Disusun Oleh :
P1337421018084
3B
T.A 2020/2021
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
I DATA UMUM
Keterangan
: Perempuan
: Laki-laki
: Meninggal Dunia
: Garis pernikahan
: Garis keturunan
: Pasien
9. Tipe Keluarga
Keluarga Bpk. S merupakan tipe keluarga Nuclear Family atau keluarga inti (ayah,
ibu, dan anak). Bpk. S tinggal bersama Ibu. S (istri), An.N (anak), An.R (anak).
10. Suku dan Latar Belakang Budaya
Bpk.S dan Ibu.S memiliki latar belakang budaya jawa. Dan saat ini tinggal di wilayah
yang masih memegang teguh adat jawa. Bahasa sehari-hari menggunakan bahasa
jawa.
11. Agama
Keluarga Bpk. S menganut agama islam. Ibu S biasanya melaksanakan sholat
dirumah bersama anak-anaknya dan sering menghadiri kegiatan mengajian rutin.
12. Ststus Sosial Ekonomi
Bpk.S dan Ibu S mempunyai usaha warung makan diterminal Banyuputih mereka setiap hari
berjualan bersama. Pendapatan atau keuntungan mereka perbulan sekitar Rp 4.000.000. Ibu
S yang mengatur uang jualan tersebut untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
13. Aktivitas dan Rekreasi Keluarga
Ibu.S mengatakan kadang melakukan rekreasi dengan mengunjungi tempat-tempat
wisata dan berkunjung ke rumah saudara. Namun keluarga Bpk.S selalu berusaha
menyediakan waktu untuk makan bersama, nonton TV bersama, dan cerita bersama
dan sering membersihkan rumah bersama-sama.
III. LINGKUNGAN
1. Karakteristik Rumah
a. Tipe, ukuran, jumlah ruangan
Tipe rumah keluarga Bpk.S bersifat permanen memiliki ukuran 6x12 m2, terdapat
1 ruang tamu, 1 ruang keluarga, 3 kamar, 1 dapur dan 1 kamar mandi. Di depan
dan belakang rumah terdapat teras.
b. Ventilasi dan penerangan
Rumah tidak terlalu dekat dengan tetangga, sehingga terdapat penerangan dari
segala arah rumah, atap tengah dan belakang rumah disisipkan genting yang
terbuat dari kaca sehingga ada sinar matahari yang masuk ke dalam rumah.
Selama ini penerangan di dalam menggunaakan lampu apabila akan melakukan
aktivitas. Ventilasi dan sirkulasi udara baik.
c. Persediaan air bersih
Bpk.S mengatakan kebutuhan air berasal dari air sumur/ air bawah tanah
(menggunakan pompa air) dan jernih serta tidak berbau.
d. Pembuangan sampah
Bpk.S mengatakan membuat tempat pembuangan sambah sendiri di depan
rumahnya, sehingga apabila membuang sampah langung di bakar di tempat
pembuangan sampah.
e. Pembuangan air limbah
Pembuangan air limbah dialirkan ke septictank
f. Jamban / WC (tipe, jarak dengan sumber air)
Jamban menggunakan tipe jongkok, jarak sumber air dengan septitank kurang
lebih 15 meter
g. Denah (rumah dan lingkungan )
12 M
h. Bahaya kecelakaan
Rumah keluarga Bpk.S merupakan wilayah pedesaan yang tenang dan kondusif.
Di depan rumahnya ada jalan pantura jadi rumah BPK. S sangat strategis untuk
melakukan usaha.
i. Sarana komunikasi
Sarana komunikasi yang digunakan selama ini adalah handphone.
j. Fasilitas pelayanan kesehatan
Apabila ada anggota keluarga yang sakit biasanya langung dibawa ke puskermas
atau dokter praktik, karena lebih mudah dan lebih dekat dengan rumah.
2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Pemukiman termasuk dalam area komplek yang tidak segang penduduk. Rumah
warga umumnya tidak berdekatan jarak antara 2 meter dan rata-rata setiap rumah
memiliki halaman. Tetanga bersifat homogen terdiri dari suku dan adat Jawa.
Mayoritas penduduk adalah petani, karyawan swasta dan sebagainya. Sebagian besar
warga beragama islam dan mempunyai ststus ekonomi menengah, Ibu-ibu setempat
mempunyai perkumpulan pengajian setaip hari kamis dan rabu. Bpk. S mengatakan
selama ini berhubungan baik dengan tetangga. Lingkungan nyaman dan tenang.
Akses keluar masuk bisa dilalui motor dan mobil.
3. Mobilitas geografi keluarga
Bpk. S dan Ibu S sekarang tinggal di Banyuputih mengikuti usahanya karena tempat
warungnya ada di terminal Banyuputih.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi keluarga dengan masyarakat
Bpk.S rutin mengikuti sholat berjamaah di masjid sering mengikuti kegiatan bersama
bapak-bapak di desa, seperti mengikuti acara ngaji bersama, dan gotong royong di
lingkungan tempat tinggal ketika dirumah. Anaknya An.N aktif mengikuti kegiatan
pemuda di lingkungannya. Ibu.S rutin mengikuti pengajian setiap hari kamis dan
minggu.
5. Sistem pendukung keluarga
Bpk.S mengatakan selama ini jika ada masalah dalam keluarga, keluarga lain sangat
mendukung dan memiliki respon baik. Jika ada masalah anggota keluarga selalu
mendiskusikan dengan Bpk.S.
IV STRUKTUR KELUARGA
V. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi Alektif
Semua anggota keluarga saling menyayangi. Orang tua tidak membeda-bedakan
dalam memberikan kasih sayangnya. Setiap adalah masalah keluarga peka dan
berusaha untuk menyelesaikan secara kekeluargaan tanpa emosional. Antar anggota
keluarga saling memberikan dukungan dan semangat sehingga terjalin hubungan yang
harmonis. Bpk.S dan IbuSP mengatakan sangat senang dan bersyukur memiliki
keluarga walaupun sederhana dan kecil namun ada kebahagiaan tersendiri yang
dirasakan.
2. Fungsi Sosialisasi
Bpk. S mengatakan selalu berusaha memberikan arahan kepada anak untuk bersikap
sopan dan berbuat baik, penanaman etika didasarkan pada agama sebagai pondasi
yang kuat untuk membentuk karakter. Bpk.S juga selalu berusaha untuk mencari
informasi penting terkait kesehatan. Informasi tersebut akan diteruskan kepada
seluruh anggota keluarga. Begitu juga dengan Ibu S, jika ada informasi terbaru akan
menceritakan kepada anggota keluarga.
3. Fungsi Perawatan Keluarga
Setiap anggota keluarga yang sakit selalu berusaha melakukan perawataan yang
maksimal kepada keluarga. Lingkungan rumah bersih. Setiap ada anggota yang sakit
Ibu S selalu berusaha untuk mengingatkan minum obat dan merawatnya. Bpk. S dan
keluarga berusaha menjaga makanan yang dikonsumsi.
VI. STRES DAN KOPING STRES
Keluarga selalu berdo’a agar selalu diberikan kesehatan dan bisa melaksanakan
kehidupan dengan cara bersyukur atas nikmat rejeki dan kesehatan. Ibu S juga
mengatakan semoga dengan adanya perawat yang datang ke rumah bisa membantu
mengurangi masalah kesehatan yang ada di keluarga, karena informasi yang
disampaikan menambah wawasan tentang kesehatan.
8. Dada I : (-) retarksi dada I : (-) retarksi dada I : (-) retarksi dada
saat bernafas. saat bernafas. saat bernafas.
P : pengembangan P : pengembangan P : pengembangan
dada simetris dada simetris dada simetris
P : sonor, vocal P : sonor, vocal P : sonor, vocal
fremitus teraba sama fremitus teraba sama fremitus teraba sama
di semua lapang paru di semua lapang paru di semua lapang
A : vesikuler A : vesikuler paru
A : vesikuler
10. Abdomen : I : tidak ada lesi I : tidak ada lesi I : tidak ada lesi
disekitar abdomen, disekitar abdomen, disekitar abdomen,
tidak ada distensi, tidak ada distensi, tidak ada distensi,
perut tidak kembung. perut tidak kembung. perut tdk kembung.
A : bising usus A : bising usus A : bising usus
20x/menit. 21x/menit. 18x/menit.
P : tympani P : tympani P : tympani
P : tidak ada nyeri P : tidak ada nyeri P : tidak ada nyeri
tekan diseluruh tekan diseluruh tekan diseluruh
lapang abdomen. lapang abdomen. lapang abdomen.
Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembesaran organ. pembesaran organ. pembesaran organ
13. Muskuloskeletal Ekstremitas atas dan Ekstremitas atas dan Ekstremitas atas dan
bawah simetris, bawah simetris, bawah simetris,
rentang gerak penuh rentang gerak penuh rentang gerak penuh
dan otot kuat dan otot kuat. dan otot kuat.
14. Capillary refill < 2 detik < 2 detik < 2 detik
ANALISA DATA
No
Data Masalah
.
Objektif
Bpk. S tidur kurang dari 8 jam/ hari
Bpk. S sering terlihat terjaga pada malam hari
Objektif :
Bpk. S terlihat antusias saat bercerita dan
menyampaikan sikapnya terhadap kesehatan
Bpk. S merasa semangat saat diajak untuk
melakukan latihan fisik, begitu juga dengan Ibu
terlihat memiliki motivasi
SKORING MASALAH
Diagnosa Keperawatan 1 : Gangguan Pola Tidur Pada Bpk. S
Kriteria dan Skor Bobot Total Pembenaran
Sifat Masalah : 1 3/3x1=1 Sifat masalah adalah Defisit Kesehatan,
1. Status sejahtera (3) karena gangguan pola tidur akan
2. Defisit Kesehatan (3) mengancam kesehatan pada Bpk. S dan
3. Ancaman Kesehatan (2) menimbulkan penyakit baru.
4. Krisis yang dialami (1)
Kemungkinan Masalah 2 1/2x2=1 Bpk.S mengatakan akan berusaha
dapat diubah : menjadwalkan aktivitas kerja dan waktu
1. Mudah (2) tidur agar tidak mengganggu pola
2. Sebagian (1) istirahat dan tidur.
3. Tidak dapat (0)
Potensial Masalah untuk 1 3/3x1=1 Bpk. S mengatakan dapat melakukan
dicegah : rencana aktivitas sesuai dengan usia dan
1. Tinggi (3) kepentingan acara.
2. Cukup (2)
3. Rendah (1)
Menonjolnya Masalah : 1 2/2x1=1 Menurut keluarga, aktivitas untuk
1. Membutuhkan perhatian mejaga pola tidur normal itu penting,
dan segera diatasi (2) namun belum menjadi prioritas bagi
2. Tidak membutuhkan keluarga.
perhatian dan tidak
segera diatasi (1)
3. Tidak dirasakan sebagai
masalah yang butuh
perubahan (0)
Total 4
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari
Diagnosis Evaluasi
No Tanggal Implementasi Paraf Paraf
Keperawatan ( SOAP )
Waktu
1. Ganggan Pola Senin Implementasi 1 (TUK 1) : keluarga mampu Subjektif
Tidur Pada 14/09/ mengenal masalah gangguan pola tidur Keluarga dapat menjelaskan proses
Bpk. S 2020 Menggunakan media leaflet dan lembar balik. terjadinya ggangguan pola tidur dan
09.30 1. Menkaji tingkat pemahaman keluarga hubungannya dengan kesehatan
tentang gangguan pola tidur (skala 4 = pengetahuan baik)
2. Menjelaskan proses terjadinya gangguan Keluarga mampu menyebutkan
pola tidur dan bagaimana hubungannya tindakan untuk meminimalkan
dengan anatomi dan fisiologi tubuh. gangguan pola tidur seperti terapi
3. Memberikan informasi kepada keluarga yang relaksasi, tidur tepat waktu (skala 4
penting bagi pasien mengenai gangguan pola = pengetahuan baik)
tidur Keluarga memahami dan akan
4. Mendiskusikan perubahan gaya hidup yang melakukan perubahan gaya hidup
mungkin diperlukan untuk mencegah yang lebih sehat untuk mencegah
komplikasi dimasa yang akan datang terkait komplikasi dari gangguan pola
gangguan pola tidur tidur (skala 4= pengetahuan baik)
5. Memberikan edukasi kepada pasien
mengenai tindakan untuk meminimalkan Objektif :
gejala gangguan pola tidur Keluarga memperhatikan dalam
menerima penjelasan
Keluarga kooperatif saat diskusi
berlangsung
Keluarga aktif bertanya
Keluarga tampak mengerti dan
memahami yang telah dijelaskan
Analisis :
TUK 1 tercapai dengan indikator
keluarga mampu mengenal masalah
terkait gangguan pola tidur pada
Bpk. S
Pengetahuan terkait penanganan
dan pencegahan gangguan pola
tidur pada skala 4 (pengetahuan
baik)
Perencanaan :
Lanjutkan intervensi TUK 2 : Keluarga
mampu memutuskan tindakan.
Analisis :
TUK 2 tercapai dengan indikator
keluarga mampu memilih alternatif
tindakan untuk mencegah gangguan
pola tidur (skala 4)
Perencanaan :
Lanjutkan intervensi TUK 3 : Keluarga
mapu melakukan perawatan
Analisis :
TUK 3 tercapai dengan Indikator
keluarga sudah melaukan beberapa cara
untuk pencegahan gangguan pola tidur
pada Bpk. S (skala 5)
Perencanaan :
Lanjutkan intervensi TUK 4 : Keluarga
mampu memodifikasi lingkungan
Analisis :
TUK 4 tercapai dengan indikator
keluarga sudah melakukan modifikasi
lingkungan untuk Bpk. S (skala 5)
Perencanaan :
Lanjutkan intervensi TUK 5 : keluarga
mampu memanfaatkan fasilitas
pelayanan kesehatan.
Ananlisis :
Intervensi tercapai dengan indikator
semua TUK telah terlewati, namun
membutuhkan motivasi dan komitmen
yang kuat untuk melanjutkan program
latihan (Skala 4)
Perencanaan :
Intervensi dihentikan, kontak selesai.