Anda di halaman 1dari 270

Silabus

Bab I Integral
Sekolah : SMA/MA
Kelas/Semester : XII/1
: Matematika
Standar Kompetensi : 1. Menggunakan konsep integral dalam pemecahan masalah.

Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen

1.1 M e m a h a m i Integral – Menjelaskan integral 1.1.1 Mampu mende- Tes Pilihan Jika f′(x) = 3x2 + 6x – 5 4 jp 1. Buku PR Mate-
konsep integral sebagai antiturunan. finisikan integral tertulis ganda dan f(–1) = 8, rumus matika Kelas XII
tentu dan tak – Menuliskan notasi tak tentu. fungsi f(x) = . . . . IPA Semester 1,
tentu. integral tak tentu. 1.1.2 Mampu mende- a. 3x3 + 6x2 – 5x Intan Pariwara,
– Menjelaskan penger- finisikan integral b. 3x3 + 3x2 – 5x + 3 halaman 1–24
tian integral tentu tentu. c. x3 + 6x2 – 5x + 8 2. Buku PG Mate-
menggunakan metode d. x3 + 3x2 – 5x + 1 matika Kelas XII
Riemann. e. x3 + 3x2 – 5x + 8 IPA Semester 1,
– Menuliskan notasi  Intan Pariwara,
integral tentu. Uraian Diketahui ∫ f(x) dx = 8 halaman 1–42
– Membuktikan integral − 3. BSE Matematika

tentu sebagai jumlahan Kelas XII Program
dan ∫ 2g(x) dx = 6.
Riemann. − IPA untuk SMA/
Tentukan: MA, Depdiknas
 4. W e b s i t e -
a. ∫ g(x) dx website yang
− relevan

b. ∫ (2f(x) – 3g(x)) dx
−

1.2 M e n g h i t u n g Integral – Menyebutkan rumus- 1.2.1 Mampu menen- Tes Pilihan 1. Hasil pengintegralan 6 jp 1. Buku PR Mate-
integral tak tentu rumus integral tak tukan hasil integral tertulis ganda 
matika Kelas XII
 −  
dan integral tentu tentu fungsi aljabar. tak tentu fungsi ∫ dx = . . . . IPA Semester 1,
 
dari fungsi aljabar – Menyebutkan sifat- aljabar. Intan Pariwara,
dan trigonometri sifat integral tak tentu 1.2.2 Mampu menen- a. 6  – 2x2 + c halaman 1–24
yang sederhana. fungsi aljabar. tukan hasil integral 2. Buku PG Mate-
– Membuktikan rumus tentu fungsi aljabar. b. 6  – x2 + c matika Kelas XII
dan sifat integral tak 1.2.3 Mampu menen- IPA Semester 1,

Matematika Kelas XII Program IPA


c. 3  – 4x2 + c
tentu fungsi aljabar. tukan hasil integral Intan Pariwara,
– Menentukan hasil tak tentu fungsi d. 3  – 2x2 + c halaman 1–42

integral tak tentu trigonometri. e.  – 2x2 + c


1
fungsi aljabar.
Penilaian

2
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen

– Menyebutkan rumus- 1.2.4 Mampu menen-  3. BSE Matematika

Silabus
rumus integral tentu. tukan hasil integral 2. Hasil ∫ (–x2 + 6x – 8) dx Kelas XII Program

– Membuktikan rumus tentu fungsi tri- =....
IPA untuk SMA/
integral tentu fungsi gonometri  MA, Depdiknas

aljabar. 1.2.5 Mampu menen- a. d. 
4. W e b s i t e -

– Menghitung integral tukan hasil integral  
website yang
tentu fungsi aljabar. menggunakan b. 
e.  relevan
– Mengingat kembali metode substitusi. 
aturan-aturan trigono- 1.2.6 Mampu menen- c. 
metri. tukan hasil integral
– Menyebutkan rumus secara parsial. 3. Hasil dari ∫ (3 – 6 sin2 x) dx
=....
integral tak tentu
fungsi trigonometri. 
a. 
sin2 2x + c
– Membuktikan rumus

integral tak tentu b. cos2 2x + c

fungsi trigonometri.

– Menentukan hasil c. 
sin 2x + c
integral tak tentu
d. 3 sin x cos x + c
fungsi trigonometri.

– Menghitung integral e. sin 2x cos 2x + c

tentu fungsi trigonometri.
– Menjelaskan penger- 1. Hitunglah hasil integral
Uraian
tian integral substitusi. tentu berikut.
– Menjelaskan cara
π
menentukan hasil 
integral mengguna- a. ∫ (cos 2x + sin 3x) dx
kan metode substitusi.

– Menentukan hasil π
 π
integral mengguna- b. – x) dx
kan metode substitusi.
∫ 2 cos ( 
π
– Menghitung integral 
π
tentu menggunakan 
metode substitusi. c. ∫ 6 sin x cos x dx
– Menjelaskan penger-

tian integral parsial. 2. Hitunglah hasil peng-


– Menjelaskan cara integralan berikut.
menentukan hasil 
integral secara parsial. −
a. ∫
  dx
– Menentukan hasil −  −  

integral secara parsial. π


– Menghitung integral 

tentu secara parsial. b. ∫ sin2 2x sin x dx



Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen

1.3 Menggunakan Integral – Menjelaskan cara 1.3.1 Mampu menen- Tes Pilihan 1. Luas daerah yang di- 6 jp 1. Buku PR Mate-
integral untuk menentukan luas tukan luas daerah tertulis ganda batasi kurva y = (3 – x)2, matika Kelas XII
menghitung luas daerah di bawah yang dibatasi oleh sumbu X, dan sumbu Y IPA Semester 1,
daerah di bawah kurva menggunakan suatu kurva. adalah . . . satuan luas. Intan Pariwara,
kurva dan volume pendekatan persegi 1.3.2 Mampu menen-  halaman 1–24
a. 12 d. 8 
benda putar. panjang. tukan luas daerah 2. Buku PG Mate-
– Menjelaskan cara yang dibatasi   matika Kelas XII
b. 10 
e. 6 
menentukan luas oleh dua kurva. IPA Semester 1,
daerah di bawah 1.3.3 Mampu menen- c. 9 Intan Pariwara,
kurva dengan proses tukan volume 2. Volume benda putar halaman 1–42
limit. benda putar yang yang terjadi jika daerah 3. BSE Matematika
– Menuliskan kesim- terjadi jika suatu yang dibatasi kurva Kelas XII Program
pulan luas sebagai daerah yang di- y = x2 dan garis y = 2x IPA untuk SMA/
limit jumlahan Riemann. batasi oleh suatu di kuadran I diputar MA, Depdiknas
– Menyebutkan rumus kurva diputar me- 360° mengelilingi 4. W e b s i t e -
luas daerah yang di- ngelilingi sumbu X. sumbu X adalah . . . website yang
batasi kurva y = f(x) 1.3.4 Mampu menen- satuan volume. relevan
dan sumbu X. tukan volume  
– Menghitung luas daerah benda putar yang a. 
π d. 
π
yang dibatasi kurva terjadi jika suatu  
oleh suatu kurva dan daerah yang di- b. 
π e. 
π
sumbu X yang berada batasi oleh suatu 
c. 
π
di atas sumbu X. kurva diputar me-
– Menghitung luas daerah ngelilingi sumbu Y.
yang dibatasi oleh 1.3.5 Mampu menen- Uraian 1. Perhatikan daerah
suatu kurva dan sumbu tukan volume yang diarsir pada
X yang berada di benda putar yang gambar.
bawah sumbu X. terjadi jika suatu Y
– Menyebutkan rumus daerah yang di- 9
luas daerah yang di- batasi oleh dua
batasi oleh dua kurva. kurva diputar me- 6
– Membuktikan rumus ngelilingi sumbu
luas daerah yang di- X.
batasi oleh dua kurva. 1.3.6 Mampu menen-
– Menghitung luas daerah tukan volume
yang dibatasi oleh dua benda putar yang X
0 6
kurva. terjadi jika suatu
– Menyebutkan rumus daerah yang di- a. Tentukan batas-
volume benda putar batasi oleh dua batas daerah yang
yang terjadi jika suatu kurva diputar diarsir.

Matematika Kelas XII Program IPA


daerah diputar menge- mengelilingi b. Hitunglah luas
lilingi sumbu X. sumbu Y. daerah yang diarsir.

3
Penilaian

4
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen

– Menghitung volume 2. Daerah D dibatasi

Silabus
benda putar yang ter- parabola y = x2 dan garis
jadi jika suatu daerah x + y = 2. Hitunglah
diputar mengelilingi volume benda putar
sumbu X. yang terjadi jika daerah
– Menyebutkan rumus D diputar mengelilingi:
volume benda putar a. sumbu X;
yang terjadi jika suatu b. sumbu Y.
daerah diputar menge-
lilingi sumbu Y.
– Menghitung volume
benda putar yang
terjadi jika suatu
daerah diputar menge-
lilingi sumbu Y.
– Menyebutkan rumus
volume benda putar
yang terjadi jika daerah
yang dibatasi oleh
dua kurva diputar
mengelilingi sumbu X.
– Menghitung volume
benda putar yang
terjadi jika daerah
yang dibatasi oleh
dua kurva diputar
mengelilingi sumbu X.
– Menyebutkan rumus
volume benda putar
yang terjadi jika
daerah yang dibatasi
oleh dua kurva di-
putar mengelilingi
sumbu Y.
– Menghitung volume
benda putar yang
terjadi jika daerah
yang dibatasi oleh
dua kurva diputar
mengelilingi sumbu Y.
– Membuktikan rumus
volume kerucut dan
volume kerucut ter-
pancung yang terjadi
dari suatu daerah
yang dibatasi kurva
diputar mengelilingi
sumbu X.
Silabus
Bab II Program Linear
Sekolah : SMA/MA
Kelas/Semester : XII/1
: Matematika
Standar Kompetensi : 2. Menyelesaikan masalah program linear.

Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen

2.1 Menyelesaikan Program – Menjelaskan penger- 2.1.1 Mampu mende- Tes Pilihan 1. Daerah yang diarsir 2 jp 1. Buku PR Mate-
sistem pertidak- Linear tian pertidaksamaan finisikan sistem tertulis ganda merupakan penye- matika Kelas XII
samaan linear linear dua variabel. pertidaksamaan lesaian dari pertidak- IPA Semester 1,
dua variabel. – Menyebutkan bentuk linear dua variabel. samaan . . . . Intan Pariwara,
umum pertidaksama- 2.1.2 Mampu menen- Y halaman 25–46
an linear dua variabel. tukan daerah 2. Buku PG Mate-
– Menjelaskan pengertian penyelesaian matika Kelas XII
1
himpunan penyele- sistem pertidak- IPA Semester 1,
saian pertidaksama- samaan linear –2 X Intan Pariwara,
0
an linear dua variabel. dua variabel. halaman 43–94
– Menentukan himpun- 2.1.3 Mampu menen- 3. BSE Matematika
an penyelesaian per- tukan sistem per- a. 2y +x> 2 Kelas XII Program
tidaksamaan linear tidaksamaan b. 2y +x< 2 IPA untuk SMA/
dua variabel meng- linear dua variabel c. 2y –x< 2 MA, Depdiknas
gunakan metode uji yang terbentuk d. 2x +y> 2 4. W e b s i t e -
titik. dari suatu daerah. e. 2x –y< 2 website yang
– Menentukan himpun- 2. Yang termasuk titik-titik relevan
an penyelesaian per- himpunan penyelesai-
tidaksamaan linear an dari sistem per-
dua variabel dengan tidaksamaan
syarat koefisien x x – 2y ≤ –2
positif menggunakan 3x + 4y ≥ 12
cara langsung.


5x + 3y ≤ 15
– Menjelaskan penger-
yaitu . . . .
tian sistem pertidak-
a. (0, 0) dan (–2, 1)
samaan linear dua
b. (4, 4) dan (0, 6)
variabel.
c. (0, 2) dan (1, 0)
– Menentukan himpun-
d. (–2, 1) dan (3, 0)

Matematika Kelas XII Program IPA


an penyelesaian sistem
e. (4, 0) dan (5, 2)
pertidaksamaan dua
variabel.

5
Penilaian

6
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen

– Menentukan sistem Uraian 1. Tentukan daerah

Silabus
pertidaksamaan penyelesaian sistem
linear dua variabel pertidaksamaan linear
yang terbentuk dari berikut.
suatu daerah. x+y≥1
2x + 3y ≤ 12
–x + y ≤ 2

x ≤1
2. Titik A(–4, 2), B(–2, –2),
C(4, –4), dan D(0, 4)
merupakan titik-titik
sudut daerah penye-
lesaian suatu sistem
pertidaksamaan.
Tentukan sistem per-
tidaksamaan tersebut.

2.2 Merancang mo- Program – Menjelaskan pengerti- 2.2.1 Mampu menyusun Tes Pilihan Seorang peternak memiliki 4 jp 1. Buku PR Mate-
del matematika Linear an model matematika. model matematika tertulis ganda tidak lebih dari 10 kandang matika Kelas XII
dari masalah – Menjelaskan langkah- dari suatu masa- ternak untuk memelihara IPA Semester 1,
program linear. langkah membentuk lah program ayam dan itik. Setiap Intan Pariwara,
model matematika linear. kandang dapat menampung halaman 25–46
dari suatu masalah ayam sebanyak 36 ekor 2. Buku PG Mate-
program linear. atau menampung itik matika Kelas XII
– Membuat model mate- sebanyak 24 ekor. IPA Semester 1,
matika dari suatu Jumlah ternak yang akan Intan Pariwara,
masalah program dipelihara tidak lebih dari halaman 43–94
linear. 300 ekor. Jika banyak 3. BSE Matematika
kandang yang berisi Kelas XII Program
ayam x buah dan banyak IPA untuk SMA/
kandang yang berisi itik y MA, Depdiknas
buah, sistem pertidaksama- 4. W e b s i t e -
an permasalahan . . . . website yang
a. x ≥ 0, y ≥ 0, 300x + relevan
24y ≤ 360, x + y ≤ 10
b. x ≥ 0, y ≥ 0, 200x +
24y ≤ 300, x + y ≤ 10
c. x ≥ 0, y ≥ 0, 36x +
240y ≤ 300, x + y ≤ 10
d. x ≥ 0, y ≥ 0, 200x +
250y ≤ 300, x + y ≤ 10
e. x ≥ 0, y ≥ 0, 36x + 24y
≤ 300, x + y ≤ 10
Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen

2.3 Menyelesaikan Program – Menjelaskan pengerti- 2.3.1 Mampu menen- Tes Pilihan 1. Seorang pembuat kue 4 jp 1. Buku PR Mate-
model matematika Linear an fungsi objektif. tukan fungsi tertulis ganda mempunyai 4 kg gula matika Kelas XII
dari masalah – Menjelaskan pengerti- objektif. dan 9 kg tepung. Untuk IPA Semester 1,
program linear dan an nilai optimum suatu 2.3.2 Mampu menen- membuat kue jenis A Intan Pariwara,
penafsirannya. fungsi objektif. tukan nilai optimum dibutuhkan 20 gram halaman 25–46
– Menjelaskan pengerti- suatu bentuk gula dan 60 gram 2. Buku PG Mate-
an metode uji titik objektif. tepung, sedangkan matika Kelas XII
sudut. 2.3.3 Mampu menen- untuk membuat kue IPA Semester 1,
– Menjelaskan langkah- tukan penyele- jenis B dibutuhkan Intan Pariwara,
langkah menentukan saian model 20 gram gula dan 40 halaman 43–94
nilai optimum suatu matematika dari gram tepung. Jika kue 3. BSE Matematika
bentuk objektif meng- masalah program A dijual dengan harga Kelas XII Program
gunakan metode titik linear. Rp 4.000,00/buah dan IPA untuk SMA/
sudut. 2.3.4 Mampu menafsir- kue B dijual dengan MA, Depdiknas
– Menghitung nilai kan penyelesai- harga Rp3.000,00/buah, 4. W e b s i t e -
optimum suatu bentuk an model mate- pendapatan maksimum website yang
objektif dengan meng- matika dari ma- yang dapat diperoleh relevan
gunakan metode titik salah program pembuat kue tersebut
sudut. linear. ....
– Menjelaskan pengerti- a. Rp600.000,00
an garis selidik. b. Rp650.000,00
– Menjelaskan langkah- c. Rp700.000,00
langkah menentukan d. Rp750.000,00
nilai otimum suatu e. Rp800.000,00
bentuk objektif meng-
2. Suatu perusahaan mebel
gunakan garis selidik.
memerlukan 18 unsur
– Menghitung nilai
A dan 24 unsur B per
optimum suatu bentuk
hari. Untuk membuat
objektif mengguna-
barang jenis I dibutuh-
kan garis selidik.
kan 1 unsur A dan 2
– Menghitung nilai
unsur B, sedangkan
optimum suatu fungsi
untuk membuat barang
objektif dari model
jenis II dibutuhkan 3
matematika yang
unsur A dan 2 unsur
terbentuk.
B. Jika barang jenis I
– Menyelesaikan model
dijual seharga
matematika dari
Rp250.000,00 per unit
masalah program
dan barang jenis II
linear.
dijual seharga
– Mengembalikan

Matematika Kelas XII Program IPA


Rp400.000,00 per unit
penyelesaian model
maka agar penjualan-
matematika yang
nya mencapai maksimum,
diperoleh ke dalam
berapa banyak setiap

7
bahasa sehari-hari.
Penilaian

8
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen

jenis barang harus

Silabus
dibuat?
a. 6 barang jenis I
b. 12 barang jenis II
c. 6 barang jenis I
dan 6 barang jenis
II
d. 3 barang jenis I
dan 9 barang jenis
II
e. 9 barang jenis I
dan 3 barang jenis
II

Uraian 1. Sebuah pabrik mem-


produksi minyak goreng
kemasan botol dengan
isi 1 liter dan 2 liter.
Kapasitas produksi
setiap hari tidak lebih dari
120 botol. Setiap hari
minyak dengan ke-
masan 1 kg diproduksi
tidak kurang dari 30 botol
dan kemasan 2 kg tidak
kurang 50 botol. Ke-
untungan hasil penjualan
adalah Rp3.000,00 per
botol untuk minyak
kemasan 1 liter dan
Rp5.000,00 per botol
untuk minyak kemasan
2 liter.
Tentukanlah:
a. model matematika
dari persoalan
tersebut,
b. daerah penye-
lesaian dari model
matematika di
atas, dan
c. banyak produksi
tiap-tiap kemasan
agar diperoleh
Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen

keuntungan
maksimum dan
besar keuntungan
maksimumnya.
2. Dalam setiap minggu
kebutuhan minimum
protein, karbohidrat,
dan lemak seseorang
berturut-turut 8 unit,
12 unit, dan 9 unit.
Makanan jenis A per kg
mengandung 2 unit
protein, 6 unit karbo-
hidrat, dan 1 unit lemak,
sedangkan makanan
jenis B per kg me-
ngandung 1 unit protein,
1 unit karbohidrat, dan
3 unit lemak. Jika harga
makanan jenis A
Rp8.500,00 per kg dan
harga makanan jenis B
Rp4.000,00 per kg
maka tentukan uang
minimal yang harus
dikeluarkan per minggu
agar kebutuhan protein,
karbohidrat, dan lemak
terpenuhi.
3. Seorang pedagang
kue mempunyai per-
sediaan 18 kg tepung
dan 12 kg mentega.
Pedagang tersebut
membuat 180 kue isi
cokelat dan isi keju.
Kue isi cokelat me-
merlukan 150 gram
tepung dan 50 gram

Matematika Kelas XII Program IPA


mentega, sedangkan
kue isi keju memerlu-
kan 75 gram tepung
dan 75 gram mentega.

9
Penilaian

10
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen

Apabila harga kue isi

Silabus
cokelat Rp7.000,00
per buah dan kue isi
keju Rp5.500,00 per
buah maka tentukan:
4. Sebuah LSM ditunjuk
stasiun TV Oke untuk
melakukan survei ten-
tang kualitas program
TV Oke. Survei dilaku-
kan dengan menyebar
kuesioner ke daerah
pedesaan dan daerah
perkotaan. Kuesioner
yang disebar ke daerah
pedesaan tidak kurang
dari 500, sedangkan
kuesioner yang disebar
ke daerah perkotaan
tidak kurang dari
kuesioner yang disebar
ke daerah pedesaan.
Jumlah seluruh kue-
sioner yang disebar
tidak lebih dari 1.500.
Setiap responden di
daerah pedesaan dibayar
Rp4.000,00 dan setiap
responden di daerah per-
kotaan dibayar Rp5.000,00
oleh LSM.
a. Jika LSM tersebut
dibayar Rp6.000,00
oleh TV Oke untuk
setiap responden,
berapa biaya mini-
mum yang dikeluar-
kan LSM untuk me-
lakukan survei?
b. Berapa keuntung-
an maksimum yang
diperoleh LSM dari
survei tersebut?
Silabus
Bab III Matriks
Sekolah : SMA/MA
Kelas/Semester : XII/1
: Matematika
Standar Kompetensi : 3. Menggunakan konsep matriks, vektor, dan transformasi dalam pemecahan masalah.

Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen

3.1 M e n g g u n a k a n Matriks – Menjelaskan penger- 3.1.1 Mampu menen- Tes Pilihan 1. Diberikan matriks C = 4 jp 1. Buku PR Mate-
sifat-sifat dan tian matriks. tukan ordo suatu tertulis ganda   −  matika Kelas XII
operasi matriks – Menuliskan notasi matriks.    −  . Nilai c IPA Semester 1,
  21
untuk menunjuk- matriks. 3.1.2 Mampu menen- Intan Pariwara,
   
kan bahwa suatu – Menentukan ordo tukan transpos halaman 47–79
matriks persegi suatu matriks. suatu matriks. dan c32 berturut-turut 2. Buku PG Mate-
merupakan – Menentukan jenis 3.1.3 Mampu meng- adalah . . . . matika Kelas XII
invers dari matriks matriks. gunakan kesa- a. 3 dan 4 IPA Semester 1,
persegi lain. – Menentukan trans- maan dua matriks b. 8 dan 3 Intan Pariwara,
pos suatu matriks. untuk menyelesai- c. –1 dan –6 halaman 95–
– Menggunakan kesa- kan permasalahan. d. 7 dan 0 156
maan dua matriks 3.1.4 Mampu menen- e. 2 dan 4 3. BSE Matematika
untuk menentukan tukan penjumlah- Kelas XII Program
elemen yang belum an dan pengu- 2. Diketahui matriks K = IPA untuk SMA/
diketahui. rangan dua matriks       MA, Depdiknas
– Menjumlahkan dua atau lebih.    dan L =    . 4. W e b s i t e -
   
matriks atau lebih. 3.1.5 Mampu menen- website yang
– Membuktikan sifat- tukan hasil per- Jika KT – L = M, matriks relevan
sifat penjumlahan kalian matriks. M=....
matriks.   
– Mengurangkan dua a.  − 
 
matriks atau lebih.
– Membuktikan sifat-   −
b.   
sifat pengurangan  
matriks.  
– Menyelesaikan ma- c.    
 
salah yang berkaitan
 
dengan penjumlahan d.    
 

Matematika Kelas XII Program IPA


dan pengurangan
matriks.   
– Mengalikan bilangan e.   
 
skalar dengan matriks.

11
Penilaian

12
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen

– Membuktikan sifat- Uraian 1. Diketahui matriks

Silabus
sifat perkalian bilang- K = (kij) ditentukan oleh
an skalar dengan
matriks.     
K=  .
– Mengalikan dua matriks  − −  −
atau lebih. Tentukan:
– Membuktikan sifat- a. Tentukan ordo
sifat perkalian matriks. matriks K.
– Menjelaskan sifat
b. Tentukan k13, k21,
perkalian matriks de-
k24.
ngan matriks identitas.
– Memangkatkan c. Tentukan hasil
matriks. k 11 k 22 + k 12 k 23 +
– Menggunakan sifat- k24k14.
sifat perkalian matriks  −  + 
untuk menyelesaikan d. Jika −
=
soal. k23, tentukan nilai n.
2. Tentukan nilai a dan b
yang memenuhi per-
samaan berikut.

a.     
    
   
=     

   
    −  
b.    
     − −
− − 
=  
  +  − 

 
3.2 M e n e n t u k a n Matriks – Menjelaskan cara 3.2.1 Mampu menen- Tes Pilihan 1. Matriks A =   4 jp 1. Buku PR Mate-
determinan dan menentukan deter- tukan determin- tertulis ganda   matika Kelas XII
dan B adalah matriks
invers matriks minan matriks ordo an matriks 2 × 2. IPA Semester 1,
berukuran 2 × 2. Jika
2×2 2 × 2. 3.2.2 Mampu menen- Intan Pariwara,
det (B) = b maka det
– Menjelaskan cara tukan invers halaman 47–79
(AB) = . . . .
menentukan deter- matriks 2 × 2. 2. Buku PG Mate-
a. 10b d. 2b
minan matriks ordo 3.2.3 Mampu menen- matika Kelas XII

3 × 3. tukan determinan b. 5b e. b IPA Semester 1,

– Menentukan jenis matriks 3 × 3.  Intan Pariwara,
matriks berdasarkan 3.2.4 Mampu menen- c. 
b halaman 95–
nilai determinannya. tukan invers ma- 156
triks ordo 3 × 3.
Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen

– Membuktikan sifat- 2. Diketahui matriks A 3. BSE Matematika


sifat determinan  −  Kelas XII Program
matriks. =   . Jika (A – kI) IPA untuk SMA/
 −  
– Menjelaskan penger- MA, Depdiknas
adalah matriks singular,
tian invers matriks. 4. W e b s i t e -
nilai k adalah . . . .
– Menjelaskan syarat website yang
a. k = –3 atau k = –6
suatu matriks mem- relevan
b. k = –2 atau k = –9
punyai invers.
c. k = –2 atau k = 9
– Menentukan invers
d. k = 2 atau k = 9
matriks orde 2 × 2.
e. k = 3 atau k = 6
– Menentukan invers
matriks ordo 3 × 3. 3. Diketahui matriks
– Menggunakan deter-
minan dan invers  
A =  dan
matriks untuk me-  −
nyelesaikan soal. −
B =  . Jika
  
C = AB, invers matriks
C adalah . . . .
 −  
a.    
 − 
   
 −  

b.    
−  −  
   
  
− 
c.    
−  −  
   
  −
d.   
 −  
   
 − − 
e.    
−  −  
   

 −
Uraian 1. Diketahui P =  
  
–1  
dan Q =  .
 
–1 T –1
Tentukan (Q P ) .

Matematika Kelas XII Program IPA


13
Penilaian

14
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen

2. Tentukan determinan

Silabus
matriks P jika MP = N
dengan
  α −  α 
M=  
  α  α 
 −
dan N =   .
 
3. Diketahui matriks
 −
A =   dan
  
 −
B =   . Jika
  
XA = B, tentukan
matriks X.

3.3 M e n g g u n a k a n Matriks – Menyelesaikan sistem 3.3.1 Mampu menen- Tes Pilihan 1. Diketahui sistem per- 4 jp 1. Buku PR Mate-
determinan dan persamaan linear tukan penyele- tertulis ganda samaan linear: matika Kelas XII
invers dalam dua variabel meng- saian sistem per- x–z=1 IPA Semester 1,
penyelesaian gunakan cara invers samaan linear 2x + y + z = 3 Intan Pariwara,
sistem persama- matriks. dua variabel meng- –y + 2z = 4 halaman 47–79


an linear dua – Menyelesaikan sistem gunakan invers Himpunan penyelesai- 2. Buku PG Mate-
variabel. persamaan linear matriks dan me- annya adalah . . . . matika Kelas XII
dua variabel meng- tode Cramer. a. {(1, –2, 2)} IPA Semester 1,
gunakan metode 3.3.2 Mampu menen- b. {(1, 2, –2)} Intan Pariwara,
Cramer. tukan penyele- c. {(–2, 1, 2)} halaman 95–
– Menyelesaikan sistem saian sistem per- d. {(–2, 2, 1)} 156
persamaan linear samaan linear e. {(2, –2, 1)} 3. BSE Matematika
tiga variabel meng- tiga variabel meng- Kelas XII-Program
gunakan cara invers gunakan invers 2. Diketahui tiga garis IPA untuk SMA/
matriks. matriks dan me- dengan persamaan MA, Depdiknas
– Menyelesaikan sistem tode Cramer. (a + 2)x + y – 2 = 0, 4. W e b s i t e -
persamaan linear tiga x – y – 3 = 0, dan website yang
variabel menggunakan 3x + ay + 1 = 0. relevan
metode Cramer. Jika a > 0, agar ketiga
– Menjelaskan syarat garis tersebut ber-
tiga garis berpotong- potongan di satu titik,
an di satu titik. nilai a = . . . .
a. 1 d. 4
b. 2 e. 5
c. 3
Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen

Uraian 1. Diberikan sistem per-


samaan linear
b cos g + c cos b = a
c cos a + a cos g = b

a cos b + b cos a = c
Dengan mengguna-
kan metode Cramer,
tentukan nilai cos α,
cos β, dan cos γ
dalam a, b, dan c.
2. Harga 2 kg beras dan
3 kg telur Rp52.000,00,
sedangkan harga 1 kg
beras dan 2 kg telur
Rp32.000,00.
Tentukan:
a. harga 1 kg beras
dan 1 kg telur;
b. harga 3 kg beras
dan 4 kg telur.
3. Harga 5 buah buku
tulis dan 7 buah pensil
Rp14.500,00. Harga
3 buah buku tulis dan
4 buah pensil
Rp8.500,00. Berapa
harga 8 buah buku tulis
dan 5 buah pensil?

Matematika Kelas XII Program IPA


15
Silabus

16
Bab IV Vektor
Sekolah : SMA/MA
Kelas/Semester : XII/1

Silabus
: Matematika
Standar Kompetensi : 3. Menggunakan konsep matriks, vektor, dan transformasi dalam pemecahan masalah.

Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen
G G G G
3.4 M e n g g u n a k a n Vektor – Menjelaskan penger- 3.4.1 Mampu mende- Tes Pilihan Jika  = 6  – 5  + 4  8 jp 1. Buku PR Mate-
G G G G
sifat-sifat dan tian vektor. finisikan vektor. tertulis ganda dan  =  + 3  – 2  matika Kelas XII
operasi aljabar – Menuliskan notasi 3.4.2 Mampu menen- G G IPA Semester 1,
maka  + 3  = . . . .
vektor dalam vektor. tukan sifat-sifat G G G Intan Pariwara,
pemecahan – Menjelaskan sifat pada operasi a. 7  – 2  + 2  halaman 85–
G G G
masalah. penjumlahan, pengu- aljabar vektor. b. 7  – 2  – 2  108
G G G
rangan, dan perkalian 3.4.3 Mampu menen- c. 9  + 4  – 2  2. Buku PG Mate-
pada vektor. tukan penyelesai- G G G matika Kelas XII
d. 9  – 4  + 
– Menjumlahkan dua an opeasi aljabar G G G IPA Semester 1,
vektor. vektor. e. 9  – 4  + 2  Intan Pariwara,
– Mengurangkan dua halaman 175–
vektor. Uraian Diketahui koordinat titik 218
– Mengalikan skalar A(–4, 5, 2), B(2, –1, 3), dan 3. BSE Matematika
dengan vektor. C(3, –2, 1). Kelas XII-Program
– Menyatakan suatu Tentukan: IPA untuk SMA/
JJJG JJJG
vektor dalam vektor a. vektor  dan  , MA, Depdiknas
baris, vektor kolom, b. koordinat titik D 4. W e b s i t e -
JJJG website yang
dan vektor basis. sehingga 
– Menjelaskan penger- JJJG JJJG relevan
tian kesamaan vektor. = 2  – 3  .
– Menghitung panjang
suatu vektor.
– Menyatakan suatu
vektor jika diketahui
perbandingan posisi-
nya terhadap vektor
lain.
– Menjelaskan syarat
titik-titik kolinear meng-
gunakan vektor.
– Menyelesaikan masa-
lah yang melibatkan
operasi aljabar vektor.
Teknik
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Pembelajaran Kompetensi Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Indikator Pencapaian Penilaian Instrumen Waktu Belajar
Diintegrasikan Bentuk Instrumen
Contoh

3.5 M e n g g u n a k a n Vektor – Menjelaskan penger- 3.5.1 Mampu mende- Tes Pilihan   6 jp 1. Buku PR Mate-
sifat-sifat dan tian perkalian skalar finisikan per- tertulis ganda G   matika Kelas XII
1. Jika  =  −  dan
operasi perkalian dua vektor. kalian skalar dua   IPA Semester 1,
skalar dua vektor – Menjelaskan sifat- vektor. Intan Pariwara,
 
dalam pemecah- sifat perkalian skalar 3.5.2 Mampu menen- G   halaman 85–
an masalah. dua vektor. tukan sifat-sifat  =    maka 108
– Menghitung hasil kali perkalian skalar  −  2. Buku PG Mate-
G G G
skalar dua vektor dua vektor.  ·( + ) =.... matika Kelas XII
berdasarkan sifat- 3.5.3 Mampu menen- a. 15 d. 30 IPA Semester 1,
sifatnya. tukan besar sudut b. 21 e. 36 Intan Pariwara,
– Menghitung besar antara dua vektor. c. 27 halaman 175–
sudut antara dua 3.5.4 Mampu mende- 218
vektor. finisikan dua 2. Diketahui segitiga ABC 3. BSE Matematika
– Menjelaskan penger- vektor yang sa- dengan koordinat Kelas XII-Program
tian dua vektor yang ling tegak lurus. A(2, –1, –1), B(–1, 4, –2), IPA untuk SMA/
saling tegak lurus. 3.5.5 Mampu mende- MA, Depdiknas
dan C(5, 0, –3). Proyeksi
– Mencari komponen finisikan dua JJJG JJJG 4. W e b s i t e -
vektor yang tegak vektor yang sa- vektor  pada  website yang
lurus vektor lain. ling sejajar. adalah . . . . relevan
– Menjelaskan penger- 3.5.6 Mampu menen-  G G G
tian dua vektor yang tukan proyeksi a.  (3  +  – 2  )
saling sejajar. skalar ortogonal  G G G
b.  (3  +  – 2  )
– Mencari komponen suatu vektor
vektor yang sejajar pada vektor lain.  G G G
c. – (3  +  – 2  )
vektor lain. 3.5.7 Mampu menen- G G G

– Menjelaskan penger- tukan proyeksi d. –  (3  +  – 2  )
tian proyeksi skalar vektor ortogonal  G G G
ortogonal suatu vektor suatu vektor e. – (3  +  – 2  )
pada vektor lain. pada vektor lain. G G
– Menghitung hasil Uraian Diketahui |  | = 13, |  | = 8,
proyeksi skalar orto- dan sudut antara vektor
G G
gonal suatu vektor  dan  adalah α dengan
pada vektor lain. 
– Menjelaskan penger- tan α =  .Tentukan:
G G
tian proyeksi vektor a.  · 
ortogonal suatu vektor G G G
b.  · (  +  )
pada vektor lain. G G
– Menyatakan hasil c. |  +  |
G G
proyeksi vektor orto- d. |  –  |
gonal suatu vektor

Matematika Kelas XII Program IPA


pada vektor lain.

17
Silabus

18
Bab V Transformasi Geometri
Sekolah : SMA/MA
Kelas/Semester : XII/1

Silabus
: Matematika
Standar Kompetensi : 3. Menggunakan matriks, vektor, dan transformasi dalam pemecahan masalah.

Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen

3.6 M e n g g u n a k a n Transformasi – Menjelaskan penger- 3.6.1 Mampu mende- Tes Pilihan 1. P′(4, –12) adalah ba- 6 jp 1. Buku PR Mate-
t r a n s f o r m a s i Geometri tian transformasi. finisikan trans- Tugas ganda yangan titik P oleh matika Kelas XII
geometri yang – Menjelaskan penger- lasi.  −  IPA Semester 1,
translasi T =   .
dapat dinyata- tian translasi. 3.6.2 Mampu menen-   Intan Pariwara,
kan dengan – Menuliskan per- tukan bayangan Koordinat titik P adalah halaman 109–
matriks dalam samaan matriks titik, garis, dan .... 131
pemecahan transformasi dari kurva oleh suatu a. (13, –20) 2. Buku PG Mate-
masalah. suatu translasi. translasi. b. (13, –4) matika Kelas XII
– Menentukan bayang- 3.6.3 Mampu mende- c. (4, 20) IPA Semester 1,
an titik, garis, dan finisikan refleksi. d. (–5, –4) Intan Pariwara,
kurva oleh suatu 3.6.4 Mampu menen- e. (–5, –20) halaman 219–
translasi. tukan bayangan 270
– Menjelaskan penger- titik, garis, dan 2. Bayangan garis x – 2y 3. BSE Matematika
tian refleksi. kurva oleh suatu – 3 = 0 oleh translasi Kelas XII-Program
– Menuliskan per- refleksi.   IPA untuk SMA/
samaan matriks 3.6.5 Mampu mende-  −  adalah . . . .
  MA, Depdiknas
transformasi dari finisikan rotasi. a. x + 2y + 3 = 0 4. W e b s i t e -
suatu refleksi. 3.6.6 Mampu menen- b. x – 2y – 3 = 0 website yang
– Menentukan bayang- tukan bayangan c. x + 2y + 11 = 0 relevan
an titik, garis, dan titik, garis, dan d. x – 2y + 11 = 0
kurva oleh suatu kurva oleh suatu e. x – 2y – 11 = 0
refleksi. rotasi.
– Menjelaskan penger- 3.6.7 Mampu mende- 3. Bayangan titik A(–2, 0)
tian rotasi. finisikan dilatasi. jika dirotasikan sebesar
– Menuliskan per- 3.6.8 Mampu menen- 120° searah putaran
samaan matriks tukan bayangan jarum jam dengan
transformasi dari titik, garis, dan pusat O(0, 0) adalah
suatu rotasi. kurva oleh suatu ...
– Menentukan bayang- dilatasi. a. (1,  )
an titik, garis, dan 3.6.9 Mampu menen- b. (1, –  )
kurva oleh suatu tukan hasil trans- c. (–1,  )
rotasi. formasi oleh d. (–1, –  )
suatu matriks. e. (–1, –  + 1)
Teknik
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Pembelajaran Kompetensi Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Indikator Pencapaian Penilaian Instrumen Waktu Belajar
Diintegrasikan Bentuk Instrumen
Contoh

– Menjelaskan pe- 3.6.10 Mampu menen- 4. T adalah transformasi


ngertian dilatasi. tukan luas ba- geometri yang ber-
– Menuliskan per- yangan suatu sesuaian dengan
samaan matriks bangun oleh
 −  
transformasi dari suatu trans- matriks  − − .
suatu dilatasi. formasi.  
– Menentukan ba- Jajargenjang ABCD
yangan titik, garis, dengan A(0, 0), B(4, 0),
dan kurva oleh suatu C(6, 5), dan D(2, 5)
dilatasi. ditransformasikan
– Menjelaskan pe- terhadap T menghasil-
ngertian transfor- kan jajargenjang
masi oleh suatu A′B′C′D′ dengan luas
matriks. . . . satuan luas.
– Menuliskan per- a. 40
samaan yang me- b. 60
nyatakan transfor- c. 80
masi oleh suatu d. 100
matriks. e. 120
– Menentukan ba- Uraian 1. Suatu persegi ABCD
yangan titik, garis, dengan koordinat
dan kurva oleh titik A(–2, 2), B(1, 2),
transformasi yang C(–2, –1), dan D(1, –1)
bersesuaian dengan ditranslasikan oleh T
suatu matriks. sehingga dihasilkan
bayangan persegi
A′B′C′D′. Jika diketahui
B′(4, 2), tentukan:
a. matriks translasi T,
b. bayangan titik A,
C, dan D.
2. Tentukan bayangan
lingkaran x2 + y2 + 4y
+ 5 = 0, oleh:
a. pencerminan ter-
hadap garis y = –x;
b. pencerminan ter-
hadap garis y = 4;
dan

Matematika Kelas XII Program IPA


c. pencerminan ter-
hadap titik x = –2.

19
Teknik

20
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Pembelajaran Kompetensi Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Indikator Pencapaian Penilaian Instrumen Waktu Belajar
Diintegrasikan Bentuk Instrumen
Contoh

3. Diketahui persamaan
2

Silabus
lingkaran L ≡ (x + 5) +
2
(y – 1) = 16 dan
koordinat titik P(3, –4).
Tentukan persamaan
bayangan lingkaran
jika:
a. lingkaran L ter-
sebut dirotasikan
π
oleh [P, –  ];
b. lingkaran L ter-
sebut didilatasikan
oleh [P, –3].

3.7 M e n e n t u k a n Transformasi – Menjelaskan penger- 3.7.1 Mampu mende- Tes Pilihan 1. Matriks transformasi 6 jp 1. Buku PR Mate-
komposisi dari Geometri tian komposisi trans- finisikan kom- tertulis ganda tunggal yang mewakili matika Kelas XII
beberapa trans- formasi. posisi translasi. rotasi [P(–3, 7), –75°] IPA Semester 1,
formasi geometri – Menjelaskan penger- 3.7.2 Mampu menen- dilanjutkan dengan Intan Pariwara,
beserta matriks tian komposisi trans- tukan bayangan rotasi halaman 109–
transformasi- lasi. titik, garis, dan [P(–3, 7), 30°] adalah 131
nya. – Menyatakan per- kurva oleh suatu .... 2. Buku PG Mate-
samaan matriks komposisi trans-    matika Kelas XII
transformasi tunggal lasi. −   −   IPA Semester 1,
  
a.
yang ekuivalen de- 3.7.3 Mampu mende-    Intan Pariwara,
  −  
ngan suatu komposisi finisikan kom-     halaman 219–
translasi. posisi refleksi.    270
−   
– Menjelaskan sifat 3.7.4 Mampu menen-    3. BSE Matematika
b.
  
komposisi translasi. tukan bayangan −    Kelas XII-Program
   
– Menentukan ba- titik, garis, dan IPA untuk SMA/
 
yangan titik, garis, kurva oleh suatu   −   MA, Depdiknas
  
dan kurva oleh suatu komposisi re- c. 4. W e b s i t e -
 
komposisi translasi. fleksi.     website yang
  
– Menjelaskan penger- 3.7.5 Mampu mende-    relevan
    
tian komposisi re- finisikan kom-   
d.
fleksi. posisi rotasi.   
−   
– Menyatakan per- 3.7.6 Mampu menen-    
samaan mattriks tukan bayangan  
   
  
transformasi tunggal titik, garis, dan e.
 
yang ekuivalen de- kurva oleh suatu    
  
ngan suatu komposisi komposisi rotasi.
refleksi.
Teknik
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Pembelajaran Kompetensi Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Indikator Pencapaian Penilaian Instrumen Waktu Belajar
Diintegrasikan Bentuk Instrumen
Contoh

– Menentukan ba- 2. Bayangan titik pusat


2
yangan titik, garis, lingkaran L ≡ x – 10x
2
dan kurva oleh suatu + y + 12y – 64 = 0
komposisi refleksi. oleh rotasi [P(–3, 4),
– Menjelaskan sifat 90°] dilanjutkan rotasi
komposisi refleksi. [P(–3, 4), –45°] dan
– Menjelaskan penger- dilanjutkan lagi rotasi
tian komposisi rotasi. [P(–3, 4), 225°] adalah
– Menyatakan persa- ....
maan matriks trans- a. (–13, –4)
formasi tunggal yang b. (–11, 14)
ekuivalen dengan c. (–7, –12)
suatu komposisi d. (–5, 6)
rotasi. e. (–4, 14)
– Menentukan ba-
yangan titik, garis, Uraian Diketahui A(2, 2), B(–5, 4),
dan kurva oleh suatu dan C(10, –3).
komposisi rotasi. Tentukan bayangan titik
– Menunjukkan ba- A, B, dan C jika:
yangan titik, garis, a. dirotasikan dengan
dan kurva oleh suatu rotasi [P(7, –7), 180°]
komposisi translasi, dilanjutkan dengan
refleksi, serta rotasi. rotasi [O(0, 0), –270°];
– Menjelaskan penger- b. ditranformasikan oleh
tian komposisi dan  −  
beberapa transfor- matriks   di-
masi geometri.   − 
lanjutkan dengan
– Menyatakan per-
refleksi terhadap garis
samaan matriks
y = –x.
transformasi yang
ekuivalen dengan
komposisi dari be-
berapa transformasi
geometri.

Matematika Kelas XII Program IPA


21
Silabus

22
Bab VI Barisan, Deret, dan Notasi Sigma

Sekolah : ...

Silabus
Kelas/Semester : XII/2
: Matematika
Standar Kompetensi : 4. Menggunakan konsep barisan dan deret dalam pemecahan masalah.

Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen

4.1 M e n e n t u k a n Barisan dan – Membuktikan rumus 4.1.1 Mampu menen- Tes Pilihan Sebuah bidang miring 4 jp 1. Buku PR Mate-
suku ke-n baris- Deret jumlah n suku pertama tukan suku ke- tertulis ganda ditopang oleh 10 tiang matika Kelas
an dan jumlah n Aritmetika deret aritmetika. n barisan dan penyangga yang jarak- XII-IPA Semes-
suku pertama – Menentukan nilai deret aritmetika. nya satu sama lain sama. ter 2, Intan
deret geometri suku ke-n barisan 4.1.2 Mampu menen- Tiang penyangga yang Pariwara, ha-
dan aritmetika. aritmetika. tukan suku te- tertinggi 1.275 cm dan laman 137–157
– Menentukan nilai suku ngah barisan yang terpendek 60 cm. 2. Buku PG Mate-
pertama dan beda aritmetika. Tinggi tiang penyangga matika Kelas
barisan aritmetika. 4.1.3 Mampu menen- yang ke-6 adalah . . . cm. XII-IPA Semes-
– Mencari rumus suku tukan jumlah n a. 475 d. 735 ter 2, Intan
ke-n barisan aritmetika. suku pertama b. 600 e. 745 Pariwara, ha-
– Menentukan banyak deret aritmetika. c. 725 laman 289–326
suku barisan aritmetika. 3. BSE Matematika
Uraian Jumlah 5 buah bilangan Kelas XII-Pro-
– Menghitung jumlah n
yang membentuk barisan gram IPA untuk
suku pertama deret
aritmetika adalah 75. Jika S M A / M A ,
aritmetika.
hasil kali bilangan terkecil Depdiknas
– Menentukan nilai
dan terbesar 161, tentu- 4. Website-web-
suku tengah barisan
kan selisih dari bilangan site yang relevan
aritmetika.
terbesar dan terkecil.
– Menghitung nilai per-
kalian dua suku deret
aritmetika.

Barisan dan – Membuktikan rumus 4.1.4 Mampu menen- Tes Pilihan 1. Jumlah suku suatu 4 jp 1. Buku PR Mate-
Deret jumlah n suku pertama tukan suku ke- tertulis ganda deret geometri tak matika Kelas
Geometri deret geometri. n barisan dan hingga adalah 3. Jika XII-IPA Semes-
– Menentukan nilai suku deret geometri. suku pertama deret ter 2, Intan
ke-n barisan geometri. 4.1.5 Mampu menen- tersebut 2x + 1, nilai Pariwara, ha-
– Menentukan nilai suku tukan suku te- x yang memenuhi laman 137–157
pertama dan rasio ngah barisan adalah . . . .
barisan geometri. geometri.
Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen

– Menentukan rumus 4.1.6 Mampu menen-  2. Buku PG Mate-


a. {x | x < –  }
suku ke-n barisan tukan jumlah n matika Kelas

geometri. suku pertama b. {x | x > } XII-IPA Semes-

– Menentukan banyak deret geometri.   ter 2, Intan
suku barisan geometri. 4.1.7 Mampu menen- c. {x | – 
<x< 
} Pariwara, ha-
– Menghitung jumlah n tukan suku ke-   laman 286–326
d. {x | 
<x< 
}
suku pertama deret n barisan dan 3. BSE Matematika

geometri. deret geomeri e. {x | x < atau Kelas XII-Pro-

– Menentukan rumus tak hingga.  gram IPA untuk
jumlah n suku per- 4.1.8 Mampu menen- x> }  S M A / M A ,
tama deret geometri. tukan jumlah 2. Jumlah tak hingga Depdiknas
– Menentukan nilai deret geometri dari deret geometri 16 4. Website-web-
suku tengah barisan tak hingga. – 8 + 4 – 2 + . . . adalah site yang relevan
geometri. ....
– Menghitung jumlah  
a. 
d. 
deret geometri tak
 
hingga. b. e.
 
– Menentukan rasio 
deret geometri tak c. 
hingga. Uraian Ujung sebuah pendulum
– Menentukan nilai suku sepanjang 90 cm ber-
ke-n deret geometri ayun sejauh 50 cm pada
tak hingga. ayunan pertama. Pada
ayunan selanjutnya,

jarak ayunannya  dari
jarak ayunan sebelum-
nya. Hitunglah seluruh
jarak ayunan pendulum
itu hingga berhenti.

4.2 Menggunakan Notasi Sigma – Menyatakan penjum- 4.2.1 Mampu menen- Tes Pilihan 1. Notasi sigma yang 6 jp 1. Buku PR Mate-
notasi sigma dan Induksi lahan beruntun dalam tukan notasi tertulis ganda sesuai untuk pen- matika Kelas
dalam deret Matematika bentuk notasi sigma. sigma suatu jumlahan (1 × 2) XII-IPA Semes-
dan induksi – Menghitung jumlah deret. + (2 × 3) + (3 × 4) ter 2, Intan
matematika deret dalam bentuk 4.2.2 Mampu meng- + (4 × 5) + (5 × 6) Pariwara, ha-

Matematika Kelas XII Program IPA


dalam pem- notasi sigma. gunakan sifat- + (6 × 7) + . . . sampai laman 137–157
buktian. – Menyatakan penjum- sifat notasi 100 suku adalah . . . .
lahan beruntun dari sigma.
suatu notasi sigma.

23
Penilaian

24
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen

– Menentukan nilai 4.2.3 Mampu meng-  2. Buku PG Mate-



suku ke-n dari notasi gunakan induksi a. matika Kelas

Silabus

= 
∑ (
+ 1)
sigma. matematika XII-IPA Semes-

– Menyederhanakan dalam pembukti- b. ∑ n2 – n ter 2, Intan

= 
notasi sigma. an. Pariwara, ha-
– Membuktikan suatu  laman 289–326
sifat dan rumus meng- c. ∑ (n3 + 1) 3. BSE Matematika

= 
gunakan induksi 
Kelas XII-Pro-
matematika. d. ∑ n2 + 1 gram IPA untuk

= 
S M A / M A ,

Depdiknas
e. ∑ n(n + 1)

=  4. Website-web-
site yang relevan

2. Diketahui ∑ pi = 10.

= 


Nilai ∑ (2 + pi)

= 
adalah . . . .
a. 50 d. 80
b. 60 e. 90
c. 70

Uraian Diketahui deret alog
 
+ alog  + alog  + . . . .
Jika banyak suku deret
tersebut 15 buah,
nyatakan deret tersebut
ke dalam bentuk notasi
sigma!

4.3 M e r a n c a n g Menyelesaikan – Merancang model 4.3.1 Mampu meran- Tes Pilihan Suatu jenis bakteri dalam 6 jp 1. Buku PR Mate-
model mate- Masalah matematika dari masa- cang model tertulis ganda satu detik membelah matika Kelas
matika dari yang lah yang berkaitan matematika dari menjadi dua. Jika pada XII-IPA Semes-
masalah yang Berkaitan dengan deret arit- masalah yang permulaan ada 5 bakteri, ter 2, Intan
berkaitan dengan metika. berkaitan dengan banyak bakteri akan men- Pariwara, ha-
dengan deret. Deret – Menyelesaikan deret aritmetika. jadi 160 setelah . . . detik. laman 137–157
4.4 Menyelesaikan Aritmetika model matematika 4.3.2 Mampu meran- a. 5 d. 8 2. Buku PG Mate-
model mate- dan dari masalah yang cang model b. 6 e. 9 matika Kelas
matika dari Geometri berkaitan dengan matematika dari c. 7 XII-IPA Semes-
masalah yang deret aritmetika. masalah yang ter 2, Intan
berkaitan de- berkaitan dengan Pariwara, ha-
ngan deret dan deret geometri laman 289–326
penafsirannya. berhingga.
Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen

– Merancang model 4.3.3 Mampu meran- Uraian Di dalam lingkaran 3. BSE Matematika
matematika dari masa- cang model berjari-jari R dibuat Kelas XII-Pro-
lah yang berkaitan matematika dari persegi yang sudut- gram IPA untuk
dengan deret geometri. masalah yang sudutnya pada busur S M A / M A ,
– Menyelesaikan model berkaitan dengan lingkaran. Di dalam Depdiknas
matematika dari masa- deret geometri persegi tersebut dilukis 4. Website-web-
lah yang berkaitan tak hingga. lingkaran lagi. Tentukan site yang relevan
dengan deret geometri 4.4.1 Mampu menye- jumlah keliling lingkaran
berhingga. lesaikan ma- jika proses di atas
– Merancang model salah yang ber- sampai tak hingga.
matematika dari masa- kaitan dengan
lah yang berkaitan deret aritmetika.
dengan deret geometri 4.4.2 Mampu menye-
tak hingga. lesaikan masa-
– Menyelesaikan lah yang ber-
model matematika kaitan dengan
dari masalah yang deret geometri
berkaitan dengan berhingga.
deret geometri tak 4.4.3 Mampu menye-
hingga. lesaikan ma-
salah yang ber-
kaitan dengan
deret geometri
tak hingga.

Matematika Kelas XII Program IPA


25
Silabus

26
Bab VII Fungsi, Persamaan, dan Pertidaksamaan Eksponen

Sekolah : ...

Silabus
Kelas/Semester : XII/2
: Matematika
Standar Kompetensi : 5. Menggunakan aturan yang berkaitan dengan fungsi eksponen dan logaritma dalam pemecahan masalah.

Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen

5.1 Menggunakan Fungsi, – Mengingat kembali 5.1.1 Mampu menjelas- Tes Pilihan Jika 23x + 1 = p maka nilai 6 jp 1. Buku PR Mate-
sifat-sifat fungsi Persamaan pengertian bilangan kan pengertian tertulis ganda 26x + 4 = . . . . matika Kelas
eksponen dan dan berpangkat dan sifat- fungsi eksponen. a. p d. 2p2 XII-IPA Semes-
logaritma da- Pertidaksama- sifatnya. 5.1.2 Mampu menye- b. 2p e. 4p2 ter 2, Intan
lam pemecahan an Eksponen – Mendefinisikan pe- lesaikan per- c. p2 Pariwara, ha-
masalah. ngertian fungsi eks- masalahan laman 163–180
ponen. yang berkaitan Uraian Grafik fungsi f(x) = –4a – bx 2. Buku PG Mate-
– Menjelaskan bentuk dengan fungsi memotong sumbu Y di matika Kelas
umum fungsi ekspo- eksponen. titik (0, –4). Jika grafik XII-IPA Semes-
nen dan unsur-unsur- fungsi f(x) digeser ke ter 2, Intan
nya. atas 3 satuan akan meng- Pariwara, ha-
– Menggunakan fungsi hasilkan grafik fungsi g(x) laman 341–376
eksponen untuk me- yang melalui titik (1, 1). 3. BSE Matematika
nyelesaikan perma- Tentukan persamaan Kelas XII-Pro-
salahan pertumbuh- grafik fungsi g(x). gram IPA untuk
an. S M A / M A ,
– Menggunakan fungsi Depdiknas
eksponen untuk me- 4. Website-web-
nyelesaikan perma- site yang relevan
salahan peluruhan.

5.2 Menggambar Fungsi, – Menggambar grafik 5.2.1 Mampu meng- Tes Pilihan Sketsa grafik fungsi 4 jp 1. Buku PR Mate-
grafik fungsi Persamaan, fungsi eksponen f(x) gambar grafik tertulis ganda y = 4 – 4 · 2x adalah . . . . matika Kelas
eksponen dan dan = k · ax dengan a > 1. fungsi eksponen. a. Y XII-IPA Semes-
logaritma. pertidaksama- – Menyebutkan sifat- 5.2.2 Mampu menye- ter 2, Intan
4
an Eksponen sifat grafik fungsi eks- butkan sifat- X
Pariwara, ha-
0
ponen f(x) = k · a x sifat grafik fungsi laman 163–180
dengan a > 1. eksponen. b. Y

– Menggambar grafik
0 X
fungsi eksponen f(x)
–4
= k · a x dengan
0 < x < 1.
Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen

– Menyebutkan sifat- c. Y 2. Buku PG Mate-


4
sifat grafik fungsi matika Kelas
eksponen f(x) = k · ax 0 X XII-IPA Semes-
dengan 0 < a < 1. ter 2, Intan
d. Y
Pariwara, hala-
man 341–376
4
0 X 3. BSE Matema-
tika Kelas XII-
e. Y
Program IPA
4
X
untuk SMA/MA,
0
Depdiknas
4. Website-web-
Uraian Gambarkan grafik fungsi site yang relevan
f1(x) = 2x, f2(x) = 2x – 1,
f3(x) = –2x – 1, dan f4(x) =
4 – 2x – 1 pada satu bidang
koordinat kemudian
tentukan hubungan
keempat grafik tersebut.

5.3 Menggunakan Fungsi, – Menyelesaikan per- 5.3.1 Mampu menen- Tes Pilihan 1. Himpunan penye- 6 jp 1. Buku PR Mate-
sifat fungsi Persamaan, samaan eksponen tukan penyele- tertulis ganda lesaian dari per- matika Kelas
eksponen atau dan berbentuk af(x) = am. saian persama- samaan eksponen XII-IPA Semes-
−
logaritma dalam Pertidaksama- – Menyelesaikan per- an eksponen.   2 ter 2, Intan
  = 81 x – 4
penyelesaian an Eksponen samaan eksponen 5.3.2 Mampu menen-    Pariwara, ha-
pertidaksamaan berbentuk Af(x) = Ag(x). tukan penyele- adalah . . . . laman 163–180

eksponen atau – Menyelesaikan per- saian pertidak- a. {–  , –1} 2. Buku PG Mate-
logaritma samaan eksponen samaan ekspo- matika Kelas
sederhana. berbentuk af(x) = ag(x). nen. b. {–  , 1} XII-IPA Semes-

– Menyelesaikan per- c. {–1, } ter 2, Intan

samaan eksponen Pariwara, ha-
berbentuk (h(x))f(x) = d. {1, 
} laman 341–376
(h(x))g(x).  3. BSE Matema-
e. {  ,  }
– Menyelesaikan per- 2 tika Kelas XII-
2. Pertidaksamaan 3x –
samaan eksponen Program IPA
 2
3x + k
berbentuk ≥ (  )2x – 2x untuk SMA/MA,
A(af(x))2 + B(af(x)) + C mempunyai penye- Depdiknas
= 0.  4. Website-web-

Matematika Kelas XII Program IPA


– Menyelesaikan per- lesaian –1 ≤ x ≤  site yang relevan
tidaksamaan jika k = . . . .
eksponen berbentuk a. 4 d. –8
af(x) > ag(x) atau af(x) < b. –4 e. 8

27
ag(x) dengan a > 1. c. 12
Penilaian

28
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen

– Menyelesaikan Uraian 1. Tentukan himpunan

Silabus
pertidaksamaan penyelesaian dari
eksponen berbentuk persamaan:
2 – 2x
af(x) > ag(x) atau af(x) < (x2 – 2x)x = (x2 – 2x)6 – x.
ag(x) dengan 0 < a < 1.
2. Nana menabung di
sebuah bank se-
besar Rp800.000,00
dengan suku bunga
majemuk 1,2% per
bulan.
a. Hitung besar ta-
bungan Nana se-
telah 2 bulan.
b. Setelah berapa
bulan besar
t a b u n g a n
Nana di atas
Rp1.000.000,00?
Silabus
Bab VIII Fungsi, Persamaan, dan Pertidaksamaan Logaritma
Sekolah : ...
Kelas/Semester : XII/2
: Matematika
Standar Kompetensi : 5. Menggunakan aturan yang berkaitan dengan fungsi eksponen dan logaritma dalam pemecahan masalah.

Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen

5.1 Menggunakan Persamaan Pendidikan – Menjelaskan penger- 5.1.1 Mampu meng- Tes Pilihan 1. Jika   (3y – 2) + 6 jp 1. Buku PR Mate-
sifat-sifat fungsi Logaritma karakter tian persamaan loga- gunakan sifat- tertulis ganda  matika Kelas XII

2  x = –2 dan y =
eksponen dan (*) Rasa Ingin ritma. sifat yang berlaku IPA Semester 2,
logaritma da- Tahu – Menyebutkan bebe- pada logaritma  Intan Pariwara,
lam pemecahan (**) Kritis rapa jenis persamaan untuk menyele- f(x), nilai f(  ) = . . . . halaman 181–
masalah. logaritma. saikan persa- a. 2 d. 5 200
– Menjelaskan cara maan logaritma. b. 3 e. 6 2. Buku PG Mate-
menentukan penye- c. 4 matika Kelas XII
lesaian persamaan 2. Nilai x yang meme- IPA Semester 2,
logaritma berbentuk nuhi 3log (x + 2) = Intan Pariwara,
alog f(x) = alog P. 

halaman 377–
– Menjelaskan cara  (2x + 3) adalah 418
menentukan penye- .... 3. BSE Matematika
lesaian persamaan a. –3 d. 2 Kelas XII Program
logaritma berbentuk b. –1 e. 3 IPA untuk SMA/
alog f(x) = alog g(x). c. 1 MA, Depdiknas
– Menjelaskan cara 3. Penyelesaian per- 4. Website-website
menentukan penye- samaan yang relevan
2
lesaian persamaan log (x2 + 11x + 31) =
6
logaritma berbentuk log (x2 + 11x + 31)
alog f(x) = blog f(x). adalah x1 dan x2. Jika
– Menjelaskan cara x2 > x1, nilai x12 + 2x2
menentukan penye- =....
lesaian persamaan a. 13 d. 74
logaritma berbentuk b. 26 e. 96
h(x) log f(x) = h(x) log c. 55
g(x). 4. Jika a dan b adalah
– Menjelaskan cara akar-akar persamaan
5 2 2 2

Matematika Kelas XII Program IPA


menentukan penye- 5 log (4x + 3) + 4 log (x – 1)
lesaian persamaan = 39 dengan a > b,
logaritma berbentuk nilai a – b = . . . .
f(x)log a = g(x)log a.

29
Nilai dan Penilaian

30
Kompetensi Materi Pokok/ Materi yang Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Diintegrasikan Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Teknik Contoh Instrumen
Instrumen

– Menjelaskan cara a. 2 

Silabus
menentukan penye-
b. 
lesaian persamaan
logaritma berbentuk c. 0
f(x)log g(x) = P. d. – 
– Menjelaskan cara e. –2 
menentukan penye- Uraian 1. Jika x1 dan x2 meme-
lesaian persamaan nuhi persamaan:
logaritma berbentuk 
A( a log x) 2 + B(alog (2 log x – 1)  =
 
x) + C = 0. log 10 tentukan nilai
x1· x2.
2. Diketahui persama-
an logaritma
2
log 2 x p – (4p + 1)
2
log x + 2p = 0
mempunyai penye-
lesaian x = 16.
Tentukan:
a. nilai p,
b. p e n y e l e s a i a n
yang lain.

5.2 Menggambar Fungsi – Mengingat kembali 5.2.1 Mampu men- Tes Pilihan 1. Grafik fungsi f(x) = 4 jp 1. Buku PR Mate-
grafik fungsi Logaritma pengertian bilangan definisikan tertulis ganda 
matika Kelas XII
eksponen dan logaritma. pengertian loga- log 
 −  me- IPA Semester 2,
logaritma. – Menyebutkan sifat- ritma. motong sumbu Y di Intan Pariwara,
sifat yang berlaku 5.2.2 Mampu men- titik . . . . halaman 181–
pada logaritma. definisikan pe- a. (–2, 0) 200
– Menjelaskan penger- ngertian fungsi b. (1, 0) 2. Buku PG Mate-
tian fungsi logaritma. logaritma. c. (3, 5) matika Kelas XII
– Menjelaskan bentuk 5.2.3 Mampu meng- d. (0, 1) IPA Semester 2,
umum suatu grafik gambar grafik e. (0, 0) Intan Pariwara,
fungsi logaritma. fungsi logaritma. 2. Persamaan grafik halaman 377–
– Menjelaskan cara 5.2.4 Mampu menen- fungsi di bawah ini 418
menggambar grafik tukan sifat-sifat yang mungkin adalah 3. BSE Matematika
fungsi logaritma dengan grafik fungsi .... Kelas XII Program
cara menentukan logaritma. IPA untuk SMA/
Y
beberapa titik kemu- 5.2.5 Mampu menen- MA, Depdiknas
dian dihubungkan tukan hubung- 4. Website-website
dengan kurva mulus. an dua grafik yang relevan
fungsi logaritma. 0 1 X

y = f(x)
Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen

– Menjelaskan cara a. y = 2log x


menggambar grafik 
b. y = 2log
fungsi logaritma y = 
alog x dengan men-
c. y = xlog 2
cerminkan grafik y = ax 


terhadap garis y = x. d. y= log

– Menyebutkan sifat- 
e. y = log x
sifat grafik fungsi 
logaritma yang telah
digambar. Uraian 1. Grafik fungsi f(x) me-
– Menjelaskan cara rupakan hasil pencer-
menggambar grafik minan grafik fungsi
fungsi logaritma dengan g(x) = a log (x + 2)
menggunakan suatu terhadap sumbu X.
transformasi terhadap Grafik fungsi g(x)
grafik fungsi logaritma melalui titik (3, 1). Jika
6log 5 = p, tentukan
yang lain.
– Menjelaskan cara nilai f(13) + f(8) dalam
menentukan hubung- p.
an dua grafik fungsi 2. Grafik fungsi logaritma
logaritma. f(x) = 3log (–2x2 + px
+ n) mempunyai titik
ekstrem (–2, 2).

−
Tentukan nilai 
−
.

5.3 Menggunakan Pertidaksama- – Menjelaskan penger- 5.3.1 Mampu menen- Tes Pilihan 1. Nilai x yang meme- 6 jp 1. Buku PR Mate-
sifat fungsi an Logaritma tian pertidaksamaan tukan penye- tertulis ganda nuhi pertidaksamaan matika Kelas XII
2
eksponen atau logaritma. lesaian per- log (x – 1) 2 ≤ 2 IPA Semester 2,
logaritma dalam – Menjelaskan cara tidaksamaan adalah . . . . Intan Pariwara,
penyelesaian menentukan penye- logaritma. a. –1 ≤ x < 1 halaman 181–
pertidaksamaan lesaian persamaan b. –1 < x ≤ 1 200
eksponen atau logaritma berbentuk c. 1 ≤ x ≤ 3 2. Buku PG Mate-
logaritma alog f(x) ≥ alog g(x) d. 1 < x ≤ 3 matika Kelas XII
sederhana. atau alog f(x) < alog e. –1 ≤ x ≤ 3 IPA Semester 2,
g(x) dengan a > 1. 2. Himpunan nilai x Intan Pariwara,
– Menjelaskan cara yang memenuhi halaman 377–
(x – 1)
menentukan penye- log 11 418
7 ≥ 11 adalah
lesaian persamaan .... 3. BSE Matematika

Matematika Kelas XII Program IPA


logaritma berbentuk a. {x | x > 1, x ≠ 2} Kelas XII Program
alog f(x) ≥ alog g(x)
b. {x | x ≤ 8, x ≠ 2} IPA untuk SMA/
atau alog f(x) < alog c. {x | 1 ≤ x ≤ 8, MA, Depdiknas
g(x) dengan 0 < a < 1. x ≠ 2}

31
Penilaian

32
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen

d. {x | 1 < x ≤ 8, 4. Website-website

Silabus
x ≠ 2} yang relevan
e. {x | x < 1 atau
x ≥ 8}

Uraian 1. Diketahui f(x) = 1 – 6log


(x2 – x – 6). Tentukan:
a. daerah asal fung-
si f,
b. interval x yang
memenuhi f(x) ≥ 0.
2. Tentukan himpunan
penyelesaian pada
pertidaksamaan

 (2x + 8) ≤ 2.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Bab II Program Linear

Sekolah : ..........
Kelas/Semester : XII Progam IPA/I
Mata Pelajaran : Matematika
Alokasi Waktu : 10 × 45 menit

Standar Kompetensi : 2. Menyelesaikan masalah program linear.

Kompetensi Dasar : 2.1 Menyelesaikan sistem pertidaksamaan linear dua variabel.


2.2 Merancang model matematika dari masalah program linear.
2.3 Menyelesaikan model matematika dari masalah program linear dan penafsirannya.

Indikator Pencapaian Kompetensi


• Menentukan daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan linear dua variabel.
• Menentukan sistem pertidaksamaan linear dua variabel dari suatu daerah penyelesaian.
• Menentukan luas daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan linear dua variabel.
• Menentukan nilai optimum fungsi objektif suatu daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan linear dua
variabel.
• Menentukan fungsi objektif yang mencapai nilai optimum di suatu titik.
• Menyusun model matematika dari suatu masalah program linear.
• Menyelesaikan model matematika dari suatu masalah program linear.
• Menafsirkan penyelesaian model matematika dari suatu masalah program linear.

Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu:
1. menjelaskan pengertian sistem pertidaksamaan linear dua variabel;
2. menjelaskan pengertian daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan linear dua variabel;
3. menentukan daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan linear dua variabel;
4. menentukan sistem pertidaksamaan linear dua variabel dari suatu daerah penyelesaian;
5. menentukan bentuk daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan linear dua variabel;
6. menentukan luas daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan linear dua variabel;
7. menentukan himpunan titik penyelesaian sistem pertidaksamaan linear dua variabel;
8. menjelaskan pengertian fungsi objektif;
9. menentukan nilai optimum fungsi objektif suatu daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan linear dua
variabel menggunakan uji titik pojok;
10. menentukan nilai optimum fungsi objektif suatu daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan linear dua
variabel menggunakan garis selidik;
11. menentukan fungsi objektif yang mencapai nilai optimum di suatu titik;
12. menjelaskan pengertian model matematika;
13. menyusun model matematika dari suatu masalah program linear;
14. menyelesaikan model matematika dari suatu masalah program linear; serta
15. menafsirkan penyelesaian model matematika dari suatu masalah program linear.

Matematika Kelas XII Program IPA 33


Nilai pendidikan karakter yang ditanamkan kepada siswa: Rasa ingin tahu

Materi Pembelajaran
Program Linear

Metode Pembelajaran
1. Model Pembelajaran
a. Cooperative Learning (CL)
b. Direct Instruction (DI)
2. Metode
a. Tanya jawab
b. Diskusi
c. Tugas

Langkah-Langkah Kegiatan
Pertemuan Pertama
1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
a. Motivasi
Memberikan contoh permasalahan sehari-hari yang menggambarkan sistem pertidaksamaan linear dua
variabel.
b. Prasyarat Pengetahuan
Siswa memahami tentang pertidaksamaan linear dua variabel.
2. Kegiatan Inti (70 menit)
a. Eksplorasi
• Guru menjelaskan tentang pertidaksamaan linear dua variabel.
• Guru menjelaskan tentang himpunan penyelesaian pertidaksamaan linear dua variabel.
• Guru menjelaskan cara menentukan daerah penyelesaian pertidaksamaan linear dua variabel.
• Guru menjelaskan tentang sistem pertidaksamaan linear dua variabel.
• Guru menjelaskan tentang daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan linear dua variabel.
b. Elaborasi
Guru membimbing siswa menentukan daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan linear dua variabel.
c. Konfirmasi
Guru menanyakan hasil yang dibuat siswa dalam menentukan daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan
linear dua variabel.

3. Kegiatan Penutup (10 menit)


Guru menyuruh siswa untuk mengerjakan soal-soal latihan.

Pertemuan Kedua
1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
a. Motivasi
Guru memberikan permasalahan tentang cara menentukan nilai optimum fungsi objektif suatu sistem
pertidaksamaan linear dua variabel.
b. Prasyarat Pengetahuan
Siswa memahami cara menentukan nilai suatu fungsi.

34 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


2. Kegiatan Inti (70 menit)
a. Eksplorasi
• Guru menjelaskan tentang fungsi objektif.
• Guru menjelaskan tentang nilai optimum fungsi objektif.
• Guru menjelaskan cara menentukan nilai optimum fungsi objektif suatu daerah penyelesaian sistem
pertidaksamaan linear dua variabel menggunakan uji titik pojok.
b. Elaborasi
Guru bersama siswa menentukan nilai optimum fungsi objektif suatu daerah penyelesaian sistem
pertidaksamaan linear dua variabel menggunakan uji titik pojok.
c. Konfirmasi
Guru menanyakan hasil yang diperoleh siswa dalam menentukan nilai optimum fungsi objektif suatu
daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan linear dua variabel menggunakan uji titik pojok.

3. Kegiatan Penutup (10 menit)


Guru mengevaluasi hasil pembelajaran dengan memberikan soal-soal latihan untuk dikerjakan siswa.

Pertemuan Ketiga
1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
a. Motivasi
Guru mengingatkan siswa tentang cara menggambar garis.
b. Prasyarat Pengetahuan
Siswa memahami cara menggambar garis.

2. Kegiatan Inti (70 menit)


a. Eksplorasi
• Guru menjelaskan pengertian garis selidik.
• Guru menjelaskan cara menentukan persamaan garis selidik dari suatu fungsi objektif.
• Guru menjelaskan cara menggambar garis selidik.
• Guru menjelaskan cara menentukan nilai optimum fungsi objektif suatu daerah penyelesaian sistem
pertidaksamaan linear dua variabel menggunakan garis selidik.
b. Elaborasi
Guru bersama siswa menentukan nilai optimum fungsi objektif suatu daerah penyelesaian sistem
pertidaksamaan linear dua variabel menggunakan garis selidik.
c. Konfirmasi
Guru menanyakan hasil yang diperoleh siswa dalam menentukan nilai optimum fungsi objektif suatu
daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan linear dua variabel menggunakan garis selidik.

3. Kegiatan Penutup (10 menit)


Guru mengevaluasi hasil pembelajaran dengan memberikan soal-soal latihan untuk dikerjakan siswa.

Pertemuan Keempat
1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
a. Motivasi
Guru memberikan permasalahan tentang cara membuat model matematika.
b. Prasyarat Pengetahuan
Siswa memahami cara membuat model matematika dari permasalahan pertidaksamaan linear dua
variabel.

Matematika Kelas XII Program IPA 35


2. Kegiatan Inti (70 menit)
a. Eksplorasi
• Guru menjelaskan tentang model matematika.
• Guru menjelaskan langkah-langkah menyusun model matematika.
• Guru memberikan contoh model matematika sistem pertidaksamaan linear dua variabel.
b. Elaborasi
Guru bersama siswa menyusun model matematika dari masalah program linear.
c. Konfirmasi
Guru melakukan tanya jawab kepada siswa tentang pemahaman materi yang dipelajari siswa.

3. Kegiatan Penutup (10 menit)


Guru memberikan soal-soal latihan untuk mengevaluasi pembelajaran.

Pertemuan Kelima
1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
a. Motivasi
Guru memberikan permasalahan tentang cara menyelesaikan model matematika suatu program linear.
b. Prasyarat Pengetahuan
siswa memahami tentang model matematika.

2. Kegiatan Inti (70 menit)


a. Eksplorasi
• Guru menjelaskan cara menyelesaikan model matematika dari masalah program linear.
• Guru menjelaskan cara menafsirkan penyelesaian model matematika dari masalah program linear.
b. Elaborasi
Guru bersama siswa menyelesaikan model matematika dari masalah program linear.
c. Konfirmasi
Guru melakukan tanya jawab kepada siswa tentang pemahaman materi yang dipelajari siswa.

3. Kegiatan Penutup (10 menit)


Guru mengevaluasi hasil belajar dan memberikan tugas atau soal-soal latihan.

Alat Sumber Belajar


1. Buku PG Matematika Kelas XII Program IPA, Intan Pariwara 2012
2. Buku PR Matematika Kelas XII Program IPA, Intan Pariwara 2012
3. BSE Matematika Kelas XII Program IPA, Depdiknas, 2008
4. Website-website yang relevan

Penilaian Hasil Belajar


1. Teknik Penilaian dan Bentuk Instrumen
a. Teknik Penilaian
Tes tertulis
b. Bentuk Instrumen
1) Pilihan ganda
2) Uraian

36 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


2. Contoh Instrumen
a. Pilihan Ganda
1.
Y

X
–2 0

Daerah yang diarsir merupakan penyelesaian dari pertidaksamaan . . . .


a. 2y + x > 2 d. 2x + y > 2
b. 2y + x < 2 e. 2x – y < 2
c. 2y – x < 2

2. Yang termasuk titik-titik himpunan penyelesaian dari sistem pertidaksamaan


x – 2y ≤ –2


3x + 4y ≥ 12
5x + 3y ≤ 15
yaitu . . . .
a. (0, 0) dan (–2, 1) d. (–2, 1) dan (3, 0)
b. (4, 4) dan (0, 6) e. (4, 0) dan (5, 2)
c. (0, 2) dan (1, 0)

b. Uraian
1. Tentukan daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan
x + y≥1


2x + 3y ≤ 12
–x + y ≤ 2
x≤1

2. Titik A(–4, 2), B(–2, –2), C(4, –4), dan D(0, 4) merupakan titik-titik sudut daerah penyelesaian suatu
sistem pertidaksamaan. Tentukan sistem pertidaksamaan tersebut.

3. Sebuah pabrik memproduksi minyak goreng kemasan botol dengan isi 1 liter dan 2 liter. Kapasitas
produksi setiap hari tidak lebih dari 120 botol. Setiap hari minyak dengan kemasan 1 kg diproduksi
tidak kurang dari 30 botol dan kemasan 2 kg tidak kurang 50 botol. Keuntungan hasil penjualan
adalah Rp3.000,00 per botol untuk minyak kemasan 1 liter dan Rp5.000,00 per botol untuk minyak
kemasan 2 liter.
Tentukanlah:
a. model matematika dari persoalan tersebut,
b. daerah penyelesaian dari model matematika di atas, dan
c. banyak produksi tiap-tiap kemasan agar diperoleh keuntungan maksimum dan besar keuntungan
maksimumnya.

4. Dalam setiap minggu kebutuhan minimum protein, karbohidrat, dan lemak seseorang berturut-turut
8 unit, 12 unit, dan 9 unit. Makanan jenis A per kg mengandung 2 unit protein, 6 unit karbohidrat, dan
1 unit lemak, sedangkan makanan jenis B per kg mengandung 1 unit protein, 1 unit karbohidrat, dan
3 unit lemak. Jika harga makanan jenis A Rp8.500,00 per kg dan harga makanan jenis B Rp4.000,00
per kg maka tentukan uang minimal yang harus dikeluarkan per minggu agar kebutuhan protein,
karbohidrat, dan lemak terpenuhi.

Matematika Kelas XII Program IPA 37


5. Seorang pedagang kue mempunyai persediaan 18 kg tepung dan 12 kg mentega. Pedagang tersebut
membuat 180 kue isi cokelat dan isi keju. Kue isi cokelat memerlukan 150 gram tepung dan 50
gram mentega, sedangkan kue isi keju memerlukan 75 gram tepung dan 75 gram mentega. Apabila
harga kue isi cokelat Rp7.000,00 per buah dan kue isi keju Rp5.500,00 per buah maka tentukan:
a. banyak kue isi cokelat dan kue isi keju yang harus dibuat sehingga diperoleh pendapatan
maksimum;
b. besar pendapatan maksimum yang bisa diperoleh pedagang tersebut.

________, ______________

Mengetahui
Kepala SMA ______________ Guru Mata Pelajaran

........................ ........................
___________________________ ___________________________
NIP. ______________________ NIP. _______________________

38 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Bab III Matriks

Sekolah : ..........
Kelas/Semester : XII Program IPA/I
Mata Pelajaran : Matematika
Alokasi Waktu : 12 × 45 menit

Standar Kompetensi : 3. Menggunakan konsep matriks, vektor, dan transformasi dalam pemecahan masalah.

Kompetensi Dasar : 3.1 Menggunakan sifat-sifat dan operasi matriks untuk menunjukkan bahwa suatu
matriks persegi merupakan invers dari matriks persegi lain
3.2 Menentukan determinan dan invers matriks 2 × 2
3.3 Menggunakan determinan dan invers dalam penyelesaian sistem persamaan linear
dua variabel

Indikator Pencapaian Kompetensi


• Menentukan ordo suatu matriks.
• Menentukan elemen yang belum diketahui dari suatu matriks menggunakan kesamaan dua matriks.
• Menentukan hasil penjumlahan, pengurangan, perkalian skalar dan perkalian matriks.
• Menentukan determinan matriks berordo 2 × 2 dan 3 × 3.
• Menentukan invers matriks berordo 2 × 2 dan 3 × 3.
• Menentukan penyelesaian suatu sistem pertidaksamaan linear dua atau tiga variabel menggunakan matriks.

Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu:
1. menentukan ordo suatu matriks;
2. menentukan elemen yang belum diketahui dari suatu matriks menggunakan kesamaan dua matriks;
3. menentukan hasil penjumlahan matriks;
4. menentukan hasil pengurangan matriks;
5. menentukan hasil perkalian skalar matriks;
6. menentukan hasil perkalian matriks;
7. menentukan ordo hasil perkalian dua matriks;
8. menentukan determinan matriks berordo 2 × 2;
9. menentukan determinan matriks berordo 3 × 3;
10. menentukan invers matriks berordo 2 × 2;
11. menentukan invers matriks berordo 3 × 3;
12. menentukan penyelesaian suatu sistem pertidaksamaan linear dua variabel menggunakan matriks; serta
13. menentukan penyelesaian suatu sistem pertidaksamaan linear tiga variabel menggunakan matriks.

Nilai pendidikan karakter yang ditanamkan kepada siswa: Percaya diri

Materi Pembelajaran
Matriks

Metode Pembelajaran
1. Model Pembelajaran
a. Cooperative Learning (CL)
b. Direct Instruction (DI)

Matematika Kelas XII Program IPA 39


2. Metode
a. Tanya jawab
b. Diskusi
c. Tugas

Langkah-Langkah Kegiatan

Pertemuan Pertama

1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)


a. Motivasi
Menyajikan data perolehan medali dari negara dengan peringkat ke-1 sampai dengan ke-5 pada Asian
Games 2010 kemudian siswa diminta menuliskan bilangan-bilangan dari data tersebut.
b. Prasyarat Pengetahuan
Siswa mengetahui jenis-jenis matriks dan menyelesaikan sistem persamaan linear.

2. Kegiatan Inti (70 menit)


a. Eksplorasi
• Guru menjelaskan pengertian tentang matriks.
• Guru dan siswa menuliskan suatu data dalam bentuk matriks.
• Guru menjelaskan notasi dan penulisan matriks.
• Guru menjelaskan tentang ordo suatu matriks.
• Guru menjelaskan macam-macam matriks berdasarkan banyak baris dan kolom.
• Guru menjelaskan macam-macam matriks berdasarkan pola elemen-elemen.
• Guru dan siswa menentukan jenis suatu matriks.
• Guru menjelaskan tentang transpos suatu matriks.
• Guru menjelaskan tentang kesamaan dua matriks.
• Guru menjelaskan tentang matriks simetris.
b. Elaborasi
• Guru dan siswa menentukan transpos suatu matriks.
• Guru dan siswa menggunakan kesamaan dua matriks untuk menentukan elemen yang belum
diketahui.
• Guru dan siswa menentukan suatu matriks termasuk matriks simetris atau bukan.
c. Konfirmasi
Guru menanyakan tentang hasil yang diperoleh siswa dalam menentukan transpos suatu matriks,
menggunakan kesamaan dua matriks untuk menentukan elemen yang belum diketahui, menentukan
suatu matriks termasuk matriks simetris atau bukan.

3. Kegiatan Penutup (10 menit)


Guru menyuruh siswa mengerjakan soal-soal latihan.

Pertemuan Kedua

1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)


a. Motivasi
Guru menyajikan permasalahan sehari-hari yang menggambarkan penggunaan penjumlahan suatu matriks.
b. Prasyarat Pengetahuan
Matriks dan penulisannya, transpos dan kesamaan dua matriks.

40 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


2. Kegiatan Inti (70 menit)
a. Eksplorasi
• Guru menjelaskan tentang penjumlahan matriks.
• Guru menjelaskan tentang syarat penjumlahan matriks.
• Guru menjelaskan tentang sifat-sifat yang berlaku pada penjumlahan matriks.
• Guru dan siswa menentukan hasil penjumlahan dua matriks.
• Guru menjelaskan tentang pengurangan matriks.
• Guru menjelaskan tentang syarat pengurangan matriks.
• Guru dan siswa menentukan hasil pengurangan dua matriks.
• Guru dan siswa menemukan sifat yang berlaku pada pengurangan matriks.
b. Elaborasi
Guru dan siswa menentukan hasil penjumlahan dan pengurangan matriks.
c. Konfirmasi
Guru menanyakan tentang hasil yang diperoleh siswa dalam menentukan hasil penjumlahan dan
pengurangan matriks.

3. Kegiatan Penutup (10 menit)


Guru menyuruh siswa mengerjakan soal-soal latihan.

Pertemuan Ketiga

1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)


a. Motivasi
Guru menyajikan permasalahan sehari-hari yang menggambarkan penggunaan perkalian suatu matriks.
b. Prasyarat Pengetahuan
Matriks dan penulisannya, transpos, kesamaan, penjumlahan, dan pengurangan matriks.

2. Kegiatan Inti (70 menit)


a. Eksplorasi
• Guru menjelaskan tentang perkalian skalar matriks.
• Guru dan siswa menentukan hasil perkalian skalar matriks.
• Guru menjelaskan tentang sifat-sifat yang berlaku pada perkalian skalar matriks.
• Guru menjelaskan tentang perkalian dua matriks.
• Guru menjelaskan tentang syarat perkalian dua matriks.
• Guru dan siswa menemukan rumus untuk menentukan ordo matriks hasil perkalian dua matriks.
• Guru dan siswa menentukan hasil perkalian suatu matriks jika dikalikan dari kiri.
• Guru dan siswa menentukan hasil perkalian suatu matriks jika dikalikan dari kanan.
• Guru dan siswa menemukan sifat komutatif tidak berlaku pada perkalian matriks.
• Guru menjelaskan tentang sifat-sifat yang berlaku pada perkalian matriks.
• Guru menjelaskan tentang pemangkatan suatu matriks.
• Guru menjelaskan syarat pemangkatan suatu matriks.
• Guru dan siswa membuktikan sifat yang berlaku pada operasi hitung suatu matriks dan transpos
matriks tersebut.
b. Elaborasi
Guru dan siswa menentukan hasil perkalian skalar matriks, hasil perklaian matriks dan hasil pemangkatan
matriks.

Matematika Kelas XII Program IPA 41


c. Konfirmasi
Guru menanyakan tentang hasil yang diperoleh siswa dalam menentukan hasil perkalian matriks.
3. Penutup (10 menit)
Guru menyuruh siswa mengerjakan soal-soal latihan.

Pertemuan Keempat

1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)


a. Motivasi
Guru menyajikan permasalahan sehari-hari yang menggambarkan penggunaan determinan suatu matriks.
b. Prasyarat Pengetahuan
Operasi hitung matriks.

2. Kegiatan Inti (70 menit)


a. Eksplorasi
• Guru menjelaskan tentang determinan suatu matriks.
• Guru menjelaskan tentang syarat suatu matriks mempunyai determinan.
• Guru menjelaskan tentang determinan matriks berordo 2 × 2.
• Guru dan siswa menentukan determinan matriks berordo 2 × 2.
• Guru menjelaskan tentang determinan matriks berordo 3 × 3.
• Guru dan siswa menentukan determinan matriks berordo 3 × 3.
• Guru menjelaskan tentang jenis-jenis matriks berdasarkan nilai determinannya.
• Guru dan siswa membuktikan sifat-sifat yang berlaku pada determinan matriks.
b. Elaborasi
Guru dan siswa menentukan determinan matriks berordo 2 × 2 dan 3 × 3.
c. Konfirmasi
Guru menanyakan tentang hasil yang diperoleh siswa dalam menentukan hasil determinan matriks.

3. Penutup (10 menit)


Guru menyuruh siswa mengerjakan soal-soal latihan.

Pertemuan Kelima

1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)


a. Motivasi
Guru menyajikan permasalahan sehari-hari yang menggambarkan penggunaan invers suatu matriks.
b. Prasyarat Pengetahuan
Determinan matriks.

2. Kegiatan Inti (70 menit)


a. Eksplorasi
• Guru menjelaskan tentang invers suatu matriks.
• Guru menjelaskan tentang syarat suatu matriks mempunyai invers.
• Guru menjelaskan tentang cara menentukan invers suatu matriks berordo 2 × 2.
• Guru dan siswa menentukan invers suatu matriks berordo 2 × 2.
• Guru menjelaskan tentang cara menentukan invers suatu matriks berordo 3 × 3.
• Guru dan siswa menentukan invers suatu matriks berordo 3 × 3.
• Guru menjelaskan tentang matriks singular dan matriks non singular.
• Guru dan siswa membuktikan sifat-sifat yang berlaku pada invers matriks.

42 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


b. Elaborasi
Guru dan siswa menentukan invers matriks berordo 2 × 2 dan 3 × 3.
c. Konfirmasi
Guru menanyakan tentang hasil yang diperoleh siswa dalam menentukan hasil invers suatu matriks.

3. Penutup (10 menit)


Guru menyuruh siswa mengerjakan soal-soal latihan.

Pertemuan Keenam

1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)


a. Motivasi
Guru menyajikan permasalahan sehari-hari yang menggambarkan penggunaan matriks untuk
menyelesaikan suatu masalah.
b. Prasyarat Pengetahuan
Determinan dan invers matriks, sistem persamaan linear dua dan tiga variabel.

2. Kegiatan Inti (70 menit)


a. Eksplorasi
• Guru mengingatkan kembali tentang sistem persamaan linear dua variabel.
• Guru menjelaskan tentang penerapan matriks dalam sistem persamaan linear dua variabel.
• Guru menjelaskan tentang cara menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel menggunakan
cara invers matriks.
• Guru menjelaskan tentang cara menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel menggunakan
cara determinan matriks atau aturan Cramer.
• Guru dan siswa menentukan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel menggunakan
cara invers matriks.
• Guru dan siswa menentukan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel menggunakan
cara determinan matriks atau aturan Cramer.
• Guru mengingatkan kembali tentang sistem persamaan linear tiga variabel.
• Guru menjelaskan tentang penerapan matriks dalam sistem persamaan linear tiga variabel.
• Guru menjelaskan tentang cara menyelesaikan sistem persamaan linear tiga variabel menggunakan
cara invers matriks.
• Guru menjelaskan tentang cara menyelesaikan sistem persamaan linear tiga variabel menggunakan
cara determinan matriks/ aturan Cramer.
• Guru dan siswa menentukan penyelesaian sistem persamaan linear tiga variabel menggunakan
cara invers matriks.
• Guru dan siswa menentukan penyelesaian sistem persamaan linear tiga variabel menggunakan
cara determinan matriks/ aturan Cramer.
b. Elaborasi
Guru dan siswa menentukan penyelesaian sistem pertidaksamaan dua atau tiga variabel menggunakan
cara invers matriks dan determinan matriks/ aturan Cramer.
c. Konfirmasi
Guru menanyakan tentang hasil yang diperoleh siswa dalam menentukan penyelesaian sistem
pertidaksamaan dua atau tiga variabel menggunakan cara invers matriks dan determinan matriks atau
aturan Cramer.

3. Penutup (10 menit)


Guru menyuruh siswa mengerjakan soal-soal latihan.

Matematika Kelas XII Program IPA 43


Alat dan Sumber Belajar
1. Buku PR Matematika Kelas XII Program IPA, Intan Pariwara, 2012
2. Buku PG Matematika Kelas XII Program IPA, Intan Pariwara, 2012
3. Buku BSE Matematika untuk Kelas XII Program IPA, Pusdiknas, 2009
4. Website-website yang relevan

Penilaian Hasil Belajar


1. Teknik Penilaian
Tertulis
2. Bentuk Instrumen
a. Pilihan ganda
b. Uraian
3. Contoh Instrumen
a. Pilihan Ganda
  −  
1. Diberikan matriks C =    −  . Nilai c21 dan c32 berturut-turut adalah . . . .
 
   
a. 3 dan 4
b. 8 dan 3
c. –1 dan –6
d. 7 dan 0
e. 2 dan 4
 −     −  −  
2. Diketahui matriks P =   dan Q =   . Matriks PQT = . . . .
   −    −  
  − 
a.  
 −
 
  
b.  
 −  
  
c.  
 −
 
  
d.  
 −  
  − 
e.  
 −  

 
3. Matriks A =   dan B adalah matriks berukuran 2 × 2. Jika det (B) = b maka det (AB) = . . . .
 
a. 10b
b. 5b

c. 
d. 2b

e.
b

44 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


b. Uraian
1. Diketahui matriks K = (kij) ditentukan oleh
    
K=  .
 − −  −
a. Tentukan ordo matriks K.
b. Tentukan k13, k21, k24.
c. Tentukan hasil k11k22 + k12k23 + k24k14.
 −  + 
d. Jika −
= k23, tentukan nilai n.

  α   α    
2. Tentukan determinan matriks P jika MP = N dengan M =   dan N =    .
  α  α   

________, ________________

Mengetahui
Kepala SMA ______________ Guru Mata Pelajaran

......................... ........................
_________________________ ________________________
NIP _____________________ NIP ____________________

Matematika Kelas XII Program IPA 45


Bab I Integral 4. Jawaban: d
f′(x) = 3x2 + 6x – 5 dan f(–1) = 8
A. Pilihan Ganda
f(x) = ∫ f′(x) dx
1. Jawaban: b
 = ∫ (3x2 + 6x – 5) dx
∫ f(x) dx = ∫
dx = ∫
dx   
= 3 ·  x3 + 6 ·  x2 – 5x + c
 
 + 
= 
 + c1 = 
 + c1 = x3 + 3x2 – 5x + c
+
 f(–1) = 8 ⇒ (–1)3 + 3(–1)2 – 5(–1) + c = 8

=  x
+ c1 ⇔ –1 + 3 + 5 + c = 8
⇔ c=1
∫ g(x) dx = ∫ 2x3 dx Jadi, f(x) = x3 + 3x2 – 5x + 1.

= x3 + 1 + c2 5. Jawaban: c
+
  Percepatan: a(t) = 5 – t
= x4 + c2 =  x4 + c2

  = a(t) → v(t) = ∫ a(t) dt = ∫ (5 – t) dt
∫ f(x) dx + ∫ g(x) dx =  x
+  x4 + c1 + c2 
 2
  = 5t – t +c

=  x
+  x4 +c
Benda bergerak dari keadaan diam maka
v(0) = 0 → c = 0.
2. Jawaban: a  2
Kecepatan benda dirumuskan v(t) = 5t – t.






 

dx = ∫ (

) dx Pada saat benda berhenti berarti kecepatannya 0.


 2


v(t) = 0 ⇔ 5t – t =0
= ∫ (3

– 4x) dx 

 − +

⇔ t(10 – t) = 0
=
 – x1 + 1 +c 

− + + 
⇔ t = 0 atau t = 10

 2 Jadi, benda berhenti setelah 10 detik.
= 



x +c

6. Jawaban: e
= 6
– 2x2 + c

3. Jawaban: c ∫ (–x2 + 6x – 8) dx
 2 
f(x) = (3x – )
=  − 
 + 
 −



 2   
∫ f(x) dx = ∫ (3x – 

) dx
 

 = (–  (4) + 3(4) – 8(4)) – (–  (2)3 + 3(2)2 – 8(2))
3 2

= ∫ (3x – 5
 2
) dx



 = (–  + 48 – 32) – (–  + 12 – 16)
= ∫ (9x2 – 30
 + 25
 ) dx  
  = (–  ) – (–  )
 
= 9 ·  x3 – 30 · 
 + 25 · 3
 + c
= 
= 3x3 – 18x 
 + 75 
+ c

46 Kunci Jawaban dan Pembahasan



7. Jawaban: c  
=  −   

      −
∫ (x2 –

) dx = ∫ (x2 – x–2) dx    
  = ((3 – ) – (–3 – )) = (6) = 3
    
   − 
=  


− 

B. Uraian
  
=  
+


 −
 
1. a. ∫

dx = ∫
 dx = ∫
 dx
 
= (  +  ) – (  + 1) 

+
= 
 +c
  
+
=
– 
= 

= 
 + c

8. Jawaban: d 
=  x2
+ c

∫ (3x2 + 2x + 1) dx = 25 
 −

b. ∫

dx = ∫ 3
 dx

⇔ 
 +
 +
  = 25 

− +
=
 +c
⇔ (27 + 9 + 3) – (a3 + a2 + a) = 25 − +


⇔ 39 – a3 – a2 – a = 25  −


⇔ a3 + a2 + a – 14 = 0 = 
 +c=– +c
− 

⇔ (a – 2)(a2 + 3a + 7) = 0 c. ∫ (3x + 2)2 dx


⇔ a = 2 atau a2 + 3a + 7 = 0
= ∫ (9x2 + 12x + 4) dx
Oleh karena tidak ada nilai x yang memenuhi
persamaan x2 + 3x + 7 = 0 maka penyelesaiannya  
= 9 ·  x3 + 12 ·  x2 + 4x + c
a = 2.
  = 3x3 + 6x2 + 4x + c
Jadi,  a =  × 2 = 1.
d. ∫ (2
+ 1)(3
– 2) dx
9. Jawaban: b
= ∫ (6x –
– 2) dx
∫ f(x) dx = 2 
= ∫ (6x –

– 2) dx

∫ 2f(x) dx = 2 ⇔ 2 ∫ f(x) dx = 2 = 3x2 –
 

– 2x + c
  

⇔ ∫ f(x) dx = 1 = 3x2 – x
– 2x + c


 2. a. f′(x) = 4 – 6x
∫ f(x) dx = ∫ f(x) dx + ∫ f(x) dx f(x) = ∫ f′(x) dx = ∫ (4 – 6x) dx

  = 4x – 3x2 + c
⇔ 2 = ∫ f(x) dx + 1 ⇔ ∫ f(x) dx = 2 – 1 = 1 f(3) = –12 ⇒ 4(3) – 3(3)2 + c = –12

 ⇔ 12 – 27 + c = –12
Jadi, ∫ f(x) dx = 1. ⇔ c=3
2
Jadi, f(x) = 4x – 3x + 3.
10. Jawaban: c  
−
2x + y = 3 ⇔ x = 
b. ∫ f(x) dx = ∫ f(x) dx
− −
  
−
∫ x dy = ∫ 
dy = ∫ (–3x2 + 4x + 3) dx
− − −



=  −
 + 
 + 

=  ∫ (3 – y) dy −
− = (–8 + 8 + 6) – (1 + 2 – 3)
=6–0=6

Matematika Kelas XII Program IPA 47


 
3. a. ∫ 
– 5) dx = –3
b. ∫ (x + x2) dy


 
⇔  
 − 
 = –3 = ∫ ((2 – y2) + (2 – y2)2) dy
 
⇔ (2p – 5p) – 0 = –3
2

⇔ 2p2 – 5p + 3 = 0 = ∫ (2 – y2 + 4 – 4y2 + y4) dy
⇔ (2p – 3)(p – 1) = 0


⇔ p=

atau p = 1 = ∫ (6 – 5y2 + y4) dy

 
=   −  +  
 
∫ 
– 4x + 5) dx = 20

b.    

  
   = (6 –  +  ) – 0
⇔  
− 
+ 
 = 20

 
  = 4 
⇔(  – 8 + 10) – ( – 2 + 5) = 20

⇔ 
– 1 = 20

⇔ 
= 21
A. Pilihan Ganda

⇔ p = 21 ×  1. Jawaban: c
=9 ∫ (cos 2x – 2 sin x) dx
 = ∫ cos 2x dx – 2 ∫ sin x dx
4. a. ∫ 2g(x) dx = 6 
− =  sin 2x – 2(–cos x) + c

⇔ 2 ∫ g(x) dx = 6 
=  sin 2x + 2 cos x + c
−
 2. Jawaban: d
⇔ ∫ g(x) dx = 3
− ∫ sec x (tan x + sec x) dx
 = ∫ (tan x sec x + sec2 x) dx
b. ∫ (2f(x) – 3g(x)) dx = ∫ tan x sec x dx + ∫ sec2 x dx
−
  = sec x + tan x + c
=2 ∫ f(x) dx – 3 ∫ g(x) dx
− − 3. Jawaban: c
= 2(8) – 3(3)
∫ cotan (ax + b) cosec (ax + b) dx
=7 
= –  cosec (ax + b) + c
5. y2 = 2 – x ⇔ x = 2 – y2
π π
  ∫ cotan (3x –
) cosec (3x – ) dx
a. ∫ x dy = ∫ (2 – y2) dy π π
− − = ∫ cotan (3x + (– )) cosec (3x + (– )) dx

   π
=  −   
= –  cosec (3x + (– )) + c
   −
   π
= ((2 –  ) – (–2 +  )) = –  cosec (3x – ) + c
  4. Jawaban: d
=2–  +2– 
∫ − 
dx = ∫  
dx

= 3 = ∫  sin x dx
= –  cos x + c

48 Kunci Jawaban dan Pembahasan


5. Jawaban: d 10. Jawaban: e
∫(3 – 6 sin2 x) dx = ∫ 3(1 – 2 sin2 x) dx π

= 3 ∫ cos 2x dx ∫ (sin x + cos x)(sin x – cos x) dx

=3· 
sin 2x + c π


=  · 2 sin x cos x + c = ∫ (sin2 x – cos2 x) dx

π
= 3 sin x cos x + c 

6. Jawaban: b
= ∫ –(cos2 x – sin2 x) dx

π
 
∫ sin (  x – π) cos (  x – π) dx 
= – ∫ cos 2x dx
 
= ∫  sin 2(  x – π) dx

π
   
=  ∫ sin (x – 2π) dx =  −   



= –  cos (x – 2π) + c  π
= –  (sin  – sin 0)
7. Jawaban: b  
= –  (   – 0)

sin a cos b =  (sin (a + b) + sin (a – b)) 
=– 
∫ 4 sin 5x cos 3x dx

= ∫ 4 ·  (sin 8x + sin 2x) dx B. Uraian
1. a. ∫ (cos x + 2 sin x) dx
= 2 ∫ (sin 8x + sin 2x) dx
= ∫ cos x dx + 2 ∫ sin x dx
 
= 2(– cos 8x – cos 2x) + c = sin x + 2(–cos x) + c

 = sin x – 2 cos x + c
=– cos 8x – cos 2x + c 

b. ∫ sin (2x + 
π) dx
8. Jawaban: b
 


π 
π
= –  cos (2x +  π) + c
 
∫ cos (3x – π) dx =    
− π 
 π 


π  c. ∫ 6 sec2 3x dx = 6 · 
tan 3x + c
 
= 
(sin (2π – π) – sin (  π – π)) = 2 tan 3x + c

=
 
(sin π – sin  π)
d. ∫ (2 sin 
x – 3 cos 2x) dx


=

(0 – 1) = 2 ∫ sin  x dx – 3 ∫ cos 2x dx

  
= – = 2(–3 cos  x) – 3(  sin 2x) + c
 
= –6 cos  x –  sin 2x + c
9. Jawaban: d
 
−  

π
2. a. ∫ dx
∫ (sin 3x + cos x) dx  

∫ (  
–  

 
 

= ) dx
π
  
=  −   
+ 

 = ∫ (6 tan 3x sec 3x – sec2 3x) dx
   
= (–  cos 3π + sin π) – (–  cos 0 + sin 0) = 6 ·  sec 3x –  tan 3x + c
  
= (  + 0) – (–  + 0) = 2 sec 3x –  tan 3x + c

= 

Matematika Kelas XII Program IPA 49


b. ∫ (sin 2x – cos 2x)2 dx  π
f    = 8
= ∫ (sin2 2x – 2 sin 2x cos 2x + cos2 2x) dx  π
⇔ 6 sin 2    + c = 8
= ∫ (sin2 2x + cos2 2x – 2 sin 2x cos 2x) dx
π
= ∫ (1 – sin 4x) dx ⇔ 6 sin + c = 8
 
= x + cos 4x + c ⇔ 6·  +c=8
⇔ 3+c=8
π
 ⇔ c=5
3. a. ∫ (cos 2x + sin 3x) dx Diperoleh f(x) = 6 sin 2x + 5.

π π π
b. f   = 6 sin 2   + 5
=    
−   


  
π
  π   = 6 sin  + 5
=( sin π – 
cos 
)–( sin 0 – 
cos 0)
= 6 · 1 + 5 = 11
 
= (0 – 0) – (0 –  ) =   
 − 

5. a. f(x) = 
 − 

π

π
b. ∫ 2 cos ( – x) dx =
 
  

π 


 − 


π
π
=    −
 π 
  
  

 −  =

− 

π   
 

= –2 (sin (– ) – sin 0) =

+ 

− 


= –2 (–   – 0) =    
 

=
π
 

  

=  sec 2x  

c. ∫ 6 sin x cos x dx

=  sec 2x tan 2x
π

=  tan 2x sec 2x
= ∫ 3 sin 2x dx
 
 − 

b. ∫ f(x) dx = ∫ dx
π 
 − 

  
=  −   

 =∫  tan 2x sec 2x dx
 π 
= –  (cos  – cos 0) =  ·  sec 2x + c

  
= –  (–  – 1) = sec 2x + c

π
   π

= –  (–  ) =   
c. ∫ f(x) dx = 
 
 



4. a. f′(x) = 12 cos 2x
 π
f(x) = ∫ 12 cos 2x dx = (sec – sec 0)

 
= 12 ·  sin 2x + c = (  – 1)

= 6 sin 2x + c 
=1–  

50 Kunci Jawaban dan Pembahasan


4. Jawaban: b
Misalkan: u = cos 2x maka:
 
A. Pilihan Ganda 

= –2 sin 2x ⇔ sin 2x dx = – 
1. Jawaban: c Sehingga diperoleh:
Misalkan: u = sin 2x 
  ∫ cos4 2x sin 2x dx = ∫ u4 (– 
)


= 2 cos 2x ⇔ 
du = cos 2x dx

=– ∫ u4 du
∫ cos 2x  
dx
  
= –  ·  u5 + c
= ∫ (sin 2x)  (cos 2x dx)
 
= ∫ u  (  du)
 = –  cos5 2x + c


=  ∫ u  du 5. Jawaban: b

  Misalkan: u = 4 – 2x
=  ·  u + c
 
 

= –2 ⇔ dx = −
= 
u  +c
x=1 ⇒ u=4–2=2

= 
sin 2x  
+ c x=2 ⇒ u=4–4=0

2. Jawaban: c
∫ (4 – 2x)4 dx = ∫ u4 · 
−
Misalkan: u = 2x3 + 4  



= 6x2 = −

∫ u4 du

⇔ du = 6x2 dx
= –  ·  [ ]
 

 −



∫ dx = ∫ 
+   
· dx

 + 

 −

   = –  (05 – 25)
=  ∫  du = 

× 
 
 +c


 
= –  (–32) = 3,2
=  +c

= 
 + + c
6. Jawaban: c
π
3. Jawaban: c
∫ sin 2x cos x dx
Misalkan: u = 3x2 + 9x – 1 maka:
π



= 6x + 9 = 3(2x + 3) = ∫ (2 sin x cos x) cos x dx




⇔ (2x + 3) dx = π
= 2 ∫ cos2 x sin x dx

Sehingga diperoleh:
π

+ 
∫ dx = 2 ∫ (cos x)2 d(–cos x)

 + 
− 

− π
=∫ (3x2 + 9x – 1) 
· (2x + 3) dx
= –2 ∫ (cos x)2 d(cos x)

− 
=∫u 
·  π



 = –2 · 
 
=  ∫u 
du  


 
=  · 2u  + c = –  (cos3 π – cos3 0)

 
=  
 + 
−  + c = –  (–1 – 1) = 

Matematika Kelas XII Program IPA 51


7. Jawaban: c 10. Jawaban: b
 Misalkan:
∫ 12x(x2 + 1)2 dx = 14
 u = (x2 – 2) ⇒ du = 2x dx
 dv = sin x dx
⇔ 6 ∫ (x2 + 1)2 · 2x dx = 14
 ⇒ v = ∫ sin x dx = –cos x

  
⇔ 6·   
 

= 14 ∫ u dv = uv – ∫ v du
⇔ 2((1 + 1)3 – (a2 + 1)3) = 14 ∫ (x2 – 2) sin x dx
⇔ 8 – (a2 + 1)3 = 7
= (x2 – 2) (–cos x) – ∫ (–cos x) (2x dx)
⇔ (a2 + 1)3 = 1
⇔ a2 + 1 = 1 = –(x2 – 2) cos x + ∫ 2x cos x dx
⇔ a2 = 0 = (2 – x2) cos x + 2 ∫ x d(sin x)
⇔ a=0
= (2 – x2) cos x + 2 (x sin x – ∫ (sin x) dx)
8. Jawaban: a
= (2 – x2) cos x + 2x sin x – 2 (–cos x) + c

∫ f(x) dx = 6 = (2 – x2) cos x + 2x sin x + 2 cos x + c

= (4 – x2) cos x + 2x sin x + c
Misal: u = 5 – x maka:
 B. Uraian


= –1 ⇔ dx = –du
1. a. Misalkan u = 5 – x maka:
x=1 ⇒ u=5–1=4

x=4 ⇒ u=5–4=1 

= –1 ⇔ dx = –du
 
∫ f(5 – x) dx = ∫ f(u)(–du) = – ∫ f(u) du Sehingga diperoleh:
  
∫ −
dx = ∫ 
(–du)
= ∫ f(u) du
 

=6 = –2 ∫ u 
du

9. Jawaban: c = –2 · 2u + c 

Misalkan:
u = 4x ⇒ du = 4 dx = –4  −
+ c
dv = (x – 2)3 dx b. Misalkan u = x2 – 3 maka:

⇒ v = ∫ (x – 2)3 dx 

= 2x ⇔ 2x dx = du
= ∫ (x – 2)3 d(x – 2) Sehingga diperoleh:

=

(x – 2)4
∫ 2x(x2 – 3)3 dx = ∫ (x2 – 3)3 · 2x dx

= ∫ u3 du
∫ u dv = uv – ∫ v du

∫ 4x(x – 2)3 dx = u4 + c
  
= (4x) · (x – 2)4 – ∫ (x – 2)4 (4 dx) = (x2 – 3)4 + c
c. Misalkan u = 2x – 3 maka:
= x(x – 2)4 – ∫ (x – 2)4 d(x – 2)  
 

= 2 ⇔ dx = 
= x(x – 2)4 – 
(x – 2)5 + c
Sehingga diperoleh:

=  (x – 2)4 (5x – (x – 2)) + c ∫ (4x – 6) 
−  dx
 
= 
(4x + 2)(x – 2)4 + c = ∫ 2(2x – 3)(2x – 3)  dx

52 Kunci Jawaban dan Pembahasan


 π
= 2 ∫ (2x – 3)  dx 
∫  2x sin x dx

b.


=2∫u ·  
π
 
= ∫ u du  = ∫   x cos x)2 sin x dx


  π
= 
u +c 

= ∫ sin2 x cos2 x sin x dx
= 
(2x – 3)2 
−  + c
π
d. Misalkan u = 4 – 3x2 maka: 
  = – ∫  – cos2 x) cos2 x (–sin x) dx


= –6x ⇔ x dx = −
π
Sehingga diperoleh: 

= –4 ∫ 
– cos4 x) d(cos x)
∫  − 
 
dx = 3 ∫ (4 – 3x2)–2 · x dx
π

=3∫ u–2 · − = –4  
− 

  
  

= −
∫ u–2 du  
= –4[(  · 03 –  · 05) – (  · 13 –  · 15)]
 

 
= – · − u–1 + c  
= –4(0 – (  –  ))

= 
+c 
= –4 · (–  ) = 

= + c
 −
  3. a. ∫ 2x sin (2x – 1) dx

= +c 

 = ∫ 2x d(–  cos (2x – 1))
2. a. u = x2 – 4x – 1 
= 2x · (–  cos (2x – 1))

= 2x – 4 ⇔ du = (2x – 4) dx 


– ∫ (–  cos (2x – 1)) d(2x)



⇔ (2 – x) dx = – du
= –x cos (2x – 1) + ∫ cos (2x – 1) dx
x = 0 ⇒ u = 0 – 0 – 1 = –1 
x = 2 ⇒ u = 4 – 8 – 1 = –5 = –x cos (2x – 1) +  sin (2x – 1) + c

−
b. ∫ (3x + 2) cos (3x + 2) dx
∫  
dx

−  


= ∫ (3x + 2) d(  sin (3x + 2))



= ∫ 
 – 4x – 1)–2 (2 – x) dx = (3x + 2) ·  sin (3x + 2)



−
 – ∫  sin (3x + 2) d(3x + 2)
= ∫ − · (–  ) du
−  
= (x +  ) sin (3x + 2) +  cos (3x + 2) + c
 −
= –  ∫ − du
− 4. a. Misalkan:
 − u = 4x ⇒ du = 4dx
= –   −− 
  −  −


−
dv = dx = (4 –
 
dx
   −

=     − 

⇒ v = ∫ (4 –



dx
  
= (
 −
– − ) 

= – ∫ (4 –



(–1) dx
 
= 
·  = – ∫ (4 –



d(4 – x)


= 
= –2(4 –
 

Matematika Kelas XII Program IPA 53


∫ u dv = uv – ∫ v du 
=  (6x2 + 16)(x2 – 4)
 − + c

∫ −

dx 
=  (3x2 + 8)(x2 – 4)
 − + c
 

= 4x(–2(4 –
 ) – ∫ (–2(4 –
 ) 4dx
 

 
=  (3x4 – 4x2 – 32)
 − + c
= –8x(4 –
 – 8 ∫ (4 –
 (–1) dx
 

 

= –8x(4 –
 – 8 ∫ (4 –
 d(4 – x)
 

= –8x(4 –
 – 8 ·  (4 –
 + c A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: c

= –8x −
–   −
 + c Misal: u = x + 1
x=0⇒u=1
 x=8⇒u=9
Jadi, ∫ f(x) dx = –8x −
–   −
 + c.



= 1 ⇔ du = dx
 
∫ f(x) dx =  –8x −
–  −
 
 
b.
 L = ∫
+  dx = ∫ 
+   dx
 
= (–24 –  ) – (0 –  ) 
    
 

 = ∫  du =    =    −  

=–  +     
  
=  (27 – 1) =  = 17  satuan luas
= 
2. Jawaban: c
Daerah yang diarsir di- Y
5. Misalkan: y = (3 – x)2

batasi parabola y = (3 – x)2
u = x2 – 4 ⇒ 
= 2x dan sumbu X pada 9

interval 0 ≤ x ≤ 3.
⇔ du = 2x dx
Luas daerah yang diarsir:
∫ f(x) dx = ∫ 6x3
 − dx 
L= ∫ (3 – x)2 dx
= ∫ 3x2
 − · 2x dx X
 0 3
= ∫ 3x2  du = ∫ (9 – 6x + x2) dx



= ∫ 3x2 · u du   
= 
− 
 +
 

  

=∫ 3x2 d(  u ) 
= (27 – 27 + 9) – 0
  = 9 satuan luas
 
= 3x2 · (  u  ) – ∫  u  d(3x2)
3. Jawaban: d


 Perpotongan kedua kurva:
= 2x2u – ∫  u · 6x dx
 
Y
y=

 6
x+y–6=0
= 2x2u  – ∫ 2u · 2x dx 
x+y–6=0


⇒ x+
–6=0 y=

= 2x2(x2 – 4)
− – ∫ 2u du
 
⇔ (
)2 +
–6=0
I II
⇔ (
+ 3)(
– 2) = 0


= 2x2(x2 – 4)
 − – 2 ·  u + c 
0 4 6
X


= –3 atau
=2
= 2x2(x2 – 4)
 − –  u2  + c ⇔ (tidak ada nilai x x =4
yang memenuhi)
= 2x2(x2 – 4)
 − –  (x2 – 4)2
 − + c
Daerah I dibatasi oleh kurva y =
dan sumbu X

= (2x2 –  (x2 – 4))(x2 – 4)
 − + c pada interval 0 ≤ x ≤ 4.


=  (10x2 – 4x2 + 16)(x2 – 4)
 − + c Luas daerah I: LI = ∫
dx

54 Kunci Jawaban dan Pembahasan


Daerah II dibatasi garis y = 6 – x dan sumbu X Luas daerah:
pada interval 4 ≤ x ≤ 6. 
L = ∫ 4x dx + ∫ (6 + 5x – x2) dx
Luas daerah II: LII = ∫ (6 – x) dx 

= [
 ] + 
+ 
 − 
 

Luas daerah yang diarsir:    

L = LI + LII = ∫
dx + ∫ (6 – x) dx = (18 – 0) + ((36 + 90 – 72) – (18 +  – 9))


= 18 + 54 – 31 
= ∫
dx – ∫ (x – 6) dx 
= 40  satuan luas
4. Jawaban: a
Y
6. Jawaban: b
y2 = x2
Y

I II 2
X
0 1 2 y1 = –x + 2

0 2 X
Persamaan garis yang melalui titik (2, 0) dan (0, 2) y = –x + 2
y = 4 – x2
−
−
−
= −
Luas daerah:

⇔ y = –x + 2
L= ∫ ((4 – x2) – (–x + 2)) dx

Luas daerah yang diarsir:

 
= ∫ (2 – x2 + x) dx
L = ∫ (y1 – y2) dx + ∫ (y2 – y1) dx
 
 
= 

 +
 
  
= ∫ (–x + 2 – x2) dx + ∫ (x2 – (–x + 2)) dx    
 
  =4– 
+2–0= 
satuan luas
= −
 + 

  + 
 +
 − 

   
      
7. Jawaban: a
    Daerah yang diarsir diputar mengelilingi sumbu X.
= (–  +2– 
– 0) + ((  + 2 – 4) – (  + 
– 2)) 
   VX = π ∫ ((a2)2 – (x2)2) dx
= 1 + (  + 1 ) = 3 satuan luas Y

y2 = x2

5. Jawaban: c =π ∫ (y12 – y22) dx a2 y1 = a2



Y y = 4x 
=π ∫ (a4 – x4) dx

 a X
   0
= π 

 
6   

= π(a5 –  a5 – 0) =  πa5 satuan volume
Daerah yang diarsir diputar mengelilingi sumbu Y.
X   
–1 0 3 6
VY = π ∫ x2 dy = π ∫ y dy = π   

y = 6 + 5x – x2
  

= 
π((a2)2 – 02)

= 
πa4 satuan volume

Matematika Kelas XII Program IPA 55


 
VX = VY ⇒  πa5 =  πa4 ∫ (4x2 – x4) dx


⇔ πa5 – πa4 = 0 
    
= π 
 −
 
   
⇔ πa4 (  a– 
)=0

 = π ((  (2)3 –  (2)5) – 0)
⇔ a4 = 0 atau  a = 
 
 =π[  –  ]
⇔ a = 0 atau a=
 =  π satuan volume
Oleh karena a ≠ 0 maka nilai a =
.
 10. Jawaban: c
Jadi, nilai a =
.
Batas-batas daerah yang diarsir menurut sumbu Y.

8. Jawaban: a Batas atas: y = x3 ⇔ x =  
Y
Batas bawah: y2 = x
y = x2 + 1
Kedua kurva berpotongan di titik (0, 0) dan (1, 1),
berarti batas-batas nilai y adalah 0 ≤ y ≤ 1.
y=3 3 Volume benda putar:
 
V = π ∫ ((   )2 – (y2)2) dy

1  
= π ∫ (   – y4) dy
0 X


  

= π    −  
y= +1 ⇔
x2 =y–1 x2   
Volume benda putar:  
= π(  –  – 0)

V = π ∫
dy 


= 
π satuan volume

= π ∫  – 1) dy B. Uraian


  1. a. Daerah yang diarsir dibatasi oleh parabola
= π   −   y = x2 + 1 dan sumbu X pada interval 0 ≤ x ≤ 2.
 
  Luas daerah yang diarsir:
= π (  – 3 – (  – 1))  
 
= 2π satuan volume L = ∫ (x2 + 1) dx =  
+


9. Jawaban: d
= (  + 2) – 0
y=x Y y = 2x

= 4  satuan luas
4
b. Daerah yang diarsir dibagi menjadi dua
bagian.

Daerah I dibatasi oleh parabola y =  x2 dan
sumbu X pada interval 0 ≤ x ≤ 2.
Daerah II dibatasi oleh garis y = 4 – x dan
X
0 2 sumbu X pada interval 2 ≤ x ≤ 4.
Luas daerah yang diarsir:
Volume benda putar: L = LI + LII
 
V =π ∫ (y12 – y22) dx = 

 2
x dx + ∫ (4 – x) dx

 
=π ∫ ((2x)2 – (x2)2) dx =  
  + 
− 
 
    

56 Kunci Jawaban dan Pembahasan


b. Kurva y = sin x dan y = cos x berpotongan
= ( – 0) + [(16 – 8) – (8 – 2)] π
di x = .

= 1 +2 Luas daerah di antara kurva y = sin x dan
 π
= 3 satuan luas y = cos x pada interval 0 < x < :
π
c. Daerah yang diarsir dibatasi oleh parabola

y = 8 – 2x2 dan garis y = –x + 2 pada interval LI = ∫ (cos x – sin x) dx


0 ≤ x ≤ 2.
π
Luas daerah yang diarsir: =  
− − 


L= ∫ ((8 – 2x2) – (–x + 2)) dx π π


= (sin + cos ) – (sin 0 + cos 0)

  
= ∫ (6 – 2x2 + x) dx = (   +   ) – (0 + 1)

 = (  – 1) satuan luas
   
= 
− 
 + 
 
  Luas daerah di antara kurva y = sin x dan
 π
= 12 –  + 2 – 0 y = cos x pada interval < x < π:
π
LII = ∫ (sin x – cos x) dx

= 8  satuan luas
π
d. Daerah yang diarsir dibatasi oleh parabola
π
y = –x2 + x + 6 dan garis y = 2x + 4. =  − 
− 
 π
 
y = 2x + 4
y = –x2 + x + 6 π π
= (–cos π – sin π) – (–cos – sin )
–––––––––––– –
 
0 = x2 + x – 2 = (1 – 0) – (–   –   )
⇔ (x + 2)(x – 1) = 0
= (1 +  ) satuan luas
⇔ x = –2 atau x = 1
Luas daerah yang dibatasi oleh kurva
Diperoleh batas pengintegralan –2 ≤ x ≤ 1.
y = sin x dan y = cos x pada interval 0 < x < π
Luas daerah yang diarsir: adalah:

L = LI + LII
L= ∫ ((–x2 + x + 6) – (2x + 4)) dx
− = (  – 1) + (1 + )

= ∫ (–x2 – x + 2) dx = 2  satuan luas
−
 3. a. Persamaan garis yang melalui titik (6, 0) dan
  
=  − 
− 
 + 
 (0, 6) adalah x + y = 6.
  −
Persamaan parabola yang memotong
 
= (–  –  + 2) – ( – 2 – 4) sumbu X di titik (0, 0) dan (6, 0): y = ax(x – 6).
+
  Koordinat titik puncak (  , 9) = (3, 9).
= 1 – (–3  )
 Parabola melalui titik (3, 9) maka:
= 4  satuan luas
9 = 3a(3 – 6)
2. a. Luas daerah yang dimaksud yaitu luas ⇔ 9 = –9a
daerah yang dibatasi kurva y = cos x dan ⇔ a = –1
π Diperoleh persamaan parabola:
sumbu X pada interval 0 < x <  .
y = –1x(x – 6) = 6x – x2
π
π
 Jadi, daerah yang diarsir dibatasi parabola
L= ∫ cos x dx =  
  y = 6x – x2 dan garis x + y = 6 pada interval
 

0 ≤ x ≤ 6.
π
= sin  – sin 0 = 1 – 0
= 1 satuan luas

Matematika Kelas XII Program IPA 57


b. Parabola dan garis berpotongan di x = 1 dan b. Daerah D diputar mengelilingi sumbu X,
x = 6. Untuk menghitung luasnya, daerah volumenya:
yang diarsir dibagi menjadi dua bagian yaitu  

bagian I pada 0 ≤ x ≤ 1 dan bagian II pada VX = π ∫ (2x)2 dx + π ∫ (3 – x)2 dx



1 ≤ x ≤ 6.  

= π ∫ 4x2 dx + π ∫ (9 – 6x + x2) dx


LI = ∫ ((6 – x) – (6x – x2)) dx 


 
    

= π 
  + π 
− 
 +
 
= ∫ (x2 – 7x + 6) dx      

 = π (  – 0) + π [(27 – 27 + 9) – (9 – 3 +  )
 
=  
−  

+



=  π +  π = 4π satuan volume
 
= ( – 
+ 6) – 0 c. Daerah D diputar mengelilingi sumbu Y.
 y=3–x ⇔ x=3–y
= 2 satuan luas

y = 2x ⇔ x= y
LII = ∫ ((6x – x2) – (6 – x)) dx Volume benda putar yang terjadi:



VY = π ∫ ((3 – y)2 – (  y)2) dy



= ∫ (–x2 + 7x – 6) dx



= π ∫ (9 – 6y + y2 – y2) dy
   
=  − 
+  



 

 
= π ∫ (9 – 6y + y2) dy
= (–72 + 126 – 36) – (–  +  – 6) 

 
= 18 – (–2 )   
= π  −  +  
 

= 20 satuan luas = π ((18 – 12 + 2) – 0)
Luas daerah yang diarsir: = 8π satuan volume
L = LI + LII
5. Y
  y = x2
= 2 + 20
4

= 23  satuan luas
D 2
4. Daerah D dibatasi oleh garis y = 2x, y = 3 – x,
dan sumbu X. 1
x+y=2
Y X
–2 0 1 2
3 y = 2x

2 a. Jika daerah D diputar mengelilingi sumbu X


maka volume benda putar yang terjadi adalah:
D y=3–x 

X VX = π ∫ ((2 – x)2 – (x2)2) dx


0 1 3 −

a. Luas daerah D: = π ∫ (x2 – 4x + 4 – x4) dx
  −
L = ∫ 2x dx + ∫ (3 – x) dx   

 = π 
 − 
 +

 
   −

   
=  x2  + 

   
= π ((  – 2 + 4 –  ) – (–  – 8 – 8 +  ))

  
  
= (1 – 0) + ((9 –  ) – (3 –  )) = π (2  – (–12  ))

=1+2 = 14  π satuan volume
= 3 satuan luas

58 Kunci Jawaban dan Pembahasan



b. Perhatikan daerah D. Jika daerah D diputar
= ∫ (2x – 3x  – 2) dx
mengelilingi sumbu Y maka volume benda

putar yang terjadi sama dengan volume 
= x2 – 3 ·  x  – 2x + c
daerah D di kuadran II (di kiri sumbu Y)
diputar mengelilingi sumbu Y. Untuk = x2 – 2x
– 2x + c
menghitungnya daerah D dibagi menjadi dua
bagian yaitu bagian I pada 0 ≤ y ≤ 2 dan 3. Jawaban: c
bagian II pada 2 ≤ y ≤ 4.  2

∫ (3x – 

) dx
VI = π ∫ y dy


= ∫ (3x – 2x 
)2 dx

   
= π ·   

 
= ∫ (9x2 – 12x  + 4x 
) dx
 
  
=  π (4 – 0) = 9 ·  x3 – 12 ·  x + 4 · 3x  + c 

= 2π satuan volume 
= 3x3 –  x 
 + 12 
+ c
VII = π ∫ (y – (y – 2)2) dy
 4. Jawaban: b

= π ∫ (5y – y2 – 4) dy 

= 3x2 + 4x – 5

Persamaan kurva:
  
= π   −  −   y = f(x) = ∫ (3x2 + 4x – 5) dx = x3 + 2x2 – 5x + c
  
Kurva melalui titik (1, 2) maka f(1) = 2
= π ((40 –  – 16) – (10 –  – 8)) f(1) = 1 + 2 – 5 + c ⇔ 2 = –2 + c ⇔ c = 4
  Persamaan kurva: y = x3 + 2x2 – 5x + 4
= π (2  – (–  ))
5. Jawaban: c

= 3  π satuan volume f(x) = ∫ (2ax2 + (a – 1)x) dx
Jadi, volumenya daerah D:  
=  ax3 +  (a – 1)x2 + c

VY = VI + VII = 2π + 3  π f(2) = 24
  
= 5  π satuan volume ⇔ a(2)3 +  (a – 1) · 22 + c = 24


⇔ 
a + 2(a – 1) + c = 24
⇔ 16a + 6a – 6 + 3c = 72
⇔ 22a + 3c = 78 . . . . (1)
A. Pilihn Ganda f(1) = 7
 
1. Jawaban: c ⇔ 
a+  (a – 1) + c = 7


 ⇔ 4a + 3a – 3 + 6c = 42
∫ 3x3
dx = 3 ∫ x  dx = 3 · 
x + c ⇔ 7a + 6c = 45 . . . . (2)
 Eliminasi c dari persamaan (1) dan (2) diperoleh:
=  x4
+ c
22a + 3c = 78 × 2 44a + 6c = 156
2. Jawaban: b 7a + 6c = 45 × 1 7a + 6c = 45
–––––––––––– –
37a = 111
∫ (
– 2)(2
+ 1) dx
⇔ a=3
= ∫ (2x – 3
– 2) dx Jadi, nilai a = 3.

Matematika Kelas XII Program IPA 59


6. Jawaban: c 10. Jawaban: d

   

∫ (x2 –

) dx = ∫ (x2 – x–2) dx ∫ sec x cotan2 x dx = ∫ 

· 
dx
 


   −
 =∫ dx
=

 

 −  

 =∫ 


dx
  
=
+

 = ∫ cotan x cosec x dx
  = –cosec x + c
=( + 
)–( + 1)
 
= – = 11. Jawaban: e


7. Jawaban: d ∫ cosec2 (ax – b) dx = –  cotan (ax – b) + c
 
π  π
∫ 2x(8 – x2) dx = ∫ (16x – 2x3) dx ∫ cosec2 (2x – 
) dx = –  cotan (2x –  ) + c

 12. Jawaban: d
 
= 
 −


 

∫ (cos4 2x – sin4 2x) dx

= 
 −
 = ∫ (cos2 2x + sin2 2x)(cos2 2x – sin2 2x) dx

  
= (32 – 8) – 0 = 24 = ∫ 1 · (cos 2 (2x) dx

= ∫ cos 4x dx = sin 4x + c
8. Jawaban: d
 13. Jawaban: c



dx = 4 ∫ 8 sin 5x cos 3x dx

 = 4 ∫ 2 sin 5x cos 3x dx
⇔ ∫ ax–3 dx = 4
 = 4 ∫ (sin (5x + 3x) + sin (5x – 3x)) dx

  − 
⇔  −
 =4 = 4 ∫ (sin 8x + sin 2x) dx

 
   = 4(– cos 8x + (–  cos 2x)) + c
⇔ –(  –  )=4
 

  = –  cos 8x – 2 cos 2x + c
⇔ – (  – 1) =4
 14. Jawaban: d
⇔ –  (–  ) =4 
π




=4 ∫ (4x – sin x) dx

⇔ 4a = 36 
π
⇔ =  2x2 + cos x  
a=9 

 
9. Jawaban: b = (2(  π)2 + cos  π) – (0 + cos 0)
 

= (  π2 – 0) – 1 =  π2 – 1
∫ f(x) dx = 3
−
  15. Jawaban: a
∫ 2g(x) dx = –4 ⇔ 2 ∫ g(x) dx = –4 π

− −
 ∫ (4 cos 2x – 3 sin 3x) dx
π
⇔ ∫ g(x) dx = –2 
− π
 
 ⋅   
−  ⋅ −  
 π

  
= 
∫ (2f(x) – g(x)) dx = 2 ∫ f(x) dx – ∫ g(x) dx  

− − − π
 
=    
+  


= 2(3) – (–2) = 8
π


60 Kunci Jawaban dan Pembahasan


π π 20. Jawaban: c
= (2 sin π + cos  ) – (2 sin  + cos π)  

= (0 + 0) – (  + (–1)) = 1 –  ∫ 3x 
 +  dx = ∫


 +  · 6x dx

 

16. Jawaban: b =  ∫ 
 +  d(3x2 + 1)
π
π 

 

π π 
∫ sin (2x + ) dx =  −  
+

=   ⋅  
+   
 
   
 
π π 

= –  (cos – cos ) =   +   −  +   
    
= –  (–   –   ) =  (8 – 1) = 
  21. Jawaban: e
= –  (–  ) =  
Misalkan u = sin 2x maka:
 
17. Jawaban: b


= 2 cos 2x ⇔ cos 2x dx = 
π π
Sehingga diperoleh:
∫ 2 sin x cos x dx = ∫ sin 2x dx  
∫ sin2 2x cos 2x dx = ∫ u2 · 
=  ∫ u2 du
π
    
=  −   
 =  ·  u3 + c

 π 
= −  (cos  – cos 0) = sin3 2x + c

  22. Jawaban: b
= −  (0 – 1) = 
∫ sin2 x cos3 x dx
18. Jawaban: a = ∫ sin2 x cos2 x cos x dx
 

∫ (x + 2)3 dx = ∫ (x + 2)3 d(x + 2) = ∫ sin2 x (1 – sin2 x) cos x dx



 = ∫ sin2 x cos x dx – ∫ sin4 x cos x dx
  
=  
+   = ∫ sin2 x d(sin x) – ∫ sin4 x d(sin x)

  
= (44 – 24) =  sin3 x –  sin5 x + c

= (256 – 16) = 60 23. Jawaban: a

∫ 8x(6x –  dx
19. Jawaban: d 

Misalkan u = 1 + 2x – x2 maka: = ∫ x(6x –  · 6 dx




= 2 – 2x = –2(x – 1) =  ∫ x(6x –  d(6x – 1)




⇔ (x – 1) dx = − =  ∫ x d (6x – 

Sehingga diperoleh:  
=  (x · (6x –  – ∫ (6x –  dx)

−
∫  + 

  dx = ∫ (1 + 2x – x2)–3 · (x – 1) dx


= x(6x –  – ∫ (6x –  · 6 dx

= ∫ u–3 · −
 

= x(6x –  – ·  (6x –  + c

= − ∫ u–3 du


= x(6x –  –  (6x –  + c
 
= –  · − u–2 + c 24. Jawaban: a

= (1 + 2x – x2)–2 + c ∫ (6x + 9) cos 3x dx

 =  ∫ (6x + 9) d(sin 3x)
=  + 

 
+c  
= 
(6x + 9) sin 3x –  ∫ sin 3x d(6x + 9)

Matematika Kelas XII Program IPA 61


= (2x + 3) sin 3x – 2 ∫ sin 3x dx Daerah I:
 Batas atas garis y = x – 2 dan batas bawah
= (2x + 3) sin 3x + 
cos 3x + c sumbu X pada interval 2 ≤ x ≤ 4.

25. Jawaban: d LI = ∫ (x – 2) dx
Daerah yang diarsir dibatasi parabola y = (2 – x)2 
dan sumbu X pada interval 0 ≤ x ≤ 2. Daerah II:
Luas daerah yang diarsir: Batas atas garis y = x – 2 dan batas bawah
  parabola y = x2 – 6x + 8 pada interval 4 ≤ x ≤ 5.
L = ∫ (2 – x)2 dx = ∫ (4 – 4x + x2) dx 
LII = ∫ ((x – 2) – (x2 – 6x + 8)) dx

 
= 
− 
 +
  Luas daerah yang diarsir:
  
L = LI + LII
= (8 – 8 + 
)–0

=

satuan luas = ∫ (x – 2) dx + ∫ ((x – 2) – (x2 – 6x + 8)) dx
 

26. Jawaban: e 28. Jawaban: a


y=2 ⇒ x2 – 4x – 3 = 2  
⇔ x2 – 4x – 5 = 0 L = ∫ y dx = ∫ (x + 3) dx
 
⇔ (x + 1)(x – 5) = 0 
⇔ x = –1 atau x = 5  
⇔ 10 = 
 + 

Parabola dan garis berpotongan di titik (–1, 2)  
dan (5, 2).  
⇔ 10 = (  a2 + 3a) – (  + 3)
Y
y = x2 – 4x – 3  
⇔ 10 =  a2 + 3a – 3 
2 y=2
⇔ a2 + 6a – 27 = 0
0 ⇔ (a – 3) (a + 9) = 0
X
–1 5 ⇔ a = 3 atau a = –9
Oleh karena a > 1 maka a = 3.
Jadi, nilai a = 3.
Luas daerah yang diarsir: 29. Jawaban: b
  Y
L = ∫ 2 – (x2 – 4x – 3) dx V = π ∫ (3x – 2)2 dx y = 3x – 2
− 


= ∫ (–x2 + 4x + 5) dx = π ∫ (9x2 – 12x + 4) dx
− 
  X
= ∫ –(x2 – 4x – 5) dx = π  
 −
 +
 0  1 3
− 


 = π((81 – 54 + 12) –2
= – 
 − 
 − 

  −
– (3 – 6 + 4))
 
= –((  – 50 – 25) – (–  – 2 + 5)) = π(39 – 1)
  = 38π satuan volume
= –(–33  – 2  )
= 36 satuan luas 30. Jawaban: c

27. Jawaban: e V = π ∫ (x2 – 1)2 dx
−
Y y = x2 – 6x + 8  Y
= 2π ∫ (x2 – 1)2 dx
y=x–2
y = x2 – 1

II = 2π ∫ (x4 – 2x2 + 1) dx X
–1 0 1
I

0 2 4 5 X = 2π  
 − 
 +
 –1
  

62 Kunci Jawaban dan Pembahasan



 
= 2π(  –  + 1 – 0) b. ∫ 4 sec2 (  π – 2x) dx

 −  +  = 4 ∫ sec2 ((–2)x +  π) dx
= 2π( 
)  
= 4 · − tan ((–2)x +  π) + c

= π satuan volume 
 = –2 tan (  π – 2x) + c

B. Uraian c. ∫ 2 cosec 2x cotan 2x dx


1. a. ∫ f(x) dx = ∫ (2x + 3)(3x – 2) dx 
= 2 · (–  cosec 2x) + c = –cosec 2x + c
= ∫ (6x2 + 5x – 6) dx π
  
π
= 6 ·  x3 + 5 ·  x2 – 6x + c 5. a. ∫ 4 sin (2x – 
) dx

= 2x3 +  x2 – 6x + c π
  π 
= 4  −  
− 
b. ∫ f(x) dx = ∫ (3 – 2
)2 dx    

π π π
= ∫ (9 – 12x  + 4x) dx = –2(cos (  –  ) – cos (0 –  ))


 π π
= 9x – 12 ·  x  + 4 ·  x2 + c = –2(cos – cos (–  ))

= 9x – 8x
+ 2x2 + c = –2(   – 0) = – 
  π

− 

2. a. ∫ dx = ∫ (3 – 2x) dx


b. ∫ (2 sin x + 6 cos x) dx
π
 −
=  

  
π

= (3 – 1) – (0 – 0) = 2 =  –2 cos x + 6 sin x  − π
 

b. ∫ (12 – 14x + x2) dx π π
= –2 cos + 6 sin – (–2 cos (–  ) + 6 sin (–  ))
π π

  
  
= 
− 
 +
  = –2 (   ) + 6(   ) – (0 – 6)
  
  =– +3 +6=6+2 
= (24 – 28 +  ) – (12 – 7 +  ) = –6 


6. ∫ dx
3. a. ∫ y dx = ∫ (2x + 1) dx  −

− −
Misal u = 2 – x2 ⇔ du = –2x dx
= 
 +
 − ⇔ –2 du = 4x dx
= (16 + 4) – (1 + (–1)) = 20

  ∫ dx = ∫  · (–2) du
 −

b. ∫ (y2 – y) dx = ∫ ((2x + 1)2 – (2x + 1)) dx 

 −
= –2 ∫  
du
= ∫ (4x2 + 4x + 1 – 2x – 1) dx 
 − +
 = –2 · 
 
+c
− +
= ∫ (4x2 + 2x) dx

 −
   =  + c
=  
+
 
 

  = –4  + c
= (  + 4) – 0 = 14 
= –4  −
 + c
4. a. ∫ (sin 2x – 5 cos x) dx

= –  cos x – 5 sin x + c

Matematika Kelas XII Program IPA 63


7. a. Misalkan: π π
u = x ⇒ du = dx dalam interval  < x <  .
π
dv = cos x dx π

LII = ∫ 2 cos x dx =  


 π


⇒ v = ∫ cos x dx = sin x π  

∫ x cos x dx = ∫ u dv = uv – ∫ v du 
= 2(sin
π π
– sin  )
= x sin x – ∫ sin x dx 

= x sin x + cos x + c = 2(1 –   )
b. Misalkan:
u = 3 – 2x ⇒ du = –2dx = (2 –  ) satuan luas
dv = sin x dx Luas daerah yang diarsir:
⇒ v = ∫ sin x dx = –cos x π
LI = LI + LII = (  + 2 –  ) satuan luas
∫ (3 – 2x) sin x dx 10. Y
= ∫ u dv = uv – ∫ v du
= (3 – 2x)(–cos x) – ∫ (–cos x)(–2dx)
1
= –(3 – 2x) cos x – 2 ∫ cos x dx
= (2x – 3) cos x – 2 sin x + c 0 π π  π
X
 2π 
8. a. Daerah D: –1 y = sin x
Y

y = 8x – 2x2 π
Volume = π ∫  x dx

π

= π ∫  (1 – cos 2x) dx
y = 4x – x2
X π
0 4   
b. Luas daerah D yang diarsir: = π 
−  

 

π  
L= ∫ ((8x – 2x2) – (4x – x2)) dx = π((  – sin 2π) – (0 – sin 0))

π
= π(  – 0) – 0)
= ∫ (4x – x2) dx 
=  π2 satuan volume

  
= 
 −
 
  

= (32 –  ) – 0 = 10  satuan luas
 Bab II Program Linear
9. Grafik y = 2 cos x dan Y
garis y = 1 ber-
potongan apabila 2 cos y=1 A. Pilihan Ganda
x=1 1 I 1. Jawaban: b
II
 π π X
⇔ cos x = 
0
 
Garis 3x – 2y = 18 memotong sumbu X di titik
(6, 0) dan memotong sumbu Y di titik (0, –9).
π
⇔ x= y = 2 cos x Uji titik (0, 0) ke 3x – 2y < 18

3(0) – 2(0) = 0 < 18 (bernilai benar).
Daerah I: Daerah penyelesaian 3x – 2y < 18 dibatasi garis
π
Berbentuk persegi panjang dengan panjang  putus-putus 3x – 2y =18 dan memuat titik (0, 0).
dan lebar 1. Jadi, grafik himpunan penyelesaian 3x – 2y < 18
π π adalah pilihan b.
LI =  × 1 =  satuan luas
2. Jawaban: c
Daerah II: Persamaan garis yang melalui titik (–2, 0) dan titik
Batas atas y = 2 cos x dan batas bawah sumbu X (0, 1):

64 Kunci Jawaban dan Pembahasan


−
+ Sistem pertidaksamaannya:
= +
− x ≥ 0; y ≥ 0; 2x + 3y ≤ 12; –3x + 2y ≤ 6.

+
⇔ 
= 
5. Jawaban: d
⇔ x – 2y = –2 1) Garis 3x + 4y = 12 melalui titik (4, 0) dan titik
⇔ 2y – x = 2 (0, 3).
Titik (–1, 0) pada daerah penyelesaian. Uji titik (0, 0) ke 3x + 4y ≤ 12:
Uji titik (–1, 0) ke 2y – x: 3(0) + 4(0) ≤ 12 bernilai benar
0 – (–1) = 1 < 2 (benar)
Daerah penyelesaiannya dibatasi garis
Garis digambar putus-putus sehingga tanda
ketaksamaan <. 3x + 4y = 12 dan memuat titik (0, 0).
Jadi, PtLDV-nya 2y – x < 2. 2) Garis x – 2y = –2 melalui titik (–2, 0) dan titik
(0, 1).
3. Jawaban: b
Y –3x + 2y = 21 Uji titik (0, 0) ke x – 2y ≥ –2:
Garis –3x + 2y = 21 0 – 2(0) = 0 ≥ –2 bernilai benar

 Daerah 
melalui titik (0,  ) dan penyelesaian Daerah penyelesaiannya dibatasi garis
x – 2y = –2 dan memuat titik (0, 0).


titik (–7, 0). 3) Garis 3x + 4y = 12 dan x – 2y = –2


Daerah penyelesaian

–3x + 2y ≤ 21 di kanan –2x + 3y = 12 berpotongan di titik (  ,  ).



garis –3x + 2y = 21. 4
Garis –2x + 3y = 12 X 4) Daerah penyelesaian yang memenuhi per-
melalui titik (0, 4) dan titik –7 –6 tidaksamaan y ≥ 0 di atas sumbu X.
(–6, 0).
Daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan:
Daerah penyelesaian –2x + 3y ≥ 12 di kiri garis
Y
–2x + 3y = 12.
Daerah penyelesaian x ≤ 0 di kiri sumbu Y dan
3
daerah penyelesaian y ≥ 0 di atas sumbu X.
x – 2y = –2
Jadi, daerah penyelesaian dari sistem pertidak- 
---------------

samaan tersebut adalah b.
1
4. Jawaban: c
1) Persamaan garis yang melalui titik (–2, 0) –2 0 4
X
dan titik (0, 3):  3x + 4y = 12


−
+  =1 Daerah yang diarsir berbentuk segitiga dengan
–––––––––– × 6
 
⇔ –3x + 2y = 6 panjang alas = 4 – (–2) = 6 dan tinggi = 
–0= 
.
Titik (1, 1) pada daerah penyelesaian. 
Lsegitiga = 
× alas × tinggi
Uji titik (1, 1) ke –3x + 2y:
 
–3(1) + 2(1) = –1 < 6 = 
×6× 
Jadi, PtLDV-nya –3x + 2y ≤ 6. 
2) Persamaan garis yang melalui titik (0, 4) dan = 
titik (6, 0): 
= 5  satuan


+ = 1 ← (kali 24) 
Jadi, luas daerah yang diarsir 5  satuan.
⇔ 4x + 6y = 24 ⇔ 2x + 3y = 12
Titik (1, 1) pada daerah penyelesaian. 6. Jawaban: c
Uji titik (1, 1) ke 2x + 3y: 1) Garis x + 2y = 12 melalui titik (0, 6) dan (12, 0).
2 · 1 + 3 · 1 = 5 < 12 Daerah penyelesaian x + 2y ≥ 12 dibatasi
Jadi, PtLDV-nya 2x + 3y ≤ 12. garis x + 2y = 12 dan tidak memuat titik (0,
3) Daerah penyelesaian di kanan sumbu Y 0).
maka x ≥ 0. 2) Garis x – y = –2 melalui titik (0, 2) dan (–2, 0).
Daerah penyelesaian x – y ≥ –2 dibatasi garis
4) Daerah penyelesaian di atas sumbu X maka
x – y = –2 dan memuat titik (0, 0).
y ≥ 0.

Matematika Kelas XII Program IPA 65


3) Garis 2x + y = 24 melalui titik (0, 24) dan (12, 0). c. 5x – 3y = 15
Y
Daerah penyelesaian 2x + y ≤ 24 dibatasi 3
garis 2x + y = 24 dan memuat titik (0, 0).
4) Daerah penyelesaian x ≥ 0 di sebelah kanan
sumbu X.
–4 0 3 5 X
5) Daerah penyelesaian y ≥ 0 di atas sumbu X.
3x + 5y = 15
Daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan
tersebut. –3

2x + y = 24 Y –5
24
3x + 4y = –12
Titik (1, 1), (1, –2), (2, 1), (2, –1), dan (3, –1)
V di luar daerah penyelesaian.
x – y = –2
d. Y
5x – 3y = 15
Daerah penyelesaian
IV 
6I III →
2 II X
12 x + 2y = 12
–2
–4 –3 –2 –1 0 3 5 X
3x + 5y = 15
7. Jawaban: b
a. 5x – 3y = 15 –3
Y
3
2 –5
3x + 4y = –12
1
Titik (1, 1), (2, 1), dan (3, 1) di luar daerah
–4 –3 –2 –1 0 1 2 3 4 5 X penyelesaian.
–1
–2 3x + 5y = 15 e. Y
5x – 3y = 15
–3
3

–5
3x + 4y = –12
–4 0 3 5 X
Titik (1, –2) dan (2, –1) di luar daerah penyele-
3x + 5y = 15
saian.
b. 5x – 3y = 15 –3
Y
3
2 –5
3x + 4y = –12
1
Titik (1, 1), (1, –2), (2, 1), (2, –1), dan (3, 1)
–4 –3 –2 –1 0 1 2 3 4 5
–1 X di luar daerah penyelesaian.
3x + 5y = 15
–2 Dari grafik daerah penyelesaian kelima sistem
–3 pertidaksamaan di atas terlihat bahwa himpunan
titik {(1, 1), (1, –2), (2, 1), (2, –1), (3, 1)} di dalam
–5 daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan
pilihan b.
3x + 4y = –12

Titik (1, 1), (1, –2), (2, 1), (2, –1), dan (3, 1)
di dalam daerah penyelesaian.

66 Kunci Jawaban dan Pembahasan


8. Jawaban: e d. Y
x – y = –6
a. Y D
4
2x – 5y = –4
x – y = –1 A 2
C
2x + 5y = 16
3 A B X
–4 –2 0 3

–2
X
–3 –1 0 2 5 x + y = –2
y = –2
B –2 D C 
5x + 3y = 19 Luas ABCD =  · AC · BD

 
Luas ABC =  · BC · AD =  · 7 · 4 = 14 satuan

 e. Y
=  ·8·5
2x – 3y = –13
= 20 satuan 5 D

b. Y A 3 2x – 3y = 0
2 C
A D
3 y=3 3x + 2y = 13
B X
–2 0 1 3
3x + 2y = 0
X
–2 0 1 4
C y = –2
B –2 Luas ABCD = AB · BC
5x + 3y = 14 =  ·  = 13 satuan
 Jadi, sistem pertidaksamaan yang daerah
Luas ABCD =  · AB(AD + BC) penyelesaiannya mempunyai luas 13 satuan
adalah pilihan e.

=  · 5(3 + 6)
9. Jawaban: b
 Daerah penyelesaian x – 2y ≤ –2 dibatasi garis
= 22  satuan x – 2y = –2 dan tidak memuat titik (0, 0).
c. Y Daerah penyelesaian 3x + 4y ≥ –2 dibatasi garis
3x + 4y = 12 dan tidak memuat titik (0, 0).
A 4 Daerah penyelesaian 5x + 3y ≤ 15 dibatasi garis
3x – 2y = –2 5x + 3y = 15 dan memuat titik (0, 0).
Daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan di
B 1 D
atas adalah:
3x – 2y = –14 X
–4 –2 0 3x + 2y = 2
Y
–2
C 5x + 3y = 15
3x + 2y = –10
5 x – 2y = –2

Luas ABCD = 
· AC · BD 3

 1 X
=  ·6·4
–2 3 4
3x + 4y = 12
= 12 satuan

Matematika Kelas XII Program IPA 67


10. Jawaban: b d. Y
a. Y x – 4y = –16

4x + 3y = 14 4
3
2 y=2

X X
–3 0 2 5 –4 –3 0 1
–1
–2 y = –2 x – 4y = 1
4x + y = –13 4x + y = 4

4x + 3y = –6 Daerah penyelesaian berbentuk persegi.


e. 2x – 3y = –6
Daerah penyelesaian berbentuk belah Y
2x + y = –6
ketupat. Y x – 3y = –12
2 y=2
b.
4
3 –3 0 2 5 X

X
–4 –3 0 3
2x – 3y = 4

–6
3x – y = –12 –3 3x + 7y = –12

Daerah penyelesaian berbentuk trapesium.


7x + 3y = 12
Jadi, sistem pertidaksamaan yang daerah
penyelesaiannya berbentuk persegi panjang
Daerah penyelesaian berbentuk layang-
adalah pilihan b.
layang.
c. Y 2x – 3y = –6
B. Uraian
1. 1) Garis x + y = 1 melalui titik (0, 1) dan titik (1, 0).
2
Daerah penyelesaian x + y ≥ 1 dibatasi
garis x + y = 1 dan tidak memuat titik (0, 0).
–3 0 1 4 X 2) Garis 2x + 3y = 12 melalui titik (0, 4) dan titik
(6, 0). Daerah penyelesaian 2x + 3y ≤ 12 di-
batasi garis 2x + 3y = 12 dan memuat titik (0, 0).
–4 3) Garis –x + y = 2 melalui titik (0, 2) dan titik (–2, 0).
Daerah penyelesaian –x + y ≤ 2 tidak memuat
titik (0, 0).
–6
3x + 2y = 4 4) Garis x = 1 melalui titik (1, 0) dan titik (1, 2).
2x – 3y = 20 3x + 2y = –9
Daerah penyelesaian x ≤ 1 dibatasi garis
Daerah penyelesaian berbentuk persegi
x = 1 dan di kiri garis x = 1.
panjang.

68 Kunci Jawaban dan Pembahasan


Dari 1), 2), 3), dan 4) diperoleh: 3. a. 1) Garis 3x + 2y = 12 melalui titik (4, 0) dan
titik (0, 6).
Y
Daerah penyelesaian 3x + 2y ≤ 12
dibatasi garis 3x + 2y = 12 dan memuat
–x + y = 2 titik (0, 0).
4
2) Garis x + 2y = 8 melalui titik (8, 0) dan
2 titik (0, 4).
1 Daerah penyelesaian x + 2y ≤ 8 dibatasi
–2 0 6 X garis x + 2y = 8 dan memuat titik (0, 0).
3) Garis 4x + y = 4 melalui titik (1, 0) dan
2x + 3y = 12
x+y=1 titik (0, 4).
x=1
Daerah penyelesaian 4x + y ≥ 4 dibatasi
Daerah yang diarsir merupakan penyelesaian garis 4x + y = 4 dan tidak memuat titik
SPtLDV. (0, 0).
4) Daerah penyelesaian x ≥ 0 dibatasi garis
2. 1) Persamaan garis yang melalui titik (3, 0) dan x = 0 dan di kanan sumbu Y.
titik (0, 1): Daerah penyelesaian y ≥ 0 dibatasi garis

 y = 0 dan di atas sumbu X.

= 
5) Daerah penyelesaian sistem pertidak-

− samaan tersebut adalah:
⇔ 
= − Y
⇔ –3y = x – 3
⇔ x + 3y = 3
6
Daerah penyelesaian tidak memuat titik (0,0)
maka pertidaksamaannya x + 3y ≥ 3. 4
D
C
2) Persamaan garis yang melalui titik (1, 0) dan
(0, 3)
−
− A B
1 4 8 X
−
= −
x + 2y = 8
4x + y = 4 3x + 2y = 12

− b. Luas daerah himpunan penyelesaian:
⇔ = −
⇔ –y = 3x – 3
⇔ 3x + y = 3
Daerah penyelesaian tidak memuat titik (0,0) D(0, 4)
C(2, 3)
maka pertidaksamaannya 3x + y ≥ 3. I
3) Persamaan garis melalui titik (5, 0) sejajar II
sumbu Y adalah x = 5. Daerah penyelesaian
A(1, 0) B(4, 0)
di sebelah kiri x = 5 sehingga pertidaksamaan-
nya x ≤ 5.
Titik C dapat dicari dengan eliminasi:
4) Persamaan garis melalui titik (0, 5) sejajar 3x + 2y= 12
sumbu X adalah y = 5. Daerah penyelesaian- x + 2y = 8
nya di bawah garis y = 5 maka pertidaksama- ––––––––– –
annya y ≤ 5. 2x = 4
5) Daerah penyelesaian di atas sumbu X dan ⇔ x=2
di kanan sumbu Y, berarti x ≥ 0 dan y ≥ 0. y=3
Jadi, sistem pertidaksamaannya adalah: Diperoleh titik C(2, 3).
x + 3y ≥ 3 x + 3y ≥ 3 Luas daerah penyelesaian adalah luas


3x + y ≥ 3 atau 3x + y ≥ 3 daerah ABCD.


x≤5 0≤x≤5 L = LI + LII
y≤5 0≤y≤5 
=  ×2×4+  ×3×3

x≥0
y≥0  
= 4 +  = 8  satuan luas

Matematika Kelas XII Program IPA 69


4. Y
Jadi, sistem pertidaksamaannya adalah
2x + y ≥ –6

D
4
x + 3y ≥ –8
2x + y ≤ 4
A 2 x – 2y ≥ –8
X 5. Y 5x – y = 13
–4 –3 –2 0 2 4
A 5
–2
B

–4 2 D
C
3x + 5y = 19
1) Persamaan garis yang melalui titik A(–4, 2)
dan titik B(–2, –2): B
–4 –2 0 2 3 X
 − 


= –2
 − 
 −
 5x – 2y = –20 –3
C
−
+ x + 2y = –4
⇔ − − 
= − +
Diagonal-diagonal daerah penyelesaian adalah
−
+
AC dan BD.
⇔ =
−  Panjang AC = 
! −
  + ! −   
⇔ y – 2 = –2x – 8
⇔ 2x + y = –6 =  +  + − − 
Daerah penyelesaian di kanan garis 2x + y = –6 =  + − 
maka pertidaksamaannya 2x + y ≥ –6.
2) Persamaan garis yang melalui titik B(–2, –2) = = 4 
dan titik C(4, –4): 
" −
  + " −  
Panjang BD =
 − 


! −  =
! −
 =  +  +  − 
+
+ =  +  = 
⇔ − + 
= +
Jadi, panjang diagonal-diagonal daerah penyele-
+
+
⇔ −
=
saian sistem pertidaksamaan 4  dan  .

⇔ 3y + 6 = –x – 2
⇔ x + 3y = –8
Daerah penyelesaian di kanan garis x + 3y = –8
maka pertidaksamaannya x + 3y ≥ –8. A. Pilihan Ganda
3) Persamaan garis yang melalui titik C(4, –4) 1. Jawaban: b
dan titik D(0, 4): Uji titik pojok ke F(x, y) = 5x + 4y.
4x + 2y = 8 ⇔ 2x + y = 4
Titik F(x, y) = 5x + 4y
Daerah penyelesaian di kiri garis 2x + y = 4
maka pertidaksamaannya 2x + y ≤ 4. O(0, 0) 0
A(6, 0) 30
4) Persamaan garis yang melalui titik A(–4, 2) B(4, 2) 28
dan titik D(0, 4): C(1, 4) 21
 − 

 D(0, 2) 8
" −   =
" −

−
+ Nilai maksimum adalah 30, di titik A.
⇔ −
= +
2. Jawaban: a
−
+ Persamaan garis yang melalui titik (4, 0) dan (0, 4)
⇔ 
=  − 


⇔ 2y – 4 = x + 4   −  =
 −

⇔ x – 2y = –8 −

Daerah penyelesaian di kanan garis x – 2y = –8 ⇔ −
= −
maka pertidaksamaannya x – 2y ≥ –8.

70 Kunci Jawaban dan Pembahasan



− Diperoleh titik B(12, 6).
⇔ = − Titik C adalah titik potong garis 3x + 4y = 60 dan
⇔ –4y = 4x – 16 5x + 2y = 50. Koordinat titik C adalah:
⇔ 4x + 4y = 16 3x + 4y = 60 × 1 3x + 4y = 60
⇔ x+y=4 5x + 2y = 50 × 2 10x + 4y = 100
––––––––––––– –
Persamaan garis yang melalui titik (0, 0) dan (5, 5) 7x = 40
 − 


  −  =
 −
 ⇔ x= 
−
− 
⇔ −
= − y= 



⇔ =  
Diperoleh titik koordinat C (  ,  ).
⇔ x–y =0 Uji titik pojok.
Persamaan garis yang melalui titik (4, 0) dan (5, 5) Titik f(x, y) = 7x + 7y
 − 


= A(30, 0) 210
  − 
 −

B(12, 6) 126
−
− 
⇔ −
= − C( 
, 
) 115
D(0, 25) 175


⇔ 
= 
⇔ y = 5x – 20 Nilai minimum fungsi objektif f(x, y) = 7x + 7y adalah
⇔ 5x – y= 20 115, sehingga persamaan garis selidik yang me-
nyebabkan f(x, y) minimum adalah 7x + 7y = 115.
Titik B adalah titik potong garis x + y = 4 dan
x – y = 0. 4. Jawaban: d
x+y=4 Garis 2x – 3y = 12 melalui titik (6, 0) dan (0, –4).
x–y=0 Garis x + 2y = 4 melalui titik (4, 0) dan (0, 2).
––––––––– + Uji titik (0, 0) ke masing-masing pertidaksamaan:
2x = 4
Pertidaksamaan Uji Titik (0, 0) Penyelesaian
⇔ x=2
⇔ y=2 2x – 3y ≤ 12 0 ≤ 12 Memuat (0, 0)
Uji titik pojok ke F(x, y) = 3x – 4y. x + 2y ≥ 4 0≥4 Tidak memuat (0, 0)

Titik F(x, y) = 3x – 4y Daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan:


A(5, 5) –5 Y
B(2, 2) –2
C(4, 0) 12
DP
2
Jadi, nilai minimum penyelesaian SPtLDV pada 2x – 3 = 12
A B C
F(x, y) = 3x – 4y adalah –5. X
0 2 4 6
3. Jawaban: d x + 2y = 4
Persamaan fungsi objektif: f(x, y) = 7x + 7y.
Persamaan garis yang melalui titik (10, 0) dan titik –4 x=6
(0, 25) adalah 5x + 2y = 50. x=2
Persamaan garis yang melalui titik (30, 0) dan titik
A titik potong garis x = 2 dan x + 2y = 4.
(0, 10) adalah x + 3y = 30.
Koordinat titik A adalah (2, 1).
Persamaan garis yang melalui titik (20, 0) dan titik
Uji titik pojok ke dalam fungsi objektif f(x, y) = 3y + x.
(0, 15) adalah 3x+ 4y = 60.
Titik B adalah titik potong garis 3x + 4y = 60 dan Titik f(x, y) = 3y + x
x + 3y = 30. Koordinat titik B adalah: A(2, 1) 5
3x + 4y = 60 × 1 3x + 4y= 60 B(4, 0) 4
x + 3y = 30 × 3 3x + 9y= 90 C(6, 0) 6
––––––––––– –
5y = 30 Jadi, nilai minimum f(x, y) pada daerah penyelesai-
⇔ y=6 an SPtLDV tersebut adalah 4.
x = 12

Matematika Kelas XII Program IPA 71


5. Jawaban: c Daerah penyelesaian:
Garis 2x + y = 4 melalui titik (2, 0) dan titik (0, 4).
Y
Uji titik (0, 0) → 2 · 0 + 0 = 0 ≤ 4.
Penyelesaian 2x + y ≤ 4 memuat (0, 0). 600
Penyelesaian y ≤ 3 adalah daerah di bawah garis 500 C
y = 3.
Penyelesaian x ≥ 0 adalah daerah di sebelah
kanan sumbu Y. B
Penyelesaian y ≥ 0 adalah daerah di atas sumbu X.
Daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan: A
O 450 500 X

Y
B titik potong x + y = 500 dan 4x + 3y = 1.800.
Koordinat 3x + 3y = 1.500
4 4x + 3y = 1.800
––––––––––––- –
B
y=3 x = 300
3 C y = 200
Koordinat titik B adalah B(300, 200).
A Uji titik pojok ke dalam f(x, y) = 800x + 600y.
X
O 2
Titik f(x, y) = 800x + 600y
2x + y = 4
O(0, 0) 0
A(450, 0) 340.000
B titik potong garis y = 3 dan 2x + y = 4.
B(300, 200) 360.000
 C(0, 500) 300.000
Koordinat titik B adalah B(  , 3).

Uji titik pojok ke dalam fungsi objektif f(x, y) = 8x + 3y. Laba maksimum yang dapat diperoleh sebesar
Rp360.000,00.
Titik f(x, y) = 8x + 3y
7. Jawaban: e
O(0, 0) 0
Y
A(2, 0) 16

B( 
, 3) 13 12
C(0, 3) 9
10
Jadi, nilai maksimum f(x, y) pada daerah pe-
8
nyelesaian SPtLDV adalah 16.
6. Jawaban: e
Misal x = banyak sabun A dan y = banyak sabun B.
Jenis Sabun Banyak Harga Laba
A x 4.000 800
X
B y 3.000 600 0 2 6 10
2x + y = 12 x + y = 10
Pembatas 500 1.800.000
Garis 2x + y = 12 mempunyai gradien m1 = –2.
Model matematika: Garis x + y = 10 mempunyai gradien m2 = –1.
Memaksimumkan f(x, y) = 800x + 600y dengan Persamaan fungsi objektif f(x, y) = ax + 10 y mem-
kendala: x + y ≤ 500 −
4x + 3y ≤ 1.800 punyai gradien m =  .
x≥0 Fungsi objektif f(x, y) = ax + 10y akan mencapai
y≥0 minimum hanya di titik (2, 8), jika m1 < m < m2.
Daerah penyelesaian x + y ≤ 500 di kiri garis −
x + y = 500. –2 <  < –1
Daerah penyelesaian 4x + 3y ≤ 1.800 di kiri garis ⇔ –20 < –a < –10
4x + 3y = 1.800. ⇔ 10 < a < 20
Jadi, nilai a yang memenuhi 10 < a < 20.

72 Kunci Jawaban dan Pembahasan


8. Jawaban: b Nilai minimum fungsi objektif
Uji setiap titik pojok ke dalam fungsi tujuan. f(x, y) = 400.000x + 300.000y adalah Rp7.900.000,00
dengan menyewa 4 truk dan 21 kol.
Titik x–y 3x + y x + 3y x + 2y 3x – 4y
10. Jawaban: e
A(1, 4) –3 7 13 9 –13 x = banyak kandang berisi ayam
B(6, 1) 5 19 9 8 14 y = banyak kandang berisi itik
C(8, 4) 4 28 20 16 8
Daya
D(2, 7) –5 13 23 16 –22 Jenis Banyak Tampung
Kandang berisi ayam x 36
Jadi, fungsi tujuan yang mencapai maksimum Kandang berisi itik y 24
di C saja adalah F(x, y) = 3x + y.
Kendala 10 300
9. Jawaban: d
Misal: x = banyaknya truk Diperoleh SPtLDV:
y = banyaknya kol x + y ≤ 10

Jenis Banyak Karung Ongkos 36x + 24y ≤ 300


x≥0
Truk x 14 400.000
y≥0
Kol y 8 300.000
Jadi, SPtLDV yang memenuhi:
Pembatas 25 224 x ≥ 0, y ≥ 0, 36x + 24y ≤ 300, x + y ≤ 10
Model matematika:
11. Jawaban: e
Minimumkan f(x, y) = 400.000x + 300.000y
Misalkan: x = banyak barang jenis I
dengan kendala: x + y ≥ 25
14x + 8y ≥ 224 y = banyak barang jenis II
⇔ 7x + 4y ≥ 112 Barang Banyak Unsur A Unsur B Harga
x≥0 Jenis I x 1 2 250.000
y≥0 Jenis II y 3 2 400.000
Daerah penyelesaian x + y ≥ 25 di kanan garis
Pembatas 18 24
x + y = 25 dan tidak memuat titik (0, 0).
Daerah penyelesaian 7x + 4y ≥ 112 di kanan garis Diperoleh model matematika:
7x + 4y = 112 dan tidak memuat titik (0, 0). Memaksimumkan f(x, y) = 250.000x + 400.000y
Daerah penyelesaian: dengan kendala:
Y
x + 3y ≤ 18


28 C 2x + 2y ≤ 24 ⇔ x + y ≤ 12
25
B x≥0
y≥0
Daerah penyelesaian x + 3y ≤ 18 dibatasi garis
x + 3y = 18 dan memuat titik (0, 0).
A Daerah penyelesaian x + y ≤ 12 dibatasi garis
X
O 16 25 x + y = 12 dan memuat titik (0, 0).
x + y = 25
7x + 4y = 112 Garis x + 3y = 18 dan x + y = 12 berpotongan di
B titik potong garis 7x + 4y = 112 dan x + y = 25. titik B(9, 3).
7x + 4y= 112 Daerah penyelesaian:
4x + 4y= 100
––––––––––– – Y
3x = 12 12
⇔ x=4
y = 21
Koordinat titik B adalah B(4, 21). C
6
Uji titik pojok ke dalam fungsi
B(9, 3)
f(x, y) = 400.000x + 300.000y.
Titik f(x, y) = 400.000x + 300.000y O A X
0 12 18 x + 3y = 18
A(25, 0) 10.000.000 x + y = 12
B(4, 21) 7.900.000
C(0, 28) 8.400.000

Matematika Kelas XII Program IPA 73


Uji titik pojok ke f(x, y) = 250.000x + 400.000y Uji titik pojok ke fungsi objektif f(x, y) =
Titik Pojok f(x, y) = 250.000x + 400.000y
4.000x + 3.000y.
O(0, 0) 250.000 × 0 + 400.000 × 0 = 0 Titik Pojok f(x, y) = 4.000x + 3.000y
A(12, 0) 250.000 × 12 + 400.000 × 0 = 3.000.000 O(0, 0) 4.000 · 0 + 3.000 · 0 =0
B(9, 3) 250.000 × 9 + 400.000 × 3 = 3.450.000 A(150, 0) 4.000 · 150 + 3.000 · 0 = 600.000
C(0, 6) 250.000 × 0 + 400.000 × 6 = 2.400.000 B(50, 150) 4.000 · 50 + 3.000 · 150 = 650.000
C(0, 200) 4.000 · 0 + 3.000 · 200 = 600.000
Penjualan maksimum Rp3.450.000,00 dicapai di
titik B(9, 3) atau x = 9 dan y = 3. Nilai maksimum fungsi objektif f(x, y) =
Jadi, agar penjualan mencapai maksimum harus 4.000x + 3.000y adalah 650.000.
dibuat 9 barang jenis I dan 3 barang jenis II. Jadi, pendapatan maksimum yang dapat
diperoleh pembuat kue Rp650.000,00.
12. Jawaban: b
Misal: x = banyak kue jenis A 13. Jawaban: e
y = banyak kue jenis B Misal: x = banyak tablet I yang dikonsumsi
y = banyak tablet II yang dikonsumsi
Jenis Kebutuhan Kebutuhan
Banyak Harga
Kue Gula (gram) Tepung (gram) Banyak Vitamin A Vitamin B Harga
Jenis (unit) (unit)
A x 20 60 4.000
B y 40 40 3.000 Tablet I x 5 3 4.000

Pembatas 4.000 9.000 Tablet II y 10 1 8.000


Pembatas 25 5
Model matematika: Diperoleh SPtLDV:
5x + 10y ≥ 25 ⇔ x + 2y ≥ 5


Memaksimumkan fungsi objektif f(x, y) =


4.000x + 3.000y dengan kendala: 3x + y ≥ 5
20x + 20y ≤ 4.000 x≥0


60x + 40 y ≤ 9.000 y≥0


x≥0 Meminimumkan f(x, y) = 4.000x + 8.000y
y≥0 Daerah penyelesaiannya:
Daerah penyelesaian 20x + 20y ≤ 4.000 di kiri X
garis 20x + 20y = 4.000.
Daerah penyelesaian 60x + 40y ≤ 9.000 di kiri 5 C(0, 5)
garis 60x + 40y = 9.000.
Garis 20x + 20y = 4.000 dan 60x + 40y = 9.000 22
1
B(1, 2)
berpotongan di titik B(50, 150).
Daerah penyelesaian: A(5, 0)
5 Y
Y O 5
3 x + 2y = 5
3x + y = 5

225 Titik B merupakan titik potong antara garis


200 3x + y = 5 dan x + 2y = 5. Koordinat B(1, 2).
C Uji titik pojok ke fungsi objektif:

150 B(50, 150) Titik Pojok f(x, y) = 4.000x + 8.000y

A(5, 0) 4.000 × 5 + 8.000 × 0 = 20.000


B(1, 2) 4.000 × 1 + 8.000 × 2 = 20.000
C(0, 5) 4.000 × 0 + 8.000 × 5 = 40.000

Nilai f(x, y) minimum adalah 20.000.


Jadi, pengeluaran minimum untuk pembelian
O A
X tablet per hari Rp20.000,00.
0 50 150 200
60x + 40y = 9.000 20x + 20y = 4.000 14. Jawaban: c
Misal x = banyak soto ayam yang dijual (porsi)
y = banyak soto daging yang dijual (porsi)

74 Kunci Jawaban dan Pembahasan


Model matematika: 
Memaksimumkan fungsi objektif f(x, y) = L∆APQ = 
× AQ × PQ
5.000x + 6.000y dengan kendala: 
= × 100 × 100
x + y ≤ 80



x ≥ 20 = 5.000
y ≤ 60 & ∆#$ ' 
= =
x≥0 & ∆% ' 
y≥0 Jadi, banyak karyawan yang berpenghasilan di
Y 
atas Rp400.000,00 sebanyak 
bagian.
80
x = 20
60 C (20, 60) B. Uraian
1. a. Garis 2x + y = 24 melalui titik (12, 0) dan titik
(0, 24).
Daerah penyelesaian 2x + y ≤ 24 adalah
daerah yang memuat (0, 0).
Garis x + 2y = 12 melalui titik (12, 0) dan titik
(0, 6).
A B
0 20 80
X Daerah penyelesaian x + 2y ≥ 12 adalah
x + y = 80 daerah yang tidak memuat (0, 0).
Uji titik pojok ke f(x, y) = 5.000x + 6.000y Garis x – y = –2 melalui titik (–2, 0) dan titik
(0, 2).
Titik Sudut f(x, y) = 5.000x + 6.000y
Daerah penyelesaian x – y ≥ –2 adalah
A(20, 0) 5.000 × 20 + 6.000 × 0 = 100.000 daerah yang memuat (0, 0)
B(80, 0) 5.000 × 80 + 6.000 × 0 = 400.000
C(20, 60) 5.000 × 20 + 6.000 × 60 = 460.000
Daerah penyelesaian x ≥ 0 daerah sebelah
kanan garis x = 0 (sumbu Y).
Penjualan maksimum Rp460.000,00 diperoleh Daerah penyelesaian y ≥ 0 adalah daerah di
pada saat menjual 20 porsi soto ayam dan 60 porsi atas garis y = 0 (sumbu X).
soto daging. Daerah penyelesaian:
Jadi, kantin harus menyediakan soto ayam 20 porsi Y
dan soto daging 60 porsi. 24
15. Jawaban: e
7x – 3y = 0
Daerah yang menyatakan banyak karyawan:
Y 
y= 
x x – y = –2
500 C 7x – 3y = 21
7 A
6
2 B
X
B(200, 300) –3 –2 12 x + 2y = 12
2x + y = 24

Garis putus-putus pada gambar di atas


P(400, 100) merupakan garis selidik. Oleh karena
memaksimumkan fungsi f(x) = 7x – 3y
T Q A (koefisien x positif) maka dipilih garis selidik
X
O 400 500 y = 500 – x yang paling kanan, yaitu persamaan 7x – 3y
= 21.
Luas ∆OAB menyatakan banyak karyawan Jadi, nilai maksimumnya adalah 21.
seluruhnya. c. Garis 3y – x = 12 melalui titik (0, 4) dan titik
  (12, 8).
L∆OAB = 
× OA × BT = 
× 500 × 300 = 75.000 Daerah penyelesaian y – 3x ≥ 4 di kiri garis
L∆APQ menyatakan banyak karyawan berpeng- y – 3x = 4.
hasilan lebih dari 400 ribu. Garis y – x = 20 melalui titik (0, 20) dan titik
(24, 44).

Matematika Kelas XII Program IPA 75


Daerah penyelesaian y – x ≤ 20 di kanan b. Daerah penyelesaian x + y ≤ 120 terletak di
garis y – x = 20. sebelah kiri garis x + y = 120 dan memuat
Garis y + 2x = 32 melalui titik (0, 32) dan titik titik (0, 0).
(12, 8). Daerah penyelesaian x ≥ 30 adalah daerah
Daerah penyelesaian y + 2x ≥ 32 di kanan di sebelah kanan garis x = 30.
garis y + 2x = 32. Daerah penyelesaian y ≥ 50 adalah daerah
Daerah penyelesaian x ≤ 24 di kiri garis di sebelah atas garis y = 50.
x = 24. Daerah penyelesaian dari model matematika
Garis y – x = 20 dan garis y + 2x = 32 tersebut:
berpotongan di titik (4, 24). Y
Garis 3y – x = 12 dan garis y + 2x = 32
berpotongan di titik (12, 8). 120
Daerah penyelesaian:
x = 24 C Daerah penyelesaian
Y 

44 →
y = 50
4y + x = 200 50 A B

32
4y + x= 100
X
0 30 120
24 x = 30 x + y = 120
20 3y – x = 12
c. Uji titik pojok
12
Titik Pojok f(x, y) = 3.000x + 5.000y
8
4y + x = 72
y – x = 20 A(30, 50) 90.000
4
B(70, 50) 460.000
X
4 12 24 C(30, 90) 540.000
4y + x = 44
y + 2x = 32
Agar memperoleh laba maksimum, pabrik
Garis putus-putus pada gambar merupakan tersebut harus membuat 30 botol minyak
garis selidik. Oleh karena memaksimumkan goreng kemasan 1 liter dan 90 botol minyak
fungsi objektif f(x, y) = 4y + x (koefisien x goreng kemasan 2 liter.
positif) maka dipilih garis selidik yang paling d. Keuntungan maksimum dapat diperoleh
kanan. Garis selidik yang paling kanan pabrik tersebut jika memproduksi 30 botol
mempunyai persamaan 4y + x = 200. minyak kemasan 1 liter dan 50 botol minyak
Jadi, untuk memperoleh hasil maksimum harus kemasan 2 liter sebesar Rp540.000,00.
memproduksi minyak goreng 24 kemasan
1 liter dan 44 kemasan 2 liter, dan nilai 3. Misalkan: x = banyak makanan jenis A
maksimum fungsi objektif adalah 200. y = banyak makanan jenis B
2. a. Misalkan: x = banyaknya minyak goreng Makanan Protein Karbohidrat Lemak Harga
kemasan 1 liter Jenis A (x) 2 6 1 8.500
y = banyaknya minyak goreng Jenis B (y) 1 1 3 4.000
kemasan 2 liter Kendala 8 12 9
Jenis Banyak Laba
Model matematika:
1 liter x x 3.000 Meminimumkan f(x, y) = 8.500x + 4.000y dengan
2 liter y y 5.000 kendala:
2x + y ≥ 8


Pembatas 120 30 50
6x + y ≥ 12
Model matematika permasalahan di atas:
x + 3y ≥ 9
x + y ≤ 120


x≥0

x ≥ 30 y≥0

y ≥ 50
memaksimumkan f(x, y) = 3.000x + 5.000y

76 Kunci Jawaban dan Pembahasan


Daerah penyelesaian: Daerah penyelesaian SPtLDV:
Y
Y
12 D(0, 12)
240
x + y = 180
8 180
C
C(1, 6) 160
B

3 B(3, 2)
2x + 3y = 480
A(9, 0)
0 2 4 X A
9 x + 3y = 9 X
2x + y = 8 120 180 240
6x + y = 12
2x + y = 240
Uji titik pojok ke fungsi f(x, y) = 8.500x + 4.000y
Garis 2x + y = 240, 2x + 3y = 480, dan x + y
Titik Pojok f(x, y) = 8.500x + 4.000y
= 180 berpotongan di titik B.
A(9, 0) 8.500(9) + 4.000(0) = 76.500 2x + y = 240
B(3, 2) 8.500(3) + 4.000(2) = 33.500
x + y = 180
C(1, 6) 8.500(1) + 4.000(6) = 32.500 ––––––––––– –
D(0, 12) 8.500(0) + 4.000(12) = 48.000 x = 60
y = 120
Nilai minimum f(x, y) = 8.500x + 4.000y adalah
Diperoleh koordinat titik B(60, 120).
32.500.
Titik potong garis 2x + 3y = 480 dan x + y
Jadi, orang tersebut harus mengeluarkan uang
= 180.
paling sedikit Rp32.500,00 per minggu agar ke-
2x + 3y = 480 × 1 2x + 3y = 480
butuhan protein, karbohidrat, dan lemak terpenuhi.
x + y = 180 × 2 2x + 2y = 360
4. a. Misalkan: x = banyak kue isi cokelat ––––––––––– –
y = 120
y = banyak kue isi keju
x = 60
Jenis Kue Banyak Tepung Mentega Harga Uji titik pojok ke dalam fungsi objektif
Isi cokelat x 150 gr 50 gr 7.000 F(x, y) = 7.000x + 5.500y.
Isi keju y 75 gr 75 gr 5.500
Titik f(x, y) = 7.000x + 5.500y
Pembatas 18 kg 12 kg A(120, 0) 840.000
B(60, 120) 1.080.000
Model matematika permasalahan di atas: C(0, 160) 880.000
memaksimumkan fungsi F(x, y) = 7.000x +
Jadi, pedagang tersebut harus membuat 60
5.500y dengan kendala:
kue isi cokelat dan 120 kue isi keju agar
x + y ≤ 180


memperoleh pendapatan maksimum.


2x + y ≤ 240 b. Pendapatan maksimum yang diperoleh
2x + 3y ≤ 480 pedagang Rp1.080.000,00.
x≥0
y≥0 5. Misal x = banyak kuesioner yang disebar di
daerah pedesaan
Daerah penyelesaian x + y ≤ 180 dibatasi
y = banyak kuesioner yang disebar di
garis x + y = 180 dan memuat titik (0, 0).
daerah perkotaan
Daerah penyelesaian 2x + y ≤ 240 dibatasi
garis 2x + y = 240 dan memuat titik (0, 0). Ongkos dari Biaya
Daerah penyelesaian 2x + 3y ≤ 480 dibatasi Daerah TV Oke Per Responden Keuntungan
garis 2x + 3y = 480 dan memuat titik (0, 0). Per Responden
Pedesaan 6.000 4.000 2.000

Perkotaan 6.000 5.000 1.000

Matematika Kelas XII Program IPA 77


a. Model matematika:
Meminimumkan fungsi objektif f(x, y) =
4.000x + 5.000y dengan kendala:
x ≥ 500 A. Pilihan Ganda


y≥x 1. Jawaban: c
x + y ≤ 1.500 Garis –8x + 3y – 24 = 0 melalui titik (–3, 0) dan
Daerah penyelesaian x ≥ 500 di kanan garis (0, 8).
x = 500. Daerah penyelesaian –8x + 3y – 24 ≤ 0 adalah
Daerah penyelesaian y ≥ x di kiri garis y = x. daerah yang dibatasi garis –8x + 3y – 24 = 0 dan
Daerah penyelesaian x + y ≤ 1.500 di kiri garis memuat titik (0, 0).
x + y = 1.500. Daerah penyelesaian:
Daerah penyelesaian: Y
Daerah penyelesaian

Y 8  –8x + 3y – 24 ≤ 0
y=x →
1.500

1.000
A X
–3 0
C
500
B
2. Jawaban: a
0 500 1.500 X Persamaan garis yang melalui titik (–3,5, 0) dan
x = 500 x + y = 1.500 titik (0, 7):
−
+ *
Garis x + y = 1.500 dan garis x = 500 ber- −
= + *
potongan di titik A(500, 1.000). 
+ *
⇔ 
= *
Garis y = x dan garis x = 500 berpotongan di
titik B(500, 500). ⇔ y = 2x + 7
Garis x + y = 1.500 d ngaris y = x berpotongan ⇔ –2x + y = 7
di titik C(750, 750). Daerah penyelesaian memuat (0, 0) maka
pertidaksamaannya –2x + y ≤ 7.
Uji titik pojok ke fungsi objektif f(x, y) =
4.000x + 5.000y 3. Jawaban: e
Garis 2x – 3y = 12 melalui titik (6, 0) dan (0, –4).
Titik Pojok f(x, y) = 4.000x + 5.000y
Daerah penyelesaian 2x – 3y ≤ 12 adalah daerah
A(500, 1.000) 4.000 · 500 + 5.000 · 1.000 = 7.000.000 yang dibatasi garis 2x – 3y = 0 dan memuat titik
B(500, 5.00) 4.000 · 500 + 5.000 · 500 = 4.500.000 (0, 0).
C(750, 750) 4.000 · 750 + 5.000 · 750 = 6.750.000
Garis x + 3y – 6 = 0 melalui titik (6, 0) dan (0,2).
Daerah penyelesaian x + 3y – 6 ≥ 0 dibatasi oleh
Nilai minimum f(x, y) = 4.000x + 5.000y
garis x + 3y – 6 = 0 dan tidak memuat (0, 0).
adalah 4.500.000.
Daerah penyelesaian 3 ≤ x ≤ 8 adalah daerah di
Jadi, biaya minimum yang dikeluarkan LSM
antara garis x = 1 dan x = 3.
untuk melakukan survei Rp4.500.000,00.
Daerah penyelesaian y ≥ 0 adalah daerah di atas
b. Uji titik pojok ke fungsi objektif sumbu X ( y = 0).
f(x, y) = 2.000x + 1.000y Daerah penyelesaiannya adalah:
Titik Pojok f(x, y) = 4.000x + 5.000y Y
A(500, 1.000) 2.000 · 500 + 1.000 · 1.000 = 2.000.000
B(500, 5.00) 2.000 · 500 + 1.000 · 500 = 1.500.000
C(750, 750) 2.000 · 750 + 1.000 · 750 = 2.250.000
2x – 3y = 0
Nilai maksimum f(x, y) = 2.000x + 1.000y 2
adalah 2.250.000,00. 0 3 6 8
X
Jadi, keuntungan maksimum yang diperoleh x + 3y – 6 = 0
LSM dari survei Rp2.250.000,00.
–4 x=8
x=3

78 Kunci Jawaban dan Pembahasan


4. Jawaban: d b Y
Garis x + y = 6 melalui titik (6, 0) dan titik (0, 6). 6 A
Daerah penyelesaian x + y ≥ 6 tidak memuat titik 3x + 2y = –2 3x – 2y = 2
(0, 0).
B 2 D
Garis –8x + 3y + 12 = 0 melalui titik (1,5, 0) dan
(0, 4). X
–2 0 2
Daerah penyelesaian –8x + 3y + 12 ≥ 0 memuat y – 2x = 6 –1 C 2x + y = 6
titik (0, 0).
Garis –3x + 5y = 15 melalui (–5, 0) dan (0, 3).

Daerah penyelesaian –3x + 5y ≤ 15 memuat titik Luas ABCD =  · AC · BD
(0, 0).

Daerah penyelesaiannya: =  · 6 · 4 = 12 satuan
Y Luas daerah penyelesaian 12 satuan.
–8x + 3y + 12 > 0 c. Y
2y – x = 12
6 8 D
→ Daerah penyelesaian A
6
3
2y – x = 2
4 C
X
–5 1,5 6 2 B
–3x + 5y = 15 x+y=6 2x + y = 16
X
0 2 3 4 6
–4 2x + y = 6

Luas ABCD = AB · BC
5. Jawaban: b
Misalkan: x = banyaknya barang A =  ·  = 20 satuan
y = banyaknya barang B Luas daerah penyelesaian 20 satuan.
Barang Banyak Bahan Baku Waktu Kerja d. Y
A x 20 kg 2 jam
B y 30 kg 1 jam D y=4
A 4
Pembatas 270 kg 17 jam

Model matematika sesuai dengan permasalahan B C


X
di atas adalah: –5 0 1 2x + 3y = 2 6 2x + 3y = 12
20x + 30y ≤ 270 ⇔ 2x + 3y ≤ 27


2x + y ≤ 17 Luas ABCD = alas × tinggi


x≥0;y≥0 = 5 × 4 = 20 satuan
6. Jawaban: a Luas daerah penyelesaian 20 satuan.
a. Y e.
2y – 3x = 8 Y x=9
A4 A D
–4 y=4
3x – 2y = 18
B 1
D
X B C
–2 0 4 6 2x + 3y = 12 X
0 6 9
2x + 3y = 12
–3
C 2x + 3y = –1 
Luas ABCD =  · CD(AD + BC)
Luas ABCD = AB · BC 
=  · 4(9 + 3) = 24 satuan
=  · 2  Luas daerah penyelesaian 24 satuan.
= 26 satuan Jadi, sistem pertidaksamaan yang daerah
Luas daerah penyelesaian 26 satuan. penyelesaiannya mempunyai luas 26 satuan
adalah pilihan a.

Matematika Kelas XII Program IPA 79


7. Jawaban: c Daerah penyelesaian SPtLDV:
Garis y – 2x = 7 melalui titik (0, 7) dan titik (–2, 3). Y
Daerah penyelesaian y – 2x ≤ 7 di kanan garis 4x + 3y = 180
y – 2x = 7. x + y = 50 60

Garis 2y – x = 2 melalui titik (0, 1) dan titik (–2, 0). x + 2y = 80 50


40 D
Daerah penyelesaian 2y – x ≥ 2 di kiri garis
C
2y – x = 2. B
Garis x + y = 7 melalui titik (0, 7) dan titik (7, 0). A
Daerah penyelesaian x + y ≤ 7 di kiri garis x + y = 7. 0 45 50 80
X
Daerah penyelesaian x ≥ –2 di kanan garis x = –2.
Garis 2y – x = 2 dan x + y = 7 berpotongan di titik B titik potong 4x + 3y = 180 dan x + y = 50.
D(4, 3). 4x + 3y= 180
Garis x = –2 dan y – 2x = 7 berpotongan di titik 3x + 3y= 150
B(–2, 3). ––––––––––– –
x = 30
Daerah Penyelesaian:
y = 20
Y Diperoleh titik B(30, 20).
C titik potong x + y = 50 dan x + 2y = 80
7 A
x + y = 50
x + 2y = 80
––––––––– –
E 2y – x = 2 y = 30
B 3 D
x = 20
C 1 Diperoleh titik C(20, 30).
X
–2 0 4 7 Uji titik pojok penyelesaian ke dalam f(x, y).
x+y=7
y – 2x = 7 Titik Pojok f(x, y) = 3x + 3y
x = –2
O(0, 0) 0
A(45, 0) 180
Luas daerah penyelesaian B(30, 20) 180
= Luas ABCD C(20, 30) 170
= Luas ABD + luas BCD D(0, 40) 120
  Agar diperoleh laba maksimum maka harus dibuat
=  · BD · AE +  · BD · BC
30 barang A dan 20 barang B.
 
=  ·6·4+  ·6·3 9. Jawaban: b
= 12 + 9 = 21 Misalkan: x = banyak rumah tipe A
Jadi, luas daerah penyelesaian sistem pertidak- y = banyak rumah tipe B
samaan 21 satuan. Tipe Banyak Luas Keuntungan
8. Jawaban: c A x 100 m 2
6.000.000
Misalkan: x = banyak barang A B y 75 m2 4.000.000
y = banyak barang B Pembatas 125 10.000 m2
Model matematika sesuai dengan permasalahan
di atas adalah memaksimumkan f(x, y) = 4x + 3y Model matematika permasalahan di atas:
dengan kendala: 4x + 3y ≤ 180 x + y ≤ 125


x + y ≤ 50 4x + 3y ≤ 400
x + 2y ≤ 80 x≥0
Persamaan garis 4x + 3y = 180 melalui (45, 0) y≥0
dan (0, 60). Daerah penyelesaian 4x + 3y ≤ 180 memaksimumkan F(x, y) = 6.000.000x + 4.000.000y
dibatasi garis 4x + 3y = 180 dan memaut titik (0, 0). 1) Persamaan garis x + y = 125 melalui (125, 0)
Persamaan garis x + y = 50 melalui (50, 0) dan dan (0, 125). Daerah penyelesaian x + y ≤ 125
(0, 50). Daerah penyelesaian x + y ≤ 50 dibatasi dibatasi garis x + y = 125 dan memuat (0, 0).
garis x + y = 50 dan memuat titik (0, 0). 2) Persamaan garis 4x + 3y = 400 melalui
Persamaan garis x + 2y = 80 melalui titik (80, 0)
dan (0, 40). Daerah penyelesaian x + 2y ≤ 80 (100,0) dan (0,  ). Daerah penyelsaian 4x
dibatasi garis x + 2y = 80 dan memuat (0, 0). + 3y ≤ 400 dibatasi garis 4x + 3y = 400 dan
memuat titik (0, 0).

80 Kunci Jawaban dan Pembahasan


3) Daeah penyelesaian x ≥ 0 dan y ≥ 0 adalah b. Y
daerah pada kuadran I.
y–x=3
Daerah penyelesaian SPtLDV di atas adalah: 5
4
Y
 3
125  2
C Daerah penyelesaian 1
B
SPtLDV
 X
→ –3 –2 –1 0 1 2 3 4 5 6
5x + 6y = 30
x + 2y = 2

Himpunan titik A di luar daerah penyelesaian.


A c. Y
X
0 100 125
4x + 3y = 400 x + y = 125
y–x=3
5
B adalah titik potong garis 4x + 3y = 400 dan 4
x + 2y = 2
x + y = 125. 3
4x + 3y= 400 2
1
3x + 3y= 375
–––––––––––– – –3 –2 –1 0 1 2 3 4 5 6
X
x = 25 5x + 6y = 30
y = 100
Himpunan titik A di dalam daerah penyelesaian.
Uji titik pojok penyelesaian ke dalam f(x, y).
d. Y
Titik f(x, y) = 6.000.000x + 4.000.000y
O(0, 0) 0 y–x=3
5
A(100, 0) 600.000.000
4
B(25, 100) 550.000.000 3
C(0, 125) 500.000.000 2
1
Jadi, keuntungan maksimum yang dapat diperoleh X
–3 –2 –1 0 1 2 3 4 5 6
Rp600.000.000,00. 5x + 6y = 30
x + 2y = 2
10. Jawaban: c
Himpunan titik A di luar daerah penyelesaian.
Y
e. Y
6
5
y–x=3
4 5
3 4
2 3
x + 3y = –3
1 2
X 1
–5 –4 –3 –2 –1 0 1 2 3 4 5
y–x=5 X
–3 –2 –1 0 1 2 3 4 5 6
4x + 3y = 12 5x + 6y = 30
x + 2y = 2

Himpunan titik A di luar daerah penyelesaian.


Jadi, himpunan titik yang berada di dalam daerah
Jadi, himpunan A di dalam daerah penyelesaian
penyelesaian sistem pertidaksamaan adalah
sistem pertidaksamaan pilihan b.
{(–1, 1), (–1, 2), (–1, 3), (–2, 1), (–2, 2), (–3, 1)}.
12. Jawaban: b
11. Jawaban: c
Persamaan garis melalui (0, 4) dan (2, 0) adalah:
a. Y  −   − 
  −  =   − 
y–x=3
5
− −
4 ⇔ −
= −
3
2 − 
1 ⇔ = 
−
–3 –2 –1 0 1 2 3 4 5 6
X ⇔ 2x + y = 4
5x + 6y = 30
x + 2y = 2
Himpunan titik A di luar daerah penyelesaian.

Matematika Kelas XII Program IPA 81


Persamaan garis melalui (0, 3) dan (3, 0) adalah: Nilai maksimum fungsi objektif f(x, y) = 2y – 3x + 7
 −   −  − − adalah 25.
  −  =   −  ⇔ −
= −
14. Jawaban: e
−  Daerah penyelesaian 1 ≤ x ≤ 5 adalah daerah di
⇔ −
=  antara garis x = 1 dan x = 5.
⇔ x+y=3 Daerah penyelesaian dari y ≥ 2 adalah daerah di
Titik potong 2x + y = 4 dan x + y = 3 adalah: atas garis y = 2.
2x + y = 4 Daerah penyelesaian 2x + 3y ≤ 24 adalah daerah
x+y=3 yang dibatasi garis 2x + 3y = 24 (melalui (12, 0)
––––––––– –
x=1 dan (0, 8)) dan memuat (0, 0).
y=2 Daerah penyelesaian 3y – 2x ≤ 6 adalah daerah
Uji titik pojok penyelesaian ke dalam fungsi objektif yang dibatasi garis 3y – 2x = 6 (melalui (–3, 0)
f(x, y) = 3x + 2y. dan (0, 2)) dan memuat (0, 0).
Jadi, penyelesaian dari SPtLDV di atas adalah
Titik f(x, y) = 3x + 2y
daerah PQRS.
A(2, 0) 6
B(1, 2) 7 15. Jawaban: a
C(0, 4) 8 Misalkan: x = banyak keripik rasa cokelat
y = banyak keripik rasa keju
Nilai minimum fungsi objektif f(x ,y) = 3x + 2y dari
daerah yang diarsir adalah 6. Keripik Banyak Modal Keuntungan
Rasa cokelat x 10.000 2.500
13. Jawaban: d
Rasa keju y 15.000 3.000
Garis 5x – 2y = 10 melalui titik (0, –5) dan titik (2, 0).
Daerah penyelesaian 5x – 2y ≤ 10 di kiri garis Pembatas 40 500.000
5x – 2y = 10. Model matematika sesuai permasalahan di atas
Garis 3x + 2y = –6 melalui titik (0, –3) dan titik (–2, 0). adalah memaksimumkan fungsi objektif
Daerah penyelesaian 3x + 2y ≥ –6 di kanan garis f(x, y) = 2.500x + 3.000y dengan kendala:
3x + 2y = –6. x + y ≤ 40


Garis 4y – x = 16 melalui titik (0, 4) dan titik (–4, 3). 2x + 3y ≤ 100


Daerah penyelesaian 4y – x ≤ 16 di kanan garis x≥0
4y – x = 16. y≥0
Daerah penyelesaian x ≥ 0 di atas sumbu X.
Persamaan garis x + y = 40 melalui (40, 0) dan (0, 40).
Garis 3x + 2y = –6 dan garis 4y – x = 16 berpotongan
Daerah penyelesaian x + y ≤ 40 dibatasi garis
di titik A(–4, 3).
x + y = 40 dan memuat titik (0, 0).
Garis 5x – 2y = 10 dan garis 4y – x = 16 berpotongan
Persamaan garis 2x + 3y = 100 melalui (50, 0)
di titik (D(4, 5).

Y dan (0,  ). Daerah penyelesaian 2x + 3y ≤ 100
5x –2y = 10
dibatasi garis 2x + 3y = 100 dan memuat (0, 0).
D 4y – x = 16
3x + 2y = –6
5 Daerah penyelesaian x ≥ 0 dan y ≥ 0 adalah
4 kuadran I.
A 3
Daerah penyelesaian SPtLDV:
B C Y
X
–4 –2 0 2 4
40
 C
–3 
B
–5

A X
Uji titik pojok: O 40 50
x + y = 40 2x + 3y = 100
Titik Pojok f(x, y) = 2y – 3x + 7
A(–4, 3) 2 · 3 – 3(–4) + 7 = 25
B(–2, 0) 2 · 0 – 3(–2) + 7 = 13 Garis x + y = 40 dan 2x + 3y = 100 berpotong di
C(2, 0) 2·0–3·2+7 =1 titik B.
D(4, 5) 2·5–3·4+7 =5

82 Kunci Jawaban dan Pembahasan


2x + 2y = 80 Diperoleh SPtLDV:
2x + 3y = 100 200x + 250y ≤ 1.250 ⇔ 4x + 5y ≤ 25

––––––––––– – 150x + 100y ≤ 600 ⇔ 3x + 2y ≤ 12


y = 20
70x + 175y ≤ 700 ⇔ 2x + 5y ≤ 20
x = 20
x≥0
Diperoleh koordinat B(20, 20).
y≥0
Uji titik pojok penyelesaian ke dalam fungsi objektif

f(x, y) = 2.500x + 3.000y. Garis 4x + 5y = 25 melalui (0, 5) dan (6  , 0).
Titik f(x, y) = 2.500x + 3.000y Garis 3x + 2y = 12 melalui (0, 6) dan (4, 0).
O(0, 0) 0 Garis 2x + 5y = 20 melalui (0, 4) dan (10, 0).
A(40, 0) 100.000
B(20, 20) 110.000
Uji titik (0, 0):

C(0, ) 100.000 Pertidaksamaan Substitusi (0, 0) Penyelesaian

4x + 5y ≤ 25 0 + 0 ≤ 25 (Benar) Memuat (0, 0)
Jadi, keuntungan maksimum yang dapat 3x + 2y ≤ 12 0 + 0 ≤ 12 (Benar) Memuat (0, 0)
diperoleh Rp110.000,00. 2x + 5y ≤ 20 0 + 0 ≤ 20 (Benar) Memuat (0, 0)
16. Jawaban: c
Daerah penyelesaian SPtLDV:
Misal: x = banyak rumah tipe I
y = banyak rumah tipe II Y

Jenis Banyak Daya Tampung


6
Rumah tipe I x 4 5
Rumah tipe II y 6 4

Pembatas 120 540


X
Diperoleh sistem pertidaksamaan 0 4 6

10 2x + 5y = 20
x + y ≤ 120 4x + 5y = 25


3x + 2y = 12
4x + 6y ≤ 540 ⇔ 2x + 3y ≤ 270
x≥0 Jadi, daerah penyelesaian yang sesuai ditunjuk-
y≥0 kan oleh gambar pilihan a.
Jadi, sistem pertidaksamaan yang sesuai pilihan c. 19. Jawaban: e
Misalkan: x = banyak tablet jenis I
17. Jawaban: d
y = banyak tablet jenis II
1) Tinggi badan setidaknya 165 cm.
Diperoleh pertidaksamaan x ≥ 165 . . . (1) Tablet Banyak Vitamin A Vitamin B Harga
2) Usia tidak kurang dari 18 tahun dan tidak I x 5 3 4.000
lebih dari 22 tahun. Diperoleh pertidaksamaan II y 10 1 8.000
18 ≤ y ≤ 22 . . . (2) Pembatas 25 5
3) Andi berusia 18 tahun (y = 18) dan tingginya
170 cm (x = 170). Model matematika dari permasalahan tersebut
Daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan adalah: meminimumkan f(x, y) = 4.000x + 8.000y
x ≥ 165; 18 ≤ y ≤ 22 adalah: dengan kendala: x + 2y ≥ 5
Y
Daerah penyelesaian 3x + y ≥ 5
 x≥0;y≥0
22 Andi →
18 • 
(170, 18) Persamaan garis x + 2y = 5 melalui (5, 0) dan (0,  ).
Daerah penyelesaian x + 2y ≥ 5 dibatasi garis
X
x + 2y = 5 dan tidak memuat (0, 0).
165 
Karena posisi Andi masih termasuk pada daerah Persamaan garis 3x + y = 5 melalui (  , 0) dan (0, 5).
penyelesaian, berarti Andi memenuhi syarat untuk Daerah penyelesaian 3x + y ≥ 5 dibatasi garis
diterima sebagai anggota tim basket. 3x + y = 5 dan tidak memuat (0, 0).
Daerah penyelesaian x ≥ 0 dan y ≥ 0 berarti
18. Jawaban: a
daerah penyelesaiannya di kuadran I.
Banyak Terigu Gula Margarin
Roti jenis I x 200 150 70
Roti jenis II y 250 100 175
Kendala 1.250 600 700

Matematika Kelas XII Program IPA 83


x + y ≤ 40

Daerah penyelesaian SPtLDV:


Y 1.000.000x + 4.000.000y ≤ 100.000.000
⇔ x + 4y ≤ 100
5 C x≥0
y≥0
Daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan:
 Y
 B

40
A
X C

5 B(20, 20)
 25

Garis x + 2y = 5 dan 3x + y = 5 berpotong di titik B O A


X
x + 2y = 5 0 40 100 x + 4y = 100
6x + 2y = 10 x + y = 40
–––––––––– –
5x = 5 Uji titik pojok ke fungsi
⇔ x=1 f(x, y) = 200.000x + 350.000y
y=2 Titik Pojok f(x, y) = 200.000x + 350.000y
Diperoleh koordinat titik B(1, 2).
O(0, 0) 200.000(0) + 350.000(0) = 0
Uji titik pojok penyelesaian diperoleh: A(40, 0) 200.000(40) + 350.000(0) = 8.000.000
Titik f(x, y) = 4.000x + 8.000y B(20, 20) 200.000(20) + 350.000(20) = 11.000.000
C(0, 25) 200.000(0) + 350.000(25) = 8.750.000
A(5, 0) 20.000
B(1, 2) 20.000
C(0, 5) 40.000
Nilai maksimum f(x, y) adalah 11.000.000 yang
diperoleh pada saat x = 20 dan y = 20.
Jadi, pengeluaran minimum untuk pembelian Jadi, agar diperoleh keuntungan maksimum harus
tablet per hari Rp20.000,00. terjual 20 handphone B.
20. Jawaban: d 22. Jawaban: c
Misalkan: x = banyak ikan koki Misalkan: x = banyak mobil kecil
y = banyak ikan koi y = banyak mobil besar
Kolam Ikan Banyak Kolam Banyak Ikan Jenis Banyak Luas Biaya Parkir
Koki x 24 Mobil kecil x 4 1.000
Koi y 36 Mobil besar y 20 2.000
Pembatas 20 600 Kendala 200 1.760
Model matematika dari permasalahan di atas Diperoleh model matematika:
adalah x + y ≤ 20 Memaksimumkan f(x, y) = (x + 2y) ribu dengan
24x + 36y ≤ 600 ⇔ 2x + 3y ≤ 50 kendala:
x≥0
x + y ≤ 200


y≥0
4x + 20y ≤ 1.760 ⇔ x + 5y ≤ 440
21. Jawaban: c x≥0
Misalkan: x = banyak handphone jenis A y≥0
y = banyak handphone jenis B
Daerah penyelesaian SPtLDV:
Handphone Banyak Harga Beli Keuntungan Y
Jenis A x 1.000.000 200.000
Jenis B y 4.000.000 350.000
Pembatas 40 100.000.000
200
Diperoleh model matematika:
C
Memaksimumkan f(x, y) = 200.000x + 350.000y 88 B(140, 60)
dengan kendala: A
X
O 200 440
x + y = 200 x + 5y = 440

84 Kunci Jawaban dan Pembahasan


Uji titik pojok ke fungsi f(x, y) = (x + 2y) ribu Harga Beli Keuntungan
Jenis Banyak (juta) (juta)
Titik Pojok f(x, y) = (x + 2y) ribu
Motor A x 12 2,4
O(0, 0) (0 + 2 × 0 = 0) ribu Motor B y 14 2,6
A(200, 0) (200 + 2 × 0 = 200) ribu
B(140, 60) (140 + 2 × 60 = 260) ribu Pembatas 25 336
C(0, 88) (0 + 2 × 88 = 176) ribu
Diperoleh model matematika:
Jadi, hasil maksimum tempat parkir sebesar Memaksimumkan f(x, y) = (2,4x + 2,6y) juta
Rp260.000,00. dengan kendala:
x + y ≤ 25

23. Jawaban: d 12x + 14y ≤ 336 ⇔ 6x + 7y ≤ 168


Misalkan: x = banyak sepatu model A x≥0
y = banyak sepatu model B y≥0
Jenis Banyak Harga Untung Daerah penyelesaian:
Y
Sepatu model A x 50.000 5.000
Sepatu model B y 100.000 15.000
Kendala 300 25.000.000
25
Diperoleh model matematika: C
24
Memaksimumkan f(x, y) = (5x + 15y) ribu dengan B(7, 18)
kendala:
x + y ≤ 300


50.000x + 100.000y ≤ 25.000.000 ⇔ x + 2y ≤ 500 A


X
x≥0 O 25 28
6x + 7y = 168
y≥0 x + y = 25

Daerah penyelesaian: Uji titik pojok ke fungsi f(x, y) = (2,4x + 2,6y) juta
Y
Titik Pojok f(x, y) = (2,4x + 2,6y) juta

O(0, 0) (2,4(0) + 2,6(0) = 0) juta


300 A(25, 0) (2,4(25) + 2,6(0) = 60) juta
250 B(7, 18) (2,4(7) + 2,6(18) = 63,6) juta
C B(100, 200) C(0, 24) (2,4(0) + 2,6(24) = 62,4) juta

Nilai maksimum f(x, y) adalah 63,6 juta yang


dicapai pada saat x = 7 dan y = 18.
A Jadi, agar diperoleh keuntungan sebesar
O 300 500
X Rp63.600.000,00 Pak Ridwan harus membeli
x + y = 300 x + 2y = 500 7 motor A.
25. Jawaban: d
Uji titik pojok ke fungsi f(x, y) = (5x + 15y) ribu
Misal: x = banyak barang jenis I
Titik Pojok f(x, y) = (5x + 15y) ribu y = banyak barang jenis II
O(0, 0) (5 × 0 + 15 × 0 = 0) ribu Barang Bahan A Bahan B Bahan C Harga
A(300, 0) (5 × 300 + 15 × 0 = 1.500) ribu
Jenis I 1 3 2 40.000
B(100, 200) (5 × 100 + 15 × 200 = 3.500) ribu
Jenis II 3 4 1 60.000
C(0, 250) (5 × 0 + 15 × 250 = 3.750) ribu
Kendala 480 720 360
Keuntungan maksimum Rp3.750.000,00 dicapai
Diperoleh model matematika:
di titik C(0, 250) atau x = 0 dan y = 250.
Memaksimumkan f(x, y) = 40.000x + 60.000y
Jadi, keuntungan maksimum diperoleh jika
dengan kendala:
banyak sepatu model B dibeli sebanyak 250
x + 3y ≤ 480


pasang.
3x + 4y ≤ 720
24. Jawaban: a 2x + y ≤ 360
Misalkan: x = banyak motor A x≥0
y = banyak motor B y≥0

Matematika Kelas XII Program IPA 85


Uji titik (0, 0): Daerah penyelesaian:
Y
Pertidaksamaan Substitusi (0, 0) Penyelesaian
40
x + 3y ≤ 480 0 + 0 ≤ 480 (Benar) Memuat (0, 0)
3x + 4y ≤ 720 0 + 0 ≤ 720 (Benar) Memuat (0, 0)
2x + y ≤ 360 0 + 0 ≤ 360 (Benar) Memuat (0, 0) 30 C

B(10, 20)
Daerah penyelesaian:
Y

360 A
O X
20 30

180 2x + y = 40 x + y = 30
160 D C(48, 144)
B(144, 72) Uji titik pojok:
A
O X Titik Pojok f(x, y) = (10x + 6y) × 10.000
180 240 480
x + 3y = 480
2x + y = 360 3x + 4y = 720 O(0, 0) (10 × 0 + 6 × 0) × 10.000 = 0
A(20, 0) (10 × 20 + 6 × 0) × 10.000 = 2.000.000
Uji titik pojok ke f(x, y) = 40.000x + 60.000y: B(10, 20) (10 × 10 + 6 × 20) × 10.000 = 2.200.000
C(0, 30) (10 × 0 + 6 × 30) × 10.000 = 1.800.000
Titik Pojok f(x, y) = 40.000x + 60.000y

O(0, 0) 40.000(0) + 60.000(0) =0 Nilai maksimum f(x, y)= (10x + 6y) × 10.000
A(180,0) 40.000(180) + 60.000(0) = 7.200.000 adalah 2.200.000 dicapai di titik B(10, 20).
B(144, 72) 40.000(144) + 60.000(72) = 10.080.000
C(48, 144) 40.000(48) + 60.000(144) = 10.560.000
Jadi, agar memperoleh pendapatan maksimum
D(0, 160) 40.000(0) + 60.000(160) = 9.600.000 maka banyak sepeda yang dijual 10 sepeda
merek A dan 20 sepeda merek B.
Dari tabel tersebut diperoleh nilai maksimum
f(x, y) = 10.560.000. 27. Jawaban: e
Jadi, pendapatan maksimum yang diperoleh Misal: x = banyak pupuk A (bungkus)
Rp10.560.000,00. y = banyak pupuk B (bungkus)
26. Jawaban: d Zat N Zat P Harga
Misal: x = banyak sepeda merek A Pupuk A 1 3 2.500
y = banyak sepeda merek B Pupuk B 3 1 3.000

Jenis Banyak Harga Laba Kendala 12 12

Sepeda A x 800.000 100.000 Diperoleh model matematika:


Sepeda B y 400.000 60.000
Meminimumkan f(x, y) = 2.500x + 3.000y dengan
Kendala 30 16.000.000 kendala:
x + 3y ≥ 12


Diperoleh model matematika:


3x + y ≥ 12
Memaksimumkan f(x, y) =(10x + 6y) × 10.000
x≥0
dengan kendala:
y≥0
x + y ≤ 30


800.000x + 400.000y ≤ 16.000.000 ⇔ 2x + y ≤ 40 Uji titik (0, 0):


x≥0
Pertidaksamaan Substitusi (0, 0) Penyelesaian
y≥0
x + 3y ≥ 12 0 + 0 ≥ 12 (Salah) Tidak memuat (0, 0)
Uji titik (0, 0): 3x + y ≥ 12 0 + 0 ≥ 12 (Salah) Tidak memuat (0, 0)

Pertidaksamaan Substitusi (0, 0) Penyelesaian

x + y ≤ 30 0 + 0 ≤ 30 (Benar) Memuat (0, 0)


2x + y ≤ 40 0 + 0 ≤ 40 (Benar) Memuat (0, 0)

86 Kunci Jawaban dan Pembahasan


Daerah penyelesaian SPtLDV: Daerah penyelesaian:
Y Y

15
12 C
14
A(1, 13)

60x + 80y = 600


4 B(3, 3)

A 7
X
0 4 12
x + 3y = 12
3x + y = 12
B(6, 3)
Uji titik pojok:
C D
Titik Pojok f(x, y) = 2.500x + 3.000y 
X
0 7 10 14
A(12, 0) 2.500(12) + 3.000(0) = 30.000 6x + 3y = 45 x + y = 14
B(3, 3) 2.500(3) + 3.000(3) = 16.500
C(0, 12) 2.500(0) + 3.000(12) = 36.000
Uji titik pojok:
Nilai minimum f(x, y) = 2.500x + 3.000y adalah
Titik Pojok f(x, y) = (800x + 1.000y) ribu
16.500 dicapai di titik B(3, 3).
A(1, 13) (800 · 1 + 1.000 · 13) · 1.000 = 13.800.000
Biaya minimum pemupukan satu pohon jeruk
B(6, 3) (800 · 6 + 1.000 · 3) · 1.000 = 7.800.000
Rp16.500,00. C(10, 0) (800 · 10 + 1.000 · 0) · 1.000 = 8.000.000
Jadi, biaya minimum pemupukan 1.000 pohon D(14, 0) (800 · 14 + 1.000 · 0) · 1.000 = 11.200.000
jeruk
Nilai minimum f(x, y) = (800x + 1.000y) ribuan
= 1.000 × Rp16.500,00
adalah 7.800.000 dicapai di titik B(6, 3).
= Rp16.500.000,00
Jadi, banyak feri A yang harus dioperasikan 6 unit
28. Jawaban: c dan banyak feri B 3 unit agar biaya pengoperasian
Misal x = banyak feri A yang dioperasikan feri minimum.
x = banyak feri B yang dioperasikan
29. Jawaban: e
Model matematika:
Meminimumkan fungsi objektif f(x, y) = Misal:
(800x + 1.000y) ribu dengan kendala: x = lama pengoperasian penambangan I (hari)
y = lama pengoperasian penambangan II (hari)
x + y ≤ 14


60x + 80y ≥ 600 Tinggi Menengah Rendah Biaya


6x + 3y ≥ 45 Tambang I 1 4 5 2.000.000
x≥0 Tambang II 2 3 2 2.000.000
y≥0
Kendala 80 240 200
Garis x + y = 14 melalui titik (0, 14) dan titik (14, 0).
Daerah penyelesaian 4 + y ≤ 14 di kiri garis x + y Diperoleh model matematika:
= 14. Meminimumkan f(x, y) = 2.000.000(x + y)
 x + 2y ≥ 80


Garis 60x + 80y = 600 melalui titik (0, 7  ) dan


4x + 3y ≥ 240
titik (10, 0). 5x + 2y ≥ 200
Daerah penyelesaian 60x + 80y ≥ 60 di kanan x≥0
garis 50x + 80y = 600. y≥0

Garis 6x + 3y = 45 melalui titik (0, 15) dan (7  , 0). Uji titik (0, 0):
Daerah penyelesaian 6x + 3y ≥ 45 di kanan garis
Pertidaksamaan Substitusi (0, 0) Penyelesaian
6x + 3y = 45.
Daerah penyelesaian x ≥ 0 di kanan sumbu Y x + 2y ≥ 80 0 + 0 ≥ 80 (Salah) Tidak memuat (0, 0)
dan daerah penyelesaian y ≥ 0 di atas sumbu X. 4x + 3y ≥ 240 0 + 0 ≥ 240 (Salah) Tidak memuat (0, 0)
5x + 2y ≥ 200 0 + 0 ≥ 200 (Salah) Tidak memuat (0, 0)
Garis 6x + 3y = 45 dan garis x + y = 14
berpotongan di titik A(1, 13).
Garis 60x + 80y = 600 dan garis 6x + 3y = 45
berpotongan di titik B(6, 3).

Matematika Kelas XII Program IPA 87


Daerah penyelesaian SPtLDV: Uji titik pojok:
Y Titik Pojok f(x, y) = 1.500x + 1.200y
100 D
A(0, 100) 1.500 · 0 + 1.200 · 100 = 120.000
80 B(0, 30) 1.500 · 0 + 1.200 · 30 = 36.000
 
C( , ) C(50, 30) 1.500 · 50 + 1.200 · 30 = 111.000

D(50, 50) 1.500 · 50 + 1.200 · 50 = 135.000
40
B(48, 16)
A Nilai minimum f(x, y) = 1.500x + 1.200y adalah
X
0 40 60 80 x + 2y = 80 36.000.
4x + 3y = 240 Jadi, pendapatan minimum toko roti dari penjualan
5x + 2y = 200 kue kukus dan kue lapis per hari rata-rata
Uji titik pojok: Rp36.000,00

Titik Pojok f(x, y) = 2.000.000(x + y) B. Uraian


A(80, 0) 2.000.000(80 + 0) = 160.000.000 1. a. Persamaan garis yang melalui titik (–4, 0) dan
B(48, 16) 2.000.000(48 + 16) = 128.000.000
titik (0, 6):
   
C(
,
) 2.000.000(
+
) = 148.571.428 − +

−
= +
D(0, 100) 2.000.000(0 + 100) = 200.000.000

 +
Dari tabel diperoleh nilai minimum f(x, y) = ⇔

= 
2.000.000(x + y) adalah 128.000.000 dicapai di
titik B(48, 16). ⇔ 2y = 3x + 12
Jadi, agar biaya pengoperasian minimum maka ⇔ 2y – 3x = 12
lama penambangan I dan II dioperasikan berturut- Daerah penyelesaian memuat (0, 0) maka
turut 48 hari dan 16 hari. pertidaksamaannya 2y – 3x ≤ 12 . . . (1)
Persamaan garis yang melalui titik (3, 0) dan
30. Jawaban: b titik (0, 6):
Misal x = banyak kue kukus yang terjual
− −
y = banyak kue lapis yang terjual = −

−
Model matematika:
 −
Meminimumkan fungsi objektif f(x, y) = 1.500x + ⇔ = −

1.200y dengan kendala:


x + y ≤ 100 ⇔ 2x + y = 6


0 ≤ x ≤ 50 Daerah penyelesaian memuat (0, 0) maka


y ≥ 30 pertidaksamaannya 2x + y ≤ 6 . . . (2)
Persamaan garis melalui titik (1, 0) dan (0, 1):
Garis x + y = 100 melalui titik (0, 100) dan (100, 0).
Daerah penyelesaian x + y ≤ 100 di kiri garis x + y −  −
− 
=  −
= 100.
Daerah penyelesaian 0 ≤ x ≤ 50 di kanan sumbu y=1–x
Y dan di kiri garis x = 50. Daerah penyelesaian tidak memuat (0, 0),
Daerah penyelesaian y ≥ 30 di atas garis y = 30. maka pertidaksamaannya: x + y ≥ 1 . . . (3)
Daerah penyelesaian di atas sumbu X maka
Y
pertidaksamaannya y ≥ 0 . . . (4)
100 A Dari persamaan (1)–(4) diperoleh SPtLDV:
2y – 3x ≤ 12


2x + y ≤ 6
x+y≥1
D(50, 50) x≥0;y≥0
B b. Persamaan garis yang melalui titik (0, 2) dan
y = 30
30 C titik (–3, 0) adalah 2x – 3y = –6.
Daerah penyelesaian di kanan garis 2x – 3y = 6
50 100
X maka pertidaksamaannya 2x – 3y ≥ –6 . . . (1)
x = 50 Persamaan garis yang melalui titik (0, 4) dan
titik (3, 0) adalah 4x + 3y = 12.

88 Kunci Jawaban dan Pembahasan


Daerah penyelesaian di kanan garis 4x + 3y = 12 Daerah penyelesaian 3x + 2y ≤ 21 di kiri garis
maka pertidaksamaannya 4x + 3y ≥ 12 . . . (2) 3x + 2y = 21.
Persamaan garis yang melalui titik (0, 4) dan Garis 2y – 5x = 10 melalui titik (0, 5) dan titik
sejajar sumbu X adalah y = 4. (–2, 0).
Daerah penyelesaian di bawah garis y = 4 Daerah penyelesaian 2y – 5x ≤ 10 di kanan
dan di atas sumbu X maka pertidaksamaan- garis 2y – 5x = 10.
nya 0 ≤ y ≤ 4 . . . (3) Garis x + 2y = 4 melalui titik (0, 2) dan titik (4, 0).
Dari persamaan (1)–(3) diperoleh SPtLDV: Daerah penyelesaian x + 2y ≥ 4 di kanan
2x – 3y ≥ –6 garis x + 2y = 4.


4x + 3y ≥ 12 Daerah penyelesaian x ≥ 0 dan y ≥ 0 di kanan


0≤y≤4 sumbu Y dan di atas sumbu X.
c. Persamaan garis yang melalui titik (–4, 2) dan Garis 2x + 5y = 25 dan garis 3x + 2y = 21
titik (4, 5): berpotongan di titik (5, 3).
Daerah penyelesaian:
− +
−
= + Y

− +
⇔ 
=
2x + 5y = 25
5
A

⇔ 8y – 16 = 3x + 12 x + 2y = 4 E(5, 3)
⇔ 8y – 3x = 28 3
2 B
Daerah penyelesaian di kanan garis 8y – 3x = 28
maka pertidaksamaannya 8y – 3x ≤ 28 . . . (1) C D
X
–2 0 4 5 7
Persamaan garis yang melalui titik (0, 1) dan
2y – 5x = 10 3x + 2y = 21
titik (2, 0) adalah x + 2y = 2.
Daerah penyelesaian di kanan garis x + 2y = 2
maka pertidaksamaannya x + 2y ≥ 2 . . . (2) Uji titik pojok:
Persamaan garis yang melalui titik (4, 5) dan Titik Pojok f(x, y) = 5x + 2y – 8
titik (5, 0): A(0, 5) 5·0+2·5–8 =2
− − B(0, 2) 5·0+2·2–8 = –4
−
= − C(4, 0) 5·4+2·0–8 = 12
D(7, 0) 5·7+2·0–8 = 27
 − E(5, 3) 5·5+2·3–8 = 23
⇔ 
= −
⇔ –y = 5x – 25 Nilai minimum fungsi objektif f(x, y) =
⇔ 5x + y = 25 5x + 2y – 8 adalah –4.
b. 1) Garis x + y = 2 melalui (2, 0) dan (0, 2).
Daerah penyelesaian di kiri garis 5x + y = 25
Daerah penyelesaian x + y ≥ 2 dibatasi
maka pertidaksamaannya 5x + y ≤ 25 . . . (3)
garis x + y = 2 dan tidak memuat titik (0, 0).
Daerah penyelesaian di atas sumbu X dan
2) Garis x – y = –2 melalui titik (–2, 0) dan
di kanan sumbu Y maka pertidaksamaannya
(0, 2).
y ≥ 0 dan x ≥ 0 . . . (4)
Daerah penyelesaian x – y ≥ –2 dibatasi
Dari persamaan (1)–(4) diperoleh SPtLDV: garis x – y = –2 dan memuat titik (0, 0).
8y – 3x ≤ 28


3) Garis x + y = 8 melalui titik (8, 0) dan titik


x + 2y ≥ 2 (0, 8).
5x + y ≤ 25 Daerah penyelesaian x + y ≤ 8 dibatasi
y≥0 garis x + y = 8 dan memuat titik (0, 0).
x≥0 4) Garis x – 2y = 6 melalui titik (6, 0) dan
2. a. Garis 2x + 5y = 25 melalui (0, 5) dan titik (5, 3). (0, –3).
Daerah penyelesaian 2x + 5y ≤ 25 di kiri garis Daerah penyelesaian x – 2y ≤ 6 dibatasi
2x + 5y = 25. garis x – 2y = 6 dan memuat titik (0, 0).
Garis 3x + 2y = 21 melalui titik (5, 3) dan titik 5) Daerah penyelesaian y ≥ 0 adalah
(7, 0). daerah di atas sumbu X.

Matematika Kelas XII Program IPA 89


Dari 1), 2), 3), 4), dan 5) diperoleh: Uji titik pojok:
Y Titik Pojok f(x, y) = 50.000x + 35.000y

O(0, 0) 50.000(0) + 35.000(0) = 0


8 A(500, 0) 50.000(500) + 35.000(0) = 25.000.000
B(300, 300) 50.000(300) + 35.000(300) = 25.500.000
D(3, 5) C(0, 500) 50.000(0) + 35.000(500) = 17.500.000

2  
Nilai maksimum fungsi objektif f(x, y) =
C( , )
B(6, 0)   50.000x + 35.000y adalah 25.500.000
X
–2 A(2, 0) 6 8 dicapai di titik B(300, 300).
–3 Jadi, agar diperoleh keuntungan maksimum
Rp25.500.000,00 harus diproduksi barang A
sebanyak 300 dan barang B sebanyak 300.
Uji titik pojok:
4. a. Misalkan: x = banyak tiket kelas ekonomi
Titik Pojok F(x, y) = 12x – 9y + 2 y = banyak tiket kelas utama
A(2, 0) 26
Tiket Banyak Bagasi Harga
B(6, 0) 74
  Ekonomi x 20 450.000
C( , ) 84
  Utama y 30 600.000
D(3, 5) –7
E(0, 2) –16 Pembatas 60 1.500

Nilai maksimum fungsi objektif f(x, y) Model matematika sesuai permasalahan di


 
atas adalah memaksimumkan fungsi objektif
= 12x – 9y + 2 adalah 84 di titik C(  ,  ). f(x, y) = 450.000x + 600.000y dengan kendala:
x + y ≤ 60


3. a. Misal: x = banyak barang A 20x + 30y ≤ 1.500 ⇔ 2x + 3y ≤ 150


y = banyak barang B x≥0
Barang Banyak
Mesin Mesin Mesin Keuntungan y≥0
I II III
b. Daerah penyelesaian:
A x 2 3 1 50.000
Y
B y 3 2 1 35.000
Pembatas 1.500 1.500 600 60
Diperoleh model matematika: C
50
Memaksimumkan f(x, y) = 50.000x + 35.000y
dengan kendala: B(30, 30)
2x + 3y ≤ 1.500


3x + 2y ≤ 1.500
x + y ≤ 600 A
x≥0 O 60 75
X
y≥0
Uji titik pojok ke f(x, y) = 450.000x + 600.000y.
b. Daerah penyelesaian:
Y Titik Pojok f(x, y) = 450.000x + 600.000y
O(0, 0) 0
750
A(60, 0) 27.000.000
600 B(30, 30) 31.500.000
C C(0, 50) 30.000.000
500

B(300, 300)
Dari tabel di atas diperoleh keuntungan
maksimum 31.500.000 jika pesawat tersebut
membuat 30 penumpang kelas ekonomi dan
A 30 penumpang kelas utama.
X
O 500 600 750
2x + 3y = 1.500 5. Garis x + y = 12 melalui titik (0, 12) dan titik (12, 0).
3x + 2y = 1.500 x + y = 600 Daerah penyelesaian x + y ≥ 12 dibatasi garis
x + y = 12 dan tidak memuat titik (0, 0) . . . (1)

90 Kunci Jawaban dan Pembahasan


Garis x + 2y = 16 melalui titik (0, 8) dan titik (16, 0). Daerah penyelesaian:
Daerah penyelesaian x + 2y ≥ 16 dibatasi garis Y
x + 2y = 16 dan tidak memuat titik (0, 0) . . . (2)
Daerah penyelesaian x ≥ 0 kanan sumbu Y. . . (3)
Daerah penyelesaian y ≥ 0 di atas sumbu X. . . (4) A
Dari (1), (2), (3), dan (4) diperoleh daerah 15
penyelesaian: 12
Y B(2, 9)

C(0, 12)
12 C(6, 3)
4
D
8 X
0 5 8 24 x + 6y = 24
B(8, 4) 3x + y = 15 3x + 2y = 24

A(16,0)
X Uji titik pojok:
0 12 16 x + 2y = 16
x + y = 12 Titik Pojok f(x, y) = 1.500x + 1.600y
Titik pojok daerah penyelesaian adalah A(16, 0), A(0, 15) 1.500(0) + 1.600(15) = 24.000
B(8, 4), dan C(0, 12). Agar f(x, y) = ax + 4y B(2, 9) 1.500(2) + 1.600(9) = 17.400
minimum hanya di titik (8, 4) maka harus dipenuhi C(6, 3) 1.500(6) + 1.600(3) = 13.800
D(24, 0) 1.500(24) + 1.600(0) = 36.000
f(8, 4) < f(0, 12) dan f(8, 4) < f(16, 0).
f(x, y) = ax + 4y Diperoleh f(x, y) minimum di C(6, 3).
f(8, 4) = a(8) + 4(4) = 8a + 16 Jadi, Pak Gani harus mencampur 6 pupuk jenis
f(0, 12) = a(0) + 4(12)= 48 A dan 3 pupuk jenis B dan pengeluaran biaya
f(16, 0) = a(16)+ 4(0) = 16a minimum Rp13.800,00.
Syarat f(8, 4) < f(0, 12)
8a + 16 < 48 7. Misal: x = banyak kado jenis A
⇔ 8a < 32 y = banyak kado jenis B
⇔ a <4 . . . (1) Jenis Banyak Kertas Pita Upah
Syarat f(8, 4) < f(16, 0)
8a + 16 < 16a Kado A x 2 2 2.500
Kado B y 2 1 2.000
⇔8a – 16a < –16
⇔ –8a < –16 Kendala 40 30
⇔ a >2 . . . (2)
Dari (1) dan (2) diperoleh 2 < a < 4.
Jadi, nilai a yang memenuhi 2 < a < 4. Diperoleh model matematika:
Memaksimumkan f(x, y) = 2.500x + 2.000y
6. Misal: x = banyak pupuk jenis A dengan kendala:
y = banyak pupuk jenis B
2x + 2y ≤ 40 ⇔ x + y ≤ 20


Jenis Banyak Phospor Nitrogen Kalium Harga 2x + y ≤ 30


x≥0
A x 3 1 3 1.500 y≥0
B y 1 6 2 1.600
Daerah penyelesaian:
Y
Pembatas 15 24 24

Model matematika:
Meminimumkan f(x, y) = 1.500x + 1.600y, dengan 30
kendala:
3x + y ≥ 15


20 C
x + 6y ≥ 24
3x + 2y ≥ 24 B(10, 10)
x, y ≥ 0
A
0 X
15 20
2x + y = 30
x + y = 20

Matematika Kelas XII Program IPA 91


Uji titik pojok: Jadi, jumlah uang minimal yang dikeluarkan
Titik Pojok f(x, y) = 2.500x + 2.000y
perusahaan untuk menggaji karyawan per bulan
Rp210.000.000,00 dan jumlah maksimalnya
O(0, 0) 2.500(0) + 2.000(0) = 0 Rp330.000.000,00.
A(15, 0) 2.500(15) + 2.000(0) = 37.500
B(10, 10) 2.500(10) + 2.000(10) = 45.000 9. Misal: x = banyak kain lurik yang dibeli Pak Rudi
C(0, 20) 2.500(0) + 2.000(20) = 40.000
(meter)
Nilai maksimum f(x, y) adalah 45.000 dicapai di y = banyak kain batik yang dibeli Pak Rudi
(meter)
titik B(10, 10).
a. Upah maksimum yang dapat diterima a. Model matematika:
karyawati tersebut Rp45.000,00. Memaksimumkan fungsi objektif f(x, y) =
b. Agar memperoleh upah maksimum, 20.000x + 20.000y dengan kendala:
40.000x + 50.000y ≤ 13.000.000 ⇔ 4x + 5y ≤ 1.300

karyawati tersebut harus membungkus 10


kado jenis A dan 10 kado jenis B. x ≤ 2y
x + y ≥ 150
8. Misal: x = banyak karyawan asing x≥0
y = banyak karyawan lokal y≥0
Sistem pertidaksamaan linear:
Daerah penyelesaian:
y – x ≤ 60


Y

y ≥ x
x + y ≤ 160
x≥0
A
y≥0 260

Daerah penyelesaian: 212


Y
150
B
x = 2y
160 y – x = 60 D
100
90

110 50
90  C
y= 
x
X
60 0 60 100 150 200 325
x + y = 150 4x + 5y = 1.300
42

Uji titik pojok:


X Titik Pojok f(x, y) = 20.000x + 20.000y
0 70 100 160
x + y = 160 A(0, 260) 20.000 · 0 + 20.000 · 260 = 5.200.000
B(0, 150) 20.000 · 0 + 20.000 · 150 = 3.000.000
a. Dari grafik terlihat karyawan lokal yang dipe- C(100, 50) 20.000 · 100 + 20.000 · 50 = 3.000.000
kerjakan maksimal 110 orang dan karyawan D(200, 100) 20.000 · 200 + 20.000 · 1.000 = 6.000.000
asing yang dipekerjakan maksimal 100 orang.
Nilai maksimum fungsi objektif f(x, y) =
b. Fungsi objektif f(x, y) = (1.500x + 2.500y) ribu.
20.000x + 20.000y adalah 6.000.000.
Karyawan asing yang dipekerjakan 70 orang
Jadi, keuntungan maksimum yang akan
maka x = 70.
diperoleh Pak Rudi Rp 6.000.000,00.
Dari grafik terlihat, untuk x = 70 maka y1 =
42 dan y2 = 90. b. Pak Rudi membeli kain lurik 60 meter maka
Jumlah uang minimal x = 60.
= f(70, 42) Dari grafik terlihat, untuk x = 60 maka y1 =
= (1.500 · 70 + 2.500 · 42) ribu 90 dan y2 = 212.
= 210.000.000 Keuntungan minimum
Jumlah maksimal = f(60, 90)
= f(70, 90) = 20.000 · 60 + 20.000 · 90 = 3.000.000
= (1.500 · 70 + 2.500 · 90) ribu
= 330.000.000

92 Kunci Jawaban dan Pembahasan


Keuntungan maksimum Matriks B terdiri atas 4 baris dan 2 kolom.
= f(60, 212) Jadi, ordo matriks B = 4 × 2.
= 20.000 · 60 + 20.000 · 212 = 5.440.000
2. Jawaban: a
Jadi, keuntungan minimum dan keuntungan
maksimum saat Pak Rudi membeli 60 meter  −  
kain lurik berturut-turut Rp3.000.000,00 dan C =    −

 
Rp5.440.000,00.    
10. Misal: x = banyak guru yang mengikuti pelatihan c21 = elemen pada baris ke-2 dan kolom ke-1 = 3.
Power Point XP c32 = elemen pada baris ke-3 dan kolom ke-2 = 4.
y = banyak guru yang mengikuti pelatihan
Jadi, nilai c21 dan c32 berturut-turut adalah 3 dan 4.
Excel XP
Model matematika: 3. Jawaban: a
Memaksimumkan fungsi objektif f(x, y) = Elemen-elemen diagonal utama adalah elemen-
(100x + 200y) ribu dengan kendala: elemen yang terletak pada garis hubung elemen
0 ≤ x ≤ 10 a11 dan ann.


x + y ≤ 15    
y ≤ 2x Q =    
 
x ≤ 10  

Daerah penyelesaian: Diagonal utama

Y Jadi, elemen-elemen diagonal utama matriks Q


adalah 1, 4, dan 2.
y = 2x
4. Jawaban: c
15 Matriks identitas adalah suatu matriks persegi
dengan elemen-elemen pada diagonal utama
10 C
sama dengan satu dan elemen-elemen yang lain
B sama dengan nol.
5
  
O M=  
0 5 A 15
X   
x + y = 15 Pada matriks M:
x = 10
a. elemen pada diagonal utama semua satu;
Uji titik pojok:
b. elemen yang lain semua nol.
Titik Pojok f(x, y) = (100x + 200y) ribu Jadi, matriks M merupakan matriks identitas.
A(0, 0) (100 · 0 + 200 · 0) ribu = 0
B(10, 0) (100 · 10 + 200 · 0) ribu = 1.000.000 5. Jawaban: b
C(10, 5) (100 · 10 + 200 · 5) ribu = 2.000.000 Matriks diagonal adalah suatu matriks persegi
D(5, 10) (100 · 5 + 200 · 10) ribu = 2.500.000 yang elemen-elemennya nol (0), kecuali elemen
pada diagonal utama (tidak semua nol).
Nilai maksimum fungsi objektif f(x, y) =
(100x + 200y) ribu adalah 2.500.000.    
Jadi, pendapatan maksimum lembaga pendidikan Jadi, matriks      merupakan matriks
 
komputer dari pelatihan Rp2.500.000,00.    
diagonal.
6. Jawaban: c
Bab III Matriks   −  
Matriks K =   −  
 
   
   
A. Pilihan Ganda Transpos matriks K = KT =  − −  
 
1. Jawaban: e    
  7. Jawaban: d
 
B=   Suatu matriks A merupakan matriks simetris jika
 −  A = AT.
 − 

Matematika Kelas XII Program IPA 93


10. Jawaban: a
  −       M=N
   
a. A =    − ⇒ AT =  −   
      −     +      +  
=
      +    −  +  
 
Diperoleh A ≠ AT. Dari kesamaan matriks di atas diperoleh:
3a + 5b = 7 . . . (1)
   −
    −

    2a = –2
b. B =      ⇒ BT =     ⇔ a = –1 . . . (2)
 −
    −
  
    Substitusikan persamaan (2) ke (1):
3a + 5b = 7
Diperoleh B ≠ BT.
⇔ 3(–1) + 5b = 7
  −     −   ⇔ –3 + 5b = 7
    ⇔ 5b = 7 + 3
c. C =  −    ⇒ CT =  −  −
  −
  ⇔ 5b = 10
   
 ⇔ b=2
Diperoleh C ≠ CT. Menentukan elemen matriks M:
m11 = n11 = 7
        m12 = 3
   
d. D =   −   ⇒ DT =   −   m21 = n21 = –2
   −     −  m22 = a + 3b
   
= –1 + 3(2) = 5
Diperoleh D = DT.
Matriks M = 


 −  
 −  
    −
  
e. E =      ⇒ ET =    
 −     −    − 
    Transpos matriks M = MT =  .
Diperoleh E ≠ ET.   
Jadi, matriks D merupakan matriks simetris.
B. Uraian
8. Jawaban: b
A=B     
1. a. K=  
         − −  −
    Kolom (1) (2) (3) (4)
⇔      =    
   −   
 Banyak baris = 2
   
Banyak kolom = 4
Dari kesamaan matriks, diperoleh: Ordo = banyak baris × banyak kolom = 2 × 4
 Jadi, ordo matriks K adalah 2 × 4.
2b = 10 ⇔ b =  = 5 . . . (1)
b. k13 = elemen pada baris ke-1 kolom ke-3 = 1
a=5 . . . (2) k21 = elemen pada baris ke-2 kolom ke-1 = –
–c = 6 ⇔ c = –6 . . . (3) 4
Diperoleh nilai a = 5, b = 5, dan c = –6. k24 = elemen pada baris ke-2 kolom ke-4 = –
ab + c = 5 × 5 + (–6) = 25 – 6 = 19 1
Jadi, nilai ab + c = 19. c. k11 = elemen pada baris ke-1 kolom ke-1 = 2
9. Jawaban: c k22 = elemen pada baris ke-2 kolom ke-2 = –
Dari kesamaan matriks diperoleh: 2
4a = 12 ⇔ a = 3 . . . (1) k12 = elemen pada baris ke-1 kolom ke-2 = 3
–3b = 3a ⇔ –3b = 3(3) k23 = elemen pada baris ke-2 kolom ke-3 = 3
⇔ b = –3 . . . (2) k24 = elemen pada baris ke-2 kolom ke-4 = –
3c = b ⇔ 3c = –3 1
⇔ c = –1 . . . (3) k14 = elemen pada baris ke-1 kolom ke-4 = 5
Nilai a + b + c = 3 + (–3) + (–1) = –1. k11k22 + k12k23 + k24k14
= 2(–2) + 3 × 3 + (–1)5
= –4 + 9 – 5
=0

94 Kunci Jawaban dan Pembahasan


d. k23 = elemen pada baris ke-2 kolom ke-3 = 3 2y – x2 = –5
 −  + 
⇔ 2y – (–1)2 = –5
−
= k23 ⇔ 2y – 1 = –5
⇔ 2y = –5 + 1
 −  −  ⇔ 2y = –4
⇔ −
=3
⇔ y = –2
⇔ n–1=3 z–3=x
⇔ n=4 ⇔ z – 3 = –1
Jadi, nilai n = 4. ⇔ z = –1 + 3
⇔ z=2
  
 Diperoleh:
 
2. a. A =   −  x + y – z = –1 + (–2) – 2
  −  = –5
 
Jadi, nilai x + y – z = –5.
Elemen-elemen diagonal utama = 1, –5, 9
  −  
  −  PT = 

5. 
     −   
B =   
 −    T
P =Q
 
Elemen-elemen diagonal utama = 3, 7, 2     −     
   −   =    
    
   −  Dari kesamaan matriks diperoleh:
 
 −

Matriks C = 
log (2a – b) = 1
bukan matriks
 −   ⇔ log (2a – b) = log 10
  ⇔ 2a – b = 10 . . . (1)
persegi. 
 
log (b – 2)= log a
Jadi, matriks C tidak mempunyai diagonal ⇔ b–2=a
utama. ⇔ a – b = –2 . . . (2)
b. Elemen-elemen diagonal samping matriks A Eliminasi b dari (1) dan (2):
= 4, –5, 6. 2a – b = 10
Elemen-elemen diagonal samping matriks B a – b = –2
= –5, 7, 8. –––––––––– –
Matriks C tidak mempunyai diagonal a = 12
samping. Substitusikan a = 12 ke (2):
c. Trace (A) = 1 + (–5) + 9 = 5 12 – b = –2
Trace (B) = 3 + 7 + 2 = 12 ⇔ b = 14
Matriks C tidak mempunyai trace. Jadi, nilai a = 12 dan b = 14.
3. a. Matriks dari data di atas sebagai berikut.
 
  
A = 
   
  A. Pilihan Ganda
    
b. Ordo matriks A = 3 × 3 1. Jawaban: d
 
   Ingat! Dua matriks dapat dijumlahkan atau
c. AT = 
    dikurangkan apabila ordonya sama.
 
      
 −  −  −      − −  Matriks A =     merupakan matriks ordo 3 × 2
4.  
  =  −      
 −  −   
   matriks ordo 2 × 2
Dari kesamaan matriks di atas diperoleh:   
–x = 1  
⇔ x = –1     matriks ordo 2 × 3
   
 

Matematika Kelas XII Program IPA 95


4. Jawaban: b

  matriks ordo 3 × 1 M = KT – L
 
      
= 
 –  
      
    matriks ordo 3 × 2
    −  −  
   =  

−   − 
 
     matriks ordo 3 × 3   −
  =  
      
   5. Jawaban: d
Matriks     memiliki ordo yang sama dengan
  −  − 
Q =   
   
⇒ QT =
 − − +    − − +  
 
matriks A. Jadi, matriks yang dapat dijumlahkan
atau dikurangkan dengan matriks A adalah  −
R =   ⇒R =
T   
 −  
       
matriks     . P + QT = RT
 
        −    
⇔  −    +  − − +   =  −  
     
2. Jawaban: b

−   −   +  −    
3P + Q = 3   +  
⇔  −  −  − +   =  −  
     −      
Dari kesamaan matriks di atas, diperoleh:
 −
  − 
=   +  −  
a–1=1
     ⇔ a=1+1
⇔ a=2
 + − −
+ 
=   –a + d = 2
 + − +  
 ⇔ –2 + d = 2
⇔ d=2+2
= 
   ⇔ d=4

  Jadi, nilai d adalah 4.

Jadi, hasil dari 3P + Q = 


   6. Jawaban: b
.
  C+D=O
     − − −      
3. Jawaban: c ⇔   +   =  
 − 
   −
     
K = 
    
⇒K =
T
    + −  + −  −       
     ⇔ 
 +
+ −
      
=
 − + 
M = 

 
 
 ⇒M =
T
−   −    −    −       
      ⇔         
=
  +
KT + L – MT = 
     
 
 +  −
 –   −  Dari kesamaan matriks, diperoleh:
       2x – 4 = 0
⇔ 2x = 4
 +  −
+  −  
=   ⇔ x=2
  −
−  + − −  3y + 9 = 0
⇔ 3y = –9
= 
 
 ⇔ y = –3
 −   5z – 5 = 0
⇔ 5z = 5
⇔ z=1

96 Kunci Jawaban dan Pembahasan


Dengan demikian: 9. Jawaban: e
x + y – z = 2 + (–3) – 1
  
= –2 A+B–C=  
Jadi, nilai x + y – z = –2.  − − 

7. Jawaban: a          − −   
⇔   +  −
 –    =  − − 
K+L–M=I   −      
         +  +   +  +     
⇔   +   –M=   ⇔   −  −  − +
−  = 
       
   − − 
    
⇔   –M=   
+ 
+     

    ⇔  −  −  =  − − 

    
⇔ M=   –   Dari kesamaan matriks diperoleh:

   
6+x=8⇔x=2
  2 – y = –x ⇔ 2 – y = –2 ⇔ y = 4
⇔ M=  
  Nilai x + 2xy + y = 2 + 2 · 2 · 4 + 4 = 22
8. Jawaban: a
10. Jawaban: a
 
A = (AT)T = 


       
    
     
2   + 3    + k    =  −  Sehingga,

      
        
   − 
 AB =   
      

             +
    − +
  
        =  
⇔    +    + k    =  −     +     − +    
       
       
= 
  
          
     
⇔    + k    =  −  11. Jawaban: d
      
        −   +    −   
 ⇒B = 
B=  T

           +    +  + 
      A = 2BT
⇔ k    =  −  –   
             −   
      ⇔   = 2 
      +  + 
    − 
        −
 
⇔ k    =  −  ⇔ 
    −   =  
          +   +  
Dari kesamaan matriks diperoleh:
  2 = 4c – 6b . . . (1)
   
⇔ k    = –4    4 = 2a ⇔ a = 2 . . . (2)
  2b = 4a + 2 ⇔ b = 2a + 1 . . . (3)
   
⇔ k = –4 3c = 2b + 14 ⇔ c =
 + 
. . . (4)

Jadi, nilai k yang memenuhi –4.
Substitusi (2) ke (3):
b = 2a + 1 = 2(2) + 1 = 5
Substitusi nilai b = 5 ke (4)
 +   + 
c= = =8
 
Jadi, nilai c yang memenuhi adalah 8.

Matematika Kelas XII Program IPA 97


12. Jawaban: e PQT
 −  
= X · X = 
      −     
X2   =     − 
         − 
   +       +     −  
=     − ×  − +  ×  +  × − − ×  +  × − +  × 
   +      +     =  
  × − +  ×  + − × −  ×  +  × − + − × 
= 
 
   − 
   =  
 −  
−    −  
Y =   ⇒ Y =   
T
15. Jawaban: e
    
Misal matriks R = 
 
    −   
X2YT =      
       PR = Q
  − +       +   
=         =    
   − +       +    ⇔          
    
−  
=     +    +       
 −   ⇔   =  
13. Jawaban: d     +     +       

 − −     =  −  ⇔   +  +   =   
           +   +      
        
Dari kesamaan matriks di atas, diperoleh:
⇔  −  + −    =  −  a+c=1 . . . (1)
  +    
    2a + c = 1 . . . (2)
b+d=4 . . . (3)
⇔  − −   =  −  2b + d = 3 . . . (4)
  +   
    Eliminasi c dari (1) dan (2):
Dari kesamaan matriks di atas, diperoleh: a+c=1
–x – 2y = –3 . . .(1) 2a + c = 1
4x + 3y = 2 . . .(2) ––––––––– –
Eliminasi x dari (1) dan (2): –a = 0
–x – 2y = –3 × 4 –4x – 8y = –12 ⇔ a=0
4x + 3y = 2 ×1 4x + 3y = 2 Substitusikan a = 0 ke (1):
–––––––––––– + a+c=1
–5y = –10 ⇔ 0+c=1
⇔ y=2 ⇔ c=1
Substitusikan y = 2 ke (1): Eliminasi d dari (3) dan (4):
–x – 2y = –3 b+d=4
⇔ –x – 2(2) = –3 2b + d = 3
⇔ –x – 4 = –3 ––––––––– –
–b = 1
⇔ –x = –3 + 4
⇔ b = –1
⇔ –x = 1
⇔ x = –1 Substitusikan b = –1 ke (3):
Nilai 3x + y2 = 3(–1) + 22 = –3 + 4 = 1 b+d=4
Jadi, nilai 3x + y2 = 1. ⇔ –1 + d = 4
⇔ d=4+1
14. Jawaban: e ⇔ d=5
 −  −     −
R = 
Q=   
  =   
  −        
 −
 −   Jadi, matriks R =  .
    
⇔ Q =   − 
T

 −  
 

98 Kunci Jawaban dan Pembahasan


16. Jawaban: e 19. Jawaban: e

– BA    
I. A2 =   
 −  − −     
( −  )   −  − 

= –  
    =  
   
= –  ( 
)

 
= ( −  − )
= 2 
 
17. Jawaban: e = 2A
Pernyataan A2 = 2A benar
   
(  )        = (3)
    

II. AB =   
    
⇔ (2x + 2 3x)    = (3)
     
⇔ 2
(2x + 2x + 3x) = (3) =  
  

⇔ (2x2 + 5x) = (3)
Dari kesamaan matriks diperoleh: 
  
BA =   
2x2 + 5x = 3    
⇔ 2x2 + 5x – 3 = 0
⇔ (2x – 1)(x + 3) = 0    
⇔ 2x – 1 = 0 atau x + 3 = 0 =  
  


⇔ x= 
atau x = –3 Pernyataan AB = BA benar

Jadi, nilai x = atau x = –3.   

 III. AB =   
18. Jawaban: d    

C2 = C ⋅ C = 
        
   =  
        

   +      +   
=   

   +      +   
 = 2 
 
= 


 = 2B
  
Pernyataan AB = 2B benar
C2 = xC + yI
IV. BAB = B(AB)
⇔ 


= x 
 
+ y 
 
    
    
         =   
    

⇔ 

        
=   +  
             

=  

   + 
⇔ 
      
 = 
 +  
    

 

Dari kesamaan matriks di atas, diperoleh: 2B2 = 2   
x=6 . . . (1)    
4x + y = 19 . . . (2) 

= 2 
Substitusikan (1) ke (2):   

4x + y = 19   

⇔ 4(6) + y = 19 =  
    
⇔ 24 + y = 19
Pernyataan BAB = 2B2 benar
⇔ y = 19 – 24
⇔ y = –5 Jadi, pernyataan I, II, III, dan IV benar.
Nilai x – y = 6 – (–5) = 11
Jadi, nilai x – y = 11.

Matematika Kelas XII Program IPA 99


20. Jawaban: d b. B – (A + CT)
            −
        −   
   =   –   =   −   
     − 
– +
 −        
         

  +
  +     −   − −
      +  + −  +  
⇔   =  =   –  
 − +  − +
   
−   −         + − − +  + 
    

        =   –  
  =          

       
− − − 
= 
Dari kesamaan matriks diperoleh:
7c = 7a ⇔ c = a 
. . . (1)   −  −   − 

5a = 10 ⇔ a = 2 . . . (2)
−  − 
  =  
7c = 14b ⇔ b =  =  . . . (3)   − 
Substitusi nilai a = 2 ke (1): c. A + 4C – BT
c=a=2
 −     
Substitusi nilai c = 2 ke (3):        
=   + 4  −   –  
    − 
b=  =  =1       
Diperoleh a = 2, b = 1, dan c = 2   −     
       
Nilai a + b + c = 2 + 1 + 2 = 5. =   +  −  –  
  − 
  
    
B. Uraian
  − 
     
  =   +  −  
A = 
    −    − 
 ⇒A = 

  
1. T


  −      × 
    × 
 
B = 
  Dari operasi hitung di atas, terdapat dua matriks
⇒ BT =  
      yang memiliki ordo tidak sama. Oleh karena itu,
  kedua matriks tidak dapat dijumlahkan.
 −  Jadi, A + 4C – BT tidak terdefinisi.
−  
C =  −   ⇒ CT =  
   −  
 
   −   
2. a. BA =   
a. AT + (BT – C)      −  
      −  
 − −


=   −  +    –  −    =  
       
         −  

     −  − −     − 
 −        
=   −  +  − − −   b. AC =   
   
   − −    −    −
−  
 
    −  
 − − 
=   −  +    =  
     −  −
   − −

  + −  +      − 
 
BC = 


=   + − +   c.     
     −
−  
  + − −
  



 −
 ordo ordo
=     2×2 3×3
 
 −  

100 Kunci Jawaban dan Pembahasan


Oleh karena banyak kolom matriks B (= 2) a+b–c=0 . . . (1)
tidak sama dengan banyak baris matriks C (= c+d=1 . . . (2)
3) maka matriks B tidak dapat dikalikan Substitusi a = 1 dan b = 2 ke (1):
dengan matriks C. a+b–c=0
Jadi, BC tidak terdefinisi. ⇔ 1+2–c=0
 ⇔ 3–c=0
−    
 
d. ATB =    
⇔ c=3
  −      Substitusi c = 3 ke (2):
c+d=1
 −   ⇔ 3+d=1
 

=   −    ⇔ d=1–3
      ⇔ d = –2
 
Jadi, nilai d adalah –2.
 −  
 − 
 
=  − −  5. M =   ⇒M =
T   
 − 
       
  M2 = M × M
 −    − 
= 
3. Misal A = matriks berordo m × n
B = matriks berordo n × p  
   
Hasil kali matriks A dan B:
 −

Am × nBn × p = Cm × p =  
   
Matriks C berordo m × p.
 −
    
a. A2 × 3B3 × 4 = C2 × 4 a. M2 – I =   –  
       
Jadi, matriks C berordo 2 × 4.
b. A4 × 1B1 × 2 = C4 × 2  −

=  
Jadi, matriks C berordo 4 × 2.    
c. Perkalian A1 × 2B3 × 1 tidak terdefinisi karena
b. (M2 + I) – 2MT
banyak kolom matriks A tidak sama dengan
  −
      
=  
banyak baris matriks B.
 +      – 2  − 
d. A5 × 2B2 × 3 = C5 × 3        
Jadi, matriks C berordo 5 × 3.
 −
    
e. Perkalian A4 × 4B2 × 4 tidak terdefinisi karena =   –  
banyak kolom matriks A tidak sama dengan      −
 
banyak baris matriks B.
 − 
f. A2 × 2B2 × 4 = C2 × 4 =  
Jadi, matriks C berordo 2 × 4.    

 −     −  −        
B =   ⇒B =  
T A2 =   
 
4. 6.
 −      −    − 

C2 = 
           − 
  =   =  
        −  
A + BT = C2
     − 
A3 = AA2 =   
⇔    +  +   −  −  =       −   −  
          

 −  
  + −  =    =  
⇔  
 −

  +      
Dari kesamaan matriks tersebut, diperoleh:
a=1
b=2

Matematika Kelas XII Program IPA 101


a. f(x) = 2x3 – 4x + 5I 8. A = matriks segitiga atas
f(A)= 2A3 – 4A + 5I  
Misal: A =  
 −          
= 2  – 4  + 5 

 −
   −      − 
A3 =  
 −
   − −       
=   +   +  
  −   −
            − 
⇔     =  
             
 −  
=    
  −   +        − 
⇔    =  
 
     
  
b. g(x) = x2 + 2x – 11I  
g(A) = A2 + 2A – 11I
     +  +    − 
 −        ⇔   =  
=   + 2  – 11    
 −     −           
 −      −        +  +    − 
=   +   +   ⇔   = 
 −    −
   −        
 
 
=   Dari kesamaan matriks diperoleh:
 
x3 = 8 ⇔ x = 
=2 . . . (1)
Misal: Matriks X = 
  x2y + zy(x + z) = –57 . . . (2)
7. 
  
z3 = 27 ⇔ z = 
 = 3 . . . (3)
 − 
2X + 4 
 
 = 7  
Substitusi nilai x = 2, z = 3 ke (2):
 −    −
 x2y + zy(x + z) = –57
⇒ 22y + 3y(2 + 3) = –57
⇔ 2 
    
   −  ⇔ 4y + 15y = –57
 +  −   =  −  
        ⇔ 19y = –57
⇔ y = –3
⇔ 
     
   −  Diperoleh nilai x = 2, y = –3, dan z = 3.
 +  −   =  −  
       
    − 
A=   =  
⇔   +   + 
 =   −      
  −  +    −  
      − 
Dari kesamaan matriks tersebut, diperoleh: Jadi, matriks A =  .
  
2a + 12 = 14
⇔ 2a = 14 – 12         =    
⇔ 2a = 2
9. a. 
       
    
⇔ a=1
⇔     +      +    =    
2b + 16 = –14 
 +  
  +       
   
⇔ 2b = –14 – 16
⇔ 2b = –30 ⇔   +   +   =    

+       
⇔ b = –15   
2c – 8 = –28 Dari kesamaan matriks di atas diperoleh:
⇔ 2c = –28 + 8 2a + 32 = 38
⇔ 2c = –20 ⇔ 2a = 38 – 32
⇔ c = –10 ⇔ 2a = 6
2d + 20 = 42 ⇔ a=3
⇔ 2d = 42 – 20 6 + 5b = 41
⇔ 2d = 22 ⇔ 5b = 41 – 6
⇔ d = 11 ⇔ 5b = 35
⇔ b=7
 − 
Jadi, matriks X =  . Jadi, nilai a = 3 dan b = 7.
 −  

102 Kunci Jawaban dan Pembahasan


     −  =  − −  2. Jawaban: b
b.      − −   + − 
       − 
A= 
− 
maka
− −  −    − −  −
⇔     
− − −  =   + − 
      
   −  
 − −   =  − −  AT =  
⇔  −  −     + −   −  −  
   
Dari kesamaan matriks di atas diperoleh: det (AT) = –8
b – 2 = –5   − 
⇔ b = –5 + 2 −  −  = –8
⇔ b = –3
a + 7b = –20 ⇔ 2x(x – 1) + 5(x – 2) = –8
⇔ a + 7(–3) = –20 ⇔ 2x2 – 2x + 5x – 10 = –8
⇔ a – 21 = –20 ⇔ 2x2 + 3x – 2 =0
⇔ a = –20 + 21
⇔ (2x – 1)(x + 2) =0
⇔ a=1
Jadi, nilai a = 1 dan b = –3. ⇔ 2x – 1 = 0 atau x + 2 =0

10. a. Misal matriks A = banyak sepatu yang ⇔ x= 
atau x = –2
diproduksi per hari. 
Jadi, nilai x yang memenuhi 
atau –2.
Jenis 3. Jawaban: c
A B C
Sepatu
      ← Kualitas I
 + 
A =   
   − 
=3
  ← Kualitas II 
    
  ← Kualitas III ⇔ ((x + 1)(2x – 1)) – 3x = 3
⇔ 2x2 + x – 1 – 3x = 3
Misal matriks B = harga sepatu
⇔ 2x2 – 2x – 1 – 3 = 0
B = (100.000 80.000 75.000) ⇔ 2x2 – 2x – 4 = 0
↑ ↑ ↑ ⇔ x2 – x – 2 = 0
Kualitas I Kualitas II Kualitas III ⇔ (x – 2)(x + 1) = 0
b. Jumlah uang hasil penjualan per hari ⇔ x = 2 atau x = –1
= BA Jadi, nilai c yang memenuhi x = 2 atau x = –1.
     
= (100.000 80.000 75.000)   
 
4. Jawaban: a
  det (AB)= det (A) × det (B)
    
 
 
= (    )
= × b = 10b
 
Jadi, jumlah uang yang diperoleh pabrik 5. Jawaban: b
setiap hari:    
= Rp15.500.000,00 + Rp23.250.000,00 R–1 =  
 ×  − − × 
 
+ Rp24.925.000,00
= Rp63.675.000,00  
=
    =    
   

    

  
A. Pilihan Ganda   
S–1 =   
×  −  × −   
1. Jawaban: a   
Gunakan sifat:
  
det (PQ) = det (P) × det (Q)
= 2  =    
         

= ×  
   
     
Jadi, R–1S–1 =     
= ((2 × 4) – (1 × 3)) × ((1 × 2) – (3 × 1))      
       
=   .
= (8 – 3) × (2 – 3)     
= 5 × (–1) = –5

Matematika Kelas XII Program IPA 103


6. Jawaban: d 9. Jawaban: b
P–1Q–1 = (QP)–1

− 
A – kl =    
 – k   
 −
           
QP =    =  
        

−   "  
=   –  


   "    − 
(QP)–1 =
 × −  ×   
 −  

− " − 
=  
 −
 − "    −   − 
=   =  
Matriks A adalah matriks singular maka |A – KI| = 0  −     −  
dan (A – kI) tidak mempunyai invers. det (P–1Q–1) = det ((QP)–1)

− " − −
| A – kI | = =

 − " − 
⇔ (6 – k)(5 – k) – 12 = 0 = 8 × 14 – (–37) × (–3) = 1
⇔ 30 – 6k – 5k + k2 – 12 = 0
10. Jawaban: d
⇔ k2 – 11k + 18 = 0
⇔ −    −  
A = 
(k – 9)(k – 2) = 0
 ⇒ A =   −
T
⇔ k = 9 atau k = 2   −  
7. Jawaban: a −          
C = AB AB =    =  
  −      − −
= 
    −
  −   
 
  − −  =  − − 
(AB)–1 =
− − −    
   
   +     − +   
= 
    +  −     − + −   (AB)–1 – AT = 
− −   −  
 –  
      −
−
=    − 
  −  =  

  
Invers C = C–1
11. Jawaban: a
  −  
=
 − − −    −  AC = B
  ⇔ C = A–1B
⇔ C –1 = (A–1B)–1
  −  
=–  −  ⇔ C–1 = B–1A

 
−
=   −    
 −     − 
    
= 
  
 − 

   
=  
     
 
8. Jawaban: a       − 

Matriks A tidak mempunyai invers jika det (A) = 0
  − 
    =   
Matriks   tidak mempunyai invers jika:  − 
  
    − 
=0    
  = 
− 
⇔  
5x2 – 20 = 0    
⇔ 5(x2 – 4) = 0
Determinan matriks C –1:
⇔ (x + 2)(x – 2) = 0
⇔ x + 2 = 0 atau x – 2 = 0   −   − 
| C –1| =  ×    −    × 
⇔ x = –2 x=2    

Jadi, nilai x adalah –2 atau 2. 


= –  = –2

104 Kunci Jawaban dan Pembahasan


12. Jawaban: e 15. Jawaban: b
 −      
B = 
 
 ⇒ BT = 
 
M×   =  

          −  − 
 −     
− −
det BT =
  ⇔ M×    =     
 
         −  −     
= (1 × 2) – (–3 × 0)
=2–0 =2       − 
⇔ M=    −   
  −  −   −  
   =   

B–1 =       

     −  − +  
  =  −   
    −  −  +  − +  +  − 
  
det B–1 =   = 1 × – 0 × =
      −   
  =  −   
  −  − −  
det BT= k det B–1
   
⇔ 2=k× =  
   −

⇔ k =2   
 Diperoleh M =  
⇔ k=4   −

13. Jawaban: b  
det (M) = = 1 × (–1) – 0 × 1 = –1
   −
A=  
 
B. Uraian
   −  1. Suatu matriks tidak mempunyai invers jika matriks
A–1 = × − ×  
 −   tersebut singular.
Syarat agar C singular adalah |C| = 0.
  − 
=     +
 −   a. |C| =
−   +
=0
CA = B
⇔ CAA–1 = BA–1 ⇒ x(x + 1) – (–4(x + 1)) =0
⇔ CI = BA–1 ⇔ x2 + x + 4x + 4 =0
⇔ C = BA–1 ⇔ x2 + 5x + 4 =0
⇔ (x + 4)(x + 1) =0
      − 
=    ⇔ x = –4 atau x = –1
     −   Jadi, x = –4 atau x = –1.
  −  #  
=   b. |C| = =0
 −    
       −  ⇔ 2 sin x – 1 · 1 = 0
A+B+C =   +   +  
        −   ⇔ 2 sin x – 1 = 0
⇔ 2 sin x = 1
 
− 
=   ⇔ sin x =

 −   
⇔ sin x = sin 30°
14. Jawaban: c
(i) x = 30° + k · 360°
    =    Untuk k = 0 maka x = 30° + 0 · 360° = 30°
A = P–1 =
−      
    Untuk k = 1 maka x = 30° + 1 · 360° =
390°
          +   −  

A   = 

   =   =  
       −    +  −   
− 

Matematika Kelas XII Program IPA 105


(ii) x = (180° – 30°) + k · 360° = 150° + k · 
5. a. H–1 = % & Adj H
360°
Untuk k = 0 maka x = 150° + 0 · 360° = 150°
Untuk k = 1 maka x = 150° + 1 · 360° = 510°     
Oleh karena 0° ≤ x ≤ 360° maka nilai x yang det (H) =     
memenuhi adalah 30° dan 150°.     
– – – + + +
 −
2. P =  T   
 maka P =  −   = (3 · 1 · 2) + (2 · 3 · 1) + (4 · 0 · 2)
     – (4 · 1 · 1) – (3 · 3 · 2) – (2 · 0 · 2)
= 6 + 6 + 0 – 4 – 18 – 0
Q–1PT = 
       
  =    = –10
    −    
      

   −   − 
(Q P )  −  
–1 T –1
=        
   −    
       
Adj H =  − − 
  − 
 − 
       
= –    
 

−  
=
   − 
 
         
  −
      
3. XA = B
−    
⇔ XAA–1 = BA–1 
 
⇔ XI = BA–1 =    − 
 
⇔ X = BA–1  − −  
 
 −    
=    
     +   −     
  − −
   
 −    
=     
 −   
   −  =
−  −
 
      −  H–1 = −  
    
 
    − −     
 

− 

  −  
= 
      
=    
     −    −  



   
Jadi, matriks X adalah 
 
. b. HT =     
 −    
  
4. |M| = cos2 α – (–sin2 α)
= cos2 α + sin2 α = 1    
  − −
      
  # α # α  
M–1 =  $ # α # α  H–1HT =
−  −
    
         
 
    
− 
 
 # α # α   
   
=  $ # α # α 
 
MP = N ⇒ M–1MP = M–1N 
 
 −− −
 

   
− −
   
⇔ P = M–1N   
       
=  −  −  +  − + − − +
   
 # α # α    $ 
 

=  $ # α # α       +−
    
     + − + − 
         

 # α $ # α   −
=  # α # α    − − 
    
det (P) = sin α – (–cos α)
2 2     
=    
= sin2 α + cos2 α 


−  −
  
=1  
   

106 Kunci Jawaban dan Pembahasan


 −

⇔  
=  
 −  −
A. Pilihan Ganda ⇔ a = –26
1. Jawaban: e Jadi, nilai a yang memenuhi adalah –26.
Sistem persaman linear:
5. Jawaban: e
x + 4y – 9 = 0 ⇔ x + 4y = 9


Bentuk persamaan matriksnya:


x – 5y + 9 = 0 ⇔ x – 5y = –9
 /     =  − 
dapat dinyatakan dalam bentuk matriks berikut.   −      
     
    =    −
  −      − 
      *  

y= ⇔ –2 =  /
*
'%"# "#
 −
Jadi, matriks koefisiennya adalah 
 
. 

  −  ⇔ –2 =
− − /
2. Jawaban: d ⇔ –2(–2 – 3p) = 16
Bentuk persamaan matriksnya: ⇔ 4 + 6p = 16
⇔ 6p = 16 – 4
       ⇔
   =   6p = 12
  −     −  ⇔ p=2
  Jadi, nilai p adalah 2.
Dx = = –5 + 4 = –1
− −
6. Jawaban: b
3. Jawaban: d Syarat SPLDV tidak mempunyai penyelesaian
Bentuk persamaan matriksnya: adalah D = 0, Dx ≠ 0, dan Dy ≠ 0.
      =    Pada pilihan b:
  −     − 
      
D=   =4–4=0
 
D= = 1· (–1) – 1 · 1 = –1 – 1 = –2
 −  
Dx =   = 12 – 4 = 8 ≠ 0
 
Dx = = 3 · (–1) – 1 · (–2) = –3 + 2 = –1
− −  
Dy =   = 8 – 24 = –16 ≠ 0
* − 
x= = =
* − 
4. Jawaban: a Oleh karena D = 0, Dx ≠ 0, dan Dy ≠ 0 maka sistem
Sistem persamaan linear: persamaan linear pada pilihan b tidak mempunyai


2x + 3y = 3 penyelesaian.
4x – y = –7
7. Jawaban: b
Bentuk persamaan matriksnya: 3x – y = 2 dan x – 3y = 3
Bentuk persamaan matriksnya:
      
   =     −    =   
  −     −    −       
    
 
 −
*  − −
y= = *  −
+  
*   x= = −
= =
*  − + 
 −  −

  × −  −  ×   
⇔  
=   *   −
y= =  −
= − +  = –
 −  − *
 −

Jadi, himpunan penyelesaiannya {( , – )}.

Matematika Kelas XII Program IPA 107


8. Jawaban: b
  −  
 # α # α    # α  Dy =     
 # α − # α     =  # α 
          
−
– – – + + +
    # α # α   # α 
⇔  =   # α 
   # α − # α 
= (1 · 3 · 2) + (1 · 1 · 0) + (–1 · 2 · 4) – (–1 · 3 · 0)
 
– (1 · 1 · 4) – (1 · 2 · 2)
   − # α − # α   # α 
=6+0–8+0–4–4
⇔  =  − # α # α   # α  = –10
  − # α − # α    
    
  − # α − # α   # α 
= −# α + # α
 − # α # α   # α  Dz =     
     −   −
  − # α − # α   # α  – – – + + +
= −  − # α # α   # α 
   = (1 · 1 · 4) + (0 · 3 · 0) + (1 · 2 · –1) – (1 · 1 · 0)
– (1 · 3 · –1) – (0 · 2 · 4)
 # α # α   # α  =4+0–2–0+3–0
=    # α 
 # α − # α    =5
  Diperoleh:
# α + # α
=  # α # α − # α # α  * 
  x=
*
=

=2

  * −
y= = = –2
=  * 
 
* 
Jadi, nilai x = 1 dan y = 0. z= = =1
* 
9. Jawaban: e Jadi, himpunan penyelesaiannya {(2, –2, 1)}.
Bentuk persamaan matriksnya:
10. Jawaban: b
   −      Syarat ketiga garis di atas berpotongan di satu
       =   titik adalah
    
  −         +   −
 −  −
  −   =0
  
D =     
 −   −
– – – + + +  +   −  +  
 −  −  −
= (1 · 1 · 2) + (0 · 1 · 0) + (–1 · 2 · –1) – (–1 · 1 · 0)     
– (1 · 1 · –1) – (0 · 2 · 2) – – – + + +
=2+0+2–0+1–0
=5 ⇒ ((a + 2) · (–1) · 1) + (1 · (–3) · 3) + ((–2) · 1 · a)
– (–2 · –1 · 3)) – ((a + 2) · (–3) · a) – (1 · 1 · 1)
  −  
     ⇔ –a – 2 – 9 – 2a – 6 + 3a2 + 6a – 1 = 0
Dx =
 −   − ⇔ 3a2 + 3a – 18 = 0
– – – + + + ⇔ (3a + 9)(a – 2) = 0
⇔ a = –3 atau a = 2
= (1 · 1 · 2) + (0 · 1 · 4) + (–1 · 3 · –1) – (–1 · 1 · 4)
Oleh karena a > 0 maka nilai a yang memenuhi
– (1 · 1 · –1) – (0 · 3 · 2)
adalah 2.
=2+0+3+4+1–0
= 10

108 Kunci Jawaban dan Pembahasan


B. Uraian 2) Menggunakan metode Cramer
1. a. Bentuk persamaan matriksnya: − −
*  −

  −     =  −  x= =
−
= =6
  −       *  
      −
1) Menggunakan invers matriks
 −
  −     =  −  *   

  −       y= = = = 16
     *  − 
 −
−
⇔    =   −   −  Diperoleh: x = 6 dan y = 16
     −  
      c. Bentuk persamaan matriksnya:
 =   −    −    −    =   
⇔   − +   −              
          
1) Menggunakan invers matriks
⇔    =  −    − 
    −     
       −    =   
        
     
⇔    =    −
         =   −   
    ⇔         
Diperoleh: x = 10 dan y = 19      
2) Menggunakan metode Cramer ⇔  =       
 
+  −    
     
− −
*  −     =       
x=
*
=
 −
=

= 10 ⇔     −    
 −
     

⇔  =   
 −      
   
*   
y= = = = 19
*  − 
⇔    =  
 −     
   
Diperoleh: x = 10 dan y = 19 Diperoleh: x = 1 dan y = 2
b. Bentuk persamaan matriksnya: 2) Menggunakan metode Cramer
  −    =  −   −
  −       * 
     x= = = =1
*  −
1) Menggunakan invers matriks  

  −    =  − 
  −        
     *  
y= = = =2
*  −
−
⇔    =   −  −   
     − 
      Diperoleh: x = 1 dan y = 2

⇔  =   −    −  2. Sistem persamaan linear dalam bentuk matriks:


  − +   −     
             
    
⇔    =  −    −         =   
    −        −      −
         

⇔  = 
     
    

    D=     
Diperoleh: x = 6 dan y = 16  −   −
– – – + + +

Matematika Kelas XII Program IPA 109


= (3 · 0 · 0) + (2 · 1 · 1) + (4 · 2 · (–1)) – (4 · 0 · 1) = sin 15° cos 15° + cos 15° sin 15°
– ((3) · 1 · (–1)) – (2 · 2 · 0) = sin (15° + 15°)
=0+2–8–0+3–0 = sin 30°
= –3 
= 

   
# ° # °
Dx =      Dy = # ° # °
− −  −  −  = cos2 15° – sin2 15°
– – – + + +
= cos (2 × 15°)
= (11 · 0 · 0) + (2 · 1 · (–1)) + (4 · 3 · (–1)) = cos 30°
– (4 · 0 · (–1)) – (11 · 1 · (–1)) – (2 · 3 · 0) 
= 
= 0 – 2 – 12 – 0 + 11 – 0 

* 
= –3 x= = 
=
*  

     * 
 
y= * = 
= 
Dy =      

 −   − Jadi, himpunan penyelesaian SPL adalah


– – – + + +
 
{(  ,  )}.
= (3 · 3 · 0) + (11 · 1 · 1) + (4 · 2 · (–1)) 

– (4 · 3 · 1) – (3 · 1 · (–1)) – (11 · 2 · 0) 4. Sistem persamaan linear dalam bentuk matriks:


= 0 + 11 – 8 – 12 + 3 + 0
    # α    
= –6     
     # β  =  
    # γ    
         
Dz =     
   
 − −  −
– – – + + + D =     
  
= (3 · 0 · (–1)) + (2 · 3 · 1) + (11 · 2 · (–1))
– – – + + +
– (11 · 0 · 1) – (3 · 3 · (–1)) + (2 · 2 · (–1))
= (0 · 0 · 0) + (c · a · b) + (b · c · a) – (b · 0 · b)
= 0 + 6 – 22 – 0 + 9 + 4
– (0 · a · a) – (c · c · 0)
= –3
= 0 + abc + abc – 0 – 0 – 0
* − = 2abc
x= *
= −
=1
   
* −

y= = −
=2 Dcos α =   
*

* −     
z= *
= −
=1 – – – + + +
= (a · 0 · 0) + (c · a · c) + (b · b · a) – (b · 0 · c)
Nilai 4x – 3y + 2z = 4(1) – 3(2) + 2(1)
– (a · a · a) – (c · b · 0)
=4–6+2
= 0 + c2a + b2a + 0 – a3 – 0
=0
= c2a + b2a – a3
3. Sistem persamaan linear dalam bentuk matriks:
   
 # ° − # °      # ° 
   =   Dcos β =   
 # ° # °      # °    
– – – + + +
# ° − # °
D = # ° # ° = cos2 15° + sin2 15° = 1 = (0 · b · 0) + (a · a · b) + (b · c · c) – (b · b · b)
– (0 · a · c) – (a · c · 0)
# ° − # ° = 0 + a2b + bc2 – 0 – 0 – b3
Dx =
# ° # ° = a2b + bc2 – b3

110 Kunci Jawaban dan Pembahasan


b. Harga 3 kg beras dan 4 kg telur
     = 3x + 4y
Dcos γ =     = 3 × Rp8.000,00 + 4 × Rp12.000,00
   = Rp24.000,00 + Rp48.000,00
– – – + + + = Rp72.000,00
= (0 · 0 · c) + (c · b · b) + (a · c · a) – (a · 0 · b) Jadi, harga 3 kg beras dan 4 kg telur
– (0 · b · a) – (c · c · c) Rp72.000,00.
= 0 + b2c + a2c – c3 – 0 – 0
= b2c + a2c – c3
*# α
cos α = A. Pilihan Ganda
*

   +   −   1. Jawaban: d
=
 
  

  +   −     +   −       
= = A=  
 −
      
*# β      
cos β =
* Diagonal utama
 +   − 
= Diagonal utama matriks A adalah 2, 1, 0, 5.
 
  +   −   2. Jawaban: b
= trace = jumlah semua elemen pada diagonal
 
  +   −  utama
= trace (A) = (–2) + 1 + 4 = 3

*# γ trace (B) = 1 + 1 + 1 = 3
cos γ = trace (C) = 4 + 2 – 3 = 3
*
  +    −   trace (D) = –2 + 4 – 5 = –3
= trace (A) = trace (B) = trace (C)
 
  +   −    Jadi, matriks A, B, dan C mempunyai trace yang
= sama.
 
  +  −  
= 3. Jawaban: e

Suatu matriks A dikatakan simetris jika A = AT.
5. a. Misalnya: Perhatikan matriks pada pilihan e.
Harga 1 kg beras = x
Harga 1 kg telur = y  − −    − −  
   
Sistem persamaan linear dari permasalahan A =  −   ⇔ AT =  −  
di atas:  
  

   


2x + 3y = 52.000
x + 2y = 32.000
 − −  
Bentuk persamaan matriks:  
Oleh karena A = A maka matriks  −  
T

       =     

           
    
− merupakan matriks simetris.
      
⇔   = 

  
        
 4. Jawaban: a

⇔  =    −       −     −    −    
  −  −        −   –   −
  =  −   −  
          
   =   −     −   −  − +     −  
⇔ 
⇔  
    −       = 
       −  − +
 −    −   −  

⇔    =           −    
      ⇔  −    =  −   −  
       
Diperoleh: x = 8.000 dan y = 12.000
Jadi, harga 1 kg beras Rp8.000,00 dan harga
1 kg telur Rp12.000,00.

Matematika Kelas XII Program IPA 111


Dari kesamaan di atas, diperoleh: Dari kesamaan matriks diperoleh:
4x – 1 = 3 (i) r = –1
⇔ 4x = 3 + 1 (ii) 2q – r = 1 ⇔ 2q – (–1) = 1
⇔ 4x = 4 ⇔ 2q + 1 = 1
⇔ x=1 ⇔ q =0
2y – 3 = 1 (iii) p – 2q = –2 ⇔ p – 0 = –2 ⇔ p = –2
⇔ 2y = 1 + 3 Nilai p + q + r = –2 + 0 – 1 = –3.
⇔ 2y = 4
⇔ y=2 10. Jawaban: c

A = 
Jadi, nilai (x, y) adalah (1, 2).     
    
maka AT =
   
5. Jawaban: c
2A – AT + I = 2 
       
         –     +   

 

 
       
      

H – HT =   –  
= 
                 
   –     +   



 
 
 
    
 
 −  +  −  +     
=   =  
 
   −   
−  +  −  +     
 
−   − − 
=   11. Jawaban: e
     
 Matriks A3 × 3, B3 × 2, C3 × 1, D1 × 3, AT3 × 3, BT2 × 3, CT1 ×

   −   3
, dan DT3 × 1.
Dua matriks dapat dikalikan jika banyak kolom
6. Jawaban: e matriks kiri sama dengan banyak baris matriks
kanan.
A = 
 
 A3 × 3 × D1 × 3 = tidak terdefinisi
  − 

B3 × 2 × C3 × 1 = tidak terdefinisi
A2 = A × A = 
    =    B3 × 2 × D1 × 3 = tidak terdefinisi
  − −   − − 
  − 
−     C3 × 1 × BT2 × 3 = tidak terdefinisi
 −  BT2 × 3 × C3 × 1 = P2 × 1
Jadi, transpos (A2) =  .
  −  Jadi, perkalian matriks yang terdefinisi BTC.

7. Jawaban: c 12. Jawaban: c


B – A = CT    +  
 −  
= IP
  +     −   
⇔    –    =  
       
 +         
⇔ 

      
 
 +  −      =
 − 
⇔   =
   −      
 +     
⇔ 

  
 
=
9. Jawaban: b  −
       
Dari kesamaan matriks di atas, diperoleh:
p    + 2q  − – r    =  − 
        3x + 2 = 8
   −  − ⇔ 3x = 8 – 2
 ⇔ 3x = 6
 ?      
⇔  /  +  −?  –    =  −  ⇔ x=2
        7–y=6
     −   −  ⇔ y=7–6
 ? −      ⇔ y=1
   
⇔  / − ?  =  − 
5x2 + 2y = 5(2)2 + 2(1)
    − = 20 + 2 = 22
    Jadi, nilai 5x2 + 2y adalah 22.

112 Kunci Jawaban dan Pembahasan


13. Jawaban: e 16. Jawaban: e
(PQ)T = QTPT
 −
          −    

 − − = Q    M =      
T

       
      
− −  
            
⇔  − −    = QT   
            −  
Misalkan A =      
       −  
⇔ QT =    −       
 − −  −   

  −  − +    −

  −
=  − +   −   =   −
 
    B=  
  
 −
  
⇔ Q =  
−

 
A matriks berordo 3 × 4, B matriks berordo 4 × 1
14. Jawaban: b sehingga M = A3 × 4 × B4 × 1 merupakan matriks
berordo 3 × 1.
     
C2 = C × C =     17. Jawaban: c
     
P–Q=R
  +   +     
=   +   +  =             
    
    ⇒   –   =  
              − 
   
      
C3 = C × C2 =    
            − 

   
⇔   =  
  +   +        
  −    − 
=  +   +   =  
    −
   
Dari kesamaan matriks diperoleh:
15. Jawaban: c 2log 4ab – 2log 6= 3

2A – B = CD 2log 

= 2log 8
 −        −      
⇔ 2  –   =    ⇔ =8
     +  −
      −  

⇔ ab = 12 . . . (1)
 −        − − +  3log 3ab – 3log a= 2
⇔  –   =  
     +  −
  −
 
⇔ 3log

= 3log 9
 − −   −    − − +  
⇔   =   ⇔ =9
 − − 
  −
 
⇔ b=3 . . . (2)
Dari kesamaan matriks diperoleh: Substitusi b = 3 ke (1):
–2c – 4 = –10 ⇔ –2c = –6 a · 3 = 12 ⇔ a = 4
⇔ c=3 . . . (1) Jadi, nilai a2b = 42 · 3 = 48.
–b – 3 = –4 ⇔ –b = –1
18. Jawaban: c
⇔ b=1 . . . (2)
A + B = 2C
4 – a = –b + 9 . . . (3)
⇔ 2C = A + B
Substitusi (2) ke (3):
4 – a = –b + 9  
  
⇔ 2C =   +  
⇒ 4 – a = –(1) + 9  − −   
⇔ 4–a=8
⇔ a = –4 

⇔ 2C =  
Diperoleh a = –4, b = 1, dan c = 3  −  
Nilai a + b + c = (–4) + 1 + 3 = 0

Matematika Kelas XII Program IPA 113



' −   ' +   
   ⇔   −  
⇔ 2C = 2     ' +  + I
 −  

' −    ' 
   =   −  −  
⇔ C=     
 −  
 ' +
' − ' −     
  ⇔   +   
det (C) =  ' +  −' −    
− 
= 3 × 0 – 4 × (–1) 
' +   ' −  
=   ' −  

=4 
19. Jawaban: a  ' +
' +  − ' −  
⇔  
 −    ' +  −' 
 +   − = 0
 
= 
' +   ' −  

⇔ (2x – 1)(x – 1) – 2(x + 2) = 0
  ' −  
⇔ 2x2 – x – 2x + 1 – 2x – 4 = 0
⇔ 2x2 – 5x – 3 = 0 Dari kesamaan nilai elemen kedua matriks pada
baris kedua kolom pertama diperoleh persamaan:
Dari persamaan kuadrat tersebut diperoleh:
2m + 1 = 2
−  ⇔ 2m = 1
x1 + x2 = –  = 

−  ⇔ m= 
x1x2 = 
= –
22. Jawaban: a
Jumlah kuadrat akar-akar persamaan kuadrat:
x12 + x22 = (x1 + x2)2 – 2x1x2  −    −
 B =  


   −   −  
=   – 2(–  ) −
−    −
⇔ B = 
 
  
=

+3   −   −  
   − −    −
⇔ B=
− × − −  ×   − −   −  
=9
   
   − 
⇔ B = −  
20. Jawaban: d  − −  
      −  
det A =      ⇔ B =   
 
       
– – – + + +
− 
= (1 · 1 · 1) + (2 · 1 · 2) + (3 · 4 · 2) – (3 · 1 · 2) Det (B) =  
– (1 · 1 · 2) – (2 · 4 · 1)  
= 1 + 4 + 24 – 6 – 2 – 8
= 13  
= (–1) ×  – 1 × 
21. Jawaban: c

    = 
 −  −  ' +   
    =  
A2 =    ' +  = –4
 '    '  
A2 + B–1 = C 23. Jawaban: b
−
⇔ B(A2 + B–1) = BC   − −    
  =  
⇔ BA2 + BB–1 = BC     − +  

114 Kunci Jawaban dan Pembahasan


25. Jawaban: b
     
⇔  −  ×  − −  ×    =   A – B = C–1
  −   − +  
−       −
 
⇔ 
 
 –  −  +  =
−    −
          
− −    
⇔ =  
   − +    −
   −
 
    ⇔    −   =   −
   
Dari kesamaan matriks diperoleh:
Dari kesamaan matriks di atas, diperoleh:
 
 −
=a ⇔ 
=a–b . . . (1) 1 – x = –1
⇔ –x = –1 – 1
⇔ –x = –2
 −
=1 ⇔ b=a–b ⇔ x=2
⇔ 2b = a Jadi, nilai x adalah 2.
 26. Jawaban: e
⇔ b= 
Bentuk persamaan matriksnya:

Substitusi b =  ke (1):   −    =   
        
        

=a–b ⇒  =a– 
Penyelesaiannya:
 
⇔  = a  −
*   + 
⇔ a2 = 2 x=
*
=  −
= + =

 
⇔ a=± 
  
Untuk a =  substitusi ke b = 
*    − 
y= =  −
= + =
*

  
b=  = =  
 
 
Nilai ab =  × =1 Diperoleh: x = dan y = .



 2x – y = 2 × –
Untuk a = –  substitusi ke b = 


 −   = –
b=  = =

 − 
 
 = =
Nilai ab = –  × =1

− 

Jadi, nilai ab = 1. Jadi, nilai 2x – y adalah .

24. Jawaban: b
det P = det Q 27. Jawaban: c
Diperoleh SPLDV:
  − 
⇔ = 3x + 5y = 9.500
  −  −  2x + 4y = 6.800
⇔ 3x – 2 – 0 = –5 – (–6) Persamaan matriksnya
⇔ 3x – 2 = 1
⇔ 3x = 1 + 2          
   =  
⇔ 3x = 3        
  
⇔ x=1
Jadi, nilai x adalah 1.

Matematika Kelas XII Program IPA 115


28. Jawaban: c Jumlah uang yang dikeluarkan Bu Ani
= A1B1 + A2B2
det 
 
 
=1
       
= (3 10) 
  + (2 5) 
 
   
 
⇔ =1
  30. Jawaban: d
⇔ 2–a=1 Misalnya:
⇔ a=2–1 Panjang = x
⇔ a=1 Lebar = y
Sistem persamaan linear dari permasalahan di
Jadi, matriks tersebut 
  atas:
.
   x=y+6 ⇒x–y=6

Bentuk persamaan matriks: 2(x + y) = 52 ⇒ x + y = 26


Bentuk persamaan matriks:
     =  
           −    = 

    
        

    
−
⇔    =    
         =   −
−


       ⇔     

       
⇔  =    −  
  −  −       =    

     ⇔

  +   −   

    
⇔    =   −  
    −         =     

     ⇔      −   

    
⇔    =   
    −     =    
    ⇔       
Diperoleh:    
x = 12
⇔    =  

y = –4      
Jadi, x + y = 12 – 4 = 8.    
Diperoleh:
29. Jawaban: d Panjang = x = 16
Misalkan: A1 = matriks berat barang yang dibeli Lebar = y = 10
di toko Maju Luas tanah = 16 × 10 = 160 m2
A2 = matriks berat barang yang dibeli Harga jual tanah tersebut
di toko Laris = 160 × Rp100.000,00
B1 = matriks harga barang per kg di = Rp16.000.000,00
toko Maju Jadi, harga jual tanah tersebut Rp16.000.000,00.
B2 = matriks harga barang per kg di
toko Laris B. Uraian
A1 = (3 10)
↑ ↑   −    
1. 
 
 =    
   − 
gula beras    
A2 = (2 5) Dari kesamaan matriks di atas, diperoleh:
↑ ↑ log (2a – b) = 1
gula beras ⇔ log (2a – b) = log 10
   ← @ ⇔ 2a – b = 10 . . . (1)
B1 =   log (b – 2) = log a

  ← # ⇔ b–2=a
   ← @ ⇔ a – b = –2 . . . (2)
B2 =  

  ← #

116 Kunci Jawaban dan Pembahasan


Eliminasi b dari (1) dan (2): d. Misalkan P adalah matriks besar komisi Tono
2a – b = 10 dan Jono pada bulan Desember (dalam
a – b = –2 jutaan rupiah).
–––––––––– –
a = 12    
Substitusi a = 12 ke (2): P = (3%)    
 
12 – b = –2
–b = –2 – 12
 ] ]

= 
] 
–b = –14
b = 14  ]
Jadi, nilai a = 12 dan b = 14. Besar komisi Tono
= Rp1.050.000,00 + Rp600.000,00
W@" Z W@" ZZ = Rp1.650.000,00
    ←  Besar komisi Jono
A= 
  ← [
2. a. = Rp900.000,00 + Rp1.200,000
 
= Rp2.100.000,00
W@" Z W@" ZZ 3. Diketahui:
    ←  
B= 
    ← [ x:y=5:4⇔x= y . . . (1)

b. Misalkan H adalah matriks total penjualan    



(  )       = (1.360)

bulan November dan Desember (dalam
jutaan rupiah)
      
H =A+B  
        
=     +     ⇔ (  +  +   +  +  )   = (1.360)
   
  
   
=   

  ⇔ ( +  +  )   = (1.360)
  
↑ ↑
W @" Z W @" ZZ ⇔ ((2x + 70) × 5 + (2y + 75) × 10) = (1.360)
⇔ (10x + 350 + 20y + 750) = (1.360)
Total penjualan produk I
⇔ (10x + 20y + 1.100) = (1.360)
= Rp55.000.000,00 + Rp45.000.000,00
= Rp100.000.000,00 Dari kesamaan matriks diperoleh:
10x + 20y + 1.100 = 1.360
Total penjualan produk II
⇔ 10x + 20y = 260 . . . (2)
= Rp35.000.000,00 + Rp65.000.000,00
= Rp100.000.000,00 Substitusi (1) ke (2):

c. Misalkan K adalah matriks kenaikan ⇒ 10(  y) + 20y = 260
penjualan produk I dan II bulan Desember
(dalam jutaan rupiah). 
⇔ 
y + 20y = 260
       
K =     –    

    ⇔ y = 260


   ⇔ y=8
=    
 Substitusi nilai y = 8 ke (1):
↑ ↑ x= y

W @" Z W @" ZZ

Kenaikan penjualan produk I 


= Rp15.000.000,00 + Rp15.000.000,00 =  (8)
= Rp30.000.000,00 = 10
Kenaikan penjualan produk II Jadi, nilai x = 10 dan y = 8.
= Rp8.000.000,00 + Rp15.000.000,00
= Rp23.000.000,00

Matematika Kelas XII Program IPA 117


4. B = A2 = A × A        
  −
             
 
=       Adj Q =  −

  

 
      

         



    
   
       

B =    
    − − 
    =  −
 
 
 −   
  
BT =    Q–1 =

Adj (Q)
  % ^
    
  − − 
  −
 
         =
  
a. ABT =          −   
  
            −



   

= − 

 
 
 

   
=     −  

      
 
 

   X =   
6. a.       
            
b. (AB) =          
   −
         ⇔ X = 
   
     
   
 
  
=    ⇔ X =
   −   
 
−  −      
 
     

⇔ X =
   −   

  
  −      
   
det (AB) =     

  

⇔ X =    
– – – + + + 
 
 

=0   
Oleh karena determinan matriks (AB) = 0 ⇔ X =  
  
maka matriks (AB) merupakan matriks sin-
Jadi, matriks X adalah 
gular.  
 
.
 

− 
X  = 
 
      
b.  
5. P =      ⇒ Q = PT = 
       
   
            −
− 
−
⇔ X =   
      
    
⇔ X = 
det (Q) =
 
     
  
         − +   − −

– – – + + +
⇔ X = 
     
 
= (5 · 4 · 3) + (3 · 1 · 2) + (2 · 6 · 1)      − −

– (2 · 4 · 2) – (5 · 1 · 1) – (3 · 6 · 3)
⇔ X = 
 
 
= 60 + 6 + 12 – 16 – 5 – 54
= 3  

Jadi, matriks X adalah 


 
 
.
 

118 Kunci Jawaban dan Pembahasan


      
7. (1 x)  /      = (0) A  =  
       
     
⇔ (2 + px 1 + 2x)    = (0) ⇔    =  
          
⇔ (2 + px + x + 2x2) = (0)
  +  
Dari kesamaan matriks diperoleh: ⇔   =  
2 + px + x + 2x2 = 0   +   
⇔ 2x2 + (1 + p)x + 2 = 0 Dari kesamaan matriks diperoleh:
Dari persamaan kuadrat diperoleh: 2a + b = 4 . . . (3)
 2c + d = 0 . . . (4)
x1x2 =  = 1 ⇒ 4x2 · x2 = 1
Eliminasi a dari (1) dan (3):

a – b = –1
⇔ x22 =  2a + b = 4
–––––––––– +
⇔ x2 = ± 
 3a = 3 ⇔ a = 1
Substitusi nilai a = 1 ke (1):

Untuk x2 =  maka x1 = 4 ×  = 2.
 a – b = –1 ⇒ 1 – b = –1
⇔ b=2
− + / Eliminasi d dari (2) dan (4)
x1 + x2 =
 c–d=3
 − − / 2c + d = 0
⇔ 2+  =  –––––––––– +
⇔ 5 = –1 – p 3c = 3 ⇔ c = 1
⇔ p = –6 Substitusi nilai c = 1 ke (2):
  c–d=3 ⇒ 1–d=3
Untuk x2 = –  maka x1 = 4 × (–  ) = –2. ⇔ d = –2
Diperoleh a = 1, b = 2, c = 1, dan d = –2.
− + /
x1 + x2 =     

A =   =  
 − − /       − 
⇔–2 –  = 
          − 
⇔ –5 = –1 – p A2 =    =  
⇔ p=4   −    −   −

Jadi, nilai p = –6 atau p = 4.
      −     
9.   =  
     − 
8. Misal A =         
  
Dari kesamaan matriks diperoleh
   −
x
log a = log b . . . (1)
A  =   log (4a – 14)= 1
 − 
⇔ log (4a – 14) = log 10
      − ⇔ 4a – 14 = 10
⇔    =   ⇔ 4a = 24
   −
   ⇔ a=6 . . . (2)
 −   − log (b – 4) = log a . . . (3)
⇔   =   Substitusi nilai a = 6 ke (3)
  −  
log (b – 4)= log 6
Dari kesamaan matriks diperoleh ⇔ b–4=6
a – b = –1 . . . (1) ⇔ b = 10
c–d=3 . . . (2)

Matematika Kelas XII Program IPA 119


Substitusi nilai a = 6 dan b = 10 ke(1): 2. Jawaban: b
x
log a = log b   +
⇔ xlog 6 = log 10 g(x) =

⇔ xlog 6 = 1   +
∫g(x) dx = ∫ 
dx
 
⇔ =1   
  
= ∫   +   dx
⇔ log 6 = log x
⇔ 6=x −

⇔ x=6 = ∫(2  
+ x–2) dx

Jadi, nilai x adalah 6.  − +
=  
+ x–2 + 1 +c


+ − +
10. Misalnya: 

Harga sebuah buku tulis = x
= 4  – x–1 + c = 4  –  + c

Harga sebuah pensil = y
Sistem persamaan linear dari permasalahan di
3. Jawaban: c
atas:
F′(x) = 2x3 – 5
5x + 7y = 14.500


3x + 4y = 8.500 F(x) = ∫ F′(x) dx


Bentuk persamaan matriks: ⇔ F(x) = ∫ (2x3 – 5) dx

       =    ⇔ F(x) = x4 – 5x + c
   
    
    

− ⇔ F(2) = (2)4 – 5(2) + c
⇔    =       

   
         
⇔ 14 = · 16 – 10 + c

⇔  =  −     ⇔ 14 = c – 2

  −   −      
     ⇔ c = 16

⇔    =  −     
Jadi, F(x) =  x4 – 5x + 16.

   −     
     
4. Jawaban: d
⇔   = 
  

   

∫ (3  – 2x) dx = ∫ (   – 2x) dx

Diperoleh: x = 1.500 dan y = 1.000

Dengan demikian, harga 8 buah buku tulis dan 

 
5 buah pensil = 3 ·    –  x2 

= 8x + 5y
= 8 × Rp1.500,00 + 5 × Rp1.000,00 
= Rp12.000,00 + Rp5.000,00 = 2x  – x2 

= Rp17.000,00
= (16 – 16) – (2 – 1) = –1
Jadi, harga 8 buah buku tulis dan 5 buah pensil
Rp17.000,00. 5. Jawaban: c
f(x) = ax + b

Latihan Ulangan Tengah Semester 1 ⇔ ∫ f(x) dx = 2

A. Pilihan Ganda

1. Jawaban: d ⇔ ∫ (ax + b) dx = 2

∫(x – 1)(3x – 5) dx  2
⇔ x + bx = 2
= ∫(3x2 – 8x + 5) dx 

3 2  
=3· x –8· x + 5x + c ⇔ ( (1)2 + b(1)) – (  (0)2 + b(0)) = 2
 
= x3 – 4x2 + 5x + c

⇔ 
+b=2 . . . . (1)

120 Kunci Jawaban dan Pembahasan



9. Jawaban: b
∫ f(x) dx = 4 π


 ∫ (sin x – cos x)2 dx
⇔ ∫ (ax + b) dx = 4
π


∫ (sin2 x – 2 sin x cos x + cos2 x) dx
 2 
⇔ 
x + bx = 4 =

π
 
⇔ (  (2)2 + b(2)) – (  (1)2 + b(1)) = 4 
= ∫ (1 – sin 2x) dx

  π
⇔ ( · 4 + 2b) – ( + b) = 4
 
=  x –  cos 2x 


a+b=4 . . . . (2)  

π π
Eliminasi a dari (1) dan (2): = (  –  cos  ) – (0 –  cos 0)
 π

+b =2 =  –  (–  ) +  (1)
 π π 
a+b =4

=  + +  =  +
–––––––––––– –
– a = –2 10. Jawaban: e
⇔ a =2 Misalkan: u = sin x

Substitusi a = 2 ke (1):

= cos x ⇔ du = cos x dx

+b =2 −
∫ dx = ∫(sin 
  
 · cos x dx



⇔ +b =2 =∫  
du
⇔ b =1

a+b=2+1=3 = 2 + c
Jadi, a + b = 3. =2  +c
6. Jawaban: a = 2  + c
  
∫ 4 sin 
(x – π) dx = 4 ∫ sin (x – 
π) dx 11. Jawaban: b
  
f′(x) = (4x – 2)(x2 – x + 1)3
= 4 (–  cos (  x –  π)) + c Misal u = x2 – x + 1
 du = (2x – 1) dx
= –6 cos  (x – π) + c
f(x) = ∫ (4x – 2)(x2 – x + 1)3 dx
7. Jawaban: e
= 2∫ (x2 – x + 1)3 · (2x – 1) dx

∫  
dx = ∫ 8 cosec2 2x dx = 2∫ u3 du

= 8 (–  cotan 2x) + c = u4 + c
= –4 cotan 2x + c
=  (x2 – x + 1)4 + c
8. Jawaban: c
π
f(2) =  (22 – 2 + 1)4 + c

∫ cos 3x dx
⇔ 6 =  · 34 + c
π
 

=   sin 3x  ⇔ 6=  +c
 
π 

=  (sin – sin 0) ⇔ c=6– 


=  (   – 0) =  
⇔ c = –34 

Matematika Kelas XII Program IPA 121


Batas-batas integral merupakan perpotongan
Diperoleh f(x) =  (x2 – x + 1)4 – 34  kedua kurva.
Untuk x = 1 maka: x = x2 – 4x + 4

⇔ x2 – 5x + 4 = 0
f(1) =  (12 – 1 + 1)4 – 34  ⇔ (x – 4)(x – 1) = 0
⇔ x = 4 atau x = 1
= –34
Diperoleh batas-batas integralnya x = 1 dan x = 4.
Jadi, untuk absis 1, ordinatnya –34. 

12. Jawaban: a L = ∫ (y1 – y2) dx



∫ (x – 2) sin (2x – π) dx
Hasil integral tersebut dicari menggunakan = ∫ (x – (x2 – 4x + 4)) dx

integral parsial.
Fungsi yang diturunkan Fungsi yang diintegralkan = ∫ (–x2 + 5x – 4) dx

(x – 2) sin (2x – π)
= –  x3 +  x2 – 4x

+
1 –  cos (2x – π)
– 
0 –

sin (2x – π) = (–  (4)3 +  (4)2 – 4(4))

Diperoleh: 
– (–  (1)3 +  (1)2 – 4(1))
∫(x – 2) sin (2x – π) dx  

= (–  + 40 – 16) – (–  +  – 4)
= (x – 2)(–  cos (2x – π)) – 1(– sin (2x – π)) + c
 
= –  + 24 + 4 – 

= –  (x – 2) cos (2x – π) + sin (2x – π) + c
= –21 + 28 – 2  = 4  satuan luas

=  ((2 – x) cos (2x – π) +  sin (2x – π)) + c Jadi, luas daerah yang dibatasi kurva y = x2 – 4x + 4

13. Jawaban: a dan garis y = x adalah 4  satuan luas.
Daerah yang diarsir dibatasi oleh parabola
15. Jawaban: c

y =  x2 dan sumbu X pada interval 0 ≤ x ≤ 4. Daerah yang dibatasi garis y = 6 – 2x, sumbu X,
Luas daerah yang diarsir: dan sumbu Y diputar mengelilingi sumbu X,

volumenya:
3



2
x 
L =


x dx = 
·   V = ∫ (6 – 2x)2 dx Y
6

=  (43 – 03)

= ∫ (26 – 24x + 4x) dx y = 6 – 2x

=  (64) =  satuan luas 

14. Jawaban: d = 4π ∫ (9 – 6x + x2) dx X



Sketsa grafik y = x2 – 4x + 4 dan y = x dalam  O 3
suatu bidang koordinat sebagai berikut.  
= 4π  9x – 3x2 + x3 
Y  
y=x = 4π (27 – 27 + 9 – 0)
= 36π satuan volume
4
16. Jawaban: c
Persamaan garis yang melalui (1, 1) dan (2, 0):
y = x2 – 4x + 4


 − 
−  −

 −
=   −  ⇔ −
=  −

−  −
⇔ −
=
0 2 X ⇔ 1–y=x–1
⇔ 2–y=x
⇔ x=2–y

122 Kunci Jawaban dan Pembahasan


 Persamaan garis melalui (8, 0) dan (0, 2):
V = π ∫ (x12 – x22) dy x + 4y = 8

Pertidaksamaan yang sesuai: x + 4y ≥ 8
= π ∫ ((2 – y)2 – (y2)2) dy Persamaan garis melalui (6, 0) dan (0, 4):
2x + 3y = 12

Pertidaksamaan yang sesuai: 2x + 3y ≤ 12
= π ∫ (4 – 4y + y2 – y4) dy Jadi, sistem pertidaksamaan yang sesuai

3x + y ≥ 6; x + 4y ≥ 8; 2x + 3y ≤ 12
= π(4y – 2y2 +  y3 –  y5)

20. Jawaban: a

= π(4 – 2 +  –  – 0) Misal x = banyak gaun jenis I
y = banyak gaun jenis II
 
= 
π = 2  π satuan volume
Jenis Kain Sutra (m) Kain Katun (m)

Jadi, volume benda putar yang terbentuk 2  π Gaun I 2,5x 1x
Gaun II 2y 1,5y
satuan volume.
70 45
17. Jawaban: a Diperoleh model matematika:
Terlebih dahulu akan dicari persamaan garis yang 2,5x + 2y ≤ 70 ⇔ 5x + 4y ≤ 140

membatasi daerah tersebut. x + 1,5y ≤ 45 ⇔ 2x + 3y ≤ 90


1) Persamaan garis melalui (2, 0) dan (4, 1). x≥0


 − 
− −
= ⇔ = − y≥0

 −
  −  −
Jadi, sistem pertidaksamaan yang sesuai
−
⇔ y= 
pada pilihan a.
⇔ 2y = x – 2 21. Jawaban: a
⇔ x – 2y = 2 x = banyak kaos Sekido
(0, 0) termasuk penyelesaian, sehingga y = banyak kaos BeneGaya
pertidaksamaan yang memenuhi x – 2y ≤ 2. Model matematika
x + y ≤ 100


2) Persamaan garis melalui (2, 0) dan (0, 4).


4x + 2y = 8 ⇔ 2x + y = 4 0,5x + 0,75y ≤ 50 ⇔ 2x + 3y ≤ 200
(0, 0) bukan anggota penyelesaian, sehingga x≥0
pertidaksamaan yang memenuhi 2x + y ≥ 4. y≥0
3) Persamaan garis melalui (5, 0) dan (0, 5) 22. Jawaban: b
adalah x + y = 5.
Jenis Papan Tebal (m2) Papan Tipis (m2)
(0, 0) termasuk penyelesaian sehingga
pertidaksamaan yang memenuhi adalah Meja 2x x
Rak Buku y 3y
x + y ≤ 5.
Jadi, sistem pertidaksamaan yang memiliki daerah 160 180
penyelesaian seperti gambar adalah x – 2y ≤ 2; Diperoleh sistem pertidaksamaan:
2x + y ≥ 4; x + y ≤ 5; x, y ≥ 0. 2x + y ≤ 160


x + 3y ≤ 180
18. Jawaban: c x≥0
Daerah penyelesaian 2x + y ≥ 6 di sebelah kanan y≥0
garis 2x + y = 6.
Daerah penyelesaian 2x + 3y ≤ 12 di sebelah kiri Daerah penyelesaian adalah daerah yang
garis 2x + 3y = 12. memenuhi sistem pertidaksamaan tersebut.
Daerah penyelesaian x ≥ 0 di kanan sumbu Y. Daerah penyelesaian:
Y
Daerah penyelesaian y ≥ 0 di atas sumbu X. 160
Irisan daerah penyelesaian dari keempat
pertidaksamaan adalah daerah III.
Jadi, daerah penyelesaiannya daerah III.
60
19. Jawaban: b
X
Persamaan garis melalui (2, 0) dan (0, 6): 0 80 180
3x + y = 6
Pertidaksamaan yang sesuai; 3x + y ≥ 6 Gambar yang sesuai ada pada pilihan b.

Matematika Kelas XII Program IPA 123


23. Jawaban: e Persamaan garis melalui (0, 4) dan (4, 5):
Grafik daerah penyelesaian dari sistem pertidak-

 − 

 −
=   − 
samaan tersebut sebagai berikut.

− −
Y
y = 2x ⇔ −
= −

− 

=
2y = x ⇔ 4y – 16 = x
4 D ⇔ x – 4y = –16
A
Titik potong antara 4x + 3y = 12 dan 5x = 4y
C
B sebagai berikut.
X
0 4 8 5x – 4y = 0 × 3 15x – 12y = 0
x+y=4 2y + x = 8
4x + 3y = 12 × 4 16x + 12y = 48
Menggunakan uji titik pojok. –––––––––––– +
31x = 48
1) Titik A merupakan perpotongan antara

y = 2x dan x + y = 4. ⇔ x = 

x + 2x = 4 ⇒ x =  ; y =  . 
Substitusi x =  ke salah satu persamaan:

Diperoleh koordinat titik A(  ,  ).  
5(  ) = 4y ⇔ y = 
2) Titik B merupakan perpotongan antara x + y
Nilai F pada titik-titik pojok:
= 4 dan 2y = x.
    

2y + y = 4 ⇒ y =  ; x = 
 (  ,  ) ⇒ F = 3(  ) + 2(  ) = 8 

 (4, 5) ⇒ F = 3(4) + 2(5) = 22


Diperoleh koordinat titik B(  ,  ).
(0, 4) ⇒ F = 3(0) + 2(4) = 8
3) Titik C merupakan perpotongan antara 2y = x
Nilai maksimum F adalah 8 pada titik (0, 4).
dan 2y + x = 8.
⇔ 2y + 2y = 8 ⇒ y = 2; x = 4 25. Jawaban: c
Diperoleh koordinat titik C(4, 2). Misal: x = banyak tablet pertama
4) Titik D merupakan perpotongan antara y = 2x y = banyak tablet kedua
dan 2y + x = 8. Model matematika yang terbentuk:
5x + 10y ≥ 20


 
⇔ 2(2x) + x = 8 ⇒ x =  ; y = 
3x + y ≥ 5
  x, y ≥ 0
Diperoleh koordinat titik D(  ,  ).
Meminimumkan f(x, y) = 350x + 500y
Uji titik pojok: F(x, y) = 5x + 2y
  Grafik daerah penyelesaiannya seperti gambar
A(  ,  ) ⇒ F = 5(  ) + 2(  ) = 12 berikut.
  Y
B(  ,  ) ⇒ F = 5(  ) + 2(  ) = 16
5 C
C(4, 2) ⇒ F = 5(4) + 2(2) = 24
    
D(  ,  ) ⇒ F = 5(  ) + 2(  ) = 14 
Jadi, nilai maksimum F(x, y) adalah 24.
2 B
24. Jawaban: d
Persamaan-persamaan garis yang membatasi
A
himpunan penyelesaian sebagai berikut. O 
X
1 4
Persamaan garis melalui (3, 0) dan (0, 4): 5x + 10y = 20
4x + 3y = 12 3x + y = 5
Persamaan garis melalui (0, 0) dan (4, 5):
5x = 4y

124 Kunci Jawaban dan Pembahasan


B merupakan perpotongan garis 5x + 10y = 20 27. Jawaban: e
dan 3x + y = 5. Persamaan garis yang melalui (0, 8) dan (2, 0)
5x + 10y = 20 × 1 5x + 10y = 20 adalah 8x + 2y = 16 ⇔ 4x + y = 8.
3x + y = 5 × 10 30x + 10y = 50 Persamaan garis yang melalui (0, 6) dan (6, 0)
––––––––––––– –
adalah 6x + 6y = 36 ⇔ x + y = 6.
–25x = –30
 Persamaan garis yang melalui (0, 4) dan (8, 0)
⇔ x=  adalah 4x + 8y = 32 ⇔ x + 2y = 8.
 Y
Substitusi x =  ke 5x + 10y = 20.

5(  ) + 10y = 20 ⇔ 10y = 14
 8 A(0, 8)

y= 
 
6 B(  , )
Nilai fungsi objektif titik-titik pojok: 

A(4, 0) maka F = 350(4) + 0 = 1.400 4


C(4, 2)
   
B(  , 
) maka F = 350(  )+ 500(  ) = 1.120 D(8, 0) X
0 2 6 8 x + 2y = 8
C(0, 5) maka F = 350(0) + 500(5) = 2.500
x+y=6
Jadi, pengeluaran untuk membeli tablet per hari 4x + y = 8
Rp1.120,00.
Uji titik pojok ke fungsi sasaran:
26. Jawaban: e f(x, y) = 6x + 9y
Misal: x = banyak mobil f(0, 8) = 6(0) + 9(8) = 72
y = banyak bus
   
Model matematika yang terbentuk dari soal f(  ,  ) = 6(  ) + 9(  ) = 52
tersebut: f(4, 2) = 6(4) + 9(2) = 42
x + y ≤ 115


f(8, 0) = 6(8) + 9(0) = 48


4x + 24y ≤ 1.200 ⇔ x + 6y ≤ 300 Jadi, nilai minimumnya 42.
x, y ≥ 0
28. Jawaban: b
F(x, y) = 5.000x + 7.000y
    − 
    =  −  
Y
   
Dari kesamaan matriks diperoleh:
a = –4
3b = –6 ⇔ b = –2
5c = 5 ⇔ c = 1
115
a2 + b2 + c2 = (–4)2 + (–2)2 + 12
C
B
= 16 + 4 + 1
50 x + 6y = 21
= 300
A
X Jadi, a2 + b2 + c2 = 21.
0 115 300
x + y = 115 29. Jawaban: b
B titik potong antara x + y = 115 dan x + 6y = 300.     
3P – 2Q = 3   – 2 
x + 6y = 300  − −   −  
x + y = 115
–––––––––––– –     
=   –  
5y = 185  − −   −  
⇔ y = 37  − 
⇒ x = 115 – 37 = 78 =  
 − −  
Uji titik pojok:
O(0, 0) →F=0 30. Jawaban: a
A(115, 0) → F = 575.000      −   − − 
B(78, 37) → F = 649.000  −   –        
    
C(0, 50) → F = 350.000
Jadi, pemasukan maksimum yang dapat diperoleh      −  −     
=   –   =  − 
tempat parkir itu Rp649.000,00.  −       

Matematika Kelas XII Program IPA 125


31. Jawaban: e 35. Jawaban: a
x1 dan x2 akar-akar |AB| = 0.
  −   −        
 −  + 2  − −  =  − −    −    +      − 
        |AB| = 
      
  −   −    +  −  
⇔  −  +  − −  =  − −  − +    +  +  − −  + 
      ⇔ 0 =
 +   − + 
  −  − +   − 
⇔  − −   − − 
=
  +   − 
⇔ 0 =
Dari kesamaan matriks diperoleh:   +   − 
–b + 10 = –4 ⇔ –b = –14 ⇔ 0 = (16x + 45)(12x – 5) – (21x + 45)(3x – 5)
⇔ b = 14 ⇔ 0 = 192x2 – 460x – 225 – 63x2 – 30x + 225
3a – 2b = 14 ⇒ 3a – 28 = 14 ⇔ 0 = 129x2 – 490x
⇔ 3a = 42 ⇔ 0 = x(129x – 490)
⇔ a = 14

Jadi, a + b = 14 + 14 = 28. ⇔ x = 0 atau x =

32. Jawaban: a Oleh karena x1 > x2 berarti x1 =

dan x2 = 0.
  − − 
=
   − 36. Jawaban: e
⇔ x2 – 3x = 9 + 9 M = BC – A
⇔ x2 – 3x – 18 = 0          
⇔ (x – 6)(x + 3) = 0 =    –  
         
⇔ x = 6 atau x = –3
           
Jadi, nilai x yang memenuhi x = 6 atau x = –3. =   –     =   
       
33. Jawaban: a
Invers matriks M:
  −   
P = 2  – 3  − −   − 
 −     M–1 =  −   
 −  
  −       − − 
=   –   =     − 
 −    − −    = −  
 −  
Determinan matriks P:
 −  
− − =  
|P| = = –45 – (–28) = –17   − 

37. Jawaban: b
34. Jawaban: e −
        
 −  +    =  
 −  +  = 0     
 − −
⇔ (x – 5)(2x + 3) – (x – 1)(x + 1) = 0   −
    
  =   
⇔ 2x2 – 7x – 15 – x2 + 1 = 0      
     
⇔ x2 – 7x – 14 = 0 
    − 
Diperoleh persamaan kuadrat x2 – 7x – 14 = 0. ⇔     =  −   −  
   
x1 dan x2 akar-akar persamaan kuadrat, berarti
−     − 
x1 + x2 = =7 ⇔     =   −  
    

x1 · x2 = = –14  


    −  
x13 + x23 = (x1 + x2)3 – 3x1x2(x1 + x2) ⇔   =   
  −
= (7)3 – 3(–14)(7)    
= 343 + 294 Dari kesamaan matrik diperoleh:
= 637 
a =  dan b = –  .
Jadi, x13 + x23 = 637.

126 Kunci Jawaban dan Pembahasan


38. Jawaban: b 
Oleh karena a dan b akar-akar suatu persamaan   − 
y0 = −
= = 
kuadrat maka x2 – (a + b)x + ab = 0.  − −

a dan b memenuhi persamaan:

7y0 + p = 7(  ) + 11 = 16
      −     
 −      =  −  
     Jadi, nilai 7y0 + p = 16.
  +  − +      
⇔   =   B. Uraian
 −    −  
Dari kesamaan matrik diperoleh: 1. a. f(x) = (1 – 2  )2
5a + 4b = 2
∫ f(x) dx = ∫(1 – 2  )2 dx
–2a + 3b = 13
Eliminasi a dari kedua persamaan diperoleh: = ∫(1 – 4  + 4x) dx

5a + 4b = 2 ×2 10a + 8b = 4 = ∫(1 – 4   + 4x) dx
–2a + 3b = 13 × 5 –10a + 15b = 65 
–––––––––––––– +  2
=x–4·  + 4 · x +c
 
23b = 69
⇔ b=3 =x–

x  + 2x2 + c

Substitusi b = 3 ke salah satu persamaan:
5a + 4b = 2 b. f(x) = 4 sin 3x cos 5x
⇔ 5a + 4(3) = 2
⇔ 5a = –10 ∫ f(x) dx = ∫ 4 sin 3x cos 5x dx
⇔ a = –2 = ∫ 2(sin (3x + 5x) + sin (3x – 5x)) dx
Diperoleh a = –2 dan b = 3.
Persamaan kuadrat yang akar-akarnya –2 dan 3 = 2∫ (sin 8x – sin 2x) dx
adalah x2 – (–2 + 3)x + (–2)3 = 0
⇔ x2 – x – 6 = 0 = 2(–

cos 8x +

cos 2x) + c
Jadi, persamaan kuadrat itu x2 – x – 6 = 0.
= – cos 8x + cos 2x + c

39. Jawaban: e
   −  
 −   A =
 
  
  2. a. ∫ (x – 2)(3 + x) dx


 − 
⇔ A =     
 −      = ∫ (x2 + x – 6) dx
  −   − 

 − −      
= 
=  x3 + x2 – 6x 

 
 
 −    − 
=    =    
    =

+ 2 – 12 – 0
40. Jawaban: a
= –7


2x – 3y = 1 
x + 2y = 3 π


Sistem persamaan linear tersebut dapat disajikan b. ∫ (cos 2x – sin x) dx


dalam bentuk persamaan matriks:
π

2x + cos x  

  −       = sin
   
 =    
  π π
=( sin + cos )–( sin 0 + cos 0)
−    
    − −
x0 =  −
⇔ = =( ·  +   ) – (0 + 1)
− − − −  


 =  –1
⇔ 
= 

⇔ p = 11

Matematika Kelas XII Program IPA 127


b. Luas daerah D:
3. a. ∫ (6 – 4x)   −  +  dx 
 L = ∫
 + ∫ 

 

= 2x – 3 ⇔ (2x – 3) dx = du

Sehingga diperoleh: = ∫   + ∫   −  − 

∫ (6 – 4x)   −  +  dx 

∫   + ∫  −  


 
=
= –2 ∫ (x2 
– 3x + 8  · (2x – 3) dx

 


=    +    −     

= –2 ∫  du 

       

= –2 ·  + c       

=   ⋅  −  +    ⋅   −  ⋅   ⋅  

=–  + c

   
= –

 −  + 
 
+c –   ⋅ −  ⋅  ⋅  
 

∫ 2x cos 2x dx
  
b. =  + ((   – 32 + 32) – (  – 8 + 16))
Misalkan:u = 2x ⇒ du = 2 dx
  
dv = cos 2x dx ⇒ v = ∫ cos 2x dx =

+   –  +  –

+ 8 – 16

= sin 2x =  –8
 
∫ u dv = uv – ∫ v du Jadi, luas daerah D adalah ( 

 – 8)
∫ 2x cos 2x dx satuan luas.

= 2x ·

sin 2x – ∫ 
sin 2x · 2 dx
5. a. (i) Persamaan garis k

− −
− −
= x sin 2x – ∫ sin 2x dx = ⇔ =
− −  

= x sin 2x + cos 2x + c ⇔ 3y –15 = 2x – 4

⇔ 3y – 2x = 11
4. a. Persamaan kurva:
Daerah penyelesaian di kanan garis

x =  y2 ⇒ y =  3y – 2x sehingga pertidaksamaannya
3y – 2x ≤ 11 . . . . (1)
Substitusikan y = x – 4 ke persamaan
(ii) Persamaan garis A
x =  y2.

− −
− −
= ⇔ =
− −  −
x= (x – 4)2
 ⇔ –y + 2 = 5x – 30
⇔ 2x = x2 – 8x + 16
⇔ –y – 5x = –32
⇔ x2 – 10x + 16 = 0
⇔ (x – 8)(x – 2) = 0 ⇔ y + 5x = 32
⇔ x = 8 atau x = 2 Daerah penyelesaian di kiri garis
y + 5x = 32 sehingga pertidaksamaanya
Y y=x–4 y + 5x ≤ 32 . . . . (2)
(iii) Persamaan garis m

− −
− −
= ⇔ =
− −  −
⇔ –4y + 8 = 3x – 18
⇔ –4y – 3x = –26
0 4 8 X ⇔ 4y + 3x = 26
Daerah penyelesaiannya di kanan garis
x=

y2 4y + 3x sehingga pertidaksamaannya

4y + 3x ≥ 26 . . . . (3)

128 Kunci Jawaban dan Pembahasan


Dari pertidaksamaan (1), (2), dan (3) diperoleh Grafik daerah penyelesaian:
sistem pertidaksamaan: Y

3y – 2x ≤ 11 18
y + 5x ≤ 32
4y + 3x ≥ 26

b. (i) Persamaan garis p: y = x


2x + y = 18
Daerah penyelesaian di kanan garis 10
y = x sehingga pertidaksamaannya 8 A
y ≤ x . . . . (1)
(ii) Garis q melalui titik (0, 10) dan (4, 0). E(6, 4)
Persamaan garis q: D(8, 2)
X

− −
− B C
= ⇔ = 0 9 10 12
− − − 2x + 3y = 24
x+y
⇔ –4y = 10x – 40 = 10
⇔ 4y + 10x = 40 Menggunakan uji titik pojok
Daerah penyelesaian di kanan garis
Titik Pojok Fungsi Objektif f(x, y) = 6.000x + 5.000y
4y + 10x = 40 sehingga pertidaksamaan-
nya 4y + 10x ≥ 40 . . . . (2) A(0, 8) 6.000 · 0 + 5.000 · 8 = 40.000
B(0, 0) 6.000 · 0 + 5.000 · 0 = 0
(iii) Garis r melalui titik (0, 6) dan (12, 0). C(9, 0) 6.000 · 9 + 5.000 · 0 = 54.000
Persamaan garis r D(8, 2) 6.000 · 8 + 5.000 · 2 = 58.000 (maksimum)
E(6, 4) 6.000 · 6 + 5.000 · 4 = 56.000

−  − 
 − 
= ⇔ =
− −   − 
Dari tabel diperoleh nilai maksimum 58.000 di titik
⇔ –12y = 6x – 72
D(8, 2).
⇔ 12y + 6x = 72
Jadi, pabrik tersebut harus memproduksi 8 unit
⇔ 2y + x = 12
boneka dan 2 unit mobil-mobilan per minggu agar
Daerah penyelesaian di kiri garis
memperoleh laba maksimum.
2y + x = 12 sehingga pertidaksamaannya
2y + x ≤ 12 . . . . (3) 7. a. Misal: x = banyak unsur A (ons)
(iii) Daerah penyelesaian di atas sumbu X y = banyak unsur B (ons)
sehinggga pertidaksamaannya y ≥ 0
Nitrogen Kalium Harga
. . . . (4) Unsur
(bagian) (bagian) (rupiah/ons)
Dari pertidaksamaan (1), (2), (3), dan (4) A 3x 2x 1.500
diperoleh sistem pertidaksamaan: B 2y 4y 2.000
y≤x


7 10
4y + 10x ≥ 40
2y + x ≤ 12
Model matematika:
y≥0
3x + 2y ≥ 7


6. Jenis Waktu 2x + 4y ≥ 10
Mainan
Pengolahan Pemasangan Pengepakan
Laba x ≥ 0, y ≥ 0
Fungsi objektif: f(x, y) = 1.500x + 2.000y.
Boneka (x) 6 4 5 6.000
Mobil- b. Daerah penyelesaian:
mobilan (y) 3 6 5 5.000
Y
Persediaan 54 48 50
waktu

Fungsi objektif: f(x, y) = 6.000x + 5.000y 3,5


Kendala:
2,5 (1 ,2)
6x + 3y ≤ 54 ⇔ 2x + y ≤ 18


4x + 6y ≤ 48 ⇔ 2x + 3y ≤ 24
5x + 5y ≤ 50 ⇔ x + y ≤ 10 X
x ≥ 0, y ≥ 0 0 2,3 5

Matematika Kelas XII Program IPA 129


Uji titik pojok ke fungsi sasaran:
f(x, y) = 1.500x + 2.000y  − 
 −    
f(0, 4,5) = 1.500(0) + 2.000(4,5) = 9.000 BC =    
  −    − 
f(1, 2) = 1.500(1) + 2.000(2) = 5.500  
f(5, 0) = 1.500(5) + 2.000(0) = 7.500     
=  
Jadi, biaya minimum Rp5.500,00 dicapai
 −  −     
dengan mencampur 1 ons unsur A dan 2 ons
unsur B.   
=  
8. det (A) = a(3a – 4) – (a + 1)  −  
= 3a2 – 4a – a + 1       − 
A–1(BC)T = –    
= 3a2 – 5a + 1      
det (B) = (1 + x)(1 – x) + x2    −  
= 1 – x2 + x2 =–  
  −   
=1
 −  −       
B–1 = =–  
 
! "
  +      
 −  −   
 −  −   =    
=      
  +   

 −  −  
=     −    −  
  +   10. Diketahui A =    . Tentukan:
 −    −  
 −  −    −  −   a. invers matriks A,
(B–1)2 =   
  +     +    −  
b. matriks B jika AB =  .
  −  −    − 
 − − +  + − 
=  Jawaban:
  −  +  +  − +  +  
 
  −   −  
a. A =    
 −  +  −   
− −  + +    −    −  
=  
  −  + +  −  + +  +     − +  − 
 =  
  −  −  +  
 −  − 
=    − 
  +   =  
 −  
det (B–1)2 = (1 – 2x)(1 + 2x) – (2x)(–2x) Invers matriks A:
= 1 – 4x2 + 4x2   
=1 A–1 =  −   
 
det (A) = det (B–1)2   
⇔ 3a2 – 5a + 1 = 1 =  
 
⇔ 3a2 – 5a – 2 = 0
⇔ (a – 2)(3a + 1) = 0  −  
b. AB =  
  − 
⇔ a = 2 atau a = – 
 −  
Jadi, nilai a = 2 atau a = –  . ⇔ B = A–1  
  − 
 
9. A–1 =        −  
⋅  −  −  −  =   
 
     − 
 
=–    
  =  
  − 

130 Kunci Jawaban dan Pembahasan


Bab IV Vektor 5. Jawaban: a
G G G G G G G G
2  –  = 2(  – 2 ' + 3 * ) – (2  + ' – 4 * )
G G G G G G
= (2  – 4 ' + 6 * ) – (2  + ' – 4 * )
G G G
= (2 – 2)  + (–4 – 1) ' + (6 + 4) *
A. Pilihan Ganda G G G
= 0  – 5 ' + 10 *
1. Jawaban: b G G
D C |2  –  | =  + − + 

G = +  +
&
=  = 5 
G G G
A B Jadi, panjang vektor 2  –  adalah 5  .

JJJG JJJG JJJG JJJG
#" + #$ + "$ + "%
JJJG JJJG JJJG JJJG JJJG JJJG
= #" + ( #" + "$ ) + "$ + ( "$ + $% ) 6. Jawaban: e
JJJG JJJG JJJG JJJG JJJG JJJG JJJG JJJJG JJJG
= #" + ( #" + #% ) + #% + ( #% – #" ) ?@ = W@ – W?
G G G G G G
=  + ( + & ) + & + ( & – )
G G G G G G   
=  +  + & + & + & –     
G G =  −  –   
=  + 3&
  
   
2. Jawaban:
G c G
G G
 = 6  – 5 ' + 4*
G G G   
G  
& =  + 3 ' – 2*
G G G G G G =  − 
G G  
 + 3 & = (6  – 5 ' + 4 * ) + 3(  + 3 ' – 2 * )  
G G G G G G
= 6  – 5 ' + 4* + 3  + 9 ' – 6* JJJG
G G G ?@  = 3
= 9  + 4 ' – 2*
⇔  + − +  = 3
3. Jawaban: a
JJJG ⇔ +   + = 3
G G G     −  
 = #" =  –  =   –   =  
      ⇔   +  = 3
⇔ 4x2 + 5 = 9
G JJJG G G  −   −   −  ⇔ 4x2 = 4
/ = #$ =  –  =    –   =   
      ⇔ x2 = 1
⇔ x = – 1 atau x = 1
G G     −     −   
2  –  / = 2   –     =    –    =  −  Oleh karena x > 0 maka x = 1.
          Jadi, nilai x = 1.
4. Jawaban: a 7. Jawaban: d
G G G G G G G
3 – < = 2 &  =  − ' + *
G G G G
   −  P(4, –3, 5) ⇔  = 4  – 3 ' + 5 
G G G
⇔ < = 3 – 2 & = 3  – 2   JJJG G
    ?@ = –1(  )
 −   −  G G G
⇔ / − = –
G G G
    −  ⇔ / =  – 
G G G G G G
=    –    = (  − ' + * ) – (  − ' + * )
  G G G
 −   −  = −  − ' + *
G G G G
   Diperoleh vektor posisi titik Q: / = −  − ' + * .
=  −  Jadi, koordinat titik Q(–4, –1, 2).
 


Matematika Kelas XII Program IPA 131


8. Jawaban: c 10. Jawaban: c
S R
      − 
JJJG G G      
#" =  −  =  −  –    =  − 
   /   − /

      
JJJG G G  +      P Q
#$ =  −  ⇒   –   =   Pada jajargenjang PQRS berlaku:
 −   /   − − /  JJJG JJJG G G G G
?@ = [\ ⇒ / −  = ] − 
Titik A, B, dan C segaris, maka: G
JJJG JJJG G G G
k #" = #$ ⇔  = ] −/+
G G G
 −    = −/+]
 −    
⇔ k  =  
 − /  − − /  B. Uraian
1. S
R
 −*   
 − *    
⇔   =  
  − /*   − − /  O

Dari kesamaan tersebut diperoleh: P T Q


–2k = 4 ⇔ k = –2
–4k = p ⇔ p = –4(–2) = 8 JJJG G JJJG G
(1 – q)k = –8 – q ⇔(1 – q)(–2) = –8 – q ?@ =  dan ?[ = &
JJJG JJJG JJJG
⇔ –2 + 2q = –8 – q a. @[ = @? + ?[
⇔ 3q = –6 JJJG JJJG
⇔ q = –2 = – ?@ + ?[
G G
Nilai p + q = 8 + (–2) = 6. = – + &
JJJG JJJG
9. Jawaban: b b. W\ =  ?\
5
3 JJJG JJJG
–2 =  ( ?@ + @\ )
JJJG JJJG
A(11, 3, –2) P B(6, 8, 3) =  ( ?@ + ?[ )
JJJG JJJG JJJG JJJG G G
#" : "? = 5 : –2 ⇒ #? : ?" = 3 : 2 =  ( + & )
 # + "  ⋅ +  ⋅  G G
xP = = =  + &
+   
 +  JJJG JJJG JJJG
= 
c. ^[ = ^? + ?[
JJJG JJJG
=  =8 = – ?^ + ?[

# + 
" ⋅+⋅ JJJG JJJG
yP = = = –  ?@ + ?[
+ 
 +  G G
=  =–  + &
 JJJG JJJG JJJG
=  =6 d. \^ = \@ + @^
Z # + Z" − +  ⋅  JJJG JJJG
zP = = = – @\ + (– ^@ )
+ 
− +  JJJG JJJG
=  = – ?[ –  ?@

=  =1 G G
= –& –  
Jadi, koordinat titik P (8, 6, 1).

132 Kunci Jawaban dan Pembahasan


 4. a.
G G G G  
 = 2  – 4 ' – 2 * =  − 
1 2
2. P A Q
 − 
 −  Koordinat titik A:
G G G G  
 = –  + 5 ' – 2* =    ⋅ @ +  ⋅ ? ⋅ +  ⋅  
G G G  −  xA = + 
=

=  =2
a. 5  = 3  + 
G G G ⋅
@ +  ⋅
? ⋅  +  ⋅ 
⇔  = 5 – 3 yA = = =  =1
+  
 −  
   ⋅ Z@ +  ⋅ Z? ⋅ − +  ⋅ 
= 5   – 3  − 

zA = = =  =3
+ 
 −   − 

Diperoleh koordinat titik A(2, 1, 3).
 −      −  Koordinat titik B:
     
=    –  −   =    ? + \ +
 −   −   −  xB = 
= 
=2
G G G G
Jadi,  = –11  + 37 ' – 4 * .
? +
\ +
G G yB = = =0
G G  
b. 4 + 2 – 3 = Z? + Z\
G G G −
⇔ 2 = 3 – 4 zB = 
= 
=1
  −  Diperoleh koordinat titik B(2, 0, 1).
 −    Koordinat titik C:
= 3  – 4  
 −   −  2
    −    1
 −       − 
=   –   =   Q R C
 −   −    
     QC : CR = 2 : (–1)
G  −   −    ⋅ \ − ⋅  @  ⋅ − ⋅
⇔  =    =   xC = = =2
 −
G
   
G G G
Jadi,  = 5  – 16 ' + * .  ⋅
\ − ⋅
@  ⋅ − ⋅ 
yC = = = –3
 −
3. A(–4, 5, 2); B(2, –1, 3); C(3, –2, 1)
 ⋅ Z\ − ⋅ Z@
    −   zC = =  ⋅ −  − ⋅ −
JJJG G G  −
#$ =  −  =  −  –    =  − 
   
a.
− + 
    −  =
     
= –5
JJJG    
G G
"$ =  −  =  −  –  −  =  −  Diperoleh koordinat titik C(2, –3, –5).
      −  b. Titik A, B, dan C kolinear jika memenuhi
      JJJG JJJG
b. Misalkan koordinat D(x, y, z). #$ = k · #" .
JJJG JJJG JJJG
#% = #$ − "$    
JJJG      
    −     #" =   −   =  − 
              − 
⇒ 
 –    = 2  −  – 3  −       
Z     −   − 
       
JJJG         JJJG
       − 
        #$ =  −  −   =  −  =  −  = 4 #"
⇔        

 =  −  –  −  +   −      −   − 
Z  −   −  
       
Jadi, terbukti A, B, dan C kolinear dengan
   −   k = 4.
     
=  −  +    =  − 
   
     
Jadi, koordinat titik D(7, –6, 6).

Matematika Kelas XII Program IPA 133


JJJG JJJG
c. Perbandingan #" : "$

   
JJJG       A. Pilihan Ganda
#" =   −   =  − 
      −  1. Jawaban: b
     
JJJG G G      − 
      #" =  –  =    –  −  =   
JJJG            
"$ =  −  −   =  − 
 −     −  JJJG G G  −     − 
      "$ =  –  =    –    =  − 
     
JJJG
| #" | =  + −  + − JJJG JJJG  −   − 
#" · "$ =    ·  − 
= + + =     
JJJG = (–3)(–4) + (5)(–1)
| "$ | =  + − + − = 12 – 5
=7
= +  + 
2. Jawaban:
G d G
G G
=  = 3   = 2  + 3 ' – 2*
JJJG JJJG G G G G
Perbandingan #" : "$ =  : 3  = 1 : 3. & = a  – 2 ' + 4*
G G
 · & = –4 ⇔ (2)(a) + (3)(–2) + (–2)(4) = –4
5. Q
U ⇔ 2a – 6 – 8 = –4
⇔ 2a = 10
⇔ G G a=5
G G
Diperoleh & = 5  – 2 ' + 4 * , sehingga:
G G G G G G G G
P B  + & = (2  + 3 ' – 2 * ) + (5  – 2 ' + 4 * )
G G G
a. Gerakan pesawat mainan dinyatakan sebagai = 7  + ' + 2*
JJJG
?" . 3. Jawaban: c
JJJG
Gerakan angin dinyatakan sebagai ?_ .   
Gerakan pesawat mainan akibat tertiup angin G  −  G  
JJJG  =   dan  =   
dinyatakan sebagai ?@ .    − 
JJJG
?"  = 30    
JJJG JJJG G G    
"@ = ?_ = 16  ·  =  −  ·  − 
JJJG JJJG JJJG    
?@ 2 = ?" 2 + "@ 2
JJJG = (4)(4) + (–2)(–2) + (1)(1)
⇔ ?@ 2 = 302 + 162 = 16 + 4 + 1
JJJG
⇔ ?@ 2 = 900 + 256 = 21
JJJG
⇔ ?@ 2 = 1.156   
JJJG G G    
⇔ ?@  = 34  ·  =  −  ·   
Jadi, kecepatan pesawat mainan akibat    − 
tertiup angin 34 km/jam. = (4)(3) + (–2)(2) + (1)(–2)
JJJG = 12 – 4 – 2
{ _@ { 
b. sin ∠ QPU = JJJG
=  = 0,8824 =6
{ ?@ {
G G G G G G G
∠ QPU = arc sin 0,8824  · ( + ) =  ·  +  · 
≈ 61,93° = 21 + 6
Jadi, besar sudut arah lintasan pesawat = 27
mainan terhadap arah angin kurang lebih
61,93°.

134 Kunci Jawaban dan Pembahasan


4. Jawaban: d 7. Jawaban: d
JJJG JJJG    
W# · W" =   ·    
JJJG  
  W# =  
=1·4+2·2 5  
=4+4=8 3  
JJJG JJJG JJJG
JJJG JJJG #$ = W$ – W#
W# ⋅ W" θ
cos θ = JJJG JJJG
4      − 
{ W# { { W" {
=    –   =   
    
=      
 +  ⋅  +       
   − 

JJJG JJJG    
= W# · #$ =   ·   
 ⋅     
     
= = = 
= 4(–4) + 0 · 6 + 0 · 0
 = –16
tan θ = JJJG
| #$ | = −  +  + 
5. Jawaban: b
=  +  +
    
JJJG G G       =
"# =  –  =   –  −  =   

    −    =  
JJJG JJJG
    Misal sudut antara vektor W# dengan vektor #$
JJJG G G       adalah α.
"$ =  –  =    –  −  =    JJJG JJJG
 −   −   −  cos α =
W# ⋅ #$
JJJG JJJG =
− 
JJJG JJJG { W# { { #$ { ⋅  
"# · "$ = 3 · 2 + 2 · 3 + 4 · (–3)

= 6 + 6 – 12 =–

=0 JJJG
JJJG Jadi, kosinus sudut antara vektor W# dengan
| "# | =  + +
   =  + +  =  JJJG 
JJJG vektor #$ adalah – .
| "$ | =  +  + − = +  +  =  

Misalkan sudut ABC = α, maka: 8. Jawaban: c


JJJG JJJG G G G G G G G G
"# ⋅ "$  = 3  + 2 ' – * dan & = 3  + 9 ' – 12 *
cos α = JJJG JJJG = =0 G G
{ "# { { "$ {  ×   · & = (3)(3) + (2)(9) + (–1)(–12)
π = 9 + 18 + 12
⇔α= 
G G = 39
π & · & = (3)(3) + (9)(9) + (–12)(–12)
Jadi, besar sudut ABC =  .
= 9 + 81 + 144
6. Jawaban: d = 234
G G G G G G G
 · & = |  | | & | cos θ Vektor 2  – a & tegak lurus & , maka:
G G G
    (2  – a & ) · & = 0
G G G G
    π ⇔ 2 · & – a & · & = 0
⇔    ·  −   = +  +   +  +   cos 
      ⇔ 2(39) – a(234) = 0
   
⇔ 234a = 78
⇔ 1 – 2 + a2 = (1 + 2 + a2) 

⇔ –2 + 2a2 = 3 + a2 ⇔ a = 
⇔ a2 = 5
Jadi, nilai a =  .
⇔ a=± 

Jadi, nilai a adalah –  atau .

Matematika Kelas XII Program IPA 135


G G G G G G G
9. Jawaban: b  · (2 & +  ) = 2  · & +  · 
G G G G
 ⊥  ⇒  ·  =0 = 2(7) + 21 = 35
G G G
 ⊥ ( + 2 ) = 0  
G G G G G    
⇔  · ( + 2 ) = 0 c. & · & =  −  ·  − 
G G G G  −   − 
⇔  ·  + 2 ·  = 0
G G = (2)(2) + (–3)(–3) + (–2)(–2)
⇔ 0 + 2 ·  = 0
G G =4+9+4
⇔ 2 ·  = 0 = 17
G G G G G G G G G G
⇔  ·  =0 (& + ) · (& – ) = & · & –  · 
G G G G G G G
 ⋅  −  =  ⋅  −  ⋅  = 17 – 21
=2·0–0 = –4
G G G G
=0 d. (2 & +  ) · ( & – 3  )
G G G G G G G G
= 2 & · & – 6 · & +  · & – 3 · 
10. Jawaban: b G G G G G G
G G = 2 & · & – 5 · & – 3 · 
Vektor  sejajar & maka: = 2(17) – 5(7) – 3(21)
G G
 = *& ⇒ (x, y, 1) = k(–1, 3, z) = 34 – 35 – 63
⇔ (x, y, 1) = (–k, 3k, kz) = –64
Diperoleh: 2. A(4, 3, 2), B(2, 4, 2), dan C(3, 1, 2)

y = 3k ⇔ k =

y JJJG G G       − 
 #" =  –  =   –    =  
     
   
x = –k = –  y
JJJG       − 
G G
G #$ =  –  =   –    =  − 
Vektor  = (–  y, y, 1)      
   
G JG G JG JJJG JJJG
Vektor  tegak lurus < = (3, –2, 3) maka  · < = 0. #" · #$ = –2 · (–1) + 1 · (–2) + 0 · 0
G JG
=2–2+0=0
 · < = 0 ⇔(– y)(3) + (y)(–2) + (1)(3) = 0 JJJG
 | #" | = − +  +  = + + = 
⇔ –y – 2y + 3 = 0
⇔ 3y = 3 JJJG
| #$ | = −  + − +  = + + = 
⇔ y=1
Misalkan sudut BAC = α, maka:
JJJG JJJG
B. Uraian #" ⋅ #$
cos α = JJJG JJJG
{ #" { { #$ {
= × 
=0
  
G  −  G   ⇔ α = 90°
1.  =   dan & =  −  Diperoleh besar ∠BAC = 90°.
  −  JJJG JJJG
Oleh karena | #" | = | #$ | maka segitiga ABC
   sama kaki, sehingga:
G G    
 · & =  −  ·  − 

a. ∠ABC = ∠ACB =  (180° – 90°) = 45°
    −  Jadi, ∠BAC = 90° dan ∠ABC = ∠ACB = 45°.
= (4)(2) + (–1)(–3) + (2)(–2)
G G
=8+3–4 3. a.  dan / saling tegak lurus maka:
=7
    − 
G G    
     · / =0 ⇔  ·    =0
G G    
b.  ·  =  −  ·  −   −    
     
⇔ –10 + 2a – 6 = 0
= (4)(4) + (–1)(–1) + (2)(2) ⇔ 2a = 16
= 16 + 1 + 4 ⇔ a=8
= 21

136 Kunci Jawaban dan Pembahasan


G G G G G
b. 2  · (3 / –  ) Vektor  sejajar dengan  maka:
G G G G G G
=  ⋅ / –  ⋅   = m
G G G
= 6(  ⋅ / ) – 2(  2)
 

= 6(0) – 2(22 + 22 + (–1)2)    
⇔ −
  = m  − 
= 0 – 2(9) = –18    
G G    
4. |  | = 13 dan |  | = 8
 

     
tan α = ⇒ cos α =
 
⇔  −  = m  − 
G G G G   
a.  ·  = |  | |  | cos α    
    
} 
= 13 × 8 ×     
⇔  −  =  −} 
= 40     } 
G G G G G G G    
b.  · ( + ) =  ·  +  · 
G G G Diperoleh:
= |  |2 +  · 
= 132 + 40 1) –1 = –2m maka m = 
= 169 + 40 2) ym = 3
= 209
G G G G ⇔ y(  ) = 3

c. |  +  | = (  +  )2
2
G G G G
= ( + ) · ( + ) ⇔ y=3·2
G G G G G G G G ⇔ y=6
=  ·  +  · +  ·  + ·
G G G G Jadi, nilai x = 4 dan y = 6.
= |  |2 + 2  ·  + |  | 2 G G G
= 132 + 2(40) + 82 b.  +  – 
= 169 + 80 + 64  −     

= 313      
=    +  −  −  − 
G G
|  +  | =        
     
G G G G
d. |  –  |2 = (  –  )2
G G  −         − 
G G
= ( – ) · ( – ) =   +  −  −  −  =   
G G G G G G G G        
=  ·  –  ·  –  ·  +  ·         
G G G G        
= |  |2 – 2  ·  + |  |2 G G G
= 132 – 2(40) + 82 Jadi, hasil operasi (  +  –  ) adalah
G G G
= 169 – 80 + 64 − +  ' + * .
= 153
G G
|  –  | = 

A. Pilihan Ganda
G G
5. a. Vektor  tegak lurus dengan  maka: 1. Jawaban: d
G G G  G 
 · = 0 } =  −  dan  =  − 
   
 −     G G
    Proyeksi skalar ortogonal } pada 
⇔    ·  −  =0
G G
   }⋅
    = G
{{
⇔ (–2) · 3 + x(–1) + 5 · 2 =0
⇔ –6 – x + 10 =0  ⋅  + −  ⋅ − 
=
⇔ –x + 4 =0  +  − 
⇔ x =4
+
= =  =2
 + 

Matematika Kelas XII Program IPA 137


2. Jawaban: a 5. Jawaban: b
K(3, 2, –1), L(9, 4, –4), dan M(2, 1, –6) G G G G G G G G
a  · & = a(4  + 2 ' + 3 * ) · (  + ' + 2 * )
       −  G G G G G G
JJJG G G
~ = } – * =   –    =  − 
= (4a  + 2a ' + 3a * ) · (  + ' + 2 * )
      = 4a · 1 + 2a · 1 + 3a · 2
 −   −   − 
= 4a + 2a + 6a
= 12a
JJJG G G    G
G
~€ =  – * =   –    =    Panjang proyeksi vektor a  pada & =  
     
 −   −   −  G G
 ⋅ &
JJJG JJJG ⇔ G =  
{&{
Panjang proyeksi vektor ~ pada ~€ :
JJJG JJJG 
JJJG ~ ⋅ ~€ − + − +   ⇔ =  
| ~ | = { ~€JJJG = =  = 1  +  + 
{  
 +  + −



3. Jawaban: d ⇔ =  

   − 
G G ⇔ 12a = 2(  )(  )
 + / = 4   +   ⇔ 12a = 12
 −   ⇔
    a=1
Jadi, nilai a = 1.
   − 
    6. Jawaban: b
=    +   G G G
 −       =3 +4'
    G G G
 =2 + '
G G
   Proyeksi vektor  pada 
  G G
=    G G
⋅ G  ⋅  + ⋅
 −  = G   =  +  (2  + ' )
  {{

G G
G  −   −  =  (2  + ' )
/ = 2   =   
  G G
   = 4  + 2'
   
G G G 7. Jawaban: b
Proyeksi skalar ortogonal  + / ke / G G G G
 = 4  – 2 ' + 2*
G G G G
    −   = 2  – 6 ' + 4*
   
   ⋅    G G
G G G  −     ·  = 4 · 2 + (–2) · (–6) + 2 · 4
  + / ⋅ /    
= G = = 8 + 12 + 8
/ −  +  + 
= 28
G
− +  − −  |  |2 = 22 + (–6)2 + 42
=  + + 
= 
=–  =–
= 4 + 36 + 16
= 56
4. Jawaban: c G G
G G Proyeksi vektor ortogonal vektor  pada  :
⋅ } + − ⋅ + −−
G =1 ⇔ =  G G
{{  +  + − G ⋅ G
 = G  
} −  + 
⇔ =  {{

 G G G
}
⇔ 
=  =  (2  – 6 ' + 4 * )
⇔ 2m = 4 G G G
=  – 3 ' + 2*
⇔ m=2
Jadi, nilai m adalah 2.

138 Kunci Jawaban dan Pembahasan


8. Jawaban: c  −    
JJJG JJJG    
 −      −  ?@ · ?\ =   +  ·  − 
JJJG      
#" =   −  −  =     −   
   
 −   −   − 
      = (–3) · 2 + (a + 1)(–2) + (–8) · 1
     
JJJG       = –6 – 2a – 2 – 8
#$ =   −  −  =   = –2a – 16
 −   −   − 
      JJJG JJJG G G G
Proyeksi vektor ?@ pada ?\ = –4  + 4 ' – 2 *
− 
JJJG JJJG    
#" · #$ =    ·   JJJG JJJG  − 
?@ ⋅ ?\ JJJG  
 −   −  ⇔ JJJG ?\ =  
    { ?\ {
 − 
= (–3) · 3 + 5 · 1 + (–1)(–2)  
= –9 + 5 + 2 = –2
− − 
    − 
JJJG JJJG  =  
Proyeksi vektor #" pada #$ ⇔   + − +  

 −   
JJJG JJJG JJJG    − 
#" ⋅ #$    
= JJJG  #$
{ #$ {
    − 
G G G ⇔
− −    =  
 −   
−
=  (3  + j – 2 * ) + +
(  +  + − )    − 
   
− G G G     − 
=  + + (3  + j – 2 * )

− −    =  
  −   
G G G    − 

= – (3  + j – 2 * )    

   

− −    = –2  
9. Jawaban: e

−
   − 
G G G G π    
 · & = |  || & | cos
    
Dengan demikian,
= 12 × 4 × (–  )
− − 

=–2
= –24
G G ⇔ –2a – 16 = –18
Proyeksi vektor  pada &
G G
⇔ –2a = –2
⋅& G ⇔ a=1
= G &
{ & {
Jadi, nilai a = 1.
− G
= &
 B. Uraian
 G
= –  & G  G  − 
1.  =    dan  =   
   
 G
=– & G G
a. Proyeksi skalar ortogonal  pada  :
10. Jawaban: e     − 
G G  ⋅ 
G ⋅       − +  
 −      −  | | = G = = =  = 2
{{ − +  
JJJG      
?@ =    −  −  =   +  G G
 −   −   −  b. Proyeksi vektor ortogonal  pada  :
     
 
      G
G
{{ G   −   −  
JJJG        = { G {  =    =  
?\ =  −  −  −  =  −       
 −   −     
  
     

Matematika Kelas XII Program IPA 139


G G G G
2.  =  – 2 ' – 4 *
G G G    − 
G −    
⇔  −  =  
& =  – 2 ' + 3*
G G 
   − 
a. Proyeksi vektor ortogonal  pada &    
G G
⋅& G ⋅ + − ⋅ − +  −  ⋅  G
= { &G { & =  + − +  &    − 
    
+ −  G G G ⇔ −
  −  =  
= + +  (  – 2 ' + 3 * )    − 
   
− G G G
= (  – 2 ' + 3 * )  −   − 
G G G     

 + ' –

* ⇔   =  
=– 
  −   − 
   
G G
b. Proyeksi vektor ortogonal & pada  : Dengan demikian,
G G
⋅& G ⋅ +  − ⋅ − +  −  ⋅  G
= { G {  = 
 + − + − 


=1⇔ a =9
+ −  G G G Jadi, nilai a = 9.
= + +  (  – 2 ' – 4 * )
4. A(2, 3), B(–1, –1), dan C(5, –1)
− G G G
= 
( – 2 ' – 4* ) JJJG G G     −    
"# =  –  =    –  −  =  
G  G G
     
=–  +  ' +  *
JJJG G G     −    
"$ =  –  =  −  –  −  =  
         
JJJG  
G       JJJG JJJG
3.  = ?@ =    −   =    a. Proyeksi vektor "# pada "$ :
 −     −  JJJG
JJJG JJJG
      "# ⋅ "$ JJJG
JJJG  "$
"% = { "$ {
     
G JJJG      
− −
& = ?\ =     =  − 
 ⋅+ ⋅ 
    =  
   +   
     
    
    =    =  
G G        
 · & =    ⋅  −  JJJG G G
 −    b. "% =  – 
    G JJJG G     −    
= 4 · 4 + a(–2) +(–4) · 4 ⇔  = "% +  =   +  −  =  − 
     
= 16 – 2a – 16 Jadi, koordinat titik D(2, –1).
= –2a
G G 5. B(1, 1, 1)
G G G
Proyeksi vektor  pada & = –2  + ' – 2 *

G G  − 
⋅ & G  
⇔ G & =  
{ & {
 − 
 
   − 
 
·  −  =  
−

  + − +     A(5, –3, –6) D C(–2, 4, –6)
   − 
   

   −        − 
−     JJJG      
⇔  −  =  
a. #" =   −  −  =  
 + + 
   −     −    
         

140 Kunci Jawaban dan Pembahasan


−  − 
JJJG    

#$ =   −  −  =   
 −   −   
      A. Pilihan Ganda
 −   −  1. Jawaban: a
JJJG JJJG     JJJG JJJG JJJG JJJG JJJG
#" · #$ =   ·    JJJG JJJG
#" + $" + #$ = #" + (– #% ) + ( #" + #% )
   G G G G
    =  + (– & ) + (  + & )
G
= (–4)(–7) + 4 · 7 + 7 · 0 = 2
= 28 + 28 + 0 = 56
JJJG JJJG JJJG
Proyeksi vektor #" pada #$ = #% 2. Jawaban: e
JJJG JJJG JJJG
#" ⋅ #$ JJJG
#% = JJJG  #$   −  
{ #$ {
4    + 3  −  – 6  − 
     
 − 
       −    
=  =    +  −  –  −  
 − +  +          
 
    
 −   −  =  −   –  −  
         
=  +  +    =    
     − 
    =  − 
 
 −   − 
    3. Jawaban: d
=  =   G G G
G
     =4 –2' + *
   
JJJG JJJG G G G G
Jadi, proyeksi vektor #" pada #$ adalah & = 3  + 2 ' – 5*
G G G G G G G G
 −  G
2  – 3 & = 2(4  – 2 ' + * ) – 3(3  + 2 ' – 5 * )
G G G G G G
  G
= (8  – 4 ' + 2 * ) – (9  + 6 ' – 15 * )
  atau –4  + 4 ' . G G G
  = –  – 10 ' + 17 *
 
JJJG
b. "% merupakan garis tinggi segitiga ABC 4. Jawaban: e
JJJG JJJG JJJG G G G G G G
"% = #% – #" 3(  – 2  +  ) = –9  – 15 ' + 6 *
G G G G G G
⇔ 3  – 6  + 3  = –9  – 15 ' + 6 *
 −   −   
=   −   =  
   
      − 
     −         
      ⇔ 3   – 6    + 3  −  =  − 
JJJG    
     
| "% | =  +  + −        

=          − 
       
=7 ⇔ 
   –   +  −   =  − 
   
     
Jadi, tinggi segitiga ABC = 7.        
JJJG
c. | #$ | = − +  +      − 
   
⇔  −   =  − 
=  +  +
 − 
   
   
=  =   Diperoleh:
Luas segitiga ABC 3x = –9 ⇔ x = – 3
JJJG JJJG
=  | #$ | | "% | –12y = 6 ⇔ y = – 


 Nilai x – y = –3 – (–  ) = –2 
=  ·   ·7= 

Matematika Kelas XII Program IPA 141


5. Jawaban: c
JJJG     − 
G G
G JJJG G G  −   −   #$ =  –  =   –   =  − 
 = #" =  –  =  −  –    =  −     −   
            
Jadi, koordinat titik P(2, –4). Titik A, B, dan C segaris maka:

6. Jawaban: e JJJG JJJG  −   − 


JJJG JJJJG JJJG k #" = #$ ⇔ k  −  =  − 
?@ = W@ – W?    
  +    
   
=   –  
 −   −   −*   − 
⇔  −*  =  − 
   
   + *    
=  
 −  Dari kesamaan tersebut diperoleh:
JJJG –2k = –6 ⇔ k = 3
| ?@ | =  + − 
 
(x + 2)k = 12 ⇔ (x + 2)3 = 12
=  +  ⇔ x+2 =4
⇔ x =2
=  Jadi, nilai x = 2.
=5 9. Jawaban: a
JJJG A(–2, 13) dan B(6, 1)
Jadi, panjang vektor ?@ adalah 5.
G  −  G 
7. Jawaban: b  =    dan  =  
G G G G    
G G
5 + 3 + 2 = 2 + 3 – 2 AC : CB = 1 : 3
G G G G G G G
⇔ 2 = 2 – 2 – 3 – 2 G  +  G G
G  = +  = (  + 3  )
G G
= 2 – 4 – 3
  −  
=    + 3    
    −      
     
=    −   −   −    −  
 −   −    =    +    
         
   
       −  =   =  
         
=    −    −  − 
 −   −     Jadi, koordinat titik C(0, 10).
     
10. Jawaban: c
  −  +    −  A(2, 1, –4) dan B(2, –4, 6)
    AP : PB = 3 : 2
=   −  +   =   
 − +  −    −  " +  # ⋅ + ⋅ +
    xP = = = =2
+  

" + 
#  ⋅ −  +  ⋅ −  + 
G  −   −  yP =
+
=

= 
= –2
   
⇔  =  
  =  Z" + Z #  ⋅  +  ⋅ −   − 
 −   −  zP =
+
= = =2
     
G G G G Diperoleh koordinat titik P(2, –2, 2).
Jadi, vektor basis  = –4  + 8 ' – * .
JJJG  −      − 
G G
8. Jawaban: b ?$ =  −  =    –  −  =   
   
JJJG G     −       
G   =  − 
#" =  –  =    – JJJG G G G
      Jadi, ?$ = −  + ' + * .
  −    + 

142 Kunci Jawaban dan Pembahasan


11. Jawaban: d    
G G  
Titik S merupakan titik tengah PQ maka:  ·  =   ·  
 
xS =
? + @
=
+
=2  −   − 
 
= (4)(1) + (2)(0) + (–5)(–2)

? +
@ + = 4 + 0 + 10
yS = 
= 
=2
= 14
Z? + Z@ +
zS = = =3 14. Jawaban: b
 
A(1, –4), B(4, 3), dan C(2, –5)
Diperoleh koordinat titik S(2, 2, 3).
G   G   G 
Titik T merupakan titik tengah QR maka:  =  −  ,  =    , dan  =  − 
@ + \ +      
xT = 
= 
=4 JJJG G G       
#$ =  –  =  −  –  −  =  − 

@ +
\ +      
yT = = =1
  JJJG G G       −
Z@ + Z\ +  "$ =  –  =  −  –    =  − 
zT = = =2      
 
Diperoleh koordinat titik T(4, 1, 2). JJJG JJJG    − 
#$ · "$ =  −  ·  − 
Panjang ST:    
JJJG = (1)(–2) + (–1)(–8)
| [^ | =  ^ −  [  + 
^ −
[  + Z ^ − Z[  = –2 + 8
=6
=  −  +  −  +  − 
= + + =  15. Jawaban: c
G G G G
 ·  = |  | |  | cos 45°
12. Jawaban: c

V U =4·3·  
G
 =6 
G

S T 3
16. Jawaban: a
G G     − 
G 5  ⋅  = 12 ⇔    ·  −  = 12
 R Q    
G

G
2 ⇔ –6 – 3n = 12
 ⇔ –3n = 18
O P
W
⇔ n = –6
JJJJG JJJG JJJG
=
W@ W? W\ + 17. Jawaban: e
G G G
=  +  G
( )· & =7
JJJJG JJJJG JJJG JJJJG
_‚ : @‚ = 5 : 2, maka _@ : @‚ = 3 : 2
   − 
Dengan demikian,

  ·  −  = 7
JJJJG  JJJG JJJG G  G   −   
 
 
@‚ =  _@ =  (– W[ ) =  (–  ) = –      
JJJJG JJJJG JJJJG
W‚ = W@ + @‚     − 
   
G G
= ( +  ) –  
 G ⇔  −  ·  −  = 7
 
G    
G  G
=  +  –  ⇔ 2(–1) + (–3)(–2) + 3 · a = 7
13. Jawaban: d ⇔ –2 + 6 + 3a = 7
⇔ 4 + 3a = 7
G
  G   ⇔ 3a = 3
 =    dan  =   ⇔ a=1
   
 −   − 

Matematika Kelas XII Program IPA 143


 −  20. Jawaban: a
G   Posisi balok dapat digambarkan sebagai berikut.
Dengan demikian, & =  − 
  Z
 
G G G G G G G G
 + 2 & = (4  – 6 ' + 6 * ) + 2(–  – 2 ' + * ) E H(0, 4, 4)
G G G G G G
= 4  – 6 ' + 6* – 2  – 4 ' + 2* F
G
G G G
= 2  – 10 ' + 8 *
A(0, 0, 0) D(0, 4, 0)
18. Jawaban: a Y
G G G G G G
 =  + 2 ' dan / = 4  + 2 ' B(2, 0, 0) C(2, 4, 0)
G G
⋅/
cos θ = G G
{  {{ / {
X

JJJG G G G
⋅ +  ⋅  #" = (2 – 0)  + (0 – 0) ' + (0 – 0) *
= +   + 
 5 G G G
3 = 2  + 0 ' + 0*
+ θ JJJG G G G
=   "„ = (0 – 2)  + (4 – 0) ' + (4 – 0) *
4
G G G
 = –2  + 4 ' + 4 *
= =  JJJG JJJG
 #" · "„ = 2(–2) + 0 · 4 + 0 · 4
sin θ =  = –4 + 0 + 0 = –4
JJJG
19. Jawaban: c | #" | =  +  + 
G G G G G G G G =
 ·  = (4  – 2 j + 2 * ) · (  + j + 2 * ) =2
= 4 · 1 + (–2) · 1 + 2 · 2 JJJG
| "„ | = − +  + 
=4–2+4=6
G = +  + 
|  | =  + − + 
= 
=  + + =6
JJJG JJJG
=  #" ⋅ "„
cos θ = JJJ
G JJJG
{ #" { { "„{
=2 
G −
= ⋅
| | =  +  + 

= + + =–

= JJJG JJJG
 Jadi, nilai kosinus sudut antara #" dan "„
G
Misalkan sudut yang dibentuk oleh vektor  dan
G adalah – .
 adalah α. 
G G 21. Jawaban: d
 ⋅
cos α = G G G G G G G G G
{  {{ {
 ⋅  +  =  ⋅  +  ⋅ 
=
 G G G π
 ⋅  = |  |2 + |  ||  | cos 

=  =  = 22 + 2 × 5 × 
Diperoleh α = 60° =4+5
G
Jadi, besar sudut yang dibentuk oleh vektor  =9
G
dan  sama dengan 60°. 22. Jawaban: d
G G G
|  | = 4 ⇒ (  )2 = |  |2 = 42 = 16
G G G
|  | = 6 ⇒ (  )2 = |  |2 = 62 = 36

144 Kunci Jawaban dan Pembahasan


G G G G
| +  | = 8 ⇔ (  +  )2 = 82
G G G G JJJG  
G  
⇔ (  )2 + 2  ·  + (  )2 = 64 & = %„ =
G G  
⇔  
16 + 2  ·  + 36 = 64  
G G
⇔ 2 ·  = 12
G G  −   
⇔  ·  =6 G G    
G G G G  · & =    ⋅  
|  –  |2 = (  –  )2    
   
G G G G
= (  )2 – 2  ·  + (  )2 = (–3) · 0 + 2 · 0 + 0 · 4
= 16 – 2(6) + 36 =0
= 52 – 12 G G
Misalkan sudut antara vektor  dan & adalah θ.
= 40 G G
G G ⋅ &
|  –  | = = 2 cos θ = { G { { &G {

23. Jawaban: b = G G
{{{ & {
      − 
JJJG G G    −    =0
?@ = / –  =   –   =    Diperoleh θ = 90°
      G G
Jadi, sudut antara vektor  dan & adalah 90°.
      25. Jawaban: a
JJJG G G      
@\ = ] – / =    –   =   G G G G G G G G
      −   +  = (3  – 4 ' – 4 * ) + (2  – ' + 3 * )
G G G
JJJG JJJG =5 –5' – *
?@ tegak lurus @\ berarti: G G G G G G G G G
JJJG JJJG (  +  ) ·  = (5  – 5 ' – * ) · (4  – 3 ' + 5 * )
?@ · @\ = 0 ⇔ –2a + 6 + 2(c – 5) = 0 = 5 · 4 + (–5)(–3) + (–1) · 5
⇔ –2a + 6 + 2c – 10 = 0 = 20 + 15 – 5
⇔ –2(a – c) = 4 = 30
⇔ a – c = –2 G G G
Panjang proyeksi vektor (  +  ) pada 
G G G
24. Jawaban: e  +  ⋅ 
= G
Cara 1 {{
H JJJG JJJG
G 
#† = %„ =
JJJG G  + − + 
⇔ #† = &

E F =
Dengan demikian,     
G sudut antara vektor
& 
G G =
4 cm  dan & sama 
dengan ∠EAC 
D C = =3 
= 90°.  
G
 3 cm
26. Jawaban: b
A 2 cm B
P(1, –3), Q(2, –1), dan R(4, 1)
JJJG G G     
Cara 2 ?@ = / –  =  −  –  −  =   
G JJJG      
 = #$
JJJG JJJG JJJG G G     
= %$ – %# ?\ = ] –  =   –  −  =  
     
      −  JJJG JJJG
      Panjang proyeksi vektor ?@ pada ?\
=   −   =    JJJG JJJG
?@ ⋅ ?\ +
      = JJJG =

=  =2
      { ?\ {  + 

Matematika Kelas XII Program IPA 145


27. Jawaban: e
G G G  −   
G G G    
 = –3  – ' + x *
G G G G  · & =  −  ·   
 = 3  – 2 ' + 6*  −    
   
G G
 ·  = –9 + 2 + 6x = (–3) · 1 + (–6) · 2 + (–9) · 3
= –7 + 6x = –3 – 12 – 27
G = –42
|  | =  + − +  G G
Proyeksi ortogonal vektor  pada &
=  + + 
G G  
=  ⋅ & G −   
= G & =
=7 { & {   +  +    
G G  
Panjang proyeksi vektor  pada  adalah 5,  
berarti:  
−   
G G =
⋅ − +  + +   
G =5 ⇒ =5  
{{   
⇔ –7 + 6x = 35
 
⇔ − 
=   
6x = 42
⇔ x=7  
 
28. Jawaban: d  
G G  
Proyeksi vektor  pada / :
= –3   
G G
G G  
G ⋅/ ⋅ +  −−  +  ⋅   
] = G / = /  
/  + −  + 

++ G  − 
= + + / =  − 
 
 − 
 G  
=  / G G G
= –3  – 6 ' – 9 *
 G
=  / 30. Jawaban: c
G G G G G G G G
29. Jawaban: a  ·  = (2  + x ' + * ) · (3  – 2 ' + * )
G JJJG = 2 · 3 + x(–2) + 1 · 1
 = #"
= 6 – 2x + 1
 −      −  = 7 – 2x
=   −    =  −  G G G G
     =

(–3  + 2 ' – * )
 −      − 
     
G JJJG G G  − 
& = "$  ⋅ G  
⇔ G  =   
{  {
   −   − 
 
   
=   −     − 
    −   −     
    ⇔  −  =  

  + − +  
 −   − 
   
 
 
=    
   −     
  ⇔ −
  = – − 
 + + 
 −   − 
   

146 Kunci Jawaban dan Pembahasan


Diperoleh: G G G G
3. a. 2 + 4 =  – 
G G G
 − 
= – ⇔  = 3 + 4

⇔ 7 – 2x = –1   − 
= 3  −  + 4   
⇔ 2x = 8    
⇔ x=4
Jadi, nilai x = 4.     − 
=  −   +   
   
B. Uraian
  
=  − 
  −      −    
 − 
1. a. 3 − +    =   +    =  − 
    G G G G G
    b. 6 – 5 + 2 = 3 + 4
           G G G
⇔ 2 = 3 – 5
   −   − 
b. 4  −  –3  + 2  
    − 
      = 3  −  – 5   
  
      
    −   −      −    
 −       =  −   –    =  − 
=   –   +       
  
    −     G      
⇔  =   −  =  −  
 −       −     
=   +   =  
 −      2
4. a.
2. H G –1
G
&
A(1, 2, 3) B(3, 1, 2) C(xC, yC, zC)
E G
F <
JJJG JJJG JJJG JJJG
G #$ : "$ = 2 : 1 ⇒ #$ : $" = 2 : –1

D C " + −  ⋅  #
xC =
 −

A B =  ⋅  + −  ⋅ = 5


" + −  ⋅
#
JJJG JJJG JJJG yC =
 −
a. #" + $" – 2 „%
JJJG JJJG JJJG  ⋅ + −  ⋅ 
= %$ + (– †„ ) – 2 ‡$ = =0

G G G
=  + (– & ) – 2 < Z" + −  ⋅ Z #
G G G zC =
=  – & – 2<  −
 ⋅  + −  ⋅ 
JJJG JJJG JJJG = =1
b. ‡† +  #† + ˆ‡
Jadi, koordinat titik C(5, 0, 1).
JJJG JJJG JJJG JJJG
= ( ‡„ + ‡ˆ ) –  (– ‡$ ) + †„       
JJJG      
JJJG JJJG JJJG JJJG b. #$ =   –    =  − 
= (– %$ + (– †„ )) +  ‡$ + †„       − 
     
JJJG JJJG JJJG JJJG
= – %$ – †„ +  ‡$ + †„ JJJG
#$ =  + − + −
JJJG JJJG
=  ‡$ – %$ =  + +
G G =
= < –   =  
 JJJG
Jadi, panjang vektor #$ adalah   .

Matematika Kelas XII Program IPA 147


5. A(2, 4, –1), B(–4, 7, 5), dan C(2, 4, –5)
 −      − 
  −   G G      
 – & =  −  −  −  =  − 
G   G  G  
 =  ,  =  ,  =       −    
     
 −    − 
a. AP : PB = 2 : 1  −    
G G G G    
G
 =
 +  a.  · & =  −  ⋅  − 
+     − 
   
G G
=  (2  +  ) = (–2) · 5 + (–3)(–1) + 2(–3)
= –10 + 3 – 6
  −      = –13
=
    +  
        −    
     −   G G G    
b.  · (  + & ) =  −  ⋅  − 
  −         − 
=     +       

    
   −   = (–2) · 3 + (–3)(–4) + 2(–1)
 −   −  = –6 + 12 – 2
     =4
=    = 
       − 
G G
& · (  – & ) =  −  ⋅  − 
Jadi, koordinat P(–2, 6, 3). G
JJJG G c.
G G  −    
b.  = #" =  –     
 −      −  = 5(–7) + (–1)(–2) + (–3) · 5
=    –  =    = –35 + 2 – 15
     
    −     = –48
G JJJG G G
& = $? =  –      − 
G G G G    
d. (  + & ) · (  – & ) =  −  ⋅  − 
 −      −   −    
=  –   =     
     
    −   = 3(–7) + (–4)(–2) + (–1) ·
5
G G  −   −  = –21 + 8 – 5
 · & =   ·   = –18
   
 
= 24 + 6 + 48 = 78 JJJG JJJG  −  
7. "# = – #" = –  −  =   A
   
  − 
 −     − 
G JJJG      
6.  = "# =   −    =  −  
JJJG
   −    
      "$ =  
 
  θ
JJJG    −     JJJG JJJG
"# ⋅ "$ B C
G
& = #$ =  −  −   =  −  cos θ = JJJG JJJG
{ "# {{ "$ {
 −     −   ⋅  + ⋅ + − ⋅
      =
 +  + −  +  + 
 −        + − 
G G       = =  = 
 + & =  −  +  −  =  −   
    −   −  ⇔ θ = 60°
      Jadi, besar sudut ABC 60°.

148 Kunci Jawaban dan Pembahasan


   ⇔ y(y – 4) = 0
G   G  
8.  =  −  dan  =   ⇔ y = 0 atau y = 4
 −   −  untuk y = 0 ⇒ x = 2(0) – 5 = –5
G G G
a.  = 2  +  untuk y = 4 ⇒ x = 2(4) – 5 = 3
   Jadi, nilai x = –5 dan y = 0 atau x = 3 dan y = 4.
 −    G G
= 2  +   10. a. Proyeksi vektor  pada &

   −  G G G
⋅ &
   = G &
 −     
=   +   =  − 

⋅  + ⋅  − + − ⋅
G
 −   −   −  = &
G G  + − + 
b. Proyeksi vektor ortogonal  pada  G G G
−−
G G
  G = + + (  − ' + * )
= G 
{  { G G G

=  (  − ' + * )
 
 ⋅ +  − ⋅ − + −  ⋅ −  − 
=  G  G G
 + − + −    =   –  ' +  *
 − 
G G
   b. Proyeksi vektor & pada 
  
  G G
     ⋅ & G
=   −  =
 = 
−  G
     
 −    
−  G
   ⋅  + ⋅  − + − ⋅
= 
 +  + −

G G −  −− G G G
9. Panjang proyeksi vektor  pada  =  =  + + (  + ' − * )
G G
⋅ −  G G G
⇔ G =  =  (  + ' − * )
{{


− +
  + − 
= 
−   G G  G
− + + − 
   =   +  ' –  *

− +
−  − 
⇔ = 
+  +  Bab V Transformasi Geometri
− +
−  − 
⇔ 
= 
⇔ –2x + 4y – 48 = –38
⇔ –2x + 4y = 10 A. Pilihan Ganda
⇔ x = 2y – 5 . . . (i) 1. Jawaban: d
G  
Panjang vektor  = 13 Bayangan (x, y) oleh translasi T =   :
 − 
⇔   +
 +  = 13
 ′      ′    + 
⇔ x2 + y2 + 144 = 169   =   +   ⇔   =  

′  
  −  
′  
− 
⇔ x2 + y2 = 25 . . . (ii)
Bayangan titik A, B, C, dan D:
Substitusi persamaan (i) ke persamaan (ii)
diperoleh:   #′ "′ $′  $′ 
 
(2y – 5)2 + y2 = 25 
#′
"′
$′
%′ 
⇔ 4y2 – 20y + 25 + y2 = 25
  # +  " +   $ +  % +  
⇔ 5y2 – 20y = 0 =  

# − 
" − 
$ − 
% −  
⇔ y2 – 4y = 0

Matematika Kelas XII Program IPA 149


4. Jawaban: d
 − +   +   +  −  +  
=   
 − −  −  −   −   −   Titik C(2, 3) ditranslasikan oleh T =  

    
=   menghasilkan bayangan C′(0, 5).
 − − − − 
Diperoleh A′(1, –10), B′(5,–10), C′(5, –6), dan 
′  
 
  =   +  
D′(1, –6)  
′  

Jadi, pernyataan yang benar pada pilihan d.
  
2. Jawaban: a ⇒   =   +  
  
 −            − 
Bayangan titik (x, y) oleh translasi T =   : ⇔   =   –   =  
       

′  
 −
  
−    − 
  =   +   =   Diperoleh matriks translasinya adalah T =   .
 
′  
 
 +  
1) Bayangan titik A(–1, –2):

′  
−  
⇒   =   
′   −  −   − 
 ′   +   ′ =   +   =  
   −   
  
−   2) Bayangan titik B(5, –1):
⇔   =  + 
 −    
′      −  
Dari kesamaan matriks diperoleh:  ′ =   +   =  
   −   
4 = xP – 9 ⇔ xP = 4 + 9 = 13
–12= yP + 8 ⇔ yP = –12 – 8 = –20 Jadi, koordinat titik A′(–3, 0) dan B′(3, 1).
Jadi, koordinat titik P(13, –20). 5. Jawaban: b
Titik C merupakan bayangan titik A(–2, 4) oleh
3. Jawaban: d
 
 T1 =   maka berlaku:
Misal: translasi T =    


  
    

 ′  
       =   +  
  =   +          
  ′       
 −     
 −  −    −  − +   =   +   =  
⇔   =   +   ⇔   =         
      + 
Diperoleh titik C(3, 12).
Dari kesamaan matriks diperoleh: Titik C(3, 12) merupakan bayangan B(6, 8) oleh
–1 = –4 + a ⇔ a = 3
6=2+b ⇔b=4 
T2 =   maka berlaku:
   
Dengan demikian T =   =  
   
  
    

 ′  
   
   =   + 
 =   +          

    
   
⇔   =   +  
          
=   +  
 −      + 
⇔   =  
 
  + 

=   Dari kesamaan matriks diperoleh:
  3 = 6 + a ⇔ a = –3
Diperoleh koordinat R′ = (xR′, yR′) = (6, 2). 12 = 8 + b ⇔ b = 4
Jadi, translasi T memetakan titik R(3, –2) ke titik  − 
R′(6, 2). Jadi, matriks translasi T2 =   .
 

150 Kunci Jawaban dan Pembahasan


6. Jawaban: e 9. Jawaban: c
Misalkan titik (x, y) terletak pada garis x – 2y – 3 = 0. Bayangan (x, y) oleh pencerminan terhadap garis
 y = –x adalah (x′, y′) dengan:
Bayangan titik (x, y) oleh translasi   :
 −  
′    − 

 =   

′  
  
′  
+    ′   −    
 ′ =   +   ⇔  ′ =  
     −     −  
 ′    − 
 
⇒   =   
Dari kesamaan matriks diperoleh:   ′   −     
x′ = x + 2 ⇒ x = x′ – 2
y′ = y – 3 ⇒ y = y′ + 3   −      
Substitusi (1) dan (2) ke persamaan garis =    =  
 −    −   − 
x – 2y – 3 = 0:
⇔ (x′ – 2) – 2(y′ + 3) – 3 = 0 Jadi, bayangan K(a, –b) adalah K′(b, –a).
⇔ x′ – 2y′ – 11 = 0 10. Jawaban: d
Jadi, bayangannya adalah x – 2y – 11 = 0. Bayangan titik A(x, y) oleh pencerminan terhadap
7. Jawaban: a P(a, b) adalah (x′, y′) dengan:
Lingkaran L ≡ x2 + y2 – 2x + 6y – 15 = 0. 
′   −   
   
⇔ (x – 1)2 + (y + 3)2 = 25   =    +  
 
′   −  
  
Koordinat titik pusat lingkaran L adalah P(1, –3).
Misal P′(x′, y′) merupakan bayangan titik P(1, – 
′   −   
  × 
⇔   =    +  
   ′    −    × 
3) oleh translasi T =   :
 − 
 −   −   
 

′       ⇔   =    +  
  =   +   =       −    
 ′   −   −   − 
Diperoleh koordinat P′ adalah (x′, y′) = (6 –5).  −   
  −  
⇔    =   –  
Jadi, koordinat titik pusat lingkaran L′ adalah (6 –5).   −      
8. Jawaban: c  −
  − 
Bayangan (x, y) oleh pencerminan terhadap sumbu X ⇔   =  

  
adalah (x′, y′) dengan:
Dari kesamaan matriks diperoleh –x = –8 ⇔ x =

′      

 =     8 dan –y = 0 ⇔ y = 0
 ′    −   Jadi, koordinat titik A (8, 0).
Koordinat A(–1, –1), B(3, –1), C(4, 2), D(1, 4),
11. Jawaban: b
dan E(–2, 2).
Misal: (x, y) terletak pada garis ≡ 4x – 3y – 12 =
Bayangan titik A, B, C, D, dan E dapat ditentukan
0.
sekaligus dengan cara berikut.
Bayangan (x, y) oleh pencerminan terhadap titik

 ′
 ′
 ′
 ′
 ′  (0, 0) adalah (x′, y′) dengan:
 
  ′  ′  ′  ′  ′  
′   −   
 
′   −



   ′ =     ⇔  ′ =  
  


     −      − 
=    
  −        Dari kesamaan matriks diperoleh:
x′ = –x ⇔ x = –x′
     −   −  y′ = –y ⇔ y = –y′
=    
  −  − −    Substitusi x = –x′ dan y = –y′ ke persamaan garis
: 4x – 3y – 12 = 0.
 −   −  ⇔ 4(–x′) – 3(–y′) – 12 = 0
=  
   −  − −  ⇔ –4x′ + 3y′ – 12 = 0
⇔ 4x′ – 3y′ + 12 = 0
Diperoleh A′(–1, 1), B′(3, 1), C′(4, –2), D′(1, –4), ⇔ 4x – 3y + 12 = 0
dan E′(–2, –2). Jadi, persamaan bayangan garis adalah
Jadi, pernyataan yang benar pada pilihan c. 4x – 3y + 12 = 0 .

Matematika Kelas XII Program IPA 151


12. Jawaban: c 15. Jawaban: d
I. Bayangan garis a oleh pencerminan
Sumbu refleksi adalah garis y =  x ⇔ y = x tan α.
terhadap garis x = 0 (sumbu Y) adalah garis
d (bukan garis e).
Diperoleh tan α = 
Pernyataan I salah.
II. Bayangan garis c oleh pencerminan terhadap sin 2α = 2 sin α cos α
5
garis y = x adalah garis b.   4
= 2 ×  ×  =  α
Pernyataan II benar.
3
III. Bayangan garis d oleh pencerminan terhadap cos 2α = 2 cos2 α – 1
garis y = 0 (sumbu X) adalah garis c.  
Pernyataan III benar. = 2(  )2 – 1 = – 
Jadi, pernyataan yang benar II dan III. Bayangan titik (x, y) oleh refleksi terhadap garis
13. Jawaban: e
y =  x:
Puncak parabola dengan persamaan y = a(x – p)2 + q
adalah (p, q) 
′    α α  

y = 2x2 – 8x + 11   =   
⇔ y = 2(x2 – 4x + 4) + 3  ′   α −  α   
⇔ y = 2(x – 2)2 + 3 

  
      
Diperoleh puncak parabola P adalah (2, 3). 
′    − +     
⇔   =       =   =  
Puncak parabola tersebut dicerminkan terhadap  ′  
   
      +    
garis y = –1.
Bayangan titik (2, 3) oleh pencerminan terhadap Jadi, bayangan titik P(25, 25) adalah P′(17, 31).
garis y = –1 adalah (x′, y′) dengan:
B. Uraian

′      
   
 =    +   
 ′    −     −  1. a. Misal T =  

         Bayangan titik (x, y) oleh translasi T:
=    +   =  
  −     −   −  
′  
  
′  
+ 
  =   +   ⇔   =  + 
Jadi, koordinat puncak parabola P′ adalah (2, –5).  ′      ′   
14. Jawaban: c B′(4, 2) bayangan B(1, 2) oleh translasi T:
Misalkan h: suatu persamaan lingkaran.
Bayangan lingkaran h oleh refleksi terhadap garis    +  
⇒   =  
y = x adalah h′. Jika h′ direfleksikan kembali   + 
terhadap garis y = x akan diperoleh bayangan Dari kesamaan matriks diperoleh:
lingkaran semula yaitu h. 4=1+a⇔a=3
Jadi, persamaan lingkaran semula dapat 2=2+b⇔b=0
diperoleh dengan merefleksikan kembali

persamaan lingkaran bayangan (h′) terhadap Jadi, matriks translasinya T =   .
garis y = x. 
Bayangan (x, y) oleh refleksi terhadap garis y = x b. Bayangan titik A(–2, 2); C(–2, –1); dan D(1, –1)
adalah (x′, y′) dengan 
′
′
′ 

′      
 
′     
 ′ ′ ′ 
 ′ =     ⇔  ′ =  
         

Diperoleh x′ = y ⇔ y = x′ dan y′ = x ⇔ x = y′. 
′ + 
′ + 
′ +  
=   
Substitusi x = y′ dan y = x′ ke persamaan lingkaran  ′ +  ′ +  ′ +  
h′ ≡ x2 + y2 – 2x – 4y – 4 = 0
⇒ (y′)2 + (x′)2 – 2(y′) – 4(x′) – 4 = 0  − +  −  +   +     

=   =   − −
y′2 + x′2 – 2y′ – 4x′ – 4 = 0   +  − +  − +    
⇔ y2 + x2 – 2y – 4x – 4 = 0 Diperoleh A′(1, 2); C′(1, –1) dan D′(4, –1).
⇔ x2 + y2 – 4x – 2y – 4 = 0 Jadi, bayangan titik A, C dan D adalah
Jadi, persamaan kurva semula x2 + y2 – 4x – 2y – 4 A′(1, 2); C′(1, –1); dan D′(4, –1).
= 0.

152 Kunci Jawaban dan Pembahasan


2. a. Misal: (x, y) terletak pada lingkaran Substitusi (1) dan (2) ke persamaan garis g:
L ≡ x2 + y2 – 2x + 4y + 1 = 0 x + y = 1 ⇔ (–x′) + y′ = 1
 −  ⇔ –x′ + y′ = 1
Bayangan titik (x, y) oleh translasi   :
  ⇔ –x + y = 1

′  
  −  
′  
−  Jadi, persamaan bayangan garis g jika di-
  =   +   ⇔   =   cerminkan terhadap sumbu Y adalah –x + y = 1.
 ′       ′   + 
b. Bayangan (x, y) jika dicerminkan terhadap
Dari kesamaan matriks diperoleh:
garis y = –x:
x′ = x – 6 ⇔ x = x′ + 6 . . . (1)
y′ = y + 4 ⇔ y = y′ – 4 . . . (2) 
′    − 
 
′   − 
 =    ⇔   =  
Substitusi (1) dan (2) ke persamaan lingkaran ′
   −    
 
′  −

L ≡ x2 + y2 – 2x + 4y + 1 = 0: Dari kesamaan matriks diperoleh:
⇒ (x′ + 6)2 + (y′ – 4)2 – 2(x′ + 6) + 4(y′ – 4) x′ = –y ⇔ y = –x′ . . . (1)
+1=0 y′ = –x ⇔ x = –y′ . . . (2)
⇔ x′2 + 12x′ + 36 + y′2 – 8y + 16 – 2x′ – 12
Substitusikan (1) dan (2) ke persamaan
+ 4y′ – 16 + 1 = 0
garis g:
⇔ x′2 + y′2 + 10x′ – 4y′ + 25 = 0
x + y = 1 ⇔ (–y′) + (–x′) = 1
Jadi, persamaan lingkaran bayangannya ⇔ –y′ – x′ = 1
adalah L′: x2 + y2 + 10x – 4y + 25 = 0. ⇔ –x – y = 1
b. L ≡ x2 + y2 – 2x + 4y + 1= 0 Jadi, bayangan garis g oleh pencerminan
⇔ (x – 1)2 + (y + 2)2 = 4 terhadap garis y = –x adalah –x – y = 1.
Lingkaran L berpusat di A(1, –2) dan berjari- c. Bayangan (x, y) jika dicerminkan terhadap
jari 2. titik P(1, 2):
L′ ≡ x2 + y2 + 10x – 4y + 25= 0 
′   −   
   × 
⇔ (x + 5)2 + (y – 2)2 = 4  =    +  
 ′    −     × 
Lingkaran L′ berpusat di B(–5, 2) dan berjari-
jari 2. 
′   −
+  
⇔   =  
Y  ′   − + 
L′
Dari kesamaan matriks diperoleh:
x′ = –x + 2 ⇔ x = –x′ + 2 . . . (1)
2 y′ = –y + 4 ⇔ y = –y′ + 4 . . . (2)
B(–5, 2)
Substitusikan (1) dan (2) ke persamaan
X
–5 0 1 L garis g, diperoleh:
–2 x + y = 1 ⇔ (–x′ + 2) + (–y′ + 4) = 1
A(1, 2)
⇔ –x′ – y′ + 6 = 1
⇔ –x′ – y′ = –5
⇔ x′ + y′ = 5
c. Oleh karena jari-jari lingkaran L sama dengan ⇔ x+y=5
jari-jari lingkaran L′ maka luas kedua Jadi, persamaan bayangan garis g oleh
lingkaran sama. pencerminan terhadap titik P(1, 2) adalah
Luas = L = luas L′ = 3,14 × 22 x + y = 5.
= 12,56 satuan luas. 4. Misalkan g ≡ 2x – y + 4 = 0
3. Jawaban: g′ ≡ 2x + y – 4 = 0
a. Misal (x, y) terletak pada garis g ≡ x + y = 1. Y
g ≡ 2x – y + 4 = 0
Bayangan (x, y) jika dicerminkan terhadap
sumbu Y: 4


′   −   
′   −

 ′ =   ⇔  ′ =  
  
      
X
Diperoleh x′ = –x ⇔ x = –x′ . . . (1) –2 2

y′ = y ⇔ y = y′ . . . (2)
g′ ≡ 2x + y – 4 = 0

Matematika Kelas XII Program IPA 153


Berdasarkan gambar terlihat garis g ≡ 2x – y + 4 = 0 Jadi, persamaan bayangannya adalah
merupakan bayangan garis g ≡ 2x + y – 4 = 0 x2 + y2 + 8x + 4y + 21 = 0.
oleh refleksi terhadap sumbu Y (garis x = 0).
Jadi, refleksi M adalah refleksi terhadap sumbu Y.
5. Misalkan titik (x, y) terletak pada lingkaran
x2 + y2 + 4y + 5 = 0.
a. Bayangan (x, y) oleh pencerminan terhadap A. Pilihan Ganda
garis y = –x adalah (x′, y′) dengan: 1. Jawaban: d
Matriks yang bersesuaian dengan rotasi [O, 60°]:

′    − 
 
′   − 
 =    ⇔   =     θ −  θ 

   −    
 
′  −
 =  
Diperoleh x′ = –y ⇔ y = –x′   θ  θ 
y′ = –x ⇔ x = –y′   ° −  ° 
=  
Substitusi x = –y′ dan y = –x′ ke persamaan   °  ° 
lingkaran x2 + y2 + 4y + 5 = 0:
⇔ (–y′)2 +(–x′)2 + 4(–x′) + 5= 0   − 


= 
 
⇔ y′2 + x′2 – 4x′ + 5 = 0    
⇔ x2 + y2 – 4x + 5 = 0   
Jadi, bayangannya adalah x2 + y2 – 4x + 5 = 0.
b. Bayangan (x, y) oleh pencerminan terhadap 2. Jawaban: a
garis y = 4 adalah (x′, y′) dengan: α = 120° searah putaran jaram jam = –120°
Bayangan titik A(–2, 0) oleh rotasi [O, –120°]:

′     
   
 =     +   
 ′    −° −  −°  
 
 ′    −      
 =   

′  
   ′    −°  ° 
 
⇔   =  
 ′   −   −    − 


=    
   
Dari kesamaan matriks diperoleh:
−   −   
x′ = x ⇔ x = x′  
y′ = 8 – y ⇔ y = –y′ + 8
Substitusi nilai x dan y ke persamaan  +  
=  
lingkaran x2 + y2 + 4y + 5 = 0.   + 
⇔ (x′)2 + (–y′ + 8)2 + 4(–y′ + 8) + 5 = 0
⇔ x′ + y′2 – 16y′ + 64 – 4y′ + 32 + 5 = 0
2
  
⇔ x′2 + y′2 – 20y′ + 101 = 0 =  
⇔ x2 + y2 – 20y + 101 = 0  
Jadi, bayangannya adalah x2 + y2 – 20y + 101 Jadi, bayangan titik A adalah (1,  ).
= 0.
3. Jawaban: e
c. Bayangan (x, y) oleh pencerminan terhadap
Bayangan titik A(x, y) oleh rotasi [P(5, 1), –π].
garis x = –2:

′   −    
  −  
′    −π − −π  
−   
 =    +    =    +  
 ′            ′   −π −π   −    

′   − −
  −   
−  
=     +  
⇔  =     −  −   
 ′   
Untuk A(–3, 2) diperoleh A′:
Dari kesamaan matriks diperoleh:
x′ = –4 – x ⇒ x = –x′ – 4 
 ′   −    − −   
⇒ y = y′  =    +  
y′ = y   ′    −   −    
Substitusi x = –x′ – 4 dan y = y′ ke persamaan  −    −  
lingkaran x2 + y2 + 4y + 5 = 0. =    +  
 −     
⇔ (–x′ – 4)2 + (y′)2 + 4y′ + 5 = 0
⇔ x′ + 8x′ + 16 + y′2 + 4y′ + 5 = 0
2        
=   +   =  
⇔ x2 + y′2 + 8x′ + 4y′ + 21 = 0  −      
⇔ x2 + y2 + 8x + 4y + 21 = 0

154 Kunci Jawaban dan Pembahasan


Untuk B(2, 4) diperoleh B′:
     −  −     

 ′   −   −     =    +  
 =     +         − −     
  ′    −  −   
    +  
 −    −   ⇔   =   +  
=    +      −   
 −     
        +  + 
=   +   =   ⇔   =  
 −      −    −  + 
Untuk C(–1, –1) diperoleh C′: Dari kesamaan matriks diperoleh:
10 = 5 + a + b ⇔ a+b=5

′   −   − −      5 = 4 – a + b ⇔ –a + b = 1
  =    +  
 
′  − − −      ––––––––– +
2b = 6
 −    −   ⇔ b=3
=    +  
 −  −    Substitusikan nilai b = 3 ke a + b = 5:
  a+3=5⇔a=2
=   +   Diperoleh a = 2 dan b = 3.
  
Jadi, koordinat pusat rotasi (2, 3).
 
=   6. Jawaban: d

Bayangan(x, y) oleh dilatasi [O(0, 0), 2]:
Jadi, koordinat A′(13, 0), B′(8, –2), dan C′(11, 3).

′     

4. Jawaban: a   =   
π
 ′      
Bayangan titik P(xP, yP) oleh rotasi [O(0, 0), –  ] Bayangan P(4, 2), Q(9, 4), dan R(6, 8):
adalah P′(xP′, yP′) dengan: 

 ′
 ′      


 
  =   

′    − π  −  −    

π
 ′  ′  ′        
  =   
  − π  π  
 ′   −            
  =   
    
      
=  −    
      
=  
  
Diketahui P′(–10, –2) dan P(a, b).
Jadi, koordinat bayangan titik P, Q, dan R adalah
 −        P′(8, 4), Q′(18, 8), dan R′(12, 16).
  =   
 −   −     7. Jawaban: a
 −   Bayangan (x, y) oleh dilatasi [P(a, b), k]:
⇔   =  
 −   − 

′  
 
Dari kesamaan matriks diperoleh:  ′  = k   + (1 – k)  
b = –10     
–2 = –a ⇔ a = 2 Bayangan (–4, 8) oleh dilatasi [P(–8, 12), ]:

Nilai a + 2b = 2 + 2(–10) = –18.
Jadi, nilai a +2b = –18. 
′    −    − 
 ′  =   + (1 – )  
5. Jawaban: b  
 
  
Misal pusat rotasi P(a, b).  −   − 
Bayangan (x, y) oleh rotasi [P(a, b), 90°] adalah =   +  
   
(x′, y′) dengan:
 −  −   − 

′    − 
−    =   +   =  
 ′ =    +       
      −   Jadi, koordinat bayangannya (–7, 11).
Titik P(10, 5) bayangan dari (4, –5):

Matematika Kelas XII Program IPA 155


8. Jawaban: e LA′B′C′D′ = |det T| × LABCD
Y = |(–2) × (–1) – 3(–1)| × 20 satuan luas
= 5 × 20 satuan luas
K = 100 satuan luas
4

8 satuan
Luas KLMN
11. Jawaban: a
X = ML × LK
–2 0 3 =5×8 Bayangan titik (x, y) oleh transformasi matriks A:

–4
= 40 satuan luas 
′    +   

 ′ =   
M 5 satuan L      +  
Luas persegi panjang KLMN setelah didilatasi Misal koordinat titik Q(m, n).
dengan faktor skala k = 3: Bayangan titik P(1, 2) dan Q(m, n) oleh
= k2 × LKLMN transformasi matriks A:
= 32 × 40 

 ′    +    

 
= 360 satuan luas   =   

 ′ ′
     +   
9. Jawaban: d
Misal titik tersebut P(x, y).     +      
⇔   =   
         +    
Bayangan P(x, y) oleh T =   adalah (8, 6):
 
     +   +  +  

′      
 ⇔   =  
 ′ =          +   +  +  
    
Dari kesamaan matriks diperoleh:
    
 2 = 3a + 2 ⇔ 3a = 0 ⇔ a = 0
⇔   =   
     3 = 2a + 3 ⇔ 2a = 0 ⇔ a = 0
− 2 = m(a + 2) + na ⇔ 2 = m(0 + 2) + n(0)

     
⇔   =     ⇔ 2 = 2m
     
⇔ m=1
   −    0 = m + n(a + 1) ⇔ 0 = 1 + n(0 + 1)
= −   
 −      ⇔ 0=1+n
   ⇔ n = –1
=–   Diperoleh m = 1 dan n = –1.
 − 
Jadi, koordinat titik Q = (m, n) = (1, –1).
 − 
=   12. Jawaban: a

Lingkaran yang dirotasikan jari-jarinya tidak
Jadi, koordinat titik tersebut (–2, 5).
berubah.
10. Jawaban: d x2 + y2 + 2x – 6y + 1 = 0
Y
⇔ (x + 2x + 1) + (y – 6y + 9) – 1 – 9 + 1 = 9
2 2

⇔ (x + 1)2 + (y – 3)2 = 32
5 D
Pusat lingkaran (–1, 3) dan jari-jarinya 3.
C
Bayangan pusat lingkaran (–1, 3) oleh rotasi
5 satuan R[O, 270°]:
A 4 satuan B 
′    ° − °  

X  ′ =    
0 4 6
   °  °   
     −
=   
Luas jajargenjang ABCD:  −     
LABCD = alas × tinggi
=4×5 
=  
= 20 satuan luas  
Luas bayangan jajargenjang ABCD oleh Jadi, pusat dan jari-jari bayangannya berturut-
 −   turut (3, 1) dan 3.
transformasi matriks T =  :
 − −

156 Kunci Jawaban dan Pembahasan


13. Jawaban: e Oleh karena –ay + bx + (–3a + 5b + c) = 0
Misal: A(x, y) terletak pada garis 2y – x + 3 = 0. ⇔ 3y + 2x + 24 = 0 diperoleh:
Bayangan titik A(x, y) oleh transformasi matriks –a = 3 ⇔ a = –3 . . . (1)
b=2 . . . (2)
  
  adalah (x′, y′) dengan: –3a + 5b + c = 24 . . . (3)
   ⇒ –3(–3) + 5(2) + 1 = 24

′      
 ⇔ c = 24 – 9 – 10
 ′ =    ⇔ c=5
     
− Jadi, persamaan garis g adalah –3x + 2y + 5 = 0.

     
′ 
⇔  =    
       ′  15. Jawaban: d
Persamaan lingkaran semula:

    −  
′  x2 + y2 – 10x + 4y + 13 = 0
⇔   = −   
   −    ′  ⇔ x2 – 10x + y2 + 4y + 13 = 0

  
′ −  ′  ⇔ (x – 5)2 + (y + 2)2 – 25 – 4 + 13 = 0
⇔  =  ′  ⇔ (x – 5)2 + (y + 2)2 = 42
   −
+  ′  Jari-jari lingkaran semula: r = 4.
Dari kesamaan matriks diperoleh: Luas lingkaran semula:
x = 2x′ – 3y′ . . . (1) L = πr2 = π × (4)2 = 16π satuan luas
y = –x′ + 2y′ . . . (2) Luas lingkaran oleh dilatasi [P(4, –7), 5].
Substitusi (1) dan (2) ke persamaan garis LI = k2 × L = 25 × 16π = 400π satuan luas
2y – x + 3 = 0 diperoleh: Luas lingkaran oleh transformasi matriks:
2(–x′ + 2y′) – (2x′ – 3y′) + 3 = 0  
⇔ –2x′ + 4y′ – 2x′ + 3y′ + 3 = 0 LII = | det  |×L
 !
⇔ –4x′ + 7y′ + 3 = 0
Jadi, bayangannya 7y – 4x + 3 = 0.  
= | det   | × 16π satuan luas
 !
14. Jawaban: d
Misal persamaan garis tersebut g ≡ ax + by + c = 0. Oleh karena LI = LII diperoleh:
Misal titik (x, y) terletak pada garis g.  
| det   | × 16π = 400π
Bayangan titik (x, y) oleh rotasi [P(–4, 1),  π]:
   !
  π
⇔ | det   | = π
   
  ! 

′     π −   π  
+   − 
 ′    −     
= +
  
π

π  
  
   ⇔ | det   | = 25
  !
   
+   −  Akibatnya matriks yang memenuhi adalah matriks
=    +   yang nilai determinannya 25 atau –25.
 −    −    
− 
 −    −  = (–9)(–3) – 2 × 1 = 27 – 2 = 25
=   +    −
 −
−    
 −  
 −  Jadi, matriks T yang memenuhi adalah  .
=     − 
 −
−  
B. Uraian
Dari kesamaan matriks, diperoleh:
x′ = y – 5 ⇔ y = x′ + 5 1. Persamaan parabola:
y′ = –x – 3 ⇔ x = –y′ – 3 y = 4x2 – 40x + 94
Substitusi x = –y′ – 3 dan y = x′ + 5 ke persamaan ⇔ y = 4x2 – 40x + 100 – 6
garis g: ax + by + c = 0. ⇔ y = 4(x2 – 10x + 25) + (–6)
⇒ a(–y′ – 3) + b(x′ + 5) + c = 0 ⇔ y = 4(x – 5)2 + (–6)
⇔ –ay′ – 3a + bx′ + 5b + c = 0 Koordinat titik puncak parabola adalah (5, –6).
⇔ –ay′ + bx′ + (–3a + 5b + c) = 0

Matematika Kelas XII Program IPA 157


 
a. Bayangan titik (5, –6) oleh dilatasi [O(0, 0), –  ]: d. Bayangan titik (5, –6) oleh rotasi [R(3, –2), π]


′   "   

   
 =    
′    π −  π  
−     
 ′    "     ′ =    +  
    π  π   +    − 
 

  
−      
=      −     −     


  −    −  = 
 
  − +    − 
  +
 
  

  

   
− −     

=   
=  

       +  − 
   −   

    


Jadi, bayangannya (–  , 2).           + 
=   + =  
b. Bayangan titik (5, –6) oleh dilatasi  −    −   −  −  
   
[P(5, –4), 10]:
Jadi, bayangannya (3  + 3, –  – 2).

′  "  
−  
  =    +   2. a. Jika suatu lingkaran dirotasikan, akan diper-
 ′   "   −  
oleh lingkaran dengan panjang jari-jari sama

′       −     namun titik pusat berbeda.
⇔  =     +   Persamaan lingkaran L: (x + 5)2 + (y – 1)2 = 16.
 ′       − − −    − 
Koordinat titik pusat (–5, 1) dan jari-jari = r = 4.
          Bayangan titik (x, y) jika dirotasikan oleh
=    +   π
     −   −  [P(3, –4), –  ]:
    π π 
=   +   
 −   −  
′    −   −  −    
−     
 ′ =   + 
    −    −     +   − 
π π
  
=  
 −     
−   
=    +  
Jadi, bayangannya (5, –24).  −   +   − 
 Bayangan titik pusat (–5, 1):
c. Bayangan titik (5, –6) oleh rotasi [Q(–2, 4), –  π]:

′      − −   

′    α −  α  
−      ⇔  ′ =    +  
  =    +      −    + 
 − 
 ′    α  α   −     
    −    
    =    +  
 −  π − −  π    +    −   −      − 
=     +  
 −  π −  π 
   − −     
    =  
 
  −     −  Koordinat titik pusat lingkaran bayangan
=    +   adalah (8, 4).
     −   
Lingkaran bayangan berpusat di (8, 4) dan
    −  berjari-jari 4.
=   +  
   Persamaan lingkaran bayangan:
(x – 8)2 + (y – 4)2 = 42
 
=   ⇔ x – 16x + 64 + y2 – 8y + 16 – 16= 0
2

  ⇔ x2 + y2 – 16x – 8y + 64 = 0
Jadi, bayangannya (8, 11). Jadi, persamaan lingkaran bayangannya
x2 + y2 – 16x – 8y + 64 = 0.

158 Kunci Jawaban dan Pembahasan


b. Persamaan lingkaran: 2) Bayangan titik B(6, –3) oleh rotasi
L = (x + 5)2 + (y – 1)2 = 16 [P(2, –4), –π]:
Misal (x, y) terletak pada lingkaran L. 
′   −   −  
Bayangan titik (x, y) oleh dilatasi [P(3, –4), –3]:  =    +  
 ′    − − +   − 

′  
   −       
 ′  = k   + (1 – k)   =    +  
      −     − 

′  
   −    − 
⇔  ′  = –3   + (1 – (–3))   =   +   =  
     −   −  −   − 
Koordinat titik B′(–2, –5).

′  
  3) Bayangan titik C(6, 1) oleh rotasi [P(2, –4), –π]:
⇔  ′  = –3   + 4  
 
 
 −  
′   −    −    
  =     +  

′   −
+    ′   −  +   − 
⇔  ′ =  
   − −    −       
=    +  
Dari kesamaan matriks diperoleh:  −     − 

′ −   −    − 
x′ = –3x + 12 ⇔ x = . . . (1) =   +   =  
−  −   −   − 
′ +  Koordinat titik C′(–2, –9).
y′ = –3y – 16 ⇔ y = −
. . . (2)
4) Bayangan titik D(–3, 1) oleh rotasi [P(2, –4), –π]:
Substitusi (1) dan (2) ke persamaan lingkaran

′   −    − −   
(x + 5)2 + (y – 1)2 = 16   =    +  
( ) +( )  ′ 

′ −   ′ +    −   +   − 
+ − = 16
− −  −    −  
⇔ ( ) +(

′ −  
− − )
′ +  
= 16
= 

  +  
−     − 

′ − 
′ +  ′ +  ′ +    
⇔ + = 16 =   +   =  
  −
   −   − 
⇔ x′2 – 54x′ + 729 + y′2 + 38y′ + 361 = Koordinat titik D′(7, –9).
144
⇔ x′2 + y′2 – 54x′ + 38y′ + 946 = 0 4. a. C′(9, 2) adalah bayangan C(5, 2) oleh dilatasi
Jadi, persamaan lingkaran bayangannya [P(3, 2), k]
x2 + y2 – 54x + 38y + 946 = 0. 
′  
 
  = k   + (1 – k)  
3. 1) Bayangan titik A(–3, –3) oleh rotasi  ′    
[P(a, b), –π] adalah A′(7, –5):   
⇔   = k   + (1 – k)  

′    −π − −π  
−      
 
  =     +  
 
′  −π −π   −     " +  − " 
⇔   =  
  −    − −      " +  − " 
⇔   =    +     " +  
 −    −  − −    ⇔   =  
  +      
⇔   =   +   Dari kesamaan matriks diperoleh:

    +    9 = 2k + 3 ⇔ 2k = 6 ⇔ k = 3
   +   Jadi, nilai k = 3.
⇔   =  
 −    +   b. Bayangan titik A(0, –2) oleh dilatasi [P(3, 2), 3]
Dari kesamaan matriks diperoleh:
7 = 3 + 2a ⇔ 2a = 4 ⇔ a = 2 
′   
  = 3   + (1 – 3)  
–5 = 3 + 2b ⇔ 2b = –8 ⇔ b = –4  
′ −
 
 
Diperoleh koordinat P(2, –4).   −   − 
=   +   =  
 −   −   − 

Matematika Kelas XII Program IPA 159


Koordinat A′(–6, –10). b. Misal garis ≡ ax + by + c = 0 dan (x, y)
Bayangan titik B(5, –4) oleh dilatasi [P(3, 2), 3]: terletak pada garis ,
Bayangan (x, y) oleh transformasi matriks M:

′   
  = 3   + (1 – 3)   
′   −  
 
  −   − 
′ 
 ′   −    ′ =    ⇔   =    
   −       −    ′ 
    −    
=   +   =   Dari jawaban a diperoleh:
 −   −   − 

Koordinat B′(9, –16). x =  (x′ – 2y′) . . . (1)
c. Y 
y =  (3x′ – 4y′) . . .(2)
5 satuan Substitusi (1) dan (2) ke persamaan garis :
C ax + by + c = 0
2
 
0 5
X ⇔ a ·  (x′ – 2y′) + b ·  (3x′ – 4y′) + c = 0
6 satuan
–2  
A ⇔ 
x′ – ay′ +  x′ – 2by′ + c = 0
–4
B
 
⇔ (  +  )x′ + (–a – 2b)y′ + c = 0

Luas ∆ABC =  × alas × tinggi
 
 ⇔ (  +  )x + (–a – 2b)y + c = 0
= × 5 × 6 = 15 satuan luas

Luas ∆A′B′C′ = k2 × luas ∆ABC Oleh karena bayangan garis oleh
= 32 × 15 = 135 satuan luas transformasi matriks M adalah garis g: x – 2y –
4 = 0, diperoleh:
5. a. Misal (x, y) terletak pada garis x – 2y = 4.  
Bayangan titik (x, y) oleh transformasi matriks (  +  )x + (–a – 2b)y + c = 0 ⇔ x – 2y – 4 = 0

 −    
M=   adalah (x′, y′) dengan: +  = 1 ⇔ a + 3b = 2
 −   
–a – 2b = –2 ⇔ a + 2b = 2

′   −  
 c = –4
 ′ =   
   −    Dari a + 3b = 2 dan a + 2b = 2 diperoleh a =
2 dan b = 0.
−

  −   
′  Persamaan garis : ax + by + c = 0
⇔   =     ⇔ 2×x+0×y–4=0
   −    ′  ⇔ 2x – 4 = 0
Jadi, persamaan garis adalah 2x – 4 = 0.
   − 
′ 
=   
  −  ′ 

 
′ −  ′ 
=  
 
′ − ′  A. Pilihan Ganda
 1. Jawaban: d
Diperoleh x =  (x′ – 2y′) . . . (1)
T1 T2 = T1 + T2

y =  (3x′ – 4y′) . . . (2)     −   − 
=   +   =  
 −      
Substitusi (1) dan (2) ke persamaan garis g:
Bayangan titik A(6, 0) oleh T1 T2:
 
x – 2y = 4 ⇒  (x′ – 2y′) – 2 ×  (3x′ – 4y′) = 4 
 ′      −   
  =  +   =  
⇔ x′ – 2y′ – 2(3x′ – 4y′) = 8 ′
        
⇔ –5x′ + 6y′ – 8 = 0
Bayangan titik B(–4, 2) oleh T1 T2:
⇔ 5x – 6y + 8 = 0
Jadi, persamaan bayangan garis g adalah 
 ′   −   −   − 
  =   +   =  
5x – 6y + 8 = 0.   ′      

160 Kunci Jawaban dan Pembahasan


Bayangan titik C(0, 3) oleh T1 T2: 4. Jawaban: b

 ′    −   −  Misal: M1 = matriks refleksi terhadap garis y = –x
  =   +   =  
  ′          −
Jadi, bayangan titik A, B, dan C oleh T1 T2 =  
 −  
berturut-turut adalah A′(3, 5), B′(–7, 7), dan
M2 = matriks refleksi terhadap garis y = x
C′(–3, 8).
  
2. Jawaban: a =  
P(10, 2) merupakan bayangan Q(–4, 3) oleh T2 T1 .   
Matriks transformasi tunggal yang mewakili
 refleksi terhadap garis y = –x dilanjutkan refleksi
Misal: T2 =   maka:
 terhadap garis y = x:
    −   −  M = M2 M1
T2 T1 = T2 + T1 =   +   =  
    +        −  −  
=    =  

 
       −     −
  =   + (T2 T1) Misal (x, y) terletak pada garis y = 2x – 3.
     Bayangan (x, y) oleh transformasi M2 M1:
    −   −  
′  

⇔   =   +    ′  = (M2 M1)  
   +     
     −  
′   −   

⇔   =   ⇔   =   
   +   ′    −  
Dari kesamaan matriks diperoleh: 
′   −

10 = a – 11 ⇔ a = 10 + 11 = 21 ⇔   =  
2 = b + 11 ⇔ b = 2 – 11 = –9  ′   − 
  Dari kesamaan matriks diperoleh:
Jadi, matriks translasi T2 adalah   . x′ = –x ⇔ x = –x′ . . . (1)
 −  y′ = –y ⇔ y = –y′ . . . (2)
3. Jawaban: d Substitusi (1) dan (2) ke persamaan garis y = 2x –
Rotasi [P(–3, 7), –75°] dilanjutkan dengan rotasi 3:
[P(–3, 7), 30°] merupakan komposisi dua rotasi ⇔ –y′ = 2(–x′) – 3
berurutan dengan titik pusat sama yaitu P(–3, 7). ⇔ –y′ = –2x′ – 3
Misal: R1 = rotasi [P(–3, 7), –75°] ⇔ y′ – 2x′ – 3 = 0
R2 = rotasi [P(–3, 7), 30°] ⇔ y – 2x – 3 = 0
R2 R1 = rotasi [P(–3, 7), (–75° + 30°)] Jadi, persamaan bayangan garisnya adalah
= rotasi [P(–3, 7), –45°] y – 2x – 3 = 0.

  − ° −  − °  5. Jawaban: d


=   Misal A′, B′, dan C′ adalah bayangan titik A, B,
  − °  − °  dan C oleh rotasi [O(0, 0), 90°):
   
 ′
 ′
 ′    ° −  °  

 



 =   
=       ′  ′  ′    °  °      
−   
 
   
 ′
 ′
 ′    −  −  
⇒ 
′ ′ ′
 =   
Jadi, matriks transformasi tunggalnya adalah  
       −  

 ′
 ′
 ′    − − 
   
 ⇔   =  
   .   ′  ′  ′    −  
−   
 
   Diperoleh A′(2, 5), B′(–4, –3), dan C′(–7, 0).

Matematika Kelas XII Program IPA 161


 
′       +    − 
Titik A′, B′, dan C′ ditranslasikan oleh   ⇔  ′ =    +  
 −     −   − −   
diperoleh bayangan titik A′′, B′′, dan C′′.
     − 

 ′′
 ′′
 ′′  
 ′ + 
 ′ + 
 ′ +   =    +  
 −   −   
  =  
 
′′  ′′ ′′
    ′ −  ′ −  ′ −   −   − 
=   +  

 ′′
 ′′
 ′′    +  − +  − +  
 −   
⇒   =    − 
  ′′  ′′  ′′    − − −  −  =  
 − 

 ′′
 ′′
 ′′    −  Jadi, bayangan titik pusat lingkaran tersebut oleh
⇔  =  
  ′′  ′′  ′′    − −  komposisi tiga rotasi berurutan adalah (–13, –4).

Diperoleh A′′(8, 1) B′′(2, –7), dan C′′(–1, –4). 8. Jawaban: e


Matriks transformasinya adalah
6. Jawaban: a       −   −
T = T2 T1 =    =  
Misalkan titik A(x, y) terletak pada garis g ≡ 3x + 2y = 6.           
  Misalkan titik (x, y) pada lingkaran (x + 1)2 + (y – 2)2
#= 
(x, y)  −  (x′, y′) → $%& ' (x′′, y′′)
→ = 16. Bayangan dari titik (x, y) oleh T:

′  
    
′  
+   
′    − 

 ′  =   +  −  ⇔  ′  =  −   ′ =   
                

′′  ′


 ′′  = 2   
′   − 
   ′  ⇔  =  

′′  
+    
+    ′  

⇔   = 2  =  
 
′′  −    − 
Dari kesamaan matriks diperoleh:
Dari kesamaan matriks diperoleh: x′ = –y ⇒ y = –x′ . . . (1)
 y′ = x ⇒ x = y′ . . . (2)
x″ = 2x + 6 ⇔ x =  x″ – 3 Substitusi (1) dan (2) ke (x + 1)2 + (y – 2)2 = 16
 diperoleh:
y″ = 2y – 8 ⇔ y =  y″ + 4
(y′ + 1)2 + (–x′ – 2)2 = 16
Substitusi (1) dan (2) ke persamaan garis g: ⇔ y′ + 2y′ + 1 + x′2 + 4x′ + 4 = 16
2

 
3(  x″ – 3) + 2(  y″ + 4) = 6 ⇔ x′2 + y′2 + 4x′ + 2y′ – 11 = 0
Jadi, persamaan bayangannya

⇔ 
x′′ – 9 + y′′ + 8 = 6 x2 + y2 + 4x + 2y – 11 = 0.

⇔ 
x′′ + y′′ = 7 9. Jawaban: a
Misal:
⇔ 3x′′ + 2y′′ = 14
T1 = matriks refleksi terhadap sumbu X
Jadi, bayangan garis g adalah 3x + 2y = 14.
7. Jawaban: a   
=  
Rotasi R1 = [P(–3, 4), 90°], R2 = [P(–3, 4), –45°],   −
dan rotasi R3 = [P(–3, 4), 225°] merupakan rotasi T2 = matriks dilatasi [O, 3]
dengan pusat sama yaitu P(–3, 4).
Komposisi rotasi berurutan dari ketiga rotasi  
=  
tersebut adalah  
R3 R2 R1 = rotasi [P(–3, 4), (90° – 45° + 225°] T = matriks transformasi refleksi terhadap sumbu X
= rotasi [P(–3, 4), 270°] dilanjutkan dilatasi [O, 3]
Titik pusat lingkaran x2 – 10x + y2 + 12y – 64 = 0 = T2 T1
⇔ (x – 5)2 + (y + 6)2 = 125 adalah (5, –6)
     
Bayangan titik (5, –6) oleh rotasi [P(–3, 4), 270°]: =   
      −

′    ° −  °  
+    − 
 ′ =   +     
    °  °   −    =  
  − 

162 Kunci Jawaban dan Pembahasan


Misalkan titik (x, y) terletak pada kurva y = x2 – 3x + 2. Bayangan titik C(xC, yC) oleh T adalah C′(–5, –6):
   
 ′      
 
Bayangan (x, y) oleh T =  :   =   
  −    ′   −    

′     
 
′   
 −

      
 ′ 
  =     ⇔   =   ⇔   =    
 ′    −     ′   − 
    −     ′ 


Diperoleh x′ = 3x ⇔ x =  . . . (1)
   − − 
− ′ =  +   
y′ = –3y ⇔ y = . . . (2)
     − 
Substitusi (1) dan (2) ke persamaan kurva  − 
y = x2 – 3x + 2: =  
− ′

′  − 
= (  )2 – 3(  ) + 2
 Jadi, koordinat C(–4, –5).
− ′
′
⇔ 
= – x′ + 2

11. Jawaban: b
⇔ –3y′ = x′ – 9x′ + 18
2

⇔ 0 = 3y′ + x′2 – 9x′ + 18     + 


T = T1 T2 =   +   =  
Jadi, persamaan bayangan kurva:      + 
3y + x2 – 9x + 18 = 0.
Bayangan A(–1, 2) oleh T adalah A′(1, 11):
10. Jawaban: c

 ′  
    +  
            =  + 
T = T2 T1 =    =     ′       +  
 −       −  − 
Bayangan (x, y) oleh matriks T:    −   +      + 
⇔   =  +  ⇔   =  

′      
       +     + 
 ′ =     Dari kesamaan matriks diperoleh:
   −  −    
1 = 2 + a ⇔ a = –1
Bayangan A(2, 3) dan B(–4, 1) oleh matriks T 11 = 4 + b ⇔ b = 7
adalah A′(3, 4) dan B′(1, 6).
  −    

 ′
 ′      

  Diperoleh matriks T =  = 
  =      +  
  ′  ′   − −      Bayangan B(xB, yB) oleh matriks T adalah B′(12,
        −  13):
⇔  =   
    − −      
 ′  
    
         =  + 
⇔   =  − +  −   + −     ′       
    
Dari kesamaan matriks diperoleh:    
    
⇔   =  + 
4 = –2a + 3 – 3b ⇔ 2a + 3b = –1 . . . (1)         
6 = 4a + 1 – b ⇔ 4a – b = 5 . . . (2)

    −     
Eliminasi a dari persamaan (1) dan (2): ⇔  =  = 
2a + 3b = –1 × 2 4a + 6b = –2      −    
4a – b = 5 × 1 4a – b = 5 Jadi, koordinat B(10, 4).
––––––––––– –
7b = –7 12. Jawaban: e
⇔ b = –1
Substitusi b = –1 ke persamaan (2): Y
4a – b = 5 ⇔ 4a – (–1) =5 D(1, 4)
⇔ 4a = 4
C(7, 1)
⇔ a=1 A(–1, 1)
X
Diperoleh a = 1 dan b = –1, matriks
transformasinya: B(1, –2)
      
T=   =  
 −  −    −   

Matematika Kelas XII Program IPA 163


Koordinat titik D adalah (1, 4). Bayangan (a, b) oleh transformasi A adalah (1, –8):
Bayangan (x, y) oleh dilatasi [O(0, 0), 5]:        

′  
 
   =   

 
 −     
 ′ = k   = 5  
 
    −
         −   

 ′  
      ⇔   =     =   
  = 5   = 5   =      −    −  +       − 
  ′       
Bayangan (x′, y′) oleh dilatasi [P(2, –1), –3]:      

=   =  

′′  
′    −   − 

 ′′  = –3  ′  + (1 – (–3))  − Jadi, diperoleh a = 2, b = –3, dan a + b = –1.
     

 ′′  
 ′   15. Jawaban: c
⇔   = –3   + 4  −
  ′′    ′    Y
  
= –3   + 4   R
 
  −
 −     −  a Q
=   +   =  
 −   −   − 
P
Jadi, koordinat titik D′′(–7, –64). t
X
13. Jawaban: a O
Misal:
T1 = matriks transformasi pencerminan terhadap  
sumbu X L∆PQR =  × a × t =  × 4 × 4 = 8 satuan luas

       
=   Misal: T1 =   dan T2 =  
  −     −  
T = T2 T1
T2 = matriks transformasi pencerminan terhadap
sumbu Y       
=     =  
 −        −  −  
 −  
=  
   det T = = 4 × (–17) – 8(–9) = 4
T = T2 T1 − −
Luas bayangan ∆PQR oleh T = T2 T1:
 −        −  
=    =   L′ = |det (T)| × LPQR
     −    − = 4 × 8 = 32 satuan luas
 −   Jadi, luas bayangan ∆PQR adalah 32 satuan luas.
T=   merupakan matriks transformasi
  − B. Uraian
R[O, π].
1. a. 1) Bayangan titik (x, y) oleh rotasi
Jadi, bayangan terakhir titik A merupakan
[P(7, –7), 180°].
perputaran/rotasi dengan titik pusat O sebesar π
radian berlawanan arah jarum jam. 
′     ° −   °  
−   
  =    °   °  
+
 + 
 ′        − 
14. Jawaban: c
Matriks transformasi yang mewakili adalah  −   
−    
=    +  
  −  +    − 
A =T My Bayangan titik A(2, 2):

 ′   −     −   
 −    −        =   −   +   +  
=    =     ′      − 
        −  
Bayangan (x, y) oleh transformasi A:  −    −  
=    +  
  −     − 

′     

  =      
 ′   −     =  
 − 

164 Kunci Jawaban dan Pembahasan


Bayangan titik B(–5, 4): M3 = matriks transformasi tunggal

 ′   −    − −     − 
  =   −  +   +   transformasi matriks  
  ′      −    − 
 −    −   dilanjutkan refleksi terhadap
=    +  
  −     −  garis y = –x
   = M2 M1
=  
 −    −  − 
=   
Bayangan titik C(10, –3):  −     − 

 ′   −     −     
  =   −  − +   +  −   −  
  ′       = 
  − 

 −     
=     +  −  Bayangan titik A(2, 2), B(–5, 4), C(10, –3)
  −     oleh transformasi M3.
  
 ′
 ′
 ′   −   


 
=    = 
 −  
  ′  ′  ′    −     
Diperoleh A′(12, –16), B′(19, –18), dan
C′(4, –11).  −    −  
=   
2) Bayangan titik (x′, y′) oleh rotasi   −   − 
[O(0, 0, –270°].
 −  − 

′′    −° −  −°  
′  =  
 ′′  =   −°  −°   ′  − −  
 
   
Jadi, bayangan titik A, B, dan C oleh
 

′′   −  
′ 
⇔  ′′  =      − 
       ′  transformasi matriks   dilanjutkan
Bayangan titik A′(12, –16), B′(19, –18),   − 
C′′(–4, –11): dengan refleksi terhadap garis y = –x adalah
A′(–2, –6), B′(23, –21), dan C′(–36, 22).

 ′′
 ′′
 ′′    − 
 ′
 ′
 ′ 
  =     ′ ′ ′
  ′′  ′′  ′′        
2. Misal: T =  
  −   −  
=   
    − − −

#= 
     (x′, y′)  
=  
(x, y) →
$%& '
→ (x″, y″)
   − 
Bayangan (x, y) oleh dilatasi [O, 3]:
Diperoleh A′′(16, 12), B′′(18, 19), C′′(11, –4).
Jadi, bayangan titik A(2, 2), B(–5, 4), dan 
′  
 
′   

  = 3  ⇔   =  
C(10, –3) oleh rotasi [P(7, –7), 180°]  ′     ′    
dilanjutkan rotasi [O(0, 0), –270°] adalah

A′′(16, 12), B′′(18, 19), C′′(11, –4). Bayangan (x′, y′) oleh T =   :

 − 
b. Misal M1 =   
″  
′      
   
  −    =   +  =   +  
M2 = matriks refleksi terhadap garis  ″   ′          
y = –x  
+  
=  
  −   +  
=  
 −  

Matematika Kelas XII Program IPA 165


Bayangan A(4, 3) oleh T [O, 3] adalah A′(2, 13): 4. a. Misalkan titik (x, y) terletak pada garis
 × +  g ≡ 2x + 5y = 3:
  =   $%& ° ' * = "
 
 × +  (x, y)  → (–y, x) → (–y, 2k – x)

   +   Sehingga diperoleh:


⇔   =   x′ = –y ⇔ y = –x′ . . . (1)
    + 
y′ = 2k – x ⇔ x = 2k – y′ . . . (2)
Dari kesamaan matriks diperoleh:
Substitusi (1) dan (2) ke persamaan garis g
2 = 12 + a ⇔ a = –10
diperoleh:
13 = 9 + b ⇔ b = 4
2(2k – y′) + 5(–x′) = 3
Diperoleh a = –10 dan b = 4.
⇔ 4k – 2y′ – 5x′ = 3
3. a. L: x2 + y2 + 4x + 6y – 12 = 0 ⇔ 5x′ + 2y′ = 4k – 3
⇔ (x + 2)2 + (y + 3)2 = 52 Bayangan garis g adalahg′ ≡ 5x + 2y = 4k – 3
Luas lingkaran L = π(5)2 = 25π satuan luas. ⇔ 5x + 2y = 21
Misal (x, y) terletak pada lingkaran: Sehingga diperoleh:4k – 3 = 21
* =
$%& − '
⇔ 4k = 24
(x, y)  → (x′, y′) → (x″, y″) ⇔ k=6
Bayangan titik (x, y) oleh pencerminan My = x: Jadi, nilai k = 6.

′     
 b. Misalkan titik (x, y) terletak pada garis g dan
  =   
 ′       (x′, y′) adalah bayangan (x, y) oleh transformasi
R[O, 90°] My = 6 maka:

′    * =  $%& ° '
(x, 2 · 6 – y) 
⇔   =   (x, y) → →
 ′  
 (–(2 · 6 – y), x)
Bayangan titik (x′, y′) oleh dilatasi D[O, –3]: Sehingga diperoleh:
x′ = –(2 · 6 – y) ⇔ x′ = –12 + y

″   −   
′ 
  =     ⇔ y = x′ + 12
 ″    −   ′  y′ = x ⇔ x = y′

″   −     Substitusi x dan y ke persamaan garis g
⇒   =     diperoleh:
 
″   −  
 2y′ + 5(x′ + 12) = 3

″   −  ⇔ 2y′ + 5x′ + 60 = 3
⇔   =   ⇔ 5x′ + 2y′ = –57
 ″   −
 Jadi, persamaan bayangannya 5x + 2y = –57.


Diperoleh x″ = –3y ⇔ y = –  . . . (1) 5. g1 ≡ 2x – 3y + 3 = 0 ⇔ 3y = 2x + 3

y″ = –3x ⇔ x = – . . . (2)
 ⇔ y = x+1


Substitusi (1) dan (2) ke persamaan lingkaran


L 
Garis g1 mempunyai gradien m1 = 
x + y + 4x + 6y – 12 = 0
2 2


″ ″
″ g2: 3x + 2y – 2 = 0 ⇔ 2y = –3x + 2
( − )2 + ( − )2 + 4( − ) + 6( − ) – 12 = 0
″
″ 
⇔ + –  y″ – 2x″ – 12 = 0 ⇔ y = –x + 1
 
⇔ y″2 + x″2 – 12y″ – 18x″ – 108 = 0 Garis g2 mempunyai gradien m2 = – 


Persamaan bayangan lingkaran L adalah:


L′: x2 + y2 – 18x – 12y – 108 = 0  
Oleh karena m1 · m2 =  (–  ) = –1 maka garis g1
⇔ (x – 9)2 + (y – 6)2 = 152
b. Luas lingkaran L′ = π(15)2 = 225π satuan luas. tegak lurus garis g2. Sehingga sudut antara garis
Perbandingan luas L dan luas L′: g1 dan garis g2 adalah α = 90°.
<> < π 
= π = 
<> <′
Jadi, perbandingan luasnya 1 : 9.

166 Kunci Jawaban dan Pembahasan


Mencari titik potong g1 dan g2: Dari kesamaan matriks diperoleh
 –1 = 5 + a ⇔ a = –6
y= x +1
 3=1+b⇔b=2

y = –x + 1   − 
Dengan demikian T =   =  
–––––––––– –  
  

0=  x ⇔ x=0  − 
Bayangan titik A(13, –4) oleh T =   :
  
Oleh karena x = 0 maka y =  · 0 + 1 = 1.


       − 

 =   +  
Kedua garis berpotongan di titik P(0, 1). Refleksi   ′       
titik A(6, 1) terhadap g2 g1 ekuivalen dengan
rotasi R[P(0, 1), 2α] maka:     −  
=   +   =  

     − 

 ′    α −  α  
 −
 

 =   +  Jadi, bayangan titik A(7, –2).
  ′    α  α    −   
3. Jawaban: e
   
−      −     
 Transformasi translasi tidak mengubah ukuran
=   +  bangun. Untuk memperoleh persamaan
  

      −      bayangan lingkaran L, cukup dengan
mentranslasikan titik pusat L(P(x, y)) kemudian
 −        
=    +   dicari persamaan lingkaran L′ dengan pusat P′(x′,
  −       y′).
Titik pusat L : P(3, –1)
 −      −  Titik pusat L′: P′(–2, 1)
=  +  =  
        Sehingga terdapat hubungan:
Jadi, koordinat bayangan titik A adalah A′(–6, 1). 
′  

  =   +T
 ′   
 −     
⇔  =   +  
    − 
A. Pilihan Ganda   −       − 
⇔   =   –   ⇔   =  
1. Jawaban: c      −   
 − Dari kesamaan matriks diperoleh a = –5 dan b = 2.
Bayangan titik (x, y) oleh translasi   :
 Nilai a + b = –5 + 2 = –3.

′  
  − 4. Jawaban: a
 ′ =   +   Bayangan (x, y) oleh refleksi terhadap titik (0, 0).
   


′  
  −  −   −  −  
′    ×  −
  −

 =   +   =   +   =    ′ =   =  

      
        ×  −   − 
Jadi, nilai x′ + y′ = –4 + 4 = 0. Bayangan titik P(a, b):

2. Jawaban: e 
′   −
  − 
  =   =  

   
−  − 

Misal translasi tersebut T =   . Jadi, bayangannya adalah (–a, –b).

 5. Jawaban: d
Bayangan titik B(5, 1) oleh translasi T =   adalah Bayangan titik P(–2, 5) oleh refleksi terhadap

B′(–1, 3). sumbu Y adalah P′(2, 5).
Bayangan titik P(–2, 5) oleh refleksi terhadap

 ′  
     sumbu X adalah P′(–2, –5).
  =   +  
  ′        Bayangan titik P(–2, 5) oleh refleksi terhadap garis
 −     −  +  y = x adalah (5, –2).
⇔   =   +   ⇔  =   Bayangan titik P(–2, 5) oleh refleksi terhadap garis
 
  
  
   +   y = –x adalah P′(–5, 2).

Matematika Kelas XII Program IPA 167


Bayangan titik P(–2, 5) oleh refleksi terhadap titik  
Diperoleh k = – sehinga 6k = – × 6 = –2.
asal adalah (2, –5).  
Jadi, P′(–5, 2) merupakan bayangan P(–2, 5) oleh Bayangan titik P(–7, 5) oleh dilatasi [O, –2]:
refleksi terhadap garis y = –x.

′   −    
  = –2   =  
6. Jawaban: e  
′    − 
*
= "
(x, y) → (2k – x, y)
Jadi, bayangan titik P adalah (14, –10).
*
= "
(2, –6)  → (2k – 2, –6) = (–5, –6)
10. Jawaban: c
Sehingga diperoleh: 
2k –2 = –5 Bayangan titik (x, y) oleh rotasi [O(0, 0),  π]:
⇔ 2k = –3    π −   π 
 
′     

⇔ k=–  ′ =   
    π  π   
 
Jadi, nilai k = –  .
    

 − −

 

7. Jawaban: d 
′     
 ⇔  ′ =      
Bayangan titik (x, y) oleh dilatasi [P(2, –1),  ]:     − 
   

′   
   
 ′  =    + (1 –  )   Bayangantitik (8, –6):
     −
   
  
Bayangan titik A(–4, 11) oleh dilatasi [P(2, –1),  ]: 
′   −  −
 
 −      ′ =      − 

′    −      −     − 
 ′   
= +   =    +    =      
   
    − 
       − 
Diperoleh A′(–1, 5).  − +   
Jadi, bayangan titik A adalah (–1, 5). =  

 + 
8. Jawaban: d
Bayangan titik A oleh dilatasi [P(xP, yP), 3]: Jadi, bayangan titik B(8, –6) adalah (–4 +   ,


 ′  
  
  + 3).
  = k   +  − "  
  ′       11. Jawaban: c
 −  −  
 Bayangan (xQ, yQ) oleh rotasi [P(–1, 3), –90°]:
⇔   = 3    +  −    
 ′    −  −  −   
 −

 
        =   
  ′    −   −     − 
 
 −  −  

⇔   =    + −   

      +  
 

  −   −       +    −
⇔ 2  =  −  =   + 
        −    − −     

   −   −          −
⇔   =    =   =    +  
 
    −    −     
Jadi, koordinat titik P(–2, 1).  −   −  − 
=  +  =  
9. Jawaban: e  −      − 
Bayangan titik Q(–9, 12) oleh dilatasi [O, k] adalah Jadi, bayangan titik Q adalah Q′(–7, –4).
Q′(3, –4).
12. Jawaban: b

 ′  
    − 
  = k   ⇒   = "  Bayangan (xA, yA) oleh rotasi [P(1, 2), α]:
  ′      −    

 ′    α −  α  
 −
 

   −    =   + 
⇔   =–     ′    α  α    −   
 −     

168 Kunci Jawaban dan Pembahasan


 −   α −  α    −      Dari kesamaan matriks diperoleh:
⇔   =   +  –3a + 4b = 3 . . . (1)
    α  α   −      –3c + 4d = –4 . . . (2)
 −      α −  α    
⇔   –   =     
      α  α     Bayangan titik (1, –2) oleh T =   adalah
  !
 −     α −   α  (1, 0).
⇔   =  
      α +   α        
  =   
Dari kesamaan matriks diperoleh:   !  − 
2 cos α – 2 sin α = –2 ⇔ cos α – sin α = –1
2 sin α + 2 cos α = 2 ⇔ cos α + sin α = 1
    −  
⇔   =  
––––––––––––––– +    − ! 
2 cos α = 0
⇔ cos α = 0 Dari kesamaan matriks diperoleh:
⇔ α = 90° a – 2b = 1 . . . (3)
Jadi, besar sudut α = 90°. c – 2d = 0 . . . (4)
Eliminasi a dari (1) dan (3):
13. Jawaban: b –3a + 4b = 3 × 1 –3a + 4b = 3
Misalkan titik (x, y) terletak pada garis 3x + 2y – 4 a – 2b = 1 ×3 3a – 6b = 3
= 0 dan (x′, y′) adalah bayangan titik (x, y) oleh ––––––––––– +
π –2b = 6
rotasi [O,  ] maka: ⇔ b = –3
π Substitusi b = –3 ke a – 2b = 1:
$%& '
(x, y)  → (–y, x) ⇒ a – 2(–3) = 1 ⇔ a = 1 – 6 ⇔ a = –5


Sehingga diperoleh: Diperoleh a = –5 dan b = –3.


x′ = –y ⇒ y = –x′ Eliminasi c dari (2) dan (4):
y′ = x ⇒ x = y′ –3c + 4d = –4 × 1 –3c + 4d = –4
Substitusikan x dan y ke persamaan 3x + 2y – 4 = 0: c – 2d = 0 ×3 3c – 6d = 0
3y′ + 2(–x′) – 4 = 0 –––––––––––– +
–2d = –4
⇔ 3y′ – 2x′ – 4 = 0
⇔ d=2
⇔ 2x′ – 3y′ + 4 = 0
Substitusi d = 2 ke c – 2d = 0:
Jadi, bayangannya adalah 2x – 3y + 4 = 0.
⇒ c – 2(2) = 0 ⇔ c = 4
14. Jawaban: b Diperoleh c = 4 dan d = 2.
Nilai a + b + c + d = –5 + (–3) + 4 + 2

′     
 = –2
  =    
 ′   −     Jadi, nilai a + b + c + d adalah –2.

− 16. Jawaban: d

    
′  Misal T = T1 T2
⇔  =    
   −    ′ 
        
=    =  
   −   −          
= +   
    
 
Bayangan P(–5, 1) oleh T = T1 T2 =  :
  −   −   
=    =  
 −    −  
′    
      −  
  =    =    =  
Jadi, koordinat titik P(–6, –3).  ′            − 
15. Jawaban: e
Jadi, bayangan titik P adalah (2, –8).
  17. Jawaban: a
Bayangan titik (–3, 4) oleh T =   adalah
  ! Bayangan titik B(–8, 13) oleh refleksi terhadap
(3, –4). garis x = 16:
     −    − +   
′    ×  −

  =    ⇔   =    ′ =  
 −    !    −   − + !   
 

Matematika Kelas XII Program IPA 169



 ′    − −      Diperoleh: 8 = –a ⇔ a = –8
 =   =   –6 = b ⇔ b = –6
  ′       
Jadi, koordinat titik A(–8, –6).
Diperoleh B′(40, 13). 20. Jawaban: b
 −  Bayangan (x, y) oleh dilatasi [P(a, b), k] adalah:
Bayangan titik (x′, y′) ditranslasikan oleh   :
  
′  "  
−  

′′  
′   −    =    +  
 ′′  =   +    
′  "   −  
   ′     Bayangan titik A(4, –8) oleh dilatasi P[(–2, 2), –2]:
 − 
Bayangan titik B′(40, 13) oleh translasi   : 
 ′   −   
 +    − 
   =     +  

 ′′      −    ′    −    −     
 =   +  

 ′′         −    +    − 
=    +  
 
=     −   − −   
  
 −       − 
Jadi, bayangan akhir titik A adalah (31, 18). =    +  
  −   −    
18. Jawaban: c
 −   − 
Komposisi dua refleksi terhadap garis x = 3 =   +  
dilanjutkan terhadap garis x = 5.      

′′  
+  −  
 ′′  =    − 
 
=  
    
  +     Bayangan titik (–14, 22) oleh rotasi [P(–2, 2), 270°]:
=   =  
    
Jadi, bayangan titik (3, 2) adalah (7, 2). 
″    ° − °  
+    − 
  =     +  
 ″   °  °   −     
19. Jawaban: a
Misal koordinat titik A(a, b).      − +    − 
T1 = matriks transformasi rotasi [O(0, 0), 90°] =    +  
 −     −   
   −      −
=   =        −   − 
 
       = 
     +  
 −        
T2 = matriks transformasi refleksi terhadap garis
y = –x     −    
=   +   =  
  −  
     
=  
 −   Jadi, bayangan titik A adalah (18, 14).

  −   − 21. Jawaban: a


T = T2 T1 =    Misal titik (x, y) terletak pada garis 3x + 2y = 6.
 −      
 
# = 
 −    − 
(x, y)  → (x′, y′) 
$%& '
→ (x″, y″)
=  
  

Bayangan titik A(a, b) oleh T = T2 T1 adalah Bayangan (x, y) oleh translasi T =   :
A′(8, –6):  − 

 ′   −   
  
′  
+ 
  =      =  
  ′         ′   + −  
   −     
′  
+ 
⇔   =    ⇔   = 
 −       
 
′  − 
   − 
⇔   =  
 −  

170 Kunci Jawaban dan Pembahasan


Bayangan titik (x′, y′) oleh dilatasi [O, 2]:
 

″   "   
′  Misal: A =  
  =      !
 ″    "   ′ 
= A
    
+    
+  
= AF
=    =  
     −    − 

″ −  
  −

Diperoleh x″ = 2x + 6 ⇔ x = . . . (1) ⇔   = A  
 
   −
 
″ +
y″ = 2y – 8 ⇔ y = 
. . . (2) 
   −  −
 
⇔   =   
Substitusi (1) dan (2) ke persamaan garis 3x + 2y =  

 −    −
 
6:
  −

″ −  ″ + Jadi, A =  .
3(  ) + 2(  ) = 6  −  
⇔ 3(x″ – 6) + 2(y″ + 8) = 12 24. Jawaban: b
⇔ 3x″ + 2y″ – 18 + 16 – 12 = 0 Misal persamaan garis g adalah ax + by + c = 0
⇔ 3x″ + 2y″ – 14 = 0 dan titik (x, y) terletak pada garis g.
Jadi, hasil transformasinya 3x + 2y = 14. Bayangan (x, y) oleh dilatasi [P(5, 3), –2]:
22. Jawaban: a 
′  
  
  = −   + (1 – (–2))  
Misalkan titik (x, y) terletak pada garis g dan  
′  
 
(x′, y′) adalah bayangan titik (x, y) oleh transformasi
R[O, 90°] T maka: 
  
= −   + 3  
 2
#? 
 
 
 1 $%& ° '
(x, y)  → (x + 2, y + 1) → (–y – 1, x + 2)
 −
+  
Sehingga diperoleh: =  
 − +  
x′ = –y – 1 ⇔ y = –x′ – 1
y′ = x + 2 ⇔ x = y′ – 2 Bayangan (x′, y′) oleh dilatasi [Q(–2, 4), 3]:
Substitusi x dan y ke persamaan garis g: 
′′  
′  −
⇒ 2(y′ – 2) – x′ – 1 = 3  ′′  = 3   + (1 – 3)  
⇔ 2y′ – 4 – x′ – 1 – 3= 0    ′   
⇔ 2y′ – x′ – 8 = 0  −
+   −
Jadi, persamaan bayangan garis g adalah = 3  + (–2)  
 −  +    
2y – x – 8 = 0.
23. Jawaban: a  −
H  H 
=  

  − H  − 
Bayangan vektor
=    oleh rotasi [O, 90°]:

   −
H  
=  

′    − 
   −
   − H  
  =   
 = 

 ′         
′′ − 
Diperoleh x′′ = –6x + 49 ⇔ x = −
. . . (1)
 −
 
Bayangannya adalah @ = 
 ′′ − 
   y′′ = –6y + 19 ⇔ y = . . . (2)
−
 −
  Substitusi (1) dan (2) ke persamaan garis
Bayangan dari @ = 
 oleh pencerminan g ≡ ax + by + c = 0.
  
terhadap sumbu X: 
′′ −    ′′ −  
a  −  + b  −  + c = 0
   

″      −
   −
 
  =     =   ⇔ a(x′′ – 49) + b(y′′ – 19) – 6c = 0
 
″   − 
   −
  ⇔ ax′′ + by′′ + (–49a – 19b – 6c) = 0
 −
 ⇔ ax + by + (–49a – 19b – 6c) = 0
Bayangannya adalah F =    ⇔ –3x + 4y + 17 = 0
 −
 

Matematika Kelas XII Program IPA 171


Diperoleh: a = –3 det (M) = (–1) × 0 – 1(–2) = 2
b=4⇔b=4 Luas bayangannya adalah
–49a – 19b – 6c = 17 L = det (M) × LKLMN
⇔ –49(–3) – 19(4) – 6c = 17 ⇔ 52 = 2 × LKLMN
⇔ 71 – 6c = 17

⇔ 6c = –54 ⇔ LKLMN =  = 26 satuan luas
⇔ c=9
Diperoleh a = –3, b = 4, dan c = 9. 29. Jawaban: e
Persamaan garis g adalah ax + by + c = 0 Misal ∆ABC dengan a = 4, b = 5, dan c = 6
⇔ –3x + 4y + 9 = 0   
s= 
(a + b + c) ⇒ s = 
(4 + 5 + 6) = 
25. Jawaban: e
Panjang persegi panjang ABCD: p = |xB – xA| L∆ABC =  −  −  − 
= |4 – (–2)|
   
=6 =  −  −  − 
Lebar persegi panjang ABCD: = |yA – yD|    
= |1 – 3|    
=2 =    
   
Panjang bayangan ABCD: p′ = |–3 · 6| = 18

Lebar bayangan ABCD: ′ = |–3 · 2| = 6 = 

Keliling bayangan ABCD: K = 2(p′ + ′)
Luas bayangan ∆ABC oleh transformasi matriks
= 2(18 + 6)
= 48 satuan   
 :
26. Jawaban: c   
L: x2 + y2 = 9   
L′ = !VW   × L∆ABC
Lingkaran berpusat di (0, 0) dan berjari-jari 3.   
Luas L = πr2 = |(1 × 4 – 4 × 3)| ×



= 3,14 × 32 = 28,26
Luas bayangan lingkaran adalah: 
= |–8| × 

   
 =   satuan luas
Luas L′ = !VW   Luas L =8×
 
= |6 – 2| × 28,26 30. Jawaban: d
= 4 × 28,26 Lingkaran L ≡ x2 + y2 + 8x – 6y + 18 = 0
= 113,04 satuan luas ⇔ (x + 4)2 + (y – 3)2 = 7
Luas lingkaran L:
27. Jawaban: b
 2 
Segitiga ABC siku-siku di B dengan AB = 7 dan A = 
r = 
×7
BC = 4.
= 22 satuan luas

L∆ABC =  (7 × 4) = 14 Luas bayangan lingkaran L setelah dilatasi
[O(0, 0), k]:
Matriks transformasinya:
A1 = k2 × A
         = k2 × 22 satuan luas
M=    =  
 − −      − −   Luas bayangan lingkaran L setelah dilanjutkan
Luas bayangan ∆ABC: dengan dilatasi [P(–1, 1), 4].
  A2 = 42 A1
L = |det (M)| × L∆ABC = × 14 = 16(k2 × 22) = 352k2
− −  Diketahui: A2 = 792
= 4 × 14 = 56 satuan luas ⇔ 352k2 = 792
28. Jawaban: e 
⇔ k2 = 
Matriks transformasinya:

⇔ k2 =
 −    −  −   
M=    =  
  −       −  

⇔ k2 = ±

172 Kunci Jawaban dan Pembahasan


Oleh karena nilai k positif maka nilai k yang 2. Misal: R1 = rotasi [O(0, 0), 180°]
 R2 = rotasi [O(0, 0), –105°)
memenuhi adalah .
 R = R2 R1
Jadi, nilai k adalah

. = rotasi [O(0, 0), 180° + (–105°)]
 = rotasi [O(0, 0), 75°]
cos 75° = cos (45° + 30°)
B. Uraian = cos 45° cos 30° – sin 45° sin 30°
1. a. Bayangan titik A(10, –4) oleh translasi    
=  ×  –  ×
 −     
T1 =   :
 =

 –




 ′  
   −  sin 75° = sin (45° + 30°)
 =   +  
  ′        = sin 45° cos 30° + cos 45° sin 30°
   
    −    =

 ×

 +

 ×

=   +   =  
 −      
=  + 
Diperoleh A′(2, 2).

 –sin 75°= –(



 –

)
Misal T2 =  

 
=–  – 
Bayangan titik A′(2, 2) oleh translasi T2 =
Matriks R = rotasi [O(0, 0), 75°]
 
 ′′  
′       ° −  ° 
 :   =  ′  +   =  
   ′′          °  ° 
     
⇔   =   +    − 
 −

−


 −    
   
=  
     +   + 


−

 
⇔   =    
 −   + 
Bayangan titik A(–4, 8) dan B(3, –6) oleh rotasi
Dari kesamaan matriks, diperoleh:
[O(0, 0), 75°].
a + 2 = 12 ⇔ a = 10
b + 2 = –12 ⇔ b = –14 
 ′
 ′ 
 
     ′  ′ 
Jadi, vektor translasi T2 =  .
 −   − 
  
b. T = T3 T2 T1  − − 

 
 
= T3 + T2 + T1 =    
 + 


−

     
 −      −   −   
=   +   +   =  
 −   −    −     −   −   −  
  −  
= 
  
Bayangan titik A(10, –4) oleh translasi    +     −     − 
 
 − 
T=  :
 −  −  +  −   −   
−

+

+


=  

   

 ′  
   −  −  −  +   −   + − + 
 
 =   +  
  ′      −   −  −  
 
+
 
    −     =  
− 
=   +   =     −   + 
 −   −   −   
Diperoleh A′(7, –19). Diperoleh A′ (   − &  −   ) dan
Jadi, bayangan titik A oleh translasi T adalah   − 
(7, –19). B′ (  +
&

+

 ).

Matematika Kelas XII Program IPA 173


3. Misal titik (x, y) terletak pada garis g ≡ x + y = 1 −


     
′ 
a. Bayangan titik (x, y) oleh pencerminan   =    
terhadap titik A(1, 2):        ′ 
* &  
(x, y) → (2a – x, 2b – y)    −  
′ 
= 
−    ′ 
  

′    −
   × −
   −

  =   =   =    
′ −  ′ 
 ′    −  ×  −   −  =

 

Diperoleh x′ = 2 – x ⇔ x = 2 – x′ . . . (1)  −
′ +  ′ 
 
 
y′ = 4 – y ⇔ y = 4 – y′ . . . (2)
Substitusi (1) dan (2) ke persamaan garis Dari kesamaan matriks diperoleh:
g ≡ x + y = 1: 
′ −  ′ −
′ +  ′
⇒ (2 – x′) + (4 – y′) = 1 x=
dan y =
⇔ 6 – x′ – y′ = 1
Substitusikan x dan y ke x – y = 0:
⇔ x′ + y′ = 5
Jadi, bayangan garis g oleh pencerminan 
′ −  ′ −
′ +  ′


=0
terhadap titik A(1, 2) adalah x + y = 5.
⇔ 3x′ – 2y′ – (–x′ + 2y′ ) = 0
b. Bayangan titik (x, y) oleh pencerminan
⇔ 3x′ – 2y′ + x′ – 2′y = 0
terhadap titik P(x, x + 1):
⇔ 4x′ – 4y′ = 0

′   
 −
 ⇔ x ′– y′ = 0
  =  
 ′   
+  −  ⇔ x–y=0
Persamaan bayangan garis adalah x – y = 0 (garis

′  
 g itu sendiri).
⇔   =  
 
′  
− +  
5. T1 = matriks refleksi terhadap garis y = x
Diperoleh:
x′ = x ⇔ x = x′ . . . (1)   
=  
y′ = 2x – y + 2 ⇔ y = 2x – y′ + 2   
⇔ y = 2x′ – y′ + 2 . . . (2) T2 = matriks rotasi [O(0, 0), 60°]
Substitusi x dan y ke x + y = 1:   

⇒ x′ + (2x′ – y′ + 2) = 1   ° −  °  −
   
=   =  
⇔ 3x′ – y′ = –1   °   °  
  
Jadi, persamaan bayangan garis g adalah   
3x – y = –1. T3 = matriks dilatasi [O(0, 0), 2]

 − −  −     
4. Misal: T1 =   dan T2 =   =  
 −    −     
T = matriks transformasi tunggal yang mewakili a. Q = T3 T2 T1
transformasi T1 dilanjutkan T2
= T2 T1   −

    
      
=       
 −    − −    
=         

   =    
 −    −      


   
Misal titik (x, y) terletak pada garis x – y = 0.     −    
Bayangan titik (x, y) oleh transformasi T: =  
       


′  
    
 ′ = T  
    −   
=  

′      
    
⇔ 
 ′ =    
      

174 Kunci Jawaban dan Pembahasan


b. Misal titik (x, y) terletak pada garis 10x – 7y = 3. Bayangan titik (x′, y′) oleh dilatasi [P(1, 2), –2]:
Bayangan titik (x, y) oleh transformasi matriks

″   −   
′ −    
−      =     +  
Q=    ″    −   ′ −   
   
 
″   −
′ +  +  
⇔   =  
 
″  − ′ + +  

′   −    

 ′  =     
″   −
′ +  
        ⇔   =  
 ″   − ′ +  
−

 −    
′  
″   −−
 +  
⇔   =    ′ ⇔   =  
 
      ″   −−  +  
 

″   
+  
⇔   =  
   −  
′   ″    +  
=    ′
−    
″ − 
 − −   Diperoleh x″ = 2x + 3 ⇔ x = 
. . . (1)
″ − 
 
− ′ 

′ y″ = 2y + 6 ⇔ y = . . . (2)
=   
−  
 −
′ −  ′  Substitusi (1) dan (2) ke persamaan lingkaran:
Dari kesamaan matriks diperoleh:
″ −  ″ − 
″ −  ″ − 
(  )2 + (  )2 – 2(  ) + 4(  ) – 3 = 0

′ − ′ −
′ −  ′
x= dan y′ =
″ − 
″ +  ″ −  ″ + 
− − ⇔ + – x″ + 3 + 2y″ – 12

Substitusi x dan y ke persamaan garis
10x – 4y = 3: –3=0
 
′ − ′   −
′ −  ′ 
″ − 
″ +  ″ −  ″ + 
⇔ + – x″ + 2y″ – 12 = 0
10  −  – 4  −  =3
   
⇔ x″ – 6x″ + 9 + y″ – 12y″ + 36 – 4x″
2 2

⇔ 10(  x′ – y′) – 4(–x′ –  y′) = –12 + 8y″ – 48 = 0


⇔ x″2 – 6x″ + y″2 – 12y″ – 3 = 0
⇔ 10  x′ – 10y′ + 4x′ + 4  y′ = –12
Jadi, bayangan lingkaran adalah:
⇔ (10  + 4)x′ + (4  – 10)y′ = –12 x2 – 4x + y2 – 12y – 3 = 0.
⇔ (10  + 4)x + (4  – 10)y = –12   − 
Jadi, bayangan garis 10x – 4y = 3 oleh matriks Q 7. Titik (5, 1) ditransformasi oleh matriks T =  
 −  
adalah (10  + 4)x + (4  – 10)y = –12. menghasilkan bayangan (7, –12) maka:

6. Misal:      −   
Titik (x, y) terletak pada L: x2 + y2 – 2x + 4y – 3 = 0   =  −    
 −    
Bayangan titik (x, y) oleh pencerminan My = x
dilanjutkan pencerminan My = –x:      −  
⇔   =  − +  

′  
  −   
  = (My = –x My = x)   Dari kesamaan matriks diperoleh:
 
′   5a – 3 = 7 ⇔ 5a = 10

′    −     
 ⇔ a =2
⇔   =     –20 + b = –12 ⇔ b = 8
 ′   −        
  − 

′   −   
 Diperoleh matriks transformasi: T =  
⇔   =     − 
 ′    −   Misalkan (1, 0) bayangan titik P(x, y) oleh T–1 maka:

′   −
   

⇔   =     = T–1  
 ′   −    

Matematika Kelas XII Program IPA 175


  
  ⋅ ′
⇔ T   = TT–1   cos α =
 
 Z  Z ⋅ Z ′ Z
 
+
  −    
 = =0
⇔    =    +  ⋅  + −
 −     
⇔ α = 90°

   Jadi, pusat rotasi P(–1, –1) dan sudut rotasi 90°.
⇔   =  − 
    9. P(–1, 2), Q(10, 4), dan R(–1, –6)
Jadi, koordinat titik P(2, –4). PR = 8
QQ′ = 11
8. Oleh karena transformasinya berupa rotasi maka Y
titik A, A′, B, dan B′ terletak pada sebuah
lingkaran. Pusat rotasi merupakan pusat Q′ 4 Q
lingkaran.
Langkah penyelesaian adalah mencari persamaan
P 2
lingkaran yang melalui titik A, A′, B, dan B′
X
kemudian menentukan titik pusatnya. –1 O 10
Bentuk umum persamaan lingkaran:
x2 + y2 + Ax + By + C = 0 –6
R
Substitusi titik A, B′, dan B ke persamaan lingkaran.
A(4, –1) ⇒ 42 + (–1)2 + 4A – B + C = 0
Luas ∆PQR adalah
⇔ 4A – B + C = –17 . . . (1)
 × ′ × 
B′(–4, 3) ⇒ (–4) + 3 – 4A + 3B + C = 0
2 2 L= = = 44 satuan luas
 
⇔ –4A + 3B + C = –25 . . . (2) Luas segitiga setelah ditransformasi oleh matriks
B(2, 3) ⇒ 2 + 3 + 2A + 3B + C = 0
2 2
 
⇔ 2A + 3B + C = –13 . . . (3) T=   adalah:
 −  
Eliminasi B dan C dari persamaan (2) dan (3):
–4A + 3B + C = –25 L′ = |det T| = L = |(8 + 8)| · 44 = 704 satuan luas
2A + 3B + C = –13
––––––––––––––––– – 
–6A = –12 ⇔ A = 2 Luas segitiga setelah didilatasi [P,  ] yaitu:
Substitusi A = 2 ke persamaan (1) dan (2):  
L′′ = (  )2 L′ = · 704 = 176 satuan luas
(1): 4 · 2 – B + C = –17 ⇔ –B + C = –25
(2): –4 · 2 + 3B + C = –25 ⇔ 3B + C = –17 Jadi, luas segitiga PQR 44 satuan luas dan luas
––––––––––– – bayangannya 176 satuan luas.
–4B = –8
⇔ B=2 10. Misal:
Substitusi B = 2 ke persamaan –B + C = –25: Luas lingkaran semula = A1
–2 + C = –25 ⇔ C = –23 Luas benda hasil transformasi refleksi dan rotasi
Sehingga diperoleh persamaan lingkaran: sama dengan luas benda semula.
x2 + y2 + 2x + 2y – 23 = 0 Luas benda berubah ketika didilatasikan dan
Pusat lingkaran: P(–1, –1) ditransformasikan oleh suatu matriks.
Sudut rotasi merupakan sudut antara Luas benda setelah didilatasi [P(2, 1), 3]:
A2 = 32 A = 9 A1
 dan ′ atau  dan ′ Luas benda setelah ditransformasikan matriks
   −   − −  
 =   −   =  
 −  −   :
 
 −  −   − − 
′ =   −   =   = !VW 
   
−   −   × A2
 
Misalkan sudut rotasi = α
= |(–4)| × 9 A1
= 36 A1

176 Kunci Jawaban dan Pembahasan


Oleh karena luas lingkaran bayangan terakhir 4. Jawaban: b
1.800 satuan luas, diperoleh:


36 A1 = 1.800 ∫  dx
 \ 
 + 
⇔ A1 = 

 ⋅ 

⇔ A1 = 50 = ∫  dx
Jadi, luas lingkaran L semula adalah 50 satuan luas. 
 + 

= ∫ 3x2(x2 + 1)–  d(x2 + 1)




Latihan Ulangan Akhir Semester 1 = ∫ 3x2 d(2(x2 + 1)  )





= 3x2 · 2(x2 + 1)  – ∫ 2(x2 + 1)  d(3x2)


A. Pilihan Ganda

= 6x2(x2 + 1)  – ∫ 6(x2 + 1)  d(x2 + 1)


1. Jawaban: d  
f′(x) = (3x – 1)(x + 1) = 6x2(x2 + 1)  – 4(x2 + 1)(x2 + 1)  + c
= 3x2 + 2x – 1 
= (2x2 – 4)(x2 + 1)  + c
f(x) = ∫ f′(x) dx
= ∫(3x2 + 2x – 1) dx 5. Jawaban: e
π π
= x3 + x2 – x + c

+
 −


∫ ∫  
+
  d(2 sin x + x2)

f(2) = 6 ⇒ 23 + 22 – 2 + c = 6 dx = 
 
+

⇔ 8+4–2+c=6
 

π
⇔ c = –4   

Diperoleh f(x) = x3 + x2 – x – 4 =   _   
+
  
f(x – 1) = (x – 1)3 + (x – 1)2 – (x – 1) – 4   
= x3 – 3x2 + 3x – 1 + x2 – 2x + 1 – x + 1 – 4

= x3 – 2x2 – 3 =
π
  +  π  –    + 
Jadi, f(x – 1) = x3 – 2x2 – 3.  

2. Jawaban: b  π
= _   + 
–0
  
∫ ^
 +  !
= ∫ ^
 !
+ ∫  !
π
   = + 
 
= ∫ ^
 !
+ ∫ ^
 !
+ [
]
 6. Jawaban: e
π
 
∫ cos (θ +  ) cos θ dθ
 
 π π
= ∫ ^
 !
– ∫ ^
 !
+ 3(3 – 0) =  ∫ (cos (2θ +  ) + cos  ) dθ
 
= 2 – 1 + 9 = 10  π 
=  ∫ (cos (2θ +  ) +  ) dθ
3. Jawaban: e
Misalkan u = 2x3 – 3x   π 
=  ·  sin (2θ +  ) + θ + c
!>
du = (6x2 – 3) dx ⇔ dx =

 −   π 
= sin (2θ +  ) + θ + c

 − 
 −  !>
∫ 
 − 
dx = ∫
>
·

 − 
7. Jawaban: a

 −  !> Kurva yang membatasi daerah yang diarsir adalah
= ∫ > ·

 −  π π
y = 2 sin x untuk  ≤ x ≤  . Daerah L1 di atas

= ∫ > du π
sumbu X dari x =  sampai dengan x = π,

=  ∫u–1 du sedangkan daerah L2 di bawah sumbu X dari x =


=  ln |2x3 – 3x| + c π sampai dengan x =  .


− 


Jadi, ∫ 
 − 
dx = 
ln |2x3 – 3x| + c.

Matematika Kelas XII Program IPA 177


π 
L2 = L1 = ∫ 
!
V = π ∫ ^
 !

π 


= [− 

π
= π ∫  
 − 
+  !

 
π 
= –2(cos π – cos ) =   π 
 − 
 + 

    
= –2((–1) – 0)
  
=2 =  π(  (23 – 0) –  (22 – 0) + 10 (2 – 0))
Luas daerah yang diarsir:

= L1 + L2 = 2 + 2 = 4 satuan luas =  π(  – 14 + 20)
8. Jawaban: b 
Y = π(  + 3) = 4  π satuan luas

10. Jawaban: d
4
Y
y = f(x)

5
x – 2y = –2
X
–2 0 1 4
1
y = g(x) X
–2 0 3
5x + 3y = 15
Luas daerah yang diarsir: 1) Daerah yang diarsir di kiri garis 5x + 3y = 15.
Jadi, pertidaksamaannya 5x + 3y ≤ 15.
L = ∫ `
 − ^
 !
2) Daerah yang diarsir di kanan garis x – 2y = –2.


Jadi, pertidaksamaannya x – 2y ≥ –2.
= ∫ − 
 +
+ − 
 − 
+  !
3) x ≥ 0, dan y ≥ 0.
 Jadi, daerah yang diarsir menyatakan irisan
daerah penyelesaian dari {(x, y) | 5x + 3y ≤ 15,
= ∫ − 
 + 
 !
x – 2y ≥ –2, x ≥ 0, y ≥ 0}.

11. Jawaban: b
=  − 
 + 
 

  Mencari titik potong garis 2x – y = 6 dan y = 5.
 Substitusi y = 5 ke persamaan 2x – y = 6 diperoleh:
= –  (43 – 0) + 3(42 – 0) 2x – 5 = 6
 ⇔ 2x = 11
=– · 43 + 3 · 42
 
⇔ x= 
= 16 satuan luas
9. Jawaban: c 
Garis y = 5 dan 2x – y = 6 berpotongan di titik (  , 5).
Mencari persamaan kurva:
Kurva memotong sumbu X di titik (2, 0) dan (5, 0) Uji titik pojok:
maka: Titik Pojok f(x, y) = 10x – 3y
f(x) = a(x – 2)(x – 5)
= a(x2 – 7x + 10) (0, 5) 10 · 0 – 3 · 5 = –15
(0, 2) 10 · 0 – 3 · 2 = –6
Kurva melalui titik (0, 5) maka f(0) = 5. (3, 0) 10 · 3 – 3 · 0 = 30
f(0) = a(0 – 0 + 10)  
⇒ 5 = 10a ( 
, 5) 10 · 
– 3 · 5 = 40 (maksimum)

⇔ a= 
Jadi, nilai maksimumnya 40.
Volume benda putar:

178 Kunci Jawaban dan Pembahasan


12. Jawaban: b Substitusi y = 2 ke persamaan x + 2y = 8
Persamaan garis yang melalui titik (0, 3) dan (4, 0) diperoleh:
adalah 3x + 4y = 12. x+2·2=8
Daerah penyelesaian di kanan garis 3x + 4y = 12 ⇔ x=8–4
maka pertidaksamaannya 3x + 4y ≥ 12. ⇔ x=4
Persamaan garis yang melalui titik (0, 3) dan (4, 4) Diperoleh koordinat titik B(4, 2).
dalah 4y – x = 12. Uji titik pojok:
Daerah penyelesaian di kanan garis 4x – y = 12
Titik f(x, y) = 2.000x + 1.500y
maka pertidaksamaannya 4y – x ≤ 12.
Daerha penyelesaian di kanan sumbu Y dan di A(0, 10) 2.000 · 0 + 1.500 · 10 = 15.000
kiri garis x = 4 maka 0 ≤ x ≤ 4. B(4, 2) 2.000 · 4 + 1.500 · 2 = 11.000 (minimum)
Jadi pertidaksamaannya 3x + 4y ≥ 12, 4y – x ≤ 12, C(8, 0) 2.000 · 8 + 1.500 · 0 = 16.000
0 ≤ x ≤ 4.
Jadi, biaya minimum agar kebutuhan protein dan
13. Jawaban: b lemak orang tersebut dapat terpenuhi adalah
Dibuat tabel: Rp11.000,00.
Jenis Kain Katun (m) Kain Wol (m) 15. Jawaban: e
Jas Pria (x) 1 3 Misal: x = banyak sedan
Jas Wanita (y) 2 1 y = banyak bus
Model matematikanya menjadi:
Bahan yang Tersedia 80 120
6x + 20y ≤ 640
x + y ≤ 60
Model matematikanya: x + 2y ≤ 80, 3x + y ≤ 120,
x≥0
x ≥ 0, y ≥ 0.
y≥0
14. Jawaban: d f(x, y) = 3.000x + 7.000y
Makanan A B Kebutuhan Y
Kandungan protein 4 2 20
Kandungan lemak 2 4 16 60
Harga/kg 2.000 1.500
A
32
Misalkan: banyak makanan A = x B(40, 20)
banyak makanan B = y
C
Model kalimat matematikanya: 60  X
0 106
4x + 2y ≥ 20 ⇒ 2x + y ≥ 10 

2x + 4y ≥ 16 ⇒ x + 2y ≥ 8 Menentukan nilai maksimum pada titik-titik sudut


x≥0 daerah yang diarsir:
y≥0 (x, y) f(x, y) = 3.000x + 7.000y
x, y ∈ R
Daerah penyelesaian: (0, 32) 3.000(0) + 7.000(32) = 224.000
(40, 20) 3.000(40) + 7.000(20) = 260.000
(60, 0) 3.000(60) + 7.000(0) = 180.000
10 A
Dari tabel diperoleh nilai maksimum f(x, y) adalah
260.000 dicapai pada titik (40, 20).
Jadi, pendapatan akan maksimum jika daerah
4
parkir terisi 40 sedan dan 20 bus.
B C
5 8 16. Jawaban: d
2x + y = 10 x + 2y = 8 Dari kesamaan matriks diperoleh:
y–2–x=x–y ⇔ 2y – 2x = 2
Titik B adalah titik potong garis 2x + y = 10 dan ⇔ y–x=1 . . . (1)
x + 2y = 8. x + 2 – y – 3 = 1 – x ⇔ 2x – y = 2 . . . (2)
Menentukan titik B:
x + 2y = 8 × 2 2x + 4y = 16 Eliminasi y dari persamaan (1) dan (2).
2x + y = 10 × 1 2x + y = 10 y– x=1
––––––––––– – –y + 2x = 2
3y = 6 ⇔ y = 2 –––––––––– +
x=3

Matematika Kelas XII Program IPA 179


Substitusi x = 3 ke y – x = 1 diperoleh:  
y–3=1⇔y=4 Nilai x + y = 1  + = =1
  
Nilai x – 2 = 3 – 4 = –1.
Jadi, x + y = 1.
17. Jawaban: d 
Dari kesamaan matriks diperoleh:
  20. Jawaban: c
1) 4log y=  ⇔y=4=2
2log z = 4 ⇔ z = 24 = 16 
‚` 
‚` ƒ   ‚` ƒ  
2)   =  
3) xlog y = 4log z   
‚`    

  
⇔ xlog 2 = 4log 16
⇔ xlog 2 = 2 Dari kesamaan matriks diperoleh:
2log z = 2 ⇒ z=4
⇔ 2 = x2
⇔ x =  atau x = –  3log 
y=  ⇔ y = 
Jadi, nilai x = . xlog y = 4log z ⇒ xlog  = 4log 4
18. Jawaban: d ⇔ xlog  =1
A2 + pA + qI = pB
⇔ x= 
 −    −    −       sehingga x2 + 2x = (  )2 + 2 
⇔    + p  + q 
Diperoleh x =
              =3+2 .

 −   21. Jawaban: e
= p  BA = C + 2AT
  − 
 −    −F F       − −       −  −     
⇔   +   +   ⇔    =  +   +2 
    F F                  
 − −   −  −     
 −F F  ⇔  =   +  
=        +      
 F −F 
Dari kesamaan matriks diperoleh: Dari kesamaan matriks diperoleh:
– 1– 2p + q = –3p ⇔ p + q = –1 19 = n + 6 + 6 ⇔ n=7
–7 = 2m – n + 10 ⇔ –7 = 2m – 7 + 10
19. Jawaban: a ⇔ 2m = –10

+  ⇔ m = –5
    
   =   Nilai 4m + n = 4(–5) + 7 = –13.


−    

22. Jawaban: d
Dari kesamaan matriks diperoleh: det A = –x + 2(x – 1) = x – 2
4x + 2y = 16 ⇔ x + 2y = 2 . . . (1)   −  −

2x – y = 2 . . . (2) A–1 = !VW   
Eliminasi x dari persamaan (1) dan (2): 

x + 2y = 2 × 2 2x + 4y = 4
  −  −

2x – y = 2 × 1 2x – y = 2 =  

−
––––––––– – 

5y = 2
 
⇔ y=  det A–1 = (–x – 2(1 – x))

− 

  
Substitusi y =  ke 2x – y = 2: ⇒ = · (x – 2)

− 

⇒ 2x – =2 ⇔

=
−


 ⇔ x=6
⇔ 2x = 2 +



⇔ x=1

180 Kunci Jawaban dan Pembahasan


23. Jawaban: e 27. Jawaban: d
        +    Misal α adalah sudut antara vektor > dan ‰ .
PT + aI =   + a  =  
  −       − 
Sin α = 

 maka cos α = .


det (PT + aI) = 0
⇒ (2 + a)(a – 1) – 1 = 0 | > + ‰ |2 = ( > + ‰ )2
⇔ a2 + a – 2 – 1 = 0 = ( > )2 + 2 > · ‰ + ( ‰ )2
= | > |2 + 2| > | · | ‰ | cos α + | ‰ |2
⇔ a2 + a +  –  – 3 = 0

= 42 + 2 · 4 · 5 ·  + 52

⇔ a2 –a+ = 3
= 49
⇔ (a +  )2 = 3  ⇔ | > + ‰ | = 

= 7 satuan
24. Jawaban: e
28. Jawaban: d

A–1 = adj. (A)
  Π = 3 : 2
  ⇔ 3  = 2 
|A| =   − = 6 – 8 – 2 – 4 + 6 + 4 = 2
− ⇔ 3(  –  ) = 2(  –  )
   ⇔ 3 – 3 = 2 – 2
⇔ 3 = 2 + 
     ⇔ 3  = (2(–  + 2 ˆ + 5 " ) + (5  – 7 ˆ + 5 " )
a12 dari A–1 =   − 
    ⇔ 3  = (3  – 3 ˆ + 15 " )
 ⇔  =  – ˆ + 3"

=– Jadi, koordinat titik C adalah (1, –1, 3).
  
29. Jawaban: e

= – (4 – 2)

 = 2 + 4ˆ – "
= –1  = 2 – 2ˆ + "
Jadi, elemen baris 1 kolom 2 dari A–1 adalah –1.  = x  + y ˆ + z"
25. Jawaban: b Vektor  tegak lurus  dan  , berarti
 −  − † + „  ·  = 0 ⇒ 2x + 4y – z = 0 . . . . (1)
=  +  + † + „  ·  = 0 ⇒ 2x – 2y + z = 0 . . . . (2)
=  +  + † + †‡ |  | = 41 ⇒ x2 + y2 + z2 = 412 . . . . (3)
Eliminasi x dari persamaan 1 dan 2:
= ‡ 2x + 4y – z = 0
26. Jawaban: a 2x – 2y + z = 0
–––––––––––––– –
> = 4 – 2ˆ + " (zu = 1) 6y – 2z = 0 ⇔ z = 3y
Eliminasi z dari persamaan 1 dan 2:
‰ = –  + 4 ˆ – 2 " (zv = –2) 2x + 4y – z = 0
2x – 2y + z = 0
Š = 2  + ˆ – 3" (zw = –3) –––––––––––––– +

F = 4> – 2 ‰ – Š 4x + 2y = 0 ⇔ x = –  y
zp = 4zu – 2zv – zw 
Substitusi z = 3y dan x = –  y ke persamaan 3:
= 4 · 1 – 2(–2) – (–3)
= 4 + 4 + 3 = 11 x2 + y2 + z2 = 412

Jadi, komponen vektor F pada arah sumbu Z ⇔ y2 + y2 + 9y2 = 412
adalah 11.  2

y = 412
⇔ y2 = 4 · 41
⇔ y = ± 2 

Matematika Kelas XII Program IPA 181


32. Jawaban: c
Oleh karena vektor  membentuk sudut tumpul

  
dengan sumbu Y arah positif maka y = –2  .    
⇒ z = 3 · y = 3 · (–2  ) = –6 
 = 
  ;  =  − 
  
   
 
⇒ x = –  y = –  · (–2  ) =  | | = | |
Jadi, vektor  =   – 2  ˆ – 6  " ⇔
 +  +  =  + − + 
  

=  (  – 2 ˆ – 6 " ). ⇔ 13 + x2 = 49
⇔ x2 = 36
30. Jawaban: b ⇔ x=±6
 
 
 = 4  – 5 ˆ + 3 " =  −   
  Untuk x = 6 maka  =   
  
   
 =  + p ˆ + " = F  ·  = 6 · 2 + 3(–6) + 2 · 3
  = 12 – 18 + 6 = 0
 
    Oleh karena  ·  = 0 maka  dan  membentuk
 ·  =  −   F  = 4 – 5p + 3 = 7 – 5p sudut 90°.
  
      − 
Panjang  = |  | =  + F +  = F + 
  
Untuk x = –6 maka  =   
 
Panjang proyeksi  pada  = 2 × panjang   
_   ·  = –6 · 2 + 3(–6) + 2 · 3
⇒ =  F +  = –12 – 18 + 6

= –24
 − F
= 2 F +


F +  Oleh karena  ·  < 0 berarti  dan  membentuk
⇔ 7 – 5p = 2(p + 2) 2 sudut tumpul.
⇔ 7 – 5p = 2p2 + 4 Jadi, pernyataan yang benar pilihan c.
⇔ 2p2 + 5p – 3 = 0 33. Jawaban: b
⇔ (2p – 1)(p + 3) = 0 ⋅
⇔ 2p – 1 = 0 atau p + 3= 0 Proyeksi  pada  =
Z  Z


⇔ p= 

atau p = –3  − 
−− +  +   
 =
 − +  +    
Jadi, nilai p = –3 atau p =  .  
 
31. Jawaban: e  − 
A(–1, –4, –8); B(3, –4, 0)   
=   
 

3 1
•  
A P B −  
= + ˆ+ "
  
Koordinat titik P:
Jadi, proyeksi vektor  pada  adalah
P 
 + 
 &  +   & ƒ + ƒ  −  
  + ˆ+ ".
  
 −+  − + −  − +  
P & &  34. Jawaban: d
 
 
P(2, –4, –2) # 
 − 
A(a, b)  → A′(a + 1, b – 2)
Jadi, vektor posisi titik P adalah 2  – 4 ˆ – 2 " .
Sehingga diperoleh: a + 1 = 5
⇔ a=4
⇔ b – 2 =0
⇔ b=2

182 Kunci Jawaban dan Pembahasan


 
⇔ 4x′2 – 8x′ + 4 + 4y′2 – 16y′ + 16 – 8x′ + 8 + 4y′
# 
  – 8 – 24 = 0
P(1, 4) → P′(1 + 4, 4 + 2) = P′(5, 6)
⇔ 4x′2 + 4y′2 – 16x′ –12y′ – 4 = 0
  Bayangan lingkaran: 4x2 + 4y2 – 16x – 12y – 4 = 0.
# 
 
Q(–3, 5) → Q′(–3 + 4, 5 + 2) = Q′(1, 7)
37. Jawaban: d
  Misal: Px = refleksi terhadap garis x = a
# 
 
R(2, 7) → R′(2 + 4, 7 + 2) = R′(6, 9) Py = refleksi terhadap garis y = b
P
35. Jawaban: a (x, y) −−−−−−−−−−−→
x=a
(2a – x, y)
Misalkan (x′, y′) adalah bayangan dari (x, y) yang Py = b
dikenai transformasi (x, y) −−−−−−−−−−−→ (x, 2b – y)
P

′      
 (i) A(5, –3) −−−−−−→
x=2
A′(2 × 2 – 5, –3) = (–1, –3)
 ′ =    P
       (ii) A′(–1, –3) −−−−→
y=5
A′′(–1, 2 × 5 – (–3)) = (–1, 13)
−

    
′  Jadi, bayangan akhir titik A adalah (–1, 13).
⇔  =    ′
       38. Jawaban: e

  −  
′    − 
=      mentransformasikan (1, 4) ke titik (5, 8):
 −    ′   −  

 
′ −  ′      −   
=    =   
 −
′ +  ′     −   

      −  
Diperoleh: x =  (4x′ – 2y′) = 2x′ – y′ ⇔  =  
   − +  
  Diperoleh:
y =  (–3x′ + 2y′) = –  x′ + y′
5 = a – 12 ⇔ a = 17
Substitusi x dan y ke persamaan garis 2y + x = 1 8 = –4 + 4b ⇔ 12 = 4b ⇔ b = 3



2(–  x′ + y′) + (2x′ – y′) = 1   − 
Matriks transformasinya:  
⇔ –3x′ + 2y′ + 2x′ – y′ = 1  −  
⇔ y′ – x′ = 1 Misal koordinat titik P = (x, y)
Jadi, persamaan garis bayangannya y – x = 1. −
  − 
  mentransformasikan P ke (1, 0):
36. Jawaban: b  −  
Dilatasi dengan faktor skala k dan pusat (a, b): −
    −  


′  
   =    
 −  

  = k   + (1 – k)   ; k =  , a = 2, b = 4   
 
′  
 

−
   − −     


′   
    ⇔  
  −        
=
  =    + (1 –  )  
 
′  
   
  −    

 
     
+  ⇔    =  
=   +   =    −      
     + 
    

x′ =  x + 1 ⇔ x = 2x′ – 2 ⇔   =  
 −   

y′ =  y + 2 ⇔ y = 2y′ – 4 Jadi, koordinat titik P adalah (17, –4).
x dan y disubstitusikan ke persamaan lingkaran: 39. Jawaban: a
x2 + y2 – 4x + 2y – 24 = 0 π
⇔ (2x′ – 2)2 + (2y′ – 4)2 – 4(2x′ – 2) + 2(2y′ – 4) Misal: π = rotasi sebesar  berpusat di O
– 24 = 0 
Px = refleksi terhadap garis y = x

Matematika Kelas XII Program IPA 183


 π π  B. Uraian
 − 
     
 ! 

Px  π =    1. Gradien kurva: m = =

 − 
      π π  !

    Persamaan kurva:


   
f(x) = ∫ m dx
   
    − − 
 = ∫  dx


=     
− 
    −
 
   
∫ (3x2 – 1)–4 d(3x2 – 1)
   = 
 
 
 =  (–  )(3x2 – 1)–3 + c
  − 

=  
 − −  
 =–

+c
 
 − 
   
Kurva melalui titik (1, 0) maka f(1) = 0
   −  
=   f(1) = – +c
   _  − 
 − −  

⇒ 0 = –  + c
40. Jawaban: d
Misal: 
⇔ c = 
Matriks pencerminan terhadap sumbu X
Diperoleh persamaan kurva:
  
Mx =    
  − f(x) = –

 − 
+

  
Matriks dilatasi [O, 2] adalah Mk =   2. Y y2 = 3x
  
Matriks transformasi komposisinya:
II
         
M = Mk Mx =    =   I
      −   − 
Misalkan titik (x′, y′) adalah bayangan titik (x, y) X
–2 0 1 2
oleh matriks transformasi M, maka:
y1 = 4 – x2

′      
  

 ′ =     =  
    −   
 −  a. Luas daerah:
Diperoleh: L = L1 + L2
 
x′ = 2x ⇔ x =  x′ 
= ∫  dx + ∫   −   dx
 − 
y′ = –2y ⇔ y = –  y′  
= ∫  −
  dx + ∫  −
 − 
 dx
Substitusi nilai x dan y ke persamaan y = x2 + 1: − 
 
⇒ –  y′ = (  x′)2 + 1 = 

  


+ 
− 
 − 
 
 
   −  
 
⇔ –  y′ = x′2 + 1  
= 4(0 + 2) – (0 + 8) + 4(1 – 0) – (1 – 0)
 
 2
⇔ –y′ = x′ + 2 
 – (1 – 0)


⇔ y′ = –  x′2 – 2  
= 8– +4– –
  
Jadi, persamaan bayangan kurva adalah 
 = 7 satuan luas
y = –  x2 – 2. 

184 Kunci Jawaban dan Pembahasan


b. Volume benda putar Persamaan garis yang melalui titik (0, 3) dan
V = V1 + V2 
(5, 6) adalah y = x + 3 ⇔ 3x – 5y = –15.
  
=π ∫  dx + π ∫   −   dx

Daerah penyelesaian di kanan garis 3x – 5y = –15
− 
maka pertidaksamaannya 3x – 5y ≥ – 15.
  Persamaan garis yang melalui titik (3, 2) dan
= π ∫  −
  dx + π ∫  −
  − 
 dx (5, 6) adalah y = 2x – 4 ⇔ 2x – y = 4.
− 
Daerah penyelesaian di kiri garis 2x – y = 4
 maka pertidaksamaannya 2x – y ≤ 4.
= π ∫  −
 +
 dx Jadi, sistem pertidaksamaannya:
− 4x + 3y ≥ 18

3x – 5y ≥ –15
+ π ∫  −
 +
− 
  dx
 2x – y ≤ 4

 4. Daerah penyelesaian dari sistem pertidaksamaan


= π 
− + 
 
  

   − tersebut:
 Y
+ π 

 + 
 
 
  

= π(16(0 + 2) –  (0 + 8) +  (0 + 32)) 6 x – 2y = 0
  4
+ π(16(1 – 0) –  (1 – 0) +  (1 – 0)) x + 4y = 24
2
   
= π(32 –  +  ) + π(16 –  +  )
X
 0 4 6 8
= π(48 – 27 +  ) x+y=6

= 27  π satuan luas
Uji titik pojok:
3. a. Persamaan garis yang melalui titik (0, 6) dan
Titik f(x, y) = 6x + 5y
(4, 0) dalah 6x + 4y = 24 ⇔ 3x + 2y = 12.
Daerah penyelesaian di kanan garis 3x + 2y (4, 2) 6·4+5·2 = 34
= 12 maka pertidaksamaannya 3x + 2y ≥ 12. (8, 4) 6·8+5·4 = 68
Persamaan garis yang melalui titik (0, 0) dan (0, 6) 6·0+5·6 = 30 ← minimum


(5, 6) adalah y = x ⇔ 6x – 5y = 0. Jadi, nilai minimumnya 30.

Daerah penyelesaian di kanan garis 6x + 5y 5. a. Misal x = banyak sarung bantal
= 0 maka pertidaksamaannya 6x + 5y ≥ 0. y = banyak taplak meja
Persamaan garis yang melalui titik (6, 0) dan Model matematika:
(5, 6) adalah y = –6x + 36 ⇔ 6x + y = 36. Meminimumkan f(x, y) = 2.000x + 1.500y
Daerah penyelesaian di kiri garis 6x + y = 36 dengan kendala:
maka pertidaksamaannya 6x + y ≤ 36. 15x + 10y ≤ 480 ⇔ 3x + 2y ≤ 96
Daerah penyelesaian di atas sumbu X maka 10x + 10y ≤ 300 ⇔ x + y ≤ 30
y ≥ 0. Daerah penyelesaian:
Jadi, sistem pertidaksamaannya adalah:
3x + 2y = 96 Y
3x + 2y ≥ 12
6x – 5y ≥ 0 48
6x + y ≤ 36
y≥0 30
b. Persamaan garis yang melalui titik (0, 6) dan
18

(3, 2) adalah y = – x + 6 ⇔ 4x + 3y = 18. 10

Daerah penyelesaian di kanan garis 4x + 3y X
= 18 maka pertidaksamaannya 4x + 3y ≥ 18. 20 30 32
x + y = 30

Matematika Kelas XII Program IPA 185


Uji titik pojok   
Titik f(x, y) = 2.000x + 1.500y Dz =   
(0, 30) 2.000 · 0 + 1.500 · 30 = 45.000 ← minimum −  
(30, 0) 2.000 · 30 + 1.500 · 0 = 60.000
= 1 · 0 · 3 + 1 · 28 · (–3) + 7 · 1 · 1 – (–3) · 0 · 7
(32, 0) 2.000 · 32 + 1.500 · 0 = 64.000
– 1 · 28 · 1 – 3 · 1 · 1
(0, 48) 2.000 · 0 + 1.500 · 48 = 72.000
= 0 – 84 + 7 + 0 – 28 – 3
Jadi, upah minimum yang diterima Bu Sofi = –108
Rp45.000,00.  −
b. Bu Sofi menjahit 20 potong sarung bantal, x = 
= − = 10
berarti x = 20  −
untuk x = 20 maka 20 + y = 30 ⇔ y = 10 dan y= = − = 15

3 · 20 + 2y = 96 ⇔ y = 18
Diperoleh nilai minimum f(20, 10) dan nilai  −
z = ƒ = − = 18
maksimum f(20, 18).
f(20, 10) = 2.000 · 20 + 1.500 · 10 = 55.000 Jadi, umur Andi, Budi, dan Tini sekarang berturut-
f(20, 18) = 2.000 · 20 + 1.500 · 18 = 67.000 turut 10 tahun, 15 tahun, dan 18 tahun.
Jadi, upah minimum dan upah maksimum 7. Posisi partikel mula-mula pada saat t = 0 yaitu
yang akan diterima Bu Sofi berturut-turut
adalah Rp55.000,00 dan Rp67.000,00    
   
6. Misal: x = umur Andi sekarang P =   +  =   
  −    −
y = umur Budi sekarang    
z = umur Tini sekarang Posisi partikel pada detik ke-3 yaitu
Diperoleh SPL:
    
(i) x + y = 7 + z ⇔ x + y – z = 7    
Q=   +   =  
(ii) (x – 2) + (z – 2) = 24 ⇔ x + z = 28   −   
   
(iii) (y + 3) + (z + 3) = 3(x + 3) ⇔ –3x + y + z = 3
Jarak partikel dari tempat mula-mula:
  −  =  −  +  −  +  − −
D =   
−  
=  +  + 

= 1 · 0 · 1 + 1 · 1 · (–3) + (–1) · 1 · 1 =  = 3 
– (–3) · 0 · (–1) – 1 · 1 · 1 – 1 · 1 · 1 Jadi, jarak partikel dari tempat semula adalah
=0–3–1–0–1–1 3  satuan.
= –6 8. a. C(2, 3, 2)
  −
Dx =   
  
A(4, 4, 1) B(3, 2, 0)
= 7 · 0 · 1 + 1 · 1 · 3 + (–1) · 28 · 1
– 3 · 0 · (–1) – 1 · 1 · 7 – 1 · 28 · 1
= 0 + 3 – 28 + 0 – 7 – 28  =  – 
= –60       −
     
=    –   =  − 
  −
       −
Dy =         
−    =  – 
      − 
= 1 · 28 · 1 + 7 · 1 · (–3) + (–1) · 1 · 3      
– (–3) · 28 · (–1) – 3 · 1 · 1 – 1 · 1 · 7 =    –   =  −
       
= 28 – 21 – 3 – 84 – 3 – 7      
= –90

186 Kunci Jawaban dan Pembahasan



 ⋅  Gradien garis g1: m1 = tan θ1 = 
cos ∠A =
Z  Z Z  Z
 − −   
 −  − sehingga sin θ1 = 
dan cos θ1 = .
   
=  −  

 − + − + −  − + − +  Gradien garis g2: m2 = tan θ2 = 
 +  −  
= =  =  
⋅  sehingga sin θ2 =  dan cos θ2 =  .

∠A = Arc cos  Misal α: sudut antara g1 dan g2 maka α = θ2 – θ1
= 60° sin α = sin (θ2 – θ1)
= sin θ2 cos θ1 – cos θ2 sin θ1
 =  – 
  
      =  · 
–  · 
     
=   –   =  
  
       =   = 
     
 =  –  cos α = cos (θ2 – θ1)
= cos θ2 cos θ1 + sin θ2 sin θ1
     −
      
=  ·

+  ·

=   –   =     
    
       
=   = 
 ⋅ 
cos ∠B = Z  Z Z  Z
sin 2α = 2 sin α cos α
   −
      
   =2· = 

· 
    
=
  +  +  ⋅ − +  +  cos 2α = cos2 α – sin2 α
−+  +     
= ⋅ 
=  =  = (  )2 – (  )2

  
∠B = arc cos  = 60° =  –  = 
∠C = 180° – 60°– 60° = 60° Koordinat bayangan:
b. Jenis segitiga ABC adalah segitiga sama sisi. 
′    α −  α  

 

 ′ =     +  
c. |AB| =  satuan     α  α   −   
|BC| =  satuan  
 − 
  
−   
|AC| =  satuan =
     +  
   −   
Keliling = |AB| + |BC| + |AC|   

=  +  +  Koordinat bayangan titik A:


 
= 3  satuan − 

′  
  
 −   
  =      +  
 ′    − 

Luas = |AB| · |AC| sin A 


 
 

 

 − 
=  ·  ·  sin 60°
   −   
=   +  
  
  


 
 − −   
=  ·6·  
 
 − 

      
=  satuan luas =   +  
  
 −   

 
  
9. Garis g1: x – 2y + 4 = 0 dan g2: 4x – 3y – 4 = 0    
  + 
berpotongan di titik P(4, 4). =   +   =   
 −     

Matematika Kelas XII Program IPA 187


Koordinat bayangan titik B:
 − 
  Misalkan diambil translasi   maka titik P
− 
 ′      −      − 

 ′ =      +  
   


 
  −     menjadi P′(0, 0), titik S menjadi S′(2, 4), dan titik
R menjadi R′(5, 2).
 
 − 
   −        
= 
     +   L∆PRS =    =  −  = |–8| = 8
   −      
  
LPQRS = 2 × 8 = 16
 
 −  Luas bayangan PQRS oleh dilatasi [P, 3] adalah
      
=
     +  
       
   L′ = det   LPQRS = 9 × 16 = 144 satuan luas.
 
 +      
=   +   =  

+      
Bab VI Barisan, Deret, dan Notasi
Koordinat bayangan titik C: Sigma
 
− 
 ′  
    −    
 ′ =      +  
   


 
  −    
A. Pilihan Ganda
 
 − 
    −      1. Jawaban: c
=
     +   Barisan bilangan asli genap yaitu:
   − −     
   2, 4, 6, 8, . . .
  U1 = a = 2
 − 
       b=4–2=2
=
     +  
 − 

    Sn = (2a + (n – 1)b)
  

 +
     = (2 · 2 + (n – 1)2)
=   +   =  
  −   
    
= (4 + 2n – 2)
Jadi, koordinat bayangan segitiga ABC adalah 
= (2n + 2)
A′(11, 5), B′(10, 12), dan C′(21, 10).
= n2 + n
10. Perhatikan gambar berikut.
2. Jawaban: e
Y Dari permasalahan di atas, diperoleh:
10
U5: a + 4b = –20 . . . (1)
9
U8: a + 7b = –38 . . . (2)
S Eliminasi (1) dan (2) diperoleh:
8
7 a + 4b = –20
R
6 a + 7b = –38
5 –––––––––––– –
4 –3b = 18
P
3 ⇔ b = –6 . . . (3)
2 Q Substitusi (3) ke (1) diperoleh:
1 a + 4b = –20
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
X ⇔ a + 4 × (–6) = –20
⇔ a – 24 = –20
Jajargenjang PQRS dapat dibagi menjadi 2 ⇔ a = –20 + 24
daerah berbentuk segitiga yang kongruen yaitu ⇔ a=4
∆PRS dan ∆PQR. U12 = a + 11b
LPQRS = 2L∆PRS = 4 + 11 × (–6)
Menentukan dahulu luas ∆PRS. = 4 – 66
Translasikan koordinat titik-titik ∆PRS sehingga = –62
salah satu titik berada di titik O(0, 0). Jadi, suku kedua belas barisan tersebut –62.

188 Kunci Jawaban dan Pembahasan


3. Jawaban: d U1 + 4b = 11
U2 + U15 + U40 = 165 ⇔ U1 = 11 – 4b
⇔ (U1 + b) + (U1 + 14b) + (U1 + 39b) = 165 = 11 – 12
⇔ 3U1 + 54b = 165 = –1
⇔ 3(U1 + 18b) = 165

S8 = (2U1 + 7b)
⇔ U1 + 18b = 55
= 4(2(–1) + 21)
⇔ U19 = 55
= 4(19)
Jadi, nilai U19 adalah 55.
= 76
4. Jawaban: a
U6 = a + 5b 8. Jawaban: b
⇔ –32 = 48 + 5b a=5
⇔ 5b = –32 – 48 b=8–5=3
⇔ 5b = –80 
Sn = (2a + (n – 1)b)
⇔ b = –16

U3 × U5 = (a + 2b) × (a + 4b) ⇔ 390 = (2 × 5 + (n – 1) × 3)
= (48 + 2(–16)) × (a + 4(–16))

= (48 – 32) × (48 – 64) ⇔ 390 = (10 + 3n – 3)
= 16 × (–16) 
= –256 ⇔ 390 = (7 + 3n)
5. Jawaban: c ⇔ 780 = 7n + 3n2
Selisih tinggi selalu bernilai positif maka U1 = 60 ⇔ 3n2 + 7n – 780 = 0
dan U10 = 1.275. ⇔ (3n + 52)(n – 15) = 0
U10 = U1 + 9b ⇔ 1.275 = 60 + 9b ⇔ 3n – 52 = 0 atau n – 15 = 0
⇔ 9b = 1.215 ⇔ 3n = 52 atau n = 15
⇔ b = 135 ⇔

n =  (tidak memenuhi)
Tinggi tiang penyangga ke-6:
Jadi, banyak suku ada 15 buah.
U6 = U1 + 5b = 60 + 5 · 135 = 735 cm
9. Jawaban: c
6. Jawaban: c Diketahui U2 = 190, b = 5
U5 + U7 = 144 Suku terakhir = U48
⇔ a + 4b + a + 6b = 144 U1 = U2 – b
⇔ 2a + 10b = 144 = 190 – 5
⇔ 2(a + 5b) = 144 = 185 cm
⇔ a + 5b = 72
U48 = U1 + (48 – 1)b
⇔ U6 = 72
= 185 + 47 · 5
U5 + U6 + U7 = (U5 + U7) + U6 = 185 + 235 = 420
= 144 + 72 U50 = U48 = 420 cm
= 216 Jadi, tinggi pohon pada pengamatan ke-50 adalah
Jadi, jumlah suku ke-5 sampai suku-7 adalah 216. 420 cm.
7. Jawaban: c 10. Jawaban: b
U5 = 11 ⇒ U1 + 4b = 11 . . . . (1) Sn = (2a + (n – 1)b)
U8 + U12 = 52 S3 = 27
⇔ (U1 + 7b) + (U1 + 11b) = 52 
⇔ (2a + (3 – 1)b) = 27
⇔ 2U1 + 18b = 52

⇔ 2(U1 + 9b) = 52 ⇔
(2a + 2b) = 27
⇔ U1 + 9b = 26 . . . . (2) 
⇔ 2a + 2b = 
Dari (1) dan (2) diperoleh:
⇔ 2a + 2b = 18 . . . . (1)
U1 + 4b = 11
U1 + 9b = 26 S8 = 172
––––––––––– –

–5b = –15 ⇔
(2a + (8 – 1)b) = 172
⇔ b=3 ⇔ 4(2a + 7b) = 172
⇔ 2a + 7b = 43 . . . . (2)

Matematika Kelas XII Program IPA 189


Eliminasi (1) dan (2) diperoleh: 14. Jawaban: b
2a + 2b = 18 U3 = 9
2a + 7b = 43 ⇔ a + 2b = 9 . . . (1)
––––––––––– –
U5 + U7 = 36
–5b = –25
⇔ a + 4b + a + 6b = 36
⇔ b=5 . . . (3)
⇔ 2a + 10b = 36
Substitusi (3) ke (1) diperoleh: ⇔ a + 5b = 18 . . . (2)
2a + 2b = 18
Eliminasi (1) dan (2) diperoleh:
⇔ 2a + 2(5) = 18
a + 2b = 9
⇔ 2a + 10 = 18
a + 5b = 18
⇔ 2a = 18 – 10 ––––––––––– –
⇔ 2a = 8 –3b = –9
⇔ a=4 ⇔ b=3 . . . (3)
Jadi, suku pertamanya adalah 4.
Substitusi (3) ke (1) diperoleh:
11. Jawaban: b a + 2b = 9
Un = a + (n – 1)b ⇔ a+6=9
U3 + U5 + U7 + U9 = 104 ⇔ a=3
⇔ (a + 2b) + (a + 4b) + (a + 6b) + (a + 8b) = 104 
⇔ 4a + 20b = 104 S10 = (2(3) + (10 – 1)3)
⇔ 4(a + 5b) = 104 = 5(6 + 27)
⇔ a + 5b = 26 = 5 × 33
⇔ U6 = 26 = 165
Jadi, U6 adalah 26. Jadi, jumlah 10 suku pertamanya adalah 165.
12. Jawaban: e 15. Jawaban: b
Barisan bilangan asli antara 1 dan 200 yang habis Un = a + (n – 1)b
dibagi 4 adalah 4, 8, 12, . . . , 196. U3 = a + (3 – 1)b ⇒ 18 = a + 2b . . . (1)
a=4 U5 = a + (5 – 1)b = a + 4b
b=8–4=4 U8 = a + (8 – 1)b = a + 7b
Un = a + (n – 1)b U5 + U8 = a + 4b + a + 7b
⇔ 196 = 4 + (n – 1)4 ⇔ 29 = 2a + 11b . . . (2)
⇔ 196 = 4 + 4n – 4 Eliminasi a dari persamaan (1) dan (2):
⇔ 196 = 4n 29 = 2a + 11b × 1 29 = 2a + 11b
⇔ n = 49 18 = a + 2b × 2 36 = 2a + 4b
–––––––––––– –

Sn = (U1 + Un) –7 = 7b ⇔ b = –1
Substitusi b = –1 ke persamaan (1):

= (4 + 196) 18 = a + 2b ⇔ 18 = a + 2 · (–1)

⇔ a = 18 + 2 ⇔ a = 20
= × 200 U31 = a + 30b = 20 + 30 · (–1) = 20 – 30 = –10
= 4.900 Jadi, suku ke-31 adalah –10.
Jadi, jumlah bilangan asli antara 1 dan 200 yang
habis dibagi 4 adalah 4.900. B. Uraian
13. Jawaban: b 1. a. Dari permasalahan di atas diperoleh:
Susunan bilangannya sebagai berikut. U3 = a + 2b = 0 . . . (1)
4, (4 + b), (4 + 2b), (4 + 3b), (4 + 4b), (4 + 5b), 28. U7 = a + 6b = –12 . . . (2)
Oleh karena barisan tersebut barisan arimetika Eliminasi a dari (1) dan (2) diperoleh:
maka selisih dua suku yang berurutan haruslah a + 2b = 0
sama, yaitu b. Dari dua suku terakhir diperoleh: a + 6b = –12
28 – (4 + 5b) = b ⇔ 24 – 5b = b ––––––––––– –
⇔ 24 = 6b –4b = 12
⇔ b =4 ⇔ b = –3 . . . (3)
Jadi, beda barisan aritmetika tersebut 4.

190 Kunci Jawaban dan Pembahasan


Substitusi (3) ke (1) diperoleh: b. U2 – U1 = U3 – U2
a + 2b = 0 ⇔ k – (k – 4) = (2k – 1) – k
⇔ a + 2(–3) = 0 ⇔ 4=k–1
⇔ a–6=0 ⇔ k=4+1
⇔ a=0+6 ⇔ k=5
⇔ a=6
Untuk k = 5 maka:
Jadi, suku pertama = 6 dan beda = –3.
U1 = k – 4 = 5 – 4 = 1
b. Un = a + (n – 1)b
U2 = k = 5
⇔ –75 = 6 + (n – 1)(–3)
U3 = 2k – 1 = 2(5) – 1 = 9
⇔ –75 = 6 – 3n + 3
⇔ –75 = 9 – 3n Jadi, barisan aritmetika tersebut 1, 5, dan 9.
⇔ 3n = 9 + 75 4. Sn + 3 – 3Sn + 2 + 3Sn + 1 – Sn
⇔ 3n = 84 = (Sn + 3 – Sn) – 3(Sn + 2 – Sn + 1)
⇔ n = 28
= Un + 1 + Un + 2 + Un + 3 – 3(Un + 2)
Jadi, banyak suku barisan tersebut 28 buah.
= Un + 1 + Un + 3 – 2Un + 2
2. Misalkan bilangan-bilangan itu a, a + b, a + 2b, = 2Un + 2 – 2Un + 2 (Ingat: 2Un + 1 = Un + Un + 2)
a + 3b, a + 4b.
=0
Jumlah 5 buah bilangan aritmetika 75 maka:
a + a + b + a + 2b + a + 3b + a + 4b = 75 Jadi, terbukti bahwa Sn + 3 – 3Sn + 2 + 3Sn + 1 – Sn = 0.
⇔ 5a + 10b = 75 5. Misalkan:
⇔ a + 2b = 15 Sx = S6 = jumlah 6 suku pertama
⇔ a = 15 – 2b . . . (1) Sy = jumlah U7 sampai dengan U16
Hasil kali bilangan terkecil dan terbesar 161 maka: Stotal = S16 = jumlah 16 suku pertama
a(a + 4b) = 161
⇔ a2 + 4ab = 161 . . . (2) Sx = 324
Substitusi (1) ke (2) diperoleh: ⇔ S6 = 324

(15 – 2b)2 + 4(15 – 2b)b = 161 ⇔
(2a + (6 – 1)b = 324
⇔ 225 – 60b + 4b2 + 60b – 8b2 = 161 ⇔ 3(2a + 5b) = 324
⇔ 225 – 4b2 = 161 ⇔ 2a + 5b = 108 . . . (1)
⇔ –4b2 = –64 Stotal = Sx + Sy
⇔ b2 = 16 S16 = 324 + 220
⇔ b=±4

Untuk b = 4 maka a = 15 – 2(4) = 7 ⇔ (2a + (16 – 1)b = 544
Untuk b = –4 maka a = 15 – 2(–4) = 23 ⇔ 8(2a + 15b) = 544
Barisan tersebut: 7, 11, 15, 19, 23, atau 23, 19, ⇔ 2a + 15b = 68 . . . (2)
15, 11, 7. Eliminasi a dari (1) dan (2), diperoleh:
Jadi, selisih bilangan terbesar dan terkecil 2a + 5b = 108
23 – 7 = 16. 2a + 15b= 68
3. Suatu barisan bilangan U 1, U 2, U 3, . . ., U n –––––––––––––– –
merupakan barisan aritmetika jika selisih dua suku –10b = 40
yang berurutan selalu tetap. ⇔ b = –4
b = Un – Un – 1 Substitusi b = –4 ke (1), diperoleh:
a. U2 – U1 = U3 – U2 2a + 5b = 108
⇔ (3k – 1) – (k + 5) = (4k – 1) – (3k – 1) ⇔ 2a + 5(–4) = 108
⇔ 2k – 6 = k ⇔ 2a – 20 = 108
⇔ k=6 ⇔ 2a = 108 + 20
⇔ 2a = 128
Untuk k = 6 maka: ⇔ a = 64
U1 = k + 5 = 6 + 5 = 11 Jadi, suku pertama dari deret tersebut 64.
U2 = 3k – 1 = 3(6) – 1 = 17
U3 = 4k – 1 = 4(6) – 1 = 23
Jadi, barisan aritmetika tersebut 11, 17, dan
23.

Matematika Kelas XII Program IPA 191


U4 × U5 = ar3 × ar4
= a2r7
= 52 × 27
A. Pilihan Ganda = 25 × 128
1. Jawaban: c = 3.200
   Jadi, nilai U4 × U5 adalah 3.200.

=
 4. Jawaban: e


  Barisan geometri: U4 =  dan U3 + U5 = 
⇔ 
 = r2

  +  
 =
⇔ 
= r2 


   +   
⇔ r= ⇔ =

 
  +  
Substitusi r = ke U2 = ar, diperoleh: ⇔ =

U2 = ar ⇔ 2
2 + 2r = 5r
 ⇔ 2r2 – 5r + 2 = 0
⇔ 1 = a
⇔ (2r – 1)(r – 2) = 0
⇔ a=2 
⇔ r = atau r = 2
Menentukan suku ke-7 (U7).
U7 = ar6 
Untuk r = , maka

= 4 × ( )6  

U4 = a( )3 ⇔
a = 

= 4 ×  
⇔ a = 

= 

Untuk r = 2, maka U4 = a · 23 ⇔ 8a = 

Jadi, suku ke-7 barisan tersebut 
. 
⇔ a= 
2. Jawaban: a
 
Un = arn – 1 Jadi, suku pertama barisan tersebut  atau  .
U5 = ar4
⇔ 48 = ar4 . . . . (i) 5. Jawaban: e
Misal ketiga bilangan tersebut adalah a, ar, dan
U8 = ar7
ar2.
⇔ –384 = ar4 · r3
a + ar + ar2 = 21 . . . (1)
⇔ –384 = 48 · r3
a × ar × ar = 216
2
⇔ r3 = –8
⇔ a3r3 = 216
⇔ r= 

= –2 ⇔ ar = 6
Substitusikan r = –2 ke persamaan (i), diperoleh:
⇔ a =  . . . (2)
48 = a(–2)4

Substitusi (2) ke (1) diperoleh:
⇔ a =  a + ar + ar2 = 21
⇔ a=3 ⇔

+  × r +  × r2 = 21


U4 + U6 = ar3 + ar5
= 3(–2)3 + 3(–2)5 ⇔ 
+ 6 + 6r = 21
= –24 – 96 = –120 ⇔ 6 + 6r + 6r2 = 21r
3. Jawaban: c ⇔ 6r2 – 15r + 6 = 0
⇔ 2r2 – 15r + 2 = 0
 
r= =  = 2 ⇔ (2r – 1)(r – 2) = 0

⇔ 2r – 1 = 0 atau r – 2 = 0
U2 = ar

⇔ 10 = 2a ⇔ r = atau r=2
⇔ a=5

192 Kunci Jawaban dan Pembahasan



Untuk r = maka a = 12 b > 0 ⇒ diambil b = 2
Barisannya: 12, 6, 3 U5 – U3 = (U1 + 4b) – (U1 + 2b)
Untuk r = 2 maka a = 3 = 2b
Barisannya: 3, 6, 12 =4
Jadi, bilangan terbesarnya 12. 9. Jawaban: e
6. Jawaban: e 
S∞ = − 
U1 = p–2

U2 = p2x ⇔ 5 = − 
  
r= = = p2x + 2 ⇔ 5(1 – r) = 3
  −
⇔ 5 – 5r = 3
U10 = p88 ⇔ 5r = 5 – 3
⇔ U1r9 = p88 ⇔ 5r = 2
⇔ p88 = p–2(p2x + 2)9
⇔ r= 
⇔ p88 = p–2 · p18x + 18
⇔ p88 = p18x + 16 Jadi, rasio deret tersebut  .

⇔ 88 = 18x + 16
⇔ 18x = 72 10. Jawaban: c
⇔ x =4 S∞ = 3
U1 = 2x + 1
7. Jawaban: d

Un = 96 S∞ = −
⇔ U6 = 96 
⇔ 3 = − 
⇔ ar5 = 96
⇔ 3r5 = 96 ⇔ 3 – 3r = 2x + 1
⇔ r5 = 32 ⇔ 3r = 2 – 2x
⇔ − 
r=2 ⇔ r= 
 − 

S6 = Deret geometri tak hingga mempunyai jumlah jika
−
  −  –1 < r < 1.
= 
= 3 × 63 = 189
Untuk r > –1, diperoleh:
Jadi, jumlah seluruh deret tersebut 189. − 

> –1
8. Jawaban: d
⇔ 2 – 2x > –3
Misalkan lima suku pertama barisan aritmetika
⇔ –2x > –5
tersebut a – 2b, a – b, a, a + b, a + 2b.

(a – 2b) + (a – b) + a + (a + b) + (a + 2b) = 40 ⇔ x<
⇔ 5a = 40
⇔ a=8 Untuk r < 1, diperoleh:
− 
Barisan aritmetika menjadi: <1

8 – 2b, 8 – b, 8, 8 + b, 8 + 2b
⇔ 2 – 2x < 3
Barisan geometri:
8 – 2b, (8 – b) + 2, 8 + 8 ⇔ –2x < 1
⇔ 8 – 2b, 10 – b, 16 ⇔ x>–


 −  
r =
−  atau r =  −   
Jadi, nilai x yang memenuhi {x | – < x < }.
Diperoleh:
11. Jawaban: b
 −   a=5

− 
=  − 
r =2
⇔ (10 – b)2 = 16(8 – 2b)
Un = 160
⇔ 100 – 20b + b2 = 128 – 32b
⇔ arn – 1 = 160
⇔ b2 + 12b – 28 = 0
⇔ 5(2)n – 1 = 160
⇔ (b + 14)(b – 2) = 0
⇔ 2n – 1 = 32
⇔ b = –14 atau b = 2

Matematika Kelas XII Program IPA 193


⇔ 2n – 1 = 25 U4 = 12
⇔ n–1=5 ⇔ ar3 = 12
⇔ n=6 
⇔ a( )3 = 12
Jadi, waktu bakteri membelah 6 detik.

12. Jawaban: e ⇔

a = 12
 −   ⇔ a = 96
+ + , ...
   −  
−   
S5 =
−
 
 
Rasio deret: r =  −  =
 − 
−   × 


=  =  = 186
Syarat jumlahnya mempunyai limit, yaitu:

| r | < 1 ⇔ | − | < 1 Jadi, S5 adalah 186.
⇔ |x – 1| > 1
⇔ (x – 1)2 > 12 B. Uraian
⇔ (x – 1)2 – 12 > 0 1. U1 = a
⇔ (x – 1 – 1)(x – 1 + 1) > 0 = S1
⇔ (x – 2) · x > 0 =3×1–1=3–1=2
⇔ x < 0 atau x > 2 U1 + U3 = 20
Jadi, nilai x < 0 atau x > 2 agar jumlah deret ⇔ a + ar2 = 20
mempunyai limit. ⇔ 2 + 2r2 = 20
⇔ 2r2 = 20 – 2
13. Jawaban: a ⇔ 2r2 = 18
a = 16 ⇔ r2 = 9
r=
 −

=  = –
 ⇔ r=3

U7 = ar6

S∞ = = 2(3)6 = 2 × 729 = 1.458
− 
Jadi, U1 = 2 dan U7 = 1.458.
  
=  =  = 
+ 2. log U1 + log U2 + log U3 + log U4 + log U5 = 15 log 2
 ⇔ log (U1 · U2 · U3 · U4 · U5) = log 215
Jadi, jumlah tak hingga dari deret tersebut  .
⇔ U1 · U2 · U3 · U4 · U5 = 215
14. Jawaban: b ⇔ a · a · r · a · r2 · a · r3 · a · r4 = 215
Panjang lintasan semut dari hari pertama sampai ⇔ a5r10 = 215
berhenti membentuk barisan geometri tak hingga ⇔ a5(210) = 215

dengan a = 1,5 dan r = . 
⇔ a5 =
Panjang lintasan semut sampai berhenti: 
⇔ a5 = 25
  
S∞ =
− 
=
−
 =  =3m ⇔ a=2

 − 
15. Jawaban: d Sn =
 −
log U1 – log U2 – log U3 + log U4 + log U5 = log 6
 −   − 
 S9 = = = 2 × 511 = 1.022
⇔ log = log 6 − 
  Jadi, S9 adalah 1.022.

⇔ log  

= log 6 3. Jarak pendulum setiap ayunan membentuk deret

⇔ log 12r = log 6 geometri dengan a = 50 cm dan r =  .

⇔ 12r = 6
  
⇔ r= S∞ =
= 
= 500 cm = 5 m
−  

Jadi, seluruh jarak ayunan pendulum adalah 5 m.

194 Kunci Jawaban dan Pembahasan


 diperoleh deret geometri dengan Un:
4. S∞ =
−  Un = arn – 1
  −
⇔ 16 =   
−  =  


⇔ 1–r= 
= (2)–1(2)–2(n – 1)
 = 2–2n + 2 – 1
⇔ 1–r= = 21 – 2n
 Bentuk notasi sigma dari deret tersebut:
⇔ r=1–  
 = ∑ U1 = ∑ 21 – 2i
⇔ r=
 

U5 = ar 4
Jadi, bentuk notasi sigma dari deret tersebut
   
=8× ( )4 =8× 
= adalah ∑ 21 – 2i .

 
Jadi, rasionya = dan suku ke-5 = . 4. Jawaban: d

5. Luas persegi yang paling besar: ∑ (5n + 6)
= 
p × p = p2
 −

Luas persegi II: p2 = ∑ (5(n + 2) + 6)
 = −

Luas persegi III:  p2 
= ∑ (5n + 16)
dan seterusnya  =

Jumlah luas semua persegi:  

  = 5 ∑ n + ∑ 16
 =  =
p2 + p2 +  p2 + . . . merupakan deret geometri

= 5(1 + 2 + 3 + 4 + 5 + 6 + 7 + 8 + 9 + 10) + (10 × 16)
tak hingga dengan a = U1 = p2 dan r = . = (5 × 55) + (10 × 16)
   = 275 + 160
S ∞ = −  = =  = 2p2

− = 435


Jadi, jumlah luas persegi yang terbentuk 2p2. Jadi, nilai ∑ (5n + 6) adalah 435.


5. Jawaban: e
 +  + 
Untuk n = 1 ⇒ 
=2
A. Pilihan Ganda
 +  + 
1. Jawaban: a Untuk n = 2 ⇒ 
=8
Sembilan bilangan asli ganjil: 1, 3, 5, 7, 9, . . . , 17  +  + 
Untuk n = 3 ⇒ 
= 20
Jumlah kuadratnya:
 +  + 
Untuk n = 4 ⇒ = 40
12 + 32 + 52 + 72 + 92 + . . . + 172 = ∑ (2i – 1)2 
 +  + 

Untuk n = 5 ⇒ 
= 70
2. Jawaban: e Jadi, diperoleh:
Suku umum Un = n(n + 1) dengan batas bawah 1 
 +  + 
 ∑ = 2 + 8 + 20 + 40 + 70 = 140
dan batas atas 100. Notasi sigmanya ∑ n(n + 1). = 
=
3. Jawaban: d 6. Jawaban: b


U1 = a = ∑ k2 (x2 + 2x) = 405
!
 
U2 =

⇔ (x2 + 2x) ∑ k2 = 405


!



 

 ⇔ (x2 + 2x)(32 + 42 + 52 + 62 + 72) = 405
r= = =
 

 ⇔ (x2 + 2x)(9 + 16 + 25 + 36 + 49) = 405

Matematika Kelas XII Program IPA 195


⇔ (x2 + 2x) · 135 = 405 
= ∑ ((2k)3 + (2k)2 · 9 + 2k · 27 + 27)
⇔ x2 + 2x = 3 !
⇔ x + 2x – 3 = 0
2 
= ∑ ((2k)3 + (2k)2 · 3 · 3 + 2k · 32 · 3 + 33)
⇔ (x + 3)(x – 1) = 0 !
⇔ x = –3 atau x = 1 
Jadi, nilai x yang memenuhi adalah x = –3 atau = ∑ ((2k)3 + 3 · (2k)2 · 3 + 3 · 2k · 32 + 33)
!
x = 1. 
7. Jawaban: a = ∑ (2k + 3)3
!
  
∑ (2 + pi) = ∑ 2 + ∑ pi 11. Jawaban: e
= = =
 
= 2 · 20 + 10 ∑  – ∑ 
! = ! ! =  ! −
= 40 + 10
 −
= 50  
= ∑ – ∑
 ! = ! ! = − ! + −
Jadi, nilai ∑ (2 + pi) adalah 50.  
=  
= ∑ – ∑
8. Jawaban: d ! = ! ! = ! + 

 
∑ (2i · cos α) = 18  = ∑ –
! = ! ! +


=  −   +   −   +   −   +   −   +   −  

⇔ ∑ (2i · cos α) = 18           

    
= + + +  + 
⇔ cos α ∑ 2i = 18  
  +  +  +  +
=
⇔ cos α (2 · 3 + 2 · 4 + 2 · 5 + 2 · 6) = 18  

⇔ cos α (6 + 8 + 10 + 12) = 18  =
⇔ cos α · 36 = 18  12. Jawaban: d

⇔ cos α =  
∑ (a2 + 4) – ∑ (a2 + 4a – 5)
=  =
⇔ α = 60°
 −
Jadi, nilai α = 60°. = ∑ ((a + 6)2 + 4) – ∑ (a2 + 4a – 5)
=−  =

9. Jawaban: e
= ∑ (a2 + 12a + 36 + 4 – a2 – 4a + 5)
   =
2 ∑ k(2k + 5) + 2 ∑ (k + 3) + 3n
! = ! =
  
= ∑ (8a + 45) = ∑ 8a + ∑ 45
 =  =  =
= ∑ (4k2 + 10k) + ∑ (2k + 6) + ∑ 3
! = ! = ! = = 8 · 1 + 8 · 2 + 8 · 3 + 8 · 4 + 8 · 5 + 8 · 6 + 6 · 45
 = 438
= ∑ 4k2 + 10k + 2k + 6 + 3
! = 13. Jawaban: a
 −
= ∑ 4k2 + 12k + 9 ∑ (4k + 1) = (4(3 – x) + 1) + (4(4 – x) + 1)
! = !=−
 + (4(5 – x) + 1) +(4(6 – x) + 1)
= ∑ (2k + 3)2
! = + (4(7 – x) + 1)
10. Jawaban: e = 12 – 4x + 1 + 16 – 4x + 1 + 20
   – 4x + 1 + 24 – 4x + 1 + 28 – 4x
8 ∑ k3 + 36 ∑ k2 + 54 ∑ k + 27n +1
! ! !
    = 105 – 20x
= ∑ 8k3 + ∑ 36k2 + ∑ 54k + ∑ 27
! ! ! !

= ∑ (8k3 + 36k2 + 54k + 27)
!

196 Kunci Jawaban dan Pembahasan


−

∑ (4k + 1) = 85 U2 = alog = alog x–2 = (–2) alog x
!=− 
⇔ 105 – 20x = 85 U3 = alog

= alog x–3 = (–3) alog x
⇔ 20x = 105 – 85 
⇔ 20x = 20 b = U2 – U1
⇔ x=1  
Jadi, nilai x adalah 1. = alog – alog 


14. Jawaban: c  

 = alog 
∑ p(i – 2) = 372 
 = 

 = alog 
⇔ p ∑ (i – 2) = 372
 =  Diperoleh deret aritmetika dengan Un:
⇔ p(13 + 14 + 15 + 16 + 17 + 18) = 372 Un = a + (n – 1) b
⇔ 93p = 372  
⇔ p=4 = alog  + (n – 1) alog 
Jadi, nilai 7p adalah 28.   
15. Jawaban: d = alog  + n alog  – alog 


∑ !   = n alog 
!
 = ∑ (k + 1)2 : ∑ (4i + k)
!= != Bentuk notasi sigma dari deret tersebut:
∑ !
!
 

Untuk (k + 1)2 Untuk (4i + k) ∑ Ui = ∑ i · alog
= = 
k=1 4 4i + 1 
k=2 9 4i + 2 = ∑ i · alog x–1
k=3 16 4i + 3  =
k=4 25 4i + 4 
k=5 36 4i + 5 = ∑ (–i) · alog x
 =
Jumlah 90 20i + 15
Jadi, bentuk notasi sigma dari deret tersebut
Sehingga: 

∑ !
adalah ∑ (–i) · alog x.
 =
!
 =2 ⇔  +  = 2
∑ ! 
!
⇔ 90 = 40i + 30 3. #$%# 
= 3p sin2 x
⇔ 60 = 40i
 Untuk p = 1 ⇒ 3 · 1 sin2 x = 3 sin2 x
⇔ i=
Untuk p = 2 ⇒ 3 · 2 sin2 x = 6 sin2 x

Jadi, nilai i =
. Untuk p = 3 ⇒ 3 · 3 sin2 x = 9 sin2 x
Untuk p = 4 ⇒ 3 · 4 sin2 x = 12 sin2 x
B. Uraian Untuk p = 5 ⇒ 3 · 5 sin2 x = 15 sin2x
1. Akan dibuktikan ruas kanan = ruas kiri.   
+ ∑ =
#$%# 
∑ a(k – p) = am + p – p + am + p + 1 – p + am + p + 2 – p + . . =
! = "+ 
⇔ 3 sin2 x + 6 sin2 x + 9 sin2 x + 12 sin2 x +
. + an + p – p 
15 sin2 x =
= am + am + 1 + am + 2 + . . . + an

 ⇔ 45 sin2 x =
= ∑ ak
! =" 
 + ⇔ sin2 x =
Jadi, terbukti bahwa ∑ ak = ∑ a(k – p). 
! =" ! =" ⇔ sin x =
2. Misalkan: ⇔ x = 45°

U1 = a = alog  = alog x–1 = –(alog x) Jadi, tan x = tan 45° = 1.

Matematika Kelas XII Program IPA 197


 + ! +  
4. a. ∑ (5 – 2k) = ∑ (5 – 2(k – 4)) Jadi, terbukti bahwa Σ 
= 1 – ( )k + 1.
! !  =

   
= ∑ (5 – 2k + 8) Dari 1) dan 2) terbukti ,  ,
, . . ., 
!
  n
= 1 – ( ) berlaku untuk setiap n bilangan
= ∑ (13 – 2k)
! asli.
= (13 – 2 · 5) + (13 – 2 · 6)
b. Misalkan P(n) adalah sifat n3 + 2n habis
+ (13 – 2 · 7)
dibagi 3 untuk setiap n bilangan asli.
= (13 – 10) + (13 – 12) + (13 – 14)
1) Untuk n = 1
=3+1–1=3 13 + 2 · 1 = 3 habis dibagi 3


−  Jadi, P(n) benar untuk n = 1.
b. ∑ (k2 + 1) = ∑ ((k + 7)2 + 1) 2) Andaikan P(n) benar untuk n = k, maka
  =  − 

(k3 + 2k) habis dibagi 3.
= ∑ ((k+ 7)2 + 1) Akan dibuktikan P(n) benar untuk
 n = k + 1, yaitu (k + 1)3 + 2(k + 1) habis
= (122 + 1) + (132 + 1) + (142 + 1) dibagi 3.
+ (152 + 1) + (162 + 1) + (172 + 1) (k + 1)3 + 2(k + 1)
+ (182 + 1) = k3 + 3k2 + 3k + 1 + 2k + 2
= 145 + 170 + 197 + 226 + 257 = (k3 + 2k) + 3k2 + 3k + 3
+ 290 + 325 = 1.610 = (k3 + 2k) + 3(k2 + k + 1)
3(k2 + k + 1) merupakan kelipatan 3

     berarti 3(k2 + k + 1) habis dibagi 3.
5. a.
,  ,
, . . .,  =
Σ 
=

Oleh karena (k3 + 2k) dan 3(k2 + k + 1)
 
Misalkan P(n) adalah rumus Σ  = 1 – ( )n habis dibagi 3, maka (k + 1)3 + 2(k + 1)
= habis dibagi 3.
berlaku untuk setiap n bilangan asli.
1) Untuk n = 1 Dari 1) dan 2) terbukti n3 + 2n habis dibagi 3

untuk setiap n bilangan asli.
 
Σ
 = 1 – ( )1 ← (sifat b6)
=
 
⇔ =1–

 
⇔ = A. Pilihan Ganda

Ruas kiri = ruas kanan 1. Jawaban: d


Jadi, P(n) benar untuk n = 1. a = 56
b = 63 – 56 = 7
2) Andaikan P(n) benar untuk n = k maka
Un = a + (n – 1)b
!  U10 = a + 9b
Σ  = 1 – ( )k bernilai benar. Akan
= 56 + 9 × 7
=
dibuktikan bahwa P(n) benar untuk = 56 + 63
! +  = 119

n = k + 1, yaitu Σ 
= 1 – ( )k + 1. Jadi, suku ke-10 barisan tersebut 119.
=
! +  ! ! +  2. Jawaban: c

Σ 

= Σ  + Σ

Barisan bilangan yang dimaksud: 102, 108, 114,
= =  = ! + . . . , 198.
  a = 102
= 1 – ( )k + !  
b = 108 – 102 = 6
 
= 1 – ( )k + ( )k + 1 Un = 198
   ⇔ a + (n – 1)b = 198
= 1 – ( )k + ( )k · ⇔ 102 + (n – 1)6 = 198
  ⇔ 102 + 6n – 6 = 198
= 1 – ( )k (1 – )
⇔ 96 + 6n = 198
  
= 1 – ( )k · = 1 – ( )k + 1

198 Kunci Jawaban dan Pembahasan


⇔ 6n = 198 – 96 5. Jawaban: d
⇔ 6n = 102 
⇔ n = 17 Sn = n(n + 1)
Jadi, banyaknya bilangan yang habis dibagi 6 dan 
Sn – 1 = (n – 1)(n – 1 + 1)
terletak di antara 100 dan 200 ada 17 buah.

3. Jawaban: a = n(n – 1)
U1 + U4 + U6 + U8 = 32 Un = Sn – Sn – 1
⇔ (U1 + b) + (U1 + 3b) + (U1 + 5b) + (U1 + 7b)  
= 32 = n(n + 1) – n(n – 1)
⇔ 4U1 + 16b = 32 
= n(n + 1 – n + 1)
⇔ 4U1 + 16 × 5 = 32

⇔ 4U1 = –48 = × 2n
⇔ U1 = –12 =n
Misalkan k = beda barisan aritmetika ke-2, Jadi, rumus suku ke-n adalah n.
diperoleh: 6. Jawaban: a
V2 + V4 + V6 + V8 = 52 U7 = S7 – S6
⇔ (V1 + k) + (V1 + 3k) + (V1 + 5k) + (V1 + 7k) ⇔ a + 6b = S7 – S6
= 52 ⇔ 4 + 6b = 112 – 84
⇔ 4V1 + 16k = 52 ⇔ 4 + 6b = 28
⇔ 4V1 + 16 × 4 = 52 ⇔ 6b = 28 – 4
⇔ 4V1 = –12 ⇔ 6b = 24
⇔ b=4
⇔ V1 = –3
Jadi, beda deret tersebut 4.
(U1 + U3 + U5) – (V1 + V2 + V5)
7. Jawaban: d
= (–12 + (U1 + 2b) + (U1 + 4b)) – (–3 + (V1 + 2k)

+ (V1 + 4k)) Sn = (2a + (n – 1)b)
= (–12 + (–12 + 10) + (–12 + 20)) – (–3 + (–3 + 8) 
⇔ S10 = (2a + (10 – 1)b)
+ (–3 + 16))
= (–36 + 30) – (–9 + 24) ⇔ 200 = 5(2a + 9b)
= –6 – 15 ⇔ 40 = 2a + 9b
= –21 U3 + U4 + U7 + U8
Jadi, (U1 + U3 + U5) – (V1 + V3 + V5) = –21. = a + 2b + a + 3b + a + 6b + a + 7b
= 4a + 18b
4. Jawaban: e
= 2(2a + 9b)
an + 1 – an nilainya selalu tetap. Jadi, barisan yang = 2 × 40
dimaksud adalah barisan aritmetika. = 80
a2 – a1 = –p + 9 – (2p + 25) Jadi, nilai U3 + U4 + U7 + U8 adalah 80.
= –p + 9 – 2p – 25 = –3p – 16
8. Jawaban: a
a3 – a2 = 3p + 7 – (–p + 9)
Sisi-sisi segitiga:
= 3p + 7 + p – 9 = 4p – 2
72, 72 + b, 72 + 2b ⇒ n = 3
an + 1 – an selalu sama (konstan)
Keliling: S3 = 72 + (72 + b) + (72 + 2b) = 252
a2 – a1 = a3 – a2 ⇒ –3p – 16 = 4p – 2
⇔ (3 · 72 + 3b) = 252
⇔ 7p = –14
⇔ 216 + 3b = 252
⇔ p = –2
⇔ 3b = 36
a3 – a2 = 4 · (–2) – 2 = –10
⇔ b = 12
a1 = 2 · (–2) + 25 = 21
U2 = 72 + 12 = 84
Diperoleh a = 21 dan b = –10.
U3 = 72 + 24 = 96

S10 = (2a + 9b) Jadi, panjang kedua sisi yang lain 84 cm dan 96 cm.
= 5 · (2 · 21 – 9 · (10)) = –240

Matematika Kelas XII Program IPA 199


9. Jawaban: a 12. Jawaban: e
Dari soal di atas, diperoleh: 


U2 = 5 a = U1 =  =  
⇔ a + b = 5. . . (1) 
U4 = x  ⇔ ar3 = 
U4 + U6 = 28  
⇔ a + 3b + a + 5b = 28 ⇔   r3 = 
⇔ 2a + 8b = 28 
⇔ a + 4b = 14 . . . (2) ⇔ r =
3 


Eliminasi (1) dan (2): 


a+ b=5 
−


a + 4b = 14 ⇔ r3 =  

–––––––––– – 
–3b = –9 ⇔ r3 =  
⇔ b=3 

U7 – U5 = (a + 6b) – (a + 4b) ⇔ r= 
= 2b
=2×3=6 ⇔ r= 

Jadi, selisih suku ketujuh dan suku kelima adalah 6. 13. Jawaban: c
10. Jawaban: b 

=
Misalkan suku-suku barisan aritmetika tersebut  
a – 3, a, a + 3.  
⇔ =8
(a – 3) + (a – 1) + (a + 3)= 14 
⇔ 3a – 1 = 14 ⇔ r3 = 8
⇔ 3a = 15 ⇔ r=2
⇔ a=5 U6 = U5r
Barisan geometri = a – 3, a – 1, a + 3 = 80 × 2
= 2, 4, 8 = 160
 Jadi, suku keenam barisan tersebut 160.
r= =2
Jadi, rasio barisan tersebut 2. 14. Jawaban: c
Banyak suku awal = 2
11. Jawaban: e Barisan geometri baru 48, x, y, z, 768
a=3
Banyak suku barisan baru = 5
b=5–3=2
Un = arn – 1

Sn = (2a + (n – 1)b) ⇔ U5 = ar4
 ⇔ 768 = 48r4
⇔ 440 = (2 × 3 + (n – 1)2)
⇔ r4 = 16

⇔ 440 = (6 + 2n – 2) ⇔ r=2
  − 
⇔ 440 = (4 + 2n) Sn =
 −
⇔ 440 = n2 + 2n

  − 
⇔ n2 + 2n – 440 = 0 S5 =
−
⇔ (n + 22)(n – 20) = 0

 − 
⇔ n + 22 = 0 atau n – 20 = 0 = 
⇔ n = –22 atau n = 20
= 48 × 31
Untuk n = –22 tidak memenuhi.
Untuk n = 20 memenuhi. = 1.488
Un = a + (n – 1)b Jadi, jumlah barisan geometri tersebut 1.488.
⇔ U20 = a + 19b 15. Jawaban: d
⇔ x = 3 + 19 × 2 q, s, dan t membentuk barisan geometri, maka
⇔ x = 3 + 38 dengan membandingkan rasio diperoleh:
⇔ x = 41 %  %
Jadi, nilai x adalah 41. = ⇔t=
& % &

200 Kunci Jawaban dan Pembahasan


Diperoleh:
% 19. a = 
& + % +  & + % + & &
= ·
&+% &+% &
  


r= = = 
& + &% + %


=
& + %& 
S∞ =
& + %
− 
=
& + %& 
=  =1
&+% − 
=
& Jadi, jumlah deret geometri tak hingga di atas
16. Jawaban: a adalah 1.
 − 
Sn = 20. Jawaban: b
 −
U1 = a
 − 
⇔ S5 = U2 = a + b
 −
U6 = a + 5b
'  − 
⇔ 1.023 = U1 + U2 + U6 = 42

⇔ a + (a + b) + (a + 5b) = 42
' 
⇔ 1.023 = ⇔ 3a + 6b = 42

⇔ a + 2b = 14 . . . . (1)
⇔ a=3
U1, U 2 dan U 6 membentuk barisan geometri
U6 – U4 = ar5 – ar3 sehingga:
= 3 · 45 – 3 · 43
 
= 3(45 – 43) =
 
= 3(1.024 – 64) = 2.880
⇔ U22 = U1 · U6
17. Jawaban: d
a=4 ⇔ (a + b)2 = a(a + 5b)
⇔ a + 2ab + b2 = a2 + 5ab
2

r=

=3 ⇔ b2 – 3ab = 0
 − 
⇔ b(b – 3a) = 0
Sn =
 − ⇔ b = 0 atau b = 3a . . . . (2)
Dipilih b = 3a, maka:
 − 

S8 = a + 2b = 14
 −
⇔ a + 2(3a) = 14
 ' −  ⇔ 7a = 14
=

⇔ a=2
= 2 × 6.560 b = 3a = 6
= 13.120 Jadi, beda barisan tersebut 6.
Jadi, jumlah 8 suku pertama deret tersebut 21. Jawaban: a
13.120. r rasio dari deret konvergen, maka –1 < r < 1
18. Jawaban: c   
S = 1 +   + 
+...+ +...
Nilai jual mobil setiap tahun membentuk barisan 

geometri dengan r =

.  + +
 = = = +
−

 +  − 
 +
Nilai awal = 80.000.000
 −  

U1=  × 80.000.000 Untuk r = –1 ⇒ S =  −  = = 1

= 60.000.000  +  
Untuk r = 1 ⇒ S =  + =  = 1 
Nilai jual setelah dipakai 3 tahun = U3
  
U3= ar2 = 60.000.000 · (  ) 2 = 33.750.000 Jadi, 1  < S < 1 .
Jadi, nilai jual mobil setelah dipakai 3 tahun
Rp33.750.000,00. 22. Jawaban: b
Luas persegi-persegi tersebut membentuk
barisan geometri dengan S∞ = 640.

Matematika Kelas XII Program IPA 201


 25. Jawaban: a
r =
 Deret tersebut mempunyai jumlah jika –1 < r < 1.
 Diperoleh:
= 
   –1 < 5log (3x + 2) < 1

  ⇔ 5
log < 5log (3x + 2) < 5log 5
=  =  
 
 
S∞ =
 ⇔ < 3x + 2 < 5

− 

 ⇔ – < 3x < 3
⇔ 640 = 

− 

⇔ – <x<1
 
⇔ 640 =  
 
 Jadi, nilai x yang memenuhi – < x < 1.
 
⇔ a = 640 ×  26. Jawaban: e
⇔ a = 160 3 – 5x2 + 7x4 – . . . + 99x96 terlebih dahulu diuraikan
U3 = ar2 menjadi bentuk 3 + 5 + 7 + . . . + 99 dan
x0 + x2 + x4 + . . . + x96
= 160 ×   = 160 ×  = 90

 Rumus suku ke-n deret 3 + 5 + 7 + . . . + 99
adalah Un = 2n + 1.
U3 = luas persegi ketiga
Batas bawah: n = 1
Sisi persegi ketiga = s3
Mencari batas atas.
s3 =  =  = 3  cm 99 = (2n + 1)
23. Jawaban: e ⇔ 99 – 1 = 2n
⇔ n = 49

S∞ = Diperoleh batas atas: n = 49
− 
Rumus suku ke-n deret x0 + x2 + x4 + . . . + x96
⇔ 10 =
−  adalah Un = x2n – 2.
⇔ 1–r=
Batas bawah: n = 1
 Mencari batas atas.

⇔ 1–r= 96 = 2n – 2

⇔ 2n = 98

⇔ r=1– ⇔ n = 49

Diperoleh batas atas: n = 49

⇔ r= Untuk menentukan tanda (–/+) yang berselang-

seling digunakan: –(–1)n.
 
U2 = ar = 2 × =1 
 
 Jadi, notasi sigmanya ∑ –(2n + 1)x2n – 2 (–1)n.
Jadi, suku keduanya 1 . =

27. Jawaban: c
24. Jawaban: d 

 
  −  ∑ – ∑
Sn = != ! + ! = ! + 
 −

+
 −   
⇔ S10 =
 −
= ∑ – ∑
!= ! + ! = + ! − + 
 − 
⇔ 33 · S5 = 



 − = ∑ – ∑
!= ! + != ! +
 − 
 − 

⇔ 33 · =  
 −  −   
⇔ = + ∑ – ∑
33(r – 1) = r – 1 != ! + != ! +
5 10

⇔ 33(r5 – 1) = (r5 + 1)(r5 – 1) 
   
⇔ 33 = r5 + 1 = + ∑ ( – ) =
 != ! + ! + 
⇔ r5 = 32 

  
Nilai U6 = U1r5 = 2 × 32 = 64. Jadi, nilai dari ∑ – ∑ adalah .
!= ! + ! = ! +  

202 Kunci Jawaban dan Pembahasan


28. Jawaban: e a + (a + b – 5) + a + 2b = 70
 ⇔ a + a + b – 5 + a + 2b = 70
∑ (2k2 – 3k + 1) ⇔ 3a + 3b – 5 = 70
! =
+
⇔ 3a + 3b = 75
= ∑ (2(k – 2)2 – 3(k – 2) + 1) ⇔ a + b = 25
! = + ⇔ a = 25 – b

Syarat barisan geometri, yaitu r tetap.
= ∑ (2k2 – 8k + 8 – 3k + 6 + 1)
!= +− + 

=  +−

= ∑ (2k2 – 11k + 15)
!= ⇔ (a + b – 5)(a + b – 5) = a(a + 2b)
 ⇔ (25 – b + b – 5)(25 – b + b – 5) = a(a + 2b)
Jadi, bentuk ∑ (2k2 – 3k + 1) ekuivalen dengan
! = ⇔ 20 · 20 = a2 + 2ab
⇔ a + 2ab = 400
2
∑ (2k2 – 11k + 15).
! = ⇔ (25 – b)2 + 2(25 – b)b = 400
29. Jawaban: d ⇔ 625 – 50b + b2 + 50b – 2b2 = 400
  
⇔ –b2 = –225
∑ (5ai + 6) = ∑ 5ai + ∑ 6 ⇔ b2 = 225
  
⇔ b = ± 15

= 5 ∑ ai + 6 × 15 Untuk b = 15 ⇒ a = 25 – 15 = 10

a + b = 10 + 15 = 25
= 5 × 30 + 90 a + 2b = 10 + 30 = 40
= 240

Untuk b = –15 ⇒ a = 25 + 15 = 40
Jadi, nilai ∑ (5ai + 6) = 240. a + b = 40 – 15 = 25

a + 2b = 40 – 30 = 10
30. Jawaban: a
Jadi, ketiga bilangan itu 10, 25, dan 40.

∑ (k2 · log x2 – 44) = 0 2. Banyak suku awal = n = 2
! =
 
Misalkan 10 bilangan yang disisipkan = a1, a2, a3,
⇔ ∑ k2 · log x2 – ∑ 44 = 0 . . ., a10.
! = ! = Deret yang terbentuk:
 
50 + a1 + a2 + a3 + . . . + a10 + 100
⇔ ∑ k2 · (2 log x) = ∑ 44
! = ! = Banyak suku deret yang terbentuk n = 2 + 10 =
 12
⇔ 2 log x · ∑ k2 = 5 × 44 Jumlah deret yang terbentuk:
! =
 
⇔ 2 log x · ∑ k2 = 220 Sn = (a + Un)
! =
 
= (50 + 100)
⇔ log x · ∑ k2 = 110
! = = 6 × 150
⇔ log x · (12 + 22+ 32 + 42 + 52) = 110 = 900
⇔ log x · (1 + 4 + 9 + 16 + 25) = 110 Jadi, jumlah suku deret yang terbentuk adalah
⇔ 55 log x = 110
900.
⇔ log x = 2
⇔ log x = log 102 
⇔ log x = log 100 3. =
 
⇔ x = 100  
Jadi, nilai x adalah 100. ⇔ =4

⇔ r2 = 4
B. Uraian ⇔ r=2
1. a, a + b, a + 2b merupakan barisan aritmetika.
a, a + b – 5, a + 2b merupakan barisan geometri.

Matematika Kelas XII Program IPA 203


S4 = 90 6.
  − 
b
⇔ = 90
−
a
⇔ a(16 – 1) = 90
⇔ 15a = 90 b
⇔ a=6
Jadi, suku pertama deret tersebut 6. a

4. Tahun 2010 → 20.000

( ) + ( )

  
Tahun 2011 → 20.000 + × 20.000 b =

  
= × 20.000 =  + 
  
  
Tahun 2012 → ( × 20.000) + ( × 20.000) 


   =
=a


=   × 20.000, dan seterusnya Luas persegi pertama = L1

 L1 = a × a = a2
Diperoleh deret geometri dengan U1 = 20.000, r = .
 Luas persegi kedua = L2
Jumlah penduduk pada tahun 2014 = U5
U5 = U1r4 L2 = b × b
  
 =a ×a
= 20.000 ×  


'  = a2
= 20.000 × ≈ 84.280 jiwa

*
Jadi, diperkirakan jumlah penduduk kabupaten r =
*
tersebut pada tahun 2014 sekitar 84.280 jiwa.


 
 = =
5. a. S∞ = 
− 
 
⇔ 10 = −  Jadi, luas persegi kedua

a2, sedangkan rasio

⇔ 10(1 – r) = 5 deret tersebut .


⇔ 1 – r =  7. Keliling lingkaran I = 2πR.
 Sisi persegi I = R
⇔ 1–r=
 4R2 = ( R)2 + ( R)2
⇔ r=1–

⇔ r=
 R R
Jadi, rasionya .
−   R R
b. Sn =
− 

 −     R
 
S3 =


 
Keliling lingkaran II = 2π ( R) = πR.

 − 
= 

Jadi, diperoleh deret dari keliling lingkaran:




 2πR + 2π( R) + . . .
= 2(5 ×
)
dengan U1 = a = 2πR
 
=  =8 
r=

Jadi, jumlah 3 suku pertamanya 8.

204 Kunci Jawaban dan Pembahasan




S∞ = ⇔ ∑ pk + 22 = 0
−  !=
π; 
= ⇔ ∑ pk = –22
 − 

!=

π;
= ×

⇔ p ∑ k = –22
−  !=

 π;   ⇔ p(5 + 6 + 7 + 8 + 9 + 10 + 11 + 12 + 13 + 14


= = 2πR(2 + )
− + 15 = –22
⇔ 110p = –22
Jadi, jumlah keliling lingkaran 2πR(2 + ).


⇔ p=–
  −  

8. a. ∑  


Nilai ∑ 8p = ∑ (–  )
 ! = ! =
= ∑ (2i – 3)(i2 + 4)

 = –  × 10

= ((2 · 3 – 3)(32 + 4) + (2 · 4 – 3)(42 + 4) + = –16

(2 · 5 – 3)(52 + 4) + (2 · 6 – 3)(62 + 4)) Jadi, nilai ∑ 8p adalah –16.
 ! =
=
(3 · 13 + 5 · 20 + 7 · 29 + 9 · 40) 
 10. a. 4 + 7 + 10 + . . . + (3n – 1) = ∑ (3i + 1)
= (39 + 100 + 203 + 360)  =

 + 
 Misalkan P(n) rumus ∑ (3i + 1) =
=
(702)  =

= 351 berlaku untuk setiap n bilangan asli.

 ! −  1) Akan dibuktikan P(n) benar untuk n = 1.


b. ∑ k(–1)k · 
 ⋅  + 
! ∑ (3i + 1)=
=
⋅−  ⋅ − ⋅ −

⇔ 3·1+1=4

= 1(–1)1 · + 2(–1)2 · + 3(–1)3 ·
⋅ − ⋅ −

⇔ 4=4
+ 4(–1)4 · + 5(–1)5 ·
Ruas kiri = ruas kanan
   
Oleh karena ruas kiri = ruas kanan, maka
= – + 2 · + (–3) · + 4 · + (–5) · P(n) benar untuk n = 1.
   

= – + + (–3) · + + (–5) · 2) Andaikan P(n) benar untuk n = k maka


!
   !! + 




∑ (3i + 1) = bernilai benar.
= – + (–2) + + (–5) · =
 Akan dibuktikan P(n) benar untuk n = k
= – – + 32 + (–5) · 16
+ 1, yaitu
= – – 128 + 32 – 80 ! +
!!  
∑ (3i + 1) = .
= –209 + 32  =

= –177 Untuk n = k + 1, ruas kiri P(n) menjadi:


! +
9. Akan dibuktikan ruas kiri = ruas kanan. ∑ (3i + 1)
  =
∑ (pk + 2) = 0 ! ! +
!=
 
= ∑ (3i + 1) + ∑ (3i + 1)
 =  = ! +
⇔ ∑ pk + ∑ 2 = 0
!= != !! + 
=
+ (3(k + 1) + 1)

⇔ ∑ pk + 2 × 11 = 0 !! + 
!= =
+ (3k + 4)

Matematika Kelas XII Program IPA 205


!!   !  ! −  +   ! −  
= =

!  ! !
 ! −  +  ! −  + 
= =

!  !

=  ! −  +  ! 
=

!! 

=  ! −  + ! 
=
!!   
=  ⋅ ! − 
=
!!   
=  ! +  − 
=
Ruas kiri = ruas kanan 
Ruas kiri = ruas kanan
Oleh karena ruas kiri = ruas kanan maka
!
P(n) benar untuk n = k + 1.  ! − 
Dari 1) dan 2) terbukti bahwa ∑ 3(2)i – 5 =
! ! = 
Dari 1) dan 2) terbukti bahwa ∑ (3i + 1) = bernilai benar untuk setiap n bilangan asli.
 =
!! + 

atau berlaku benar untuk setiap n Latihan Ulangan Tengah Semester 2
bilangan asli.
A. Pilihan Ganda
     − 
b. 
+
+  + . . . + 3(2)n – 5 = 1. Jawaban: b

 U1, U2, U3, . . . Un membentuk barisan aritmetika
Misalkan P(n) adalah rumus ∑ 3(2) i – 5
berarti b = U2 – U1 atau b = U3 – U2.
 =
  −  ⇔ U2 – U1 = U3 – U2
= berlaku untuk setiap n bilangan asli.

⇔ (m – 1) – (–m + 2) = (m – 3) – (m – 1)
1) Akan dibuktikan P(n) benar untuk n = 1. ⇔ 2m – 3 = –2

∑ 3(2)i – 5 =  − 


 ⇔ m=
 =
 Tiga suku pertama:
⇔ 3(2)1 – 5 =       
  (– + 2), ( – 1), ( – 3) = , – , –2
⇔ 
=   
Ruas kiri = ruas kanan Beda = – – = –2
Oleh karena ruas kiri = ruas kanan, maka     
Barisan tersebut menjadi , – , –2 , –4 ,–6 , . . .
P(n) benar untuk n = 1.

2) Andaikan P(n) benar untuk n = k, maka Suku kelima barisan tersebut –6 .
!
∑ 3(2)i – 5 =  −  bernilai benar.
!
2. Jawaban: b
! =  Angsuran pinjaman setiap bulan membentuk
Akan dibuktikan P(n) benar untuk n = k + barisan aritmetika dengan a = 375.000 dan
! + b = –25.000.
 ! +  − 
1, yaitu ∑ 3(2)i – 5 = . Jumlah pinjaman Pak Anto:
! = 

Untuk n = k + 1, ruas kiri P(n) menjadi: S12 = (2a + 11b)
! + = 6(2 · 375.000 + 11 · (–25.000))
∑ 3(2)i – 5 = 6(475.000)
 =
! ! +
= 2.850.000
= ∑ 3(2)i – 5 + ∑ 3(2)k – 5 Jadi, jumlah pinjaman Pak Anto Rp2.850.000,00.
! = =! +
 ! − 
3. Jawaban: a
= + 3(2)k + 1 – 5 Deret aritmetika:

 ! − 
U6 = 8 ⇒ a + 5b = 8 . . . . (1)
=

+ 3(2)k – 4 U11 = 28 ⇒ a + 10b = 28 . . . . (2)

206 Kunci Jawaban dan Pembahasan


Eliminasi a dari persamaan-persamaan (1) dan (2): 7. Jawaban: d
a + 5b = 8 a + 5b = 8 a=3
a + 10b = 28 ⇔ a + 20 = 8 b = 18 – 3 = 15
–––––––––––– – ⇔ a = –12
–5b = –20 Beda yang baru
⇔ b=4 
b′ =  = 5
Rumus deret aritmetika tersebut:
Suku ke-10

Sn = n(2a + (n – 1)b) U′10 = a + (n – 1)b′

= 3 + (10 – 1)5
= n(2(–12) + (n – 1)4) = 3 + 45
 = 48
= n(–24 + 4n – 4)
8. Jawaban: a
=

n(4n – 28) U5 = 17 ⇒ a + 4b = 17

U9 = 33 ⇒ a + 8b = 33
= 2n2 – 14n
a + 4b = 17
4. Jawaban: c a + 8b = 33
Deret aritmetika Sn = 2n2 – n ––––––––––– –
Un = Sn – Sn – 1 –4b = –16
⇔ b=4
U15 = S15 – S14
U15 = (2(15)2 – 15) – (2(14)2 – 14) Subtitusi b = 4 ke a + 4b = 17 diperoleh:
= (2 × 225 – 15) – (2 × 196 – 14) a + 4(4) = 17
⇔ a=1
= 435 – 378
= 57 U1 = a = 1
Nilai 2U15 = 2 × 57 = 114. U2 = a + b = 1 + 4 = 5
5. Jawaban: d U3 = a + 2b
U1 + U3 + U5 + U7 + U9 + U11 = 144 =1+2·4
⇔ a + (a + 2b) + (a + 4b) + (a + 6b) + (a + 8b) =9
+ (a + 10b) = 144
U4 = a + 3b
⇔ 6a + 30b = 144
=1+3·4
⇔ a + 5b = 24
= 13
U1 + U6 + U11 = a + (a + 5b) + (a + 10b)
= 3a + 15b      
A=   dan B =  
= 3(a + 5b)      
= 3(24)       
= 72 AB =   
      
6. Jawaban: d
Un = 5n – 6 U15 = 5(15) – 6  
 
=  
a = U1 = 5(1) – 6 = 69  
 
= –1
9. Jawaban: c
 U1 = –4, Un = 23
Sn =
n(a + Un)
Di antara U 1 dan U n disisipkan 8 bilangan

S15 = ·15(a + U15) sehingga diperoleh:
banyak suku = 2 + 8

= ·15 · ((–1) + 69) = 10

Un = U10 = 23
= × 15 × 68 U10 = U1 + 9b
= 510 ⇔ 23 = –4 + 9b
⇔ 9b = 27
⇔ b=3

Matematika Kelas XII Program IPA 207


U6 = U1 + 5b 12. Jawaban: a
= –4 + 5 × 3  
= 11 =
 
Jadi, b = 3 dan U6 = 11.  − −
⇒ =  −

10. Jawaban: d
U3 = 15 ⇒ a + 2b = 15 ⇔ (a – 1)2 = (a + 2)(a – 7)
U14 = 48 ⇒ a + 13b = 48 ⇔ a – 2a + 1 = a2 – 5a – 14
2

⇔ 3a = –15
a + 2b = 15
⇔ a = –5
a + 13b = 48
–––––––––––– – 13. Jawaban: b
–11b = –33
Diketahui barisan geometri, Un = arn – 1
⇔ b=3
U3 = 9 ⇒ ar2 = 9
Substitusi b = 3 ke a + 2b = 15 diperoleh: U5 = 228 ⇒ ar4 = 228
a + 2(3) = 15  

⇔ a=9 
=
U21 = a + 20b 
= 9 + 20(3) ⇔ r2 = 
= 69 
⇔ r=
 +  
Ut = ar2 = 9
+   

=
= 34 ⇔ a  =9
  
11. Jawaban: e 
⇔ a·  =9
Barisan bilangan antara 1 dan 300 yang habis
dibagi 4 mempunyai a = 4, b = 4, dan Un = 296. 
⇔ a = 
Un = 296
⇔ 4 + (n – 1)4 = 296 Rumus suku ke-n:
⇔ (n – 1)4 = 292    
−

Un = ar n – 1 =   
⇔ n – 1 = 73   
⇔ n = 74
Rumus barisan geometri tersebut:
−
Barisan bilangan antara 1 dan 300 yang habis dibagi    
Un =   
4 dan 7 mempunyai a′ = 28, b′ = 28, dan Un = 280.   
Un′ = 280
14. Jawaban: b
⇔ 28 + (n′ – 1)28 = 280 U1 + U6 = 244 ⇒ a + ar5 = 244
⇔ (n′ – 1)28 = 252
⇔ n′ – 1 = 9 ⇔ a(1 + r5)= 244 . . . . (1)
⇔ n′ = 10 U3U4 = 243 ⇒ ar2ar3 = 243
Jumlah bilangan antara 1 dan 300 yang habis dibagi 4: ⇔ a2r5 = 243
 
S1 = n(a + Un) ⇔ r5 = . . . . (2)


=
· 74(4 + 296) = 37(300) = 11.100 Substitusikan persamaan (2) ke (1):
Jumlah bilangan antara 1 dan 300 yang habis 
a(1 + ) = 244
dibagi 4 dan habis dibagi 7: 
 
S2 = n′(a′ + Un′) ⇔ a +  = 244
 ⇔ a2 – 244a + 243 = 0
= · 10(28 + 252)
⇔ (a – 1)(a – 243) = 0
= 5 · 280 = 1.400
⇔ a = 1 atau a = 243
Jadi, jumlah bilangan yang habis dibagi 4 tetapi
tidak habis dibagi 7 adalah 11.100 – 1.400 = 9.700. 
a = 1 diperoleh r5 =

⇔ r=3

208 Kunci Jawaban dan Pembahasan


 18. Jawaban: b
a = 243 diperoleh r5 =
  Misalkan tiga bilangan a – b, a, a + b merupakan
 barisan aritmetika.
⇔ r5 = 
a – b, a – 2, a + b merupakan barisan geometri.
 −
⇔ r =  =2
 −
Oleh karena barisan geometri naik, maka r = 3. ⇔ a – 2 = 2a – 2b
U5 = ar4 = 1(3)4 = 81 ⇔ a – 2b = –2 . . . . (1)

15. Jawaban: a −
=2
Misalkan U1 = populasi satwa pada awal tahun ke-1. ⇔ a + b = 2a – 4
U2 = U1 + U1 × 10% ⇔ a–b=4 . . . . (2)
 Eliminasi a dari persamaan (1) dan (2).
= U1 + 
a – 2b = –2
 a– b=4
= U1(1 +  ) ––––––––––– –
–b = –6
= 1,1 U1 ⇔ b=6
U3 = U2 + U2 × 10% Substitusi b = 6 ke persamaan a – b = 4 diperoleh:
 a – 6 = 4 ⇒ a = 10
= (1,1 U1) + (1,1 U1) × 
Barisan bilangan tersebut: 4, 10, 16.
 Jumlah ketiga bilangan itu 4 + 10 + 16 = 30.
= (1 +  )(1,1 · U1)
19. Jawaban: e
= (1,1)(1,1 · U1) 
= (1,1)2 U1 S∞ = − 
121.000 = 1,21 · U1
4 = − 
 '
⇔ U1 =
  ⇔1–r= 
= 100.000 
Jadi, populasi satwa pada awal tahun pertama ⇔ r=
sebanyak 100.000 ekor.
20. Jawaban: c
16. Jawaban: e Di antara bilangan 2 dan 128 disisipkan 5
Deret aritmetika 2log x + 2log x2 + . . . + 2log x20 bilangan. Seluruhnya ada 7 suku dengan a = 2
mempunyai a = 2log x; b = 2log x; Un = 2log x20; dan U7 = 128.
dan n = 20 Banyak sisipan: k = 5
 U7 = ar 6
Sn = n(a + Un) ⇔ 128 = 2r 6
 ⇔ r 6 = 64
S20 = · 20(2log x + 2log x20)
⇔ r=2
840 = 10(21 2log x)  − 
Sn =
⇔ 4 = log x
2  −
  − 
⇔ x = 16 S7 =
−
17. Jawaban: a 
− 
= = 254
Permasalahan tersebut merupakan bentuk 
barisan geometri dengan a = 10, r = 2, dan n = 10. 21. Jawaban: d
 −  
Sn = cos x + cos2 x + cos3 x + . . . =
 −
  −  
S10 = S∞ = − 
−
 ⋅ '   #$%
= = 10.230 ⇔ =
 − #$%
 ⇔ 1 – cos x = 2 cos x
Jadi, banyak sel bakteri setelah jam ada 10.230. ⇔ 3 cos x = 1

Matematika Kelas XII Program IPA 209


 26. Jawaban: e
⇔ cos x = 
3n + 2 – 3n + 18 · 3n – 2 = 3n · 32 – 3n + 18 · 3n · 3–2

⇔ r= 

= 3n(32 – 1 + 18 · )
 = 3n(9 – 1 + 2)
Jadi, rasio deret tersebut  .
= 10 · 3n
22. Jawaban: a 27. Jawaban: b

  −
Sn = 
–4  
 
  
⋅ 
 = 0,0000128
 
⋅ 
S2 = 
–4  −  ⋅ 
= 42 – 4 ⇔ = (0,2)7

= 12 
(0,2)2(x – 1) · 
 
⇔  = (0,2)7

⋅

 
S1 =  –4 ⇔ (0,2) · (0,2)x = (0,2)7
2(x – 1)

=  –4 ⇔ (0,2)2x – 2 + x = (0,2)7
=8–4=4 ⇔ 2x – 2 + x = 7
⇔ 3x = 9
U1 = S1 = 4
⇔ x=3
U2 = S2 – S1 = 12 – 4 = 8

28. Jawaban: d
r = 
=  =2 2x > 0 ⇔ 23x > 0
⇔ 23x · 2 > 0
23. Jawaban: c
⇔ –23x + 1 < 0
  ⇔ 8 – 23x + 1 < 8
Σ (p – 3)

2
= Σ ((p + 5) – 3)

2
⇔ f(x) < 8
 Jadi, daerah hasil fungsi eksponen tersebut
= Σ (p + 2)

2
f(x) < 8.
29. Jawaban: d

= Σ (p + 4p + 4)
2 Grafik memotong sumbu X jika y = 0.
 y = f(x) = 0 ⇒ 36 – 4 · 34x – 2 = 0
24. Jawaban: e ⇔ 4 · 34x – 2 = 36
Misal harga kendaraan mula-mula = M ⇔ 34x – 2 = 9
Harga jual setelah enam tahun= M(1 – 12,5%)6 ⇔ 34x – 2 = 32

⇔ 4x – 2 = 2
= M 

 

   ⇔ 4x = 4
⇔ x=1
25. Jawaban: c
Jadi, grafik fungsi eksponen memotong sumbu X
  − 

Σ (i

2
– 4) + Σ (i

2
– 3) + Σ
 − 
(i + 5)
di titik (1, 0).
30. Jawaban: e
  
2x > 0 ⇔
= Σ (i

2
– 4) + Σ ((i + 5)

2
– 3) + Σ ((i – 5) + 5)

2x · 25 > 0
⇔ 2x + 5 + 4 > 4
   ⇔ f(x) > 4
= Σ (i

2
– 4) + Σ (i

2
+ 10i + 25 – 3) + Σi

Oleh karena f(x) > 4 maka untuk nilai x semakin
kecil.

= Σ (i

2
– 4 + i2 + 10i + 25 – 3 + i) Jadi, nilai f(x) mendekati 4.


31. Jawaban: a
= Σ (2i2 + 11i + 18)
 y = 32 – x – 2 = 32 · 3–x – 2 = 9(  )x – 2


210 Kunci Jawaban dan Pembahasan


 36. Jawaban: e
Fungsi y = 9(  )x – 2 mempunyai bilangan pokok 2
9x – 4 = 272 – x
 

2
a =  . Oleh karena 0 < a =  < 1 maka grafik 32(x – 4) = 33(2 – x)

2
 32x – 8 = 36 – 3x
fungsi monoton turun. Grafik fungsi y = 9(  )x – 2 ⇔ 2x2 – 8 = 6 – 3x
mempunyai asimtot y = –2 maka untuk nilai x ⇔ 2x + 3x – 14 = 0
2

semakin besar, nilai y mendekati –2. Grafik fungsi


⇔ (2x + 7)(x – 2) = 0
memotong sumbu Y di titik (0, 7).
Jadi, sketsa grafik yang benar pilihan a. ⇔ 2x + 7 = 0 atau x – 2 = 0

32. Jawaban: e ⇔ x = –3 atau x=2
Grafik memotong sumbu Y di titik (0, 20) maka 
f(x) = 20 · ax. Jadi, himpunan penyelesaiannya {–3 , 2}.
Grafik monoton naik maka bilangan pokoknya a >
37. Jawaban: a
1.


Dengan mengambil a = 2 diperoleh:  ⋅


 +  =
f(x) = 20 · 2x  − 

= 5 · 4 · 2x ⋅
⇔ (4 · 9 ·   =
= 5 · 22 · 2x  − 
= 5 · 2x + 2 ⇔ 2 · 3 · 32(4x + 5) = 2 · 32 · 3–5(1 – 3x)
Jadi, persamaan grafik fungsinya f(x) = 5 · 2x + 2.
⇔ 38x + 10 + 1 = 3–5 + 15x + 2
33. Jawaban: b ⇔ 8x + 11 = 15x – 3
Grafik f(x) = 3 · 22x digeser ke kiri 3 satuan maka ⇔ 7x = 14
persamaan bayangannya adalah h(x) = 3 · 22(x + ⇔ x=2
3)
.
38. Jawaban: c
h(x) = 3 · 22(x + 3) = 3 · 22x + 6
32x + 1 + 92 – x = 36
Jadi, persamaan grafik fungsi hasil pergeseran
adalah h(x) = 3 · 22x + 6. ⇔ 32x · 3 + 92 · 9–x – 36 = 0


34. Jawaban: c ⇔ 3 · 32x + – 36 = 0
 
43x + 1 – 82x + 2 + 480 = 0 Misal p = 3 maka persamaan eksponen menjadi:
2x

⇔ 22(3x + 1) – 23(2x + 2) = –480



3p + – 36 = 0
⇔ 26x · 22 – 26x · 26 = –480  
⇔ 3p2 – 36p + 81 = 0
⇔ 26x(4 – 64) = –480
⇔ p2 – 12p + 27 = 0
⇔ 26x = 8 ⇔ (p – 3)(p – 9) = 0
⇔ 26x = 23 ⇔ p – 3 = 0 atau p – 9 = 0
⇔ 6x = 3
⇔ p = 3 atau p=9

⇔ x= ⇔ 32x = 31 atau 32x = 32
⇔ 2x = 1 atau 2x = 2
35. Jawaban: a

  ⋅  ⋅   ⇔ x = atau x=1
= 225
  
Jadi, himpunan penyelesaiannya { , 1}.
  ⋅   ⋅  ⋅  
⇔ = 152 39. Jawaban: b
 

  ⋅ 
 ⋅   ⋅   323x
2 –4 ≤

⇔ = 152
   + 


⇔ 56n + 2n
· 3 = 15
8n 2

⇔ ≤
2
⇔ (5 · 3)8n = 152 25(3x – 4)

  − 
⇔ 8n = 2
⇔ 215x – 20 ≤ 23x – 2
2

⇔ n =  ⇔ 15x2 – 20 ≤ 3x – 2
⇔ 15x – 3x – 18 ≤ 0
2

⇔ (5x – 6)(3x + 3) ≤ 0

Matematika Kelas XII Program IPA 211


Batas-batas nilai x: 2. a. U1 = –5, Un = 37
+ – + 
Sn = (U1 + Un)
–1

 ⇔ 352 = (–5 + 37)

Jadi, nilai x yang memenuhi adalah –1 ≤ x ≤  . 
⇔ 352 = · 32
40. Jawaban: a
25x + 2 + 50 · 5x – 3 > 0 ⇔ 352 = 16 · n
⇔ 52(x + 2) + 10 · 5 · 5x – 3 > 0 ⇔ n = 22
⇔ 5 2(x + 1) + 2
+ 10 · 5x + 1 – 3 > 0 Banyak bilangan yang disisipkan = n – 2 = 20.
⇔ (5 ) · 5 + 10 · 5x + 1 – 3 > 0
x+1 2 2 b. U1 = –5, Un = U22 = 37
⇔ 25(5x + 1)2 + 10 · 5x + 1 – 3 > 0 U22 = U1 + (22 – 1) · b
Misal p = 5x + 1 maka pertidaksamaan menjadi: ⇔ 37 = –5 + 21 · b
25p2 + 10p – 3 > 0 ⇔ 42 = 21 · b
⇔ (5p – 1)(5p + 3) > 0 ⇔ b=2
Batas-batas nilai p: Jadi, beda barisan tersebut 2.
+ – +
3. a. Deret tersebut yaitu a + ar + ar2+ . . ., dengan:





a + ar + ar2 + . . .= 32 . . . (1)
U2 + U4 + U6 + . . . = 6,4
 
⇔ p < –  atau p >  ⇔ ar + ar3 + ar5 + . . . = 6,4 . . . (2)
Dari (1) diperoleh:

Untuk p < –  tidak memenuhi karena bilangan 
− 
= 32
pokok selalu lebih dari nol.
Sehingga diperoleh: ⇔ a = 32(1 – r) . . . (3)
 Dari (2) diperoleh
p>  
⇔ 5x + 1 > 5–1 = 6,4
− 
⇔ x + 1 > –1  −  ⋅ 
⇔ x > –2 ⇔ = 6,4
− 
Jadi, himpunan penyelesaiannya {x| x > –2}.
 −  ⋅ 
⇔ − + 
= 6,4
B. Uraian
1. Tabungan Andi: a = Rp250.000,00  
b = Rp10.000,00 ⇔ +  = 6,4
Tabungan Deni: a′ = Rp200.000,00 ⇔ 6,4 + 6,4r = 32r
b′ = Rp20.000,00 ⇔ 6,4 = 25,6r
Sn = Sn′  
⇔ r =  = 
 

n(2a + (n – 1)b) =
n(2a′ + (n – 1)b′) 
⇔ 2a + (n – 1)b = 2a′ + (n –1)b′ Jadi, rasio deret tersebut  .
⇔ (500.000 + (n – 1)10.000) = (400.000 b. a = 32(1 – r)
+ (n – 1)20.000)  
= 32(1 –  ) = 32 ·  = 24
⇔ 500.000 – 400.000 = (n – 1)20.000 – (n – 1)10.000
⇔ 100.000 = 10.000(n – 1) U6 = ar5
⇔ n – 1 = 10 
= 24 · (  )5
⇔ n = 11
  5
Sn = · 11(500.000 + (11 – 1)10.000) = 3 · 23 · ( )



= (600.000) = 3.300.000 = 3 · 23 · 

 
Jadi, tabungan keduanya akan berjumlah sama = = 


pada bulan ke-11 yaitu sebesar Rp3.300.000,00. 
Jadi, suku ke-6 deret tersebut 
.

212 Kunci Jawaban dan Pembahasan


4. a. Periode I → U1 = 1.000 ii) Diasumsikan rumus tersebut benar
Periode II → U2 = 1.000 – 5% × 1.000 untuk n = k.
= 95% × U1 2 + 6 + 18 + . . . + 2(3k – 1) = 3k – 1
Periode III → U3 = U2 – 5%U2 Akan dibuktikan rumus tersebut benar
= 95%U2 untuk n = k + 1 yaitu:
= 95%(95% U1) 2 + 6 + 18 + . . . + 2(3k – 1) + 2(3k) = 3k + 1 – 1
= (95%)2 · U1 Ruas kiri= 2 + 6 + 18 + . . . + 2(3k – 1) + 2(3k)
Diperoleh barisan geometri dengan U1 = 1.000 = (3k – 1) + 2(3k)

r = = 3k – 1 + 2(3k)

= 3(3k) – 1
W ⋅ 
= = 95% = 0,95 = 3k + 1 – 1 (terbukti)

Oleh karena ruas kiri = ruas kanan maka
Jadi, rasio barisan tersebut 0,95.
rumus tersebut benar untuk n = k + 1.
b. U3 = U1r2 Jadi, rumus tersebut benar untuk semua n
= 1.000 × (0,95)2 bilangan asli.
= 1.000 × 0,9025  
= 902,5 mL b. 2 + 6 + 12 + . . . + n(n + 1) =

Jadi, banyak air dalam wadah pada periode   
ke-3 sebanyak 902,5 mL. ⇔ ∑ n(n + 1) =
 

i) Akan dibuktikan rumus tersebut benar
5. a. Σ (k – 1)2 + 6k
!
untuk n = 1
  
− ∑ n(n + 1) =
= Σ
!−
((k + 2 – 1)2 + 6(k + 2)  
⋅ ⋅ 

⇔ 1(1 + 1) =
= Σ (k + 1)
!
2
+ 6(k + 2)
⇔ 2=2


= Σ (k
!
2
+ 2k + 1 + 6k + 12) Oleh karena ruas kiri = ruas kanan maka
rumus tersebut benar untuk n = 1.


= Σ (k
!
2
+ 8k + 13) ii) Diasumsikan rumus tersebut benar
untuk n = k.
 −  !!! 
b. Σ (k – 3)3 = Σ
! !− 
((k + 3) – 3)3 = Σ k3
!
2 + 6 + 12 + . . . + k(k + 1) =

Akan dibuktikan rumus tersebut benar

c. Σ
! −
k3 +5 untuk n = k + 1 yaitu 2 + 6 + 8 + . . . + k(k + 1)
!! !
+ (k + 1)(k + 2) =
 
= Σ
! −
(k – 5)3 + 5
Ruas kiri
 = 2 + 6 + 12 + . . . + k(k + 1) + (k + 1)(k + 2)
= Σ (k3 + 3k2(–5) + 3k(–5)2 · (–5)2 + 5) !!! 
! = + (k + 1)(k + 2)


= Σ
!
(k3 –15k2 + 75k – 120) = (k + 1)(k + 2) ( !

)
6. Jawaban:  ! 
= (k + 1)(k + 2)   
a. 2 + 6 + 18 + . . . + 2(3n – 1) = 3n – 1  
 !! !
⇔ ∑ 2(3n – 1) = 3n – 1 =


Oleh karena ruas kiri = ruas kanan maka
i) Akan dibuktikan rumus tersebut benar
rumus tersebut benar untuk n = k + 1.
untuk n = 1
 Jadi, rumus tersebut terbukti benar untuk
⇔ 2(31 – 1) = 3 – 1
∑ 2(3n – 1) = 31 – 1 semua n bilangan asli.

⇔ 2=2
Oleh karena ruas kiri = ruas kanan maka
rumus tersebut benar untuk n = 1.

Matematika Kelas XII Program IPA 213


 + #
c. h(x) = 0
7. Grafik fungsi f(x) = 3 ·  

memotong sumbu Y
  ⇒ 2x – 1 = 0
 
di titik (0, 12) dan melalui titik (  , 6) maka ⇔ x=
  
f(0) = 12 dan f    = 6. Substitusi x = ke f(x) dan g(x).
 
+#
f(0) = 3 ·  
    
 
f( ) = 3( )2 – + 2 = 2  > 0
#
12 = 3  
   
⇒ g( ) = 2( )2 + + 5 = 6 > 0
 
#
4 =  
  
⇔ Oleh karena f( ) > 0 dan g( ) > 0 maka
 
− # 
 
=  

⇔   x = merupakan penyelesaian.
   
⇔ c = –2 d. h(x) = –1
  ⇒ 2x – 1 = –1
f = 6
  ⇔ x=0

+#
  
⇒ 6 = 3  Substitusi x = 0 ke f(x) = dan g(x).
 

−
f(0) = 3 · 02 – 0 + 2 = 2 (genap)
  
⇔ 2 = 3  g(0) = 2 · 02 + 0 + 5 = 5 (ganjil)
 
−

− Oleh karena f(0) genap dan g(0) ganjil maka
    
⇔   =   x = 0 bukan penyelesaian.
   
 
⇔ –1 =  b – 2 Jadi, himpunan penyelesaiannya {–1, , 1, 3}.
 
⇔ 
b =1 9. Misal 23m – 1 = 52n + 1 = 20m + n = p maka 2 =  " −  ,
⇔ b=3  
 − 5 =   +  , dan 20 =  " +  .
Diperoleh persamaan f(x) = 3  

.
 
20 = 4 · 5
Grafik f(x) digeser ke kanan 5 satuan maka: 
 −  −
⇒  " +  = 22 · 5
h(x) = 3  

   
 −  ⇔  " +  =  " −  ·   + 
= 3  

   
 −  ⇔ = ·
"+ " −   + 
Jadi, persamaan grafik fungsi h(x) = 3  

.
  ⇔ (3m – 1)(2n + 1) = 2(m + n)
8. Misal h(x) = 2x – 1, g(x) = 3x2 – x + 2, dan g(x) = ⇔ 6mn – 2n + 3m – 1 = 2m + 2n
2x2 + x + 5. ⇔ 6mn – 4n + m = 1
Penyelesaian persamaan eksponen tersebut Jadi, nilai 6mn – 4n + m = 1.
dapat ditentukan dari beberapa kemungkinan 
berikut. 10.

≥ 160 ·   +  +
a. f(x) = g(x)
 − 
⇒ 3x2 – x + 2 = 2x2 + x + 5 

⇔ ≥  +  +

⇔ x2 – 2x – 3 = 0  
· 23(4x – 1)
⇔ (x – 3)(x + 1) = 0 
 − 

⇔ x – 3 = 0 atau x + 1 = 0 ⇔ ≥  +  +


⇔ x = 3 atau x = –1 
 − 

⇔ 2 ≥  +  +

b. h(x) = 1 –5

⇒ 2x – 1 = 1

 − 
⇔ 2x = 2 ⇔ –5 ≥
 +  +
⇔ x=1

214 Kunci Jawaban dan Pembahasan



 −  4. Jawaban: c
⇔ +5≤0 3x > 0 ⇔ (3x)2 > 0
 +  +


  − 
 +  +  + 
≤0 ⇔ 32x ·  > 0
 +  +
⇔ 32x – 1 > 0
  − 
 +  +  +  ⇔ 5 + 32x – 1 > 5
⇔  +  + 
≤0
⇔ y>5
 −  +  Jadi, daerah hasilnya {y | y > 5, y ∈ R}.
⇔  +  + 
≤0
5. Jawaban: b
Oleh karena (77x2 – 3x + 10) mempunyai D < 0 Grafik fungsi f(x) memotong sumbu Y ketika
dan a > 0 maka (77x2 – 3x + 10) definit positif absisnya 0 (x = 0).
sehingga (77x2 – 3x + 10) > 0 sehingga batas- f(0) = 60 + 1 + 61 – 0
= 61 + 61 = 12
batas nilai x:
Jadi, f(x) memotong sumbu Y di titik (0, 12).
+ – +

–2 –1
6. Jawaban: d
f(x) = k · 25x – 8
Jadi, himpunan penyelesaiannya {x| –2 < x < –1}. f(2) = k · 25 · 2 – 8
⇔ 20 = k · 210 – 8
Bab VII Fungsi, Persamaan, dan ⇔ 20 = k · 22
⇔ k=5
Pertidaksamaan Eksponen f(x) = 5 · 25x – 8
f(1) = 5 · 25 · 1 – 8

= 5 · 2–3 =

A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: e 7. Jawaban: e
26x + 4 = 22(3x + 1) + 2 f(x) = 2(5x + 3) = 2 · 5x + 6
2 Asimtot datar y = 5x adalah sumbu X atau garis y = 0.
= (23x + 1) · 22
Asimtot datar y = 2 · 5x + 6 adalah garis y = 0 + 6 = 6.
= 4p2 Jadi, asimtot datar grafik fungsi f(x) adalah y = 6.
2. Jawaban: e 8. Jawaban: c
− +  
  Z" P(x) = Z" 42 –
x
Grafik fungsi f(x) =    melalui titik (a, 9) maka →∞ →∞
 

f(a) = 9. = Z" 42 × 4– x
→∞
− +  
  = 16 Z" ( )x
f(a) =    →∞
 
= 16 × 0 = 0
⇔ Jadi, untuk x semakin besar (mendekati ∞) nilai
9= 
− − + 
fungsi P(x) mendekati 0.

⇔ 32 = (32a – 2)  9. Jawaban: e
  Kurva fungsi eksponen turun dengan bilangan pokok
a–
⇔ 32 = 3
2 dan memotong sumbu Y di titik (0, 6) yaitu:
  y = 6 · 2–x = 3 · 2 · 2–x = 3 · 21 – x
⇔ 2= a–
10. Jawaban: c
⇔ 4=a–1 Y
Y
⇔ a=5 y=4·2 x

3. Jawaban: d 4 4
− 
 − 
=  

PQ = 91 – x × =
 −   −    0 0
X X
−  y = 4 – 4 · 2x
=  
 –4 –4
= 6–1(1 – x) = 6x – 1
  y = –4 · 2 x
y = –4 · 2x

Matematika Kelas XII Program IPA 215


Cara lain: 14. Translasi fungsi eksponen f(x) = 23 – 2x dengan
y = 4 – 4 · 2x   
untuk x = 0 ⇒ y = 4 – 4 · 1 = 0 sehingga grafik T =   dilanjutkan oleh dilatasi [O, ] diperoleh

 
melalui titik (0, 0). bayangan f′(x). Nilai f′(4) = . . . .
Z" y = Z" (4 – 4 · 2x) = 4 – 4 · ∞ = –∞ 
→∞ →∞ a. 16 d. 3
Untuk x semakin besar, nilai y semakin 
mendekati –∞. b. 4 e. 2
c. 4
Z" y = Z" (4 – 4 · 2x)
→\∞ →\∞ Jawaban: d
=4–4·0 f(x) = 23 – 2x → y = 23 – 2x
=4  
^= 
Untuk x semakin kecil, nilai y semakin mendekati 4.  −
(x, y) → (x + 2, y – 1)
Jadi, grafik yang benar pilihan c.
_  
   
11. Jawaban: d  → ( (x + 2), (y – 1))

f(x) = 32 – x – 4 = 32 · 3–x – 4 = 9 ·   – 4 Diperoleh:

   
1) Persamaan grafik f(x) mempunyai bilangan x′ = (x + 2) ⇔ x = 2x′ – 2
  
pokok  . Oleh karena 0 <  < 1 maka grafik y′ = (y – 1) ⇔ y = 2y′ + 1
fungsi f(x) monoton turun. y = 23 – 2x ⇒ 2y′ + 1 = 23 – 2(2x′ – 2)
2) Grafik memotong sumbu Y di titik (0, f(0)). ⇔ 2y′ = –1 + 27 – 4x′
f(0) = 32 – 0 – 4 = 9 – 4 = 5  
⇔ y′ = – + · 27 – 4x′
Jadi, grafik memotong sumbu Y di titik (0, 5).

 
  = – + 26 – 4x′
9 ·   > 0

3)   >0 ⇔
  
 
f′(x) = – + 26 – x

⇔ 9 ·   – 4 > –4

   
 
 f′(4) = – + 26 – 4 = – + 22 = 4 – = 3
⇔ f(x) > –4
Oleh karena f(x) > –4 maka asimtot datarnya 15. Jawaban: b
y = –4. Banyak serangga mula-mula 20.000 ekor maka:

4) Oleh karena grafik fungsi f(x) monoton turun S(n) = 20.000 (2) 
dan asimtot datarnya y = –4 maka untuk 
nilai x semakin besar, nilai f(x) mendekati –4. S(–36) = 20.000 (2)– 
Jadi, pernyataan yang benar II dan V. = 20.000 × 2–3
12. Jawaban: c 
Misalkan: = 20.000 ×

m(x) = –x2 + 4x – 6
= 2.500
 −
m(x) maksimum untuk x = –  = − = 2
Jadi, jumlah serangga 36 hari yang lalu 2.500
Fungsi h(x) = 4 m(x) maksimum jika nilai ekor.
pangkatnya (m(x)) maksimum.
Jadi, nilai maksimum fungsi h: B. Uraian
 +
h(2) = 4–4 + 8 – 6 = 4–2 =   + 
1. a. f(x) = ⋅  = 
 ⋅
13. Jawaban: b

 +
 
f(x) = 2x – 1 = 2x · 2–1 = · 2x =  + 
 
Hasil pencerminan grafik fungsi f(x) = · 2x = 3
x + 1 – (2 + x)


= 3– x – 1 =  ·   
 
terhadap sumbu Y adalah g(x) = ·   = 2–x – 1.
 
    

216 Kunci Jawaban dan Pembahasan



    
b. f(x) =  ·   P(3) = 7.000.000 (1 –  )3
 
   

 = 7.000.000 (1 – 0,1)3
f(0) =  ·   = 
  
= 7.000.000 ( )

    
f(1) = ·   =  = 5.103.000
  
Jadi, harga komputer setelah 3 tahun

       Rp5.103.000,00.
f(2) =  ·   =  ·  =
 
5. Grafik fungsi f(x) = –4a – bx memotong sumbu Y di
 
Jadi, f(0) = 
, f(1) =   , dan f(2) =
. titik (0, –4) maka f(0) = –4.
f(0) = –4a – 0 ⇔ –4 = –4a
2. f(x) = 3ax + b ⇔ a=1
Grafik melalui titik (1, 3) dan (2, 27) maka f(1) = 3 Grafik f(x) digeser ke atas 3 satuan maka
dan f(2) = 27. g(x) = 3 – 4a – bx = 3 – 41 – bx.
f(1) = 3a + b ⇔ 3 = 3a + b ⇔ a + b = 1 . . . (1) Grafik fungsi g(x) melalui titik (1, 1) maka g(1) =
f(2) = 32a + b ⇔ 27 = 32a + b 1.
⇔ 33 = 32a + b g(1) = 3 – 41 – b ⇔ 1 = 3 – 41 – b
⇔ 2a + b = 3 . . . (2) ⇔ 22(1 – b) = 2
Eliminasi b dari persamaan (1) dan (2): ⇔ 2(1 – b) = 1
2a + b = 3 
⇔ 1–b=
a+b=1
–––––––– – 
⇔ b=
a=2

Substitusi nilai a = 2 ke persamaan (1): Jadi, persamaan grafik fungsi g(x) = 3 – 41 –
x
.
a+b=1
⇔ 2+b=1
⇔ b = –1
Substitusi nilai a = 2 dan b = 1 ke persamaan
f(x) = 3ax + b diperoleh f(x) = 32x – 1. A. Pilihan Ganda
Jadi, persamaan grafik fungsi eksponen
1. Jawaban: d
f(x) = 32x – 1. +
 

 − 

  =
 
4  
   − 
3. Grafik fungsi f(x) = digeser ke kanan
 ⇔ 2–2(x + 2) =2 
 − ⇔ –2(x + 2) = 2x – 1
1 satuan maka f1(x) = 4  

. ⇔ –2x – 4 = 2x – 1

⇔ 4x = –3
 −
Grafik f1(x) = 4  
 
digeser ke atas 3 satuan ⇔ x =–

  
 − – – –  
9x = 9 = (32) =3 = = 
4  
 

maka h(x) = 3 + f1(x) = 3 + .  


−  Jadi, 9x =  .
4   4  
 
h(–1) – h(1) = 3 + –3–
  2. Jawaban: c
=4·9–4 −
4  

= 32  = 32
  
 − 
4. P(t) = P0(1 – i)t  
⇔ 22 ·   
= 25
t =3 − − 
P0 = 7.000.000 ⇔ 2  = 23
i = 10%

Matematika Kelas XII Program IPA 217


 −  −  +
− − 
⇔ =3 ⇔(0,2) = (0,2)3

⇔ –4x + 8 = 9  −

⇔ (0,2) = (0,2)3
⇔ –4x = 1
  −

⇔ x=– ⇔
=3
⇔ 5 – 8x = 6

Jadi, himpunan penyelesaiannya {–  }. ⇔ –8x = 1

⇔ x=–

3. Jawaban: c 
− Jadi, nilai x yang memenuhi adalah x = –
.
   2–
  = 81x 4
   7. Jawaban: b
⇔ 3 =3 –3(3 – x) 4(x2 – 4)
 2

( )x –3
(  )1 – x =
⇔ –3(3 – x) = 4(x2 – 4)
⇔ –9 + 3x = 4x2 – 16

2–
(  )2(x 3)
(  )3(1 – x) = (  )–1
⇔ 4x – 3x – 7 = 0
2

⇔ (4x – 7)(x + 1) = 0

2–
(  )2(x 3) + 3(1 – x)
= (  )–1
4x – 7 = 0 atau x + 1 = 0
 ⇔ 2(x2 – 3) + 3(1 – x) = –1
⇔ x= 
atau x = –1 ⇔ 2x2 – 3x – 2 = 0
⇔ (2x + 1)(x – 2) = 0

Jadi, himpunan penyelesaiannya {–1,  }. 
⇔ x = – atau x = 2
4. Jawaban: a

(3x + 3–x)2 = 32x + 2 · 3x · 3–x + 3–2x Diperoleh x1 = dan x2 = 2
= 32x + 3–2x + 2
= 34 + 2   
Jadi, (x1 – x2)2 = (– – 2)2 = (– )2 = 
= 36
⇔ 3x + 3–x = 6 8. Jawaban: e
5. Jawaban: d 
  
  – 5 · 21 – 3x + 16 = 0
 −  +     

=
  −  
  
⇔ 2
(x2 – 4x + 3)
= 2–5(x – 1) ⇔   – 5 · 2 · 2–3x + 16 = 0
 

⇔ (x2 – 4x + 3) = –5(x – 1)    
⇔      – 10 ·  

+ 16 = 0
   

⇔ 3(x2 – 4x + 3) = –10(x – 1)
⇔ 3x2 – 12x + 9 = –10x + 10 
Misal  

⇔ 3x2 – 2x – 1 = 0  
= p maka persamaan eksponen
⇔ (3x + 1)(x – 1) = 0
menjadi:

⇔ x = –  atau x = 1 p2 – 10p + 16 = 0
⇔(p – 8)(p – 2) =0

Oleh karena α > β maka α = 1 dan β = –  . ⇔ p – 8 = 2 atau p – 2 = 0
⇔ p = 8 atau p=2

Jadi, 2α + 3β = 2 · 1 + 3(–  ) = 2 + (–1) = 1.  
 
atau  

⇔   =8 =2
   
6. Jawaban: d
⇔ 2–3x = 23 atau 2–3x = 21
   −  ⇔

–3x = 3 atau –3x = 1
= 0,008
   −  

⇔ x = –1 atau x=–

  −  Jadi, akar-akar persamaan tersebut –  dan –1.
⇔    − 
= (0,2) 3

218 Kunci Jawaban dan Pembahasan


9. Jawaban: d 3) h(x) = 0 ⇔ x + 1 = 0

 ⇔ x = –1

(23x – 1) + =2
 Substitusi x = –1 ke f(x) dan g(x).
  f(–1) = (–1)2 – 16 = –15 (negatif)
⇔ · 23x · 2–1 + =2
  g(–1) = 0
Misalkan 2 3x
= a maka persamaan eksponen Oleh karena f(–1) negatif dan g(–1) nol maka
menjadi: x = –1 bukan penyelesaian.

 
· a · +  = 2
 4) h(x) = –1 ⇔ x + 1 = –1 ⇔ x = –2
 Substitusi x = –2 ke f(x) dan g(x).
 
⇔ 
a +  a = 2 f(–2) = 4 – 16 = –12 (genap)
g(–2) = 0 (genap)

⇔ 
a=2 Oleh karena f(–2) dan g(–2) keduanya genap
maka x = –2 merupakan penyelesaian.
⇔ a=4
⇔ 23x = 22 Jadi, yang bukan penyelesaian x = –1.
⇔ 3x = 2 12. Jawaban: a

⇔ x=  

   – 16 · 2x = 0

10. Jawaban: b 
Misal h(x) = x – 2, f(x) = x + 3, dan g(x) = 2x – 1. ⇔ – 16 · 2x = 0

Penyelesaian persamaan tersebut dapat ⇔ 1 – 16 · 23x = 0
ditentukan dari beberapa kemungkinan berikut. 
1) f(x) = g(x) ⇒ x + 3 = 2x – 1 ⇔ 23x = 
⇔ x =4 ⇔ 23x = 2–4
2) h(x) = 1 ⇒ x–2 =1 ⇔ 3x = –4
⇔ x =3 
⇔ x =–
3) h(x) = 0 ⇒ x–2 =0
⇔ x =2 
Jadi, nilai x yang memenuhi –  .
Substitusi x = 2 ke f(x) dan g(x):
f(2) = 2 + 3 = 5 (positif) 13. Jawaban: b
g(2) = 4 – 1 = 3 (positif) 3x + 2 + 9x + 1 = 810
Oleh karena f(2) > 0 dan g(2) > 0 maka x = 2 ⇔ 3x · 9 + 32x · 9 = 810
merupakan penyelesaian. ⇔ 9 · (3x)2 + 9 · 3x – 810 = 0
4) h(x) = –1 ⇒ x – 2 = –1 Misal m = 3x maka persamaan eksponen menjadi:
⇔ x =1 ⇔ 9m2 + 9m – 810 = 0
Substitusi x = 1 ke f(x) dan g(x): ⇔ m2 + m – 90 = 0
f(1) = 1 + 3 = 4 (genap) ⇔ (m – 9)(m + 10) = 0
g(1) = 2 – 1 = 1 (ganjil) ⇔ m = 9 atau m = –10
Oleh karena f(1) genap dan g(1) ganjil maka ⇔ 3x = 9 atau 3x = –10
x = 1 bukan penyelesaian. ⇔ x=2
Jadi, himpunan penyelesaiannya {4, 3, 2}. Untuk 3x = –10 tidak ada nilai x yang memenuhi.
11. Jawaban: c 
2
Jadi, 3x – 3 = 32 – 3 = 3–1 =  .
(x + 1)x – 16 = 1
⇔ (x + 1)x – 16 = (x + 1)0
2 14. Jawaban: d
Misal h(x) = x + 1, f(x) = x2 – 16, dan g(x) = 0. 5x + 1 + 52 – x = 30
Penyelesaian persamaan dapat ditentukan dari ⇔ 5 · 51 + 52 · 5–x = 30
x

beberapa kemungkinan berikut. Misalkan 5x = p maka persamaan eksponen:


⇔ 5p + 25p–1 = 30
1) f(x) = g(x)
⇔ 5p – 30 + 25p–1 = 0
2
⇔ x2 – 16 = 0 ––––––––––––––––––––––––– × 

⇔ (x + 4)(x – 4) = 0 ⇔ p2 – 6p + 5 = 0
⇔ x = –4 atau x = 4 Akar-akar persamaan kuadrat adalah p1 = 5α dan
2) h(x) = 1 ⇔ x + 1 = 1 p2 = 5β.
⇔ x =0

Matematika Kelas XII Program IPA 219


p1 × p2 ⇒ 5α × 5β = 5 b. 8x + 2 = 
 + 
⇔ 5α + β = 51  + 

⇔ α+β=1 ⇔ 8x + 2 = 8 

 + 
15. Jawaban: d
⇔ 8x + 2 = 8 

2x + 1 + = 17  + 
 −  ⇔ x+2=
 
⇔ 2x · 21 +  = 17
⇔ 3x + 6 = 2x + 10
Misalkan 2x = p maka persamaan eksponen ⇔ x=4
menjadi: Jadi, himpunan penyelesaiannya {4}.

⇔ 2p +  = 17  
 + 
 −  
c.   =
⇔ 2
2p – 17p + 8 = 0   
⇔ (2p – 1)(p – 8) = 0
 +   −  ⋅


⇔  


 =
⇔ p =
atau p = 8   

⇔ 2x = 2–1 atau 2x = 23 ⇔ (2–1)2x + 1 =  −  ⋅ − ⋅ −


⇔ x = –1 atau x = 3  −

⇔ 2–2x – 1 = 2
Diperoleh x1 = –1 dan x2 = 3.
Jadi, x12 + x22 = (–1)2 + 32 = 1 + 9 = 10. ⇔ –2x – 1 =  −


⇔ –2x – 1 = 2x – 4
B. Uraian ⇔ –4x = –3
 −  
9n + 1 + 32n + 1 + 45 ·   ⇔
 x= 
1. a. = 243


⇔ 9n · 9 + 32n · 3 + 45 · 32n – 1 = 243 Jadi, himpunan penyelesaiannya {  }.
⇔ 32n · 9 + 32n · 3 + 15 · 32n = 243 2
3. Persamaan (x2 – 2x)x – 2x = (x2 – 2x)6 – x
⇔ 32n(9 + 3 + 15) = 243 merupakan bentuk (h(x))f(x) = (h(x))g(x), penye-
⇔ 32n = 9 lesaiannya dapat ditentukan dari beberapa
⇔ 32n = 32 kemungkinan berikut.
⇔ 2n = 2 a. f(x) = g(x) ⇔ x2 – 2x = 6 – x
⇔ n=1 ⇔ x2 – x – 6 = 0
b. 7n + 7n + 1 – 21 · 7n – 1 = 245 ⇔ (x + 2)(x – 3) = 0
⇔ x = –2 atau x = 3

⇔ 7n + 7n · 7 – 21 · 7n ·  = 245 b. h(x) = 1 ⇔ x2 – 2x = 1
⇔ 7n + (1 + 7 – 3) = 245 ⇔ x2 – 2x – 1 = 0
⇔ 7n = 49 ± + ±
⇔ x= =
⇔ 7n = 72
⇔ n=2 ⇔ x = 1 + atau x = 1 –

 − 
c. h(x) = 0 ⇔ x2 – 2x = 0
  
2. a. 92x – 4 =  
  
⇔ x(x – 2) = 0
⇔ x = 0 atau x = 2

2
(32)2x – 4 = (3–3)x –4
Substitusi x = 0 dan x = 2 ke f(x) dan g(x).
⇔ 2(2x – 4) = –3(x2 – 4) f(0) = 02 – 2 · 0 = 0
⇔ 4x – 8 = –3x2 + 12 g(0) = 6 + 0 = 6
⇔ 3x2 + 4x – 20 = 0 Oleh karena f(0) dan g(0) keduanya tidak
positif atau keduanya tidak negatif maka
⇔ (3x + 10)(x – 2) = 0
x = 0 bukan penyelesaian.
⇔3x + 10 = 0 atau x – 2 = 0 f(2) = 22 – 2 · 2 = 0
 g(2) = 6 – 2 = 4 > 0
⇔ x=–  ⇔ x=2
Oleh karena f(2) dan g(2) keduanya tidak
 positif dan keduanya tidak negatif maka x = 2
Jadi, himpunan penyelesaiannya {–  , 2}. bukan penyelesaian.

220 Kunci Jawaban dan Pembahasan


d. h(x) = –1 ⇔ x2 – 2x = –1
⇔ x – 2x + 1 = 0
2

⇔ (x – 1)2 = 0
A. Pilihan Ganda
⇔ x=1
Substitusi x = 1 ke f(x) dan g(x): 1. Jawaban: a
3m – 1 + 3m < 12
f(1) = 12 – 2 · 1 = –1 (ganjil)
g(1) = 6 – 1 = 5 (ganjil) 
⇔ 3m ·  + 3m < 12
Oleh karena f(1) ganjil dan g(1) ganjil maka

x = 1 merupakan penyelesaian. ⇔ 3m · 1  < 12
Jadi, himpunan penyelesaiannya {–2, 1, 3, 1 + 
⇔ 3m ·  < 12
,1– }.
⇔ 3 m < 32
4. 52x – 32x= 52x – 1 + 32x – 1 ⇔ m <2
⇔ 52x – 52x – 1 = 32x + 32x – 1
2. Jawaban: c
 
⇔ 52x –  · 52x = 32x +  · 32x 
≤ 272 – x

  − 
 
⇔ · 52x = · 32x −  − 
  ⇔ 3 ≤ 33(2 – x)
    ⇔ –2(2x – 1) ≤ 3(2 – x)
⇔ =
  ⇔ –4x + 2 ≤ 6 – 3x
⇔ 52x – 1 = 32x – 1 ⇔ x ≥ –4
Penyelesaian dari 52x – 1 = 32x – 1 adalah Jadi, himpunan penyelesaiannya {x | x ≥ –4}
2x – 1 = 0 3. Jawaban: b

⇔ x=  ⋅ 




  
Jadi, nilai x yang memenuhi persamaan
⋅  
 ⇔ ≤
52x – 1
=32x – 1
adalah x = . 

⇔ ≤ 23x – 6
2
2x – 5x + 9
5. mx + 1 =p ⇔ x – 5x + 9
2 ≤ 3x – 6
⇔ x2 – 8x + 15 ≤0

⇔ m = p  +

⇔ (x – 5)(x – 3) ≤0
n2 – x = p ⇔ n = p − 
+ – +
p6 = m × n
 
3
⇔ p6 = p  + ×p −
5

 
⇔6 = + ⇔ 3≤x≤5
 + −
Jadi, nilai x yang memenuhi 3 ≤ x ≤ 5.
− +  +
⇔6 =
 +  −  4. Jawaban: d
⇔ 2(x + 1)(2 – x) = 1

 

⇔ –2x2 + 2x + 4 – 1 = 0  ⋅  

⇔ –2x2 + 2x + 3 = 0 


Dari persamaan kuadrat di atas diperoleh nilai ⇔ ≥
 ⋅ 


 −  −

x1 + x2 = 1 dan x1 · x2 = – . ⇔ 5 ≥ 52 – x
 −  −
x12 + x22 = (x1 + x2)2 – 2x1x2 ⇔ ≥2–x

 
= 12 – 2  −  = 4 ⇔ – x – 2 ≥ 4 – 2x
x2
⇔ x2 + x – 6 ≥ 0
Jadi, nilai x12 + x22 = 4. ⇔ (x + 3)(x – 2) ≥ 0

Matematika Kelas XII Program IPA 221


Pembuat nol: Misal p = 33x.
x + 3 = 0 atau x – 2 = 0 Pertidaksamaan eksponen menjadi:
⇔ x = –3 ⇔ x=2 p2 – 12p + 27 ≤ 0
Daerah penyelesaian: ⇔ (p – 9)(p – 3) ≤ 0
+ – + Pembuat nol:
–3 2 p – 9 = 0 atau p – 3 = 0
⇔ p = 3 atau p=3
Jadi, penyelesaiannya x ≤ –3 atau x ≥ 2. Penyelesaian:
5. Jawaban: d + – +
Grafik fungsi f(x) berada di atas sumbu X ketika 3 9
f(x) > 0.
Diperoleh:
f(x) > 0

3≤p≤9
⇔  

  +  – 27 > 0 ⇔ 3 ≤ 33x ≤ 9

 +  ⇔ 31 ≤ 33x ≤ 32
⇔ 3–2 · 3 – 33 > 0
 − 
⇔ 1 ≤ 3x ≤ 2
⇔ 3
> 33 
⇔  ≤x≤ 

 − 

>3 Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah
 −  − 
⇔ >0 {x |  ≤ x ≤  }.

⇔ 2x – 9 > 0
8. Jawaban: e

⇔ x> 3x
2 – 3x + k 
≤ (  )2x – 2x
2

Jadi, grafik fungsi f(x) berada di atas sumbu X ⇔ 3x – 3x + k ≤ 3–3(2x – 2x )


2 2

⇔ x – 3x + k ≤ –3(2x – 2x2)
2
pada interval x > .
⇔ 5x2 – 3x – k ≤ 0

6. Jawaban: b Penyelesaian pertidaksamaan –1 ≤ x ≤  .



− Berarti batas-batas penyelesaiannya x = –1 dan
   ≤ 274 – x
2
 

  x= .

⇔ 3–2( x – 4) ≤ 33(4 – x
2)
Substitusi x = –1 ke 5x2 – 3x – k = 0 diperoleh:
5+3–k=0 ⇔ k=8

⇔ –2( x – 4) ≤ 3(4 – x2) 9. Jawaban: c
⇔ –x + 8 ≤ 12 – 3x2 32x – 4 · 3x + 1 > –27
⇔ 3x2 – x – 4 ≤0 ⇔ (3x)2 – 12 · 3x + 27 > 0
⇔ (3x – 3)(3x – 9) > 0
⇔ (3x – 4)(x + 1) ≤0
Pembuat nol: + – +
3 x – 4 = 0 atau x+1=0 3 9
 ⇔ 3x < 3 atau 3x > 9
⇔ x=  ⇔ x = –1
⇔ x < 1 atau x > 2
Penyelesaian:
10. Jawaban: d
+ – + 22x + 4 + 31 · 2x + 1 – 8 > 0
–1  ⇔ 22x + 2 · 22 + 31 · 2x + 1 – 8 > 0

 ⇔ 4(2 + 1)2 + 31 · 2x + 1 – 8 > 0
x
Jadi, himpunan penyelesaiannya {x | –1 ≤ x ≤  }.
Misalkan 2 x + 1 = a maka pertidaksamaan
7. Jawaban: d eksponen menjadi:
93x – 4 · 33x + 1 + 27 ≤ 0 4a2 + 31a – 8 > 0
⇔ (3 )3x – 4 · 33x · 3 + 27 ≤ 0
2 ⇔ (4a – 1)(a + 8) > 0
⇔ (33x)2 – 12 · 33x + 27 ≤ 0 ⇔ a < –8 atau a > 


222 Kunci Jawaban dan Pembahasan


a < –8 ⇒ 2x + 1 < –8 (tidak ada nilai x yang me- 
2. y = f(x) = 4 –
menuhi) 


a>  ⇒ 2x + 1 > 

a. f(x) = –23 ⇒ 4 – = –23


⇔ 2x + 1 > 2–2 ⇔ –  = –27

⇔ x + 1 > –2 ⇔ 3 = 33
1 – 2x

⇔ x > –3 ⇔ 1 – 2x = 3
Jadi, himpunan penyelesaiannya {x | x > –3}. ⇔ –2x = 2
⇔ x = –1
Jadi, jika f(x) = –23 maka x = –1.
B. Uraian
b. Grafik fungsi berada di bawah garis y = 1
 
1. a.   ≥ berarti:


f(x) < 1 ⇒ 4 – 31 – 2x < 1
  ⇔
⇔  ≥  31 – 2x > 3
⇔ 1 – 2x > 1
 −
⇔ 2x < 0
⇔ 2  ≥ 24 – 3x
⇔ x<0
 − Jadi, nilai x < 0.
⇔ ≥ 4 – 3x


⇔ 4x – 6 ≥ 12 – 9x 3. 3m + 1 = p ⇔ 3 = p " + 
⇔ 13x ≥ 18 

5n – 1 = p ⇔ 5 = p  − 
⇔ x ≥  p > 15 ⇔ p > 3 · 5


Jadi, himpunan penyelesaiannya {x | x ≥  }.  


⇔ p > p" + · p−
b. 54x + 1 – 26 · 25x + 5x ≤ 0  
⇔ p > p" + + −
⇔ 5 · (52x)2 – 26 · 52x + 5 ≤ 0
Misal 52x = p maka pertidaksamaan menjadi: Oleh karena 0 < p < 1 maka:
5p2 – 26p + 5 ≤ 0  
1 < "+ +
−
⇔(5p – 1)(p – 5) ≤0
Pembuat nol:  − + " + 
5p – 1 = 0 atau p – 5 = 0 ⇔ 1 < " +  − 
  − + " + 
⇔ p =  atau p=5 ⇔ 1 – " +  −  < 0
Penyelesaian:
" +  −  −  − "
+ – + ⇔ " +  − 
<0
 5
 " − " +  −  −  − "
⇔ " +  − 
<0

⇔ 
≤p≤5
" − " − 
⇔ 5–1 ≤ 52x ≤ 51 ⇔ " +  − 
<0
⇔ –1 ≤ 2x ≤ 1
4. a. t =2
  M = 800.000
⇔ – ≤x≤ i = 1,2%
Jadi, himpunan penyelesaiannya Mt = M(1 + i)t
  
{x | – ≤ x ≤ }. M2 = 800.000 (1 +  )2
= 800.000(1,012)2 = 819.315
Jadi, tabungan Nana setelah 2 bulan
Rp819.315,00.

Matematika Kelas XII Program IPA 223


b. Mt = 800.000 (1,012)t
Mt > 1.000.000
⇔ 800.000 (1,012)t > 1.000.000
⇔ (1,012)t > 1,25 A. Pilihan Ganda
⇔ t log 1,012 > log 1,25 1. Jawaban: d
Z$`  


  + 
t > Z$` 
+

 + 

   
⇔ f(x) = = =
t > 18,71    −  −  −  −  + 
Jadi, tabungan Nana lebih dari = 53x + 2 = 53x + 3 – 1
Rp1.000.000,00 setelah 19 bulan.
 
= (5x + 1)3 ·  =  p3
5. a. Titik potong f(x) dengan g(x).
f(x) = g(x) 2. Jawaban: b
 Grafik memotong sumbu Y jika x = 0.
⇔ 3 = ·3
x+2

–x
2
f(0) = 6 – 70 – 2 · 0 + 1
⇔ 3 x+2
= 3–2 · 3–x
=6–7
⇔ 3 x+2
= 3–x – 2
= –1
⇔ x + 2 = –x – 2
Jadi, grafik fungsi f(x) memotong sumbu Y di titik
⇔ 2x = –4
(0, –1).
⇔ x = –2
Ordinat titik potong adalah y = f(–2) atau 3. Jawaban: e
y = g(–2).  −  
x  
x
y = f(–2) = 3–2 + 2 = 30 = 1 f(x) =
 − = 2 = 2 · 2–3 =
· 2
Jadi, titik potong f(x) dengan g(x) adalah  
Grafik fungsi f(x) =
· 2 mempunyai bilangan
x
(–2, 1).
pokok a = 2 > 1 berarti grafik monoton naik dan
b. f(x) = 3x + 2 = 3x · 32 = 9 · 3x
Grafik fungsi f(x) memotong sumbu Y di titik k =  berarti grafik memotong sumbu Y di titik (0,  ).

(0, 9).
Jadi, grafik yang benar pilihan e.
Grafik fungsi g(x) memotong sumbu Y di titik
 4. Jawaban: d
(0, ). Grafik memotong sumbu X jika y = 0.
Kedua kurva berpotongan di titik (–2, 1). y = g(x) = 0
Grafik fungsi f(x) dan g(x) sebagai berikut. 

⇔ – 256 = 0
Y 
⋅  

f(x) 
⇔ = 256
⋅ 


9 ⇔ x2
2 – 2x – 7 = 28
⇔ x – 2x – 7 = 8
2

⇔ x2 – 2x – 15 = 0
⇔ (x – 5)(x + 3) = 0
⇔ x – 5 = 0 atau x + 3 = 0
⇔ x = 5 atau x = –3
Jadi, grafik fungsi g(x) memotong sumbu X di titik
(–1, 3) (–3, 0) dan (5, 0).
(–3, 3) 3
5. Jawaban: b
(–2, 1) f(x) = 32x + 1 – 4
(–3,  ) • (–1,

) 1


= 32x · 3 – 4
g(x)
• 
X = (3x)2 · 3 – 4
–3 –2 –1 (0,
) 3 >0 ⇔
x
(3x)2 > 0
⇔ 3 ·3>0
2x
c. Interval x sedemikian hingga f(x) di atas g(x)
⇔ 32x · 3 – 4 > –4
adalah x > –2 dan f(x) di bawah g(x) pada
⇔ 32x + 1 – 4 > –4
interval x < –2. ⇔ f(x) > –4
Jadi, daerah hasilnya f(x) > –4.

224 Kunci Jawaban dan Pembahasan


6. Jawaban: e 11. Jawaban: d
Banyak bakteri setelah 6 detik ada 1.728. 1) Grafik fungsi f(x) = 53x + 2 – 125 mempunyai
Banyak bakteri setelah t detik: bilangan pokok a = 5 > 0 maka grafik

monoton naik.
Nt = N0 · 2
 2) Grafik memotong sumbu X jika y = 0.

⇔ N0 = Nt · 2 y = f(x) = 0 ⇔ 53x + 2 – 125 = 0
− ⇔ 53x + 2 = 125
= 1.728(2)
⇔ 53x + 2 = 53

= 1.728 ×
⇔ 3x + 2 = 3
= 216 bakteri ⇔ 3x = 1
Jadi, banyak bakteri mula-mula 216. 
⇔ x= 
7. Jawaban: e
 
Grafik fungsi h(x) melalui titik (p, 5  ) maka Jadi, grafik memotong sumbu X di titik (  , 0).


3) Grafik memotong sumbu Y jika x = 0.
h(p) = 5  . x = 0 ⇔ f(0) = 53 · 0 + 2 – 125

= 25 – 125
 
h(p) = –1 ⇔ 5 =  ⋅  
–1 = –100

Jadi, grafik memotong sumbu Y di titik
 
⇔ 6 = (0, –100).
 ⋅ 
4) 5x > 0 ⇔ 53x > 0
⇔ 25 = 5p – 3 ⇔ 5 · 52 > 0
3x
⇔ 52 = 5p – 3 ⇔5 3x + 2 – 125 > –125
⇔ 2=p–3 ⇔ f(x) > –125
⇔ p=5 Oleh karena f(x) > –125 maka asimtot
8. Jawaban: b datarnya y = –125.
5) Oleh karena asimtot datarnya y = –125
Grafik fungsi eksponen monoton naik dan
sehingga untuk nilai x semakin besar, nilai
memotong sumbu Y di titik (0, 18) maka
f(x) mendekati –125.
y = f(x) = 18 · ax.
Jadi, pernyataan yang benar pilihan d.
Dengan mengambil bilangan pokok 3 maka
y = f(x) = 18 · 3x = 2 · 9 · 3x = 2 · 3x + 2. 12. Jawaban: b
Jadi, persamaan grafik yang sesuai adalah Grafik fungsi f(x) = a x jika digeser ke kanan
y = 2 · 3x + 2. 4 satuan akan menghasilkan grafik fungsi dengan
persamaan h(x) = ax – 4 sehingga persamaan grafik
9. Jawaban: a
fungsi h(x) = 6x – 4 + 3 = 6x – 1.
f(x) = 35x adalah fungsi monoton naik.
f(x) = 3 5x akan bernilai maksimum jika x 13. Jawaban: b
maksimum. Jadi, f(x) maksimum ketika x = 4, yaitu   


= 
  −
f(4) = 35 · 4 = 320.   

10. Jawaban: b ⇔ 32 – (2x – 2) = 3– 
f–1(16 ) = a ⇒ f(a) = 16
⇔ 2 – 2x + 2 = – 


= 16
 ⇔ 4 – 2x = – 
⇔ 23a = 24

 ⇔ = 2x
⇔ 3a = 4 

⇔ x= 
 
⇔ a= 1 =
 
8x = 8  = 23 ·  = 27 = 128

Jadi, f–1(16 ) =
.

Matematika Kelas XII Program IPA 225


14. Jawaban: e 18. Jawaban: c

 +  Misal h(x) = x + 4, f(x) = x – 1, dan g(x) = x2 – 7x + 6.
= Penyelesaian persamaan tersebut dapat


ditentukan dari beberapa kemungkinan berikut.


  + 
⇔ = 1) f(x) = g(x)
 
⇔ x – 1 = x2 – 7x + 6

2
27 – 2x = 2x + x – 3
⇔ x2 – 8x + 7 = 0
⇔ 7 – 2x = x2 + x – 3
⇔ x + 3x – 10 = 0
2 ⇔ (x – 1)(x – 7) = 0
⇔ x = 1 atau x = 7
⇔ (x + 5)(x – 2) = 0 2) h(x) = 1 ⇔ x + 4 = 1
⇔ x+5=0 atau x – 2 = 0 ⇔ x = –3
⇔ x = –5 atau x =2 3) h(x) = 0 ⇔ x + 4 = 0
15. Jawaban: a ⇔ x = –4
  Substitusi x = –4 ke f(x) dan g(x).
   =
 \  f(–4) = –4 – 1 = –5 < 0
 \ \   g(–4) = (–4)2 – 7 · (–4) + 6 = 50 > 0
⇔ 3  =3
Oleh karena f(–4) dan g(–4) keduanya tidak
  \  positif maka x = –4 bukan penyelesaian.
⇔ =
 4) h(x) = –1 ⇔ x + 4 = –1
⇔ 2(x + 2) = 3(3x – 3) ⇔ x = –5
⇔ 2x + 4 = 9x – 9 Substitusi x = –5 ke f(x) dan g(x).
⇔ 7x = 13 f(–5) = –5 – 1 = –6 (genap)
 g(–5) = 25 + 35 + 6 = 66 (genap)
⇔ x =  Oleh karena f(–5) dan g(–5) keduanya genap
16. Jawaban: e maka x = –5 merupakan penyelesaian.
2 Diperoleh semua penyelesaian: 1, 7, –3, dan –5.
92x – 6x + 1 = 272x – 4

2
32(2x – 6x + 1) = 33(2x – 4) Jumlahnya = 1 + 7 + (–3) + (–5) = 0.
⇔ 4x – 12x + 2 = 6x – 12
2
19. Jawaban: d
⇔ 4x2 – 18x + 14 = 0 2 · 32x + 1 + 32x + 3 = 297
α dan β akar-akar persamaan 4x2 – 18x + 14 = 0, ⇔ 2 · 32x ·3 + 32x · 33 = 297
⇔ 32x(6 + 27) = 297
 

maka α + β = –  =  = 4 . ⇔ 32x =9
⇔ 32x = 32
17. Jawaban: d ⇔ 2x =2
34 – x + 3x – 30 = 0 ⇔ x =1
 20. Jawaban: d
⇔ + 3x – 30 = 0
 Harga jual = 100.000.000(1 – 8%)2
––––––––––––––––– × 3x = 100.000.000(1 – 0,08)2
⇔ 34 + 32x – 30 · 3x = 0 = 100.000.000 × 0,8464
⇔ 81 + 32x – 30 · 3x = 0 = 84.640.000,00
Misalkan p = 3 x maka persamaan eksponen Jadi, harga jual mobil tersebut Rp84.640.000,00.
menjadi:
21. Jawaban: c
81 + p2 – 30p = 0
Mt = M0(1 + i)t
⇔ p2 – 30p + 81 = 0 = 2.000.000(1 + 2%)2
⇔ (p – 3)(p – 27) = 0 = 2.000.000(1,02)2
⇔p – 3 = 0 atau p – 27 = 0 = 2.080.800,00
⇔ p = 3 atau p = 27 Jadi, besar modal setelah 2 tahun Rp2.080.800,00.
Untuk p = 3 ⇒ 3x = 3
⇔ x=1
Untuk p = 27 ⇒ 3x = 33
⇔ x=3
Jadi, x13 + x23 = 13 + 33 = 1 + 27 = 28.

226 Kunci Jawaban dan Pembahasan


22. Jawaban: b Daerah penyelesaian:
+ + – +
 + 
     
  ·   =1  2
      – 

 +  − +   Himpunan penyelesaiannya {x | x ≤ –  atau
  
⇔   ·   =  
   x ≥ 2}.
⇔ 2(x2 + 4x) – 3(x + 4) = 0
⇔ 2x2 + 5x – 12 = 0 26. Jawaban: c
⇔ (2x – 3)(x + 4) = 0 32x + 1 – 63 · 9x – 1 + 108 ≥ 0
⇔ 2x – 3 = 0 atau x + 4 = 0 
⇔ 32x · 3 – 63 · 32x · ≥ 108

⇔ x= atau x = –4
⇔ 32x(3 – 7) ≥ –108

Oleh karena x1 < x2 maka x1 = –4 dan x2 = . ⇔ 32x ≤ 27
 ⇔ 32x ≤ 33
Nilai x1 – 2x2 = –4 + 2 · = –1
⇔ 2x ≤ 3
23. Jawaban: b 
4y + x – 4y + x + 2 = –15 ⇔ x≤
⇔ 4y+x
– 42 · 4y + x = –15
⇔ (1 – 42) · 4y + x = –15 27. Jawaban: d
⇔ –15 · 4y + x = –15 f(x) = 73x – 343 di atas sumbu X berarti f(x) > 0.
⇔ 4y + x = 1 73x – 343 > 0
⇔ y+x=0 ⇔ 73x > 343
⇔ y = –x ⇔ 73x > 73
⇔ 3x > 3
24. Jawaban: d
1) 82x – y = 32 ⇔ x>1
⇔ 23(2x – y)
= 25 Jadi, domain atau nilai x yang memenuhi sehingga
⇔ 6x – 3y = 5 f(x) > 0 adalah {x | x > 1}.
2) x + 3y = 16 28. Jawaban: a
Eliminasi y: Grafik fungsi f(x) di atas grafik fungsi g(x) jika
6x – 3y = 5 f(x) > g(x).
x + 3y = 16 − −

––––––––––– +  
f(x) > g(x) ⇒
2
7x = 21 5x –x+5 >   
⇔ x=3 ⇔
2
5x – x + 5 > 5x + 8
Substitusi nilai x + 3y = 16 ke x = 3 diperoleh: ⇔ 2
x –x+5>x+8
3 + 3y = 16 ⇔ x2 – 2x – 3 > 0
⇔ 3y = 13 ⇔ (x – 3)(x + 1) > 0
 Pembuat nol:
⇔ y= 
x–3=0 atau x + 1 = 0
25. Jawaban: c ⇔ x=3 ⇔ x = –1
Penyelesaian:
 − 
  
92x – 4 ≥    + – +
3
⇔ (32)2x – 4 ≥ (3–3)x – 4 –1
2

⇔ 4x – 8 ≥ –3x2 + 12 Jadi, interval x yang memenuhi sedemikian hingga


⇔ 3x + 4x – 20 ≥ 0
2
grafik fungsi f(x) di atas g(x) adalah x < –1 atau
⇔ (3x + 10)(x – 2) ≥ 0 x > 3.
Pembuat nol:
3x + 10= 0 atau x – 2 = 0
⇔ 3x = –10 ⇔ x=2

⇔ x= – 

Matematika Kelas XII Program IPA 227


29. Jawaban: d Grafik h(x) memotong sumbu Y jika x = 0.
 ⋅ 
 x = 0 ⇒ h(0) = 50 + 3 – 1 = 125 – 1 = 124
  >
  
 Jadi, grafik fungsi h(x) memotong sumbu X di titik



 ⋅ (–1 , 0) dan memotong sumbu Y di titik (0, 124).
⇔ 2  >


3. P2005 = P2006(1 – 4%)2
⇔ 2

 > 29 – x = 200.000.000(0,96)2
= 200.000.000 × 0,9216 = 184.320.000
 Jadi, jumlah penduduk pada awal tahun 2011 ada
⇔ – >9–x
 184.320.000 jiwa.
⇔ –4x < 27 – 3x
4. a. 24 · 82x – 1 + 43x + 2 = 304
⇔ x > –27

Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah ⇔ 24 · 82x ·
+ 43x · 42 = 304
{x | x > –27}. ⇔ 3 · 26x + 16 · 26x = 304
30. Jawaban: c ⇔ 26x(3 + 16) = 304
22x + 3 – 17 · 2x + 2 ≤0 ⇔ 26x = 16
⇔ 8 · 22x – 17 · 2x + 2 ≤0 ⇔ 26x = 24
Misal p = 2x. ⇔ 6x = 4
⇔ 8p2 – 17p + 2 ≤0 ⇔

x= 
⇔ (8p – 1)(p – 2) ≤0

 Jadi, himpunan penyelesaiannya {  }.
Pembuat nol: p =
atau p = 2
b. 81x + 1 – 324 · 92x – 2 = 231
+ – +

 2
⇔81x · 81 – 324 · 92x ·
 = 231

⇔ 34x · 81 – 4 · 34x = 231




≤p≤2 ⇔ 34x(81 – 4) = 231

⇔ 34x = 3
⇔ 2–3 ≤ 2x ≤ 21 ⇔ 4x = 1
⇔ –3 ≤ x ≤ 1 
Himpunan penyelesaiannya {x | –3 ≤ x ≤ 1}. ⇔ x = 

Jadi, himpunan penyelesaiannya {  }.
B. Uraian 2 2
5. a. 5x – 2x + 1 = 6x – 2x + 1
1. Grafik fungsi f(x) = memotong sumbu Y di
⇔ x – 2x + 1 = 0
2
titik (0, 7) dan melalui titik (1, 56) maka f(x) = 7abx
⇔ (x – 1)2 = 0
dan f(1) = 56.
⇔ x=1
f(1) = 7ab ⇔ 56 = 7 · ab
⇔ ab = 8 Jadi, nilai x yang memenuhi x = 1.
 
b b. 3 · 2x + 2 : 96 · 22x – 1 – 1 = 0
f(  ) + f(2) = 7a  + 7 · a2b


⇔ 3 · 2x + 2 : 96 · 22x · = 1
= 7((ab) + (ab)2)

 ⋅  +
 ⇔ =1

⋅ 
= 7(8 + 82) = 7(2 + 64) = 462

+

2. Grafik f(x) = 52x – 1 – 5 digeser ke atas 4 satuan ⇔ =1
 ⋅ 
maka: ⇔ 2x + 2 = 2x + 4
f1(x) = 52x – 1 – 5 + 4 = 52x – 1 – 1
⇔ x + 2 = 2x + 4
Grafik f(x) digeser ke kiri 2 satuan maka:
⇔ x = –2
h(x) = 52(x + 2) – 1 – 1 = 52x + 3 – 1
Jadi, nilai x yang memenuhi x = –2.
Grafik h(x) memotong sumbu X jika y = h(x) = 0.
c. 16x + 1 – 24 · 4x + 8 = 0
h(x) = 0 ⇒ 52x + 3 – 1 = 0
⇔ 16x · 16 – 24 · 4x + 8 = 0
⇔ 52x + 3 = 1
⇔ (4x)2 · 16 – 24 · 4x + 8 = 0
⇔ 2x + 3 = 0

⇔ x = –1

228 Kunci Jawaban dan Pembahasan


Misal p = 4x maka persamaan eksponen 3) h(x) = 0
menjadi: x2 – 5x + 7 = 0
16p2 – 24p + 8 = 0 D = (–5)2 – 4 · 1 · 7 = 25 – 28 = –3 < 0
⇔ 2p2 – 3p + 1 = 0 (Tidak mempunyai penyelesaian bilangan
⇔ (2p – 1)(p – 1) = 0 nyata.)
⇔ 2p – 1 = 0 atau p – 1 = 0 4) h(x) = –1.
x2 – 5x + 7 = –1

⇔ p= atau p =1 ⇔ x2 – 5x + 8 = 0
 D = (–5)2 – 4 · 1 · 8 = 25 – 32 = –7 < 0
⇔ 4x = 4x = 1 (Tidak mempunyai penyelesaian bilangan
⇔ 22x = 2–1 22x = 20 nyata.)
Jadi, himpunan penyelesaiannya {–3, 2, 3}.
⇔ 2x = –1 2x = 0

⇔ x=– x =0 8. a. (  )4x > 96x + 7
 
Jadi, nilai x yang memenuhi x = – atau ⇔(3 )4x > (32)6x + 7
x = 0. 

> 2(6x + 7)

6. a = p  −  ⇔ 2x > 12x + 14
 ⇔ –10x > 14
b=p −

 ⇔ x < – 
c=p


⇔ x <–
  − 
  
c=  ⇔ p =  Jadi, himpunan penyelesaiannya {x | x < –  }.
−
  
2
  
b. ( )x + 4x + 1 < ( )x + 5
⇔ p =p
 − 

−
⇔ x2 + 4x + 1 > x + 5
   ⇔ x2 + 3x – 4 > 0
⇔ = –
 −  − ⇔ (x + 4)(x – 1) > 0
 − −   − 
Pembuat nol:

⇔ =   −  −  x = –4 atau x = 1

⇔(2x – 3)(x – 2) = 6(1 – x) + – +
⇔ 2x2 – 7x + 6 = 6 – 6x –4 1
⇔ 2x2 – x = 0
Jadi, himpunan penyelesaiannya:
⇔ x(2x – 1) = 0
{x | x < –4 atau x > 1}

⇔ x = 0 atau x =
2 2 
 9. 4x –x–2 × 2x
<  – 5x + 4
Jadi, nilai x = 0 atau x =
.

2 2
(22)x – x – 2 × 2x – 5x + 4 < 2–4

2 2
7. Misal h(x) = x 2 – 5x + 7, f(x) = x 2 – 4, dan 22x – 2x – 4 + x – 5x + 4 < 2–4
g(x) = 2 – x. ⇔ 2x2 – 2x – 4 + x2 – 5x + 4 < –4
Penyelesaian persamaan tersebut dapat ⇔ 3x2 – 7x + 4 < 0
ditentukan dari beberapa kemungkinan berikut. ⇔ (3x – 4)(x – 1) < 0
1) f(x) = g(x) 
⇒ x2 – 4 = 2 – x Pembuat nol: x =  atau x = 1
⇔ x2 + x – 6 = 0
+ – +
⇔ (x + 3)(x – 2) = 0
⇔ x = –3 atau x = 2 1 

2) h(x) = 1

x2 – 5x + 7 = 1 ⇔1<x< 
⇔ x2 – 5x + 6 = 0
Jadi, nilai x yang memenuhi pertidaksamaan
⇔ (x – 2)(x – 3) = 0
⇔ x = 2 atau x = 3 1<x< .


Matematika Kelas XII Program IPA 229


10. 32x + 3 – 10 · 3x + 1 + 3 < 0 3. Jawaban: c
⇔ 33 · 32x – 10 · 3 · 3x + 1 + 3 < 0   


4
27 · 32x – 30 · 3x + 3 < 0 log 
 +  + 
 = 4log 
 +

⇔ 9 · 32x – 10 · 3x + 1 < 0

x
Misal 3 = p maka pertidaksamaan eksponen    
= log 4
 
menjadi:   + 
9p2 – 10p + 1 < 0 

⇔ (9p – 1)(p – 1) < 0 22   +  
= log   
 
Pembuat nol:

9p – 1= 0 atau p – 1 = 0 −
   + 
= 2
log  
    
⇔ p= 
atau p =1
  + 
Penyelesaian: = – (2log ( ) + 2log )
  
+ – +   +
= – (2log ( ) – 1)
 1  


= – (N – 1)
 
⇔ 
<p<1

= (1 – N)

⇔ 3–2 < 3x < 30
⇔ –2 < x < 0 4. Jawaban: e
Jadi, penyelesaiannya –2 < x > 0.    +  + 


   +  + 

PQ = ·

  + 

  + 

Bab VIII Fungsi, Persamaan, dan =



  + 

·

  + 


  + 

  + 

Pertidaksamaan Logaritma
   + 
   + 

= ·

  + 

  + 

A. Uraian =2·2=4
5. Jawaban: c
1. Jawaban: a


 
     

f(x) = = × =
f(8) =  (2 · 82 + 8 + 8)
  −  −

     − 
 


=  144

 

 f( ) =
   −
=  9 · 16
 

   −  

=   9 +   16 =
  −    − 

= 2–2log 32 + 2–2log 24  −  



= –2log 3 – 2 2log 2 =
 −   
= –2log 3 – 2
 
  −  

2. Jawaban: e f(x) + f( ) = +
    −   −   
2
log (32x2 + 96x + 72) = 2log 8(4x2 + 12x + 9)
 
 −  −  

= 2log 8(2x2 + 3)2 =
   − 
= 2log 8 + 2log (2x + 3)2
= 3 + 2 2log (2x + 3)  
 −  −    +  


=
= 3 + 2p    − 
   − 
= =1
   − 

230 Kunci Jawaban dan Pembahasan


6. Jawaban: c Y

f(x) = xlog (2x2 + 5x – 3) terdefinisi jika x > 0, x ≠ 1,


dan (2x2 + 5x – 3) > 0. 4
y = f(x) = 5log 5x + 1
2x2 + 5x – 3 > 0 3
⇔ (2x – 1)(x + 3) > 0 2
y = g(x) = 5log 5x

1
+ – +
X
 –2 –1 0 1 2 3 4 5 6 7 8
–3  –1

⇔ x < –3 atau x > –2

Oleh karena x > 0 dan x ≠ 1 maka nilai x yang –3


memenuhi adalah x > dan x ≠ 1. Dari grafik diperoleh kesimpulan berikut.

 1) Grafik f(x) = 5log 5x + 1 dapat diperoleh
Jadi, domainnya {x | x > , x ≠ 1, x ∈ R}.
 dengan menggeser g(x) = 5 log 5x ke atas 1
7. Jawaban: e satuan.
Grafik pada soal merupakan grafik fungsi 2) Grafik f(x) = 5log 5x + 1 memotong sumbu X
logaritma 
di titik ( , 0).
f(x) = alog x dengan a > 1. 
Sifat-sifat grafik tersebut: 3) Grafik f(x) = 5log 5x + 1 tidak memotong
1) mempunyai asimtot tegak x = 0, sumbu Y.
2) memotong sumbu X di titik (1, 0), dan Jadi, pernyataan yang benar pada pilihan e.
3) daerah asal fungsi {x | x > 0, x ∈ R} 12. Jawaban: b
Jadi, pernyataan yang benar pada pilihan e. Grafik fungsi monoton turun dan memotong sumbu
8. Jawaban: b X di titik (1, 0), maka persamaannya: y = alog x
2 
f(x) = 2log 2x dengan 0 < a < 1. Jika mengambil nilai a = 
⇔ f(x) = x log 2
2 2
diperoleh hasil berikut.
⇔ f(x) = x2 

Grafik y = f(x) = x2 berbentuk parabola yang terbuka y =  log x


ke atas. Jadi, grafik yang benar pilihan b. 
 
⇔ y=  

9. Jawaban: a 

Grafik melalui titik (3, 1) maka 


 
⇔ y=
1 = alog 3 ⇔ a1 = 3 ⇔ a = 3. −   
Persamaan grafik menjadi y = 3log x. ⇔ y = – 2log x = 2log x–1
Invers dari y = 3log x adalah y–1 = 3x. 
Jadi, persamaan grafik fungsi inversnya y = 3x. ⇔ y = 2log 

10. Jawaban: e 
Jadi, persamaan grafiknya y = 2log 
.
f(x) = log    −  

13. Jawaban: b
f(x) memotong sumbu Y jika x = 0
f(x) = – 3log x
  −  

f(0) = log 
= 3log x–1
= log  = log 640 = log 1 = 0 
Diperoleh (x, f(x)) = (0, 0). = 3log

Jadi, titik potong f(x) terhadap sumbu Y adalah 
Jika grafik fungsi f(x) = 3log dicerminkan
(0,0). 
terhadap sumbu X, bayangannya:
11. Jawaban: e 
−
 − = 3log x.

f(x) = 5log 5x + 1 g(x) = 

=
Beberapa titik yang dilalui
14. Jawaban: d
  
x    1 5 Cara 1

g(x) = 5log 5x –2 –1 0 1 2 f(x) = 2log (3x + )

f(x) = 5log 5x + 1 –1 0 1 2 3

Matematika Kelas XII Program IPA 231



Beberapa titik yang dilalui
f(2) = 0 ⇔ log (a · 2 + b) = 0
      
x 0    ⇔ log (2a + b) = 0
f(x) –1 0 1 2 3 4 5
 
⇔ 2a + b =  
 

7
Y
⇔ 2a + b = 1 . . . . (1)

6
y = f(x) = 2log (3x +

) f(4) = –1 ⇔ log (a · 4 + b) = –1

5 

4 ⇔ log (4a + b) = –1
−
 
3 ⇔ 4a + b =  
 
2
⇔ 4a + b = 3 . . . . (2)
1
X Eliminasi b dari persamaan (1) dan (2).
–2 –1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
–1 2a + b = 1
4a + b = 3
–2 –––––––––– –
–2a = –2
Dari grafik tersebut diperoleh ⇔ a=1
Domain = Df = {x| 0 ≤ x ≤

, x ∈ R} Substitusi nilai a = 1 ke persamaan (1).
 2a + b = 1 ⇔ 2 · 1 + b = 1
Range = Rf = {y| –1 ≤ y ≤ 5, y ∈ R} ⇔ b = –1
Cara 2 Substitusi nilai a = 1 dan b = –1 ke persamaan
 
f(x) = 2log (3x + ) f(x) =  (ax + b) diperoleh:


Fungsi logaritma f(x) dengan bilangan pokok a = 2 >
1 merupakan fungsi monoton naik. Sehingga f(x) =  (1 · x – 1)

semakin besar nilai x maka f(x) akan semakin =  (x – 1)
besar.
Jadi, persamaan grafik fungsi logaritma
f(x) terkecil dicapai saat x = 0.

 
f(0) = 2log (3 × 0 + ) = 2log = –1 f(x) =  (x – 1).
 

f(x) terbesar dicapai saat x = . 2. Grafik fungsi g(x) = alog (x + 2) melalui titik (3, 1)

   maka g(3) = 1.
f( ) = 2log (3 × + ) = 2log 32 = 5 g(3) = alog (3 + 2)
  
Range fungsi ⇔ 1 = alog 5

⇔ a1 = 5
= {f(0) ≤ f(x) ≤ f( )} ⇔ a=5

= {y| –1 ≤ y ≤ 5, y ∈ R} Hasil pencerminan grafik fungsi g(x) = alog x

15. Jawaban: c terhadap sumbu X adalah f(x) =   x.
f(17) = f(16 + 1) 

= f(42 + 1) Persamaan grafik fungsi g(x) =   (x + 2) =


= 2log 4 + 1 = 2 + 1 = 3 – log (x + 2) sehingga persamaan grafik fungsi
5

f(x) = 5log (x + 2)
f(5) = f(4 + 1)
= f(22 + 1) f(13) + f(8) = –5log (13 + 2) – 5log (8 + 2)
= –5log 15 – 5log 10
= 2log 2 + 1 = 1 + 1 = 2
= –5log 3 · 5 – 5log 2 · 5
f(17) – f(5) = 3 – 2 = 1 = –5log 3 – 5log 5 – 5log 2 – 5log 5
= –(5log 3 + 5log 2) – 2
B. Uraian
= –5log 6 – 2


1. f(x) = log (ax + b) =– –2
 
Grafik melalui titik (2, 0) dan (4, –1) maka:   + 
=– –2 =–
 

232 Kunci Jawaban dan Pembahasan


3. a. g(x) = k 2log x Absis titik ekstrem: xm = –2
−
  xm =
⇔ g( ) = k × 2log 
 
−
⇔ 15 = k × 2log 2–5 ⇔ –2 =
 −

⇔ 15 = k × (–5) ⇔ p = –8

⇔ k= = –3 Substitusi nilai p = –8 ke persamaan grafik f(x) =
− 3
log (–2x2 + px + n) diperoleh f(x) = 3log (–2x2 – 8x + n).
Jadi, nilai k = –3. Grafik f(x) melalui titik (–2, 2) maka f(–2) = 2.
b. g(x) = k 2log x 3
log (–2(2)2 – 8(–2) + n) = 2
= –3 2log x ⇔ 3
log (–8 + 16 + n) = 2
⇔ 3
log (8 + n) = 2
Beberapa titik yang dilalui fungsi g(x) = –3 2log x
⇔ 8 + n = 32
x
  
1 2 4 8 ⇔ 8+n=9
  
⇔ n=1
f(x) 9 6 3 0 –3 –6 –9
Persamaan grafik menjadi:
Y f(x) = 3log (–2x2 – 8x + 1)
9
8
f(–1) = 3log (–2(–1)2 – 8(–1) + 1)
7 = 3log (–2 + 8 + 1)
6 = 3log 7
5
4
f(–3) = 3log (–2(–3)2 – 8(–3) + 1)
3 = 3log (–18 + 24 + 1)
2 = 3log 7
1
 −

 
X Nilai = =1
–4 –3 –2 –1 0 1 2 3 4 5 6 7 8  −

 
–1
–2  −

Jadi, nilai = 1.
–3  −

–4
–5
–6
–7
–8
A. Pilihan Ganda
–9
g(x) = –3 2log x
1. Jawaban: e

4. Grafik f(x) = alog 2x melalui titik (2, –2) maka 2
log (2x – 1) =   9
f(2) = –2.
⇔ 2log (2x – 1) = 2 log 9
–2
f(2) = alog 4
⇔ –2 = alog 4 
⇔ 2log (2x – 1) = – log 9
2
⇔ a–2 = 4 
 

⇔ a–2 = (  )–1 ⇔ 2
log (2x –1) = 2log  


⇔ a–2 = (  )–2 −


 ⇔ 2x – 1 =  

⇔ a=  
 ⇔ 2x – 1 =
Diperoleh persamaan f(x) =   .  

Grafik fungsi f(x) digeser ke kanan 2 satuan maka 


 ⇔ 2x – 1 =
g(x) =     
. Jadi, persamaan grafik fungsi


 
g(x) =     − 
. ⇔ 2x =


5. Grafik f(x) = 3log (–2x2 + px + n) mempunyai titik ⇔ x =
ekstrem (–2, 2) maka:

Matematika Kelas XII Program IPA 233


Syarat numerus: 2x – 1 > 0 −
 
⇔ 2x > 1 ⇔ x2 – 4x + 5 =  
 
 ⇔ x2 – 4x + 5 = 2
⇔ x> 
⇔ x2 – 4x + 3 = 0
  ⇔ (x – 3)(x – 1) = 0
Oleh karena x = >  maka penyelesaian dari
⇔ x – 3 = 0 atau x – 1 = 0
 ⇔ x = 3 atau x=1
persamaan logaritma x = .
Syarat numerus: (x2 – 4x + 5) > 0

Jadi, penyelesaiannya x = . (x2 – 4x + 5) mempunyai nilai D < 0 dan a > 0
maka (x 2 – 4x + 5) definit positif sehingga
2. Jawaban: e (x2 – 4x + 5) > 0 dipenuhi untuk sebarang nilai x ∈
  R.
  (3y – 2) + 2   x = –2 Jadi, himpunan penyelesaiannya {1, 3}.
  5. Jawaban: e
⇔   (3y – 2) +   x2 = –2 

 
2
log (x2 + 2x + 1) =  9
⇔   (3y – 2)x2 =  4 
⇔ 2log (x2 + 2x + 1) = –2
⇔ (3y – 2)x = 4 2
⇔ 2log (x2 + 2x + 1) = 2log 2–2
  ⇔ x2 + 2x + 1 = 2–2
⇔ y = (  + 2)
 
⇔ x2 + 2x + 1 = 
   
y = f(x) ⇒ f(  ) = ( + 2) = (16 + 2) = 6


⇔ 4x2 + 8x + 4 – 1 = 0
3. Jawaban: b ⇔ 4x2 + 8x + 3 = 0
 ⇔ (2x + 1)(2x + 3) = 0
log (x + 2) =  (2x + 3) ⇔
3
2x + 1 = 0 atau 2x + 3 = 0
⇔ log (x + 2) = 3log (2x + 3)–1
3

 ⇔ x = – atau x = – 
⇔ log (x + 2) = log
3 3
(  + )
Syarat numerus: x2 + 2x + 1 > 0

⇔ x+2= ⇔ (x + 1)2 > 0
 +
⇔ x > –1 atau x < –1
⇔ (x + 2)(2x + 3) = 1

⇔ 2x2 + 7x + 6 = 1 Oleh karena x = –  < –1 dan x = –  > –1 maka
⇔ 2x2 + 7x + 5 = 0

⇔ (2x + 5)(x + 1) = 0 nilai x yang memenuhi x = –  dan x = –  .
⇔ 2x + 5 = 0 atau x + 1 = 0
 6. Jawaban: c
⇔ x = –2  atau x = –1 3
log (x + 2) + 9log (4x2 + 12x + 9) = 1
Syarat numerus: ⇔ 3
log (x + 2) + 9log (4x2 + 12x + 9) = 3log 3
1) x + 2 > 0 ⇔ x > –2 
⇔ 3log (x + 2) +  3log (4x2 + 12x + 9) = 3log 3

2) 2x + 3 > 0 ⇔ 2x > –3 ⇔ x > –1  

⇔ 3
log (x + 2) + 3log ((2x + 3)2)  = 3log 3

Dari syarat 1) dan 2) diperoleh syarat x > –1  .
⇔ 3
log (x + 2) + 3log (2x + 3) = 3log 3
 
Oleh karena x = –2  < –1  dan x = –1 > –1 
 ⇔ 3
log (x + 2)(2x + 3) = 3log 3
maka nilai x yang memenuhi x = –1. ⇔ (x + 2)(2x + 3) = 3
4. Jawaban: d ⇔ 2x2 + 7x + 6 – 3 = 0
 ⇔ 2x2 + 7x + 3 = 0
  (x2 – 4x + 5) = –1 ⇔ (2x + 1)(x + 3) = 0
  −
⇔ 2x + 1 = 0 atau x + 3 = 0
 
⇔   (x2 – 4x + 5) =     ⇔

x = –  atau x = –3
 

234 Kunci Jawaban dan Pembahasan


Syarat numerus: 9. Jawaban: b
1) x + 2 > 0 ⇔ x > –2
2) 4x2 – 12x + 9 > 0
log
2
  −  = 2
⇔ (2x + 3)2 > 0 ⇔ 2log   −  = 2log 4
 
⇔ x < –2  atau x > –2 
⇔   −  = 4
Dari syarat 1) dan 2) diperoleh syarat x > –2. Oleh ⇔ x2 – 16 = 16

karena x = –3 < –2 dan x = –  > –2 maka nilai x ⇔ x2 = 32
 ⇔ x = ± 
yang memenuhi x = –  .
x
log 2 ada nilainya untuk x > 0, yaitu:
7. Jawaban: c  
3       
log (2x2 – 16x + 33) = –1 x
log 2 =  2 =  =  =  = 
⇔ 3log (2x2 – 16x + 33) = 3log 3–1   
  


 10. Jawaban: b
⇔ 2x2 – 16x + 33 = 2
log (x2 + 11x + 31) = 6log (x2 + 11x + 31)
⇔ 6x2 – 48x + 98 = 0 Penyelesaian alog f(x) = blog f(x) adalah f(x) = 1.
Diperoleh persamaan kuadrat dengan nilai Misal f(x) = x2 + 11x + 31
 x2 + 11x + 31 = 1
x1 + x2 = = 8. ⇔ x2 + 11x + 30 = 0
Jadi, nilai x1 + x2 = 8. ⇔ (x + 5)(x + 6) = 0
⇔ x = –5 atau x = –6
8. Jawaban: e

Oleh karena x2 > x1 maka x1 = –6 dan x2 = –5.
(2x + 1)
log (x2 + x + 2) · 4log (2x + 1) =  Nilai x12 + 2x2 = (–6)2 + 2(–5) = 36 – 10 = 26

⇔ 4
log (2x + 1) · (2x + 1)log (x2 + x + 2) =  11. Jawaban: b
(3x + 1)
log 25 = 4log 5
⇔ 4
log (x2 + x + 2) = 4log      
⇔   + 

=
 
⇔ x2 + x + 2 =  
   
⇔ x +x+2–8=0
2 ⇔   + 

=
 
⇔ x2 + x – 6 = 0     
⇔ (x + 3)(x – 2) = 0 ⇔ =  
  + 

⇔ x + 3 = 0 atau x – 2 = 0
⇔ 2 log 4 = log (3x + 1)
⇔ x = –3 atau x = 2
⇔ 3x + 1 = 42
a. Syarat numerus: x2 + x + 2 > 0 ⇔ 3x = 15
1) (x2 + x + 2) mempunyai nilai D < 0 dan ⇔ x =5
a > 0 maka (x2 + x + 2) definit positif Syarat bilangan pokok:
sehingga (x2 + x + 2) > 0 dipenuhi untuk 
sebarang nilai x ∈ R. 1) 3x + 1 > 0 ⇔ x > –
 2) 3x + 1 ≠ 1 ⇔ x ≠ 0
2) 2x + 1 > 0 ⇔ 2x > –1 ⇔ x > – 

Oleh karena x = 5 > – maka x = 5 merupakan
b. Syarat bilangan pokok:
penyelesaian:

1) 2x + 1 > 0 ⇔ 2x > –1 ⇔ x > –  Jadi, nilai x yang memenuhi adalah x = 5.
2) 2x + 1 ≠ 1 ⇔ 2x ≠ 0 ⇔ x ≠ 0 12. Jawaban: d
2
 log2 (2x – 2) – 2log (2x – 2) = 2
Dari syarat a dan b diperoleh syarat x > –  dan x ≠
⇔ (2log (2x – 2))2 – 2log (2x – 2) – 2 = 0
0 Misal 2log (2x – 2) = p maka persamaan logaritma
  menjadi:
Oleh karena x = –3 < –  dan x = 2 > –  maka
p2 – p – 2 = 0
nilai x yang memenuhi x = 2. ⇔ (p – 2)(p + 1) = 0
⇔ p–2=0 atau p+1=0

Matematika Kelas XII Program IPA 235


⇔ p=2 atau p = –1 dipenuhi untuk sebarang nilai x ∈ R. Oleh karena
⇔ 2log (2x – 2) = 2 atau 2log (2x – 2) = –1 a > b maka a = x1 =  dan b = x2 = –  .
⇔ 2x – 2 = 22 atau 2x – 2 = 2–1
Jadi, a – b =  – (–  ) = 2  .

⇔ 2x = 6 atau 2x = 2 
 B. Uraian
⇔ x=3 atau x=1

1. (2 log x – 1) = log 10
13. Jawaban: b 
 
   − ⇔ (2 log x – 1) log x = 1
=6 ⇔ 2 log2 x – log x – 1 = 0
 −  
Misal xlog 8 = p persamaan menjadi: ⇔ (2 log x + 1)(log x – 1) = 0
 − 
⇔ =6 ⇔ log x = – atau log x = 1
− 

⇔ 5p – 3 = 30 – 6p ⇔ x = 10


atau x = 10
⇔ 11p = 33  
⇔ p=3 Nilai x1x2 = 10

 · 10 = 10  = 
⇔ xlog 8 = 3
Cara lain:
⇔ 8 = x3
2 log2 x – log x – 1 = 0, berarti jumlah akar-akarnya
⇔ x =  =2  −
log x1 + log x2 = –   .
Jadi, nilai x yang memenuhi 2. 

14. Jawaban: a ⇔ log x1 · x2 =
 

(2log (x + 2))2 + 2log (x + 2)3 = 2log ⇔ x1 · x2 = 10  = 

⇔ 2log2 (x + 2) + 3 2log (x + 2) = 2log 2–2 Jadi, nilai x1 · x2 = 
⇔ 2log2 (x + 2) + 3 2log (x + 2) = –2 (2x + 1)log
Misalkan y = 2log (x + 2) maka persamaan 2. a. (2x2 + x – 1) = (2x + 1)log (x2 + 5)
menjadi: ⇔ 2x2 + x – 1 = x2 + 5
y2 + 3y = 2 ⇔ x2 + x – 6 = 0
⇔ y2 + 3y + 2 = 0 ⇔ (x – 2)(x + 3) = 0
⇔ (y + 2)(y + 1) = 0 ⇔ x – 2 = 0 atau x + 3 = 0
⇔ y1 = –2 atau y2 = –1 ⇔ x = 2 atau x = –3
⇔ 2log (x1 + 2) = –2 atau 2log (x2 + 2) = –1 1) Syarat numerus:
  a) 2x2 + x – 1 > 0
⇔ 2log (x1 + 2) = 2log atau 2log (x2 + 2)= 2log
  ⇔ (2x – 1)(x + 1) > 0
 
⇔ x1 + 2 = atau x2 + 2 = 
  ⇔ x < –1 atau x > 

⇔ x1 = –1 atau x2 = –1 b) x2 + 5 > 0
 
   (x2 + 5) mempunyai nilai D < 0 dan
|x1 – x2| = |–1 – (–1 )| = |– | = = 0,25
    a > 0 maka (x2 + 5) definit positif
sehingga (x2 + 5) > 0 dipenuhi untuk
15. Jawaban: a
5 2 2 2 sebarang nilai x ∈ R.
5 log (4x + 3) + 4 log (x – 1) = 39
5 2 2 2 2) Syarat bilangan pokok:
⇔ 5 log (4x + 3)
+ 2 22 log (x2 – 1) = 39 

5 2
2
5 log (4x + 3) + 2 log (x – 1) = 39 a) 2x + 1 > 0 ⇔ 2x > 1 ⇔ x > – 
⇔ (4x + 3) + (x – 1) = 39
2 2 2
b) 2x + 1 ≠ 1 ⇔ 2x ≠ 0 ⇔ x ≠ 0
⇔ 4x2 + 3 + x4 – 2x2 + 1 = 39 
Dari syarat 1) dan 2) diperoleh syarat x >  .
⇔ x4 + 2x2 – 35 = 0
⇔ (x2 + 7)(x2 – 5) = 0 
Oleh karena x = 2 >  dan x = –3 <  maka

⇔ x + 7 = 0 atau x2 – 5 = 0
2
nilai x yang memenuhi x = 2.
(tidak ada x x=± 
Jadi, nilai x = 2.
yang memenuhi)
Syarat numerus: 4x2 + 3 > 0
(4x2 + 3) mempunyai nilai D < 0 dan a > 0 maka
(4x2 + 3) definit positif sehingga (4x2 + 3) > 0

236 Kunci Jawaban dan Pembahasan


xlog  3. a. Substitusi x = 16 ke persamaan
b. 4 + 4log x =
 2
log2 xp – (4p + 1) 2log x + 2p = 0 diperoleh:
2
  log2 16p – (4p + 1) 2log 16 + 2p = 0
⇔ + 4log x =
  ⇔ p(2log 16)2 – (4p + 1) · 4 + 2p = 0
  ⇔ 16p – 16p – 4 + 2p = 0
⇔ + 4log x =



  ⇔ p=2
 
Jadi, nilai p = 2.
⇔  + 4log x = b. Substitusi p = 2 ke persamaan logaritma.
 
4 ⇒ 2log2 x2 – (4 · 2 + 1) 2log x + 2 · 2= 0
⇔ 1 + (4log x)2 = log x ⇔ 2 2log2 x – 9 2log x + 4 = 0

Misalkan log x = A maka persamaan
4 ⇔ (2 2log x – 1)(2log x – 4) = 0
logaritma menjadi: ⇔ 2 log x – 1 = 0 atau 2log x – 4 = 0
2

 
1 + A2 = A ⇔ 2
log x = 2
log x = 4
 


⇔ A2 – A + 1 = 0 ⇔ x=2  x = 24

⇔ 2A2 – 5A + 2 = 0 ⇔ x=  x = 16
⇔ (2A – 1)(A – 2) = 0 Jadi, penyelesaian yang lain adalah x =  .
⇔ 2A – 1 = 0 atau A – 2 = 0

⇔ A= atau A=2 4. a. (3x2 + 10)log 3=

+ 4 11xlog 3
 
  

⇔ log x =
4
atau 4log x = 2

 
⇔ (3x2 + 10)
log 3 = 11xlog  + 11xlog 34
⇔ x =   atau x = 42
⇔ x = 2 atau x = 16 
⇔ (3x2 + 10)
log 3 = 11xlog 
1) Syarat numerus: x > 0
2) Syarat bilangan pokok: x > 0, x ≠ 1 ⇔ (3x2 + 10)
log 3 = 11xlog 3
Dari syarat 1) dan 2) diperoleh syarat x > 0 ⇔ 3x + 10 = 11x
2

dan x ≠ 1. ⇔ 3x2 – 11x + 10 = 0


x = 2 dan x = 16 memenuhi syarat x > 0 dan ⇔ (3x – 5)(x – 2) = 0
x ≠ 1. ⇔ 3x – 5 = 0 atau x – 2 = 0
Jadi, nilai x = 2 atau x = 16. 
⇔ x = atau x = 2
c. (x + 1)log (3x2 + 2x – 1) = 2
Syarat bilangan pokok:
⇔ (3x2 + 2x – 1) = (x + 1)2 1) 3x2 + 10 > 0
⇔ 3x2 + 2x – 1 = x2 + 2x + 1 (3x2 + 10) mempunyai nilai D < 0 dan a >
⇔ 2x2 – 2 = 0 0 maka (3x2 + 10) definit positif sehingga
⇔ 2(x2 – 1) = 0 (3x2 + 10) > 0 dipenuhi untuk sebarang
⇔ 2(x – 1)(x + 1) = 0 nilai x ∈ R.
⇔ x – 1 = 0 atau x + 1 = 0 2) 11x > 0 ⇔ x > 0
⇔ x = 1 atau x = –1 Dari syarat 1) dan 2) diperoleh syarat x > 0.
1) Syarat numerus: 3x2 + 2x – 1 > 0 
Oleh karena x = 2 > 0 dan x = > 0 maka
⇔(3x – 1)(x + 1) > 0

 nilai x yang memenuhi x = 2 dan x = .
⇔ x < –1 atau x >

2) Syarat bilangan pokok: a) x + 1 > 0 Jadi, himpunan penyelesaiannya = { , 2}.
⇔ x > –1

b) x + 1 ≠ 1 b. 3
log2 x –  x =  9
⇔ x≠0  
 
Dari syarat 1) dan 2) diperoleh syarat x > . ⇔ 3
log x –
2  x =  32

  ⇔ log2 x – 3 3log x = 4 3log 3
3
Oleh karena x = 1 > dan x = –1 < maka
⇔ log x – 3 3log x – 4 = 0
3 2

nilai x yang memenuhi x = 1. ⇔ ( log x – 4)(3log x + 1) = 0


3

Jadi, nilai x = 1.

Matematika Kelas XII Program IPA 237


⇔ 3
log x – 4 = 0 atau 3log x + 1 = 0 ⇔ 2 log x = log 5
⇔ 3
log x = 4 atau 3log x = –1 
⇔ log x =  log 5
⇔ x = 34 atau x = 3–1
 ⇔ log x = log 
⇔ x = 81 atau x=
⇔ x= 
Syarat numerus: x > 0 Syarat numerus: x > 0

Oleh karena x = > 0 dan x = 81 > 0 maka x = 1 dan x =  memenuhi syarat numerus.
 Jadi, himpunan penyelesaiannya {1,  }.
nilai x yang memenuhi x = dan x = 81.
Cara lain:
 104 log x – 6(102 log x) + 5 = 0
Jadi, himpunan penyelesaiannya { , 81}.

4 2
10log x – 6(10log x ) + 5 = 0
3
5. a. x(3 – log x) = 9 ⇔ x4 – 6x2 + 5 = 0

3

3
log x(3 – log x) = 3log 9 (x – 1)(x2 – 5) = 0
2

⇔ (3 – 3log x) 3log x = 2 ⇔ x2 = 1 atau x2 = 5


⇔ 3 3log x – 3log2 x = 2 ⇔ x = ±1 atau x = ± 
⇔ 3
log x – 3 3log x + 2 = 0
2
Oleh karena x numerus, maka x > 0.
⇔ (3log x – 1)(3log x – 2) = 0
Jadi, himpunan penyelesaiannya {1,  }.
⇔ 3
log x = 1 atau 3log x = 2
⇔ x = 3 atau x=9
Syarat numerus: x > 0
x = 3 dan x = 9 memenuhi syarat numerus.
Jadi, himpunan penyelesaiannya {3, 9}. A. Pilihan Ganda
5log2 5log 21 – 5log 3 5log
b. x+5 = 5log x3 + 25 
1. Jawaban: a

5log 
⇔ 5log2 5log
x+5 = 3 5log x + (5  )2 2
log (x + 3) >   3

–1
⇔ 5log2 5log 7 5log
x+5 = 3 5log x + (5  )2 log (x + 3) > 2 log 3
2

alog b
⇔ 2
log (x + 3) > 2log 3–1
ingat a =b

⇔ x+3>
⇔ 5log2
x+7=3 x+(  5log )2
⇔ 5log2 x + 7 = 3 5log x + 5 ⇔ 3x + 9 > 1
⇔ 5log2 x – 3 5log x + 2 = 0
⇔ 3x > –8
⇔ ( log x – 1)(5log x – 2) = 0
5

⇔ log x = 1 atau 5log x = 2
5 ⇔ x>–
⇔ 5log x = 5log 5 5log x = 5log 52

⇔ x=5 x = 25
. . . . (1)
Jadi, himpunan penyelesaiannya {5, 25}. –


c. 104 log x – 6(102 log x) + 5 = 0 Syarat numerus: x + 3 > 0
⇔ (102 log x)2 – 6(102 log x) + 5 = 0 ⇔ x > –3
misalkan y = 102 log x
⇔ y2 – 6y + 5 = 0 . . . . (2)
–3
⇔ (y – 1)(y – 5) = 0
⇔ y = 1 atau y = 5 Dari penyelesaian (1) dan (2) diperoleh:
y = 1 ⇒ 102 log x = 1
⇔ 102 log x = 100 
⇔ 2 log x = 0 –3 –


⇔ log x = 0 Jadi, nilai x yang memenuhi adalah x > – .
⇔ x=1 2. Jawaban: b
y=5 ⇒ 102 log x = 5 

⇔ log 102 log x = log 5  2 + 2log (3x – 1) < 2log (x + 2)
⇔ 2 log x · log 10 = log 5 
⇔ 2
log  + 2log (3x – 1) < 2log (x + 2)

238 Kunci Jawaban dan Pembahasan


 − 
Dari penyelesaian (1), (2), dan (3) diperoleh:
⇔ 2
log 
< 2log (x + 2)

 −  
. . . . (4)
⇔ 
<x+2 0 
1 

⇔ 3x – 1 < 2x + 4 Jadi, himpunan penyelesaiannya: {x | 1 < x ≤  }.



⇔ x<5
4. Jawaban: d
. . . . (1) 2
log (x – 1)2 ≤ 2
5
Syarat numerus: ⇔ 2
log (x – 1)2 ≤ 2log 4
⇔ (x – 1)2 ≤ 4

1) 3x – 1 > 0 ⇔ x > ⇔ x – 2x + 1 – 4 ≤ 0
2

⇔ x2 – 2x – 3 ≤ 0

. . . . (2) ⇔ (x + 1)(x – 3) ≤ 0
⇔ –1 ≤ x ≤ 3
2) x + 2 > 0 ⇔ x > –2
+ – +
. . . . (1)
. . . . (3) –1 3
–2 Syarat numerus:
Dari penyelesaian (1), (2), dan (3) diperoleh: x–1>0⇔x>1

–2  5
. . . . (2)
1

 Dari penyelesaian (1) dan (2) diperoleh:
Jadi, nilai x yang memenuhi < x < 5.

3. Jawaban: c –1 1 3

5
log (x – 1) ≤  (2x – 1)

Jadi, nilai x yang memenuhi 1 < x ≤ 3.
⇔ log (x – 1) ≤ log (2x – 1)
5 5 –1
5. Jawaban: a
 log (x – 2) + log (x + 1) < 2 log (x + 4)
⇔ x–1≤  − 
⇔ log (x – 2)(x + 1) < log (x + 4)2
⇔ (x – 1) –  −  ≤ 0

⇔ (x – 2)(x + 1) < (x + 4)2
⇔ x2 – x – 2 < x2 + 8x + 16
 − 
 − 
−  ⇔ –9x < 18
⇔  − 
≤0
⇔ –x < 2
  −  ⇔ x > –2
⇔  − 
≤0
. . . . (1)
  −

⇔  − 
≤0 –2
Syarat numerus:
– + – + 1) x – 2 > 0 ⇔ x > 2
 . . . . (1) 2) x + 1 > 0 ⇔ x > –1
0  
3) x + 4 > 0 ⇔ x > –4
Syarat numerus:
a. x – 1 > 0 ⇔ x > 1 . . . . (2)
2
. . . . (2)
1
. . . . (3)
 –1
b. 2x – 1 > 0 ⇔ x >

. . . . (4)
 . . . . (3) –4


Matematika Kelas XII Program IPA 239


Dari penyelesaian (1), (2), (3), dan (4) diperoleh:   
⇔   (3x + 2) +   (x + 2) >   4
 
–4 –2 –1 2
⇔   ((3x + 2)(x + 2)) >   4
Jadi, nilai x yang memenuhi x > 2.
⇔ (3x + 2)(x + 2) < 4
6. Jawaban: c ⇔ 3x2 + 8x + 4 – 4 < 0
2
log (x2 + x + 4) < 5log 625 ⇔ 3x2 + 8x < 0
⇔ 2
log (x2 + x + 4) < 4 ⇔ x(3x + 8) < 0
⇔ 2
log (x2 + x + 4) < 2log 16 ⇔ –

<x<0

⇔ x2 + x + 4 < 16
⇔ x2 + x – 12 < 0 + – +
. . . . (1)
⇔ (x + 4)(x – 3) < 0 −

0

⇔ –4 < x < 3
Syarat numerus:
+ – + 
–4 3 1) 3x + 2 > 0 ⇔ x > –

Syarat numerus: x2 + x + 4 > 0
 . . . . (2)
(x2 + x + 4) mempunyai nilai D < 0 dan a > 0 maka −

(x2 + x + 4) definit positif sehingga (x2 + x + 4) > 0
dipenuhi untuk sebarang nilai x ∈ R. 2) x2 + 4x + 4 > 0
Jadi, nilai x yang memenuhi –4 < x < 3. ⇔ (x + 2)2 ≥ 0
7. Jawaban: d ⇔ x < –2 atau x > –2
7 log 11 ≥ 11
(x – 1)

⇔ log 7 log 11 ≥ log 11 . . . . (3)


(x – 1)

–2
⇔ (x – 1)log 11 · log 7 ≥ log 11
Dari penyelesaian (1), (2), dan (3) diperoleh:
 
⇔   − 

· log 7 ≥ log 11
− −
⇔ log 7 ≥ log (x – 1)
–2
0

⇔ 7≥x–1 Jadi, himpunan penyelesaiannya {x | – < x < 0}.
⇔ x≤8
9. Jawaban: c
. . . . (1) Grafik fungsi f(x) di atas g(x) berarti g(x) < f(x).
8  
  (x2 – 2x) <  (x + 2)
Syarat bilangan pokok:

1) x – 1 > 0 ⇔ x > 1  
 


2) x – 1 ≠ 1 ⇔ x ≠ 2 ⇔  
 (x2 – 2x) <  (x + 2)
  

. . . . (2) ⇔    − 
<  (x + 2)
1 2

Dari penyelesaian (1) dan (2) diperoleh: ⇔  −  > x + 2


⇔ x2 – 2x > (x + 2)2
⇔ x2 – 2x > x2 + 4x + 4
1 2 8
⇔ 6x < –4
Jadi, himpunan nilai x yang memenuhi 
⇔ x<–
{x | 1 < x ≤ 8, x ≠ 2}.
8. Jawaban: c . . . . (1)


 
  (3x + 2) +   (x2 + 4x + 4) > –2 Syarat numerus:

1) x + 2 > 0
  −
⇔ x > –2
 
   
⇔   (3x + 2) +  
 (x + 2)2 >    
 

–2 . . . . (2)

240 Kunci Jawaban dan Pembahasan


2) x2 – 2x > 0 11. Jawaban: d
⇔ x(x – 2) > 0 Misalkan alog x = p
⇔ x < 0 atau x > 2 a
log2 x ≥ 8 + 2 alog x
⇒ p2 ≥ 8 + 2p
+ – +
⇔ p – 2p – 8 ≥ 0
2
. . . . (3)
0 2
⇔ (p + 2)(p – 4) ≥ 0
Dari penyelesaian (1), (2), dan (3) diperoleh: Batas-batas nilai p yaitu
+ – +

–2 − 0 2 –2 4

 Diperoleh penyelesaian:
Jadi, batas nilai x yang memenuhi –2 < x < – . p ≤ –2 atau p ≥ 4
10. Jawaban: e ⇔ alog x ≤ –2 atau alog x ≥ 4
 ⇔ x ≤ a–2 atau x ≥ a4
(x + 2)
log (x2 + 2x + 1) ·  (x + 2) > –2 
 ⇔ x≤ atau x ≥ a4 . . . . (1)


 (x + 2) · (x + 2)log (x2 + 2x + 1) > –2 Syarat numerus: x > 0 . . . . (2)



 (x2 + 2x + 1) > –2 Dari pertidaksamaan (1) dan (2) diperoleh:
  −
 

 (x2 + 2x + 1) >   
 
− 0  a4
 
⇔ x2 + 2x + 1 <   
 
⇔ x2 + 2x + 1 <9 Jadi, nilai x yang memenuhi 0 < x ≤

atau x ≥ a4.

⇔ x2 + 2x – 8 <0
⇔ (x + 4)(x – 2) <0 12. Jawaban: e
2
⇔ –4 < x <2 log x – xlog 2 > 0

⇔ 2
log x –  >0
+ – + 
–4 2
. . . . (1) Misal log x = y, pertidaksamaan logaritma
2

menjadi:
Syarat numerus: 
1) x2 + 2x + 1 > 0 y– >0

⇔ (x + 1)2 > 0  −


⇔ x < –1 atau x > –1 ⇔ >0



 − 

– + – +
. . . . (2) ⇔ >0 –1 0 1
–1 
⇔ –1 < y < 0 atau y > 1
2) x + 2 > 0 ⇔ x > –2
⇔ –1 < 2log x < 0 atau 2log x > 1

–2
. . . . (3) ⇔ 2
log < 2log x < 2log 1 atau 2log x > 2log 2


Syarat bilangan pokok: ⇔ < x < 1 atau x > 2 . . . . (1)

1) x + 2 > 0 ⇔ x > –2
2) x + 2 ≠ 1 ⇔ x ≠ –1

1 2

. . . . (4) Syarat numerus: x > 0 . . . . (2)
–2 –1
Syarat bilangan pokok: x > 0, x ≠ 1 . . . . (3)
Dari penyelesaian (1), (2), (3), dan (4) diperoleh: Dari pertidaksamaan (1), (2), dan (3) diperoleh:

–4 –2 –1 2

0 1 2
Jadi, nilai x yang memenuhi: –2 < x < 2 dengan 

x ≠ –1. Jadi, nilai x yang memenuhi < x < 1 atau x > 2.


Matematika Kelas XII Program IPA 241


13. Jawaban: b (–2y2 + 2y – 1) mempunyai nilai D < 0 dan a < 0

2
log (x +  ) ≥3 maka (–2y2 + 2y – 1) definit negatif sehingga
 (–2y2 + 2y – 1) < 0.
⇔ 2
log (x +  ) ≥ 2log 8
Oleh karena (–2y2 + 2y – 1) < 0 maka y(2y – 1) > 0.

⇔ x+  ≥8
+ – +
  −  + 
⇔ ≥0 
 0 
 − 
 −

⇔ ≥0 Sehingga diperoleh:

⇔ 0 < x ≤ 2 atau x ≥ 6 . . . . (1) y < 0 atau y > 


– + – + 
⇔ log x < 0 atau log x > 
0 2 6 

Syarat numerus: ⇔ x < 100 atau x > 10 


  +  ⇔ x < 1 atau x >  . . . . (1)
x+ 
>0⇔ >0

Syarat numerus: x > 0 . . . . (2)
Oleh karena (x2 + 12) selalu positif, maka x harus
Dari pertidaksamaan (1) dan (2) diperoleh 0 < x < 1
positif yaitu x > 0. . . . . (2)
atau x >  .
Dari pertidaksamaan (1) dan (2) diperoleh:
Jadi, penyelesaiannya 0 < x < 1 atau x >  .

0 2 6 B. Uraian
Jadi, himpunan penyelesaiannya
1. f(x) = 3log 3x dan g(x) = 3log (x + 2)
{ x | 0 < x ≤ 2 atau x ≥ 6}.
a. f(x) = g(x) ⇒ 3log 3x = 3log (x + 2)
14. Jawaban: c ⇔ 3x = x + 2

  (1 – 2log x) ≥ –2 ⇔ 2x = 2
  − ⇔ x=1
 
⇔   (1 – 2log x) ≥     f(1) = 3log 3 · 1 = 3log 3 = 1
 
⇔ 1 – 2log x ≤ 4 Jadi, f(x) dan g(x) berpotongan di titik (1, 1).
⇔ 2
log x ≥ –3 b. Fungsi f(x) dan g(x) di atas sumbu X jika
⇔ x ≥ 2–3 f(x) > 0 dan g(x) > 0.
 f(x) > 0 ⇒ 3log 3x > 0
⇔ x≥ . . . . (1)
 ⇔ 3x > 30
Syarat numerus: ⇔ 3x > 1
1) x > 0 . . . . (2) 
2) 1 – 2log x > 0 ⇔ 2log x < 1 ⇔ x>
⇔ x<2 . . . . (3) g(x) > 0 ⇒ 3
log (x + 2) > 0
⇔ x + 2 > 30
Dari pertidaksamaan (1), (2), dan (3) diperoleh
⇔ x+2>1

≤ x < 2. ⇔ x > –1

 
Jadi, nilai x yang memenuhi adalah ≤ x < 2. Jadi, f(x) di atas sumbu X untuk x >

dan g(x) di atas sumbu X untuk x > –1.
15. Jawaban: e c. Y
 
– <1
     − 
f(x)
   −   
⇔ – –1<0
     − 
     − 
g(x)
1
   − 
−   −      − 

⇔ <0
     − 
X
–2 –1 0 1
−   +    − 
⇔ <0
     − 

M i s a l y = l o g x, pertidaksamaan menjadi
−   − 
  − 

< 0.

242 Kunci Jawaban dan Pembahasan


2. Misalkan alog x = p Syarat numerus:
a
log2 x + 10 ≤ 7 alog x 2x + 8 > 0 ⇔ x > –4
⇔ p2 + 10 ≤ 7p
⇔ p – 7p + 10 ≤ 0
2
. . . . (3)
⇔ (p – 2)(p – 5) ≤ 0 –4

+ – +
Dari (1), (2), dan (3) diperoleh penyelesaian
0 < x < 1.
2 5
⇔ 2≤p≤5 2) untuk x > 1
⇔ 2 ≤ alog x ≤ 5
⇔ alog a2 ≤ alog x ≤ a5 . . . . (5)
⇔ a2 ≤ x ≤ a5 1

Jadi, nilai x yang memenuhi a2 ≤ x ≤ a5. 


 (2x + 8) ≤ 
 x
6log (x2
3. f(x) = 1 – – x – 6) ⇔ (2x + 8) ≤ x
a. Fungsi f terdefinisi apabila syarat ⇔ x ≤ –8
numerusnya dipenuhi, yaitu:
x2 – x – 6 > 0 . . . . (6)
⇔ (x + 2)(x – 3) > 0 –8
⇔ x < –2 atau x > 3 Syarat numerus:
2x + 8 > 0 ⇔ x > –4
+ – +

–2 3
. . . . (7)
Jadi, daerah asal fungsi f(x) adalah –4
{x | x < –2 atau x > 3}.
Dari (5), (6), dan (7) tidak ada nilai x yang
b. f(x) ≥ 0 ⇒ 1 – 6log (x2 – x – 6) ≥ 0
memenuhi.
⇔ 6
log (x2 – x – 6) ≤ 1 Jadi, himpunan penyelesaiannya {x | 0 < x < 1}.
⇔ 6
log (x2 – x – 6) ≤ 6log 6
⇔ x2 – x – 6 ≤ 6

5. a.
 (x + 1) –
 (x – 1) ≥  4
⇔ x – x – 12 ≤ 0
2

⇔ (x + 3)(x – 4) ≤ 0 ⇔
 

 ≥
−
 22
  −
+ – +
 


–3 4 ⇔
 ≥  2–2
  −
⇔ –3 ≤ x ≤ 4
 

Oleh karena domain fungsi f adalah {x | x < – ⇔
 ≥

 2–1
  −
2 atau x > 3} maka fungsi f tidak negatif untuk
interval –3 ≤ x < –2 atau 3 < x ≤ 4.  
⇔ ≥ 
Jadi, interval x yang memenuhi f(x) ≥ 0 adalah  −
–3 ≤ x < –2 atau 3 < x ≤ 4.  
⇔ –  ≥0
4. Nilai bilangan pokok bisa 0 < x < 1 atau x > 1.  −
1) untuk 0 < x < 1  −  − 

⇔   − 

≥0
. . . . (1) +
0 1
⇔   − 

≥0

 (2x + 8) ≤ 2 ⇔ x ≤ –3 atau x > 1
⇔ 
 (2x + 8) ≤   
 + – +
. . . . (1)
⇔ 2x + 8 ≥ x –3 1
⇔ x ≥ –8
Syarat numerus:
1) x + 1 > 0 ⇔ x > –1
. . . . (2)
2) x – 1 > 0 ⇔ x > 1
–8

–1 1
. . . . (2)

Matematika Kelas XII Program IPA 243


Dari penyelesaian (1) dan (2) diperoleh:  
 
 
⇔ 
 >  
  −   
–3 –1 1  
⇔ < 
Jadi, himpunan penyelesaiannya {x | x > 1}.  −
 


–  <0
b. 4 4log (x + 1) +   (x2 – 3x + 2) ≤ –1  − 
 
−  − 

⇔ log (x + 1)4 + 2 log (x2 – 3x + 2) ≤


22

–1

  − 

<0
2
log 2–1
 − 
⇔ log (x + 1) 2 – 2log (x 2 – 3x + 2) ≤
2
⇔ <0
  − 

2

log   
⇔   − 

<0

 
⇔ 2
log ≤ 2log
 − 
   

⇔ – <x< 


⇔ ≤ 
  −  + – +

    . . . . (1)
⇔ – ≤0 –
 
 − 
 
 
 −   − 
Syarat numerus:
⇔ ≤0
   − 

 

  
−    − 
  1) 
 >0
⇔ ≤0   −  
   − 
 

   ⇔     >   1


⇔ ≤0   − 
   − 


⇔ <1

 

≤0  −
  − 
 − 

⇔ –1 <0
⇔ –7 ≤ x ≤ 0 atau 1 < x < 2  − 
−  − 

+ – + – + ⇔ <0
–7 0 1 2 . . . . (1)  − 

Syarat numerus: ⇔ <0
1) x + 1 > 0 ⇔ x > –1  − 

⇔ –2 < x < 
. . . . (2)
–1 + – +
2) x2 – 3x + 2 > 0 . . . . (2)

⇔ (x – 1)(x – 2) > 0 –2

⇔ x < 1 atau x > 2 
2) >0
 − 
+ – + . . . . (3)  
1 2 ⇔ x < – atau x > 
Dari penyelesaian (1), (2), dan (3) diperoleh:
+ – + . . . . (3)
 
–7 –1 0 1 2 –


Jadi, himpunan penyelesaiannya {x | –1 < x ≤ 0}. Dari penyelesaian (1), (2), dan (3) diperoleh:
 
  
 
c. 
 <0   
  −   –2 – –
 
  

⇔   
  
 <  1

Jadi, himpunan penyelesaiannya
  −  
 

  {x | –  < x < – }.
⇔     >1
  −  

244 Kunci Jawaban dan Pembahasan


 
⇔ 3x –  = 
⇔ 6x2 – 5x – 1 = 0
A. Pilihan Ganda ⇔ (6x + 1)(x – 1) = 0
1. Jawaban: b 
Misal: y = ax ⇔ x = – atau x = 1
Grafik melalui titik (–2, 4) maka 4 = a–2 Syarat numerus


= (  − )
 −  
⇔ ( ) −


1) 3x –  > 0 ⇔ x >
⇔ 2–1 = a 2) 2x > 0 ⇔ x > 0

⇔ a= Dari syarat 1) dan 2) diperoleh syarat x > .


   
Persamaan grafik fungsi: y = ( )x Oleh karena x = – < dan x = 1 > maka nilai



y = ( )x ⇔ x =  y  x yang memenuhi x = 1.
  Jadi, fungsi bernilai nol pada saat x = 1.
⇔ f–1(x) =   x
 5. Jawaban: b
Jadi, fungsi invers grafiknya y =  x.  f(x) = 2log (6x – 2) memotong sumbu X jika f(x) = 0
2
log (6x – 2) = 0
2. Jawaban: e
⇔ 2log (6x – 2) = 2log 1
2
log  −  = 4 ⇔ 6x – 2 = 1

 −  ⇔ x= 
⇔ 2
log  = log 16
2

 − 
Jadi, grafik memotong sumbu X di titik (  , 0).
⇔  = 16
6. Jawaban: c
 −  

⇔   = 42 Jika grafik fungsi f(x) =   2x dicerminkan


 −  terhadap sumbu X, bayangannya
⇔ =2
 f(x) = 4log 2x

2
x=3 = 2 log 2x
Jadi, nilai x yang memenuhi persamaan x = 3. 
=  2log 2x
3. Jawaban: d
   
=  2log 2 –  2log x =  – 2log 
f(2) =  (10 · 2 + 4)


 7. Jawaban: c
=   24 Fungsi f(x) dan g(x) berpotongan jika f(x) = g(x).
 ⇔ 2
log 2x = 4log (7x + 2)
=   8 · 3 ⇔ 2 2
log 2x = 2 log (7x + 2)

 
=  8 +  3
  ⇔ log 2x = 2log   

2


= –2log 8 – 2log 3 ⇔ 2x =   

= –3 – 2log 3 ⇔ (2x)2 = 7x + 2
4. Jawaban: d ⇔ 4x – 7x – 2 = 0
2

f(x) = 0 ⇔ (4x + 1)(x – 2) = 0


 ⇔ 4x + 1 = 0 atau x – 2 = 0

⇔ 2
log (3x –  ) –   2x = 0 
⇔ x = –  atau x = 2
 Syarat numerus:
⇔ 2 –1
log (3x –  ) = 2 log 2x 1) 2x > 0 ⇔ x > 0

⇔ 2
log (3x –  ) = 2log 
  2) 7x + 2 ⇔ x > – 
Dari syarat 1) dan 2) diperoleh syarat x > 0.
Jadi, nilai x = 2.

Matematika Kelas XII Program IPA 245


8. Jawaban: a 
f(9) = alog · 9
Grafik fungsi f(x) = 4log 2x + 1 memotong sumbu X
jika f(x) = 0. ⇔ 4 = alog 3
4
log 2x + 1 = 0 ⇔ a4 = 3

⇔ 4
log 2x = –1 ⇔ a = 
⇔ 4
log 2x = 4log 4–1
Persamaan grafik menjadi:



2x =      
f(x) =  x =  log x = 4 3log x
3

⇔ x= 


11. Jawaban: b

Grafik fungsi f(x) memotong sumbu X di titik (  , 0).  
 12 –  3 = 4
Fungsi f(x) = 4log 2x + 1 mempunyai bilangan
pokok a = 4. Oleh karena a = 4 > 1 maka grafik 
⇔ 


=4
f(x) monoton naik. 
Jadi, grafik yang benar pilihan a. 
⇔  4 = 4
9. Jawaban: c ⇔ log 42 = 4
m


1) 
f(x) =  (x + 1) mempunyai 0 < a < 1 maka ⇔ 42 = m4
⇔ 24 = m4
grafik fungsi f(x) monoton turun sehingga ⇔ m=2
untuk x1 > x2 maka f(x1) < f(x2). 12. Jawaban: d
2) Grafik memotong sumbu X maka f(x) = 0.   
   x +   x +   x + . . . merupakan deret
f(x) = 0 ⇒ 
 (x + 1) = 0
  
⇔ 
 (x + 1) =   1 geometri tak hingga dengan a =   x dan r =
⇔ x+1=1 
⇔ x=0   x.
Grafik f(x) memotong sumbu X di titik (0, 0). Jumlah tak hingga deret geometri:


3) Misal y = f(x) =  (x + 1)  


S∞ =
− 

 

  
  =x+1
 ⇔   x +   x +   x + . . . = 1

 
⇔ x=   –1 
  
Persamaan grafik fungsi invers f(x) adalah ⇔  =1
−  

 
f–1(x) =   – 1.  

⇔   x = 1 –   x
Jadi, pernyataan yang benar pilihan c. 

10. Jawaban: c ⇔ 2   x = 1


Misal f(x) = alog bx 

Grafik melalui titik (3, 0) maka f(3) = 0. ⇔   x =

f(3) = alog 3b

⇔ 0 = alog 3b  
  
⇔   x =    
⇔ a
log 1 = alog 3b  
⇔ 1 = alog 3b 
⇔ 1 = 3b   
⇔ x=  
  
⇔ b=
 
Persamaan grafik menjadi f(x) = alog x.
 ⇔ x= = 
 
Grafik melalui titik (9, 4) maka f(9) = 4.

246 Kunci Jawaban dan Pembahasan


13. Jawaban: a ⇔ 2
log (y + 6) = 2log 23
 ⇔ y + 6 = 23
49
log (2log (6x + 2)) =  ⇔ y+6=8
⇔ 49log (2log (6x + 2)) = 49log 7 ⇔ y=2
⇔ 2
log (6x + 2) = 7
17. Jawaban: d
⇔ 6x + 2 = 27 3log (9x + 18) = x + 2
⇔ 6x = 126
⇔ 9x + 18 = 3x + 2
⇔ x = 21
⇔ 9x + 18 = 3x · 32
14. Jawaban: d ⇔ (3x)2 – 3x × 9 + 18 = 0

 Misal 3x = m
log P –  Q =  ⇔ m2 – 9m + 18 = 0
3

 ⇔ (m – 6)(m – 3) = 0
⇔ 3
log P + 3log Q = 3log  ⇔ m = 6 atau m = 3
⇔ 3x = 6 atau 3x = 3
⇔ log PQ = 3log
3
⇔ x = 3log 6 atau x = 1
⇔ PQ = Jadi, x1 + x2 = 3log 6 + 1 = 3log 6 + 3log 3 = 3log 18.
15. Jawaban: a 18. Jawaban: e
a
log (3x + 1) · (2x + 1)log a = 2
  
⇔ log a · alog (3x + 1) = 2
(2x + 1) log

(a + b) =

log a +

log b
⇔ (2x + 1)
log (3x + 1) = 2  
⇔ log (a + b) = (log a + log b)
⇔ 3x + 1 = (2x + 1)2  
 
⇔ 3x + 1 = 4x2 + 4x + 1 ⇔ log (a + b) = (log ab)
 
⇔ 4x2 + x = 0  
⇔ x(4x + 1) = 0 ⇔ log (a + b) = log (ab) 

 
⇔ x = 0 atau x = – 
 ⇔ (a + b) = (ab) 


Syarat numerus: ⇔ (a + b) = 

 ⇔ a + b = 2 
3x + 1 > 0 ⇔ x > – ⇔ a + b – 2  = 0
Syarat bilangan pokok: ⇔ (  –  )2 = 0
1) 2x + 1 > 0 ⇔ x > – 
 ⇔  –  =0
⇔  = 
2) 2x + 1 ≠ 1 ⇔ x ≠ 0
⇔ a=b
Dari syarat numerus dan syarat bilangan pokok Jadi, a = b.

diperoleh syarat x > – dan x ≠ 0. Oleh karena 19. Jawaban: c
(4x + 5)
   log (3x + 2) = 4log 2
x= – > – dan x = – ≠ 0 maka nilai x yang


 ⇔ (4x + 5)
log (3x + 2) = 
memenuhi x = –  .


16. Jawaban: e ⇔ 3x + 2 =  + 

 ⇔ (3x + 2)2 = 4x + 5
  4log (x – 1) = 1 ⇔ 9x + 12x + 4 = 4x + 5
2

⇔ 9x2 + 8x – 1 = 0

⇔ log (x – 1) = 
4
⇔ (9x – 1)(x + 1) = 0
 ⇔ 9x – 1 = 0 atau x + 1 = 0
⇔ (x – 1) =   
⇔ x–1=2 ⇔ x =  atau x = –1
⇔ x=3 Syarat numerus:
a
log (y + 2x) · 2log a = 3 
3x + 2 > 0 ⇔ x > –
⇔ 2log a · alog (y + 2x) = 3
⇔ 2
log (y + 6) = 3

Matematika Kelas XII Program IPA 247


Syarat bilangan pokok:

 ⇔ 2 ·  – 3 = 0 atau  + 1 = 0
1) 4x + 5 > 0 ⇔ x > –

2) 4x + 5 ≠ 1 ⇔ x ≠ –1 ⇔  =

atau  = –1

Dari syarat numerus dan syarat bilangan pokok

 Tidak ada nilai yang memenuhi  = –1.


diperoleh syarat x > –  .

 
Oleh karena x =

>

– dan x = –1 <

– maka  = 
⇔ 2
log  = 2log 


nilai x yang memenuhi x =  .


 ⇔  2log 2 = 2log 3 – 2log 2

20. Jawaban: e

⇔ 
= 2log 3 – 1
Misal 2log x = n
4log x – 3 · 21 + log x + 8 = 0 ⇔ x = 2 2log 3 – 2
⇔ 22 log x – 3 · 2 · 2log x + 8 = 0 23. Jawaban: a
x
⇔ (2log x)2 – 6 · 2log x + 8 = 0 log (x + 2) – 3 xlog 2 + 1 = 0
⇔ n2 – 6n + 8 = 0 ⇔ x
log (x + 2) + xlog x = 3 xlog 2
⇔ (n – 4)(n –2) = 0 ⇔ x
log (x + 2) · x = xlog 23
⇔ n – 4 = 0 atau n – 2 = 0 ⇔ (x + 2) · x = 23
⇔ n = 4 atau n=2 ⇔ x2 + 2x – 8 = 0
⇔ 2log x = 4 atau 2log x = 2 ⇔ (x + 4)(x – 2) = 0
⇔ 2log x = 22 atau 2log x = 21 ⇔ x = –4 atau x = 2
⇔ log x = 2 atau log x = 1 Oleh karena x > 0 dan x ≠ 1 maka nilai x yang
⇔ x = 100 atau x = 10 memenuhi adalah x = 2.
Jadi, nilai x = 10 dan x = 100. 24. Jawaban: a
2
21. Jawaban: c x2 + log x = 8
⇔ 2 2
log2 x – 2log x3 = 4
2 log x2 + log x = 2log 8
⇔ log x – 3 2log x – 4 = 0
2 2 ⇔ (2 + 2log x)2log x = 3
⇔ ( log x – 4)(2log x + 1) = 0
2
⇔ 2
log2 x + 2 2log x – 3 = 0
⇔ 2
log x – 4 = 0 atau 2log x + 1 = 0 ⇔ (2log x – 1)(2log x + 3) = 0
⇔ 2
log x = 4 2
log x = –1 ⇔ 2
log x = 1 atau 2log x = –3
⇔ x = 24 x = 2–1 ⇔ x = 2 atau x = 2–3

⇔ x = 16 x= ⇔ x=2 atau x=



Jadi, nilai x yang memenuhi atau 16.  
 Jadi, nilai x1x2 = 2 · =  .
22. Jawaban: b
 
25. Jawaban: e
  log (2
2 x+1
– 3) = 1 +  x  | log (x – 1) | < 1
⇔ –1 < log (x – 1) < 1
  

⇔   2log (2x + 1 – 3) =  

+   x ⇔ log

< log (x – 1) < log 10

 

⇔   2log (2x + 1 – 3) =  
 ⇔

< x – 1 < 10


⇔ 2
log (2x + 1 – 3) =  ⇔

+ 1 < x < 10 + 1


⇔ 2x + 1 – 3 =  


< x < 11 . . . . (1)


⇔ 2 · ( ) –  – 3 = 0
 2  Syarat numerus:


x– 1 > 0 ⇔ x > 1 . . . . (2)
⇔ (2 ·  – 3)(  + 1) = 0

248 Kunci Jawaban dan Pembahasan


Dari pertidaksamaan (1) dan (2) diperoleh: 28. Jawaban: a
  

< x < 11.  log 4 +  log (x – 3) ≤  log (x2 – 4x)
  
 ⇔  log 4 (x – 3) ≤  log (x2 – 4x)
Jadi, himpunan penyelesaiannya {x | < x < 11}.
 ⇔ 4 (x – 3) ≥ (x2 – 4x)
26. Jawaban: e ⇔ x2 – 8x + 12 ≤ 0


log x –
  ≥ 0
2
 – + – + ⇔ (x – 2)(x – 6) ≤ 0
–1 0 1
⇔ 2log x – xlog 2 ≥ 0 + – + . . . . (1)
 2 6
⇔ 2
log x –  ≥0

Syarat numerus:

 −  1) x – 3 > 0 ⇔ x > 3
⇔  ≥0


Misal 2log x = A maka pertidaksamaan menjadi: . . . . (2)


3
 −

≥0 2) x2 – 4x > 0

⇔ x(x – 4) > 0
 −   
⇔ ≥0 ⇔ x < 0 atau x > 4

⇔ –1 ≤ A < 0 atau A ≥ 1 + – +
. . . . (3)
⇔ –1 ≤ 2log x < 0 atau 2log x ≥ 1 0 4


⇔ log  ≤ 2log x ≤ 2log 1 atau 2log x ≥ 2log 2
2 Dari penyelesaian (1), (2), dan (3) diperoleh:

⇔ 
≤ x < 1 atau x ≥ 2 0 2 3 4 6

 Jadi, nilai x yang memenuhi 4 < x ≤ 6.


Jadi, nilai x yang memenuhi  ≤ x < 1 atau x ≥ 2.
29. Jawaban: e
27. Jawaban: e 2
log2 (1 – x) – 8 > 2log (1 – x)2
2
log (x – 2) + 2log (x + 5) ≤ 3
⇔ (2log (1 – x))2 – 8 > 2 2log (1 – x)
⇔ 2log (x – 2)(x + 5) ≤ 2log 23
Misal 2log (1 – x) = N maka pertidaksamaan menjadi:
⇔ (x – 2)(x + 5) ≤ 23
N2 – 8 > 2N
⇔ x2 + 3x – 10 ≤ 8 + – +
⇔ N2 – 2N – 8 > 0
⇔ x2 + 3x – 18 ≤ 0 –2 4
⇔ (N – 4)(N + 2) > 0
⇔ (x + 6)(x – 3) ≤ 0
⇔ –6 ≤ x ≤ 3 ⇔ N < –2 atau N > 4
⇔ 2
log (1 – x) < –2 atau 2log (1 – x) > 4
+ – + . . . . (1)
–6 3 ⇔ 2log (1 – x) < 2log 2–2 atau 2log (1 – x) > 2log 24
Syarat numerus: ⇔ 1 – x < 2–2 atau 1 – x > 24

1) x – 2 > 0 ⇔ x > 2 ⇔ 1 – x <  atau 1 – x > 16

. . . . (2) ⇔ x >  atau x < –15 . . . . (1)
2
Syarat numerus:
2) x + 5 > 0 ⇔ x > –5 1) 1 – x > 0 ⇔ x < 1 . . . . (2)
2) (1 – x)2 > 0
. . . . (3) ⇔ x > 1 atau x < 1 . . . . (3)
–5
Dari pertidaksamaan (1), (2), dan (3) diperoleh:
Dari penyelesaian (1), (2), dan (3) diperoleh:


–6 –5 2 3 –15 1


Jadi, himpunan penyelesaiannya {x | 2 < x ≤ 3}. Jadi, penyelesaian pertidaksamaan x < –15 atau

x >  , x ≠ 1.

Matematika Kelas XII Program IPA 249



30. Jawaban: c
x
log (x + 3) > xlog 2x 2. f(x) = A   (x + B) mempunyai domain x + B > 0
⇔ x + 3 > 2x atau x > –B dan asimtot x = 2 maka –B = 2 ⇔
⇔ x<3 B = –2.


Persamaan grafik menjadi f(x) = A   (x – 2).


. . . . (1)
3 Grafik melalui titik (4, –3) maka f(4) = –3.

Syarat numerus:
⇔ A   (4 – 2) = –3
1) x + 3 > 0 ⇔ x > –3


⇔ A   2 = –3
. . . . (2)
–3 ⇔ A (–1) = –3
2) 2x > 0 ⇔ x > 0 ⇔ A=3 . . . . (1)


0
. . . . (3) Persamaan grafik: f(x) = 3   (x – 2).
 
Syarat pada soal x > 1
f(6) – f(10) = 3   (6 – 2) – 3   (10 – 2)

1
. . . . (4)  

= 3   4 – 3   8
Dari penyelesaian (1), (2), (3), dan (4) diperoleh:  −  −
   
= 3     – 3    
 
1 3 = 3(–2) – 3(–3) = 3
Jadi, nilai x yang memenuhi 1 < x < 3. Jadi, nilai f(6) + f(10) = 3.
3. y = f(x) = 5log (x + A) + 5log (4 – x)
B. Uraian = 5log (x + A)(4 – x)
1. Grafik memotong sumbu X di titik (4, 0) maka = 5log (x2 + (4 – A)x + 4A)
f(4) = 0. Nilai maksimum (–x2 + (4 – A)x + 4A) dicapai pada
f(4) = A – 2log 4
  − 
⇔ 0=A–2 saat x = –1 ⇒  −  = –1 ⇔ A = 6
 − 
⇔ A=2
Diperoleh persamaan grafik f(x) = 2 – 2log x Persamaan grafik menjadi:
Beberapa titik yang dilalui grafik fungsi f(x) = f(x) = 5log (–x2 + (4 – 6)x + 4 · 6)
2 – 2log x. = 5log (–x2 – 2x + 24)
f(–1) = 5log (–(–1)2 – 2(–1) + 24)

x 
1 2 4 8 = 5log (–1 + 2 + 24)
= 5log 25 = 2
f(x) 3 2 1 0 –1
Jadi, nilai maksimum

(x, f(x)) ( 
, 3) (1, 2) (2, 1) (4, 0) (8, –1) y = f(x) = 5log (x + 6) + 5log (4 –x) adalah 2.

4. . 2log (x + 7) + 2log (x + 6) +   (x + 10) = 0
Grafik fungsi:
2
Y log (x + 7) + 2log (x + 6) – 2log (x + 10) = 0
⇔ 2log (x + 7) + 2log (x + 6) = 2log (x + 10)
6 ⇔ 2
log (x + 7)(x + 6) = 2log (x + 10)
5 ⇔ x2 + 13x + 42 = x + 10
4 ⇔ x2 + 12x + 32 = 0
3
⇔ (x + 4)(x + 8) = 0
2
⇔ x = –4 atau x = –8
1
X Syarat numerus:
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
–1 y = f(x) 1) x + 7 > 0 ⇔ x > –7
–2 2) x + 6 > 0 ⇔ x > –6
–3 3) x + 10 > 0 ⇔ x > –10

250 Kunci Jawaban dan Pembahasan


Dari syarat 1), 2), dan 3) diperoleh syarat x > –6. 
3log 
Oleh karena x = –4 > –6 dan x = –8 < –6 5. (2x2 – 9x + 4) = –   2 · 8log 81

maka nilai x yang memenuhi x = –4.

Jadi, penyelesaiannya x = –4. 
⇔ 3
log (2x2 – 9x + 4) = –   2 · 23log 81


b. (4log x)2 – 2log
– =0 
  2
⇔ 3
log (2x2 – 9x + 4) = –   2 ·

log 81
   
⇔ ( log x) – log x
2 2 2
 – =0 
  
   ⇔ 3
log (2x2 – 9x + 4) = –    81
⇔ (2log x)2 – log x –
2
= 0 (dikali 4)
  

⇔ (2log x)2 – 2 2log x – 3 = 0 ⇔ 3
log (2x2 – 9x + 4) = –  · (–4)
⇔ (2log x + 1)(2log x – 3) = 0 ⇔ 3
log (2x2 – 9x + 4) =2
⇔ 2
log x = –1 atau 2log x = 3 ⇔ 3
log (2x2 – 9x + 4) = 3log 9
⇔ x = 2–1 atau x = 23 ⇔ 2x2 – 9x + 4 =9
 ⇔ 2x2 – 9x – 5 =0
⇔ x= atau x=8
 ⇔ (2x + 1)(x – 5) =0
Syarat numerus: ⇔ 2x + 1 = 0 atau x – 5 =0
1) x > 0 
⇔ x = –  atau x = 5
2)
>0 ⇔ x>0
 
 Untuk x = –  maka 2 · (–  ) + y = 8 ⇔ y = 9
Oleh karena x = > 0 dan x = 8 > 0 maka

Utuk x = 5 maka 2 · 5 + y = 8 ⇔ y = –2

nilai x yang memenuhi x = dan x = 8. Jadi, nilai y = 9 atau y = –2.

Jadi, penyelesaian persamaan tersebut 
 
 6. x + ylog 2 = –1 ⇒  = –1
x= atau x = 8.  
 


c. log (x2 – 7x + 23) = 2
(2x + 3)
⇔  = –1
 
 
⇔ (x2 – 7x + 23) = (2x + 3)2
⇔ x2 – 7x + 23 = 4x2 + 12x + 9 ⇔ log (x + y) = –1
2

⇔ 3x + 19x – 14 = 0
2 ⇔ x + y = 2–1
⇔ (3x – 2)(x + 7) = 0 

⇔ 3x – 2 = 0 atau x + 7 = 0
x–y
log 8 = 2 ⇒ =2

 
− 

⇔ x=  atau x = –7 
⇔ 2
log (x – y) =  2log 8
1) Syarat numerus: x2 – 7x + 23 > 0

(x2 – 7x + 23) mempunyai nilai D < 0 ⇔ 2
log (x – y) = 
dan a > 0 maka (x2 – 7x + 23) definit

positif sehingga (x 2 – 7x + 23) > 0
dipenuhi untuk sebarang nilai x ∈ R. ⇔ x – y = 
2) Syarat bilangan pokok:
+ −   
= = = = 

−
 
  
a) 2x + 3 > 0 ⇔ x > –    

b) 2x + 3 ≠ 1 ⇔ x ≠ –1  
7. 2log x = 4  2(a + b) + 2   4(a – b)


Dari syarat 1) dan 2) diperoleh syarat x > –   
    
dan x ≠ –1. – 3   2(a2 – b2) –   4   −  
 
   =   24(a + b)4 +   42(a – b)2
Oleh karena x = 
> – dan x = –7 < –
 
    
 –   23(a2 – b2)3 –   4   −  
maka nilai x yang memenuhi x = .  


    × − 
Jadi, penyelesaiannya x =  . =  
 −   ×      
  − 

Matematika Kelas XII Program IPA 251



 4log
    −  b. (3x + 4) > 2log (x + 4) +   2
=  
 −       
2

⇔ 
log (3x + 4) > 2log (x + 4) – 2log 2
=   8


+
−
⇔ log 
+  > 2log

  2
=  
  
 


+
⇔ 2
log x = –3 ⇔ 
+  >

⇔ x = 2–3


+ 
⇔ x=
 ⇔ 3x + 4 >  
  

 
+ 
Jadi, nilai x = . ⇔3x + 4 –   >0
  
⇔ 4(3x + 4) – (x + 4)2 > 0

8. a. 2 9log (2x – 3) ≤   (x + 1) + 1 ⇔ 12x + 16 – x2 – 8x – 16 > 0
⇔ –x2 + 4x > 0

 
 ⇔ –x(x – 4) > 0
⇔ 2 ·  3log (2x – 3) ≤   (x + 1) +    ⇔ 0<x<4


+
⇔ log (2x – 3) ≤   
3 – + –
. . . . (1)
0 4
−

+  Syarat numerus:
⇔ log (2x – 3) ≤ 3log 
3

   
1) 3x + 4 > 0 ⇔ x > – 

⇔ 2x – 3 ≤
+ 2) x + 4 > 0 ⇔ x > –4

⇔ (2x – 3) –
+  ≤ 0 
. . . . (2)
–4 – 


− 
+  −  Dari penyelesaian (1) dan (2) diperoleh:

+
≤0


 −
−  –4 – 
0 4

+
≤0 

Jadi, nilai x yang memenuhi pertidaksamaan



+ 
−  0 < x < 4.

+
≤0
9. a. Untuk bilangan pokok (2x – 1) > 1.

⇔ atau –1 < x ≤ 2
2x – 1
x< – log (4x + 1) < 2x – 1log (x2 + 4x + 6)
⇔ 4x + 1 < x2 + 4x + 6
– + – + ⇔ x2 + 5 > 0

. . . . (1) (x2 + 5) mempunyai nilai D < 0 dan a > 0 maka
–  –1 2
(x2 + 5) definit positif sehingga (x2 + 5) > 0
Syarat numerus: dipenuhi semua nilai x ∈ R.
 Syarat numerus:
1) 2x – 3 > 0 ⇔ x > 
2) x + 1 > 0 ⇔ x > –1 1) 4x + 1 > 1 ⇔ x > –1

. . . . (2) −
 . . . . (1)
 
–1 

Dari penyelesaian (1) dan (2) diperoleh: 2) x2 + 4x + 6 > 0


(x2 + 4x + 6) mempunyai nilai D < 0 dan
a > 0 maka (x2 + 4x + 6) definit positif
 
– 
–1 
2 sehingga (x2 + 4x + 6) dipenuhi untuk
Jadi, nilai x yang memenuhi pertidaksamaan sebarang nilai x ∈ R.


adalah  < x ≤ 2.

252 Kunci Jawaban dan Pembahasan


Syarat bilangan pokok: Sehingga diperoleh:
p ⇒ q
2x – 1 > 1 ⇔ x > 1
q ⇒ r
–––––––––
. . . . (2) ∴ p ⇒ r (silogisme)
1
~r
Dari penyelesaian (1) dan (2) diperoleh: –––––––––
∴ ~p (modus tollens)
. . . . (3) Kesimpulan yang sah adalah Rani tidak rajin



1 belajar.
b. Untuk bilangan pokok 0 < (2x – 1) < 1. 2. Jawaban: c
Diperoleh x2 + 5 < 0. Ingkaran dari ∃x, x ∈ p(x) adalah ∀x, x ∉ p(x)
Oleh karena (x2 + 5) definit positif maka tidak Jadi, ingkaran dari ”Beberapa murid kelas XII IPA
ada nilai x yang memenuhi. 1 memperoleh beasiswa” adalah ”Semua murid
Jadi, himpunan penyelesaiannya kelas XII IPA 1 tidak memperoleh beasiswa”.
{x | x > 1}.
3. Jawaban: d
 −   −   − 

 
 = ×
10. <  +   +    − 

 

  −    +  
 =
⇔ 2x log 4x – log 2x
< 
  −  
 −   + 

=
   − 
⇔ 

<   −  
= = 12  – 17
 −
⇔ 2xlog 2 < 
4. Jawaban: d
 2
log2 x – 7 2log x – 10 = 2log 1
⇔ xlog 2 < 
⇔ (2 log x)2 – 7 2log x – 10 = 0

⇔ log xlog 2 < 2log 
2
Misalkan 2log x = y, diperoleh:
⇔ log 2 · 2log x < 2log (2)–2 y2 – 7y – 10 = 0
⇔ (y – 2)(y – 5) = 0
⇔ log x < –2
⇔ y = 2 atau y = 5

⇔ log x < log  Untuk y = 2 maka:
2
 log x = 2
⇔ x <  . . . . (1) ⇔ x = 22 = 4
Untuk y = 5 maka:
Syarat numerus: 2
log x = 5
1) 4x > 0 ⇔ x > 0


. . . . (2) ⇔ x = 25 = 32
2) 2x > 0 ⇔ x > 0 Jadi, nilai x yang memenuhi persamaan di atas
Dari pertidaksamaan (1) dan (2) diperoleh adalah 4 atau 32.

0 < x <  . 5. Jawaban: c
 Persamaan kuadrat 2x2 + 15x + 18 = 0
Jadi, nilai x yang memenuhi 0 < x < 
. 
Diperoleh: α + β = – 
Latihan Ujian Sekolah 
α·β=  =9
Pilihan Ganda Persamaan kuadrat baru yang akar-akarnya
1. Jawaban: e (2α + 1) dan (2β + 1):
Misalkan p : Rani rajin belajar. x2 – ((2α + 1) + (2β + 1))x + (2α + 1)(2β + 1) = 0
q : Rani menjadi pandai. (2α + 1) + (2β + 1)= 2(α + β) + 2
r : Rani lulus ujian. −
=2·(  )+1
= –14

Matematika Kelas XII Program IPA 253


(2α + 1)(2β + 1) = 4αβ + 2(α + β) + 1
⇔ y + 4 = 2  x + 16  ± 20 · 3
−
=4·9+2·( 
) +1 ⇔ y + 4 = 2  x + 16  ± 60
= 36 + (–15) + 1
⇔ y = 2  x + 16  – 4 ± 60
= 22
Jadi, persamaan kuadrat yang dimaksud x2 – 14x 9. Jawaban: a
+ 22 = 0. Pembagi: 2x2 + 3x – 2 = (x + 2)(2x – 1)
Misal: sisanya ax + b
6. Jawaban: a
f(x) dibagi (x + 2) sisanya 7, berarti:
Grafik fungsi kuadrat y = x 2 + (k – 1)x + 4
f(–2) = 7
meyinggung sumbu X jika D = 0.
⇒ –2a + b = 7 . . . . (1)
b2 – 4ac = 0
f(x) dibagi (2x – 1) sisanya 2, berarti:
⇔ (k – 1)2 – 4 · 1 · 4 = 0

⇔ k2 – 2k + 1 – 16 = 0 f(  ) = 2
⇔ k2 – 2k – 15 = 0

⇔ (k + 3)(k – 5) = 0 ⇒ a + b = 2 . . . (2)

⇔ k = –3 atau k = 5
Eliminasi b dari persamaan (1) dan (2):
Jadi, nilai k yang memenuhi adalah –3 atau 5.
–2a + b = 7
7. Jawaban: c 
Misal x = harga 1 mangkok bakso 
a+b=2
y = harga 1 gelas jus jeruk ––––––––––– –

diperoleh SPLDV: –a=5
5x + 4y = 50.000 × 2 10x + 8y = 100.000 ⇔ a = –2
2x + 3y = 27.000 × 5 10x + 15y = 135.000
–––––––––––––––––– Substitusi a = –2 ke persamaan (1):
– a = –2 ⇒ –2a + b = 7
–7y = –35.000 ⇔ –2(–2) + b = 7
⇔ y = 5.000 ⇔ 4+b=7
Substitusi y = 5.000 ke 5x + 4y = 50.000: ⇔ b=3
y = 5.000 ⇒ 5 · x + 4(5.000) = 50.000 Diperoleh ax + b = –2x + 3.
⇔ 5x + 20.00 = 50.000 Jadi, sisa pembagian f(x) oleh (2x2 + 3x – 2)
⇔ 5x = 30.000 adalah –2x + 3.
⇔ x = 6.000
10. Jawaban: e
3x + 2y = 3(6.000) + 2(5.000) (x2 + 5x + 6) adalah faktor suku banyak 3x3 + mx2
= 18.000 + 10.000 – 7x + b sehingga dapat dituliskan:
= 28.000 3x3 + mx2 – 7x + b = (x2 + 5x + 6)(ax + b)
Jadi, uang yang harus dibayarkan Roni untuk = (x + 2)(x + 3)(ax + b)
3 mangkok bakso dan 2 gelas jus jeruk yang Suku banyak 3x3 + mx2 – 7x + b dibagi berturut-
dibelinya sebesar Rp28.000,00. turut oleh (x + 2) dan (x + 3) dengan metode
8. Jawaban: d Horner
x2 + y2 + 16x + 8y – 320 = 0 x = –2 3 m –7 b
⇔ x2 + 16x + y2 + 8y – 320 = 0 –6 –2m + 12 4m – 10
⇔ x2 + 16x + 64 – 64 + y2 + 8y + 16 – 16 – 320 = 0 3 m–6 –2m + 5 4m + b – 10 = 0 . . . (1)
⇔ (x + 8)2 – 64 + (y + 4)2 – 16 – 320 = 0
x = –3 –9 –3m + 45
⇔ (x + 8)2 + (y + 4)2 = 400
⇔ (x + 8)2 + (y + 4)2 = 202 3 m – 15 –5m + 50 = 0 . . . . (2)
diperoleh a = –8, b = –4, r = 20 −
Persamaan garis singgung lingkaran dengan Dari (2) diperoleh –5m + 50 = 0 ⇔ m = − = 10
gradien 2  yaitu: Substitusi m = 10 ke (1)
y – b = m(x – a) ± r  +  4m + b – 10 = 0 ⇒ 4(10) + b – 10 = 0
⇔ b = 10 – 40
⇔ y + 4 = 2  (x + 8) ± 20   +  ⇔ b = –30
Hasil bagi 3x3 + mx2 – 7x + b oleh (x2 + 5x + 6)
⇔ y + 4 = 2  x + 16  ± 20 +  adalah 3x + (m – 15) = 3x + (10 – 5)
= 3x – 5

254 Kunci Jawaban dan Pembahasan


Diperoleh: Daerah penyelesaian SPtLDV:
3x3 + mx2 – 7x + b = (x2 + 5x + 6)(3x – 5) Y

= (x + 2)(x + 3)(3x – 5) 15

Akar-akarnya adalah x = –2, x = –3 dan x = 
Oleh karena x1 > x2 > x3 maka C
8 B

x1 = 
, x2 = –2, dan x3 = –3.
A X
 O
Nilai x1 + x2 – x3 =  + (–2) – (–3) 0 5 16 x + 2y = 16
3x + y = 15

= 
–2+3
Titik B adalah titik potong garis 3x + y = 15 dan
 x + 2y = 16.
=2
  
Jadi, nilai x1 + x2 – x3 adalah 2  . Koordinat titik B(  ,  ).
Uji titik pojok ke fungsi objektif:
11. Jawaban: d
Misal: y = g(x) Titik Pojok f(x, y) = 120.000x + 150.000y

y = 3x – 4 O(0, 0) 120.000 × 0 + 150.000 × 0 = 0


⇔ 3x = y + 4 A(5, 0) 120.000 × 5 + 150.000 × 0 = 600.000
   
+ B( , ) 120.000 × + 150.000 × = 1.326.000
⇔ x= 
   
C(0, 8) 120.000 × 0 + 150.000 × 8 = 1.200.000

+
⇔ g (x) = –1
 Nilai f(x, y) maksimum 1.326.000.
(g–1 D f)(x) = g–1(f(x)) Jadi, penghasilan maksimum yang dapat
diperoleh Rp1.326.000,00.

−
= g–1(  )
13. Jawaban: b

−
+
=    −   −    − −  
 BC =     =  

−        −    −  


= A – BC = D


+      − −      
= ⇔   –   =  
   −  −     − 

+ 
Jadi, (g–1 D f)(x) = .        
 ⇔   =  
  −    − 
12. Jawaban: a Dari kesamaan matriks diperoleh a = 4 dan b = 9.
Misal: x = banyak rangkaian I
y = banyak rangkaian II Nilai 2a – b = 2 × 4 – 9 = –1
14. Jawaban: d
Bunga Bunga Harga
Jenis Banyak
Mawar Anyelir Jual
      
Rangkaian I  X=  
 − − 
x 24x 10x 120.000
Rangkaian II y 8y 20y 150.000   
−
Pembatas 120 160       
⇔ X=    
Diperoleh SPtLDV:     − − 
24x + 8y ≤ 120 ⇔ 3x + y ≤ 15    −     


10x + 20y ≤ 160 ⇔ x + 2y ≤ 16 =  −    


 −    − − 
x≥0
y≥0       − − 
= −   =  
Memaksimumkan fungsi objektif:  −  −    
f(x, y) = 120.000x + 150.000y

Matematika Kelas XII Program IPA 255


− − 17. Jawaban: b
Determinan matriks X =
  JJJG G G    −
G    =  −
= –1 × 3 – (–4) × 2 " =  =  –  =    –
= –3 + 8      
   −  
=5
JJJG  −   − 
G G G  =  
# =  =  –  =    –
15. Jawaban: a
O(0, 0, 0), A(4, –1, 5), B (2, 3, –3), dan C(0, 9, –2)      
  − 
G G
 G     Proyeksi vektor " pada # :
G G
 =  − ,  =    , dan  =   
      G G  − 
 −   −   −  G "⋅ # G + +
G G G $= G # =  + +   
! #!  
 = 2 – 3 + c 
      −   − G G
=    =   = –  + %

=2  −  –3    + 
         
 −   −   −    
   −    18. Jawaban: b
=  −  +  −  +    Bayangan (x, y) oleh pencerminan terhadap
     
 −    −  sumbu X dilanjutkan rotasi [O(0, 0), 90°]:
  
′  

 ′  = (R(O, 90°) D MX)   
=  −     
 
 − 
G
= 
−    

Panjang vektor  :   
G     −   
 =  + − + −
  
  

=  + + =   
    
= 

Jadi, panjang vektor p adalah  satuan. =  


16. Jawaban: c
JJJG G Diperoleh: x′ = y ⇔ y = x′
 = 4  y′ = x ⇔ x = y′
JJJG JJJG JJJG
 =  +  Substitusi x = y′ dan y = x′ ke 3x + 4y = 6
JJJG JJJG 3x + 4y = 6 ⇒ 3y′ + 4x′ = 6
= –  + 
G G ⇔ 4x′ + 3y′ = 6
= –4  + 6 
JJJG JJJG Jadi, persamaan garis bayangan 4x + 3y = 6.
Misalkan θ sudut antara  dengan  , maka:
JJJG JJJG JJJG JJJG 19. Jawaban: e
 ·  = |  ||  | cos θ 2
log (x2 – 4x + 3) < 2log (11 – 2x)
JJJG JJJG
   ⇔ x2 – 4x + 3 < 11 – 2x
cos θ = JJJG JJJG
!  ! !  ! ⇔ x2 – 2x – 8 < 0
⇔ (x – 4)(x + 2) < 0
 ⋅ − + ⋅  –2 < x < 4 . . . . (1)
=
 ⋅  + 
• x2 – 4x + 3 > 0
=–
 ⇔ (x – 1)(x – 3) > 0
 ⋅   ⇔ x < 1 atau x > 3 . . . . (2)

=– • 11 – 2x > 0



= –   ⇔ x<  . . . . (3)

256 Kunci Jawaban dan Pembahasan


Dari (1), (2), dan (3) diperoleh irisan sebagai Jumlah ketiga suku barisan geometri adalah 14.
berikut. (a – b) + (a – 1) + (a + b) = 14
⇔ 3a – 1 = 14
–2  + 
------------------------------

------------------------------

------------------------------

------------------------------
4
⇔ a= 
=5
Barisan geometri yang terbentuk 5 – b, 4, 5 + b.
1 3
Pada barisan geometri berlaku:
U22 = U1 × U3
 ⇒ 42 = (5 – b)(5 + b)

⇔ 16 = 25 – b2
–2 1 3 4
⇔ b2 – 9 = 0
⇔ (b – 3)(b + 3) = 0
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah
⇔ b = 3 atau b = –3
{x | –2 < x < 1 atau 3 < x < 4, x ∈ R}.
Beda bernilai positif maka nilai b yang memenuhi
20. Jawaban: c b = 3.
Grafik melalui titik (1, 2): Barisan geometri yang terbentuk:
y = ax ⇒ 2 = a1 5 – 3, 4, 5 + 3
⇔ a=2 2, 4, 8
Diperoleh persamaan fungsi y = 2x.
y = 2x ⇔ x = 2log y 
Rasio =  =  = 2

⇔ f–1(x) = 2log x
Jadi, fungsi inversnya y = 2log x dengan x > 0. Jadi, rasio barisan tersebut 2.

21. Jawaban: c 23. Jawaban: a


Rumus umum suku ke-n pada deret aritmetika: H G
Un = a + (n – 1)b
E
Diketahui Ut = 38, Un = 86, dan S20 = 180 F
Suku tengah: P
' + '& a
Ut = 
D
C
a
' +  A
⇒ 38 = 
B

⇔ U1 = 38 × 2 – 86 Segitiga BCD siku-siku di C dan sama kaki, yaitu


BC = CD = a cm, berarti ∠BDC = 45°.
⇔ U1 = –10
Segitiga PCD siku-siku di C dan sama kaki, yaitu
Diperoleh a = U1 = –10 CD = CP = a cm, berarti ∠CDP = 45°.
& ∠BDP = ∠BDC + ∠CDP
Sn =  (a + Un)
= 45° + 45° = 90°

Diperoleh PD tegak lurus BD.
S20 =  (a + U20) PD pada (perluasan) bidang alas dan DH garis
⇔ 180 = 10(–10 + U20) tegak, berarti PD tegak lurus DH.
⇔ 180 = –100 + 10U20 PD tegak lurus BD dan DH berarti PD tegak lurus
⇔ 280 = 10U20 bidang BDHF.
Jarak titik P ke bidang BDHF sama dengan

⇔ U20 =  = 28 panjang garis PD, yaitu:

Jadi, besar suku ke-20 adalah 28. PD = * + / =  + 


22. Jawaban: b
=  = a  cm
Misal barisan aritmetika tersebut a – b, a, a + b.
Jika suku kedua dikurangi 1 maka terbentuk Jadi, jarak titik P ke bidang BDHF a  cm.
barisan geometri a – b, a – 1, a + b.

Matematika Kelas XII Program IPA 257


24. Jawaban: d 
Luas alas =  AB · AC · sin BAC
AC =  + 
 

=  · 10 · 10 · sin 60°
=  +  =  = 4  cm 
= 50 ·   = 25  cm2

PC = 
AC = 2  cm Volume prisma = Lalas × tinggi
PF = * + ; = 25  × 15 = 375  cm3
Jadi, volume prisma 375  cm3.
=   + 
27. Jawaban: d
=   =  = 2  cm cos 4x = sin 2x
FC = 4  cm ⇔ 1 – 2 sin2 2x = sin 2x
⇔ 2 sin2 2x + sin 2x – 1 =0
Perhatikan ∆PCF di samping. F
⇔ (2 sin 2x – 1)(sin 2x + 1) =0
Dengan menggunakan α
⇔ 2 sin 2x – 1 = 0 atau sin 2x + 1 =0
aturan cosinus diperoleh 
2  4  ⇔ sin 2x =  atau sin 2x = –1
;* + ; − *
cos α =
 ⋅ ;* ⋅ ; 
a. sin 2x =  = sin 30°
  +   −  
  
P C
= 2  (i) 2x = 30° + k · 360°
⋅  ⋅ 
⇔ x = 15° + k · 180°
 +  − untuk k = 0 → x = 15°
=
  untuk k = 1 → x = 195°

= (ii) 2x = (180° – 30°) + k · 360°
 
   ⇔ 2x = 150° + k · 360°
= =   =  
· ⇔ x = 75° + k · 180°
   
Jadi, cosinus sudut yang dibentuk oleh FP dan untuk k = 0 → x = 75°
untuk k = 1 → x = 255°

FC adalah   .
b. sin 2x = –1 = sin 270°
25. Jawaban: a (i) 2x = 270° + k · 360°
⇔ x = 135° + k · 180°
untuk k = 0 ⇒ x = 135°
cm untuk k = 1 ⇒ x = 315°
10
30°
10 cm (ii) 2x = (180° – 270°) + k · 360°
⇔ 2x = –90° + k · 360°
⇔ x = –45° + k · 180°
 untuk k = 1 → x = 135°
Lsegitiga =  × 10 × 10 sin 30°
untuk k = 2 → x = 315°
= 50 ×  = 25 cm2
 Oleh karena 180° ≤ x ≤ 360° maka himpunan
penyelesaiannya {195°, 255°, 315°}.
Luas segi dua belas:
L = 12 × Lsegitiga 28. Jawaban: a
= 12 × 25 = 300 cm2 
sin A =  , A di kuadran I
Jadi, luas segi dua belas tersebut 300 cm2.

26. Jawaban: a cos A = 
Alas prisma: C
25 24
60°

10 cm 10 cm

A
60° 60° 7
A B
10 cm

258 Kunci Jawaban dan Pembahasan


 32. Jawaban: c
tan B = –  , B di kuadran II Persamaan jarak partikel: s(t) = 8t + 20t3 – t4
 13
Persamaan kecepatan partikel:
sin B =  5 v(t) = s′(t) = 8 + 60t2 – 4t3
B Kecepatan partikel maksimum jika v′(t) = 0.

cos B = –  12
⇒ 120t – 12t2 = 0
⇔ 12t(10 – t) = 0
sin (A – B) = sin A cos B – cos A sin B
⇔ t = 0 atau t = 10
   
=  · (– ) –  · 

––– +++ –––
 
= –  –  0 10
↑ ↑
 minimum maksimum
= – 
Kecepatan maksimum partikel:
29. Jawaban: d v(10) = 8 + 60 · 102 – 4 · 103
?& @  ?&@ −  ? @ = 2.008 m/detik
? @ − ? @   ?& @
33. Jawaban: c
 ?&  @ ? @ −  ? @ Misal u = 2x + 3 maka:
=
− ?&  @ ?& @   ?& @
Z" Z"
? @ − ? @ Z

= 2 ⇔ dx = 
=
−?& @ − ?& @
sehingga diperoleh:

− ?&  @ ?& @  
=
− ?  @ ?& @
= 


=

= 
 ∫ (4x + 6) 
  dx
 

30. Jawaban: a = ∫ 2(2x + 3)(2x + 3  dx






 + 
+  −
 −
+  = ∫ (2x + 3  2dx

→ 


= ∫ " du

 + 
+  −
 −
+ 
 + 
+  +
 −
+ 
=  · 


→ 

 + 
+  +
 −
+  =  " + c

 + 
+  − 
 −
+  
=  =  (2x + 3)2 
  + c

→ 

 + 
+  +
 −
+ 


34. Jawaban: a
= 

→ 

+ 
+  +

+ 
 
∫ cos 2x sin x dx = ∫ (2 cos2 x – 1) sin x dx
 = ∫ (2 cos2 x sin x – sin x) dx
= 


 + 
+  +
 −
+  = ∫ 2 cos2 x sin x dx – ∫ sin x dx
= –2 ∫ cos2 d (cos x) – (–cos x)

= 
 + +  +  − +  = –2 ·  cos3 x + cos x + c
  
=    =  = –  cos3 x + cos x + c

31. Jawaban: a 35. Jawaban: d


? 
−  − ?& 
π
 =  


Q& 


Q& 
∫ (sin x cos3 x – cos x sin3 x) dx
π
− ?& 
?& 

=  · 


Q& 
π


= –2 ·

·
 = ∫ (  · 2 sin x cos x · cos2 x
  π

= –4

–  · 2 sin x cos x · sin2 x) dx

Matematika Kelas XII Program IPA 259


π
 2 3

= ∫  (sin 2x cos2 x – sin 2x sin2 x) dx = ∫ ( 32 x + 3) dx + ∫ (–6x + 18) dx
π 0 2

2 3
π =  3 x 2 + 3x  +  −3x 2 + 18x  2

4 0

=  ∫ sin 2x (cos2 x – sin2 x) dx
π = ( 34 · 2 2 + 3 · 2) – ( 3
4
· 0 2 + 3 · 0)

π + ((–3 · 32 + 18 · 3) – (–3 · 22 + 18 · 2))
 
= 9 – 0 + 27 – 24
= ∫ sin 2x cos 2x dx
 π = 12 satuan luas


π 37. Jawaban: e

  Y
=  ·  ∫ sin 2x d(sin 2x)
π

  π
= · ?& 
 π 2 y=

   

1
 π π
=
(sin 2

– sin 2

) A B
1 X
0 2
  x+y=2⇔y=2–x
=
( ) –1)
2 2

  Menentukan titik potong y =


dan x + y = 2.
= (  – 1)
y =
⇔ = x . . . (1) y2
 
= (–  ) x+y=2 . . . (2)

 Substitusi persamaan (1) ke persamaan (2):
= –  x = y2 → x + y = 2
⇒ y2 + y = 2
36. Jawaban: c ⇔ 2
y +y–2=0
3x – 2y = –6 ⇔ (y – 1)(y + 2) = 0
⇔ y=

  ⇔ y = 1 atau y = –2


Substitusi nilai y = 1 ke x + y = 2
⇔ y= 
x+3 ⇒x+1=2⇔x=1
Diperoleh titik potong (1, 1).
6x + y = 18 Volume benda putar yang terjadi
⇔ y = –6x + 18 = volume daerah A + volume daerah B
Y 

y1 =


x+3 = π ∫ (
)2 dx + π ∫ (2 – x)2 dx


 
6
= π ∫ x dx + π ∫ (4 – 4x + x2) dx


 
 
+ π  
− 
 +
 
3 
= π 

I     
II
 
X = π(  – 0) + π((8 – 8 +  ) – (4 – 2 +  ))
–2 0 2 3
 
y2 = –6x + 18 = π+ π


L = LI + LII =  π satuan volume
2 3
= ∫ y1 dx + ∫ y2 dx
0 2

260 Kunci Jawaban dan Pembahasan


38. Jawaban: c Peluang terambil kedua bola berwarna sama:
Tinggi Badan (cm) Frekuensi
P = P(M) + P(K)
145–149 4  
150–154 5 =  + 
155–159 6
160–164 12  
165–169 8 =  = 
170–174 5
Jadi, peluang terambil kedua bola berwarna sama

adalah  .
Kelas modus 160–164; Tb = 160 – 0,5 = 159,5;
d1 = 12 – 6 = 6; d2 = 12 – 8 = 4; p = 5.

Mo = L0 +
Z
·p Latihan Ujian Nasional
Z + Z
 A. Pilihan Ganda
= 159,5 + ·5
+ 1. Jawaban: b
= 159,5 + 3 Misalkan p : lalu lintas macet
= 162,5
q : banyak waktu yang terbuang
Jadi, nilai modus dari data tersebut 162,5 cm. r : Ria datang terlambat
39. Jawaban: e Diperoleh:
Ratusan Puluhan Satuan Premis 1 : p ⇒q
Premis 2 : ~r ⇒ ~q
: q ⇒r
–––––––––––––––––––
2 4 3 ∴ Kesimpulan : p ⇒ r
Jadi, kesimpulan ”Jika lalu lintas macet maka Ria
Tempat ratusan dapat diisi oleh dua angka yaitu
datang terlambat”.
2 dan 4.
Tempat puluhan dapat diisi oleh empat angka. 2. Jawaban: e
Angka satuan dapat diisi oleh tiga angka. p : harga BBM naik
Banyaknya bilangan yang terbentuk yang nilainya q : harga bahan pokok naik
kurang dari 500 adalah 2 × 4 × 3 = 24 bilangan. r : semua orang tidak senang.
Diperoleh:
40. Jawaban: a
Kemungkinan bola yang terambil adalah merah Premis 1 :p⇒q
dari kotak I dan merah dari kotak II atau putih Premis 2 :q⇒r
dari kotak I dan putih dari kotak II. ––––––––––––––––––
MI = kejadian terambil bola merah dari kotak I ∴ Kesimpulan: p ⇒ r
MII = kejadian terambil bola merah dari kotak II ~(p ⇒ r) ≡ p ∧ ~r
KI = kejadian terambil bola kuning dari kotak I Jadi, ingkaran dari kesimpulan tersebut
KII = kejadian terambil bola kuning dari kotak II ”Harga BBM naik dan ada orang yang senang”.

P(MI) = 3. Jawaban: b
   &−    &−
P(MII) = =
 − &−   − &−

P(KI) =  ×   + 
=
  ×  &− + 
P(KII) =
 ×  × 
M = kejadian terambil bola merah dari kotak I =
 ×  × &
dan kotak II
    
P(M) = P(MI) × P(MII) = × =  =
 &
K = kejadian terambil bola kuning dari kotak I
dan kotak II
  
P(K) = P(KI) × P(KII) = × = 

Matematika Kelas XII Program IPA 261


4. Jawaban: b 7. Jawaban: c
Misal x = umur A sekarang (tahun)

  +   ⋅  
  
  +   ⋅  
 
= y = umur B sekarang (tahun)

  −   
 

Tiga tahun lalu, umur A = 2 × umur B.

 
+
 

  x – 3 = 2(y – 3)
=

     
⇔ x – 2y = –3
 
  Dua tahun yang akan datang,
4 × umur A = umur B + 36
    

+ ⋅   ⇔ 4(x + 2) = (y + 2) + 36
 
= − ⇔ 4x – y = 30
Diperoleh SPLDV:

+ 
  ⋅  
=  x – 2y = –3 . . . (1)
−
4x – y = 30 . . . (2)


+⋅
= Eliminasi y dari persamaan (1) dan (2):
−
x – 2y = –3 × 1 x – 2y = –3
  
+
    4x – y = 30 × 2 8x – 2y = 60
= − = − = –
 ––––––––––––––––––––––––––––– –
5. Jawaban: b –7x = –63
Akar-akar dari x2 – 4x + (m + 2) = 0 adalah x1 dan ⇔ x=9
x2, sehingga: Jadi, umur A sekarang 9 tahun.
x1 + x2 = 4 . . . (1) 8. Jawaban: e
x1 · x2 = m + 2 . . . (2) Persamaan lingkaran (x + 4)2 + (y – 3)2 = 40
Diketahui x1 = –3x2, sehingga: sehingga r =  , a = –4, b = 3.
x1 + x2 = 4 3x – y + 2 = 0
⇔ –3x2 + x2 = 4 ⇔ y = 3x + 2
⇔ –2x2 = 4 Gradien garis = m1 = 3.
Garis g sejajar garis 3x – y + 2 = 0 sehingga
⇔ x2 = –2
mg = m1 = 3.
x1 = –3x2
Persamaan garis g:
= –3 × (–2) = 6
y – b = mg(x – a) ± r  + 

x1 · x2 = m + 2
⇔ 6 × (–2) = m + 2
⇔ –12 = m + 2 ⇔ y – 3 = 3(x + 4) ±   + 
⇔ m = –14 ⇔ y – 3 = 3x + 12 ±  
Jadi, nilai m adalah –14.
⇔ y = 3x + 15 ± 
6. Jawaban: d ⇔ y = 3x + 15 ± 20
Substitusikan y = 3x + 4 ke f(x) = x2 + bx + 4. Jadi, persamaan garis g adalah y = 3x + 15 ± 20.
f(x) = x2 + bx + 4
⇔ y = x2 + bx + 4 9. Jawaban: d
⇔ 3x + 4 = x2 + bx + 4 Suku banyak p(x) = x3 + 2x2 – px + q.
⇔ x2 + (b – 3)x = 0 p(x) dibagi (x + 2) diperoleh sisa 20, berarti
Grafik menyinggung garis, sehingga p(–2) = 20.
D=0 ⇒ (–2)3 + 2(–2)2 – p(–2) + q = 20
⇔ (b – 3)2 – 4 . 1 . 0 = 0 ⇔ –8 + 8 + 2p + q = 20
⇔ b2 – 6b + 9 – 0 = 0 ⇔ 2p + q = 20
⇔ b2 – 6b + 9 = 0 Jadi, diperoleh nilai 2p + q = 20.
⇔ (b – 3)2 = 0
10. Jawaban: c
⇔ b–3=0
(x – 2) salah satu faktor dari P(x) = 2x3 – x2 + mx
⇔ b=3
Jadi, nilai b yang memenuhi adalah 3. + 40, sehingga:

262 Kunci Jawaban dan Pembahasan


2 2 –1 m 40 Titik B merupakan perpotongan garis x + y = 200
dan x + 5y = 440. Koordinat B(140, 60).
4 6 2m + 12
Uji titik pojok ke fungsi objektif f(x, y):
+
2 3 m+6 2m + 52 Titik Pojok Fungsi Objektif f(x, y) = 1.000x + 2.000y

O(0, 0) f(0, 0) = 1.000 × 0 + 2.000 × 0 = 0


A(200, 0) f(200, 0) = 1.000 × 200 + 2.000 × 0 = 200.000
x – 2 merupakan faktor dari B(140, 60) f(140, 60) = 1.000 × 140 + 2.000 × 60 = 260.000
P(x) = 2x3 – x2 + mx + 40, sehingga: C(0, 88) f(0, 88) = 1.000 × 0 + 2.000 × 88 = 176.000

2m + 52 = 0
Nilai maksimum f(x, y) = 1.000x + 2.000y adalah
⇔ 2m = –52
260.000.
⇔ m = –26
Jadi, penghasilan maksimum dari tempat parkir
Hasil baginya = 2x2 + 3x + (–26 + 6)
Rp260.000,00.
= 2x2 + 3x – 20
Diperoleh: 13. Jawaban: c
P(x) = (x – 2)(2x2 + 3x – 20)      
= (x – 2)(2x – 5)(x + 4) C = AB =   −   −  
   
Jadi, faktor linear yang lain adalah 2x – 5.
11. Jawaban: b   −   +    
=   +  −   =  
(f D g)(x) = f(g(x))    
= f(2x + 5)
     

+  +  C – D =    –   − 
=    

+  + 

+  
+   −  
= 
+  +  = 
+  =   
 
×  +  
(f D g)(2) =  ×  +  =  14. Jawaban: b
RP = Q
12. Jawaban: c ⇔ RP · P–1 = QP–1
Misal x = banyak mobil kecil
⇔ R = QP–1
y = banyak mobil besar
⇔ R–1 = (QP–1)–1
Banyak Luas Biaya Parkir = PQ–1
Mobil kecil x 4 1.000
Mobil besar y 20 2.000       − 
=      ⋅  −  ⋅   −  
Pembatas 200 1.760    
Diperoleh model matematika:          − 
Memaksimumkan f(x, y) = 1.000x + 2.000y =     ·  −  ·  −  
     
dengan kendala:
x + y ≤ 200          − 
=  −       −  


4x + 20y ≤ 1.760 ⇔ x + 5y ≤ 440      


x≥0
     −  − +  
y≥0 =  −   −  − + 
   
Daerah penyelesaian SPtLDV:
Y      − 
=  −   − 
   

 −  
200 
=   
C   
88 B(140, 60) 
X
O 200
A
440 x + 5y = 440
det R–1 = ( −  ) ⋅ −  ⋅  = –1

x + y = 200

Matematika Kelas XII Program IPA 263


15. Jawaban: d 
G G G JJJG G G  
G  
Z = 2 –  + 2  =  –  =   –  − =  
   
 −   −  − 
    −   JJJG JJJG
      
= 2   –   + 2   Proyeksi vektor  pada 
      JJJG JJJG
JJJG
 ⋅ 
= JJJG 
!  !
    −   
     
=   –    +    
        − ⋅  +  ⋅  + − ⋅ −  
=
  +  + −   
 − 
  + +    
 −+    
=   =      
  −  +      =
−
 =– 
    
 −   − 
16. Jawaban: e  G G G
Diketahui A(0, 0, 0), B(–1, 1, 0), dan C(1, –2, 2) = –    +  − %

  G  −   18. Jawaban: e


G G
 =   ,  =    , dan  =  −  Matriks pencerminan terhadap sumbu X adalah
     
      .
 −
 
JJJG G G  −    − Misalkan x′ dan y′ merupakan bayangan titik x
 =  –  =    –   =   
      dan y setelah ditransformasikan oleh matriks
     
    .
   dan dilanjutkan  −
JJJG G G           
 =  –  =  −  –   =  − 
       x′  =        x
       y′   −    y 
JJJG JJJG       
α = sudut antara  dan 
x′    x
JJJG JJJG ⇔   =   y
cos α =
 ⋅ 
JJJG JJJG ′
y   −  
!  ! !  !
x′ 
+  
− ⋅  +  ⋅ − + ⋅  ⇔   =  
=  y′   − 
− +  +  ⋅  + − +  Diperoleh y′ = –y ⇔ y = –y′ dan
− −  +
x′ = x + 2y ⇔ x = x′ – 2y
= ⇔ x = x′ – 2(–y′)
⋅ 
= x′ + 2y′
−  Persamaan garis: y = x + 1
=   =– 
 ⇒ –y′ = (x′ + 2y′) + 1
⇔ x′ + 3y′ + 1 = 0
17. Jawaban: c ⇔ x + 3y + 1 = 0
Diketahui A(2, –1, –1), B(–1, 4, –2), dan Jadi, persamaan bayangan garis x + 3y + 1 = 0.
C(5, 0, –3)
19. Jawaban: d
G  G  − G   2 
 =  − ,  =    , dan  =   (  )x – 2x – 5
< (  )–6x + 2
     
 −  −   −   
⇔ (  )x
2
– 2x – 5
< (  )2(–3x + 1)
JJJG G  −   − 
G
 =  –  =    – − =   
 
  ⇔ (  )x
2
– 2x – 5
< (  )–3x + 1
     
 −   −  −

264 Kunci Jawaban dan Pembahasan


 
Misalkan a =  , sehingga: AB1 =  AC

0 < a < 1 dan af(x) < ag(x) maka f(x) > g(x). =3 
x2 – 2x – 5 > –3x + 1
⇔ x2 + x – 6 > 0 BB1 = AB1 = 3 
⇔ (x + 3)(x – 2) > 0  
Penbuat nol: x = –3 atau x = 2. B1B2 =  AB =  × 6 = 3
++ –– ++   
–3 2 B1B3 =  B1C =  × 3  =  
Nilai x yang memenuhi x < –3 atau x > 2. ∆B1B2B3 adalah segitiga sama kaki sehingga B2B3
Jadi, himpunan penyelesaiannya {x | x < –3 atau

x > 2} = B1B3 =   .
20. Jawaban: e Terdapat dua barisan geometri:
Persamaan grafik: y = a2x – 1
Barisan I : AB, B1B2, B3B4, B5B6, . . .
Melalui titik (1, 2) ⇒ 2 = a2 · 1 – 1
⇔ 2 = a1 Barisan II : BB1, B2B3, B4B5, . . .
⇔ a=2        
Rasio barisan I : r1 =  =   =  = 
Persamaan grafik: y = 22x – 1

Menentukan fungsi invers:       
 
Rasio barisan II : r2 = = = = 
y = 22x – 1 ⇔ log y = (2x – 1) log 2      
AC + AB + BB1 + B1B2 + B2B3 + . . .
 
2x – 1 =   = AC + (AB + B1B2 + B3B4 + B5B6 + . . .)
 
+ (BB1 + B2B3 + B4B5 + . . .)
2x =   + 1
 
= 6  + − _ +
  − _
2x = 2log y + 1 A
   
x= (2log y + 1) =6  + +
 −  − 
 
B1

Jadi, persamaan inversnya y =  (2log x + 1).
   B3
=6  +  +  B5
21. Jawaban: b  

U3 = –10, U5 = –4 B B2 B 4 B6 C
= 6  + 12 + 6 
U5 – U3 = (a + 4b) – (a + 2b)
⇔ –4 – (–10) = 2b = 12 + 12 
⇔ 6 = 2b = 12(  + 1)
⇔ b=3
23. Jawaban: c
&
Sn = 
[2a + (n – 1) b] H


⇔ S15 =  [2a + (15 – 1) b]


⇔ 75 =  [2a + 14 × 3] Q

⇔ 150 = 15(2a + 42)


⇔ 10 = 2a + 42 B P C
⇔ 2a = –32
HB = panjang diagonal ruang
⇔ a = –16
Jadi, suku pertama deret tersebut –16. = 10  cm
22. Jawaban: b CH = panjang diagonal bidang

AC =  +  = 10  cm

=  +  =  +  = 6 

Matematika Kelas XII Program IPA 265



L∆BPH =  × BP × CH AC = / − /
 
⇔ 
× HB × PQ =  × 5 × 10  =   −  
⇔ 10  × PQ = 50  =  ×  −  × 

⇔ PQ =
 
= z − 
 
  = z
= = 36 cm

AB = AC – BC
 
= cm = 36 – 12

= 24 cm
 
Jadi, jarak P ke diagonal ruang HB cm. 26. Jawaban: d

Perhatikan alas prisma berikut.
24. Jawaban: b
 +  − 
H T G T cos A =  ⋅  ⋅ 
C

E
F  +   − 
=  ⋅  ⋅  30 cm
D 26 cm
P C
θ  +  − 
= 
A B P B

Proyeksi titik T ke bidang ABCD yaitu titik P (titik  A 16 cm B


= 
tengah CD), sehingga proyeksi TB ke ABCD yaitu
PB.
= 
θ = ∠PBT 
PT = DH = a cm
cos A =  ⇔ sin A =  
 
BP =  + *
 

L∆ABC =  AB · AC · sin A
 
=  +

  
=  · 16 · 30 ·  
 
 
=  +


 = 120  cm2
  Volume prisma = V
= 
 V = L∆ABC × BE
= 120  × 40
=    cm

= 4.800  cm3
*`     Jadi, volume prisma ABC · DEF 4.800  cm3.
tan θ = =  = 
=
*   

27. Jawaban: d
  2 cos2 x – 3 cos x + 1 = 0
Jadi, nilai tan θ adalah .
 ⇔ (2 cos x – 1)(cos x – 1) = 0

25. Jawaban: d ⇔ cos x =  atau cos x = 1
/  π π π
sin 30°= / cos x =  untuk x =  atau x = 2π –  =  .
Tidak ada nilai x pada interval 0 < x < 2π yang
   memenuhi cos x = 1.

{ }.
=
 / π 5π
Jadi, himpunan penyelesaiannya ,
3 3
⇔ AD = 24  cm

266 Kunci Jawaban dan Pembahasan


28. Jawaban: e 31. Jawaban: a

sin α = 
cos β = 
   − ?
2
x 
 = 
 ?&


→  x 


2  
?&

= 

→ 

10
8 = 2 · 12 = 2
26 32. Jawaban: b
10
Garis h melalui titik (4, 0) dan (0, 6) sehingga
α β
6 24 persamaan garis h:
6x + 4y = 24
Diperoleh: ⇔ 3x + 2y = 12
 ⇔ 2y = 12 – 3x
cos α =  
⇔ y=6– x

sin β =  Titik B terletak pada garis h sehingga persamaan

sin λ = sin (180° – (α + β)) garis yang melalui titik B adalah y = 6 –  x.
= sin (α + β) Luas daerah yang diarsir = L.
= sin α · cos β + cos α sin β L =x·y

   = x · (6 –  x)
=  ·  +  · 

= 6x –  x2
  
= 
+ 
=  L′ = 0 ⇒ 6 – 3x = 0
⇔ 3x = 6
29. Jawaban: d ⇔ x=2

?&  − ° + ?&  + ° x=2⇒y=6–  ×2
?  + ° + ?  − °
=6–3=3
 
 ?&   − ° +  + ° ?   − ° −  + ° Jadi, luas daerah yang diarsir maksimum untuk
=   B(2, 3).
 ? 
 + ° +  − ° ?   + ° −  − °
33. Jawaban: b
?&  ° ? −a
= ?  ° ? a 
n = ∫ 3x(2x – 1) dx

 ?  −

=  =1

 ?  
= 3 ∫ x(2x – 1) dx
−
30. Jawaban: e

+
− −
= 3 ∫ (2x2 – x) dx


→ 
−

+
− −
+
+ −


= 3  
− 

=  ×    

→ 
+
+ −

−
 +
 −  −

=  
  +
+  −


→ = 3  ( 


⋅  −   − ) ( 

−

)
−  − 



= 3   ⋅  −  −   ⋅ −  −  
=  
  +
+  −
    



= 
= 3   −   −  −  −   
+
+ −
      



=  + + −
= 3   +

→    
 

=  =  
= 3    = 126

→    

Matematika Kelas XII Program IPA 267


n = 126 ⇔ n + 3 = 129    
Jadi, n + 3 = 129. = (4 · 1 –  · 13 –  · 12) – (4 · 0 –  · 03 –  · 02)
34. Jawaban: b    
∫ sin 3x cos 2x dx + (  · 22 – 4 · 2 +  · 23) – (  · 12 – 4 · 1 +  · 13)

=  ∫ (sin 5x + sin x) dx  
=4–  –  –0+6–8+  –  +4– 
 

 
=  (–  cos 5x – cos x) + C = 5 satuan luas
  37. Jawaban: a
= –  cos 5x –  cos x + C
Y
35. Jawaban: e
π
 1
∫ (2 sin x cos x) dx

X
0 1 2
π

= ∫ sin 2x dx y1 = 2x – x2 y2 = 2 – x


π V = π ∫ (y12 – y22) dx


2x

= – cos 



 π  = π ∫ ((2x – x2)2 – (2 – x)2) dx
= – cos (2 · 
)+ 
cos (2 · 0) 

 
= –  cos π +  cos 0 
= π ∫ (4x2 – 4x3 + x4 – (4 – 4x + x2)) dx

 
= –  · (–1) +  · 1

  = π ∫ (3x2 – 4x3 + x4 – 4 + 4x) dx
= 
+ 
=1 


= π x3 – x4 +  x5 – 4x + 2x2
36. Jawaban: c 
 
y2 = 3x

Y = π((23 – 24 +  · 25 – 4 · 2 + 2 · 22)

4 
– (13 – 14 +  · 15 – 4 · 1 + 2 · 12))

3  
= π(8 – 16 +  – 8 + 8) – (1 – 1 +  – 4 + 2))

 π
= π(–  +  ) =  satuan volume

–2 0 2 X
1
x=2 38. Jawaban: c
y1 = 4 – x2
Nilai fi fk
  30–34 3 3
L = ∫ (y1 – y2) dx + ∫ (y2 – y1) dx 35–39 6 9
 40–44 5 14
45–49 5 19
 
50–54 7 26
= ∫ (4 – x2 – 3x) dx + ∫ (3x – 4 + x2) dx 55–59 6 32


1 2
Jumlah 32
   
= 4x –  x3 –  x2 0 +   x2 – 4x +  x3 1

268 Kunci Jawaban dan Pembahasan


& + Banyak cara berfoto dengan posisi pelatih di
Me = data ke- 
paling kanan = 5 × 4 × 3 × 2 × 1 = 120.
 Banyak cara berfoto bersama pelatih
= data ke-  = 120 + 120
= data ke-16,5 = 240
Median terletak di kelas interval 45 – 49. 40. Jawaban: d
Tabung I berisi: 3 M, 4 B
  & − ‚%  Tabung II berisi: 6 M, 2 B
  
Me = L +  ‚  ·P n(SI) = 7, n(BI) = 4
 

n(SII) = 8, n(MII) = 6

= 44,5 +    · 5
 −  Peluang terambil I kelereng biru dari tabung I:
&ƒ 
= 44,5 + 2 P(BI) = &„ƒ 
= 46,6 
= 
Jadi, median dari data tersebut 46,5.
Peluang terambil I kelereng merah dari tabung II:
39. Jawaban: e
&ƒƒ 
Banyak cara berfoto dicari menggunakan cara P(MII) = &„ƒƒ 
pengisian tempat.
Posisi pelatih paling kiri:  
= = 
P 5 4 3 2 1 Peluang terambil I kelereng biru dari tabung I dan
I kelereng merah dari tabung II:
Banyak cara berfoto dengan posisi pelatih di
P = P(BI) × P(MII)
paling kiri = 5 × 4 × 3 × 2 × 1 = 120.
 
Posisi pelatih paling kanan: =  × 
5 4 3 2 1 P 
= 
I II III IV V

Matematika Kelas XII Program IPA 269

Anda mungkin juga menyukai