Anda di halaman 1dari 6

UAS

MANAJEMEN KEUANGAN PERHOTELAN

Oleh :
NAMA : I Kadek Widiantara
NPM : 1933122090
KELAS : F1/AKUNTANSI

UNIVERSITAS WARMADEWA
FAKULTAS EKONOMI
DENPASAR
2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Umum Perusahaan


PT Red Planet Indonesia Tbk pertama kali didirikan pada tanggal 10 April 1989.
Seiring dengan perkembangan bisnis, Perseroan mampu menempatkan diri sebagai salah
satu hotel ekonomis terbaik di Indonesia yang tersebar di wilayah Jakarta, Surabaya,
Solo, Pekanbaru, Palembang, Bekasi, serta Makassar. dari segala pencapaian PT Red
Planet Indonesia tidak terlepas dari management organisasi yang baik, berikut
merupakan struktur organisasi dari PT Red Planet Indonesia Tbk.
1.2 Struktur Organisasi Perusahaan

Suwito
Direktu r Utama
President Director

Florent Humeau Sri Y Nancy Nataleo


Asiste n Pribadi Direktu r Utama
Direktur Operasional Kepala Divisi Keuangan & Sekretaris Korporat
Director of Operations Personal Assistant of President Director
Chief Financial Officer & Corporate Secretary

Gabriel Gunawan Binariyanti S Seandy Khusen Andri Prakasa


Direktur Pendapatan Regional Direktur Penjualan dan Pemasa ran Regional Kepala Bagian Kepatuhan Kepala Bagian Hukum

Noviar Rasyidi Regional Director of Revenue Indra Permana David Sutanto Regional Director of Sales & Marketing Head of Complia nc e Head of Legal

Manajer Proyek Regional Manajer SDM Regional Manajer TI Regional


Regional Project Manager Regional HR Manager Regional IT Manager

Rheino T. Anton Maydianto Arif Ridhwan Julian Kurnianto Herianto Kwee Daniel Kurnia
Manajer Pemasaran Digital
Manajer Reserva si Manajer Penjualan Manajer Penjualan Manajer Akuntan Korporat & Pelaporan Manajer Keuangan Operasional dan Pajak
Reg. Digital Marketing Manager

Reservation Manager Sales Manager Sales Manager Corp. Accounting & Reporting Manager Operational Financ e & Tax Manager

Jarki M Apri P Suriani


Teknisi Project Staf Rekrutme n Administrasi Operasi

Project Technician Maya Oy Recruitment Officer Operations Administration

Office girl Office boy


Outsourced Outsourced

Rio Saputra I Andrew S Evy F Rangga Arjunadi Eron A.

Hotel Manager Assistant HM Hotel Manager Hotel Manager Hotel Manager


RP Bekasi RP Makassar RP Palembang RP Surabaya RP JKT Pasar Baru
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Laporan Keuangan Tahunan Perusahaan
(disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) /
(presented in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

Uraian 2018 2017 2016 2015* 2014* Description


Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Position
Total Aset 470,089,120 485,983,039 628,196,929 524,726,818 554,971,135 Total Asset
Aset Lancar 65,478,027 61,849,941 174,589,332 43,203,749 47,964,100 Current Asset
Aset Tidak Lancar 404,611,093 424,133,098 453,607,597 481,523,069 507,007,035 Non-current Asset
Total Liabilitas 57,373,972 53,459,760 368,190,209 361,013,159 310,806,724 Total Liabilities
Liabilitas Jangka Pendek 50,807,440 30,881,186 338,857,422 207,665,862 132,495,867 Current Liabilities
Liabilitas Jangka Panjang 6,566,532 22,578,575 29,332,787 153,347,297 178,310,857 Non-current Liabilities
Total Ekuitas 412,715,148 432,523,279 260,006,720 163,713,660 244,164,411 Total Equity
Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian Consolidated Profit or Loss and Other Comprehensive Income
Pendapatan Usaha 75,625,196 68,363,165 71,841,946 66,487,929 52,967,059 Revenue
Beban Langsung (34,302,560) (37,964,753) (38,181,636) (36,613,421) (27,432,830) Direct Costs
Laba Kotor 41,322,636 30,398,413 33,660,310 29,874,509 25,534,229 Gross Profit
Beban Usaha (60,471,888) (64,197,868) (67,939,219) (80,827,512) (48,396,670) Operating Expenses
Rugi Operasi (19,149,252) (33,799,455) (34,278,910) (50,953,004) (22,862,441) Profit (Loss) from Operation
Pendapatan (Beban) Lain-lain (1,777,610) 584,780 (19,089,118) (29,595,773) (14,125,438) Other Income (Expense)
Rugi Sebelum Pajak (20,926,862) (33,214,675) (53,368,028) (80,548,776) (36,987,879) Profit (Loss) before Tax
Manfaat (Beban) Pajak 760,217 (96,476) 46,690 89,644 356,871 Tax Benefit (Expense)
Rugi Bersih Periode Berjalan (20,166,643) (33,311,151) (53,321,338) (80,459,132) (36,631,008) Net Profit (Loss) for the Year
Entitas Induk (20,167,289) (33,309,282) (53,317,215) (80,450,309) (36,623,521) Owners of the Parent
Kepentingan Non-Pengendali 645 (1,870) (4,122) (8,823) (7,487) Non-controlling Interest
Pendapatan Komprehensif Lain 358,513 (12,194) (217,376) (17,269) 791,596 Other Comprehensive Income
Total Laba (Rugi) Komprehensif (19,808,130) (33,323,346) (53,538,713) (80,476,401) (35,839,412) Total Comprehensive Profit
Periode Berjalan (Loss) for the Period
Entitas Induk (19,808,758) (33,321,475) (53,534,595) (80,467,577) (35,832,084) Owners of the Parent
Kepentingan Non-Pengendali 628 (1,871) (4,118) (8,824) (7,328) Non-controlling Interest
Laba Per Saham Earnings Per Share
Dasar (Rupiah penuh) (3.04) (4.17) (39.38) (59.46) (42.66) Basic (in full Rupiah)
Dilusian (Rupiah penuh) (3.02) (4.15) (39.15) (58.94) (42.15) Diluted (in full Rupiah)
Arus Kas Konsolidasian Consolidated Cash Flows

Arus Kas Dari (Untuk) Aktivitas 3,576,558 (6,160,794) (31,824,420) (50,131,422) (21,023,182) Cash Flows From (For)
Operasi Operating Activities
Arus Kas Dari (Untuk) Aktivitas (1,208,507) 109,777,065 (149,695,049) 722,839 (643,258,357) Cash Flows From (For)
Investasi Investing Activities
Arus Kas Dari (Untuk) Aktivitas - (102,107,106) 178,920,140 49,084,391 671,461,505 Cash Flows From (For)
Pendanaan Financing Activities
Rasio Keuangan (%) Financial Ratio (%)
Rasio Laba (Rugi) Terhadap Total (4.29) (6.85) (8.52) (15.34) (6.46) Return on Assets (RoA)
Aset
Rasio Laba (Rugi) Terhadap Ekuitas (4.89) (7.70) (20.59) (49.16) (14.68) Return on Equity (RoE)
Rasio Laba (Rugi) Terhadap (26.67) (48.73) (74.52) (121.04) (67.66) Profit Margin
Pendapatan
Rasio Lancar 128.87 200.28 51.52 20.80 36.20 Current Ratio
Rasio LliabilitasTerhadap Ekuitas 13.90 12.36 141.61 220.51 127.29 Liabilities to Equity
Rasio Liabilitas Terhadap Total Aset 12.20 11.00 58.61 68.80 56.00 Liabilities to Assets

2.2 Analisis Berdasarkan Rasio


 Current Ratio
Current Ratio = Jumlah Aktiva Lancar x 100%
Kewajiban Lancar
= 65,478,027 x 100%

6. 566,532
= 9.97147763842
Dengan perbandingan total asset lancar terhadap hutang lancar memperoleh
persentasenya 997.14. Artinya perusahaan masih sanggup atau bisa menutupi
hutang lancar perusahaan dengan aset lancar perusahaan yang mempunyai
perbandingan persentase lebih besar ketimbang hutang lancarnya.

 Total Kewajiban x100%


Debe to Equity Ratio=
Total Modal
= 57,373,972 x100%

412,715,148
= 0.1390159103

Dengan perbandingan rasio kewjiban terhadap modal terhadap laporan


keuangan diatas maka dapat simpulkan bahwa perusahaan dalam porsi aman
karena persentasinya semakin kecil dimana perbandingan persentase hutang
lebih kecil daripada modal perusahaan.

 RAT Terhadap Kewajiban Jangka Panjang

= Total Nilai Bulan Aktiva Tetap X100%


Kewajiban Jangka Panjang

= 404,611,093 x100%
6,566,532
= 61.6171661084

Jadi kesimpulan dari persentase diatas akan dapat memberikan


gambaran kepada kreditor bahwa perusahaan mampu dengan memiliki
kemampuan potensial untuk menjamin perusahaan dapat melakukan pinjaman
jangka panjangnya atau dari sudut pandang kreditor.

2.3 Analisa Laporan Statistik Hotel

Bersamaan dengan tumbuhnya perekonomian Indonesia, industry pariwisata nasional


menunjukkan hal yang serupa. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik kunjungan wisatawan
mancanegara (wisman) naik sebesar 12,58%. Tercatat di tahun 2018, sebanyak 15,81 juta wisman
berkunjung ke Indonesia, meningkat dibandingkan dengan periode sebelumnya sebesar 14,04 juta
wisman. Total kunjungan wisman yang melalui pintu masuk udara sebanyak
10,08 juta, pintu masuk laut sebanyak 3,22 juta, dan pintu masuk darat sebanyak 2,51 juta.
Naiknya total wisman yang berkunjung ke Indonesia secara tidak langsung berdampak pada
pertumbuhan tingkat penghunian kamar (TPK) hotel. Kenaikan TPK tercatat mencapai
1,12%, dari 55,83% di tahun 2017 menjadi 56,94% di tahun 2018.

Pintu Masuk Total Kunjungan Pertumbuhan ( )


Total Visits Growth (%)
Entrance Gate
2018 2017
Pintu Masuk Udara / Air 10,083,455 9,670,655 4.27
Pintu MasukLaut / Sea 3,215,363 2,782,655 15.55
Pintu Masuk Darat / Land 2,507,373 1,586,489 58.05
Total 15,806,191 14,039,799 12.58

Hotel Tingkat Penghunian Kamar


Occupance Rate
2018 2017
Pasar Baru, Jakarta 81.45 73.83

Bekasi 80.16 72.35

Solo 75.62 66.94

Hotel Tingkat Penghunian Kamar


Occupance Rate
2018 2017
Surabaya 76.33 69.04

Palembang 85.84 82.68

Pekanbaru 63.76 60.44

Makassar 62.17 45.78


Rata-rata Tingkat Penghunian Kamar 75.30 67.30
Average of Room Occupation Rate

Data dari tabel menunjukkan rata-rata TPK hotel Perseroan di tahun 2018 sebesar 75,30% naik
8% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 67,30%. Kondisi ini disebabkan
peningkatan penjualan kamar dari segmen online. Pencapaian TPK tertinggi diraih oleh Red
Planet Palembang sebesar 85,84% diikuti oleh Red Planet Pasar Baru sebesar 81,45%

Rata-Rata Harga Kamar Hotel Per Hari dan Pendapatan Per Kamar Hotel Perseroan
menggunakan Average Daily Rate (ADR) atau rata-rata harga kamar per hari untuk
mengetahui kinerja keuangan hotel guna menilai tingkat harga yang mampu diperoleh
Perseroan pada satu periode. Sedangkan, Revenue per Available Room (RevPAR) digunakan
Perseroan untuk membantu mengidentifikasi tren tertentu dan mengukur kemampuan hotel
untuk menghasilkan pendapatan, serta untuk mengevaluasi kinerja hotel dari tahun ke tahun.
Tingkat RevPAR ini tidak termasuk pendapatan di luar penjualan kamar, seperti penjualan
makanan, minuman, parkir, merchandise, dan lainnya.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
Kesimpulan dari Laporan Keuangan PT. Red Planet Indonesia Tbk bisa disimpulkan
bahwa perusahaan sehat dari segi Current Ratio dimana perusahaan sanggup untuk melunasi
kewajiban lancarnya dan dari segi perbandingan kewajiban terhadap modal yang memiliki
persentase yang sangat kecil kepada kewajibannya yang dimana bisa dikatakan perusahaan di
posisi yang aman. Dan dari RAT terhadap kewajiban jangka panjang perusahaan memiliki
kemampuan potensial yang cukup yang mana dari persentasenya mampu memberikan
pandangan pada debitur untuk memberikan tambahan modal dengan alasan perusahaan
mampu mempertanggung jawabkannya.

Anda mungkin juga menyukai