Bab I Integral
Sekolah : SMA/MA
Kelas/Semester : XII/1
: Matematika
Standar Kompetensi : 1. Menggunakan konsep integral dalam pemecahan masalah.
Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen
1.1 M e m a h a m i Integral – Menjelaskan integral 1.1.1 Mampu mende- Tes Pilihan Jika f′(x) = 3x2 + 6x – 5 4 jp 1. Buku PR Mate-
konsep integral sebagai antiturunan. finisikan integral tertulis ganda dan f(–1) = 8, rumus matika Kelas XII
tentu dan tak – Menuliskan notasi tak tentu. fungsi f(x) = . . . . IPA Semester 1,
tentu. integral tak tentu. 1.1.2 Mampu mende- a. 3x3 + 6x2 – 5x Intan Pariwara,
– Menjelaskan penger- finisikan integral b. 3x3 + 3x2 – 5x + 3 halaman 1–24
tian integral tentu tentu. c. x3 + 6x2 – 5x + 8 2. Buku PG Mate-
menggunakan metode d. x3 + 3x2 – 5x + 1 matika Kelas XII
Riemann. e. x3 + 3x2 – 5x + 8 IPA Semester 1,
– Menuliskan notasi Intan Pariwara,
integral tentu. Uraian Diketahui ∫ f(x) dx = 8 halaman 1–42
– Membuktikan integral − 3. BSE Matematika
tentu sebagai jumlahan Kelas XII Program
dan ∫ 2g(x) dx = 6.
Riemann. − IPA untuk SMA/
Tentukan: MA, Depdiknas
4. W e b s i t e -
a. ∫ g(x) dx website yang
− relevan
b. ∫ (2f(x) – 3g(x)) dx
−
1.2 M e n g h i t u n g Integral – Menyebutkan rumus- 1.2.1 Mampu menen- Tes Pilihan 1. Hasil pengintegralan 6 jp 1. Buku PR Mate-
integral tak tentu rumus integral tak tukan hasil integral tertulis ganda
matika Kelas XII
−
dan integral tentu tentu fungsi aljabar. tak tentu fungsi ∫ dx = . . . . IPA Semester 1,
dari fungsi aljabar – Menyebutkan sifat- aljabar. Intan Pariwara,
dan trigonometri sifat integral tak tentu 1.2.2 Mampu menen- a. 6 – 2x2 + c halaman 1–24
yang sederhana. fungsi aljabar. tukan hasil integral 2. Buku PG Mate-
– Membuktikan rumus tentu fungsi aljabar. b. 6 – x2 + c matika Kelas XII
dan sifat integral tak 1.2.3 Mampu menen- IPA Semester 1,
1
fungsi aljabar.
Penilaian
2
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen
Silabus
rumus integral tentu. tukan hasil integral 2. Hasil ∫ (–x2 + 6x – 8) dx Kelas XII Program
– Membuktikan rumus tentu fungsi tri- =....
IPA untuk SMA/
integral tentu fungsi gonometri MA, Depdiknas
aljabar. 1.2.5 Mampu menen- a. d.
4. W e b s i t e -
– Menghitung integral tukan hasil integral
website yang
tentu fungsi aljabar. menggunakan b.
e. relevan
– Mengingat kembali metode substitusi.
aturan-aturan trigono- 1.2.6 Mampu menen- c.
metri. tukan hasil integral
– Menyebutkan rumus secara parsial. 3. Hasil dari ∫ (3 – 6 sin2 x) dx
=....
integral tak tentu
fungsi trigonometri.
a.
sin2 2x + c
– Membuktikan rumus
integral tak tentu b. cos2 2x + c
fungsi trigonometri.
– Menentukan hasil c.
sin 2x + c
integral tak tentu
d. 3 sin x cos x + c
fungsi trigonometri.
– Menghitung integral e. sin 2x cos 2x + c
tentu fungsi trigonometri.
– Menjelaskan penger- 1. Hitunglah hasil integral
Uraian
tian integral substitusi. tentu berikut.
– Menjelaskan cara
π
menentukan hasil
integral mengguna- a. ∫ (cos 2x + sin 3x) dx
kan metode substitusi.
– Menentukan hasil π
π
integral mengguna- b. – x) dx
kan metode substitusi.
∫ 2 cos (
π
– Menghitung integral
π
tentu menggunakan
metode substitusi. c. ∫ 6 sin x cos x dx
– Menjelaskan penger-
1.3 Menggunakan Integral – Menjelaskan cara 1.3.1 Mampu menen- Tes Pilihan 1. Luas daerah yang di- 6 jp 1. Buku PR Mate-
integral untuk menentukan luas tukan luas daerah tertulis ganda batasi kurva y = (3 – x)2, matika Kelas XII
menghitung luas daerah di bawah yang dibatasi oleh sumbu X, dan sumbu Y IPA Semester 1,
daerah di bawah kurva menggunakan suatu kurva. adalah . . . satuan luas. Intan Pariwara,
kurva dan volume pendekatan persegi 1.3.2 Mampu menen- halaman 1–24
a. 12 d. 8
benda putar. panjang. tukan luas daerah 2. Buku PG Mate-
– Menjelaskan cara yang dibatasi matika Kelas XII
b. 10
e. 6
menentukan luas oleh dua kurva. IPA Semester 1,
daerah di bawah 1.3.3 Mampu menen- c. 9 Intan Pariwara,
kurva dengan proses tukan volume 2. Volume benda putar halaman 1–42
limit. benda putar yang yang terjadi jika daerah 3. BSE Matematika
– Menuliskan kesim- terjadi jika suatu yang dibatasi kurva Kelas XII Program
pulan luas sebagai daerah yang di- y = x2 dan garis y = 2x IPA untuk SMA/
limit jumlahan Riemann. batasi oleh suatu di kuadran I diputar MA, Depdiknas
– Menyebutkan rumus kurva diputar me- 360° mengelilingi 4. W e b s i t e -
luas daerah yang di- ngelilingi sumbu X. sumbu X adalah . . . website yang
batasi kurva y = f(x) 1.3.4 Mampu menen- satuan volume. relevan
dan sumbu X. tukan volume
– Menghitung luas daerah benda putar yang a.
π d.
π
yang dibatasi kurva terjadi jika suatu
oleh suatu kurva dan daerah yang di- b.
π e.
π
sumbu X yang berada batasi oleh suatu
c.
π
di atas sumbu X. kurva diputar me-
– Menghitung luas daerah ngelilingi sumbu Y.
yang dibatasi oleh 1.3.5 Mampu menen- Uraian 1. Perhatikan daerah
suatu kurva dan sumbu tukan volume yang diarsir pada
X yang berada di benda putar yang gambar.
bawah sumbu X. terjadi jika suatu Y
– Menyebutkan rumus daerah yang di- 9
luas daerah yang di- batasi oleh dua
batasi oleh dua kurva. kurva diputar me- 6
– Membuktikan rumus ngelilingi sumbu
luas daerah yang di- X.
batasi oleh dua kurva. 1.3.6 Mampu menen-
– Menghitung luas daerah tukan volume
yang dibatasi oleh dua benda putar yang X
0 6
kurva. terjadi jika suatu
– Menyebutkan rumus daerah yang di- a. Tentukan batas-
volume benda putar batasi oleh dua batas daerah yang
yang terjadi jika suatu kurva diputar diarsir.
3
Penilaian
4
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen
Silabus
benda putar yang ter- parabola y = x2 dan garis
jadi jika suatu daerah x + y = 2. Hitunglah
diputar mengelilingi volume benda putar
sumbu X. yang terjadi jika daerah
– Menyebutkan rumus D diputar mengelilingi:
volume benda putar a. sumbu X;
yang terjadi jika suatu b. sumbu Y.
daerah diputar menge-
lilingi sumbu Y.
– Menghitung volume
benda putar yang
terjadi jika suatu
daerah diputar menge-
lilingi sumbu Y.
– Menyebutkan rumus
volume benda putar
yang terjadi jika daerah
yang dibatasi oleh
dua kurva diputar
mengelilingi sumbu X.
– Menghitung volume
benda putar yang
terjadi jika daerah
yang dibatasi oleh
dua kurva diputar
mengelilingi sumbu X.
– Menyebutkan rumus
volume benda putar
yang terjadi jika
daerah yang dibatasi
oleh dua kurva di-
putar mengelilingi
sumbu Y.
– Menghitung volume
benda putar yang
terjadi jika daerah
yang dibatasi oleh
dua kurva diputar
mengelilingi sumbu Y.
– Membuktikan rumus
volume kerucut dan
volume kerucut ter-
pancung yang terjadi
dari suatu daerah
yang dibatasi kurva
diputar mengelilingi
sumbu X.
Silabus
Bab II Program Linear
Sekolah : SMA/MA
Kelas/Semester : XII/1
: Matematika
Standar Kompetensi : 2. Menyelesaikan masalah program linear.
Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen
2.1 Menyelesaikan Program – Menjelaskan penger- 2.1.1 Mampu mende- Tes Pilihan 1. Daerah yang diarsir 2 jp 1. Buku PR Mate-
sistem pertidak- Linear tian pertidaksamaan finisikan sistem tertulis ganda merupakan penye- matika Kelas XII
samaan linear linear dua variabel. pertidaksamaan lesaian dari pertidak- IPA Semester 1,
dua variabel. – Menyebutkan bentuk linear dua variabel. samaan . . . . Intan Pariwara,
umum pertidaksama- 2.1.2 Mampu menen- Y halaman 25–46
an linear dua variabel. tukan daerah 2. Buku PG Mate-
– Menjelaskan pengertian penyelesaian matika Kelas XII
1
himpunan penyele- sistem pertidak- IPA Semester 1,
saian pertidaksama- samaan linear –2 X Intan Pariwara,
0
an linear dua variabel. dua variabel. halaman 43–94
– Menentukan himpun- 2.1.3 Mampu menen- 3. BSE Matematika
an penyelesaian per- tukan sistem per- a. 2y +x> 2 Kelas XII Program
tidaksamaan linear tidaksamaan b. 2y +x< 2 IPA untuk SMA/
dua variabel meng- linear dua variabel c. 2y –x< 2 MA, Depdiknas
gunakan metode uji yang terbentuk d. 2x +y> 2 4. W e b s i t e -
titik. dari suatu daerah. e. 2x –y< 2 website yang
– Menentukan himpun- 2. Yang termasuk titik-titik relevan
an penyelesaian per- himpunan penyelesai-
tidaksamaan linear an dari sistem per-
dua variabel dengan tidaksamaan
syarat koefisien x x – 2y ≤ –2
positif menggunakan 3x + 4y ≥ 12
cara langsung.
5x + 3y ≤ 15
– Menjelaskan penger-
yaitu . . . .
tian sistem pertidak-
a. (0, 0) dan (–2, 1)
samaan linear dua
b. (4, 4) dan (0, 6)
variabel.
c. (0, 2) dan (1, 0)
– Menentukan himpun-
d. (–2, 1) dan (3, 0)
5
Penilaian
6
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen
Silabus
pertidaksamaan penyelesaian sistem
linear dua variabel pertidaksamaan linear
yang terbentuk dari berikut.
suatu daerah. x+y≥1
2x + 3y ≤ 12
–x + y ≤ 2
x ≤1
2. Titik A(–4, 2), B(–2, –2),
C(4, –4), dan D(0, 4)
merupakan titik-titik
sudut daerah penye-
lesaian suatu sistem
pertidaksamaan.
Tentukan sistem per-
tidaksamaan tersebut.
2.2 Merancang mo- Program – Menjelaskan pengerti- 2.2.1 Mampu menyusun Tes Pilihan Seorang peternak memiliki 4 jp 1. Buku PR Mate-
del matematika Linear an model matematika. model matematika tertulis ganda tidak lebih dari 10 kandang matika Kelas XII
dari masalah – Menjelaskan langkah- dari suatu masa- ternak untuk memelihara IPA Semester 1,
program linear. langkah membentuk lah program ayam dan itik. Setiap Intan Pariwara,
model matematika linear. kandang dapat menampung halaman 25–46
dari suatu masalah ayam sebanyak 36 ekor 2. Buku PG Mate-
program linear. atau menampung itik matika Kelas XII
– Membuat model mate- sebanyak 24 ekor. IPA Semester 1,
matika dari suatu Jumlah ternak yang akan Intan Pariwara,
masalah program dipelihara tidak lebih dari halaman 43–94
linear. 300 ekor. Jika banyak 3. BSE Matematika
kandang yang berisi Kelas XII Program
ayam x buah dan banyak IPA untuk SMA/
kandang yang berisi itik y MA, Depdiknas
buah, sistem pertidaksama- 4. W e b s i t e -
an permasalahan . . . . website yang
a. x ≥ 0, y ≥ 0, 300x + relevan
24y ≤ 360, x + y ≤ 10
b. x ≥ 0, y ≥ 0, 200x +
24y ≤ 300, x + y ≤ 10
c. x ≥ 0, y ≥ 0, 36x +
240y ≤ 300, x + y ≤ 10
d. x ≥ 0, y ≥ 0, 200x +
250y ≤ 300, x + y ≤ 10
e. x ≥ 0, y ≥ 0, 36x + 24y
≤ 300, x + y ≤ 10
Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen
2.3 Menyelesaikan Program – Menjelaskan pengerti- 2.3.1 Mampu menen- Tes Pilihan 1. Seorang pembuat kue 4 jp 1. Buku PR Mate-
model matematika Linear an fungsi objektif. tukan fungsi tertulis ganda mempunyai 4 kg gula matika Kelas XII
dari masalah – Menjelaskan pengerti- objektif. dan 9 kg tepung. Untuk IPA Semester 1,
program linear dan an nilai optimum suatu 2.3.2 Mampu menen- membuat kue jenis A Intan Pariwara,
penafsirannya. fungsi objektif. tukan nilai optimum dibutuhkan 20 gram halaman 25–46
– Menjelaskan pengerti- suatu bentuk gula dan 60 gram 2. Buku PG Mate-
an metode uji titik objektif. tepung, sedangkan matika Kelas XII
sudut. 2.3.3 Mampu menen- untuk membuat kue IPA Semester 1,
– Menjelaskan langkah- tukan penyele- jenis B dibutuhkan Intan Pariwara,
langkah menentukan saian model 20 gram gula dan 40 halaman 43–94
nilai optimum suatu matematika dari gram tepung. Jika kue 3. BSE Matematika
bentuk objektif meng- masalah program A dijual dengan harga Kelas XII Program
gunakan metode titik linear. Rp 4.000,00/buah dan IPA untuk SMA/
sudut. 2.3.4 Mampu menafsir- kue B dijual dengan MA, Depdiknas
– Menghitung nilai kan penyelesai- harga Rp3.000,00/buah, 4. W e b s i t e -
optimum suatu bentuk an model mate- pendapatan maksimum website yang
objektif dengan meng- matika dari ma- yang dapat diperoleh relevan
gunakan metode titik salah program pembuat kue tersebut
sudut. linear. ....
– Menjelaskan pengerti- a. Rp600.000,00
an garis selidik. b. Rp650.000,00
– Menjelaskan langkah- c. Rp700.000,00
langkah menentukan d. Rp750.000,00
nilai otimum suatu e. Rp800.000,00
bentuk objektif meng-
2. Suatu perusahaan mebel
gunakan garis selidik.
memerlukan 18 unsur
– Menghitung nilai
A dan 24 unsur B per
optimum suatu bentuk
hari. Untuk membuat
objektif mengguna-
barang jenis I dibutuh-
kan garis selidik.
kan 1 unsur A dan 2
– Menghitung nilai
unsur B, sedangkan
optimum suatu fungsi
untuk membuat barang
objektif dari model
jenis II dibutuhkan 3
matematika yang
unsur A dan 2 unsur
terbentuk.
B. Jika barang jenis I
– Menyelesaikan model
dijual seharga
matematika dari
Rp250.000,00 per unit
masalah program
dan barang jenis II
linear.
dijual seharga
– Mengembalikan
7
bahasa sehari-hari.
Penilaian
8
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen
Silabus
dibuat?
a. 6 barang jenis I
b. 12 barang jenis II
c. 6 barang jenis I
dan 6 barang jenis
II
d. 3 barang jenis I
dan 9 barang jenis
II
e. 9 barang jenis I
dan 3 barang jenis
II
keuntungan
maksimum dan
besar keuntungan
maksimumnya.
2. Dalam setiap minggu
kebutuhan minimum
protein, karbohidrat,
dan lemak seseorang
berturut-turut 8 unit,
12 unit, dan 9 unit.
Makanan jenis A per kg
mengandung 2 unit
protein, 6 unit karbo-
hidrat, dan 1 unit lemak,
sedangkan makanan
jenis B per kg me-
ngandung 1 unit protein,
1 unit karbohidrat, dan
3 unit lemak. Jika harga
makanan jenis A
Rp8.500,00 per kg dan
harga makanan jenis B
Rp4.000,00 per kg
maka tentukan uang
minimal yang harus
dikeluarkan per minggu
agar kebutuhan protein,
karbohidrat, dan lemak
terpenuhi.
3. Seorang pedagang
kue mempunyai per-
sediaan 18 kg tepung
dan 12 kg mentega.
Pedagang tersebut
membuat 180 kue isi
cokelat dan isi keju.
Kue isi cokelat me-
merlukan 150 gram
tepung dan 50 gram
9
Penilaian
10
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen
Silabus
cokelat Rp7.000,00
per buah dan kue isi
keju Rp5.500,00 per
buah maka tentukan:
4. Sebuah LSM ditunjuk
stasiun TV Oke untuk
melakukan survei ten-
tang kualitas program
TV Oke. Survei dilaku-
kan dengan menyebar
kuesioner ke daerah
pedesaan dan daerah
perkotaan. Kuesioner
yang disebar ke daerah
pedesaan tidak kurang
dari 500, sedangkan
kuesioner yang disebar
ke daerah perkotaan
tidak kurang dari
kuesioner yang disebar
ke daerah pedesaan.
Jumlah seluruh kue-
sioner yang disebar
tidak lebih dari 1.500.
Setiap responden di
daerah pedesaan dibayar
Rp4.000,00 dan setiap
responden di daerah per-
kotaan dibayar Rp5.000,00
oleh LSM.
a. Jika LSM tersebut
dibayar Rp6.000,00
oleh TV Oke untuk
setiap responden,
berapa biaya mini-
mum yang dikeluar-
kan LSM untuk me-
lakukan survei?
b. Berapa keuntung-
an maksimum yang
diperoleh LSM dari
survei tersebut?
Silabus
Bab III Matriks
Sekolah : SMA/MA
Kelas/Semester : XII/1
: Matematika
Standar Kompetensi : 3. Menggunakan konsep matriks, vektor, dan transformasi dalam pemecahan masalah.
Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen
3.1 M e n g g u n a k a n Matriks – Menjelaskan penger- 3.1.1 Mampu menen- Tes Pilihan 1. Diberikan matriks C = 4 jp 1. Buku PR Mate-
sifat-sifat dan tian matriks. tukan ordo suatu tertulis ganda − matika Kelas XII
operasi matriks – Menuliskan notasi matriks. − . Nilai c IPA Semester 1,
21
untuk menunjuk- matriks. 3.1.2 Mampu menen- Intan Pariwara,
kan bahwa suatu – Menentukan ordo tukan transpos halaman 47–79
matriks persegi suatu matriks. suatu matriks. dan c32 berturut-turut 2. Buku PG Mate-
merupakan – Menentukan jenis 3.1.3 Mampu meng- adalah . . . . matika Kelas XII
invers dari matriks matriks. gunakan kesa- a. 3 dan 4 IPA Semester 1,
persegi lain. – Menentukan trans- maan dua matriks b. 8 dan 3 Intan Pariwara,
pos suatu matriks. untuk menyelesai- c. –1 dan –6 halaman 95–
– Menggunakan kesa- kan permasalahan. d. 7 dan 0 156
maan dua matriks 3.1.4 Mampu menen- e. 2 dan 4 3. BSE Matematika
untuk menentukan tukan penjumlah- Kelas XII Program
elemen yang belum an dan pengu- 2. Diketahui matriks K = IPA untuk SMA/
diketahui. rangan dua matriks MA, Depdiknas
– Menjumlahkan dua atau lebih. dan L = . 4. W e b s i t e -
matriks atau lebih. 3.1.5 Mampu menen- website yang
– Membuktikan sifat- tukan hasil per- Jika KT – L = M, matriks relevan
sifat penjumlahan kalian matriks. M=....
matriks.
– Mengurangkan dua a. −
matriks atau lebih.
– Membuktikan sifat- −
b.
sifat pengurangan
matriks.
– Menyelesaikan ma- c.
salah yang berkaitan
dengan penjumlahan d.
11
Penilaian
12
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen
Silabus
sifat perkalian bilang- K = (kij) ditentukan oleh
an skalar dengan
matriks.
K= .
– Mengalikan dua matriks − − −
atau lebih. Tentukan:
– Membuktikan sifat- a. Tentukan ordo
sifat perkalian matriks. matriks K.
– Menjelaskan sifat
b. Tentukan k13, k21,
perkalian matriks de-
k24.
ngan matriks identitas.
– Memangkatkan c. Tentukan hasil
matriks. k 11 k 22 + k 12 k 23 +
– Menggunakan sifat- k24k14.
sifat perkalian matriks
−
+
untuk menyelesaikan d. Jika
−
=
soal. k23, tentukan nilai n.
2. Tentukan nilai a dan b
yang memenuhi per-
samaan berikut.
a.
=
−
b.
− −
− −
=
+ −
3.2 M e n e n t u k a n Matriks – Menjelaskan cara 3.2.1 Mampu menen- Tes Pilihan 1. Matriks A = 4 jp 1. Buku PR Mate-
determinan dan menentukan deter- tukan determin- tertulis ganda matika Kelas XII
dan B adalah matriks
invers matriks minan matriks ordo an matriks 2 × 2. IPA Semester 1,
berukuran 2 × 2. Jika
2×2 2 × 2. 3.2.2 Mampu menen- Intan Pariwara,
det (B) = b maka det
– Menjelaskan cara tukan invers halaman 47–79
(AB) = . . . .
menentukan deter- matriks 2 × 2. 2. Buku PG Mate-
a. 10b d. 2b
minan matriks ordo 3.2.3 Mampu menen- matika Kelas XII
3 × 3. tukan determinan b. 5b e. b IPA Semester 1,
– Menentukan jenis matriks 3 × 3. Intan Pariwara,
matriks berdasarkan 3.2.4 Mampu menen- c.
b halaman 95–
nilai determinannya. tukan invers ma- 156
triks ordo 3 × 3.
Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen
b.
− −
−
c.
− −
−
d.
−
− −
e.
− −
−
Uraian 1. Diketahui P =
–1
dan Q = .
–1 T –1
Tentukan (Q P ) .
14
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen
2. Tentukan determinan
Silabus
matriks P jika MP = N
dengan
α −
α
M=
α α
−
dan N = .
3. Diketahui matriks
−
A = dan
−
B = . Jika
XA = B, tentukan
matriks X.
3.3 M e n g g u n a k a n Matriks – Menyelesaikan sistem 3.3.1 Mampu menen- Tes Pilihan 1. Diketahui sistem per- 4 jp 1. Buku PR Mate-
determinan dan persamaan linear tukan penyele- tertulis ganda samaan linear: matika Kelas XII
invers dalam dua variabel meng- saian sistem per- x–z=1 IPA Semester 1,
penyelesaian gunakan cara invers samaan linear 2x + y + z = 3 Intan Pariwara,
sistem persama- matriks. dua variabel meng- –y + 2z = 4 halaman 47–79
an linear dua – Menyelesaikan sistem gunakan invers Himpunan penyelesai- 2. Buku PG Mate-
variabel. persamaan linear matriks dan me- annya adalah . . . . matika Kelas XII
dua variabel meng- tode Cramer. a. {(1, –2, 2)} IPA Semester 1,
gunakan metode 3.3.2 Mampu menen- b. {(1, 2, –2)} Intan Pariwara,
Cramer. tukan penyele- c. {(–2, 1, 2)} halaman 95–
– Menyelesaikan sistem saian sistem per- d. {(–2, 2, 1)} 156
persamaan linear samaan linear e. {(2, –2, 1)} 3. BSE Matematika
tiga variabel meng- tiga variabel meng- Kelas XII-Program
gunakan cara invers gunakan invers 2. Diketahui tiga garis IPA untuk SMA/
matriks. matriks dan me- dengan persamaan MA, Depdiknas
– Menyelesaikan sistem tode Cramer. (a + 2)x + y – 2 = 0, 4. W e b s i t e -
persamaan linear tiga x – y – 3 = 0, dan website yang
variabel menggunakan 3x + ay + 1 = 0. relevan
metode Cramer. Jika a > 0, agar ketiga
– Menjelaskan syarat garis tersebut ber-
tiga garis berpotong- potongan di satu titik,
an di satu titik. nilai a = . . . .
a. 1 d. 4
b. 2 e. 5
c. 3
Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen
a cos b + b cos a = c
Dengan mengguna-
kan metode Cramer,
tentukan nilai cos α,
cos β, dan cos γ
dalam a, b, dan c.
2. Harga 2 kg beras dan
3 kg telur Rp52.000,00,
sedangkan harga 1 kg
beras dan 2 kg telur
Rp32.000,00.
Tentukan:
a. harga 1 kg beras
dan 1 kg telur;
b. harga 3 kg beras
dan 4 kg telur.
3. Harga 5 buah buku
tulis dan 7 buah pensil
Rp14.500,00. Harga
3 buah buku tulis dan
4 buah pensil
Rp8.500,00. Berapa
harga 8 buah buku tulis
dan 5 buah pensil?
16
Bab IV Vektor
Sekolah : SMA/MA
Kelas/Semester : XII/1
Silabus
: Matematika
Standar Kompetensi : 3. Menggunakan konsep matriks, vektor, dan transformasi dalam pemecahan masalah.
Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen
G G G G
3.4 M e n g g u n a k a n Vektor – Menjelaskan penger- 3.4.1 Mampu mende- Tes Pilihan Jika = 6 – 5 + 4 8 jp 1. Buku PR Mate-
G G G G
sifat-sifat dan tian vektor. finisikan vektor. tertulis ganda dan = + 3 – 2 matika Kelas XII
operasi aljabar – Menuliskan notasi 3.4.2 Mampu menen- G G IPA Semester 1,
maka + 3 = . . . .
vektor dalam vektor. tukan sifat-sifat G G G Intan Pariwara,
pemecahan – Menjelaskan sifat pada operasi a. 7 – 2 + 2 halaman 85–
G G G
masalah. penjumlahan, pengu- aljabar vektor. b. 7 – 2 – 2 108
G G G
rangan, dan perkalian 3.4.3 Mampu menen- c. 9 + 4 – 2 2. Buku PG Mate-
pada vektor. tukan penyelesai- G G G matika Kelas XII
d. 9 – 4 +
– Menjumlahkan dua an opeasi aljabar G G G IPA Semester 1,
vektor. vektor. e. 9 – 4 + 2 Intan Pariwara,
– Mengurangkan dua halaman 175–
vektor. Uraian Diketahui koordinat titik 218
– Mengalikan skalar A(–4, 5, 2), B(2, –1, 3), dan 3. BSE Matematika
dengan vektor. C(3, –2, 1). Kelas XII-Program
– Menyatakan suatu Tentukan: IPA untuk SMA/
JJJG JJJG
vektor dalam vektor a. vektor dan , MA, Depdiknas
baris, vektor kolom, b. koordinat titik D 4. W e b s i t e -
JJJG website yang
dan vektor basis. sehingga
– Menjelaskan penger- JJJG JJJG relevan
tian kesamaan vektor. = 2 – 3 .
– Menghitung panjang
suatu vektor.
– Menyatakan suatu
vektor jika diketahui
perbandingan posisi-
nya terhadap vektor
lain.
– Menjelaskan syarat
titik-titik kolinear meng-
gunakan vektor.
– Menyelesaikan masa-
lah yang melibatkan
operasi aljabar vektor.
Teknik
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Pembelajaran Kompetensi Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Indikator Pencapaian Penilaian Instrumen Waktu Belajar
Diintegrasikan Bentuk Instrumen
Contoh
3.5 M e n g g u n a k a n Vektor – Menjelaskan penger- 3.5.1 Mampu mende- Tes Pilihan 6 jp 1. Buku PR Mate-
sifat-sifat dan tian perkalian skalar finisikan per- tertulis ganda G matika Kelas XII
1. Jika = − dan
operasi perkalian dua vektor. kalian skalar dua IPA Semester 1,
skalar dua vektor – Menjelaskan sifat- vektor. Intan Pariwara,
dalam pemecah- sifat perkalian skalar 3.5.2 Mampu menen- G halaman 85–
an masalah. dua vektor. tukan sifat-sifat = maka 108
– Menghitung hasil kali perkalian skalar − 2. Buku PG Mate-
G G G
skalar dua vektor dua vektor. ·( + ) =.... matika Kelas XII
berdasarkan sifat- 3.5.3 Mampu menen- a. 15 d. 30 IPA Semester 1,
sifatnya. tukan besar sudut b. 21 e. 36 Intan Pariwara,
– Menghitung besar antara dua vektor. c. 27 halaman 175–
sudut antara dua 3.5.4 Mampu mende- 218
vektor. finisikan dua 2. Diketahui segitiga ABC 3. BSE Matematika
– Menjelaskan penger- vektor yang sa- dengan koordinat Kelas XII-Program
tian dua vektor yang ling tegak lurus. A(2, –1, –1), B(–1, 4, –2), IPA untuk SMA/
saling tegak lurus. 3.5.5 Mampu mende- MA, Depdiknas
dan C(5, 0, –3). Proyeksi
– Mencari komponen finisikan dua JJJG JJJG 4. W e b s i t e -
vektor yang tegak vektor yang sa- vektor pada website yang
lurus vektor lain. ling sejajar. adalah . . . . relevan
– Menjelaskan penger- 3.5.6 Mampu menen- G G G
tian dua vektor yang tukan proyeksi a. (3 + – 2 )
saling sejajar. skalar ortogonal G G G
b. (3 + – 2 )
– Mencari komponen suatu vektor
vektor yang sejajar pada vektor lain. G G G
c. – (3 + – 2 )
vektor lain. 3.5.7 Mampu menen- G G G
– Menjelaskan penger- tukan proyeksi d. – (3 + – 2 )
tian proyeksi skalar vektor ortogonal G G G
ortogonal suatu vektor suatu vektor e. – (3 + – 2 )
pada vektor lain. pada vektor lain. G G
– Menghitung hasil Uraian Diketahui | | = 13, | | = 8,
proyeksi skalar orto- dan sudut antara vektor
G G
gonal suatu vektor dan adalah α dengan
pada vektor lain.
– Menjelaskan penger- tan α = .Tentukan:
G G
tian proyeksi vektor a. ·
ortogonal suatu vektor G G G
b. · ( + )
pada vektor lain. G G
– Menyatakan hasil c. | + |
G G
proyeksi vektor orto- d. | – |
gonal suatu vektor
17
Silabus
18
Bab V Transformasi Geometri
Sekolah : SMA/MA
Kelas/Semester : XII/1
Silabus
: Matematika
Standar Kompetensi : 3. Menggunakan matriks, vektor, dan transformasi dalam pemecahan masalah.
Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen
3.6 M e n g g u n a k a n Transformasi – Menjelaskan penger- 3.6.1 Mampu mende- Tes Pilihan 1. P′(4, –12) adalah ba- 6 jp 1. Buku PR Mate-
t r a n s f o r m a s i Geometri tian transformasi. finisikan trans- Tugas ganda yangan titik P oleh matika Kelas XII
geometri yang – Menjelaskan penger- lasi. − IPA Semester 1,
translasi T = .
dapat dinyata- tian translasi. 3.6.2 Mampu menen- Intan Pariwara,
kan dengan – Menuliskan per- tukan bayangan Koordinat titik P adalah halaman 109–
matriks dalam samaan matriks titik, garis, dan .... 131
pemecahan transformasi dari kurva oleh suatu a. (13, –20) 2. Buku PG Mate-
masalah. suatu translasi. translasi. b. (13, –4) matika Kelas XII
– Menentukan bayang- 3.6.3 Mampu mende- c. (4, 20) IPA Semester 1,
an titik, garis, dan finisikan refleksi. d. (–5, –4) Intan Pariwara,
kurva oleh suatu 3.6.4 Mampu menen- e. (–5, –20) halaman 219–
translasi. tukan bayangan 270
– Menjelaskan penger- titik, garis, dan 2. Bayangan garis x – 2y 3. BSE Matematika
tian refleksi. kurva oleh suatu – 3 = 0 oleh translasi Kelas XII-Program
– Menuliskan per- refleksi. IPA untuk SMA/
samaan matriks 3.6.5 Mampu mende- − adalah . . . .
MA, Depdiknas
transformasi dari finisikan rotasi. a. x + 2y + 3 = 0 4. W e b s i t e -
suatu refleksi. 3.6.6 Mampu menen- b. x – 2y – 3 = 0 website yang
– Menentukan bayang- tukan bayangan c. x + 2y + 11 = 0 relevan
an titik, garis, dan titik, garis, dan d. x – 2y + 11 = 0
kurva oleh suatu kurva oleh suatu e. x – 2y – 11 = 0
refleksi. rotasi.
– Menjelaskan penger- 3.6.7 Mampu mende- 3. Bayangan titik A(–2, 0)
tian rotasi. finisikan dilatasi. jika dirotasikan sebesar
– Menuliskan per- 3.6.8 Mampu menen- 120° searah putaran
samaan matriks tukan bayangan jarum jam dengan
transformasi dari titik, garis, dan pusat O(0, 0) adalah
suatu rotasi. kurva oleh suatu ...
– Menentukan bayang- dilatasi. a. (1, )
an titik, garis, dan 3.6.9 Mampu menen- b. (1, – )
kurva oleh suatu tukan hasil trans- c. (–1, )
rotasi. formasi oleh d. (–1, – )
suatu matriks. e. (–1, – + 1)
Teknik
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Pembelajaran Kompetensi Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Indikator Pencapaian Penilaian Instrumen Waktu Belajar
Diintegrasikan Bentuk Instrumen
Contoh
19
Teknik
20
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Pembelajaran Kompetensi Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Indikator Pencapaian Penilaian Instrumen Waktu Belajar
Diintegrasikan Bentuk Instrumen
Contoh
3. Diketahui persamaan
2
Silabus
lingkaran L ≡ (x + 5) +
2
(y – 1) = 16 dan
koordinat titik P(3, –4).
Tentukan persamaan
bayangan lingkaran
jika:
a. lingkaran L ter-
sebut dirotasikan
π
oleh [P, – ];
b. lingkaran L ter-
sebut didilatasikan
oleh [P, –3].
3.7 M e n e n t u k a n Transformasi – Menjelaskan penger- 3.7.1 Mampu mende- Tes Pilihan 1. Matriks transformasi 6 jp 1. Buku PR Mate-
komposisi dari Geometri tian komposisi trans- finisikan kom- tertulis ganda tunggal yang mewakili matika Kelas XII
beberapa trans- formasi. posisi translasi. rotasi [P(–3, 7), –75°] IPA Semester 1,
formasi geometri – Menjelaskan penger- 3.7.2 Mampu menen- dilanjutkan dengan Intan Pariwara,
beserta matriks tian komposisi trans- tukan bayangan rotasi halaman 109–
transformasi- lasi. titik, garis, dan [P(–3, 7), 30°] adalah 131
nya. – Menyatakan per- kurva oleh suatu .... 2. Buku PG Mate-
samaan matriks komposisi trans- matika Kelas XII
transformasi tunggal lasi. − − IPA Semester 1,
a.
yang ekuivalen de- 3.7.3 Mampu mende- Intan Pariwara,
−
ngan suatu komposisi finisikan kom- halaman 219–
translasi. posisi refleksi. 270
−
– Menjelaskan sifat 3.7.4 Mampu menen- 3. BSE Matematika
b.
komposisi translasi. tukan bayangan − Kelas XII-Program
– Menentukan ba- titik, garis, dan IPA untuk SMA/
yangan titik, garis, kurva oleh suatu − MA, Depdiknas
dan kurva oleh suatu komposisi re- c. 4. W e b s i t e -
komposisi translasi. fleksi. website yang
– Menjelaskan penger- 3.7.5 Mampu mende- relevan
tian komposisi re- finisikan kom-
d.
fleksi. posisi rotasi.
−
– Menyatakan per- 3.7.6 Mampu menen-
samaan mattriks tukan bayangan
transformasi tunggal titik, garis, dan e.
yang ekuivalen de- kurva oleh suatu
ngan suatu komposisi komposisi rotasi.
refleksi.
Teknik
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Pembelajaran Kompetensi Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Indikator Pencapaian Penilaian Instrumen Waktu Belajar
Diintegrasikan Bentuk Instrumen
Contoh
22
Bab VI Barisan, Deret, dan Notasi Sigma
Sekolah : ...
Silabus
Kelas/Semester : XII/2
: Matematika
Standar Kompetensi : 4. Menggunakan konsep barisan dan deret dalam pemecahan masalah.
Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen
4.1 M e n e n t u k a n Barisan dan – Membuktikan rumus 4.1.1 Mampu menen- Tes Pilihan Sebuah bidang miring 4 jp 1. Buku PR Mate-
suku ke-n baris- Deret jumlah n suku pertama tukan suku ke- tertulis ganda ditopang oleh 10 tiang matika Kelas
an dan jumlah n Aritmetika deret aritmetika. n barisan dan penyangga yang jarak- XII-IPA Semes-
suku pertama – Menentukan nilai deret aritmetika. nya satu sama lain sama. ter 2, Intan
deret geometri suku ke-n barisan 4.1.2 Mampu menen- Tiang penyangga yang Pariwara, ha-
dan aritmetika. aritmetika. tukan suku te- tertinggi 1.275 cm dan laman 137–157
– Menentukan nilai suku ngah barisan yang terpendek 60 cm. 2. Buku PG Mate-
pertama dan beda aritmetika. Tinggi tiang penyangga matika Kelas
barisan aritmetika. 4.1.3 Mampu menen- yang ke-6 adalah . . . cm. XII-IPA Semes-
– Mencari rumus suku tukan jumlah n a. 475 d. 735 ter 2, Intan
ke-n barisan aritmetika. suku pertama b. 600 e. 745 Pariwara, ha-
– Menentukan banyak deret aritmetika. c. 725 laman 289–326
suku barisan aritmetika. 3. BSE Matematika
Uraian Jumlah 5 buah bilangan Kelas XII-Pro-
– Menghitung jumlah n
yang membentuk barisan gram IPA untuk
suku pertama deret
aritmetika adalah 75. Jika S M A / M A ,
aritmetika.
hasil kali bilangan terkecil Depdiknas
– Menentukan nilai
dan terbesar 161, tentu- 4. Website-web-
suku tengah barisan
kan selisih dari bilangan site yang relevan
aritmetika.
terbesar dan terkecil.
– Menghitung nilai per-
kalian dua suku deret
aritmetika.
Barisan dan – Membuktikan rumus 4.1.4 Mampu menen- Tes Pilihan 1. Jumlah suku suatu 4 jp 1. Buku PR Mate-
Deret jumlah n suku pertama tukan suku ke- tertulis ganda deret geometri tak matika Kelas
Geometri deret geometri. n barisan dan hingga adalah 3. Jika XII-IPA Semes-
– Menentukan nilai suku deret geometri. suku pertama deret ter 2, Intan
ke-n barisan geometri. 4.1.5 Mampu menen- tersebut 2x + 1, nilai Pariwara, ha-
– Menentukan nilai suku tukan suku te- x yang memenuhi laman 137–157
pertama dan rasio ngah barisan adalah . . . .
barisan geometri. geometri.
Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen
4.2 Menggunakan Notasi Sigma – Menyatakan penjum- 4.2.1 Mampu menen- Tes Pilihan 1. Notasi sigma yang 6 jp 1. Buku PR Mate-
notasi sigma dan Induksi lahan beruntun dalam tukan notasi tertulis ganda sesuai untuk pen- matika Kelas
dalam deret Matematika bentuk notasi sigma. sigma suatu jumlahan (1 × 2) XII-IPA Semes-
dan induksi – Menghitung jumlah deret. + (2 × 3) + (3 × 4) ter 2, Intan
matematika deret dalam bentuk 4.2.2 Mampu meng- + (4 × 5) + (5 × 6) Pariwara, ha-
23
Penilaian
24
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen
Silabus
=
∑ (
+ 1)
sigma. matematika XII-IPA Semes-
– Menyederhanakan dalam pembukti- b. ∑ n2 – n ter 2, Intan
=
notasi sigma. an. Pariwara, ha-
– Membuktikan suatu laman 289–326
sifat dan rumus meng- c. ∑ (n3 + 1) 3. BSE Matematika
=
gunakan induksi
Kelas XII-Pro-
matematika. d. ∑ n2 + 1 gram IPA untuk
=
S M A / M A ,
Depdiknas
e. ∑ n(n + 1)
= 4. Website-web-
site yang relevan
2. Diketahui ∑ pi = 10.
=
Nilai ∑ (2 + pi)
=
adalah . . . .
a. 50 d. 80
b. 60 e. 90
c. 70
Uraian Diketahui deret alog
+ alog + alog + . . . .
Jika banyak suku deret
tersebut 15 buah,
nyatakan deret tersebut
ke dalam bentuk notasi
sigma!
4.3 M e r a n c a n g Menyelesaikan – Merancang model 4.3.1 Mampu meran- Tes Pilihan Suatu jenis bakteri dalam 6 jp 1. Buku PR Mate-
model mate- Masalah matematika dari masa- cang model tertulis ganda satu detik membelah matika Kelas
matika dari yang lah yang berkaitan matematika dari menjadi dua. Jika pada XII-IPA Semes-
masalah yang Berkaitan dengan deret arit- masalah yang permulaan ada 5 bakteri, ter 2, Intan
berkaitan dengan metika. berkaitan dengan banyak bakteri akan men- Pariwara, ha-
dengan deret. Deret – Menyelesaikan deret aritmetika. jadi 160 setelah . . . detik. laman 137–157
4.4 Menyelesaikan Aritmetika model matematika 4.3.2 Mampu meran- a. 5 d. 8 2. Buku PG Mate-
model mate- dan dari masalah yang cang model b. 6 e. 9 matika Kelas
matika dari Geometri berkaitan dengan matematika dari c. 7 XII-IPA Semes-
masalah yang deret aritmetika. masalah yang ter 2, Intan
berkaitan de- berkaitan dengan Pariwara, ha-
ngan deret dan deret geometri laman 289–326
penafsirannya. berhingga.
Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen
– Merancang model 4.3.3 Mampu meran- Uraian Di dalam lingkaran 3. BSE Matematika
matematika dari masa- cang model berjari-jari R dibuat Kelas XII-Pro-
lah yang berkaitan matematika dari persegi yang sudut- gram IPA untuk
dengan deret geometri. masalah yang sudutnya pada busur S M A / M A ,
– Menyelesaikan model berkaitan dengan lingkaran. Di dalam Depdiknas
matematika dari masa- deret geometri persegi tersebut dilukis 4. Website-web-
lah yang berkaitan tak hingga. lingkaran lagi. Tentukan site yang relevan
dengan deret geometri 4.4.1 Mampu menye- jumlah keliling lingkaran
berhingga. lesaikan ma- jika proses di atas
– Merancang model salah yang ber- sampai tak hingga.
matematika dari masa- kaitan dengan
lah yang berkaitan deret aritmetika.
dengan deret geometri 4.4.2 Mampu menye-
tak hingga. lesaikan masa-
– Menyelesaikan lah yang ber-
model matematika kaitan dengan
dari masalah yang deret geometri
berkaitan dengan berhingga.
deret geometri tak 4.4.3 Mampu menye-
hingga. lesaikan ma-
salah yang ber-
kaitan dengan
deret geometri
tak hingga.
26
Bab VII Fungsi, Persamaan, dan Pertidaksamaan Eksponen
Sekolah : ...
Silabus
Kelas/Semester : XII/2
: Matematika
Standar Kompetensi : 5. Menggunakan aturan yang berkaitan dengan fungsi eksponen dan logaritma dalam pemecahan masalah.
Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen
5.1 Menggunakan Fungsi, – Mengingat kembali 5.1.1 Mampu menjelas- Tes Pilihan Jika 23x + 1 = p maka nilai 6 jp 1. Buku PR Mate-
sifat-sifat fungsi Persamaan pengertian bilangan kan pengertian tertulis ganda 26x + 4 = . . . . matika Kelas
eksponen dan dan berpangkat dan sifat- fungsi eksponen. a. p d. 2p2 XII-IPA Semes-
logaritma da- Pertidaksama- sifatnya. 5.1.2 Mampu menye- b. 2p e. 4p2 ter 2, Intan
lam pemecahan an Eksponen – Mendefinisikan pe- lesaikan per- c. p2 Pariwara, ha-
masalah. ngertian fungsi eks- masalahan laman 163–180
ponen. yang berkaitan Uraian Grafik fungsi f(x) = –4a – bx 2. Buku PG Mate-
– Menjelaskan bentuk dengan fungsi memotong sumbu Y di matika Kelas
umum fungsi ekspo- eksponen. titik (0, –4). Jika grafik XII-IPA Semes-
nen dan unsur-unsur- fungsi f(x) digeser ke ter 2, Intan
nya. atas 3 satuan akan meng- Pariwara, ha-
– Menggunakan fungsi hasilkan grafik fungsi g(x) laman 341–376
eksponen untuk me- yang melalui titik (1, 1). 3. BSE Matematika
nyelesaikan perma- Tentukan persamaan Kelas XII-Pro-
salahan pertumbuh- grafik fungsi g(x). gram IPA untuk
an. S M A / M A ,
– Menggunakan fungsi Depdiknas
eksponen untuk me- 4. Website-web-
nyelesaikan perma- site yang relevan
salahan peluruhan.
5.2 Menggambar Fungsi, – Menggambar grafik 5.2.1 Mampu meng- Tes Pilihan Sketsa grafik fungsi 4 jp 1. Buku PR Mate-
grafik fungsi Persamaan, fungsi eksponen f(x) gambar grafik tertulis ganda y = 4 – 4 · 2x adalah . . . . matika Kelas
eksponen dan dan = k · ax dengan a > 1. fungsi eksponen. a. Y XII-IPA Semes-
logaritma. pertidaksama- – Menyebutkan sifat- 5.2.2 Mampu menye- ter 2, Intan
4
an Eksponen sifat grafik fungsi eks- butkan sifat- X
Pariwara, ha-
0
ponen f(x) = k · a x sifat grafik fungsi laman 163–180
dengan a > 1. eksponen. b. Y
– Menggambar grafik
0 X
fungsi eksponen f(x)
–4
= k · a x dengan
0 < x < 1.
Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen
5.3 Menggunakan Fungsi, – Menyelesaikan per- 5.3.1 Mampu menen- Tes Pilihan 1. Himpunan penye- 6 jp 1. Buku PR Mate-
sifat fungsi Persamaan, samaan eksponen tukan penyele- tertulis ganda lesaian dari per- matika Kelas
eksponen atau dan berbentuk af(x) = am. saian persama- samaan eksponen XII-IPA Semes-
−
logaritma dalam Pertidaksama- – Menyelesaikan per- an eksponen. 2 ter 2, Intan
= 81 x – 4
penyelesaian an Eksponen samaan eksponen 5.3.2 Mampu menen-
Pariwara, ha-
pertidaksamaan berbentuk Af(x) = Ag(x). tukan penyele- adalah . . . . laman 163–180
eksponen atau – Menyelesaikan per- saian pertidak- a. {– , –1} 2. Buku PG Mate-
logaritma samaan eksponen samaan ekspo-
matika Kelas
sederhana. berbentuk af(x) = ag(x). nen. b. {– , 1} XII-IPA Semes-
– Menyelesaikan per- c. {–1, } ter 2, Intan
samaan eksponen
Pariwara, ha-
berbentuk (h(x))f(x) = d. {1,
} laman 341–376
(h(x))g(x).
3. BSE Matema-
e. { , }
– Menyelesaikan per- 2 tika Kelas XII-
2. Pertidaksamaan 3x –
samaan eksponen Program IPA
2
3x + k
berbentuk ≥ (
)2x – 2x untuk SMA/MA,
A(af(x))2 + B(af(x)) + C mempunyai penye- Depdiknas
= 0. 4. Website-web-
27
ag(x) dengan a > 1. c. 12
Penilaian
28
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen
Silabus
pertidaksamaan penyelesaian dari
eksponen berbentuk persamaan:
2 – 2x
af(x) > ag(x) atau af(x) < (x2 – 2x)x = (x2 – 2x)6 – x.
ag(x) dengan 0 < a < 1.
2. Nana menabung di
sebuah bank se-
besar Rp800.000,00
dengan suku bunga
majemuk 1,2% per
bulan.
a. Hitung besar ta-
bungan Nana se-
telah 2 bulan.
b. Setelah berapa
bulan besar
t a b u n g a n
Nana di atas
Rp1.000.000,00?
Silabus
Bab VIII Fungsi, Persamaan, dan Pertidaksamaan Logaritma
Sekolah : ...
Kelas/Semester : XII/2
: Matematika
Standar Kompetensi : 5. Menggunakan aturan yang berkaitan dengan fungsi eksponen dan logaritma dalam pemecahan masalah.
Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen
5.1 Menggunakan Persamaan Pendidikan – Menjelaskan penger- 5.1.1 Mampu meng- Tes Pilihan 1. Jika (3y – 2) + 6 jp 1. Buku PR Mate-
sifat-sifat fungsi Logaritma karakter tian persamaan loga- gunakan sifat- tertulis ganda matika Kelas XII
2 x = –2 dan y =
eksponen dan (*) Rasa Ingin ritma. sifat yang berlaku IPA Semester 2,
logaritma da- Tahu – Menyebutkan bebe- pada logaritma Intan Pariwara,
lam pemecahan (**) Kritis rapa jenis persamaan untuk menyele- f(x), nilai f( ) = . . . . halaman 181–
masalah. logaritma. saikan persa- a. 2 d. 5 200
– Menjelaskan cara maan logaritma. b. 3 e. 6 2. Buku PG Mate-
menentukan penye- c. 4 matika Kelas XII
lesaian persamaan 2. Nilai x yang meme- IPA Semester 2,
logaritma berbentuk nuhi 3log (x + 2) = Intan Pariwara,
alog f(x) = alog P.
halaman 377–
– Menjelaskan cara (2x + 3) adalah 418
menentukan penye- .... 3. BSE Matematika
lesaian persamaan a. –3 d. 2 Kelas XII Program
logaritma berbentuk b. –1 e. 3 IPA untuk SMA/
alog f(x) = alog g(x). c. 1 MA, Depdiknas
– Menjelaskan cara 3. Penyelesaian per- 4. Website-website
menentukan penye- samaan yang relevan
2
lesaian persamaan log (x2 + 11x + 31) =
6
logaritma berbentuk log (x2 + 11x + 31)
alog f(x) = blog f(x). adalah x1 dan x2. Jika
– Menjelaskan cara x2 > x1, nilai x12 + 2x2
menentukan penye- =....
lesaian persamaan a. 13 d. 74
logaritma berbentuk b. 26 e. 96
h(x) log f(x) = h(x) log c. 55
g(x). 4. Jika a dan b adalah
– Menjelaskan cara akar-akar persamaan
5 2 2 2
29
Nilai dan Penilaian
30
Kompetensi Materi Pokok/ Materi yang Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Diintegrasikan Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Teknik Contoh Instrumen
Instrumen
– Menjelaskan cara a. 2
Silabus
menentukan penye-
b.
lesaian persamaan
logaritma berbentuk c. 0
f(x)log g(x) = P. d. –
– Menjelaskan cara e. –2
menentukan penye- Uraian 1. Jika x1 dan x2 meme-
lesaian persamaan nuhi persamaan:
logaritma berbentuk
A( a log x) 2 + B(alog (2 log x – 1) =
x) + C = 0. log 10 tentukan nilai
x1· x2.
2. Diketahui persama-
an logaritma
2
log 2 x p – (4p + 1)
2
log x + 2p = 0
mempunyai penye-
lesaian x = 16.
Tentukan:
a. nilai p,
b. p e n y e l e s a i a n
yang lain.
5.2 Menggambar Fungsi – Mengingat kembali 5.2.1 Mampu men- Tes Pilihan 1. Grafik fungsi f(x) = 4 jp 1. Buku PR Mate-
grafik fungsi Logaritma pengertian bilangan definisikan tertulis ganda
matika Kelas XII
eksponen dan logaritma. pengertian loga- log
− me- IPA Semester 2,
logaritma. – Menyebutkan sifat- ritma. motong sumbu Y di Intan Pariwara,
sifat yang berlaku 5.2.2 Mampu men- titik . . . . halaman 181–
pada logaritma. definisikan pe- a. (–2, 0) 200
– Menjelaskan penger- ngertian fungsi b. (1, 0) 2. Buku PG Mate-
tian fungsi logaritma. logaritma. c. (3, 5) matika Kelas XII
– Menjelaskan bentuk 5.2.3 Mampu meng- d. (0, 1) IPA Semester 2,
umum suatu grafik gambar grafik e. (0, 0) Intan Pariwara,
fungsi logaritma. fungsi logaritma. 2. Persamaan grafik halaman 377–
– Menjelaskan cara 5.2.4 Mampu menen- fungsi di bawah ini 418
menggambar grafik tukan sifat-sifat yang mungkin adalah 3. BSE Matematika
fungsi logaritma dengan grafik fungsi .... Kelas XII Program
cara menentukan logaritma. IPA untuk SMA/
Y
beberapa titik kemu- 5.2.5 Mampu menen- MA, Depdiknas
dian dihubungkan tukan hubung- 4. Website-website
dengan kurva mulus. an dua grafik yang relevan
fungsi logaritma. 0 1 X
y = f(x)
Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen
5.3 Menggunakan Pertidaksama- – Menjelaskan penger- 5.3.1 Mampu menen- Tes Pilihan 1. Nilai x yang meme- 6 jp 1. Buku PR Mate-
sifat fungsi an Logaritma tian pertidaksamaan tukan penye- tertulis ganda nuhi pertidaksamaan matika Kelas XII
2
eksponen atau logaritma. lesaian per- log (x – 1) 2 ≤ 2 IPA Semester 2,
logaritma dalam – Menjelaskan cara tidaksamaan adalah . . . . Intan Pariwara,
penyelesaian menentukan penye- logaritma. a. –1 ≤ x < 1 halaman 181–
pertidaksamaan lesaian persamaan b. –1 < x ≤ 1 200
eksponen atau logaritma berbentuk c. 1 ≤ x ≤ 3 2. Buku PG Mate-
logaritma alog f(x) ≥ alog g(x) d. 1 < x ≤ 3 matika Kelas XII
sederhana. atau alog f(x) < alog e. –1 ≤ x ≤ 3 IPA Semester 2,
g(x) dengan a > 1. 2. Himpunan nilai x Intan Pariwara,
– Menjelaskan cara yang memenuhi halaman 377–
(x – 1)
menentukan penye- log 11 418
7 ≥ 11 adalah
lesaian persamaan .... 3. BSE Matematika
31
Penilaian
32
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen
d. {x | 1 < x ≤ 8, 4. Website-website
Silabus
x ≠ 2} yang relevan
e. {x | x < 1 atau
x ≥ 8}
Sekolah : ..........
Kelas/Semester : XII Progam IPA/I
Mata Pelajaran : Matematika
Alokasi Waktu : 10 × 45 menit
Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu:
1. menjelaskan pengertian sistem pertidaksamaan linear dua variabel;
2. menjelaskan pengertian daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan linear dua variabel;
3. menentukan daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan linear dua variabel;
4. menentukan sistem pertidaksamaan linear dua variabel dari suatu daerah penyelesaian;
5. menentukan bentuk daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan linear dua variabel;
6. menentukan luas daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan linear dua variabel;
7. menentukan himpunan titik penyelesaian sistem pertidaksamaan linear dua variabel;
8. menjelaskan pengertian fungsi objektif;
9. menentukan nilai optimum fungsi objektif suatu daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan linear dua
variabel menggunakan uji titik pojok;
10. menentukan nilai optimum fungsi objektif suatu daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan linear dua
variabel menggunakan garis selidik;
11. menentukan fungsi objektif yang mencapai nilai optimum di suatu titik;
12. menjelaskan pengertian model matematika;
13. menyusun model matematika dari suatu masalah program linear;
14. menyelesaikan model matematika dari suatu masalah program linear; serta
15. menafsirkan penyelesaian model matematika dari suatu masalah program linear.
Materi Pembelajaran
Program Linear
Metode Pembelajaran
1. Model Pembelajaran
a. Cooperative Learning (CL)
b. Direct Instruction (DI)
2. Metode
a. Tanya jawab
b. Diskusi
c. Tugas
Langkah-Langkah Kegiatan
Pertemuan Pertama
1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
a. Motivasi
Memberikan contoh permasalahan sehari-hari yang menggambarkan sistem pertidaksamaan linear dua
variabel.
b. Prasyarat Pengetahuan
Siswa memahami tentang pertidaksamaan linear dua variabel.
2. Kegiatan Inti (70 menit)
a. Eksplorasi
• Guru menjelaskan tentang pertidaksamaan linear dua variabel.
• Guru menjelaskan tentang himpunan penyelesaian pertidaksamaan linear dua variabel.
• Guru menjelaskan cara menentukan daerah penyelesaian pertidaksamaan linear dua variabel.
• Guru menjelaskan tentang sistem pertidaksamaan linear dua variabel.
• Guru menjelaskan tentang daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan linear dua variabel.
b. Elaborasi
Guru membimbing siswa menentukan daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan linear dua variabel.
c. Konfirmasi
Guru menanyakan hasil yang dibuat siswa dalam menentukan daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan
linear dua variabel.
Pertemuan Kedua
1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
a. Motivasi
Guru memberikan permasalahan tentang cara menentukan nilai optimum fungsi objektif suatu sistem
pertidaksamaan linear dua variabel.
b. Prasyarat Pengetahuan
Siswa memahami cara menentukan nilai suatu fungsi.
Pertemuan Ketiga
1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
a. Motivasi
Guru mengingatkan siswa tentang cara menggambar garis.
b. Prasyarat Pengetahuan
Siswa memahami cara menggambar garis.
Pertemuan Keempat
1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
a. Motivasi
Guru memberikan permasalahan tentang cara membuat model matematika.
b. Prasyarat Pengetahuan
Siswa memahami cara membuat model matematika dari permasalahan pertidaksamaan linear dua
variabel.
Pertemuan Kelima
1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
a. Motivasi
Guru memberikan permasalahan tentang cara menyelesaikan model matematika suatu program linear.
b. Prasyarat Pengetahuan
siswa memahami tentang model matematika.
X
–2 0
3x + 4y ≥ 12
5x + 3y ≤ 15
yaitu . . . .
a. (0, 0) dan (–2, 1) d. (–2, 1) dan (3, 0)
b. (4, 4) dan (0, 6) e. (4, 0) dan (5, 2)
c. (0, 2) dan (1, 0)
b. Uraian
1. Tentukan daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan
x + y≥1
2x + 3y ≤ 12
–x + y ≤ 2
x≤1
2. Titik A(–4, 2), B(–2, –2), C(4, –4), dan D(0, 4) merupakan titik-titik sudut daerah penyelesaian suatu
sistem pertidaksamaan. Tentukan sistem pertidaksamaan tersebut.
3. Sebuah pabrik memproduksi minyak goreng kemasan botol dengan isi 1 liter dan 2 liter. Kapasitas
produksi setiap hari tidak lebih dari 120 botol. Setiap hari minyak dengan kemasan 1 kg diproduksi
tidak kurang dari 30 botol dan kemasan 2 kg tidak kurang 50 botol. Keuntungan hasil penjualan
adalah Rp3.000,00 per botol untuk minyak kemasan 1 liter dan Rp5.000,00 per botol untuk minyak
kemasan 2 liter.
Tentukanlah:
a. model matematika dari persoalan tersebut,
b. daerah penyelesaian dari model matematika di atas, dan
c. banyak produksi tiap-tiap kemasan agar diperoleh keuntungan maksimum dan besar keuntungan
maksimumnya.
4. Dalam setiap minggu kebutuhan minimum protein, karbohidrat, dan lemak seseorang berturut-turut
8 unit, 12 unit, dan 9 unit. Makanan jenis A per kg mengandung 2 unit protein, 6 unit karbohidrat, dan
1 unit lemak, sedangkan makanan jenis B per kg mengandung 1 unit protein, 1 unit karbohidrat, dan
3 unit lemak. Jika harga makanan jenis A Rp8.500,00 per kg dan harga makanan jenis B Rp4.000,00
per kg maka tentukan uang minimal yang harus dikeluarkan per minggu agar kebutuhan protein,
karbohidrat, dan lemak terpenuhi.
________, ______________
Mengetahui
Kepala SMA ______________ Guru Mata Pelajaran
........................ ........................
___________________________ ___________________________
NIP. ______________________ NIP. _______________________
Sekolah : ..........
Kelas/Semester : XII Program IPA/I
Mata Pelajaran : Matematika
Alokasi Waktu : 12 × 45 menit
Standar Kompetensi : 3. Menggunakan konsep matriks, vektor, dan transformasi dalam pemecahan masalah.
Kompetensi Dasar : 3.1 Menggunakan sifat-sifat dan operasi matriks untuk menunjukkan bahwa suatu
matriks persegi merupakan invers dari matriks persegi lain
3.2 Menentukan determinan dan invers matriks 2 × 2
3.3 Menggunakan determinan dan invers dalam penyelesaian sistem persamaan linear
dua variabel
Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu:
1. menentukan ordo suatu matriks;
2. menentukan elemen yang belum diketahui dari suatu matriks menggunakan kesamaan dua matriks;
3. menentukan hasil penjumlahan matriks;
4. menentukan hasil pengurangan matriks;
5. menentukan hasil perkalian skalar matriks;
6. menentukan hasil perkalian matriks;
7. menentukan ordo hasil perkalian dua matriks;
8. menentukan determinan matriks berordo 2 × 2;
9. menentukan determinan matriks berordo 3 × 3;
10. menentukan invers matriks berordo 2 × 2;
11. menentukan invers matriks berordo 3 × 3;
12. menentukan penyelesaian suatu sistem pertidaksamaan linear dua variabel menggunakan matriks; serta
13. menentukan penyelesaian suatu sistem pertidaksamaan linear tiga variabel menggunakan matriks.
Materi Pembelajaran
Matriks
Metode Pembelajaran
1. Model Pembelajaran
a. Cooperative Learning (CL)
b. Direct Instruction (DI)
Langkah-Langkah Kegiatan
Pertemuan Pertama
Pertemuan Kedua
Pertemuan Ketiga
Pertemuan Keempat
Pertemuan Kelima
Pertemuan Keenam
3. Matriks A = dan B adalah matriks berukuran 2 × 2. Jika det (B) = b maka det (AB) = . . . .
a. 10b
b. 5b
c.
d. 2b
e.
b
α α
2. Tentukan determinan matriks P jika MP = N dengan M = dan N = .
α
α
________, ________________
Mengetahui
Kepala SMA ______________ Guru Mata Pelajaran
......................... ........................
_________________________ ________________________
NIP _____________________ NIP ____________________
dx = ∫ (
2
∫ f(x) dx = ∫ (3x –
) dx
−
= (– (4) + 3(4) – 8(4)) – (– (2)3 + 3(2)2 – 8(2))
3 2
= ∫ (3x – 5
2
) dx
−
= (– + 48 – 32) – (– + 12 – 16)
= ∫ (9x2 – 30
+ 25
) dx
= (– ) – (– )
= 9 · x3 – 30 ·
+ 25 · 3
+ c
=
= 3x3 – 18x
+ 75
+ c
dx = ∫
dx = ∫
dx
= ( + ) – ( + 1)
+
=
+c
+
=
–
=
=
+ c
8. Jawaban: d
= x2
+ c
∫ (3x2 + 2x + 1) dx = 25
−
b. ∫
dx = ∫ 3
dx
⇔
+
+
= 25
− +
=
+c
⇔ (27 + 9 + 3) – (a3 + a2 + a) = 25 − +
⇔ 39 – a3 – a2 – a = 25 −
⇔ a3 + a2 + a – 14 = 0 =
+c=– +c
−
6. Jawaban: b
= ∫ –(cos2 x – sin2 x) dx
π
∫ sin ( x – π) cos ( x – π) dx
= – ∫ cos 2x dx
= ∫ sin 2( x – π) dx
π
= ∫ sin (x – 2π) dx = −
= – cos (x – 2π) + c π
= – (sin – sin 0)
7. Jawaban: b
= – ( – 0)
sin a cos b = (sin (a + b) + sin (a – b))
=–
∫ 4 sin 5x cos 3x dx
= ∫ 4 · (sin 8x + sin 2x) dx B. Uraian
1. a. ∫ (cos x + 2 sin x) dx
= 2 ∫ (sin 8x + sin 2x) dx
= ∫ cos x dx + 2 ∫ sin x dx
= 2(– cos 8x – cos 2x) + c = sin x + 2(–cos x) + c
= sin x – 2 cos x + c
=– cos 8x – cos 2x + c
b. ∫ sin (2x +
π) dx
8. Jawaban: b
π
π
= – cos (2x + π) + c
∫ cos (3x – π) dx =
− π
π
π c. ∫ 6 sec2 3x dx = 6 ·
tan 3x + c
=
(sin (2π – π) – sin ( π – π)) = 2 tan 3x + c
=
(sin π – sin π)
d. ∫ (2 sin
x – 3 cos 2x) dx
=
(0 – 1) = 2 ∫ sin x dx – 3 ∫ cos 2x dx
= – = 2(–3 cos x) – 3( sin 2x) + c
= –6 cos x – sin 2x + c
9. Jawaban: d
−
π
2. a. ∫ dx
∫ (sin 3x + cos x) dx
∫ (
–
= ) dx
π
= −
+
= ∫ (6 tan 3x sec 3x – sec2 3x) dx
= (– cos 3π + sin π) – (– cos 0 + sin 0) = 6 · sec 3x – tan 3x + c
= ( + 0) – (– + 0) = 2 sec 3x – tan 3x + c
=
5. a. f(x) =
−
π
π
b. ∫ 2 cos ( – x) dx =
π
−
π
π
= −
π
− =
−
π
= –2 (sin (– ) – sin 0) =
+
−
= –2 (– – 0) =
=
π
= sec 2x
c. ∫ 6 sin x cos x dx
= sec 2x tan 2x
π
= tan 2x sec 2x
= ∫ 3 sin 2x dx
−
b. ∫ f(x) dx = ∫ dx
π
−
= −
=∫ tan 2x sec 2x dx
π
= – (cos – cos 0) = · sec 2x + c
= – (– – 1) = sec 2x + c
π
π
= – (– ) =
c. ∫ f(x) dx =
4. a. f′(x) = 12 cos 2x
π
f(x) = ∫ 12 cos 2x dx = (sec – sec 0)
= 12 · sin 2x + c = ( – 1)
= 6 sin 2x + c
=1–
= –2 sin 2x ⇔ sin 2x dx = –
1. Jawaban: c Sehingga diperoleh:
Misalkan: u = sin 2x
∫ cos4 2x sin 2x dx = ∫ u4 (–
)
= 2 cos 2x ⇔
du = cos 2x dx
=– ∫ u4 du
∫ cos 2x
dx
= – · u5 + c
= ∫ (sin 2x) (cos 2x dx)
= ∫ u ( du)
= –
cos5 2x + c
= ∫ u du 5. Jawaban: b
Misalkan: u = 4 – 2x
= · u + c
= –2 ⇔ dx = −
=
u +c
x=1 ⇒ u=4–2=2
=
sin 2x
+ c x=2 ⇒ u=4–4=0
2. Jawaban: c
∫ (4 – 2x)4 dx = ∫ u4 ·
−
Misalkan: u = 2x3 + 4
= 6x2 = −
∫ u4 du
⇔ du = 6x2 dx
= – · [ ]
−
∫ dx = ∫
+
· dx
+
−
= –
(05 – 25)
= ∫ du =
×
+c
= –
(–32) = 3,2
= +c
=
+ + c
6. Jawaban: c
π
3. Jawaban: c
∫ sin 2x cos x dx
Misalkan: u = 3x2 + 9x – 1 maka:
π
=
+
− + c = – (–1 – 1) =
= –1 ⇔ dx = –du
1. a. Misalkan u = 5 – x maka:
x=1 ⇒ u=5–1=4
x=4 ⇒ u=5–4=1
= –1 ⇔ dx = –du
∫ f(5 – x) dx = ∫ f(u)(–du) = – ∫ f(u) du Sehingga diperoleh:
∫ −
dx = ∫
(–du)
= ∫ f(u) du
−
=6 = –2 ∫ u
du
9. Jawaban: c = –2 · 2u + c
Misalkan:
u = 4x ⇒ du = 4 dx = –4 −
+ c
dv = (x – 2)3 dx b. Misalkan u = x2 – 3 maka:
⇒ v = ∫ (x – 2)3 dx
= 2x ⇔ 2x dx = du
= ∫ (x – 2)3 d(x – 2) Sehingga diperoleh:
=
(x – 2)4
∫ 2x(x2 – 3)3 dx = ∫ (x2 – 3)3 · 2x dx
= ∫ u3 du
∫ u dv = uv – ∫ v du
∫ 4x(x – 2)3 dx = u4 + c
= (4x) · (x – 2)4 – ∫ (x – 2)4 (4 dx) = (x2 – 3)4 + c
c. Misalkan u = 2x – 3 maka:
= x(x – 2)4 – ∫ (x – 2)4 d(x – 2)
= 2 ⇔ dx =
= x(x – 2)4 –
(x – 2)5 + c
Sehingga diperoleh:
= (x – 2)4 (5x – (x – 2)) + c ∫ (4x – 6)
− dx
=
(4x + 2)(x – 2)4 + c = ∫ 2(2x – 3)(2x – 3) dx
= –6x ⇔ x dx = −
π
Sehingga diperoleh:
= –4 ∫
– cos4 x) d(cos x)
∫ −
dx = 3 ∫ (4 – 3x2)–2 · x dx
π
=3∫ u–2 · − = –4
−
= −
∫ u–2 du
= –4[( · 03 – · 05) – ( · 13 – · 15)]
= – · − u–1 + c
= –4(0 – ( – ))
=
+c
= –4 · (– ) =
= + c
−
3. a. ∫ 2x sin (2x – 1) dx
= +c
−
= ∫ 2x d(– cos (2x – 1))
2. a. u = x2 – 4x – 1
= 2x · (– cos (2x – 1))
= 2x – 4 ⇔ du = (2x – 4) dx
−
dv = dx = (4 –
dx
−
= −
⇒ v = ∫ (4 –
−
dx
= (
−
– − )
= – ∫ (4 –
−
(–1) dx
=
· = – ∫ (4 –
−
d(4 – x)
=
= –2(4 –
∫ −
dx
= (3x2 + 8)(x2 – 4)
− + c
= 4x(–2(4 –
) – ∫ (–2(4 –
) 4dx
= (3x4 – 4x2 – 32)
− + c
= –8x(4 –
– 8 ∫ (4 –
(–1) dx
= –8x(4 –
– 8 ∫ (4 –
d(4 – x)
= –8x(4 –
– 8 · (4 –
+ c A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: c
= –8x −
– −
+ c Misal: u = x + 1
x=0⇒u=1
x=8⇒u=9
Jadi, ∫ f(x) dx = –8x −
– −
+ c.
= 1 ⇔ du = dx
∫ f(x) dx = –8x −
– −
b.
L = ∫
+ dx = ∫
+ dx
= (–24 – ) – (0 – )
= ∫ du = = −
=– +
= (27 – 1) = = 17 satuan luas
=
2. Jawaban: c
Daerah yang diarsir di- Y
5. Misalkan: y = (3 – x)2
batasi parabola y = (3 – x)2
u = x2 – 4 ⇒
= 2x dan sumbu X pada 9
interval 0 ≤ x ≤ 3.
⇔ du = 2x dx
Luas daerah yang diarsir:
∫ f(x) dx = ∫ 6x3
− dx
L= ∫ (3 – x)2 dx
= ∫ 3x2
− · 2x dx
X
0 3
= ∫ 3x2 du = ∫ (9 – 6x + x2) dx
= ∫ 3x2 · u du
=
−
+
=∫ 3x2 d( u )
= (27 – 27 + 9) – 0
= 9 satuan luas
= 3x2 · ( u ) – ∫ u d(3x2)
3. Jawaban: d
Perpotongan kedua kurva:
= 2x2u – ∫ u · 6x dx
Y
y=
6
x+y–6=0
= 2x2u – ∫ 2u · 2x dx
x+y–6=0
⇒ x+
–6=0 y=
= 2x2(x2 – 4)
− – ∫ 2u du
⇔ (
)2 +
–6=0
I II
⇔ (
+ 3)(
– 2) = 0
= 2x2(x2 – 4)
− – 2 · u + c
0 4 6
X
⇔
= –3 atau
=2
= 2x2(x2 – 4)
− – u2 + c ⇔ (tidak ada nilai x x =4
yang memenuhi)
= 2x2(x2 – 4)
− – (x2 – 4)2
− + c
Daerah I dibatasi oleh kurva y =
dan sumbu X
= (2x2 – (x2 – 4))(x2 – 4)
− + c pada interval 0 ≤ x ≤ 4.
= (10x2 – 4x2 + 16)(x2 – 4)
− + c Luas daerah I: LI = ∫
dx
= [
]
+
+
−
Luas daerah yang diarsir:
L = LI + LII = ∫
dx + ∫ (6 – x) dx = (18 – 0) + ((36 + 90 – 72) – (18 + – 9))
= 18 + 54 – 31
= ∫
dx – ∫ (x – 6) dx
= 40 satuan luas
4. Jawaban: a
Y
6. Jawaban: b
y2 = x2
Y
I II 2
X
0 1 2 y1 = –x + 2
0 2 X
Persamaan garis yang melalui titik (2, 0) dan (0, 2) y = –x + 2
y = 4 – x2
−
−
−
=
−
Luas daerah:
⇔ y = –x + 2
L= ∫ ((4 – x2) – (–x + 2)) dx
Luas daerah yang diarsir:
= ∫ (2 – x2 + x) dx
L = ∫ (y1 – y2) dx + ∫ (y2 – y1) dx
=
−
+
= ∫ (–x + 2 – x2) dx + ∫ (x2 – (–x + 2)) dx
=4–
+2–0=
satuan luas
= −
+
−
+
+
−
7. Jawaban: a
Daerah yang diarsir diputar mengelilingi sumbu X.
= (– +2–
– 0) + (( + 2 – 4) – ( +
– 2))
VX = π ∫ ((a2)2 – (x2)2) dx
= 1 + ( + 1 ) = 3 satuan luas
Y
y2 = x2
= π ∫ 4x2 dx + π ∫ (9 – 6x + x2) dx
) dx
VI = π ∫ y dy
−
= ∫ (3x – 2x
)2 dx
= π ·
−
= ∫ (9x2 – 12x + 4x
) dx
= π (4 – 0) = 9 · x3 – 12 · x + 4 · 3x + c
= 2π satuan volume
= 3x3 – x
+ 12
+ c
VII = π ∫ (y – (y – 2)2) dy
4. Jawaban: b
= π ∫ (5y – y2 – 4) dy
= 3x2 + 4x – 5
Persamaan kurva:
= π − − y = f(x) = ∫ (3x2 + 4x – 5) dx = x3 + 2x2 – 5x + c
Kurva melalui titik (1, 2) maka f(1) = 2
= π ((40 – – 16) – (10 – – 8)) f(1) = 1 + 2 – 5 + c ⇔ 2 = –2 + c ⇔ c = 4
Persamaan kurva: y = x3 + 2x2 – 5x + 4
= π (2 – (– ))
5. Jawaban: c
= 3 π satuan volume f(x) = ∫ (2ax2 + (a – 1)x) dx
Jadi, volumenya daerah D:
= ax3 + (a – 1)x2 + c
VY = VI + VII = 2π + 3 π f(2) = 24
= 5 π satuan volume ⇔ a(2)3 + (a – 1) · 22 + c = 24
⇔
a + 2(a – 1) + c = 24
⇔ 16a + 6a – 6 + 3c = 72
⇔ 22a + 3c = 78 . . . . (1)
A. Pilihn Ganda f(1) = 7
1. Jawaban: c ⇔
a+ (a – 1) + c = 7
⇔ 4a + 3a – 3 + 6c = 42
∫ 3x3
dx = 3 ∫ x dx = 3 ·
x + c ⇔ 7a + 6c = 45 . . . . (2)
Eliminasi c dari persamaan (1) dan (2) diperoleh:
= x4
+ c
22a + 3c = 78 × 2 44a + 6c = 156
2. Jawaban: b 7a + 6c = 45 × 1 7a + 6c = 45
–––––––––––– –
37a = 111
∫ (
– 2)(2
+ 1) dx
⇔ a=3
= ∫ (2x – 3
– 2) dx Jadi, nilai a = 3.
∫ (x2 –
) dx = ∫ (x2 – x–2) dx ∫ sec x cotan2 x dx = ∫
·
dx
−
=∫ dx
=
−
−
=∫
dx
=
+
= ∫ cotan x cosec x dx
= –cosec x + c
=( +
)–( + 1)
= – = 11. Jawaban: e
7. Jawaban: d ∫ cosec2 (ax – b) dx = – cotan (ax – b) + c
π π
∫ 2x(8 – x2) dx = ∫ (16x – 2x3) dx ∫ cosec2 (2x –
) dx = – cotan (2x – ) + c
12. Jawaban: d
=
−
∫ (cos4 2x – sin4 2x) dx
=
−
= ∫ (cos2 2x + sin2 2x)(cos2 2x – sin2 2x) dx
= (32 – 8) – 0 = 24 = ∫ 1 · (cos 2 (2x) dx
= ∫ cos 4x dx = sin 4x + c
8. Jawaban: d
13. Jawaban: c
∫
dx = 4 ∫ 8 sin 5x cos 3x dx
= 4 ∫ 2 sin 5x cos 3x dx
⇔ ∫ ax–3 dx = 4
= 4 ∫ (sin (5x + 3x) + sin (5x – 3x)) dx
−
⇔ −
=4 = 4 ∫ (sin 8x + sin 2x) dx
= 4(– cos 8x + (– cos 2x)) + c
⇔ –( – )=4
= – cos 8x – 2 cos 2x + c
⇔ – ( – 1) =4
14. Jawaban: d
⇔ – (– ) =4
π
⇔
=4 ∫ (4x – sin x) dx
⇔ 4a = 36
π
⇔ = 2x2 + cos x
a=9
9. Jawaban: b = (2( π)2 + cos π) – (0 + cos 0)
= ( π2 – 0) – 1 = π2 – 1
∫ f(x) dx = 3
−
15. Jawaban: a
∫ 2g(x) dx = –4 ⇔ 2 ∫ g(x) dx = –4 π
− −
∫ (4 cos 2x – 3 sin 3x) dx
π
⇔ ∫ g(x) dx = –2
− π
⋅
− ⋅ −
π
=
∫ (2f(x) – g(x)) dx = 2 ∫ f(x) dx – ∫ g(x) dx
− − − π
=
+
= 2(3) – (–2) = 8
π
= 2 cos 2x ⇔ cos 2x dx =
π π
Sehingga diperoleh:
∫ 2 sin x cos x dx = ∫ sin 2x dx
∫ sin2 2x cos 2x dx = ∫ u2 ·
= ∫ u2 du
π
= −
= · u3 + c
π
= − (cos – cos 0) = sin3 2x + c
22. Jawaban: b
= − (0 – 1) =
∫ sin2 x cos3 x dx
18. Jawaban: a = ∫ sin2 x cos2 x cos x dx
b. ∫ (2 sin x + 6 cos x) dx
π
−
=
−
π
= (3 – 1) – (0 – 0) = 2 = –2 cos x + 6 sin x − π
b. ∫ (12 – 14x + x2) dx π π
= –2 cos + 6 sin – (–2 cos (– ) + 6 sin (– ))
π π
=
−
+
= –2 ( ) + 6( ) – (0 – 6)
=– +3 +6=6+2
= (24 – 28 + ) – (12 – 7 + ) = –6
6. ∫ dx
3. a. ∫ y dx = ∫ (2x + 1) dx −
− −
Misal u = 2 – x2 ⇔ du = –2x dx
=
+
− ⇔ –2 du = 4x dx
= (16 + 4) – (1 + (–1)) = 20
∫ dx = ∫ · (–2) du
−
b. ∫ (y2 – y) dx = ∫ ((2x + 1)2 – (2x + 1)) dx
−
= –2 ∫
du
= ∫ (4x2 + 4x + 1 – 2x – 1) dx
− +
= –2 ·
+c
− +
= ∫ (4x2 + 2x) dx
−
= + c
=
+
= –4 + c
= ( + 4) – 0 = 14
= –4 −
+ c
4. a. ∫ (sin 2x – 5 cos x) dx
= – cos x – 5 sin x + c
y = 8x – 2x2 π
Volume = π ∫ x dx
π
= π ∫ (1 – cos 2x) dx
y = 4x – x2
X π
0 4
b. Luas daerah D yang diarsir: = π
−
π
L= ∫ ((8x – 2x2) – (4x – x2)) dx = π(( – sin 2π) – (0 – sin 0))
π
= π( – 0) – 0)
= ∫ (4x – x2) dx
= π2 satuan volume
=
−
= (32 – ) – 0 = 10 satuan luas
Bab II Program Linear
9. Grafik y = 2 cos x dan Y
garis y = 1 ber-
potongan apabila 2 cos y=1 A. Pilihan Ganda
x=1 1 I 1. Jawaban: b
II
π π X
⇔ cos x =
0
Garis 3x – 2y = 18 memotong sumbu X di titik
(6, 0) dan memotong sumbu Y di titik (0, –9).
π
⇔ x= y = 2 cos x Uji titik (0, 0) ke 3x – 2y < 18
3(0) – 2(0) = 0 < 18 (bernilai benar).
Daerah I: Daerah penyelesaian 3x – 2y < 18 dibatasi garis
π
Berbentuk persegi panjang dengan panjang putus-putus 3x – 2y =18 dan memuat titik (0, 0).
dan lebar 1. Jadi, grafik himpunan penyelesaian 3x – 2y < 18
π π adalah pilihan b.
LI = × 1 = satuan luas
2. Jawaban: c
Daerah II: Persamaan garis yang melalui titik (–2, 0) dan titik
Batas atas y = 2 cos x dan batas bawah sumbu X (0, 1):
2x + y = 24 Y –5
24
3x + 4y = –12
Titik (1, 1), (1, –2), (2, 1), (2, –1), dan (3, –1)
V di luar daerah penyelesaian.
x – y = –2
d. Y
5x – 3y = 15
Daerah penyelesaian
IV
6I III →
2 II X
12 x + 2y = 12
–2
–4 –3 –2 –1 0 3 5 X
3x + 5y = 15
7. Jawaban: b
a. 5x – 3y = 15 –3
Y
3
2 –5
3x + 4y = –12
1
Titik (1, 1), (2, 1), dan (3, 1) di luar daerah
–4 –3 –2 –1 0 1 2 3 4 5 X penyelesaian.
–1
–2 3x + 5y = 15 e. Y
5x – 3y = 15
–3
3
–5
3x + 4y = –12
–4 0 3 5 X
Titik (1, –2) dan (2, –1) di luar daerah penyele-
3x + 5y = 15
saian.
b. 5x – 3y = 15 –3
Y
3
2 –5
3x + 4y = –12
1
Titik (1, 1), (1, –2), (2, 1), (2, –1), dan (3, 1)
–4 –3 –2 –1 0 1 2 3 4 5
–1 X di luar daerah penyelesaian.
3x + 5y = 15
–2 Dari grafik daerah penyelesaian kelima sistem
–3 pertidaksamaan di atas terlihat bahwa himpunan
titik {(1, 1), (1, –2), (2, 1), (2, –1), (3, 1)} di dalam
–5 daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan
pilihan b.
3x + 4y = –12
Titik (1, 1), (1, –2), (2, 1), (2, –1), dan (3, 1)
di dalam daerah penyelesaian.
–2
X
–3 –1 0 2 5 x + y = –2
y = –2
B –2 D C
5x + 3y = 19 Luas ABCD = · AC · BD
Luas ABC = · BC · AD = · 7 · 4 = 14 satuan
e. Y
= ·8·5
2x – 3y = –13
= 20 satuan 5 D
b. Y A 3 2x – 3y = 0
2 C
A D
3 y=3 3x + 2y = 13
B X
–2 0 1 3
3x + 2y = 0
X
–2 0 1 4
C y = –2
B –2 Luas ABCD = AB · BC
5x + 3y = 14 = · = 13 satuan
Jadi, sistem pertidaksamaan yang daerah
Luas ABCD = · AB(AD + BC) penyelesaiannya mempunyai luas 13 satuan
adalah pilihan e.
= · 5(3 + 6)
9. Jawaban: b
Daerah penyelesaian x – 2y ≤ –2 dibatasi garis
= 22 satuan x – 2y = –2 dan tidak memuat titik (0, 0).
c. Y Daerah penyelesaian 3x + 4y ≥ –2 dibatasi garis
3x + 4y = 12 dan tidak memuat titik (0, 0).
A 4 Daerah penyelesaian 5x + 3y ≤ 15 dibatasi garis
3x – 2y = –2 5x + 3y = 15 dan memuat titik (0, 0).
Daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan di
B 1 D
atas adalah:
3x – 2y = –14 X
–4 –2 0 3x + 2y = 2
Y
–2
C 5x + 3y = 15
3x + 2y = –10
5 x – 2y = –2
Luas ABCD =
· AC · BD 3
1 X
= ·6·4
–2 3 4
3x + 4y = 12
= 12 satuan
4x + 3y = 14 4
3
2 y=2
X X
–3 0 2 5 –4 –3 0 1
–1
–2 y = –2 x – 4y = 1
4x + y = –13 4x + y = 4
X
–4 –3 0 3
2x – 3y = 4
–6
3x – y = –12 –3 3x + 7y = –12
D
4
x + 3y ≥ –8
2x + y ≤ 4
A 2 x – 2y ≥ –8
X 5. Y 5x – y = 13
–4 –3 –2 0 2 4
A 5
–2
B
–4 2 D
C
3x + 5y = 19
1) Persamaan garis yang melalui titik A(–4, 2)
dan titik B(–2, –2): B
–4 –2 0 2 3 X
−
−
= –2
−
−
5x – 2y = –20 –3
C
−
+ x + 2y = –4
⇔ − −
= − +
Diagonal-diagonal daerah penyelesaian adalah
−
+
AC dan BD.
⇔ =
− Panjang AC =
! −
+ ! −
⇔ y – 2 = –2x – 8
⇔ 2x + y = –6 = + + − −
Daerah penyelesaian di kanan garis 2x + y = –6 = + −
maka pertidaksamaannya 2x + y ≥ –6.
2) Persamaan garis yang melalui titik B(–2, –2) =
= 4
dan titik C(4, –4):
" −
+ " −
Panjang BD =
−
−
! − =
! −
= + + −
+
+ = + =
⇔ − +
= +
Jadi, panjang diagonal-diagonal daerah penyele-
+
+
⇔ −
=
saian sistem pertidaksamaan 4 dan .
⇔ 3y + 6 = –x – 2
⇔ x + 3y = –8
Daerah penyelesaian di kanan garis x + 3y = –8
maka pertidaksamaannya x + 3y ≥ –8. A. Pilihan Ganda
3) Persamaan garis yang melalui titik C(4, –4) 1. Jawaban: b
dan titik D(0, 4): Uji titik pojok ke F(x, y) = 5x + 4y.
4x + 2y = 8 ⇔ 2x + y = 4
Titik F(x, y) = 5x + 4y
Daerah penyelesaian di kiri garis 2x + y = 4
maka pertidaksamaannya 2x + y ≤ 4. O(0, 0) 0
A(6, 0) 30
4) Persamaan garis yang melalui titik A(–4, 2) B(4, 2) 28
dan titik D(0, 4): C(1, 4) 21
−
−
D(0, 2) 8
" − =
" −
−
+ Nilai maksimum adalah 30, di titik A.
⇔ −
=
+
2. Jawaban: a
−
+ Persamaan garis yang melalui titik (4, 0) dan (0, 4)
⇔
= −
−
⇔ 2y – 4 = x + 4 − =
−
⇔ x – 2y = –8 −
−
Daerah penyelesaian di kanan garis x – 2y = –8 ⇔ −
=
−
maka pertidaksamaannya x – 2y ≥ –8.
⇔ =
Diperoleh titik koordinat C ( , ).
⇔ x–y =0 Uji titik pojok.
Persamaan garis yang melalui titik (4, 0) dan (5, 5) Titik f(x, y) = 7x + 7y
−
−
= A(30, 0) 210
−
−
B(12, 6) 126
−
−
⇔ −
= − C(
,
) 115
D(0, 25) 175
−
⇔
=
⇔ y = 5x – 20 Nilai minimum fungsi objektif f(x, y) = 7x + 7y adalah
⇔ 5x – y= 20 115, sehingga persamaan garis selidik yang me-
nyebabkan f(x, y) minimum adalah 7x + 7y = 115.
Titik B adalah titik potong garis x + y = 4 dan
x – y = 0. 4. Jawaban: d
x+y=4 Garis 2x – 3y = 12 melalui titik (6, 0) dan (0, –4).
x–y=0 Garis x + 2y = 4 melalui titik (4, 0) dan (0, 2).
––––––––– + Uji titik (0, 0) ke masing-masing pertidaksamaan:
2x = 4
Pertidaksamaan Uji Titik (0, 0) Penyelesaian
⇔ x=2
⇔ y=2 2x – 3y ≤ 12 0 ≤ 12 Memuat (0, 0)
Uji titik pojok ke F(x, y) = 3x – 4y. x + 2y ≥ 4 0≥4 Tidak memuat (0, 0)
Y
B titik potong x + y = 500 dan 4x + 3y = 1.800.
Koordinat 3x + 3y = 1.500
4 4x + 3y = 1.800
––––––––––––- –
B
y=3 x = 300
3 C y = 200
Koordinat titik B adalah B(300, 200).
A Uji titik pojok ke dalam f(x, y) = 800x + 600y.
X
O 2
Titik f(x, y) = 800x + 600y
2x + y = 4
O(0, 0) 0
A(450, 0) 340.000
B titik potong garis y = 3 dan 2x + y = 4.
B(300, 200) 360.000
C(0, 500) 300.000
Koordinat titik B adalah B( , 3).
Uji titik pojok ke dalam fungsi objektif f(x, y) = 8x + 3y. Laba maksimum yang dapat diperoleh sebesar
Rp360.000,00.
Titik f(x, y) = 8x + 3y
7. Jawaban: e
O(0, 0) 0
Y
A(2, 0) 16
B(
, 3) 13 12
C(0, 3) 9
10
Jadi, nilai maksimum f(x, y) pada daerah pe-
8
nyelesaian SPtLDV adalah 16.
6. Jawaban: e
Misal x = banyak sabun A dan y = banyak sabun B.
Jenis Sabun Banyak Harga Laba
A x 4.000 800
X
B y 3.000 600 0 2 6 10
2x + y = 12 x + y = 10
Pembatas 500 1.800.000
Garis 2x + y = 12 mempunyai gradien m1 = –2.
Model matematika: Garis x + y = 10 mempunyai gradien m2 = –1.
Memaksimumkan f(x, y) = 800x + 600y dengan Persamaan fungsi objektif f(x, y) = ax + 10 y mem-
kendala: x + y ≤ 500 −
4x + 3y ≤ 1.800 punyai gradien m =
.
x≥0 Fungsi objektif f(x, y) = ax + 10y akan mencapai
y≥0 minimum hanya di titik (2, 8), jika m1 < m < m2.
Daerah penyelesaian x + y ≤ 500 di kiri garis −
x + y = 500. –2 <
< –1
Daerah penyelesaian 4x + 3y ≤ 1.800 di kiri garis ⇔ –20 < –a < –10
4x + 3y = 1.800. ⇔ 10 < a < 20
Jadi, nilai a yang memenuhi 10 < a < 20.
28 C 2x + 2y ≤ 24 ⇔ x + y ≤ 12
25
B x≥0
y≥0
Daerah penyelesaian x + 3y ≤ 18 dibatasi garis
x + 3y = 18 dan memuat titik (0, 0).
A Daerah penyelesaian x + y ≤ 12 dibatasi garis
X
O 16 25 x + y = 12 dan memuat titik (0, 0).
x + y = 25
7x + 4y = 112 Garis x + 3y = 18 dan x + y = 12 berpotongan di
B titik potong garis 7x + 4y = 112 dan x + y = 25. titik B(9, 3).
7x + 4y= 112 Daerah penyelesaian:
4x + 4y= 100
––––––––––– – Y
3x = 12 12
⇔ x=4
y = 21
Koordinat titik B adalah B(4, 21). C
6
Uji titik pojok ke dalam fungsi
B(9, 3)
f(x, y) = 400.000x + 300.000y.
Titik f(x, y) = 400.000x + 300.000y O A X
0 12 18 x + 3y = 18
A(25, 0) 10.000.000 x + y = 12
B(4, 21) 7.900.000
C(0, 28) 8.400.000
x ≥ 20 = 5.000
y ≤ 60 & ∆#$ '
= =
x≥0 & ∆% '
y≥0 Jadi, banyak karyawan yang berpenghasilan di
Y
atas Rp400.000,00 sebanyak
bagian.
80
x = 20
60 C (20, 60) B. Uraian
1. a. Garis 2x + y = 24 melalui titik (12, 0) dan titik
(0, 24).
Daerah penyelesaian 2x + y ≤ 24 adalah
daerah yang memuat (0, 0).
Garis x + 2y = 12 melalui titik (12, 0) dan titik
(0, 6).
A B
0 20 80
X Daerah penyelesaian x + 2y ≥ 12 adalah
x + y = 80 daerah yang tidak memuat (0, 0).
Uji titik pojok ke f(x, y) = 5.000x + 6.000y Garis x – y = –2 melalui titik (–2, 0) dan titik
(0, 2).
Titik Sudut f(x, y) = 5.000x + 6.000y
Daerah penyelesaian x – y ≥ –2 adalah
A(20, 0) 5.000 × 20 + 6.000 × 0 = 100.000 daerah yang memuat (0, 0)
B(80, 0) 5.000 × 80 + 6.000 × 0 = 400.000
C(20, 60) 5.000 × 20 + 6.000 × 60 = 460.000
Daerah penyelesaian x ≥ 0 daerah sebelah
kanan garis x = 0 (sumbu Y).
Penjualan maksimum Rp460.000,00 diperoleh Daerah penyelesaian y ≥ 0 adalah daerah di
pada saat menjual 20 porsi soto ayam dan 60 porsi atas garis y = 0 (sumbu X).
soto daging. Daerah penyelesaian:
Jadi, kantin harus menyediakan soto ayam 20 porsi Y
dan soto daging 60 porsi. 24
15. Jawaban: e
7x – 3y = 0
Daerah yang menyatakan banyak karyawan:
Y
y=
x x – y = –2
500 C 7x – 3y = 21
7 A
6
2 B
X
B(200, 300) –3 –2 12 x + 2y = 12
2x + y = 24
32
4y + x= 100
X
0 30 120
24 x = 30 x + y = 120
20 3y – x = 12
c. Uji titik pojok
12
Titik Pojok f(x, y) = 3.000x + 5.000y
8
4y + x = 72
y – x = 20 A(30, 50) 90.000
4
B(70, 50) 460.000
X
4 12 24 C(30, 90) 540.000
4y + x = 44
y + 2x = 32
Agar memperoleh laba maksimum, pabrik
Garis putus-putus pada gambar merupakan tersebut harus membuat 30 botol minyak
garis selidik. Oleh karena memaksimumkan goreng kemasan 1 liter dan 90 botol minyak
fungsi objektif f(x, y) = 4y + x (koefisien x goreng kemasan 2 liter.
positif) maka dipilih garis selidik yang paling d. Keuntungan maksimum dapat diperoleh
kanan. Garis selidik yang paling kanan pabrik tersebut jika memproduksi 30 botol
mempunyai persamaan 4y + x = 200. minyak kemasan 1 liter dan 50 botol minyak
Jadi, untuk memperoleh hasil maksimum harus kemasan 2 liter sebesar Rp540.000,00.
memproduksi minyak goreng 24 kemasan
1 liter dan 44 kemasan 2 liter, dan nilai 3. Misalkan: x = banyak makanan jenis A
maksimum fungsi objektif adalah 200. y = banyak makanan jenis B
2. a. Misalkan: x = banyaknya minyak goreng Makanan Protein Karbohidrat Lemak Harga
kemasan 1 liter Jenis A (x) 2 6 1 8.500
y = banyaknya minyak goreng Jenis B (y) 1 1 3 4.000
kemasan 2 liter Kendala 8 12 9
Jenis Banyak Laba
Model matematika:
1 liter x x 3.000 Meminimumkan f(x, y) = 8.500x + 4.000y dengan
2 liter y y 5.000 kendala:
2x + y ≥ 8
Pembatas 120 30 50
6x + y ≥ 12
Model matematika permasalahan di atas:
x + 3y ≥ 9
x + y ≤ 120
x≥0
x ≥ 30 y≥0
y ≥ 50
memaksimumkan f(x, y) = 3.000x + 5.000y
3 B(3, 2)
2x + 3y = 480
A(9, 0)
0 2 4 X A
9 x + 3y = 9 X
2x + y = 8 120 180 240
6x + y = 12
2x + y = 240
Uji titik pojok ke fungsi f(x, y) = 8.500x + 4.000y
Garis 2x + y = 240, 2x + 3y = 480, dan x + y
Titik Pojok f(x, y) = 8.500x + 4.000y
= 180 berpotongan di titik B.
A(9, 0) 8.500(9) + 4.000(0) = 76.500 2x + y = 240
B(3, 2) 8.500(3) + 4.000(2) = 33.500
x + y = 180
C(1, 6) 8.500(1) + 4.000(6) = 32.500 ––––––––––– –
D(0, 12) 8.500(0) + 4.000(12) = 48.000 x = 60
y = 120
Nilai minimum f(x, y) = 8.500x + 4.000y adalah
Diperoleh koordinat titik B(60, 120).
32.500.
Titik potong garis 2x + 3y = 480 dan x + y
Jadi, orang tersebut harus mengeluarkan uang
= 180.
paling sedikit Rp32.500,00 per minggu agar ke-
2x + 3y = 480 × 1 2x + 3y = 480
butuhan protein, karbohidrat, dan lemak terpenuhi.
x + y = 180 × 2 2x + 2y = 360
4. a. Misalkan: x = banyak kue isi cokelat ––––––––––– –
y = 120
y = banyak kue isi keju
x = 60
Jenis Kue Banyak Tepung Mentega Harga Uji titik pojok ke dalam fungsi objektif
Isi cokelat x 150 gr 50 gr 7.000 F(x, y) = 7.000x + 5.500y.
Isi keju y 75 gr 75 gr 5.500
Titik f(x, y) = 7.000x + 5.500y
Pembatas 18 kg 12 kg A(120, 0) 840.000
B(60, 120) 1.080.000
Model matematika permasalahan di atas: C(0, 160) 880.000
memaksimumkan fungsi F(x, y) = 7.000x +
Jadi, pedagang tersebut harus membuat 60
5.500y dengan kendala:
kue isi cokelat dan 120 kue isi keju agar
x + y ≤ 180
y≥x 1. Jawaban: c
x + y ≤ 1.500 Garis –8x + 3y – 24 = 0 melalui titik (–3, 0) dan
Daerah penyelesaian x ≥ 500 di kanan garis (0, 8).
x = 500. Daerah penyelesaian –8x + 3y – 24 ≤ 0 adalah
Daerah penyelesaian y ≥ x di kiri garis y = x. daerah yang dibatasi garis –8x + 3y – 24 = 0 dan
Daerah penyelesaian x + y ≤ 1.500 di kiri garis memuat titik (0, 0).
x + y = 1.500. Daerah penyelesaian:
Daerah penyelesaian: Y
Daerah penyelesaian
Y 8 –8x + 3y – 24 ≤ 0
y=x →
1.500
1.000
A X
–3 0
C
500
B
2. Jawaban: a
0 500 1.500 X Persamaan garis yang melalui titik (–3,5, 0) dan
x = 500 x + y = 1.500 titik (0, 7):
−
+ *
Garis x + y = 1.500 dan garis x = 500 ber- −
=
+ *
potongan di titik A(500, 1.000).
+ *
⇔
= *
Garis y = x dan garis x = 500 berpotongan di
titik B(500, 500). ⇔ y = 2x + 7
Garis x + y = 1.500 d ngaris y = x berpotongan ⇔ –2x + y = 7
di titik C(750, 750). Daerah penyelesaian memuat (0, 0) maka
pertidaksamaannya –2x + y ≤ 7.
Uji titik pojok ke fungsi objektif f(x, y) =
4.000x + 5.000y 3. Jawaban: e
Garis 2x – 3y = 12 melalui titik (6, 0) dan (0, –4).
Titik Pojok f(x, y) = 4.000x + 5.000y
Daerah penyelesaian 2x – 3y ≤ 12 adalah daerah
A(500, 1.000) 4.000 · 500 + 5.000 · 1.000 = 7.000.000 yang dibatasi garis 2x – 3y = 0 dan memuat titik
B(500, 5.00) 4.000 · 500 + 5.000 · 500 = 4.500.000 (0, 0).
C(750, 750) 4.000 · 750 + 5.000 · 750 = 6.750.000
Garis x + 3y – 6 = 0 melalui titik (6, 0) dan (0,2).
Daerah penyelesaian x + 3y – 6 ≥ 0 dibatasi oleh
Nilai minimum f(x, y) = 4.000x + 5.000y
garis x + 3y – 6 = 0 dan tidak memuat (0, 0).
adalah 4.500.000.
Daerah penyelesaian 3 ≤ x ≤ 8 adalah daerah di
Jadi, biaya minimum yang dikeluarkan LSM
antara garis x = 1 dan x = 3.
untuk melakukan survei Rp4.500.000,00.
Daerah penyelesaian y ≥ 0 adalah daerah di atas
b. Uji titik pojok ke fungsi objektif sumbu X ( y = 0).
f(x, y) = 2.000x + 1.000y Daerah penyelesaiannya adalah:
Titik Pojok f(x, y) = 4.000x + 5.000y Y
A(500, 1.000) 2.000 · 500 + 1.000 · 1.000 = 2.000.000
B(500, 5.00) 2.000 · 500 + 1.000 · 500 = 1.500.000
C(750, 750) 2.000 · 750 + 1.000 · 750 = 2.250.000
2x – 3y = 0
Nilai maksimum f(x, y) = 2.000x + 1.000y 2
adalah 2.250.000,00. 0 3 6 8
X
Jadi, keuntungan maksimum yang diperoleh x + 3y – 6 = 0
LSM dari survei Rp2.250.000,00.
–4 x=8
x=3
Luas ABCD = AB · BC
5. Jawaban: b
Misalkan: x = banyaknya barang A =
·
= 20 satuan
y = banyaknya barang B Luas daerah penyelesaian 20 satuan.
Barang Banyak Bahan Baku Waktu Kerja d. Y
A x 20 kg 2 jam
B y 30 kg 1 jam D y=4
A 4
Pembatas 270 kg 17 jam
x + y ≤ 50 4x + 3y ≤ 400
x + 2y ≤ 80 x≥0
Persamaan garis 4x + 3y = 180 melalui (45, 0) y≥0
dan (0, 60). Daerah penyelesaian 4x + 3y ≤ 180 memaksimumkan F(x, y) = 6.000.000x + 4.000.000y
dibatasi garis 4x + 3y = 180 dan memaut titik (0, 0). 1) Persamaan garis x + y = 125 melalui (125, 0)
Persamaan garis x + y = 50 melalui (50, 0) dan dan (0, 125). Daerah penyelesaian x + y ≤ 125
(0, 50). Daerah penyelesaian x + y ≤ 50 dibatasi dibatasi garis x + y = 125 dan memuat (0, 0).
garis x + y = 50 dan memuat titik (0, 0). 2) Persamaan garis 4x + 3y = 400 melalui
Persamaan garis x + 2y = 80 melalui titik (80, 0)
dan (0, 40). Daerah penyelesaian x + 2y ≤ 80 (100,0) dan (0, ). Daerah penyelsaian 4x
dibatasi garis x + 2y = 80 dan memuat (0, 0). + 3y ≤ 400 dibatasi garis 4x + 3y = 400 dan
memuat titik (0, 0).
A X
Uji titik pojok: O 40 50
x + y = 40 2x + 3y = 100
Titik Pojok f(x, y) = 2y – 3x + 7
A(–4, 3) 2 · 3 – 3(–4) + 7 = 25
B(–2, 0) 2 · 0 – 3(–2) + 7 = 13 Garis x + y = 40 dan 2x + 3y = 100 berpotong di
C(2, 0) 2·0–3·2+7 =1 titik B.
D(4, 5) 2·5–3·4+7 =5
3x + 2y = 12
4x + 6y ≤ 540 ⇔ 2x + 3y ≤ 270
x≥0 Jadi, daerah penyelesaian yang sesuai ditunjuk-
y≥0 kan oleh gambar pilihan a.
Jadi, sistem pertidaksamaan yang sesuai pilihan c. 19. Jawaban: e
Misalkan: x = banyak tablet jenis I
17. Jawaban: d
y = banyak tablet jenis II
1) Tinggi badan setidaknya 165 cm.
Diperoleh pertidaksamaan x ≥ 165 . . . (1) Tablet Banyak Vitamin A Vitamin B Harga
2) Usia tidak kurang dari 18 tahun dan tidak I x 5 3 4.000
lebih dari 22 tahun. Diperoleh pertidaksamaan II y 10 1 8.000
18 ≤ y ≤ 22 . . . (2) Pembatas 25 5
3) Andi berusia 18 tahun (y = 18) dan tingginya
170 cm (x = 170). Model matematika dari permasalahan tersebut
Daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan adalah: meminimumkan f(x, y) = 4.000x + 8.000y
x ≥ 165; 18 ≤ y ≤ 22 adalah: dengan kendala: x + 2y ≥ 5
Y
Daerah penyelesaian 3x + y ≥ 5
x≥0;y≥0
22 Andi →
18 •
(170, 18) Persamaan garis x + 2y = 5 melalui (5, 0) dan (0, ).
Daerah penyelesaian x + 2y ≥ 5 dibatasi garis
X
x + 2y = 5 dan tidak memuat (0, 0).
165
Karena posisi Andi masih termasuk pada daerah Persamaan garis 3x + y = 5 melalui ( , 0) dan (0, 5).
penyelesaian, berarti Andi memenuhi syarat untuk Daerah penyelesaian 3x + y ≥ 5 dibatasi garis
diterima sebagai anggota tim basket. 3x + y = 5 dan tidak memuat (0, 0).
Daerah penyelesaian x ≥ 0 dan y ≥ 0 berarti
18. Jawaban: a
daerah penyelesaiannya di kuadran I.
Banyak Terigu Gula Margarin
Roti jenis I x 200 150 70
Roti jenis II y 250 100 175
Kendala 1.250 600 700
40
A
X C
5 B(20, 20)
25
y≥0
4x + 20y ≤ 1.760 ⇔ x + 5y ≤ 440
21. Jawaban: c x≥0
Misalkan: x = banyak handphone jenis A y≥0
y = banyak handphone jenis B
Daerah penyelesaian SPtLDV:
Handphone Banyak Harga Beli Keuntungan Y
Jenis A x 1.000.000 200.000
Jenis B y 4.000.000 350.000
Pembatas 40 100.000.000
200
Diperoleh model matematika:
C
Memaksimumkan f(x, y) = 200.000x + 350.000y 88 B(140, 60)
dengan kendala: A
X
O 200 440
x + y = 200 x + 5y = 440
Daerah penyelesaian: Uji titik pojok ke fungsi f(x, y) = (2,4x + 2,6y) juta
Y
Titik Pojok f(x, y) = (2,4x + 2,6y) juta
pasang.
3x + 4y ≤ 720
24. Jawaban: a 2x + y ≤ 360
Misalkan: x = banyak motor A x≥0
y = banyak motor B y≥0
B(10, 20)
Daerah penyelesaian:
Y
360 A
O X
20 30
180 2x + y = 40 x + y = 30
160 D C(48, 144)
B(144, 72) Uji titik pojok:
A
O X Titik Pojok f(x, y) = (10x + 6y) × 10.000
180 240 480
x + 3y = 480
2x + y = 360 3x + 4y = 720 O(0, 0) (10 × 0 + 6 × 0) × 10.000 = 0
A(20, 0) (10 × 20 + 6 × 0) × 10.000 = 2.000.000
Uji titik pojok ke f(x, y) = 40.000x + 60.000y: B(10, 20) (10 × 10 + 6 × 20) × 10.000 = 2.200.000
C(0, 30) (10 × 0 + 6 × 30) × 10.000 = 1.800.000
Titik Pojok f(x, y) = 40.000x + 60.000y
O(0, 0) 40.000(0) + 60.000(0) =0 Nilai maksimum f(x, y)= (10x + 6y) × 10.000
A(180,0) 40.000(180) + 60.000(0) = 7.200.000 adalah 2.200.000 dicapai di titik B(10, 20).
B(144, 72) 40.000(144) + 60.000(72) = 10.080.000
C(48, 144) 40.000(48) + 60.000(144) = 10.560.000
Jadi, agar memperoleh pendapatan maksimum
D(0, 160) 40.000(0) + 60.000(160) = 9.600.000 maka banyak sepeda yang dijual 10 sepeda
merek A dan 20 sepeda merek B.
Dari tabel tersebut diperoleh nilai maksimum
f(x, y) = 10.560.000. 27. Jawaban: e
Jadi, pendapatan maksimum yang diperoleh Misal: x = banyak pupuk A (bungkus)
Rp10.560.000,00. y = banyak pupuk B (bungkus)
26. Jawaban: d Zat N Zat P Harga
Misal: x = banyak sepeda merek A Pupuk A 1 3 2.500
y = banyak sepeda merek B Pupuk B 3 1 3.000
15
12 C
14
A(1, 13)
+
Dari tabel diperoleh nilai minimum f(x, y) = ⇔
=
2.000.000(x + y) adalah 128.000.000 dicapai di
titik B(48, 16). ⇔ 2y = 3x + 12
Jadi, agar biaya pengoperasian minimum maka ⇔ 2y – 3x = 12
lama penambangan I dan II dioperasikan berturut- Daerah penyelesaian memuat (0, 0) maka
turut 48 hari dan 16 hari. pertidaksamaannya 2y – 3x ≤ 12 . . . (1)
Persamaan garis yang melalui titik (3, 0) dan
30. Jawaban: b titik (0, 6):
Misal x = banyak kue kukus yang terjual
− −
y = banyak kue lapis yang terjual = −
−
Model matematika:
−
Meminimumkan fungsi objektif f(x, y) = 1.500x + ⇔ = −
2x + y ≤ 6
x+y≥1
D(50, 50) x≥0;y≥0
B b. Persamaan garis yang melalui titik (0, 2) dan
y = 30
30 C titik (–3, 0) adalah 2x – 3y = –6.
Daerah penyelesaian di kanan garis 2x – 3y = 6
50 100
X maka pertidaksamaannya 2x – 3y ≥ –6 . . . (1)
x = 50 Persamaan garis yang melalui titik (0, 4) dan
titik (3, 0) adalah 4x + 3y = 12.
− +
⇔
=
2x + 5y = 25
5
A
⇔ 8y – 16 = 3x + 12 x + 2y = 4 E(5, 3)
⇔ 8y – 3x = 28 3
2 B
Daerah penyelesaian di kanan garis 8y – 3x = 28
maka pertidaksamaannya 8y – 3x ≤ 28 . . . (1) C D
X
–2 0 4 5 7
Persamaan garis yang melalui titik (0, 1) dan
2y – 5x = 10 3x + 2y = 21
titik (2, 0) adalah x + 2y = 2.
Daerah penyelesaian di kanan garis x + 2y = 2
maka pertidaksamaannya x + 2y ≥ 2 . . . (2) Uji titik pojok:
Persamaan garis yang melalui titik (4, 5) dan Titik Pojok f(x, y) = 5x + 2y – 8
titik (5, 0): A(0, 5) 5·0+2·5–8 =2
− − B(0, 2) 5·0+2·2–8 = –4
−
= − C(4, 0) 5·4+2·0–8 = 12
D(7, 0) 5·7+2·0–8 = 27
− E(5, 3) 5·5+2·3–8 = 23
⇔
= −
⇔ –y = 5x – 25 Nilai minimum fungsi objektif f(x, y) =
⇔ 5x + y = 25 5x + 2y – 8 adalah –4.
b. 1) Garis x + y = 2 melalui (2, 0) dan (0, 2).
Daerah penyelesaian di kiri garis 5x + y = 25
Daerah penyelesaian x + y ≥ 2 dibatasi
maka pertidaksamaannya 5x + y ≤ 25 . . . (3)
garis x + y = 2 dan tidak memuat titik (0, 0).
Daerah penyelesaian di atas sumbu X dan
2) Garis x – y = –2 melalui titik (–2, 0) dan
di kanan sumbu Y maka pertidaksamaannya
(0, 2).
y ≥ 0 dan x ≥ 0 . . . (4)
Daerah penyelesaian x – y ≥ –2 dibatasi
Dari persamaan (1)–(4) diperoleh SPtLDV: garis x – y = –2 dan memuat titik (0, 0).
8y – 3x ≤ 28
2
Nilai maksimum fungsi objektif f(x, y) =
C( , )
B(6, 0) 50.000x + 35.000y adalah 25.500.000
X
–2 A(2, 0) 6 8 dicapai di titik B(300, 300).
–3 Jadi, agar diperoleh keuntungan maksimum
Rp25.500.000,00 harus diproduksi barang A
sebanyak 300 dan barang B sebanyak 300.
Uji titik pojok:
4. a. Misalkan: x = banyak tiket kelas ekonomi
Titik Pojok F(x, y) = 12x – 9y + 2 y = banyak tiket kelas utama
A(2, 0) 26
Tiket Banyak Bagasi Harga
B(6, 0) 74
Ekonomi x 20 450.000
C( , ) 84
Utama y 30 600.000
D(3, 5) –7
E(0, 2) –16 Pembatas 60 1.500
3x + 2y ≤ 1.500
x + y ≤ 600 A
x≥0 O 60 75
X
y≥0
Uji titik pojok ke f(x, y) = 450.000x + 600.000y.
b. Daerah penyelesaian:
Y Titik Pojok f(x, y) = 450.000x + 600.000y
O(0, 0) 0
750
A(60, 0) 27.000.000
600 B(30, 30) 31.500.000
C C(0, 50) 30.000.000
500
B(300, 300)
Dari tabel di atas diperoleh keuntungan
maksimum 31.500.000 jika pesawat tersebut
membuat 30 penumpang kelas ekonomi dan
A 30 penumpang kelas utama.
X
O 500 600 750
2x + 3y = 1.500 5. Garis x + y = 12 melalui titik (0, 12) dan titik (12, 0).
3x + 2y = 1.500 x + y = 600 Daerah penyelesaian x + y ≥ 12 dibatasi garis
x + y = 12 dan tidak memuat titik (0, 0) . . . (1)
C(0, 12)
12 C(6, 3)
4
D
8 X
0 5 8 24 x + 6y = 24
B(8, 4) 3x + y = 15 3x + 2y = 24
A(16,0)
X Uji titik pojok:
0 12 16 x + 2y = 16
x + y = 12 Titik Pojok f(x, y) = 1.500x + 1.600y
Titik pojok daerah penyelesaian adalah A(16, 0), A(0, 15) 1.500(0) + 1.600(15) = 24.000
B(8, 4), dan C(0, 12). Agar f(x, y) = ax + 4y B(2, 9) 1.500(2) + 1.600(9) = 17.400
minimum hanya di titik (8, 4) maka harus dipenuhi C(6, 3) 1.500(6) + 1.600(3) = 13.800
D(24, 0) 1.500(24) + 1.600(0) = 36.000
f(8, 4) < f(0, 12) dan f(8, 4) < f(16, 0).
f(x, y) = ax + 4y Diperoleh f(x, y) minimum di C(6, 3).
f(8, 4) = a(8) + 4(4) = 8a + 16 Jadi, Pak Gani harus mencampur 6 pupuk jenis
f(0, 12) = a(0) + 4(12)= 48 A dan 3 pupuk jenis B dan pengeluaran biaya
f(16, 0) = a(16)+ 4(0) = 16a minimum Rp13.800,00.
Syarat f(8, 4) < f(0, 12)
8a + 16 < 48 7. Misal: x = banyak kado jenis A
⇔ 8a < 32 y = banyak kado jenis B
⇔ a <4 . . . (1) Jenis Banyak Kertas Pita Upah
Syarat f(8, 4) < f(16, 0)
8a + 16 < 16a Kado A x 2 2 2.500
Kado B y 2 1 2.000
⇔8a – 16a < –16
⇔ –8a < –16 Kendala 40 30
⇔ a >2 . . . (2)
Dari (1) dan (2) diperoleh 2 < a < 4.
Jadi, nilai a yang memenuhi 2 < a < 4. Diperoleh model matematika:
Memaksimumkan f(x, y) = 2.500x + 2.000y
6. Misal: x = banyak pupuk jenis A dengan kendala:
y = banyak pupuk jenis B
2x + 2y ≤ 40 ⇔ x + y ≤ 20
Model matematika:
Meminimumkan f(x, y) = 1.500x + 1.600y, dengan 30
kendala:
3x + y ≥ 15
20 C
x + 6y ≥ 24
3x + 2y ≥ 24 B(10, 10)
x, y ≥ 0
A
0 X
15 20
2x + y = 30
x + y = 20
Y
y ≥ x
x + y ≤ 160
x≥0
A
y≥0 260
110 50
90 C
y=
x
X
60 0 60 100 150 200 325
x + y = 150 4x + 5y = 1.300
42
x + y ≤ 15
y ≤ 2x Q =
x ≤ 10
Daerah penyelesaian: Diagonal utama
7. Jawaban: a − −
⇔ + −
–
= − −
K+L–M=I −
+ + + +
⇔ + –M= ⇔ − − − +
−
=
− −
⇔ –M=
+
+
⇔ − − = − −
⇔ M= – Dari kesamaan matriks diperoleh:
6+x=8⇔x=2
2 – y = –x ⇔ 2 – y = –2 ⇔ y = 4
⇔ M=
Nilai x + 2xy + y = 2 + 2 · 2 · 4 + 4 = 22
8. Jawaban: a
10. Jawaban: a
A = (AT)T =
2 + 3 + k = − Sehingga,
−
AB =
+
− +
=
⇔ + + k = − + − +
=
⇔ + k = − 11. Jawaban: d
− + −
⇒B =
B= T
+ + +
A = 2BT
⇔ k = − –
−
⇔ = 2
+ +
−
−
⇔ k = − ⇔
− =
+ +
Dari kesamaan matriks diperoleh:
2 = 4c – 6b . . . (1)
⇔ k = –4 4 = 2a ⇔ a = 2 . . . (2)
2b = 4a + 2 ⇔ b = 2a + 1 . . . (3)
⇔ k = –4 3c = 2b + 14 ⇔ c =
+
. . . (4)
Jadi, nilai k yang memenuhi –4.
Substitusi (2) ke (3):
b = 2a + 1 = 2(2) + 1 = 5
Substitusi nilai b = 5 ke (4)
+ +
c= = =8
Jadi, nilai c yang memenuhi adalah 8.
− − = − ⇔ + + =
+ +
Dari kesamaan matriks di atas, diperoleh:
⇔ − + − = − a+c=1 . . . (1)
+
2a + c = 1 . . . (2)
b+d=4 . . . (3)
⇔ − − = − 2b + d = 3 . . . (4)
+
Eliminasi c dari (1) dan (2):
Dari kesamaan matriks di atas, diperoleh: a+c=1
–x – 2y = –3 . . .(1) 2a + c = 1
4x + 3y = 2 . . .(2) ––––––––– –
Eliminasi x dari (1) dan (2): –a = 0
–x – 2y = –3 × 4 –4x – 8y = –12 ⇔ a=0
4x + 3y = 2 ×1 4x + 3y = 2 Substitusikan a = 0 ke (1):
–––––––––––– + a+c=1
–5y = –10 ⇔ 0+c=1
⇔ y=2 ⇔ c=1
Substitusikan y = 2 ke (1): Eliminasi d dari (3) dan (4):
–x – 2y = –3 b+d=4
⇔ –x – 2(2) = –3 2b + d = 3
⇔ –x – 4 = –3 ––––––––– –
–b = 1
⇔ –x = –3 + 4
⇔ b = –1
⇔ –x = 1
⇔ x = –1 Substitusikan b = –1 ke (3):
Nilai 3x + y2 = 3(–1) + 22 = –3 + 4 = 1 b+d=4
Jadi, nilai 3x + y2 = 1. ⇔ –1 + d = 4
⇔ d=4+1
14. Jawaban: e ⇔ d=5
− − −
R =
Q=
=
−
−
− Jadi, matriks R = .
⇔ Q = −
T
−
C2 = C ⋅ C =
=
+ +
=
+ +
= 2
=
= 2B
Pernyataan AB = 2B benar
C2 = xC + yI
IV. BAB = B(AB)
⇔
= x
+ y
=
⇔
= +
=
+
⇔
=
+
Dari kesamaan matriks di atas, diperoleh: 2B2 = 2
x=6 . . . (1)
4x + y = 19 . . . (2)
= 2
Substitusikan (1) ke (2):
4x + y = 19
⇔ 4(6) + y = 19 =
⇔ 24 + y = 19
Pernyataan BAB = 2B2 benar
⇔ y = 19 – 24
⇔ y = –5 Jadi, pernyataan I, II, III, dan IV benar.
Nilai x – y = 6 – (–5) = 11
Jadi, nilai x – y = 11.
+
+ − − −
+ + − +
⇔ = = –
− +
− +
−
− + − − + +
⇔
= –
=
− − −
=
Dari kesamaan matriks diperoleh:
7c = 7a ⇔ c = a
. . . (1) − − −
5a = 10 ⇔ a = 2 . . . (2)
− −
=
7c = 14b ⇔ b = = . . . (3) −
Substitusi nilai a = 2 ke (1): c. A + 4C – BT
c=a=2
−
Substitusi nilai c = 2 ke (3):
= + 4 − –
−
b= = =1
Diperoleh a = 2, b = 1, dan c = 2 −
Nilai a + b + c = 2 + 1 + 2 = 5. = + − –
−
B. Uraian
−
= + −
A =
− −
⇒A =
1. T
− ×
×
B =
Dari operasi hitung di atas, terdapat dua matriks
⇒ BT =
yang memiliki ordo tidak sama. Oleh karena itu,
kedua matriks tidak dapat dijumlahkan.
− Jadi, A + 4C – BT tidak terdefinisi.
−
C = − ⇒ CT =
−
−
2. a. BA =
a. AT + (BT – C) −
−
− −
= − + – − =
−
− − − −
−
= − + − − − b. AC =
− −
− −
−
−
− −
= − +
=
− −
− −
+ − + −
BC =
= +
− + c.
−
−
+ − −
−
ordo ordo
= 2×2 3×3
−
− − −
B = ⇒B =
T A2 =
4. 6.
− − −
C2 =
−
= =
−
A + BT = C2
−
A3 = AA2 =
⇔ + + − − = − −
−
+ − = =
⇔
−
+
Dari kesamaan matriks tersebut, diperoleh:
a=1
b=2
A. Pilihan Ganda
S–1 =
× − × −
1. Jawaban: a
Gunakan sifat:
det (PQ) = det (P) × det (Q)
= 2 =
= ×
Jadi, R–1S–1 =
= ((2 × 4) – (1 × 3)) × ((1 × 2) – (3 × 1))
= .
= (8 – 3) × (2 – 3)
= 5 × (–1) = –5
13. Jawaban: b
det (M) = = 1 × (–1) – 0 × 1 = –1
−
A=
B. Uraian
− 1. Suatu matriks tidak mempunyai invers jika matriks
A–1 = × − ×
− tersebut singular.
Syarat agar C singular adalah |C| = 0.
−
= +
− a. |C| =
− +
=0
CA = B
⇔ CAA–1 = BA–1 ⇒ x(x + 1) – (–4(x + 1)) =0
⇔ CI = BA–1 ⇔ x2 + x + 4x + 4 =0
⇔ C = BA–1 ⇔ x2 + 5x + 4 =0
⇔ (x + 4)(x + 1) =0
−
= ⇔ x = –4 atau x = –1
− Jadi, x = –4 atau x = –1.
− #
= b. |C| = =0
−
− ⇔ 2 sin x – 1 · 1 = 0
A+B+C = + +
− ⇔ 2 sin x – 1 = 0
⇔ 2 sin x = 1
−
= ⇔ sin x =
−
⇔ sin x = sin 30°
14. Jawaban: c
(i) x = 30° + k · 360°
= Untuk k = 0 maka x = 30° + 0 · 360° = 30°
A = P–1 =
−
Untuk k = 1 maka x = 30° + 1 · 360° =
390°
+ −
A =
= =
− + −
−
Jadi, matriks X adalah
. b. HT =
−
4. |M| = cos2 α – (–sin2 α)
= cos2 α + sin2 α = 1
− −
# α # α
M–1 = $ # α # α H–1HT =
− −
−
# α # α
= $ # α # α
MP = N ⇒ M–1MP = M–1N
−− −
−
− −
⇔ P = M–1N
= − − + − + − − +
# α # α $
= $ # α # α +−
+ − + −
# α $ # α −
= # α # α − −
det (P) = sin α – (–cos α)
2 2
=
= sin2 α + cos2 α
− −
=1
⇔
=
− −
A. Pilihan Ganda ⇔ a = –26
1. Jawaban: e Jadi, nilai a yang memenuhi adalah –26.
Sistem persaman linear:
5. Jawaban: e
x + 4y – 9 = 0 ⇔ x + 4y = 9
− ⇔ –2 =
− − /
2. Jawaban: d ⇔ –2(–2 – 3p) = 16
Bentuk persamaan matriksnya: ⇔ 4 + 6p = 16
⇔ 6p = 16 – 4
⇔
= 6p = 12
− − ⇔ p=2
Jadi, nilai p adalah 2.
Dx = = –5 + 4 = –1
− −
6. Jawaban: b
3. Jawaban: d Syarat SPLDV tidak mempunyai penyelesaian
Bentuk persamaan matriksnya: adalah D = 0, Dx ≠ 0, dan Dy ≠ 0.
= Pada pilihan b:
− −
D= =4–4=0
D= = 1· (–1) – 1 · 1 = –1 – 1 = –2
−
Dx = = 12 – 4 = 8 ≠ 0
Dx = = 3 · (–1) – 1 · (–2) = –3 + 2 = –1
− −
Dy = = 8 – 24 = –16 ≠ 0
* −
x= = =
* −
4. Jawaban: a Oleh karena D = 0, Dx ≠ 0, dan Dy ≠ 0 maka sistem
Sistem persamaan linear: persamaan linear pada pilihan b tidak mempunyai
2x + 3y = 3 penyelesaian.
4x – y = –7
7. Jawaban: b
Bentuk persamaan matriksnya: 3x – y = 2 dan x – 3y = 3
Bentuk persamaan matriksnya:
= − =
− − −
−
* − −
y= = * −
+
* x= = −
= =
* −
+
− −
× − − ×
⇔
= *
−
y= = −
= −
+ = –
− − *
−
Jadi, himpunan penyelesaiannya {( , – )}.
* −
y= = = –2
= *
*
Jadi, nilai x = 1 dan y = 0. z= = =1
*
9. Jawaban: e Jadi, himpunan penyelesaiannya {(2, –2, 1)}.
Bentuk persamaan matriksnya:
10. Jawaban: b
− Syarat ketiga garis di atas berpotongan di satu
= titik adalah
− + −
− −
− =0
D =
− −
– – – + + + + − +
− − −
= (1 · 1 · 2) + (0 · 1 · 0) + (–1 · 2 · –1) – (–1 · 1 · 0)
– (1 · 1 · –1) – (0 · 2 · 2) – – – + + +
=2+0+2–0+1–0
=5 ⇒ ((a + 2) · (–1) · 1) + (1 · (–3) · 3) + ((–2) · 1 · a)
– (–2 · –1 · 3)) – ((a + 2) · (–3) · a) – (1 · 1 · 1)
−
⇔ –a – 2 – 9 – 2a – 6 + 3a2 + 6a – 1 = 0
Dx =
− − ⇔ 3a2 + 3a – 18 = 0
– – – + + + ⇔ (3a + 9)(a – 2) = 0
⇔ a = –3 atau a = 2
= (1 · 1 · 2) + (0 · 1 · 4) + (–1 · 3 · –1) – (–1 · 1 · 4)
Oleh karena a > 0 maka nilai a yang memenuhi
– (1 · 1 · –1) – (0 · 3 · 2)
adalah 2.
=2+0+3+4+1–0
= 10
− = − x= =
−
= =6
− *
−
1) Menggunakan invers matriks
−
− = − *
− y= = = = 16
* −
−
−
⇔ = − − Diperoleh: x = 6 dan y = 16
−
c. Bentuk persamaan matriksnya:
= − − − =
⇔ − + −
1) Menggunakan invers matriks
⇔ = − −
−
− =
⇔ = −
= −
⇔
Diperoleh: x = 10 dan y = 19
2) Menggunakan metode Cramer ⇔ =
+ −
− −
* − =
x=
*
=
−
=
= 10 ⇔ −
−
⇔ =
−
*
y= = = = 19
* −
⇔ =
−
Diperoleh: x = 10 dan y = 19 Diperoleh: x = 1 dan y = 2
b. Bentuk persamaan matriksnya: 2) Menggunakan metode Cramer
− = − −
− *
x= = = =1
* −
1) Menggunakan invers matriks
− = −
−
*
y= = = =2
* −
−
⇔ = − −
−
Diperoleh: x = 1 dan y = 2
⇔ =
D=
Diperoleh: x = 6 dan y = 16 − −
– – – + + +
y= = −
=2 Dcos α =
*
* −
z= *
= −
=1 – – – + + +
= (a · 0 · 0) + (c · a · c) + (b · b · a) – (b · 0 · c)
Nilai 4x – 3y + 2z = 4(1) – 3(2) + 2(1)
– (a · a · a) – (c · b · 0)
=4–6+2
= 0 + c2a + b2a + 0 – a3 – 0
=0
= c2a + b2a – a3
3. Sistem persamaan linear dalam bentuk matriks:
# ° − # ° # °
= Dcos β =
# ° # ° # °
– – – + + +
# ° − # °
D = # ° # ° = cos2 15° + sin2 15° = 1 = (0 · b · 0) + (a · a · b) + (b · c · c) – (b · b · b)
– (0 · a · c) – (a · c · 0)
# ° − # ° = 0 + a2b + bc2 – 0 – 0 – b3
Dx =
# ° # ° = a2b + bc2 – b3
+ − 1. Jawaban: d
=
+ − + −
= = A=
−
*# β
cos β =
* Diagonal utama
+ −
= Diagonal utama matriks A adalah 2, 1, 0, 5.
+ − 2. Jawaban: b
= trace = jumlah semua elemen pada diagonal
+ − utama
= trace (A) = (–2) + 1 + 4 = 3
*# γ trace (B) = 1 + 1 + 1 = 3
cos γ = trace (C) = 4 + 2 – 3 = 3
*
+ − trace (D) = –2 + 4 – 5 = –3
= trace (A) = trace (B) = trace (C)
+ − Jadi, matriks A, B, dan C mempunyai trace yang
= sama.
+ −
= 3. Jawaban: e
Suatu matriks A dikatakan simetris jika A = AT.
5. a. Misalnya: Perhatikan matriks pada pilihan e.
Harga 1 kg beras = x
Harga 1 kg telur = y − − − −
Sistem persamaan linear dari permasalahan A = − ⇔ AT = −
di atas:
2x + 3y = 52.000
x + 2y = 32.000
− −
Bentuk persamaan matriks:
Oleh karena A = A maka matriks −
T
=
− merupakan matriks simetris.
⇔ =
4. Jawaban: a
⇔ = − − − −
− − − – −
= − −
= − − − − + −
⇔
⇔
− =
− − +
− − −
⇔ = −
⇔ − = − −
Diperoleh: x = 8.000 dan y = 12.000
Jadi, harga 1 kg beras Rp8.000,00 dan harga
1 kg telur Rp12.000,00.
A =
Jadi, nilai (x, y) adalah (1, 2).
maka AT =
5. Jawaban: c
2A – AT + I = 2
– +
H – HT = –
=
– +
− + − +
= =
−
− + − +
− − −
= 11. Jawaban: e
Matriks A3 × 3, B3 × 2, C3 × 1, D1 × 3, AT3 × 3, BT2 × 3, CT1 ×
− 3
, dan DT3 × 1.
Dua matriks dapat dikalikan jika banyak kolom
6. Jawaban: e matriks kiri sama dengan banyak baris matriks
kanan.
A =
A3 × 3 × D1 × 3 = tidak terdefinisi
−
−
B3 × 2 × C3 × 1 = tidak terdefinisi
A2 = A × A =
= B3 × 2 × D1 × 3 = tidak terdefinisi
− − − −
−
− C3 × 1 × BT2 × 3 = tidak terdefinisi
− BT2 × 3 × C3 × 1 = P2 × 1
Jadi, transpos (A2) = .
− Jadi, perkalian matriks yang terdefinisi BTC.
− −
⇔ − − = QT
−
Misalkan A =
−
⇔ QT = −
− − −
− − + −
−
= − + − = −
B=
−
⇔ Q =
−
A matriks berordo 3 × 4, B matriks berordo 4 × 1
14. Jawaban: b sehingga M = A3 × 4 × B4 × 1 merupakan matriks
berordo 3 × 1.
C2 = C × C = 17. Jawaban: c
P–Q=R
+ +
= + +
=
⇒ – =
−
C3 = C × C2 =
−
⇔ =
+ +
− −
=
+ + =
−
Dari kesamaan matriks diperoleh:
15. Jawaban: c 2log 4ab – 2log 6= 3
2A – B = CD 2log
⇔
= 2log 8
− −
⇔ 2 – = ⇔ =8
+ −
−
⇔ ab = 12 . . . (1)
− − − +
3log 3ab – 3log a= 2
⇔ – =
+ −
−
⇔ 3log
= 3log 9
− − − − − +
⇔ = ⇔ =9
− −
−
⇔ b=3 . . . (2)
Dari kesamaan matriks diperoleh: Substitusi b = 3 ke (1):
–2c – 4 = –10 ⇔ –2c = –6 a · 3 = 12 ⇔ a = 4
⇔ c=3 . . . (1) Jadi, nilai a2b = 42 · 3 = 48.
–b – 3 = –4 ⇔ –b = –1
18. Jawaban: c
⇔ b=1 . . . (2)
A + B = 2C
4 – a = –b + 9 . . . (3)
⇔ 2C = A + B
Substitusi (2) ke (3):
4 – a = –b + 9
⇔ 2C = +
⇒ 4 – a = –(1) + 9 − −
⇔ 4–a=8
⇔ a = –4
⇔ 2C =
Diperoleh a = –4, b = 1, dan c = 3 −
Nilai a + b + c = (–4) + 1 + 3 = 0
⇔ a=±
Untuk a = substitusi ke b =
* −
y= = −
= + =
*
b= = =
Nilai ab = × =1 Diperoleh: x = dan y = .
2x – y = 2 × –
Untuk a = – substitusi ke b =
− = –
b= = =
−
= =
Nilai ab = – × =1
−
Jadi, nilai ab = 1. Jadi, nilai 2x – y adalah .
24. Jawaban: b
det P = det Q 27. Jawaban: c
Diperoleh SPLDV:
−
⇔ = 3x + 5y = 9.500
− − 2x + 4y = 6.800
⇔ 3x – 2 – 0 = –5 – (–6) Persamaan matriksnya
⇔ 3x – 2 = 1
⇔ 3x = 1 + 2
=
⇔ 3x = 3
⇔ x=1
Jadi, nilai x adalah 1.
⇔ y=8
=
Substitusi nilai y = 8 ke (1):
↑ ↑ x= y
W @" Z W @" ZZ
B =
− −
= −
−
BT = Q–1 =
Adj (Q)
% ^
− −
−
=
a. ABT = −
−
−
= −
= −
X =
6. a.
b. (AB) =
−
⇔ X =
= ⇔ X =
−
− −
⇔ X =
−
−
det (AB) =
⇔ X =
– – – + + +
=0
Oleh karena determinan matriks (AB) = 0 ⇔ X =
maka matriks (AB) merupakan matriks sin-
Jadi, matriks X adalah
gular.
.
−
−
X =
b.
5. P = ⇒ Q = PT =
−
−
−
⇔ X =
⇔ X =
det (Q) =
− + − −
– – – + + +
⇔ X =
= (5 · 4 · 3) + (3 · 1 · 2) + (2 · 6 · 1) − −
– (2 · 4 · 2) – (5 · 1 · 1) – (3 · 6 · 3)
⇔ X =
= 60 + 6 + 12 – 16 – 5 – 54
= 3
⇔ x=6 = ∫(2
+ x–2) dx
Jadi, nilai x adalah 6. − +
=
+ x–2 + 1 +c
−
+ − +
10. Misalnya:
Harga sebuah buku tulis = x
= 4 – x–1 + c = 4 – + c
Harga sebuah pensil = y
Sistem persamaan linear dari permasalahan di
3. Jawaban: c
atas:
F′(x) = 2x3 – 5
5x + 7y = 14.500
⇔ = −
⇔ 14 = c – 2
− −
⇔ c = 16
⇔ = −
Jadi, F(x) = x4 – 5x + 16.
−
4. Jawaban: d
⇔ =
∫ (3 – 2x) dx = ∫ ( – 2x) dx
Diperoleh: x = 1.500 dan y = 1.000
Dengan demikian, harga 8 buah buku tulis dan
5 buah pensil = 3 · – x2
= 8x + 5y
= 8 × Rp1.500,00 + 5 × Rp1.000,00
= Rp12.000,00 + Rp5.000,00 = 2x – x2
= Rp17.000,00
= (16 – 16) – (2 – 1) = –1
Jadi, harga 8 buah buku tulis dan 5 buah pensil
Rp17.000,00. 5. Jawaban: c
f(x) = ax + b
Latihan Ulangan Tengah Semester 1 ⇔ ∫ f(x) dx = 2
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: d ⇔ ∫ (ax + b) dx = 2
∫(x – 1)(3x – 5) dx 2
⇔ x + bx = 2
= ∫(3x2 – 8x + 5) dx
3 2
=3· x –8· x + 5x + c ⇔ ( (1)2 + b(1)) – ( (0)2 + b(0)) = 2
= x3 – 4x2 + 5x + c
⇔
+b=2 . . . . (1)
x + 3y ≤ 180
18. Jawaban: c x≥0
Daerah penyelesaian 2x + y ≥ 6 di sebelah kanan y≥0
garis 2x + y = 6.
Daerah penyelesaian 2x + 3y ≤ 12 di sebelah kiri Daerah penyelesaian adalah daerah yang
garis 2x + 3y = 12. memenuhi sistem pertidaksamaan tersebut.
Daerah penyelesaian x ≥ 0 di kanan sumbu Y. Daerah penyelesaian:
Y
Daerah penyelesaian y ≥ 0 di atas sumbu X. 160
Irisan daerah penyelesaian dari keempat
pertidaksamaan adalah daerah III.
Jadi, daerah penyelesaiannya daerah III.
60
19. Jawaban: b
X
Persamaan garis melalui (2, 0) dan (0, 6): 0 80 180
3x + y = 6
Pertidaksamaan yang sesuai; 3x + y ≥ 6 Gambar yang sesuai ada pada pilihan b.
⇔ 2(2x) + x = 8 ⇒ x = ; y =
3x + y ≥ 5
x, y ≥ 0
Diperoleh koordinat titik D( , ).
Meminimumkan f(x, y) = 350x + 500y
Uji titik pojok: F(x, y) = 5x + 2y
Grafik daerah penyelesaiannya seperti gambar
A( , ) ⇒ F = 5( ) + 2( ) = 12 berikut.
Y
B( , ) ⇒ F = 5( ) + 2( ) = 16
5 C
C(4, 2) ⇒ F = 5(4) + 2(2) = 24
D( , ) ⇒ F = 5( ) + 2( ) = 14
Jadi, nilai maksimum F(x, y) adalah 24.
2 B
24. Jawaban: d
Persamaan-persamaan garis yang membatasi
A
himpunan penyelesaian sebagai berikut. O
X
1 4
Persamaan garis melalui (3, 0) dan (0, 4): 5x + 10y = 20
4x + 3y = 12 3x + y = 5
Persamaan garis melalui (0, 0) dan (4, 5):
5x = 4y
− −
=
= x3 + x2 – 6x
− −
= =
=
+ 2 – 12 – 0
40. Jawaban: a
= –7
2x – 3y = 1
x + 2y = 3 π
2x + cos x
− = sin
=
π π
=( sin + cos )–( sin 0 + cos 0)
−
− −
x0 = −
⇔ = =( · + ) – (0 + 1)
− − − −
= –1
⇔
=
⇔ p = 11
∫ 2x cos 2x dx
b. = + (( – 32 + 32) – ( – 8 + 16))
Misalkan:u = 2x ⇒ du = 2 dx
dv = cos 2x dx ⇒ v = ∫ cos 2x dx =
+ – + –
+ 8 – 16
= sin 2x = –8
∫ u dv = uv – ∫ v du Jadi, luas daerah D adalah (
– 8)
∫ 2x cos 2x dx satuan luas.
= 2x ·
sin 2x – ∫
sin 2x · 2 dx
5. a. (i) Persamaan garis k
− −
− −
= x sin 2x – ∫ sin 2x dx = ⇔ =
− −
= x sin 2x + cos 2x + c ⇔ 3y –15 = 2x – 4
⇔ 3y – 2x = 11
4. a. Persamaan kurva:
Daerah penyelesaian di kanan garis
x = y2 ⇒ y = 3y – 2x sehingga pertidaksamaannya
3y – 2x ≤ 11 . . . . (1)
Substitusikan y = x – 4 ke persamaan
(ii) Persamaan garis A
x = y2.
− −
− −
= ⇔ =
− − −
x= (x – 4)2
⇔ –y + 2 = 5x – 30
⇔ 2x = x2 – 8x + 16
⇔ –y – 5x = –32
⇔ x2 – 10x + 16 = 0
⇔ (x – 8)(x – 2) = 0 ⇔ y + 5x = 32
⇔ x = 8 atau x = 2 Daerah penyelesaian di kiri garis
y + 5x = 32 sehingga pertidaksamaanya
Y y=x–4 y + 5x ≤ 32 . . . . (2)
(iii) Persamaan garis m
− −
− −
= ⇔ =
− − −
⇔ –4y + 8 = 3x – 18
⇔ –4y – 3x = –26
0 4 8 X ⇔ 4y + 3x = 26
Daerah penyelesaiannya di kanan garis
x=
y2 4y + 3x sehingga pertidaksamaannya
4y + 3x ≥ 26 . . . . (3)
7 10
4y + 10x ≥ 40
2y + x ≤ 12
Model matematika:
y≥0
3x + 2y ≥ 7
6. Jenis Waktu 2x + 4y ≥ 10
Mainan
Pengolahan Pemasangan Pengepakan
Laba x ≥ 0, y ≥ 0
Fungsi objektif: f(x, y) = 1.500x + 2.000y.
Boneka (x) 6 4 5 6.000
Mobil- b. Daerah penyelesaian:
mobilan (y) 3 6 5 5.000
Y
Persediaan 54 48 50
waktu
4x + 6y ≤ 48 ⇔ 2x + 3y ≤ 24
5x + 5y ≤ 50 ⇔ x + y ≤ 10 X
x ≥ 0, y ≥ 0 0 2,3 5
− −
= − −
+ 10. Diketahui A = . Tentukan:
− −
− − − − a. invers matriks A,
(B–1)2 =
+ + −
b. matriks B jika AB = .
− − −
− − + + −
= Jawaban:
− + + − + +
− −
a. A =
− + −
−− + + − −
=
− + + − + + + − +
−
=
− − +
− −
= −
+ =
−
det (B–1)2 = (1 – 2x)(1 + 2x) – (2x)(–2x) Invers matriks A:
= 1 – 4x2 + 4x2
=1 A–1 = −
det (A) = det (B–1)2
⇔ 3a2 – 5a + 1 = 1 =
⇔ 3a2 – 5a – 2 = 0
⇔ (a – 2)(3a + 1) = 0 −
b. AB =
−
⇔ a = 2 atau a = –
−
Jadi, nilai a = 2 atau a = – . ⇔ B = A–1
−
9. A–1 = −
⋅ − − − =
−
=–
=
−
G =
+ +
&
= = 5
G G G
A B Jadi, panjang vektor 2 – adalah 5 .
JJJG JJJG JJJG JJJG
#" + #$ + "$ + "%
JJJG JJJG JJJG JJJG JJJG JJJG
= #" + ( #" + "$ ) + "$ + ( "$ + $% ) 6. Jawaban: e
JJJG JJJG JJJG JJJG JJJG JJJG JJJG JJJJG JJJG
= #" + ( #" + #% ) + #% + ( #% – #" ) ?@ = W@ – W?
G G G G G G
= + ( + & ) + & + ( & – )
G G G G G G
= + + & + & + & –
G G = − –
= + 3&
2. Jawaban:
G c G
G G
= 6 – 5 ' + 4*
G G G
G
& = + 3 ' – 2*
G G G G G G = −
G G
+ 3 & = (6 – 5 ' + 4 * ) + 3( + 3 ' – 2 * )
G G G G G G
= 6 – 5 ' + 4* + 3 + 9 ' – 6* JJJG
G G G ?@ = 3
= 9 + 4 ' – 2*
⇔ + − + = 3
3. Jawaban: a
JJJG ⇔ + + = 3
G G G −
= #" = – = –
=
⇔ + = 3
⇔ 4x2 + 5 = 9
G JJJG G G − − − ⇔ 4x2 = 4
/ = #$ = – = –
=
⇔ x2 = 1
⇔ x = – 1 atau x = 1
G G −
−
2 – / = 2 – = – = − Oleh karena x > 0 maka x = 1.
Jadi, nilai x = 1.
4. Jawaban: a 7. Jawaban: d
G G G G G G G
3 – < = 2 & = − ' + *
G G G G
− P(4, –3, 5) ⇔ = 4 – 3 ' + 5
G G G
⇔ < = 3 – 2 & = 3 – 2 JJJG G
?@ = –1( )
− − G G G
⇔ / − = –
G G G
− ⇔ / = –
G G G G G G
= – = ( − ' + * ) – ( − ' + * )
G G G
− − = − − ' + *
G G G G
Diperoleh vektor posisi titik Q: / = − − ' + * .
= − Jadi, koordinat titik Q(–4, –1, 2).
JJJG G G + P Q
#$ = − ⇒ – = Pada jajargenjang PQRS berlaku:
− / − − / JJJG JJJG G G G G
?@ = [\ ⇒ / − = ] −
Titik A, B, dan C segaris, maka: G
JJJG JJJG G G G
k #" = #$ ⇔ = ] −/+
G G G
− = −/+]
−
⇔ k =
− / − − / B. Uraian
1. S
R
−*
− *
⇔ =
− /* − − / O
JJJG A. Pilihan Ganda
#" =
− = −
− 1. Jawaban: b
JJJG G G −
#" = – = – − =
JJJG
"$ = − −
= −
− − JJJG G G − −
"$ = – = – = −
JJJG
| #" | =
+ − + − JJJG JJJG − −
#" · "$ = · −
=
+ + =
JJJG = (–3)(–4) + (5)(–1)
| "$ | =
+ − + − = 12 – 5
=7
=
+ +
2. Jawaban:
G d G
G G
= = 3 = 2 + 3 ' – 2*
JJJG JJJG G G G G
Perbandingan #" : "$ = : 3 = 1 : 3. & = a – 2 ' + 4*
G G
· & = –4 ⇔ (2)(a) + (3)(–2) + (–2)(4) = –4
5. Q
U ⇔ 2a – 6 – 8 = –4
⇔ 2a = 10
⇔ G G a=5
G G
Diperoleh & = 5 – 2 ' + 4 * , sehingga:
G G G G G G G G
P B + & = (2 + 3 ' – 2 * ) + (5 – 2 ' + 4 * )
G G G
a. Gerakan pesawat mainan dinyatakan sebagai = 7 + ' + 2*
JJJG
?" . 3. Jawaban: c
JJJG
Gerakan angin dinyatakan sebagai ?_ .
Gerakan pesawat mainan akibat tertiup angin G − G
JJJG = dan =
dinyatakan sebagai ?@ . −
JJJG
?" = 30
JJJG JJJG G G
"@ = ?_ = 16 · = − · −
JJJG JJJG JJJG
?@ 2 = ?" 2 + "@ 2
JJJG = (4)(4) + (–2)(–2) + (1)(1)
⇔ ?@ 2 = 302 + 162 = 16 + 4 + 1
JJJG
⇔ ?@ 2 = 900 + 256 = 21
JJJG
⇔ ?@ 2 = 1.156
JJJG G G
⇔ ?@ = 34 · = − ·
Jadi, kecepatan pesawat mainan akibat −
tertiup angin 34 km/jam. = (4)(3) + (–2)(2) + (1)(–2)
JJJG = 12 – 4 – 2
{ _@ {
b. sin ∠ QPU = JJJG
= = 0,8824 =6
{ ?@ {
G G G G G G G
∠ QPU = arc sin 0,8824 · ( + ) = · + ·
≈ 61,93° = 21 + 6
Jadi, besar sudut arah lintasan pesawat = 27
mainan terhadap arah angin kurang lebih
61,93°.
y = 3k ⇔ k =
y JJJG G G −
#" = – = – =
x = –k = – y
JJJG −
G G
G #$ = – = – = −
Vektor = (– y, y, 1)
G JG G JG JJJG JJJG
Vektor tegak lurus < = (3, –2, 3) maka · < = 0. #" · #$ = –2 · (–1) + 1 · (–2) + 0 · 0
G JG
=2–2+0=0
· < = 0 ⇔(– y)(3) + (y)(–2) + (1)(3) = 0 JJJG
| #" | = − + +
= + +
=
⇔ –y – 2y + 3 = 0
⇔ 3y = 3 JJJG
| #$ | = − + − +
= + +
=
⇔ y=1
Misalkan sudut BAC = α, maka:
JJJG JJJG
B. Uraian #" ⋅ #$
cos α = JJJG JJJG
{ #" { { #$ {
= ×
=0
G − G ⇔ α = 90°
1. = dan & = − Diperoleh besar ∠BAC = 90°.
− JJJG JJJG
Oleh karena | #" | = | #$ | maka segitiga ABC
sama kaki, sehingga:
G G
· & = − · −
a. ∠ABC = ∠ACB = (180° – 90°) = 45°
− Jadi, ∠BAC = 90° dan ∠ABC = ∠ACB = 45°.
= (4)(2) + (–1)(–3) + (2)(–2)
G G
=8+3–4 3. a. dan / saling tegak lurus maka:
=7
−
G G
· / =0 ⇔ · =0
G G
b. · = − · − −
⇔ –10 + 2a – 6 = 0
= (4)(4) + (–1)(–1) + (2)(2) ⇔ 2a = 16
= 16 + 1 + 4 ⇔ a=8
= 21
A. Pilihan Ganda
G G
5. a. Vektor tegak lurus dengan maka: 1. Jawaban: d
G G G G
· = 0 } = − dan = −
− G G
Proyeksi skalar ortogonal } pada
⇔ · − =0
G G
}⋅
= G
{{
⇔ (–2) · 3 + x(–1) + 5 · 2 =0
⇔ –6 – x + 10 =0 ⋅ + − ⋅ −
=
⇔ –x + 4 =0 + −
⇔ x =4
+
= = =2
+
3. Jawaban: d ⇔ =
−
G G ⇔ 12a = 2( )( )
+ / = 4 + ⇔ 12a = 12
− ⇔
a=1
Jadi, nilai a = 1.
−
6. Jawaban: b
= + G G G
− =3 +4'
G G G
=2 + '
G G
Proyeksi vektor pada
G G
= G G
⋅ G ⋅ + ⋅
−
= G = + (2 + ' )
{{
G G
G − − = (2 + ' )
/ = 2 =
G G
= 4 + 2'
G G G 7. Jawaban: b
Proyeksi skalar ortogonal + / ke / G G G G
= 4 – 2 ' + 2*
G G G G
− = 2 – 6 ' + 4*
⋅ G G
G G G −
· = 4 · 2 + (–2) · (–6) + 2 · 4
+ / ⋅ /
= G = = 8 + 12 + 8
/ − + +
= 28
G
− + −
− | |2 = 22 + (–6)2 + 42
= + +
=
=– =–
= 4 + 36 + 16
= 56
4. Jawaban: c G G
G G Proyeksi vektor ortogonal vektor pada :
⋅ } + − ⋅ + −−
G =1 ⇔ = G G
{{ + + − G ⋅ G
= G
} − +
⇔ = {{
G G G
}
⇔
= = (2 – 6 ' + 4 * )
⇔ 2m = 4 G G G
= – 3 ' + 2*
⇔ m=2
Jadi, nilai m adalah 2.
G G −
⋅ & G
⇔ G & =
{ & {
−
−
· − =
−
⇔
+ − + A(5, –3, –6) D C(–2, 4, –6)
−
− −
− JJJG
⇔ − =
a. #" = − − =
+ +
− −
=
−
=7 ⇔
– + − = −
Jadi, tinggi segitiga ABC = 7.
JJJG
c. | #$ | = − + +
−
⇔ − = −
= + +
−
= = Diperoleh:
Luas segitiga ABC 3x = –9 ⇔ x = – 3
JJJG JJJG
= | #$ | | "% | –12y = 6 ⇔ y = –
Nilai x – y = –3 – (– ) = –2
= · ·7=
JJJG G G G
⋅ + ⋅ #" = (2 – 0) + (0 – 0) ' + (0 – 0) *
= + +
5 G G G
3 = 2 + 0 ' + 0*
+ θ JJJG G G G
=
" = (0 – 2) + (4 – 0) ' + (4 – 0) *
4
G G G
= –2 + 4 ' + 4 *
=
= JJJG JJJG
#" · " = 2(–2) + 0 · 4 + 0 · 4
sin θ = = –4 + 0 + 0 = –4
JJJG
19. Jawaban: c | #" | = +
+
G G G G G G G G =
· = (4 – 2 j + 2 * ) · ( + j + 2 * ) =2
= 4 · 1 + (–2) · 1 + 2 · 2 JJJG
| " | = − + +
=4–2+4=6
G = + +
| | = + − +
=
= + + =6
JJJG JJJG
= #" ⋅ "
cos θ = JJJ
G JJJG
{ #" { { "{
=2
G −
= ⋅
| | = + +
= + + =–
= JJJG JJJG
Jadi, nilai kosinus sudut antara #" dan "
G
Misalkan sudut yang dibentuk oleh vektor dan
G adalah – .
adalah α.
G G 21. Jawaban: d
⋅
cos α = G G G G G G G G G
{ {{ {
⋅ + = ⋅ + ⋅
=
G G G π
⋅ = | |2 + | || | cos
= = = 22 + 2 × 5 ×
Diperoleh α = 60° =4+5
G
Jadi, besar sudut yang dibentuk oleh vektor =9
G
dan sama dengan 60°. 22. Jawaban: d
G G G
| | = 4 ⇒ ( )2 = | |2 = 42 = 16
G G G
| | = 6 ⇒ ( )2 = | |2 = 62 = 36
23. Jawaban: b = G
G
{{{ & {
−
JJJG G G − =0
?@ = / – = – = Diperoleh θ = 90°
G G
Jadi, sudut antara vektor dan & adalah 90°.
25. Jawaban: a
JJJG G G
@\ = ] – / = – = G G G G G G G G
− + = (3 – 4 ' – 4 * ) + (2 – ' + 3 * )
G G G
JJJG JJJG =5 –5' – *
?@ tegak lurus @\ berarti: G G G G G G G G G
JJJG JJJG ( + ) · = (5 – 5 ' – * ) · (4 – 3 ' + 5 * )
?@ · @\ = 0 ⇔ –2a + 6 + 2(c – 5) = 0 = 5 · 4 + (–5)(–3) + (–1) · 5
⇔ –2a + 6 + 2c – 10 = 0 = 20 + 15 – 5
⇔ –2(a – c) = 4 = 30
⇔ a – c = –2 G G G
Panjang proyeksi vektor ( + ) pada
G G G
24. Jawaban: e + ⋅
= G
Cara 1 {{
H JJJG JJJG
G
# = % =
JJJG G + − +
⇔ # = &
E F =
Dengan demikian,
G sudut antara vektor
&
G G =
4 cm dan & sama
dengan ∠EAC
D C = =3
= 90°.
G
3 cm
26. Jawaban: b
A 2 cm B
P(1, –3), Q(2, –1), dan R(4, 1)
JJJG G G
Cara 2 ?@ = / – = − – − =
G JJJG
= #$
JJJG JJJG JJJG G G
= %$ – %# ?\ = ] – = – − =
− JJJG JJJG
Panjang proyeksi vektor ?@ pada ?\
= −
= JJJG JJJG
?@ ⋅ ?\ +
= JJJG =
= =2
{ ?\ { +
++ G −
= + + / = −
−
G
= / G G G
= –3 – 6 ' – 9 *
G
= / 30. Jawaban: c
G G G G G G G G
29. Jawaban: a · = (2 + x ' + * ) · (3 – 2 ' + * )
G JJJG = 2 · 3 + x(–2) + 1 · 1
= #"
= 6 – 2x + 1
− − = 7 – 2x
= − = − G G G G
=
(–3 + 2 ' – * )
− −
G JJJG G G −
& = "$ ⋅ G
⇔ G =
{ {
− −
= − −
− −
⇔ − =
+ − +
− −
=
−
⇔ −
= – −
+ +
− −
A B = ⋅ + − ⋅ = 5
" + − ⋅
#
JJJG JJJG JJJG yC =
−
a. #" + $" – 2 %
JJJG JJJG JJJG ⋅ + − ⋅
= %$ + (– ) – 2 $ = =0
G G G
= + (– & ) – 2 < Z" + − ⋅ Z #
G G G zC =
= – & – 2< −
⋅ + − ⋅
JJJG JJJG JJJG = =1
b. + # +
Jadi, koordinat titik C(5, 0, 1).
JJJG JJJG JJJG JJJG
= ( + ) – (– $ ) +
JJJG
JJJG JJJG JJJG JJJG b. #$ =
– = −
= (– %$ + (– )) + $ + −
JJJG JJJG JJJG JJJG
= – %$ – + $ + JJJG
#$ = + − + −
JJJG JJJG
= $ – %$ = + +
G G =
= < – =
JJJG
Jadi, panjang vektor #$ adalah .
G G − −− G G G
9. Panjang proyeksi vektor pada = = + + ( + ' − * )
G G
⋅ − G G G
⇔ G = = ( + ' − * )
{{
⇔
− +
+ −
=
− G G G
− + + −
= + ' – *
− +
− −
⇔ =
+ + Bab V Transformasi Geometri
− +
− −
⇔
=
⇔ –2x + 4y – 48 = –38
⇔ –2x + 4y = 10 A. Pilihan Ganda
⇔ x = 2y – 5 . . . (i) 1. Jawaban: d
G
Panjang vektor = 13 Bayangan (x, y) oleh translasi T = :
−
⇔ +
+ = 13
′ ′ +
⇔ x2 + y2 + 144 = 169 = + ⇔ =
′
−
′
−
⇔ x2 + y2 = 25 . . . (ii)
Bayangan titik A, B, C, dan D:
Substitusi persamaan (i) ke persamaan (ii)
diperoleh: #′ "′ $′ $′
(2y – 5)2 + y2 = 25
#′
"′
$′
%′
⇔ 4y2 – 20y + 25 + y2 = 25
# + " + $ + % +
⇔ 5y2 – 20y = 0 =
# −
" −
$ −
% −
⇔ y2 – 4y = 0
′ −
′ −
′ = ⇔ ′ =
X
Diperoleh x′ = –x ⇔ x = –x′ . . . (1) –2 2
y′ = y ⇔ y = y′ . . . (2)
g′ ≡ 2x + y – 4 = 0
=
Dari kesamaan matriks diperoleh:
− −
x′ = x ⇔ x = x′
y′ = 8 – y ⇔ y = –y′ + 8
Substitusi nilai x dan y ke persamaan +
=
lingkaran x2 + y2 + 4y + 5 = 0. +
⇔ (x′)2 + (–y′ + 8)2 + 4(–y′ + 8) + 5 = 0
⇔ x′ + y′2 – 16y′ + 64 – 4y′ + 32 + 5 = 0
2
⇔ x′2 + y′2 – 20y′ + 101 = 0 =
⇔ x2 + y2 – 20y + 101 = 0
Jadi, bayangannya adalah x2 + y2 – 20y + 101 Jadi, bayangan titik A adalah (1, ).
= 0.
3. Jawaban: e
c. Bayangan (x, y) oleh pencerminan terhadap
Bayangan titik A(x, y) oleh rotasi [P(5, 1), –π].
garis x = –2:
′ −
−
′ −π − −π
−
= + = +
′ ′ −π −π −
′ −
−
−
−
= +
⇔ = − −
′
Untuk A(–3, 2) diperoleh A′:
Dari kesamaan matriks diperoleh:
x′ = –4 – x ⇒ x = –x′ – 4
′ − − −
⇒ y = y′ = +
y′ = y ′ − −
Substitusi x = –x′ – 4 dan y = y′ ke persamaan − −
lingkaran x2 + y2 + 4y + 5 = 0. = +
−
⇔ (–x′ – 4)2 + (y′)2 + 4y′ + 5 = 0
⇔ x′ + 8x′ + 16 + y′2 + 4y′ + 5 = 0
2
= + =
⇔ x2 + y′2 + 8x′ + 4y′ + 21 = 0 −
⇔ x2 + y2 + 8x + 4y + 21 = 0
8 satuan
Luas KLMN
11. Jawaban: a
X = ML × LK
–2 0 3 =5×8 Bayangan titik (x, y) oleh transformasi matriks A:
–4
= 40 satuan luas
′ +
′ =
M 5 satuan L +
Luas persegi panjang KLMN setelah didilatasi Misal koordinat titik Q(m, n).
dengan faktor skala k = 3: Bayangan titik P(1, 2) dan Q(m, n) oleh
= k2 × LKLMN transformasi matriks A:
= 32 × 40
′
′ +
= 360 satuan luas =
′ ′
+
9. Jawaban: d
Misal titik tersebut P(x, y). +
⇔ =
+
Bayangan P(x, y) oleh T = adalah (8, 6):
+ + +
′
⇔ =
′ = + + +
Dari kesamaan matriks diperoleh:
2 = 3a + 2 ⇔ 3a = 0 ⇔ a = 0
⇔ =
3 = 2a + 3 ⇔ 2a = 0 ⇔ a = 0
− 2 = m(a + 2) + na ⇔ 2 = m(0 + 2) + n(0)
⇔ = ⇔ 2 = 2m
⇔ m=1
− 0 = m + n(a + 1) ⇔ 0 = 1 + n(0 + 1)
= −
− ⇔ 0=1+n
⇔ n = –1
=– Diperoleh m = 1 dan n = –1.
−
Jadi, koordinat titik Q = (m, n) = (1, –1).
−
= 12. Jawaban: a
Lingkaran yang dirotasikan jari-jarinya tidak
Jadi, koordinat titik tersebut (–2, 5).
berubah.
10. Jawaban: d x2 + y2 + 2x – 6y + 1 = 0
Y
⇔ (x + 2x + 1) + (y – 6y + 9) – 1 – 9 + 1 = 9
2 2
⇔ (x + 1)2 + (y – 3)2 = 32
5 D
Pusat lingkaran (–1, 3) dan jari-jarinya 3.
C
Bayangan pusat lingkaran (–1, 3) oleh rotasi
5 satuan R[O, 270°]:
A 4 satuan B
′ ° − °
X ′ =
0 4 6
° °
−
=
Luas jajargenjang ABCD: −
LABCD = alas × tinggi
=4×5
=
= 20 satuan luas
Luas bayangan jajargenjang ABCD oleh Jadi, pusat dan jari-jari bayangannya berturut-
− turut (3, 1) dan 3.
transformasi matriks T = :
− −
′ "
=
′
π −
π
−
′ " ′ = +
π
π + −
−
= − −
− − =
− + −
+
− −
=
=
+ −
−
Jadi, bayangannya (– , 2). +
= + =
b. Bayangan titik (5, –6) oleh dilatasi − − − −
[P(5, –4), 10]:
Jadi, bayangannya (3 + 3, – – 2).
′ "
−
= + 2. a. Jika suatu lingkaran dirotasikan, akan diper-
′ " −
oleh lingkaran dengan panjang jari-jari sama
′ − namun titik pusat berbeda.
⇔ = + Persamaan lingkaran L: (x + 5)2 + (y – 1)2 = 16.
′ − − −
−
Koordinat titik pusat (–5, 1) dan jari-jari = r = 4.
Bayangan titik (x, y) jika dirotasikan oleh
= + π
− −
[P(3, –4), – ]:
π π
= +
− −
′ − − −
−
′ = +
− − +
−
π π
=
−
−
= +
Jadi, bayangannya (5, –24). − +
−
Bayangan titik pusat (–5, 1):
c. Bayangan titik (5, –6) oleh rotasi [Q(–2, 4), – π]:
′ − −
′ α − α
− ⇔ ′ = +
= + − +
−
′ α α −
−
= +
− π − − π + − − −
= +
− π − π
− −
=
− − Koordinat titik pusat lingkaran bayangan
= + adalah (8, 4).
−
Lingkaran bayangan berpusat di (8, 4) dan
− berjari-jari 4.
= +
Persamaan lingkaran bayangan:
(x – 8)2 + (y – 4)2 = 42
= ⇔ x – 16x + 64 + y2 – 8y + 16 – 16= 0
2
⇔ x2 + y2 – 16x – 8y + 64 = 0
Jadi, bayangannya (8, 11). Jadi, persamaan lingkaran bayangannya
x2 + y2 – 16x – 8y + 64 = 0.
−
M= adalah (x′, y′) dengan: + = 1 ⇔ a + 3b = 2
−
–a – 2b = –2 ⇔ a + 2b = 2
′ −
c = –4
′ =
− Dari a + 3b = 2 dan a + 2b = 2 diperoleh a =
2 dan b = 0.
−
−
′ Persamaan garis : ax + by + c = 0
⇔ = ⇔ 2×x+0×y–4=0
− ′ ⇔ 2x – 4 = 0
Jadi, persamaan garis adalah 2x – 4 = 0.
−
′
=
−
′
′ − ′
=
′ −
′ A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: d
Diperoleh x = (x′ – 2y′) . . . (1)
T1 T2 = T1 + T2
y = (3x′ – 4y′) . . . (2) − −
= + =
−
Substitusi (1) dan (2) ke persamaan garis g:
Bayangan titik A(6, 0) oleh T1 T2:
x – 2y = 4 ⇒ (x′ – 2y′) – 2 × (3x′ – 4y′) = 4
′ −
= + =
⇔ x′ – 2y′ – 2(3x′ – 4y′) = 8 ′
⇔ –5x′ + 6y′ – 8 = 0
Bayangan titik B(–4, 2) oleh T1 T2:
⇔ 5x – 6y + 8 = 0
Jadi, persamaan bayangan garis g adalah
′ −
− −
= + =
5x – 6y + 8 = 0. ′
3( x″ – 3) + 2( y″ + 4) = 6 ⇔ x′2 + y′2 + 4x′ + 2y′ – 11 = 0
Jadi, persamaan bayangannya
⇔
x′′ – 9 + y′′ + 8 = 6 x2 + y2 + 4x + 2y – 11 = 0.
⇔
x′′ + y′′ = 7 9. Jawaban: a
Misal:
⇔ 3x′′ + 2y′′ = 14
T1 = matriks refleksi terhadap sumbu X
Jadi, bayangan garis g adalah 3x + 2y = 14.
7. Jawaban: a
=
Rotasi R1 = [P(–3, 4), 90°], R2 = [P(–3, 4), –45°], −
dan rotasi R3 = [P(–3, 4), 225°] merupakan rotasi T2 = matriks dilatasi [O, 3]
dengan pusat sama yaitu P(–3, 4).
Komposisi rotasi berurutan dari ketiga rotasi
=
tersebut adalah
R3 R2 R1 = rotasi [P(–3, 4), (90° – 45° + 225°] T = matriks transformasi refleksi terhadap sumbu X
= rotasi [P(–3, 4), 270°] dilanjutkan dilatasi [O, 3]
Titik pusat lingkaran x2 – 10x + y2 + 12y – 64 = 0 = T2 T1
⇔ (x – 5)2 + (y + 6)2 = 125 adalah (5, –6)
Bayangan titik (5, –6) oleh rotasi [P(–3, 4), 270°]: =
−
′ ° − °
+ −
′ = +
° ° −
=
−
= Misal: T1 = dan T2 =
− −
T = T2 T1
T2 = matriks transformasi pencerminan terhadap
sumbu Y
= =
− − −
−
=
det T = = 4 × (–17) – 8(–9) = 4
T = T2 T1 − −
Luas bayangan ∆PQR oleh T = T2 T1:
− −
= = L′ = |det (T)| × LPQR
− − = 4 × 8 = 32 satuan luas
− Jadi, luas bayangan ∆PQR adalah 32 satuan luas.
T= merupakan matriks transformasi
− B. Uraian
R[O, π].
1. a. 1) Bayangan titik (x, y) oleh rotasi
Jadi, bayangan terakhir titik A merupakan
[P(7, –7), 180°].
perputaran/rotasi dengan titik pusat O sebesar π
radian berlawanan arah jarum jam.
′ ° − °
−
= ° °
+
+
′ −
14. Jawaban: c
Matriks transformasi yang mewakili adalah −
−
= +
− + −
A =T My Bayangan titik A(2, 2):
′ − −
− − = − + +
= = ′ −
−
Bayangan (x, y) oleh transformasi A: − −
= +
− −
′
=
′ − =
−
″
″ ″
″ g2: 3x + 2y – 2 = 0 ⇔ 2y = –3x + 2
( − )2 + ( − )2 + 4( − ) + 6( − ) – 12 = 0
″
″
⇔ + – y″ – 2x″ – 12 = 0 ⇔ y = –x + 1
⇔ y″2 + x″2 – 12y″ – 18x″ – 108 = 0 Garis g2 mempunyai gradien m2 = –
= +
Kedua garis berpotongan di titik P(0, 1). Refleksi ′
titik A(6, 1) terhadap g2 g1 ekuivalen dengan
rotasi R[P(0, 1), 2α] maka: −
= + =
−
−
′ α − α
−
= + Jadi, bayangan titik A(7, –2).
′ α α −
3. Jawaban: e
− −
Transformasi translasi tidak mengubah ukuran
= + bangun. Untuk memperoleh persamaan
− bayangan lingkaran L, cukup dengan
mentranslasikan titik pusat L(P(x, y)) kemudian
−
= + dicari persamaan lingkaran L′ dengan pusat P′(x′,
− y′).
Titik pusat L : P(3, –1)
− − Titik pusat L′: P′(–2, 1)
= + =
Sehingga terdapat hubungan:
Jadi, koordinat bayangan titik A adalah A′(–6, 1).
′
= +T
′
−
⇔ = +
−
A. Pilihan Ganda − −
⇔ = – ⇔ =
1. Jawaban: c −
− Dari kesamaan matriks diperoleh a = –5 dan b = 2.
Bayangan titik (x, y) oleh translasi :
Nilai a + b = –5 + 2 = –3.
′
− 4. Jawaban: a
′ = + Bayangan (x, y) oleh refleksi terhadap titik (0, 0).
′
− − − −
′ × −
−
= + = + = ′ = =
′
× − −
Jadi, nilai x′ + y′ = –4 + 4 = 0. Bayangan titik P(a, b):
2. Jawaban: e
′ −
−
= =
′
− −
Misal translasi tersebut T = . Jadi, bayangannya adalah (–a, –b).
5. Jawaban: d
Bayangan titik B(5, 1) oleh translasi T = adalah Bayangan titik P(–2, 5) oleh refleksi terhadap
B′(–1, 3). sumbu Y adalah P′(2, 5).
Bayangan titik P(–2, 5) oleh refleksi terhadap
′
sumbu X adalah P′(–2, –5).
= +
′ Bayangan titik P(–2, 5) oleh refleksi terhadap garis
− − + y = x adalah (5, –2).
⇔ = + ⇔ = Bayangan titik P(–2, 5) oleh refleksi terhadap garis
+ y = –x adalah P′(–5, 2).
− −
7. Jawaban: d
′
⇔ ′ =
Bayangan titik (x, y) oleh dilatasi [P(2, –1), ]: −
′
′ = + (1 – ) Bayangantitik (8, –6):
−
Bayangan titik A(–4, 11) oleh dilatasi [P(2, –1), ]:
′ − −
− ′ = −
′ −
− −
′
= + = + =
−
−
Diperoleh A′(–1, 5). −
+
Jadi, bayangan titik A adalah (–1, 5). =
+
8. Jawaban: d
Bayangan titik A oleh dilatasi [P(xP, yP), 3]: Jadi, bayangan titik B(8, –6) adalah (–4 + ,
′
+ 3).
= k + − "
′ 11. Jawaban: c
− −
Bayangan (xQ, yQ) oleh rotasi [P(–1, 3), –90°]:
⇔ = 3 + −
′ − − −
−
=
′ − − −
− −
⇔ = + −
+
− − + −
⇔ 2 = − = +
− − −
−
− −
⇔ = = = +
− −
Jadi, koordinat titik P(–2, 1). − − −
= + =
9. Jawaban: e − −
Bayangan titik Q(–9, 12) oleh dilatasi [O, k] adalah Jadi, bayangan titik Q adalah Q′(–7, –4).
Q′(3, –4).
12. Jawaban: b
′
−
= k ⇒ = " Bayangan (xA, yA) oleh rotasi [P(1, 2), α]:
′ −
′ α − α
−
− = +
⇔ =– ′ α α −
−
− 16. Jawaban: d
′ Misal T = T1 T2
⇔ =
− ′
= =
−
−
= +
Bayangan P(–5, 1) oleh T = T1 T2 = :
− −
= =
− −
′
−
= = =
Jadi, koordinat titik P(–6, –3). ′ −
15. Jawaban: e
Jadi, bayangan titik P adalah (2, –8).
17. Jawaban: a
Bayangan titik (–3, 4) oleh T = adalah
! Bayangan titik B(–8, 13) oleh refleksi terhadap
(3, –4). garis x = 16:
− − +
′ × −
= ⇔ = ′ =
−
!
−
− +
!
− − −
4. Misal: T1 = dan T2 = =
− −
T = matriks transformasi tunggal yang mewakili a. Q = T3 T2 T1
transformasi T1 dilanjutkan T2
= T2 T1 −
=
− − −
=
=
− −
Misal titik (x, y) terletak pada garis x – y = 0. −
Bayangan titik (x, y) oleh transformasi T: =
′
′ = T
−
=
′
⇔
′ =
6. Misal: −
Titik (x, y) terletak pada L: x2 + y2 – 2x + 4y – 3 = 0 = −
−
Bayangan titik (x, y) oleh pencerminan My = x
dilanjutkan pencerminan My = –x: −
⇔ = − +
′
−
= (My = –x My = x) Dari kesamaan matriks diperoleh:
′ 5a – 3 = 7 ⇔ 5a = 10
′ −
⇔ a =2
⇔ = –20 + b = –12 ⇔ b = 8
′ −
−
′ −
Diperoleh matriks transformasi: T =
⇔ = −
′ − Misalkan (1, 0) bayangan titik P(x, y) oleh T–1 maka:
′ −
⇔ = = T–1
′ −
⇔ A1 = 50 = ∫ dx
Jadi, luas lingkaran L semula adalah 50 satuan luas.
+
= 3x2 · 2(x2 + 1) – ∫ 2(x2 + 1) d(3x2)
A. Pilihan Ganda
= 6x2(x2 + 1) – ∫ 6(x2 + 1) d(x2 + 1)
1. Jawaban: d
f′(x) = (3x – 1)(x + 1) = 6x2(x2 + 1) – 4(x2 + 1)(x2 + 1) + c
= 3x2 + 2x – 1
= (2x2 – 4)(x2 + 1) + c
f(x) = ∫ f′(x) dx
= ∫(3x2 + 2x – 1) dx 5. Jawaban: e
π π
= x3 + x2 – x + c
+
−
∫ ∫
+
d(2 sin x + x2)
f(2) = 6 ⇒ 23 + 22 – 2 + c = 6 dx =
+
⇔ 8+4–2+c=6
π
⇔ c = –4
Diperoleh f(x) = x3 + x2 – x – 4 = _
+
f(x – 1) = (x – 1)3 + (x – 1)2 – (x – 1) – 4
= x3 – 3x2 + 3x – 1 + x2 – 2x + 1 – x + 1 – 4
= x3 – 2x2 – 3 =
π
+ π – +
Jadi, f(x – 1) = x3 – 2x2 – 3.
2. Jawaban: b π
= _ +
–0
∫ ^
+ !
= ∫ ^
!
+ ∫ !
π
= +
= ∫ ^
!
+ ∫ ^
!
+ [
]
6. Jawaban: e
π
∫ cos (θ + ) cos θ dθ
π π
= ∫ ^
!
– ∫ ^
!
+ 3(3 – 0) = ∫ (cos (2θ + ) + cos ) dθ
= 2 – 1 + 9 = 10 π
= ∫ (cos (2θ + ) + ) dθ
3. Jawaban: e
Misalkan u = 2x3 – 3x π
= · sin (2θ + ) +
θ + c
!>
du = (6x2 – 3) dx ⇔ dx =
− π
=
sin (2θ + ) +
θ + c
−
− !>
∫
−
dx = ∫
>
·
−
7. Jawaban: a
− !> Kurva yang membatasi daerah yang diarsir adalah
= ∫ > ·
− π π
y = 2 sin x untuk ≤ x ≤ . Daerah L1 di atas
= ∫ > du π
sumbu X dari x = sampai dengan x = π,
= ∫u–1 du sedangkan daerah L2 di bawah sumbu X dari x =
π
= ln |2x3 – 3x| + c π sampai dengan x = .
−
Jadi, ∫
−
dx =
ln |2x3 – 3x| + c.
π
= [−
]π
π
= π ∫
−
+ !
π
= –2(cos π – cos ) = π
−
+
= –2((–1) – 0)
=2 = π( (23 – 0) – (22 – 0) + 10 (2 – 0))
Luas daerah yang diarsir:
= L1 + L2 = 2 + 2 = 4 satuan luas = π( – 14 + 20)
8. Jawaban: b
Y = π( + 3) = 4 π satuan luas
10. Jawaban: d
4
Y
y = f(x)
5
x – 2y = –2
X
–2 0 1 4
1
y = g(x) X
–2 0 3
5x + 3y = 15
Luas daerah yang diarsir: 1) Daerah yang diarsir di kiri garis 5x + 3y = 15.
Jadi, pertidaksamaannya 5x + 3y ≤ 15.
L = ∫ `
− ^
!
2) Daerah yang diarsir di kanan garis x – 2y = –2.
Jadi, pertidaksamaannya x – 2y ≥ –2.
= ∫ −
+
+
−
−
+
!
3) x ≥ 0, dan y ≥ 0.
Jadi, daerah yang diarsir menyatakan irisan
daerah penyelesaian dari {(x, y) | 5x + 3y ≤ 15,
= ∫ −
+
!
x – 2y ≥ –2, x ≥ 0, y ≥ 0}.
11. Jawaban: b
= −
+
Mencari titik potong garis 2x – y = 6 dan y = 5.
Substitusi y = 5 ke persamaan 2x – y = 6 diperoleh:
= – (43 – 0) + 3(42 – 0) 2x – 5 = 6
⇔ 2x = 11
=– · 43 + 3 · 42
⇔ x=
= 16 satuan luas
9. Jawaban: c
Garis y = 5 dan 2x – y = 6 berpotongan di titik ( , 5).
Mencari persamaan kurva:
Kurva memotong sumbu X di titik (2, 0) dan (5, 0) Uji titik pojok:
maka: Titik Pojok f(x, y) = 10x – 3y
f(x) = a(x – 2)(x – 5)
= a(x2 – 7x + 10) (0, 5) 10 · 0 – 3 · 5 = –15
(0, 2) 10 · 0 – 3 · 2 = –6
Kurva melalui titik (0, 5) maka f(0) = 5. (3, 0) 10 · 3 – 3 · 0 = 30
f(0) = a(0 – 0 + 10)
⇒ 5 = 10a (
, 5) 10 ·
– 3 · 5 = 40 (maksimum)
⇔ a=
Jadi, nilai maksimumnya 40.
Volume benda putar:
− 21. Jawaban: e
= p BA = C + 2AT
−
− −F F − −
− −
⇔ + + ⇔ = + +2
F F
− − − −
−F F ⇔ = +
= +
F −F
Dari kesamaan matriks diperoleh: Dari kesamaan matriks diperoleh:
– 1– 2p + q = –3p ⇔ p + q = –1 19 = n + 6 + 6 ⇔ n=7
–7 = 2m – n + 10 ⇔ –7 = 2m – 7 + 10
19. Jawaban: a ⇔ 2m = –10
+ ⇔ m = –5
= Nilai 4m + n = 4(–5) + 7 = –13.
−
22. Jawaban: d
Dari kesamaan matriks diperoleh: det A = –x + 2(x – 1) = x – 2
4x + 2y = 16 ⇔ x + 2y = 2 . . . (1) − −
2x – y = 2 . . . (2) A–1 = !VW
Eliminasi x dari persamaan (1) dan (2):
x + 2y = 2 × 2 2x + 4y = 4
− −
2x – y = 2 × 1 2x – y = 2 =
−
––––––––– –
5y = 2
⇔ y= det A–1 = (–x – 2(1 – x))
−
Substitusi y = ke 2x – y = 2: ⇒ = · (x – 2)
−
⇒ 2x – =2 ⇔
=
−
⇔ x=6
⇔ 2x = 2 +
⇔ x=1
=
( – 2 – 6 " ). ⇔ 13 + x2 = 49
⇔ x2 = 36
30. Jawaban: b ⇔ x=±6
= 4 – 5 + 3 " = −
Untuk x = 6 maka =
= + p + " = F · = 6 · 2 + 3(–6) + 2 · 3
= 12 – 18 + 6 = 0
Oleh karena · = 0 maka dan membentuk
· = − F = 4 – 5p + 3 = 7 – 5p sudut 90°.
−
Panjang = | | = + F + = F +
Untuk x = –6 maka =
Panjang proyeksi pada = 2 × panjang
_ · = –6 · 2 + 3(–6) + 2 · 3
⇒ = F + = –12 – 18 + 6
= –24
− F
= 2 F +
⇔
F + Oleh karena · < 0 berarti dan membentuk
⇔ 7 – 5p = 2(p + 2) 2 sudut tumpul.
⇔ 7 – 5p = 2p2 + 4 Jadi, pernyataan yang benar pilihan c.
⇔ 2p2 + 5p – 3 = 0 33. Jawaban: b
⇔ (2p – 1)(p + 3) = 0 ⋅
⇔ 2p – 1 = 0 atau p + 3= 0 Proyeksi pada =
Z Z
⇔ p=
atau p = –3 −
−− +
+
=
− + +
Jadi, nilai p = –3 atau p = .
31. Jawaban: e −
A(–1, –4, –8); B(3, –4, 0)
=
•
3 1
•
A P B −
= + + "
Koordinat titik P:
Jadi, proyeksi vektor pada adalah
P
+
& + & + −
+ + ".
−+ −
+ −
− +
P & & 34. Jawaban: d
P(2, –4, –2) #
−
A(a, b) → A′(a + 1, b – 2)
Jadi, vektor posisi titik P adalah 2 – 4 – 2 " .
Sehingga diperoleh: a + 1 = 5
⇔ a=4
⇔ b – 2 =0
⇔ b=2
−
′ −
= mentransformasikan (1, 4) ke titik (5, 8):
− ′ −
′ − ′ −
= =
−
′ + ′ −
−
Diperoleh: x = (4x′ – 2y′) = 2x′ – y′ ⇔ =
−
+
Diperoleh:
y = (–3x′ + 2y′) = – x′ + y′
5 = a – 12 ⇔ a = 17
Substitusi x dan y ke persamaan garis 2y + x = 1 8 = –4 + 4b ⇔ 12 = 4b ⇔ b = 3
⇒
2(– x′ + y′) + (2x′ – y′) = 1 −
Matriks transformasinya:
⇔ –3x′ + 2y′ + 2x′ – y′ = 1 −
⇔ y′ – x′ = 1 Misal koordinat titik P = (x, y)
Jadi, persamaan garis bayangannya y – x = 1. −
−
mentransformasikan P ke (1, 0):
36. Jawaban: b −
Dilatasi dengan faktor skala k dan pusat (a, b): −
−
′
=
−
= k + (1 – k) ; k = , a = 2, b = 4
′
−
− −
′
⇔
−
=
= + (1 – )
′
−
+ ⇔ =
= + = −
+
x′ = x + 1 ⇔ x = 2x′ – 2 ⇔ =
−
y′ = y + 2 ⇔ y = 2y′ – 4 Jadi, koordinat titik P adalah (17, –4).
x dan y disubstitusikan ke persamaan lingkaran: 39. Jawaban: a
x2 + y2 – 4x + 2y – 24 = 0 π
⇔ (2x′ – 2)2 + (2y′ – 4)2 – 4(2x′ – 2) + 2(2y′ – 4) Misal: π = rotasi sebesar berpusat di O
– 24 = 0
Px = refleksi terhadap garis y = x
Px π = 1. Gradien kurva: m = =
−
π π !
=
−
−
∫ (3x2 – 1)–4 d(3x2 – 1)
=
= (– )(3x2 – 1)–3 + c
−
=
− −
=–
+c
−
Kurva melalui titik (1, 0) maka f(1) = 0
−
= f(1) = – +c
_ −
− −
⇒ 0 = – + c
40. Jawaban: d
Misal:
⇔ c =
Matriks pencerminan terhadap sumbu X
Diperoleh persamaan kurva:
Mx =
− f(x) = –
−
+
Matriks dilatasi [O, 2] adalah Mk = 2. Y y2 = 3x
Matriks transformasi komposisinya:
II
M = Mk Mx = = I
− −
Misalkan titik (x′, y′) adalah bayangan titik (x, y) X
–2 0 1 2
oleh matriks transformasi M, maka:
y1 = 4 – x2
′
′ = =
−
− a. Luas daerah:
Diperoleh: L = L1 + L2
x′ = 2x ⇔ x = x′
= ∫ dx + ∫ − dx
−
y′ = –2y ⇔ y = – y′
= ∫
−
dx + ∫
−
−
dx
Substitusi nilai x dan y ke persamaan y = x2 + 1: −
⇒ – y′ = ( x′)2 + 1 =
−
+
−
−
−
⇔ – y′ =
x′2 + 1
= 4(0 + 2) – (0 + 8) + 4(1 – 0) – (1 – 0)
2
⇔ –y′ = x′ + 2
– (1 – 0)
⇔ y′ = – x′2 – 2
= 8– +4– –
Jadi, persamaan bayangan kurva adalah
= 7 satuan luas
y = – x2 – 2.
− tersebut:
Y
+ π
−
+
= π(16(0 + 2) – (0 + 8) + (0 + 32)) 6 x – 2y = 0
4
+ π(16(1 – 0) – (1 – 0) + (1 – 0)) x + 4y = 24
2
= π(32 – + ) + π(16 – + )
X
0 4 6 8
= π(48 – 27 + ) x+y=6
= 27 π satuan luas
Uji titik pojok:
3. a. Persamaan garis yang melalui titik (0, 6) dan
Titik f(x, y) = 6x + 5y
(4, 0) dalah 6x + 4y = 24 ⇔ 3x + 2y = 12.
Daerah penyelesaian di kanan garis 3x + 2y (4, 2) 6·4+5·2 = 34
= 12 maka pertidaksamaannya 3x + 2y ≥ 12. (8, 4) 6·8+5·4 = 68
Persamaan garis yang melalui titik (0, 0) dan (0, 6) 6·0+5·6 = 30 ← minimum
(5, 6) adalah y = x ⇔ 6x – 5y = 0. Jadi, nilai minimumnya 30.
Daerah penyelesaian di kanan garis 6x + 5y 5. a. Misal x = banyak sarung bantal
= 0 maka pertidaksamaannya 6x + 5y ≥ 0. y = banyak taplak meja
Persamaan garis yang melalui titik (6, 0) dan Model matematika:
(5, 6) adalah y = –6x + 36 ⇔ 6x + y = 36. Meminimumkan f(x, y) = 2.000x + 1.500y
Daerah penyelesaian di kiri garis 6x + y = 36 dengan kendala:
maka pertidaksamaannya 6x + y ≤ 36. 15x + 10y ≤ 480 ⇔ 3x + 2y ≤ 96
Daerah penyelesaian di atas sumbu X maka 10x + 10y ≤ 300 ⇔ x + y ≤ 30
y ≥ 0. Daerah penyelesaian:
Jadi, sistem pertidaksamaannya adalah:
3x + 2y = 96 Y
3x + 2y ≥ 12
6x – 5y ≥ 0 48
6x + y ≤ 36
y≥0 30
b. Persamaan garis yang melalui titik (0, 6) dan
18
(3, 2) adalah y = – x + 6 ⇔ 4x + 3y = 18. 10
Daerah penyelesaian di kanan garis 4x + 3y X
= 18 maka pertidaksamaannya 4x + 3y ≥ 18. 20 30 32
x + y = 30
= 1 · 0 · 1 + 1 · 1 · (–3) + (–1) · 1 · 1 = = 3
– (–3) · 0 · (–1) – 1 · 1 · 1 – 1 · 1 · 1 Jadi, jarak partikel dari tempat semula adalah
=0–3–1–0–1–1 3 satuan.
= –6 8. a. C(2, 3, 2)
−
Dx =
A(4, 4, 1) B(3, 2, 0)
= 7 · 0 · 1 + 1 · 1 · 3 + (–1) · 28 · 1
– 3 · 0 · (–1) – 1 · 1 · 7 – 1 · 28 · 1
= 0 + 3 – 28 + 0 – 7 – 28 = –
= –60
−
= –
= −
−
−
Dy =
− = –
−
= 1 · 28 · 1 + 7 · 1 · (–3) + (–1) · 1 · 3
– (–3) · 28 · (–1) – 3 · 1 · 1 – 1 · 1 · 7 = –
= −
= 28 – 21 – 3 – 84 – 3 – 7
= –90
∠B = arc cos = 60° = – =
∠C = 180° – 60°– 60° = 60° Koordinat bayangan:
b. Jenis segitiga ABC adalah segitiga sama sisi.
′ α − α
−
′ = +
c. |AB| = satuan α α −
|BC| = satuan
−
−
|AC| = satuan =
+
−
Keliling = |AB| + |BC| + |AC|
S8 = (2U1 + 7b)
⇔ U1 + 18b = 55
= 4(2(–1) + 21)
⇔ U19 = 55
= 4(19)
Jadi, nilai U19 adalah 55.
= 76
4. Jawaban: a
U6 = a + 5b 8. Jawaban: b
⇔ –32 = 48 + 5b a=5
⇔ 5b = –32 – 48 b=8–5=3
⇔ 5b = –80
Sn = (2a + (n – 1)b)
⇔ b = –16
U3 × U5 = (a + 2b) × (a + 4b) ⇔ 390 = (2 × 5 + (n – 1) × 3)
= (48 + 2(–16)) × (a + 4(–16))
= (48 – 32) × (48 – 64) ⇔ 390 = (10 + 3n – 3)
= 16 × (–16)
= –256 ⇔ 390 = (7 + 3n)
5. Jawaban: c ⇔ 780 = 7n + 3n2
Selisih tinggi selalu bernilai positif maka U1 = 60 ⇔ 3n2 + 7n – 780 = 0
dan U10 = 1.275. ⇔ (3n + 52)(n – 15) = 0
U10 = U1 + 9b ⇔ 1.275 = 60 + 9b ⇔ 3n – 52 = 0 atau n – 15 = 0
⇔ 9b = 1.215 ⇔ 3n = 52 atau n = 15
⇔ b = 135 ⇔
n = (tidak memenuhi)
Tinggi tiang penyangga ke-6:
Jadi, banyak suku ada 15 buah.
U6 = U1 + 5b = 60 + 5 · 135 = 735 cm
9. Jawaban: c
6. Jawaban: c Diketahui U2 = 190, b = 5
U5 + U7 = 144 Suku terakhir = U48
⇔ a + 4b + a + 6b = 144 U1 = U2 – b
⇔ 2a + 10b = 144 = 190 – 5
⇔ 2(a + 5b) = 144 = 185 cm
⇔ a + 5b = 72
U48 = U1 + (48 – 1)b
⇔ U6 = 72
= 185 + 47 · 5
U5 + U6 + U7 = (U5 + U7) + U6 = 185 + 235 = 420
= 144 + 72 U50 = U48 = 420 cm
= 216 Jadi, tinggi pohon pada pengamatan ke-50 adalah
Jadi, jumlah suku ke-5 sampai suku-7 adalah 216. 420 cm.
7. Jawaban: c 10. Jawaban: b
U5 = 11 ⇒ U1 + 4b = 11 . . . . (1) Sn = (2a + (n – 1)b)
U8 + U12 = 52 S3 = 27
⇔ (U1 + 7b) + (U1 + 11b) = 52
⇔ (2a + (3 – 1)b) = 27
⇔ 2U1 + 18b = 52
⇔ 2(U1 + 9b) = 52 ⇔
(2a + 2b) = 27
⇔ U1 + 9b = 26 . . . . (2)
⇔ 2a + 2b =
Dari (1) dan (2) diperoleh:
⇔ 2a + 2b = 18 . . . . (1)
U1 + 4b = 11
U1 + 9b = 26 S8 = 172
––––––––––– –
–5b = –15 ⇔
(2a + (8 – 1)b) = 172
⇔ b=3 ⇔ 4(2a + 7b) = 172
⇔ 2a + 7b = 43 . . . . (2)
+
⇔ r= ⇔ =
+
Substitusi r = ke U2 = ar, diperoleh: ⇔ =
U2 = ar ⇔ 2
2 + 2r = 5r
⇔ 2r2 – 5r + 2 = 0
⇔ 1 = a
⇔ (2r – 1)(r – 2) = 0
⇔ a=2
⇔ r = atau r = 2
Menentukan suku ke-7 (U7).
U7 = ar6
Untuk r = , maka
= 4 × ( )6
U4 = a( )3 ⇔
a =
= 4 ×
⇔ a =
=
Untuk r = 2, maka U4 = a · 23 ⇔ 8a =
Jadi, suku ke-7 barisan tersebut
.
⇔ a=
2. Jawaban: a
Un = arn – 1 Jadi, suku pertama barisan tersebut atau .
U5 = ar4
⇔ 48 = ar4 . . . . (i) 5. Jawaban: e
Misal ketiga bilangan tersebut adalah a, ar, dan
U8 = ar7
ar2.
⇔ –384 = ar4 · r3
a + ar + ar2 = 21 . . . (1)
⇔ –384 = 48 · r3
a × ar × ar = 216
2
⇔ r3 = –8
⇔ a3r3 = 216
⇔ r=
−
= –2 ⇔ ar = 6
Substitusikan r = –2 ke persamaan (i), diperoleh:
⇔ a = . . . (2)
48 = a(–2)4
Substitusi (2) ke (1) diperoleh:
⇔ a = a + ar + ar2 = 21
⇔ a=3 ⇔
+ × r + × r2 = 21
U4 + U6 = ar3 + ar5
= 3(–2)3 + 3(–2)5 ⇔
+ 6 + 6r = 21
= –24 – 96 = –120 ⇔ 6 + 6r + 6r2 = 21r
3. Jawaban: c ⇔ 6r2 – 15r + 6 = 0
⇔ 2r2 – 15r + 2 = 0
r= = = 2 ⇔ (2r – 1)(r – 2) = 0
⇔ 2r – 1 = 0 atau r – 2 = 0
U2 = ar
⇔ 10 = 2a ⇔ r = atau r=2
⇔ a=5
−
r =
− atau r = −
Jadi, nilai x yang memenuhi {x | – < x < }.
Diperoleh:
11. Jawaban: b
− a=5
−
= −
r =2
⇔ (10 – b)2 = 16(8 – 2b)
Un = 160
⇔ 100 – 20b + b2 = 128 – 32b
⇔ arn – 1 = 160
⇔ b2 + 12b – 28 = 0
⇔ 5(2)n – 1 = 160
⇔ (b + 14)(b – 2) = 0
⇔ 2n – 1 = 32
⇔ b = –14 atau b = 2
a = 12
− ⇔ a = 96
+ + , ...
−
−
S5 =
−
Rasio deret: r = − =
−
−
×
= = = 186
Syarat jumlahnya mempunyai limit, yaitu:
| r | < 1 ⇔ | − | < 1 Jadi, S5 adalah 186.
⇔ |x – 1| > 1
⇔ (x – 1)2 > 12 B. Uraian
⇔ (x – 1)2 – 12 > 0 1. U1 = a
⇔ (x – 1 – 1)(x – 1 + 1) > 0 = S1
⇔ (x – 2) · x > 0 =3×1–1=3–1=2
⇔ x < 0 atau x > 2 U1 + U3 = 20
Jadi, nilai x < 0 atau x > 2 agar jumlah deret ⇔ a + ar2 = 20
mempunyai limit. ⇔ 2 + 2r2 = 20
⇔ 2r2 = 20 – 2
13. Jawaban: a ⇔ 2r2 = 18
a = 16 ⇔ r2 = 9
r=
−
= = –
⇔ r=3
U7 = ar6
S∞ = = 2(3)6 = 2 × 729 = 1.458
−
Jadi, U1 = 2 dan U7 = 1.458.
= = =
+ 2. log U1 + log U2 + log U3 + log U4 + log U5 = 15 log 2
⇔ log (U1 · U2 · U3 · U4 · U5) = log 215
Jadi, jumlah tak hingga dari deret tersebut .
⇔ U1 · U2 · U3 · U4 · U5 = 215
14. Jawaban: b ⇔ a · a · r · a · r2 · a · r3 · a · r4 = 215
Panjang lintasan semut dari hari pertama sampai ⇔ a5r10 = 215
berhenti membentuk barisan geometri tak hingga ⇔ a5(210) = 215
dengan a = 1,5 dan r = .
⇔ a5 =
Panjang lintasan semut sampai berhenti:
⇔ a5 = 25
S∞ =
−
=
−
= =3m ⇔ a=2
−
15. Jawaban: d Sn =
−
log U1 – log U2 – log U3 + log U4 + log U5 = log 6
− −
S9 = = = 2 × 511 = 1.022
⇔ log = log 6 −
Jadi, S9 adalah 1.022.
⇔ log
= log 6 3. Jarak pendulum setiap ayunan membentuk deret
⇔ log 12r = log 6 geometri dengan a = 50 cm dan r = .
⇔ 12r = 6
⇔ r= S∞ =
=
= 500 cm = 5 m
−
⇔ 1–r=
= (2)–1(2)–2(n – 1)
= 2–2n + 2 – 1
⇔ 1–r= = 21 – 2n
Bentuk notasi sigma dari deret tersebut:
⇔ r=1–
= ∑ U1 = ∑ 21 – 2i
⇔ r=
U5 = ar 4
Jadi, bentuk notasi sigma dari deret tersebut
=8× ( )4 =8×
= adalah ∑ 21 – 2i .
Jadi, rasionya = dan suku ke-5 = . 4. Jawaban: d
5. Luas persegi yang paling besar: ∑ (5n + 6)
=
p × p = p2
−
Luas persegi II: p2 = ∑ (5(n + 2) + 6)
= −
Luas persegi III: p2
= ∑ (5n + 16)
dan seterusnya =
= 5 ∑ n + ∑ 16
= =
p2 + p2 + p2 + . . . merupakan deret geometri
= 5(1 + 2 + 3 + 4 + 5 + 6 + 7 + 8 + 9 + 10) + (10 × 16)
tak hingga dengan a = U1 = p2 dan r = . = (5 × 55) + (10 × 16)
= 275 + 160
S ∞ = − = = = 2p2
− = 435
Jadi, jumlah luas persegi yang terbentuk 2p2. Jadi, nilai ∑ (5n + 6) adalah 435.
5. Jawaban: e
+ +
Untuk n = 1 ⇒
=2
A. Pilihan Ganda
+ +
1. Jawaban: a Untuk n = 2 ⇒
=8
Sembilan bilangan asli ganjil: 1, 3, 5, 7, 9, . . . , 17 + +
Untuk n = 3 ⇒
= 20
Jumlah kuadratnya:
+ +
Untuk n = 4 ⇒ = 40
12 + 32 + 52 + 72 + 92 + . . . + 172 = ∑ (2i – 1)2
+ +
Untuk n = 5 ⇒
= 70
2. Jawaban: e Jadi, diperoleh:
Suku umum Un = n(n + 1) dengan batas bawah 1
+ +
∑ = 2 + 8 + 20 + 40 + 70 = 140
dan batas atas 100. Notasi sigmanya ∑ n(n + 1). =
=
3. Jawaban: d 6. Jawaban: b
U1 = a = ∑ k2 (x2 + 2x) = 405
!
U2 =
⇔ (x2 + 2x)(32 + 42 + 52 + 62 + 72) = 405
r= = =
⇔ (x2 + 2x)(9 + 16 + 25 + 36 + 49) = 405
= − + − + − + − + −
⇔ ∑ (2i · cos α) = 18
= + + + +
⇔ cos α ∑ 2i = 18
+ + + +
=
⇔ cos α (2 · 3 + 2 · 4 + 2 · 5 + 2 · 6) = 18
⇔ cos α (6 + 8 + 10 + 12) = 18 =
⇔ cos α · 36 = 18 12. Jawaban: d
⇔ cos α =
∑ (a2 + 4) – ∑ (a2 + 4a – 5)
= =
⇔ α = 60°
−
Jadi, nilai α = 60°. = ∑ ((a + 6)2 + 4) – ∑ (a2 + 4a – 5)
=− =
9. Jawaban: e
= ∑ (a2 + 12a + 36 + 4 – a2 – 4a + 5)
=
2 ∑ k(2k + 5) + 2 ∑ (k + 3) + 3n
! = ! =
= ∑ (8a + 45) = ∑ 8a + ∑ 45
= = =
= ∑ (4k2 + 10k) + ∑ (2k + 6) + ∑ 3
! = ! = ! = = 8 · 1 + 8 · 2 + 8 · 3 + 8 · 4 + 8 · 5 + 8 · 6 + 6 · 45
= 438
= ∑ 4k2 + 10k + 2k + 6 + 3
! = 13. Jawaban: a
−
= ∑ 4k2 + 12k + 9 ∑ (4k + 1) = (4(3 – x) + 1) + (4(4 – x) + 1)
! = !=−
+ (4(5 – x) + 1) +(4(6 – x) + 1)
= ∑ (2k + 3)2
! = + (4(7 – x) + 1)
10. Jawaban: e = 12 – 4x + 1 + 16 – 4x + 1 + 20
– 4x + 1 + 24 – 4x + 1 + 28 – 4x
8 ∑ k3 + 36 ∑ k2 + 54 ∑ k + 27n +1
! ! !
= 105 – 20x
= ∑ 8k3 + ∑ 36k2 + ∑ 54k + ∑ 27
! ! ! !
= ∑ (8k3 + 36k2 + 54k + 27)
!
U2 = 5 a = U1 = =
⇔ a + b = 5. . . (1)
U4 = x ⇔ ar3 =
U4 + U6 = 28
⇔ a + 3b + a + 5b = 28 ⇔ r3 =
⇔ 2a + 8b = 28
⇔ a + 4b = 14 . . . (2) ⇔ r =
3
a + 4b = 14 ⇔ r3 =
–––––––––– –
–3b = –9 ⇔ r3 =
⇔ b=3
U7 – U5 = (a + 6b) – (a + 4b) ⇔ r=
= 2b
=2×3=6 ⇔ r=
Jadi, selisih suku ketujuh dan suku kelima adalah 6. 13. Jawaban: c
10. Jawaban: b
=
Misalkan suku-suku barisan aritmetika tersebut
a – 3, a, a + 3.
⇔ =8
(a – 3) + (a – 1) + (a + 3)= 14
⇔ 3a – 1 = 14 ⇔ r3 = 8
⇔ 3a = 15 ⇔ r=2
⇔ a=5 U6 = U5r
Barisan geometri = a – 3, a – 1, a + 3 = 80 × 2
= 2, 4, 8 = 160
Jadi, suku keenam barisan tersebut 160.
r= =2
Jadi, rasio barisan tersebut 2. 14. Jawaban: c
Banyak suku awal = 2
11. Jawaban: e Barisan geometri baru 48, x, y, z, 768
a=3
Banyak suku barisan baru = 5
b=5–3=2
Un = arn – 1
Sn = (2a + (n – 1)b) ⇔ U5 = ar4
⇔ 768 = 48r4
⇔ 440 = (2 × 3 + (n – 1)2)
⇔ r4 = 16
⇔ 440 = (6 + 2n – 2) ⇔ r=2
−
⇔ 440 = (4 + 2n) Sn =
−
⇔ 440 = n2 + 2n
−
⇔ n2 + 2n – 440 = 0 S5 =
−
⇔ (n + 22)(n – 20) = 0
−
⇔ n + 22 = 0 atau n – 20 = 0 =
⇔ n = –22 atau n = 20
= 48 × 31
Untuk n = –22 tidak memenuhi.
Untuk n = 20 memenuhi. = 1.488
Un = a + (n – 1)b Jadi, jumlah barisan geometri tersebut 1.488.
⇔ U20 = a + 19b 15. Jawaban: d
⇔ x = 3 + 19 × 2 q, s, dan t membentuk barisan geometri, maka
⇔ x = 3 + 38 dengan membandingkan rasio diperoleh:
⇔ x = 41 % %
Jadi, nilai x adalah 41. = ⇔t=
& % &
S8 = a + 2b = 14
−
⇔ a + 2(3a) = 14
' − ⇔ 7a = 14
=
⇔ a=2
= 2 × 6.560 b = 3a = 6
= 13.120 Jadi, beda barisan tersebut 6.
Jadi, jumlah 8 suku pertama deret tersebut 21. Jawaban: a
13.120. r rasio dari deret konvergen, maka –1 < r < 1
18. Jawaban: c
S = 1 + +
+...+ +...
Nilai jual mobil setiap tahun membentuk barisan
geometri dengan r =
. + +
= = = +
−
+ −
+
Nilai awal = 80.000.000
−
U1= × 80.000.000 Untuk r = –1 ⇒ S = − = = 1
= 60.000.000 +
Untuk r = 1 ⇒ S = + = = 1
Nilai jual setelah dipakai 3 tahun = U3
U3= ar2 = 60.000.000 · ( ) 2 = 33.750.000 Jadi, 1 < S < 1 .
Jadi, nilai jual mobil setelah dipakai 3 tahun
Rp33.750.000,00. 22. Jawaban: b
Luas persegi-persegi tersebut membentuk
barisan geometri dengan S∞ = 640.
− ∑ – ∑
Sn = != ! + ! = ! +
−
+
−
⇔ S10 =
−
= ∑ – ∑
!= ! + ! = + ! − +
−
⇔ 33 · S5 =
− = ∑ – ∑
!= ! + != ! +
−
−
⇔ 33 · =
− −
⇔ = + ∑ – ∑
33(r – 1) = r – 1 != ! + != ! +
5 10
⇔ 33(r5 – 1) = (r5 + 1)(r5 – 1)
⇔ 33 = r5 + 1 = + ∑ ( – ) =
!= ! + ! +
⇔ r5 = 32
Nilai U6 = U1r5 = 2 × 32 = 64. Jadi, nilai dari ∑ – ∑ adalah .
!= ! + ! = ! +
( ) + ( )
Tahun 2011 → 20.000 + × 20.000 b =
= × 20.000 = +
Tahun 2012 → ( × 20.000) + ( × 20.000)
=
=a
= × 20.000, dan seterusnya Luas persegi pertama = L1
L1 = a × a = a2
Diperoleh deret geometri dengan U1 = 20.000, r = .
Luas persegi kedua = L2
Jumlah penduduk pada tahun 2014 = U5
U5 = U1r4 L2 = b × b
=a ×a
= 20.000 ×
' = a2
= 20.000 × ≈ 84.280 jiwa
*
Jadi, diperkirakan jumlah penduduk kabupaten r =
*
tersebut pada tahun 2014 sekitar 84.280 jiwa.
= =
5. a. S∞ =
−
⇔ 10 = − Jadi, luas persegi kedua
a2, sedangkan rasio
⇔ 10(1 – r) = 5 deret tersebut .
⇔ 1 – r = 7. Keliling lingkaran I = 2πR.
Sisi persegi I = R
⇔ 1–r=
4R2 = ( R)2 + ( R)2
⇔ r=1–
⇔ r=
R R
Jadi, rasionya .
− R R
b. Sn =
−
− R
S3 =
−
Keliling lingkaran II = 2π ( R) = πR.
−
=
Nilai ∑ 8p = ∑ (– )
! = ! =
= ∑ (2i – 3)(i2 + 4)
= – × 10
= ((2 · 3 – 3)(32 + 4) + (2 · 4 – 3)(42 + 4) + = –16
(2 · 5 – 3)(52 + 4) + (2 · 6 – 3)(62 + 4)) Jadi, nilai ∑ 8p adalah –16.
! =
=
(3 · 13 + 5 · 20 + 7 · 29 + 9 · 40)
10. a. 4 + 7 + 10 + . . . + (3n – 1) = ∑ (3i + 1)
= (39 + 100 + 203 + 360) =
+
Misalkan P(n) rumus ∑ (3i + 1) =
=
(702) =
⇔ 3·1+1=4
= 1(–1)1 · + 2(–1)2 · + 3(–1)3 ·
⋅ − ⋅ −
⇔ 4=4
+ 4(–1)4 · + 5(–1)5 ·
Ruas kiri = ruas kanan
Oleh karena ruas kiri = ruas kanan, maka
= – + 2 · + (–3) · + 4 · + (–5) · P(n) benar untuk n = 1.
= ! − + !
=
!!
= ! − + !
=
!!
= ⋅ ! −
=
!!
= ! + −
=
Ruas kiri = ruas kanan
Ruas kiri = ruas kanan
Oleh karena ruas kiri = ruas kanan maka
!
P(n) benar untuk n = k + 1. ! −
Dari 1) dan 2) terbukti bahwa ∑ 3(2)i – 5 =
! ! =
Dari 1) dan 2) terbukti bahwa ∑ (3i + 1) = bernilai benar untuk setiap n bilangan asli.
=
!! +
atau berlaku benar untuk setiap n Latihan Ulangan Tengah Semester 2
bilangan asli.
A. Pilihan Ganda
−
b.
+
+ + . . . + 3(2)n – 5 = 1. Jawaban: b
U1, U2, U3, . . . Un membentuk barisan aritmetika
Misalkan P(n) adalah rumus ∑ 3(2) i – 5
berarti b = U2 – U1 atau b = U3 – U2.
=
− ⇔ U2 – U1 = U3 – U2
= berlaku untuk setiap n bilangan asli.
⇔ (m – 1) – (–m + 2) = (m – 3) – (m – 1)
1) Akan dibuktikan P(n) benar untuk n = 1. ⇔ 2m – 3 = –2
∑ 3(2)i – 5 = −
⇔ m=
=
Tiga suku pertama:
⇔ 3(2)1 – 5 =
(– + 2), ( – 1), ( – 3) = , – , –2
⇔
=
Ruas kiri = ruas kanan Beda = – – = –2
Oleh karena ruas kiri = ruas kanan, maka
Barisan tersebut menjadi , – , –2 , –4 ,–6 , . . .
P(n) benar untuk n = 1.
2) Andaikan P(n) benar untuk n = k, maka Suku kelima barisan tersebut –6 .
!
∑ 3(2)i – 5 = − bernilai benar.
!
2. Jawaban: b
! = Angsuran pinjaman setiap bulan membentuk
Akan dibuktikan P(n) benar untuk n = k + barisan aritmetika dengan a = 375.000 dan
! + b = –25.000.
! + −
1, yaitu ∑ 3(2)i – 5 = . Jumlah pinjaman Pak Anto:
! =
Untuk n = k + 1, ruas kiri P(n) menjadi: S12 = (2a + 11b)
! + = 6(2 · 375.000 + 11 · (–25.000))
∑ 3(2)i – 5 = 6(475.000)
=
! ! +
= 2.850.000
= ∑ 3(2)i – 5 + ∑ 3(2)k – 5 Jadi, jumlah pinjaman Pak Anto Rp2.850.000,00.
! = =! +
! −
3. Jawaban: a
= + 3(2)k + 1 – 5 Deret aritmetika:
! −
U6 = 8 ⇒ a + 5b = 8 . . . . (1)
=
+ 3(2)k – 4 U11 = 28 ⇒ a + 10b = 28 . . . . (2)
⇔ 3a = –15
a + 2b = 15
⇔ a = –5
a + 13b = 48
–––––––––––– – 13. Jawaban: b
–11b = –33
Diketahui barisan geometri, Un = arn – 1
⇔ b=3
U3 = 9 ⇒ ar2 = 9
Substitusi b = 3 ke a + 2b = 15 diperoleh: U5 = 228 ⇒ ar4 = 228
a + 2(3) = 15
⇔ a=9
=
U21 = a + 20b
= 9 + 20(3) ⇔ r2 =
= 69
⇔ r=
+
Ut = ar2 = 9
+
=
= 34 ⇔ a =9
11. Jawaban: e
⇔ a· =9
Barisan bilangan antara 1 dan 300 yang habis
dibagi 4 mempunyai a = 4, b = 4, dan Un = 296.
⇔ a =
Un = 296
⇔ 4 + (n – 1)4 = 296 Rumus suku ke-n:
⇔ (n – 1)4 = 292
−
Un = ar n – 1 =
⇔ n – 1 = 73
⇔ n = 74
Rumus barisan geometri tersebut:
−
Barisan bilangan antara 1 dan 300 yang habis dibagi
Un =
4 dan 7 mempunyai a′ = 28, b′ = 28, dan Un = 280.
Un′ = 280
14. Jawaban: b
⇔ 28 + (n′ – 1)28 = 280 U1 + U6 = 244 ⇒ a + ar5 = 244
⇔ (n′ – 1)28 = 252
⇔ n′ – 1 = 9 ⇔ a(1 + r5)= 244 . . . . (1)
⇔ n′ = 10 U3U4 = 243 ⇒ ar2ar3 = 243
Jumlah bilangan antara 1 dan 300 yang habis dibagi 4: ⇔ a2r5 = 243
S1 = n(a + Un) ⇔ r5 = . . . . (2)
=
· 74(4 + 296) = 37(300) = 11.100 Substitusikan persamaan (2) ke (1):
Jumlah bilangan antara 1 dan 300 yang habis
a(1 + ) = 244
dibagi 4 dan habis dibagi 7:
S2 = n′(a′ + Un′) ⇔ a + = 244
⇔ a2 – 244a + 243 = 0
= · 10(28 + 252)
⇔ (a – 1)(a – 243) = 0
= 5 · 280 = 1.400
⇔ a = 1 atau a = 243
Jadi, jumlah bilangan yang habis dibagi 4 tetapi
tidak habis dibagi 7 adalah 11.100 – 1.400 = 9.700.
a = 1 diperoleh r5 =
⇔ r=3
Σ (i
2
– 4) + Σ (i
2
– 3) + Σ
−
(i + 5)
di titik (1, 0).
30. Jawaban: e
2x > 0 ⇔
= Σ (i
2
– 4) + Σ ((i + 5)
2
– 3) + Σ ((i – 5) + 5)
2x · 25 > 0
⇔ 2x + 5 + 4 > 4
⇔ f(x) > 4
= Σ (i
2
– 4) + Σ (i
2
+ 10i + 25 – 3) + Σi
Oleh karena f(x) > 4 maka untuk nilai x semakin
kecil.
= Σ (i
2
– 4 + i2 + 10i + 25 – 3 + i) Jadi, nilai f(x) mendekati 4.
31. Jawaban: a
= Σ (2i2 + 11i + 18)
y = 32 – x – 2 = 32 · 3–x – 2 = 9( )x – 2
⋅
⋅ ⋅ 323x
2 –4 ≤
⇔ = 152
+
⇔ 56n + 2n
· 3 = 15
8n 2
⇔ ≤
2
⇔ (5 · 3)8n = 152 25(3x – 4)
−
⇔ 8n = 2
⇔ 215x – 20 ≤ 23x – 2
2
⇔ n = ⇔ 15x2 – 20 ≤ 3x – 2
⇔ 15x – 3x – 18 ≤ 0
2
⇔ (5x – 6)(3x + 3) ≤ 0
pada bulan ke-11 yaitu sebesar Rp3.300.000,00.
Jadi, suku ke-6 deret tersebut
.
= Σ (k
!
2
+ 2k + 1 + 6k + 12) Oleh karena ruas kiri = ruas kanan maka
rumus tersebut benar untuk n = 1.
= Σ (k
!
2
+ 8k + 13) ii) Diasumsikan rumus tersebut benar
untuk n = k.
− !!!
b. Σ (k – 3)3 = Σ
! !−
((k + 3) – 3)3 = Σ k3
!
2 + 6 + 12 + . . . + k(k + 1) =
Akan dibuktikan rumus tersebut benar
c. Σ
! −
k3 +5 untuk n = k + 1 yaitu 2 + 6 + 8 + . . . + k(k + 1)
!!!
+ (k + 1)(k + 2) =
= Σ
! −
(k – 5)3 + 5
Ruas kiri
= 2 + 6 + 12 + . . . + k(k + 1) + (k + 1)(k + 2)
= Σ (k3 + 3k2(–5) + 3k(–5)2 · (–5)2 + 5) !!!
! = + (k + 1)(k + 2)
= Σ
!
(k3 –15k2 + 75k – 120) = (k + 1)(k + 2) ( !
)
6. Jawaban: !
= (k + 1)(k + 2)
a. 2 + 6 + 18 + . . . + 2(3n – 1) = 3n – 1
!!!
⇔ ∑ 2(3n – 1) = 3n – 1 =
Oleh karena ruas kiri = ruas kanan maka
i) Akan dibuktikan rumus tersebut benar
rumus tersebut benar untuk n = k + 1.
untuk n = 1
Jadi, rumus tersebut terbukti benar untuk
⇔ 2(31 – 1) = 3 – 1
∑ 2(3n – 1) = 31 – 1 semua n bilangan asli.
⇔ 2=2
Oleh karena ruas kiri = ruas kanan maka
rumus tersebut benar untuk n = 1.
⇔ x2 – 2x – 3 = 0
· 23(4x – 1)
⇔ (x – 3)(x + 1) = 0
−
⇔ x – 3 = 0 atau x + 1 = 0 ⇔ ≥ + +
⇔ x = 3 atau x = –1
−
⇔ 2 ≥ + +
b. h(x) = 1 –5
⇒ 2x – 1 = 1
−
⇔ 2x = 2 ⇔ –5 ≥
+ +
⇔ x=1
–2 –1
6. Jawaban: d
f(x) = k · 25x – 8
Jadi, himpunan penyelesaiannya {x| –2 < x < –1}. f(2) = k · 25 · 2 – 8
⇔ 20 = k · 210 – 8
Bab VII Fungsi, Persamaan, dan ⇔ 20 = k · 22
⇔ k=5
Pertidaksamaan Eksponen f(x) = 5 · 25x – 8
f(1) = 5 · 25 · 1 – 8
= 5 · 2–3 =
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: e 7. Jawaban: e
26x + 4 = 22(3x + 1) + 2 f(x) = 2(5x + 3) = 2 · 5x + 6
2 Asimtot datar y = 5x adalah sumbu X atau garis y = 0.
= (23x + 1) · 22
Asimtot datar y = 2 · 5x + 6 adalah garis y = 0 + 6 = 6.
= 4p2 Jadi, asimtot datar grafik fungsi f(x) adalah y = 6.
2. Jawaban: e 8. Jawaban: c
− +
Z" P(x) = Z" 42 –
x
Grafik fungsi f(x) = melalui titik (a, 9) maka →∞ →∞
f(a) = 9. = Z" 42 × 4– x
→∞
− +
= 16 Z" ( )x
f(a) = →∞
= 16 × 0 = 0
⇔ Jadi, untuk x semakin besar (mendekati ∞) nilai
9=
− − +
fungsi P(x) mendekati 0.
⇔ 32 = (32a – 2) 9. Jawaban: e
Kurva fungsi eksponen turun dengan bilangan pokok
a–
⇔ 32 = 3
2 dan memotong sumbu Y di titik (0, 6) yaitu:
y = 6 · 2–x = 3 · 2 · 2–x = 3 · 21 – x
⇔ 2= a–
10. Jawaban: c
⇔ 4=a–1 Y
Y
⇔ a=5 y=4·2 x
3. Jawaban: d 4 4
−
−
=
PQ = 91 – x × =
− − 0 0
X X
− y = 4 – 4 · 2x
=
–4 –4
= 6–1(1 – x) = 6x – 1
y = –4 · 2 x
y = –4 · 2x
m(x) = –x2 + 4x – 6
= 2.500
−
m(x) maksimum untuk x = – = − = 2
Jadi, jumlah serangga 36 hari yang lalu 2.500
Fungsi h(x) = 4 m(x) maksimum jika nilai ekor.
pangkatnya (m(x)) maksimum.
Jadi, nilai maksimum fungsi h: B. Uraian
+
h(2) = 4–4 + 8 – 6 = 4–2 = +
1. a. f(x) =
⋅ =
⋅
13. Jawaban: b
+
f(x) = 2x – 1 = 2x · 2–1 = · 2x = +
Hasil pencerminan grafik fungsi f(x) = · 2x = 3
x + 1 – (2 + x)
= 3– x – 1 = ·
terhadap sumbu Y adalah g(x) = · = 2–x – 1.
3. Jawaban: c
− Jadi, nilai x yang memenuhi adalah x = –
.
2–
= 81x 4
7. Jawaban: b
⇔ 3 =3 –3(3 – x) 4(x2 – 4)
2
(
)x –3
( )1 – x =
⇔ –3(3 – x) = 4(x2 – 4)
⇔ –9 + 3x = 4x2 – 16
⇔
2–
( )2(x 3)
( )3(1 – x) = ( )–1
⇔ 4x – 3x – 7 = 0
2
⇔ (4x – 7)(x + 1) = 0
⇔
2–
( )2(x 3) + 3(1 – x)
= ( )–1
4x – 7 = 0 atau x + 1 = 0
⇔ 2(x2 – 3) + 3(1 – x) = –1
⇔ x=
atau x = –1 ⇔ 2x2 – 3x – 2 = 0
⇔ (2x + 1)(x – 2) = 0
Jadi, himpunan penyelesaiannya {–1, }.
⇔ x = – atau x = 2
4. Jawaban: a
(3x + 3–x)2 = 32x + 2 · 3x · 3–x + 3–2x Diperoleh x1 = dan x2 = 2
= 32x + 3–2x + 2
= 34 + 2
Jadi, (x1 – x2)2 = (– – 2)2 = (– )2 =
= 36
⇔ 3x + 3–x = 6 8. Jawaban: e
5. Jawaban: d
– 5 · 21 – 3x + 16 = 0
− +
=
−
⇔ 2
(x2 – 4x + 3)
= 2–5(x – 1) ⇔ – 5 · 2 · 2–3x + 16 = 0
⇔ (x2 – 4x + 3) = –5(x – 1)
⇔ – 10 ·
+ 16 = 0
⇔ 3(x2 – 4x + 3) = –10(x – 1)
⇔ 3x2 – 12x + 9 = –10x + 10
Misal
⇔ 3x2 – 2x – 1 = 0
= p maka persamaan eksponen
⇔ (3x + 1)(x – 1) = 0
menjadi:
⇔ x = – atau x = 1 p2 – 10p + 16 = 0
⇔(p – 8)(p – 2) =0
Oleh karena α > β maka α = 1 dan β = – . ⇔ p – 8 = 2 atau p – 2 = 0
⇔ p = 8 atau p=2
Jadi, 2α + 3β = 2 · 1 + 3(– ) = 2 + (–1) = 1.
atau
⇔ =8 =2
6. Jawaban: d
⇔ 2–3x = 23 atau 2–3x = 21
− ⇔
–3x = 3 atau –3x = 1
= 0,008
−
⇔ x = –1 atau x=–
− Jadi, akar-akar persamaan tersebut – dan –1.
⇔ −
= (0,2) 3
⇔ α+β=1 ⇔ 8x + 2 = 8
+
15. Jawaban: d
⇔ 8x + 2 = 8
2x + 1 + = 17 +
− ⇔ x+2=
⇔ 2x · 21 + = 17
⇔ 3x + 6 = 2x + 10
Misalkan 2x = p maka persamaan eksponen ⇔ x=4
menjadi: Jadi, himpunan penyelesaiannya {4}.
⇔ 2p + = 17
+
−
c. =
⇔ 2
2p – 17p + 8 = 0
⇔ (2p – 1)(p – 8) = 0
+ − ⋅
⇔
=
⇔ p =
atau p = 8
⇔ 2–2x – 1 = 2
Diperoleh x1 = –1 dan x2 = 3.
Jadi, x12 + x22 = (–1)2 + 32 = 1 + 9 = 10. ⇔ –2x – 1 = −
⇔ –2x – 1 = 2x – 4
B. Uraian ⇔ –4x = –3
−
9n + 1 + 32n + 1 + 45 · ⇔
x=
1. a. = 243
⇔ 9n · 9 + 32n · 3 + 45 · 32n – 1 = 243 Jadi, himpunan penyelesaiannya { }.
⇔ 32n · 9 + 32n · 3 + 15 · 32n = 243 2
3. Persamaan (x2 – 2x)x – 2x = (x2 – 2x)6 – x
⇔ 32n(9 + 3 + 15) = 243 merupakan bentuk (h(x))f(x) = (h(x))g(x), penye-
⇔ 32n = 9 lesaiannya dapat ditentukan dari beberapa
⇔ 32n = 32 kemungkinan berikut.
⇔ 2n = 2 a. f(x) = g(x) ⇔ x2 – 2x = 6 – x
⇔ n=1 ⇔ x2 – x – 6 = 0
b. 7n + 7n + 1 – 21 · 7n – 1 = 245 ⇔ (x + 2)(x – 3) = 0
⇔ x = –2 atau x = 3
⇔ 7n + 7n · 7 – 21 · 7n · = 245 b. h(x) = 1 ⇔ x2 – 2x = 1
⇔ 7n + (1 + 7 – 3) = 245 ⇔ x2 – 2x – 1 = 0
⇔ 7n = 49 ± + ±
⇔ x= =
⇔ 7n = 72
⇔ n=2 ⇔ x = 1 + atau x = 1 –
−
c. h(x) = 0 ⇔ x2 – 2x = 0
2. a. 92x – 4 =
⇔ x(x – 2) = 0
⇔ x = 0 atau x = 2
⇔
2
(32)2x – 4 = (3–3)x –4
Substitusi x = 0 dan x = 2 ke f(x) dan g(x).
⇔ 2(2x – 4) = –3(x2 – 4) f(0) = 02 – 2 · 0 = 0
⇔ 4x – 8 = –3x2 + 12 g(0) = 6 + 0 = 6
⇔ 3x2 + 4x – 20 = 0 Oleh karena f(0) dan g(0) keduanya tidak
positif atau keduanya tidak negatif maka
⇔ (3x + 10)(x – 2) = 0
x = 0 bukan penyelesaian.
⇔3x + 10 = 0 atau x – 2 = 0 f(2) = 22 – 2 · 2 = 0
g(2) = 6 – 2 = 4 > 0
⇔ x=– ⇔ x=2
Oleh karena f(2) dan g(2) keduanya tidak
positif dan keduanya tidak negatif maka x = 2
Jadi, himpunan penyelesaiannya {– , 2}. bukan penyelesaian.
⇔ (x – 1)2 = 0
A. Pilihan Ganda
⇔ x=1
Substitusi x = 1 ke f(x) dan g(x): 1. Jawaban: a
3m – 1 + 3m < 12
f(1) = 12 – 2 · 1 = –1 (ganjil)
g(1) = 6 – 1 = 5 (ganjil)
⇔ 3m · + 3m < 12
Oleh karena f(1) ganjil dan g(1) ganjil maka
x = 1 merupakan penyelesaian. ⇔ 3m · 1 < 12
Jadi, himpunan penyelesaiannya {–2, 1, 3, 1 +
⇔ 3m · < 12
,1– }.
⇔ 3 m < 32
4. 52x – 32x= 52x – 1 + 32x – 1 ⇔ m <2
⇔ 52x – 52x – 1 = 32x + 32x – 1
2. Jawaban: c
⇔ 52x – · 52x = 32x + · 32x
≤ 272 – x
−
⇔ · 52x = · 32x − −
⇔ 3 ≤ 33(2 – x)
⇔ –2(2x – 1) ≤ 3(2 – x)
⇔ =
⇔ –4x + 2 ≤ 6 – 3x
⇔ 52x – 1 = 32x – 1 ⇔ x ≥ –4
Penyelesaian dari 52x – 1 = 32x – 1 adalah Jadi, himpunan penyelesaiannya {x | x ≥ –4}
2x – 1 = 0 3. Jawaban: b
⇔ x= ⋅
≤
Jadi, nilai x yang memenuhi persamaan
⋅
⇔ ≤
52x – 1
=32x – 1
adalah x = .
⇔ ≤ 23x – 6
2
2x – 5x + 9
5. mx + 1 =p ⇔ x – 5x + 9
2 ≤ 3x – 6
⇔ x2 – 8x + 15 ≤0
⇔ m = p +
⇔ (x – 5)(x – 3) ≤0
n2 – x = p ⇔ n = p −
+ – +
p6 = m × n
3
⇔ p6 = p + ×p −
5
⇔6 = + ⇔ 3≤x≤5
+ −
Jadi, nilai x yang memenuhi 3 ≤ x ≤ 5.
− + +
⇔6 =
+ − 4. Jawaban: d
⇔ 2(x + 1)(2 – x) = 1
≥
⇔ –2x2 + 2x + 4 – 1 = 0 ⋅
⇔ –2x2 + 2x + 3 = 0
Dari persamaan kuadrat di atas diperoleh nilai ⇔ ≥
⋅
− −
x1 + x2 = 1 dan x1 · x2 = – . ⇔ 5 ≥ 52 – x
− −
x12 + x22 = (x1 + x2)2 – 2x1x2 ⇔ ≥2–x
= 12 – 2 − = 4 ⇔ – x – 2 ≥ 4 – 2x
x2
⇔ x2 + x – 6 ≥ 0
Jadi, nilai x12 + x22 = 4. ⇔ (x + 3)(x – 2) ≥ 0
⇔ x – 3x + k ≤ –3(2x – 2x2)
2
pada interval x > .
⇔ 5x2 – 3x – k ≤ 0
x= .
⇔ 3–2( x – 4) ≤ 33(4 – x
2)
Substitusi x = –1 ke 5x2 – 3x – k = 0 diperoleh:
5+3–k=0 ⇔ k=8
⇔ –2( x – 4) ≤ 3(4 – x2) 9. Jawaban: c
⇔ –x + 8 ≤ 12 – 3x2 32x – 4 · 3x + 1 > –27
⇔ 3x2 – x – 4 ≤0 ⇔ (3x)2 – 12 · 3x + 27 > 0
⇔ (3x – 3)(3x – 9) > 0
⇔ (3x – 4)(x + 1) ≤0
Pembuat nol: + – +
3 x – 4 = 0 atau x+1=0 3 9
⇔ 3x < 3 atau 3x > 9
⇔ x= ⇔ x = –1
⇔ x < 1 atau x > 2
Penyelesaian:
10. Jawaban: d
+ – + 22x + 4 + 31 · 2x + 1 – 8 > 0
–1 ⇔ 22x + 2 · 22 + 31 · 2x + 1 – 8 > 0
⇔ 4(2 + 1)2 + 31 · 2x + 1 – 8 > 0
x
Jadi, himpunan penyelesaiannya {x | –1 ≤ x ≤ }.
Misalkan 2 x + 1 = a maka pertidaksamaan
7. Jawaban: d eksponen menjadi:
93x – 4 · 33x + 1 + 27 ≤ 0 4a2 + 31a – 8 > 0
⇔ (3 )3x – 4 · 33x · 3 + 27 ≤ 0
2 ⇔ (4a – 1)(a + 8) > 0
⇔ (33x)2 – 12 · 33x + 27 ≤ 0 ⇔ a < –8 atau a >
⇔ x > –3 ⇔ 1 – 2x = 3
Jadi, himpunan penyelesaiannya {x | x > –3}. ⇔ –2x = 2
⇔ x = –1
Jadi, jika f(x) = –23 maka x = –1.
B. Uraian
b. Grafik fungsi berada di bawah garis y = 1
1. a. ≥ berarti:
f(x) < 1 ⇒ 4 – 31 – 2x < 1
⇔
⇔ ≥ 31 – 2x > 3
⇔ 1 – 2x > 1
−
⇔ 2x < 0
⇔ 2 ≥ 24 – 3x
⇔ x<0
− Jadi, nilai x < 0.
⇔ ≥ 4 – 3x
⇔ 4x – 6 ≥ 12 – 9x 3. 3m + 1 = p ⇔ 3 = p " +
⇔ 13x ≥ 18
5n – 1 = p ⇔ 5 = p −
⇔ x ≥ p > 15 ⇔ p > 3 · 5
(0, 9).
Jadi, grafik yang benar pilihan e.
Grafik fungsi g(x) memotong sumbu Y di titik
4. Jawaban: d
(0,
). Grafik memotong sumbu X jika y = 0.
Kedua kurva berpotongan di titik (–2, 1). y = g(x) = 0
Grafik fungsi f(x) dan g(x) sebagai berikut.
⇔ – 256 = 0
Y
⋅
f(x)
⇔ = 256
⋅
9 ⇔ x2
2 – 2x – 7 = 28
⇔ x – 2x – 7 = 8
2
⇔ x2 – 2x – 15 = 0
⇔ (x – 5)(x + 3) = 0
⇔ x – 5 = 0 atau x + 3 = 0
⇔ x = 5 atau x = –3
Jadi, grafik fungsi g(x) memotong sumbu X di titik
(–1, 3) (–3, 0) dan (5, 0).
(–3, 3) 3
5. Jawaban: b
(–2, 1) f(x) = 32x + 1 – 4
(–3, ) • (–1,
) 1
= 32x · 3 – 4
g(x)
•
X = (3x)2 · 3 – 4
–3 –2 –1 (0,
) 3 >0 ⇔
x
(3x)2 > 0
⇔ 3 ·3>0
2x
c. Interval x sedemikian hingga f(x) di atas g(x)
⇔ 32x · 3 – 4 > –4
adalah x > –2 dan f(x) di bawah g(x) pada
⇔ 32x + 1 – 4 > –4
interval x < –2. ⇔ f(x) > –4
Jadi, daerah hasilnya f(x) > –4.
3) Grafik memotong sumbu Y jika x = 0.
h(p) = 5 . x = 0 ⇔ f(0) = 53 · 0 + 2 – 125
= 25 – 125
h(p) = –1 ⇔ 5 = ⋅
–1 = –100
Jadi, grafik memotong sumbu Y di titik
⇔ 6 = (0, –100).
⋅
4) 5x > 0 ⇔ 53x > 0
⇔ 25 = 5p – 3 ⇔ 5 · 52 > 0
3x
⇔ 52 = 5p – 3 ⇔5 3x + 2 – 125 > –125
⇔ 2=p–3 ⇔ f(x) > –125
⇔ p=5 Oleh karena f(x) > –125 maka asimtot
8. Jawaban: b datarnya y = –125.
5) Oleh karena asimtot datarnya y = –125
Grafik fungsi eksponen monoton naik dan
sehingga untuk nilai x semakin besar, nilai
memotong sumbu Y di titik (0, 18) maka
f(x) mendekati –125.
y = f(x) = 18 · ax.
Jadi, pernyataan yang benar pilihan d.
Dengan mengambil bilangan pokok 3 maka
y = f(x) = 18 · 3x = 2 · 9 · 3x = 2 · 3x + 2. 12. Jawaban: b
Jadi, persamaan grafik yang sesuai adalah Grafik fungsi f(x) = a x jika digeser ke kanan
y = 2 · 3x + 2. 4 satuan akan menghasilkan grafik fungsi dengan
persamaan h(x) = ax – 4 sehingga persamaan grafik
9. Jawaban: a
fungsi h(x) = 6x – 4 + 3 = 6x – 1.
f(x) = 35x adalah fungsi monoton naik.
f(x) = 3 5x akan bernilai maksimum jika x 13. Jawaban: b
maksimum. Jadi, f(x) maksimum ketika x = 4, yaitu
=
−
f(4) = 35 · 4 = 320.
10. Jawaban: b ⇔ 32 – (2x – 2) = 3–
f–1(16 ) = a ⇒ f(a) = 16
⇔ 2 – 2x + 2 = –
⇔
= 16
⇔ 4 – 2x = –
⇔ 23a = 24
⇔ = 2x
⇔ 3a = 4
⇔ x=
⇔ a= 1 =
8x = 8 = 23 · = 27 = 128
Jadi, f–1(16 ) =
.
––––––––––– +
f(x) > g(x) ⇒
2
7x = 21 5x –x+5 >
⇔ x=3 ⇔
2
5x – x + 5 > 5x + 8
Substitusi nilai x + 3y = 16 ke x = 3 diperoleh: ⇔ 2
x –x+5>x+8
3 + 3y = 16 ⇔ x2 – 2x – 3 > 0
⇔ 3y = 13 ⇔ (x – 3)(x + 1) > 0
Pembuat nol:
⇔ y=
x–3=0 atau x + 1 = 0
25. Jawaban: c ⇔ x=3 ⇔ x = –1
Penyelesaian:
−
92x – 4 ≥ + – +
3
⇔ (32)2x – 4 ≥ (3–3)x – 4 –1
2
+ +
PQ = ·
+
+
Pertidaksamaan Logaritma
+
+
= ·
+
+
A. Uraian =2·2=4
5. Jawaban: c
1. Jawaban: a
f(x) = = × =
f(8) = (2 · 82 + 8 + 8)
− −
−
= 144
f( ) =
−
= 9 · 16
−
= 9 + 16 =
− −
=
= 3 + 2p −
−
= =1
−
1
+ – +
X
–2 –1 0 1 2 3 4 5 6 7 8
–3 –1
⇔ x < –3 atau x > –2
Oleh karena x > 0 dan x ≠ 1 maka nilai x yang –3
memenuhi adalah x > dan x ≠ 1. Dari grafik diperoleh kesimpulan berikut.
1) Grafik f(x) = 5log 5x + 1 dapat diperoleh
Jadi, domainnya {x | x > , x ≠ 1, x ∈ R}.
dengan menggeser g(x) = 5 log 5x ke atas 1
7. Jawaban: e satuan.
Grafik pada soal merupakan grafik fungsi 2) Grafik f(x) = 5log 5x + 1 memotong sumbu X
logaritma
di titik ( , 0).
f(x) = alog x dengan a > 1.
Sifat-sifat grafik tersebut: 3) Grafik f(x) = 5log 5x + 1 tidak memotong
1) mempunyai asimtot tegak x = 0, sumbu Y.
2) memotong sumbu X di titik (1, 0), dan Jadi, pernyataan yang benar pada pilihan e.
3) daerah asal fungsi {x | x > 0, x ∈ R} 12. Jawaban: b
Jadi, pernyataan yang benar pada pilihan e. Grafik fungsi monoton turun dan memotong sumbu
8. Jawaban: b X di titik (1, 0), maka persamaannya: y = alog x
2
f(x) = 2log 2x dengan 0 < a < 1. Jika mengambil nilai a =
⇔ f(x) = x log 2
2 2
diperoleh hasil berikut.
⇔ f(x) = x2
10. Jawaban: e
Jadi, persamaan grafiknya y = 2log
.
f(x) = log
−
13. Jawaban: b
f(x) memotong sumbu Y jika x = 0
f(x) = – 3log x
−
f(0) = log
= 3log x–1
= log
= log 640 = log 1 = 0
Diperoleh (x, f(x)) = (0, 0). = 3log
Jadi, titik potong f(x) terhadap sumbu Y adalah
Jika grafik fungsi f(x) = 3log dicerminkan
(0,0).
terhadap sumbu X, bayangannya:
11. Jawaban: e
−
− = 3log x.
f(x) = 5log 5x + 1 g(x) =
=
Beberapa titik yang dilalui
14. Jawaban: d
x 1 5 Cara 1
g(x) = 5log 5x –2 –1 0 1 2 f(x) = 2log (3x + )
f(x) = 5log 5x + 1 –1 0 1 2 3
7
Y
⇔ 2a + b = 1 . . . . (1)
6
y = f(x) = 2log (3x +
) f(4) = –1 ⇔ log (a · 4 + b) = –1
5
4 ⇔ log (4a + b) = –1
−
3 ⇔ 4a + b =
2
⇔ 4a + b = 3 . . . . (2)
1
X Eliminasi b dari persamaan (1) dan (2).
–2 –1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
–1 2a + b = 1
4a + b = 3
–2 –––––––––– –
–2a = –2
Dari grafik tersebut diperoleh ⇔ a=1
Domain = Df = {x| 0 ≤ x ≤
, x ∈ R} Substitusi nilai a = 1 ke persamaan (1).
2a + b = 1 ⇔ 2 · 1 + b = 1
Range = Rf = {y| –1 ≤ y ≤ 5, y ∈ R} ⇔ b = –1
Cara 2 Substitusi nilai a = 1 dan b = –1 ke persamaan
f(x) = 2log (3x + ) f(x) = (ax + b) diperoleh:
Fungsi logaritma f(x) dengan bilangan pokok a = 2 >
1 merupakan fungsi monoton naik. Sehingga f(x) = (1 · x – 1)
semakin besar nilai x maka f(x) akan semakin = (x – 1)
besar.
Jadi, persamaan grafik fungsi logaritma
f(x) terkecil dicapai saat x = 0.
f(0) = 2log (3 × 0 + ) = 2log = –1 f(x) = (x – 1).
f(x) terbesar dicapai saat x = . 2. Grafik fungsi g(x) = alog (x + 2) melalui titik (3, 1)
maka g(3) = 1.
f( ) = 2log (3 × + ) = 2log 32 = 5 g(3) = alog (3 + 2)
Range fungsi ⇔ 1 = alog 5
⇔ a1 = 5
= {f(0) ≤ f(x) ≤ f( )} ⇔ a=5
= {y| –1 ≤ y ≤ 5, y ∈ R} Hasil pencerminan grafik fungsi g(x) = alog x
15. Jawaban: c terhadap sumbu X adalah f(x) = x.
f(17) = f(16 + 1)
f(x) = 5log (x + 2)
f(5) = f(4 + 1)
= f(22 + 1) f(13) + f(8) = –5log (13 + 2) – 5log (8 + 2)
= –5log 15 – 5log 10
= 2log 2 + 1 = 1 + 1 = 2
= –5log 3 · 5 – 5log 2 · 5
f(17) – f(5) = 3 – 2 = 1 = –5log 3 – 5log 5 – 5log 2 – 5log 5
= –(5log 3 + 5log 2) – 2
B. Uraian
= –5log 6 – 2
1. f(x) = log (ax + b) =–
–2
Grafik melalui titik (2, 0) dan (4, –1) maka: +
=– –2 =–
⇔ 15 = k × (–5) ⇔ p = –8
⇔ k= = –3 Substitusi nilai p = –8 ke persamaan grafik f(x) =
− 3
log (–2x2 + px + n) diperoleh f(x) = 3log (–2x2 – 8x + n).
Jadi, nilai k = –3. Grafik f(x) melalui titik (–2, 2) maka f(–2) = 2.
b. g(x) = k 2log x 3
log (–2(2)2 – 8(–2) + n) = 2
= –3 2log x ⇔ 3
log (–8 + 16 + n) = 2
⇔ 3
log (8 + n) = 2
Beberapa titik yang dilalui fungsi g(x) = –3 2log x
⇔ 8 + n = 32
x
1 2 4 8 ⇔ 8+n=9
⇔ n=1
f(x) 9 6 3 0 –3 –6 –9
Persamaan grafik menjadi:
Y f(x) = 3log (–2x2 – 8x + 1)
9
8
f(–1) = 3log (–2(–1)2 – 8(–1) + 1)
7 = 3log (–2 + 8 + 1)
6 = 3log 7
5
4
f(–3) = 3log (–2(–3)2 – 8(–3) + 1)
3 = 3log (–18 + 24 + 1)
2 = 3log 7
1
−
X Nilai = =1
–4 –3 –2 –1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 −
–1
–2 −
Jadi, nilai = 1.
–3 −
–4
–5
–6
–7
–8
A. Pilihan Ganda
–9
g(x) = –3 2log x
1. Jawaban: e
4. Grafik f(x) = alog 2x melalui titik (2, –2) maka 2
log (2x – 1) = 9
f(2) = –2.
⇔ 2log (2x – 1) = 2 log 9
–2
f(2) = alog 4
⇔ –2 = alog 4
⇔ 2log (2x – 1) = – log 9
2
⇔ a–2 = 4
−
⇔ a–2 = ( )–1 ⇔ 2
log (2x –1) = 2log
⇔ a–2 = ( )–2 −
⇔ 2x – 1 =
⇔ a=
⇔ 2x – 1 =
Diperoleh persamaan f(x) = .
g(x) = −
. ⇔ 2x =
5. Grafik f(x) = 3log (–2x2 + px + n) mempunyai titik ⇔ x =
ekstrem (–2, 2) maka:
2
log (x2 + 2x + 1) = 9
⇔ (3y – 2)x2 = 4
⇔ 2log (x2 + 2x + 1) = –2
⇔ (3y – 2)x = 4 2
⇔ 2log (x2 + 2x + 1) = 2log 2–2
⇔ x2 + 2x + 1 = 2–2
⇔ y = ( + 2)
⇔ x2 + 2x + 1 =
y = f(x) ⇒ f( ) = ( + 2) = (16 + 2) = 6
⇔ 4x2 + 8x + 4 – 1 = 0
3. Jawaban: b ⇔ 4x2 + 8x + 3 = 0
⇔ (2x + 1)(2x + 3) = 0
log (x + 2) = (2x + 3) ⇔
3
2x + 1 = 0 atau 2x + 3 = 0
⇔ log (x + 2) = 3log (2x + 3)–1
3
⇔ x = – atau x = –
⇔ log (x + 2) = log
3 3
( + )
Syarat numerus: x2 + 2x + 1 > 0
⇔ x+2= ⇔ (x + 1)2 > 0
+
⇔ x > –1 atau x < –1
⇔ (x + 2)(2x + 3) = 1
⇔ 2x2 + 7x + 6 = 1 Oleh karena x = – < –1 dan x = – > –1 maka
⇔ 2x2 + 7x + 5 = 0
⇔ (2x + 5)(x + 1) = 0 nilai x yang memenuhi x = – dan x = – .
⇔ 2x + 5 = 0 atau x + 1 = 0
6. Jawaban: c
⇔ x = –2 atau x = –1 3
log (x + 2) + 9log (4x2 + 12x + 9) = 1
Syarat numerus: ⇔ 3
log (x + 2) + 9log (4x2 + 12x + 9) = 3log 3
1) x + 2 > 0 ⇔ x > –2
⇔ 3log (x + 2) + 3log (4x2 + 12x + 9) = 3log 3
2) 2x + 3 > 0 ⇔ 2x > –3 ⇔ x > –1
⇔ 3
log (x + 2) + 3log ((2x + 3)2) = 3log 3
Dari syarat 1) dan 2) diperoleh syarat x > –1 .
⇔ 3
log (x + 2) + 3log (2x + 3) = 3log 3
Oleh karena x = –2 < –1 dan x = –1 > –1
⇔ 3
log (x + 2)(2x + 3) = 3log 3
maka nilai x yang memenuhi x = –1. ⇔ (x + 2)(2x + 3) = 3
4. Jawaban: d ⇔ 2x2 + 7x + 6 – 3 = 0
⇔ 2x2 + 7x + 3 = 0
(x2 – 4x + 5) = –1 ⇔ (2x + 1)(x + 3) = 0
−
⇔ 2x + 1 = 0 atau x + 3 = 0
⇔ (x2 – 4x + 5) = ⇔
x = – atau x = –3
10. Jawaban: b
⇔ 2x2 – 16x + 33 = 2
log (x2 + 11x + 31) = 6log (x2 + 11x + 31)
⇔ 6x2 – 48x + 98 = 0 Penyelesaian alog f(x) = blog f(x) adalah f(x) = 1.
Diperoleh persamaan kuadrat dengan nilai Misal f(x) = x2 + 11x + 31
x2 + 11x + 31 = 1
x1 + x2 =
= 8. ⇔ x2 + 11x + 30 = 0
Jadi, nilai x1 + x2 = 8. ⇔ (x + 5)(x + 6) = 0
⇔ x = –5 atau x = –6
8. Jawaban: e
Oleh karena x2 > x1 maka x1 = –6 dan x2 = –5.
(2x + 1)
log (x2 + x + 2) · 4log (2x + 1) = Nilai x12 + 2x2 = (–6)2 + 2(–5) = 36 – 10 = 26
⇔ 4
log (2x + 1) · (2x + 1)log (x2 + x + 2) = 11. Jawaban: b
(3x + 1)
log 25 = 4log 5
⇔ 4
log (x2 + x + 2) = 4log
⇔ +
=
⇔ x2 + x + 2 =
⇔ x +x+2–8=0
2 ⇔ +
=
⇔ x2 + x – 6 = 0
⇔ (x + 3)(x – 2) = 0 ⇔ =
+
⇔ x + 3 = 0 atau x – 2 = 0
⇔ 2 log 4 = log (3x + 1)
⇔ x = –3 atau x = 2
⇔ 3x + 1 = 42
a. Syarat numerus: x2 + x + 2 > 0 ⇔ 3x = 15
1) (x2 + x + 2) mempunyai nilai D < 0 dan ⇔ x =5
a > 0 maka (x2 + x + 2) definit positif Syarat bilangan pokok:
sehingga (x2 + x + 2) > 0 dipenuhi untuk
sebarang nilai x ∈ R. 1) 3x + 1 > 0 ⇔ x > –
2) 3x + 1 ≠ 1 ⇔ x ≠ 0
2) 2x + 1 > 0 ⇔ 2x > –1 ⇔ x > –
Oleh karena x = 5 > – maka x = 5 merupakan
b. Syarat bilangan pokok:
penyelesaian:
1) 2x + 1 > 0 ⇔ 2x > –1 ⇔ x > – Jadi, nilai x yang memenuhi adalah x = 5.
2) 2x + 1 ≠ 1 ⇔ 2x ≠ 0 ⇔ x ≠ 0 12. Jawaban: d
2
log2 (2x – 2) – 2log (2x – 2) = 2
Dari syarat a dan b diperoleh syarat x > – dan x ≠
⇔ (2log (2x – 2))2 – 2log (2x – 2) – 2 = 0
0 Misal 2log (2x – 2) = p maka persamaan logaritma
menjadi:
Oleh karena x = –3 < – dan x = 2 > – maka
p2 – p – 2 = 0
nilai x yang memenuhi x = 2. ⇔ (p – 2)(p + 1) = 0
⇔ p–2=0 atau p+1=0
1 + A2 = A ⇔ 2
log x = 2
log x = 4
⇔ A2 – A + 1 = 0 ⇔ x=2 x = 24
⇔ 2A2 – 5A + 2 = 0 ⇔ x= x = 16
⇔ (2A – 1)(A – 2) = 0 Jadi, penyelesaian yang lain adalah x = .
⇔ 2A – 1 = 0 atau A – 2 = 0
⇔ A= atau A=2 4. a. (3x2 + 10)log 3=
+ 4 11xlog 3
⇔ log x =
4
atau 4log x = 2
⇔ (3x2 + 10)
log 3 = 11xlog + 11xlog 34
⇔ x = atau x = 42
⇔ x = 2 atau x = 16
⇔ (3x2 + 10)
log 3 = 11xlog
1) Syarat numerus: x > 0
2) Syarat bilangan pokok: x > 0, x ≠ 1 ⇔ (3x2 + 10)
log 3 = 11xlog 3
Dari syarat 1) dan 2) diperoleh syarat x > 0 ⇔ 3x + 10 = 11x
2
Jadi, nilai x = 1.
alog b
⇔ 2
log (x + 3) > 2log 3–1
ingat a =b
⇔ x+3>
⇔ 5log2
x+7=3 x+( 5log )2
⇔ 5log2 x + 7 = 3 5log x + 5 ⇔ 3x + 9 > 1
⇔ 5log2 x – 3 5log x + 2 = 0
⇔ 3x > –8
⇔ ( log x – 1)(5log x – 2) = 0
5
⇔ log x = 1 atau 5log x = 2
5 ⇔ x>–
⇔ 5log x = 5log 5 5log x = 5log 52
⇔ x=5 x = 25
. . . . (1)
Jadi, himpunan penyelesaiannya {5, 25}. –
c. 104 log x – 6(102 log x) + 5 = 0 Syarat numerus: x + 3 > 0
⇔ (102 log x)2 – 6(102 log x) + 5 = 0 ⇔ x > –3
misalkan y = 102 log x
⇔ y2 – 6y + 5 = 0 . . . . (2)
–3
⇔ (y – 1)(y – 5) = 0
⇔ y = 1 atau y = 5 Dari penyelesaian (1) dan (2) diperoleh:
y = 1 ⇒ 102 log x = 1
⇔ 102 log x = 100
⇔ 2 log x = 0 –3 –
⇔ log x = 0 Jadi, nilai x yang memenuhi adalah x > – .
⇔ x=1 2. Jawaban: b
y=5 ⇒ 102 log x = 5
⇔ log 102 log x = log 5 2 + 2log (3x – 1) < 2log (x + 2)
⇔ 2 log x · log 10 = log 5
⇔ 2
log + 2log (3x – 1) < 2log (x + 2)
−
. . . . (4)
⇔
<x+2 0
1
⇔ x2 – 2x – 3 ≤ 0
. . . . (2) ⇔ (x + 1)(x – 3) ≤ 0
⇔ –1 ≤ x ≤ 3
2) x + 2 > 0 ⇔ x > –2
+ – +
. . . . (1)
. . . . (3) –1 3
–2 Syarat numerus:
Dari penyelesaian (1), (2), dan (3) diperoleh: x–1>0⇔x>1
–2 5
. . . . (2)
1
Dari penyelesaian (1) dan (2) diperoleh:
Jadi, nilai x yang memenuhi < x < 5.
3. Jawaban: c –1 1 3
5
log (x – 1) ≤ (2x – 1)
Jadi, nilai x yang memenuhi 1 < x ≤ 3.
⇔ log (x – 1) ≤ log (2x – 1)
5 5 –1
5. Jawaban: a
log (x – 2) + log (x + 1) < 2 log (x + 4)
⇔ x–1≤ −
⇔ log (x – 2)(x + 1) < log (x + 4)2
⇔ (x – 1) – − ≤ 0
⇔ (x – 2)(x + 1) < (x + 4)2
⇔ x2 – x – 2 < x2 + 8x + 16
−
−
− ⇔ –9x < 18
⇔ −
≤0
⇔ –x < 2
− ⇔ x > –2
⇔ −
≤0
. . . . (1)
−
⇔ −
≤0 –2
Syarat numerus:
– + – + 1) x – 2 > 0 ⇔ x > 2
. . . . (1) 2) x + 1 > 0 ⇔ x > –1
0
3) x + 4 > 0 ⇔ x > –4
Syarat numerus:
a. x – 1 > 0 ⇔ x > 1 . . . . (2)
2
. . . . (2)
1
. . . . (3)
–1
b. 2x – 1 > 0 ⇔ x >
. . . . (4)
. . . . (3) –4
–2
⇔ (x – 1)log 11 · log 7 ≥ log 11
Dari penyelesaian (1), (2), dan (3) diperoleh:
⇔ −
· log 7 ≥ log 11
− −
⇔ log 7 ≥ log (x – 1)
–2
0
⇔ 7≥x–1 Jadi, himpunan penyelesaiannya {x | – < x < 0}.
⇔ x≤8
9. Jawaban: c
. . . . (1) Grafik fungsi f(x) di atas g(x) berarti g(x) < f(x).
8
(x2 – 2x) < (x + 2)
Syarat bilangan pokok:
1) x – 1 > 0 ⇔ x > 1
2) x – 1 ≠ 1 ⇔ x ≠ 2 ⇔
(x2 – 2x) < (x + 2)
. . . . (2) ⇔ −
< (x + 2)
1 2
–2 . . . . (2)
Diperoleh penyelesaian:
Jadi, batas nilai x yang memenuhi –2 < x < – . p ≤ –2 atau p ≥ 4
10. Jawaban: e ⇔ alog x ≤ –2 atau alog x ≥ 4
⇔ x ≤ a–2 atau x ≥ a4
(x + 2)
log (x2 + 2x + 1) · (x + 2) > –2
⇔ x≤ atau x ≥ a4 . . . . (1)
⇔
(x + 2) · (x + 2)log (x2 + 2x + 1) > –2 Syarat numerus: x > 0 . . . . (2)
⇔
(x2 + 2x + 1) > –2 Dari pertidaksamaan (1) dan (2) diperoleh:
−
⇔
(x2 + 2x + 1) >
− 0 a4
⇔ x2 + 2x + 1 <
⇔ x2 + 2x + 1 <9 Jadi, nilai x yang memenuhi 0 < x ≤
atau x ≥ a4.
⇔ x2 + 2x – 8 <0
⇔ (x + 4)(x – 2) <0 12. Jawaban: e
2
⇔ –4 < x <2 log x – xlog 2 > 0
⇔ 2
log x – >0
+ – +
–4 2
. . . . (1) Misal log x = y, pertidaksamaan logaritma
2
menjadi:
Syarat numerus:
1) x2 + 2x + 1 > 0 y– >0
⇔ (x + 1)2 > 0 −
–4 –2 –1 2
0 1 2
Jadi, nilai x yang memenuhi: –2 < x < 2 dengan
x ≠ –1. Jadi, nilai x yang memenuhi < x < 1 atau x > 2.
⇔ ≥0 Sehingga diperoleh:
⇔ 0 < x ≤ 2 atau x ≥ 6 . . . . (1) y < 0 atau y >
– + – +
⇔ log x < 0 atau log x >
0 2 6
0 2 6 B. Uraian
Jadi, himpunan penyelesaiannya
1. f(x) = 3log 3x dan g(x) = 3log (x + 2)
{ x | 0 < x ≤ 2 atau x ≥ 6}.
a. f(x) = g(x) ⇒ 3log 3x = 3log (x + 2)
14. Jawaban: c ⇔ 3x = x + 2
(1 – 2log x) ≥ –2 ⇔ 2x = 2
− ⇔ x=1
⇔ (1 – 2log x) ≥ f(1) = 3log 3 · 1 = 3log 3 = 1
⇔ 1 – 2log x ≤ 4 Jadi, f(x) dan g(x) berpotongan di titik (1, 1).
⇔ 2
log x ≥ –3 b. Fungsi f(x) dan g(x) di atas sumbu X jika
⇔ x ≥ 2–3 f(x) > 0 dan g(x) > 0.
f(x) > 0 ⇒ 3log 3x > 0
⇔ x≥ . . . . (1)
⇔ 3x > 30
Syarat numerus: ⇔ 3x > 1
1) x > 0 . . . . (2)
2) 1 – 2log x > 0 ⇔ 2log x < 1 ⇔ x>
⇔ x<2 . . . . (3) g(x) > 0 ⇒ 3
log (x + 2) > 0
⇔ x + 2 > 30
Dari pertidaksamaan (1), (2), dan (3) diperoleh
⇔ x+2>1
≤ x < 2. ⇔ x > –1
Jadi, nilai x yang memenuhi adalah ≤ x < 2. Jadi, f(x) di atas sumbu X untuk x >
dan g(x) di atas sumbu X untuk x > –1.
15. Jawaban: e c. Y
– <1
−
f(x)
−
⇔ – –1<0
−
−
g(x)
1
−
− − −
⇔ <0
−
X
–2 –1 0 1
− + −
⇔ <0
−
M i s a l y = l o g x, pertidaksamaan menjadi
− −
−
< 0.
+ – +
Dari (1), (2), dan (3) diperoleh penyelesaian
0 < x < 1.
2 5
⇔ 2≤p≤5 2) untuk x > 1
⇔ 2 ≤ alog x ≤ 5
⇔ alog a2 ≤ alog x ≤ a5 . . . . (5)
⇔ a2 ≤ x ≤ a5 1
–2 3
. . . . (7)
Jadi, daerah asal fungsi f(x) adalah –4
{x | x < –2 atau x > 3}.
Dari (5), (6), dan (7) tidak ada nilai x yang
b. f(x) ≥ 0 ⇒ 1 – 6log (x2 – x – 6) ≥ 0
memenuhi.
⇔ 6
log (x2 – x – 6) ≤ 1 Jadi, himpunan penyelesaiannya {x | 0 < x < 1}.
⇔ 6
log (x2 – x – 6) ≤ 6log 6
⇔ x2 – x – 6 ≤ 6
5. a.
(x + 1) –
(x – 1) ≥ 4
⇔ x – x – 12 ≤ 0
2
⇔ (x + 3)(x – 4) ≤ 0 ⇔
≥
−
22
−
+ – +
–3 4 ⇔
≥ 2–2
−
⇔ –3 ≤ x ≤ 4
Oleh karena domain fungsi f adalah {x | x < – ⇔
≥
2–1
−
2 atau x > 3} maka fungsi f tidak negatif untuk
interval –3 ≤ x < –2 atau 3 < x ≤ 4.
⇔ ≥
Jadi, interval x yang memenuhi f(x) ≥ 0 adalah −
–3 ≤ x < –2 atau 3 < x ≤ 4.
⇔ – ≥0
4. Nilai bilangan pokok bisa 0 < x < 1 atau x > 1. −
1) untuk 0 < x < 1 − −
⇔ −
≥0
. . . . (1) +
0 1
⇔ −
≥0
(2x + 8) ≤ 2 ⇔ x ≤ –3 atau x > 1
⇔
(2x + 8) ≤
+ – +
. . . . (1)
⇔ 2x + 8 ≥ x –3 1
⇔ x ≥ –8
Syarat numerus:
1) x + 1 > 0 ⇔ x > –1
. . . . (2)
2) x – 1 > 0 ⇔ x > 1
–8
–1 1
. . . . (2)
−
<0
2
log 2–1
−
⇔ log (x + 1) 2 – 2log (x 2 – 3x + 2) ≤
2
⇔ <0
−
2
log
⇔ −
<0
⇔ 2
log ≤ 2log
−
⇔ – <x<
⇔ ≤
− + – +
. . . . (1)
⇔ – ≤0 –
−
− −
Syarat numerus:
⇔ ≤0
−
− −
1)
>0
⇔ ≤0 −
−
⇔ <1
⇔
≤0 −
−
−
⇔ –1 <0
⇔ –7 ≤ x ≤ 0 atau 1 < x < 2 −
− −
+ – + – + ⇔ <0
–7 0 1 2 . . . . (1) −
Syarat numerus: ⇔ <0
1) x + 1 > 0 ⇔ x > –1 −
⇔ –2 < x <
. . . . (2)
–1 + – +
2) x2 – 3x + 2 > 0 . . . . (2)
⇔ (x – 1)(x – 2) > 0 –2
⇔ x < 1 atau x > 2
2) >0
−
+ – + . . . . (3)
1 2 ⇔ x < – atau x >
Dari penyelesaian (1), (2), dan (3) diperoleh:
+ – + . . . . (3)
–7 –1 0 1 2 –
Jadi, himpunan penyelesaiannya {x | –1 < x ≤ 0}. Dari penyelesaian (1), (2), dan (3) diperoleh:
c.
<0
− –2 – –
⇔
< 1
Jadi, himpunan penyelesaiannya
−
{x | – < x < – }.
⇔ >1
−
= ( − )
−
⇔ ( ) −
1) 3x – > 0 ⇔ x >
⇔ 2–1 = a 2) 2x > 0 ⇔ x > 0
⇔ a= Dari syarat 1) dan 2) diperoleh syarat x >
.
Persamaan grafik fungsi: y = ( )x Oleh karena x = –
<
dan x = 1 >
maka nilai
y = ( )x ⇔ x = y x yang memenuhi x = 1.
Jadi, fungsi bernilai nol pada saat x = 1.
⇔ f–1(x) = x
5. Jawaban: b
Jadi, fungsi invers grafiknya y = x. f(x) = 2log (6x – 2) memotong sumbu X jika f(x) = 0
2
log (6x – 2) = 0
2. Jawaban: e
⇔ 2log (6x – 2) = 2log 1
2
log − = 4 ⇔ 6x – 2 = 1
− ⇔ x=
⇔ 2
log = log 16
2
−
Jadi, grafik memotong sumbu X di titik ( , 0).
⇔ = 16
6. Jawaban: c
−
7. Jawaban: c
= 24 Fungsi f(x) dan g(x) berpotongan jika f(x) = g(x).
⇔ 2
log 2x = 4log (7x + 2)
= 8 · 3 ⇔ 2 2
log 2x = 2 log (7x + 2)
= 8 + 3
⇔ log 2x = 2log
2
= –2log 8 – 2log 3 ⇔ 2x =
= –3 – 2log 3 ⇔ (2x)2 = 7x + 2
4. Jawaban: d ⇔ 4x – 7x – 2 = 0
2
11. Jawaban: b
Grafik fungsi f(x) memotong sumbu X di titik ( , 0).
12 – 3 = 4
Fungsi f(x) = 4log 2x + 1 mempunyai bilangan
pokok a = 4. Oleh karena a = 4 > 1 maka grafik
⇔
=4
f(x) monoton naik.
Jadi, grafik yang benar pilihan a.
⇔ 4 = 4
9. Jawaban: c ⇔ log 42 = 4
m
1)
f(x) = (x + 1) mempunyai 0 < a < 1 maka ⇔ 42 = m4
⇔ 24 = m4
grafik fungsi f(x) monoton turun sehingga ⇔ m=2
untuk x1 > x2 maka f(x1) < f(x2). 12. Jawaban: d
2) Grafik memotong sumbu X maka f(x) = 0.
x + x + x + . . . merupakan deret
f(x) = 0 ⇒
(x + 1) = 0
⇔
(x + 1) = 1 geometri tak hingga dengan a = x dan r =
⇔ x+1=1
⇔ x=0 x.
Grafik f(x) memotong sumbu X di titik (0, 0). Jumlah tak hingga deret geometri:
⇔ (m – 6)(m – 3) = 0
⇔ 3
log P + 3log Q = 3log ⇔ m = 6 atau m = 3
⇔ 3x = 6 atau 3x = 3
⇔ log PQ = 3log
3
⇔ x = 3log 6 atau x = 1
⇔ PQ = Jadi, x1 + x2 = 3log 6 + 1 = 3log 6 + 3log 3 = 3log 18.
15. Jawaban: a 18. Jawaban: e
a
log (3x + 1) · (2x + 1)log a = 2
⇔ log a · alog (3x + 1) = 2
(2x + 1) log
(a + b) =
log a +
log b
⇔ (2x + 1)
log (3x + 1) = 2
⇔ log (a + b) = (log a + log b)
⇔ 3x + 1 = (2x + 1)2
⇔ 3x + 1 = 4x2 + 4x + 1 ⇔ log (a + b) = (log ab)
⇔ 4x2 + x = 0
⇔ x(4x + 1) = 0 ⇔ log (a + b) = log (ab)
⇔ x = 0 atau x = –
⇔ (a + b) = (ab)
Syarat numerus: ⇔ (a + b) =
⇔ a + b = 2
3x + 1 > 0 ⇔ x > – ⇔ a + b – 2 = 0
Syarat bilangan pokok: ⇔ ( – )2 = 0
1) 2x + 1 > 0 ⇔ x > –
⇔ – =0
⇔ =
2) 2x + 1 ≠ 1 ⇔ x ≠ 0
⇔ a=b
Dari syarat numerus dan syarat bilangan pokok Jadi, a = b.
diperoleh syarat x > – dan x ≠ 0. Oleh karena 19. Jawaban: c
(4x + 5)
log (3x + 2) = 4log 2
x= – > – dan x = – ≠ 0 maka nilai x yang
⇔ (4x + 5)
log (3x + 2) =
memenuhi x = – .
16. Jawaban: e ⇔ 3x + 2 = +
⇔ (3x + 2)2 = 4x + 5
4log (x – 1) = 1 ⇔ 9x + 12x + 4 = 4x + 5
2
⇔ 9x2 + 8x – 1 = 0
⇔ log (x – 1) =
4
⇔ (9x – 1)(x + 1) = 0
⇔ 9x – 1 = 0 atau x + 1 = 0
⇔ (x – 1) =
⇔ x–1=2 ⇔ x = atau x = –1
⇔ x=3 Syarat numerus:
a
log (y + 2x) · 2log a = 3
3x + 2 > 0 ⇔ x > –
⇔ 2log a · alog (y + 2x) = 3
⇔ 2
log (y + 6) = 3
⇔ 2 · – 3 = 0 atau + 1 = 0
1) 4x + 5 > 0 ⇔ x > –
2) 4x + 5 ≠ 1 ⇔ x ≠ –1 ⇔ =
atau = –1
Dari syarat numerus dan syarat bilangan pokok
Oleh karena x =
>
– dan x = –1 <
– maka =
⇔ 2
log = 2log
20. Jawaban: e
⇔
= 2log 3 – 1
Misal 2log x = n
4log x – 3 · 21 + log x + 8 = 0 ⇔ x = 2 2log 3 – 2
⇔ 22 log x – 3 · 2 · 2log x + 8 = 0 23. Jawaban: a
x
⇔ (2log x)2 – 6 · 2log x + 8 = 0 log (x + 2) – 3 xlog 2 + 1 = 0
⇔ n2 – 6n + 8 = 0 ⇔ x
log (x + 2) + xlog x = 3 xlog 2
⇔ (n – 4)(n –2) = 0 ⇔ x
log (x + 2) · x = xlog 23
⇔ n – 4 = 0 atau n – 2 = 0 ⇔ (x + 2) · x = 23
⇔ n = 4 atau n=2 ⇔ x2 + 2x – 8 = 0
⇔ 2log x = 4 atau 2log x = 2 ⇔ (x + 4)(x – 2) = 0
⇔ 2log x = 22 atau 2log x = 21 ⇔ x = –4 atau x = 2
⇔ log x = 2 atau log x = 1 Oleh karena x > 0 dan x ≠ 1 maka nilai x yang
⇔ x = 100 atau x = 10 memenuhi adalah x = 2.
Jadi, nilai x = 10 dan x = 100. 24. Jawaban: a
2
21. Jawaban: c x2 + log x = 8
⇔ 2 2
log2 x – 2log x3 = 4
2 log x2 + log x = 2log 8
⇔ log x – 3 2log x – 4 = 0
2 2 ⇔ (2 + 2log x)2log x = 3
⇔ ( log x – 4)(2log x + 1) = 0
2
⇔ 2
log2 x + 2 2log x – 3 = 0
⇔ 2
log x – 4 = 0 atau 2log x + 1 = 0 ⇔ (2log x – 1)(2log x + 3) = 0
⇔ 2
log x = 4 2
log x = –1 ⇔ 2
log x = 1 atau 2log x = –3
⇔ x = 24 x = 2–1 ⇔ x = 2 atau x = 2–3
⇔ x = 16 x= ⇔ x=2 atau x=
Jadi, nilai x yang memenuhi atau 16.
Jadi, nilai x1x2 = 2 · = .
22. Jawaban: b
25. Jawaban: e
log (2
2 x+1
– 3) = 1 + x | log (x – 1) | < 1
⇔ –1 < log (x – 1) < 1
⇔ 2log (2x + 1 – 3) =
+ x ⇔ log
< log (x – 1) < log 10
⇔ 2log (2x + 1 – 3) =
⇔
< x – 1 < 10
⇔ 2
log (2x + 1 – 3) = ⇔
+ 1 < x < 10 + 1
⇔ 2x + 1 – 3 =
⇔
< x < 11 . . . . (1)
⇔ 2 · ( ) – – 3 = 0
2 Syarat numerus:
x– 1 > 0 ⇔ x > 1 . . . . (2)
⇔ (2 · – 3)( + 1) = 0
log x –
≥ 0
2
– + – + ⇔ (x – 2)(x – 6) ≤ 0
–1 0 1
⇔ 2log x – xlog 2 ≥ 0 + – + . . . . (1)
2 6
⇔ 2
log x – ≥0
Syarat numerus:
− 1) x – 3 > 0 ⇔ x > 3
⇔ ≥0
⇔ log ≤ 2log x ≤ 2log 1 atau 2log x ≥ 2log 2
2 Dari penyelesaian (1), (2), dan (3) diperoleh:
⇔
≤ x < 1 atau x ≥ 2 0 2 3 4 6
–6 –5 2 3 –15 1
Jadi, himpunan penyelesaiannya {x | 2 < x ≤ 3}. Jadi, penyelesaian pertidaksamaan x < –15 atau
x > , x ≠ 1.
⇔ A 2 = –3
. . . . (2)
–3 ⇔ A (–1) = –3
2) 2x > 0 ⇔ x > 0 ⇔ A=3 . . . . (1)
0
. . . . (3) Persamaan grafik: f(x) = 3 (x – 2).
Syarat pada soal x > 1
f(6) – f(10) = 3 (6 – 2) – 3 (10 – 2)
1
. . . . (4)
= 3 4 – 3 8
Dari penyelesaian (1), (2), (3), dan (4) diperoleh: − −
= 3 – 3
1 3 = 3(–2) – 3(–3) = 3
Jadi, nilai x yang memenuhi 1 < x < 3. Jadi, nilai f(6) + f(10) = 3.
3. y = f(x) = 5log (x + A) + 5log (4 – x)
B. Uraian = 5log (x + A)(4 – x)
1. Grafik memotong sumbu X di titik (4, 0) maka = 5log (x2 + (4 – A)x + 4A)
f(4) = 0. Nilai maksimum (–x2 + (4 – A)x + 4A) dicapai pada
f(4) = A – 2log 4
−
⇔ 0=A–2 saat x = –1 ⇒ − = –1 ⇔ A = 6
−
⇔ A=2
Diperoleh persamaan grafik f(x) = 2 – 2log x Persamaan grafik menjadi:
Beberapa titik yang dilalui grafik fungsi f(x) = f(x) = 5log (–x2 + (4 – 6)x + 4 · 6)
2 – 2log x. = 5log (–x2 – 2x + 24)
f(–1) = 5log (–(–1)2 – 2(–1) + 24)
x
1 2 4 8 = 5log (–1 + 2 + 24)
= 5log 25 = 2
f(x) 3 2 1 0 –1
Jadi, nilai maksimum
(x, f(x)) (
, 3) (1, 2) (2, 1) (4, 0) (8, –1) y = f(x) = 5log (x + 6) + 5log (4 –x) adalah 2.
4. . 2log (x + 7) + 2log (x + 6) + (x + 10) = 0
Grafik fungsi:
2
Y log (x + 7) + 2log (x + 6) – 2log (x + 10) = 0
⇔ 2log (x + 7) + 2log (x + 6) = 2log (x + 10)
6 ⇔ 2
log (x + 7)(x + 6) = 2log (x + 10)
5 ⇔ x2 + 13x + 42 = x + 10
4 ⇔ x2 + 12x + 32 = 0
3
⇔ (x + 4)(x + 8) = 0
2
⇔ x = –4 atau x = –8
1
X Syarat numerus:
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
–1 y = f(x) 1) x + 7 > 0 ⇔ x > –7
–2 2) x + 6 > 0 ⇔ x > –6
–3 3) x + 10 > 0 ⇔ x > –10
⇔ 3x + 19x – 14 = 0
2 ⇔ x + y = 2–1
⇔ (3x – 2)(x + 7) = 0
⇔ 3x – 2 = 0 atau x + 7 = 0
x–y
log 8 = 2 ⇒ =2
−
⇔ x= atau x = –7
⇔ 2
log (x – y) = 2log 8
1) Syarat numerus: x2 – 7x + 23 > 0
(x2 – 7x + 23) mempunyai nilai D < 0 ⇔ 2
log (x – y) =
dan a > 0 maka (x2 – 7x + 23) definit
positif sehingga (x 2 – 7x + 23) > 0
dipenuhi untuk sebarang nilai x ∈ R. ⇔ x – y =
2) Syarat bilangan pokok:
+ −
= = = =
−
a) 2x + 3 > 0 ⇔ x > –
b) 2x + 3 ≠ 1 ⇔ x ≠ –1
7. 2log x = 4 2(a + b) + 2 4(a – b)
Dari syarat 1) dan 2) diperoleh syarat x > –
dan x ≠ –1. – 3 2(a2 – b2) – 4 −
= 24(a + b)4 + 42(a – b)2
Oleh karena x =
> – dan x = –7 < –
– 23(a2 – b2)3 – 4 −
maka nilai x yang memenuhi x = .
× −
Jadi, penyelesaiannya x = . =
− ×
−
−
+ − Dari penyelesaian (1) dan (2) diperoleh:
⇔
+
≤0
−
− –4 –
0 4
⇔
+
≤0
. . . . (2) −
. . . . (1)
–1
adalah < x ≤ 2.
. . . . (2) ⇔ x = 25 = 32
2) 2x > 0 ⇔ x > 0 Jadi, nilai x yang memenuhi persamaan di atas
Dari pertidaksamaan (1) dan (2) diperoleh adalah 4 atau 32.
0 < x < . 5. Jawaban: c
Persamaan kuadrat 2x2 + 15x + 18 = 0
Jadi, nilai x yang memenuhi 0 < x <
.
Diperoleh: α + β = –
Latihan Ujian Sekolah
α·β= =9
Pilihan Ganda Persamaan kuadrat baru yang akar-akarnya
1. Jawaban: e (2α + 1) dan (2β + 1):
Misalkan p : Rani rajin belajar. x2 – ((2α + 1) + (2β + 1))x + (2α + 1)(2β + 1) = 0
q : Rani menjadi pandai. (2α + 1) + (2β + 1)= 2(α + β) + 2
r : Rani lulus ujian. −
=2·( )+1
= –14
= (x + 2)(x + 3)(3x – 5) 15
Akar-akarnya adalah x = –2, x = –3 dan x =
Oleh karena x1 > x2 > x3 maka C
8 B
x1 =
, x2 = –2, dan x3 = –3.
A X
O
Nilai x1 + x2 – x3 = + (–2) – (–3) 0 5 16 x + 2y = 16
3x + y = 15
=
–2+3
Titik B adalah titik potong garis 3x + y = 15 dan
x + 2y = 16.
=2
Jadi, nilai x1 + x2 – x3 adalah 2 . Koordinat titik B( , ).
Uji titik pojok ke fungsi objektif:
11. Jawaban: d
Misal: y = g(x) Titik Pojok f(x, y) = 120.000x + 150.000y
------------------------------
------------------------------
------------------------------
4
⇔ a=
=5
Barisan geometri yang terbentuk 5 – b, 4, 5 + b.
1 3
Pada barisan geometri berlaku:
U22 = U1 × U3
⇒ 42 = (5 – b)(5 + b)
⇔ 16 = 25 – b2
–2 1 3 4
⇔ b2 – 9 = 0
⇔ (b – 3)(b + 3) = 0
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah
⇔ b = 3 atau b = –3
{x | –2 < x < 1 atau 3 < x < 4, x ∈ R}.
Beda bernilai positif maka nilai b yang memenuhi
20. Jawaban: c b = 3.
Grafik melalui titik (1, 2): Barisan geometri yang terbentuk:
y = ax ⇒ 2 = a1 5 – 3, 4, 5 + 3
⇔ a=2 2, 4, 8
Diperoleh persamaan fungsi y = 2x.
y = 2x ⇔ x = 2log y
Rasio = = = 2
⇔ f–1(x) = 2log x
Jadi, fungsi inversnya y = 2log x dengan x > 0. Jadi, rasio barisan tersebut 2.
10 cm 10 cm
A
60° 60° 7
A B
10 cm
= 2 ⇔ dx =
=
−?& @ − ?& @
sehingga diperoleh:
− ?& @ ?& @
=
− ? @ ?& @
=
=
=
∫ (4x + 6)
dx
+
+ −
−
+ = ∫ (2x + 3 2dx
→
= ∫ " du
+
+ −
−
+
+
+ +
−
+
= ·
→
+
+ +
−
+ = " + c
+
+ −
−
+
= = (2x + 3)2
+ c
→
+
+ +
−
+
34. Jawaban: a
=
→
+
+ +
−
+
∫ cos 2x sin x dx = ∫ (2 cos2 x – 1) sin x dx
= ∫ (2 cos2 x sin x – sin x) dx
=
→
+
+ +
−
+ = ∫ 2 cos2 x sin x dx – ∫ sin x dx
= –2 ∫ cos2 d (cos x) – (–cos x)
=
+ + + − + = –2 · cos3 x + cos x + c
=
= = – cos3 x + cos x + c
= ·
→
Q&
π
= –2 ·
·
= ∫ ( · 2 sin x cos x · cos2 x
π
= –4
– · 2 sin x cos x · sin2 x) dx
π 37. Jawaban: e
Y
= · ∫ sin 2x d(sin 2x)
π
π
= · ?&
π 2 y=
1
π π
=
(sin 2
– sin 2
) A B
1 X
0 2
x+y=2⇔y=2–x
=
( ) –1)
2 2
6
= π ∫ x dx + π ∫ (4 – 4x + x2) dx
+ π
−
+
3
= π
I
II
X = π( – 0) + π((8 – 8 + ) – (4 – 2 + ))
–2 0 2 3
y2 = –6x + 18 = π+ π
L = LI + LII = π satuan volume
2 3
= ∫ y1 dx + ∫ y2 dx
0 2
Mo = L0 +
Z
·p Latihan Ujian Nasional
Z + Z
A. Pilihan Ganda
= 159,5 + ·5
+ 1. Jawaban: b
= 159,5 + 3 Misalkan p : lalu lintas macet
= 162,5
q : banyak waktu yang terbuang
Jadi, nilai modus dari data tersebut 162,5 cm. r : Ria datang terlambat
39. Jawaban: e Diperoleh:
Ratusan Puluhan Satuan Premis 1 : p ⇒q
Premis 2 : ~r ⇒ ~q
: q ⇒r
–––––––––––––––––––
2 4 3 ∴ Kesimpulan : p ⇒ r
Jadi, kesimpulan ”Jika lalu lintas macet maka Ria
Tempat ratusan dapat diisi oleh dua angka yaitu
datang terlambat”.
2 dan 4.
Tempat puluhan dapat diisi oleh empat angka. 2. Jawaban: e
Angka satuan dapat diisi oleh tiga angka. p : harga BBM naik
Banyaknya bilangan yang terbentuk yang nilainya q : harga bahan pokok naik
kurang dari 500 adalah 2 × 4 × 3 = 24 bilangan. r : semua orang tidak senang.
Diperoleh:
40. Jawaban: a
Kemungkinan bola yang terambil adalah merah Premis 1 :p⇒q
dari kotak I dan merah dari kotak II atau putih Premis 2 :q⇒r
dari kotak I dan putih dari kotak II. ––––––––––––––––––
MI = kejadian terambil bola merah dari kotak I ∴ Kesimpulan: p ⇒ r
MII = kejadian terambil bola merah dari kotak II ~(p ⇒ r) ≡ p ∧ ~r
KI = kejadian terambil bola kuning dari kotak I Jadi, ingkaran dari kesimpulan tersebut
KII = kejadian terambil bola kuning dari kotak II ”Harga BBM naik dan ada orang yang senang”.
P(MI) = 3. Jawaban: b
&− &−
P(MII) = =
− &− − &−
P(KI) = × +
=
× &− +
P(KII) =
× ×
M = kejadian terambil bola merah dari kotak I =
× × &
dan kotak II
P(M) = P(MI) × P(MII) = × = =
&
K = kejadian terambil bola kuning dari kotak I
dan kotak II
P(K) = P(KI) × P(KII) = × =
2m + 52 = 0
Nilai maksimum f(x, y) = 1.000x + 2.000y adalah
⇔ 2m = –52
260.000.
⇔ m = –26
Jadi, penghasilan maksimum dari tempat parkir
Hasil baginya = 2x2 + 3x + (–26 + 6)
Rp260.000,00.
= 2x2 + 3x – 20
Diperoleh: 13. Jawaban: c
P(x) = (x – 2)(2x2 + 3x – 20)
= (x – 2)(2x – 5)(x + 4) C = AB = − −
Jadi, faktor linear yang lain adalah 2x – 5.
11. Jawaban: b − +
= + − =
(f D g)(x) = f(g(x))
= f(2x + 5)
+ + C – D = – −
=
+ +
+
+ −
=
+ + =
+ =
× +
(f D g)(2) = × + = 14. Jawaban: b
RP = Q
12. Jawaban: c ⇔ RP · P–1 = QP–1
Misal x = banyak mobil kecil
⇔ R = QP–1
y = banyak mobil besar
⇔ R–1 = (QP–1)–1
Banyak Luas Biaya Parkir = PQ–1
Mobil kecil x 4 1.000
Mobil besar y 20 2.000 −
= ⋅ − ⋅ −
Pembatas 200 1.760
Diperoleh model matematika: −
Memaksimumkan f(x, y) = 1.000x + 2.000y = · − · −
dengan kendala:
x + y ≤ 200 −
= − −
−
200
=
C
88 B(140, 60)
X
O 200
A
440 x + 5y = 440
det R–1 = ( − ) ⋅ − ⋅ = –1
x + y = 200
0 < a < 1 dan af(x) < ag(x) maka f(x) > g(x). =3
x2 – 2x – 5 > –3x + 1
⇔ x2 + x – 6 > 0 BB1 = AB1 = 3
⇔ (x + 3)(x – 2) > 0
Penbuat nol: x = –3 atau x = 2. B1B2 = AB = × 6 = 3
++ –– ++
–3 2 B1B3 = B1C = × 3 =
Nilai x yang memenuhi x < –3 atau x > 2. ∆B1B2B3 adalah segitiga sama kaki sehingga B2B3
Jadi, himpunan penyelesaiannya {x | x < –3 atau
x > 2} = B1B3 = .
20. Jawaban: e Terdapat dua barisan geometri:
Persamaan grafik: y = a2x – 1
Barisan I : AB, B1B2, B3B4, B5B6, . . .
Melalui titik (1, 2) ⇒ 2 = a2 · 1 – 1
⇔ 2 = a1 Barisan II : BB1, B2B3, B4B5, . . .
⇔ a=2
Rasio barisan I : r1 = = = =
Persamaan grafik: y = 22x – 1
Menentukan fungsi invers:
Rasio barisan II : r2 = = = =
y = 22x – 1 ⇔ log y = (2x – 1) log 2
AC + AB + BB1 + B1B2 + B2B3 + . . .
2x – 1 = = AC + (AB + B1B2 + B3B4 + B5B6 + . . .)
+ (BB1 + B2B3 + B4B5 + . . .)
2x = + 1
= 6 + − _ +
− _
2x = 2log y + 1 A
x= (2log y + 1) =6 + +
− −
B1
Jadi, persamaan inversnya y = (2log x + 1).
B3
=6 + + B5
21. Jawaban: b
U3 = –10, U5 = –4 B B2 B 4 B6 C
= 6 + 12 + 6
U5 – U3 = (a + 4b) – (a + 2b)
⇔ –4 – (–10) = 2b = 12 + 12
⇔ 6 = 2b = 12( + 1)
⇔ b=3
23. Jawaban: c
&
Sn =
[2a + (n – 1) b] H
⇔ S15 = [2a + (15 – 1) b]
⇔ 75 = [2a + 14 × 3] Q
AC = + = 10 cm
= + = + = 6
⇔ PQ =
= z −
= z
= = 36 cm
AB = AC – BC
= cm = 36 – 12
= 24 cm
Jadi, jarak P ke diagonal ruang HB cm. 26. Jawaban: d
Perhatikan alas prisma berikut.
24. Jawaban: b
+ −
H T G T cos A = ⋅ ⋅
C
E
F + −
= ⋅ ⋅ 30 cm
D 26 cm
P C
θ + −
=
A B P B
L∆ABC = AB · AC · sin A
= +
= · 16 · 30 ·
= +
= 120 cm2
Volume prisma = V
=
V = L∆ABC × BE
= 120 × 40
= cm
= 4.800 cm3
*` Jadi, volume prisma ABC · DEF 4.800 cm3.
tan θ = = =
=
*
27. Jawaban: d
2 cos2 x – 3 cos x + 1 = 0
Jadi, nilai tan θ adalah .
⇔ (2 cos x – 1)(cos x – 1) = 0
25. Jawaban: d ⇔ cos x = atau cos x = 1
/ π π π
sin 30°= / cos x = untuk x = atau x = 2π – = .
Tidak ada nilai x pada interval 0 < x < 2π yang
memenuhi cos x = 1.
⇔
{ }.
=
/ π 5π
Jadi, himpunan penyelesaiannya ,
3 3
⇔ AD = 24 cm
→ x
→
2
?&
=
→
10
8 = 2 · 12 = 2
26 32. Jawaban: b
10
Garis h melalui titik (4, 0) dan (0, 6) sehingga
α β
6 24 persamaan garis h:
6x + 4y = 24
Diperoleh: ⇔ 3x + 2y = 12
⇔ 2y = 12 – 3x
cos α =
⇔ y=6– x
sin β = Titik B terletak pada garis h sehingga persamaan
sin λ = sin (180° – (α + β)) garis yang melalui titik B adalah y = 6 – x.
= sin (α + β) Luas daerah yang diarsir = L.
= sin α · cos β + cos α sin β L =x·y
= x · (6 – x)
= · + ·
= 6x – x2
=
+
= L′ = 0 ⇒ 6 – 3x = 0
⇔ 3x = 6
29. Jawaban: d ⇔ x=2
?& − ° + ?& + ° x=2⇒y=6– ×2
? + ° + ? − °
=6–3=3
?& − ° + + ° ? − ° − + ° Jadi, luas daerah yang diarsir maksimum untuk
= B(2, 3).
?
+ ° + − ° ? + ° − − °
33. Jawaban: b
?& ° ? −a
= ? ° ? a
n = ∫ 3x(2x – 1) dx
? −
= =1
?
= 3 ∫ x(2x – 1) dx
−
30. Jawaban: e
+
− −
= 3 ∫ (2x2 – x) dx
→
−
+
− −
+
+ −
= 3
−
= ×
→
+
+ −
−
+
− −
=
+
+ −
→ = 3 (
⋅ − − ) (
−
)
− −
= 3 ⋅ − − ⋅ − −
=
+
+ −
→
=
= 3 − − − −
+
+ −
→
= + + −
= 3 +
→
= =
= 3 = 126
→
= (– cos 5x – cos x) + C = 5 satuan luas
37. Jawaban: a
= – cos 5x – cos x + C
Y
35. Jawaban: e
π
1
∫ (2 sin x cos x) dx
X
0 1 2
π
= ∫ sin 2x dx y1 = 2x – x2 y2 = 2 – x
π V = π ∫ (y12 – y22) dx
2x
= – cos
π = π ∫ ((2x – x2)2 – (2 – x)2) dx
= – cos (2 ·
)+
cos (2 · 0)
= – cos π + cos 0
= π ∫ (4x2 – 4x3 + x4 – (4 – 4x + x2)) dx
= – · (–1) + · 1
= π ∫ (3x2 – 4x3 + x4 – 4 + 4x) dx
=
+
=1
= π x3 – x4 + x5 – 4x + 2x2
36. Jawaban: c
y2 = 3x
Y = π((23 – 24 + · 25 – 4 · 2 + 2 · 22)
4
– (13 – 14 + · 15 – 4 · 1 + 2 · 12))
3
= π(8 – 16 + – 8 + 8) – (1 – 1 + – 4 + 2))
π
= π(– + ) = satuan volume
–2 0 2 X
1
x=2 38. Jawaban: c
y1 = 4 – x2
Nilai fi fk
30–34 3 3
L = ∫ (y1 – y2) dx + ∫ (y2 – y1) dx 35–39 6 9
40–44 5 14
45–49 5 19
50–54 7 26
= ∫ (4 – x2 – 3x) dx + ∫ (3x – 4 + x2) dx 55–59 6 32
1 2
Jumlah 32
= 4x – x3 – x2 0 + x2 – 4x + x3 1
= 44,5 + · 5
− Peluang terambil I kelereng biru dari tabung I:
&
= 44,5 + 2 P(BI) = &
= 46,6
=
Jadi, median dari data tersebut 46,5.
Peluang terambil I kelereng merah dari tabung II:
39. Jawaban: e
&
Banyak cara berfoto dicari menggunakan cara P(MII) = &
pengisian tempat.
Posisi pelatih paling kiri:
= =
P 5 4 3 2 1 Peluang terambil I kelereng biru dari tabung I dan
I kelereng merah dari tabung II:
Banyak cara berfoto dengan posisi pelatih di
P = P(BI) × P(MII)
paling kiri = 5 × 4 × 3 × 2 × 1 = 120.
Posisi pelatih paling kanan: = ×
5 4 3 2 1 P
=
I II III IV V