Bab I Statistika
Sekolah : ....
Kelas/Semester : XI/1
: Matematika
Standar Kompetensi : 1. Menggunakan aturan statistika, kaidah pencacahan, dan sifat-sifat peluang dalam pemecahan masalah.
Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen
1.1 Membaca data Statistika Pendidikan – Menjelaskan pe- 1.1.1 Mampu mendefi- Tes Pilihan Hasil ternak ikan Pak 4 jp 1. Buku PG Mate-
dalam bentuk karakter ngertian istilah- nisikan statistika. tertulis ganda Nanang disajikan dalam matika Kelas
tabel dan dia- (*) Kritis istilah dalam sta- 1.1.2 Mampu mem- diagram berikut. XI Program IPA,
gram batang, tistika. baca data tunggal Intan Pariwara,
garis, lingkaran, – Membaca data tung- dalam bentuk halaman 1–48
dan ogive. gal dalam bentuk tabel dan dia- 2. Buku PR Mate-
tabel. gram. matika Kelas
– Membaca data tung- 1.1.3 Mampu mem- XI Program IPA,
gal dalam bentuk baca data ber- Intan Pariwara,
diagram batang. kelompok dalam halaman 1–32
– Membaca data tung- bentuk tabel dan Peningkatan hasil ikan 3. BSE Matema-
gal dalam bentuk diagram. terbesar terjadi pada tika untuk SMA/
diagram garis. periode . . . MA Kelas XI
– Membaca data tung- a. 2 d. 5 Program IPA,
gal dalam bentuk b. 3 e. 6 Depdiknas
diagram lingkaran c. 4 4. W e b s i t e -
dan pastel. website yang
– Membaca data ber- Uraian Diagram berikut me- relevan
kelompok dalam nunjukkan data hasil
bentuk tabel. perikanan di enam kolam
– Membaca data ber- di kelompok Minajaya.
kelompok dalam
bentuk histogram.
– Membaca data ber-
kelompok dalam ben-
tuk poligon frekuensi.
– Membaca data ber-
1
IV.
Penilaian
2
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen
1.2 M e n y a j i k a n Statistika – Menyajikan data tung- 1.2.1 Mampu menyaji- Tes Pilihan 1. Diagram berikut me- . . . jp 1. Buku PG Mate-
Silabus
data dalam gal dalam bentuk kan data tunggal tertulis ganda rupakan diagram matika Kelas
bentuk tabel tabel. dalam tabel dan batang mengenai XI Program IPA,
dan diagram – Menyajikan data tung- diagram. banyak gol yang Intan Pariwara,
batang, garis, gal dalam bentuk dia- 1.2.2 Mampu menyaji- dicetak beberapa halaman 1–48
lingkaran, ogive, gram batang. kan data ber- pemain sepak bola 2. Buku PR Mate-
serta penafsir- – Menyajikan data tung- kelompok dalam dalam 20 per- matika Kelas
annya. gal dalam bentuk dia- tabel dan dia- tandingan. XI Program IPA,
gram garis. gram. Intan Pariwara,
– Menyajikan data tung- 1.2.3 Mampu menaf- halaman 1–32
gal dalam bentuk dia- sirkan data tung- 3. BSE Matema-
gram lingkaran dan gal dalam tabel tika untuk SMA/
pastel. dan diagram. MA Kelas XI
– Menafsirkan data 1.2.4 Mampu menafsir- Program IPA,
tunggal dalam tabel. kan data ber- Depdiknas
– Menafsirkan data kelompok dalam 4. W e b s i t e -
tunggal dalam bentuk tabel dan dia- Jika jumlah gol yang website yang
diagram batang, dia- gram. dicetak 8 pemain relevan
gram garis, diagram tersebut 50, banyak
lingkaran, dan dia- gol yang dicetak
gram pastel. Burhan . . . .
– Menyajikan data a. 7 d. 10
berkelompok dalam b. 8 e. 11
bentuk tabel. c. 9
– Menyajikan data
berkelompok dalam Uraian 2. Diketahui data panjang
bentuk histogram. ruas-ruas bambu se-
– Menyajikan data bagai berikut.
berkelompok dalam
Panjang Ruas
bentuk poligon Frekuensi
(cm)
frekuensi. 11–14 12
– Menyajikan data 15–18 16
berkelompok dalam 19–22 11
23–26 15
bentuk ogive. 27–30 20
– Menafsirkan data
berkelompok dalam Buatlah poligon yang
tabel. menggambarkan data
– Menafsirkan data tersebut.
berkelompok dalam
bentuk histogram,
poligon frekuensi,
dan ogive.
Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen
1.3 M e n g h i t u n g Statistika Pendidikan – Menghitung rata- 1.3.1 Mampu menen- Tes Pilihan 1. Data berat benda 8 jp 1. Buku PG Mate-
ukuran pemu- karakter rata, modus, dan tukan ukuran tertulis ganda diberikan pada tabel matika Kelas
satan, ukuran (*) Cermat median data tung- pemusatan data berikut. XI Program IPA,
letak, dan ukur- gal. tunggal (rata- Intan Pariwara,
Berat
an penyebaran – Menghitung rata- rata, modus, Frekuensi halaman 1–48
(gram)
data, serta pe- rata, modus, dan dan median). 2. Buku PR Mate-
12 4
nafsirannya. median data ber- 1.3.2 Mampu menen- 13 2 matika Kelas
kelompok. tukan ukuran 14 2 XI Program IPA,
– Menghitung kuartil pemusatan data 15 4 Intan Pariwara,
16 2
(pertama, kedua, ke- berkelompok 17 3 halaman 1–32
tiga), desil, dan per- (mean, modus, 18 1 3. BSE Matema-
sentil data tunggal. dan median). 19 8 tika untuk SMA/
20 4
– Menghitung kuartil 1.3.3 Mampu menen- MA Kelas XI
(pertama, kedua, ke- tukan ukuran Rata-rata berat benda Program IPA,
tiga), desil, dan per- letak data tunggal . . . gram. Depdiknas
sentil data ber- (kuartil, desil, dan a. 16,1 d. 16,7 4. W e b s i t e -
kelompok. persentil). b. 16,3 e. 16,9 website yang
– Menghitung jangkau- 1.3.4 Mampu menen- c. 16,5 relevan
an, jangkauan antar- tukan ukuran Uraian 2. Beberapa siswa di-
kuartil, simpangan letak data ber- minta untuk mengerja-
kuartil, simpangan kelompok (kuar- kan 1 soal yang sama.
rata-rata, ragam, dan til, desil, dan Lama waktu pengerja-
simpangan baku persentil). an setiap anak disaji-
data tunggal. 1.3.5 Mampu menen- kan dalam diagram
– Menghitung jangkau- tukan ukuran berikut.
an, jangkauan antar- penyebaran
kuartil, simpangan data tunggal.
kuartil, simpangan 1.3.6 Mampu menen-
rata-rata, ragam, dan tukan ukuran
simpangan baku penyebaran data
data berkelompok. berkelompok.
a. Tentukan rata-
rata lama waktu
pengerjaan soal.
b. Tentukan banyak
siswa yang mem-
3
Bab II Peluang
4
Sekolah : ....
Kelas/Semester : XI/1
Silabus
: Matematika
Standar Kompetensi : 1. Menggunakan aturan statistika, kaidah pencacahan, dan sifat-sifat peluang dalam pemecahan masalah.
Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen
1.4 Menggunakan Peluang – Menjelaskan pe- 1.4.1 Mampu menen- Tes Pilihan 1. Dua orang perawat 4 jp 1. Buku PG Mate-
aturan perkali- ngertian aturan per- tukan banyak tertulis ganda akan memeriksa pasien matika Kelas
an permutasi kalian. kemungkinan/ yang berada di 6 ruang XI Program IPA,
dan kombinasi – Menyebutkan rumus cara mengguna- berbeda. Banyak Intan Pariwara,
dalam peme- aturan perkalian. kan aturan per- pasangan perawat halaman 49–
cahan masalah. – Menyelesaikan soal kalian. dengan pasien yang 88
yang berhubungan 1.4.2 Mampu menen- diperiksa adalah . . . . 2. Buku PR Mate-
dengan aturan per- tukan banyak a. 8 d. 30 matika Kelas
kalian. kemungkinan/ b. 12 e. 36 XI Program IPA,
– Menjelaskan pe- cara mengguna- c. 24 Intan Pariwara,
ngertian faktorial. kan permutasi. halaman 33–
– Menjelaskan pe- 1.4.3 Mampu menen- 2. Banyak susunan 53
ngertian permutasi. tukan banyak angka yang dapat 3. BSE Matema-
– Membuktikan rumus kemungkinan/ dibentuk dari angka tika untuk SMA/
permutasi meng- cara mengguna- 3, 2, 3, 3, 5, 1, 2, dan MA Kelas XI
gunakan aturan per- kan kombinasi. 1 adalah . . . . Program IPA,
kalian. a. 1.860 Depdiknas
– Menjelaskan pen- b. 1.840 4. W e b s i t e -
gertian permutasi c. 1.780 website yang
dengan beberapa d. 1.680 relevan
elemen yang sama. e. 1.470
– Menjelaskan pe-
ngertian permutasi Uraian Dalam sebuah pertemuan
siklis. internasional, 11 orang
– Menyelesaikan soal peserta terlibat dalam
yang berhubungan diskusi. 3 orang peserta
dengan permutasi. berasal dari Amerika, 2
– Menjelaskan pe- orang peserta berasal
ngertian kombinasi. dari Irlandia, 4 orang
– Membuktikan rumus peserta berasal dari
kombinasi. Ko rea, dan 2 orang
– Menyelesaikan soal peserta berasal dari
yang berhubungan Filipina. Berapa banyak
dengan kombinasi. cara mengatur mereka
Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen
1.5 M e n e n t u k a n Peluang – Menjelaskan pe- 1.6.1 Mampu menen- Tes Pilihan Sebuah dadu dilempar 2 jp 1. Buku PG Mate-
ruang sampel ngertian percoba- tukan ruang tertulis ganda tiga kali. Banyaknya hasil matika Kelas
suatu percoba- an. sampel suatu yang mungkin terjadi pada XI Program IPA,
an. – Menjelaskan penger- percobaan. percobaan ini ada . . . . Intan Pariwara,
tian ruang sampel. 1.5.2 Mampu menen- a. 18 d. 144 halaman 49–88
– Menentukan ruang tukan banyak titik b. 36 e. 216 2. Buku PR Mate-
sampel suatu per- sampel suatu c. 72 matika Kelas
cobaan. percobaan. XI Program IPA,
– Menjelaskan pe- 1.5.3 Mampu menen- Intan Pariwara,
ngertian titik sampel. tukan anggota halaman 33–53
– Menentukan banyak himpunan suatu 3. BSE Matema-
titik sampel suatu kejadian. tika untuk SMA/
percobaan. MA Kelas XI
– Menjelaskan pe- Program IPA,
ngertian kejadian. Depdiknas
– Menentukan ang- 4. W e b s i t e -
gota himpunan website yang
suatu kejadian. relevan
1.6 M e n e n t u k a n Peluang Pendidikan – Menghitung banyak 1.6.1 Mampu menen- Tes Pilihan 1. Sekeping uang logam 4 jp 1. Buku PG Mate-
peluang suatu karakter kemungkinan mun- tukan peluang tertulis ganda dilempar 30 kali. matika Kelas
kejadian dan (*) R a s a cul suatu kejadian. suatu kejadian. Frekuensi muncul XI Program IPA,
penafsirannya. Ingin Tahu – Menghitung banyak 1.6.2 Mampu menen- angka 21. Frekuensi Intan Pariwara,
percobaan yang di- tukan peluang relatif muncul gambar halaman 49–88
lakukan. komplemen .... 2. Buku PR Mate-
– Menjelaskan pe- suatu kejadian. a. 0,9 d. 0,4 matika Kelas
ngertian frekuensi 1.6.3 Mampu menen- b. 0,7 e. 0,3 XI Program IPA,
relatif suatu kejadian. tukan kisaran c. 0,6 Intan Pariwara,
– Menentukan fre- nilai peluang. halaman 33–53
kuensi relatif muncul 1.6.4 Mampu menen- 2. Dari 5 siswa laki-laki 3. BSE Matema-
suatu kejadian. tukan frekuensi dan 6 siswa perempuan tika untuk SMA/
– Menjelaskan pe- harapan suatu akan dipilih 3 siswa MA Kelas XI
ngertian peluang kejadian. untuk mengikuti lomba Program IPA,
5
banyak anggota adalah . . . .
Penilaian
6
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen
Silabus
dan banyak ang- tukan peluang
gota-anggota ruang dua kejadian
b.
e.
sampel terlebih saling asing.
dahulu. 1.6.7 Mampu menen-
c.
– Menjelaskan pe- tukan peluang
ngertian peluang dua kejadian
komplemen suatu saling bebas. Uraian 1. Dalam sebuah kotak
kejadian. 1.6.8 Mampu menen- terdapat 7 bendera
– Menentukan peluang tukan peluang hijau, 4 bendera
komplemen suatu kejadian ber- kuning, dan 6 ben-
kejadian. syarat. dera merah. Diambil
– Menjelaskan pe- secara acak 3
ngertian kisaran bendera secara ber-
nilai peluang. samaan sebanyak
– Menyebutkan ke- 680 kali. Tentukan
jadian yang mustahil frekuensi harapan
terjadi. terambilnya:
– Menyebutkan ke- a. ketiganya bendera
jadian yang pasti kuning;
terjadi. b. 1 bendera hijau
– Menjelaskan pe- dan 2 bendera
ngertian frekuensi merah; dan
harapan. c. semua bendera
– Menghitung fre- berwarna ber-
kuensi harapan beda.
suatu kejadian.
– Menjelaskan pe- 2. Sebuah kotak berisi
ngertian kejadian 7 kartu yang diberi
majemuk. nomor 1 sampai 7.
– Menjelaskan pe- Jika 4 kartu diambil
ngertian gabungan sekaligus, tentukan
dua kejadian. peluang terambil
– Menjelaskan pe- keempat kartu ber-
ngertian irisan dua nomor ganjil, genap,
kejadian. ganjil, ganjil.
– Menghitung pe-
luang irisan dua
kejadian.
– Membuktikan rumus
peluang gabungan
dua kejadian dengan
diagram Venn.
Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen
– Menghitung peluang
gabungan dua ke-
jadian.
– Menjelaskan
pengertian kejadian
saling asing.
– Menghitung
peluang kejadian
saling asing.
– Menjelaskan
pengertian kejadian
saling bebas.
– Menghitung
peluang kejadian
saling bebas.
– Menjelaskan
pengertian kejadian
bersyarat.
– Menghitung
peluang kejadian
bersyarat.
8
Sekolah : ....
Kelas/Semester : XI/1
: Matematika
Silabus
Standar Kompetensi : 2. Menurunkan rumus trigonometri dan penggunaannya.
Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen
2.1 Menggunakan Trigonometri – Menurunkan rumus 2.1.1 Mampu menen- Tes Pilihan 1. Nilai dari tan 315° 8 jp 1. Buku PG Mate-
rumus sinus kosinus jumlah dan tukan nilai ko- tertulis ganda adalah . . . . matika Kelas
dan kosinus selisih dua sudut. sinus sudut ter- a. – d. 1 XI Program IPA,
jumlah dua su- – Menghitung nilai tentu meng-
Intan Pariwara,
b. –1 e.
dut, selisih dua kosinus jumlah dan gunakan rumus halaman 103–
c. 0
sudut, dan su- selisih dua sudut. kosinus jumlah 154
dut ganda untuk – Menjelaskan cara dan selisih dua 2. Buku PR Mate-
2. Jika tan α = 1 dan tan
menghitung si- menggunakan rumus sudut. matika Kelas
nus dan kosinus kosinus jumlah dan 2.1.2 Mampu menen- β= dengan α dan XI Program IPA,
sudut tertentu. selisih dua sudut tukan nilai sinus β sudut lancip maka Intan Pariwara,
untuk menghitung sudut tertentu sin (α – β) = . . . . halaman 59–
nilai kosinus sudut menggunakan 78
tertentu. rumus sinus jum- a. d. 3. BSE Matema-
– Menghitung nilai lah dan selisih
tika untuk SMA/
kosinus sudut tertentu dua sudut. b. e. MA Kelas XI
menggunakan rumus 2.1.3 Mampu menen- Program IPA,
kosinus jumlah dan tukan nilai ta- c. Depdiknas
selisih dua sudut. ngen sudut ter- 4. Website-website
– Menurunkan rumus tentu meng- yang relevan
sinus jumlah dan gunakan rumus 3. Diketahui tan A =
selisih dua sudut. tangen jumlah
dan tan B =
. Nilai
– Menghitung nilai si- dan selisih dua
nus jumlah dan sudut.
+
−
adalah . . . .
selisih dua sudut. 2.1.4 Mampu menen-
– Menjelaskan cara tukan himpunan a. 1 d. 6
menggunakan rumus penyelesaian
b.
e. 7
sinus jumlah dan dari persamaan
selisih dua sudut a sin x + b cos c.
untuk menghitung x = c.
nilai sinus sudut 2.1.5 Mampu menen-
tertentu. tukan nilai sinus
– Menghitung nilai si- sudut tertentu
nus sudut tertentu menggunakan
menggunakan rumus rumus sinus
sinus jumlah dan sudut rangkap.
selisih dua sudut.
Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen
9
Penilaian
10
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen
Silabus
nus sudut tertentu
menggunakan rumus
sinus sudut rangkap.
– Menurunkan rumus
kosinus sudut rangkap.
– Menghitung nilai ko-
sinus sudut rangkap.
– Menghitung nilai
kosinus sudut tertentu
menggunakan rumus
kosinus sudut rangkap.
– Menurunkan rumus
tangen sudut rangkap.
– Menghitung nilai
tangen sudut rangkap.
– Menghitung nilai
tangen sudut tertentu
menggunakan rumus
tangen sudut rangkap.
– Menurunkan rumus
sinus jika diketahui
rumus sinus sudut
rangkap.
– Menurunkan rumus
kosinus jika diketahui
rumus kosinus sudut
rangkap.
– Menurunkan rumus
tangen jika diketahui
rumus kosinus sudut
rangkap.
2.2 M e n u r u n k a n Trigonometri – Menurunkan rumus 2.2.1 Mampu menen- Tes Pilihan 1. Nilai 12 sin 75° cos 4 jp 1. Buku PG Mate-
rumus jumlah untuk mengubah tukan perubah- tertulis ganda 195° adalah . . . . matika Kelas
dan selisih si- bentuk perkalian an bentuk per- a. –6 – 3 XI Program IPA,
nus dan kosi- kosinus dan ko- kalian kosinus Intan Pariwara,
b. –6 –
nus. sinus dapat diubah dan kosinus. halaman 103–
menjadi bentuk 2.2.2 Mampu menen- c. –6 + 3 154
penjumlahan tukan perubah- d. 6 – 3 2. Buku PR Mate-
kosinus. an bentuk per- e. 6 + 3 matika Kelas
kalian sinus dan XI Program IPA,
sinus. Intan Pariwara,
halaman 59–78
Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen
– Menurunkan rumus 2.2.3 Mampu menen- 2. cos 15° – sin 15° = . . . 3. BSE Matema-
untuk mengubah tukan perubah- tika untuk SMA/
a. –
bentuk perkalian si- an bentuk per- MA Kelas XI
nus dan sinus men- kalian sinus Program IPA,
b. –
jadi bentuk selisih dan kosinus. Depdiknas
kosinus. 2.2.4 Mampu menen- c. 0
– Menurunkan rumus tukan perubah-
d.
untuk mengubah an bentuk per-
bentuk perkalian si- kalian kosinus
e.
nus dan kosinus dan sinus.
menjadi bentuk pen- 2.2.5 Mampu menen-
Tes Uraian 1. Tunjukkan bahwa:
jumlahan sinus. tukan perubah-
tertulis a. sin 52° sin 68° –
– Menurunkan rumus an bentuk pen-
sin 47° cos 77°
untuk mengubah jumlahan ko-
– cos 65° cos
bentuk perkalian sinus.
kosinus dan sinus 2.2.6 Mampu menen- 81° =
menjadi bentuk tukan perubah- b. sin2 195° sin 75°
selisih sinus. an bentuk selisih
– Menurunkan rumus kosinus. cos 75° =
(1 –
untuk mengubah 2.2.7 Mampu menen-
bentuk penjumlah- tukan perubah- )
an kosinus menjadi an bentuk pen-
bentuk perkalian jumlahan sinus. 2. Tentukan himpunan
kosinus. 2.2.8 Mampu menen- penyelesaian dari
– Menurunkan rumus tukan perubah- persamaan trigono-
untuk mengubah an bentuk selisih metri berikut untuk
bentuk selisih ko- sinus. 0 ≤ x ≤ 2p.
sinus menjadi bentuk
perkalian sinus. a.
−
=1
– Menurunkan rumus π
untuk mengubah b. cos (x +
) –
bentuk penjumlahan π
cos (x –
) =
sinus menjadi bentuk
perkalian sinus dan
kosinus. 3. Jika x = sin 3θ + sin θ
– Menurunkan rumus dan y = cos 3θ + cos θ,
untuk mengubah buktikan identitas
bentuk selisih sinus berikut.
menjadi bentuk per- a. x + y = 2 cos θ
kalian kosinus dan (sin 2θ + cos 2θ)
11
cos 2θ
Penilaian
12
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen
2.3 Menggunakan Trigonometri – Menjelaskan cara 2.3.1 Mampu menen- Tes Pilihan 1. Nilai cos 130° + cos 4 jp 1. Buku PG Mate-
Silabus
rumus jumlah menentukan hasil tukan hasil per- tertulis ganda 110° + cos 10° adalah matika Kelas
dan selisih si- perkalian kosinus dan kalian kosinus .... XI Program IPA,
nus dan kosinus. kosinus dua sudut. dan kosinus. a. –1 Intan Pariwara,
– Menghitung per- 2.3.2 Mampu menen- halaman 103–
b. –
kalian kosinus dan tukan hasil per- 154
kosinus dua sudut. kalian sinus dan c. 0 2. Buku PR Mate-
– Menjelaskan cara sinus. d. matika Kelas
menentukan hasil 2.3.3 Mampu menen-
XI Program IPA,
perkalian sinus dan tukan hasil per- e.
Intan Pariwara,
sinus dua sudut. kalian sinus dan halaman 59–78
– Menghtiung per- kosinus. 2. sin 20° sin 40° sin 80° 3. BSE Matema-
kalian sinus dan si- 2.3.4 Mampu menen- tika untuk SMA/
nus dua sudut. tukan hasil per- a. – –
MA Kelas XI
– Menjelaskan cara kalian kosinus Program IPA,
b. –
–
menentukan hasil dan sinus. Depdiknas
perkalian sinus dan 2.3.5 Mampu menen- c. – 4. W e b s i t e -
kosinus dua sudut. tukan hasil pen-
website yang
– Menghitung per- jumlahan kosinus d. –
+
relevan
kalian sinus dan dua sudut.
e.
kosinus dua sudut. 2.3.6 Mampu menen-
– Menjelaskan cara tukan hasil selisih
menentukan hasil kosinus dua sudut. Uraian 1. Tanpa kalkulator,
perkalian kosinus 2.3.7 Mampu menen-
dan sinus dua sudut. tukan hasil pen- hitunglah hasil operasi
– Menghitung per- jumlahan sinus trigonometri berikut.
kalian kosinus dan dua sudut. a. 4 sin 20° sin 40°
sinus dua sudut. 2.3.8 Mampu menen- sin 80°
– Menjelaskan cara tukan hasil selisih b. 4 sin 10° sin 50°
menentukan hasil dua sudut. sin 70°
penjumlahan
kosinus dua sudut. 2. Tentukan nilai bentuk
– Menghitung pen- trigonometri berikut.
jumlahan kosinus a. 4 sin 67 ° sin
dua sudut.
– Menjelaskan cara 22 ° – 2 cos
menentukan hasil
187 ° cos 52 °
selisih kosinus dua
sudut. b. sin 105° cos 15°
– Menghitung selisih + 8 cos 75° sin
kosinus dua sudut. 195°
Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen
– Menjelaskan cara
menentukan hasil
penjumlahan sinus
dua sudut.
– Menghitung
penjumlahan sinus
dua sudut.
– Menjelaskan cara
menentukan hasil
selisih sinus dua
sudut.
– Menghitung selisih
sinus dua sudut.
14
Sekolah : ....
Kelas/Semester : XI/1
: Matematika
Silabus
Standar Kompetensi : 3. Menyusun persamaan lingkaran dan garis singgungnya.
Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen
3.1 M e n y u s u n Persamaan Pendidikan – Menentukan per- 3.1.1 Mampu menen- Tes Pilihan 1. Y 4 jp 1. Buku PG Mate-
persamaan Lingkaran karakter samaan lingkaran tukan persa- tertulis ganda 9 matika Kelas
lingkaran yang (*) Menghargai yang berpusat di maan lingkaran XI Program IPA,
memenuhi per- Perbedaan titik O(0, 0) dan yang diketahui Intan Pariwara,
X
syaratan yang berjari-jari r. titik pusat dan –9 0 9 halaman 155–
ditentukan. – Menentukan jari-jarinya. 184
persamaan lingkar- 3.1.2 Mampu menen- –9 2. Buku PR Mate-
an yang berpusat di tukan kedudukan matika Kelas
titik P(a, b) dan titik terhadap Persamaan lingkar- XI Program IPA,
berjari-jari r. lingkaran. an pada gambar di Intan Pariwara,
– Menentukan bentuk 3.1.3 Mampu menen- atas adalah . . . . halaman 79–
umum persamaan tukan kedudukan a. x2 + y2 = 3 84
lingkaran. garis terhadap b. x2 + y2 = 9 3. BSE Matema-
– Menentukan titik lingkaran. c. x2 + y2 = 18 tika untuk SMA/
pusat dan jari-jari d. x2 + y2 = 36 MA Kelas XI
lingkaran jika dike- e. x2 + y2 = 81 Program IPA,
tahui persamaan Depdiknas
lingkarannya. 2. Persamaan lingkaran 4. W e b s i t e -
– Menyebutkan dengan koordinat website yang
syarat suatu titik di ujung-ujung salah relevan
dalam lingkaran, satu diameternya
pada lingkaran, dan (–4, –3) dan (6, 1)
di luar lingkaran. adalah . . . .
– Menghitung jarak a. x2 + y2 – 2x + 2y
suatu titik terhadap – 27 = 0
titik pusat lingkaran. b. x2 + y2 + 2x – 2y
– Membandingkan – 27 = 0
jarak suatu titik c. x2 + y2 – 2x + 2y
terhadap titik pusat + 29 = 0
lingkaran dengan d. x2 + y2 – 2x + 2y
jari-jari lingkaran. + 31 = 0
e. x2 + y2 + 2x – 2y
+ 31 = 0
Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen
3.2 M e n e n t u k a n Persamaan – Menentukan 3.2.1 Mampu menen- Tes Pilihan 1. Persamaan garis 8 jp 1. Buku PG Mate-
persaman garis Garis persamaan garis tukan persamaan tertulis ganda singgung lingkaran matika Kelas
singgung pada Singgung singgung lingkaran garis singgung x 2 + y 2 – 6x + 4y XI Program IPA,
lingkaran dalam Lingkaran di suatu titik pada lingkaran di suatu – 12 = 0 di titik (7, 1) Intan Pariwara,
berbagai situasi. lingkaran yang ber- titik pada lingkar- adalah . . . . halaman 155–
pusat di P(a, b). an. a. 3x – 4y – 41 = 0 184
– Menentukan 3.2.2 Mampu menen- b. 4x + 3y – 55 = 0 2. Buku PR Mate-
persamaan garis tukan persamaan c. 4x – 5y – 53 = 0 matika Kelas
kutub suatu titik garis singgung d. 4x + 3y – 31 = 0 XI Program IPA,
terhadap lingkaran lingkaran di suatu e. 4x – 3y – 40 = 0 Intan Pariwara,
yang berpusat di titik di luar lingkar- halaman 79–94
an. 2. Salah satu persamaan 3. BSE Matema-
titik O(0, 0). garis singgung ling-
3.2.3 M a m p u tika untuk SMA/
– Menentukan titik menentukan karan (x + 4)2 + (y – 2)2 MA Kelas XI
potong garis kutub persamaan = 20 di titik potongnya Program IPA,
dengan lingkaran- garis singgung dengan sumbu X Depdiknas
nya berpusat di titik lingkaran adalah . . . . 4. W e b s i t e -
O(0, 0). dengan gradien a. 2x + y + 16 = 0 website yang
15
Penilaian
16
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen
Silabus
maan garis singgung singgung lingkaran
lingkaran di titik x 2 + y 2 = 4 yang
potong garis kutub melalui titik (0, 4)
dengan lingkaran adalah . . . .
yang berpusat di a. y = –3x + 4
titik O(0, 0).
b. y = – x + 4
– Menentukan persa-
maan garis kutub c. y = – x – 4
suatu titik terhadap d. y = – x + 4
lingkaran yang ber-
pusat di titik P(a, b). e. y = – x – 4
– Menentukan titik
potong garis kutub 4. Garis yang ditarik
dengan lingkaran dari titik A(1, –2)
yang berpusat di menyinggung ling-
titik P(a, b). karan x 2 + y 2 + 3x
– 4y = 0 di titik B.
– Menentukan persa-
Panjang ruas garis
maan garis singgung
AB adalah . . . .
lingkaran di titik
a. 3
potong garis kutub
dengan lingkaran b. 2
yang berpusat di c. 4
titik P(a, b). d. 2
– Menentukan persa- e. 4,5
maan garis singgung
lingkaran yang ber- Uraian 1. Sebuah lingkaran
gradien m pada berpusat di titik O(0, 0)
lingkaran yang ber- melalui titik A(–1, 2).
pusat di titik O(0, 0). a. Tentukan persa-
maan lingkaran
– Menentukan persa-
dan garis singgung-
maan garis singgung
nya di titik A.
lingkaran yang sejajar
b. Lukislah lingkaran
atau tegak lurus
dan garis singgung-
suatu garis pada
nya di titik A.
lingkaran yang ber-
pusat di titik O(0, 0).
2. Tentukan persamaan
garis singgung ling-
karan (x – 2)2 +
(y + 1)2 = 13 di titik
yang berabsis –1.
Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen
– Menentukan persa- 3. T e n t u k a n
maan garis singgung persamaan garis
lingkaran yang ber- singgung lingkaran
gradien m pada (x – 2) 2 + (y – 6)2
lingkaran yang ber- = 16 yang melalui titik
pusat di titik P(a, b). (–1, 2).
– Menentukan persa-
maan garis singgung
lingkaran yang se-
jajar atau tegak lurus
suatu garis pada
lingkaran yang ber-
pusat di titik P(a, b).
– Menentukan gradien
garis singgung ling-
karan di suatu titik
pada suatu lingkaran.
Standar Kompetensi : 1. Menggunakan aturan statistika, kaidah pencacahan, dan sifat-sifat peluang dalam
pemecahan masalah.
Kompetensi Dasar : 1.1 Membaca data dalam bentuk tabel dan diagram batang, garis, lingkaran, dan dan
ogive.
1.2 Menyajikan data dalam bentuk tabel dan diagram batang, garis, lingkaran, ogive,
serta penafsirannya.
1.3 Menghitung ukuran pemusatan, ukuran letak, dan ukuran penyebaran data, serta
penafsirannya.
Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu:
1. menjelaskan cara mencari suatu data;
2. menjelaskan dan menafsirkan data yang disajikan;
3. menyajikan data dalam bentuk diagram batang, diagram garis, dan diagram lingkaran;
4. menentukan nilai rata-rata (mean) suatu data;
5. menentukan nilai median suatu data;
6. menentukan nilai modus suatu data;
7. menentukan kuartil suatu data;
8. menentukan desil suatu data;
9. menentukan persentil suatu data;
10. menentukan simpangan baku suatu data;serta
11. menentukan varian suatu data.
Nilai pendidikan karakter yang ditanamkan kepada siswa: Kritis dan Cermat
Materi Pembelajaran
Statistika
Metode Pembelajaran
1. Model Pembelajaran
a. Cooperative Learning (CL)
b. Direct Instruction (DI)
2. Metode
a. Tanya jawab
b. Diskusi
c. Tugas
Pertemuan Kedua
1. Kegiatan Pendahuluan (5 menit)
a. Motivasi
Guru memberikan permasalahan baru tentang data kumulatif dari suatu data berkelompok.
b. Prasyarat Pengetahuan
Siswa memahami cara membaca data dan menyajikan data dalam bentuk ogive.
2. Kegiatan Inti (75 menit)
a. Eksplorasi
• Guru menjelaskan tentang tabel distribusi frekuensi data berkelompok.
• Guru menjelaskan tentang histogram dan poligon frekuensi.
• Guru menjelaskan tentang penyajian data.
b. Elaborasi
Guru bersama siswa mendemonstrasikan cara membuat penyajian data dalam bentuk histogram, poligon
frekuensi, dan ogive. Guru menyuruh siswa mengerjakan soal-soal latihan.
c. Konfirmasi
Guru menanyakan hasil yang diperoleh siswa dari menggambar diagram-diagram tersebut.
3. Kegiatan Penutup (5 menit)
• Guru meminta siswa untuk membuat penyajian data dalam bentuk histogram, poligon frekuensi, dan ogive.
• Guru menyuruh siswa mengerjakan soal-soal latihan.
Pertemuan Ketiga
1. Kegiatan Pendahuluan (5 menit)
a. Motivasi
Guru menjelaskan tentang manfaat mempelajari ukuran pemusatan data (mean, median, modus) dalam
suatu penelitian.
Pertemuan Keempat
1. Kegiatan Pendahuluan (5 menit)
a. Motivasi
Guru memberikan manfaat dari mempelajari suatu data, terutama mean, median, dan modus pada data
berkelompok.
b. Prasyarat Pengetahuan
Siswa mengetahui tentang mean, median, dan modus suatu data tunggal.
2. Kegiatan Inti (75 menit)
a. Eksplorasi
• Guru menjelaskan tentang rata-rata (mean) dari data berkelompok.
• Guru menjelaskan tentang median dari data berkelompok.
• Guru menjelaskan tentang modus dari data berkelompok.
• Guru mendemonstrasikan cara menentukan rata-rata, median, dan modus pada data berkelompok.
b. Elaborasi
Guru bersama-sama siswa melakukan cara menghitung rata-rata, median, dan modus pada suatu data
berkelompok.
c. Konfirmasi
Guru mengevaluasi hasil pembelajaran siswa dengan memberikan soal-soal latihan untuk dikerjakan
siswa.
3. Kegiatan Penutup (10 menit)
Guru mengevaluasi hasil pembelajaran siswa dengan memberikan soal-soal latihan untuk dikerjakan siswa.
Pertemuan Kelima
1. Kegiatan Pendahuluan (5 menit)
a. Motivasi
Guru memberikan contoh fakta/kejadian tentang pemanfaatan suatu ilmu statistik terutama ukuran letak.
b. Prasyarat Pengetahuan
Siswa mengetahui tentang urutan data dan cara mengurutkan data.
2. Kegiatan Inti (75 menit)
a. Eksplorasi
• Guru menjelaskan tentang arti ukuran letak suatu data.
• Guru menjelaskan tentang kuartil suatu data tunggal.
• Guru menjelaskan tentang kuartil suatu data berkelompok.
• Guru menjelaskan tentang desil suatu data tunggal dan data berkelompok.
Pertemuan Keenam
1. Kegiatan Pendahuluan (5 menit)
a. Motivasi
Guru menjelaskan tentang ukuran penyebaran suatu data dan manfaat ukuran penyebaran data dalam
penelitian.
b. Prasyarat Pengetahuan
Siswa mengetahui tentang kuartil dan rata-rata.
2. Kegiatan Inti (75 menit)
a. Eksplorasi
• Guru menjelaskan tentang jangkauan pada data tunggal.
• Guru menjelaskan tentang jangkauan antarkuartil dan simpangan kuartil pada data tunggal.
• Guru menjelaskan tentang langkah, pagar dalam, dan pagar luar pada data tunggal.
• Guru menjelaskan tentang simpangan rata-rata pada data tunggal dan data berkelompok.
• Guru menjelaskan tentang ragam pada data tunggal dan data berkelompok.
• Guru menjelaskan tentang simpangan baku pada data tunggal dan data berkelompok.
• Guru mendemonstrasikan cara menentukan nilai-nilai ukuran penyebaran pada data tunggal maupun
data berkelompok.
b. Elaborasi
Guru bersama-sama siswa menghitung nilai-nilai ukuran penyebaran suatu data berbentuk diagram
secara tertuntun.
c. Konfirmasi
Guru mendiskusikan hasil yang diperoleh dari kegiatan tersebut.
3. Kegiatan Penutup (10 menit)
Guru mengevaluasi hasil pembelajaran dengan memberikan soal-soal latihan untuk dikerjakan siswa.
b. Uraian
1) Diketahui data panjang ruas-ruas bambu sebagai berikut.
Panjang Ruas (cm) Frekuensi
11–14 12
15–18 16
19–22 11
23–26 15
27–30 20
________, ______________
Mengetahui,
Kepala SMA ______________ Guru Mata Pelajaran
........................ ........................
___________________________ ___________________________
NIP _______________________ NIP _______________________
Standar Kompetensi : 1. Menggunakan aturan statistika, kaidah pencacahan, dan sifat-sifat peluang dalam
pemecahan masalah.
Kompetensi Dasar : 1.4 Menggunakan aturan perkalian permutasi dan kombinasi dalam pemecahan masalah.
1.5 Menentukan ruang sampel suatu percobaan.
1.6 Menentukan peluang suatu kejadian dan penafsirannya.
Indikator Pencapaian Kompetensi
• Menjelaskan dan menggunakan aturan perkalian untuk penghitungan.
• Menjelaskan dan menggunakan aturan permutasi untuk penghitungan.
• Menjelaskan dan menggunakan aturan kombinasi untuk penghitungan.
• Menentukan ruang sampel dan titik sampel suatu kejadian.
• Menentukan peluang suatu kejadian.
• Menentukan frekuensi harapan suatu kejadian.
• Menentukan peluang kejadian majemuk.
Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu:
1. menentukan banyak cara kemungkinan menggunakan aturan perkalian;
2. menentukan banyak cara kemungkinan menggunakan aturan permutasi;
3. menentukan banyak cara kemungkinan menggunakan aturan kombinasi;
4. menentukan ruang sampel dan titik sampel suatu percobaan;
5. menentukan peluang suatu kejadian;
6. menentukan kisaran nilai peluang;
7. menentukan frekuensi harapan;
8. menentukan peluang gabungan dua kejadian saling asing; serta
9. menentukan peluang gabungan dua kejadian saling bebas.
Nilai pendidikan karakter yang ditanamkan kepada siswa: Rasa Ingin Tahu
Materi Pembelajaran
Peluang
Metode Pembelajaran
1. Model Pembelajaran
a. Cooperative Learning (CL)
b. Direct Instruction (DI)
2. Metode
a. Tanya jawab
b. Diskusi
Langkah-Langkah Kegiatan
Pertemuan Pertama
1. Kegiatan Pendahuluan (5 menit)
a. Motivasi
Guru memberikan contoh permasalahan kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan aturan perkalian,
permutasi, dan kombinasi.
b. Prasyarat Pengetahuan
Siswa mengetahui dan menguasai konsep faktorial.
b.
e.
c.
b. Uraian
1) Tentukan nilai n dari setiap persamaan berikut.
a. 2 · 2n + 1C2 = 3! · nP2
b. n · 6P2 = nP3
c. =
+
2) Dalam sebuah pertemuan internasional, 11 orang peserta terlibat dalam diskusi. 3 orang peserta
berasal dari Amerika, 2 orang peserta berasal dari Irlandia, 4 orang peserta berasal dari Korea, dan
2 orang peserta berasal dari Filipina. Berapa banyak cara mengatur mereka duduk melingkar sehingga
peserta berasal dari negara yang sama duduk berdekatan?
3) Dalam sebuah kotak terdapat 7 bendera hijau, 4 bendera kuning, dan 6 bendera merah. Diambil
secara acak 3 bendera secara bersamaan sebanyak 680 kali. Tentukan frekuensi harapan terambilnya:
a. ketiganya bendera kuning;
b. 1 bendera hijau dan 2 bendera merah; dan
c. semua bendera berwarna berbeda.
4) Dari 32 siswa terdapat 22 siswa gemar voli, 17 siswa gemar tenis, dan 7 siswa gemar keduanya. Jika
tiga siswa dipilih secara acak, tentukan peluang terpilih 2 siswa hanya gemar tenis.
________, ______________
Mengetahui,
Kepala SMA ______________ Guru Mata Pelajaran
........................ ........................
___________________________ ___________________________
NIP _______________________ NIP _______________________
4. Jawaban: d 9. Jawaban: c
Peningkatan hasil pada periode 2 yaitu: Ogive di atas merupakan ogive positif (kurang dari).
16 – 12 = 4 kuintal Banyak kardus yang beratnya kurang dari 71 kg
Peningkatan hasil pada periode 4 yaitu: adalah 13 buah.
12 – 8 = 4 kuintal 10. Jawaban: c
Peningkatan hasil pada periode 5 yaitu:
Usia (Tahun) Banyak Orang
20 – 12 = 8 kuintal
Jadi, peningkatan hasil ikan terbesar terjadi pada 10–13 18
14–17 10
periode ke-5. 18–21 12
22–25 14
5. Jawaban: b 26–29 13
Misalkan banyak gol Burhan = x.
Jumlah 67
Jumlah gol = 5 + 8 + 9 + 5 + x + 5 + 4 + 6
⇔ 50 = x + 42 Jadi, banyak orang yang berusia kurang dari 30 tahun
⇔ x=8 adalah 67 orang.
Jadi, banyak gol yang dicetak Burhan 8.
plasik 35 buah. Jadi, nilai rataan dari data pada tabel adalah 65.
5. Jawaban: c 8. Jawaban: d
Modus data terletak pada kelas interval 21–25 Nilai fi fk
karena frekuensi data pada kelas tersebut paling
10–19 2 2
banyak. 20–29 8 10
d1 = 25 – 22 = 3 30–39 12 22
d2 = 25 – 21 = 4 40–49 7 29
$ 50–59 3 32
Mo = L + ·p
$ + $ Jumlah 32
= 20,5 + ·5 +
+ Me = data ke-
= data ke-16,5
= 20,5 + ·5
Me terletak pada kelas interval 30–39
6. Jawaban: b ⋅ − #
Me = L + & ·p
Panjang Tubuh Ikan fi fk
#&
8 – 10 5 5
11 – 13 3 8 −
14 – 16 12 20 = 29,5 + · 10
17 – 19 6 26
20 – 22 9 35 −
23 – 25 7 42 = 29,5 +
· 10
26 – 28 8 50
Jumlah 50
9. Jawaban: b
Volume (ml) fi fk
+
Me = data ke- 30–32 12 12
33–35 15 27
+ 36–38 18 45
= data ke-
39–41 8 53
= data ke-25,5 42–44 6 59
45–47 13 72
Median terletak di kelas interval 17–19.
− # Σ 72
L + # · p
& =
Median =
&
+
Me = data ke- = data ke-36,5
−
= 16,5 + · 3
Me terletak pada kelas interval 36–38
= 16,5 + · 3
= 16,5 + 2,5 = 19
Jadi, median dari data tersebut 19 cm.
= = 7,5 ∑ # ⋅ "
! =
" =
Jadi, rata-rata lama waktu pengerjaan soal ∑ #
=
setiap anak 7,5 menit.
b. " = 7,5 sehingga banyak siswa yang '<
=
membutuhkan waktu kurang dari rata-rata
yaitu: = 43,79
y = 6 + 12 + 5 Jadi, rata-rata tinggi pohon 43,79 m.
= 23 orang
Jadi, banyak siswa yang membutuhkan waktu
kurang dari rata-rata 23 orang.
Jumlah 59 ⋅ −
= 30,5 + · (20,5 – 10,5)
! −
D8 = data ke- (59 + 1)
= 30,5 + 0,5 · 10 = 30,5 + 5 = 35,5
! Jadi, persentil ke-35 data tersebut 35,5.
= data ke- (60)
= data ke-48 B. Uraian
D8 terletak di kelas interval 35–37.
1. a. Usia (Tahun) fi xi
−#
L +
@!
D8 = 10 7 7
# · p 11 3 10
@!
12 2 12
! ⋅ − 13 1 13
= 34,5 + ·3
14 4 17
15 3 20
< − 16 1 21
= 34,5 +
·3
17 2 23
= 34,5 + 1,2 Jumlah 23
= 35,7
+
Q1 = data ke-
9. Jawaban: a
Banyak Pengunjung fi fk
= data ke-
1–8 3 3 = data ke-6
9–16 11 14
17–24 15 29 Data ke-6 yaitu 10.
25–32 7 36 Jadi, kuartil bawah data 10.
33–40 1 37 / + ;
41–48 2 39 b. Q3 = data ke-
Jumlah 39
= data ke-
n = 39 = data ke-18
Data ke-18 yaitu 15.
D6 = data ke- (39 + 1)
Jadi, kuartil atas data 15.
= data ke- × 40 2. a.
Banyak Pengunjung fi fk
= data ke-24
15 8 8
D6 terletak di kelas interval 17–24. 16 5 13
⋅ − # 17 3 16
@ 18 6 22
D6 = L + #@ ·p
19 1 23
20 7 30
< −
= 16,5 +
·8 Jumlah 30
+
< Q3 = data ke-
= 16,5 + · 8
= 16,5 + 5,01
= data ke-
= 21,51
Jadi, desil ke-6 data tersebut 21,51. = data ke-23 = 19
Jadi, kuartil ketiga data tersebut 19.
= 81,5 ∑ 20 480
=
∑ # /" − "; ∑ # ⋅ "
= =
S2 = " =
∑ # ∑ #
= =
!
' = = 24
=
Jadi, rata-rata data 24.
= 326
Jadi, variansi data tersebut 326. b. Nilai fi xi xi – fi(xi – )2
Jumlah 29
∑ #
=
'
D2 = data ke- (29 + 1) =
= 78,5
= data ke-6 Jadi, variansi data tersebut 78,5.
D2 terletak di kelas interval 14–17.
2. Jawaban: a 7. Jawaban: c
Misalkan seluruh alat yang digunakan = y. Jumlah nilai ekspor
Besar sudut pusat juring daerah laptop = 90°. = (2.615 + 11.991,2) + (2.612,5 + 11.802,8)
Pengguna laptop = 25 orang sehingga: + (3.061,9 + 13.304,1) + (x + 12.925,9) +
(4.072,8 + 14.214,6)
°
25 = ° × y ⇔ 80.229,1 = 76.600,8 + x
⇔ x = 3.628,3
⇔ 25 = × y Jadi, nilai ekspor migas pada bulan April 3.628,3
⇔ y = 100 juta dolar Amerika.
Besar sudut pusat juring daerah tablet 8. Jawaban: c
= 360° – (54° + 90° + 162° + 36°) Jarak per Liter Bensin fi fk
= 360° – 342° = 18°
40–45 8 8
!° 46–51 12 20
Banyak pengguna tablet = °
× 100 52–57 20 40
58–63 11 51
= × 100 64–69 9 60
= 5 orang Jumlah 60
Data fi fk
∑ # ⋅ "
25 20 20 =
26 14 34
" =
∑ #
27 21 55 =
28 30 85
29 6 91
= = 12,5
30 9 100
Jadi, rata-rata poin pemain tersebut 12,5.
Jumlah 100
15. Jawaban: a
$ O + $ O Banyak siswa kelas A = nA = 15
Me = Banyak siswa kelas B = nB = 10
+ Banyak siswa kelas C = nC = 25
= = 27
Rata-rata nilai gabungan = " = 58,6
Jadi, median data tersebut 27. Rata-rata nilai kelas A = " A = 62
Rata-rata nilai kelas C = " C = 60
13. Jawaban: c
W ⋅ " W + ⋅ " + ⋅ "
Misalkan " = rata-rata sumbangan kelompok i, "= W + +
dengan i = 1, 2, 3, 4, 5
Sumbangan kelompok I = n1 × " ⋅ + ⋅ " + ⋅
⇔ 58,6 = + +
⇔ x1 = 6 × 5.000
" + ⋅
= Rp30.000,00 ⇔ 58,6 =
Sumbangan kelompok II = n2 × "
⇔ 2.930 = " + 2.430
⇔ x2 = 8 × 4.500
⇔ " = 500
= Rp36.000,00
⇔ " B = 50
Sumbangan kelompok III = n3 × "
Jadi, rata-rata nilai kelas B adalah 50.
⇔ x3 = 10 × 3.500
= Rp35.000,00 16. Jawaban: c
Sumbangan kelompok IV= n4 × " Nilai fi fk
⇔ x4 = 11 × 4.000 1–5 4 4
6–10 5 9
= Rp44.000,00 11–15 9 18 → Kelas Me
Sumbangan kelompok V = n5 × " 16–20 7 25
21–25 5 30
⇔ x5 = 15 × 2.000
= Rp30.000,00 Jumlah 30
= 13,83 !
Jadi, mediannya adalah 13,83. = = 9,15
Jadi, rata-rata skor tersebut 9,15.
17. Jawaban: b
M o terletak di kelas interval 58–63 karena 20. Jawaban: c
frekuensinya paling besar. Mo terletak pada kelas interval 110–119
$ $
Mo = L + $ +$ · p Mo = L + · p
$ + $
− −
= 57,5 + ·6
= 109,5 + · 10
/ − ; + / − ; / − ; + / − ;
= 57,5 + ·6 = 109,5 + · 10
+
! = 109,5 + 6
= 57,5 + ! = 115,5
! Jadi, ukuran berat karung pasir yang terbanyak
Jadi, modus dari data pada tabel adalah 57,5 + ! cm. 115,5 kg.
18. Jawaban: d 21. Jawaban: b
Tinggi (cm) fi xi
Data setelah diurutkan:
2 2 4 5 5 5 6 6 7 7 8
30–34 3 3
35–39 6 9
>
Q1 = data ke-
40–44 5 14
45–49 5 19 = data ke-3
50–54 7 26
55–59 4 30 =4
Jumlah 30 /
>
;
Q3 = data ke-
>
= data ke-9
Median = data ke-
=7
= data ke-15,5 Jadi, kuartil atas dan kuartil bawah berturut-turut
7 dan 4.
Median terletak di kelas interval 45–49.
22. Jawaban: b
− # &
Me = L +
·p
Data setelah diurutkan:
#&
5 6 8 8 8 9 10 10
− 11 12 12 15 16 16 21
= 44,5 + ·5
n = 15
= 44,5 + 1
>
= 45,5 Q1 = data ke-
Jadi, median data tersebut 45,5 cm. = data ke-4
=8
30. Jawaban: a
P30 = data ke- (30 + 1)
Nilai fi fk
= data ke-9,3 10–14 20 20
P30 terletak di kelas interval 28–31. 15–19 17 37
20–24 14 51
⋅ − # 25–29 18 69
L +
C
P30 = · p 30–34 20 89
#C
35–39 10 99
− Jumlah 99
= 27,5 + · 4
P15 = data ke- (99 + 1) = data ke-15
= 27,5 + 2 = 29,5
P15 terletak di kelas interval 10–14.
Jadi, persentil ke-30 data tersebut 29,5.
⋅ − # C
28. Jawaban: d P15 = L +
· p
#C
Tinggi (meter) fi xi fi · xi xi – –
x fi(xi – –
x)2
19–21 9 20 180 –3 81
<! −
22–24 4 23 92 0 0 = 9,5 + ·5
25–27 5 26 130 3 45
28–30 2 29 58 6 72
<!
= 9,5 + = 9,5 + 3,7125 = 13,2125
∑ 20 460 198
=
Jadi, persentil ke-15 data tersebut 13,2125.
∑ # ⋅ "
=
" =
= = 23 B. Uraian
∑ #
= 1. a. Frekuensi
8
∑ # /" − ";
= ! 7
S2 = =
= 9,9
∑ # 6
=
5
Jadi, ragam data tersebut 9,9. 4
3
29. Jawaban: e
2
Nilai fi fk 1
15–18 6 6 Berat (kg)
19–22 4 10 4 5 6 7 8 9 10
23–26 2 12
27–30 8 20 b. xi fi fi · xi
31–34 10 30
35–38 2 32 4 2 8
39–42 8 40 5 6 30
6 4 24
Jumlah 40 7 1 7
8 5 40
9 4 36
P45 = data ke- × 41
10 8 80
= data ke-18,45 ∑ 20 225
=
P45 terletak pada kelas interval 27–30
4. a. Tinggi Badan (cm) fi xi fi · xi
∑ # /" − ";
= 150–156 16 153 2.448
Ragam: S2 = =
= 1,5
157–163 10 160 1.600
∑ #
= 164–170 16 167 2.672
171–177 x 174 174x
Jadi, ragam data tersebut 1,5. 178–184 20 181 3.620
3. a. Jumlah orang= 48 + 100 + 104 + 72 + 36
∑ 62 + x 10.340 + 174x
= 360 =
!
Ukuran sepatu 34–35 → × 360° = 48° ∑ # ⋅ "
=
" =
⋅ Y ⋅ Y
= 3 × 4 = 12 cara
⇔ Y/ − ;Y
= / + ;Y/ − − ;Y Banyak cara Hani menukar 2 makanan dengan
Tiana
Y ⋅ Y = 3C2 × 4C2
⇔ = / + ;Y/ − ;Y
Y/ − ;Y
Y Y
⇔ n+1=3 = Y Y × Y Y
⇔ n=2
Jadi, nilai n = 2. × Y × × Y
= × Y × Y ×
2. a. (2x + 3y)7 = ∑
/";−
/;
= 3 × 6 = 18 cara
= Banyak cara Hani menukar 3 makanan dengan
x4y3 merupakan suku keempat dan r = 3 Tiana
Suku keempat = 7C3(2x)7 – 3(3y)3 = 3C3 × 4C3
= 7C3(2x)4(3y)3 Y Y
= Y × ⋅ Y
= 7C3 × 24 × 33 × x4y3
= 1 × 4 = 4 cara
= 35 × 16 × 27 × x4y3
Jadi, banyak cara seluruhnya = 12 + 18 + 4
= 15.120x4y3 = 34 cara.
Jadi, koefisien x4y3 adalah 15.120.
b. (x – 2y)7 = ∑
"−
/−;
=
x4y3 merupakan suku keempat dan r = 3 A. Pilihan Ganda
Suku keempat = 7C3 x7 – 3(–2y)3 1. Jawaban: e
= 7C3 x4(–2)3y3 Banyaknya hasil yang mungkin:
= 7C3 × (–2)3 × x4y3 lemparan 1 lemparan 2 lemparan 3
Y × × × !Y
n(A) = 11C3 = !Y Y = !Y × × × = 165 A (A, 1) (A, 2) (A, 3) (A, 4) (A, 5) (A, 6)
/W; G (G, 1) (G, 2) (G, 3) (G, 4) (G, 5) (G, 6)
P(A) = /; =
Kejadian terambil paling sedikit satu bola lampu n(S) = 12
rusak = A′ a. A = kejadian muncul mata dadu kelipatan 3
Frekuensi harapan muncul 1 angka dan 1 gambar: A = {(A, 3), (A, 6), (G, 3), (G, 6)}
n(A) = 4
P(A′) = 1 – =
/W;
P(A) = /; = =
!
= = A. Pilihan Ganda
Jadi, peluang terambil keempat kartu bukan 1. Jawaban: d
Dua kejadian pada pilihan a, b, dan e tidak saling
huruf vokal adalah . asing dan tidak saling bebas.
Dua kejadian pada pilihan c saling asing.
5. Jumlah bendera = 7 + 4 + 6 = 17
Dua kejadian pada pilihan d saling bebas.
S = kejadian terambil 3 bendera dari 17 bendera
Y × × × Y
2. Jawaban: b
n(S) = 17C3 = Y Y = Y × × × = 680 S = {satu set kartu remi}, n(S) = 52
A = {kartu As}, n(A) = 4
a. A = kejadian terambil 3 bendera kuning
B = {kartu hitam}, n(B) = 26
Y × Y
n(A) = 4C3 = Y Y = × Y = 4 A ∩ B = { kartu As hitam}, n(A ∩ B) = 2
Peluang terambil kartu As atau kartu hitam
/W;
P(A) = /; = !
= P(A) + P(B) – P(A ∩ B)
/W; /; /W ∩ ;
= + –
Fh(A) = P(A) × n = × 680 = 4 /; /; /;
!
Jadi, frekuensi harapan terambil 3 bendera =
+ –
kuning adalah 4.
!
=
b. B = kejadian terambil 1 bendera hijau dan
2 bendera merah
=
n(B) = 7C1 × 6C2
Y Y 3. Jawaban: c
= Y Y × Y Y
S = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15,
× Y × × Y
16, 17, 18, 19, 20}
= Y Y × Y × × n(S) = 20
A = kejadian muncul angka ganjil kelipatan 3
= 7 × 15 = 105
A = {3, 9, 15}
/;
P(B) = /; = ! n(A) = 3
B = kejadian muncul angka kelipatan 5
Fh(B) = P(B) × n = ! × 680 = 105 B = {5, 10, 15, 20}
n(B) = 4
Jadi, frekuensi harapan terambil 1 bendera
A ∩ B = {15}
hijau dan 2 bendera merah adalah 105.
n(A ∩ B) = 1
c. C = kejadian terambil semua bendera P(A ∪ B) = P(A) + P(B) – P(A ∩ B)
berwarna berbeda /W; /; /W ∩ ;
= /; + /; – /;
Hal ini berarti terambil 1 bendera hijau,
1 bendera kuning, dan 1 bendera merah.
= + –
n(C) = 7C1 × 4C1 × 6C1
Y Y Y = =
= Y Y × Y Y × Y Y
4. Jawaban: b
× Y × Y × Y
= Y Y × Y × Y Y Misal:
S = kejadian terambil 1 bola dari
= 7 × 4 × 6 = 168 (4 + 3 + 3) 10 bola
/; !
P(C) = /; = ! n(S) = 10C1 = 10
Berambut keriting 10 5 15
= + =
Berambut lurus 10 5 15
Jadi, peluang terambil bola merah atau hitam
Jumlah 20 10 30
adalah .
× × × Y
P(B) = peluang terpilih 2 siswa hanya gemar tenis
= Y × × ×
= 220 dan 1 siswa hanya gemar voli
B1 = kejadian terambil (2M, 1P) × ×
= = ' = '
/;
n(B1) = 5C2 × 4C1
P(C) = peluang terpilih 2 siswa hanya gemar tenis
Y Y dan 1 siswa gemar voli dan tenis
= Y Y × Y Y
× ×
= = ' = '
× × Y × Y /;
= Y Y
× Y Y
= 40
Peluang terpilih 2 siswa hanya gemar tenis
/; = P(A) + P(B) + P(C)
P(B1) = = =
/; '!
= ' + ' + ' = ' = !
B2 = kejadian terambil (2M, 1B)
n(B2) = 5C2 × 3C1 4. S = kejadian terpilih 3 jeruk dari 18 jeruk
Y Y !Y ! × × × Y
= Y Y × Y Y n(S) = 18C3 = Y Y = Y × × ×
= 1.632
! × × × Y 16. Jawaban: d
= Y × ×
Kemungkinan panitia yang terbentuk (2 putri,
= 56 segitiga 2 putra), (1 putri, 3 putra), atau 4 putra.
Jumlah siswa = 5 + 5 = 10.
11. Jawaban: a
Banyak anggota ruang sampel: n(S) = 10C4 = 210
Banyak buah = 3 + 4 + 5 = 12
P(A) = peluang panitia yang terbentuk 2 putri dan
Banyak jeruk = 3
2 putra
Banyak apel = 4
×
Banyak salak = 5 = /;
Banyak cara membagikan buah-buah tersebut
Y × × × × ! × × × Y ×
= Y Y Y = = 27.720 =
=
× × × × × × × Y
P(B) = peluang panitia yang terbentuk 1 putri dan
12. Jawaban: c 3 putra
Buku akan disimpan di dua rak. Misal rak I ada
×
7 buku dan rak II ada 5 buku atau rak I ada 5 buku = /;
dan rak II ada 7 buku. ×
Banyak cara membagi buku tersebut =
=
= 2 × 12C7 = 2 × 12C5 P(C) = peluang panitia yang terbentuk 4 putra
Y
= 2 × Y Y = /;
× × × × ! × Y
=2× = 10.868 = =
× × × × × Y
× × Y × Y
= ' + ' – ' = × Y Y
Y Y
= 15 × 2 = 30
= ' /;
P(B) = = = !
/ ;
18. Jawaban: a
Lisa, Tera, dan Wisnu dipandang sebagai 1 elemen, Peluang terambil 2 kartu merah
maka permasalahan menjadi permutasi siklis = P(A ∩ B)
dari 4 elemen. Adapun cara duduk Lisa, Tera, dan = P(A) × P(B)
Wisnu ada 3! cara. !
= × ! = !
A = kejadian Lisa, Tera, dan Wisnu duduk ber-
sebelahan
20. Jawaban: a
n(A) = 3! × permutasi siklis 4 elemen Cara 1
= 3!(4 – 1)! = 36 Banyak anggota ruang sampel: n(S) = 52
n(S) = permutasi siklis 6 elemen A = kejadian terambil kartu hitam
= (6 – 1)! = 5! = 120 n(A) = 26
/W;
B = kejadian terambil kartu King
P(S) = /; = = n(B) = 4
A dan B merupakan kejadian saling bebas.
Jadi, peluang Lisa, Tera, dan Wisnu duduk ber-
Peluang terambil satu kartu king hitam:
sebelahan .
#& ·P ⋅ − # ?
Q1 = L +
·p
#?
⋅ −
= 4,5 + ·2 −
= 20,5 + · 10
≈ 4,5 + 0,78 = 5,28 !
15. Jawaban: e = 20,5 + · 10
!
xi fi fk = 20,5 + 6,25
= 26,75
41 – 50 3 3 Jadi, kuartil bawah data tersebut 26,75.
51 – 60 7 10
61 – 70 10 20 17. Jawaban: e
71 – 80 24 44
81 – 90 10 54 Modus di kelas interval 09.33–09.35.
91 – 100 4 58 $
101 – 110 2 60 Mo = L + $ + $ · p
Jumlah 60
= 09.32'30'' + + · 3
+
Q1 = nilai data ke-
= 09.32'30'' + · 3
= nilai data ke-15,25
− 18. Jawaban: e
= 60,5 + · 10 ⋅ + ⋅ + + ⋅ + ! +
" =
= 60,5 + 5 = 65,5
/ + ; = =6
Q3 = nilai data ke-
= nilai data ke-45,75
∑ /" − "; = 2(4 – 6)2 + 3(5 – 6)2 + (6 – 6)2 +
P
3 2
" + " + " + ' ' ' + " − − − − ' ' ' −
= Banyak bilangan yang dapat dibentuk
" + " + " + ' ' ' + " = 10 × 3P2 = 10 × 6 = 60
=
–
26. Jawaban: b
= 15 – 2 = 13 Kemungkinan yang terpilih 2 anak laki-laki dan 3
21. Jawaban: e anak perempuan, 1 anak laki-laki dan 4 anak
Banyak permianan tunggal = 6 × 7 = 42. perempuan, dan 5 anak perempuan.
Banyak cara memilih 2 anak laki-laki dan 3 anak
22. Jawaban: e perempuan.
Banyak huruf = 12 = 10C2 × 5C3
Banyak huruf N = 2 Y Y
Banyak huruf A = 2 = ×
!Y Y Y Y
Banyak huruf I = 2
× × !Y × × Y
Banyak huruf S = 2 = ×
!Y × × Y × ×
Banyak susunan huruf
= 45 × 10 = 450
Y × Y
= = = × 11! Banyak cara memilih 1 anak laki-laki dan 4 anak
Y YYY
perempuan
23. Jawaban: e = 10C1 × 5C4
Tiga orang yang selalu duduk berdampingan
Y Y
dianggap 1 unsur sehingga permasalahan menjadi = ×
Y Y Y Y
permutasi siklis dari 6 unsur.
× Y
Banyak cara duduk 3 orang yang berdampingan = = × Y ×
Y Y ×
P = 3!
3 3 = 10 × 5 = 50
Banyak cara duduk delapan orang
Banyak cara memilih 5 anak perempuan
= 3! (6 – 1)!
= 5C5
= 3! 5! = 720
Y
24. Jawaban: c = =1
Y Y
P = 7 · nP2
n+1 3
Jadi, banyaknya cara memilih paling banyak 2 anak
/ + ;Y ⋅ Y laki-laki disertakan adalah 450 + 50 + 1 = 501
⇔ = cara.
/ + − ;Y / − ;Y
/ + ; Y Y 27. Jawaban: b
⇔ =
/ − ;Y / − ;Y Misal:
⇔ n+1=7 A = kejadian muncul jumlah kedua mata dadu 4
⇔ n=6
B = kejadian muncul jumlah kedua mata dadu 9
= = ! = =
⇔ 2b2 = 2
< −
= 149,5 +
·5 ⇔ b = ±1
Jadi, nilai a = 2 dan b = –1 atau b = 1.
≈ 149,5 + 4,11 = 153,61
6. Komite yang terbentuk kemungkinan terdiri atas 5
P30 = nilai data ke- (70 + 1) = nilai data guru laki-laki dan 1 guru perempuan atau 4 guru
ke-21,3 laki-laki dan 2 guru perempuan.
P30 di kelas interval 145 – 149 Banyak cara membentuk komite
= 7C5 × 5C1 + 7C4 × 5C2
− # Y Y Y Y
P3 = L + # = YY × YY + YY × YY
× ×× ×
⋅ − = × × + × × × ×
= 144,5 + ·5 = 105 + 350 = 455
= 144,5 + 0 7. Jumlah kelereng dalam kotak = 20.
= 144,5 Pasangan kelereng yang mungkin terambil adalah
(putih, kuning), (putih, merah), (putih, biru), atau
(putih, putih).
cos (A – B) = cos A cos B + sin A sin B
tan β = , β lancip
= + = 1
1
sin β =
β Jadi, nilai cos (A – B) = 1.
3
cos β = 11. Jawaban: d
sin (α – β) = sin α cos β – cos α sin β Pada segitiga ABC berlaku:
∠A + ∠B + ∠C = 180°
= × – × ⇔ ∠A + ∠B = 180° – ∠C
⇔ ∠A + ∠B = 180° – 45°
= – ⇔ ∠A + ∠B = 135°
cos (A + B) = cos A cos B – sin A sin B
=
⇔ cos 135° = cos A cos B –
= ×
⇔ –cos 45° = cos A cos B –
=
⇔ – = cos A cos B –
8. Jawaban: b
⇔ cos A cos B = –
5 13
3 cos (A – B) = cos A cos B + sin A sin B
5
x y
=(– )+
4 12
sin x = , x tumpul cos y = , y lancip =
–
cos x = – sin y = = (2 – )
− +
+
= −
+
=
−
= 7
= = =2
5
3 16. Jawaban: a M
∠AMB = 180° – (60° + 75°)
A B = 45°
4 1
60° 75°
sin A = cotan B = 7 A B
sin 75° = sin (30° + 45°) 300 cm
= sin 30° cos 45° + cos 30° sin 45°
cos A =
cos B =
= × + ×
sin B =
cos C = cos (180° – (A + B)) = +
= –cos (A + B)
= –(cos A cos B – sin A sin B) Ingat aturan sinus: = = .
= – ×
− ×
°
°
= ° ⇔ AM = ° × AB
= – −
+
= × 300
= –
=– =– =( + ) × 300
Oleh karena cos C negatif berarti sudut C merupa- = 150(1 + ) cm
kan sudut tumpul. Jadi, besar sudut C = 135°.
Jadi, panjang AM = 150(1 + ) cm.
k=
+
− = + = =2
k = 0 → x = π
−
tan α = ⇒ tan α = π π
2) x– = – + k · 2π
⇔ tan α = −
⇔ x = π + k · 2π
Oleh karena a positif dan b negatif maka α terletak
di kuadran IV sehingga: k = 0 → x = π
tan α = – ⇔α= π
Jadi, nilai-nilai x yang memenuhi π atau π.
a cos x + b sin x = k cos (x – α) 20. Jawaban: d
⇔ cos x – sin x = 2 cos (x –
π) sin x – cos x = –2
⇔ – cos x + sin x = –2
18. Jawaban: c
–2 cos (x + 30°) – 2 sin (x + 30°) mempunyai nilai a = – dan b =
a = –2 dan b = –2
k=
− +
k=
− +
−
+ =
= 2
=
Oleh karena a negatif dan b negatif maka α terletak
= +
di kuadran III =
=2
−
tan α =
⇔ tan α = − tan α = =
= – (α di kuadran II)
−
⇔ tan α = 1
⇔ α = 225° ⇔ α= π
a cos x + b sin x = k cos (x – α)
–2 cos (x + 30°) – 2 sin (x + 30°) ⇔ – cos x + sin x = –2
= 2 cos ((x + 30°) – 225°)
⇔ 2 cos (x – π) = –2
= 2 cos (x – 195°)
Jadi, –2 cos (x + 30°) – 2 sin (x + 30°) dapat ⇔ cos (x – π) = –
disederhanakan menjadi 2 cos (x – 195°).
⇔ cos (x – π) = cos π
19. Jawaban: c
1) x – π = π + k · 2π
cos x + sin x =
⇔ x = π + k · 2π
a = 1 dan b = 1
k = 0 → x = π
k= + =
π 2) x – π = – π + k · 2π
tan α = = 1 = tan
π ⇔ x = – π + k · 2π
⇔ α=
k = 1 → x = – π + 2π = π
cos x + sin x =
Jadi, nilai x yang memenuhi π dan π.
π
⇔ cos (x – ) =
π
⇔ cos (x – ) =
π π
⇔ cos (x – ) = cos
α α
3
( )
= − − =
=
− =
Oleh karena α di kuadran II maka cos α dan
° −
° tan α bernilai negatif.
b. = tan (25° – 85°)
°
°
cos α = – dan tan α = –
= tan (–60°)
– sin θ)
Jadi, nilai tan A tan B = – .
= cos θ + sin θ + cos θ – sin θ
6. tan A =
=
cos θ + cos θ
B
sin A = = cos θ (terbukti)
5 c. tan (45° – θ)
cos A = 3 ° − θ
13 12 =
+ ° θ
cos B = − A
− θ
4 =
+ × θ
B di kuadran II
− θ
= (terbukti)
sin B = + θ
5
d. tan (45° + θ)
tan B = − ° + θ
=
− ° θ
−
a. tan (A – B) = + + θ
=
− × θ
−
−
+ θ
= =
+ ×
− − θ
θ
+ θ
+ =
=
= = θ
−
− ×
θ
θ + θ
b. tan C = tan (180° – (A + B)) θ
= θ − θ
= –tan (A + B) θ
+ θ + θ
= – − = θ − θ (terbukti)
+
−
+
= –
8. a.
− ×
−
−
+
–
= ×
= = – +
+
7. a. sin (45° + θ) – sin (45° – θ) =
– sin θ) =
+
(terbukti)
+
+ −
−
=
+ + −
= + = =
Oleh karena a positif dan b positif maka α
= berada di kuadran I.
= = tan B (terbukti)
tan α = =
=
9. Jawaban:
⇔ α = 30°
C Diperoleh:
cos x + sin x = cos (x – 30°)
5 cm
Dengan demikian dapat ditulis:
4 cm
cos x + sin x =
α β
A D B ⇔ cos (x – 30°) =
7 cm
⇔ cos (x – 30°) =
AD = − = − = = 3 cm ⇔ cos (x – 30°) = cos 30°
DB = AB – AD = 7 – 3 = 4 cm 1) x – 30° = 30° + k · 360°
⇔ x = 60° + k · 360°
BC = + = + = ⋅ = 4 k = 0 → x = 60°
Diperoleh: 2) x – 30° = –30° + k · 360°
⇔ x = 0° + k · 360°
sin α = , cos α = , tan α = , sin β =
k = 0 → x = 0°
k = 1 → x = 360°
= cos β = = , dan tan β = 1.
Jadi, himpunan penyelesaiannya {0°, 60°, 360°).
sin (α + β) = sin α cos β + cos α sin β b. sin x – cos x – =0
= × + ×
⇔ – cos x + sin x =
Diperoleh nilai a = – dan b = 1
= +
k= + =
− +
=
= =2
α − β Oleh karena a negatif dan b positif maka α
tan (α – β) = berada di kuadran II.
+ α β
−
= tan α = ⇔ tan α =
−
+ ×
=
= ⇔ tan α = –
⇔ α = 150°
Jadi, nilai sin (α + β) + tan (α – β) = + . Diperoleh – cos x + sin x = 2 cos (x – 150°)
10. Jawaban: – cos x + sin x =
a. cos x+
sin x =
⇔ 2 cos (x – 150°) =
Diperoleh nilai a = dan b = . ⇔ cos (x – 150°) =
⇔ cos (x – 150°) = cos 45°
8. Jawaban: b
+
=
1 – tan θ sin 2θ = –
θ +
⇔ 1– · 2 sin θ cos θ = – = = +
θ
⇔ 1 – 2 sin2 θ = – 11. Jawaban: a
⇔
cos 2θ = – Diketahui tan θ =
cos 4θ = 2 cos2 2θ – 1 Oleh karena π < θ < 2π
17 15
(θ terletak di kuadran IV) maka sin
= 2( − )2 – 1 θ bernilai negatif dan cos θ
bernilai positif.
= 2( ) – = –
sin θ = – dan cos θ = θ
8
Jadi, nilai cos 4θ = – .
9. Jawaban: c
π < θ < 2π
tan 2a = – ⇔ ( π) < θ <
(2π)
⇔ =– ⇔ π < θ <π
−
⇔ 8 tan a = –3 + 3 tan2 a
⇔ 3 tan2 a – 8 tan a – 3 = 0 Oleh karena π < θ < π (θ terletak di kuadran II)
⇔ (3 tan a + 1) (tan a – 3) = 0
maka sin θ bernilai positif.
⇔ tan a = – atau tan a = 3
− θ
Oleh karena tan a > 0 maka nilai yang memenuhi sin θ = ±
tan a = 3.
−
tan (a – b) = ⇔ sin θ =
−
⇔ =
+
= = =
−
⇔ +
=
12. Jawaban: c
⇔ 6 – 2 tan b = 1 + 3 tan b α
⇔ –5 tan b = –5 Diketahui cos =
⇔ tan b = 1 α
Jadi, nilai tan2 a – tan2 b = (3)2 – (1)2 = 8. cos α = 2 cos2 – 1
10. Jawaban: d =2· –1
cos 2x = 2 cos2 x – 1
+ = – =
⇔ cos x = ±
2
α kuadran IV maka 1
θ
=
−
1 tan θ bernilai negatif
dan cos θ bernilai
13. Jawaban: a positif.
+ θ
= –5 tan θ = – dan cos θ =
θ
⇔ 1 + cos θ = –5 sin θ sin 2θ = 2 sin θ cos θ
θ θ θ
⇔ 1 + (2 cos2 – 1) = –5 · 2 sin cos
= 2(– )( )
θ θ θ
⇔ 2 cos2 = –5 · 2 sin
cos
=–
θ θ
⇔ cos
= –5 sin cos 2θ = cos2 θ – sin2 θ
θ 2
=( ) – (– )2
⇔
θ
=–
=
– = =
θ
⇔ tan = – θ
tan 2θ =
− θ
14. Jawaban: d
−
sin2 2x – 2 sin x cos x – 2 = 0 =
⇔ (sin 2x)2 – sin 2x – 2 = 0 −
−
⇔ (sin 2x + 1)(sin 2x – 2) = 0 −
−
sin 2x = –1 = sin 270° b. Diketahui tan θ = – dan θ di kuadran II.
1) 2x = 270° + k · 360°
⇔ x = 135° + k · 180°
k = 0 → x = 135° θ
1
k = 1 → x = 315° 5
2) 2x = (180° – 270°) + k · 360° Oleh karena θ di kuadran II maka sin θ bernilai
⇔ 2x = –90° + k · 360° positif dan cos θ bernilai negatif.
⇔ x = –45° + k · 180° −
sin θ = dan cos θ =
k = 1 → x = 135°
⇔ =
( )
+ −
= tan (90° + 45°)
= –cotan 45°
= –1
⇔ = =
−
° − °
= 5( ) 5. sin8 75° – cos8 75°
= (sin4 75°)2 – (cos4 75°)2
− °
=5 = (sin4 75° – cos4 75°)(sin4 75° + cos4 75°)
= (sin2 75° – cos2 75°)(sin2 75° + cos2 75°)
−
((sin2 75° + cos2 75°)2 – 2 sin2 75° cos2 75°)
=5
= –(cos2 75° – sin2 75)(1)(12 – (2 sin 75° cos 75°)2)
−
=5
= –(cos 2 × 75°)(1 – (sin 2 × 75°)2)
= − = – cos 150° (1 – sin2 150°)
− − = –(–
)(1 – × )
4. a. +
=
+
−
= ×
=
= +
−
°
− −
+
=
− °
° −
−
= 12 × (sin 270° + sin (– 120°))
4. Jawaban: e 8. Jawaban: c
cos 130° + cos 110° + cos 10°
cos A – cos B = –2 sin (A + B) sin (A – B)
= (cos 130° + cos 110°) + cos 10°
cos 2p – cos 8p = –2 sin (2p + 8p) sin (2p – 8p) = 2 cos (130° + 110°) cos (130° – 110°) + cos 10°
= –2 sin 5p sin (–3p) = 2 cos 120° cos 10° + cos 10°
= 2 sin 5p sin 3p
Jadi, bentuk perkalian dari cos 2p – cos 8p adalah = 2 × (– ) cos 10° + cos 10°
2 sin 3p sin 5p. = –cos 10° + cos 10°
5. Jawaban: a =0
9. Jawaban: e
sin 20° sin 40° sin 80°
− = (sin 20° sin 40°) sin 80°
=
−
= – (cos (20° + 40°) – cos (20° – 40°)) sin 80°
−
=
= – (cos 60° – cos (–20° )) sin 80°
=
=– ( – cos (–20°)) sin 80°
=
=– =– sin 80° + cos (–20°) sin 80°
−
6. Jawaban: e = – sin 80° + × ( (sin (–20° + 80°)
− – sin (–20° – 80°))
−
=– sin 80° + sin 60° – sin (–100°)
−
° + °
° − °
=
° + °
° − °
=– sin 80° + × + sin 100°
− ° °
= ° ° =– (sin 80°– sin 100°) + ×
− °
= ° = – (2 cos 90° sin (–10°)) +
−
° + °
=
° + ° = – (2 × 0 × sin (–10)) +
− ° =
= − °
−
= =
−
−
12. Jawaban: a cos (A – B) = cos
sin A = ⇔ cos A =
−
π π 5 = 2 cos2 – 1
4
tan ( + A) – tan ( – A)
π π A = 2( )2 – 1 = 0
= tan ( + A) + tan (–( – A))
3
π π
!
+ "
" # 14. Jawaban: c
= π π π π
!
+ −
− # + !
+ +
" #
sin (2x + 110)° + sin (2x – 10)° =
=
+
π ⇔ 2 sin (4x + 100)° cos (120°) =
⋅ ⇔ 2 sin (2x + 50)° × =
=
" + " ( )
⇔ sin (2x + 50)° = = sin 30°
=
− +
1) 2x + 50 = 30 + k × 360
×
× ⇔ 2x = –20 + k × 360
=
⇔ x = –10 + k × 180
" + ×
k = 1 → x = 170
k = 2 → x = 350
= "
=
+ −
+ 2) 2x + 50 = (180 – 30) + k × 360
⇔ 2x = 100 + k × 360
⇔ x = 50 + k × 180
=
= – k = 0 → x = 50
−
k = 1 → x = 230
13. Jawaban: c Jadi, himpunan penyelesaiannya {50, 170, 230,
350}.
+
+
=
15. Jawaban: a
( ) ( )
+
−
cos (x + π) – cos (x – π) =
⇔ ( ) ( ) =
+
−
⇔ –2 sin (2x) sin (2 × π) =
⇔ –2 sin x sin π =
+
−
=
= (cos 3θ + 3 cos θ) cos 2 θ
+
−
= (cos 3θ cos θ + 3 cos θ cos θ) cos θ
= tan
(A + B) cotan
(A – B)
= ( (cos 4θ + cos 2θ)
+
=
(terbukti)
+ 3 × (cos 2θ + cos 0)) cos θ
−
+
b. =
(cos 4θ + cos 2θ + 3 cos 2θ + 3) cos θ
−
+
−
=
(cos 4θ cos θ + 4 cos 2θ cos θ + 3 cos θ)
=
−
+
−
=
( (cos 5θ + cos 3θ)
+
−
=
× + 4 × (cos 3θ + cos θ) + 3 cos θ)
−
+
−
= (cos 5θ + cos 3θ + 4 cos 3θ
= –cotan (A + B) cotan (A – B) (terbukti) + 4 cos θ + 6 cos θ)
= (cos 5θ + 5 cos 3θ + 10 cos θ)
= (10 cos θ + 5 cos 3θ + cos 5θ) (terbukti)
= π + k × 2π
⇔
=
k =0→x= π
⇔ tan tan =
Jadi, himpunan penyelesaiannya { π, π}.
Jadi, nilai tan tan adalah .
4. Jawaban: b
⇔ =
sin α = (α lancip) cos β = – (β tumpul)
⇔ cotan (a + b) = cotan 30°
⇔
(a + b) = 30°
5 4
⇔ a + b = 60° 13 12
Jadi, sin (a + b) = sin 60° = . β
3 α
5
A. Pilihan Ganda cos α = sin β =
sin λ = sin (180° – (α + β))
1. Jawaban: c
= sin (α + β)
8 (sin π sin π + cos π cos π)
= sin α cos β + cos α sin β
= × (– ) + ×
= 8 (cos
π cos
π + sin
π sin
π)
= – +
= 8 (cos ( π – π))
=–
= 8 (cos ( π))
5. Jawaban: b
α + β
= 8 (cos ( π)) tan (α + β) = − α β
=8× =4
+
=
− ×
2. Jawaban: c
sin (–315°) = sin (45° – 360°)
=
= sin 45° cos 360° – cos 45° sin 360° −
= ×1– ×0 =
=1
=
tan (α + β) = 1 ⇔ (α + β) = 45°
3. Jawaban: d Jadi, besar sudut (α + β) adalah 45°.
sin A = sin B = 6. Jawaban: e
tan α – tan β =
25 α β
7 ⇔ α
– β =
5
4 B
α β − β α
24 ⇔ =
α β
A α β − α β
3 ⇔
=
A sudut lancip (kuadran I) maka cos A = .
⇔ sin α cos β – cos α sin β = ×
B sudut tumpul (kuadran II) maka cos B = –
.
⇔ sin (α – β) =
Y
= –(1 – p2 – p2)
= –(1 – 2p2)
B
= 2p2 – 1
Jadi, nilai sin 276° = 2p2 – 1.
10. Jawaban: e
β A
cos x = a
O α cos 2x = 2 cos2 x – 1
X
= 2a2 – 1
cos 4x = 2 cos2 2x – 1
Gradien garis OA = tan α =
= 2(2a2 – 1)2 – 1
Gradien garis OB = tan β = 3 = 2(4a4 – 4a2 + 1) – 1
β − α = 8a4 – 8a2 + 2 – 1
tan AOB = tan (β – α) =
+ β α = 8a4 – 8a2 + 1
− 11. Jawaban: c
=
+ ×
sin2 62° – cos2 62°
= –(cos2 62° – sin2 62°)
= = B = –(cos 2 × 62°)
= –(cos 124°)
tan AOB = , diperoleh = –(–0,6)
= 0,6
sin AOB = dan 5
4
12. Jawaban: c
cos AOB =
O A
3
Jadi, nilai cos AOB adalah . sin α = = 4
8. Jawaban: b
cos a + cos b = 1 cos α =
⇒ (cos a + cos b)2 = 12 α
⇔ cos2 a + 2 cos a cos b + cos2 b = 1 . . . (1) α
1
Oleh karena α lancip maka juga lancip (di
sin a + sin b =
⇒ (sin a + sin b)2 = ( )2 kuadran 1) sehingga sin ( α) bernilai positif.
⇔ sin2 a + 2 sin a sin b + sin2 b = 2 . . . (2) − α
⇔ sin ( α) =
Dari kedua persamaan diperoleh:
cos2 a + 2 cos a cos b + cos2 b = 1
sin2 a + 2 sin a sin b + sin2 b = 2 −
= =
––––––––––––––––––––––––––––––––– +
1 + 2(cos a cos b + sin a sin b) + 1 = 3
⇔ 2 cos (a – b) + 2 = 3 =
×
⇔ 2 cos (a – b) = 1
⇔ cos (a – b) = =
Jadi, nilai cos (a – b) adalah .
13. Jawaban: d
9. Jawaban: e 2 cos2 θ = 1 + 2 sin 2θ
Diketahui sin 3° = p. ⇔ 2 cos2 θ – 1 = 2 sin 2θ 1
⇔ cos 2θ = 2 sin 2θ
2θ
− %
Diperoleh cos 3° = = − % ⇔ tan 2θ =
2
1 p
sin 276° = sin (270° + 6°) Oleh karena 2θ sudut lancip maka diperoleh
= –cos 6° 3°
sin 2θ = dan cos 2θ = .
= –cos (2 × 3°)
− %
− θ −
tan θ = = ⇔ 1 + tan θ = a – a tan θ
+ θ +
−
⇔ a tan θ + tan θ = a – 1
− −
=
= ×
+ + − ⇔ (a + 1) tan θ = a – 1
−
−
⇔ tan θ = +
= −
=
−
16. Jawaban: d
= –2 cos 2α = 2 cos2 α – 1
α +
Jadi, nilai tan θ = – 2. ⇔ cos α = ±
14. Jawaban: e Oleh karena 157,5° berada di kuadran II maka cos
157,5° bertanda negatif.
sin θ + cos θ =
° +
⇔ (sin θ + cos θ)2 = ( )2
⇔ cos 157,5° = –
+
⇔ sin2 θ + 2 sin θ cos θ + cos2 θ = =–
⇔ sin2 θ + cos2 θ + 2 sin θ cos θ = +
=–
⇔ 1 + sin 2θ =
⇔ sin 2θ = –
=– +
Ingat a3 + b3 = (a + b)(a2 – ab + b2) 17. Jawaban: a
sin3 θ + cos3 θ 2 tan A + tan B = 4 ×1 2 tan A + tan B = 4
= (sin θ + cos θ)(sin2 θ – sin θ cos θ + cos2 θ)
= (sin θ + cos θ)(sin2 θ + cos2 θ – sin θ cos θ) tan A – 3 tan B = – × 2 2 tan A – 6 tan B = –17
–––––––––––––––––– –
= (sin θ + cosθ)(1 – sin 2θ) 7 tan B = 21
− ⇔ tan B = 3
= (1 – ( ))
2 tan A + tan B = 4 ⇒ 2 tan A + 3 = 4
= (1 +
) ⇔ 2 tan A = 1
=
⇔ tan A =
Jadi, sin3 θ + cos3 θ = . tan 2A =
−
×
15. Jawaban: d =
−
θ
− θ
=a
=
−
θ − θ
⇔
=a = =
θ + θ − θ θ
θ + θ
θ − θ
tan (2A + B) = −
⇔
=a
θ − θ
θ − θ
=
− ×
θ + θ
θ
⇔
×
=a
θ − θ
θ
= − = –
sin (A – B) = sin 30° =
= =1
sin A cos B = (sin (A + B) + sin (A – B))
20. Jawaban: e
cos 195° – sin 15° = cos (270° – 75°) – sin 15° = ( + )
= –sin 75° – sin 15°
= –(sin 75° + sin 15°) = ×
= –(2 sin 45° cos 30°)
=
= –2 × +
24. Jawaban: d
=–
cos (A + B) = maka sin (A + B) =
21. Jawaban: a
cos (A – B) = maka sin (A – B) =
Diketahui tan x = .
5
4 cos A – cos B = –2 sin (A + B) sin (A – B)
Oleh karena x lancip maka
cos x = dan sin x = . x = –2 × × = –
3
cos 3x + cos x = 2 cos 2x cos x
= 2(2 cos2 x – 1) cos x 25. Jawaban: c
= 4 cos3 x – 2 cos x
Diketahui α + β = 90° maka sin α = cos β dan
= 4( )3 – 2( )
cos α = sin β.
α − β −
α + β
α − β
=
α α α
= 4( ) – ()
−
α + β
α − β
=
α α
= –
°
α − β
=– α α
22. Jawaban: a −
α β − α β
= α α
π π
Diketahui α = + β ⇔ α – β = − α β α β
= +
α α α α
2 sin α cos β =
−
− − ⇔ cos x ×
= 3 sin x ×
= −
⇔ 3 sin x = cos x
−
= − ⇔
=
−
=
− ⇔ tan x =
k =
+
−
sin x = – , tidak ada nilai x yang memenuhi
= +
sin x = –
= = 2
Oleh karena a positif dan b negatif maka α berada
⇔ sin x = sin ( – π)
di kuadran IV.
−
tan α = = – ⇔ α = 300° 1) x = – π + k · 2π
cos x – 3 sin x = k = 1 →⇒ x = π
⇔ 2 cos (x – 300°) = 2) x = (π – (– π) + k · 2π
⇔ cos (x – 300°) =
⇔ x = π + k · 2π
⇔ cos (x – 300°) = cos 60°
1) x – 300° = 60° + k · 360° k = 0 → x = π
⇔ x = 360° + k · 360°
k = –1 → x = 0° Jadi, himpunan penyelesaiannya { π, π}.
k = 1 → x = 360°
30. Jawaban: d
2) x2 – 300° = –60° + k · 360°
cos 4x + cos 2x = 0
⇔ x2 = 240° + k · 360°
⇔ 2 cos 3x cos x = 0
k = 0 → x = 240°
Jadi, himpunan penyelesaiannya = {0°, 240°, 360°). ⇔ cos 3x = 0 atau cos x = 0
a. Untuk cos 3x = 0
π
cos 3x = 0 ⇔ cos 3x = cos
+ θ
= – sin (30° + 45°) cos θ = –
= – (sin 30° cos 45° + cos 30° sin 45°)
+
−
=–
=– ( ×
+
×
)
= =–
=– ( + )
= – – × 6 5. cos x = , x lancip tan y = – , y tumpul
=– – 13
5 3 5
x y
4 12
4. a. tan 2θ = 3 =
Diperoleh sin x = , tan x = , sin y = , dan
cos y = – .
25 24 a. cos (x + y) – cos (x – y)
= –2 sin x sin y
2θ = –2 × × = –
7
90° < θ < 135° ⇔ 180° < 2θ < 270° b. sin (x + y) + sin (x – y)
Oleh karena 180° < 2θ < 270° maka tan 2θ = 2 sin x cos y
bernilai positif, sin 2θ bernilai negatif dan
= 2 × × (– ) = –
cos 2θ bernilai negatif.
c. cos (x + y) cos (x – y)
Diperoleh sin 2θ = – dan cos 2θ = –
= (cos 2x + cos 2y)
sin 4θ = 2 sin 2θ cos 2θ
= 2 × (– ) × (– ) = (2 cos2 x – 1 + 2 cos2 y – 1)
= = (2( )2 – 1 + 2(– )2 – 1)
cos 4θ = 2 cos2 2θ – 1
= ( – 1 + – 1)
= 2(– )2 – 1
= (1,28 – 1 + 1,70 – 1)
= – 1
= – = (0,98) = 0,49
+
tan (A + B) = − − ( )
−
− ( )
=
= −
+
=
− ×
= × =
9. cos 2x = 2 cos2 x – 1
= =3
Oleh karena π < 2x < 2π ⇔ π< x < π maka
= −
+
= tan x =
=
=– =–
−
+
= 12 cm 13 cm 13 cm
10. a. sin x – cos x = 1
sin α =
⇔ – cos x + sin x = 1
cos α = α α
a = – , b = 1, k =
− + = 2
A 5 cm D 5 cm B
tan α =
= + ⇔ x2 + y2 + 6x – 2y – 6 = 0
= + 2. a. x2 + y2 – 12x – 8y + 3 = 0
⇔ x2 – 12x + y2 – 8y = –3
= ⇔ x2 – 12x + 62 + y2 – 8y + 42 = –3 + 62 + 42
⇔ (x – 6)2 + (y – 4)2 = 49
=2
Diperoleh titik pusat (6, 4) dan jari-jari r =
9. Jawaban: e
= 7.
Lingkaran L menying- Y
b. x2 + y2 = 6x + 18y + 6
gung sumbu Y di titik y = 2x
⇔ x2 + y2 – 6x + 18y = 6
(0, 6) dan pusatnya di
⇔ x2 – 6x + y2 + 18y = 6
garis y = 2x. r
6 ------- P ⇔ x – 6x + 32 + y2 + 18y + 92 = 6 + 32 + 92
2
y = 6 ⇔ 2x = 6
------------
⇔ (x – 3)2 + (y + 9)2 = 96
⇔ x=3
Pusat lingkaran P(3, 6) Diperoleh titik pusat (3, –9) dan jari-jari
X
dan jari-jari 3. 0 3 r= = 4 .
Jadi, persamaan ling-
karan L adalah
⋅
− − ⋅ − −
d= = =3
+
−
Jari-jari: r = −
Oleh karena d = r = 3 maka garis 3x – 4y – 5 = 0
= −
menyinggung lingkaran L.
= d. Jarak titik P(–2, 1) ke garis 2x + 2y – 1 = 0:
Jarak titik O(0, 0) ke titik pusat lingkaran (4, 6). 2x + 2y – 1 = 0:
d= = = ⋅
− + ⋅ −
d= =
Oleh karena d > r maka titik O(0, 0) berada di +
luar lingkaran.
Oleh karena d = < r = 3 maka garis
c. Jarak garis y = 2x – 5 ⇔ 2x – y – 5 = 0 ke titik
pusat lingkaran (4, 6) adalah: 2x + 2y – 1 = 0 memotong lingkaran L.
−
− 7. l: 2x + y = k Û y = k – 2x
s =
− Substitusi A ke persamaan lingkaran L:
x2 + (k – 2x)2 = 4
−− −
= = = ×
=
⇔ x2 + k2 – 4kx + 4x2 = 4
⇔ 5x2 – 4kx + k2 – 4 = 0
Syarat garis A tidak memotong lingkaran L di dua
Oleh karena s = ≈ 1,34 < r = ≈ 5,83
titik yaitu D < 0.
maka garis y = 2x – 5 memotong lingkaran di (–4k)2 – 4 · 5 · (k2 – 4) < 0
dua titik. ⇔ 16k2 – 20k2 + 80 < 0
5. Pusat lingkaran = (2, –4). ⇔ –4k2 + 80 < 0
a. Jari-jari lingkaran sama dengan jarak titik pusat ⇔ k2 – 20 > 0
(2, –4) ke garis 3x – 4y + 3 = 0, yaitu: ⇔ (k – )(k + ) > 0
−
− + + + ⇔ (k – 2 )(k + 2 ) > 0
r= = =
=5
+
−
+ – +
b. Persamaan lingkaran dengan pusat (2, –4) dan –2 2
jari-jari r = 5:
(x – 2)2 + (y + 4)2 = 52 ⇔ k < –2 atau k > 2
⇔ x2 – 4x + 4 + y2 + 8y + 16 – 25 = 0 Jadi, batas-batas nilai k adalah k < –2 atau
⇔ x2 + y2 – 4x + 8y – 5 = 0 k > 2 .
2
(x – r)2 + x –
OB = OA = +
− = = = 5 = r2
Titik pusat lingkaran: P(r, –5).
Panjang jari-jari lingkaran sama dengan jarak titik ⇔ x2 – 2rx + r2 + x2 – 2x + 3 = r2
P ke garis 3x + 4y = 0, yaitu: 2
⇔
x – (2r + 2)x + 3 = 0
+ ⋅
−
r = Oleh karena lingkaran menyinggung garis, maka
+
diskriminan (D) = 0, yaitu:
−
⇔ r2 =
b2 – 4ac = 0 ⇒ (2r + 2)2 – 4 · · 3 = 0
− ⇔ 4r2 + 8r + 4 – 16 = 0
⇔ r2 =
⇔ 4r2 + 8r – 12 = 0
⇔ 25r2 = 9r2 – 120r + 400 ⇔ r2 + 2r – 3 = 0
⇔ 16r + 120 r – 400 = 0
2
⇔ (r + 3)(r – 1) = 0
⇔ 2r2 + 15r – 50 = 0
⇔ r = –3 atau r = 1
⇔ (2r – 5)(r + 10) = 0
Diperoleh titik pusat P1(–3, ) dan P2(1, ).
⇔ r = atau r = –10 Jarak kedua titik pusat:
Oleh karena r > 0 maka r = . P1P2 =
−
− +
−
Persamaan lingkaran berpusat di P( , 5) dan = + = 4
10. Segitiga ABC siku-siku di A, maka sisi BC
berjari-jari r = :
merupakan diameter lingkaran.
Titik tengah diameter BC merupakan titik pusat
x– + (y – 5)2 =
lingkaran, yaitu titik (3, 6).
Panjang diameter sama dengan panjang BC, yaitu:
⇔ x2 – 5x + + y2 – 10y + 25 =
d = BC =
− +
−
⇔ x2 + y2 – 5x – 10y + 25 = 0
Jadi, persamaan lingkarannya: = + =
x2 + y2 – 5x – 10y + 25 = 0.
Jari-jari: r = d =
= =
9. Y
Persamaan lingkaran dengan pusat (3, 6) dan jari-
y=
jari r = :
P1 P P2
r2 r2 y= (x – 3)2 + (y – 6)2 = ( )2
r1
r1
T2 ⇔ x2 – 6x + 9 + y2 – 12y + 36 = 45
X
O ⇔ x2 + y2 – 6x – 12y = 0
Jadi, persamaan lingkaran luar segitiga ABC adalah
x2 + y2 – 6x – 12y = 0.
y – 2 = m(x – 3) ± 5 + & s =
' −
⇔ y – 2 = –1(x – 3) ± 5 +
− =
− ' +
$ − $' −
⇔ y – 2 = –x + 3 ± 5
⇔ y = –x + 5 ± 5 = +
− −
Jadi, salah satu persamaan garis singgungnya
= = 4
y = –x + 5 – 5 .
Jadi, panjang garis AB adalah 4.
8. Jawaban: a 10. Jawaban: d
Substitusi y = 3 ke persamaan lingkaran L:
x2 + y2 – 6x + 2y + 5 = 0
(x + 1)2 + (3 – 3)2 = 9
⇔ (x + 1)2 – 9 = 0 Garis melalui O(0, 0): y = mx
⇔ (x + 1 – 3)(x + 1 + 3) = 0 Substitusi ke persamaan lingkaran:
⇔ (x – 2)(x + 4) = 0 x2 + (mx)2 – 6x + 2(mx) + 5 = 0
⇔ x – 2 = 0 atau x + 4 = 0 ⇔ (1 + m2)x2 + (2m – 6)x + 5 = 0
⇔ x = 2 atau x = –4
Garis y = mx menyinggung lingkaran, berarti:
Diperoleh titik potong A(2, 3) dan B(–4, 3).
D=0 ⇒ (2m – 6)2 – 4(1 + m2) · 5 = 0
Persamaan garis singgung di titik A(2, 3) pada
lingkaran L: ⇔ 4m2 – 24m + 36 – 20 – 20m2 = 0
(2 + 1)(x + 1) + (3 – 3)(y – 3) = 9 ⇔ –16m2 – 24m + 16 = 0
⇔ 3x + 3 = 9 ⇔ 2m2 + 3m – 2 = 0
⇔ x=2 ⇔ (2m – 1)(m + 2) = 0
Persamaan garis singgung di titik B(–4, 3) pada
lingkaran L: ⇔ m = atau m = –2
(–4 + 1)(x + 1) + (3 – 3)(y – 3) = 9
Jadi, gradiennya dan –2.
⇔ –3x – 3 = 9
⇔ x = –4 B. Uraian
9. Jawaban: c 1. a. Persamaan lingkaran dengan pusat O(0, 0)
Misalkan L: x2 + y2 + 3x – 4y = 0. adalah x2 + y2 = r2.
Lingkaran melalui titik (–1, 2):
Titik pusat lingkaran L: P – , 2 .
x2 + y2 = r2 ⇒ (–1)2 + (2)2 = r2
⇔ r2 = 1 + 4 = 5
Diperoleh persamaan lingkaran: x2 + y2 = 5.
2. a. Persamaan: (x + 1)2 + (y – 2)2 = 13 ⇔ y = – x ± 10
Untuk x = 1 dan y = 5 diperoleh:
Diperoleh persamaan garis singgung
(1 + 1)2 + (5 – 2)2 = 22 + 32 = 4 + 9 = 13
Diperoleh titik (1, 5) terletak pada lingkaran, y = – x + 10 dan y = – x – 10.
sehingga persamaan garis singgungnya:
(x1 + 1)(x + 1) + (y1 – 2)(y – 2) = 13 b. x2 + y2 – 10x + 6y – 66 = 0
⇒ (1 + 1)(x + 1) + (5 – 2)(y – 2) = 13 ⇔ x2 – 10x + 25 + y2 + 6y + 9 = 66 + 25 + 9
⇔ 2(x + 1) + 3(y – 2) = 13 ⇔ (x – 5)2 + (y + 3)2 = 100
⇔ 2x + 2 + 3y – 6 – 13 = 0
⇔ 2x + 3y – 17 = 0 Garis singgung dengan m =
b. 2 2
Persamaan: x + y + 12x – 6y + 13 = 0
Untuk x = –2 dan y = –1 diperoleh: y + 3 = (x – 5) ± +
(–2)2 + (–1)2 + 12(–2) – 6(–1) + 13
= 4 + 1 – 24 + 6 + 13 ⇔ y + 3 = (x – 5) ± 10
=0
Diperoleh titik (–2, –1) terletak pada lingkaran,
⇔ y + 3 = x – ±
sehingga persamaan garis singgungnya:
⇔ 3y + 9 = 4x – 20 ± 50
x1x + y1y + (x + x1) – (y + y1) + 13 = 0 ⇔ 4x – 3y – 29 ± 50 = 0
⇒ –2x + (–1)y + 6(x – 2) – 3(y – 1) + 13 = 0 ⇔ 4x – 3y – 29 + 50 = 0
⇔ –2x – y + 6x – 12 – 3y + 3 + 13 = 0 atau 4x – 3y – 29 – 50 = 0
⇔ 4x – 4y + 4 = 0 ⇔ 4x – 3y + 21 = 0 atau 4x – 3y – 79 = 0
⇔ x–y+1=0 Jadi, persamaan garis singgungnya 4x – 3y
3. Misal titik singgung lingkaran L: (x – 2)2 + (y + 1)2 + 21 = 0 dan 4x – 3y – 7 = 0.
= 13 adalah T(–1, b) maka: 5. L: x2 + y2 + 6x – 4y – 7 = 0
(–1 – 2)2 + (b + 1)2 = 13 ⇔ x2 + 6x + 9 + y2 – 4y + 4 = 7 + 9 + 4
⇔ 9 + b2 + 2b + 1 – 13 = 0 ⇔ (x + 3)2 + (y – 2)2 = 20
⇔ b2 + 2b – 3 = 0
Diperoleh koordinat titik pusat (–3, 2) dan jari-jari r
⇔ (b + 3)(b – 1) = 0
⇔ b + 3 = 0 atau b – 1 = 0 = .
⇔ b = –3 atau b=1 g: 2x + y + 5 = 0
⇔ y = –2x – 5
Diperoleh titik singgung T1(–1, –3) dan T2(–1, 1).
Diperoleh gradien garis g adalah –2.
Persamaan garis singgung di titik T1(–1, –3) pada
a. Garis singgung yang sejajar garis g bergradien
lingkaran L:
–2.
(–1 – 2)(x – 2) + (–3 + 1)(y + 1) = 13
Persamaan garis singgung lingkaran L yang
⇔ –3x + 6 – 2y – 2 = 13
bergradien m = –2 adalah:
⇔ –3x – 2y – 9 = 0
⇔ 3x + 2y + 9 = 0 y – 2 = –2(x + 3) ± +
−
− + 2
⇔ x2 – 4x + 4 + ( ) – 16 = 0
− y = – x ± r + −
+ 2
⇔ x2 – 4x – 12 + ( −
) =0
⇔ y = –x ± r +
+ +
⇔ x2 – 4x – 12 + =0
⇔ y = –x ± r
⇔ 16x2 – 64x – 192 + 9x2 + 60x + 100 = 0
⇔ 25x2 – 4x – 92 = 0
⇔ y = –x ±
⇔ (x – 2)(25x + 46) = 0
⇔ 3y = –4x ± 5r
⇔ x = 2 atau x = –
Titik M(9, –4) terletak pada garis singgung maka:
− 3 · (–4) = –4 · 9 ± 5r
x=2 ⇒ y= − ⇔ –12 = –36 ± 5r
⇔ 24 = ± 5r
−
= − ⇔ r= ± = ±4,8
=2 Oleh karena jari-jari (r) menyatakan panjang, maka
r bernilai positif.
Jadi, jari-jari lingkaran adalah r = 4,8.
= + + = = 5
5)
– 6x – 8 + 20 = 0 2, 7
(–
4
Q
− +
⇔ x2 + – 6x – 40 + 6x + 20 = 0 P(5, b)
r
⇔ 16x2 + 400 – 120x + – 320 = 0 9x2
⇔ 25x2 – 120x + 80 = 0 B2
⇔ 5x2 – 24x + 16 = 0 X
O A2
⇔ (5x – 4)(x – 4) = 0
⇔ 5x – 4 = 0 atau x – 4 = 0
Garis singgung A1 tegak lurus PB1 dan garis
⇔ x= atau x=4 singgung A2 tegak lurus PB2.
− ⋅
Untuk x1 = maka y1 =
Jarak PQ = ' + *
=5 – =
* − ' +
$* − $' = +
− ⋅
− − +
− =
Untuk x2 = 4 maka y2 = =2 ⇔
⇔ (–7)2
+ (5 – b)2
= 65
Diperoleh titik singgung , dan (4, 2). ⇔ 49 + 25 – 10b + b2 = 65
Persamaan garis singgung pada lingkaran L: ⇔ b2 – 10b + 9 = 0
⇔ (b – 1)(b – 9) = 0
(i) Di titik , : ⇔ b = 1 atau b = 9
Jadi, nilai b = 1 atau b = 9.
x + y – x + – y + + 20 = 0
26. Jawaban: e
⇔
x +
y – 3x –
– 4y –
+ 20 = 0 L: (x + 5)2 + (y – 6)2 = 9
Substitusi x = –5 ke L:
⇔ 4x + 22y – 15x – 20y = 0 (–5 + 5)2 + (y – 6)2 = 9
⇔ –11x + 2y = 0 ⇔ (y – 6)2 = 9
⇔ 11x – 2y = 0 ⇔ y – 6 = ±3
⇔ y=6±3
⇔ y = 9 atau y = 3
Diperoleh titik potong (–5, 9) dan (–5, 3).
Jari-jari lingkaran: r = +
− + ⇔
$
=
=
= 3 .
Lingkaran memotong sumbu Y maka x = 0. ⇔ y= x
02 + y2 – 6 · 0 + 4y – 5 = 0
⇔ y2 + 4y – 5 = 0 Gradien garis yang melalui OA: m =
⇔ (y + 5)(y – 1) = 0
Garis g tegak lurus garis yang melalui OA maka
⇔ y + 5 = 0 atau y – 1 = 0 mg · m = –1
⇔ y = –5 atau y=1
Diperoleh titik A(0, 1) dan B(0, –5). ⇒ – · = –1
Persamaan garis singgung di titik A: ⇔ a= 1
0 + 1 · y – 3(x + 0) + 2(y + 1) – 5 = 0 Jadi, nilai a = 1
⇔ y – 3x + 2y + 2 – 5 = 0
⇔ –3x + 3y – 3 = 0 30. Jawaban: d
⇔ x–y+1=0 L: x2 + y2 – 24x – 12y + 168 = 0
⇔ x2 – 24x + 144 + y2 – 12y + 36 = –168 + 144
Persamaan garis singgung di titik B:
+ 36
0 – 5 · y – 3(x + 0) + 2(y – 5) – 5 = 0
⇔ (x – 12)2 + (y – 6)2 = 12
⇔ –5y – 3x + 2y – 10 – 5 = 0
⇔ –3x – 3y – 15 = 0 Diperoleh koordinat titik pusat (2, 3) dan jari-jari r
⇔ x+y+5=0 = = 2 .
Jadi, persamaan garis singgung lingkaran adalah Titik A dan B merupakan titik singgung dari dua
x – y + 1 = 0 dan x + y + 5 = 0. garis singgung yang sejajar, maka panjang AB
sama dengan panjang diameter.
28. Jawaban: d
Dari persamaan lingkaran x2 + y2 + 2x – 6y + 6 = 0 Jadi, panjang AB = d = 2r = 4 .
diperoleh:
Titik pusat lingkaran: P(–1, 3). B. Uraian
1. a. Lingkaran berpusat di titik O(0, 0) dan me-
Jari-jari lingkaran: r =
− + − = 2. nyinggung garis y = 6 berarti jari-jarinya r = 6.
Garis yang sejajar sumbu Y mempunyai persamaan Persamaan lingkaran dengan pusat O(0, 0)
x = a atau x – a = 0. dan jari-jari r = 6 adalah:
Jari-jari lingkaran sama dengan jarak titik P(–1, 3) x2 + y2 = 62
ke garis x – a = 0. ⇔ x2 + y2 = 36
− − b. Persamaan lingkaran dengan pusat P(2, 7)
r = = | –1 – a |
adalah (x – 2)2 + (y – 7)2 = r2.
⇔ r2 = | –1 – a |2 Lingkaran melalui titik (5, 2):
⇔ 22 = 1 + 2a + a2 (x – 2)2 + (y – 7)2 = r2
⇔ 2
a + 2a – 3 = 0 ⇒ (5 – 2)2 + (2 – 7)2 = r2
⇔ r 2 = 9 + 25 = 34
Jadi, persamaan lingkaran: (x – 2)2 + (y – 7)2
= 34.
Jari-jari: r =
− − r=
− + +
=
+
= −
= = 7
⇔ r2 =
Jadi, pusat lingkaran L(–3, 7) dan jari-jarinya 7.
b. Persamaan lingkaran dengan pusat (–3, 7) dan Persamaan lingkaran:
r = 5:
(x – (–2))2 + (y – 3)2 =
(x + 3)2 + (y – 7)2 = 52
⇔ x2 + 6x + 9 + y2 – 14y + 49 – 25 = 0 ⇔ (x + 2)2 + (y – 3)2 =
⇔ x2 + y2 + 6x – 14y + 33 = 0
Jadi, persamaan lingkarannya ⇔ x2 + 4x + 4 + y2 – 6y + 9 =
x2 + y2 + 6x – 14y + 33 = 0. ⇔ 2x2 + 8x + 8 + 2y2 – 12y + 18 = 1
3. Titik pusat L1: P1(0, –4). ⇔ 2x2 + 2y2 + 8x – 12y + 25 = 0
b. 2x2 + 2y2 + 8x – 12y + 25 = 0
Jari-jari L1: r1 = +
− − = . Untuk x = –3 dan y = 2 diperoleh:
Titik pusat L2: P2(4, 2). 2(–3)2 + 2(2)2 + 8(–3) – 12(2) + 25
Jari-jari L2: r2 = + − = = 18 + 8 – 24 – 24 + 25
.
=3>0
Oleh karena jari-jari r1 = r2 maka titik P3 merupakan Oleh karena hasilnya positif, maka titik Q di
titik tengah garis P1P2. luar lingkaran L.
' + ' $' + $'
Koordinat titik pusat: P3 ,
6. a. Persamaan lingkaran L dengan pusat O(0, 0)
adalah x2 + y2 = r2.
+ − + Lingkaran L melalui titik (1, –3):
= P3 , x2 + y2 = r2 ⇒ (1)2 + (–3)2 = r2
⇔ r 2 = 1 + 9 = 10
= P3(2, –1)
Jadi, persamaan lingkaran L: x2 + y2 = 10.
Jari-jari L3: r3 = 2r1 = 2r2 = 2 . b. Persamaan garis singgung lingkaran L yang
Persamaan lingkaran L3: bergadien 2:
(x – xP )2 + (y – yP )2 = r32 y = mx ± r + &
3 3
⇒ (x – 2)2 + (y + 1)2 = (2 )2
⇒ y = 2x ± + &
⇔ x2 – 4x + 4 + y2 + 2y + 1 = 52
⇔ x2 + y2 – 4x + 2y – 47 = 0 ⇔ y = 2x + +
Jadi, persamaan lingkaran L3:
⇔ y = 2x ±
x2 + y2 – 4x + 2y – 47 = 0
⇔ y = 2x ± 5
4. L: x2 + y2 – 2x + py – 12 = 0 Jadi, persamaan garis singgungnya
a. Titik A(2, –3) terletak pada lingkaran L, berarti:
22 + (–3)2 – 2(2) + p(–3) – 12 = 0 y = 2x + 5 dan y = 2x – 5 .
⇔ 4 + 9 – 4 – 3p – 12 = 0 7. Persamaan lingkaran: (x – 2)2 + (y + 3)2 = 25
⇔ 3p = –3 a. Untuk x = –2 dan y = –6 diperoleh:
⇔ p = –1 (x – 2)2 + (y + 3)2 = (–2 – 2)2 + (–6 + 3)2
b. L: x2 + y2 – 2x – y – 12 = 0 = 16 + 9 = 25
B(–4, 0) ⇒ (–4)2 + 02 – 2(–4) – 0 – 12 Jadi, titik (–2, –6) terletak pada lingkaran.
= 16 + 0 + 8 – 12 = 12 > 0 b. Persamaan garis singgung lingkaran di titik
Sehingga kedudukan titik B di luar lingkaran. P(–2, –6) yaitu:
(x1 – 2)(x – 2) + (y1 + 3)(y + 3) = 25
C(2, 3) ⇒ 22 + 32 – 2(2) – 3 – 12 ⇔ (–2 – 2)(x – 2) + (–6 + 3)(y + 3) = 25
= 4 + 9 – 4 – 3 – 12 ⇔ –4(x – 2) – 3(y + 3) = 25
= –6 < 0 ⇔ –4x + 8 – 3y – 9 = 25
Sehingga kedudukan titik C di dalam lingkaran. ⇔ 4x + 3y + 26 = 0
Diperoleh gradien garis g adalah – . ⇔ 20 =
Garis singgung yang tegak lurus garis g bergradien 3. ⇔ c2 = 100
Persamaan garis singgung lingkaran L yang ⇔ c = ± 10
bergradien m = 3 adalah: Oleh karena c > 0 maka c = 10.
y – 3 = 3(x – 2) ± + Persamaan garis g: 2x + y – 10 = 0
⇔ y – 3 = 3x – 6 ± ⇔ y = –2x + 10
⇔ 0 = 3x – y – 3 ± 10
b. Mencari koordinat titik potong M dan N.
Jadi, persamaan garis singgungnya 3x – y – 3 ±
10 = 0. Substitusi y = –2x + 10 ke persamaan L:
x2 + (–2x + 10)2 – 4x + 8(–2x + 10) – 5 = 0
9. Ordinat titik pusat = 2.
Misalkan koordinat titik pusat lingkaran P(a, 2). ⇔ x2 + 4x2 – 40x + 100 – 4x – 16x + 80 – 5 = 0
Garis g: x – 3y + 5 = 0 melalui titik pusat lingkaran ⇔ 5x2 – 60x + 175 = 0
berarti titik P(a, 2) terletak pada garis g. ⇔ x2 – 12x + 35 = 0
Sehingga: ⇔ (x – 7)(x – 5) = 0
a–3·2+5=0⇔a=1
Diperoleh titik pusat: P(1, 2). ⇔ x = 7 atau x = 5
Jari-jari lingkaran sama dengan jarak titik P(1, 2) Untuk x1 = 7 maka y1 = –2 · 7 + 10 = –4
ke titik A(0, –1): Untuk x2 = 5 maka y2 = –2 · 5 + 10 = 0
Diperoleh titik M(7, –4) dan N(5, 0).
r =
' − +
$' − $ c. Persamaan garis singgung L di titik M(7, –4):
7x – 4y – 2(x + 7) + 4(y – 4) – 5 = 0
=
− +
−
−
⇔ 7x – 4y – 2x – 14 + 4y – 16 – 5 = 0
= + = + = ⇔ 5x – 35 = 0
⇔ x=7
⇔ r2 = 10 Persamaan garis singgung L di titik N(5, 0):
Persamaan lingkaran: 5x – 0 – 2(x + 5) + 4(y + 0) – 5 = 0
(x – xP)2 + (y – yP)2 = r2 ⇔ (x – 1)2 + (y – 2)2 = 10 ⇔ 5x – 2x – 10 + 4y – 5 = 0
Persamaan garis singgung di titik A(0, –1): ⇔ 3x + 4y – 15 = 0
(0 – 1)(x – 1) + (–1 – 2)(y – 2) = 10 Jadi, persamaan garis singgungnya x = 7 dan
⇔ –x + 1 – 3y + 6 = 10 3x + 4y – 15 = 0.
⇔ –x – 3y – 3 = 0
⇔ x + 3y + 3 = 0 Latihan Ulangan Akhir Semester.
Jadi, persamaan garis singgung di titik A
x + 3y + 3 = 0. 1. Jawaban: c
x2 y2
10. L: + – 4x + 8y – 5 = 0 Berat Badan (kg) Banyak Siswa
Titik pusat: P(2, –4) 40–44 6
a. A: x – 2y + 6 = 0 45–49 5
50–54 7
⇔ 2y = x + 6
55–59 3
⇔ y = x + 3 60–64 4
g adalah m1 = –2.
" ° ° − ° = 2 cos (x – 360° + 30°)
= ° ° = ° = 2 cos (–360° + x + 30°)
"
= 2 cos (–(360° – (x + 30°))
= = –1 = 2 cos (x + 30°)
θ + θ
θ θ ⇔ 2 cos (x + 30°) + =0
=
θ + θ + θ θ + θ − +
⇔ cos (x + 30°) = –
= cos 150°
θ θ
= (i) x + 30° = 150° + k · 360°
θ
θ + θ
⇔ x = 120° + k · 360°
= θ
= sec θ k = –1 ⇒ x = 120° – 360° = –240° (TM)
k = 0 ⇒ x = 120° + 0° = 120°
27. Jawaban: e k = 1 ⇒ x = 120° + 360° = 480° (TM)
sin 2θ + cos 2θ = 0
(ii) x + 30° = –150° + k · 360°
⇔ sin 2θ = –cos 2θ
⇔ x = –180° + k · 360°
θ k = 0 ⇒ x = –180° + 0° = –180° (TM)
⇔ = –1
θ
k = 1 ⇒ x = –180° + 360° = 180°
⇔ tan 2θ = tan 135° k = 2 ⇒ x = –180° + 720° = 540° (TM)
⇔ 2θ = 135° + k · 180° Oleh karena 0° ≤ x ≤ 360° maka nilai x yang
⇔ θ = 67,5° + k · 90° memenuhi 120° dan 180°. Jadi, himpunan
= 67,5°; 157,5°; 247,5° penyelesaiannya {120°, 180°}.
Oleh karena 0° ≤ θ ≤ 180° maka 30. Jawaban: c
HP = {67,5°; 157,5°} cos α cos β – sin α sin β = cos (α + β)
2 cos 23,5° cos 21,5 – 2 sin 23,5° sin 21,5°
28. Jawaban: c = 2(cos 23,5° cos 21,5 – sin 23,5° sin 21,5° )
= 2 cos (23,5° + 21,5°)
– cos 5x +
sin 5x = k cos (5x – α)
= 2 cos 45°
a=– ,b= =2· =
⇔ (q + 4)2 = 0 ⇔ x2 + y2 – 4x + 4y – 9 = 0
⇔ q = –4 Jadi, persamaan lingkaran L adalah x2 + y2 – 8x
Diperoleh pusat lingkaran L2: (9, –4). + 4y + 3 = 0 atau x2 + y2 – 4x + 4y – 9 = 0.
Persamaan lingkaran L2: 36. Jawaban: e
(x – 9)2 + (y + 4)2 = 32 Garis A: 2x + 3y – 31 = 0 mempunyai gradien
⇔ x2 – 18x + 81 + y2 + 8y + 16 – 9 = 0
mA = – .
⇔ x2 + y2 – 18x + 8y + 88 = 0
Garis g tegak lurus garis A maka mg =
= 16 ⋅ − ?/
Q 3 = L3 + * ·p
⇔ 28 + 4p + 8q = 128 ?*
⇔ 4(p + 2q) = 100
⋅ −
⇔ p + 2q = 25 . . . (2) = 36,5 + ·5
Eliminasi p dari persamaan (1) dan (2):
p + 2q = 25 = 36,5 + 3 = 39
p + q = 14
––––––––– – Jangkauan antarkuartil
q = 11
= Q3 – Q1 = 39 – 25 = 13
Substitusi q = 11 ke p + q diperoleh:
p + 11 = 14 ⇔ p = 3 • fi xi fixi (xi – )2 fi (xi – )2
Data menjadi: 2, 3, 4, 10, 11, 12
18 24 432 81 1.458
Σ (xi – –
13 29 377 16 208
x)2 = (2 – 7) 2 + (3 – 7) 2 + (4 – 7) 2 11 34 374 1 11
=
+ (10 – 7)2 + (11 – 7)2 + (12 – 7)2 5 39 195 36 180
7 44 308 121 847
= 25 + 16 + 9 + 9 + 16 + 25 6 49 294 256 1.536
= 100
Deviasi standar: Σ? @
= Σ? =
= 33
Σ
− Σ?
− @
=
S= Ragam: S2 = = = 70
Σ?
Jadi, jangkauan antarkuartil data 13 dan
= = =
ragam data 70 .
−
( )
⇔
− +
− −
= +
−
Peluang pengambilan I Peluang pengambilan II
−
P1 = peluang terambil bola merah dari kotak A dan ⇔ 12 + 4 + 4n + n2 =
bola kuning dari kotak B ⇔ 2 + 8 + 8n + 2n2 = 1 – 2n + n2
= ×
=
⇔ n2 + 10n + 9 = 0
⇔ (n + 1)(n + 9) = 0
P2 = peluang terambil bola kuning dari kotak A dan
bola merah dari kotak B ⇔ n + 1 = 0 atau n + 9 = 0
⇔ n = –1 atau n = –9
= ×
=