Anda di halaman 1dari 7

Nama : Puteri Nadia Muhaliza

Mahasiswa Ekstensi S1 Farmasi

Tekanan Darah
1. Definisi tekanan darah
Tekanan darah merujuk kepada tekanan yang dialami darah pada pembuluh arteri darah
ketika darah dipompa oleh jantung ke seluruh tubuh. Tekanan darah dilakukan dengan
mengambil dua ukuran dengan nilai normal 120/80 mmHg. Angka atas (120) menunjukkan
tekanan ke atas pembuluh arteri akibat denyutan jantung dan disebut tekanan systole. Angka
bawah (80) menunjukkan tekanan saat jantung beristirahat diantara pemompaan dan disebut
tekanan diastole. Saat yang paling baik untuk mengukur tekanan darah adalah saat anda istirahat
dan dalam keadaan duduk atau berbaring.

Tekanan darah dalam kehidupan seseorang bervariasi secara alami. Bayi dan anak-anak
secara normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih rendah daripada dewasa. Tekanan darah
juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik. Dimana akan lebih tinggi pada saat melakukan aktivitas dan
lebih rendah ketika beristirahat. Tekanan darah dalam satu hari juga berbeda paling tinggi di
waktu pagi hari paling rendah pada saat tidur malam hari.

Ada terdapat 2 metode tekanan darah :

• Metode langsung (Direct Method)

Metode ini menggunakan jarum atau kunula yang dimasukkan kedalam pembuluh darah
dan dihubungkan dengan manometer.

Metode ini merupakan cara yang sangat tepat untuk pengukuran tekanan darah tapi butuh
peralatan yang lengkap dan keterampilan khusus.

• Metode tidak langsung

Metode ini menggunakan alat sphygmomanometer (tensi meter)

Tekanan darah dapat diukur dengan :

• Cara palpasi, dengan cara ini hanya dapat diukur tekana sistolik.

• Cara Auskultasi, dengan cara ini dapat diukur tekanan sistolik maupun tekanan diastolic.
Cara ini memerlukan alat “stethoschope”
Nama : Puteri Nadia Muhaliza
Mahasiswa Ekstensi S1 Farmasi

Penyakit pada tekanan darah yaitu:

• Hipertensi adalah penyakit darah tinggi

• Hipotensi adalah penyakit darah rendah

• Hipotensi Orthostatik hipotensi Orthostatik adalah istilah yang digunakan untuk


menggambarkan kejatuhan dalam tekanan darah ketika seseorang berdiri
(orthostatic=sikap tubuh yang tegak lurus, hypo=kurang + tension=tekanan).

2. JENIS TEKANAN DARAH


• Tekanan Sistolik

Tekanan sistolik adalah tekanan darah saat terjadi kontraksi otot jantung. Istilah ini secara
khusus digunakan pada merujuk pada tekanan arterial maksimum saat terjadi kontraksi pada
lobus ventricular kiri dari jantung. Rentang waktu terjadinya kontaksi disebut systole.

Pada format penulisan angka tekanan darah, umumnya, tekanan sistolik merupakan angka
pertama, sebagai contoh, tekanan darah pada angka 120/80 menunjukkan tekanan sistolik pada
nilai 120 mmHg.

• Tekanan Diastolik

Tekanan diastolik adalah tekanan darah pada saat jantung tidak sedang berkostraksi atau
beristirahat. Pada kurva denyut jantung, tekanan diastolik adalah tekanan darah yang
digambarkan pada rentang diantara grafik denyut jantung.

3. Cara Pengukuran Tekanan Darah


Pengukuran tekanan darah saat mudah dilakukan dengan cara palpasi, kita dapat melakukan
sendiri, disamping itu dengan perkembangan teknologi saat ini dapat digunakan alat elektronik
yang canggih.
Nama : Puteri Nadia Muhaliza
Mahasiswa Ekstensi S1 Farmasi

Tekanan Darah Orang Dewasa

Berikut ini penggolongan tekanan darah berdasarkan angka hasil pengukuran dengan tensimeter
untuk tekanan sistolik dan diastolic:

Tekanan Darah Sistolik (angka pertama) Diastolik (angka kedua)

Darah rendah hipotensi Dibawah 90 Dibawah 60

Normal 90-120 60-80

Pre-hipertensi 130-140 80-90

Darah tinggi/ hipertensi 150-160 90-100


(stadium 1)

Darah tinggi/ hipertensi Diatas 160 Diatas 100


(stadium 2 / berbahaya)

4. Faktor-faktor fisiologi yang dapat mempengaruhi tekanan darah

1) Pengambilan darah melalui vena/jumlah darah yang kembali ke jantung melalui vena,
jika darah yang kembali menurun, otot jantung tidak akan terdistensi, kekuatan
ventricular pada fase sistolik akan menurun, hal ini bisa disebabkan oleh perdarahan
berat. Pada keadaan tidur atau berbaring dimana keadaan tubuh dalam keadaan posisi
horizontal, pengembalian darah ke jantung melalui vena bisa dipertahankan dengan
mudah. Tapi, ketika berdiri aliran darah vena kembali ke jantung mengalami tahanan lain
yaitu gravitasi. Terdapat tiga mekanisme membantu pengambilan darah melalui vena,
yakni konstriksi vena, pompa otot rangka, dan pompa respirasi.

2) Frekuensi dan kekuatan kontraksi jantung, secara umum, apabila frekuensi dan kekuatan
kontraksi jantung meningkat, tekanan darah ikut meningkat. Ini lah yang terjadi saat
exercise. Tetapi apabila jantung berdetak terlalu kencang, ventrikel tidak akan
sepenuhnya diantara detakan, sehingga curah jantung dan tekanan darah akan menurun.

3) Resistensi perifer. Resistensi dari pembuluh darah bagi aliran darah. Arteri dan vena
biasanya sedikit terkontriksi, sehingga tekanan darah diastole normal.

4) Elastisitas arteri besar. Saat vertikel kanan berkontraksi, darah yang memasuki arteri
besar akan membuat dinding arteri berdistensi. Dinding arteri bersifat elastic dan dapat
Nama : Puteri Nadia Muhaliza
Mahasiswa Ekstensi S1 Farmasi

menyerap sebagian gaya yang dihasilkan aliran darah. Elastisitas ini menyebabkan
tekanan diastole yang meningkat dan sistol yang menurun. Saat ventrikel kiri berelaksasi,
dinding arteri juga akan kembali ke ukuran awal, sehingga tekanan diastol tetap berada
dibatas normal.

5) Viskositas darah. Viskositas darah normal bergantung pada keberdaan sel darah merah
dan protein plasma, terutama albumin. Kadar sel darah merah yang terlalu tinggi pada
seseorang, sehingga dapat menyebabkan peningkatan viskositas darah dan tekanan darah
sangatlah jarang, akan tetapi masih terjadi pada kondisi anemia, akan menyebabkan
kondisi terbalik dari sebelumnya, pada saat kekurangan, mekanisme tekanan darah seperti
vasokonstriksi akan terjadi untuk mempertahankan tekanan darah normal.

6) Kehilangan darah. Kehilangan darah dalam jumlah kecil, seperti saat donor darah akan
menyebabkan penurunan tekanan darah sementara, yang akan langsung di kompensasi
dengan peningkatan tekanan darah yang peningkatan vasokonstriksi. Akan tetapi, setelah
perdarahan berat, mekanisme kompensasi ini tidak akan cukup untuk mempertahankan
tekanan darah normal dan aliran darah ke otak. Walaupun seseorang dapat selamat dari
kehilangan 50% dari total darah tubuh, kemungkinan terjadinya cedera otak meningkat
karena banyaknya darah yang hilang dan tidak dapat diganti dengan segera.

7) Hormone. Beberapa hormone memiliki efek terhadap tekanan darah. Contohnya. Pada
saat stress, medulla kelenjar adrenal akan mensekresikan neropinefrin dan epinefri, yang
keduanya akan menyebabkan vasokonstriksi sehingga peningkatan tekanan darah. Selain
dari vasokonstriksi, epinefrin juga berfungsi meningkatkan heart rate gaya kontraksi.
Hormon lain yang berperang adalah ADH disekresikan oleh kelenjar hipofisis posterior
saat tubuh mengalami kekurangan cairan. ADH akan meningkatkan reabsorpsi cairan
pada ginjal sehingga tekanan darah tidak akan semakin turun. Hormone lain, aldesterol,
memiliki efek serupa pada ginjal , dimana aldesterol akan mempromosikan reabsorpsi
na+, lalu air akan mengikuti ion Na+ kedarah

5. Pengendalian Tekanan Darah


Meningkatnya tekanan darah didalam arteri bisa menjadi melalui beberarpa cara:

1) Jantung memompa lebih kuat sehingga mengalirkan lebih banyak cairan pada setiap
detiknya
2) Arteti besar kehilangan kelenturannya dan menjadi kaku, sehingga mereka tidak
dapat mengembang pada saat jantung memompa darah melalui arteri tersebut. Karena
itu darah pada setiap denyut jantung dipaksa melalui pembuluh yang sempit daripada
biasanya dan menyebabkan naiknya tekanan, inilah yang terjadi pada usia lanjut,
Nama : Puteri Nadia Muhaliza
Mahasiswa Ekstensi S1 Farmasi

dimana dinding arterinya telah menebal dan kaku karena arteriosklerosis. Dengan
cara yang sama, tekanan darah juga meningkat pada saat terjadi vasokostriksi, yaitu
jika arteri kecil (arteriola)untuk sementara waktu mengkerut karena perangsangan
saraf atau hormone didalam darah.
3) Bertambahnya cairan dalam sirkulasi bisa menyebabkan peningkatan tekanan darah.
Hal ini terjadi bisa terdapat jika kelainan funsi ginjal sehingga tidak mampu
membuang sejumlah garam dan air dari dalam tubuh, volume darah dalam tubuh
meningkat sehingga tekanan darah juga meningkat.

6. Penyebab Darah Tinggi


Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan seseorang memiliki tekanan darah
tinggi, ada factor penyebab darah tinggi yang tidak dapat dikendalikan dan ada yang
dapat dikendalikan. Beberapa factor tersebut anatra lain:
• Keturunan
Factor ini tidak bisa kendalikan, jika seseorang memiliki otang tua atau saudara memiliki
tekanan darah tinggi, maka kemungkinan ia menderita tekanan darah tinggi yang lebih
besar. Stasistik menunjukkan bahwa masalah darah tinggi lebih tinggi pada kembar
identik. Dari pada kembar tidak identik. Sebuah penelitian menunjukkan bakwa ada bukti
gen yang diturunkan untuk masalah tekanan darah tinggi.
• Usia
Factor ini tidak dapat dikendalikan. Penelitian menunjukkan bahwa seraya usia seseorang
bertambah, tekanan darah pun akan meningkat. Kita tidak dapat mengharapkan bahwa
tekanan darah saat muda akan sama ketika bertambah usia. Namun kita dapat
mengendalikan agar jangan melewatkan batas atas yang normal.
• Garam
Factor ini bisa dikendalikan. Garam dapat meningkatkan tekanan darah dengan cepat
pada beberapa orang, khususnya pada penderita diabetes, penderita hipertensi ringan,
orang dengan usia tua.
• Kolesterol
Factor ini bisa dikendalikan. Kandungan lemak yang berlebihan dalam darah anda, dapat
menimbulkan timbunan kolesterol, pada dinding pembuluh darah. Hal ini dapat membuat
pembuluh darah menyempit dan akibatnya tekanan darah akan meningkat.
• Obesitas/ kegemukan
Factor ini bisa dikendalikan. Orang yang memiliki berat badan diatas 30% berat badan
ideal, memiliki kemungkinan lebih besar menderita tekanan darah tinggi.
• Stres
Factor ini bisa dikendalikan. Stress dan kondisi yang tidak stabil juga dapat memicu
tekanan darah tinggi.
Nama : Puteri Nadia Muhaliza
Mahasiswa Ekstensi S1 Farmasi

• Rokok
Factor ini bisa dikendalikan. Merokok juga dapat meningkatkan tekanan darah tinggi
menjadi tinggi. Kebiasaan merokok dapar meningkatkan resiko diabetes, serangan
jantung dan stroke. Karena itu, kebiasaan berokok yang terus dilanjutkan ketika memiliki
tekanan darah tinggi merupakan kombinasi yang sangat berbahaya yang akan memicu
penyakit-penyakit yang berkaitan dengan jantung dan darah.
• Kafein
Factor ini bisa anda kendalikan. Kafein yang terdapat pada kopi, maupun minuman
colabisa menyebabkan tekanan darah.
• Alkohol
Factor ini bisa anda kendalikan konsumsi alcohol yang secara berlebihan juga
menyebabkan tekanan darah tinggi.
• Kurang Olahraga
Factor ini bisa anda kendalikan. Kurang olahraga dan bergerak bisa menyebabkan
tekanan darah dalam tubuh meningkat. Olahraga teratur maupun penurunan darah tinggi
akan namun jangan dilakukan olahraga yang berat jika anda menderita darah tinggi.

7. Mencegah dan Mengatasinya

1) Kurangi konsumsi garam dalam makanan. Jika sudah memiliki tekanan darah tinggi
sebaiknya menghindari makanan yang mengandung garam.

2) Konsumsi makanan yang mengandung kalium, magnesium dan kalsium, kalium,


magnesiumdan kalsiun dapat mengurangi tekanan darah tinggi.

3) Kurangi minum minuman atau makanan beralkohol. Jika menderita darah tinggi
sebaiknya hindari konsumsi alcohol secara berlebihan.

4) Olahraga secara teratur bisa menurunkan tekanan darah tinggi. Jika menderita darah
tinggi, pilih olahraga yang ringan seperti berjalan kaki, bersepeda, lari santai, berenang.
Lakukan selama 30 sehingga 45 menit sehari sebanyak 3 kali seminggu.

5) Makan sayur dan buah berserat tinggi seperti sayuran hijau, pisang, tomat, wortel, melon
dan jeruk.

6) Jalankan terapi anti tress agar dapat mengurangi stress dan mampu mengendalikan emosi.

7) Berhenti merokok juga berperan besar untuk mengurangi tekanan darah tinggi atau
hipertensi.

8) Kendalikan kadar kolesterol.


Nama : Puteri Nadia Muhaliza
Mahasiswa Ekstensi S1 Farmasi

9) Kendalikan diabetes.

Anda mungkin juga menyukai