Anda di halaman 1dari 28

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Disusun Oleh :

Reta Dwi Arofah

P1337421018084

3B

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

PRODI DIII KEPERAWATAN TEGAL

T.A 2020/2021
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA

I DATA UMUM

1. Nama Kepala Keluarga (KK) : Bpk. S


2. Usia : 53 thn
3. Pendidikan : SMA
4. Agama : Islam
5. Suku Bangsa : Jawa
6. Pekerjaan : Pedagang
7. Alamat : Ds Banyuputih Rt 01/Rw 01, Kab Batang
8. Komposisi Keluarga :

N Nama L Hub dg U Pend Pek Imunisa Ket


si
KK B DPT Polio Ca
O ( / mu
Inisial) C mp
P R
G ak

1 Ibu. S P Istri 51 SMA Pedaga - - - - - - - -


ng
2 An. N P Anak 25 S1 Wirasw √ √ √ √ √ √ √ √
asta

3 An. R P Anak 20 D3 Mahasi √ √ √ √ √ √ √ √


swa
Genogram

Keterangan

: Tinggal satu rumah

: Perempuan

: Laki-laki

: Meninggal Dunia

: Garis pernikahan

: Garis keturunan

: Pasien
9. Tipe Keluarga
Keluarga Bpk. S merupakan tipe keluarga Nuclear Family atau keluarga inti (ayah,
ibu, dan anak). Bpk. S tinggal bersama Ibu. S (istri), An.N (anak), An.R (anak).
10. Suku dan Latar Belakang Budaya
Bpk.S dan Ibu.S memiliki latar belakang budaya jawa. Dan saat ini tinggal di wilayah
yang masih memegang teguh adat jawa. Bahasa sehari-hari menggunakan bahasa
jawa.
11. Agama
Keluarga Bpk. S menganut agama islam. Ibu S biasanya melaksanakan sholat
dirumah bersama anak-anaknya dan sering menghadiri kegiatan mengajian rutin.
12. Ststus Sosial Ekonomi
Bpk.S dan Ibu S mempunyai usaha warung makan diterminal Banyuputih mereka setiap hari
berjualan bersama. Pendapatan atau keuntungan mereka perbulan sekitar Rp 4.000.000. Ibu
S yang mengatur uang jualan tersebut untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
13. Aktivitas dan Rekreasi Keluarga
Ibu.S mengatakan kadang melakukan rekreasi dengan mengunjungi tempat-tempat
wisata dan berkunjung ke rumah saudara. Namun keluarga Bpk.S selalu berusaha
menyediakan waktu untuk makan bersama, nonton TV bersama, dan cerita bersama
dan sering membersihkan rumah bersama-sama.

II. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA

1. Tahap Perkembangan Keluarga saat ini


Keluarga Bpk. S sedang di tahap perkembangan pada anak usia dewasa dan fokus
dengan anak terakhirnya yang sedang kuliah D3. Ibu S mengatakan bahwa selama ini
selalu berusaha untuk melaukan diskusi dengan putri- putrinya yaitu An. N dan An. R.
Setiap ada masalah An. N dan An. R bercerita kepada ibunya. Tugas perkembangan
yang dilakukan baik. Bpk. S selalu berusaha menjaga harmonisasi keluarga dan
berupaya memberikan dukungan dan perhatian kepada keluarga. Sedangkan Ibu P
berupaya memantau aktivitas sehar-hari anaknya, termasuk teman sebaya dan tetap
menjalin komunikasi yang terbuka.
2. Tahap Perkembangan yang belum terpenuhi
Berdasarkan identifikasi dari penuturan Bpk. S dan Ibu S, keluarga ini sudah melewati
tahap perkembangan keluarga mulai dari tahap perkembangan keluarga baru sampai
keluarga dengan anak dewasa. Keluarga Bpk. S belum melewati tahap perkembangan
usia pertengahan dan keluarga dengan lanjut usia. Bpk. S dan Ibu S saling
memberikan dukungan kepada anak-anaknya dan berupaya untuk terus saling
mengingatkan.
3. Riwayat Keluarga Inti
Keluarga Bpk.S merupakan keturunan suku Jawa, Bpk.S berasal dari
Limpung dan Ibu.P berasal dari Batang. Bertemu pada saat di kampung halaman, dan
akhirnya terjalin komunikasi dan memutuskan menikah.
4. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Bpk.S mengatakan sering berkunjung ke kampung halaman di limpung. Ibu.S masih
hidup, sedangkan Ayahnya sudah meninggal dan sama seperti ibu S.

III. LINGKUNGAN

1. Karakteristik Rumah
a. Tipe, ukuran, jumlah ruangan
Tipe rumah keluarga Bpk.S bersifat permanen memiliki ukuran 6x12 m2, terdapat
1 ruang tamu, 1 ruang keluarga, 3 kamar, 1 dapur dan 1 kamar mandi. Di depan
dan belakang rumah terdapat teras.
b. Ventilasi dan penerangan
Rumah tidak terlalu dekat dengan tetangga, sehingga terdapat penerangan dari
segala arah rumah, atap tengah dan belakang rumah disisipkan genting yang
terbuat dari kaca sehingga ada sinar matahari yang masuk ke dalam rumah.
Selama ini penerangan di dalam menggunaakan lampu apabila akan melakukan
aktivitas. Ventilasi dan sirkulasi udara baik.
c. Persediaan air bersih
Bpk.S mengatakan kebutuhan air berasal dari air sumur/ air bawah tanah
(menggunakan pompa air) dan jernih serta tidak berbau.
d. Pembuangan sampah
Bpk.S mengatakan membuat tempat pembuangan sambah sendiri di depan
rumahnya, sehingga apabila membuang sampah langung di bakar di tempat
pembuangan sampah.
e. Pembuangan air limbah
Pembuangan air limbah dialirkan ke septictank
f. Jamban / WC (tipe, jarak dengan sumber air)
Jamban menggunakan tipe jongkok, jarak sumber air dengan septitank kurang
lebih 15 meter
g. Denah (rumah dan lingkungan )

12 M

Kamar 1 Kamar 2 Kamar 3


Dapur
6M

Ruang tamu Ruang keluarga Kamar


Mandi

h. Bahaya kecelakaan
Rumah keluarga Bpk.S merupakan wilayah pedesaan yang tenang dan kondusif.
Di depan rumahnya ada jalan pantura jadi rumah BPK. S sangat strategis untuk
melakukan usaha.
i. Sarana komunikasi
Sarana komunikasi yang digunakan selama ini adalah handphone.
j. Fasilitas pelayanan kesehatan
Apabila ada anggota keluarga yang sakit biasanya langung dibawa ke puskermas
atau dokter praktik, karena lebih mudah dan lebih dekat dengan rumah.
2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Pemukiman termasuk dalam area komplek yang tidak segang penduduk. Rumah
warga umumnya tidak berdekatan jarak antara 2 meter dan rata-rata setiap rumah
memiliki halaman. Tetanga bersifat homogen terdiri dari suku dan adat Jawa.
Mayoritas penduduk adalah petani, karyawan swasta dan sebagainya. Sebagian besar
warga beragama islam dan mempunyai ststus ekonomi menengah, Ibu-ibu setempat
mempunyai perkumpulan pengajian setaip hari kamis dan rabu. Bpk. S mengatakan
selama ini berhubungan baik dengan tetangga. Lingkungan nyaman dan tenang.
Akses keluar masuk bisa dilalui motor dan mobil.
3. Mobilitas geografi keluarga
Bpk. S dan Ibu S sekarang tinggal di Banyuputih mengikuti usahanya karena tempat
warungnya ada di terminal Banyuputih.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi keluarga dengan masyarakat
Bpk.S rutin mengikuti sholat berjamaah di masjid sering mengikuti kegiatan bersama
bapak-bapak di desa, seperti mengikuti acara ngaji bersama, dan gotong royong di
lingkungan tempat tinggal ketika dirumah. Anaknya An.N aktif mengikuti kegiatan
pemuda di lingkungannya. Ibu.S rutin mengikuti pengajian setiap hari kamis dan
minggu.
5. Sistem pendukung keluarga
Bpk.S mengatakan selama ini jika ada masalah dalam keluarga, keluarga lain sangat
mendukung dan memiliki respon baik. Jika ada masalah anggota keluarga selalu
mendiskusikan dengan Bpk.S.

IV STRUKTUR KELUARGA

1. Pola komunikasi keluarga


Keluarga selalu berusaha melakukan komunikasi dua arah dan saling terbuka. Jika
ada masalah selalu berusaha untuk dilakukan diskusi atau musyawarah.
2. Struktur kekuatan keluarga
Pengambil keputusan tertinggi adalah Bpk.S. Untuk urusan kehidupan sehari-hari,
keputusan diambil Ibu.S. Tetapi apabila urusan yang berhubungan dengan anak
kebutusan diambil bersama.
3. Struktur peran (formal dan informal)
a. Peran formal
Bpk. S berperan sebagai kepala keluarga, Ibu.S sebagai ibu rumah tangga
sekaligus membantu Bpk. S berjualan. Selama ini Bpk. S sebagai pencari nafkah.
Ibu S mengatur keuangan keluarganya An. R bertugas untuk belajar dan An. N
juga membantu Ibu F dalam mengerjakan pekerjaan rumah.
Ibu S berharap anaknya menurut dan mau mengerti kondisi keluarga yang
sederhana sehingga tidak menuntut semua keinginan mereka dapat terpenuhi.
b. Peran informal : -

4. Nilai dan norma kebudayaan


Keluarga tidak mempunyai pantangan makanan dan selain yang dilarang oleh Agama
Islam. Semua anggota keluarga makan dengan menu yang sama. Tidak ada peraturan
khusus di rumah Bpk.S selain anak perempuan kalau main harus pulang sebelum jam
9 malam. Umumnya nilai dan keyakinan budaya yang dianut berdasarkan budaya
Jawa.

V. FUNGSI KELUARGA

1. Fungsi Alektif
Semua anggota keluarga saling menyayangi. Orang tua tidak membeda-bedakan
dalam memberikan kasih sayangnya. Setiap adalah masalah keluarga peka dan
berusaha untuk menyelesaikan secara kekeluargaan tanpa emosional. Antar anggota
keluarga saling memberikan dukungan dan semangat sehingga terjalin hubungan yang
harmonis. Bpk.S dan IbuSP mengatakan sangat senang dan bersyukur memiliki
keluarga walaupun sederhana dan kecil namun ada kebahagiaan tersendiri yang
dirasakan.
2. Fungsi Sosialisasi
Bpk. S mengatakan selalu berusaha memberikan arahan kepada anak untuk bersikap
sopan dan berbuat baik, penanaman etika didasarkan pada agama sebagai pondasi
yang kuat untuk membentuk karakter. Bpk.S juga selalu berusaha untuk mencari
informasi penting terkait kesehatan. Informasi tersebut akan diteruskan kepada
seluruh anggota keluarga. Begitu juga dengan Ibu S, jika ada informasi terbaru akan
menceritakan kepada anggota keluarga.
3. Fungsi Perawatan Keluarga
Setiap anggota keluarga yang sakit selalu berusaha melakukan perawataan yang
maksimal kepada keluarga. Lingkungan rumah bersih. Setiap ada anggota yang sakit
Ibu S selalu berusaha untuk mengingatkan minum obat dan merawatnya. Bpk. S dan
keluarga berusaha menjaga makanan yang dikonsumsi.
VI. STRES DAN KOPING STRES

1. Stresor jangka pendek dan jangka panjang serta kekuatan keluarga


Bpk.S mengatakan bahwa selalu memikirkan kondisi dan kesehatan saat ini karena penyakit
hipertensinya dan ingin sembuh.

2. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor


Bpk.S dan Ibu.S mengatakan setiap ada masalah selalu berdo’a dan tetap berusaha
melakukan perawatan dengan maksimal karena sudah menjadi kewajiban dan
tanggung jawab untuk merawat anggota keluarga.
3. Strategi koping yang digunakan
Selalu melaksanakan ibadah sesuai ketentuan dan berdo’a. Segala usaha telah
dilakukan, hasil akhirnya ditempuh dengan do’a.
4. Strategi adaptasi difungsional
Berdasarkan identifikasi tidak ditemukan stress adaptasi difungsional.

VII. HARAPAN KELUARGA TERHADAP ASUHAN KEPERAWATAN


KELUARGA

Keluarga selalu berdo’a agar selalu diberikan kesehatan dan bisa melaksanakan
kehidupan dengan cara bersyukur atas nikmat rejeki dan kesehatan. Ibu S juga
mengatakan semoga dengan adanya perawat yang datang ke rumah bisa membantu
mengurangi masalah kesehatan yang ada di keluarga, karena informasi yang
disampaikan menambah wawasan tentang kesehatan.

VIII. RIWAYAT KESEHATAN SETIAP ANGGOTA KELUARGA

1. PEMERIKSAAN FISIK (semua anggota keluarga head to toe/saat pengkajian)

No Pemeriksaan Bpk. S Ibu S An. N


1. Keadaan umum Baik Baik Baik
2. Tanda-tanda vital
:
 TD (mmHg) 120/100 110/80 120/80
 Nadi 86 82 83
(x/menit)
 Suhu (celcius) 36,3 37,2 36,6
 RR (x/menit) 20 18 23

3. TB (cm) & 170 &70 152 & 50 155&49


BB (kg)

4. Kepala Bentuk simetris, Bentuk simetris, Bentuk simetris,


distribusi rambut distribusi rambut distribusi rambut
merata, tebal, merata dan tipis, merata dan tebal,
berwarna hitam, hygiene baik, rambut hygiene baik,
rambut keriting. sebahu, ramput lurus berwarna hitam,
rambut lurus

5. Mata : Kelopak mata Kelopak mata Kelopak mata


terlihat dapat dapat terlihat dapat terlihat dapat
membuka menutup, membuka menutup, membuka menutup,
sklera bening, sklera bening, sklera bening,
konjungtiva pink konjungtiva pink konjungtiva pink
tidak pucat, alis mata tidak pucat, alis mata tidak pucat, alis mata
berbatas tegas dan berbatas tegas dan berbatas tegas dan
simetris, simetris, simetris,
pembengkakan mata pembengkakan mata pembengkakan mata
(-), respon terhadap (-), respon terhadap (-), respon terhadap
cahaya (+), alat cahaya (+), alat cahaya (+), alat
bantu (-). bantu (-). bantu (-).

6. Mulut dan Bentuk simetris, Bentuk simetris, Bentuk simetris,


Hidung ekspresi muka ekspresi muka ekspresi muka
sesuai, lidah sesuai, lidah sesuai, lidah
berwarna putih berwarna putih berwarna putih
kemerahan, tidak ada kemerahan, tidak ada kemerahan, tidak
secret yang keluar secret yang keluar ada secret yang
melalui hidung, tidak melalui hidung, tidak keluar melalui
ada kotoran yang ada kotoran yang hidung, tidak ada
terlihat melalui terlihat melalui kotoran yang terlihat
hidung, lidah pada hidung, lidah pada melalui hidung,
posisi normal, posisi normal, lidah pada posisi
bicara tidak pelo, bicara tidak pelo, normal, bicara tidak
tidak ada gangguan tidak ada gangguan pelo, tidak ada
menelan, bibir menelan, bibir gangguan menelan,
simetris, mukosa simetris, mukosa bibir simetris,
bibir lembab, tidak bibir lembab, tidak mukosa bibir
ada cuping hidung, ada cuping hidung, lembab, tidak ada
Tidak ada lesi pada Tidak ada lesi pada cuping hidung,
rongga mulut, rongga mulut, Tidak ada lesi pada
perdarahan dan perdarahan dan rongga mulut,
pembengkakan (-), pembengkakan (-), perdarahan dan
karies gigi (-) karies gigi (-). pembengkakan (-),
karies gigi (-).

7. Telinga Bentuk simetris Bentuk simetris Bentuk simetris


antara telinga kanan antara telinga kanan antara telinga kanan
dan kiri, liang dan kiri, liang dan kiri, liang
telinga terlihat telinga terlihat telinga terlihat
bersih, eritema (-), bersih, eritema (-), bersih, eritema (-),
tidak ada gangguan tidak ada gangguan tidak ada gangguan
pendengaran. pendengaran. pendengaran.

8. Dada I : (-) retarksi dada I : (-) retarksi dada I : (-) retarksi dada
saat bernafas. saat bernafas. saat bernafas.
P : pengembangan P : pengembangan P : pengembangan
dada simetris dada simetris dada simetris
P : sonor, vocal P : sonor, vocal P : sonor, vocal
fremitus teraba sama fremitus teraba sama fremitus teraba sama
di semua lapang paru di semua lapang paru di semua lapang
A : vesikuler A : vesikuler paru
A : vesikuler

9. Leher Tidak ada Tidak ada Tidak ada


pembesaran kelenjar pembesaran kelenjar pembesaran kelenjar
tiroid.
Tiroid tiroid.

10. Abdomen : I : tidak ada lesi I : tidak ada lesi I : tidak ada lesi
disekitar abdomen, disekitar abdomen, disekitar abdomen,
tidak ada distensi, tidak ada distensi, tidak ada distensi,
perut tidak kembung. perut tidak kembung. perut tdk kembung.
A : bising usus A : bising usus A : bising usus
20x/menit. 21x/menit. 18x/menit.
P : tympani P : tympani P : tympani
P : tidak ada nyeri P : tidak ada nyeri P : tidak ada nyeri
tekan diseluruh tekan diseluruh tekan diseluruh
lapang abdomen. lapang abdomen. lapang abdomen.
Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembesaran organ. pembesaran organ. pembesaran organ

11. Eliminasi Sistem perkemihan Sistem perkemihan Sistem perkemihan


Pola : ±7x sehari, Pola : ±6x sehari, Pola : ±5x sehari,
tidak mengalami tidak mengalami tidak mengalami
inkontinensia. inkontinensia. inkontinensia.

Eliminasi (BAB) Eliminasi (BAB) Eliminasi (BAB)


Pola : 1 x sehari, Pola : 1 x sehari, Pola : 1 x sehari,
tidak ada konstipasi. tidak ada konstipasi. tidak ada konstipasi.
12. Integumen Turgor kulit elastis, Turgor kulit elastis, Turgor kulit elastis,
tidak ada abrasi, tidak ada abrasi, tidak ada abrasi,
tidak ada lebam, tidak ada lebam, tidak ada lebam,
tidak bengkak, tidak tidak bengkak, tidak tidak bengkak, tidak
ada eritema, tidak ada eritema, tidak ada eritema, tidak
ada luka. ada luka. ada luka.

13. Muskuloskeletal Ekstremitas atas dan Ekstremitas atas dan Ekstremitas atas dan
bawah simetris, bawah simetris, bawah simetris,
rentang gerak penuh rentang gerak penuh rentang gerak penuh
dan otot kuat dan otot kuat. dan otot kuat.
14. Capillary refill < 2 detik < 2 detik < 2 detik

Batang, 04 September 2020


Perawat

Reta Dwi Arofah


NIM P1337421018084

ANALISA DATA

No
Data Masalah
.

1. Subyektif : Gangguan pola tidur pada


 Bpk. S mengatakan pulang dari kerja sampai malam Bpk. S
hari.
 Bpk. S mengatakan sulit untuk memulai tidur dan
sering terjaga.
 Bpk. S mengatakan kurang istirahat yang cukup

Objektif
 Bpk. S tidur kurang dari 8 jam/ hari
 Bpk. S sering terlihat terjaga pada malam hari

2. Subyektif : Kesiapan Meningkatkan


 Bpk.S mengatakan anggota keluarga saling Proses Keluarga Bpk. S
mendukung jika mengalami masalah
 Bpk. S mengatakan bahwa setiap anggota keluarga
selalu memantau keadaan anggota keluarga yang
lain
 Bpk.S mengatakan berusaha selalu berdiskusi dan
berkomunikasi secara terbuka
 Bpk.S dan Ibu S mengatakan memiliki keinginan
agar bisa bugar seperti dulu (saat ini kurang olah
raga)

Objektif :
 Bpk. S terlihat antusias saat bercerita dan
menyampaikan sikapnya terhadap kesehatan
 Bpk. S merasa semangat saat diajak untuk
melakukan latihan fisik, begitu juga dengan Ibu
terlihat memiliki motivasi

SKORING MASALAH
Diagnosa Keperawatan 1 : Gangguan Pola Tidur Pada Bpk. S
Kriteria dan Skor Bobot Total Pembenaran
Sifat Masalah : 1 3/3x1=1 Sifat masalah adalah Defisit Kesehatan,
1. Status sejahtera (3) karena gangguan pola tidur akan
2. Defisit Kesehatan (3) mengancam kesehatan pada Bpk. S dan
3. Ancaman Kesehatan (2) menimbulkan penyakit baru.
4. Krisis yang dialami (1)
Kemungkinan Masalah 2 1/2x2=1 Bpk.S mengatakan akan berusaha
dapat diubah : menjadwalkan aktivitas kerja dan waktu
1. Mudah (2) tidur agar tidak mengganggu pola
2. Sebagian (1) istirahat dan tidur.
3. Tidak dapat (0)
Potensial Masalah untuk 1 3/3x1=1 Bpk. S mengatakan dapat melakukan
dicegah : rencana aktivitas sesuai dengan usia dan
1. Tinggi (3) kepentingan acara.
2. Cukup (2)
3. Rendah (1)
Menonjolnya Masalah : 1 2/2x1=1 Menurut keluarga, aktivitas untuk
1. Membutuhkan perhatian mejaga pola tidur normal itu penting,
dan segera diatasi (2) namun belum menjadi prioritas bagi
2. Tidak membutuhkan keluarga.
perhatian dan tidak
segera diatasi (1)
3. Tidak dirasakan sebagai
masalah yang butuh
perubahan (0)
Total 4

Diagnosa Keperawatan 2 : Kesiapan Meningkatkan Proses Keluarga Bpk. S


Kriteria dan Skor Bobot Total Pembenaran
Sifat Masalah : 1 3/3x1=1 Sifat masalah adalah aktual, karena
1. Status sejahtera (3) setiap anggota keluarga memiliki
2. Defisit Kesehatan (3) motivasi dan dukungan untuk mengatasi
3. Ancaman Kesehatan (2) masalah yang dialami oleh masing-
4. Krisis yang dialami (1) masing anggota keluarga.
Kemungkinan Masalah 2 1/2x2=1 Bpk. S mengatakan akan berusaha
dapat diubah : mendampingi Ibu R untuk melakukan
4. Mudah (2) aktivitas atau latihan fisik.
5. Sebagian (1)
6. Tidak dapat (0)
Potensial Masalah untuk 1 2/3x1= 2/3 Keluarga memiliki latar belakang
dicegah : pendidikan Menengah, Tetapi meiliki
4. Tinggi (3) penegtahuan yang baik, namun secara
5. Cukup (2) perilaku yang masih memerlukan
6. Rendah (1) motivasi dan dukungan dari eksternaal
seperti perawat/mahasiswa.
Menonjolnya Masalah : 1 2/2x1=1 Menurut keluarga sudah sepatutnya
4. Membutuhkan perhatian saling mendukung dan memberikan
dan segera diatasi (2) perhatian karena menjadi tanggung
5. Tidak membutuhkan jawab jika salah satu anggota keluarga
perhatian dan tidak mengalami masalah kesehatan.
segera diatasi (1)
6. Tidak dirasakan sebagai
masalah yang butuh
perubahan (0)
Total 3 2/3

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


No Diagnosis Keperawatan Skor
1 Gangguan Pola Tidur Pada Bpk. S 4
2 Kesiapan Meningkatkan Proses Keluarga Bpk. S 3 2/3
Nursing Care Plan (NCP)
Diagnosis Keperawatan NOC NIC
No
Kode Diagnosis Kode Kriteria Hasil Kode Intervensi
1 00198 Doamain 4 : TUK 1 Keluarga mampu mengenal masalah
Activity/Rest Setelah dilakukan intervensi Keluarga
Class 1 : mampu mengenal masalah dengan kriteria Level 1 : Domain 3
Tidur/ istirahat hasil : Perilaku
Diagnosis : Level 1 : Domain IV Level 2 : kelas S
Gangguan Fungi kesehatan Pendidikan Pasien
Pola Tidur Level 2 : Class S Level 3 : Intervensi
Pada Bpk. S Pengetahuan tentatng kesehatan 5602 Mengajarkan proses terjadinya
(hal 214) Level 3 : Outcome gangguan pola tidur (hal 300)
1803 Pengetahuan : Proses Penyakit (hal 424) 1. Kaji tingkat pemahaman keluarga
pengetahuan tentang proses yang tentang gangguan pola tidur
mempengaruhi gangguan pola tidur meningkat 2. Jelaskan proses terjadinya
dari skala 1 (tidak mengetahui) menjadi skala 4 gangguan pola tidur dan bagaimana
( pengetahuan baik ), tentang : hubungannya dengan anatomi dan
180302 1. Mengetahui karakter faktor yang fisiologi tubuh.
mempengaruhi gangguan pola tidur 3. Beri informasi kepada keluarga
180303 2. Mengetahui faktor penyebab gangguan pola yang penting bagi pasien mengenai
tidur gangguan pola tidur
180305 3. Megetahui efek fisiologi dari gangguan 4. Diskusikan perubahan gaya hidup
pola tidur yang mungkin diperlukan untuk
180308 4. Mengetahui strategi untuk meminimalkan mencegah komplikasi dimasa yang
gangguan pola tidur akan datang terkait gangguan pola
tidur
5. Edukasikan pasien mengenai
tindakan untuk meminimalkan
gejala gangguan pola tidur
TUK 2 : Keluarga mampu memutuskan
Setelah dilakukan intervensi keluarga tindakan keperawatan
mampu untuk memutuskan tindakan Level 1 : Domain 3
dengan kriteria hasil : Perilaku
Level 1 : Domain IV Level 2 : Kelas T
Health knowledge and behavior Peningkatan kenyamanan psikologis
Level 2 : Class Q Level 3 : Intervensi
Perilaku sehat 6040 Terapi Relaksasi (446)
Level 3 : Outcome 1. Gambarkan rasionalisasi dan
1633 Partisipais dalam latihan (hal 328) Bpk. S manfaat relaksasi untuk
mampu memutuskan tindakan untuk meningkatkan kualitas tidur
berpartisipasi dalam latihan dari skala 2 (jarang 2. Berikan deskripsi detail terkait
menunjukkan) menjadi skala 4 (sering intervensi relaksasi yang dipilih
menunjukkan). 3. Dapatkan perilaku yang
163301 1. Merencanakan latihan yang tepat dengan menunjukkan terjadinya relaksasi
tenaga kesehatan untuk mencegah 4. Tunjukkan dan praktikkan teknik
gangguan pola tidur relaksasi pada klien
163304 2. Menentukan tujuan jangka panjang latihan 5. Dorong kontrol sendiri ketika
yang realitis relaksasi dilakukan
163307 3. Menyeimbangkan aktivitas sehari-hari 6. Evaluasi laporan individu terkait
dengan olahraga dengan relaksasi yang dicapai
163313 4. Menggunakan strategi untuk mencegah secara teratur
gangguan pola tidur
163322 5. Ikut serta dalam latihan untuk
meningkatkan pola tidur
TUK 3 Keluarga mampu melakukan
Setelah dilakukan intervensi keluarga perawatan
mamapu melakukan perawatan dengan
kriteris hasil : Level 1 : Domain 1
Fisiologi : dasar
Level 1 : Domain I Level 2 : Kelas F
Fungsi kesehatan Fasilitas perawatan diri
Level 2 : Class A Level 3 : Intervensi
Pemeliharaan energi 1840 Peningkatan Tidur (hal 348)
0004 Level 3 : Outcome 1. Tentukan pola tidur pasien
Tidur (hal 566) Bpk S mampu meningkatkan 2. Jelaskan pentingnya tdur yayng
kualitas tidur dari skala 2 (banyak terganggu) cukup
menjadi skala 5 (tidak terganggu) 3. Sesuaikan lingkungan untuk
000401 1. Jam tidur yang sesuai yaitu 6-8jam/ hari meningkatkan tidur
000403 2. Pola tidur yang teratur 4. Bantu meningkatkan jumlah jam
000404 3. Kualitas tidur meningkat tidur
000408 4. Perasaan segar setelah tidur 5. Bantu untuk menghilangkan stress
sebelum tidur
6. Diskusikan dengan pasien dan
keluarga mengenai teknik untuk
meningkatkan tidur
TUK 4 Keluarga mampu memodifikasi
Setelah dilakukan intervensi keluarga lingkungan
mampu memodifikasi lingkungan dengan
kriteria hasil: Level 1 : Domain 1
Fisiologi : dasar
Level 1 : Domain V Level 2 : Kelas E
Kondisi kesehatan yang dirasakan Peningkatan kenyamanan fisik
Level 2 : Class U Level 3 : Intervensi
Kesehatan dan kualitas hidup 6482 Manajemen lingkungan : Kenyamanan
Level 3 : Outcome 1. Tentukan tujuan keluarga dalam
2009 Status kenyamanan : Lingkungan (hal 530) mengelola lingkungan dan
keluarga mampu memodifikasi kenyamanan kenyamanan yang optimal
lingkungan dari skala 2 (banyak terganggu) 2. Pertimbangan penempatan pasien
menjadi skala 5 (tidak terganggu ) di kamar tidur
200902 1. Mengatur suhu ruangan 3. Ciptakan lingkungan yang tenang
200903 2. Menciptakan lingkungan yang kondusif dan mendukung
untuk tidur 4. Sesuaikan suhu ruangan yang
200912 3. Tempat tidur yang nyaman paling menyamankan individu
200915 4. Lingkungan yang damai 5. Sesuaikan pencahayaan untuk
200916 5. Kontrol terhadap suara ribut memenuhi kebutuhan kegiatan
klien
6. Posisikan klien untuk memfasilitasi
kenyamanan
TUK 5 Keluarga mampu memanfaatkan
Setelah dilakukan intervensi keluarga fasilitas pelayanan kesehatan
mampu memanfaatkan fasilitas pelayanan
kesehatan dengan kriteia hasil : Level 1 : Domain 4
Keamanan
Level 1 : Domain II Level 2 : Kelas V
Kesehatan fisiologi Manajemen Resiko
Level 2 : Class I Level 3 : Intervwnsi
Pengaturan regulasi Monitor tanda - tanda vital (hal 237)
Level 3 : Outcome 1. Anjurkan keluarga untuk
0802 Tanda-tanda vital (hal 563) keluarga mampu melakukan cek rutin tekanan darah,
memanfaatkan pelayanan kesehatan sehingga nadi, suhu, dan status pernapasan
terpantaunya tanda-tanda vital dari skala 2
(jauh dari batas normal) menjadi 4 (mendekati Level 1 : Domain 1
batas normal) Fisiologi : dasar
1. Suhu tubuh normal (36,7oC – 37,5 oC) Level 2 : Kelas F
2. Nadi normal (60 – 100 x/ menit) Fasilitas perawatan diri
3. Pernafasan normal (16 – 24 x/ menit) Level 3 : Intervensi
4. Tekanan darah normal (sesuai standar) Peningkatan Tidur (hal 348)
5. Nafas dalam keadaan normal 1. Kolaborasi dengan tim kesehatan
lain untuk pemberian obat tidur
yang tidak mengandung (zat)
penekan tidur REM

CATATAN PERKEMBANGAN
Hari
Diagnosis Evaluasi
No Tanggal Implementasi Paraf Paraf
Keperawatan ( SOAP )
Waktu
1. Ganggan Pola Senin Implementasi 1 (TUK 1) : keluarga mampu Subjektif
Tidur Pada 14/09/ mengenal masalah gangguan pola tidur  Keluarga dapat menjelaskan proses
Bpk. S 2020 Menggunakan media leaflet dan lembar balik. terjadinya ggangguan pola tidur dan
09.30 1. Menkaji tingkat pemahaman keluarga hubungannya dengan kesehatan
tentang gangguan pola tidur (skala 4 = pengetahuan baik)
2. Menjelaskan proses terjadinya gangguan  Keluarga mampu menyebutkan
pola tidur dan bagaimana hubungannya tindakan untuk meminimalkan
dengan anatomi dan fisiologi tubuh. gangguan pola tidur seperti terapi
3. Memberikan informasi kepada keluarga yang relaksasi, tidur tepat waktu (skala 4
penting bagi pasien mengenai gangguan pola = pengetahuan baik)
tidur  Keluarga memahami dan akan
4. Mendiskusikan perubahan gaya hidup yang melakukan perubahan gaya hidup
mungkin diperlukan untuk mencegah yang lebih sehat untuk mencegah
komplikasi dimasa yang akan datang terkait komplikasi dari gangguan pola
gangguan pola tidur tidur (skala 4= pengetahuan baik)
5. Memberikan edukasi kepada pasien
mengenai tindakan untuk meminimalkan Objektif :
gejala gangguan pola tidur  Keluarga memperhatikan dalam
menerima penjelasan
 Keluarga kooperatif saat diskusi
berlangsung
 Keluarga aktif bertanya
 Keluarga tampak mengerti dan
memahami yang telah dijelaskan

Analisis :
 TUK 1 tercapai dengan indikator
keluarga mampu mengenal masalah
terkait gangguan pola tidur pada
Bpk. S
 Pengetahuan terkait penanganan
dan pencegahan gangguan pola
tidur pada skala 4 (pengetahuan
baik)

Perencanaan :
Lanjutkan intervensi TUK 2 : Keluarga
mampu memutuskan tindakan.

Selasa Implementasi 2 TUK 2 : keluarga mampu Subjektif :


15/09/ memutuskan tindakan penanganan dan  Keluarga mampu merencanakan
pencegahan gangguan pola tidur latihan yang sesuai untuk mencegah
2020
1. Menggambarkan rasionalisasi dan manfaat gangguan pola tidur (skala 4)
09.30 relaksasi untuk meningkatkan kualitas tidur  Bpk. S dapat mempraktekkan dan
2. Memberikan deskripsi detail terkait memahami terapi relaksasi (skala 4)
intervensi relaksasi yang dipilih  Keluarga mampu menjelaskan
3. Mendapatkan perilaku yang menunjukkan manfaat latihan terapi relaksasi
terjadinya relaksasi untuk mengurangi gangguan pola
4. Menunjukkan dan praktikkan teknik tidur (skala 4)
relaksasi pada klien
5. Mendorong kontrol sendiri ketika relaksasi Objektif :
dilakukan  Keluarga antusias dalam proses
6. Mengevaluasi laporan individu terkait diskusi dan perencanaan
 Bpk. S senang dengan keputusan
dengan relaksasi yang dicapai secara teratur keluarga mengenai tindakan latihan
terapi relakasi

Analisis :
TUK 2 tercapai dengan indikator
keluarga mampu memilih alternatif
tindakan untuk mencegah gangguan
pola tidur (skala 4)
Perencanaan :
Lanjutkan intervensi TUK 3 : Keluarga
mapu melakukan perawatan

Rabu Implementasi 3 (TUK3) : Keluarga Mampu Subjektif :


16/9/ Melakukan Perawatan pada Bpk. S dengan  Keluarga bersedia untuk
gangguan pola tidur mengingatkan pola tidur dan
2020
1. Menentukan pola tidur pasien mengatur jam tidur Bpk. S (skala 5)
09.30 2. Menjelaskan pentingnya tidur yang cukup  Keluarga mengerti manfaat dari
3. Menyesuaikan lingkungan untuk tidur yang cukup (skala 5)
meningkatkan tidur  Keluarga mengatakan akan
4. Membantu meningkatkan jumlah jam tidur mencipatkan suasan kamar tidur
5. Membantu untuk menghilangkan stress yang nyaman untuk Bpk.S (skala 5)
sebelum tidur  Keluarga akan membantu agar Bpk.
6. Mendiskusikan dengan pasien dan keluarga S tidak merasakan stress (skala 5)
mengenai teknik untuk meningkatkan tidur
Objektif :
 Terlihat tatanan kamar tidur yang
rapih dan nyaman untuk tidur
 Bpk.S terlihat tidak merasakan
stress

Analisis :
TUK 3 tercapai dengan Indikator
keluarga sudah melaukan beberapa cara
untuk pencegahan gangguan pola tidur
pada Bpk. S (skala 5)

Perencanaan :
Lanjutkan intervensi TUK 4 : Keluarga
mampu memodifikasi lingkungan

Kamis Implementasi 4 (TUK 4) : Keluarga Mampu Subjektif :


17/9/ Memodifikasi Lingkungan yang Aman untuk  Keluarga megatakan memahami
mencegah gangguan pola tidur tujuan dalam mengelola lingkungan
2020
1. Menentukan tujuan keluarga dalam yang nyaman (skala 5)
09.30 mengelola lingkungan dan kenyamanan yang  Keluarga mengatakan akan
optimal menempatkan Bpk. S di kamar
2. Mempertimbangkan penempatan pasien di tidur yang nyaman (skala 5)
kamar tidur  Keluarga mengatakan akan
3. Menciptakan lingkungan yang tenang dan menciptakan lingkungan yang
mendukung tenang dan pencahayaan yang
4. Menyesuaikan suhu ruangan yang paling sesuai di kamar tidur Bpk. S (skala
menyamankan individu 5)
5. Menyesuaikan pencahayaan untuk
memenuhi kebutuhan kegiatan klien Objektif :
6. Memposisikan klien untuk memfasilitasi  Terlihat pencahayaan kamar tidur
kenyamanan yang cukup dan sesuai dengan
kebutuhan Bpk. S
 Keluarga terlihat interaktif dalam
diskusi
 Keluarga terlihat berusaha
menciptakan lingkungan kamar
tidur yang nyaman dan tenang

Analisis :
TUK 4 tercapai dengan indikator
keluarga sudah melakukan modifikasi
lingkungan untuk Bpk. S (skala 5)

Perencanaan :
Lanjutkan intervensi TUK 5 : keluarga
mampu memanfaatkan fasilitas
pelayanan kesehatan.

Jum’at Implementasi 5 (TUK 5) : Keluarga Mampu Subjektif :


18/9/ Memanfaatkan Fasilitas Pelayanan  Keluarga mengatakan selalu
Kesehatan. berusaha mencari informasi terkat
2020
1. Menganjurkan keluarga untuk melakukan kesehatan (skala 4)
09.30 cek rutin tekanan darah, nadi, suhu, dan  Bpk. S mengatakan melakukan
status pernapasan kontrol kesehatan di puskesmas
2. Berkolaborasi dengan tim kesehatan lain (skala 4)
untuk pemberian obat tidur yang tidak
mengandung (zat) penekan tidur REM Objektif :
 TD : 130/80 mmHg
 N : 80 x/menit
 RR : 20 x/menit

Ananlisis :
Intervensi tercapai dengan indikator
semua TUK telah terlewati, namun
membutuhkan motivasi dan komitmen
yang kuat untuk melanjutkan program
latihan (Skala 4)

Perencanaan :
Intervensi dihentikan, kontak selesai.

Anda mungkin juga menyukai