaran

........................ ........................
___________________________ ___________________________
NIP _______________________ NIP _______________________

22 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Bab II Peluang
Sekolah : ..........
Kelas/Semester : XI/1
Mata Pelajaran : Matematika
Alokasi Waktu : 8 × 45 menit

Standar Kompetensi : 1. Menggunakan aturan statistika, kaidah pencacahan, dan sifat-sifat peluang dalam
pemecahan masalah.
Kompetensi Dasar : 1.4 Menggunakan aturan perkalian permutasi dan kombinasi dalam pemecahan masalah.
1.5 Menentukan ruang sampel suatu percobaan.
1.6 Menentukan peluang suatu kejadian dan penafsirannya.
Indikator Pencapaian Kompetensi
• Menjelaskan dan menggunakan aturan perkalian untuk penghitungan.
• Menjelaskan dan menggunakan aturan permutasi untuk penghitungan.
• Menjelaskan dan menggunakan aturan kombinasi untuk penghitungan.
• Menentukan ruang sampel dan titik sampel suatu kejadian.
• Menentukan peluang suatu kejadian.
• Menentukan frekuensi harapan suatu kejadian.
• Menentukan peluang kejadian majemuk.
Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu:
1. menentukan banyak cara kemungkinan menggunakan aturan perkalian;
2. menentukan banyak cara kemungkinan menggunakan aturan permutasi;
3. menentukan banyak cara kemungkinan menggunakan aturan kombinasi;
4. menentukan ruang sampel dan titik sampel suatu percobaan;
5. menentukan peluang suatu kejadian;
6. menentukan kisaran nilai peluang;
7. menentukan frekuensi harapan;
8. menentukan peluang gabungan dua kejadian saling asing; serta
9. menentukan peluang gabungan dua kejadian saling bebas.
Nilai pendidikan karakter yang ditanamkan kepada siswa: Rasa Ingin Tahu
Materi Pembelajaran
Peluang
Metode Pembelajaran
1. Model Pembelajaran
a. Cooperative Learning (CL)
b. Direct Instruction (DI)
2. Metode
a. Tanya jawab
b. Diskusi
Langkah-Langkah Kegiatan
Pertemuan Pertama
1. Kegiatan Pendahuluan (5 menit)
a. Motivasi
Guru memberikan contoh permasalahan kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan aturan perkalian,
permutasi, dan kombinasi.
b. Prasyarat Pengetahuan
Siswa mengetahui dan menguasai konsep faktorial.

Matematika Kelas XI Program IPA 23


2. Kegiatan Inti (80 menit)
a. Eksplorasi
• Guru menjelaskan tentang konsep aturan perkalian.
• Guru menjelaskan tentang konsep faktorial.
• Guru menjelaskan tentang aturan permutasi dan memberikan contoh-contohnya.
• Guru menjelaskan tentang aturan kombinasi dan memberikan contoh-contohnya.
• Guru melakukan penghitungan yang berkaitan dengan permutasi dan kombinasi.
b. Elaborasi
Guru bersama-sama siswa menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan aturan
perkalian, permutasi, dan kombinasi. Kejadian ini dilakukan secara tertuntun.
c. Konfirmasi
Guru menanyakan kepada siswa tentang hasil kegiatan yang telah dilakukan tersebut.
3. Kegiatan Penutup (5 menit)
Guru mengevaluasi hasil pembelajaran siswa dengan memberikan latihan soal untuk dikerjakan siswa.
Pertemuan Kedua
1. Kegiatan Pendahuluan (5 menit)
a. Motivasi
Guru memberikan beberapa contoh kejadian, kemudian siswa ditunjuk untuk menentukan titik sampul
dan ruang sampul.
b. Prasyarat Pengetahuan
Siswa mengetahui titik sampel dan ruang sampel.
2. Kegiatan Inti (80 menit)
a. Eksplorasi
• Guru menjelaskan tentang percobaan statistika.
• Guru menjelaskan tentang pengertian ruang sampel.
• Guru menjelaskan tentang pengertian titik sampel.
• Guru melakukan penghitungan terhadap titik sampel suatu kejadian.
• Guru menentukan anggota himpunan suatu kejadian.
b. Elaborasi
Guru bersama-sama siswa menyebutkan titik sampel dari suatu kejadian.
c. Konfirmasi
Guru menanyakan tentang hasil yang diperoleh dalam kegiatan tersebut.
3. Kegiatan Penutup (5 menit)
Guru mengevaluasi tentang hasil pembelajaran siswa dengan memberikan soal-soal latihan.
Pertemuan Ketiga
1. Kegiatan Pendahuluan (5 menit)
a. Motivasi
Guru menjelaskan tentang gambaran peluang dalam kehidupan sehari-hari dan menyebutkan manfaat
mempelajari peluang.
b. Prasyarat Pengetahuan
Siswa mengetahui titik sampel dan ruang sampel suatu kejadian.
2. Kegiatan Inti (80 menit)
a. Eksplorasi
• Guru menjelaskan tentang kejadian dalam suatu percobaan.
• Guru menjelaskan tentang peluang kejadian.
• Guru menjelaskan tentang kisaran nilai peluang dan memberikan contoh-contohnya.
• Guru menjelaskan tentang hubungan frekuensi harapan dan peluang.
• Guru melakukan penghitungan cara menentukan nilai peluang dan frekuensi harapan.

24 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


b. Elaborasi
Guru bersama-sama siswa menyelesaikan masalah untuk menentukan nilai peluang.
c. Konfirmasi
Guru menanyakan kepada siswa tentang kepemahamannya dalam menentukan nilai peluang suatu
kejadian.
3. Kegiatan Penutup (5 menit)
Guru menyuruh siswa untuk mengerjakan soal-soal latihan.
Pertemuan Keempat
1. Kegiatan Pendahuluan (5 menit)
a. Motivasi
Guru memberikan gambaran-gambaran atau contoh-contoh kejadian yang berkaitan dengan kejadian
majemuk. Kemudian guru memberi pertanyaan kepada siswa tentang cara menentukan peluang
kejadiannya.
b. Prasyarat Pengetahuan
Siswa mengetahui tentang peluang kejadian tunggal.
2. Kegiatan Inti (80 menit)
a. Eksplorasi
• Guru menjelaskan tentang peluang gabungan dua kejadian.
• Guru menjelaskan tentang peluang gabungan dua kejadian saling asing dan menjelaskan syarat-
syaratnya.
• Guru menjelaskan tentang peluang gabungan dua kejadian saling bebas dan menjelaskan syarat-
syaratnya.
• Guru menjelaskan tentang peluang gabungan dua kejadian bersyarat.
• Guru melakukan penghitungan nilai peluang dua kejadian majemuk di berbagai situasi.
b. Elaborasi
Guru bersama-sama siswa melakukan penghitungan nilai peluang kejadian majemuk secara tertuntun.
c. Konfirmasi
Guru menanyakan kepada siswa tentang hasil kegiatan tersebut.
3. Kegiatan Penutup (5 menit)
Guru mengevaluasi hasil pembelajaran siswa dengan menyuruh siswa untuk mengerjakan soal-soal latihan.
Guru bisa memberi tugas kepada siswa.

Alat Sumber Belajar


1. Buku PG Matematika Kelas XI Program IPA, Intan Pariwara, 2012
2. Buku PR Kimia Kelas XI Program IPA, Intan Pariwara, 2012
3. BSE Matematika Kelas XI Program IPA, Depdikas, 2009
4. Website-website yang relevan

Penilaian Hasil Belajar


1. Teknik Penilaian dan Bentuk Instrumen
a. Teknik Penilaian
Tes tertulis
b. Bentuk Instrumen
1) Pilihan ganda
2) Uraian
2. Contoh Instrumen
a. Pilihan Ganda
1) Dua orang perawat akan memeriksa pasien yang berada di 6 ruang berbeda. Banyak pasangan
perawat dengan pasien yang diperiksa adalah . . . .
a. 8 d. 30
b. 12 e. 36
c. 24

Matematika Kelas XI Program IPA 25


2) Banyak susunan angka yang dapat dibentuk dari angka 3, 2, 3, 3, 5, 1, 2, dan 1 adalah . . . .
a. 1.860 d. 1.680
b. 1.840 e. 1.470
c. 1.780
3) Sebuah dadu dilempar tiga kali. Banyaknya hasil yang mungkin terjadi pada percobaan ini ada . . . .
a. 18 d. 144
b. 36 e. 216
c. 72
4) Dua buah dadu dilempar bersama-sama sekali. Peluang muncul mata dadu yang hasil kalinya 6
adalah . . . .
 
a. 
d. 

 
b. 
e. 


c. 
b. Uraian
1) Tentukan nilai n dari setiap persamaan berikut.
a. 2 · 2n + 1C2 = 3! · nP2
b. n · 6P2 = nP3
  
c. = 
  + 

2) Dalam sebuah pertemuan internasional, 11 orang peserta terlibat dalam diskusi. 3 orang peserta
berasal dari Amerika, 2 orang peserta berasal dari Irlandia, 4 orang peserta berasal dari Korea, dan
2 orang peserta berasal dari Filipina. Berapa banyak cara mengatur mereka duduk melingkar sehingga
peserta berasal dari negara yang sama duduk berdekatan?
3) Dalam sebuah kotak terdapat 7 bendera hijau, 4 bendera kuning, dan 6 bendera merah. Diambil
secara acak 3 bendera secara bersamaan sebanyak 680 kali. Tentukan frekuensi harapan terambilnya:
a. ketiganya bendera kuning;
b. 1 bendera hijau dan 2 bendera merah; dan
c. semua bendera berwarna berbeda.
4) Dari 32 siswa terdapat 22 siswa gemar voli, 17 siswa gemar tenis, dan 7 siswa gemar keduanya. Jika
tiga siswa dipilih secara acak, tentukan peluang terpilih 2 siswa hanya gemar tenis.

________, ______________

Mengetahui,
Kepala SMA ______________ Guru Mata Pelajaran

........................ ........................
___________________________ ___________________________
NIP _______________________ NIP _______________________

26 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


Bab I Statistika 6. Jawaban: b
Besar sudut pusat juring buku seri keterampilan = x°.
x° = 360° – (50° + 60° + 30° + 90° + 20°)
= 360° – 250°
= 110°
A. Pilihan Ganda ° °
    
=    
1. Jawaban: c
 ° °
Titik tengah =  × (45 + 50) ⇔ 
=    
  × °
=  × 95 = 47,5 ⇔ Seri Keterampilan = = 165
°
2. Jawaban: d Buku Seri Keterampilan yang tersisa = 165 – 30
Tepi atas = 225 + 0,5 = 135 eksemplar.
= 225,5
7. Jawaban: e
3. Jawaban: d °
Banyak pedagang = ° × 60.000 orang
Besar sudut pusat juring burung beo
= 360° – (80° + 90° + 60° + 30°) 
= 360° – 260° =  × 60.000 orang
= 100° = 12.000 orang
° °
= 8. Jawaban: e


  


Penjualan sepeda motor pada bulan pertama
° ° 290 unit.
⇔ =
 

 Penjualan sepeda motor pada bulan terakhir
335 unit.
⇔ Banyak burung beo = 


° Jumlah penjualan selama 2 bulan tersebut
⇔ = 10 ekor = 290 + 335
Jadi, banyak burung beo 10 ekor. = 625 unit

4. Jawaban: d 9. Jawaban: c
Peningkatan hasil pada periode 2 yaitu: Ogive di atas merupakan ogive positif (kurang dari).
16 – 12 = 4 kuintal Banyak kardus yang beratnya kurang dari 71 kg
Peningkatan hasil pada periode 4 yaitu: adalah 13 buah.
12 – 8 = 4 kuintal 10. Jawaban: c
Peningkatan hasil pada periode 5 yaitu:
Usia (Tahun) Banyak Orang
20 – 12 = 8 kuintal
Jadi, peningkatan hasil ikan terbesar terjadi pada 10–13 18
14–17 10
periode ke-5. 18–21 12
22–25 14
5. Jawaban: b 26–29 13
Misalkan banyak gol Burhan = x.
Jumlah 67
Jumlah gol = 5 + 8 + 9 + 5 + x + 5 + 4 + 6
⇔ 50 = x + 42 Jadi, banyak orang yang berusia kurang dari 30 tahun
⇔ x=8 adalah 67 orang.
Jadi, banyak gol yang dicetak Burhan 8.

Matematika Kelas XI Program IPA 27


B. Uraian 5. Skor fk fi

1. a. Besar sudut juring kolam IV 41–45 2 2


= 360° – (40° + 30° + 60° + 50° + 100°) 46–50 5 5–2=3
51–55 10 10 – 5 = 5
= 360° – 280° 56–60 12 12 – 10 = 2
= 80° 61–65 19 19 – 12 = 7
!D
Persentase = × 100% = 22,22%
D Tabel data distribusi frekuensi:
b. Besar sudut juring kolam IV dan VI Skor fi
= 80° + 100° 41–45 2
= 180° 46–50 3
Misalkan hasil perikanan di kolam IV dan VI = x. 51–55 5
56–60 2
!D 61–65 7
x= × total hasil perikanan
D

⇔ 36 =  × total hasil perikanan
⇔ total hasil perikanan = 36 × 2
= 72 kuintal
Jadi, total hasil perikanan di 6 kolam 72 kuintal. A. Pilihan Ganda
2. a. Banyak burung elang di lokasi 2 1. Jawaban: c
= 358 – (64 + 75 + 78 + 61) 
= 358 – 278 Σ fi · xi = 4 × 12 + 2 × 13 + 2 × 14 + 4 × 15 + 2 × 16
=
= 80 ekor + 3 × 17 + 1 × 18 + 8 × 19 + 4 × 20
b. Misalkan x = burung elang di lokasi 1, 2, dan 3. = 48 + 26 + 28 + 60 + 32 + 51 + 18 + 152
x = 64 + 80 + 75 + 80
= 219 = 495
 
Persentase = ! × 100% = 61,173% Σ fi = 4 + 2 + 2 + 4 + 2 + 3 + 1 + 8 + 4
=
Jadi, persentase banyak burung elang di = 30
lokasi 1, 2, dan 3 adalah 61,173%. 
∑ # ⋅ "
3. a. Penurunan angka inflasi paling tajam terjadi =
" = 
pada Januari 2008. ∑ #
=
b. Angka inflasi tertinggi = 1,99

Angka inflasi terendah = 0,57 =  = 16,5
Selisih = 1,99 – 0,57
Jadi, rata-rata berat benda 16,5 gram.
= 1,42
Jadi, selisih angka inflasi tertinggi dan 2. Jawaban: c
terendah 1,42.  +  +  +  + ! +  + !
" =

4. Frekuensi 
= 
= 17
20
19 Data setelah diurutkan = 10, 12, 14, 15, 18, 22, 28.
18 +
17 Median = data ke-

16
15  +
= data ke-
14 
13 = data ke-4 = 15
12 " + Me = 17 + 15
11 = 32
10
Jadi, nilai " + Me = 32.
3. Jawaban: c
11–14 15–18 19–22 23–26 27–30 Data terurut: 1 1 3 4 5 5 6 7
Panjang Ruas Bambu (cm) ↓
Me

28 Kunci Jawaban dan Pembahasan


+  7. Jawaban: e
Me = 
=  = 4,5
Nilai fi xi fi · xi
Jadi, mediannya 4,5. 40–44 1 42 42
45–49 2 47 94
4. Jawaban: e 50–54 3 52 156
 ×  +  ×  +  ×  +  ×  +  ×  55–59 6 57 342
" = 60–64 7 62 434
 +  +  +  + 
65–69 5 67 335
 + ! +  +  +  70–74 7 72 504
= 75–79 9 77 693



=  = 5,01 cm ∑ 40 2.600
*

Banyak tomat dengan diameter lebih dari 5,01 


= 25 + 10 ∑ #  ⋅ "
'
= 35 buah x–
x = =

= 
= 65
∑ #
Jadi, tomat yang dimasukkan ke dalam kantong =

plasik 35 buah. Jadi, nilai rataan dari data pada tabel adalah 65.
5. Jawaban: c 8. Jawaban: d
Modus data terletak pada kelas interval 21–25 Nilai fi fk
karena frekuensi data pada kelas tersebut paling
10–19 2 2
banyak. 20–29 8 10
d1 = 25 – 22 = 3 30–39 12 22
d2 = 25 – 21 = 4 40–49 7 29
 $  50–59 3 32
Mo = L +   ·p
 $ + $  Jumlah 32
  
= 20,5 +   ·5   + 
+ Me = data ke-  
  
 = data ke-16,5
= 20,5 + ·5

Me terletak pada kelas interval 30–39
6. Jawaban: b   ⋅  − # 
Me = L +  &  ·p
Panjang Tubuh Ikan fi fk  
#&
8 – 10 5 5  
11 – 13 3 8 −    
14 – 16 12 20 = 29,5 +     · 10
17 – 19 6 26  
20 – 22 9 35  − 
23 – 25 7 42 = 29,5 + 
· 10
26 – 28 8 50
Jumlah 50
9. Jawaban: b
Volume (ml) fi fk
+
Me = data ke- 30–32 12 12

33–35 15 27
 +  36–38 18 45
= data ke-
 39–41 8 53
= data ke-25,5 42–44 6 59
45–47 13 72
Median terletak di kelas interval 17–19. 
   − #  Σ 72
L +  #   · p
 & =
Median =
 

&
   + 
Me = data ke-   = data ke-36,5
  −     
= 16,5 +    · 3
Me terletak pada kelas interval 36–38

= 16,5 +  · 3
= 16,5 + 2,5 = 19
Jadi, median dari data tersebut 19 cm.

Matematika Kelas XI Program IPA 29


  ⋅  − #  2. a Median = 218,5 sehingga median terletak di
Me = L +  &  ·p kelas interval 216–219.
 #& 
  n = 3 + 4 + 2 + 1 + m + 7 + 5 = 22 + m
  −    − # &   
= 35,5 +   ·3
 !  Me = L +    
 · p
 #& 
   
= 35,5 +  !  · 3
   
⇔ 218,5 = 215,5 +   / + ; −   ·4
= 35,5 + 1,5 = 37   
 
Jadi, median data tersebut 37.

+   − 
10. Jawaban: c ⇔ 3= ·4

Nilai Frekuensi
⇔ 3m = 44 + 2m – 40
11–20 2 ⇔ m=4
21–30 5
Jadi, nilai m = 4.
31–40 8 Kelas Modus
b. Berat (gram) fi xi fi · xi
41–50 3
51–60 1 200–203 3 201,5 604,5
204–207 4 205,5 822
208–211 2 209,5 419
Modus terletak di kelas interval 31–40.
212–215 1 213,5 213,5
d1 = 8 – 5 = 3 216–219 4 217,5 870
d2 = 8 – 3 = 5 220–223 7 221,5 1.550,5
224–227 5 225,5 1.127,5
 $ 
Mo = L +    · p Σ 26 5.607
 $ + $ 

∑ # ⋅ "
= 30,5 + 
 
· 10
+
=
  " = 
∑ #
= 30,5 + 3,75 =
= 34,25
Jadi, modus dari data pada tabel adalah 34,25. '
= 
B. Uraian = 215,65 gram
 Jadi, rata-rata berat apel 215,65 gram.
1. a. Σ fi = 6 + 12 + 5 + 8 + 11 + 6
= 3. Tinggi Pohon Banyak
= 48 xi fi · xi
(m) Pohon

Σ fi · xi = 6 × 5 + 12 × 6 + 5 × 7 + 8 × 8 30–33 32 31,5 1.008
= 34–37 23 35,5 816,5
+ 11 × 9 + 6 × 10 38–41 25 39,5 987,5
42–45 42 43,5 1.827
= 30 + 72 + 35 + 64 + 99 + 60 46–49 1.567,5
33 47,5
= 360 50–53 36 51,5 1.854
 54–57 26 55,5 1.443
∑ # ⋅ "
" = = Σ 217 9.503,5

∑ #
=

 
= = 7,5 ∑ # ⋅ "
! =
" = 
Jadi, rata-rata lama waktu pengerjaan soal ∑ #
=
setiap anak 7,5 menit.
b. " = 7,5 sehingga banyak siswa yang '<
= 
membutuhkan waktu kurang dari rata-rata
yaitu: = 43,79
y = 6 + 12 + 5 Jadi, rata-rata tinggi pohon 43,79 m.
= 23 orang
Jadi, banyak siswa yang membutuhkan waktu
kurang dari rata-rata 23 orang.

30 Kunci Jawaban dan Pembahasan


4. a. Banyak n = 11
Halaman fi xi fi · xi fk +
Kosong Q1 = data ke- 
6–10 1 8 8 1  + 
11–15 13 104 9
= data ke- 
8
16–20 5 18 90 14 = data ke-3
21–25 10 23 230 24 Data ke-3 yaitu 66.
26–30 8 28 224 32
31–35 8 33 264 40 Jadi, kuartil bawah data tersebut 66.

2. Jawaban: d
Σ 40 920
=
Ukuran Sepatu fi fk
 35 3 3
∑ # ⋅ "
=  36 7 10
" = 
=  = 23 37 10 20
∑ # 38 12 32
=
39 16 48
Jadi, rata-rata banyak halaman kosong adalah 40 20 68
23 lembar. 41 6 74
  + 
b. Me = data ke-   = data ke-20,5 Jumlah 74
  
Me terletak di kelas interval 21–25. n = 74
 − #
  
Me = L +  &  ·p D6 = data ke- (74 + 1)
 #&  
 


  −    = data ke- (75)
= 20,5 +   · 5 = 20,5 + · 5 = 23,5 
   
= data ke-45
Jadi, median data tersebut 23,5.
= 39
5. Nilai fi fk Jadi, desil ke-6 data tersebut 39.
1–10 6 6
3. Jawaban: d
11–20 3 9
21–30 8 17 ++!++ 
4 21
"= 
=  =7
31–40
41–50 2 23

51–60 10 33
∑ /" − ";
61–70 7 40 =
S=
40 
Jumlah
/ − ; + / − ; + /! − ; + / − ; + / − ;
  + 
=
ke-  
Me = data  = data ke-20,5
  
Me terletak di kelas interval 31–40  +  + + + 
=

 
 − # & 
Me = L +    
 · p  
 #&  = ×
   
 
  ⋅  −   = 


= 30,5 +   · 10

 

   Jadi, simpangan bakunya   .
= 30,5 +   −   · 10 = 30,5 +  = 38
  
Jadi, median data tersebut 38. 4. Jawaban: c
Tinggi Badan (cm) fi fk
160–163 6 6
164–167 4 10
168–171 8 18
A. Pilihan Ganda 172–175 6 24
176–179 3 27
1. Jawaban: c 180–183 4 31
Data yang telah diurutkan sebagai berikut. Jumlah 31
60 65 66 68 72 78 80 83 86 88 90

Matematika Kelas XI Program IPA 31



>
 Jangkauan antarkuartil = H
Q1 = data ke-
 H = Q3 – Q1
= data ke-8 = 101,75 – 88,25 = 13,5
Jadi, jangkauan antarkuartil data tersebut 13,5.
Q1 terletak di kelas interval 164–167
   6. Jawaban: d
 − # ? 
Q1 = L1 +   
 ·p Nilai Frekuensi fk
 #?  
 
31–40 5 5
  −   41–50 9 14
  
= 163,5 +   ·4 51–60 15 29
   → Kelas Q3
61–70 10 39
= 163,5 + (7,75 – 6)
71–80 1 40
= 163,5 + 1,75
= 165,25 Jumlah 40

Jadi, kuartil pertama data tersebut 165,25.  ⋅  + 


Q3 = data ke- 
5. Jawaban: d
Nilai fi fk 
= data ke-30 
80–83 5 5
84–87 6 11 Q3 terletak pada kelas interval 61–70
88–91 4 15
92–95 10 25  − # ? 
Q3 = L3 +  #   · p

96–99 8 33
 ? 
100–103 4 37  
104–107 10 47
Jumlah 47   ⋅  −  
= 60,5 +   · 10
  
n = 47  
 >  = 60,5 + 1 = 61,5
Q1 = data ke-
 Jadi, kuartil atas data pada tabel adalah 61,5.
= data ke-12
7. Jawaban: a
Q1 terletak di kelas interval 88–91
Nilai fi fk
  − # 
 ?  1–20 5 5
Q1 = L1 +  #  ·p 21–40 4 9
 ?
 41–60 11 20
  −  61–80 15 35
   81–100 5 40
= 87,5 +   ·4
   Jumlah 40
 < − 
= 87,5 +   ·4 n = 40
  
 + 
= 87,5 + 0,75 = 88,25 Q3 = data ke-

/ > ;  ×  + 
Q3 = data ke- = data ke-
 
= data ke-36 = data ke-30,5
Q3 terletak di kelas interval 100–103 Q3 teletak di kelas interval 61–80.
    − # 
   − # ?   ?  
Q3 = L3 +  #  ·p Q3 = L3 +   ·p
#? 
 ?
  
  −     −  
= 99,5 +   = 60,5 +    · 20

 
·4 

  
 < −   = 60,5 +    · 20
= 99,5 +   ·4
  
= 99,5 + 2,25 = 101,75 = 60,5 + 13,3 = 73,8
Jadi, kuartil atas data tersebut 73,8.

32 Kunci Jawaban dan Pembahasan


8. Jawaban: b 10. Jawaban: a
Nilai fi fk 
P35 = data ke-  (20 + 1)
20–22 6 6
23–25 12 18 = data ke-7,35
26–28 9 27 P35 terletak di kelas interval 31–40
29–31 15 42
32–34 4 46   ⋅  − # 
35–37 3 49   C 
P35 = L + ·p
38–40 6 55  #C 
41–43 4 59  

Jumlah 59   ⋅  −  
= 30,5 +    · (20,5 – 10,5)
!  − 
D8 = data ke- (59 + 1)  

= 30,5 + 0,5 · 10 = 30,5 + 5 = 35,5
! Jadi, persentil ke-35 data tersebut 35,5.
= data ke- (60)

= data ke-48 B. Uraian
D8 terletak di kelas interval 35–37.
1. a. Usia (Tahun) fi xi
  −# 
L +  
@! 
D8 = 10 7 7
 #  · p 11 3 10
 @!

12 2 12
 ! ⋅  −   13 1 13
= 34,5 +    ·3
   14 4 17
15 3 20
 < −   16 1 21
= 34,5 +  


·3
17 2 23
= 34,5 + 1,2 Jumlah 23
= 35,7
+
Q1 = data ke-
9. Jawaban: a 
Banyak Pengunjung fi fk 
= data ke-

1–8 3 3 = data ke-6
9–16 11 14
17–24 15 29 Data ke-6 yaitu 10.
25–32 7 36 Jadi, kuartil bawah data 10.
33–40 1 37 / + ;
41–48 2 39 b. Q3 = data ke-

Jumlah 39 


= data ke-

n = 39 = data ke-18
 Data ke-18 yaitu 15.
D6 = data ke-  (39 + 1)
Jadi, kuartil atas data 15.

= data ke-  × 40 2. a.
Banyak Pengunjung fi fk
= data ke-24
15 8 8
D6 terletak di kelas interval 17–24. 16 5 13
  ⋅  − #  17 3 16
  @   18 6 22
D6 = L +  #@  ·p
19 1 23
 
20 7 30
 < −  
= 16,5 +  


·8 Jumlah 30

 + 
 <  Q3 = data ke-
= 16,5 +    · 8 

= 16,5 + 5,01 
= data ke- 
= 21,51
Jadi, desil ke-6 data tersebut 21,51. = data ke-23 = 19
Jadi, kuartil ketiga data tersebut 19.

Matematika Kelas XI Program IPA 33


+   ⋅  − # 
b. Q1 = data ke-   @ 
 D2 = L +  #@  ·p
  
= data ke-   <! −  
= 13,5 +   
 ·4
= data ke-8 = 15
 = 13,5 + 0,8 × 2
Qd =  (Q3 – Q1) = 13,5 + 1,6
 = 15,1
=  (19 – 15) Jadi, desil kedua data tersebut 15,1 cm.
=2 !
b. D8 = data ke-  (29 + 1)
Jadi, simpangan kuartil data tersebut 2.
= data ke-24
3.
D8 terletak di kelas interval 22–25.
Panjang (cm) fi xi fi · xi xi – xxx fi(xi – xx)2
 ! ⋅  − # 
45–54 2 49,5 99 –32 2.048   @! 
D8 = L + ·p
55–64 2 59,5 119 –22 968  #@! 
 
65–74 3 69,5 208,5 –12 432
75–84 4 79,5 318 –2 16  < −  
85–94 3 89,5 268,5 8 192 = 21,5 +  


·4
95–104 4 99,5 398 18 1.296
105–114 2 109,5 219 28 1.568 = 21,5 + 0,2 = 21,7
 Jadi, desil kedelapan data tersebut 21,7 cm.
∑ 20 1.630 6.520
= 5. a. Nilai fi xi fi · xi

∑ # ⋅ " 10–14 3 12 36
= 15–19 6 17 102
a. " =  20–24 2 22 44
∑ # 25–29 1 27 27
=
30–34 5 32 160
'
= 35–39 3 37 111
 

= 81,5 ∑ 20 480
=

 
∑ # /" − "; ∑ # ⋅ "
= =
S2 =  " = 
∑ # ∑ #
= =

!
' =  = 24
= 
Jadi, rata-rata data 24.
= 326
Jadi, variansi data tersebut 326. b. Nilai fi xi xi –  fi(xi –  )2

b. S =  =  ≈ 18,1 10–14 3 12 –12 432


15–19 6 17 –7 294
Jadi, simpangan baku data tersebut ≈ 18,1. 20–24 2 22 –2 8
25–29 1 27 3 9
4. a.
Tinggi (m) fi fk 30–34 5 32 8 320
35–39 3 37 13 507
6–9 4 4 
10–13 1 5 ∑ 20 1.570
14–17 2 7 =
18–21 16 23 

22–25 4 27 ∑ # /" − ";


=
26–29 2 29 S2 = 

Jumlah 29
∑ #
=

 '
D2 = data ke-  (29 + 1) = 
= 78,5
= data ke-6 Jadi, variansi data tersebut 78,5.
D2 terletak di kelas interval 14–17.

34 Kunci Jawaban dan Pembahasan


4. Jawaban: b
Kenaikan hasil panen tertinggi terjadi pada bulan
ke-5.
A. Pilihan Ganda Kenaikan = 13 – 9
1. Jawaban: e = 4 ton
Besar sudut pusat juring daerah dusun D 5. Jawaban: b
= 360° – (70° + 50° + 80° + 60°) Penurunan terendah yaitu: 2,7% – 0,9% = 1,8%
= 360° – 260° Kenaikan tertinggi yaitu: 3,3 – 0,9% = 2,4%
= 100°
Diperoleh: 6. Jawaban: c
° 
E
$
$ E 
@ Misalkan banyak angkatan kerja di provinsi
=
° F G
E Sumatra Selatan = x
°  23.370.000 = (2,07 + 6,41 + 2,28 + 2,59 + 1,53 +
⇔ =
° " x + 0,89 + 3,85) × 1.000.000
°× ° ⇔ 23,37 = 19,62 + x
⇔ x=
° ⇔ x = 3,75
⇔ x = 180 Jadi, banyak angkatan kerja di Provinsi Sumatra
Jadi, jumlah sapi 180 ekor. Selatan 3,75 atau 3.750.000 orang.

2. Jawaban: a 7. Jawaban: c
Misalkan seluruh alat yang digunakan = y. Jumlah nilai ekspor
Besar sudut pusat juring daerah laptop = 90°. = (2.615 + 11.991,2) + (2.612,5 + 11.802,8)
Pengguna laptop = 25 orang sehingga: + (3.061,9 + 13.304,1) + (x + 12.925,9) +
(4.072,8 + 14.214,6)
°
25 = ° × y ⇔ 80.229,1 = 76.600,8 + x
 ⇔ x = 3.628,3
⇔ 25 =  × y Jadi, nilai ekspor migas pada bulan April 3.628,3
⇔ y = 100 juta dolar Amerika.
Besar sudut pusat juring daerah tablet 8. Jawaban: c
= 360° – (54° + 90° + 162° + 36°) Jarak per Liter Bensin fi fk
= 360° – 342° = 18°
40–45 8 8
!° 46–51 12 20
Banyak pengguna tablet = °
× 100 52–57 20 40
 58–63 11 51
=  × 100 64–69 9 60

= 5 orang Jumlah 60

Banyak sepeda motor yang tidak tergolong irit ada


3. Jawaban: d
40 unit.
Penjualan minyak
= 100% – (39% + 6% + 21% + 14%) 
Persentase =  × 100%
= 100% – 80%
= 20% 
=  × 100%
Minyak = 1.260.000 + beras
⇔ minyak – beras = 1.260.000 = 66,67%
⇔ 20% – 6% = 1.260.000 9. Jawaban: c
⇔ 14% = 1.260.000
Tinggi Tanaman (cm) fi fk

Total penjualan =  × 1.260.000 10–13 3 3
14–17 6 9
= Rp9.000.000,00 18–21 5 14
Penjualan alat tulis = 21% × total penjualan 22–25 7 21
26–29 9 30

=  × 9.000.000 Jumlah 30
= Rp1.890.000,00
Banyak tanaman yang mempunyai tinggi kurang
Jadi, hasil penjualan alat tulis sebanyak
dari 26 cm adalah 21.
Rp1.890.000,00.

Matematika Kelas XI Program IPA 35


 Misalkan rata-rata sumbangan seluruh kelompok
Persentase =  × 100%
= ".
= 70% " + "  + "  + "  + " 
" =
 +  +  +  + 
10. Jawaban: c
' + ' + ' + ' + '
Frekuensi kumulatif kurang dari 164,5 = 65. =  + ! +  +  + 
Frekuensi kumulatif kurang dari 159,5 = 25.
'
Dari grafik terlihat selisih kedua frekuensi kumulatif = = 3.500

ini paling besar, yaitu 65–25 = 40.
Jadi, rata-rata sumbangan seluruh kelompok
Jadi, intervalnya 160–164.
Rp3.500,00.
11. Jawaban: e
14. Jawaban: e
 +  + 
" = Poin fi xi fi · xi

!  5–7 6 6 36
= 
= 242  8–10 5 9 45
11–13 4 12 48
Jadi, rata-rata hasil susu kambing etawa pada 14–16 10 15 150
 17–19 3 18 54
3 periode terakhir 242  liter. 20–22 2 21 42

∑ 30 375
12. Jawaban: b =

Data fi fk 
∑ # ⋅ "
25 20 20 =
26 14 34
" = 
∑ #
27 21 55 =
28 30 85
29 6 91 
=  = 12,5
30 9 100
Jadi, rata-rata poin pemain tersebut 12,5.
Jumlah 100
15. Jawaban: a
$ O + $ O Banyak siswa kelas A = nA = 15
Me =  Banyak siswa kelas B = nB = 10
 +  Banyak siswa kelas C = nC = 25
= = 27
 Rata-rata nilai gabungan = " = 58,6
Jadi, median data tersebut 27. Rata-rata nilai kelas A = " A = 62
Rata-rata nilai kelas C = " C = 60
13. Jawaban: c
W ⋅ " W +  ⋅ " +  ⋅ "
Misalkan " = rata-rata sumbangan kelompok i, "= W +  + 
dengan i = 1, 2, 3, 4, 5
Sumbangan kelompok I = n1 × "  ⋅  +  ⋅ " +  ⋅ 
⇔ 58,6 =  +  + 
⇔ x1 = 6 × 5.000
" +  ⋅ 
= Rp30.000,00 ⇔ 58,6 = 
Sumbangan kelompok II = n2 × "
⇔ 2.930 = " + 2.430
⇔ x2 = 8 × 4.500
⇔ " = 500
= Rp36.000,00
⇔ " B = 50
Sumbangan kelompok III = n3 × "
Jadi, rata-rata nilai kelas B adalah 50.
⇔ x3 = 10 × 3.500
= Rp35.000,00 16. Jawaban: c
Sumbangan kelompok IV= n4 × " Nilai fi fk
⇔ x4 = 11 × 4.000 1–5 4 4
6–10 5 9
= Rp44.000,00 11–15 9 18 → Kelas Me
Sumbangan kelompok V = n5 × " 16–20 7 25
21–25 5 30
⇔ x5 = 15 × 2.000
= Rp30.000,00 Jumlah 30

36 Kunci Jawaban dan Pembahasan


 +  19. Jawaban: e
Me = data ke-
 Skor fi xi fi · xi
= data ke-15,5
2–4 2 3 6
Me terletak di kelas interval 11–15. 5–7 5 6 30
8–10 6 9 54
 
 − # &  11–13 4 12 48
Me = L +    
 ·p
14–16 3 15 45
 #& 
  
∑ 20 183
 ⋅  −  
 =
= 10,5 +    ·5
  
  
∑ ⋅ "
#
 =
= 10,5 +  · 5 " = 
∑ #
= 10,5 + 3,33 =

= 13,83 !
Jadi, mediannya adalah 13,83. =  = 9,15
Jadi, rata-rata skor tersebut 9,15.
17. Jawaban: b
M o terletak di kelas interval 58–63 karena 20. Jawaban: c
frekuensinya paling besar. Mo terletak pada kelas interval 110–119
 $   $ 
Mo = L +  $ +$  · p Mo = L +    · p
    $ + $ 

  −     −  
= 57,5 +   ·6
= 109,5 +   · 10
 / − ; + / − ;   / − ; + / − ; 

   
= 57,5 +   ·6 = 109,5 +  · 10
  + 
! = 109,5 + 6
= 57,5 + ! = 115,5
! Jadi, ukuran berat karung pasir yang terbanyak
Jadi, modus dari data pada tabel adalah 57,5 + ! cm. 115,5 kg.
18. Jawaban: d 21. Jawaban: b
Tinggi (cm) fi xi
Data setelah diurutkan:
2 2 4 5 5 5 6 6 7 7 8
30–34 3 3
35–39 6 9 
>

Q1 = data ke-
40–44 5 14 
45–49 5 19 = data ke-3
50–54 7 26
55–59 4 30 =4
Jumlah 30 /
>
;
Q3 = data ke-


>
 = data ke-9
Median = data ke-
 =7
= data ke-15,5 Jadi, kuartil atas dan kuartil bawah berturut-turut
7 dan 4.
Median terletak di kelas interval 45–49.
  
22. Jawaban: b
 − # & 
Me = L +   
 ·p
Data setelah diurutkan:
 #& 
  5 6 8 8 8 9 10 10
  −   11 12 12 15 16 16 21
= 44,5 +   ·5
  
n = 15
= 44,5 + 1

>

= 45,5 Q1 = data ke-

Jadi, median data tersebut 45,5 cm. = data ke-4
=8

Matematika Kelas XI Program IPA 37


Q3 = data ke-
/
>
; 
 − # ? 
 Q3 = L3 +   #   · p
= data ke-12  ? 
 
= 15   − ! 
= 69,5 +   ·5
  ! 
Simpangan kuartil = (Q3 – Q1)
 

= 69,5 +  !  · 5
= ×7
 = 69,5 + 1,25 = 70,75
= 3,5 Jadi, kuartil atas data tersebut 70,75 kg.
Jadi, simpangan kuartil data tersebut 3,5.
25. Jawaban: c
23. Jawaban: a
Nilai Frekuensi fk
Usia (Tahun) fi xi 40–49 7 7
2–6 2 2 50–59 6 13
7–11 5 7 60–69 10 23
12–16 3 10 70–79 8 31 → Kelas Q3
17–21 4 14 80–89 9 40
22–26 2 16
27–31 1 17 Jumlah 40
32–36 6 23
Jumlah 23  ⋅  + 
Q3 = data ke- 
n = 23 = data ke-30,5

>
 Q3 terletak pada kelas interval 70–79
Q1 = data ke-

  ⋅ − # 
= data ke-6  ? 
Q3 = L3 + ·p
Q1 terletak di kelas interval 7–11.  #? 
 
 
 − # ? 
  ⋅  −  
Q1 = L +    
 ·p  
 #?  = 69,5 +   · 10
  !
 
  −  
= 6,5 +    · 5 
   = 69,5 + ! · 10 = 69,5 + 8,75 = 78,25
 
 < −   Jadi, kuartil atas dari data pada tabel adalah 78,25.
= 6,5 +   ·5
   26. Jawaban: d
= 6,5 + 3,75 Nilai fi fk
= 10,25
15–17 4 4
Jadi, kuartil bawah data tersebut 10,25 tahun. 18–20 3 7
21–23 2 9
24. Jawaban: d 24–26 6 15
Berat Badan (kg) fi fk 27–29 3 18
30–32 2 20
50–54 4 4
10 Jumlah 20
55–59 6
60–64 8 18

65–69 10 28 D3 = data ke-  (20 + 1)
70–74 8 36
75–79 4 40 = data ke-6,3
Jumlah 40 D3 terletak pada kelas interval 18–20
 
⋅  − # 
Kuartil atas = Q3 D3 = L +   @ 

·p
 #@ 
 +   
Q3 = data ke- 
 − 
= 17,5 +   ·3
= data ke-30,5   
Q3 terletak di kelas interval 70–74. = 17,5 + 2
= 19,5
Jadi, desil ke-3 data tersebut 19,5.

38 Kunci Jawaban dan Pembahasan


27. Jawaban: a  
×  − # 
P45 = L + 
 C 
Usia (Tahun) fi fk
#  ·p C 
 
20–23 3 3
24–27 4 7  ! −  
= 26,5 +   ·4
28–31 4 11  ! 
32–35 10 21
36–39 2 23 
40–43 7 30
= 26,5 + = 29,5

Jumlah 30 Jadi, persentil ke-45 data tersebut 29,5.

 30. Jawaban: a
P30 = data ke-  (30 + 1)
Nilai fi fk
= data ke-9,3 10–14 20 20
P30 terletak di kelas interval 28–31. 15–19 17 37
20–24 14 51
  ⋅  − #  25–29 18 69
L + 
 C 
P30 =  · p 30–34 20 89
 #C
  35–39 10 99
  −   Jumlah 99
= 27,5 +    · 4
  
P15 = data ke-  (99 + 1) = data ke-15
= 27,5 + 2 = 29,5
P15 terletak di kelas interval 10–14.
Jadi, persentil ke-30 data tersebut 29,5.
 
⋅  − # C 
28. Jawaban: d P15 = L +    
 · p
 #C
Tinggi (meter) fi xi fi · xi xi – –
x fi(xi – –
x)2  
19–21 9 20 180 –3 81
<! −  
22–24 4 23 92 0 0 = 9,5 +   ·5
25–27 5 26 130 3 45   
28–30 2 29 58 6 72
<!
 = 9,5 + = 9,5 + 3,7125 = 13,2125
∑ 20 460 198 
=


Jadi, persentil ke-15 data tersebut 13,2125.
∑ # ⋅ " 
=
" = 
=  = 23 B. Uraian
∑ #
= 1. a. Frekuensi
 8
∑ # /" − ";
= ! 7
S2 =  = 
= 9,9
∑ # 6
 =
5
Jadi, ragam data tersebut 9,9. 4
3
29. Jawaban: e
2
Nilai fi fk 1
15–18 6 6 Berat (kg)
19–22 4 10 4 5 6 7 8 9 10
23–26 2 12
27–30 8 20 b. xi fi fi · xi
31–34 10 30
35–38 2 32 4 2 8
39–42 8 40 5 6 30
6 4 24
Jumlah 40 7 1 7
8 5 40
 9 4 36
P45 = data ke-  × 41
10 8 80

= data ke-18,45 ∑ 20 225
=
P45 terletak pada kelas interval 27–30

Matematika Kelas XI Program IPA 39



∑ # ⋅ " Ukuran
=
" =  Ukuran sepatu
∑ # sepatu 42–43
= Ukuran
40–41
36° sepatu

=  = 7,5 72° 34–35
48°
Misalkan y = banyak benda yang mempunyai 104° 100°
Ukuran
berat minimal 1 kg lebih dari rata-rata berat. sepatu Ukuran
" = 7,5 ⇒ x + 1 = 8,5 38–39 sepatu
y =4+8 36–37
= 12
Jadi, terdapat 12 benda yang mempunyai berat
minimal 1 kg lebih dari rata-rata berat. b. Ukuran Sepatu fi fk
2. a. Nilai (xi) fi fi · xi 34–35 48 48
36–37 100 148
2 3 6 38–39 104 252
3 4 12 40–41 72 324
4 5 20 42–43 36 360
5 6 30
6 2 12 Jumlah 360

∑ 20 80 
>

=
Me = data ke-

Σ#  ⋅ "  ! Me terletak pada kelas interval 180,5.
xx = =  = 4
Σ#  −# 
Me = L +  
& 
Jadi, rata-rata data tersebut 4. 
·p
 #& 
 

b. Nilai (xi) fi xi – xx fi (xi – xx)2
! − ! 
2 3 –2 12
= 37,5 +   ·2
  
3 4 –1 4
4 5 0 0   
= 37,5 +  
5 6 1 6   
6 2 2 8 = 37,5 + 0,615
 = 38,115
∑ 20 30 Jadi, median data tersebut 38,115.
=


4. a. Tinggi Badan (cm) fi xi fi · xi
∑ # /" − ";

=  150–156 16 153 2.448
Ragam: S2 =  = 
= 1,5
157–163 10 160 1.600
∑ #
 = 164–170 16 167 2.672
171–177 x 174 174x
Jadi, ragam data tersebut 1,5. 178–184 20 181 3.620
3. a. Jumlah orang= 48 + 100 + 104 + 72 + 36 
∑ 62 + x 10.340 + 174x
= 360 =

! 
Ukuran sepatu 34–35 →  × 360° = 48° ∑ # ⋅ "
=
" = 

Ukuran sepatu 36–37 →



× 360° = 100° ∑ #
 =

 ' + "


Ukuran sepatu 38–39 →  × 360° = 104° ⇔ 168,4 =
 + "

Ukuran sepatu 40–41 →  × 360° = 72°


 ⇔ 10.440,8 + 168,4x = 10.340 + 174x
⇔ 100,8 = 5,6x
Ukuran sepatu 42–43 →  × 360° = 36°
 ⇔ x = 18
Jadi, banyak orang bertinggi badan antara 171
dan 177 cm ada 18 orang.

40 Kunci Jawaban dan Pembahasan


b. Misalkan y = banyak orang yang bertinggi  $ 
badan lebih dari 163 cm Mo = L +    · p
 $ + $ 
y = 16 + 18 + 20
= 54 orang   
= 29,5 +   ·5
Jadi, ada 54 orang yang bertinggi badan lebih   +  
dari 163. 
= 29,5 + · 5 = 29,5 + 1,25

5. Nilai fi fk Jadi, modus data tersebut 30,75 cm.
3–6 3 3
7–10 2 5  + 
7. Me = data ke- 
11–14 6 11
15–18 3 14 = data ke-18
19–22 2 16 Me terletak pada kelas interval 65–69
23–26 6 22
27–30 8 30  −# 
  & 
Me = L +  # 
·p
Jumlah 30  &

  
n = 30   −  
= 64,5 +   −   · (69,5 – 64,5)
 
>
  
Me = data ke-  
   

= data ke-15,5 = 64,5 +  · 5 = 64,5 + 2,25 = 66,75
Me terletak pada kelas interval 19–22. Jadi, median data di atas adalah 66,75 cm.

− # & 
Me = L +    
 ·p
!
8. D8 = data ke-  (35 + 1)
 #& 
 
 −   = data ke-28,8
= 18,5 +   ·4
   D8 terletak pada kelas interval 75–79
   ! −# 
= 18,5 +   · 4   
 @!
D8 = L +  #@ !  ·p
= 20,5  
Jadi, median data tersebut 20,5.  
  ⋅  −  
6. a. = 74,5 +   −   ·5
Panjang (cm) fi xi fi · xi  
10–14 6 12 72 
15–19 10 17 170 = 74,5 +  · 5
20–24 5 22 110
25–29 15 27 405 = 74,5 + 3
30–34 20 32 640 = 77,5
35–39 5 37 185 Jadi, desil ke-8 data tersebut 77,5 cm.
40–44 9 42 378
 9. Nilai fi fk
∑ 70 1.960
=
12–16 10 10
 17–21 5 15
∑ # ⋅ " 22–26 8 23
=
" =  27–31 6 29
∑ # 32–36 18 47
=
37–41 10 57
' 42–46 13 70
= 
= 28
Jumlah 70
Jadi, rata-rata data 28 cm.
b. Modus terletak pada kelas interval 30–34 karena
frekuensi pada kelas tersebut paling besar. 
D7 = data ke- (70 + 1)

d1 = 20 – 15 = 5
d2 = 20 – 5 = 15 = data ke-49,7
D7 terletak pada kelas interval 37–41.

Matematika Kelas XI Program IPA 41


  
2. Jawaban: a
×  − # @
D7 = L +    
 ·p
2 · n + 2C4 = 3 · n + 1C2
 #@  / + ;Y  ⋅ / + ;Y
 
⇔ 2 · / +  − ;Y Y = / +  − ;Y Y
 −  
= 36,5 +   ·5 / + ;Y / + ;Y
  
⇔ 2 · / − ;Y Y = / − ;Y Y

= 36,5 +
 / + ; / + ;Y  / + ;Y
= 37,5 ⇔ 2· =
/ − ;Y  ⋅  ⋅  ⋅  / − ; ⋅ / − ;Y  ⋅ 
Jadi, desil ke-7 data tersebut 37,5. / + ; 
⇔ =
 / − ; ⋅ 
10.
Berat (gram) fi fk / + ; 
⇔ =
100–104 8 8  / − ;
105–109 5 13 ⇔ (n + 2)(n – 1) = 18
110–114 3 16 ⇔ n2 + n – 2 – 18 = 0
115–119 10 26
120–124 1 27
⇔ n2 + n – 20 = 0
125–129 6 33 ⇔ (n – 4)(n + 5) = 0
130–134 7 40 ⇔ n – 4 = 0 atau n + 5 = 0
Jumlah 40 ⇔ n = 4 atau n = –5
C
n+2 4 mempunyai syarat n+2≥4⇔n≥2
C
n+1 2 mempunyai syarat n+1≥2⇔n≥1
 Jadi, nilai n yang memenuhi adalah 4.
P30 = data ke-  (41) Hasil dari 2n + 1Pn = 9P4
= data ke-12,3 Y
= Y
P30 terletak di kelas interval 105–109.
 × ! ×  ×  × Y
  ⋅ − #  =
  C  Y
P30 = L +   ·p
 #C  = 3.024
 
 
× − ! 3. Jawaban: b
= 104,5 +    ·5 Banyak pasangan perawat dengan pasien yang
  
 
diperiksa = 2 × 6 = 12.
  − ! 
= 104,5 +   ·5
   4. Jawaban: c
= 104,5 + 4 Angka yang tersedia = 5
= 108,5 Bilangan yang terbentuk kurang dari 4.000, maka
angka I yang dapat dipilih adalah 1 dan 3 (2 cara).
Jadi, persentil ke-30 data tersebut 108,5.
Angka I Angka II Angka III Angka IV

Bab II Peluang 2 5–1=4 4–1=3 3–1=2

Banyak bilangan yang terbentuk = 2 × 4 × 3 × 2


= 48 bilangan.
5. Jawaban: d
A. Pilihan Ganda Masalah ini merupakan permutasi.
1. Jawaban: c Banyak cara mereka masuk ke gua:
Y
Y Y Y  Y ! 5P3 =
/ − ;Y
Y!Y
+ YY
= Y!Y
× 
+ YY
× !
Y
Y ×  Y × ! = Y
= Y!Y
+ Y!Y
 ×  ×  × Y
Y/ + !; =
= Y!Y
Y
= 60 cara
Y ×  Y
= Y!Y = Y!Y

42 Kunci Jawaban dan Pembahasan


6. Jawaban: a Banyak cara pemilihan jenis bibit mangga
Cara 1 menggunakan permutasi. Y
Penyusunan pengurus kelas memperhatikan = 13C6 =
/ − ;Y Y
urutan, sehingga digunakan permutasi.  ×  ×  ×  ×  × ! × Y
Banyak cara memilih 3 pengurus kelas dari = = 1.716
Y ×  ×  ×  ×  ×  × 
30 siswa = 30P3
11. Jawaban: c
Y Banyak cara memilih 3 huruf dari 5 huruf hidup
=
/ − ;Y
ada 5C3.
 ×  × ! × Y
= Banyak cara memilih 3 angka dari 10 angka ada
Y
10C3.
= 24.360. Banyak cara menyusun 3 angka dan 3 huruf yang
Cara 2 menggunakan kaidah pengisian tempat. sudah terpilih ada 6P6 = 6!.
Banyak kata sandi yang dapat disusun
Ketua Wakil ketua Sekretaris = 5C3 × 10C3 × 6!
30 cara 29 cara 28 cara
12. Jawaban: a
Ketua dapat dipilih dengan 30 cara. Kamar 1 Kamar 2 Kamar 3
Wakil ketua dapat dipilih dengan 29 cara.
Sekretaris dapat dipilih dengan 28 cara.
Banyak cara memilih 3 pengurus = 30 × 29 × 28 8C2 cara 6C3 cara 3C3 cara
= 24.360.
Banyak cara penempatan peserta wisata
7. Jawaban: d = 8C2 × 6C3 × 3C3 = 28 × 20 x 1 = 560 cara
Banyak angka 3 = 3
Banyak angka 2 = 2 13. Jawaban: d
Banyak angka 1 = 2 Banyak cara menyusun ketiga merek motor = 3!
Banyak angka seluruhnya = 8 Banyak cara menyusun motor Honda = 4!
Masalah ini dapat diselesaikan dengan permutasi Banyak cara menyusun motor Yamaha = 3!
dengan unsur yang sama. Banyak cara menyusun motor Suzuki = 2!
Banyak susunan angka yang dapat dibentuk Banyak penyusunan barisan dengan setiap merek
!Y
tidak boleh terpisah = 3! 4! 3! 2! = 1.728
= Y Y Y
14. Jawaban: a
= ! ×  ×  ×  ×  × Y = 1.680 cara Resa selalu ada di salah satu ujung sehingga ada
Y ×  ×  2 cara. Sisanya ada 4 anak yang dapat diatur
8. Jawaban: a dengan 4P4 cara. Sehingga banyak urutannya
Ketua, wakil ketua, dan dua sekretaris dipandang = 2 × 4P4
sebagai 1 unsur sehingga permasalahan menjadi = 2 × 4!
permutasi siklis dari 6 unsur. =2×4×3×2×1
Banyak susunan duduk 2 sekretaris = 2P2 = 2! = 48 urutan
Banyak susunan duduk ketua dan wakil ketua 15. Jawaban: d
= 2P2 = 2! Banyak huruf konsonan yang berbeda yang dapat
Banyak susunan duduk dari kesembilan orang Y  ⋅  ⋅ Y
tersebut = (6 – 1)! 2P2 · 2P2 = 5! 2! 2! = 480. dipilih: 5C3 = Y Y = = 10 cara
 ⋅ Y
9. Jawaban: d Banyak huruf vokal yang berbeda yang dapat
Segitiga dapat dibentuk dengan menghubungkan Y  ⋅ Y
dipilih: 3C2 = Y Y = = 3 cara
3 titik yang tidak segaris.  ⋅ Y
Banyak segitiga yang dapat dibentuk dari 7 titik Banyak 5 huruf yang berbeda yang dapat disusun
= 7C3 = 35 buah. = 5P5
= 5!
10. Jawaban: d
= 120 cara
Banyak cara memilih jenis bibit mangga tidak
Banyak 5 huruf berbeda dengan 3 huruf konsonan,
memperhatikan urutan sehingga digunakan
2 huruf vokal yang terbentuk
kombinasi. Dua jenis bibit sudah pasti terpilih,
= 5C3 × 3C2 × 5P5
sehingga permasalahan menjadi memilih (8 – 2)
= 10 × 3 × 120
bibit dari (15 – 2).
= 3.600 cara

Matematika Kelas XI Program IPA 43


B. Uraian 3. Orang-orang dari 4 negara duduk secara melingkar
1. a. 2 · 2n + 1C2 = 3! · nP2 dengan (4 – 1)! = 3! = 6 cara.
 ⋅ / + ;Y YY 3 orang dari Amerika dapat duduk dengan 3! cara.
⇔ Y/ + − ;Y
= / − ;Y 2 orang dari Irlandia dapat duduk dengan 2! cara.
/ + ;/ + − ;/ + − ;Y / − ;/ − ;Y 4 orang dari Korea dapat duduk dengan 4! cara.
⇔ / + − ;Y
= / − ;Y 2 orang dari Filipina dapat duduk dengan 2! cara.
⇔ (2n + 1) · 2n = 6n(n –1) Jadi, seluruhnya = 3! 3! 2! 4! 2! = 3.456 cara.
⇔ 2n + 1 = 3n – 3 4. Buku novel yang dapat dipilih:
⇔ n=4
Jadi, nilai n = 4. Y  ×  × Y
7P2 = Y = Y
= 42 cara
b. n · 6P2 = nP3
Buku komik yang dapat dipilih:
 ⋅ Y Y
⇔ / − ;Y
= / − ;Y Y  × Y
/ − ;/ − ;/ − ;Y 4P1 = Y = Y = 4 cara
⇔ 30n = / − ;Y Dari 3 buku yang diambil, komik selalu di tengah
⇔ 30 = (n – 1)(n – 2) sehingga susunan buku ada 2 cara.
⇔ n2 – 3n + 2 = 30 Banyak cara menyusun buku
⇔ n2 – 3n– 28 = 0 = 7P2 × 4P1 × 2
⇔ (n – 7)(n + 4) = 0 = 42 × 4 × 2 = 336 cara
⇔ n – 7= 0 atau n + 4 = 0
5. Banyak cara Hani menukar 1 makanan dengan
⇔ n = 7 atau n = –4
Tiana
nP3 mempunyai syarat n ≥ 3. = 3C1 × 4C1
Jadi, nilai n yang memenuhi 7.
Y Y
   = Y Y × Y Y
c. = 
  +   × Y  × Y
⇔ 10 · 9Cn = 3 · 10Cn + 1 = Y ×  × Y × 

 ⋅ Y  ⋅ Y
= 3 × 4 = 12 cara
⇔ Y/ − ;Y
= / + ;Y/ −  − ;Y Banyak cara Hani menukar 2 makanan dengan
Tiana
Y  ⋅ Y = 3C2 × 4C2
⇔ = / + ;Y/ − ;Y
Y/ − ;Y
Y Y
⇔ n+1=3 = Y Y × Y Y
⇔ n=2
Jadi, nilai n = 2.  × Y  ×  × Y
=  × Y × Y × 

2. a. (2x + 3y)7 = ∑   /";− /; = 3 × 6 = 18 cara
= Banyak cara Hani menukar 3 makanan dengan
x4y3 merupakan suku keempat dan r = 3 Tiana
Suku keempat = 7C3(2x)7 – 3(3y)3 = 3C3 × 4C3
= 7C3(2x)4(3y)3 Y Y
= Y ×  ⋅ Y
= 7C3 × 24 × 33 × x4y3
= 1 × 4 = 4 cara
= 35 × 16 × 27 × x4y3
Jadi, banyak cara seluruhnya = 12 + 18 + 4
= 15.120x4y3 = 34 cara.
Jadi, koefisien x4y3 adalah 15.120.

b. (x – 2y)7 = ∑   "− /−;
=
x4y3 merupakan suku keempat dan r = 3 A. Pilihan Ganda
Suku keempat = 7C3 x7 – 3(–2y)3 1. Jawaban: e
= 7C3 x4(–2)3y3 Banyaknya hasil yang mungkin:
= 7C3 × (–2)3 × x4y3 lemparan 1 lemparan 2 lemparan 3

= 35 × (–8) × x4y3 6 cara 6 cara 6 cara


= –280x4y3
Jadi, hasil yang mungkin ada 63 = 216.
Jadi, koefisien x4y3 adalah –280.

44 Kunci Jawaban dan Pembahasan


2. Jawaban: e Untuk menyusun angka kurang dari 500, angka I
Frekuensi muncul gambar = 30 – 21 = 9. yang dapat dipilih 1, 2, dan 4.

• Untuk angka I adalah 1 = 1 cara. Angka ke-3
Frekuensi relatif muncul gambar =  = 0,3. dapat dipilih 2, 4, 6, 8, = 4 cara

3. Jawaban: e Angka I Angka II Angka III


Kejadian 2 buah dadu ⇒ n(S) = 36 1 cara 6 – 2 = 4 cara 4 cara
A = kejadian muncul mata dadu yang hasil kalinya 6
A = {(1, 6), (2, 3), (3, 2), (6, 1)} Banyak cara = 1 × 4 × 4 = 16 cara.
n(A) = 6 • Untuk angka II adalah 2 dan 4 = 2 cara.
/W;   Angka III dapat dipilih 2, 4, 6, 8, = 4 cara
P(A) = /; =  =  (dikurangi 1 karena telah dipakai di angka I).
4. Jawaban: b Jadi, ada 3 cara.
A = kejadian terambil 1 ikan mas dari 12 ikan mas Angka I Angka II Angka III
n(A) = 12C1 = 12
2 4 cara 3
S = kejadian terambil 1 ikan dari jumlah ikan
n(S) = 60C1 = 60 Banyak cara = 2 × 4 × 3 = 24 cara.
/W;  
P(A) = /;
= = Jadi, banyak cara seluruhnya = 16 + 24 = 40 cara.
 
n(A) = 40
Jadi, peluang terambil ikan mas dalam satu kali
/W;  
 P(A) = /; =  = 
pemancingan adalah  .
8. Jawaban: e
5. Jawaban: a
S = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10}
A = kejadian terambil dua kartu king
n(S) = 10
n(A) = 4C2 = 6
A = kejadian muncul bilangan komposit
S = kejadian terambil dua kartu dari 52 kartu = {4, 6, 8, 9, 10}
n(S) = 52C2 = 1.326 n(A) = 5
/W;   B = kejadian muncul bilangan ganjil
P(A) = /; = ' = 
= {1, 3, 5, 7, 9}
n(B) = 5
Jadi, peluang terambil dua kartu king  .
 A∩B=9
6. Jawaban: a n(A ∩ B) = 1
Jika buku sejenis diatur secara berdampingan P(A ∪ B) = P(A) + P(B) – P(A ∩ B)
/W; /; /W ∩ ;
maka kamus diatur dalam 4P4 cara dan ensiklopedi = /; + /; – /;
diatur dalam 2P2 cara.
  
Banyak cara mengatur 2 kelompok buku = 2P2. =  +  – 
Banyak cara mengatur 6 buku = 6P6.

Peluang buku-buku yang sejenis ditempatkan = 
 C ⋅ C ⋅ C
secara berdampingan = 9. Jawaban: d
 C

 ⋅  ⋅   S = {GGG, GGA, GAG, AGG, AGA, GAA, AAG,


= 
=  AAA}
n(S) = 8
7. Jawaban: a Misal A = kejadian muncul sisi yang sama
S = kejadian terbentuknya 3 angka dari 6 angka = {GGG, AAA}
n(S) = 6P3 = 6 n(A) = 2
n(S) = 6P3 /W;  
Y
P(A) = /; = ! = 
= Y
= 120 10. Jawaban: b
A = kejadian terbentuknya angka genap kurang Jumlah siswa seluruhnya = 11 orang.
dari 500 Dipilih 3 siswa untuk lomba cerdas cermat
sehingga:

Matematika Kelas XI Program IPA 45


n(S) = 11C3 13. Jawaban: d
Y n(S) = 36
= !Y Y A = kejadian muncul jumlah kedua mata dadu
merupakan bilangan prima
 ×  ×  × !Y A = {(1, 1), (1, 2), (1, 4), (1, 6), (2, 1), (2, 3), (2, 5),
= !Y ×  ×  × 
(3, 2), (3, 4), (4, 1), (4, 3), (5, 2), (5, 6), (6, 5)}
= 1.320
n(A) = 14
A = kejadian terpilih 1 siswa laki-laki dan 2 siswa
perempuan /W;  
P(A) = /; =  = !
n(A) = 5C1 × 6C2
Fh(A) = P(A) × n
Y Y
= Y  × Y Y 
= ! × 80
 × Y  ×  × Y
= Y ×  × = 35 kali
Y × 
= 75 14. Jawaban: c
/W;
Bibit yang hidup = 75 – 4 = 71
 
P(A) = /; = ' =  A = kejadian bibit yang disemai hidup

11. Jawaban: c P(A) = 
Dua angka berjumlah genap jika terdiri atas angka 
Fh(A) = n × P(A) = 4.500 ×  = 4.260
ganjil-ganjil atau genap-genap.
Banyak angka berjumlah genap Jadi, ada 4.260 bibit yang diharapkan hidup.
= banyak angka ganjil-ganjil + banyak angka 15. Jawaban: a
genap-genap
• Banyak orang yang membaca koran X:
= 5C2 + 4C2
n(X) = 35% × 40 = 14
= 10 + 6
• Banyak orang yang membaca koran Y:
= 16
n(Y) = 60% × 40 = 24
Diperoleh n(S) = 16
• Banyak orang yang membaca koran X dan Y:
A = kejadian terpilih kedua angka ganjil
n(X ∩ Y) = 20% × 40 = 8
n(A) = 5C2 = 10
Banyak orang yang membaca koran X atau Y:
/W;
P(A) = /; n(X ∪ Y) = n(X) + n(Y) – n(X ∩ Y)
= 14 + 24 – 8
 = 30
= 
Banyak orang yang diperkirakan membaca
 koran X atau Y:
= !
/` ∪ q;  
Jadi, peluang kedua angka bilangan ganjil ! .
 P(X ∪ Y) = /;
=  = 

12. Jawaban: a B. Uraian


S = kejadian terpilih 3 lampu dari 15 lampu
1. Tabel berikut ini menunjukkan ruang sampel untuk
Y  ×  ×  × Y
n(S) = 15C3 = Y Y = Y ×  ×  ×  = 455 kejadian pelemparan sebuah dadu dan sekeping
uang logam.
Bola lampu yang tidak rusak = 15 – 4 = 11 buah Dadu
A = kejadian terpilih 3 lampu yang tidak rusak
1 2 3 4 5 6
Mata Uang

Y  ×  ×  × !Y
n(A) = 11C3 = !Y Y = !Y ×  ×  ×  = 165 A (A, 1) (A, 2) (A, 3) (A, 4) (A, 5) (A, 6)
/W;  G (G, 1) (G, 2) (G, 3) (G, 4) (G, 5) (G, 6)
P(A) = /; = 
Kejadian terambil paling sedikit satu bola lampu n(S) = 12
rusak = A′ a. A = kejadian muncul mata dadu kelipatan 3
Frekuensi harapan muncul 1 angka dan 1 gambar: A = {(A, 3), (A, 6), (G, 3), (G, 6)}
  n(A) = 4
P(A′) = 1 –  = 
/W;  
P(A) = /; =  = 

46 Kunci Jawaban dan Pembahasan


b. B = kejadian muncul gambar dan mata dadu /W;  
bilangan kuadrat P(A) = = =
/; ! 
B = {(G, 1), (G, 4)} Jadi, peluang terambil keempat kartu bernomor
n(B) = 2

/;   ganjil, genap, ganjil, ganjil adalah  .
P(B) = /; =  = 
4. S = kejadian terambil 4 huruf dari 13 huruf
c. C = kejadian muncul mata dadu bilangan
komposit genap Y  ×  ×  ×  × Y
n(S) = 13C4 = = = 715
C = {(A, 4), (A, 6), (G, 4), (G, 6)} Y Y Y ×  ×  ×  × 
n(C) = 4 a. Huruf vokal = 7
/;   Huruf konsonan = 6
P(C) = /; =  =  A = kejadian terambil 1 huruf vokal dan
3 huruf konsonan
2. a. Angka ke-10 Angka ke-11 Angka ke-12
n(A) = 7C1 × 6C3
10 cara 10 cara 10 cara Y Y
= Y Y × Y Y
n(S) = 10 × 10 × 10 = 1.000
A = kejadian Aksin menjadi pemenang  × Y  ×  ×  × Y
= Y ×  × Y ×  ×  × 

P(A) = ' = 7 × 20
 = 140
Jadi, peluang Aksin menjadi pemenang ' .
b. /W;  !
Angka ke-10 Angka ke-11 Angka ke-12 P(A) = /; =  = 
10 cara 10 cara 5 cara Jadi, peluang terambil 1 huruf vokal dan
n(S1) = 10 × 10 × 5 = 500 !
B = kejadian pemilik nomor hand phone yang 3 huruf konsonan adalah  .
ketiga angka terakhirnya bilangan genap b. B = kejadian terambil 2 huruf konsonan dan
menjadi pemenang 2 huruf A
Angka ke-10 Angka ke-11 Angka ke-12 Huruf konsonan = 6
5 cara 5 cara 5 cara Huruf A = 3
n(B) = 6C2 × 3C2
n(B) = 5 × 5 × 5 = 125
/W;   Y Y
P(B) = /; =  =  = Y Y × Y Y

Jadi, peluang pemilik nomor hand phone yang  ×  × Y  × Y


ketiga angka terakhirnya bilangan genap = Y × 
×  × Y
 = 15 × 3
menjadi pemenang  .
= 45
3. Ruang sampel merupakan permutasi 4 unsur dari /;  
7 unsur. P(B) = /; =  = 
Y Jadi, peluang terambil 2 huruf konsonan dan
n(S) = 7P4 = / − ;Y = 840

Banyak kartu bernomor ganjil = 4 2 huruf A adalah  .
banyak kartu bernomor genap = 3
A = kejadian muncul 4 kartu bernomor ganjil, c. C = kejadian terambil keempatnya huruf
genap, ganjil, ganjil vokal
n(C) = 7C4
kartu 1 kartu 2 kartu 3 kartu 4 Y
ganjil genap ganjil ganjil = Y Y
4 cara 3 cara 3 cara 2 cara
 ×  ×  × Y
=  ×  ×  × Y = 35
n(A) = 4 × 3 × 3 × 2 = 72

Matematika Kelas XI Program IPA 47


/;  !
P(C) = /; =  Fh(C) = P(C) × n = ! × 680 = 168
C′ = kejadian keempatnya bukan huruf vokal Jadi, frekuensi harapan terambil semua
P(C′) = 1 – P(C) bendera berwarna berbeda adalah 168.

= 1 – 

! 
=  =  A. Pilihan Ganda
Jadi, peluang terambil keempat kartu bukan 1. Jawaban: d
 Dua kejadian pada pilihan a, b, dan e tidak saling
huruf vokal adalah  . asing dan tidak saling bebas.
Dua kejadian pada pilihan c saling asing.
5. Jumlah bendera = 7 + 4 + 6 = 17
Dua kejadian pada pilihan d saling bebas.
S = kejadian terambil 3 bendera dari 17 bendera
Y  ×  ×  × Y
2. Jawaban: b
n(S) = 17C3 = Y Y = Y ×  ×  ×  = 680 S = {satu set kartu remi}, n(S) = 52
A = {kartu As}, n(A) = 4
a. A = kejadian terambil 3 bendera kuning
B = {kartu hitam}, n(B) = 26
Y  × Y
n(A) = 4C3 = Y Y =  × Y = 4 A ∩ B = { kartu As hitam}, n(A ∩ B) = 2
Peluang terambil kartu As atau kartu hitam
/W;
P(A) = /; = !
 = P(A) + P(B) – P(A ∩ B)
/W; /; /W ∩ ;
 = + –
Fh(A) = P(A) × n = × 680 = 4 /; /; /;
!
  
Jadi, frekuensi harapan terambil 3 bendera = 
+  – 
kuning adalah 4.
!
= 
b. B = kejadian terambil 1 bendera hijau dan
2 bendera merah 
= 
n(B) = 7C1 × 6C2
Y Y 3. Jawaban: c
= Y Y × Y Y
S = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15,
 × Y  ×  × Y
16, 17, 18, 19, 20}
= Y Y × Y ×  ×  n(S) = 20
A = kejadian muncul angka ganjil kelipatan 3
= 7 × 15 = 105
A = {3, 9, 15}
/; 
P(B) = /; = ! n(A) = 3
B = kejadian muncul angka kelipatan 5

Fh(B) = P(B) × n = ! × 680 = 105 B = {5, 10, 15, 20}
n(B) = 4
Jadi, frekuensi harapan terambil 1 bendera
A ∩ B = {15}
hijau dan 2 bendera merah adalah 105.
n(A ∩ B) = 1
c. C = kejadian terambil semua bendera P(A ∪ B) = P(A) + P(B) – P(A ∩ B)
berwarna berbeda /W; /; /W ∩ ;
= /; + /; – /;
Hal ini berarti terambil 1 bendera hijau,
1 bendera kuning, dan 1 bendera merah.   
=  +  – 
n(C) = 7C1 × 4C1 × 6C1
 
Y Y Y =  = 
= Y Y × Y Y × Y Y
4. Jawaban: b
 × Y  × Y  × Y
= Y Y × Y × Y Y Misal:
S = kejadian terambil 1 bola dari
= 7 × 4 × 6 = 168 (4 + 3 + 3) 10 bola
/; !
P(C) = /; = ! n(S) = 10C1 = 10

48 Kunci Jawaban dan Pembahasan


A = kejadian terambil 1 bola merah dari 4 bola Peluang terambil 2 komik = P(A) + P(B)
merah ! 
n(A) = 4C1 = 4 =  + 
B = kejadian terambil 1 bola hitam dari 3 bola hitam !
= 
n(B) = 3C1 = 3
A dan B merupakan dua kejadian saling asing. 7. Jawaban: e
/W; /; Murid Murid
P(A ∪ B) = P(A) + P(B) = /; + /; Perempuan Laki-Laki
Jumlah

   Berambut keriting 10 5 15
=  +  = 
Berambut lurus 10 5 15
Jadi, peluang terambil bola merah atau hitam
 Jumlah 20 10 30
adalah  .

5. Jawaban: e S = kejadian terpilih 1 murid dari 30 murid


n(S) = 32 n(S) = 30C1 = 30
Anak lulus ujian Matematika: n(M) = 17 A = kejadian terpilih 1 murid laki-laki dari 10 murid
Anak lulus ujian Fisika: n(F) = 19 laki-laki
Anak yang tidak lulus keduanya: n(M ∪ F)′ = 4 n(A) = 10C1 = 10
Anak yang lulus keduanya: n(M ∩ F) /W; 
n(M ∩ F) = n(M) + n(F) + n(M ∪ F) – n(S) P(A) = /; = 
= 17 + 19 + 4 – 32 B = kejadian terpilih 1 murid berambut keriting dari
=8 15 murid berambut keriting
/& ∩ |; !  n(B) = 15C1 = 15
P(M ∩ F) = /;
=  = 
/; 
P(B) = /; = 
6. Jawaban: e
Banyak buku = 4 + 7 + 5 = 16 A ∩ B = kejadian terpilih 1 murid laki-laki dan
n(S) = kejadian terambil 3 buku dari 16 buku berambut keriting dari 5 murid laki-laki
= 16C3 dan berambut keriting
Y n(A ∩ B) = 5C1 = 5
= Y Y
/W ∩ ; 
 ×  ×  × Y P(A ∩ B) = = 
/;
= Y ×  ×  × 
Peluang terpilih murid laki-laki atau berambut
= 560 keriting:
Kemungkinan pasangan yang terambil adalah
P(A ∪ B) = P(A) + P(B) – P(A ∩ B)
(komik, komik, novel) atau (komik, komik, dongeng).
A = kejadian terambil 2 komik dan 1 novel    
=  +  –  = 
n(A) = 7C2 × 4C1
Y Y 8. Jawaban: c
= Y Y × Y Y
Misalkan:
 ×  × Y Y × Y A = himpunan murid yang mengikuti IMO
= Y ×  ×  × Y × 
B = himpunan murid yang mengikuti IBO
= 21 × 4 = 84 C = himpunan murid yang mengikuti IChO
/W; ! x = banyak murid yang tidak mengikuti IMO, IBO,
P(A) = /; = 
maupun IChO
B = kejadian terambil 2 komik dan 1 dongeng n(S) = 40
n(B) = 7C2 × 5C1 n(A) = 22
Y Y n(B) = 17
= Y Y × Y Y n(C) = 20
 ×  × Y Y × Y n(A ∩ B) = 12
= Y ×  ×  × Y ×  n(A ∩ C) = 9
= 21 × 5 = 105 n(B ∩ C) = 8
/;
n(A ∩ B ∩ C) = 5

P(A) = /; = 

Matematika Kelas XI Program IPA 49


Diagram Venn: 10. Jawaban: c
S
Jumlah bola: n(S) = 3 + 6 = 9
A B A = kejadian terambil 1 bola kuning
6 7 2 /W;  
5 P(A) = /; =  = 
4 3
8 x B = kejadian terambil 1 bola merah
C /;  
P(B) = = = !
/; −   −
n(S) = 6 + 7 + 2 + 4 + 5 + 3 + 8 + x
Peluang terambil bola kuning dan merah:
⇔ 40 = 35 + x
  
⇔ x = 40 – 35 = 5 P(A) × P(B) =  × ! = 
n(x) = 5
/";  11. Jawaban: b
P(x) = /; =  S1 = kejadian terambil 1 bola dari 5 bola di
Jadi, peluang terpilih seorang anak yang tidak kotak A
mengikuti IMO, IBO, maupun IChO adalah  . K = kejadian terambil 1 bola merah dari 2 bola
 merah di kotak A
9. Jawaban: d
/;   
Jumlah roti: n(S) = 4 + 7 = 11 P(K) = =
= 
/;  
Banyak roti jenis A: n(A) = 4
S2 = kejadian terambil 1 bola dari 8 bola di
Banyak roti jenis B: n(B) = 7
kotak B
Kemungkinan roti yang terambil:
L = kejadian terambil 1 bola putih dari 3 bola putih
roti jenis B, roti jenis A, roti jenis A, atau (B, A, A)
di kotak B
roti jenis B, roti jenis A, roti jenis B (B, A, B).
X adalah kejadian terambil roti jenis (B, A, A). /;   
P(L) = = =
/ ; !  !
X1 = kejadian terambil pertama roti jenis B
/;  K dan L merupakan dua kejadian yang saling
P(X1) = /; =  bebas.
X2 = kejadian terambil kedua roti jenis A   
P(K ∩ L) = P(K) × P(L) =  × ! = 
/W;   
P(X2) = /; −  =  −  =  =  Jadi, peluang terambil 1 bola merah dari kotak A

dan 1 bola biru dari kotak B adalah  .
X3 = kejadian terambil ketiga roti jenis A
/W; −   −   12. Jawaban: d
P(X3) = /; −  =  −  =  =   
P(T) = P(tidak gol) = 1 – P(gol) = 1 –  = 
P(X) = P(X1) × P(X2) × P(X3)
A = kejadian terjadi 3 kali tendangan penalti
   
=  ×  ×  =  dengan 2 tendangan gol
= {(G, G, T), (G, T, G), (T, G, G)}
Y adalah kejadian terambil roti jenis (B, A, B) Kejadian tendangan penalti 3 kali merupakan
Y1 = kejadian terambil pertama roti jenis B kejadian saling bebas.
/; 
P(Y1) = /; =     !
P(G, G, T) =  ×  ×  = 
Y2 = kejadian terambil kedua roti jenis A
   !
/W;    P(G, T, G) =  ×  ×  = 
P(Y2) = /; −  =  − 
= 
= 
   !
Y3 = kejadian terambil ketiga roti jenis B P(T, G, G) =  ×  ×  = 
/; −   −   Peluang terjadi 2 tendangan penalti gol
P(Y3) = /; −  =  −  =  =  = P(G, G, T) + P(G, T, G) + P(T, G, G)
P(Y) = P(Y1) × P(Y2) × P(Y3) ! ! ! 
=  +  +  = 
   !
= 
× 
× 
=  Jadi, peluang untuk membuat 2 gol dalam 3 kali
Peluang terambil pertama roti jenis B dan kedua 
roti jenis A: tendangan penalti adalah  .
 ! 
P(X) + P(Y) =  +  = 

50 Kunci Jawaban dan Pembahasan


13. Jawaban: c n(A) = 18
Oleh karena A dan B adalah kejadian saling bebas, /W; ! 
maka: P(A) = =  = 
/;
P(A ∩ B) = P(A) × P(B) B = kejadian muncul mata dadu berjumlah lebih
   dari 7
=  ×  = 
B = {(2, 6), (3, 5), (3, 6), (4, 4), (4, 5), (4, 6), (5, 3),
Peluang kejadian A atau B: (5, 4), (5, 5), (5, 6), (6, 2), (6, 3), (6, 4), (6, 5),
P(A ∪ B) = P(A) + P(B) – P(A ∩ B) (6, 6)}

=  +  – 
 
A ∩ B = kejadian muncul angka ganjil pada dadu
pertama dan berjumlah lebih dari 7
 ! 
=  +  –  A ∩ B = {(3, 5), (3, 6), (5, 3), (5, 4), (5, 5), (5, 6)}

n(A ∩ B) = 6
=  /W ∩ ;  
P(A ∩ B) = =  = 
/;
14. Jawaban: b B|A = kejadian muncul angka ganjil pada dadu
Banyak kartu kuning: n(K) = 2 pertama yang berjumlah lebih dari 7
Banyak kartu merah: n(M) = 4 
C/W ∩ ;  
Banyak anggota ruang sampel: n(S) = 6 P(B|A) = =  = 
C/W;
Kemungkinan kartu yang terambil M 1 K 2 K 3 , 

K1M2K3, atau K1K2M3. B. Uraian


M1K2K3 = kejadian terambil pertama kartu merah, 1. S = 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15
kedua kartu kuning, ketiga kartu kuning n(S) = 15
P(M1K2K3) = P(M1) × P(K2) × P(K3) A = kartu bernomor bilangan komposit genap
=
/&;
×
/;
×
/; = {4, 6, 8, 10, 12, 14}
/; /; /; n(A) = 6
   
=  ×  ×  =  
P(A) = 
K1M2K3 = kejadian terambil pertama kartu kuning, B = kartu bernomor bilangan kelipatan 3
kedua kartu merah, ketiga kartu kuning = {3, 6, 9, 12, 15)
P(K1M2K3) = P(K1) × P(M2) × P(K3) n(B) = 5
/; /&; /; /; 
= × × P(B) = = 
/; /; /; /;
   
=  ×  ×  =  Peluang terambil kartu bernomor bilangan
komposit genap atau bilangan kelipatan 3:
K1K2M3 = kejadian terambil pertama kartu kuning,
  
kedua kartu kuning, ketiga kartu merah P(A) + P(B) =  +  = 
P(K1K2M3) = P(K1) × P(K2) × P(M3)
/; /; /&; 2. Kelereng merah = M
= × × Kelereng putih = P
/; /; /;
    Kelereng biru = B
=  ×  ×  =  Kemungkinan kelereng yang diambil adalah:
Peluang terambil satu kartu merah: (2M, 1P) atau
P = P(M1K2K3) + P(K1M2K3) + P(K1K2M3) (2M, 1B)
• Kejadian pada kotak I
    Jumlah kelereng = 3 + 2 + 2 = 7
=  +  +  = 
SA = kejadian terambil 3 kelereng dari 7
15. Jawaban: b kelereng
n(S) = 36 n(SA) = 7C3
A = kejadian muncul angka ganjil pada dadu Y
= Y Y
pertama
 ×  ×  × Y
A = {(1, 1), (1, 2), (1, 3), (1, 4), (1, 5), (1, 6), (3, 1), =
× × ×
(3, 2), (3, 3), (3, 4), (3, 5), (3, 6), (5, 1), (5, 2), = 35
(5, 3), (5, 4), (5, 5), (5, 6)}

Matematika Kelas XI Program IPA 51


A1 = kejadian terambil (2M, 1P) Peluang terambil 2 kelereng merah pada
n(A1) = 3C2 × 2C1 kotak II:
P(B) = P(B1) × P(B2)
Y Y
= Y Y × Y Y    
=  ×  =  = 
 × Y  × Y
= Y ×  ×  ×  Peluang terambil 2 kelereng merah
= P(A) × P(B)
=3×2 =6
 
/W;  = ' × 
P(A1) = = 
/W;
!
A2 = kejadian terambil (2M, 1B) = !'
n(A2) = 3C2 × 2C1
3. Diagram Venn:
Y Y
= Y Y × Y Y
S V T
 × Y  × Y
= Y × Y × Y × Y
15 7 10
=3×2=6
/W  ; 
P(A2) = = 
/W;
Peluang terambil 2 kelereng merah pada
kotak I: S = kejadian terpilih 3 siswa dari 32 siswa
P(A) = P(A1) × P(A2) n(S) = 32C3 = 4.960
   Kemungkinan siswa yang terpilih 2 siswa hanya
=  ×  = ' gemar tenis dan 1 siswa gemar voli atau 2 siswa
hanya gemar tenis dan 1 siswa hanya gemar voli
• Kejadian pada kotak II
atau 2 siswa hanya gemar tenis dan 1 siswa gemar
Jumlah kelereng = 5 + 4 + 3 = 12
voli dan tenis.
S(B) = kejadian terambil 3 kelereng dari
12 kelereng P(A) = peluang terpilih 2 siswa hanya gemar tenis
n(SB) = 12C3 dan 1 siswa gemar voli
Y ×   ×  
= Y Y = /;
= ' = '

 ×  ×  × Y
P(B) = peluang terpilih 2 siswa hanya gemar tenis
= Y ×  ×  × 
= 220 dan 1 siswa hanya gemar voli
B1 = kejadian terambil (2M, 1P)   ×   ×  
= = ' = '
/;
n(B1) = 5C2 × 4C1
P(C) = peluang terpilih 2 siswa hanya gemar tenis
Y Y dan 1 siswa gemar voli dan tenis
= Y Y × Y Y
  ×   ×  
= = ' = '
 ×  × Y  × Y /;
= Y Y
× Y Y
= 40
Peluang terpilih 2 siswa hanya gemar tenis
/;   = P(A) + P(B) + P(C)
P(B1) = =  = 
/;    '! 
= ' + ' + ' = ' = !
B2 = kejadian terambil (2M, 1B)
n(B2) = 5C2 × 3C1 4. S = kejadian terpilih 3 jeruk dari 18 jeruk
Y Y !Y ! ×  ×  × Y
= Y Y × Y Y n(S) = 18C3 = Y Y = Y ×  ×  × 
= 1.632

 ×  × Y  × Y Jeruk yang tidak busuk = 18 – 2 = 16


= Y ×  ×  × Y ×  = 30 A = kejadian terpilih 3 jeruk yang tidak busuk
/ ;  Y  ×  ×  × Y
P(B2) = =  n(A) = 16C3 = Y Y = Y  ×  ×  ×  = 540
/;

52 Kunci Jawaban dan Pembahasan


Peluang terpilih jeruk yang tidak busuk Angka II yang dapat dipilih adalah 3, 4, 5 (3 cara).
/W;   Oleh karena tidak ada pengulangan (satu angka
= = '
= ! sudah terpakai) maka ada (3 – 1) cara = 2 cara.
/;
Peluang terambil paling sedikit 1 jeruk yang busuk Angka III yang dapat dipilih adalah 0, 1, 2, 3, 4, 5
  (6 cara). Oleh karena tidak ada pengulangan
= 1 – ! = ! (dua angka sudah terpakai) maka ada (6 – 2) cara
= 4 cara.
5. Uang logam I
Banyak cara menyusun angka lebih dari 330
Gambar
= (3 × 2 × 4) – 1
= 24 – 1(dikurangi 1 karena 330 tidak termasuk)
Uang logam II Uang logam II = 23
Gambar Angka
3. Jawaban: e
Banyak cara menempatkan bendera-bendera
Dadu Dadu Uang logam III Uang logam III tersebut = 9P7
ganjil genap Angka Gambar
Y
= / − ;Y
Dadu Dadu Dadu Dadu Y
ganjil genap ganjil genap = Y
 × ! ×  ×  ×  ×  ×  × Y
= Y
Dadu Dadu
ganjil genap = 181.440 cara
4. Jawaban: b
Uang logam I Tempat juara I sudah terisi, sehingga ada 2 tempat
Angka yang tersisa.
Banyak cara menempatkan 4 anak pada 2 tempat
yang tersisa = 4P2 = 12.
Dadu genap Dadu ganjil Jadi, ada 12 foto berbeda yang mungkin tercetak.
5. Jawaban: c
Dadu genap Dadu ganjil A = {R, E, P, U, B, L, I, K}
n(A) = 8
Kemungkinan hasil pelemparan yang mungkin: Himpunan bagian dari A yang terdiri atas 4 anggota
B = kejadian tidak pernah terjadi pelemparan dadu = 8C4
= kejadian selalu muncul gambar
!Y
= {Gambar, Gambar, Gambar} =
Y Y
   
P(B) =  ×  ×  = ! ! ×  ×  ×  × Y
= = 70
Y ×  ×  ×  × 
Jadi, peluang kejadian tidak pernah terjadi
6. Jawaban: c
 Anggap 4 pemuda sebagai satu kelompok dan 3
pelemparan dadu !
.
pemudi sebagai satu kelompok. Banyak cara
duduk 4 pemuda dalam satu kelompok adalah 4P4.
Banyak cara duduk 3 pemudi dalam satu
kelompok adalah 3P3.
A. Pilihan Ganda Banyak cara duduk selang-seling pemuda dan
pemudi.
1. Jawaban: c
= 4P4 × 3P3
Menggunakan aturan perkalian, banyak pasangan
= 4! × 3! = pemuda = 4! cara
anting, gelang, dan kalung = 3 × 5 × 2 = 30 pasang.
= 144 = pemudi = 3! cara
2. Jawaban: b
Angka I Angka II Angka III 7. Jawaban: e
Banyak cara menyusun 2 huruf berlainan dari
3 cara 2 cara 4 cara 24 huruf = 24P2 = 552.
Banyak cara menyusun 4 angka berlainan dari 10
Angka I yang dapat dipilih untuk bilangan lebih dari angka = 10P4.
330 adalah 3, 4, 5 (3 cara). Banyak cara menyusun pelat nomor = 552 × 10P4.

Matematika Kelas XI Program IPA 53


8. Jawaban: d 13. Jawaban: b
Bilangan yang kurang dari 1.000 terdiri atas 3 angka Banyak bola lampu cacat = 3
dengan urutan diperhatikan sehingga digunakan Banyak bola lampu hidup = 7
permutasi. A = kejadian terpilih satu bola lampu cacat
Banyak bilangan yang dapat disusun dari angka: = kejadian terpilih satu bola lampu cacat dan
Y 2 bola lampu hidup
a. 0, 0, dan 6 ada YY = 3 bilangan Peluang terpilih satu bola lampu cacat:
b. 0, 1, dan 5 ada 3! = 6 bilangan
  ×   ×   
c. 0, 2, dan 4 ada 3! = 6 bilangan P(A) = =  =  = 
 
Y
d. 0, 3, dan 3 ada YY = 3 bilangan 
Jadi, peluang terpilih satu bola lampu cacat  .
e. 1, 2, dan 3 ada 3! = 6 bilangan
Y
14. Jawaban: c
f. 1, 4, dan 1 ada YY = 3 bilangan Ruang sampel urutan dua anak dengan satu anak
Y
laki-laki
g. 2, 2, dan 2 ada Y = 1 bilangan S = {LP, PL, LL} ⇒ n(S) = 3
––––––––––– + A = kejadian 2 anak berjenis kelamin laki-laki
28 bilangan n(A) = 1
Jadi, ada 28 bilangan. /W; 
P (semuanya laki-laki) = P(LL) = /; = 
9. Jawaban: a L P
Banyak cara duduk 4 laki-laki 
P L Jadi, peluang semuanya anak laki-laki  .
mengelilingi meja bundar
(4 – 1)! = 3! L P 15. Jawaban: a
Banyak cara duduk 4 perem- A = kejadian terpilih dua orang merupakan
P L
puan mengisi 4 tempat di suami istri
antara laki-laki = 4P4 = 4! n(A) = 6C1 = 6
Banyak cara duduk mengelilingi meja bundar n(S) = banyak kemungkinan terpilih dua orang
setiap perempuan duduk di antara dua laki-laki: dari 6 pasangan (12 orang)
= 3! × 4! = 6 × 24 = 144 cara = 12C2 = 66
10. Jawaban: d Peluang terpilih pasangan suami istri dari
Banyak segitiga yang terbentuk = 8C3 6 pasangan yang ada:
!Y /W;  
= Y Y P(A) = /; =  = 

! ×  ×  × Y 16. Jawaban: d
= Y  ×  × 
Kemungkinan panitia yang terbentuk (2 putri,
= 56 segitiga 2 putra), (1 putri, 3 putra), atau 4 putra.
Jumlah siswa = 5 + 5 = 10.
11. Jawaban: a
Banyak anggota ruang sampel: n(S) = 10C4 = 210
Banyak buah = 3 + 4 + 5 = 12
P(A) = peluang panitia yang terbentuk 2 putri dan
Banyak jeruk = 3
2 putra
Banyak apel = 4
 × 
Banyak salak = 5 = /;
Banyak cara membagikan buah-buah tersebut
Y  ×  ×  ×  × ! ×  ×  × Y  ×  
= Y Y Y = = 27.720 = 
= 
 ×  ×  ×  ×  ×  ×  × Y
P(B) = peluang panitia yang terbentuk 1 putri dan
12. Jawaban: c 3 putra
Buku akan disimpan di dua rak. Misal rak I ada
 × 
7 buku dan rak II ada 5 buku atau rak I ada 5 buku = /;
dan rak II ada 7 buku.  ×  
Banyak cara membagi buku tersebut = 
= 
= 2 × 12C7 = 2 × 12C5 P(C) = peluang panitia yang terbentuk 4 putra
Y  
= 2 × Y Y = /;
 ×  ×  ×  × ! × Y  
=2× = 10.868 =  = 
 ×  ×  ×  ×  × Y

54 Kunci Jawaban dan Pembahasan


Peluang panitia yang terbentuk memuat paling 19. Jawaban: a
banyak 2 siswa putri = P(A) + P(B) + P(C) 1) Kejadian pada kotak A
   Jumlah kartu kotak A = 4 + 3 = 7
=  +  +  n(S1) = 7C3
 Y
=  = Y Y
17. Jawaban: d  ×  ×  × Y
= Y ×  ×  × 
Pria Wanita Jumlah = 35
Berambut keriting 5 10 15 A = kejadian terambil 2 kartu merah dan
Berambut tidak keriting 5 10 15 1 kartu putih dari kotak A
Jumlah 10 20 30
n(A) = 4C2 × 3C1
Y Y
S = kejadian terpilih 3 orang dari 30 orang = Y Y × Y Y
  ×  × ! × Y  ×  × Y  × Y
n(S) = 30C3 = Y Y = = 4.060 = × Y Y
Y ×  ×  ×  Y Y
A = kejadian terpilih 3 pria dari 10 pria = 6 × 3 = 18
Y  ×  × ! × Y /W; !
n(A) = 10C3 = Y Y = Y ×  ×  ×  = 120 P(A) = = 
/;

B = kejadian terpilih 3 orang berambut keriting 2) Kejadian pada kotak B


dari 15 orang Jumlah kartu di kotak B = 6 + 2 = 8
n(S2) = 8C3
Y  ×  ×  × Y
N(B) = 15C3 = Y Y = Y ×  ×  ×  = 455 !Y
= Y Y
A ∩ B = kejadian terpilih 3 orang pria dan berambut ! ×  ×  × Y
keriting = Y ×  ×  × Y
Y  ×  × Y = 56
n(A ∩ B) = 5C3 = Y Y =  ×  × Y = 10
B = kejadian terambil 2 kartu merah dan
Peluang terpilih 3 orang pria atau berambut keriting: 1 kartu hitam dari kotak B
P(A ∪ B) = P(A) + P(B) – P(A ∩ B) n(B) = 6C2 × 2C1
/W; /; /W ∩ ; Y Y
= + – = Y Y × Y Y
/; /; /;

    ×  × Y  × Y
= ' + ' – ' = × Y Y
Y Y


= 15 × 2 = 30
= ' /;  
P(B) = =  = !
/  ;
18. Jawaban: a
Lisa, Tera, dan Wisnu dipandang sebagai 1 elemen, Peluang terambil 2 kartu merah
maka permasalahan menjadi permutasi siklis = P(A ∩ B)
dari 4 elemen. Adapun cara duduk Lisa, Tera, dan = P(A) × P(B)
Wisnu ada 3! cara. !  
=  × ! = !
A = kejadian Lisa, Tera, dan Wisnu duduk ber-
sebelahan
20. Jawaban: a
n(A) = 3! × permutasi siklis 4 elemen Cara 1
= 3!(4 – 1)! = 36 Banyak anggota ruang sampel: n(S) = 52
n(S) = permutasi siklis 6 elemen A = kejadian terambil kartu hitam
= (6 – 1)! = 5! = 120 n(A) = 26
/W;  
B = kejadian terambil kartu King
P(S) = /; =  =  n(B) = 4
A dan B merupakan kejadian saling bebas.
Jadi, peluang Lisa, Tera, dan Wisnu duduk ber-
Peluang terambil satu kartu king hitam:

sebelahan  .

Matematika Kelas XI Program IPA 55


P(A ∩ B) = P(A) × P(B) B = kejadian terambil 1 uang logam seribuan dan
/W; /; 1 uang logam lima ratusan
= /;
× /; n(B) = 8C1 × 3C1 = 8 × 3 = 24
   /; 
=  ×  =  P(B) = /; = 
Cara 2 Peluang terambil uang logam seribuan:
A ∩ B = kejadian terambil kartu king hitam
= {King keriting, King daun hitam} !  
P = P(A) + P(B) =  +  = 
n(A ∩ B) = 2
/W ∩ ;   Frekuensi harapan terambil uang logam seribuan:
(A ∩ B) = /;
=  =  Fh = P × N
21. Jawaban: c 
=  × 165
1) Banyak jabat tangan antarsiswa sekolah A
= 78 = 156
nC2 = 78 23. Jawaban: b
Y A = kejadian jumlah mata dadu yang muncul
⇔ / − ;Y Y
= 78
kurang dari 10
/ − ;/ − ;Y = {(1, 1), (2, 1), (1, 2), (3, 1), (2, 2), (1, 3),
⇔ / − ;Y 
= 78
(4, 1), (3, 2), (2, 3), (1, 4), (5, 1), (4, 2),
⇔ n(n – 1) = 156 (3, 3), (2, 4), (1, 5), (6, 1), (5, 2), (4, 3),
⇔ n2 – n – 156 = 0 (3, 4), (2, 5), (1, 6), (6, 2), (5, 3), (4, 4),
⇔ (n + 12)(n – 13) = 0 (3, 5), (2, 6), (6, 3), (5, 4), (4, 5), (3, 6)}
n = –12 (tidak memenuhi)
/W; 
n = 13 P(A) = /; = 
Banyak siswa sekolah A = 13 orang.
B = kejadian jumlah mata dadu yang muncul
2) Banyak jabat tangan antarsiswa sekolah B bilangan prima (2, 3, 5, 7, atau 11)
= 105 = {(1, 1), (2, 1), (1, 2), (4, 1), (3, 2), (2, 3),
nC2 = 105 (1, 4), (6, 1), (5, 2), (4, 3), (3, 4), (2, 5),
Y (1, 6), (6, 5), (5, 6)}
⇔ / − ;Y Y
= 105
/; 
P(A) = /; = 
/ − ;/ − ;Y
⇔ / − ;Y  ⋅ 
= 105
A ∩ B = {(1, 1), (2, 1), (1, 2), (4, 1), (3, 2), (2, 3),
⇔ n(n – 1) = 210 (1, 4), (6, 1), (5, 2), (4, 3), (3, 4), (2, 5),
⇔ n2 – n – 210 = 0 (1, 6)}
⇔ (n – 15)(n + 14) = 0 /W ∩ ; 
n = 15 atau n = –14 (tidak memenuhi) P(A ∩ B) = = 
/;
Banyak siswa sekolah A = 15 orang.
P(A ∪ B) = P(A) + P(B) – P(A ∩ B)
Banyak siswa seluruhnya = 13 + 15 = 28 orang
Banyak jabat tangan dari 28 orang   
=  +  – 
!Y
= 28C2 = Y Y = 378 cara.  !
=  = 
22. Jawaban: a Jadi, peluang jumlah mata dadu yang muncul
Banyak percobaan: N = 165
!
Jumlah uang logam dalam mangkuk = 8 + 3 = 11 kurang dari 10 atau bilangan prima  .
Banyak anggota ruang sampel: n(S) = 11C2 = 55
Kemungkinan uang logam yang terambil 2 uang 24. Jawaban: c
logam seribuan atau 1 uang logam seribuan dan Banyak bola = 3 + 2 = 5.
1 uang logam lima ratusan. S = kejadian terambil 2 bola dari 5 bola
A = kejadian terambil 2 uang logam seribuan n(S) = 5C2 = 10
n(A) = 8C2 = 28 Kemungkinan bola yang terambil 2 putih atau
/W; ! 2 hitam.
P(A) = /; = 

56 Kunci Jawaban dan Pembahasan


A = kejadian terambil 2 bola putih dari 3 bola putih Peluang pengambilan pertama mendapat dua bola
n(A) = 3C2 = 3 lampu mati:
/W;   
P(A) = /; =  P(A) =
 

B = kejadian terambil 2 bola hitam dari 2 bola 


hitam = 
n(B) = 2C2 = 1

/;  = 
P(B) = /; = 
Peluang bola yang terambil berwarna sama Dua bola lampu mati yang telah terambil tidak
= P (2 putih) + P (2 hitam) dikembalikan. Sekarang dalam kotak terdapat
= P(A) + P(B) 2 bola lampu mati dan 16 bola lampu hidup.
Peluang pengambilan kedua mendapat dua bola
   
=  +  =  =  lampu hidup:
  
Jadi, peluang bola yang terambil berwarna sama  . P(B) =
! 

25. Jawaban: b 


P(B) = 1 – P(Bc) = 1 – 0,45 = 0,55 = 
P(A ∪ B) = P(A) + P(B) – P(A ∩ B)

⇔ 0,85 = P(A) + 0,55 – 0,45 = 
⇔ P(A) = 0,85 – 0,55 + 0,45 = 0,75
P(Ac) = 1 – P(A) = 1 – 0,75 = 0,25 Peluang pengambilan pertama mendapat dua bola
lampu mati dan pengambilan kedua mendapat dua
26. Jawaban: d bola lampu hidup:
Misal: P(A ∩ B) = P(A) × P(B)
S1 = kejadian terambil 1 kelereng dari 8 kelereng
 
n(S1) = 8C1 = 8 =  × 
A = kejadian terambil 1 kelereng putih dari
!
2 kelereng putih = 
n(A) = 2C1 = 2
  28. Jawaban: b
P(A) = ! =  A = kejadian muncul mata dadu yang hasil kalinya
Setelah terambil kelereng putih, kelereng putih bilangan ganjil
tidak dikembalikan. Kelereng yang tersisa dalam = {(1, 1), (1, 3), (1, 5), (3, 1), (3, 3), (3, 5), (5, 1),
kotak ada 7. (5, 3), (5, 5)}
n(A) = 9
S2 = kejadian terambil 1 kelereng dari 7 kelereng
n(S) = 36
yang tersisa
/W;  
n(S2) = 7C1 = 7 P(A) = /; =  = 
B = kejadian terambil 1 kelereng putih dari

1 kelereng putih yang tersisa Fh(A) = P(A) × n =  × 100 = 25 kali
n(B) = 1C1 = 1
Jadi, frekuensi harapan muncul mata dadu yang

P(B) =  hasil kalinya bilangan ganjil adalah 25 kali.
Peluang terambil 2 kelereng putih: 29. Jawaban: a
P(A ∩ B) = P(A) × P(B) S = kejadian terambil 3 bola dari 9 bola
   n(S) = 9C3
=  ×  = !

= 
Jadi, peluang terambil dua-duanya berwarna putih

.  × ! ×  × Y
! = Y × 
27. Jawaban: c = 84
Dalam kotak terdapat 4 bola lampu mati dan A = kejadian terambil sekurang-kurangnya 2 bola
16 bola lampu hidup. putih

Matematika Kelas XI Program IPA 57


Kemungkinan bola yang terambil: b. 7 nP2 = 4 n + 2C3
• 2 bola putih, 1 bola hitam Y / + ;Y
⇔ 7 · / − ;Y = 4 · Y/ − ;Y
• 3 bola putih

A1 = kejadian terambil 2 bola putih, 1 bola hitam ⇔ 7n(n – 1) =  (n + 2)(n + 1)n
n(A1) = 5C2 × 4C1 ⇔ 21(n – 1) = 2(n2 + 3n +2)
Y Y ⇔ 21n – 21 = 2n2 + 6n + 4
= Y Y
× Y Y
⇔ 2
2n – 15n + 25 = 0
 ×  × Y  × Y ⇔ (2n – 5)(n – 5) = 0
= × Y Y
Y Y ⇔ 2n – 5 = 0 atau n – 5 = 0
= 10 × 4 
⇔ n = 2  atau n=5
= 40
Oleh karena n ∈ bilangan bulat maka n = 5.
/W ; 
P(A1) = /; = ! Jadi, nilai n yang memenuhi 5.
A2 = kejadian terambil 3 bola putih 2. Tim yang terbentuk terdiri dari 3 pria dan 3 wanita.
n(A2) = 5C3 Banyak tim yang terbentuk
= 8C3 × 6C3
 ×  × Y
= Y Y
= 10 !Y Y
= Y Y × Y Y
/ W ;  ! ×  ×  × Y  ×  ×  × Y
P(A2) = = ! = ×
/ ; Y ×  Y × 
P(A) = P(A1) + P(A2) = 56 × 20 = 1.120
   Jadi, banyak cara membentuk tim yang terdiri atas
= ! + ! = ! 3 pria dan 3 wanita adalah 1.120.
Fh(A) = n × P(A) 3. a. 2 foto disusun selalu bersama-sama
 = 2P2 (ini dipandang sebagai 1 benda)
= 84 × !
= 50 kali
Sehingga dipasang dengan foto yang lain
30. Jawaban: d terdapat 5 benda = 5P5
A = kejadian pelamar hanya lulus tes tertulis Banyak cara seluruhnya
P(A) = 0,4 = 2P2 × 5P5
Banyak pelamar yang hanya lulus tes tertulis = 2! × 5!
= Fh(A) = 2 · 1 × 5 · 4 · 3 · 2 · 1 = 240 cara
= P(A) × n b. Banyak 6 foto dipasang dengan tidak ada
= 0,4 × 40 batasan cara = 6P6
= 16 orang
B = kejadian pelamar hanya lulus tes wawancara = 6!
P(B) = 0,2 =6×5×4×3×2×1
Banyak pelamar yang hanya lulus tes wawancara = 720 cara
= Fh(B) Banyak foto dipasang dengan 2 foto selalu
= P(B) × n bersama-sama = 2P2 × 5P5
= 0,2 × 40 = 2! × 5!
= 8 orang =2·1×5·4·3·2·1
Banyak pelamar yang hanya lulus tes tertulis atau = 240 cara
wawancara = 16 + 8 = 24 orang. Jadi, banyak cara menyusun 6 foto
dengan 2 foto tidak pernah bersama-sama
B. Uraian = 720 – 240 = 480 cara.
1. a. (n + 3)! = 6(n + 2)! 4. Bentuk taman yang diinginkan
⇔ (n + 3) (n + 2)! = 6(n + 2)!
⇔ n + 3= 6 I
⇔ n =3 II II
Jadi, nilai n yang memenuhi 3.
II II
I II II I

58 Kunci Jawaban dan Pembahasan


b. Fh(A) = n × P(A) = 20.000 × 0,82 = 16.400
Banyak cara menanam pohon I = (3 – 1)! = 2 Jadi, 16.400 nasabah akan tepat waktu dalam
Banyak cara menanam pohon II = (6 – 1)! membayar angsuran.
= 5! = 120
8. S = kejadian A memperoleh 13 kartu dari 52 kartu
Banyak cara menanam pohon-pohon itu = 2 × 120
n(S) = 52C13
= 240 cara.
R = kejadian A memperoleh 4 kartu Jack
5. Banyak huruf yang dapat dipilih = kejadian A memperoleh 4 kartu Jack dan
= 6C3 9 kartu sembarang dari 48 kartu selain Jack
Y n(R) = 4C4 × 48C9
= Y Y
/‚;
P(R) = /;
 ×  ×  × Y
= Y × Y
= 20 cara ×
  ! 
=
 
Banyak angka yang dapat dipilih:
!Y
= 4C2 × Y Y
= Y
Y Y Y
= Y Y
!Y Y
× × × = Y × Y
= Y × 
=6
 ×  ×  × 
Banyak susunan password yang dapat dibentuk =  ×  ×  × 
= 5P5 = 5! = 5 × 4 × 3 × 2 × 1 = 120 cara.

Banyak password yang dapat dibentuk = '
= 20 × 6 × 120

= 14.400 cara Jadi, peluang A memperoleh 4 kartu Jack ' .
6. Banyak anggota ruang sampel: n(S) = 15 9. S = kejadian terambil 2 bola dari 18 bola
A = kejadian terambil kartu berwarna putih n(S) = 18C2
= {7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15}
!Y
n(A) = 9 = Y Y
B = kejadian terambil kartu bernomor genap
= {2, 4, 6, 8, 10, 12, 14} ! ×  × Y
=
A ∩ B = kejadian terambil kartu berwarna putih dan Y × 
bernomor genap = 153 kali
= {8, 10, 12, 14} Kemungkinan bola yang terambil:
n(A ∩ B) = 4 (1P, 1H), (1P, 1K), dan (1K, 1H)
B|A = kejadian terambil kartu putih bernomor genap A = kejadian bola yang terambil 1 putih, 1 hijau
jika kartu berwarna putih n(A) = 6C1 × 4C1
C/W ∩ ; =6×4
P(B|A) =
C/W; = 24
/W ∩ ;
/;


B = kejadian bola yang terambil 1 putih, 1 kuning

= /W; =  =  n(B) = 6C1 × 8C1
/; 

Jadi, peluang terambil kartu bernomor genap jika =6×8


= 48

kartu berwarna putih  . C = kejadian bola yang terambil 1 kuning, 1 hijau
n(C) = 8C1 × 4C1
7. a. A = kejadian nasabah tidak bermasalah =8×4
dalam angsuran kreditnya = 32
A′ = kejadian nasabah yang macet angsuran- Peluang terambil bola berbeda warna:
nya P = P(A) + P(B) + P(C)
P(A) = 0,82
/W; /; /;
P(A′) = 1 – P(A) = 1 – 0,82 = 0,18 = /; + /; + /;
Jadi, peluang kejadian nasabah macet
angsurannya 0,18.  !  
=  +  +  = 

Matematika Kelas XI Program IPA 59


Fh(P) = P × n / × ; + / × ; + / × ; + / × !; + / × ; + / × ;
" =
  +  +  +  +  + 
= 
× 306 = 208
'! +  + 
⇔ 74,5 =
10. Jumlah uang logam = 8 + 3 = 11  + 
Kemungkinan uang logam yang terambil pertama  + 
seribuan dan kedua lima ratusan, atau pertama ⇔ 74,5 =
+
lima ratusan dan kedua seribuan.
P(A) = peluang terambil uang logam seribuan pada ⇔ 223,5 + 74,5n = 216 + 76n
pengambilan pertama dan uang logam lima ⇔ 1,5n = 7,5
ratusan pada pengembalian kedua ⇔ n =5
!   Banyak siswa yang memperoleh nilai lebih dari 70
P(A) =  ×  = 
= 3n + 4 + 2 = 3 × 5 + 6 = 21.
B = kejadian terambil uang logam lima ratusan
4. Jawaban: a
pada pengambilan pertama dan uang logam
seribuan pada pengambilan kedua 
∑ # ⋅ "
 !  =
P(B) =  ×  =  " =
Σ#

Peluang terambil uang logam seribuan satu kali:


P = P(A) + P(B) = ×  +  ×  +  ×  + ! ×  +  ×  +  ×  +  × 

  !
=  +  = = 8,3

Jadi, rata-rata dari data tersebut 8,3.
! 
=  =  5. Jawaban: b
Banyak data: n = 25
Median di kelas interval 20–23.
Latihan Ulangan Tengah Semester
  ⋅  − # 
 & 
1. Jawaban: c Me = L +  #&  ·p
 
Banyak pedagang
  ⋅  − ! 
 EE $  
= × jumlah penduduk = 19,5 +    ·4
ƒ  
Jumlah penduduk = 19,5 + 3 = 22,5
ƒ Modus di kelas interval 16 – 19.
= × banyak pedagang
 EE $  $ 
ƒ M0 = L +  $ + $  · P
= × 2.600   
ƒ
= 10.400 orang   
= 15,5 +   +  · 4
 
2. Jawaban: a ≈ 18,9
Persentase daerah petani Jadi, median dan modus pendapatan tahunan
= 100% – (25% + 20% + 10%) pekerja berturut-turut $22.500 dan $18.900.
= 45%
6. Jawaban: c
Banyak petani
Jumlah Anggota Frekuensi
=  EE   × jumlah penduduk Keluarga (xi) (f i ) fi· xi
ƒ
2 104 208
= ƒ × 10.400 orang 5 98 490
ƒ
8 60 480
= 4.680 orang 11 8 88
3. Jawaban: b 
Misal: banyak siswa yang memperoleh nilai Σ fi 270 1.266
 =
70 = 2n
banyak siswa yang memperoleh nilai 
Σ # ⋅ "
80 = 3n  =
" =  = ' ≈ 4
Σ # 
 =

60 Kunci Jawaban dan Pembahasan


7. Jawaban: b 10. Jawaban: d
x° + 3x° = 360° – (90° + 70°) Kuartil pertama (Q1)
⇔ 4x° = 360° – 160° Q1 di kelas interval 55 – 59.
⇔ 4x° = 200°    − # ? 
⇔ x = 50 Q1 = L + 
  
·p
# 
Anak yang memilih sepak bola  ? 
3x° = 150°
  ×  −  
! ° = 54,5 +    ·5

= °   
 
° × ! ≈ 54,5 + 0,83 = 55,33
⇔ y = °
Kuartil atas (Q3) di kelas interval 65 – 69.
'
=     − # ? 
= 60 Q3 = L +    
·p
 #?  
Jadi, jumlah anak yang memilih sepak bola  
60 orang.   ×  −  
= 64,5 +    ·5
8. Jawaban: e   
 
Misalkan y = jumlah data yang dihasilkan = 64,5 + 2,5 = 67
pelambungan dadu sebanyak Rataan kuartil:
29 kali

y=8×1+7×2+5×3+2×4+3×5+4×6 Rk =  (Q1 + Q3)
= 8 + 14 + 15 + 8 + 15 + 24

= 84 =  (55,33 + 67)
Misalkan: = 61,165
" = rata-rata data dari pelambungan dadu ≈ 61,17
sebanyak 30 kali
x30 = mata dadu yang muncul pada pelambungan 11. Jawaban: b
ke-30 Langkah:
 + "  
" = L = 1  (Q3 – Q1)

! + "  
⇔ 3 = 
= 1  (67 – 55,33) = 17,505
⇔ 90 – 84 = x30 12. Jawaban: b
⇔ x30 = 6 Kuartil tengah (Q2) di kelas interval 60 – 64.
Jadi, mata dadu yang muncul pada pelambungan
   − # ? 
ke-30 adalah mata dadu 6. Q2 = L +    
·p
 #?  
9. Jawaban: c  
!
Σ "   ×  −  
" =  = = 54,5 +    ·5
  
!  
! = 54,5 + 0 = 54,5
⇔ Σ " = 8 × " = 8 × 94
 = Trirata:
= 752 kg 
! Rk =  (Q1 + 2Q2 + Q3)
Σ " + " 
" =  =

 =  (55,33 + 2 · 54,5 + 67)
 + "
⇔ 92 = 
= 57,8325
≈ 57,83
⇔ x9 = 9 × 92 – 752
= 828 – 752 13. Jawaban: d
= 76 Jangkauan semi antarkuartil
Jadi, berat badan pemain cadangan tersebut 
76 kg. Qd =  (Q3 – Q1)

=  (67 – 55,33) = 5,835

Matematika Kelas XI Program IPA 61


14. Jawaban: d / + ;
Q1 = nilai data ke- 
Banyak data: n = 25
Median di kelas interval ketiga (4 – 6). = nilai data ke-125,25
 ⋅  − # 
 Q1 di kelas interval 21 – 30.
Me = L + 
 & 

#&  ·P   ⋅  − # ? 
  Q1 = L +    
·p
 #? 
  ⋅  −    
 
= 4,5 +    ·2   −  
  = 20,5 +   · 10
≈ 4,5 + 0,78 = 5,28  ! 
  
15. Jawaban: e = 20,5 +   · 10
 ! 
xi fi fk = 20,5 + 6,25
= 26,75
41 – 50 3 3 Jadi, kuartil bawah data tersebut 26,75.
51 – 60 7 10
61 – 70 10 20 17. Jawaban: e
71 – 80 24 44
81 – 90 10 54 Modus di kelas interval 09.33–09.35.
91 – 100 4 58   $ 
101 – 110 2 60 Mo = L +  $ + $  · p
  
Jumlah 60   
= 09.32'30'' +   +   · 3
 
 + 
Q1 = nilai data ke-    
= 09.32'30'' +   · 3
= nilai data ke-15,25   

Q1 di kelas interval 61 – 70. = 09.32'30'' + 2,25


= 09.32'.30'' + 2'.15'' = 09.34'.45''
   − # ?  Jadi, median dari waktu kedatangan bus tersebut
Q1 = L +    
·p
 #?   09.34'.45''''.
 

  −   18. Jawaban: e
= 60,5 +   · 10  ⋅ +  ⋅  +  +  ⋅  + ! + 
  
" =
= 60,5 + 5 = 65,5 

/ + ; = =6
Q3 = nilai data ke- 


= nilai data ke-45,75
∑ /" − "; = 2(4 – 6)2 + 3(5 – 6)2 + (6 – 6)2 +


Q3 di kelas interval 81 – 90. =


2(7 – 6)2 + (8 – 6)2 + (9 – 6)2
   − # ?  =2·4+3·1+0+2·1+4+9
Q3 = L +    
·p
 #?   = 26
 
Simpangan baku:
  −  
= 80,5 +   · 10 
   ∑ /" − ";
= 80,5 + 1 = 81,5 s = =
Jangkauan antarkuartil 
= Q3 – Q1
 
= 81,5 – 65,5 = 16 = =
 
16. Jawaban: a
19. Jawaban: d
Diperoleh tabel berikut.

Tinggi Tumbuhan fk fi ∑ # ⋅ "
" = =
1– 10 29 29 
11 – 20 75 75 – 29 = 46 ∑ #
21 – 30 155 155 – 75 = 80 =
31 – 40 263 263 – 155 = 108
41 – 50 395 395 – 263 = 132  ⋅  +  ⋅  +  ⋅  +  ⋅ ! +  ⋅  +  ⋅ 
=
51 – 60 458 458 – 395 = 63 +++++
61 – 70 500 500 – 458 = 42
=  = 17


62 Kunci Jawaban dan Pembahasan


 25. Jawaban: d
∑ #  /" − "; = 6(15 – 17)2 + 3(16 – 17)2 + 3(17 – 17)2 +

= I II III IV
3(18 – 17) 2 + (19 – 17) 2
2 ... ... 1
+ 2(20 – 17)2
=6·4+3·1+3·0+3·1+3·4 2 ... ... 3
+2·9
2 ... ... 5
= 60
 3 ... ... 1
∑ #/" − ";


Variansi: s2 = = =  = 3 3 ... ... 5


 
∑ # 4 ... ... 1
=
4 ... ... 3
20. Jawaban: d
" + "  + "  + ' ' ' + " 4 ... ... 5
" = 
5 ... ... 1
= 15
" −  + "  −  + "  −  + ' ' ' + " −  5 ... ... 3
" =  

P
3 2
" + "  + "  + ' ' ' + " −  −  −  − ' ' ' − 
=  Banyak bilangan yang dapat dibentuk
" + "  + "  + ' ' ' + "  = 10 × 3P2 = 10 × 6 = 60
= 

 26. Jawaban: b
= 15 – 2 = 13 Kemungkinan yang terpilih 2 anak laki-laki dan 3
21. Jawaban: e anak perempuan, 1 anak laki-laki dan 4 anak
Banyak permianan tunggal = 6 × 7 = 42. perempuan, dan 5 anak perempuan.
Banyak cara memilih 2 anak laki-laki dan 3 anak
22. Jawaban: e perempuan.
Banyak huruf = 12 = 10C2 × 5C3
Banyak huruf N = 2 Y Y
Banyak huruf A = 2 = ×
!Y Y Y Y
Banyak huruf I = 2
 ×  × !Y  ×  × Y
Banyak huruf S = 2 = ×
!Y ×  ×  Y ×  × 
Banyak susunan huruf
= 45 × 10 = 450
Y  × Y 
= = =  × 11! Banyak cara memilih 1 anak laki-laki dan 4 anak
Y YYY 
perempuan
23. Jawaban: e = 10C1 × 5C4
Tiga orang yang selalu duduk berdampingan
Y Y
dianggap 1 unsur sehingga permasalahan menjadi = ×
Y Y Y Y
permutasi siklis dari 6 unsur.
 × Y
Banyak cara duduk 3 orang yang berdampingan = =  × Y ×
Y Y × 
P = 3!
3 3 = 10 × 5 = 50
Banyak cara duduk delapan orang
Banyak cara memilih 5 anak perempuan
= 3! (6 – 1)!
= 5C5
= 3! 5! = 720
Y
24. Jawaban: c = =1
Y Y
P = 7 · nP2
n+1 3
Jadi, banyaknya cara memilih paling banyak 2 anak
/ + ;Y  ⋅ Y laki-laki disertakan adalah 450 + 50 + 1 = 501
⇔ = cara.
/ +  − ;Y / − ;Y
/ + ; Y Y 27. Jawaban: b
⇔ =
/ − ;Y / − ;Y Misal:
⇔ n+1=7 A = kejadian muncul jumlah kedua mata dadu 4
⇔ n=6
B = kejadian muncul jumlah kedua mata dadu 9

Matematika Kelas XI Program IPA 63


A = {(1, 3), (2, 2), (3, 1)} A = kejadian terambil kelereng hijau jika pada
B = {(3, 6), (4, 5), (5, 4), (6, 3)} pengambilan pertama terambil kelereng biru
n(A) = 3   
P(A) = = 
n(B) = 4  

A dan B kejadian saling lepas maka: 31. Jawaban: a


P(A ∪ B) M = kejadian terambil bola putih pada pengambil-
= P(A) + P(B) an pertama
/W; /;    
= /; + /; P(M) = =  = 
 
  
=  +  =  N = kejadian terambil bola kuning pada
pengambilan kedua
28. Jawaban: a
  
A = kejadian muncul angka genap pada dadu P(N) = = 

pertama
= {(2, 1), (2, 2), (2, 3), (2, 4), (2, 5), (2, 6), (4, 1), P( M ∩ N) = P(M) × P(N)
(4, 2), (4, 3), (4, 4), (4, 5), (4, 6), (6, 1), (6, 2),   
=  ×  = 
(6, 3), (6, 4), (6, 5), (6, 6)}
B = kejadian muncul angka 4 pada dadu kedua
32. Jawaban: e
= {(1, 4), (2, 4), (3, 4), (4, 4), (5, 4), (6, 4)}
n(S) = banyak cara mengambil 4 kelereng dari 12
A ∩ B = {(2, 4), (4, 4), (6, 4)} kelereng
n(A) = 18, n(B) = 6, n(A ∩ B) = 3 = 12C4
P(A ∪ B) = P(A) + P(B) – P(A ∩ B) Y
/W; /; /W ∩ ;
= !Y Y
= + –
/; /; /;
 ×  ×  ×  × !Y
!   =
= +  –  !Y  ×  ×  × 

 
= 11 × 5 × 9 = 495
=  =  A = kejadian terambil 3 kelereng merah dan
1 hijau
29. Jawaban: c
n(A) = banyak cara mengambil 3 kelereng merah
1 2 3 4 5 6 dan 1 hijau
1 (1, 1) (1, 2) (1, 3) (1, 4) (1, 5) (1, 6)
n(A) = 4C3 × 4C1
Y
2 (2, 1) (2, 2) (2, 3) (2, 4) (2, 5) (2, 6) = Y Y × 4

3 (3, 1) (3, 2) (3, 3) (3, 4) (3, 5) (3, 6)  × Y


= Y
× 4 = 16
4 (4, 1) (4, 2) (4, 3) (4, 4) (4, 5) (4, 6)
/W;
P(A) = /;
5 (5, 1) (5, 2) (5, 3) (5, 4) (5, 5) (5, 6)

6 (6, 1) (6, 2) (6, 3) (6, 4) (6, 5) (6,6) = 

M = kejadian muncul bilangan prima pada dadu 33. Jawaban: a


pertama dan bilangan ganjil pada dadu kedua Banyak bola = 5 + 8 + 7 + 4 = 24
= {(2, 1), (2, 3), (2, 5), (3, 1), (3, 3), (3, 5), Banyak bola merah dan bola putih
(5, 1), (5, 3), (5, 5)} = 5 + 8 = 13
n(M) = 9 A = kejadikan terambil baik bola merah atau bola
/&;   putih
P(M) = = =
/;     
P(A) = = 
30. Jawaban: d  

Pada pengambilan pertama terambil kelereng biru, 34. Jawaban: d


sehingga tersisa 2 kelereng merah, 3 kelereng Banyak bola selain bola kuning
putih, dan 4 kelereng hijau.
= 8 + 3 + 4 = 15

64 Kunci Jawaban dan Pembahasan


A = kejadikan terambil bola selain bola kuning n(B) = 2
  /;
P(A) = P(B) = 
 

   
=  = ! =  = 

35. Jawaban: b 40. Jawaban: e


Misal B kejadian muncul mata dadu bilangan Misal:
kelipatan 2. A = kejadian muncul mata dadu bilangan prima
B = {2, 4, 6} ⇒ n(B) = 3 B = kejadian muncul mata dadu bilangan ganjil
Frekuensi harapan Diperoleh:
= P(B) × n A = {2, 3, 5} ⇒ n(A) = 3
/;
= /; × 200 B = {1, 3, 5} ⇒ n(B) = 3
Peluang kejadian muncul mata dadu bilangan prima
 atau ganjil:
=  × 200 = 100
P(A ∪ B) = P(A) + P(B) – P(A ∩ B)
36. Jawaban: d /W; /; /W ∩ ;
A = {bilangan tidak ganjil maupun prima} = /; + /; – /;
= {bilangan genap} – {2}   
= {4, 6, 8, . . . , 50} =  +  – 
n(A) = 25 – 1 = 24  
=  = 
/W;
P(A) =
/; Frekuensi harapan muncul mata dadu bilangan
  prima atau ganjil
= =
  = P(A ∪ B) × n
37. Jawaban: c 
=  × 60 = 40
A = kejadian terambil kartu berwarna hitam
n(A) = 26 B. Uraian
B = kejadian terambil kartu berangka 10
n(B) = 4 1. Akan dicari nilai x.
n(A ∩ B) = 2 x° + (x + 10)° + (4x + 25)° + (2x – 10)°
P(A ∪ B) = P(A) + P(B) – P(A ∩ B) + (2x + 25)° + (2x + 10)° = 360°
   ⇔ 12x° + 60° = 360°
=  +  –  ⇔ 12x° = 300°
!  ⇔ x = 25°
=  =  Besar sudut pada merek E:
(2x + 25)° = 50° + 25° = 75°
38. Jawaban: e Besar sudut pada merek C:
Pada pengambilan pertama terambil kartu 10. (4x + 25)° = 125
Pada pengambilan kedua diperoleh:
&  ‡ °
n2 = n – 1 = 51 &  
= °
A = kejadian terambil kartu angka lebih dari 5 pada  
pengambilan kedua ⇔ &  
= 
n(A) = 4 × 5 – 1 = 19 
/W; 
⇔ Merek C =  × 150
P(A) = =
  Jadi, komputer merek C terjual 250 unit.
39. Jawaban: c 2. xi fi fixi
A G
5 5 25
10 2n 20n
A (A, A) (A, G)
15 15 225
20 5n 100n
G (G, A) (G, G)
25 30 750
30 15 450
B = kejadian tidak muncul gambar atau angka pada
kedua uang logam Jumlah 65 + 7n 1.450 + 20n
= {(A, A), (G, G)}

Matematika Kelas XI Program IPA 65


ˆ G $
Σ#"
 
4. " =
 $
" = Σ#
! +  +  +  +  + 
' + 
⇔ q =

⇒ 20,5 =  +  ⇔ 5q = 110 + 3p
⇔ 1.332,5 + 143,5n = 1.450 + 120n
" =
⇔ 23,5 n = 117,5
⇔ n =5     
/  ⋅ ! + ; + /  / + ; + ; + /  ⋅  + ; + /  ⋅  + ; + /  ⋅  + ;
Banyak data = 65 + 7n = 65 + 7 · 5 = 100. 

/! +  +  +  +  + ; +  ⋅ 
Me = nilai data

ke-  (100 + 1) = nilai data ke-50,5 ⇔ 20 = 

Median di kelas interval 18 – 22.  /! +  +  +  +  + ;
⇔ 20 = 
+3

  − # & 
  
Me = L2 + ·p ⇔

 #  20 = 
q+3
 & 

  −   ⇔ 
q = 17
= 17,5 +    ·5
  ⇔ q = 34
 Substitusi q = 34 ke 5q = 110 + 3p diperoleh:
= 17,5 +  · 5 5 · 34 = 110 + 3p
= 17,5 + 4 = 21,5 ⇔ 3p = 60
Jadi, median data tersebut 21,5. ⇔ p = 20
Jadi, nilai p = 20 dan q = 34.
3. Ukuran fk fi
5. " = 4
135 – 139 9 9 − ++!++
140 – 144 21 21 – 9 = 12 ⇔ =4

145 – 149 41 41 – 21 = 20 ⇔ 2a = 4
150 – 154 55 55 – 41 = 14
155 – 159 64 64 – 55 = 9 ⇔ a=2
160 – 164 70 70 – 64 = 6 Data menjadi: 2 – b, 4, 8, 2 + b
Variansi = 6,5
Kuartil atas terletak pada data urutan Σ" 

⇔ – ( " )2 = 6,5

ke- 
(70 + 1) = 52,25, yaitu pada interval
/ − ; +  + ! + / + ;
150 – 154. ⇔ – 42 = 6,5


 − # ?  −  +  +  +  +  +  + 
 ⇔ = 22,5
Q3 = L + ×p 
#? 
⇔ 2b + 88 = 90 2

⇔ 2b2 = 2
 < − 
= 149,5 + 
  

·5 ⇔ b = ±1
Jadi, nilai a = 2 dan b = –1 atau b = 1.
≈ 149,5 + 4,11 = 153,61
 6. Komite yang terbentuk kemungkinan terdiri atas 5
P30 = nilai data ke-  (70 + 1) = nilai data guru laki-laki dan 1 guru perempuan atau 4 guru
ke-21,3 laki-laki dan 2 guru perempuan.
P30 di kelas interval 145 – 149 Banyak cara membentuk komite
= 7C5 × 5C1 + 7C4 × 5C2


 − #  Y Y Y Y
P3 = L + #  = YY × YY + YY × YY
×  ×× × 
  ⋅  −  = × ×  + × × × ×
  
= 144,5 +    ·5 = 105 + 350 = 455
 
= 144,5 + 0 7. Jumlah kelereng dalam kotak = 20.
= 144,5 Pasangan kelereng yang mungkin terambil adalah
(putih, kuning), (putih, merah), (putih, biru), atau
(putih, putih).

66 Kunci Jawaban dan Pembahasan


Peluang terambil kelereng pertama putih dan  
=  × 
kelereng kedua kuning:
 !   
P (putih, kuning) =  ×  = ! =  = 
Peluang terambil kelereng pertama putih dan Jadi, peluang terambil 1 bola merah dari kotak I
kelereng kedua merah: 
  
dan 1 bola putih dari kota II adalah  .
P (putih, merah) = 
× 
= !
Peluang terambil kelereng pertama putih dan
kelereng kedua biru: Bab III Trigonometri
  !
P (putih, biru) =  ×  = !
Peluang terambil kelereng pertama putih dan
kelereng kedua putih: A. Pilihan Ganda
   1. Jawaban: a
P (putih, putih) = 
× 
= ! sin (A + B) = sin ((2x + y) + (x + 3y))
Peluang terambil kelereng pertama putih: = sin (3x + 4y)
P = P (putih, kuning) + P (putih, merah) = sin 3x cos 4y + cos 3x sin 4y
+ P (putih, biru) + P (putih, putih)
  !  2. Jawaban: d
= ! + ! + ! + !
 

= ! = 
 sin (  π + 2A) + sin (  π – 2A)
 
8. Banyak percobaan: n = 85. = (sin  π cos 2A + cos  π sin 2A)
Banyak anggota ruang sampel: n(s) = 52C2 = 1.326.
 
A = kejadian terambil 2 kartu hari + (sin  π cos 2A – cos  π sin 2A)
n(A) = 13C2 = 78

Frekuensi harapan terambil 2 kartu bukan hati: = 2 sin  π cos 2A
Fh = (1 – P(A)) × n

! = 2·  · cos 2A =  cos 2A
= (1 – ) × 85 
'
'! 3. Jawaban: b
= ' × 80 tan (x + y) = 33
  " +  
=  × 85 = 80 ⇔  −  "  
= 33
 +  
9. Misal: ⇔  −   
= 33
Q = kejadian muncul kedua mata dadu berjumlah 5
⇔ 3 + tan y = 33 – 99 tan y
R = kejadian muncul kedua mata dadu berjumlah 8
⇔ tan y + 99 tan y = 33 – 3
Q = {(1,4), (2,3), (3,2), (4,1)} → n(Q) = 4
⇔ 100 tan y = 30
R = {(2,6), (3,5), (4,4), (5,3), (6,2)} → n(R) = 5

Q dan R kejadian saling lepas, maka: ⇔ tan y = 
P(Q ∪ R) = P(Q) + P(R)

/?; /‚; ⇔ tan y = 
= /; + /;

    Jadi, nilai tan y = 
.
= 
+ 
= 
= 
Jadi, peluang muncul kedua mata dadu berjumlah 4. Jawaban: d
 cos 165° = cos (120° + 45°)
5 atau 8 adalah  . = cos 120° cos 45° – sin 120° sin 45°
10. Kotak I = 4 merah, 3 biru    
= (– )(  ) – (   )( )
Kotak II = 7 merah, 3 putih   
Peluang terambilnya 1 bola merah dari kotak I dan =–
 

 –  
1 bola putih dari kotak II
 
= –  –  


Matematika Kelas XI Program IPA 67


5. Jawaban: b cos (x – y) = cos x cos y + sin x sin y
tan 315° = tan (360° – 45°)    
 ° −  ° =  −   ×  +  × 
 
= +  °  °
 
 − − = –  + 
= = = –1
+ 


6. Jawaban: a = – 
sin (–75°) = sin ((–30°) + (–45°))
= sin (–30°) cos (–45°) + cos (–30°) sin (–45°) 9. Jawaban: d
sin (p – q) = sin p cos q – cos p sin q
= –sin 30° cos 45° – cos 30° sin 45°
⇔ sin 30° = sin p cos q – 
= – × –  ×

⇔ sin p cos q = sin 30° + 
= – – 
  
= +  = 
7. Jawaban: b
10. Jawaban: e
tan α = 1, α lancip
cos (A + B) = cos A cos B – sin A sin B

sin α = π

⇔ cos  = cos A cos B – 
1
cos α =

= cos A cos B – 
α 
1 ⇔ cos A cos B = +  = 


cos (A – B) = cos A cos B + sin A sin B
tan β =  , β lancip
 
= + = 1
1
sin β =
β  Jadi, nilai cos (A – B) = 1.
3 
cos β = 11. Jawaban: d

sin (α – β) = sin α cos β – cos α sin β Pada segitiga ABC berlaku:
∠A + ∠B + ∠C = 180°

= × – × ⇔ ∠A + ∠B = 180° – ∠C
 
⇔ ∠A + ∠B = 180° – 45°

= – ⇔ ∠A + ∠B = 135°
 
cos (A + B) = cos A cos B – sin A sin B

= 
⇔ cos 135° = cos A cos B –

=  ×


⇔ –cos 45° = cos A cos B –
= 


⇔ – = cos A cos B –
8. Jawaban: b

⇔ cos A cos B = –
5 13
3 cos (A – B) = cos A cos B + sin A sin B
5

x y
=( – )+
4 12


sin x =  , x tumpul cos y =  , y lancip =

 
cos x = –  sin y =  = (2 – )

68 Kunci Jawaban dan Pembahasan


12. Jawaban: d 14. Jawaban: a
Dari sin C =

,   −  
 tan (a – b) = +    
diperoleh cos C =   2 ⇔ tan a – tan b = tan (a – b) (1 + tan a tan b)


 −  
 − 
dan tan C =  .   −  
= 
 − 
+    
Pada segitiga berlaku: C
3 
 − 
A + B + C = 180° = 
 −       +     
⇔ A + B = 180° – C 

 −      


  +  
tan (A + B) = =
−      
 −  
 
  +   
 −       
⇒ tan (180° – C) = −    

  +  
= = cos a cos b
⇔ –tan C = −    
   

⇔ tan A + tan B = –tan C (1 – tan A tan B)



15. Jawaban: e
= –  (1 – 13)
   
tan A tan B =    
= –  (–12) = 8

Jadi, nilai tan A + tan B = 8.     
⇔ cos A cos B =     = = 
13. Jawaban: e 


 −      +    

 + 
=     −    

+
 
=

 


 =  7 
=  =  =2


5
3 16. Jawaban: a M
∠AMB = 180° – (60° + 75°)
A B = 45°
4 1
 60° 75°
sin A =  cotan B = 7 A B
sin 75° = sin (30° + 45°) 300 cm
  = sin 30° cos 45° + cos 30° sin 45°
cos A = 
cos B = 

= × +  ×
sin B =


cos C = cos (180° – (A + B)) = + 
 
= –cos (A + B)  

= –(cos A cos B – sin A sin B) Ingat aturan sinus: = =   .
   
   
= –   × 
− ×
      °
 °
=  ° ⇔ AM =  ° × AB
  
= –   −  

+ 
 
 = × 300
= –



=– =– =( +  ) × 300

Oleh karena cos C negatif berarti sudut C merupa- = 150(1 +  ) cm
kan sudut tumpul. Jadi, besar sudut C = 135°.
Jadi, panjang AM = 150(1 +  ) cm.

Matematika Kelas XI Program IPA 69


17. Jawaban: b π π
1) x1 –  =  + k · 2π
Bentuk  cos x – sin x mempunyai nilai a = 

dan b = –1. ⇔ x1 = π + k · 2π

k=
 +
− =  + = =2 
k = 0 → x = π
 −
tan α =  ⇒ tan α =  π π
2) x–  = –  + k · 2π

⇔ tan α = −  
⇔ x = π + k · 2π
Oleh karena a positif dan b negatif maka α terletak
di kuadran IV sehingga: k = 0 → x = π

tan α = –   ⇔α= π

Jadi, nilai-nilai x yang memenuhi π atau π.
a cos x + b sin x = k cos (x – α) 20. Jawaban: d

⇔  cos x – sin x = 2 cos (x –

π)  sin x – cos x = –2
⇔ – cos x +  sin x = –2
18. Jawaban: c
–2 cos (x + 30°) – 2 sin (x + 30°) mempunyai nilai a = – dan b = 
a = –2 dan b = –2
k=
− +

k=
− +


+ = = 2

=
Oleh karena a negatif dan b negatif maka α terletak
= +
di kuadran III = =2
 −
tan α = 
⇔ tan α = − tan α =  =
 
= –  (α di kuadran II)

⇔ tan α = 1
⇔ α = 225° ⇔ α= π

a cos x + b sin x = k cos (x – α)
–2 cos (x + 30°) – 2 sin (x + 30°) ⇔ – cos x +  sin x = –2
= 2 cos ((x + 30°) – 225°)
⇔ 2 cos (x –  π) = –2
= 2 cos (x – 195°)
Jadi, –2 cos (x + 30°) – 2 sin (x + 30°) dapat ⇔ cos (x –  π) = –
disederhanakan menjadi 2 cos (x – 195°). 
⇔ cos (x –  π) = cos  π
19. Jawaban: c 
1) x –  π =  π + k · 2π

cos x + sin x = 
⇔ x = π + k · 2π
a = 1 dan b = 1

k = 0 → x = π
k= + =


π 2) x –  π = –  π + k · 2π
tan α = = 1 = tan 

π ⇔ x = – π + k · 2π
⇔ α=  
k = 1 → x = – π + 2π = π

cos x + sin x =
 
Jadi, nilai x yang memenuhi π dan π.
π 
⇔ cos (x –  ) =

π 
⇔ cos (x –  ) =

π π
⇔ cos (x –  ) = cos 

70 Kunci Jawaban dan Pembahasan


B. Uraian 2. a. sin 75° + sin 195°
1. a. cos 25° = cos (30° – 5°) = sin (30° + 45°) + sin (240° – 45°)
= cos 30° cos 5° + sin 30° sin 5° = sin 30° cos 45° + cos 30° sin 45°
+ (sin 240° cos 45° – cos 240° sin 45°)
=  × cos 5° + × sin 5°


=
×
+
 ×


= p+
q=
(  p + q)

b. cos 80° = cos (90° – 10°) + (–  × – (– ) × )

= cos 90° cos 10° + sin 90° sin 10°
= 0 × cos 10° + 1 × sin 10°
= 
+ 
 – 
 + 

= sin 10°
= sin (5° + 5°)
= 
+ 

= sin 5° cos 5° + cos 5° sin 5°
= q × p + p × q = 2pq
=
c. sin 40° = sin (30° + 10°)
= sin 30° cos 10° + cos 30° sin 10°
Jadi, nilai sin 75° + sin 195° =
.
=
cos 10° +  sin 10°
b. cos 165° – cos 15°
= cos (120° + 45°) + cos (45° – 30°)
=
cos (5° + 5°) +  sin (5° + 5°)
= (cos 120° cos 45° – sin 120° sin 45°)

= (cos 5° cos 5° – sin 5° sin 5°) – (cos 45° cos 30° + sin 45° sin 30°)


+  (sin 5° cos 5° – cos 5° sin 5°) = ((– ) ×

 ×
)

=
(p × p – q × q) +  (q × p –( ×  + × )

+ p × q)
= (–  – 
 )–(  + 
)

=
(p2 – q2) +
 (2pq)

=– – 
 – 
 – 

=
(p2 – q2) +  pq

d. sin 95° = sin (90° + 5°) = – –

= sin 90° cos 5° + cos 90° sin 5°
= 1 × cos 5° + 0 × sin 5° c. tan 345° × tan 15°
= cos 5° = tan (300° + 45°) × tan (60° – 45°)
=p  ° +  °  ° −  °
= −  °  ° × +  °  °
e. tan 55° = tan (60° – 5°)
 ° −  °
−  +  −
= = ×
+  °  ° −
−  × +  ×
 −  °
= +  ×  ° −  +  −
= ×
 − +  + 
= +  × 
− +  +  −
 − −  
=
+  + 
= +  
× −  
− +  − 
 −  +   = × − 
+ 
= − 
−  +  +  −
f. tan 10° = tan (5° + 5°) =  −
 ° +  °
= −  °  ° − +  
=
 + 
= −  × 

= –7 +  
= − 

Matematika Kelas XI Program IPA 71


   −    
3. a. b. Diketahui sin α =  , cos β =  , α di
  −  
   −    kuadran II dan β di kuadran IV.
= −
  −  

 −   4
= −

  = −  3 2  −  = 

α α

 3

( )
= − − =

=
  − = 
Oleh karena α di kuadran II maka cos α dan
 ° −  ° tan α bernilai negatif.
b. = tan (25° – 85°)
 °  ° 
cos α = – dan tan α = – 
= tan (–60°) 

= –tan 60° = –  Oleh karena β di kuadran IV maka sin β dan


tan β bernilai negatif.
 
4. a. Diketahui sin α =  , cos β =  , α dan β di sin β = –

dan tan β = −

 
kuadran I sin (α + β) = sin α cos β + cos α sin β
  
=  ×  + (– ) × (– )
 
 + 
13 =
5  −  = 
4
= 12
cos (α + β) = cos α cos β – sin α sin β
  
α β
= (– ) × (  ) – (  ) × (– )
 
 −  =  =3 5 −  + 
=

Oleh karena α di kuadran I maka cos α dan  α −  β
tan α bernilai positif. tan (α + β) = +  α  β

 
− −

cos α =  dan tan α =  =  

+


Oleh karena β di kuadran I maka cos β dan  

tan β bernilai positif. −



+
 − + 
   
= =  + 
sin β =  dan tan β =  +

   

sin (α + β) = sin α cos β + cos α sin β − + 


  
=  + 
= 
×  +  × 
  
= 
+  =  5. cos (A + B) = 
cos (α + β) = cos α cos β – sin α sin β
⇔ cos A cos B – sin A sin B =  . . . (1)
  
= 
×  –  × 
cos (A – B) =
  
= 
–  = – 
⇔ cos A cos B + sin A sin B = . . . (2)
 α −  β
tan (α – β) =
+  α  β Tambahkan persamaan (1) dan (2):


− 
=  cos A cos B – sin A sin B = 
+ 
×




 cos A cos B + sin A sin B =
 
= ––––––––––––––––––––––––––– +
+

 
2 cos A cos B = 
− 

= 
 = − ⇔ cos A cos B =




72 Kunci Jawaban dan Pembahasan


Kurangkan persamaan (1) dan (2):

= cos θ + sin θ – cos θ

cos A cos B – sin A sin B=

+ sin θ
cos A cos B + sin A sin B=
––––––––––––––––––––––––––– – = sin θ + sin θ

–2 sin A sin B =  = sin θ (terbukti)

⇔ sin A sin B = – b. sin (30° + θ) + cos (60° + θ)
   
= (sin 30° cos θ + cos 30° sin θ)
tan A tan B =
    + (cos 60° cos θ – sin 60° sin θ)

= ( cos θ +  sin θ) + ( cos θ




=  =–

–  sin θ)


Jadi, nilai tan A tan B = –  .

= cos θ +  sin θ + cos θ –  sin θ

6. tan A = 
=
cos θ + cos θ

B
sin A =  = cos θ (terbukti)
 5 c. tan (45° – θ)
cos A =  3  ° −  θ
13 12 =
+  °  θ
cos B = − A
−  θ
 4 =
+ ×  θ
B di kuadran II
−  θ
 = (terbukti)
sin B =  +  θ
5
d. tan (45° + θ)

tan B = −  ° +  θ
=
−  °  θ
  −  
a. tan (A – B) = +     +  θ
=
 
− ×  θ


 +  θ
=   =
+  ×
− −  θ
 θ
   +  θ
+   =
= 
= =  θ
  −
− × 
  θ

 θ +  θ
b. tan C = tan (180° – (A + B))  θ
=  θ −  θ
= –tan (A + B)  θ
   +     θ +  θ
= –  −      =  θ −  θ (terbukti)
 

 
+




 + 
= –  


  8. a.
− ×
− 
 − 
  

      +        
–  
  = ×
= = –      +    
      
       
+
7. a. sin (45° + θ) – sin (45° – θ) =        

= (sin 45° cos θ + cos 45° sin θ) – (sin 45° cos θ


       
+
       
– cos 45° sin θ)    
+
   
= (

cos θ +

sin θ) – (
cos θ =    
+ ⋅
   


– sin θ) =
  +  
(terbukti)

+    

Matematika Kelas XI Program IPA 73



 −  − 
 +  
b. k=  +  =
+


 +  + 
 − 


    +     −
    −      
=
    +     +     −    
= + = = 
  
    Oleh karena a positif dan b positif maka α
=     berada di kuadran I.
 
=   = tan B (terbukti)   
tan α = =

=
 

9. Jawaban:
⇔ α = 30°
C Diperoleh:


cos x +  sin x =  cos (x – 30°)

5 cm
Dengan demikian dapat ditulis:
4 cm
 

cos x +  sin x =

α β

A D B ⇔  cos (x – 30°) =
7 cm

⇔ cos (x – 30°) =

AD =  −  =  −  =  = 3 cm ⇔ cos (x – 30°) = cos 30°
DB = AB – AD = 7 – 3 = 4 cm 1) x – 30° = 30° + k · 360°
⇔ x = 60° + k · 360°
BC =  +  =  +  =  ⋅ = 4 k = 0 → x = 60°
Diperoleh: 2) x – 30° = –30° + k · 360°
    ⇔ x = 0° + k · 360°
sin α =  , cos α =  , tan α =  , sin β =
 k = 0 → x = 0°

k = 1 → x = 360°
= cos β = = , dan tan β = 1.
 Jadi, himpunan penyelesaiannya {0°, 60°, 360°).
sin (α + β) = sin α cos β + cos α sin β b. sin x –  cos x – =0

=  × +  ×


 ⇔ –  cos x + sin x =

Diperoleh nilai a = –  dan b = 1

=  + 
k=  +  =
−  +

= 
=  =2
 α −  β Oleh karena a negatif dan b positif maka α
tan (α – β) = berada di kuadran II.
+  α  β

− 
=  tan α = ⇔ tan α =
  − 
+ ×



= 
=  ⇔ tan α = – 
 
⇔ α = 150°



Jadi, nilai sin (α + β) + tan (α – β) =  +  . Diperoleh –  cos x + sin x = 2 cos (x – 150°)
10. Jawaban: –  cos x + sin x =

a. cos x+
 sin x =

⇔ 2 cos (x – 150°) =


Diperoleh nilai a = dan b =  . ⇔ cos (x – 150°) =

⇔ cos (x – 150°) = cos 45°

74 Kunci Jawaban dan Pembahasan


1) x – 150° = 45° + k · 360° b. 2 sin 112,5° cos 112,5°
⇔ x = 195° + k · 360° = sin (2 × 112,5°)
k = 0 → x = 195° = sin 225°
2) x – 150° = –45° + k · 360° = sin (180° + 45°)
⇔ x = 105° + k · 360°
= –sin 45° = –
k = 0 → x = 105°
Jadi, himpunan penyelesaiannya {105°, 195°). c. 2 cos2 22,5° – 1
= cos (2 × 22,5°)

= cos 45° =

d. 1 – 2 sin2 157,5° = cos (2 × 157,5°)
A. Pilihan Ganda
= cos 315°
1. Jawaban: c = cos (360° – 45°)
I. sin 2x = 2 sin x cos x = cos 45°
sin 38° = 2 sin 19° cos 19° (benar)

II. cos 2x = 1 – 2 sin2 x =

cos 26° = 1 – 2 sin2 13° ≠ 2 sin2 13° – 1
 °
cos 26° = 2 sin2 13° – 1 (salah) e. = tan 2 × 22,5°
−  °
III. cos 2x = 2 cos2 x – 1
= tan 45°
cos 14° = 2 cos2 7° – 1 ≠ 2 cos2 14° – 1
=1
cos 14° = 2 cos2 14° – 1 (salah)

  Jadi, bentuk trigonometri yang bernilai –
IV. tan 2x =
−  
adalah 2 sin 112,5° cos 112,5°.
 °
tan 12° = (benar)
−  °
5. Jawaban: d
Jadi, pernyataan yang benar I dan IV. 
2. Jawaban: d sin α =  = , α sudut lancip
 
  cos 2α = 1 – 2 sin2 α
Oleh karena tan 2x = maka berlaku:  

−  

= 1 – 2 ×   
  
 ° 
= tan (2 × 15°) =1–
−  °


= tan 30°
=–

= 
 6. Jawaban: e
 °
Jadi, = . 
−  °  cos α = 0,6 = 
Oleh karena α di 5  − 
3. Jawaban: b
sin2 75° – cos2 75° kuadran IV maka tan α =  = 4
= –(cos2 75° – sin2 75°) bernilai negatif.
 α
= –(cos 2 × 75°) tan α = –  3
= –(cos 150°)
− 

 α
= –(cos (90° + 60°)) tan 2α = = 
−  α −
− 

= –(–sin 60°) = sin 60° =  −


= − 
4. Jawaban: b 

a. 2 sin 67,5° cos 67,5° −



− −
= sin (2 × 67,5°) = =  × 
− 
= sin 135°
= sin (90° + 45°)  
=  =3

= cos 45° =

Matematika Kelas XI Program IPA 75


7. Jawaban: b
sin a – cos a = 2p Oleh karena π berada di kuadran I maka cos π
⇔ (sin a – cos a)2 = (2p)2 bernilai positif.
⇔ sin a – 2 sin a cos a + cos2 a = 4p2
2

⇔ sin2 a + cos2 a – 2 sin a cos a = 4p2 


⋅ π +

cos π =
⇔ 1 – 2 sin a cos a = 4p2
⇔ 1 – 4p2 = 2 sin a cos a


1 – 4p2 = sin 2a  π+
= 
2
Jadi, nilai sin 2a = 1 – 4p .

8. Jawaban: b
+
=

1 – tan θ sin 2θ = – 

 θ  +
⇔ 1– · 2 sin θ cos θ = –  = = +
 θ 

⇔ 1 – 2 sin2 θ = –  11. Jawaban: a



cos 2θ = –  Diketahui tan θ =

cos 4θ = 2 cos2 2θ – 1 Oleh karena π < θ < 2π
17 15
 (θ terletak di kuadran IV) maka sin
= 2( −  )2 – 1 θ bernilai negatif dan cos θ
bernilai positif.
  
= 2(  ) –  = –  
sin θ = –  dan cos θ =  θ
 8
Jadi, nilai cos 4θ = –  .

9. Jawaban: c
π < θ < 2π

 
tan 2a = –  ⇔ ( π) < θ <

(2π)

   
⇔ =– ⇔ π < θ <π
−   
⇔ 8 tan a = –3 + 3 tan2 a 
⇔ 3 tan2 a – 8 tan a – 3 = 0 Oleh karena  π < θ < π (θ terletak di kuadran II)
⇔ (3 tan a + 1) (tan a – 3) = 0

maka sin θ bernilai positif.
⇔ tan a = – atau tan a = 3
−  θ
Oleh karena tan a > 0 maka nilai yang memenuhi sin θ = ±

tan a = 3.


tan (a – b) = ⇔ sin θ = 

  −  
⇔ = 
+      
=  = =  

 −  
⇔ +   
=
12. Jawaban: c
⇔ 6 – 2 tan b = 1 + 3 tan b α 
⇔ –5 tan b = –5 Diketahui cos =

⇔ tan b = 1 α
Jadi, nilai tan2 a – tan2 b = (3)2 – (1)2 = 8. cos α = 2 cos2 – 1

10. Jawaban: d =2· –1

cos 2x = 2 cos2 x – 1
 
  + = –  = 
⇔ cos x = ± 

76 Kunci Jawaban dan Pembahasan


B. Uraian
Diperoleh cos α = 

2x 1. a. Diketahui sin θ = – dan θ di kuadran IV.
cotan α =  −
 − Oleh karena θ di

2
α kuadran IV maka 1
θ
=
 −
1 tan θ bernilai negatif

dan cos θ bernilai
13. Jawaban: a positif.
+  θ 
= –5 tan θ = – dan cos θ =
 θ 
⇔ 1 + cos θ = –5 sin θ sin 2θ = 2 sin θ cos θ
θ θ θ
⇔ 1 + (2 cos2 – 1) = –5 · 2 sin cos 
= 2(– )( )

θ θ θ
⇔ 2 cos2 = –5 · 2 sin
cos 
=–

θ θ
⇔ cos
= –5 sin cos 2θ = cos2 θ – sin2 θ
θ  2
 =( ) – (– )2

θ
=–
 
= 
–  =  =
θ
⇔ tan = –   θ
tan 2θ =
−  θ
14. Jawaban: d


sin2 2x – 2 sin x cos x – 2 = 0 = 

⇔ (sin 2x)2 – sin 2x – 2 = 0 −


⇔ (sin 2x + 1)(sin 2x – 2) = 0 −

⇔ sin 2x = –1 atau sin 2x = 2  


=
= =– 
− 
sin 2x = 2 → tidak ada nilai x yang memenuhi 


sin 2x = –1 = sin 270° b. Diketahui tan θ = – dan θ di kuadran II.

1) 2x = 270° + k · 360°
⇔ x = 135° + k · 180° 
k = 0 → x = 135° θ
1
k = 1 → x = 315° 5
2) 2x = (180° – 270°) + k · 360° Oleh karena θ di kuadran II maka sin θ bernilai
⇔ 2x = –90° + k · 360° positif dan cos θ bernilai negatif.
⇔ x = –45° + k · 180° −
sin θ = dan cos θ =
k = 1 → x = 135°  

Jadi, himpunan penyelesaiannya {135°, 315°}. sin 2θ = 2 sin θ cos θ


−
15. Jawaban: b = 2(  )(  )
cos 2x – sin x = 0
 
⇔ (1 – 2 sin2 x) – sin x = 0 = −  = − 
⇔ 2 sin2 x + sin x – 1 = 0
cos 2θ = cos2 θ – sin2 θ
⇔ (2 sin x – 1)(sin x + 1) = 0

= ( −  )2 – (  )2

⇔ sin x = atau sin x = –1
Pada interval 0 ≤ x ≤ 2π:  
π π =  –  =  = 
sin x =
berlaku untuk x = 
dan x = 

π  θ
−  − 
sin x = –1 berlaku untuk x = tan 2θ = = =  = −
−  θ −
−  
π π π
Jadi, himpunan penyelesaiannya {  ,  , }.

Matematika Kelas XI Program IPA 77



c. Diketahui cos θ = – dan θ di kuadran III. b.

Diketahui sin α = –  dan π < α < .


Oleh karena θ di

kuadran III maka Oleh karena π < α <
sin θ bernilai negatif maka tan α bernilai 13
5 5
dan tan θ bernilai 4
positif dan cos α ber- α
positif. nilai negatif. 12
  θ
sin θ = – dan tan θ =  
 3 tan α = dan cos α = −

sin 2θ = 2 sin θ cos θ π π α 
  Oleh karena π < α < ⇔ < <  π atau
= 2(– )(– )
 
α α
 di kuadran II maka sin bernilai positif,
= 
α α
cos 2θ = cos2 θ – sin2 θ cos bernilai negatif, dan tan bernilai
 
= (– )2 – (– )2 negatif.
 
   α −  α
=  –  = −  1) sin = +


 θ −
− 
tan 2θ = =
−  θ



 
=  = =


 
 

  = 
= 
 =  × − = −  
−
α +  α
2) cos = –
 π
2. a. Diketahui tan α = – 
dan
< α < π.

+
− 
π =–
Oleh karena
<α<π

maka sin α bernilai 25



24 
positif dan cos α =–

bernilai negatif.

  α =– = − 
sin α = dan cos α = − 7
 
 
π π α π α 3. a. 2 – 4 sin2 112,5° = 2(1 – 2 sin2 112,5°)
Oleh karena < α < π ⇔  < < atau = 2(cos 2 × 112,5°)
α α = 2(cos 225°)
berada di kuadran I maka sin , cos , dan
= 2(cos (180° + 45°))
α = 2(–cos 45°)
tan bernilai positif.

= 2(– )
α −  α
1) sin
=

=–



⇔ =   °
b.
−  °
+  °
   °
⇔ = =  =
 −  °
α +  α = tan 2 × 67,5°
2) cos = = tan 135°

⇔ =
( )
+ − 
 = tan (90° + 45°)
= –cotan 45°
= –1
 
⇔ = = 


78 Kunci Jawaban dan Pembahasan


c. 10 sin 78,75° cos 78,75° +  α −  α
= 5 × 2 sin 78,75° cos 78,75° c. +  α +  α
= 5 sin 2 × 78,75°
+  α  α −
−  α
= 5 sin 157,5° =
+  α  α +
 α −
Oleh karena sin 157,5° bernilai positif maka
 α  α +  α
bentuk di atas dapat dinyatakan: =
 α  α +  α
−  × 
= 5( )  α
 α +  α
=
 α
 α +  α
−     α
= 5(

) =  α = tan α (terbukti)

− 
° − °
= 5( ) 5. sin8 75° – cos8 75°

= (sin4 75°)2 – (cos4 75°)2
−  °
=5 = (sin4 75° – cos4 75°)(sin4 75° + cos4 75°)

= (sin2 75° – cos2 75°)(sin2 75° + cos2 75°)


((sin2 75° + cos2 75°)2 – 2 sin2 75° cos2 75°)
=5


= –(cos2 75° – sin2 75)(1)(12 – (2 sin 75° cos 75°)2)

=5
 = –(cos 2 × 75°)(1 – (sin 2 × 75°)2)

= − = – cos 150° (1 – sin2 150°)

 
−   −   = –(–

 )(1 – × )
4. a. + 
=  

+  
  −    
=  ×

=  
 
=   +  
 

  −     −  


= ×
  +     −  
A. Pilihan Ganda
  −     +  
=
  −   1. Jawaban: d
  +   −    
= sin x cos y = (sin (x + y) + sin (x – y))
  −  

Pernyataan I dan II salah


−  
=   (terbukti)
cos x cos y = (cos (x + y) + cos (x – y))
b. Ingat a – b3 = (a – b)(a2 + ab + b2)
3

Pernyataan III dan V salah.


Dengan demikian Jadi, pernyataan yang benar adalah IV.
  −  
2. Jawaban: c
  −  

sin x sin y = – (cos (x + y) + cos (x – y))

  −  
  +     +  
=   −   sin 37,5° sin 7,5°
= sin2 x + cos2 x + sin x cos x
= – (cos (37,5° + 7,5°) – cos (37,5° – 7,5°))
= 1 + sin x cos x

= 1 + × 2 sin x cos x = – (cos 45° – cos 30°)


= 1 + sin 2x (terbukti) =– ( – )


=– ( – )


Matematika Kelas XI Program IPA 79


3. Jawaban: a 7. Jawaban: d
12 sin 75° cos 125° 
 −  
 

 
 −  
= 12 × (sin (75° + 195°) + sin (75° – 195°))



 −  
 ° 

 −   −
 +  
= 

 
 −  ° 

 ° −
 −  
= 12 × (sin 270° + sin (– 120°))

= 6(sin 270° – sin 120°)


= °
− 
= 6(–1 – ) 



= –6 –   = =1



4. Jawaban: e 8. Jawaban: c
cos 130° + cos 110° + cos 10°
cos A – cos B = –2 sin (A + B) sin (A – B)
= (cos 130° + cos 110°) + cos 10°

cos 2p – cos 8p = –2 sin (2p + 8p) sin (2p – 8p) = 2 cos (130° + 110°) cos (130° – 110°) + cos 10°

= –2 sin 5p sin (–3p) = 2 cos 120° cos 10° + cos 10°
= 2 sin 5p sin 3p
Jadi, bentuk perkalian dari cos 2p – cos 8p adalah = 2 × (– ) cos 10° + cos 10°

2 sin 3p sin 5p. = –cos 10° + cos 10°
5. Jawaban: a =0
    
9. Jawaban: e
      
sin 20° sin 40° sin 80°


   
 −  = (sin 20° sin 40°) sin 80°
= 
     
  −  
= – (cos (20° + 40°) – cos (20° – 40°)) sin 80°

  
− 
=    
= – (cos 60° – cos (–20° )) sin 80°

 
=  
=– ( – cos (–20°)) sin 80°



=

=– =– sin 80° + cos (–20°) sin 80°
− 


6. Jawaban: e = – sin 80° + × ( (sin (–20° + 80°)

  −   – sin (–20° – 80°))
  −  
=– sin 80° + sin 60° – sin (–100°)

  
− 
° + ° 
° − °

=




° + ° 
° − °

=– sin 80° + ×  + sin 100°
  
−  °  °
=  °  ° =– (sin 80°– sin 100°) + × 
 

−  °
=  ° = – (2 cos 90° sin (–10°)) + 


− 
° + °
= 
° + ° = – (2 × 0 × sin (–10)) + 


−  ° =


= −  °

− 
= = 

80 Kunci Jawaban dan Pembahasan


( )
10. Jawaban: e  +

cos 15° – sin 15°
⇔  (
= cos 15° – sin (90° – 75°) )=
+


= cos 15° – cos 75°
 +
⇔ tan   =
= –2 sin (15° + 75°) sin (15° – 75°) 

= –2 sin 45° sin (–30°)  +


sin   =
= –2 sin 45° (–sin 30°) 2
 +  1
= –2 × × (– ) = cos   =
   +

11. Jawaban: e 
tan 195° + tan 105° sin A + sin B =

° + °  +  −
=    

° + ° + 
° − ° ⇔ 2 sin   cos   =
 °
=    −
 ° +  ° ⇔ 2 ( ) cos   =

×
− 
= = –2    −



+ ⇔ cos   =

 −  
12. Jawaban: a cos (A – B) = cos   
  
 
sin A =  ⇔ cos A = 
 −
π π 5 = 2 cos2   – 1
4
tan ( + A) – tan ( – A)

π π A = 2( )2 – 1 = 0
= tan (  + A) + tan (–(  – A))
3
π π
 !
+  "
"  # 14. Jawaban: c
 
= π π π π
 !
+  −
−  # +  !
+  +
"  #
    sin (2x + 110)° + sin (2x – 10)° =
 
=
  + 
π ⇔ 2 sin (4x + 100)° cos (120°) =


⋅     ⇔ 2 sin (2x + 50)° × =
=

  " + " ( )

⇔ sin (2x + 50)° = = sin 30°
    
= 
− +  
1) 2x + 50 = 30 + k × 360

 
× ⇔ 2x = –20 + k × 360
= 
 
 ⇔ x = –10 + k × 180
" + ×

 k = 1 → x = 170


 k = 2 → x = 350
= " = 
+ −
 
+ 2) 2x + 50 = (180 – 30) + k × 360
  
⇔ 2x = 100 + k × 360

 ⇔ x = 50 + k × 180
= 

= –  k = 0 → x = 50
− 
k = 1 → x = 230
13. Jawaban: c Jadi, himpunan penyelesaiannya {50, 170, 230,
350}.
  +  

  +  
=
 15. Jawaban: a

( )  ( )


+

 −

cos (x +  π) – cos (x –  π) = 

⇔  ( )  ( ) =
 +

 −


⇔ –2 sin (2x) sin (2 ×  π) =



⇔ –2 sin x sin  π = 

Matematika Kelas XI Program IPA 81


2. a. 4 sin 20° sin 40° sin 80°
⇔ –2 sin x ×  =  = 2 (2 sin 20° sin 40°) sin 80°
= 2 (cos 20° – cos 60°) sin 80°
⇔ sin x = – = 2 cos 20° sin 80° – 2 cos 60° sin 80°
 
= 2 sin 80° cos 20° – 2 cos 60° sin 80°
⇔ sin x = sin  −  π 
 
= (sin 100° + sin 60°) – 2 · sin 80°

1) x = –  π + k · 2π = sin (180° – 80°) + sin 60° – sin 80°

= sin 80° +  – sin 80° = 
k = 1 → x=  π
b. 4 sin 10° sin 50° sin 70°
2) x = (π – (–  π)) + k · 2π = 4 sin 70° sin 50° sin 10°
 = 2 (2 sin 70° sin 50°) sin 10°
⇔ x =  π + k · 2π = 2(cos 20° – cos 120°) sin 10°

k = 0 → x=  π = 2 (cos 20° – (– )) sin 10°
 = 2 cos 20° sin 10° + sin 10°
Jadi, nilai x yang memenuhi  π dan  π . = (sin 30° – sin 10°) + sin 10°

B. Uraian = sin 30° =
3. a. (cos 165° + cos 465°)(sin 15° + sin 105°)
1. a. 4 sin 67 ° sin 22 ° – 2 cos 187 ° cos 52 °
= (2 cos 315° cos (–150°))(2 sin 60° cos (–45°))

= 4 × – (cos (67 ° + 22 °) = 2 × 2 cos 315° cos 150° sin 60° cos 45°
= 4 × cos (270° + 45°) cos (90° + 60°) sin 60°

– cos (67 ° – 22 °)) sin 45°
= 4 sin 45°(–sin 60°) sin 60° sin 45°

– 2 × (cos (187 ° + 52 °) 
=4×

× −

  ×  ×
 
+ cos (187 ° – 52 °)) 
= – ×2×3= –

= –2(cos 90° – cos 45°) – (cos 240° + cos 135°) b. cos 20° – cos 80° – cos 40°
= (cos 20° – cos 80°) – cos 40°
= –2(0 – ) – (– + (– )) = (–2 sin 50° sin (–30°)) – cos 40°

= –2 sin 50°(–sin 30°) – cos 40°

=0+ + + = 2 sin 50° sin 30° – cos 40°


= 2 sin 50° × – cos 40°
= +
= sin 50° – cos 40°
b. sin 105° cos 15° + 8 cos 75° sin 195° = cos 40° – cos 50° = 0

= (sin (105° + 15°) + sin (105° – 15°)) 4. a. sin 52° sin 68° – sin 47° cos 77°
– cos 65° cos 81°

+ 8 × (sin (75° + 195°) – sin (75° – 195°))
= – (cos 120° – cos (–16°)) – (sin 124°

= (sin 120° + sin 90°) + sin (–30°)) – (cos 146° + cos (–16°))

+ 4(sin 270° – sin (–120°)) = – (cos 120° – cos 16°) – (sin 124°

– sin 30°) – (cos 146° + cos 16°)
= (  + 1) + 4(–1 – (–  )


= – cos 120° + cos 16°
=  + –4+ 

 – sin 124° + sin 30° – cos 146°
=  – 

– cos 16°

82 Kunci Jawaban dan Pembahasan


    6. x = sin 3θ + sin θ
=  −  ×  −  – sin 124° + ×
= 2 sin (3θ + θ) cos (3θ – θ)

– cos 146 = 2 sin 2θ cos θ
y = cos 3θ + cos θ
=  +  – sin 124° – cos 146°
= 2 cos (3θ + θ) cos (3θ – θ)

= – sin (180° – 56°) – cos (90° + 56°) = 2 cos 2θ cos θ

a. x + y = 2 sin 2θ cos θ + 2 cos 2θ cos θ


= – sin 56° – (–sin 56°)
= 2 cos θ (sin 2θ + cos 2θ) (terbukti)

=

sin 56° +
sin 56° =   θθ  θ
b. = =  θ = tan 2θ (terbukti)
$  θθ
b. sin2 195° sin 75° cos 75°
= (sin 195° sin 75°)(sin 195° cos 75°) c. x2 + y2 = (2 sin 2θ cos θ)2 + (2 cos 2θ cos θ)2
= 4 sin2 2θ cos2 θ + 4 cos2 2θ cos2 θ
= – (cos (195 + 75)° – cos (195 – 75)°) = 4 cos2 θ (sin2 2θ + cos2 2θ)
= 4 cos2 θ · 1
× (sin (195 + 75)° + sin (195 – 75)°)
 +  θ 
= 4 


= –  (cos 270° – cos 120°) (sin 270° + sin 120°)
= 2 + 2 cos 2θ (terbukti)
= –  (0 – (– )) (–1 + )

7. a. cos5 θ
= – (–1 + ) = cos θ cos θ cos3 θ


= (1 –

) = (cos 2θ + cos 0) cos 3 θ

= (cos 2θ + 1) cos 3 θ
  +  
5. a.
  −   = (cos 2θ cos θ + cos θ) cos 2 θ


 +  
 − 
= ( (cos 3θ + cos θ) + cos θ) cos 2 θ
=

 +  
 −  
= ( cos 3θ + cos θ) cos 2 θ



 +  
 − 
=
=  (cos 3θ + 3 cos θ) cos 2 θ

 +  


 − 


=  (cos 3θ cos θ + 3 cos θ cos θ) cos θ
= tan
(A + B) cotan
(A – B)
=  ( (cos 4θ + cos 2θ)


 + 
=
(terbukti)
+ 3 × (cos 2θ + cos 0)) cos θ

 − 

  +  
b. = (cos 4θ + cos 2θ + 3 cos 2θ + 3) cos θ
  −  



 +  
 − 
= (cos 4θ cos θ + 4 cos 2θ cos θ + 3 cos θ)
=

− 
 +  


 − 
= ( (cos 5θ + cos 3θ)


 + 


 − 
=
× + 4 × (cos 3θ + cos θ) + 3 cos θ)

− 
 +  
 − 

=  (cos 5θ + cos 3θ + 4 cos 3θ

= –cotan (A + B) cotan (A – B) (terbukti) + 4 cos θ + 6 cos θ)

=  (cos 5θ + 5 cos 3θ + 10 cos θ)

=  (10 cos θ + 5 cos 3θ + cos 5θ) (terbukti)

Matematika Kelas XI Program IPA 83


b. sin5 θ π π

b. cos (x + ) – cos (x – ) =
= sin θ sin θ sin3 θ
π
= – (cos 2θ – cos 0) sin3 θ ⇔ –2 sin x sin =


= – (cos 2θ – 1) sin3 θ ⇔ –2 sin x × 1 =


= – (cos 2θ sin θ – sin θ) sin2 θ
⇔ sin x = –

= – ( (sin 3θ – sin θ) – sin θ) sin2 θ
⇔ sin x = sin (–  π)

= – ( sin 3θ – sin θ) sin2 θ

1) x = –  π + k × 2π

= – (sin 3θ – 3 sin θ) sin2 θ 

k = 1 → x=  π

= – (sin 3θ sin θ – 3 sin θ sin θ) sin θ

2) x = (π – (–  π)) + k × 2π

= – (– (cos 4θ – cos 2θ) – 3 × (– ) 

⇔ x =  π + k × 2π
(cos 2θ – cos 0)) sin θ 
k = 0 → x=  π

= – (–cos 4θ + cos 2θ + 3 cos 2θ – 3) sin θ  

Jadi, himpunan penyelesaiannya {  π,  π}.

= – (–cos 4θ sin θ + cos 2θ sin θ

9. Jumlah besar sudut segitiga = 180°
+ 3 cos 2θ sin θ – 2sin θ) A + B + C = 180° ⇔ B + C = 180° – A
+ 

= – (– (sin 5θ – sin 3θ) + (sin 3θ – sin θ) = 90° – ⇔

A + B + C = 180° ⇔ B + C – 2C = 180° – A – 2C
+3 × (sin 3θ – sin θ) – 3 sin θ) ⇔ B – C = 180° – (A + 2C)


=– (–sin 5θ + sin 3θ + sin 3θ – sin θ ⇔
−
= 90° – ( + C)


+ 3 sin 3θ – 3 sin θ – 6 sin θ) sin B + sin C = 2 sin A
⇔ sin B + sin C = 2 sin (180° – (B + C))
=– (–sin 5θ + 5 sin 3θ – 10 sin θ) ⇔ sin B + sin C = 2 sin (B + C)

+ − +
= (10 sin θ – 5 sin 3θ + sin 5θ) (terbukti) ⇔ 2 sin ( ) cos ( ) = 2 sin 2( )

+ −
8. a.
 
=1 ⇔ 2 sin ( ) cos ( )
  −  
+ +
⇔ cos 2x = sin 3x – sin x = 2 × 2 sin ( ) cos ( )
⇔ cos 2x = 2 cos 2x sin x − +
⇔ 1 = 2 sin x ⇔ cos ( ) = 2 cos ( )
   
⇔ sin x = ⇔ cos cos + sin sin
   
⇔ sin x = sin  π = 2 (cos cos – sin sin )
   
1) x =  π + k × 2π ⇔ sin sin + 2 sin sin
   
k=0→x= π = 2 cos cos – cos cos

2) x = (π –  π ) + k × 2π 
⇔ 3 sin sin = cos cos
  

  
=  π + k × 2π 

⇔ 
 

= 

k =0→x= π  
⇔ tan tan = 

Jadi, himpunan penyelesaiannya {  π,  π}.  
Jadi, nilai tan tan adalah  .

84 Kunci Jawaban dan Pembahasan



 cos (A – B) = cos A cos B + sin A sin B
 

10. 
=    

=  × (–  ) +  × 

 
 − 

 
⇔ =  = –  +  = – 

 
 − 



4. Jawaban: b


⇔ =  


 sin α =  (α lancip) cos β = –  (β tumpul)

⇔ cotan (a + b) = cotan 30°


(a + b) = 30°
5 4
⇔ a + b = 60° 13 12


Jadi, sin (a + b) = sin 60° = . β

3 α
5

 
A. Pilihan Ganda cos α =  sin β = 
sin λ = sin (180° – (α + β))
1. Jawaban: c
= sin (α + β)

8 (sin π sin π + cos π cos π)
 = sin α cos β + cos α sin β
  
  =  × (–  ) +  × 
= 8 (cos
π cos
π + sin
π sin
π)
 
= –  + 

= 8 (cos ( π – π)) 
=–
 
= 8 (cos ( π))
5. Jawaban: b
 α +  β
= 8 (cos (  π)) tan (α + β) = −  α  β

=8× =4 
+
=
−  ×


2. Jawaban: c 
sin (–315°) = sin (45° – 360°) 
= 
= sin 45° cos 360° – cos 45° sin 360° − 


= ×1– ×0 = 
=1



=
tan (α + β) = 1 ⇔ (α + β) = 45°
3. Jawaban: d Jadi, besar sudut (α + β) adalah 45°.
 
sin A =  sin B =  6. Jawaban: e

tan α – tan β = 
25  α  β
7 ⇔  α
–  β = 
5
4 B
 α  β −  β  α
24 ⇔ = 
 α  β
A  α  β −  α  β
3 ⇔  = 
 
A sudut lancip (kuadran I) maka cos A =  . 

⇔ sin α cos β – cos α sin β =  × 
B sudut tumpul (kuadran II) maka cos B = – 
.

⇔ sin (α – β) = 

Matematika Kelas XI Program IPA 85


7. Jawaban: c = –(cos2 3° – sin2 3°)
Misal α = sudut antara sumbu X dan garis OA
β = sudut antara sumbu X dan garis OB = –(( − % )2 – p2)

Y
= –(1 – p2 – p2)
= –(1 – 2p2)
B
= 2p2 – 1
Jadi, nilai sin 276° = 2p2 – 1.
10. Jawaban: e
β A
cos x = a
O α cos 2x = 2 cos2 x – 1
X
= 2a2 – 1
cos 4x = 2 cos2 2x – 1
Gradien garis OA = tan α = 
= 2(2a2 – 1)2 – 1
Gradien garis OB = tan β = 3 = 2(4a4 – 4a2 + 1) – 1
 β −  α = 8a4 – 8a2 + 2 – 1
tan AOB = tan (β – α) =
+  β  α = 8a4 – 8a2 + 1

−  11. Jawaban: c
=
+  ×


sin2 62° – cos2 62°


= –(cos2 62° – sin2 62°)

= =  B = –(cos 2 × 62°)

 = –(cos 124°)
tan AOB =  , diperoleh = –(–0,6)
 = 0,6
sin AOB =  dan 5
4
 12. Jawaban: c
cos AOB = 
 O A 
3
Jadi, nilai cos AOB adalah  . sin α =   = 4


8. Jawaban: b
cos a + cos b = 1 cos α = 
⇒ (cos a + cos b)2 = 12 α
⇔ cos2 a + 2 cos a cos b + cos2 b = 1 . . . (1) α
1
Oleh karena α lancip maka juga lancip (di
sin a + sin b =

⇒ (sin a + sin b)2 = ( )2 kuadran 1) sehingga sin ( α) bernilai positif.
⇔ sin2 a + 2 sin a sin b + sin2 b = 2 . . . (2) −  α
⇔ sin ( α) =
Dari kedua persamaan diperoleh:
cos2 a + 2 cos a cos b + cos2 b = 1 
sin2 a + 2 sin a sin b + sin2 b = 2 −
=  = 
––––––––––––––––––––––––––––––––– +
1 + 2(cos a cos b + sin a sin b) + 1 = 3
⇔ 2 cos (a – b) + 2 = 3 =

×

⇔ 2 cos (a – b) = 1

⇔ cos (a – b) = =  

Jadi, nilai cos (a – b) adalah .
13. Jawaban: d
9. Jawaban: e 2 cos2 θ = 1 + 2 sin 2θ

Diketahui sin 3° = p. ⇔ 2 cos2 θ – 1 = 2 sin 2θ 1
⇔ cos 2θ = 2 sin 2θ

− %
Diperoleh cos 3° = = − % ⇔ tan 2θ =

2
1 p
sin 276° = sin (270° + 6°) Oleh karena 2θ sudut lancip maka diperoleh
= –cos 6° 3°
sin 2θ = dan cos 2θ = .
= –cos (2 × 3°)  
− %

86 Kunci Jawaban dan Pembahasan


Oleh karena 2θ sudut lancip maka θ juga sudut +  θ

lancip sehingga tan θ bernilai positif. ⇔ =a


−  θ


−  θ −
tan θ = =  ⇔ 1 + tan θ = a – a tan θ
+  θ +


 −
⇔ a tan θ + tan θ = a – 1
 −  −
= 
= ×
+ +  − ⇔ (a + 1) tan θ = a – 1

 −

 −
⇔ tan θ =  +
= −
=
 −
16. Jawaban: d
=  –2 cos 2α = 2 cos2 α – 1
 α +
Jadi, nilai tan θ =  – 2. ⇔ cos α = ±

14. Jawaban: e Oleh karena 157,5° berada di kuadran II maka cos
157,5° bertanda negatif.
sin θ + cos θ =
  ° +
⇔ (sin θ + cos θ)2 = ( )2

⇔ cos 157,5° = –


+
⇔ sin2 θ + 2 sin θ cos θ + cos2 θ =  =–


⇔ sin2 θ + cos2 θ + 2 sin θ cos θ =  +
=–

⇔ 1 + sin 2θ = 

⇔ sin 2θ = – 
 =– +
Ingat a3 + b3 = (a + b)(a2 – ab + b2) 17. Jawaban: a
sin3 θ + cos3 θ 2 tan A + tan B = 4 ×1 2 tan A + tan B = 4
= (sin θ + cos θ)(sin2 θ – sin θ cos θ + cos2 θ) 
= (sin θ + cos θ)(sin2 θ + cos2 θ – sin θ cos θ) tan A – 3 tan B = – × 2 2 tan A – 6 tan B = –17
–––––––––––––––––– –
= (sin θ + cosθ)(1 – sin 2θ) 7 tan B = 21
− ⇔ tan B = 3
= (1 – (  ))
2 tan A + tan B = 4 ⇒ 2 tan A + 3 = 4

= (1 + ) ⇔ 2 tan A = 1

= 
⇔ tan A =

Jadi, sin3 θ + cos3 θ =  . tan 2A =
−  
×

15. Jawaban: d =
 −   
 
 θ
−  θ
=a
=
− 
 θ −  θ



=a = = 
 θ +  θ −  θ  θ 






 θ +  θ
 θ −  θ
 
tan (2A + B) = −  







=a

 θ −  θ
 θ −  θ



=
 −  × 

 θ +  θ
 θ



×
=a
 θ −  θ

 θ 

=  − = – 

Matematika Kelas XI Program IPA 87


18. Jawaban: a 
⇔ sin (α + β) + sin (α – β) = 
6 sin 112,5° sin 22,5°
= 6 (cos 135° – cos 90°) π 
⇔ sin (α + β) + sin = 
= –3(cos (90 + 45°) – 0)
= –3(–sin 45°) 
⇔ 9m + 1 = 
= –3(– )

 ⇔ 9m =  – 1
=

⇔ 9m = 
19. Jawaban: a
 ° +  °
⇔ m = 
 ° +  °



° + ° 
° − °
Jadi, nilai m adalah  .

=

° + ° 
° − °
23. Jawaban: b
 °  °  
= sin C =  ⇔ sin (180° – (A + B)) = 
 °  °
 ° 
= ⇔ sin (A + B) = 
 °



sin (A – B) = sin 30° =
= =1


sin A cos B = (sin (A + B) + sin (A – B))
20. Jawaban: e

cos 195° – sin 15° = cos (270° – 75°) – sin 15° = ( + )
= –sin 75° – sin 15°

= –(sin 75° + sin 15°) = × 
= –(2 sin 45° cos 30°)

= 
= –2 × + 

 24. Jawaban: d
=–
 
cos (A + B) = maka sin (A + B) = 
21. Jawaban: a 

 cos (A – B) =  maka sin (A – B) =
Diketahui tan x =  .
5
4 cos A – cos B = –2 sin (A + B) sin (A – B)
Oleh karena x lancip maka
   
cos x =  dan sin x =  . x = –2 ×  × = – 
3
cos 3x + cos x = 2 cos 2x cos x
= 2(2 cos2 x – 1) cos x 25. Jawaban: c
= 4 cos3 x – 2 cos x
Diketahui α + β = 90° maka sin α = cos β dan

= 4(  )3 – 2(  )
 cos α = sin β.

 α −  β − 
α + β 
α − β

=
   α  α  α
= 4(  ) – ()
− 
α + β 
α − β
=
  α  α
= – 
 ° 
α − β
=–  α  α
22. Jawaban: a −
 α  β −  α  β
=  α  α
π π
Diketahui α = + β ⇔ α – β = −  α  β  α  β
= +
  α  α  α  α
2 sin α cos β = 

88 Kunci Jawaban dan Pembahasan


−  β  β 28. Jawaban: d
= + π π
 α  α
2 cos (x +  ) = cos (x –  )
−  α  β
= + π π
 α  β ⇔ 2(cos x cos  – sin x sin  )
= – tan α + tan β
π π
= tan β – tan α = cos x cos  + sin x sin 
π π
26. Jawaban: b ⇔ 2 cos x cos  – cos x cos 
  −   −  
π π
  −   −   = sin x sin  + 2 sin x sin 
  −   −   π π
=   −   −   ⇔ cos x cos  = 3 sin x sin 

−   
− −   ⇔ cos x ×

 = 3 sin x × 
=     −  
⇔ 3 sin x = cos x
    −    
=     −   ⇔  
= 
 
  −
=  
  − ⇔ tan x = 

  29. Jawaban: a


=   3 cos 2x + 5 sin x + 1 = 0
= tan 6x ⇔ 3(1 – 2 sin2 x) + 5 sin x + 1 = 0
⇔ 3 – 6 sin2 x + 5 sin x + 1 = 0
27. Jawaban: b ⇔ –6 sin2 x + 5 sin x + 4 = 0
 cos x – 3 sin x ⇔ (–3 sin x + 4)(2 sin x + 1) = 0

Diperoleh a =  dan b = –3 ⇔ sin x = –  atau sin x = –

k =
 +
− 
sin x = –  , tidak ada nilai x yang memenuhi
= +

sin x = –
= = 2 
Oleh karena a positif dan b negatif maka α berada
⇔ sin x = sin ( –  π)
di kuadran IV.
−
tan α = = –  ⇔ α = 300° 1) x = –  π + k · 2π


 cos x – 3 sin x =  k = 1 →⇒ x =  π

⇔ 2  cos (x – 300°) =  2) x = (π – (–  π) + k · 2π

⇔ cos (x – 300°) = 
⇔ x =  π + k · 2π
⇔ cos (x – 300°) = cos 60°

1) x – 300° = 60° + k · 360° k = 0 → x = π
⇔ x = 360° + k · 360° 
k = –1 → x = 0° Jadi, himpunan penyelesaiannya {  π,  π}.
k = 1 → x = 360°
30. Jawaban: d
2) x2 – 300° = –60° + k · 360°
cos 4x + cos 2x = 0
⇔ x2 = 240° + k · 360°
⇔ 2 cos 3x cos x = 0
k = 0 → x = 240°
Jadi, himpunan penyelesaiannya = {0°, 240°, 360°). ⇔ cos 3x = 0 atau cos x = 0
a. Untuk cos 3x = 0
π
cos 3x = 0 ⇔ cos 3x = cos

Matematika Kelas XI Program IPA 89


π  ° −  °
1) 3x = + k · 2π 2. a.  ° +  °
π −  ° 
−°
⇔ x=  +k· π =  °  °

k=0 →x= π  °  °
=
  °  °
k=1→x= π

×
×
 = =1
k=2→x=
π ×

×


π
2) 3x = – + k · 2π  ° −  °
b.  ° +  °
π
⇔ x=– +k· π
=  °  °
  °  °
k=1→x= 
π
  °  °
k=2→x= π =

−  °  °

k=3→x= π

× ×


=
b. Untuk cos x = 0 ×

 ×

π
cos x = 0 ⇔ cos x = cos
= =– 
−  
π
1) x=
+ k · 2π
3. a. sin 52° sin 68° – cos 65° cos 81°
π – sin 47° cos 77°
k=0→x=

π = – (cos 120° – cos (–16°))
2) x = + k · 2π

k=1 →x= π – (cos 146° + cos (–16°))
 
Jadi, himpunan penyelesaiannya {  π,  π,  π,
– (sin 124° + sin (–30°))
 

π,  π,  π,}.
= – cos 120° + cos 16° – cos 146°
B. Uraian

 °  °   °  ° – cos 16° – sin 124° + sin 30°
1. a.  °  °   °  °


° − ° = – (–sin 30°) – cos 146° – sin 124°
= 
° + °

 ° + sin 30°
=  °


= – × (– ) – (cos 146° + sin 124°) + ×

= −
= = – 
 − 

=  – (cos 146° + sin (270° – 146°)) + 
 ° −   °

b. −
    °
= – (cos 146° – cos 146°)

 ° +   °
 ° −   °
=
−     °
+  °   °
= – ×0
= tan (187,5° + 52,5°) tan (187,5° – 52,5°)
= tan 240° tan 135°
=
=  (–1)
=– 

90 Kunci Jawaban dan Pembahasan


b. (cos 165° – sin 75°)(sin 15° + sin 105°) −  θ
= (cos 165° – sin(90° – 15°))(sin 15° + sin 105°) sin θ =

= (cos 165° – cos 15°)(sin 15° + sin 105°)

= (–2 sin 90° sin 75°)(2 sin 60° cos (–45°)) −
− 
=

= –2 × 1 × sin 75° × 2 ×  ×
 
= = 
= –  sin 75° 

+  θ
= –  sin (30° + 45°) cos θ = –

= –  (sin 30° cos 45° + cos 30° sin 45°)

+
− 
=–
=–  ( ×
+
 ×
)

 
= =–
=–  ( +  ) 

 
= –  –  × 6 5. cos x =  , x lancip tan y = – , y tumpul

=–  – 13
5 3 5
x y
  4 12
4. a. tan 2θ = 3  = 
  
Diperoleh sin x =  , tan x =  , sin y =  , dan

cos y = –  .
25 24 a. cos (x + y) – cos (x – y)
= –2 sin x sin y
  
2θ = –2 ×  ×  = – 
7

90° < θ < 135° ⇔ 180° < 2θ < 270° b. sin (x + y) + sin (x – y)
Oleh karena 180° < 2θ < 270° maka tan 2θ = 2 sin x cos y
bernilai positif, sin 2θ bernilai negatif dan  
= 2 ×  × (–  ) = – 
cos 2θ bernilai negatif.
 
c. cos (x + y) cos (x – y)
Diperoleh sin 2θ = –  dan cos 2θ = – 

= (cos 2x + cos 2y)
sin 4θ = 2 sin 2θ cos 2θ
 
= 2 × (–  ) × (–  ) = (2 cos2 x – 1 + 2 cos2 y – 1)
 
=   = (2(  )2 – 1 + 2(–  )2 – 1)
cos 4θ = 2 cos2 2θ – 1

 = (  – 1 +  – 1)
= 2(–  )2 – 1

 = (1,28 – 1 + 1,70 – 1)
=   – 1
 
= –   = (0,98) = 0,49

b. Oleh karena 90° < θ < 135° maka sin θ bernilai 6. a.



 − 
= 

positif, cos θ bernilai negatif, dan tan θ bernilai 
 + 
negatif. ⇔ 5 cos (A – B) = 9 cos (A + B)
⇔ 5(cos A cos B + sin A sin B)
= 9(cos A cos B – sin A sin B)

Matematika Kelas XI Program IPA 91


⇔ 5 cos A cos B + 5 sin A sin B ∠A + ∠B + ∠C = 180°
= 9 cos A cos B – 9 sin A sin B ⇔ ∠C = 180° – (∠A + ∠B)
⇔ 14 sin A sin B = 4 cos A cos B ⇔ ∠C = 180° – (∠A + ∠B)


14   = 4  
  ⇔ ∠C = 180° – 2α
a. sin C = sin (180° – 2α)
⇔ 7 tan A = 2 cotan B (dapat di-
tunjukkan) = sin (2α)
b. tan B = 2 = 2 sin α cos α

= 2 (  )(  )
tan B = 2 ⇔ cotan B =

7 tan A = 2 cotan B = 
b. tan (180° – 2α)
⇔ 7 tan A = 2( )
= –tan 2α
−  α
⇔ tan A =  = −  α

 +  
tan (A + B) = −    − ( )





− ( )
=
= − 
 
+


=   
−  ×

=  ×  = 
 9. cos 2x = 2 cos2 x – 1

= =3  
Oleh karena π < 2x < 2π ⇔  π< x < π maka



cos x bernilai negatif.


7. A + B + C = 180°
  +
⇔ A + B = 180° – C ⇔ cos x = –
⇔ C = 180° – (A + B)
 −
sin 2A + sin 2B + sin 2C +
=–  +
= (sin 2A + sin 2B) + sin 2C
= 2 sin (A + B) cos (A – B) + 2 sin C cos C  − +  +
= 2 sin (180° – C) cos (A – B) + 2 sin C cos C =–
 +
= 2 sin C cos (A – B) + 2 sin C cos C
 
= 2 sin C (cos (A – B) + cos C) = –  + = –  +
= 2 sin C (cos (A – B) + cos (180° – (A + B)))
= 2 sin C (cos (A – B) – cos (A + B))
= 2 sin C (–2 sin A sin (–B))
= 2 sin C (2 sin A sin B)  + 1

= 4 sin A sin B sin C (terbukti) x




8. CD =  −  C
sin x =  +

=  − 
   +
=  tan x =  
= 
=–  =– 
− 
 +
= 12 cm 13 cm 13 cm
10. a. sin x –  cos x = 1
sin α = 
⇔ –  cos x + sin x = 1

cos α = α α
 a = –  , b = 1, k =
−  + = 2
A 5 cm D 5 cm B

tan α = 

92 Kunci Jawaban dan Pembahasan


 3. Jawaban: b
tan α =  , −  = –   (α di kuadran II)
Persamaan lingkaran yang berpusat di titik M(–4, 8):
⇔ α = 150° (x – (–4))2 + (y – 8)2 = r2
⇔ (x + 4)2 + (y – 8)2 = r2
sin x –  cos = 1
⇔ 2 cos (x – 150°) = 1 Lingkaran melalui titik N(1, 5)
(x + 4)2 + (y – 8)2 = r2

⇔ cos (x – 150°) = ⇔ (1 + 4)2 + (5 – 8)2 = r2
⇔ r 2 = (5)2 + (–3)2
⇔ cos (x – 150°) = cos 60° = 25 + 9 = 34
1) x – 150° = 60° + k · 360° Diperoleh persamaan lingkaran:
⇔ x = 210° + k · 360° (x + 4)2 + (y – 8)2 = 34
k = 0 → x = 210° ⇔ x2 + 8x + 16 + y2 – 16y + 64 – 34 = 0
2) x – 150° = –60° + k · 360° ⇔ x2 + y2 + 8x – 16y + 46 = 0
⇔ x = 90° + k · 360°
k = 0 → x = 90° 4. Jawaban: a
Jadi, himpunan penyelesaiannya {90°, 210°}. Titik pusat lingkaran terletak di tengah diameter,
koordinatnya:
b. cos (75° – x) – cos (15° – x) = 0
 − − 
 ,  = (1, –1)
 
⇔ –2 sin
(90° – 2x) sin (60°) =0
Persamaan lingkaran: (x – 1)2 + (y + 1)2 = r2
⇔ –2 sin (45° – x) sin 30° = 0 Lingkaran melalui titik (6, 1), berarti:
(6 – 1)2 + (1 + 1)2 = r2
⇔ –2 sin (45° – x) × = 0
⇔ r2 = 25 + 4 = 29
⇔ sin (45° – x) = 0 Persamaan lingkaran:
⇔ sin (45° – x) = sin 0° (x – 1)2 + (y + 1)2 = r2
1) 45° – x = 0° + k · 360° ⇔ x2 – 2x + 1 + y2 + 2y + 1 = 29
⇔ –x = –45° + k · 360° ⇔ x2 + y2 – 2x + 2y – 27 = 0
⇔ x = 45° – k · 360°
5. Jawaban: c
k = 0 → x = 45°
Lingkaran x2 + y2 – 8x + 2y + p = 0.
2) 45° – x = 180° + k · 360° Diperoleh A = –8, B = 2, dan C = p
⇔ –x = 135° + k · 360°

⇔ x = –135° – k · 360°  
+  −   " 
r = − 
k = –1 → x = 225°    
Jadi, himpunan penyelesaiannya {45°, 225°}. ⇔ 3 =  +
− − %
⇔ 32 = 16 + 1 – p
⇔ 9 = 17 – p
Bab IV Persamaan Lingkaran dan ⇔ p = 17 – 9 = 8
Garis Singgung Jadi, nilai p = 8.
6. Jawaban: a
x2 + y2 – 6x – 4x – 3 = 0
A. Pilihan Ganda ⇔ x2 – 6x + 9 + y2 – 4y + 4 = 3 + 9 + 4
⇔ (x – 3) 2 + (y – 2) 2 = 16
1. Jawaban: e
Diperoleh koordinat titik pusat lingkaran (3, 2) dan
Dari gambar diperoleh koordinat titik pusat lingkaran
jari-jarinya 4. Grafik lingkaran yang sesuai ada
O(0, 0) dan jari-jarinya 9. Persamaan lingkaran:
pada pilihan a.
x2 + y2 = 92
⇔ x2 + y2 = 81 7. Jawaban: c
Lingkaran x2 + y2 + px + 8y + 9 = 0 berpusat di
2. Jawaban: d

Dari gambar diperoleh koordinat titik pusat lingkaran titik  – p, –4  .

P(10, –6) dan jari-jarinya 10. Persamaan lingkarannya:  
(x – 10)2 + (y – (–6))2 = 102
⇔ (x – 10)2 + (y + 6)2 = 100

Matematika Kelas XI Program IPA 93


(x – 3)2 + (y – 6)2 = 32
r = ( )



% +
− "  ⇔ x2 – 6x + 9 + y2 – 12y + 36 = 9
⇔ x2 + y2 – 6x – 12y + 36 = 0

= % +  "  = % + 10. Jawaban: b
 
Persamaan lingkaran L dengan pusat (–1, 3) dan
Lingkaran menyinggung sumbu X maka
jari-jari r = 1:
r = |ordinat pusat|
(x + 1)2 + (y – 3)2 = 12
Diperoleh:
⇔ x + y2 + 2x – 6y + 9 = 0
2 . . . (1)
% +  = |–4| Garis g: ax + y = 0 ⇔ y = –ax . . . (2)

Substitusi (2) ke (1) diperoleh:

  x2 + (–ax) 2 + 2x – 6(–ax) + 9 = 0
⇔   % +   = |–4|2 ⇔ x2 + a2x2 + 2x + 6ax + 9 = 0
  ⇔ (a2 + 1)x2 + (2 + 6a)x + 9 = 0

⇔ 
p2 + 7 = 16 Syarat garis menyinggung lingkaran adalah D = 0.
(2 + 6a)2 – 4(a2 + 1) · 9 = 0


p2 = 9 ⇔ 4 + 24a + 36a2 – 36a2 – 36 = 0

⇔ 24a = 32
⇔ p2 = 36 
⇔ p =±6 ⇔ a= 
Jadi, pusat lingkaran adalah (3, –4) atau (–3, –4). Jadi, syarat agar garis ax + y = 0 menyinggung

8. Jawaban: b lingkaran L adalah nilai a =  .
x – 2y = 5 ⇔ x = 5 + 2y
Substitusi x = 5 + 2y ke persamaan lingkaran B. Uraian
x2 + y2 – 4x + 8y + 10 = 0 diperoleh: 1. a. Persamaan lingkaran dengan pusat O(0, 0)
(5 + 2y)2 + y2 – 4(5 + 2y) + 8y + 10 = 0 adalah x2 + y2 = r2.
⇔ 25 + 20y + 4y2 + y2 – 20 – 8y + 8y + 10 = 0 Lingkaran melalui titik (3, –2):
x2 + y2 = r2
⇔ 5y2 + 20y + 15 = 0
⇒ (3)2 + (–2)2 = r2
⇔ y2 + 4y + 3 = 0
⇔ r2 = 9 + 4 = 13
⇔ (y + 3)(y + 1) = 0 Jadi, persamaan lingkarananya x2 + y2 = 13.
⇔ y1 = –3 atau y2 = –1
b. Lingkaran berdiameter 8 berarti jari-jarinya
y1 = –3 ⇒ x1 = 5 + 2(–3) = –1 ⇒ A(–1, –3) r = 4.
y2 = –1 ⇒ x2 = 5 + 2(–1) = 3 ⇒ B(3, –1) Persamaan lingkaran dengan pusat P(–3, 1)
Panjang ruas garis AB dan jari-jari r = 4 adalah:
(x – (–3))2 + (y – 1)2 = 42
=
 "
" +
" "
" ⇔ (x + 3)2 + (y – 1)2 = 16
⇔ x + 6x + 9 + y2 – 2y + 1 – 16 = 0
2

=  + ⇔ x2 + y2 + 6x – 2y – 6 = 0

=  +  2. a. x2 + y2 – 12x – 8y + 3 = 0
⇔ x2 – 12x + y2 – 8y = –3
=  ⇔ x2 – 12x + 62 + y2 – 8y + 42 = –3 + 62 + 42
⇔ (x – 6)2 + (y – 4)2 = 49
=2 
Diperoleh titik pusat (6, 4) dan jari-jari r = 
9. Jawaban: e
= 7.
Lingkaran L menying- Y
b. x2 + y2 = 6x + 18y + 6
gung sumbu Y di titik y = 2x
⇔ x2 + y2 – 6x + 18y = 6
(0, 6) dan pusatnya di
⇔ x2 – 6x + y2 + 18y = 6
garis y = 2x. r
6 ------- P ⇔ x – 6x + 32 + y2 + 18y + 92 = 6 + 32 + 92
2
y = 6 ⇔ 2x = 6
------------

⇔ (x – 3)2 + (y + 9)2 = 96
⇔ x=3
Pusat lingkaran P(3, 6) Diperoleh titik pusat (3, –9) dan jari-jari
X
dan jari-jari 3. 0 3 r=  = 4  .
Jadi, persamaan ling-
karan L adalah

94 Kunci Jawaban dan Pembahasan


3. a. L1 : x2 + y2 – 4x + 8y + 15 = 0 6. Titik pusat lingkaran: P(–2, 1).
⇔ x2 – 4x + 4 + y2 + 8y + 16 = –15 + 4 + 16
⇔ (x – 2)2 + (y + 4)2 = 5
Jari-jari lingkaran: r =
− + +  = 3
Lingkaran L1 berpusat di titik (2, –4) dan berjari- a. Jarak titik P(–2, 1) ke garis x + y – 8 = 0:
jari r = . − + − 
d= =
b. Persamaan lingkaran L 2 yang berpusat di +

(2, –4) dan berjari-jari 2  adalah: Oleh karena d 1 = > r = 3 maka garis x

(x – 2)2
+ (y + = (2  4)2 )2 + y – 8 = 0 tidak berpotongan dengan lingkaran
⇔ x2 – 4x + 4 + y2 + 8y + 16 = 20 L.
⇔ x2 + y2 – 4x + 8y = 0 b. Jarak titik P(–2, 1) ke garis 2x – y + 1 = 0:
4. x2 + y2 – 8x – 12y + n = 0 ⋅
− − + 
a. Lingkaran melalui titik (–1, 3) berarti: d= =
+
− 
(–1)2 + 32 – 8(–1) – 12(3) + n = 0 
⇔ 1 + 9 + 8 – 36 + n = 0 Oleh karena d =

< r = 3 maka garis
⇔ n = 18
2x – y + 1 = 0 memotong lingkaran L.
b. x2 + y2 – 8x – 12y + 18 = 0

c. Jarak titik P(–2, 1) ke garis 3x – 4y – 5 = 0:
Pusat: – (–8), – (–12) = (4, 6)

   ⋅
− −  ⋅ −  − 
d= = =3
 +
−

Jari-jari: r =   −
Oleh karena d = r = 3 maka garis 3x – 4y – 5 = 0
=  − menyinggung lingkaran L.
=  d. Jarak titik P(–2, 1) ke garis 2x + 2y – 1 = 0:
Jarak titik O(0, 0) ke titik pusat lingkaran (4, 6). 2x + 2y – 1 = 0:
d=   =  =  ⋅
− + ⋅ − 
d= =
Oleh karena d > r maka titik O(0, 0) berada di +

luar lingkaran. 
Oleh karena d = < r = 3 maka garis
c. Jarak garis y = 2x – 5 ⇔ 2x – y – 5 = 0 ke titik
pusat lingkaran (4, 6) adalah: 2x + 2y – 1 = 0 memotong lingkaran L.

 −
 −  7. l: 2x + y = k Û y = k – 2x
s =

− Substitusi A ke persamaan lingkaran L:
x2 + (k – 2x)2 = 4
−− −   
= = = ×

=

 ⇔ x2 + k2 – 4kx + 4x2 = 4
  
⇔ 5x2 – 4kx + k2 – 4 = 0
 Syarat garis A tidak memotong lingkaran L di dua
Oleh karena s =  ≈ 1,34 < r =  ≈ 5,83
 titik yaitu D < 0.
maka garis y = 2x – 5 memotong lingkaran di (–4k)2 – 4 · 5 · (k2 – 4) < 0
dua titik. ⇔ 16k2 – 20k2 + 80 < 0
5. Pusat lingkaran = (2, –4). ⇔ –4k2 + 80 < 0
a. Jari-jari lingkaran sama dengan jarak titik pusat ⇔ k2 – 20 > 0
(2, –4) ke garis 3x – 4y + 3 = 0, yaitu: ⇔ (k –  )(k +  ) > 0

− 
− +   +  +   ⇔ (k – 2  )(k + 2  ) > 0
r= = = 
=5
 +
−

+ – +
b. Persamaan lingkaran dengan pusat (2, –4) dan –2  2 
jari-jari r = 5:
(x – 2)2 + (y + 4)2 = 52 ⇔ k < –2  atau k > 2 
⇔ x2 – 4x + 4 + y2 + 8y + 16 – 25 = 0 Jadi, batas-batas nilai k adalah k < –2  atau
⇔ x2 + y2 – 4x + 8y – 5 = 0 k > 2 .

Matematika Kelas XI Program IPA 95


8. Y
3
Titik pusat kedua lingkaran pada garis y = 
2 berarti ordinat titik pusat adalah  .
1 Kedua lingkaran menyinggung sumbu Y (x = 0),
O maka absis pusatnya sama dengan jari-jari (r).
X
–2 –1 0 1 2 3 4 5 6 7 8
–1
Diperoleh pusat lingkaran adalah (r,  ) dan per-
–2
A samaannya:
–3
–4 (x – r)2 + (y –  )2 = r2
B r
–5 r

P 3x + 4y = 0 Lingkaran juga menyinggung garis y =  x  .
–6

Substitusi y =  x  ke persamaan lingkaran:

2
(x – r)2 +   x  –

OB = OA =  +
− =    =  = 5   = r2
 
Titik pusat lingkaran: P(r, –5).
Panjang jari-jari lingkaran sama dengan jarak titik ⇔ x2 – 2rx + r2 +  x2 – 2x + 3 = r2
P ke garis 3x + 4y = 0, yaitu:  2
⇔ 
x – (2r + 2)x + 3 = 0
 +  ⋅
−
r = Oleh karena lingkaran menyinggung garis, maka
 + 
diskriminan (D) = 0, yaitu:
 − 
⇔ r2 = 
 b2 – 4ac = 0 ⇒ (2r + 2)2 – 4 ·  · 3 = 0

 −  ⇔ 4r2 + 8r + 4 – 16 = 0
⇔ r2 =
 ⇔ 4r2 + 8r – 12 = 0
⇔ 25r2 = 9r2 – 120r + 400 ⇔ r2 + 2r – 3 = 0
⇔ 16r + 120 r – 400 = 0
2
⇔ (r + 3)(r – 1) = 0
⇔ 2r2 + 15r – 50 = 0
⇔ r = –3 atau r = 1
⇔ (2r – 5)(r + 10) = 0
 Diperoleh titik pusat P1(–3,  ) dan P2(1,  ).
⇔ r = atau r = –10 Jarak kedua titik pusat:

Oleh karena r > 0 maka r = . P1P2 =

− +
 − 

Persamaan lingkaran berpusat di P( , 5) dan =  +  = 4
 10. Segitiga ABC siku-siku di A, maka sisi BC
berjari-jari r = :
merupakan diameter lingkaran.
 

 
Titik tengah diameter BC merupakan titik pusat
 x–  + (y – 5)2 =  
  lingkaran, yaitu titik (3, 6).
 
Panjang diameter sama dengan panjang BC, yaitu:
 
⇔ x2 – 5x +  + y2 – 10y + 25 = 
d = BC =
 −  +
 −
⇔ x2 + y2 – 5x – 10y + 25 = 0
Jadi, persamaan lingkarannya: =  +  = 
x2 + y2 – 5x – 10y + 25 = 0. 
Jari-jari: r = d =  = = 

9. Y
Persamaan lingkaran dengan pusat (3, 6) dan jari-

y=  
jari r =  :
P1 P P2
r2 r2 y=  (x – 3)2 + (y – 6)2 = (  )2
r1
r1
T2 ⇔ x2 – 6x + 9 + y2 – 12y + 36 = 45
X
O ⇔ x2 + y2 – 6x – 12y = 0
Jadi, persamaan lingkaran luar segitiga ABC adalah
x2 + y2 – 6x – 12y = 0.

96 Kunci Jawaban dan Pembahasan


4. Jawaban: a
Garis y – 2x + 5 = 0 mempunyai gradien m = 2.
Titik pusat lingkaran: P(3, –5).
A. Pilihan Ganda Jari-jari lingkaran: r = 
1. Jawaban: e Misalkan gradien garis singgung lingkaran adalah m1.
x2 + y2 = 25
Oleh karena garis singgung lingkaran sejajar garis
Untuk x = 3 dan y = –4 diperoleh:
y – 2x + 5 = 0 maka m = m1 = 2.
32 + (–4)2 = 9 + 16 = 25
Persamaan garis singgung lingkaran:
Diperoleh titik (3, –4) terletak pada lingkaran
sehingga persamaan garis singgungnya:
y – yP = m(x – xP) ± r + &
x1x + y1y = r2 ⇒ 3x – 4y = 25
Garis memotong sumbu X, berarti: ⇔ y – (–5) = 2(x – 3) ±  · +
y = 0 ⇒ 3x – 4(0) = 25
⇔ 3x = 25 ⇔ y + 5 = 2x – 6 ±  ⋅ 

⇔ x=  ⇔ y = 2x – 11 ± 
Jadi, garis singgung memotong sumbu X di titik ⇔ y = 2x – 11 ± 20

(  , 0). 5. Jawaban: e
Titik A(0, 1) terletak di luar lingkaran L karena
2. Jawaban: d (0 – 2)2 + (1 + 1)2 > 4.
x2 + y2 – 6x + 4y – 12 = 0 Persamaan garis kutub titik A(0, 1) terhadap
Untuk x = 7 dan y = 1 diperoleh: lingkaran L:
72 + 12 – 6(7) + 4(1) – 12 (0 – 2)(x – 2) + (1 + 1)(y + 1) = 4
= 49 + 1 – 42 + 4 – 12 ⇔ –2x + 4 + 2y + 2 = 4
=0
⇔ –2x + 2y = –2
Diperoleh titik (7, 1) terletak pada lingkaran
sehingga persamaan garis singgungnya: ⇔ x–y=1
  ⇔ y=x–1
7x + 1y – (x + 7) + (y + 1) – 12 = 0 Substitusi y = x – 1 ke persamaan lingkaran L:
⇔ 7x + y – 3x – 21 + 2y + 2 – 12 = 0 (x – 2)2 + (x – 1 + 1)2 = 4
⇔ 4x + 3y – 31 = 0 ⇔ x2 – 4x + 4 + x2 – 4 = 0
3. Jawaban: a ⇔ 2x2 – 4x = 0
Lingkaran: (x + 4)2 + (y – 2)2 = 20 ⇔ 2x(x – 2) = 0
Memotong sumbu X berarti: ⇔ x = 0 atau x = 2
y = 0 ⇒ (x + 4)2 + (0 – 2)2 = 20 Untuk x1 = 0 maka y1 = 0 – 1 = –1.
⇔ (x + 4)2 + 4 = 20 Untuk x2 = 2 maka y2 = 2 – 1 = 1.
⇔ (x + 4)2 = 16 Diperoleh titik singgung (0, –1) dan (2, 1).
⇔ x+4=±4
6. Jawaban: d
⇔ x = –4 ± 4
Diketahui lingkaran x2 + y2 = 4 berpusat di titik (0, 0)
⇔ x = –8 atau x = 0
dan berjari-jari r = 2.
Garis singgung di titik (–8, 0): Untuk x = 0 dan y = 4 diperoleh:
(–8 + 4)(x + 4) + (0 – 2)(y – 2) = 20 02 + 42 = 0 + 16 = 16 > 4
⇔ –4(x + 4) + (–2)(y – 2) = 20 Titik (0, 4) berada di luar lingkaran.
⇔ –4x – 16 – 2y + 4 – 20 = 0 Misalkan garis singgung lingkaran x2 + y2 = 4
⇔ –4x – 2y – 32 = 0 bergradien m, maka persamaannya:
⇔ 2x + y + 16 = 0
y = mx + 2 + &
Garis singgung di titik (0, 0):
(0 + 4)(x + 4) + (0 – 2)(y – 2) = 20 Garis tersebut melalui titik (0, 4), maka:
⇔ 4(x + 4) + (–2)(y – 2) = 20
4 = m · 0 + 2 + &
⇔ 4x + 16 – 2y + 4 – 20 = 0
⇔ 4x – 2y = 0
⇔ 4 = 2 + &
⇔ 2x – y = 0
Jadi, salah satu persamaan garis singgungnya
2x + y + 16 = 0.
⇔ + & = 2

Matematika Kelas XI Program IPA 97


⇔ 1 + m2 = 4  

⇔ m2 = 3 Jari-jari lingkaran L: r = −  + − 
 
⇔ m= ±    
= = + =
Persamaan garis singgung melalui titik (4, 0) dan  
Titik A(1, –2) di luar lingkaran L. Garis AB
bergradien m =  adalah y =  x + 4.
merupakan garis singgung lingkaran L yang ditarik
Persamaan garis singgung melalui titik (4, 0) dan
dari titik A.
bergradien m = –  adalah y = –  x + 4.
Y
Jadi, salah satu persamaan garis singgungnya
4
y = –  x + 4.
3
P r B1
7. Jawaban: c 2
r
x2 + y2 – 6x – 4y – 12 = 0 B2 1
⇔ x2 – 6x + y2 – 4y = 12 –6 –5 –4 –3 –2 –1 0 1 2 3 4 5
X
⇔ x – 6x + 32 + y2 – 4y + 22 = 12 + 32 + 22
2 –1
–2
⇔ (x – 3)2 + (y – 2)2 = 25 A
Diperoleh pusat lingkaran (3, 2) dan jari-jari r = 5.
Garis y = x + 4 bergradien 1, maka garis yang Garis singgung dari titik A menyinggung lingkaran
tegak lurus dengan garis tersebut bergradien –1. L di titik B1 dan B2.
Persamaan garis singgung: Panjang garis AB1 = AB2 = s.

y – 2 = m(x – 3) ± 5 + & s =
' − 
⇔ y – 2 = –1(x – 3) ± 5 +
− =
  − ' +
$  − $' − 
⇔ y – 2 = –x + 3 ± 5

⇔ y = –x + 5 ± 5 =   +
−  −   
   
Jadi, salah satu persamaan garis singgungnya
=  = 4
y = –x + 5 – 5 .
Jadi, panjang garis AB adalah 4.
8. Jawaban: a 10. Jawaban: d
Substitusi y = 3 ke persamaan lingkaran L:
x2 + y2 – 6x + 2y + 5 = 0
(x + 1)2 + (3 – 3)2 = 9
⇔ (x + 1)2 – 9 = 0 Garis melalui O(0, 0): y = mx
⇔ (x + 1 – 3)(x + 1 + 3) = 0 Substitusi ke persamaan lingkaran:
⇔ (x – 2)(x + 4) = 0 x2 + (mx)2 – 6x + 2(mx) + 5 = 0
⇔ x – 2 = 0 atau x + 4 = 0 ⇔ (1 + m2)x2 + (2m – 6)x + 5 = 0
⇔ x = 2 atau x = –4
Garis y = mx menyinggung lingkaran, berarti:
Diperoleh titik potong A(2, 3) dan B(–4, 3).
D=0 ⇒ (2m – 6)2 – 4(1 + m2) · 5 = 0
Persamaan garis singgung di titik A(2, 3) pada
lingkaran L: ⇔ 4m2 – 24m + 36 – 20 – 20m2 = 0
(2 + 1)(x + 1) + (3 – 3)(y – 3) = 9 ⇔ –16m2 – 24m + 16 = 0
⇔ 3x + 3 = 9 ⇔ 2m2 + 3m – 2 = 0
⇔ x=2 ⇔ (2m – 1)(m + 2) = 0
Persamaan garis singgung di titik B(–4, 3) pada
lingkaran L: ⇔ m = atau m = –2
(–4 + 1)(x + 1) + (3 – 3)(y – 3) = 9
Jadi, gradiennya dan –2.
⇔ –3x – 3 = 9
⇔ x = –4 B. Uraian
9. Jawaban: c 1. a. Persamaan lingkaran dengan pusat O(0, 0)
Misalkan L: x2 + y2 + 3x – 4y = 0. adalah x2 + y2 = r2.

Lingkaran melalui titik (–1, 2):
Titik pusat lingkaran L: P – , 2 .

x2 + y2 = r2 ⇒ (–1)2 + (2)2 = r2
 
⇔ r2 = 1 + 4 = 5
Diperoleh persamaan lingkaran: x2 + y2 = 5.

98 Kunci Jawaban dan Pembahasan


Persamaan garis singgung lingkaran di titik Persamaan garis singgung di titik T2(–1, 1) pada
A(–1, 2): lingkaran L:
x1x + y1y = r2 ⇒ (–1)x + (2)y = 5 (–1 – 2)(x – 2) + (1 + 1)(y + 1) = 13
⇔ –x + 2y = 5 ⇔ –3x + 6 + 2y + 2 = 13
Jadi, persamaan lingkaran x2 + y2 = 5 dan ⇔ –3x + 2y – 5 = 0
garis singgungnya di titik A adalah –x + 2y = 5. ⇔ 3x – 2y + 5 = 0
b. Lingkaran dan garis singgungnya:
4. a. Persamaan garis singgung lingkaran x2 + y2 = 80
Y

yang bergradien m = – adalah:
2,5
A 2

   +

y = – x ±
 
–5 –1 0 X

⇔ y = – x ± 



2. a. Persamaan: (x + 1)2 + (y – 2)2 = 13 ⇔ y = – x ± 10
Untuk x = 1 dan y = 5 diperoleh:
Diperoleh persamaan garis singgung
(1 + 1)2 + (5 – 2)2 = 22 + 32 = 4 + 9 = 13

Diperoleh titik (1, 5) terletak pada lingkaran, y = – x + 10 dan y = – x – 10.

sehingga persamaan garis singgungnya:
(x1 + 1)(x + 1) + (y1 – 2)(y – 2) = 13 b. x2 + y2 – 10x + 6y – 66 = 0
⇒ (1 + 1)(x + 1) + (5 – 2)(y – 2) = 13 ⇔ x2 – 10x + 25 + y2 + 6y + 9 = 66 + 25 + 9
⇔ 2(x + 1) + 3(y – 2) = 13 ⇔ (x – 5)2 + (y + 3)2 = 100
⇔ 2x + 2 + 3y – 6 – 13 = 0 
⇔ 2x + 3y – 17 = 0 Garis singgung dengan m = 
b. 2 2
Persamaan: x + y + 12x – 6y + 13 = 0
 
Untuk x = –2 dan y = –1 diperoleh: y + 3 =  (x – 5) ±    +

(–2)2 + (–1)2 + 12(–2) – 6(–1) + 13
 
= 4 + 1 – 24 + 6 + 13 ⇔ y + 3 =  (x – 5) ± 10
=0 
Diperoleh titik (–2, –1) terletak pada lingkaran,   
⇔ y + 3 = x –  ± 
sehingga persamaan garis singgungnya:
 ⇔ 3y + 9 = 4x – 20 ± 50
x1x + y1y + (x + x1) – (y + y1) + 13 = 0 ⇔ 4x – 3y – 29 ± 50 = 0
⇒ –2x + (–1)y + 6(x – 2) – 3(y – 1) + 13 = 0 ⇔ 4x – 3y – 29 + 50 = 0
⇔ –2x – y + 6x – 12 – 3y + 3 + 13 = 0 atau 4x – 3y – 29 – 50 = 0
⇔ 4x – 4y + 4 = 0 ⇔ 4x – 3y + 21 = 0 atau 4x – 3y – 79 = 0
⇔ x–y+1=0 Jadi, persamaan garis singgungnya 4x – 3y
3. Misal titik singgung lingkaran L: (x – 2)2 + (y + 1)2 + 21 = 0 dan 4x – 3y – 7 = 0.
= 13 adalah T(–1, b) maka: 5. L: x2 + y2 + 6x – 4y – 7 = 0
(–1 – 2)2 + (b + 1)2 = 13 ⇔ x2 + 6x + 9 + y2 – 4y + 4 = 7 + 9 + 4
⇔ 9 + b2 + 2b + 1 – 13 = 0 ⇔ (x + 3)2 + (y – 2)2 = 20
⇔ b2 + 2b – 3 = 0
Diperoleh koordinat titik pusat (–3, 2) dan jari-jari r
⇔ (b + 3)(b – 1) = 0
⇔ b + 3 = 0 atau b – 1 = 0 =  .
⇔ b = –3 atau b=1 g: 2x + y + 5 = 0
⇔ y = –2x – 5
Diperoleh titik singgung T1(–1, –3) dan T2(–1, 1).
Diperoleh gradien garis g adalah –2.
Persamaan garis singgung di titik T1(–1, –3) pada
a. Garis singgung yang sejajar garis g bergradien
lingkaran L:
–2.
(–1 – 2)(x – 2) + (–3 + 1)(y + 1) = 13
Persamaan garis singgung lingkaran L yang
⇔ –3x + 6 – 2y – 2 = 13
bergradien m = –2 adalah:
⇔ –3x – 2y – 9 = 0
⇔ 3x + 2y + 9 = 0 y – 2 = –2(x + 3) ±  +

Matematika Kelas XI Program IPA 99


⇔ y – 2 = –2x – 6 ±   Persamaan garis singgungnya:
⇔ y = –2x – 4 ± 10
y – 4 = –1(x – 4) ± +

⇔ 2x + y = –4 ± 10
Jadi, persamaan garis singgungnya 2x + y = ⇔ y – 4 = –x + 4 ±
–4 ± 10. ⇔ y = –x + 8 ± 4
b. Garis singgung yang tegak lurus garis g ⇔ y = –x + 12 atau y = –x + 4
Jadi, persamaan garis singgungnya y = –x + 12
bergradien .
dan y = –x + 4.
Persamaan garis singgung lingkaran L yang
8. Titik pusat lingkaran L1: P1(–2, 2).

bergradien m = adalah:

Jari-jari lingkaran: r1 =
− + +  = 5.

y–2=
(x + 3) ±  +
Titik pusat lingkaran L2: P2(10, –7).
 
⇔ y – 2 = x + ±  Jari-jari lingkaran: r2 =  +
− −  = 10.

Y A

⇔ y – 2 = x + ± 5
P1 2
⇔ 2y – 4 = x + 3 ± 10 X
⇔ x – 2y = –7 ± 10 –2
Q
10

Jadi, persamaan garis singgungnya x – 2y =


–7 P2
–7 ± 10.
6. Titik T(–4, 1) terletak pada lingkaran L1 karena:
(–4)2 + 12 + 10(–4) + 4(1) + 19
= 16 + 1 – 40 + 4 + 19 Lingkaran L1 dan L2 bersinggungan di titik Q.
=0 Garis A adalah garis singgung persekutuan
Persamaan garis singgung lingkaran L1 di titik T: lingkaran L1 dan L2.
g: –4x + y + 5(x – 4) + 2(y + 1) + 19 = 0 Gradien garis P1P2.
⇔ –4x + y + 5x – 20 + 2y + 2 + 19 = 0
$' − $' −
−  
⇔ x + 3y + 1 = 0 m1 = = =– =–
' − ' − − 
Jari-jari lingkaran L 2 sama dengan jarak titik
P(4, –1) ke garis singgung g. Misalkan gradien garis A adalah m.
Jari-jari lingkaran L2: Garis A tegak lurus garis P1P2 maka
 
 +  ⋅
− + m1m = –1 ⇒ –  m = –1 ⇔ m = 
r2 = =
+
−  Menentukan koordinat titik Q.
Persamaan lingkaran L2: L1: x2 + y2 + 4x – 4y – 17 = 0
 

L2: x + y2 – 20x + 14y + 49 = 0
2
(x – 4)2 + (y + 1)2 =   ––––––––––––––––––––––––– –
  

24x – 18y – 66 = 0
⇔ x2 – 8x + 16 + y2 + 2y + 1 =  ⇔ 4x – 3y – 11 = 0
⇔ 5x2 + 5y2 – 40x + 10y + 83 = 0  −
⇔ y = 
7. L: x2 + y2 – 8x – 8y + 24 = 0  −
⇔ x2 – 8x + y2 – 8y = –24 Substitusi y = 
ke persamaan L1:
⇔ x – 8x + 42 + y2 – 8y + 42 = –24 + 42 + 42
2
 −  2  − 
⇔ (x – 4)2 + (y – 4)2 = 8 x2 +    + 4x – 4    – 17 = 0
   
Diperoleh titik pusat lingkaran P(4, 4) dan jari-jari r  −  +  
⇔ x2 + + 4x –  x +  – 17 = 0
= . 
⇔ 9x2 + 16x2
– 88x + 121 + 36x – 48x + 132
Garis y = x melalui titik pusat lingkaran, maka garis
– 153 = 0
singgung lingkaran yang melalui titik potong antara
⇔ 25x2 – 100x + 100 = 0
lingkaran L dan garis y = x tegak lurus dengan
⇔ x2 – 4x + 4 = 0
garis y = x.
⇔ (x – 2)2 = 0
Oleh karena garis y = x bergradien 1, maka garis
⇔ x=2
singgungnya bergradien –1.

100 Kunci Jawaban dan Pembahasan


 − 
Substitusi x = 2 ke y = :  
−  − 
 x = –  ⇒ y = –
−
 ⋅ −
y= = –1
 −  − 
Diperoleh koordinat titik Q(2, –1). = − 
Persamaan garis yang bergradien m dan melalui −
titik (x1, y1): = − 
y – y1 = m(x – x1)
 = 
Garis A bergradien 
dan melalui titik Q(2, –1)
maka persamaan garis A: Persamaan garis singgung di titik (2, 2):
 (x1 – 2)(x – 2) + (y1 – 6)(y – 6) = 16
y + 1 =  (x – 2) ⇒ (2 – 2)(x – 2) + (2 – 6)(y – 6) = 16
⇔ 3y + 3 = 4x – 8 ⇔ (0)(x – 2) + (–4)(y – 6) = 16
⇔ 4x – 3y – 11 = 0 ⇔ –4y + 24 = 16
Jadi, persamaan garis singgung di titik singgung ⇔ –4y = –8
⇔ y=2
lingkaran L1 dan L2 adalah 4x – 3y – 11 = 0.

9. Lingkaran: (x – 2)2 + (y – 6)2 = 16 Persamaan garis singgung di titik (–  ,  ):
Titik pusat (2, 6) dan jari-jari r = 4.
(x1 – 2)(x – 2) + (y1 – 6)(y – 6) = 16
Titik (–1, 2) berada di luar lingkaran.
Persamaan garis kutub dari titik (–1, 2): 
⇒(–  – 2)(x – 2) + (  – 6)(y – 6) = 16
(x1 – 2)(x – 2) + (y1 – 6)(y – 6) = 16
⇒ (–1 – 2)(x – 2) + (2 – 6)(y – 6) = 16 
⇔ (–3)(x – 2) + (–4)(y – 6) = 16 ⇔(–  )(x – 2) + (–  )(y – 6) = 16
⇔ –3x + 6 – 4y + 24 = 16 ⇔ (–96)(x – 2) + (–28)(y – 6) = 400
⇔ –4y = 3x – 14 ⇔ –96x + 192 – 28y + 168 = 400
 −  ⇔ –96x – 28y = 40
⇔ y= − ⇔ 24x + 7y = –10
Substitusi persamaan garis kutub ke persamaan Jadi, persamaan garis singgungnya y = 2 dan
lingkaran: 24x + 7y = –10.
(x – 2)2 + (y – 6)2 = 16 10. Persamaan garis singgung pada lingkaran x2 + y2
 − 
⇒ (x – 2)2 + ( −
– 6)2 = 16 = r2 dengan gradien m = –  :


 −  +  2
⇔ x2 – 4x + 4 + ( ) – 16 = 0   

− y = –  x ± r +  − 
 
 +  2
⇔ x2 – 4x – 12 + ( −
) =0  
⇔ y = –x ± r +

 +  + 
⇔ x2 – 4x – 12 + =0  
 ⇔ y = –x ± r

⇔ 16x2 – 64x – 192 + 9x2 + 60x + 100 = 0
⇔ 25x2 – 4x – 92 = 0  
⇔ y = –x ± 
⇔ (x – 2)(25x + 46) = 0
 ⇔ 3y = –4x ± 5r
⇔ x = 2 atau x = – 
Titik M(9, –4) terletak pada garis singgung maka:

−  3 · (–4) = –4 · 9 ± 5r
x=2 ⇒ y= − ⇔ –12 = –36 ± 5r
⇔ 24 = ± 5r
− 
= − ⇔ r= ± = ±4,8

=2 Oleh karena jari-jari (r) menyatakan panjang, maka
r bernilai positif.
Jadi, jari-jari lingkaran adalah r = 4,8.

Matematika Kelas XI Program IPA 101


Dari gambar diperoleh koordinat titik pusat lingkaran
(2, –3) dan jari-jari 3. Persamaan lingkaran:
(x – 2)2 + (y – (–3))2 = 32
A. Pilihan Ganda ⇔ (x – 2)2 + (y + 3)2 = 9
1. Jawaban: d ⇔ x – 4x + 4 + y2 + 6y + 9 – 9 = 0
2

Persamaan lingkaran dengan pusat O(0, 0) adalah ⇔ x2 + y2 – 4x + 6y + 4 = 0


x2 + y2 = r2.
6. Jawaban: a
Lingkaran melalui titik (–5, –3):
Dari persamaan lingkaran x2 + y2 – 16x + 9x – 7 =
x2 + y2 = r2 ⇒ (–5)2 + (–3)2 = r2
0 diperoleh A = –16 dan B = 9. Koordinat titik pusat
⇔ r2 = 25 + 9 = 34
Jadi, persamaan lingkaran: x2 + y2 = 34.  
lingkaran adalah (– , – ). Jadi, koordinat titik
2. Jawaban: e −  
y = 2x – 3 ⇔ 2x – y – 3 = 0 pusat lingkaran (– , – ) = (8, –4 ).
Jari-jari lingkaran L sama dengan jarak titik O(0, 0)
ke garis 2x – y – 3 = 0, yaitu: 7. Jawaban: d
x2 + y2 – 6x + 18y + 26 = 0

 −
 −  −
r= = Diperoleh: A = –6; B = 18; dan C = 26
+


Jari-jari lingkaran:

 
⇔ r2 = 
 r =  −
    −
 − 
   
Persamaan lingkaran L: =  − 


x2 + y2 = r2 ⇒ x2 + y2 =  =  = 8
 
8. Jawaban: a
⇔ x2 + y2 = 

⇔ 25x2 + 25y2 = 81 Titik pusat lingkaran:  2, – p  .
 
3. Jawaban: e Lingkaran menyingung sumbu Y maka
2x2 + 2y2 = 49 r = |absis titik pusat||

⇔ x2 + y2 =
⇒ +  − %  −  = 2
 
  
r = = =

 ⇔  + % −  = 2
Jadi, jari-jari lingkaran r = . 

%
4. Jawaban: b ⇔ – 21 = 22

Lingkaran berdiameter 12 berarti jari-jarinya r = 6. %
⇔ = 25
Persamaan lingkaran dengan pusat (2, 7) dan jari- 
jari r = 6 adalah: ⇔ p2 = 100
(x – 2)2 + (y – 7)2 = 62 ⇔ p = ±  = ±10
⇔ (x – 2)2 + (y – 7)2 = 36 Jadi, nilai p adalah ± 10.
5. Jawaban: b 9. Jawaban: d
Lingkaran yang berpusat di titik (2, –3) dan Lingkaran x2 + y2 + 2x – 4x + C = 0 melalui titik
menyinggung sumbu X sebagai berikut. (2, –2), berarti:
Y (2)2 + (–2)2 + 2(2) – 4(–2) + C = 0
⇔ 4+4+4+8+C=0
⇔ C = –20
0 2 X
Jari-jari lingkaran:
r=3
r =
−  +
−  − 
–3
−
=
− +


− 

= +  +  =  = 5

102 Kunci Jawaban dan Pembahasan


10. Jawaban: a 14. Jawaban: c
x2 + y2 – 6x + 2 = 0 Titik pusat L1: P1(5, –1)
⇔ x2 – 6x + 9 + y2 = –2 + 9
⇔ (x – 3)2 + y2 = 7 Jari-jari L1: r1 =  +
− +  =  = 6
Diperoleh koordinat titik pusat (3, 0).
Persamaan lingkaran yang berpusat di titik (3, 0) Titik pusat L2: P2(–4, 11)
dan berjari-jari 1 adalah: Jari-jari L2: r2 =
− + +  =  = 12
(x – 3)2 + y2 = 12
⇔ x2 – 6x + 9 + y2 = 1 Jarak kedua titik pusat:
⇔ x2 + y2 – 6x + 8 = 0 d = |P1P2|
11. Jawaban: c =
' − ' +
$' − $'
x2 + y2 – 8x + 5y – 17 = 0
(0, 0) ⇒ 0 + 0 – 0 + 0 – 17 = –17 < 0 =
 −
− +
− −
(4, 1) ⇒ 16 + 1 – 32 + 5 – 17 = –27 < 0
=  = 15
(–4, 2) ⇒ 16 + 4 + 32 + 10 – 17 = 45 > 0
(4, –2) ⇒ 16 + 4 – 32 – 10 – 17 = –39 < 0 r1 + r2 = 6 + 12 = 18
(–2, –2) ⇒ 4 + 4 + 16 – 10 – 17 = –3 < 0 |r1 – r2| = |6 – 12| = 6
Diperoleh titik (0, 0), (4, 1), (4, –2), dan (–2, –2) Oleh karena r1 – r2 < d < r1 + r2 maka kedua
berada di dalam lingkaran serta titik (–4, 2) di luar
lingkaran saling berpotongan.
lingkaran.
15. Jawaban: d
12. Jawaban: c
Misalkan lingkaran L1 di kuadran I maka titik
Jari-jari lingkaran merupakan jarak titik pusat (–2, 3)
pusatnya: P(2, 2).
dengan garis singgungnya 4x – 3y + 7 = 0.
Y

− − 
 +  − −  − 
r= = = = |–2| = 2
 +
−  
A
r1
Jadi, diameter lingkaran: d = 2r = 2 × 2 = 4. r1
2 P
13. Jawaban: e r1 L1
X
Lingkaran yang menyinggung sumbu X dan sumbu Y O 2
berpusat di titik (a, a) atau (a, –a) dan berjari-jari a. L2
1) Misalkan titik pusat (a, a) terletak pada garis
4x – 2y = 8, maka:
4a – 2a = 8
⇔ 2a = 8
⇔ a=4 Lingkaran L2 bersinggungan di dalam dengan L1 di
Persamaan lingkaran dengan pusat (4, 4) dan titik A.
berjari-jari 4 adalah (x – 4)2 + (y – 4)2 = 42. Jari-jari L2:
2) Misalkan titik pusatnya (a, –a) terletak pada r2 = OP + PA
garis 4x – 2y = 8, maka: =
−  +
−  + r1
4a – 2(–a) = 8
⇔ 4a + 2a = 8 = +2=2 +2
⇔ 6a = 8 Persamaan L2:
 x2 + y2 = r22
⇔ a= 
  ⇔ x2 + y2 = (2 + 2)2
Persamaan lingkaran dengan pusat (  , –  )
⇔ x2 + y2 = 8 + 8 + 4

dan berjari-jari  adalah: ⇔ x2 + y2 = 12 + 8

(x –  )2 + (y +  )2 =   .
  
16. Jawaban: b

Jadi, persamaan lingkaran yang dimaksud adalah Persamaan lingkaran dengan pusat O(0, 0) adalah

x2 + y2 = r2.
  
(x – 4)2 + (y – 4)2 = 42 dan (x –  )2 + (y +  )2 =   . Lingkaran melalui titik T(4, –2):

x2 + y2 = r2 ⇒ (4)2 + (–2)2 = r2
⇔ r2 = 16 + 4 = 20

Matematika Kelas XI Program IPA 103


Diperoleh persamaan lingkaran: x2 + y2 = 20. Persamaan garis singgung di T1 (1, –2):
Persamaan garis singgung lingkaran di titik 
x – 2y – (x + 1) + (y – 2) + 15 = 0
T(4, –2):
x1x + y1y = r2 ⇒ (4)x + (–2)y = 20 ⇔ x – 2y – 2x – 2 + 4y – 8 + 15 = 0
⇔ 4x – 2y = 20 ⇔ –x + 2y + 5 = 0
⇔ 2x – y = 10 ⇔ x – 2y – 5 = 0
Jadi, persamaan garis singgung lingkaran di titik T Persamaan garis singgung di T2 (3, –2):
adalah 2x – y = 10. 
3x – 2y – (x + 3) + (y – 2) + 15 = 0
17. Jawaban: c
⇔ 3x – 2y – 2x – 6 + 4y – 8 + 15 = 0
(x + 2)2 + (y – 1)2 = 26
⇔ x + 2y + 1 = 0
Untuk x = –3 dan y = 6 diperoleh:
Jadi, salah satu persamaan garis singgungnya
(–3 + 2)2 + (6 – 1)2
x – 2y – 5 = 0.
= 1 + 25
= 26 20. Jawaban: b
Diperoleh titik (–3, 6) terletak pada lingkaran, Lingkaran L berpusat di titik (2, –2), yaitu:
sehingga persamaan garis singgungnya: (x – 2)2 + (y + 2)2 = r2
(x1 + 2)(x + 2) + (y1 – 1)(y – 1) = 26 Lingkaran L melalui titik (3, –1) berarti:
⇔ (–3 + 2)(x + 2) + (6 – 1)(y – 1) = 26 (3 – 2)2 + (–1 + 2)2 = r2
⇔ (–1)(x + 2) + (5)(y – 1) = 26 ⇔ r2 = 12 + 12 = 2
⇔ –x – 2 + 5y – 5 – 26 = 0 Persamaan lingkaran L: (x – 2)2 + (y + 2)2 = 2.
⇔ –x + 5y – 33 = 0 Persamaan garis singgung di titik (3, –1):
⇔ x – 5y + 33 = 0 (x1 – 2)(x – 2) + (y1 + 2)(y + 2) = 2
⇔ (3 – 2)(x – 2) + (–1 + 2)(y + 2) = 2
18. Jawaban: e
⇔ x–2+y+2–2=0
Persamaan: x2 + y2 + 3x + 4y – 4 = 0
⇔ x+y–2=0
Untuk x = 1 dan y = 0 diperoleh:
(1)2 + (0)2 + 3(1) + 4(0) – 4 21. Jawaban: a
=1+0+3+0–4 Lingkaran: x2 + y2 = 36
=0 Pusat: (0, 0) dan jari-jari r =  = 6
Diperoleh titik (1, 0) terletak pada lingkaran, 3x + 4y – 20 = 0
sehingga persamaan garis singgungnya: 
 
⇔ y = –x – 5
x1x + y1y + (x + x1) +
(y + y1) – 4 = 0 

Diperoleh gradien m = –  .
⇒ 1x + 0y + (x + 1) + 2(y + 0) – 4 = 0 Persamaan garis singgung:
 
y = –  x ± 6  −   +

⇔ x + x + + 2y – 4 = 0
 
⇔ 2x + 3x + 3 + 4y – 8 = 0   
⇔ 5x + 4y – 5 = 0 ⇔ y = –x ± 6 +
 
x = 0 ⇒ 5(0) + 4y – 5 = 0  
⇔ y = –x ± 6 · 
⇔ 4y = 5

⇔ 4y = –3x ± 30
⇔ y=  Salah satu persamaan garis singgungnya:
Jadi, garis singgung berpotongan dengan sumbu Y 4y = –3x – 30
 ⇔ 3x + 4y + 30 = 0
di titik (0,  ).
22. Jawaban: c
19. Jawaban: c x2 + y2 + 10x – 6y + 8 = 0
Misalkan titik singgung lingkaran L: ⇔ x2 + 10x + 25 + y2 – 6y + 9 = –8 + 25 + 9
x2 + y2 – 4x + 8y + 15 = 0 adalah T(a, –2) maka ⇔ (x + 5)2 + (y – 3)2 = 26
a2 + (–2)2 – 4a + 8 · (–2) + 15 = 0 Persamaan garis singgung yang bergadien 5:
⇔ a2 + 4 – 4a – 16 + 15 = 0 y – b = m(x – a) ± r + &
⇔ a2 – 4a + 3 = 0
⇔ (a – 3)(a – 1) = 0 ⇒ y – 3 = 5(x + 5) ±  + 
⇔ a = 3 atau a = 1 ⇔ y – 3 = 5x + 25 ± 26
Diperoleh titik singgung T1(1, –2) dan T2(3, –2). ⇔ y = 5x + 28 ± 26

104 Kunci Jawaban dan Pembahasan


Salah satu persamaan garis singgungnya: (ii) Di titik (4, 2):
y = 5x + 28 – 26 
⇔ y = 5x + 2 4x + 2y – (x + 4) – (y + 2) + 20 = 0
⇔ 4x + 2y – 3x – 12 – 4y – 8 + 20 = 0
23. Jawaban: e
⇔ x – 2y = 0
Selidiki kedudukan titik (0, 0) terhadap lingkaran
Jadi, persamaan garis singgung lingkaran
L: x2 + y2 – 6x – 8y + 20 = 0.
x2 + y2 – 6x – 8y + 20 = 0 di titik (0, 0) adalah
Substitusi titik (0, 0) ke persamaan lingkaran L: 11x – 2y = 0 atau x – 2y = 0.
02 + 02 – 6 · 0 – 8 · 0 + 20
= 0 + 0 – 0 – 0 + 20 24. Jawaban: c
Misalkan koordinat titik P(x1, y1).
= 20 > 0
Titik P di luar lingkaran L.
Oleh karena hasil substitusi titik (0, 0) ke
Garis singgung di titik A melalui AP dan garis
persamaan lingkaran L lebih dari nol maka titik singgung di titik B melalui BP.
(0, 0) terletak di luar lingkaran L. Garis g: 7x – y = 25 merupakan garis kutub dari
Persamaan garis kutub titik (0, 0) terhadap titik P pada lingkaran L.
lingkaran L: Persamaan garis kutub dari titik P pada lingkaran
 L: x1x + y1y = 25. Sehingga diperoleh x1 = 7 dan
0 · x + 0 · y – (x + 0) – (y + 0) + 20 = 0
y1 = –1.
⇔ –3x – 4y + 20 = 0 Jadi, koordinat titik P(7, –1).
 − 
⇔ y=  25. Jawaban: d
 − 
Substitusi y = ke persamaan lingkaran L: Y

A1
 −   2   −  
x2 + 
B1

5)
 – 6x – 8   + 20 = 0 2, 7
     
(–
4
Q

 −  + 
⇔ x2 + – 6x – 40 + 6x + 20 = 0 P(5, b)

r
⇔ 16x2 + 400 – 120x + – 320 = 0 9x2
⇔ 25x2 – 120x + 80 = 0 B2
⇔ 5x2 – 24x + 16 = 0 X
O A2
⇔ (5x – 4)(x – 4) = 0
⇔ 5x – 4 = 0 atau x – 4 = 0
 Garis singgung A1 tegak lurus PB1 dan garis
⇔ x=  atau x=4 singgung A2 tegak lurus PB2.

  −  ⋅
Untuk x1 =  maka y1 = 
Jarak PQ = ' + *


=5 –  = 
* − ' +
$* − $' =  + 
 −  ⋅ 
− −  +
 −  =
Untuk x2 = 4 maka y2 = =2 ⇔ 

  ⇔ (–7)2
+ (5 – b)2
= 65
Diperoleh titik singgung   ,   dan (4, 2). ⇔ 49 + 25 – 10b + b2 = 65
 
Persamaan garis singgung pada lingkaran L: ⇔ b2 – 10b + 9 = 0
⇔ (b – 1)(b – 9) = 0
 
(i) Di titik   ,   : ⇔ b = 1 atau b = 9
 
     
Jadi, nilai b = 1 atau b = 9.
x +  y – x +   – y +   + 20 = 0
     26. Jawaban: e


x +

y – 3x –

– 4y –

+ 20 = 0 L: (x + 5)2 + (y – 6)2 = 9
    Substitusi x = –5 ke L:
⇔ 4x + 22y – 15x – 20y = 0 (–5 + 5)2 + (y – 6)2 = 9
⇔ –11x + 2y = 0 ⇔ (y – 6)2 = 9
⇔ 11x – 2y = 0 ⇔ y – 6 = ±3
⇔ y=6±3
⇔ y = 9 atau y = 3
Diperoleh titik potong (–5, 9) dan (–5, 3).

Matematika Kelas XI Program IPA 105


Persamaan garis singgung di titik (–5, 9): ⇔ (a + 3)(a – 1) =0
(–5 + 5)(x + 5) + (9 – 6)(y – 6) = 9 ⇔ a+3 = 0 atau a – 1 = 0
⇔ 0(x + 5) + 3(y – 6) = 9 ⇔ a = –3 atau a=1
⇔ y–6=3 Jadi, persamaan garis singgungnya x = –3 atau
⇔ y=9 x = 1.
Persamaan garis singgung melalui (–5, 3): 29. Jawaban: b
(–5 + 5)(x + 5) + (3 – 6)(y – 6) = 9 Misalkan garis singgung lingkaran L di titik A
⇔ 0(x + 5) – 3(y – 6) = 9
⇔ y – 6 = –3 adalah g dan gradiennya mg = – .
⇔ y=3 OA merupakan jari-jari lingkaran L.
Jadi, garis singgungnya y = 3 dan y = 9. Persamaan garis yang melalui OA:
27. Jawaban: d $− −
$ − 
=  − 
Titik pusat lingkaran: (3, –2).

Jari-jari lingkaran: r =  +
− +  ⇔
$
=


= = 3 .
Lingkaran memotong sumbu Y maka x = 0. ⇔ y= x

02 + y2 – 6 · 0 + 4y – 5 = 0

⇔ y2 + 4y – 5 = 0 Gradien garis yang melalui OA: m = 
⇔ (y + 5)(y – 1) = 0
Garis g tegak lurus garis yang melalui OA maka
⇔ y + 5 = 0 atau y – 1 = 0 mg · m = –1
⇔ y = –5 atau y=1

Diperoleh titik A(0, 1) dan B(0, –5). ⇒ – ·  = –1

Persamaan garis singgung di titik A: ⇔ a= 1
0 + 1 · y – 3(x + 0) + 2(y + 1) – 5 = 0 Jadi, nilai a = 1
⇔ y – 3x + 2y + 2 – 5 = 0
⇔ –3x + 3y – 3 = 0 30. Jawaban: d
⇔ x–y+1=0 L: x2 + y2 – 24x – 12y + 168 = 0
⇔ x2 – 24x + 144 + y2 – 12y + 36 = –168 + 144
Persamaan garis singgung di titik B:
+ 36
0 – 5 · y – 3(x + 0) + 2(y – 5) – 5 = 0
⇔ (x – 12)2 + (y – 6)2 = 12
⇔ –5y – 3x + 2y – 10 – 5 = 0
⇔ –3x – 3y – 15 = 0 Diperoleh koordinat titik pusat (2, 3) dan jari-jari r
⇔ x+y+5=0 = = 2  .
Jadi, persamaan garis singgung lingkaran adalah Titik A dan B merupakan titik singgung dari dua
x – y + 1 = 0 dan x + y + 5 = 0. garis singgung yang sejajar, maka panjang AB
sama dengan panjang diameter.
28. Jawaban: d
Dari persamaan lingkaran x2 + y2 + 2x – 6y + 6 = 0 Jadi, panjang AB = d = 2r = 4  .
diperoleh:
Titik pusat lingkaran: P(–1, 3). B. Uraian
1. a. Lingkaran berpusat di titik O(0, 0) dan me-
Jari-jari lingkaran: r =
− +  −  = 2. nyinggung garis y = 6 berarti jari-jarinya r = 6.
Garis yang sejajar sumbu Y mempunyai persamaan Persamaan lingkaran dengan pusat O(0, 0)
x = a atau x – a = 0. dan jari-jari r = 6 adalah:
Jari-jari lingkaran sama dengan jarak titik P(–1, 3) x2 + y2 = 62
ke garis x – a = 0. ⇔ x2 + y2 = 36
− −  b. Persamaan lingkaran dengan pusat P(2, 7)
r = = | –1 – a |
adalah (x – 2)2 + (y – 7)2 = r2.
⇔ r2 = | –1 – a |2 Lingkaran melalui titik (5, 2):
⇔ 22 = 1 + 2a + a2 (x – 2)2 + (y – 7)2 = r2
⇔ 2
a + 2a – 3 = 0 ⇒ (5 – 2)2 + (2 – 7)2 = r2
⇔ r 2 = 9 + 25 = 34
Jadi, persamaan lingkaran: (x – 2)2 + (y – 7)2
= 34.

106 Kunci Jawaban dan Pembahasan


2. L: x2 + y2 + 6x – 14y + 9 = 0 5. a. Pusat lingkaran: P(–2, 3)
Jari-jari lingkaran sama dengan jarak titik pusat
 
a. Pusat:  – (6), – (–14)  = (–3, 7) ke garis x + y = 0, yaitu:
 

Jari-jari: r =
−  −  r=
− +  + 
=

+
=  − 
=  = 7
⇔ r2 =
Jadi, pusat lingkaran L(–3, 7) dan jari-jarinya 7.
b. Persamaan lingkaran dengan pusat (–3, 7) dan Persamaan lingkaran:
r = 5:
(x – (–2))2 + (y – 3)2 =
(x + 3)2 + (y – 7)2 = 52
⇔ x2 + 6x + 9 + y2 – 14y + 49 – 25 = 0 ⇔ (x + 2)2 + (y – 3)2 =
⇔ x2 + y2 + 6x – 14y + 33 = 0
Jadi, persamaan lingkarannya ⇔ x2 + 4x + 4 + y2 – 6y + 9 =
x2 + y2 + 6x – 14y + 33 = 0. ⇔ 2x2 + 8x + 8 + 2y2 – 12y + 18 = 1
3. Titik pusat L1: P1(0, –4). ⇔ 2x2 + 2y2 + 8x – 12y + 25 = 0
b. 2x2 + 2y2 + 8x – 12y + 25 = 0
Jari-jari L1: r1 =  +
− −  =  . Untuk x = –3 dan y = 2 diperoleh:
Titik pusat L2: P2(4, 2). 2(–3)2 + 2(2)2 + 8(–3) – 12(2) + 25
Jari-jari L2: r2 =  + −  = = 18 + 8 – 24 – 24 + 25
 .
=3>0
Oleh karena jari-jari r1 = r2 maka titik P3 merupakan Oleh karena hasilnya positif, maka titik Q di
titik tengah garis P1P2. luar lingkaran L.
' + ' $' + $' 
Koordinat titik pusat: P3  , 
6. a. Persamaan lingkaran L dengan pusat O(0, 0)
  adalah x2 + y2 = r2.
+ − +  Lingkaran L melalui titik (1, –3):
= P3  ,  x2 + y2 = r2 ⇒ (1)2 + (–3)2 = r2

⇔ r 2 = 1 + 9 = 10
= P3(2, –1)
Jadi, persamaan lingkaran L: x2 + y2 = 10.
Jari-jari L3: r3 = 2r1 = 2r2 = 2  . b. Persamaan garis singgung lingkaran L yang
Persamaan lingkaran L3: bergadien 2:
(x – xP )2 + (y – yP )2 = r32 y = mx ± r + &
3 3
⇒ (x – 2)2 + (y + 1)2 = (2  )2
⇒ y = 2x ±  + &
⇔ x2 – 4x + 4 + y2 + 2y + 1 = 52
⇔ x2 + y2 – 4x + 2y – 47 = 0 ⇔ y = 2x +  +
Jadi, persamaan lingkaran L3:
⇔ y = 2x ± 
x2 + y2 – 4x + 2y – 47 = 0
⇔ y = 2x ± 5
4. L: x2 + y2 – 2x + py – 12 = 0 Jadi, persamaan garis singgungnya
a. Titik A(2, –3) terletak pada lingkaran L, berarti:
22 + (–3)2 – 2(2) + p(–3) – 12 = 0 y = 2x + 5 dan y = 2x – 5 .
⇔ 4 + 9 – 4 – 3p – 12 = 0 7. Persamaan lingkaran: (x – 2)2 + (y + 3)2 = 25
⇔ 3p = –3 a. Untuk x = –2 dan y = –6 diperoleh:
⇔ p = –1 (x – 2)2 + (y + 3)2 = (–2 – 2)2 + (–6 + 3)2
b. L: x2 + y2 – 2x – y – 12 = 0 = 16 + 9 = 25
B(–4, 0) ⇒ (–4)2 + 02 – 2(–4) – 0 – 12 Jadi, titik (–2, –6) terletak pada lingkaran.
= 16 + 0 + 8 – 12 = 12 > 0 b. Persamaan garis singgung lingkaran di titik
Sehingga kedudukan titik B di luar lingkaran. P(–2, –6) yaitu:
(x1 – 2)(x – 2) + (y1 + 3)(y + 3) = 25
C(2, 3) ⇒ 22 + 32 – 2(2) – 3 – 12 ⇔ (–2 – 2)(x – 2) + (–6 + 3)(y + 3) = 25
= 4 + 9 – 4 – 3 – 12 ⇔ –4(x – 2) – 3(y + 3) = 25
= –6 < 0 ⇔ –4x + 8 – 3y – 9 = 25
Sehingga kedudukan titik C di dalam lingkaran. ⇔ 4x + 3y + 26 = 0

Matematika Kelas XI Program IPA 107


8. L: x2 + y2 – 4x – 6y + 3 = 0 Persamaan garis g: y = –2x + c dengan c > 0
⇔ x2 – 4x + 4 + y2 – 6y + 9 = –3 + 4 + 9 karena memotong sumbu Y positif.
⇔ (x – 2)2 + (y – 3)2 = 10 Persamaan garis g menjadi 2x + y – c = 0.
Diperoleh koordinat titik pusat (2, 3) dan jari-jari Jarak garis g dari titik pusat P(2, –4) adalah
r =  . 2  maka:
g: 3y + x + 2 = 0 ⋅ −  −  −

2  = ⇔ (2  )2 =
⇔ y= –x – 
+ 


Diperoleh gradien garis g adalah –  . ⇔ 20 =

Garis singgung yang tegak lurus garis g bergradien 3. ⇔ c2 = 100
Persamaan garis singgung lingkaran L yang ⇔ c = ± 10
bergradien m = 3 adalah: Oleh karena c > 0 maka c = 10.
y – 3 = 3(x – 2) ±  +  Persamaan garis g: 2x + y – 10 = 0
⇔ y – 3 = 3x – 6 ±   ⇔ y = –2x + 10
⇔ 0 = 3x – y – 3 ± 10
b. Mencari koordinat titik potong M dan N.
Jadi, persamaan garis singgungnya 3x – y – 3 ±
10 = 0. Substitusi y = –2x + 10 ke persamaan L:
x2 + (–2x + 10)2 – 4x + 8(–2x + 10) – 5 = 0
9. Ordinat titik pusat = 2.
Misalkan koordinat titik pusat lingkaran P(a, 2). ⇔ x2 + 4x2 – 40x + 100 – 4x – 16x + 80 – 5 = 0
Garis g: x – 3y + 5 = 0 melalui titik pusat lingkaran ⇔ 5x2 – 60x + 175 = 0
berarti titik P(a, 2) terletak pada garis g. ⇔ x2 – 12x + 35 = 0
Sehingga: ⇔ (x – 7)(x – 5) = 0
a–3·2+5=0⇔a=1
Diperoleh titik pusat: P(1, 2). ⇔ x = 7 atau x = 5
Jari-jari lingkaran sama dengan jarak titik P(1, 2) Untuk x1 = 7 maka y1 = –2 · 7 + 10 = –4
ke titik A(0, –1): Untuk x2 = 5 maka y2 = –2 · 5 + 10 = 0
Diperoleh titik M(7, –4) dan N(5, 0).
r =
' −   +
$' − $  c. Persamaan garis singgung L di titik M(7, –4):
7x – 4y – 2(x + 7) + 4(y – 4) – 5 = 0
=
−  +


⇔ 7x – 4y – 2x – 14 + 4y – 16 – 5 = 0
= +  = +  =  ⇔ 5x – 35 = 0
⇔ x=7
⇔ r2 = 10 Persamaan garis singgung L di titik N(5, 0):
Persamaan lingkaran: 5x – 0 – 2(x + 5) + 4(y + 0) – 5 = 0
(x – xP)2 + (y – yP)2 = r2 ⇔ (x – 1)2 + (y – 2)2 = 10 ⇔ 5x – 2x – 10 + 4y – 5 = 0
Persamaan garis singgung di titik A(0, –1): ⇔ 3x + 4y – 15 = 0
(0 – 1)(x – 1) + (–1 – 2)(y – 2) = 10 Jadi, persamaan garis singgungnya x = 7 dan
⇔ –x + 1 – 3y + 6 = 10 3x + 4y – 15 = 0.
⇔ –x – 3y – 3 = 0
⇔ x + 3y + 3 = 0 Latihan Ulangan Akhir Semester.
Jadi, persamaan garis singgung di titik A
x + 3y + 3 = 0. 1. Jawaban: c
x2 y2
10. L: + – 4x + 8y – 5 = 0 Berat Badan (kg) Banyak Siswa
Titik pusat: P(2, –4) 40–44 6
a. A: x – 2y + 6 = 0 45–49 5
50–54 7
⇔ 2y = x + 6
55–59 3

⇔ y = x + 3 60–64 4

Q1 di kelas interval 45–49.


Gradien garis A: m =
Garis g tegak lurus garis A maka gradien garis L1 = 44,5; fQ = 5; fk = 6; dan p = 5.
1 Q1

g adalah m1 = –2.

108 Kunci Jawaban dan Pembahasan


  − ?/   ⋅  −   Modus di kelas interval 155–159.
Q1 = L1 +  *  · p = 44,5 +    ·5
 ?*     Lo = 154,5; d1 = 2; d2 = 2; p = 5

  
 F 
= 44,5 + 0,25 = 44,75 Modus: Mo = Lo + F + F  ·p
 
Q3 di kelas interval 55–59.  
= 154,5 +  +  ·5
L3 = 54,5; fQ = 3; fk = 18; dan p = 5.  
3 Q3
   − ?/    ⋅  −  = 154,5 + 2,5
Q3 = L3 +  *  · p = 54,5 +    ·5
 ?    = 157
 *   
= 54,5 + 1,25 = 55,75 5. Jawaban: b
Jangkauan semiantarkuartil: Median = 7
 − +

Qd = (Q3 – Q1) = (55,75 – 44,75) = 5,5

=7
⇔ 2n + 6 = 14
2. Jawaban: c
⇔ 2n = 8
fi xi fi x i
⇔ n=4
2 52 104 Data dalam urutan menaik: 4, 5, 6, 8, 9, 10
n 57 57n
30 62 1.860 –  +  +  + +  + 
x= 
=7
36 67 2.412
18 72 1.296 –
Σ(x – x) = (4 – 7) + (5 – 7)2 + (6 – 7)2 + (8 – 7)2
2 2
14 77 1.078 i
6 82 492 + (9 – 7)2 + (10 – 7)2
=9+4+1+1+4+9
Σfi = 106 + n
= 28
Σfixi = 7.242 + 57n
Σ?    @  + 
Σ
 − 

x= ⇒ 67 = Simpangan baku: s =
Σ ?  +  
⇔ 7.102 + 67n = 7.242 + 57n =

⇔ 10n = 140 
⇔ n = 14 =

=  
Banyak mobil yang berkecepatan kurang dari 
60 km/jam = 14 + 2 = 16. 6. Jawaban: c
Simpangan rata-rata (mean deviation) adalah
3. Jawaban: b
jumlah mutlak setiap simpangan dibagi banyak
n1 = 46 → –
x1 = 6,5
data.
n = 46 + 4 = 50 → –x = 6,5 + 0,04 = 6,54 n = 10
–   +  –  +  +@@@ + + 
x= x= = 6,6
 +  

 +  
⇔ 6,54 =  + 
∑ H  "  H
=
⇔ 327 = 299 + 4–
x2 = |4 – 6,6| + |6 – 6,6| + |7 – 6,6| + |7 – 6,6|
⇔ 4–
x2 = 28 + |5 – 6,6| + |6 – 6,6| + |5 – 6,6| + |9 – 6,6|
⇔ –
x =7 + |8 – 6,6| + |9 – 6,6|
2
= 2,6 + 0,6 + 0,4 + 0,4 + 1,6 + 0,6 + 1,6 + 2,4
Jadi, nilai rata-rata ulangan susulan 4 siswa + 1,4 + 2,4 = 14,0
adalah 7. 
∑ H  "  H
4. Jawaban: c = 
SR = = 
= 1,4

Tinggi Badan (cm) Banyak Siswa
Jadi, simpangan rata-rata data tersebut 1,4.
145–149 7
150–154 13 – 7 = 6 7. Jawaban: b
155–159 21 – 13 = 8 n1 = 20 → –x1 = 6,50
160–164 27 – 21 = 6
165–169 32 – 27 = 5 n2 = n → – x2 = 9
170–174 38 – 32 = 6
175–179 41 – 38 = 3

Matematika Kelas XI Program IPA 109



x = 7,0 I II III IV
–   +  
 +  ⋅ 
x= ⇔ 7,0 = 5 ... ... 3 atau 7
 +   + 
6 ... ... 3, 5, atau 7
⇔ 140 + 7n = 130 + 9n 7 ... ... 3 atau 5
⇔ 2n = 10 8 ... ... 3, 5, atau 7
⇔ n=5 

Jadi, banyak siswa yang nilainya disusulkan ada 5P2


5 anak. Banyak bilangan ganjil lebih dari 5.000 yang dapat
8. Jawaban: b dibentuk
Jika setiap nilai data dari sekumpulan data = 5P2 × 2 + 5P2 × 3 + 5P2 × 2 + 5P2 × 3
ditambah atau dikurang atau dikali bilangan konstan = 5P2 (2 + 3 + 2 + 3)
k maka:
mean baru = mean mula-mula ± k = 20 × 10 = 200
mean baru = mean mula-mula × k 13. Jawaban: d
Mean data baru = 2 × 9 – 5 = 13 Kemungkinan kelompok yang terbentuk (3 anak
perempuan, 2 anak laki-laki) atau (2 anak
9. Jawaban: c perempuan, 3 anak laki-laki) atau (1 anak
–  +  + +  − +  + perempuan, 4 anak laki-laki).
x= 
Banyak cara membentuk kelompok

⇔ 8= 
= 4C3 × 5C2 + 4C2 × 5C3 + 4C1 × 5C4
⇔ 8n = 32 = 4 × 10 + 6 × 10 + 4 × 5 = 120
⇔ n=4 14. Jawaban: b
Data menjadi: 8, 9, 10, 5 Kemungkinan kelereng yang terambil (2 biru,
Σ(xi – –
x )2 = (8 – 8)2 + (9 – 8)2 + (10 – 8)2 + (5 – 8)2 1 kuning) atau (2 biru, 1 merah).
= 0 + 1 + 4 + 9 = 14 Jumlah kelereng dalam kotak = 3 + 5 + 4 = 12.
Σ
 −  
Banyak anggota ruang sampel:
Variansi: S2 = =  = 3,5 n(S) = 12C3 = 220

10. Jawaban: a P(A) = peluang terambil 2 kelereng biru dan
Kuartil atas (Q3) di kelas interval 24 – 25. 1 kelereng kuning
  ×  ×
L3 = 23,5; fQ = 55 – 40 = 15; fk = 40; p = 2; = =
= 
3 Q3 
Z 
n = 60. P(B) = peluang terambil 2 kelereng biru dan
   − ?/  1 kelereng merah
Q3 = L3 +  
 *
 ·p   ×  × 
 ?*
= =  = 
  
Z
  ⋅  −  
= 23,5 +    ·2 Peluang terambil 2 kelereng biru
   = P(A) + P(B)
 
 
= 23,5 + = 24  =  +  =  = 

15. Jawaban: a
11. Jawaban: b Ternak yang tidak dapat disembuhkan
Dua orang selalu duduk di pinggir. = (1 – 0,95) × 500 = 25 ekor
Berarti terdapat 6 orang yang duduk di tengah.
Banyak cara duduk 6 orang = 6! 16. Jawaban: a
Banyak cara duduk 2 orang yang selalu duduk di Banyak anak yang masih harus dipilih
pinggir = 2! = 5 – (1 + 2) = 2 anak
Jadi, banyak cara duduk 8 siswa = 6! × 2! Kemungkinan 2 anak yang terpilih 2 anak laki-laki
= 720 × 2 = 1.440. atau 1 anak laki-laki dan 1 anak perempuan atau 2
anak perempuan.
12. Jawaban: a Banyak cara memilih 2 anak laki-laki
Bilangan ganjil lebih dari 5.000 terdiri atas
4 angka tanpa pengulangan. [  ⋅  ⋅ [
= 7C2 = [ = [ [
= 21
Angka I dapat diisi 5, 6, 7, atau 8
Angka IV dapat diisi 3, 5, atau 7 Banyak cara memilih 1 anak laki-laki dan 1 anak
perempuan = 7C1 × 4C1 = 7 × 4 = 28

110 Kunci Jawaban dan Pembahasan


Banyak cara memilih 2 anak perempuan 
 
P(A) = 
Z = 
[  ⋅  ⋅ [
= 4C2 = [ [
= [ [
=6 B = kejadian muncul hasil kali kedua angka mata
Jadi, banyak cara memilih = 21 + 28 + 6 = 55 cara. dadu lebih dari 20
= {(4, 6), (5, 5), (5, 6), (6, 4), (6, 5), (6, 6)}
17. Jawaban: e

 
A = kejadian terambil kedua kartu bernomor prima P(B) = 
Z = 
= {53, 59, 61, 67)
A ∩ B = kejadian muncul kedua mata dadu sama
A′ = kejadian terambil kedua kartu tidak bernomor dan hasil kalinya kedua angka lebih
prima dari 20
Banyak anggota ruang sampel: = {(5, 5)}
n(S) = 20C2 = 190 
 ∩ 


P(A ∩ B) = = 

Z
  
P(A) = 
Z
= 
=  Peluang muncul angka kedua mata dadu sama
P(A′) = 1 – P(A) atau hasil kali kedua angka mata dadu lebih
   dari 20:
= 1 –  =  = 
P = P(A) + P(B) – P(A ∩ B)
Jadi, peluang terambil kedua kartu tidak bernomor
 
 =  +  –  = 
prima  .
18. Jawaban: a 21. Jawaban: d
Kemungkinan bola yang terambil (pertama kuning,
kedua kuning, ketiga kuning) atau (pertama kuning, Sudut P di kuadran III maka nilai cos P negatif.
kedua kuning, ketiga merah).  
sin P = –  maka cos P = – 
P(A) = kejadian terambil bola pertama kuning,
kedua kuning, dan ketiga kuning Sudut Q di kuadran IV maka nilai sin Q negatif.
  
=  × ×  = cos Q =  maka sin Q = – 
P(B) = kejadian terambil bola pertama kuning, cos (P – Q) = cos P cos Q + sin P sin Q
kedua kuning, dan ketiga merah   
= –  ·  + (–  ) · (–  )
   
= 
×
× 
=  −   
Peluang terambil bola pertama dan kedua kuning: =  +  = 
P = P(A) + P(B)
22. Jawaban: c

= +  =  
cos A =  maka tan A =
19. Jawaban: c
 
Banyak anggota ruang sampel: sin B =  dan B sudut tumpul maka tan B = –
n(S) = 2 × 2 × 6 = 24 Jumlah sudut dalam segitiga= 180°
A = kejadian muncul satu angka dan mata dadu ⇔ A + B + C = 180°
prima
⇔ C = 180° – (A + B)
= {(A, G, 2), (A, G, 3), (A, G, 5), (G, A, 2),
tan C = tan (180° – (A + B)
(G, A, 3), (G, A, 5)}
= –tan (A + B)

 
P(A) = 
Z =  =   +  −   

   +   
= –  −      = –    

Fh(A) = P(A) × n −  −   

 
   

⇔ 18 = 
× n ⇔ n = 72 

=– 
20. Jawaban: a + 

Banyak anggota ruang sampel: n(S) = 36


  
A = kejadian muncul angka kedua mata dadu sama = –  ·  = – 
= {(1, 1), (2, 2), (3, 3), (4, 4), (5, 5), (6, 6)}

Matematika Kelas XI Program IPA 111



 
+    =

23. Jawaban: b k = −  +  = 
     

tan x = maka sin x = dan cos x =

  tan α =
 = – 



sin 2x =
sin x cos x
a negatif dan b positif (di kuadran II) maka

= · · =  
  α= 
π.
24. Jawaban: c 
Jadi, – cos 5x +  sin 5x
cos 52,5° sin 7,5°

=

(sin (52,5° + 7,5°) – sin (52,5° – 7,5°))  cos ( 5x –  π)
=

29. Jawaban: c
= (sin 60° – sin 45°)

 cos x – sin x = k cos (x – α)

= (
 – )= 
(  – ) k=
 +
− = + = 2

25. Jawaban: a tan α = 
= – 
 ° "  ° Oleh karena koefisien cos x positif dan
 ° "  ° koefisien sin x negatif (di kuadran IV) maka
" 



° + ° 



° " ° α = 330°.
= 


° + ° 


° " °  cos x – sin x = 2 cos (x – 330°)

"  °  ° −  ° = 2 cos (x – 360° + 30°)
=  °  ° =  ° = 2 cos (–360° + x + 30°)
"
= 2 cos (–(360° – (x + 30°))
= = –1 = 2 cos (x + 30°)

26. Jawaban: b  cos x – sin x +  = 0


 θ +  θ
 θ   θ ⇔ 2 cos (x + 30°) +  =0
=
 θ +  θ +  θ  θ +  θ − +
⇔ cos (x + 30°) = –
 = cos 150°

 θ   θ
= (i) x + 30° = 150° + k · 360°
 θ
 θ +  θ
⇔ x = 120° + k · 360°
=  θ
= sec θ k = –1 ⇒ x = 120° – 360° = –240° (TM)
k = 0 ⇒ x = 120° + 0° = 120°
27. Jawaban: e k = 1 ⇒ x = 120° + 360° = 480° (TM)
sin 2θ + cos 2θ = 0
(ii) x + 30° = –150° + k · 360°
⇔ sin 2θ = –cos 2θ
⇔ x = –180° + k · 360°
 θ k = 0 ⇒ x = –180° + 0° = –180° (TM)
⇔ = –1
 θ
k = 1 ⇒ x = –180° + 360° = 180°
⇔ tan 2θ = tan 135° k = 2 ⇒ x = –180° + 720° = 540° (TM)
⇔ 2θ = 135° + k · 180° Oleh karena 0° ≤ x ≤ 360° maka nilai x yang
⇔ θ = 67,5° + k · 90° memenuhi 120° dan 180°. Jadi, himpunan
= 67,5°; 157,5°; 247,5° penyelesaiannya {120°, 180°}.
Oleh karena 0° ≤ θ ≤ 180° maka 30. Jawaban: c
HP = {67,5°; 157,5°} cos α cos β – sin α sin β = cos (α + β)
2 cos 23,5° cos 21,5 – 2 sin 23,5° sin 21,5°
28. Jawaban: c = 2(cos 23,5° cos 21,5 – sin 23,5° sin 21,5° )
 = 2 cos (23,5° + 21,5°)
– cos 5x +
 sin 5x = k cos (5x – α)
= 2 cos 45°

a=– ,b=  =2· =

112 Kunci Jawaban dan Pembahasan


31. Jawaban: b 34. Jawaban: d
Suatu garis g dikatakan memotong lingkaran L jika Pusat lingkaran L: P(–3, 1)
jarak titik pusat lingkaran ke garis g kurang dari Jari-jari lingkaran L:
panjang jari-jari lingkaran L.
r =
− + +  =  = 3 

Titik pusat lingkaran L: P(4, 1)
Jari-jari lingkaran L: Garis y = –2x + p menyinggung lingkaran L maka
jarak titik pusat P(–3, 1) ke garis y = –2x + p sama
r=  + − = 4 dengan panjang jari-jari lingkaran L.
Jarak titik pusat P(4, 1) ke garis pada pilihan b: y = –2x + p ⇔ 2x + y – p = 0
 ⋅ + ⋅ −  ⋅
− + ⋅ − %
d= = =2 d=r ⇔ =3 
+ +
− − %
Oleh karena d < r maka garis x + y – 1 = 0 ⇔ =3 
memotong lingkaran L. 
Jadi, pilihan yang sesuai b. ⇔ − − %

= (3  )2
32. Jawaban: c 

 + %
Substitusi titik (6, 2) ke persamaan garis x – y = 4 ⇔ = 32 · 5

dan persamaan lingkaran x2 + y2 – 8x – 8y + 24 = 0
diperoleh: ⇔ (5 + p)2 = 32 · 52
(i) 6 – 2 = 4 (bernilai benar) ⇔ 5 + p = ±15
(ii) 62 + 22 – 8 · 6 – 8 · 2 + 24 = 0 (bernilai benar) ⇔ p = –5 ±15
Oleh karena hasil substitusi titik (6, 2) ke ⇔ p = –20 atau p = 10
persamaan garis dan persamaan lingkaran bernilai 35. Jawaban: d
benar maka titik singgungnya (6, 2). Jari-jari lingkaran L sama dengan AP atau BP.
33. Jawaban: a r = AP
Jarak titik pusat kedua lingkaran: d = 8 ⇔ r=
' −   +
$' − $ 
d2 = (p – 1)2 + (q + 4)2
⇔ 82 = p2 – 2p + 1 + q2 + 8q + 16 ⇔  =
 −  +
− −
⇔ p2 + q2 – 2p + 8q – 47 = 0 . . . (1) ⇔ 17 = (a – 3)2 + 16
Panjang jari-jari lingkaran L2: ⇔ (a – 3)2 – 1 = 0
r=d–5=8–5=3 ⇔ (a – 3 – 1)(a – 3 + 1) = 0
r2 = (p – 6)2 + (q + 4)2 ⇔ (a – 4)(a – 2) = 0
⇔ 32 = p2 – 12p + 36 + q2 + 8q + 16 ⇔ (a – 4) = 0 atau (a – 2)= 0
⇔ p2 + q2 – 12p + 8q + 43 = 0 . . . (2) ⇔ a = 4 atau a=2
2 2
Eliminasi p , q , dan q dari persamaan (1) dan (2). Diperoleh pusat lingkaran L:
p2 + q2 – 2p + 8q – 47 = 0 P1(4, –2) atau P2(2, –2)
p + q2 – 12p + 8q + 43 = 0
2
–––––––––––––––––––––– – Persamaan lingkaran L berpusat di P1(4, –2):
10p – 90 = 0 (x – 4)2 + (y + 2)2 = 17
⇔ p=9 ⇔ x2 – 8x + 16 + y2 + 4y + 4 – 17 = 0
Substitusi p = 9 ke persamaan (2). ⇔ x2 + y2 – 8x + 4y + 3 = 0
p2 + q2 – 12p + 8q + 43 = 0 Persamaan lingkaran L berpusat di P2(2, –2):
⇔ 92 + q2 – 12 · 9 + 8q + 43 = 0 (x – 2)2 + (y + 2)2 = 17
⇔ q2 + 8q + 16 = 0 ⇔ x – 4x + 4 + y2 + 4y + 4 – 17 = 0
2

⇔ (q + 4)2 = 0 ⇔ x2 + y2 – 4x + 4y – 9 = 0
⇔ q = –4 Jadi, persamaan lingkaran L adalah x2 + y2 – 8x
Diperoleh pusat lingkaran L2: (9, –4). + 4y + 3 = 0 atau x2 + y2 – 4x + 4y – 9 = 0.
Persamaan lingkaran L2: 36. Jawaban: e
(x – 9)2 + (y + 4)2 = 32 Garis A: 2x + 3y – 31 = 0 mempunyai gradien
⇔ x2 – 18x + 81 + y2 + 8y + 16 – 9 = 0
mA = –  .
⇔ x2 + y2 – 18x + 8y + 88 = 0

Garis g tegak lurus garis A maka mg =

Matematika Kelas XI Program IPA 113


Persamaan garis g: 38. Jawaban: a
y + 4 = mg(x – 2) Panjang jari-jari lingkaran L:
 r = |AB|
⇔ y + 4 = (x – 2)
=
 −   +
$ − $ 
⇔ 2y + 8 = 3x – 6
=
 − +
 −  =  +  = 3

⇔ 3x – 2y – 14 = 0
Jari-jari lingkaran r sama dengan jarak titik pusat Persamaan lingkaran L:
lingkaran ke garis g. (x – xA)2 + (y – yA)2 = r2
 ⋅ − ⋅ −  −  ⇔ (x – 2)2 + (y – 3)2 = (3 )2
r= = = 
 +
− 
Persamaan garis singgung lingkaran L di titik
Persamaan lingkaran L: B(5, 0):
(x – 1)2 + (y – 1)2 = (  )2 (xB – 2)(x – 2) + (yB – 3)(y – 3) = (3 )2
⇔ x – 2x + 1 + y2 – 2y + 1 – 13 = 0
2
⇔ (5 – 2)(x – 2) + (0 – 3)(y – 3) = 18
⇔ x2 + y2 – 2x – 2y – 11 = 0 ⇔ 3(x – 2) – 3(y – 3) = 18
37. Jawaban: e ⇔ 3x – 6 – 3y + 9 = 18
L: x2 + y2 – 6x + 4y – 7 = 0 ⇔ 3x – 3y = 15
⇔ x–y=5
P(1, 2) ⇒ 1 + 4 – 6 + 8 – 7 = 0
Titik P pada lingkaran L. 39. Jawaban: d
Persamaan garis singgung lingkaran L di titik Titik pusat lingkaran: P(1, 0)
P(1, 2) adalah
g: 1 · x + 2 · y – 3(x + 1) + 2(y + 2) – 7 = 0 Jari-jari lingkaran L: r = +  + 
⇔ x + 2y – 3x – 3 + 2y + 4 – 7 = 0 =  = 6
⇔ –2x + 4y – 6 = 0 Gradien garis g: m = –2
Garis singgung lingkaran sejajar garis g maka
⇔ y= (x + 3)
gradiennya m1 = –2.
 −  
Pusat lingkaran L: –   , –  = (3, –2). Persamaan garis singgung lingkaran:
   
y – yP = m1(x – xP) ± r + &
Jari-jari lingkaran L: r1 =  +
− −
−
=  ⇔ y – 0 = –2(x – 1) ± 6 +

Lingkaran C konsentris (sepusat) dengan lingkaran
⇔ y = –2x + 2 ± 6 
L, maka pusat lingkaran C adalah (3, –2) dan jari-
⇔ 2x + y – 2 ± 6  = 0
jarinya: r = r1 = ·  = 
Persamaan lingkaran C: (x – 3)2 + (y + 2)2 = 40. Jadi, persamaan garis singgungnya
2x + y – 2 + 6  = 0 atau 2x + y – 2 – 6  = 0
Substitusi persamaan garis y =
(x + 3) ke
40. Jawaban: d
persamaan lingkaran C, diperoleh:
Titik pusat lingkaran: P(–1, 3).
(x – 3)2 + ( (x + 3) + 2)2 = 40
Jari-jari lingkaran: r =
− +  −  =  = 2


⇔ x2 – 6x + 9 + (x + 7)2 = 40
 Garis yang sejajar sumbu X mempunyai gradien
⇔ 4x2 x2
– 24x + 36 + + 14x + 49 – 160 = 0 m = 0.
⇔ 5x2 – 10x – 75 = 0 Persamaan garis singgung:
⇔ x2 – 2x – 15 = 0
y – yP = m(x – xP) ± r + &
⇔ (x – 5)(x + 3) = 0
⇔ x = 5 atau x = –3 ⇔ y – 3 = 0(x + 1) ± 2 + 
Jadi, absis titik potong garis singgung lingkaran L ⇔ y – 3 = ±2
di titik P(1, 2) dengan lingkaran C adalah ⇔ y=3±2
–3 atau 5. ⇔ y = 3 + 2 atau y = 3 – 2
⇔ y=5 atau y = 1
Jadi, persamaan garis singgung lingkaran y = 5
atau y = 1.

114 Kunci Jawaban dan Pembahasan


B. Uraian 3. • Sajian data dalam bentuk tabel
1. Banyak data: n = 12
Nilai fk ≥ Kelas Interval f
Kuartil atas:
 ≥ 21,5 60
Q3 = nilai data ke-  (12 + 1) 22 – 26 60 – 42 = 18
≥ 26,5 42
27 – 31 42 – 29 = 13
= nilai data ke-9,75 ≥ 31,5 29
Nilai Q3 = x9 + 0,75(x10 – x9) 32 – 36 29 – 18 = 11
≥ 36,5 18
11,25 = k + 0,75(12 – k) 37 – 41 18 – 13 = 5
≥ 41,5 13
⇔ 11,25 = k + 9 – 0,75k ≥ 46,5 6
42 – 46 13 – 6 = 7

⇔ 2,25 = 0,25 k 47 – 51 6–0=6


≥ 51,5 0
⇔ k=9
Rata-rata skor = 7
Q1 di kelas interval 22 – 26.
⋅ + ⋅  + & +  ⋅  + ⋅  +  ⋅

=7 L1 = 21,5; fQ = 18; fk = 0; p = 5
1 Q

1
74 + 2m = 84  ⋅  − ?/ 
 * 
⇔ 2m = 10 Q 1 = L1 +  ?*  ·p
⇔ m=5  
 ⋅  −  
Jadi, nilai m = 5 dan k = 9. = 21,5 +   ·5
 
2. –
x1 = 7  

+ % +  +  + _ + = 21,5 + 4

=7

⇔ 28 + p + q = 42 = 25 
⇔ p + q = 14 . . . (1)
– Q3 di kelas interval 37 – 41.
x2 = 16
L3 = 36,5; fQ = 5; fk = 42; p = 5
+ % + _ + % + _ 3 Q
3


= 16   ⋅  − ?/ 
Q 3 = L3 +  *  ·p
⇔ 28 + 4p + 8q = 128  ?* 
 
⇔ 4(p + 2q) = 100
  ⋅  −  
⇔ p + 2q = 25 . . . (2) = 36,5 +   ·5
  
Eliminasi p dari persamaan (1) dan (2):  

p + 2q = 25 = 36,5 + 3 = 39
p + q = 14
––––––––– – Jangkauan antarkuartil
q = 11 
= Q3 – Q1 = 39 – 25  = 13 
Substitusi q = 11 ke p + q diperoleh:
p + 11 = 14 ⇔ p = 3 • fi xi fixi (xi –  )2 fi (xi –  )2
Data menjadi: 2, 3, 4, 10, 11, 12
18 24 432 81 1.458

Σ (xi – –
13 29 377 16 208
x)2 = (2 – 7) 2 + (3 – 7) 2 + (4 – 7) 2 11 34 374 1 11
=
+ (10 – 7)2 + (11 – 7)2 + (12 – 7)2 5 39 195 36 180
7 44 308 121 847
= 25 + 16 + 9 + 9 + 16 + 25 6 49 294 256 1.536
= 100
Deviasi standar: Σ?  @ 

 = Σ? = 
= 33
Σ
 −  Σ?
 −  @ 
=
S= Ragam: S2 =   = = 70
 Σ?  

Jadi, jangkauan antarkuartil data 13  dan
  
= =   =  
 ragam data 70 .


Matematika Kelas XI Program IPA 115


4. Bilangan habis dibagi 5 mempunyai satuan 0 Peluang terambil satu bola kuning
atau 5.   
= P1 + P2 =  +  = 
Bilangan lebih dari 5.000 yang satuannya 0.

5 8 7 1 7. cos(A + B) = ⇔ A + B = 60°

angka 0 sin(A – B) = ⇔ A – B = 30°
Ada (10 – 3) angka yang mungkin. ––––––––– +
Ada (10 – 2) angka yang mungkin.
2A = 90°
Ada (5) angka yang mungkin, yaitu 5,
⇔ A = 45°
6, 7, 8, dan 9. Substitusi A = 45° ke A + B = 60° diperoleh B = 15°.

Bilangan lebih dari 5.000 yang satuannya 5. sin2 A + cos2 B = sin2 A + (1 + cos 2B)
4 8 7 1
= sin2 45° + (1 + cos 30°)
angka 5
= ( )2 + (1 +  )
Ada (10 – 3) angka yang mungkin.

Ada (10 – 2) angka yang mungkin. = + +   =1+ 
Tidak boleh dimulai angka 0 dan angka
5 sudah diisikan ke satuan. 8. α + β = 90° ⇔ β = 90° – α
Banyak bilangan lebih dari 5.000 yang habis dibagi tan α = sin β
5 yang dapat dibentuk  α
=5×8×7×1+4×8×7×1 ⇔  α
= sin (90° – α)
= 280 + 224 = 504  α
⇔  α
= cos α
5. Kemungkinan susunan 5 anggota yang lain:
⇔ sin α = cos2 α
a. 4 siswa laki-laki dan 1 siswa perempuan
b. 3 siswa laki-laki dan 2 siswa perempuan ⇔ sin α = (1 – sin2 α)
c. 2 siswa laki-laki dan 3 siswa perempuan
d. 1 siswa laki-laki dan 4 siswa perempuan ⇔ sin2 α + sin α – =0
Banyak cara membentuk tim ⇔ ( sin α – 1)(sin α + ) = 0
= 3C1 × 4C2 (5C4 × 6C1 + 5C3 × 6C2 + 5C2 × 6C3
+ 5C1 × 6C4) ⇔ sin α = atau sin α = – (TM)

 
= 3 × 6(5 × 6 + 10 × 15 + 10 × 20 + 5 × 15) ⇔ sin2 =   =
 
= 12(30 + 150 + 200 + 75) = 5.460
9. Misalkan titik pusat lingkaran L: P(1, n).
6. Kotak B Jari-jari lingkaran:


M
3M
K – (MK)
r = jarak titik P(1, n) dan A(0, –2) atau
Kotak A  5K
r = jarak titik P(1, n) ke garis y = x
3M Sehingga diperoleh:
4K Kotak B

− 

  − ' +
$  − $' =
 2M
 K 6K
M – (KM) +


 −  
( )


 − +
− − 
=  +
− 
 
Peluang pengambilan I Peluang pengambilan II
− 
P1 = peluang terambil bola merah dari kotak A dan ⇔ 12 + 4 + 4n + n2 =

bola kuning dari kotak B ⇔ 2 + 8 + 8n + 2n2 = 1 – 2n + n2
 
=  × = 
 ⇔ n2 + 10n + 9 = 0
⇔ (n + 1)(n + 9) = 0
P2 = peluang terambil bola kuning dari kotak A dan
bola merah dari kotak B ⇔ n + 1 = 0 atau n + 9 = 0
   ⇔ n = –1 atau n = –9
=  × = 

116 Kunci Jawaban dan Pembahasan


Diperoleh titik pusat P1(1, –1) atau P2(1, –9). 10. Persamaan garis A:
Untuk P1(1, –1) maka $ − $  − 
=
$ − $   −  
r1 =
 − +
− −

= + = $− +
⇒ =
Untuk P2(1, –9) maka − −  +
$ +
⇔ =
r2 =
 − +
− −
− = +  =  − 
$ +
Persamaan lingkaran berpusat di P1(1, –1) dan jari- ⇔ =
− 
jari r1 = : ⇔ 3y = –2x – 8
⇔ 2x + 3y + 8 = 0
(x – 1)2 + (y + 1)2 = ( )2
Panjang jari-jari lingkaran L sama dengan jarak titik
⇔ x2 – 2x + 1 + y2 + 2y + 1 = 2 P(7, –3) ke garis l.
⇔ x2 + y2 – 2x + 2y = 0 ⋅  +  ⋅
− + 
r = +  = 
= 
Persamaan lingkaran berpusat di P2(1, –9) dan jari-
jari r2 =  : Persamaan lingkaran L:

(x – 1)2 + (y + 9)2 = (  )2 (x – 7)2 + (y + 3) = (  )2


⇔ x2 – 2x + 1 + y2 + 18y + 81= 50 ⇔ (x – 7)2 + (y + 3)2 = 13
⇔ x2 + y2 – 2x + 18y + 32 = 0
Jadi, persamaan lingkarannya x2 + y2 – 2x + 2y = 0
atau x2 + y2 – 2x + 18y + 32 = 0.

Matematika Kelas XI Program IPA 117

Anda mungkin juga menyukai